bab 2 landasan teori 2.1 2.1.1 teori assessmentthesis.binus.ac.id/asli/bab2/2010-1-00138-if bab...

37
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Assessment Assessment adalah suatu proses pengukuran atau penaksiran atas suatu nilai berdasar fakta yang ada. Menurut Joint Information System Comitee (JISC) assessment adalah instrumen yang digunakan untuk membuktikan dan mengevaluasi sejauh mana seorang kandidat telah mencapai atau membuat kemajuan terhadap kriteria penilaian. Dalam bukunya (Black dan Wiliam,2004) “Working Inside the Black Box: Assessment for Learning in the Classroom” Paul Black dan Dylan Wiliam mengartikan assessment untuk pembelajaran adalah proses mencari dan menafsirkan bukti dari kinerja peserta didik untuk digunakan oleh peserta didik dan guru mereka untuk mengidentifikasi sejauh mana peserta didik menyerap proses pembelajaran, apa yang menjadi tujuan mereka selanjutnya, dan apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk mencapainya. 2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information System Comitee (JISC) dalam jurnalnya yang berjudul “Effective Practice with e-Assessment”, e- assessment adalah proses penilaian elektronik dimana teknologi informasi

Upload: buiquynh

Post on 29-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Teori Assessment

Assessment adalah suatu proses pengukuran atau penaksiran atas suatu nilai

berdasar fakta yang ada.

Menurut Joint Information System Comitee (JISC) assessment adalah instrumen

yang digunakan untuk membuktikan dan mengevaluasi sejauh mana seorang kandidat

telah mencapai atau membuat kemajuan terhadap kriteria penilaian.

Dalam bukunya (Black dan Wiliam,2004) “Working Inside the Black Box:

Assessment for Learning in the Classroom” Paul Black dan Dylan Wiliam

mengartikan assessment untuk pembelajaran adalah proses mencari dan menafsirkan

bukti dari kinerja peserta didik untuk digunakan oleh peserta didik dan guru mereka

untuk mengidentifikasi sejauh mana peserta didik menyerap proses pembelajaran, apa

yang menjadi tujuan mereka selanjutnya, dan apa yang harus dilakukan selanjutnya

untuk mencapainya.

2.1.2 Teori e-Assessment

2.1.2.1 Pengertian e-Assessment

Menurut Joint Information System Comitee (JISC) dalam

jurnalnya yang berjudul “Effective Practice with e-Assessment”, e-

assessment adalah proses penilaian elektronik dimana teknologi informasi

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

8  

dan komunikasi dipakai untuk mepresentasikan aktivitas penilaian dan

untuk menyimpan jawaban atau tanggapan. Ini mencakup proses penilaian

dari sudut pandang peserta didik, pendidik, lembaga pendidikan, badan

penghargaan dan pengatur, dan masyarakat umum.

2.1.2.2 Tipe Assessment

Berdasar tujuannya ada 3 tipe assessment yaitu:

a) Diagnostic Assessment

Diagnostic assessment bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat

keterampilan seseorang dalam suatu bidang yang nantinya hasil tes

tersebut akan digunakan untuk menentukan apa yang perlu dipelajari

selanjutnya. Contoh: tes untuk mengukur kemampuan individu sebelum

mengikuti kelas bahasa inggris.

b) Formative Assessment

Formative assessment digunakan untuk membantu mencapai tujuan

yang diinginkan selama proses pembelajaran dengan memberikan umpan

balik agar proses pembelajaran lebih efektif.

c) Summative Assessment

Adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur tingkat kesuksesan

atau pencapaian suatu pembelajaran saat akhir proses pembelajaran itu

sendiri.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

9  

2.1.2.3 Kelebihan e-Assessment

Kelebihan e-assessment, yaitu:

• Lebih Interakfif

• Mengatasi masalah jarak

• Waktu pengerjaan lebih fleksibel.

• Waktu pemeriksaan berkurang dan ketepatan pemeriksaan meningkat.

• Para peserta langsung mendapatkan umpan balik mengenai kuis yang

mereka kerjakan.

• Data tersimpan lebih baik

• Efisiensi (paperless).

• Soal yang dikeluarkan lebih bervariasi karena soal – soal tersebut

sudah diacak terlebih dahulu.

2.1.2.4 E-assessment yang baik

Dalam jurnalnya Al-Smadi dan Gütl (2008), Weippl (2007) E-

assessment yang baik memiliki kriteria – kriteria berikut ini:

• Mempunyai bank soal yang mendukung soal – soal yang bervariatif.

• Dapat memberikan umpan balik yang mengidentifikasi kemampuan

mahasiswa.

• Tipe kuis harus objektif.

• Tampilan antar muka yang mudah dimengerti oleh pengguna.

• Data yang sudah ada harus bisa disimpan dan diorganisir dengan baik.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

10  

2.1.2.5 Umpan Balik yang Baik

Menurut Gomez et al.(2009) kriteria umpan balik yang baik:

• Umpan balik yang dihasilkan ditujukan untuk memberi masukan

kepada mahasiswa bukan untuk menilainya.

• Umpan balik yang dihasilkan harus dapat dimengerti oleh mahasiswa.

• Umpan balik yang dihasilkan harus cukup dan detail.

2.1.2.6 Tujuan E-assessment

Menurut Kellough dan Kellough dalam jurnal “Best Practice in e-

assessment” yang dibuat oleh Nicole A. Buzzetto-More dan Ayodele

Julius Alade (2006) ada tujuh tujuan e-assessment:

• Meningkatkan belajar siswa

• Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa

• Meninjau, menguji, dan memperbaiki keefektifan berbagai strategi

mengajar yang berbeda

• Meninjau, menguji, dan memperbaiki keefektifan program kurikulum

• Meningkatkan keefektifan mengajar.

• Menyediakan data administratif yang berguna yang akan mempercepat

proses pengambilan keputusan.

• Untuk berkomunikasi dengan para pihak yang bersangkutan.

Menurut McKenna dan Bull (1999) dalam jurnal yang berjudul

“Designing Effective Test Questions: an Introductory Workshop”, tipe

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

11  

soal Pilhan Ganda (Multiple Choice), Menjodohkan (Matching), dan

Mengurutkan (Sequencing) adalah tipe soal yang bersifat objektif. Ketiga

tipe soal tersebut digunakan untuk menjaga tingkat keobjektifan kuis

dan umpan balik yang diberikan.

2.1.2 Taksonomi Bloom

2.1.2.1 Pengertian Taksonomi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/) taksonomi adalah klasifikasi bidang

ilmu; kaidah dan prinsip yg meliputi pengklasifikasian objek.

Sedangkan dalam bahasa inggris (http://www.merriam-

webster.com/dictionary/taxonomy), taxonomy diartikan sebagai studi tentang

prinsip-prinsip umum klasifikasi ilmiah.

2.1.2.2 Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956 sebuah tim yang dikepalai oleh Benjamin S. Bloom

menerbitkan sebuah taksonomi tujuan pendidikan yang saat ini dikenal

dengan nama Taksonomi Bloom. Taksonomi bloom adalah sebuah taksonomi

yang digunakan untuk mengkategorikan tujuan pendidikan dengan 3 kawasan

(domain), yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi

aspek – aspek intelektual atau penalaran seperti fungsi memproses informasi,

pengetahuan,. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan aspek

emosional seperti sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

12  

berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem

syaraf dan otot yaitu kemampuan fisik. Tapi yang digunakan dalam

penelitian dan perancangan selanjutnya hanyalah domain kognitif.

Kognitif sendiri diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan

dengan atau melibatkan kognisi; sesuatu yang berdasar kepada pengetahuan

faktual yang empiris. Kognisi adalah kegiatan atau proses memperoleh

pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dsb) atau usaha mengenali

sesuatu melalui pengalaman sendiri; hasil pemerolehan pengetahuan.

Pada awalnya taksonomi bloom domain kognitif dibagi ke dalam

enam kategori. Keenam kategori ini mencakup kompetensi keterampilan

intelektual dari yang sederhana (tingkat pengetahuan) sampai dengan yang

paling kompleks atau rumit (tingkat evaluasi). Keenam kategori tersebut

adalah:

1. Pengetahuan (Knowledge)

Tujuan pengetahuan pada level ini menuntut mahasiswa untuk

mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya,

seperti misalnya: fakta, terminologi, definisi, rumus, strategi

pemecahan masalah, dan sebagainya.

Kata kerja yang digunakan misalnya: mengidentifikasi, memilih,

sebutkan.

Contoh: Mahasiswa dapat menyebutkan tipe – tipe kabel yang

digunakan dalam membangun suatu jaringan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

13  

2. Pemahaman (Comprehension)

Tujuan pengetahuan pada kategori ini berhubungan dengan

kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan/informasi yang telah

diketahui dengan kata – kata sendiri.

Kata kerja yang digunakan misalnya: membedakan, menjelaskan,

menyimpulkan.

Contoh: Mahasiswa dapat menjelaskan protokol pada network layer.

3. Penerapan (Application)

Penerapan atas pengetahuan yang telah didapat untuk

mengidentifikasi atau memecahkan suatu masalah.

Kata kerja yang digunakan misalnya: menghitung, menggunakan.

Contoh: Mahasiswa dapat menggunakan DNS.

4. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,

memisahkan dan membedakan komponen – komponen atau elemen

suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan

memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya

kontradiksi. Mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan hubungan

dari berbagai masalah, gagasan dengan cara membandingkan masalah

atau gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang

telah dipelajari.

Kata kerja yang digunakan misalnya: membandingkan, memisahkan.

Contoh: Mahasiswa dapat membagi IP addressing.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

14  

5. Sintesis (Synthesis)

Tujuan instruksional level ini menuntut mahasiswa untuk mampu

mengkombinasikan bagian atau elemen ke dalam satu kesatuan atau

struktur yang lebih besar. Dalam hal ini mahasiswa harus

menggabungkan atau merangkai berbagai informasi menjadi satu

kesimpulan.

Kata kerja yang digunakan misalnya: menciptakan, mendesain.

Contoh: Mahasiswa dapat mendesain suatu jaringan sederhana.

6. Evaluasi (Evaluation)

Tujuan ini mengharapkan mahasiswa mampu membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda

dengan menggunakan kriteria tertentu.

Kata kerja yang digunakan misalnya: membandingkan, mengevaluasi.

Contoh: Dengan menggunakan kriteria yang sudah ditetapkan,

mahasiswa dapat membuat penilaian tentang suatu jaringan.

Pada tahun 2001 Anderson dan Krathworthl merevisi taksonomi

bloom menjadi 6 kategori yaitu: mengingat (remembering), mengerti

(understanding), menggunakan (applying), menganalisa (analizing),

mengevaluasi (evaluating), dan membuat (creating). Lorin Anderson sendiri

adalah murid dari Benjamin Bloom. Anderson mengubah kata benda (noun)

yang digunakan oleh Bloom menjadi kata kerja (verb). Lalu urutan 2 kategori

terakhir yakni sintesis dan evaluasi ditukar.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

15  2.2. Teori Khusus

2.2.1 System Development Life Cycle

System Development Life Cycle adalah model konseptual yang digunakan

untuk membuat manajemen proyek yang menggambarkan tahap-tahap yang

terlibat dalam suatu proyek pengambangan sistem informasi dari studi kelayakan

sampai pemeliharaan aplikasi. Berbagai metodologi SDLC telah dikembangkan

untuk memandu proses-proses yang terlibat termasuk model air terjun (Waterfall),

Rapid Application Development (RAD), Joint Application Development (JAD),

Fountain model, dan Spiral model. Sebagian besar, beberapa model

dikombinasikan menjadi metode campuran. Dokumentasi sangatlah penting

terlepas dari tipe model yang dipilih atau diciptakan untuk aplikasi apapun dan

biasanya dikerjakan sejalan dengan proses pengembangan. Beberapa metode

berfungsi lebih baik berdasarkan proyek yang dikembangkan. Tapi pada analisis

akhir, faktor yang paling penting dalam keberhasilan suatu projek adalah seberapa

mirip antara proyek yang dikembangkan dengan rencana yang telah dibuat.

Gambar 2.1 Waterfall Model

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

16  

Feasibility

Studi kelayakan digunakan untuk menentukan apakah proyek harus

dilanjutkan atau tidak. Jika proyek ini dapat dilanjutkan, studi kelayakan akan

menghasilkan perencana proyek dan perkiraan anggaran untuk tahap

pembangunan.

Analysis and Design

Pada tahap analisis, pekerjaan yang dilakukan adalah mengumpulkan

kebutuhan sistem. Tahap ini meliputi detail pembelajaran mengenai kebutuhan

organisasi. Pada tahap perancangan, pekerjaan yang harus dilakukan adalah focus

pada perancangan tinggat tinggi seperti program apa yang diperlukan dan

bagaimana interaksi antar program tersebut, perancangan tingkat rendah

(bagaimana program-program yang berdiri sendiri akan bekerja), perancangan

antar muka (tampilan apa saja yang akan terlihat dan perancangan data (data apa

saja yang diperlukan). Selama tahap ini, struktur keseluruhan perangkat lunak telah

ditetapkan. Analisis dan perancangan sangatlah penting dalam keseluruhan siklus

pengambangan perangkat lunak. Setiap kesalahan dalam tahap perancangan bias

sangat sulit dipecahkan dalam tahap pengambangan perangkat lunak. Tahap ini

adalah tahap yang harus diberikan banyak perhatian.

Implementation

Dalam tahap ini, apa yang telah dirancang pada tahap sebelum diterjemahkan

ke dalam kode program. Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa

pemograman yang konvensional atau aplikasi generator.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

17  

Testing

Dalam taham ini, sistem yang telah dibuat akan diujikan. Program biasanya

ditulis sebagai rangkaian modul tersendiri. Sistem ini kemudian diuji secara

keseluruhan. Modul yang terpisah, digabungan menjadi satu dan diuji sebagai

sistem yang lengkap. Sistem ini diuji untuk memastikan bahwa tampilan antar

muka antara modul-modul bekerja dengan baik (integration testing), sistem

bekerja pada platform yang diharapkan dan sistem bekerja sesuai yang diperlukan

pengguna (acceptance / beta testing)

Maintenance

Setiap sistem yang sudah jadi memerlukan akan pemeliharaan. Sebuah

perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada klien.

Perubahan bisa terjadi karena beberapa nilai yang dimasukan oleh klien tidak dapat

ditangani oleh sistem. Selain itu, perubahan pada sistem dapat secara langsung

mempengaruhi operasi perangkat lunak. Perangkat lunak harus dikembangkan

untuk mengakomodasi perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama tahap

pelaksanaan.

2.2.2 Object-Oriented Programming

Object-Oriented Programming adalah jenis pemrograman dimana

programmer tidak hanya mendefinisikan tipe data dari struktur data, tetapi juga

jenis-jenis operasi (fungsi) yang dapat diterapkan pada struktur data. Dengan cara

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

18  

ini, struktur data menjadi objek yang meliputi data dan fungsi. Selain itu,

pemrogram dapat membuat hubungan antara satu objek dan yang lain. Sebagai

contoh, objek dapat mewarisi karakteristik dari objek lain.

Salah satu keunggulan utama dari pemrograman berorientasi objek

dibandingkan dengan pemrograman prosedural adalah memungkinkan

programmer untuk membuat modul yang tidak perlu diubah ketika jenis objek

yang baru ditambahkan. Seorang programmer dapat dengan mudah membuat

objek baru yang mewarisi banyak fitur-fiturnya dari objek yang sudah ada. Hal ini

membuat program-program berorientasi objek lebih mudah untuk dimodifikasi.

Berikut adalah pengertian dari istilah-istilah yang bersangkutan :

• Object Oriented Concept

Kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan-

kumpulan dari obyek tertentu yang memiliki struktur data dan

perilakunya (atribut dan operasi) (Thimoty C, 2002)

• Kelas

Kelas merupakan sekumpulan obyek yang memiliki atribut-atribut

dan method. (Thimoty C, 2002)

• Super class

Super class adalah class induk yang nantinya mempunyai class-

class yang terdiri dari class dan subclass. (Thimoty C, 2002)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

19  

• Objek

Obyek adalah sebuah benda atau unit atau sifat kerja yang

memiliki atribut-atribut. (Thimoty C, 2002)

• Operasi

Operasi adalah prosedural abstraction yang menspesifikasi tipe

dari perilaku dan terdiri dari fungsi-fungsi. (Thimoty C, 2002)

• Abstraksi

Kemampuan program untuk melewati aspek informasi yang

diproses olehnya. Setiap obyek dalam sistem melayani sebagai

model dari pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan

dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan obyek

lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana

kelebihan ini diterapkan.

• Enkapsulasi/ pengkapsulan

Encapsulation atau pengkapsulan merupakan pembatasan ruang

lingkup program terhadap data yang diproses supaya data

terlindungi oleh prosedur atau obyek lain, kecuali prosedur yang

berada di obyek itu sendiri. (Thimoty C, 2002)

• Polimorfisme

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

20  

Polymorphism adalah konsep yang menyatakan bahwa sesuatu

yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda,

bahwa operasi yang sama mungkin memiliki perbedaan dalam

class yang berbeda. (Thimoty C, 2002)

• Inheritas/ Pewarisan

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa

anak dari obyek akan mewarisi data atau atribut dan method dari

induknya langsung. Atribut dan method dari obyek induk

diturunkan kepada anak obyek, demikian seterusnya. (Thimoty C,

2002)

2.2.3 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Booch, Rumbaugh dan Jacobson (2001,p13) UML adalah bahasa

standar untuk penulisan rencana atau desain perangkat lunak. UML juga bisa

digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun, dan

mendokumentasikan artifak – artifak sebuah sistem perangkat lunak.

2.2.3.1 Model Konseptual UML

UML terdiri atau mencakup 3 bagian:

1. Benda/Sesuatu (Things)

2. Hubungan (Relationships)

3. Diagram (Diagrams)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

21  

Benda adalah abstraksi yang berperan sebagai warga kelas satu dalam

model; hubungan mengikat benda; diagram mengelompokkan koleksi

dari benda.

A. Benda (Things)

Ada 4 macam benda dalam UML:

• Benda yang berkaitan dengan struktur (Structural Things)

• Benda yang berkaitan dengan perilaku (Behavioural Things)

• Benda yang berkaitan dengan pengelompokkan (Grouping

Things)

• Benda yang memberi keterangan (Annotational Things)

1.Structural Things

Structural Things adalah kata benda dari model UML. Ini adalah

bagian yang hampir statis dari model, mewakili unsur – unsur baik

yang konseptual maupun secara fisik. Ada 7 macam structural

things:

• Class

Class adalah deskripsi dari suatu set objek yang saling

berbagi atribut (attributes), operasi (operations), hubungan

(relationships), dan semantik (semantics).

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

22  

• Interface

Interface adalah kumpulan operasi – operasi yang

menjelaskan jasa sebuah class atau komponen

(component). Oleh karena itu interface menerangkan

perilaku eksternal dari elemen tersebut.

• Collaboration

Collaboration menjelaskan interaksi dan perkumpulan dari

suatu peran dan elemen – elemen lain yang bekerja

bersama untuk memenuhi beberapa perilaku kerjasama

<<nama>> 

<<atribut>> 

<<operasi>>

<<nama>>

Gambar 2.2 Class

Gambar 2.3 Interface

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

23  

yang lebih besar dari jumlah semua elemen – elemen

tersebut.

• Use case

Use case adalah adalah gambaran tentang serangkaian

urutan tindakan yang dilakukan sistem yang menghasilkan

hasil dari suatu nilai yang dapat diamati aktor tertentu.

• Active class

Active class adalah sebuah class dimana sebuah objek

memiliki satu atau lebih proses atau urutan dan oleh karena

itu bisa memulai kontrol aktivitas.

<<nama>>

<<nama>>

Gambar 2.4 Collaboration

Gambar 2.5 Use Case

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

24  

• Components

Components adalah bagian fisik dan dapat digantikan dari

sistem yang sesuai dan memenuhi realisasi dari set

antarmuka.

• Nodes

Nodes adalah elemen fisik yang muncul saat aplikasi

berjalan, dan mewakili sumber komputasi, pada umumnya

mempunyai paling sedikit beberapa memori, dan seringkali

mempunyai kemampuan memproses.

       <<nama>>  <<atribut>> 

<<operasi>> 

<<nama>>

Gambar 2.6 Active Class

Gambar 2.7 Components

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

25  

2.Behavioral Things

Behavioral things adalah bagian dinamis dari model UML. Ini

adalah kata kerja dari model, mewakili perilaku dari waktu ke

waktu dan ruang.

Ada 2 macam behavioral things:

• Interaction

Interaction adalah sebuah perilaku yang terdiri dari

serangkaian pesan yang dipertukarkan antara satu set objek

dalam konteks tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

• State machine

adalah sebuah perilaku yang menentukan urutan keadaan –

keadaan suatu objek atau suatu interaksi yang terjadi

selama tanggapan (response) terhadap suatu keadaan,

bersamaan dengan tanggapan (response) tersebut.

<<pesan>> 

<<nama>>

Gambar 2.8 Nodes

Gambar 2.9 Interaction

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

26  

3.Grouping Things

Grouping things adalah bagian dari UML yang berhubungan

dengan organisasi. Ini adalah kotak yang mana model bisa dipilah.

Hanya ada satu macam grouping things yakni package.

Package adalah mekanisme umum untuk mengorganisir unsur –

unsur ke dalam grup.

Packages adalah bagian dasar dari grouping things yang mana bisa

mengorganisir model UML. Sebenarnya ada beberapa variasi,

seperti frameworks, models, dan subsystems. Ini semua adalah

bagian atau macam – macam packages.

4.Annotational Things

Annotational things adalah bagian penjelasan dari model UML. Ini

adalah bagian yang memuat tentang komentar, keterangan, dan

<<nama>>

<<nama>>

Gambar 2.10 State Machine

Gambar 2.11 Packages

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

27  

ulasan. Hanya ada satu macam dari annotational things yaitu

catatan (note).

B. Hubungan (Relationship)

Ada 4 macam jenis hubungan:

1. Ketergantungan (Dependency)

Dependency adalah hubungan semantic antara dua benda

dimana perubahan pada suatu benda (benda yang bebas) bisa

saja mempengaruhi semantik benda yang lain (benda yang

bebas)

2. Asosiasi (Association)

Association adalah hubungan structural yang menggambarkan

sebuah set dari hubungan, sebuah hubungan yang menjadi

penghubung di antara objek.

<<nama>> 

Gambar 2.12 Note

Gambar 2.13 Depedency

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

28  

3. Generalisasi (Generalization)

Generalization adalah sebuah spesialisasi/generalisasi hubungan

dimana objek yang berasal dari elemen yang dikhususkan

(specialized elements) atau sang anak (the child) bisa digantikan

untuk objek yang berasal dari elemen yang disamaratakan

(generalized elements) atau sang tetua (the parents). Dalam hal

ini sang anak (the child) memberikan struktur dan perilaku dari

sang tetua (the parents).

 

4. Realisasi (Realization)

Realization adalah hubungan semantik antara classifiers, di

mana satu penggolong menetapkan kontrak yang menjamin

classifier lain untuk melaksanakannya.

0..1

employer employee 

Gambar 2.14 Association

Gambar 2.15 Generalization

Gambar 2.16 Realization

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

29  

C. Diagram (Diagrams)

Diagram adalah presentasi grafis dari sebuah set elemen, seringkali

diperankan sebagai garis (things) dan lengkungan (relationships).

Diagram digambar untuk memvisualisasikan sistem dari perspektif

berbeda, jadi diagram adalah proyeksi dari sistem.

1. Use Case Diagram

Use case diagram menunjukkan sebuah set dari use case dan

aktor – aktor (actors) dan hubungan mereka. Use case diagram

mengidentifikasi tampilan desain statis dari sistem. Use case

diagram sangat penting dalam mengatur dan memodelkan

perilaku dari sebuah sistem.

2. Class Diagram

Class diagram memperlihatkan sebuah set dari beberapa class,

interface, dan collaborations dan hubungan – hubungan mereka.

Class diagram mengidentifikasi tampilan desain statis dari

sistem.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram termasuk ke dalam jenis diagram interaksi.

Diagram interaksi menampilkan interaksi, termasuk set objek

dan hubungan antar objek, juga termasuk di dalamnya pesan

antar objek. Sequence diagram adalah sebuah diagram interaksi

yang menitikberatkan urutan waktu dari pesan.

4. Activity Diagram

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

30  

Activity diagram adalah jenis khusus dari statechart diagram

yang menunjukkan aliran dari aktivitas – aktivitas yang ada

pada sistem. Activity diagram mengidentifikasi tampilan

dinamis dari sistem. Diagram ini sangat penting dalam

memodelkan fungsi dari sistem dan menitikberatkan pada aliran

kendali di antara objek.

2.2.4 Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Connolly (2005, p15), basis data adalah kumpulan data yang

saling berhubungan satu sama lain secara logika, yang dapat digunakan oleh

banyak pengguna, yang didesain untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan

oleh suatu organisasi.

Menurut Turban (2003, p16), basis data adalah kumpulan file atau record

yang terorganisir menyimpan data beserta hubungan diantara data tersebut.

2.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu rancangan atau bentuk

hubungan suatu kegiatan dalam sistem yang berkaitan langsung dan mempunyai

fungsi di dalam proses tersebut.

Menurut Connolly (2005, p342), pemodelan ER merupakan pendekatan

top-down terhadap rancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi

data-data penting yang disebut entitas dan relasi antara data-data yang

direpresentasikan ke dalam model. Kemudian menambahkan detail seperti

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

31  

informasi yang diinginkan tentang entities dan relationship yang disebut atribut

dan constraints yang ada pada entities, relationship dan atribut-atribut.

a. Entity

Menurut Connolly (2005, p343) tipe entitas merupakan sekumpulan

objek dengan ciri-ciri yang sama yang diasumsikan oleh perusahaan memiliki

keberadaan yang berdiri sendiri atau independen. Dalam ERD, entiti

digambarkan sebagai sebuah persegi yang diberi label dengan nama entiti.

Ada dua klasifikasi dari tipe entiti (Connolly, 2005, p354) :

1. Strong entity type

Strong entity type atau tipe entitas kuat adalah sebuah tipe entitas

yang tidak bergantung pada keberadaan tipe entitas yang lain.

2. Weak entity type

Weak entity type atau tipe entitas lemah adalah sebuah tipe entitas

yang bergantung pada keberadaan tipe entitas yang lain.

b. Relasi (Relationship)

Menurut Connolly (2005, p346) relationship adalah sekumpulan asosiasi

dari satu atau lebih entiti.

c. Atribut (Attributte)

Menurut Connolly ( 2005, p350) atribut adalah properti dari sebuah entiti

atau tipe relasi. Setiap atribut dihubungkan dengan sekelompok nilai yang

disebut domain.

Macam-macam atribut:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

32  

1. Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal

dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi lagi ke

komponen yang lebih kecil.

2. Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari banyak komponen

dimana masing-masing memiliki keberadaan yang independen.

3. Single value attribute adalah suatu atribut yang memiliki nilai tunggal

untuk setiap kejadian.

4. Multi-value attribute adalah suatu atribut yang memiliki beberapa nilai

untuk setiap kejadian pada sebuah entiti.

5. Derived attribute adalah suatu atribut yang menggambarkan suatu nilai

yang didapat dari atribut-atribut yang berhubungan, tidak selalu dari

entiti yang sama.

d. Kunci (Key)

Menurut Connolly (2005, p352) ada 3 jenis kunci:

1. Candidate Key

Candidate key adalah sekumpulan atribut minimal yang secara unik

mengidentifikasi keberadaan dari setiap entitas.

2. Primary key

Primary key adalah candidate key yang secara unik mengidentifikasi

keberadaan dari setiap entiti dan mempunyai karakter yang paling

sedikit. Foreign key adalah sembarang atribut pada primary key pada

tabel berikutnya yang berfungsi menghubungkan antar tabel apabila

sebuah primary key terhubung dengan tabel berikutnya.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

33  

2. Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih

atribut.

e. Multiplicity

Sejumlah kemungkinan kejadian-kejadian dari sebuah tipe entiti dalam

sebuah hubungan n-ary ketika nilai-nilai yang lain (n-1) ditentukan (Connolly,

2005, 356).

Multiplicity terdiri dari dua batasan terpisah, yaitu:

1. Cardinality

Cardinality adalah untuk mendeskripsikan jumlah maksimum dari

kemungkinan kejadian-kejadian yang saling berhubungan untuk

sebuah partisipasi entiti dalam proses penentuan tipe relationship.

2. Participation

Participation adalah untuk menentukan apakah semua kejadian-

kejadian entiti akan ikut berpartisipasi dalam sebuah relationship atau

hanya beberapa yang ikut berpartisipasi.

Jenis-jenis multiplicity menurut Connolly (2002, p345) adalah :

a. One (1:1) Relationship

b. One to Many (1:*) Relationship

c. Many to Many (*:*) Relationship

2.2.6 Teori Java

A. Pengertian Java

Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan

kepada Object Oriented Programming. Dikembangkan oleh Sun

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

34  

Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Java diciptakan setelah C++

dan didesain sedemikian sehingga ukurannya kecil, sederhana, dan

portable (dapat dipindah-pindahkan di antara berbagai macam platform

dan sistem operasi). Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang

platform independence, artinya baik source program maupun hasil

kompilasinya, Java sama sekali tidak bergantung kepada sistem operasi

dan platform yang digunakan sama seperti slogan java, "write once, run

anywhere".

Source code sebuah aplikasi dengan bahasa Java yang ditulis di

atas sistem Windows NT misalnya, dengan mudah dapat dipindahkan ke

sistem operasi UNIX tanpa harus mengedit satu baris kode-pun. Ini

tentunya merupakan satu nilai tambah tersendiri. Bandingkan dengan

bahasa C/C++ misalnya, jika kita bekerja pada UNIX FreeBSD dan ingin

memindahkannya pada HP UNIX, terkadang harus mengedit source

code-nya sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun keduanya masih

berada dalam keluarga UNIX.

Bukan hanya source code-nya saja yang bisa dipindah-pindahkan

antar sistem komputer, bahkan hasil kompilasinya pun dapat dijalankan

di berbagai sistem komputer. Hal ini dimungkinkan dengan adanya

bytecode. Setiap program yang ditulis dengan bahasa Java, hasil

kompilasinya berupa bytecode, yaitu sekumpulan instruksi yang

kelihatannya seperti kode mesin (machine code) tapi tidak spesifik untuk

satu jenis prosesor tertentu.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

35  

Umumnya jika kita menulis program, misalnya dalam bahasa C++

pada satu sistem komputer semisal PC, compiler akan menterjemahkan

source code kedalam bahasa mesin yang spesifik untuk prosesor yang ada

di PC. Jika hendak dijalankan di sistem lain, Macintosh misalnya, maka

source code harus dikompilasi lagi pada mesin Macintosh yang

bersangkutan, dan terkadang harus melakukan pengeditan source code

terlebih dahulu. Menjalankan hasil kompilasi dari platform Windows

pada platform UNIX tidak akan pernah berhasil. Berikut ini ilustrasinya:

Gambar 2.17 Cara Kerja Program Java di Beberapa Sistem Operasi

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

36  

Karakteristik Java antara lain :

o Sederhana (Simple)

o Berorientasi Objek (Object Oriented)

o Terdistribusi (Distributed)

o Interpreted

o Robust

o Aman (Secure)

o Architecture Neutral

o Portable

o Performance

o Multithreaded

o Dinamis

Java memiliki beberapa jenis edisi untuk lingkungan aplikasi yang

berbeda. Beberapa jenis edisinya adalah:

1. Java SE (Java Platform, Standard Edition)

Edisi Java yang digunakan untuk applikasi desktop atau

workstation.

2. Java EE (Java Platform, Enterprise Edition)

Edisi Java yang digunakan untuk applikasi Enterprise atau

applikasi internet.

3. Java ME (Java Platform, Micro Edition)

Edisi java yang ditargetkan untuk membuat applikasi dengan

sumber daya yang terbatas misalnya pada telepon genggam.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

37  

B. Pengertian Servlet

Servlet adalah program kecil yang ditulis dengan bahasa Java

yang dibuat untuk berjalan diatas web server. Kata Servlet memiliki

kemiripan dengan Applet. Perbedaannya adalah applet berjalan disisi

klien (client-side) sedangakan Servlet berjalan di sisi server (server-side).

Teknologi Java memperkenalkkan Servlet sebagai alternatif lain

dari program CGI (Common Gateway Interface). CGI merupakan

program yang dikembangkan untuk membuat halaman web menjadi lebih

dinamis. CGI memungkinkan adanya interaksi antara user dengan web

server, misalkan pengguna memasukkan data pribadi melalui form

HTML, kemudian data di proses di web server. Program CGI banyak

ditulis dalam bahasa Perl atau C++.

Proses Akses Servlet:

Program servlet berjalan di dalam web server, dan berperilaku

sebagai lapisan penghubung antara request yang dikirim browser lewat

protokol HTTP dengan basisdata, atau lapisan tengah antara browser

dengan aplikasi pada web server.

Berikut alur proses yang terjadi ketika klien mengakses Servlet

pada web server :

1. Membaca data secara ekplist data yang dikirim oleh klien

lewat browser. Pengguna memasukkant data pada form

HTML pada halaman web, data juga bisa berasal dari sebuah

applet atau lewat program klien HTTP.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

38  

2. Membaca data secara implisit data HTTP request yang

dikirim melalui browser. Dalam proses ini akan dibaca dua

jenis data, yang pertama adalah data yang diinput klien dan

yang kedua adalah data yang dikirim oleh browser (seperti :

cookies, media type) , proses ini berada di server dimana

Servlet dieksekusi,

3. Generate hasil permintaan (request). Proses ini mungkin

memerlukan komunikasi dengan basisdata, eksekusi sebuah

RMI atau memanggil web service, invoke sebuah aplikasi,

atau menjawab (response) secara langsung permintaan

(request). Disini basisdata tidak langsung "berbicara" dengan

HTTP atau tidak langsung mengembalikan basisdata dalam

bentuk HTML, hal ini berlaku untuk semua aplikasi. Disini

dibutuhkan suatu lapisan untuk meng-ekstrak data kedalam

bentuk stream HTTP.

4. Kirim data (dokumen) secara eksplisit ke klien. Dokumen

yang dikirim dapat dalam berbagai format , tulisan (HTML),

binari (image file), atau bahkan file hasil kompres (gzip file)

5. Kirim data response HTTP secara implisit. Servlet atau JSP

akan mengirim data ke klien, ada dua jenis data yang dikirim,

data yang berisi informasi yang diinginkan / diproses dan

informasi HTTP ( cookies, catch parameter dan sebagainya).

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

39  

C. Pengertian JSP

Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web

programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP

dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu

sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh pengguna

menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi oleh

pengguna tapi server yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada

saat pengguna membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman

dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu

sebelum ditampilkan.

Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa

dilihat pada gambar berikut :

Perangkat *.JSP ----> Penterjemah ---->*.JAVA---->*.CLASS----> Proses perintah | JSP | | | v v

diterjemahkan kompilasi

Gambar 2.18 Masa Hidup JSP

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

40  

D. Model View Controller

Arsitektur Model View Controller adalah sebuah pola yang

terbukti membangun proyek secara lebih efektif. Hal itu dilakukan

dengan memilah komponen antara Model, View dan Controller pada

bagian – bagian dalam proyek

1. Model

Pola MVC memiliki layer yang disebut dengan Model

yang merepresentasikan data yang digunakan oleh aplikasi

sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan terhadapnya.

Dengan memilahnya sebagai bagian terpisah, seperti

penampungan data, persistence, serta proses manipulasi,

terpisah dari bagian lain aplikasi.

Terdapat beberapa kelebihan dalam pendekatan ini.

Pertama, membuat detail dari data dan operasinya dapat

ditempatkan pada area yang ditentukan (Model) dibanding

tersebar dalam keseluruhan lingkup aplikasi. Hal ini

memberikan keuntungan dalam proses pemeliharaan aplikasi.

Kedua, dengan pemisahan total antara data dengan

implementasi interface, komponen model dapat digunakan

kembali oleh aplikasi lain yang memiliki kegunaan yang

hampir sama.

2. View

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

41  

Layer ini mengandung keseluruhan detail dari

implementasi user interface. Disini, komponen grafis

menyediakan representasi proses internal aplikasi dan

menuntun alur interaksi pengguna terhadap aplikasi. Tidak

ada layer lain yang berinteraksi dengan pengguna, hanya

View.

Penggunaan layer View memiliki beberapa kelebihan :

Pertama, memudahkan pengabungan divisi desain dalam tim

pengembangan. Divisi desain dapat berkonsentrasi pada style,

look dan feel, dan sebagainya, dalam aplikasi tanpa harus

memperhatikan lebih pada detail yang lain.

Dan juga, memiliki layer View yang terpisah

memungkinkan ketersediaan multiple interface dalam aplikasi.

Jika inti dari aplikasi terletak pada bagian lain (dalam Model),

multiple interfaces dapat dibuat (Swing, Web, Console), secara

keseluruhan memiliki tampilan yang berbeda namun

mengeksekusi komponen Model sesuai fungsionalitas yang

diharapkan.

3. Controller

Terakhir, arsitektur MVC memiliki layer Controller.

Layer ini menyediakan detail alur program dan transisi layer,

dan juga bertanggungjawab akan penampungan events yang

dibuat oleh pengguna dari View dan melakukan update

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

42  

terhadap komponen Model menggunakan data yang

dimasukkan oleh pengguna. Kelebihan dalam penggunaan

layer Controller secara terpisah: Pertama, dengan

menggunakan komponen terpisah untuk menampung detail

dari transisi layer, komponen view dapat didesain tanpa harus

memperhatikan bagian lain secara berlebih. Hal ini

memudahkan tim pengembang multiple interface bekerja

secara terpisah dari yang lain secara simultan. Interaksi antar

komponen View terabstraksi dalam Controller.

Kedua, dengan menggunakan layer terpisah yang

melakukan update terhadap komponen Model, detail tersebut

dihapus dari layer presentasi. Layer presentasi kembali pada

fungsi utamanya untuk menampilkan data kepada pengguna.

Detail tentang bagaimana data dari pengguna mengubah

ketetapan aplikasi disembunyikan oleh Controller. Hal ini

memisahkan dengan jelas antara logika presentasi dengan

logika bisnis.

Tidak dapat disimpulkan bahwa pola MVC hadir dengan

kelebihan – kelebihan tanpa ada efek samping. Pembagian

aplikasi dalam 3 bagian terpisah meningkatkan

kompleksivitas. Pada aplikasi kecil yang tidak membutuhkan

loose coupling pada Model, hal ini dapat menjadi blok

penghalang dalam penggunaan pola ini.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Teori Assessmentthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00138-IF Bab 2.pdf2.1.2 Teori e-Assessment 2.1.2.1 Pengertian e-Assessment Menurut Joint Information

43  

Bagaimanapun, yang terbaik adalah untuk meyakini

bahwa sebuah aplikasi umumnya dimulai dari aplikasi

sederhana, dan berkembang menjadi sistem yang kompleks.,

sehingga faktor loose coupling harus selalu diutamakan dan

diperhatikan.