Download - BAB 2 museum purbakala
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 1
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Museum
2.1.1 Definisi Museum
Menurut International Council of Museums ( ICOM ), museum
ialah institusi permanen/lembaga permanen, yang melayani
kepentingan masyarakat dan kemajuannya, terbuka untuk umum,
tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, dengan cara
mengumpulkan (pengoleksian), memelihara (konservasi), meneliti,
memamerkan, dan mengkomunikasikan benda-benda nyata
material manusia dan lingkungannya, untuk tujuan studi,
pendidikan, dan rekreasi. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi
oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat
tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa
depan. Atau dengan kata lain museum adalah tempat dimana
kebudayaan dan keseniaan dari jaman dahulu yang bernilai seni
tinggi bisa dilihat.
Museum sebagai salah satu lembaga atau organisasi juga
merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa elemen yang
saling berhubungan. Karena tiap elemen itu hidup, bergerak dan
berfungsi. Komponen system museum itu adalah personil, gedung,
koleksi, publik, dan sarana serta fasilitas lainnya.
Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-
benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran dan pariwisata. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) edisi IV, Museum adalah gedung yang digunakan
sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut
mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan
ilmu, dan juga tempat menyimpan barang kuno. Apresiasi
masyarakat terhadap museum masih dirasakan kurang,
kemungkinan tingkat pemahaman masyarakat tentang museum
masih sempit. Tidak jarang mereka memandang bahwa museum
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 2
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
adalah sebuah bangunan yang di dalamnya tersimpan benda
kuno yang tidak bermanfaat. Namun bila ditelaah lebih dalam,
museum cukup signifikan dalam pengembangan wawasan dan
pengetahuan.
2.1.2 Klasifikasi Museum
A. Berdasarkan Tipe
a. Museum ilmu-ilmu alam
b. Museum seni rupa
c. Museum tenologi dan industri
d. Museum sejarah seni rupa
e. Museum sejarah
f. Museum ilmu antropologi/etnografi
B. Berdasarkan Tingkat dan Luas Lokasi
a. Museum Internasional
b. Museum nasional/negara
c. Museum lokal/setempat
C. Berdasarkan Penggolongannya
a. Museum milik pemerintah
b. Museum swasta
c. Museum pemerintah diluar kementrian pendidikan dan
kebudayaan nasiaonal
D. Berdasarkan Jenis Koleksi
a. Museum Umum
b. Museum Khusus
E. Berdasrkan Sifat Bangunan
a. Museum tertutup
b. Museum terbuka
c. Museum kombinasi tertutup dan terbuka
F. Berdasarkan ruang lingkup wilayah tugasnya, status hukum,
tujuan penyelenggaraan
a. Museum Nasional
b. Museum Propinsi
c. Museum Lokal
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 3
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
2.1.3 Fungsi Museum
Fungsi museum menurut ICOM adalah Mengumpulkan dan
pengaman warisan alam dan kebudayaan, dokumentasi dan
penelitian ilmiah, konservasi dan preservasi, penyebaran dan
pemerataan ilmu untuk umum, pengenalan dan penghayatan
kesenian, visualisasi warisan baik hasil alam dan budaya, cermin
pertumbuhan peradaban umat manusia, serta pembangkit rasa
bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari beberapa fungsi diatas menunjukkan bahwa warisan
sejarah budaya dan sejarah alam perlu dipelihara dan
diselamatkan sehingga dapat dibina nilai budaya nasional yang
dapat memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal harga diri
dan kebangsaan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan
nasional.
2.1.4 Tugas Museum
Tugas museum secara terperinci dijelaskan Drs. Amisr Staarga
sebagai berikut :
a. Pengumpulan / Pengadaan
Tidak semua benda dapat dimasukkan kedalam lokasi museum,
hanyalah benda yang mempunyai syarat-syarat tertentu, yaitu :
- Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan estetika
- Harus dapat dianggap sebagai dokumen
- Harus dapat didefinisikan mengenai wujud, asal, type, gaya,
dsb.
b. Pemeliharaan
- Aspek teknis yaitu benda materi koleksi harus dipelihara dan
diawetkan serta dipertahankan tetap awet dan tercegah
dari kerusakan
- Aspek administratif yaitu benda/materi koleksi harus memiliki
keterangan tertulis yang menjadi benda/koleksi tersebut
bersifat monumental.
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 4
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
c. Konservasi
- Merupakan usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan,
pencegahan dan penjagaan benda-benda koleksi dari
penyebab kerusakan.
d. Penelitian
- Penelitian intern, dilakukan oleh kuratoruntuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan museum itu sendiri
- Penelitian ekstern, dilakukan peneliti dari luar, seperti sarjana,
pelajar untuk kepentingan ilmiah, skripsi karya tulis.
e. Penerangan
- Usaha penyauran misi masyarakat dengan cara pengadaan
pemeran.
f. Pendidikan (edukatif)
Pendidikan disini lebih ditekankan pda pengenalan benda-
benda materi yang dipamerkan. Kegiatan dibedakan atas :
- Pendidikan formal; berupa kegiatan seminar, diskusi,
ceramah, dsb
- Pendidikan non formal, berupa kegiatan pameran,
pemutaran film, slide, atraksi khusus, dsb.
2.1.5 Koleksi Museum
A. Benda Asli
Benda yang memiliki persyaratan sebagaimana tersebut yang
diperoleh dari hasil penelitian dan eksavasi
B. Benda Reproduksi
Benda buatan baru dengan cara meniru benda asli dengan
cara tertentu, adapun macam-macam benda produksi sbb :
- Replika ; benda tiruan yang memiliki kemiripan hampir sama
dengan aslinya
- Miniatur ; benda yang diproduksi memiliki bentuk, warna,
tekstur yang hampir mirip dengan aslinya
- Benda berupa foto yang dipotret dari dokumen/mikrofilm
yang sukar dimiliki atau akan punah
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 5
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
- Referensi ; diperoleh dari rekaman/fotocopy suatu buku
mengenai ethografi, sejarah dan sebagainya.
C. Benda Pengunjung
Benda yang dapat dijadikan pelengkap pameran, untuk
memperjelas informasi yang ingin disampaikan, misalnya : lukisa,
bagan, grafik, denah, peta konstruksi desain, diorama, maket,
foto, dan contoh bahan.
2.1.6 Persyaratan Museum
A. Persyaratan Lokasi
Menurut pedoman pendirian museum, persyaratan lokasi
museum sebagai berikut :
- Strategis, mudah terjangkau oleh kendaraan pribadi atau
umum
- Lingkungan harus bersih dan sehat
- Lokasi tidak terletak didaerah industri
- Bukan daerah tanah berlumpur, tanah rawa
- Memperhatikan iklim yang berpengaruh pada lokasi itu
antara lain :
Kelembapan udara 55-65% suhu udara 20-24C (perubahan
suhu yang terlalu besar dan suhu yang terlalu kecil dapat
merapuhkan ketahanan koleksi), sinar UV dapat
memudarkan koleksi
- Lokasi sesuai tempat ditemukannya fosil
Menurut American Association of Museum, persyaratan alokasi
museum harus memperhatikan :
Assesibility, mudah dijangkau oleh semua orang
Memungkinkan untuk ekspansi/perluasan
Down town plots, memperhatikan tata kota
Kemiringan lahan
Hubungan dengan jalan
Sidewalk display.
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 6
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
B. Persyaratan Bangunan
Persyaratan museum harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Dalam pembangunan ruangpruang untuk koleksi harus
memperhitungkan pembagian ruang, jumlah dan ukuran
ruang, faktor iklim yang berpengaruh, sirkulasi udara dan
pemanfaatan cahaya
b. Bangunan museum harus sanggup menyelamatkan objek
museum, personal dan pengunjung museum
c. Bangunan museum harus mampu melindungi benda-benda
koleksi dari :
# Pengendalian iklim relatif 20-24C
# Lingkungan
# Cahaya
# Serangan dari mikro organisme
d. Kesan museum tidak perlu angker, harus mempunyai kesan
hangat dan mengundang. Oleh karena itu gaya dan
penampilan arsitektur museum sebaiknya menyesuaikan
spesifikasi museum, dalam hal ini berarti bangunan museum
harus bisa menyampaikan maksud dari benda purbakala
e. Persyaratan minimal bangunan museun terdiri dari :
1. Bangunan pokok terdiri dari :
- Ruang pameran tetap
- Ruang pameran temporer / sementara
- Auditorium
- Ruang administrasi, perpustakaan dan ruang rapat
- Laboratorium konservasi
- Studio preparasi
- Storage/gudang
2. Bangunan penunjang terdiri dari :
- Keamanan (pos jaga)
- Gift shop
- Toilet
- Ticket box dan penitipan barang
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 7
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
- Tempat parkir
3. Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan menurut :
- Fungsi dan aktivitas
- Ketenangan dan keramaian
- Keamanan
4. Pintu masuk utama (Main Enterance/M E) adalah untuk
pengunjung museum
5. Pintu masuk khusus (Side Enterrance/ S E) adalah untuk
lalulintas koleksi, bagi pelayanan, perkantoran, ruang
jasa, serta ruang pada bagian khusus
6. Area publik terdiri dari :
Bangunan utama (pameran tetap dan temporer)
Auditorium
7. Area semi publik terdiri dari, bangunan administrasi (tata
usaha, perpustakaan dan ruang rapat)
8. Area privat terdiri dari :
Studio Preparasi
Storage dan ruang studi koleksi
2.2 Tinjauan Tentang Arkeologi
2.2.1 Pengertian Arkeologi
Arkeologi berasa dari kata Archaic yang berarti masa
lampau. Arkeologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada
hal diawal sejarah umat manusia melalui benda-benda dan
budaya yang ditinggalkan semasa lampau. Tugas Arkeologi adalah
mencari (mengumpulkan), menganalaisa, menyimpulkan data
guna merekonstruksi manusia masa lampau (R.P. Sueyono, 1980).
2.2.2 Sifat Ilmu Arkeologi
Kerja ilmiah arkeolohi meliputi studi tripologi, kronologi,
distribusi artefak dalam studi keletakan pastinya di dalam tanah.
Namun juga manganggap situs sebagai activi area.
Penalaran dalam arkelologi bersifat dedukatif dan indukatif
secara berkesinambungan untuk memformulasikan hipotesa
tentang prilaku manusia. Kemusian mengujinya dengan data
arkeologi yang relevan.
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 8
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Arkeologi termasuk disiplin ilmu antropologi, sebab
menggunakan konsep kebudayaan. Arkeologi tidak ahnya
menjelaskan kejadian yang pernah terjadi dimasa tertentu, namun
memperhatikan hubungan timbal balik antara variabel prilaku
manusia. Perbedaannya dengan ilmu sejarah adalah data ilmu
sejarah bersifat sedang, data arkeologi lebih bersifat artefaktual.
2.2.3 Tujuan Ilmu Arkeologi
Ilmu arkeologi bertujuan mencari penjelasan tentang
perbedaan dan persamaan seluruh sistem budaya, ilmu arkeologi
memusatkan perjhatian pada upaya merekonstruksi sejarah
kebudayaan dan carahidup untuk menggambarkan proses
budaya.
2.2.4 Lingkup Pelaku
2.2.4.1 Pengelola
Pengelola merupakan pihak museum yang
bertanggung jawab dan mengelola museum agar dapat
berjalan sesuai tujuan dan fungsi museum. Adapun
penyelenggara dan pengelola museum sebagai berikut :
a. Direktur museum, seorang pengemusi
penyelenggara museum
b. Kurator, seorang akademikus yang memimpin
bagian ilmiah (koleksi) museum
c. Pustakawan, pengurus perpustakaan museum
d. Infrastruktur atau kurator edukasi sebagai
penghubung staf ilmiah dengan pengunjung
e. Preparatory, seorang teknikus yang merencanakan
dan menyelenggarakan pameran objek museum
f. Bagian konservasi dan preparasi
2.2.4.2 Pengunjung Museum Arkeologi
a. Jenis Pengunjung Museum
Apresiator, merupakan pengunjung situs yang
biasanya melihat koleksi secara menyeluruh
Rekreasi adalah pengunjung rekreasi yang
memilih obyek koleksi yang dilihat.
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025
Studio Perancangan Arsitektur
b.
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
5112410025
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Perilakau Pengunjung Museum
1. Pengunjung cenderung memilih jalur sirkulasi yang
pendek antara pintu masuk dengan pintu keluar
ruang pamer
2. Pengunjung cenderung bergerak dari
sisi kiri ruangan
3. Posisi pintu keluar dan pintu masuk mempengaruhi
lama pergerakan dan pengamatan pengunjung.
Pintu keluar berada di posisi kanan ruang dan
berdekatan dengan pintu keluar mempercepat
pengunjung meninggalkan ruang pamer, demik
pula pnitu pamer yang lebih pengunjung tidak
tertarik untuk masuk keruang pamer yang hanya
mempunyai satu pintu
4. Pengunjung tertarik mengikuti jalur sirkulasi yang
mempunyai landmark di ujungnya
5. Penempatan benda pamer dan tempat duduk
ditengah jalur pergerakan sangt menggangu
proses sirkulasi dan mengurangi kenyamanan visual
6. Jalur sirkulasi yang mempunyai banyak
percabangan akan membingungkan pengunjung
dalam memilih jalur yang akan dilaluinya.
Gambar. 1.1 Kebiasaan Pengunjung Dalam Pergerakan
Sumber : TGA UGM, Th.2005
2 - 9
Museum Purbakala
Pengunjung cenderung memilih jalur sirkulasi yang
pendek antara pintu masuk dengan pintu keluar
Pengunjung cenderung bergerak dari sisi kanan ke
Posisi pintu keluar dan pintu masuk mempengaruhi
lama pergerakan dan pengamatan pengunjung.
Pintu keluar berada di posisi kanan ruang dan
berdekatan dengan pintu keluar mempercepat
pengunjung meninggalkan ruang pamer, demikian
pula pnitu pamer yang lebih pengunjung tidak
tertarik untuk masuk keruang pamer yang hanya
Pengunjung tertarik mengikuti jalur sirkulasi yang
Penempatan benda pamer dan tempat duduk
gerakan sangt menggangu
proses sirkulasi dan mengurangi kenyamanan visual
Jalur sirkulasi yang mempunyai banyak
percabangan akan membingungkan pengunjung
dalam memilih jalur yang akan dilaluinya.
Gambar. 1.1 Kebiasaan Pengunjung Dalam Pergerakan
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025
Studio Perancangan Arsitektur
2.2.5 Pola Sirkulasi Museum Arkeologi
Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang
salaing ketergantungan satu sama lain.
2.2.5.1 Sirkulasi Pengelola
setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah
yang akan diketahui.
2.2.5.2 Sirkulasi Pengunjung
oleh pen
ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek
pamer.
2.2.5.3 Sirkulasi Benda Pemer
distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini
mempunya frekuensi kecil
hari.
2.2.6 Lingkup Kegiatan Museum Arkeologi
1. Kegiatan utama yaitu
kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai
objek dan pengunjung sebagia museum
Sumber : Pedoman Pendiri Museum, TGA UGM Th.2005
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
5112410025
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Pola Sirkulasi Museum Arkeologi
Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang
salaing ketergantungan satu sama lain.
Sirkulasi Pengelola
Sirkulasi pengelola museum aktifitasnya berlangsung
setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah
yang akan diketahui.
Sirkulasi Pengunjung
Sirkulasi pengunjung adalah sirkulasi yang dilakukan
oleh pengunjung museum, baik dalam pergerakan antar
ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek
pamer.
Sirkulasi Benda Pemer
Sirkulasi benda pamer yaitu bagaimana proses
distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini
mempunya frekuensi kecil karena tidak berlangsung setiap
hari.
Lingkup Kegiatan Museum Arkeologi
Kegiatan utama yaitu pameran arkeologi yang merupakan
kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai
objek dan pengunjung sebagia museum
Gambar. 1.2 Diagram Sirkulasi Ruang Museum
Sumber : Pedoman Pendiri Museum, TGA UGM Th.2005
2 - 10
Museum Purbakala
Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang
Sirkulasi pengelola museum aktifitasnya berlangsung
setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah
Sirkulasi pengunjung adalah sirkulasi yang dilakukan
gunjung museum, baik dalam pergerakan antar
ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek
Sirkulasi benda pamer yaitu bagaimana proses
distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini
karena tidak berlangsung setiap
pameran arkeologi yang merupakan
kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 11
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
2. Kegiatan pengunjung adalah perpustakaan, informasi
arkeologi dan pariwisata dengan baca dan audio visual
3. Kegiatan pengelola yaitu adminstrasi, kegiatan teknis,
kegiatan kerumah tanggaan
4. Kegiatan konservasi dan preparasi meliputi pengolahan
koleksi, penentuan dan pencatatan koleksi, menyimpak
objek, perawatan dan perlindungan objek serta penelitian
objek
5. Kegiatan servis meliputi kegiatan elekstrikal, keamanan, servis
2.3 Museum Sangiran
2.3.1 Deskripsi Museum Sangiran
Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.
Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang
memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kabupaten Sragen juga
sering disebut sebagai Tlatah Sukowati yang mempunyai wilayah
seluas 941,55 KM 2 , dengan topografi sebagai berikut: di tengah-
tengah wilayah mengalir Sungai Bengawan Solo yang merupakan
sungai terpanjang di Pulau Jawa; daerah sebelah selatan
merupakan bagian dari lereng Gunung Lawu; sebelah utara
Gambar. 1.3 Gambar Keseluruhan Museum Sangiran
Sumber : Data Pribadi
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 12
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah barat
merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan Kubah
Sangiran.
Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan
pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 %
fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga
saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di
Museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.
Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia).
Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran
(fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang
slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.
Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli
Geologi dulu pada masa purba merupakan hamparan lautan.
Akibat proses geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung
Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi
Daratan. Hal tersebut dibuktikan dengan lapisan-lapisan tanah
pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda dengan
lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut
ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil
Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan tanah paling bawah,
yang dulu merupakan lautan.
Dome Sangiran atau Kawasan Sangiran yang memiliki luas
wilayah sepanjang bentangan dari utara selatan sepanjang 9 km.
Barat Timur sepanjang 7 km. Masuk dalam empat kecamatan
atau sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di Dome Sangiran di
kumpulkan dan disimpan di Museum Sangiran. Temuan Fosil di
Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi
Manusia) ada 50 (Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang
diketemukan di Kawasan Sangiran merupakan 50 % dari temuan
fosil di Duniadan merupakan 65 % dari temuan di Indonesia. Oleh
Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan Budaya
Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996, Sangiran
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025
Studio Perancangan Arsitektur
Ditetapkan sebagai salahsatu
Haritage List
2.3.2 Lokasi
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen
atau + 17 km dari Solo)
pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat
ditamukanya fosil
eksavasi.
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
5112410025
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia World
Haritage List Nomor : 593.
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen
atau + 17 km dari Solo). Klaster Krikilan ini berada di daerah
pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat
ditamukanya fosil-fosil bersejarah yang dikenal sebagai area
U
Gambar. 1.4 Peta Jawa Tengah
Sumber : ATLAS
Gambar. 1.5 Peta Kabupaten Sragen
Sumber : Pemkab. Sragen
2 - 13
Museum Purbakala
Warisan Budaya Dunia World
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen
. Klaster Krikilan ini berada di daerah
pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat
fosil bersejarah yang dikenal sebagai area
Peta Jawa Tengah
Peta Kabupaten Sragen
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025
Studio Perancangan Arsitektur
Gambar. 1.6 Site Plan Museum Sangiran
Sumber : Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba Sangiran
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
5112410025
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Site Plan Museum Sangiran
Sumber : Balai Pelestarian Situs
2 - 14
Museum Purbakala
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 15
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
2.3.3 Informasi Singkat
RUTE MENUJU SANGIRAN
Dengan Pesawat
Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke
Museum Sangiran.
Jalan Darat
Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( 20 km ke arah utara)
Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe > Sangiran
Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe > Sangiran
Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe > Sangiran
Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk
melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal
yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di
masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat
menarik untuk diungkap.
Letak Geografis
Kawasan sangiran dalam peta wisata jawa tengah terletak
dalam sub daerah tujuan wisata 1, yaitu kawasan merapi-merbabu
dandikelompokkan kedalam unit kawasan wisata A1, meliputi Kota
Surakarta, Kabupaten Surakarta, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten dan
Boyolali. Cagar alam sangiran terletak disebelah utara solo berjarak
sekitar 10 km, berada didespresi kawasan kota solo dikaki Gunung
Lawu. Secara administratif letak situs sangiran terletak sebagian di
Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Gemolong, Kecamatan Plupuh,
Kabupaten Sragen serta sebagai Kecamatan Gondangrejo,
Kabupaten Karanganyar. Secara Astronomi terletak pada
1104856-1105300 BT dan 72440-72949LS.
Batasan :
1. Sebelah Utara : Sungai Cemara, Kec.Kalijambe, Kab.Sragen
2. Sebelah Barat : Desa Jetis, Kec. Kalijambe
3. Sebelah Selatan : Sungai Cemara, Kec. Gondangrejo, Kab.
Karanganyar
4. Sebelah Timur : Desa Bukuran, Ke. Kalijambe
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 16
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
2.3.4 Data Fisik
Gambar. 1.7 Denah Ruang Pengelola Museum
Sumber : Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba Sangiran
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 17
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Gambar. 1.8 Tampak Bangunan Pengelola Museum
Sumber : Foto Pribadi
Gambar. 1.9 Tampak Bangunan Untuk Tempat Pamer dan
Audio Visual Museum
Sumber : Foto Pribadi
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 18
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Gambar. 1.10 Denah Untuk Tempat Ruang Pamer dan
Audio Visual Museum
Sumber : Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba Sangiran
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 19
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Gambar. 1.11 Denah Untuk Ruang Diorama Museum
Sumber : Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba Sangiran
Gambar. 1.12 Tampak Depan Bangunan Diorama Museum
Sumber : Foto Pribadi
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 20
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Gambar. 1.13 Tampak Interior Diorama Museum
Sumber : Foto Pribadi
Gambar. 1.14 Denah Ruang Pertemuan Museum
Sumber : Data Pribadi
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 21
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
Gambar. 1.15 Tampak Eksterior Ruang Pertemuan Museum
Sumber : Foto Pribadi
Gambar. 1.16 Tampak Interior Ruang Pertemuan Museum
Sumber : Foto Pribadi
-
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 22
Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala
2.3.5 Materi Koleksi dan Bahan Pamer
Materi koleksi yang dipamerkan dalam museum ini berupa fosil-fosil
dan macam-macam peralatan kehidupn jaman sejarah meliputi :
1) Fosil dan replika manusia purba dalam vitrin 200 cm x 45 cm
australopithecus africanus, pithicanthropus mojokertensis
(pithicanthropus robotus), meganthropus paleojavanicus,
pithicanthropus erectus, homo soloensis, homo nenderthal eropa,
homo neanderthal asia dan homo sapiens
2) Fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) di dalam vitrin 200 cm x
45 cm dan vitrin 180 cm x 180 cm
3) Elephas namadicus (gajah), stegodon trigonocephalus (gajah),
mastodon sp (gajah), bubalus palaeokerabau (kerbau), felis
paleojavanica (harimau), sus sp (babi), rhinocerous sundaicus
(badak), bovidae (sapi, banteng) dan cervus sp (rusa dan domba)
4) Fosil binatang air dalam vitrin 100 cm x 45 cm
Crocodilus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu,
hippopatamus sp (kuda nil), molusca (kelas pelecypoda dan
gastropoda), chelonea sp (kura-kura), dan foraminifera
5) Batuan-batuan didalam vitrin 90 cm x 90 cm
6) Batuan meteor, karnelian, klesdon, agate, amestis, lempong diatom
7) Alat-alat batu didalam vitrin 200 cm x 45 cm
Serpih dan bilah, serut dan gordi, kapak persegi, bola batu dan
kapak perimbas-penetak
8) Fosil tumbuhan/kayu purba didalam vitrin 100 cm x 45 cm