bab 01 pendahuluan 2012

Upload: tadaki-crcrew-hasegawa

Post on 15-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Share to Scribd.

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    1/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 1

    1.1. Latar Belakang

    Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatar-belakangi oleh berbagai aspek kehidupan

    seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika kegiatan

    ekonomi, perkembangan jaringan komunikasi-transportasi dan sebagainya. Faktor-faktor

    tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan,

    baik secara fisik maupun non-fisik, sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya. Perubahan

    tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan perkembangan yang tidak

    terarah dan penurunan kualitas ruang, dimana berbagai kegiatan manusia dilaksanakan.

    Ruang yang ada pada dasarnya terbatas, sementara kegiatan terus meningkat menjadikan perlu

    perencanaan tata ruang yang lebih adaptif dan aplikatif. Pada sisi lain perkembangan peraturan

    dan perkembangan wilayah sendiri semakin cepat sehingga tata ruang yang ada harus selalu

    menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

    Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi, khususnya sektor

    industri, perikanan, pertanian, dan pariwisata, tetapi keberadaan potensi tersebut belum

    dimanfaatkan secara optimal. Disamping itu, Kabupaten Lamongan juga mempunyai peranan

    penting baik dalam pengembangan wilayah, Jawa Timur maupun dalam skala Nasional. Dimana,

    Lamongan termasuk dalam SWP Gerbangkartasusila Plus yang termasuk dalam Pusat Kegiatan

    Nasional (PKN) Revitalisasi Kota kota yang telah berfungsi.

    Kabupaten Lamongan secara umum dapat dikatakan mengalami perkembangan yang cukup

    pesat, berbagai program pembangunan dan kebijakan yang diambil juga menyesuaikan dengan

    dinamika dan kebutuhan pembangunan, sehingga secara keseluruhan rencana tata ruang yang

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    2/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    3/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    4/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 4

    Tabel 1.1 Luas Daerah Per Kecamatan Menurut Klasifikasi Kemiringan

    Kabupaten Lamongan

    Nomor Kecamatan 0-2% 2-15% 15-40% > 40% Luas (Ha)

    1 Sukorame 2.923 1.224 - - 4.147

    2 Bluluk 3.503 1.850 62 - 5.415

    3 Ngimbang 5.069 1.452 4.912 - 11.433

    4 Sambeng 5.116 11.806 2.390 232 19.544

    5 Mantup 8.217 1.060 30 - 9.307

    6 Kembangbahu 6.352 32 - - 6.384

    7 Sugio 7.020 2.027 82 - 9.129

    8 Kedungpring 6.041 1.930 472 - 8.443

    9 Modo 5.953 1.407 420 - 7.780

    10 Babat 5.361 772 162 - 6.295

    11 Pucuk 4.386 98 - - 4.484

    12 Sukodadi 5.232 - - - 5.232

    13 Lamongan 4.038 - - - 4.038

    14 Tikung 5.299 - - - 5.299

    15 Sarirejo 4.739 - - - 4.739

    16 Deket 5.005 - - - 5.005

    17 Glagah 4.052 - - - 4.052

    18 Karangbinangun 5.288 - - - 5.288

    19 Turi 5.869 - - - 5.869

    20 Kalitengah 4.335 - - - 4.335

    21 Karanggeneng 5.132 - - - 5.132

    22 Sekaran 4.965 - - - 4.965

    23 Maduran 3.015 - - - 3.015

    24 Laren 7.285 2.315 - - 9.600

    25 Solokuro 2.110 7.850 142 - 10.102

    26 Paciran - 4.314 425 50 4.789

    27 Brondong 5.047 2.337 75 - 7.459

    JUMLAH 131.352 40.474 9.172 282 181.280

    Sumber : Kabupaten Lamongan Dalam Angka 2007

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    5/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 5

    Peta 1.1 Orientasi Wilayah Kabupaten Lamongan dalam Lingkup Propinsi Jawa Timur

    1.1

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    6/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 6

    Peta 1.2.Batas Administrasi Kabupaten Lamongan.

    1.2

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    7/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 7

    Peta 1.3 Peta Topografi Kabupaten Lamongan.

    1.3

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    8/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    9/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    10/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 10

    Peta 1.4 Peta Geologi Kabupaten Lamongan

    1.4

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    11/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 11

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    12/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 12

    Peta 1.6 Peta Klimatologi Kabupaten Lamongan.

    1.6

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    13/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 13

    Peta 1.7 Peta Hidrologi Kabupaten Lamongan.

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    14/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    15/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 15

    Demikian juga terhadap kerukunan umat dalam satu agama maupun kerukunan antar pemeluk

    agama, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memfasilitasi kegiatan dialog antar umat

    beragama maupun turut serta dalam dialog antar agama yang diadakan propinsi.

    Selain di bidang agama masyarakat di Kabupaten Lamongan memiliki jiwa seni yang cukup

    besar, hal ini terlihat dari banyaknya kelompok seni dan padepokan seni yang ada di Kabupaten

    Lamongan serta terdapat cagar budaya yang di lindungi.

    1.3.8.3Proyeksi Penduduk

    Perkembangan penduduk di Kabupaten Lamongan mulai dari Tahun 2002-2007 menunjukkan

    peningkatan dengan pertambahan rata-rata mencapai 39.014 jiwa setiap Tahunnya, hal ini

    menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi dikarenakan mobilitas penduduk tergolong cepat.

    Berdasarkan tren perkembangan penduduk akan terus meningkat sampai pada akhir Tahun

    perencanaan 2031. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan penduduk sampai pada akhir

    Tahun perencanaan dapat dilihat pada Peta 1.9 Distribusi Penduduk Kabupaten Lamongan

    Tahun 2011 -2031 dan gambar 4.1.

    PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN LAMONGAN

    TAHUN 2008-2028

    2008

    2013

    2018

    2023

    2028

    1,452,500

    1,674,724

    1,938,653

    2,253,414

    2,630,389

    1

    2

    3

    4

    5

    Jumlah Penddk

    Gambar 1.1. Proyeksi Penduduk Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031

    1.3.8.4Sumberdaya Manusia Menurut Sektor Pekerja Utama

    Sumberdaya manusia Kabupaten Lamongan dilihat berdasarkan mata pencaharian masih

    didominasi sektor pertanian, dari jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Lamongan sekitar

    55,84 persen bekerja disektor pertanian, kemudian disektor perdagangan sebesar 18,01 persen,disektor jasa sebesar 10,35 persen, sektor industri 9,49 persen dan sisanya disektor

    pertambangan, gas, listrik dan air bersih, konstruksi, keuangan dan transportasi dan

    komunikasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

    PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN LAMONGAN

    TAHUN 2011 - 2031

    2031

    2011

    2016

    2021

    2026

    2.273.456

    2.059.139

    1.865.025

    1.689.211

    1.529.970

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    16/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 16

    Peta 1.8Jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan Tahun 2007

    1.7

    1.8

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    17/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 17

    Peta 1.9 Distribusi Penduduk Kabupaten Lamongan Tahun 2008 -2028

    1.9

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    18/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 18

    Gambar 1.2. : Diagram Sumberdaya Manusia Menurut

    Sektor Pekerja Utama Tahun 2007

    Melihat perkembangan Kabupaten Lamongan dimasa yang akan datang menunjukkan sektor

    industri akan semakin meningkat, hal ini akan mempengaruhi sistem mata pencaharian

    masyarakat. Berkurangnya lahan pertanian untuk pengembangan kawasan industri akan

    mengakibatkan terjadinya peralihan mata pencaharian dari petani menjadi pekerja industri.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan adanya pelatihan di bidang industri, agar

    masyarakat dapat memperdalam pengetahuan tentang potensi besar yang dapat dihasilkan oleh

    industri. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan SDM berdasarkan mata pencaharian pada

    lima Tahun yang akan datang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 1.3. Proyeksi Pekerja 5 Tahun Yang Akan Datang

    Pada gambar diatas menunjukkan pekerja dibidang pertanian menurun menjadi 25 % dari 55,84

    % kemudian pekerja disektor perdagangan, jasa-jasa, dan industri semakin meningkat.

    Dengan adanya kegiatan industrialisasi di wilayah pantura dan wilayah selatan sebagai kegiatan

    agro-industri dapat mendorong peluang kesempatan kerja sehinga berdampak terhadap

    peningkatan jumlah penduduk secara umum di Kabupaten Lamongan. Adapun kegiatan ekonomi

    yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten

    Lamongan terdiri dari industri dan pelabuhan.

    1.3.8.5Sektor Industri

    Kegiatan Industri yang terdapat di Kabupaten Lamongan di wilayah pantura meliputi Industri LS,

    Dok Perkapalan dan manufaktur lainnya, sedangkan di wilayah selatan di kembangkan untuk

    kawasan agropolitan. Perkiraan jumlah penduduk yang akan berkembang sebagai dampak dari

    kegiatan industri tersebut adalah diketahui melalui perhitungan standar dimana 1 hektar lahan

    PROYEKSI PEKERJA 5 TAHUN YANG AKAN DATANG

    , Perdagangan

    , Hotel & Restora

    33.90%

    & Angkutan

    , Komunikasi1.69%

    , Keuangan

    Persewaan & Jasa

    Pers, 3.25%

    Jasa-jasa, 15%

    Industri

    , Pengolaha

    12.50%

    Listrik, Gas & Ai

    Bersih, 1.65%Bangunan/Konstru

    ksi, 3.20%

    Pertambangan/Pe

    nggalian, 0.26%

    Pertanian, 25%

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    19/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    20/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    21/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 21

    Peta 1.10 Peta Potensi Bencana Alam Kabupaten Lamongan.

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    22/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    23/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    24/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    25/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    26/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    27/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    28/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    29/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    30/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    31/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 31

    Hampir sebagian besar pemasarannya berupa ikan segar untuk pasar lokal dan eksport,

    selain itu juga ikan hasil tangkapan nelayan ada juga yang diolah menjadi produk olahan

    seperti ikan asin, krupuk ikan, terasi dan petis.

    Pada Kawasan TPI Brondong juga dapat dinikmati pemandangan aktifitas bongkar muat hasil

    tangkapan nelayan bebekalan, proses pelelangan ikan serta pengepakan ikan.

    Sudetan Bengawan Solo (Floodway)

    Merupakan bendungan gerak dengan system kerja memotong aliran air dari hulu yang

    menuju kelaut dengan debit air yang tetap. System ini bertujuan untuk mengaliri sawah

    penduduk dan mengatur air agar debitnya tetap sehingga dapat mengurangi resiko banjir.

    PELABUHAN SEDAYU LAWAS DI KECAMATAN

    BRONDONG.

    (Sumber : Hasil Survey, 28-08-2008, 17.05)

    SUASANA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN

    SEDAYU LAWAS.

    (Sumber : Hasil Survey, 28-08-2008, 17.03)

    SUASANA TEMPATPELELANGAN IKANDI PELABUHANBRONDONG(Sumber : HasilSurve

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    32/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    33/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    34/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 34

    Sedangkan sasaran dari kegiatan Revisi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten Lamongan

    adalah:

    1. Teridentifikasinya perkembangan dan kondisi tata ruang saat ini;

    2. Tersusunnya kembali RTRW Kabupaten Lamongan yang baru untuk waktu 20 (duapuluh)

    Tahun ke depan, sesuai dengan sasaran perencanaan tata ruang wilayah kabupaten, yaitu :

    a. Terkendalinya pembangunan di wilayah kabupaten baik yang dilakukan oleh pemerintah

    maupun oleh masyarakat;

    b. Terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya;

    c. Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan di wilayah

    kabupaten;

    d. Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah kabupaten;

    e. Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    35/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 35

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    36/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    37/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANI - 37

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    38/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    39/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    40/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANAMONGANAMONGANAMONGANI - 40

    NOISU STRATEGIS/ RENCANA

    PENGEMBANGANLOKASI

    PENGARUHALTERNATIF MITIGASI REKOMENDASI

    POSITIF NEGATIF

    Mereduksi kemacetandi wilayah Kabupaten

    Lamongan

    suara dan udara.Perlu penyediaan jalur hijau dan

    pulau-pulau jalan untukmenambah kawasan RTH.Penyediaan studi kelayakan danAMDAL dalam prosespengembangan

    9 Pemanfaatan DAS BengawanSolo untuk kegiatan irigasi danair baku

    Kecamatan Babat,Sekaran, Maduran,Laren, Karanggeneng,Kalitengah, Glagah danKarangbinangun

    Dapat meningkatkanperekonomianmasyarakat LamonganTersedianya air baku

    Biaya pemeliharaanyang tinggiMeningkatnyasedimentasi

    membatasi pengembangankawasan terbangun padakawasan rawan bencanabanjir dan gelombangpasang;konservasi tanah dan air didaerah pengaliran sungai

    (DPS) hulu untuk menekanbesarnya aliran permukaandan mengendalikan besarnyadebit puncak banjir sertapengendalian erosi untukmengurangi pendangkalan didasar sungai; danmenata ruang dan rekayasadi daerah pengaliran sungaihulu sehingga pemanfaatanlahan tidak merusak kondisi

    hidrologi daerah aliransungai (DAS) dan tidakmemperbesar masalah banjirdengan program percepatanrehabilitasi hutan dan lahan;

    Pemanfaatan yang dilarangMisalnya saja pada kawasansempadan sungai, tidakdiperbolehkan adanyapembangunan terutamapermukiman penduduk. Karenakeberadaannya sangat

    mengganggu estetika lahan danakan menimbulkan bencanaapabila tidak diperhatikankegiatan yang berjalan didalamnya.menyediakan jalur-jalur evakuasibencana dengan menyiapkanpeta daerah rawan banjirdilengkapi dengan rutepengungsian, lokasi pengungsiansementara, dan lokasi pos

    pengamat ketinggian muka air disungai penyebab banjir;

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    41/44

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    42/44

    B d di i P R D h l j di i k B PRD d l h b d 1 7 4 W k P

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    43/44

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGANAMONGANAMONGANAMONGANI - 43

    55. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, yang selanjutnya disingkat BKPRD adalah badan

    bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang undang Nomor 26

    Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Kabupaten Lamongan dan mempunyai fungsi

    membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam koordinasi penataan ruang di daerah.

    1.7.2 Lingkup Ruang

    Lingkup ruang atau lokasi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten Lamongan meliputi seluruh

    wilayah Kabupaten Lamongan, dengan batas-batas yaitu :

    Sebelah Utara : Laut Jawa

    Sebelah Timur : Kabupaten Gresik

    Sebelah Selatan : Kabupaten Jombang dan Mojokerto

    Sebelah Barat : Kabupaten Bojonegoro dan Tuban

    Secara administrasi wilayah perencanaan terdiri atas 27 kecamatan dengan jumlah

    desa/kelurahan sebanyak 474 desa/kelurahan (462 desa dan 12 kelurahan). Jumlah dusun

    sebanyak 1.486 dusun dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 6.843 RT. Dengan Luas wilayah

    keseluruhan adalah 181.280 Ha.

    Wilayah Kabupaten Lamongan meliputi Kecamatan Sukorame, Bluluk, Ngimbang, Sambeng,

    Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Babat, Pucuk, Sukodadi, Lamongan, Tikung,Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, Kalitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran,

    Laren, Solokuro, Paciran dan Brondong.

    1.7.3 Lingkup Kegiatan

    Lingkup kegiatan yakni materi yang akan dikaji atau output yang akan dihasilkan dari

    Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten Lamongan, yang sesuai dengan

    Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 dan ditindaklanjuti dengan Permen PU Nomor 16 tentang

    Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, meliputi :

    1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

    2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten;

    3. Rencana pola ruang wilayah kabupaten;

    4. Penetapan kawasan strategis kabupaten;

    5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; serta

    6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

    1.7.4 Waktu Perencanaan

    Waktu perencanaan dalam Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten

    Lamongan yaitu selama kurun waktu 20 Tahun, yang dibagi dalam 5 Tahunan, yaitu :

    Tahap I : 2011 - 2016

    Tahap II : 2017 2021

    Tahap III : 2022 - 2026

    Tahap IV : 2027 2031

  • 5/26/2018 Bab 01 Pendahuluan 2012

    44/44