bab 1

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau yang disingkat Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan atau resisten insulin (Bustan, 2007) Pada penyandang Diabetes Militus dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan semua tingkatan anatomik. Komplikasi lain DM dapat berupa kerentanan berlebihan terhadap infeksi dengan akibat mudahnya terjadi infeksi saluran kemih, tuberkulosis paru, dan infeksi kaki, yang kemudian dapat berkembang menjadi ulkus/gangren diabetes (Sarwono, 2007). Apabila tidak dikendalikan, penyakit ini akan menimbulkan penyulit-penyulit yang dapat berakibat fatal, termasuk amputasi pada penyakit kaki diabetes (gangren diabetes) (Misnadiary,2006).

Upload: rizky-dwi-wulansari

Post on 11-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) atau yang disingkat Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan atau resisten insulin (Bustan, 2007) Pada penyandang Diabetes Militus dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan semua tingkatan anatomik. Komplikasi lain DM dapat berupa kerentanan berlebihan terhadap infeksi dengan akibat mudahnya terjadi infeksi saluran kemih, tuberkulosis paru, dan infeksi kaki, yang kemudian dapat berkembang menjadi ulkus/gangren diabetes (Sarwono, 2007). Apabila tidak dikendalikan, penyakit ini akan menimbulkan penyulit-penyulit yang dapat berakibat fatal, termasuk amputasi pada penyakit kaki diabetes (gangren diabetes) (Misnadiary,2006).

DM saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di beberapa Negara berkembang. Menurut data WHO, dunia kini didiami oleh 171 juta penderita DM dan akan meningkat 2 kali, 366 juta pada tahun 2030 (Bustan, 2007). Sedangkan Indonesia berada di nomor tujuh dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. Di posisi teratas, ada Cina (98,4 juta jiwa), India (65,1 juta jiwa), dan Amerika (24,4 juta jiwa) (Tempo, 14 November 2013). Di negara maju seperti di negara Amerika dan Inggris komplikasi kaki diabetik merupakan penyebab tersering rawat inap dengan proporsi 25% dari seluruh DM yang harus menjalani rawat inap (Pranoto, 2008).Menurut Pranoto dikutip dari buku Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XXIII Ilmu Penyakit Dalam (2008) gangren adalah kerusakan jaringan yang timbul disebabkan bagian organ yang terkena mengalami kekurangan aliran darah akibat berbagai macam factor misalnya penyakit vaskuler, trauma, atau infeksi. Neuropati merupakan faktor penting untuk terjadinya kaki diabetik. Adanya neuropati perifer akan menyebabkan terjadinya gangguan sensorik maupun motorik. Gangguan sensoik akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulterasi pada kaki pasien ( ,2009)Umumnya kaki diabetik didahului dengan adanya ulkus (luka). hanya sekitar dua pertiga dari ulkus yang dapat sembuh dengan cepat, sisanya berakhir dengan amputasi. Baik ulkus maupun amputasi memiliki dampak yang besar pada kualitas hidup penyandang diabetes, yakni terbatasnya kebeasan bergerak, terisolisai secara sosial, dan menimbulkan stres psikologis ( ,2009)1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana Asuhan Keperawatan gangguan integritas jaringan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya?

1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan UmumDiketahuinya Asuhan keperawatan gangguan integritas jaringan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.1.3.2. Tujuan Khusus1. Diketahui penjelasan tentang pengkajian keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

2. Diketahui penjelasan tentang diagnosa keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

3. Diketahui penjelasan tentang intervensi keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

4. Diketahui penjelasan tentang implementasi keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

5. Diketahui penjelasan tentang evaluasi keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

6. Menganalisis kesenjangan yang terdapat antara teori dan praktik asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Bagi PenelitiMenambah pengetahuan peneliti sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan Diabetes Militus dengan gangren.1.4.2. Bagi Tempat PenelitianMemberi masukan yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya pada penderita Diabetes Militus dengan gangren di ruang Bougenvile RSUD Dr. Moch Soewandhie Surabaya.

1.4.3. Bagi Perkembangan Ilmu KeperawatanHasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat memberikan informasi baru dan sebagai bahan perbandingan serta referensi bagi perkembangan ilmu keperawatan berkaitan dengan Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Militus dengan gangren.