asuhan keperawatan pada ny. m dan ny. s...

82
i ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DAN NY. S YANG MENGALAMIKANKER PAYUDARA DENGAN NYERI KRONIS DI RUANG MAWAR 3 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma 3 Keperawatan DISUSUN OLEH : RIZKI WAHYU UTAMI P14045 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DAN NY. S YANG

    MENGALAMIKANKER PAYUDARA DENGAN NYERI

    KRONIS DI RUANG MAWAR 3

    RSUD Dr. MOEWARDI

    SURAKARTA

    Karya Tulis Ilmiah

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Dalam Menyelesaikan Program Diploma 3 Keperawatan

    DISUSUN OLEH :

    RIZKI WAHYU UTAMI

    P14045

    PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2017

  • ii

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertandatangan di bawah ini :

    Nama : Rizki Wahyu Utami

    NIM : P14045

    Program Studi : D3 Keperawatan

    Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan pada Ny. M dan Ny. S

    YangMengalamiKanker Payudara Di Ruang

    Mawar 3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

    benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan/

    pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

    Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

    hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

    dengan ketentuan akademik yang berlaku.

    Surakarta, Juli 2017

    Yang Membuat Pernyataan

    Rizki Wahyu Utami

    P14045

  • iii

    MOTTO

    1. “Bermimpilah, Karena Tuhan Akan Memeluk Mimpi-Mimpi Itu.” (Andrea

    Hirata – Sang Pemimpi)

    2. “Hanya Ada Dua Pilihan: Menjadi Apatis Atau Mengikuti Arus. Tapi, Aku

    Memilih Untuk Jadi Manusia Merdeka.” (Soe Hok Gie – Catatan Seorang

    Demonstran)

    3. “Biar Tidak Capek Itu Harus Ikhlas. Ikhlas Itu Harus Sama Antara Hati,

    Pikiran Dan Perbuatan.” (Jusuf Kalla)

  • iv

    LEMBAR PERSETUJUAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DAN NY. S YANG

    MENGALAMIKANKER DENGAN NYERI KRONIS PAYUDARA

    DI RUANG MAWAR 3

    RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTA

    Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

    Ahli Madya Keperawatan (Amd. Kep.)

    Oleh :

    RIZKI WAHYU UTAMI

    P14045

    Surakarta, Juli 2017

    Menyetujui,

    Pembimbing

    Dheny Rohmatika, S. SiT., M.Kes

    NIK.200582015

  • v

    LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI

    Telah Di Uji Pada Tanggal :

    Juli 2017

    Dewan Penguji :

    Penguji I : (.................................)

    1. Mellia Silvy Irdianty, M. PH

    NIK.201690157

    Penguji II : (.................................)

    2. Dheny Rohmatika, S. SiT., M. Kes

    NIK.200582015

  • vi

    HALAMAN PENGESAHAN

    Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

    Nama : Rizki Wahyu Utami

    NIM : P14045

    Program Studi : D3 Keperawatan

    Judul : Asuhan Keperawatan pada Ny. M dan Ny. Syang Mengalami

    Kanker Payudara dengan nyeri kronis diRuang Mawar 3 RSUD

    Dr. Moewardi Surakarta

    Telah diujikan dan dipertahankan diharapkan

    Dewan Penguji Karya Tulis Imiah

    Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Hari/Tanggal :Senin, 7 Agustus 2017

    DEWAN PENGUJI

    1. Penguji I :Mellia Silvy Irdianty, M. PH (………..……….)

    NIK.201690157

    2. Penguji II : Dheny Rohmatika, S. SiT., M. Kes (…….......………)

    NIK. 200582015

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi D3 Keperawatn

    STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Meri Oktariani, S.Kep., Ns.,M.Kep

    NIK. 200981037

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

    berkat, rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

    Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M dan Ny. S Yang

    Mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri Kronis di RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta”.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

    bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

    penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    kepada yang terhormat :

    1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma

    Husada Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

    menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    2. Meri Oktariani S.Kep., Ns.,M.Kep, selaku Ketua Program Studi D3

    Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

    ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    3. Erlina Windyastuti S.Kep., Ns.,M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi

    D3 Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk

    dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    4. Dheny Rohmatika, S. SiT., M. Kes, selaku dosen pembimbing sekaligus

    sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat memberikan

    masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

    memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

    5. Melia Silvy Irdianty, M. PH, selaku penguji yang telah membimbing

    dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan

    nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi

    kasus ini.

    6. Semua dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

    wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

  • viii

    7. Ibu Erissa S. Kep selaku pembimbing klinik RSUD dr. Moewardi

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

    menyusun studi kasus ini.

    8. Ny. M dan Ny. S selaku responden dalam penyusunan studi kasus ini.

    9. Kedua orangtuaku, Bapak dan Ibu yang selalu menjadi motivasi saya

    dalam menempuh pendidikan dan yang selalu setia mendampingi serta

    menyemangati saya dalam keadaan apapun.

    10. Temen-temen Mahasiwa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma

    Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

    persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

    Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

    keperawatan dan kesehatan. Amin.

    Surakarta, Juli 2017

    Penulis

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii

    MOTTO ..................................................................................................... iii

    LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

    1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 4

    1.3 Rumusan masalah ............................................................................ 4

    1.4 Tujuan

    1.4.1 Tujuan Umum ....................................................................... 5

    1.4.2 Tujuan Khusus ...................................................................... 5

    1.5 Manfaat

    1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................... 6

    1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Penyakit Kanker Payudara

    2.1.1 Definisi ................................................................................. 8

    2.1.2 Etiologi ................................................................................. 9

    2.1.3 Klasifikasi ............................................................................. 10

    2.1.4 Patofisiologi .......................................................................... 12

    2.1.5 Manifestasi Klinis ................................................................. 14

    2.1.6 Pemeriksaan penunjang ......................................................... 16

    2.1.7 Masalah Keperawatan ........................................................... 17

    2.1.8 Penatalaksanaan .................................................................... 18

    2.2 Konsep Asuhan Keperawatan

    2.2.1 Pengkajian ............................................................................ 21

    2.2.2 Diagnosis .............................................................................. 23

    2.2.3 Perencanaan .......................................................................... 24

    2.2.4 Evaluasi ................................................................................ 30

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 32

    3.2 Batasan Masalah ............................................................................. 32

    3.3 Partisipan ........................................................................................ 32

    3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

    3.5 Pengumpulan Data .......................................................................... 33

    3.6 Uji Keabsahan Data ......................................................................... 33

    3.7 Analisa Data .................................................................................... 34

    BAB IV HASIL

    4.1 Hasil

    4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Lokasi ..................................... 36

    4.1.2 Pengkajian ............................................................................... 36

    4.1.3 Analisa Data ............................................................................. 45

    4.1.4 Diagnosa Keperawatan ............................................................. 46

  • x

    4.1.5 Intervensi ................................................................................ 47

    4.1.6 Implementasi ........................................................................... 49

    4.1.7 Evaluasi .................................................................................. 54

    BAB V PEMBAHASAN

    5.1 Pembahasan

    5.1.1 Pengkajian ............................................................................... 57

    5.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................. 59

    5.1.3 Intervensi ................................................................................ 60

    5.1.4 Implementasi ........................................................................... 62

    5.1.5 Evaluasi .................................................................................. 64

    BAB VI KESIMPULAN DAB SARAN

    6.1 Kesimpulan

    6.1.1 Pengkajian ................................................................................ 66

    6.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................ 66

    6.1.3 Intervensi Keperawatan ............................................................ 67

    6.1.4 Implementasi Keperawatan ...................................................... 67

    6.1.5 Evaluasi Keperawatan .............................................................. 67

    6.2 Saran

    6.2.1 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan .......................................... 68

    6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan ........................................................... 68

    6.2.3 Bagi Institusi Pendidikan .......................................................... 69

    6.2.4 Bagi Pembaca .......................................................................... 69

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

    Lampiran 2. Asuhan Keperawatan

    Lampiran 3. Jurnal Penelitian

    Lampiran 4. Lembar Audience

    Lampiran 5. Lembar Konsultasi

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Kanker Payudara merupakan ancaman serius atau momok bagi

    kaum perempuan.Kanker Payudara termasuk jenis penyakit ganas yang

    sangat ditakuti oleh kaum perempuan karena kanker payudara menempati

    urutan kedua setelah leher kanker rahim. Di Indonesia, problem kanker

    payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang

    ke dokter pada stadium lebih besar lagi. Oleh karena itu permasalahan

    kanker payudara membutuhkan perhatian khusus (Putra,2015).

    Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah

    kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta

    orang diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya

    meninggal dunia karena kanker. Di Amerika insiden penyakit kanker

    sekitar 1.638.910 kasus baru kanker didiagnosa pada tahun 2012, sekitar

    577.190 orang meninggal karena kanker serta lebih dari 1500 orang

    meninggal karena kanker setiap harinya dan diketahui bahwa sekitar

    178.000 perempuan di diagnosis terkena kanker payudara setiap tahunnya

    (American Cancer Society, 2012). Kanker payudara merupakan penyebab

    utama kematian perempuan berusia 40-55 tahun, serta penyebab terbesar

    kedua kematian setelah kanker paru-paru (Santoso 2009, dikutip dalam

    Enikmawati, 2015).

  • 2

    Prevalensi Kanker Payudara di Jawa Tengah berdasarkan diagnosis

    dokter atau hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar

    2,1 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7

    (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM. Rata-rata

    Rumah Sakit di Indonesia berdasarkan data statistik Rumah Sakit dalam

    Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013, kanker payudara

    menempati urutanpertama pada pasien rawat inap (16,85%), disusul

    kanker leher rahim (11,78%), kanker hati dan saluran empedu

    intrahepatik (9,69%), Leukemi (7,42%), dan Limfoma non Hodgkin

    (6,69%) (Depkes RI, 2013).

    Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak

    terkontrol lantaran perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab

    atas pengaturan pertumbuhan sel. Kanker payudara menunjukkan suatu

    benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, semakin lama

    semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan (Santoso, 2009, dikutip

    dalam Enikmawati, 2015).

    Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal (abnormal)

    pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda.Akhirnya,sel-sel ini

    menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak

    dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada

    bagian tubuh lainnya. Metastase bisa terjadi pada kelenjar betah bening

    (limfa),ketiak,ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa

    bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik.T,2005).

  • 3

    Kanker Payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel

    normal mammae dimana sel lab normal timbul dari sel-sel

    normal,berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh

    darah(Nurafif dan Kusuma, 2015).

    Tanda dan gejala yang timbul akibat penyakit atau proses kanker

    antara lain nyeri,demam dan berkeringatan, anoreksia atau berat badan

    menurun. Gejala yang lain yaitu kelainan mulut,mual dan muntah,diare

    konstipasi, kelainan kulit,perdarahan kelainan neurologis dan sindrom

    psikiatris (Aman et al, 2010).

    Pada pasien kanker, gangguan yang biasanya terjadi adalah

    insomnia. Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum terjadi.Pola

    tidur pasien kanker dapat terganggu karena sakit fisik akibat kanker,

    nyeri, efek samping obat-obatan atau terapi kanker lainnya (misal mual,

    muntah, diare), lingkungan (suhu dan kebisingan ruangan), gaya hidup

    (pola makan, olah raga, rutinitas tidur, kondisi emosional), dan dampak

    psikologis dari kanker.Kualitas tidur merupakan hal yang penting untuk

    penyembuhan, serta meningkatkan fungsi imun dan kesehatan mental.

    Selain itu, kurang tidur diketahui berhubungan dengan depresi,

    kecemasan, dan menurunkanfungsi kognitif.Pada pasien kanker,

    gangguan tidur dapat memengaruhi kualitas hidup pasien, sistem

    kekebalan tubuh, kemampuan kognitif, dan kemampuan untuk melakukan

    kegiatan sehari-hari (Hananta et al. 2014).

  • 4

    Penatalaksanaan kanker bergantung pada jenis atau tipe kanker

    yang diderita,asal kanker tersebut atau pola penyebarannya, umur dan

    kondisi kesehatan umum. Sedangkan,secara spesifik disebutkan bahwa

    penatalaksanaan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung

    pada stadium klinik penyakit, ada tiga macam yaitu mastektomi,radiasi,

    dan kemoterapi (Putra, 2015).

    Rekam medis RS Dr. Moewardi Surakarta menunjukan prevalensi

    kasus kanker, antara lain kanker Endometrium terdapat 14 orang, Kanker

    Serviks terdapat 2.895 orang dan Kanker Payudara 3.810 orang.

    Latar belakang diatas menunjukan penulis tertarik untuk menyusun

    karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. M dan

    Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri Kronisdi ruang

    Mawar 3RS Dr.Moewardi Surakarta”.

    1.2. Batasan Masalah

    Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan

    pada Ny. M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudaradengan Nyeri

    Kronisdiruang Mawar 3 RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

    1.3. Rumusan Masalah

    BagaimanakahAsuhan Keperawatan pada Ny. M dan Ny. S yang

    mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri Kronis di ruang Mawar 3

    RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

  • 5

    1.4. Tujuan

    Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain sebagai berikut.

    1.4.1. Tujuan Umum

    MelaksanakanAsuhan Keperawatan pada Ny. M dan Ny. S yang

    mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri Kronis di ruang Mawar 3

    RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    1.4.2. Tujuan Khusus

    1. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny.

    M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan

    Nyeri Kronis di ruang Mawar 3 RSUDDr.Moewardi

    Surakarta.

    2. Penulis mampu menetapkan diagnosis keperawatan pada Ny.

    M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan

    Nyeri Kronisdi ruang Mawar 3 RSUDDr.Moewardi

    Surakarta.

    3. Penulis mampu menyusun perencanaan keperawatan pada

    Ny. M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan

    Nyeri Kronis di ruang Mawar 3 RSUDDr.Moewardi

    Surakarta.

    4. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada

    Ny. M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan

    Nyeri Kronisdi ruang Mawar 3 RSUDDr.Moewardi

    Surakarta.

  • 6

    5. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. M dan Ny. S

    yang yang mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri

    Kronisdi ruang Mawar 3 RSUDDr.Moewardi Surakarta.

    1.5. Manfaat

    1.5.1. Manfaat Teoritis

    Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam

    pengembangan ilmu keperawatan, khususnya pada klien yang

    mengalami Kanker Payudara pada masa yang akan datang.

    1.5.2. Manfaat Praktis

    1. Bagi Klien

    Klien mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang

    penanganan kanker payudara.

    2. Bagi Rumah Sakit

    Sebagai referensi dan masukan dalam memberikan

    asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan

    Kanker Payudara dan sebagai masukan dalam peningkatan

    mutu pelayanan keperawatan khususnya asuhan

    keperawatan pada klien dengan Kanker Payudara.

    3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

    Menghadirkan laporan kasus sebagai bentuk dari

    laporan kepustakaan dibidang ilmu kesehatan yaitu dalam

    bidang ilmu keperawatan dan dapat digunakan sebagai

    bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

  • 7

    langsung dalam Karya Tulis Ilmiah ini untuk tenaga

    kesehatan khusunya keperawatan.

    4. Bagi Perawat

    Mampu memberikan asuhan keperawatan secara

    komprehensif kepada klien yang mengalami Kanker

    Payudara.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kanker Payudara

    2.1.1 Definisi

    Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang

    tidak terkontrol lantaran perubahan abnormal dari gen yang

    bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel. Kanker

    payudara meunjukkan suatu benjolan pada payudara yang dapat

    diraba dengan tangan, semakin lama semakin mengeras dan

    bentuknya tidak beraturan (Santoso, 2009, dikutip dalam

    Enikmawati, 2015).

    Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang

    terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen

    kelenjarnya (epitel saluran maupun lobusnya) maupun komponen

    selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah dan

    persarafan jaringan payudara (Irianto, 2015).

    Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang

    paling banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena

    terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga

    pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh

    menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak

    diambil, di khawatirkan akan masuk dan menyebar ke seluruh

    tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompok

    umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan

  • 9

    cepat sesuai dengan pertumbuhan usia. Kanker payudara jarang

    terjadi pada usia di bawah 30 tahun (Wijaya dan Putri, 2013).

    Kanker Payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan

    sel normal mammae dimana sel lab normal timbul dari sel-sel

    normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan

    pembuluh darah (Nurafif dan Kusuma, 2013).

    2.1.2 Etiologi

    Menurut Nurafif dan Kusuma (2013) Penyebab kanker

    payudara adalah

    1. Kanker payudara yang terdahulu terjadi mlaignitas sinkron di

    payudara lain karena mammae organ berpasangan.

    2. Keluarga, di perkirakan 5% semua kanker adalah predisposisi

    keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena

    carsinoma mammae.

    3. Kelainan payudara (benigna) kelainan fibrokistik (benigna)

    terutama pada periode fertil, telah di tunjukan bahwa wanita

    yang menderita atau pernah menderita yang porliferatif

    sedikit meningkat.

    4. Makanan, berat badan dan faktor risiko lain. Status sosial

    yang tinggi menunjukan resiko yang meningkat, sedangkan

    berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan

    terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen pada

    wanita post menopouse.

  • 10

    5. Faktor endokrin dan reproduksi Graviditas matur kurang dari

    20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun , menarche kurang

    dari 12 tahun.

    6. Obat anti konseptiva oral penggunaan pil anti konsepsi jangka

    panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar

    untuk terkena kanker.

    2.1.3 Klasifikasi

    Menurut Brunner dan Suddarth (2013), Tipe Kanker

    Payudara adalah sebagai berikut:

    1. Karsinoma Duktal Menginfeltrasi

    Merupakan tipe histologis yang paling umum,

    merupakan 75% dari semua jenis kanker payudara.Kanker

    ini sangat jelas karena jelas saat dipalpasi.Kanker jenis ini

    biasanya bermestasis ke nodus aksila.Prognosisnya lebih

    buruk dibanding dengan tipe kanker lainnya.

    2. Karsinoma Lobular Menginfiltrasi

    Tipe jenis ini jarang terjadi, merupakan 5-15%

    kanker payudara.Tumor ini biasanya terjadi pada suatu area

    penebalan yang tidak baik pada payudara bila dibandingkan

    dengan tipe duktal menginfiltrsi.Tipe ini lebih umum

    multisentris, dengan demikian, dapat terjadi penebalan

    beberapa area pada salah satu atau kedua

    payudara.Karsinom duktal menginfiltrasi dan lobular

    menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksilar yang

  • 11

    serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda.Karsinoma

    duktal bisanya menyebar ke tulang, paru, hepar atau otak,

    sementara karsinoma lobular biasanya bermetasis ke

    permukaan meningeal atau tempat-tempat tidak lazim

    lainnya.

    3. Karsinoma Medular

    Menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan

    tumbuh dalam kapsul didalam duktus.Tipe ini dapat

    menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga

    prognosisnya seringkali lebih baik.

    4. Kanker Musinus

    Menempati sekitar 3% dari kanker

    payudara.Penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat,

    sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik

    dari lainnya.

    5. Kanker Duktal-Tubular

    Kanker jenis ini jarang terjadi, menempati hanya

    sekitar 2% dari kanker. Karena metastasis aksilaris secara

    histologi tidak lazim,maka prognosisnya sangat baik.

    6. Karsinoma Inflamatori

    Tipe kanker payudara yang jarang 1-2% dan

    menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker

    lainnya.Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri,

    payudara secara abnormal keras dan membesar.Kulit di atas

  • 12

    tumor ini merah dan agak hitam. Sering terjadi dan retraksi

    puting susu. Gejala-gejala ini dengan cepat berkembang

    dan memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari

    bantuan medis dan lebih cepat dibanding pasien wanita

    lainnya dengan massa kecil pada payudara. Penyakit dapat

    menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya.

    7. Karsinoma Payudara In Situ

    Karsinoma payudara in situ lebih sering di deteksi

    dengan meluasnya penggunaan skrining

    mammografi.Penyakit ini ditandai oleh proliferasi sel-sel

    malignan di dalam duktus dan lobulus, tanpa invasi ke

    dalam jaringan sekitarnya.

    2.1.4 Patofisiologi

    Untuk dapat menegakkan diagnosa kanker dengan baik,

    terutama untuk melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan

    pengetahuan tentang proses terjadinya kanker dan perubahan

    strukturnya. Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel

    yang berubah dengan ciri proliferasi yang berlebihan dan tak

    berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya.

    Proliferasi abnormal sel kanker akan mengaganggu fungsi

    jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan

    cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam

    sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama

    dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel

  • 13

    yang mengalami tranformasi maligna dan berubah menjadi

    sekelompok sel ganas di antara sel normal (Wijaya dan Putri,

    2013).

    Sel kanker dapat menyebar melalui aliran pembuluh darah

    dan permeabilitaskapiler akan terganggu sehingga sel kanker

    dapat berkembang pada jaringan kulit.Sel kanker tersebut akan

    terus menginfiltrasi jaringan kulit, menghambat danmerusak

    pembuluh darah kapiler yang mensuplai darah ke jaringan

    kulit.Akibatnya jaringan dan lapisan kulit akan mati (nekrosis)

    kemudian timbul lukakanker. Jaringan nekrosis merupakan media

    yang baik untuk pertumbuhan bakteri, baikbakteri aerob atau

    anaerob. Bakteri tersebut akan menginfeksi dasar lukakanker

    sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, sel

    kanker danproses infeksi itu sendiri akan merusak permeabilitas

    kapiler kemudianmenimbulkan cairan luka (eksudat) yang

    banyak. Cairan yang banyak dapatmenimbulkan iritasi sekitar

    luka dan juga gatal-gatal. Pada jaringan yang rusakdan terjadi

    infeksi akan merangsang pengeluaran reseptor nyeri sebagai

    respontubuh secara fisiologis, akibatnya timbul gejala nyeri yang

    hebat. Sel kanker itusendiri juga merupakan sel imatur yang

    bersifat rapuh dan merusak pembuluhdarah kapiler yang

    menyebabkan mudah perdarahan. Adanya luka kanker, bauyang

    tidak sedap dan cairan yang banyak keluar akan menyebabkan

    masalahpsikologis pada pasien. Akhirnya, pasien cenderung

  • 14

    merasa rendah diri, mudah marah atau tersinggung, menarik diri

    dan membatasi kegiatannya. Hal tersebut yangakan menurunkan

    kualitas hidup pasien kanker (Astuti, 2013)

    2.1.5 Manifestasi Klinis

    Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya

    dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak

    menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak

    teratur.

    1. Fase awal: asimtomatik

    Pada stadium awal, jika di dorong oleh jari tangan,

    benjolan bisa di gerakan dengan mudah di bawah kulit.

    2. Tanda umum: benjolan/penebalan pada payudara

    a. Tanda dan gejala lanjut:

    1) Kulit cekung

    2) Retraksi atau devisi puting susu

    3) Nyeri tekan atau raba

    4) Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk

    5) Ulserasi pada payudara

    b. Tanda metastase

    1) Nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah

    2) Batuk menetap

    3) Anoreksia

    4) Berat badan turun

    5) Gangguan pencernaan

  • 15

    6) Sakit kepala

    Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada

    dinding dada atau kulit di sekitarnya.Pada kanker stadium lanjut,

    bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit

    payudara.Kadang kulit di atas benjolan mengkerut dan tampak

    seperti kulit jeruk.Penemuan dini kanker payudara masih sulit di

    temukan, kebanyakan ditemukan jika sudah teraba oleh pasien.

    1. Tanda-tandanya:

    a. Terdapat masa utuh kenyal, bisa di kwadran atas bagian

    dalam, di bawah ketiak bentuknya tak baraturan dan

    terfiksasi.

    b. Nyeri di daerah masa.

    c. Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan retraksi pada area

    mammae.

    d. Edema dengan “peant d”orange (keriput seperti kulit

    jeruk).

    e. Pengelupasan papila mammae.

    f. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar

    cairan spontan, kadang di sertai darah.

    g. Ditemukkan lessi pada pemeriksaan mamografi. (Wijaya

    dan Putri, 2013)

    2.1.6 Pemeriksaan Penunjang

  • 16

    Menurut Wijaya dan Putri (2013), pemeriksaan penunjang

    kanker payudara adalah

    1. Pemeriksaan Laboratorium meliputi :

    2. Monografi

    3. SCAN (CT, MRI, galfum), ultra sound

    4. Biopsi (aspirasi, eksisi)

    5. Penanda Tumor

    6. Tes skrining kimia : elektrolit, tes hepar, hitung sel darah

    7. Foto toraks

    8. USG

    9. Mammografi

    10. Termografi

    11. Staging

    Penentuan stadium kanker penting sebagai paduan

    pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis. Staging

    kanker payudara (American Joint Committe on Cancer) :

    a. Stadium 0: Kanker in situ dimana sel-sel kanker

    berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara

    yang normal

    b. Stadium I: Tumor dengan garis tengah kurang dari 2

    cm dan belum menyebar keluar payudara

    c. Stadium II A: Tumor dengan garis tengah 2-5 cm

    dan belum menyebar ke kelenjar getah bening

    ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2

  • 17

    cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening

    ketiak.

    d. Stadium III A: Tumor dengan garis tengah kurang

    dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah

    bening ketiak di sertai perlengketan satu sama lain

    atau perlengketan ke struktur lainnnya, atau tumor

    lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar

    getah bening ketiak.

    e. Stadium III B: Tumor telah menyusup keluar

    payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke

    dinding dada atau lebih menyebar ke kelenjar getah

    bening di dalam dinding dada dan tulang dada.

    f. Stadium IV: Tumor telah menyebar keluar daerah

    payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang

    atau paru-paru.

    12. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).

    2.1.7 Masalah Keperawatan

    Pada pasien kanker, gangguan yang biasanya terjadi adalah

    insomnia. Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum

    terjadi.Pola tidur pasien kanker dapat terganggu karena sakit fisik

    akibat kanker, nyeri, efek samping obat-obatan atau terapi kanker

    lainnya (misal mual, muntah, diare), lingkungan (suhu dan

    kebisingan ruangan), gaya hidup (pola makan, olah raga, rutinitas

    tidur, kondisi emosional), dan dampak psikologis dari

  • 18

    kanker.Kualitas tidur merupakan hal yang penting untuk

    penyembuhan, serta meningkatkan fungsi imun dan kesehatan

    mental. Selain itu, kurang tidur diketahui berhubungan dengan

    depresi, kecemasan, dan menurunkan fungsi kognitif. Pada pasien

    kanker, gangguan tidur dapat memengaruhi kualitas hidup pasien,

    sistem kekebalan tubuh, kemampuan kognitif, dan kemampuan

    untuk melakukan kegiatan sehari-hari (Hananta et al. 2014).

    2.1.8 Penatalaksanaan

    Menurut Suryono dan Roisca, 2008 (dikutip dalam Putra,

    2015) pengobatan kanker payudara yang di sepakati oleh kanker

    di dunia adalah sebagai berikut:

    1. Stadium I : Operasi + Kemoterapi

    2. Stadium II: Operasi + Kemoterapi

    3. Stdium III : Operasi + Kemoterapi + Radiasi

    4. Stadium IV: Kemoterapi + Radiasi

    Sedangkan menurut Wijaya dan Putri, 2013, ada 2 macam

    yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non

    pembedahan).Penanganan kuratif dengan pembedahan yang

    dilakukan secara mastektomi persial, mastekomi total,

    mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran

    kanker.Penanganan non pembedahan dengan penyinaran,

    kemoterapi dan terapi hormonal.

    1. Terapi Kuratif

  • 19

    Untuk kanker stadium 0, I, II, dan III

    a. Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi,

    alternative tomoorektomi + diseksi aksila.

    b. Terapi ajuvan

    1) Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads

    2) Kemoterapi untuk pra menopause dengan

    CMF(Cyclophosphamide 100 mg/m2 dd po hari

    ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke-1

    siklus di ulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600

    mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP

    (Cyclophosphamide 500 mg hari ke-1,

    adriamycin 50 mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil

    500 mg/m2 IV hari ke-1 dan 8 untuk 6 siklus.

    3) Hormon terapi untuk pasca menopause dengan

    tamoksifen untuk 1-2 tahun.

    c. Terapi bantuan, roboransia.

    d. Terapi sekunder bila perlu.

    e. Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan

    gerak tangan (fisioterapi).

    2. Terapi Poliatif

    Untuk kanker payudara stadium III dan IV:

    a. Terapi utama

    1) Pramenopause, bilateral ovariedekomi.

  • 20

    2) Pascamenopause: hormone resptor positif

    (takmosifen), dan hormone resptor negative

    (kemoterapi dengan CMF atau CAF).

    b. Terapi ajuvan

    1) Operable (mastektomi simple)

    2) Inoperable (radioterapi)

    Kanker payudara inoperative:

    a) Tumor melekat pada dinding thoraks

    b) Odema lengan

    c) Nodul satelit yang luas

    d) Mastitis karsionamtosa

    c. Terapi bantuan: roboransia

    d. Terapi komplikasi, bila ada

    1) Patah, reposisi–fiksasi-imobilisasi dan

    radioterapi pada tempat patah.

    2) Odema lengan: deuretik, pneumatic sleeve,

    operasi tranposisi omentum atau kondoleon.

    3) Efusion pleura: aspirasi cairan atau drainase

    bullae, bleomisin 30 mg dan teramisn 1000 mg,

    intra pleura.

    4) Hiperkalasemia: deuretika dan rehidrasi,

    kortikosteroid, mitramisin ¼-1/2 mg/kg BB IV.

    5) Nyeri, terapi nyeri sesuai WHO.

    6) Borok, perawatan borok.

  • 21

    e. Terapi sekunder, bila ada

    1) Kemoterapi dan obat penghambat hormon

    kemoterapi dan obat penghambat hormon

    seringkali diberikan segera setelah pembedahan

    dan dilanjutkan selama beberapa bulan atau

    tahun. Pengobatan ini menunda kembalinya

    kanker dan memperpanjang angka harapan

    hidup penderita.

    2) Tamoxifen adalah obat penghambat hormon

    yang bisa di berikan sebagai terapi lanjutan

    setelah pembedahan.

    3) Rekonstrusi payudara untuk rekontroksi

    payudara bisa digunakan implan silikon atau

    salin maupun jaringan yang di ambil dari bagian

    tubuh lainnya. Rekontruksi bisa dilakukan

    bersamaan mastektomi atau bisa juga di lakukan

    di kemudian hari

    2.2 Konsep Asuhan Keperawatan

    Pengkajian menurut Nurafif dan Kusuma(2013), adalah

    2.2.1 Pengkajian

    1) Identitas, (lihat faktor-faktor predisposisi)

    2) Keluhan utama ada benjolan pada payudara, serta sejak kapan

    riwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah

    di berikan), faktor etiologi/resiko.

  • 22

    3) Konsep diri mengalami perubahan pada sebagian besar klien

    dengan kanker payudara.

    4) Pemeriksaan klinis

    Mencari benjolan organ payudara di pengaruhi oleh faktor

    hormon antara lain estrogen dan progesteron, maka sebaliknya

    pemeriksaan ini di lakukan saat pengaruh hormonal ini

    seminimal mungkin /setelah menstruasi ± 1 minggu dari hari

    akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping

    dan pemeriksa berdiri di depan dalam posisi yang lebih kurang

    sama tinggi.

    5) Inspeksi

    Simetri payudra kanan dan kiri, kelainan papila, letak dan

    bentuk, adakah puting susu, kelainan kulit, tanda radang, peaue

    d’orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. Inspeksi ini juga di

    lakukan dalam keadaan kedua tangan di angkat ke atas untuk

    melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut

    bergerak atau adakah bagian yang tertinggal.

    6) Palpasi

    a) Klien berbaring dan di usahakan agar payudara tersebar

    rata atas lapangan dada, jika perlu punggung di ganjal

    bantal kecil.

    b) Konsistensi, banyak, lokasi, infiltrasi, besar, batas dan

    operbilitas.

    c) Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar aksila)

  • 23

    7) Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan penunjang klinis

    a) Pemeriksaan radiologis

    (1) Mammografi atau USG payudara

    (2) X-foto thoraks

    b) Pemeriksaan laboratorium

    (1) Darah lengkap, urine

    (2) Enxym alkali posphate

    (3) Aktifitas etrogen/vaginal smear

    c) Pemeriksaan sitologis

    (1) FNA dari tumor

    (2) Cairan kista dan pleura effusion

    (3) Secret puting susu

    d) Pemeriksaan sitologis/patologis

    (1) Durante oprasi vries coupe

    (2) Pasca oprasi dari specimen oprasi

    2.2.2 Diagnosis

    Diagnosa yang muncul menurut Nurafif dan Kusuma(2013), adalah

    1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan masa

    tumor

    2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor

    mekanik (tekanan jaringan mamae)

    3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan pada

    bentuk tubuh karena proses penyakit mamae asimetris)

  • 24

    4. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi, proknosis, dan serta

    pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya

    informasi

    5. Ansietas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh

    2.2.3 Perencanaan

    Menurut Nurarif & Kusuma (2015), perencanaan

    keperawatannya sebagai berikut

    1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan masa

    tumor

    Tujuan:

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam di harapkan nyeri berkurang

    Kriteria hasil:

    a. Mampu mengontrol nyeri

    b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

    menggunakan manajemen nyeri

    c. Mampu mengenali nyeri

    d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

    Intervensi:

    a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

    b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

    c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik

    d. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

    e. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

  • 25

    f. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain

    tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

    g. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

    menemukan dukungan

    h. Kontrol lingkungan yang dapat mengontrol nyeri

    i. Kurangi faktor presipitasi nyeri

    j. Pilih dan lakukan penanganan nyeri

    k. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

    intervensi

    l. Ajarkan teknik non farmakologi

    m. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

    n. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

    o. Tingkatkan istirahat

    p. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan

    tindakan nyeri tidak berhasil

    q. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

    r. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat

    nyeri sebelum pemberian obat

    s. cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan

    frekuensi

    t. Cek riwayat alergi

    u. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari

    analgesik ketika pemberian lebih dari satu

  • 26

    v. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan

    beratnya nyeri

    w. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan dosis

    optimal

    x. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan

    nyeri secara teratur

    y. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian

    analgesik pertama kali

    z. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri

    hebat

    aa. Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan gejala

    2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor

    mekanik (tekanan jaringan mamae).

    Tujuan :

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam di harapkan kerusakan intergritas jaringan teratasi.

    Kriteria Hasil:

    a. Perfusi jaringan normal

    b. Tidak ada tanda-tanda infeksi

    c. Ketebalan dan tekstur jaringan normal

    d. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan

    kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang

    e. Menunjukan terjadinya proses penyembuhan luka

    Intervensi:

  • 27

    a. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang

    longgar

    b. Jaga kulit untuk tetap bersih dan kering

    c. Monitor kulit akan adanya kemerahan

    d. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

    e. Monitor status nutrisi pasien

    f. Observasi luka: lokasi, dimensi, kedalaman luka,

    jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal

    g. Ajarkan keluarga tentang luka dan perawatan luka

    h. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

    3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan pada

    bentuk tubuh karena proses penyakit mamae asimetris)

    Tujuan:

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam diharapkan gangguan citra tubuh teratasi.

    Kriteria Hasil:

    a. Body image posittif

    b. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal

    c. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi

    tubuh

    d. Mempertahankan interaksi sosial

    Intervensi:

  • 28

    a. Kaji respon verbal dan non verbal respon klien

    terhadap tubuhnya

    b. Monitor frekuensi mengkritik dirinya

    c. Jelaskan tentang pengobatan perawatan, kemajuan,

    dan prognosis penyakit

    d. Dorong klien mengungkapkan perasaannya

    4. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan

    serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan

    kurangnya informasi.

    Tujuan:

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam di harapkan defisiensi tentang kondisi, prognosis, dan

    serta pengobatan penyakitnya teratasi.

    Kriteria Hasil:

    a. Pasien keluarga menyatakan pemahaman tentang

    penyakit, kondisi, prognosis, dan program

    pengobatan

    b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur

    yang di jelaskan secara benar

    c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali

    apa yang di jelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

  • 29

    Intervensi:

    a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan

    pasien tentang proses penyakit yang spesifik

    b. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul

    pada penyakit, dengan cara yang tepat

    c. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

    d. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara

    yang tepat

    5. Ansietas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh

    Tujuan:

    Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam di harapkan ansietas teratasi.

    Kriteria Hasil:

    a. Pasien mampu mengidentifikasi dan

    mengungkapkan gejala cemas

    b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan

    menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas

    c. Vital sign dalam batas normal

    d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan

    tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya

    kecemasan

  • 30

    Intervensi:

    a. Gunakan pendekatan yang menyenangkan

    b. Jelaskan semua prosedur dan apa yang di rasakan

    selama prosedur

    c. Dengarkan dengan penuh perhatian

    d. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan

    kecemasan

    e. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

    ketakutan, persepsi

    f. Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik

    relaksasi

    2.2.4 Evaluasi

    Evaluasi menurut Brunner dan Suddarth (2013), adalah sebagai

    berikut:

    1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang

    2. Menunjukan insisi bedah yang bersih, kering, dan utuh,

    tanpa tanda-tanda inflamasi

    3. Ikut serta secara aktif dalam aktifitas perawatan diri

    4. Menunjukkan mempunyai pengetahuan tentang diagnosis

    dan pilihan pengobatan

    a. Mengajukan pertanyaan yang relevan tentang diagnosis

    dan pegobaatan yang tersedia

    b. Menyebutkan rasional untuk pembedahan dan pilihan

    pengobatan lainnya.

  • 31

    c. Menguraikan keutungan dan kerugian dari pilhan

    pengobatan

    5. Mengungkapkan keinginan untuk mengatasi ansietas yang

    berhubungan dengan diagnosis dan pengobatan yang

    tersedia

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Studi kasus

    adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada Ny.

    M dan Ny. S yang mengalami Kanker Payudara dengan Nyeri Kronisdi

    ruang Mawar 3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    3.2 Batasan Masalah

    Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling

    banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya

    pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel

    tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor

    (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil, di khawatirkan akan masuk dan

    menyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang

    wanita kelompok umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat dengan

    tajam dan cepat sesuai dengan pertumbuhan usia. Kanker payudara jarang

    terjadi pada usia di bawah 30 tahun (Wijaya dan Putri, 2013).

    3.3 Partisipan

    Secara umum partisipan yang akan diikut sertakan dalam Karya

    Tulis Ilmiah ini adalah Ny. M dan Ny. S dengan penyakit Kanker

    Payudara di ruang Mawar 3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Karya Tulis Ilmiah ini disusun RSUD Dr. Moewardi Surakarta,Sejak

    tanggal 23 Mei 2017 sampai tanggal 26 Mei 2017. Lama waktu yang

  • 33

    digunakan untuk satu klien yaitu sejak klien pertama kali masuk rumah

    sakit sampai pulang atau klien yang dirawat minimal tiga hari. Jika

    sebelum tiga hari klien sudah pulang, maka perlu penggantian klien

    lainnya yang sejenis.Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home

    care.

    3.5 Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

    3.5.1 Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien,

    keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, dahulu, keluarga dan

    lain-lain, Sumber data diperoleh dari klien, keluarga, dan

    perawat lainnya).

    3.5.2 Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA:

    inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada sistem tubuh

    manusia).

    3.5.3 Studi dokumen dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik

    dan data lain yang relevan, misalnya rekam medis).

    3.6 Uji Keabsahan Data

    Uji keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu

    pengamatan/tindakan dansumber informasi tambahan menggunakan

    triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien atau keluarga, perawat

    dan sumber pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

  • 34

    3.7 Analisis Data

    Analisa data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu

    pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data

    dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya

    membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam

    opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara

    menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi

    wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.

    Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi

    dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan

    dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

    rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis adalah:

    3.7.1 Pengumpulan data

    Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi,

    dokumen).Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian

    disalin dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).

    3.7.2 Mereduksi data

    Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk

    catatan lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan

    dikelompokkan menjadi data subjektif dan objektif, dianalisis

    berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian

    dibandingkan nilai normal.

  • 35

    3.7.3 Penyajian data

    Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar,

    bagan maupun teks naratif.Kerahasiaan dari klien dijamin dengan

    jalan mengaburkan identitas dari klien.

    3.7.4 Kesimpulan

    Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan

    dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara

    teoritis dengan perilaku kesehatan.Penarikan kesimpulan

    dilakukan denga model induksi.

    Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian,

    diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

  • 36

    BAB IV

    HASIL

    4.1 Hasil

    4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data

    Klien dirawat di ruang mawar 3 RSUD Dr. Moewardi. Luas ruangan

    mawar 3 kira-kira 30x20 m² , terdapat ruang ODC (One Day Care) 7 ruang

    dan ruang kelas 3 9 ruang. fasilitas yang ada adalah bed pasien dengan 1

    ruang berjumlah 4 bed, kursi, meja, kamar mandi. Peralatan medis yang ada

    diantaranya infus pump, syring pump,EKG dan lain-lain. Keadaan ruang

    rawat klien bersih, tenang. Jumlah perawat di ruang mawar 3 adalah 30

    orang dengan 3 sift yaitu pagi, siang dan malam.

    4.1.2 Pengkajian

    1. Identitas Klien

    IDENTITAS

    KLIEN

    Klien 1 Klien 2

    Nama

    Alamat

    Umur

    Pendidikan

    Agama

    Pekerjaan

    Status Pekawinan

    Dx medis

    Ny. M

    Girimarto, Wonogiri

    59 tahun

    SD

    Islam

    Petani

    Menikah

    Ca mammae

    Ny. S

    Kuwon, Magetan

    47 tahun

    SD

    Islam

    Petani

    Menikah

    Ca mammae

  • 37

    2. Riwayat Penyakit

    RIWAYAT

    PENYAKIT

    Klien 1 Klien 2

    Keluhan

    Utama

    Riwayat

    Penyakit

    Sekarang

    Riwayat

    penyakit

    dahulu

    Riwayat

    medis masa

    lalu

    Riwayat

    kesehatan

    keluarga

    Klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri

    Klien datang ke poli obsgyn

    RSUD Dr. Moewardi pada

    tanggal 19 Mei 2017 untuk

    kontrol dan menjalani

    kemoterapi yang ke 8. Di poli

    obsgyn klien menjalani cek

    laboratorium dan hasil lab

    menunjukan bahwa Hb klien

    rendah yaitu 8.5 gr/dl. Lalu klien

    disarankan rawat inap untuk

    tranfusi darah di ruang mawar 1,

    lalu pada tanggal 23 Mei klien

    pindah ke ruang Mawar 3 untuk

    menjalani kemoterapi yang ke 8.

    Klien pernah operasi payudara

    kiri pada tanggal 28 Mei 2016.

    Klien mengatakan nyeri pada

    payudaranya sudah lebih dari 1

    tahun.

    P : nyeri saat bergerak

    Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk

    R : nyeri pada luka payudara kiri

    S : sklala nyeri 5

    T : nyeri hilang timbul

    Klien mengatakan sebelumnya

    tidak pernah di rawat di rumah

    sakit karna penyakit yang lain

    Klien mengatakan sebelumnya

    perrnah menjalani operasi

    payudara kiri pada tahun 2016 di

    RSUD dr. Moewardi

    Klien mengatakan keluarganya

    tidak ada yang memiliki riwayat

    penyakit menurun seperti

    hipertensi, diabetes miletus,

    bahkan Ny. M mengatakan 3

    generasi sebelum Ny. M tidak

    ada yang menderita kanker, dan

    keluarga klien tidak ada yang

    menderita penyakit menular

    seperti tuberculosis. Klien

    mengatakan keluarganya tidak

    ada yang memiliki riwayat

    penyakit jiwa

    Klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri

    Klien datang ke poli obsgyn

    RSUD Dr. Moewardi pada

    tanggal 18 Mei 2017 dengan

    keluhan nyeri pada payudara,

    mual dan tidak nafsu makan.

    Klien menjalani cek laboratorium,

    dan hasil lab menunjukan Hb 8.1

    gr/dl, lalu klien disarankan rawat

    inap untuk tranfusi darah di ruang

    mawar 1. Pada tanggal 24 mei

    2017 klien pindah ke ruang

    mawar 3 untuk menjalani

    kemoterapi yang ke 5. Klien

    pernah operasi payudara kiri pada

    tanggal 16 juli 2016. Klien

    mengatakan nyeri pada

    payudaranya sudah lebih dari

    setahun.

    P : nyeri saat kelelahan

    Q : nyeri saat ditusuk-tusuk

    R : nyeri pada bekas oprasi

    payudara kiri

    S : skala nyeri 4

    T : nyeri hilang timbul

    Klien mengatakan sebelumnya

    tidak pernah di rawat di rumah

    sakit karna penyakit yang lain

    Klien mengatakan sebelumnya

    perrnah menjalani operasi

    payudara kiri pada tahun 2016 di

    RSUD dr. Moewardi

    Klien mengatakan keluarganya

    tidak ada yang memiliki riwayat

    penyakit menurun seperti

    hipertensi, diabetes miletus,

    bahkan Ny. S mengatakan 3

    generasi sebelum Ny. S tidak ada

    yang menderita kanker, dan

    keluarga klien tidak ada yang

    menderita penyakit menular

    seperti tuberculosis. Klien

    mengatakan keluarganya tidak

    ada yang memiliki riwayat

    penyakit jiwa

  • 38

    3. Status Kesehatan

    4. Riwayat Ginekologi

    Riwayat

    Ginekologi

    Klien 1 Klien 2

    Manarche

    Karakteristik

    menstrusi

    Periode

    menstruasi

    terakhir

    Pengalaman

    menstruasi

    Monopause

    Kontrasepsi

    Usia

    kehamilan

    pertama

    Klien mengatakan mengalami

    menstruasi pertama pada usia 12

    tahun

    Klien mengatakan menstruasi

    selama 5-7 hari dengan siklus

    menstruasi 30 hari dengan keluhan

    nyeri saat menstruasi

    Klien mengatakan mengalami

    mentruasi terakhir kurang lebih 10

    tahun yang lalu

    Klien mengatakan merasakan

    nyeri saat menstruasi

    Klien mengatakan sudah tidak

    menstruasi pada usia 49 tahun

    Klien mengatakan tidak pernah

    meggunakan alat kontrasepsi

    Klien mengatakan belum pernah

    hamil

    Klien mengatakan mengalami

    menstruasi pertama pada usia 15

    tahun

    Klien mengatakan menstruasi selama

    5-6 hari dengan siklus menstruasi 30

    hari dengan keluhan nyeri saat

    menstruasi

    Klien mengatakan mengalami

    menstruasi terakhir 1 tahun yang lalu

    Klien mengatakan merasakan nyeri

    saat menstruasi, dan perdarahan yang

    keluar tidak terlalu banyak

    Klien mengatakan sudah tidak

    menstruasi pada usia 46 tahun

    Klien mengatakan tidak pernah

    menggunakan alat kontrasepsi

    Klien mengatakan hamil pertama

    pada usia 30 tahun

    Status kesehatan Klien 1 Klien 2

    Gejala awal

    Faktor yang memperbaiki

    gejala

    Faktor yang

    memperburuk gejala

    Klien mengatakan 4 tahun lalu

    merasakan ada benjolan pada

    payudara kiri yang lama-lama

    semakin mengeras dan terasa

    nyeri

    Jika klien mengalami nyeri

    pada benjolan di payudara

    klien mengompresnya dengan

    air hangat supaya nyeri

    tersebut hilang

    Nyeri akan timbul jika klien

    banyak gerak

    Klien mengatakan 2 tahun

    yang lalu merasakan ada

    benjolan pada payudara

    sebelah kiri dan lama-lama

    terasa nyeri

    Klien mengatakan untuk

    menghilangkan benjoolan dan

    rasa nyeri tersebut klien

    mengkonsumsi obat-obat

    herbal

    Nyeri akan timbul jika klien

    merasa cemas dan lelah

  • 39

    Status

    obstetrik

    P0A0

    P1A0

    Pengkajian

    penyakit dan

    pengobatan

    Pengkajian

    riwayat

    perawatan di

    rumah sakit

    Pengkajian

    perilaku yang

    beresiko

    Klien mengatakan tidak memiliki

    alergi pada obat-obatan dan

    makanan lainnya,

    Klien mengatakan pernah di rawat

    di rumah sakit untuk menjalani

    operasi biopsi dan kemoterapi

    yang ke 8. Klien mengatakan tidak

    pernah mengalami kecelakaan

    sebelumnya.

    Klien mengatakan mempunyai

    gaya hidup yang sehat, klien tidak

    pernah merokok, suka minum

    kopi, tidak pernah mengkonsumsi

    alkohol, tidak menggunakan obat-

    obatan terlarang. Klien

    mengatakan tidak pernah

    mngalami kekerasan maupun

    penganiayaan fisik lainnya. Klien

    juga selalu menjaga kebersihan

    dirinya supaya tidak mudah

    terjangkit penyakit

    Klien mengatakan tidak memiliki

    alergi obat-obatan dan makanan

    lainnya.

    Klien mengatakan pernah di rawat di

    rumah sakit untuk menjalani operasi

    mastektomi total dan menjalani

    kemoterapi yang ke 4. Klien

    mengatakan tidak pernah mengalami

    kecelakaan sebelumnya.

    Klien mengatakan mempunyai gaya

    hidup yang sehat, klien tidak pernah

    merokok, klien sering mengkonsumsi

    kafein, tidak pernah mengkonsumsi

    alkohol, tidak menggunakan obat-

    obatan terlarang, klien mengatakan

    tidak pernah mengalami kekerasan

    maupun penganiayaan fisik lainnya.

    Klien juga selalu menjaga kebersihan

    dirinya supaya tidak mudah terjangkit

    penyakit

    5. Perubahan Pola Kesehatan

    Pola

    Manajemen

    Kesehatan

    Klien 1 Klien 2

    Koping

    individu

    Sebelum

    sakit

    Selama sakit

    Pola nutrisi

    Sebelum

    sakit

    Klien mengatakan selalu melayani

    kebutuhan keluarganya

    Klien mengatakan tidak bisa

    melayani semua kebutuhan

    keluarganya karena penyakitnya

    sekarang. Klien merasa cemas dan

    gelisah saat akan menjalani

    kemoterapi

    Klien mengatakan makan 3x

    sehari, jenis makanan yang di

    makan nasi, lauk pauk, sayur, air

    putih makan habis 1 porsi dan

    tidak ada keluhan apapun.

    Klien mengatakan selalu menyiapkan

    kebutuhan keluarganya

    Klien mengatakan masih bisa

    menyiapkan kebutuhan keluarganya

    tetapi membutuhkan waktu yang

    lama karna kondisinya sekarang. Saat

    akan menjalani kemoterapi klien

    merasa cemas

    Klien mengatakan makan 3x sehari,

    jenis makanan yang di makan nasi,

    lauk pauk, sayur, air putih makan

    habis 1 porsi dan tidak ada keluhan

    apapun.

  • 40

    Selama sakit

    Pola aktifitas

    Sebelum

    sakit

    Selama sakit

    Hygiene diri

    Sebelum

    sakit

    Selama sakit

    Pola rekreasi

    Pola spiritual

    Selama sakit

    Selama sakit

    Klien mengatakan makan 3x

    sehari, jenis makanan nasi, lauk,

    sayur, buah dan air putih. Makan

    habis 1 porsi dan tidak ada

    keluhan.

    Klien mengatakan dapat bekerja

    dan beraktivitas sendiri sebagai ibu

    rumah tangga

    Klien mengatakan selama sakit

    sebagian aktifitasnya di bantu oleh

    keluarga

    Klien mengatakan sebelum sakit

    mandi 2x sehari, ganti baju 3x

    sehari

    Klien mengatakan mandi 2x, ganti

    baju 4x sehari dibantu dengan

    keluarga

    Klien mengatakan apabila bosan

    selalu jalan-jalan bersama

    suaminya

    Klien mengatkan sebelum sakit

    selalu menjalankan shlat 5 waktu

    Klien mengatakan selama sakit

    kadang-kadang menjalankan shlat

    5 waktu dan berdzikir di atas

    tempat tidur

    Klien mengatakan makan 3x sehari,

    jenis makanan nasi, lauk, sayur, buah

    dan air putih. Makan habis 1/2 porsi

    dengan keluhan mual.

    klien mengatakan dapat beraktifitas

    secara mandiri sebagai ibu rumah

    tangga

    klien mengatakan selama sakit

    sebagian aktifitasnya di bantu oleh

    keluarga

    klien mengatakan sebelum sakit

    mandi 2x sehari, ganti baju 3x sehari

    klien mengatakan selama sakit mandi

    2x, ganti baju 3x sehari tanpa di

    bantu

    klien mengatakan apabila jenuh klien

    hanya main ke rumah tetangga

    klien mengatakan sebelum sakit

    selalu menjalankan shlat 5 waktu

    klien mengatakan selama sakit tetap

    rutin menjalankan shlat 5 waktu

    6. Pemeriksaan Fisik

    Observasi Klien 1 Klien 2

    Keaadan

    umum

    Kesadara

    TD

    N

    S

    RR

    GCS

    Baik

    Compos mentis

    110/80 mmHg

    89x/Menit

    36°c

    24x/menit

    E4 V5 M6

    Baik

    Compos mentis

    130/90mmHg

    90x/Menit

    36,5°c

    26x/menit

    E4 V5 M6

  • 41

    Tinggi badan

    Berat Badan

    155 cm

    62 kg

    150 cm

    35 kg

    Pemeriksaan

    fisik

    Kepala

    Mata

    Hidung

    Mulut

    Leher

    Jantung

    Inspeksi

    Palpasi

    Perkusi

    Auskultasi

    Paru

    Inspeksi

    Palpasi

    Perkusi

    Auskultasi

    Payudara

    Abdomen

    Mesochepal, rambut putih dan

    rontok, kulit kepala bersih

    Konjungtiva merah muda, sklera

    tidak ikterik, pupil isokor, tidak

    menggunakan alat bantu

    penglihatan

    Simetris kanan dan kiri, bersih

    tidak ada sekret, tida

    menggunakan alat bantu

    pernafasan

    Gigi dan mulut bersih, mukosa

    bibir kering, tidak ada stomatitis

    Tidak ada pembesaran kelenjar

    tiroid

    Bentuk dada simetris, ictus cordis

    tidak nampak

    Ictus cordis teraba

    Pekak dan batas jantung tidak

    melebar

    Bunyi jantung I, II murni, suara

    reguler

    Bentuk dada simetris, ekspansi

    paru-paru kanan dan kiri sama,

    tidak menggunakan otot bantu

    pernafasan

    Vocal premitus kanan dan kiri

    sama

    Suara paru kanan dan kiri sonor

    Tidak terdapat suara nafas

    tambahan

    Terdapat luka dan pus di payudara

    kiri, kulit kehitaman dan terdapat

    pembengkakan.

    Payudara sebelah kanan normal,

    puting susu menonjol, tidak

    terdapat benjolan

    Mesochepal, rambut putih dan

    rontok, kulit kepala bersih

    Konjungtiva merah muda, sklera

    tidak ikterik, pupil isokor, tidak

    menggunakan alat bantu penglihatan

    Simetris kanan dan kiri, bersih tidak

    ada sekret, tidak menggunakan alat

    bantu pernafasan

    Gigi dan mulut bersih, mukosa bibir

    kering, tidaj ada stomatitis

    Tidak terdapat pembesaran kelenjar

    tiroid

    Bentuk dada simetris, ictus cordis

    tidak nampak

    Ictus cordis teraba

    Pekak, batas jantung tidak melebar

    Bunyi jantung I, II murni, suara

    reguler

    Bentuk dada simetris, ekspansi paru-

    paru kanan dan kiri sama, tidak

    menggunakan alat bantu pernafasan

    Vocal premitus kanan dan kiri sama

    Suara paru kanan dan kiri sonor

    Tidak terdapat suara nafas tambahan

    Terdapat bekas oprasi pada payudara

    kiri dengan diameter ±5 cm, bekas

    oprasi sudah kering, tidak ada push.

    Payudara sebelah kanan nomal,

    puting susu menonjol, tidak terdapat

    benjolan

  • 42

    Inspeksi

    Auskultasi

    Perkusi

    Palpasi

    Perineum dan

    genital

    Ekstremitas

    Atas

    Bawah

    Perut datar, tidak terdapat luka

    atau bekas oprasi

    Bising usus 16x/menit

    Pekak pada kuadran I, tympani

    pada kuadran II, III, IV

    Tidak ada nyeri tekan pada seluruh

    kuadran dan tidak terdapat masa

    Tidak terpasang selang dower

    cateter (DC)

    5/5, terpasang infus Nacl 20 tpm

    pada tangan kanan, infus di pasang

    pada tanggal 23 Mei 2017,akral

    hangat, tidak terdapat oedema

    5/5, akral hangat, tidak oedema

    Perut datar, tidak ada jejas atau bekas

    operasi

    Bising usus 12x/menit

    Pekak pada kuadran I, tympani pada

    kuadran II, III, IV

    Tidak ada nyeri tekan

    Tidak terpasang selang dower cateter

    (DC)

    5/5, terpasang infus Nacl 20 tpm pada

    tangan kanan, infus di pasang pada

    tanggal 24 Mei 2017, akral hangat,

    tidak oedema

    5/5, akral hangat, tidak oedema

    7. Hasil Pemeriksaan Diagnostik

    Klien 1

    Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai normal

    HEMATOLOGI

    RUTIN

    Hemoglobin

    Hematokrit

    Leukosit

    Trombosit

    Erotrosit

    KIMIA KLINIK

    Glukosa darah

    Sewaktu

    SGOT

    SGPT

    Albumin

    8.5

    3.0

    11.5

    351

    4.06

    86

    24

    19

    4.1

    g/dl

    %

    Ribu/ul

    Ribu/ul

    Juta/ul

    Mg/dl

    u/i

    u/i

    g/dl

    12.0-15.6

    33-45

    4.5-11.0

    150-450

    4.10-5.10

    60-140

  • 43

    Creatine

    Ureum

    0.5

    17

    mg/dl

    mg/dl

    0.6-1.1

  • 44

    Klien 2

    Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai rormal

    HEMATOLOGI

    RUTIN

    Hemoglobin

    Hematokrit

    Leukosit

    Trombosit

    Erotrosit

    KIMIA KLINIK

    Glukosa darah

    Sewaktu

    SGOT

    SGPT

    Albumin

    Creatine

    Ureum

    8.1

    31

    4.1

    227

    3.74

    162

    28

    32

    4.3

    0.6

    21

    g/dl

    %

    Ribu/ul

    Ribu/ul

    Juta/ul

    Mg/dl

    u/i

    u/i

    g/dl

    mg/dl

    mg/

    12.0-15.6

    33-45

    4.5-11.0

    150-450

    4.10-5.10

    60-140

  • 45

    Hapusan hiperseluler terdiri sebaran dan sekelompok sel epitel analplastik

    intipleonorfik, anak inti pominent, mitosis atipik.

    Kesimpulan : Massa Mammae Sinistra, Quadran Central, Invasive Ductal

    Carcinoma

    Hasil pemeriksaann patologi anatomi

    Bahan : Mammae Sinistra

    Ringkasan keterangan klinik/hasil operasi

    Diagnosa klinik : well differentiated infiltrating ductal carcinoma

    Jawaban pemeriksaan immunohistokimia:

    Esterogen Receptor : Positif

    Progesteron Receptor : Positif

    Ce Rb B-2/HER-2/Neu : Negatif

    4.1.3 Analisa Data

    Data Etiologi Masalah

    Klien 1

    DS:

    Klien mengatakan nyeri pada

    payudara sebelah kirisejak 1 tahun

    yang lalu

    P: nyeri saat bergerak

    Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk

    R: nyeri pada payudara sebelah

    kiri

    S: skala nyeri 5

    T: nyeri hilang timbul

    DO:

    Klien tampak menahan nyeri

    Klien tampak meringis kesakitan

    TD: 110/90 mmHg

    N: 102x/menit

    S: 36°c

    RR: 24x/menit

    Nyeri kronis (00133) Agen cidera biologis

    DS:klien mengatakan terdapat luka

    pada payudara kirinya

    DO:

    Kerusakan integritas

    kulit (00446)

    Faktor mekanik

  • 46

    Terdapat luka pada payudara kiri

    Terdapat push

    Kulit sekitar payudara kiri terlihat

    hitam

    DS:

    Klien mengatakan cemas karna

    penyakit yang dideritanya

    DO:

    Klien tampak tegang

    Klien tampak gelisah

    Ansietas (00146) Perubahan status

    kesehatan

    Klien 2

    DS:

    Klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri sejak setahun yang

    lalu.

    P: nyeri saat lelah

    Q: nyeri cenut-cenut

    R: nyeri pada bekas oprasi

    payudara kiri

    S: skala nyeri 4

    T: nyeri hilang timbul

    DO:

    Klien tampak menahan nyeri

    Klien tampak meringis kesakitan

    TD: 130/90mmHg

    N: 90x/Menit

    S: 36,5°c

    RR: 26x/menit

    Nyer kronis (00133) Agen Cidera biologis

    DS:

    Klien mengatakan mual, tidak nafsu

    makan.

    DO:

    Klien tampak pucat

    Klien tampak lemas

    Mukosa bibir kering

    BB: 36 kg

    IMT: 15,5 (Berat badan kurang)

    Gangguan Pemenuhan

    Nutrisi (0002)

    Mual dan Muntah

    DS:

    Klien mengatakan cemas akan

    kondisinya saat ini

    DO:

    Klien tampak lemah

    Klien tampak tegang

    Klien tampak gelisah

    Ansietas (00146) Perubahan Status

    Kesehatan

    4.1.4 Diagnosis Keperawatan

    Klien 1 Klien 2

    1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen

    cidera biologis

    2. Kerusakan integritas kulit berhubungan

    dengan faktor mekanik

    3. Ansietas berhubungan dengan perubahan

    status kesehatan

    1. Nyeri kronis berhubungan dengan

    agen cidera biologis

    2. Gangguan pemenuhan nutrisi

    berhubungan dengan mual muntah

    3. Ansietas berhubungan dengan

    perubahan status kesehatan

  • 47

    4.1.5 Intervensi

    No

    Dx

    Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

    Klien 1

    1 Setelah dilakukan tindakan perawatann

    selama 3x24 jam masalah keperawatan

    nyeri kronis teratasi dengan kriteria hasil:

    1. Klien tidak meringis kesakitan

    menahan nyeri

    2. Klien mengatakan rasa nyaman

    3. Tidak ada tegangan otot

    4. Skala nyeri berkurang atau

    skala nyeri 0

    1. Lakukan pengkajian nyeri secara

    komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas dan faktor presipitasi

    2. Monitor vital sign sebelum dan

    sesudah pemberian tindakan

    3. Ajarkan tentang teknik relaksasi

    hand massage

    4. Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian analgetik

    2 Setelah dilakukan tindakan keprawatan

    selama 3x24 jam masalah keperawatan

    integritas kulit teratasi dengan kriteria

    hasil:

    1. Integritas kulit yang baik bisa

    dipertahankan (sensasi,

    elastisitas, temperatur,

    pigmentasi)

    2. Tidak ada luka atau lesi pada

    kulit

    3. Perfusi jaringan baik

    4. Mampu melindungi kulit dan

    mempertahakan kelembapan

    kulit dan perawatan diri

    1. Lakukan pengkajian karakteristik

    luka seperti lokasi, luas dan

    kedalaman

    2. Lakukan perawatan luka

    3. Ajarkan klien dan keluarga

    meelakukan perawatan luka

    dengan benar

    4. Kolaborasi dengan dokter tentang

    implementasi pemberian

    makanan dan nutrisi enteral atau

    parenteral untuk meningkatkan

    potensi penyembuhan luka

    3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam masalah ansietas

    teratasi dengan kriteria hasil:

    1. Klien mampu mengidentifikasi

    dan mngungkapkan gejala

    cemas

    2. Mengungkapkan dan

    menunjukan teknik untuk

    mengontrol cemas

    3. Vital sign dalam batas normal

    4. Postur tubuh, ekspresi wajah,

    bahasa tubuh dan tingkat

    aktifitas menunjukan

    berkurangnya kecemasan

    1. Identifikasi tingkat kecemasan

    2. Kaji faktor yang menjadi

    penyebab ansietas

    3. Intruksikan klien penggunaan

    teknik relaksasi

    4. Libatkan keluarga untuk

    mendampingi klien

    Klien 2

    1 Setelah dilakukan tindakan perawatan

    selama 3x24 jam masalah keperawatan

    nyeri kronis teratasi dengan kriteria hasil:

    1. Klien tidak meringis kesakitan

    menahan nyeri

    2. Klien mengatakan rasa nyaman

    3. Tidak ada tegangan otot

    4. Skala nyeri berkurang atau

    1. Lakukan pengkajian nyeri secara

    komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas dan faktor presipitasi

    2. Monitor vital sign sebelum dan

    sesudah pemberian tindakan

    3. Ajarkan tentang teknik relaksasi

    hand massage

  • 48

    skala nyeri 0

    4. Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian analgetik

    2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 Jam masalah keperawatan

    gangguan pemenuhan nutrisi dapat

    teratasi dengan kriteria hasil:

    1. Peningkatan nafsu makan

    2. Mual berkurang atau teratasi

    3. Berat badan meningkat

    1. Obsrvasi asupan makanan

    2. Anjurkan klien untuk makan

    sedikit tapi sering

    3. Kolaborasi dengan dokter untuk

    pemberian anti mual

    4. Kolaborasi dengan tim gizi dalam

    pemberian diet makanan

    3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam masalah keperawatan

    ansietas dapat teratasi dengan kriteria

    hasil:

    1. Klien mampu mengidentifikasi

    dan mengungkapkan gejala

    cemas

    2. Mengungkapkan dan

    menunjukan teknik untuk

    mengontrol cemas

    3. Vital sign dalam batas normal

    4. Postur tubuh, ekspresi wajah,

    bahasa tubuh dan tingkat

    aktifitas menunjukan

    berkurangnya kecemasan

    1. Identfikasi tingkat kecemasan

    2. Kaji faktor yang menjadi

    penyebab ansietas

    3. Intruksikan klien tentang

    penggunaan relaksasi

    4. Libatkan keluarga untuk

    menemani klien

  • 49

    4.1.6. Implementasi

    Diagnosa

    keperawatan

    Jam Selasa

    23 juni 2017

    Jam Rabu

    24 juni 2017

    Jam Kamis

    25 juni 2017

    Klien 1

    Nyeri kronis

    berhubungan

    dengan agen

    cidera biologis

    08.00

    08.15

    09.15

    Mengukur TTV

    DS : klien mengatakan

    bersedia diukut TTV

    DO : klien tampak lemas

    TTV

    TD: 130/80 mmhg

    N : 89x/ menit

    S : 37°c

    RR: 24x/menit

    Melakukan pengkajian nyeri

    secara komprehensif

    DS : klien mengatakan nyeri

    pada payudara kiri sejak

    setahun yang lalu

    P : nyeri saat bergerak

    Q: nyeri seperti di tusuk-

    tusuk

    R: nyeri pada payudara kiri

    S: skala nyeri 5

    T : nyeri hilang timbul

    DO : ekspresi wajah klien

    tampak menahan nyeri

    Klien tampak meringis

    kesakitan

    Mengajarkan teknik

    relaksasi hand massage

    08.00

    08.30

    09.15

    10.00

    Mengukur TTV

    DS : klien mengatakan tidak

    pernah mempunyai darah tinggi

    DO :

    TD : 110/80 mmHg

    N : 88 x/menit

    RR : 24x/menit

    S : 36.5°c

    Melakukan pengkajian nyeri

    DS : klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri sejak setahun yang

    lalu

    P : nyeri saat bergerak

    Q : nyeri cenut-cenut

    R : nyeri pada payudara kiri

    S : skala nyeri 4

    T : nyeri hilang timbul

    DO : klien tampak meringis

    kesakitan

    Melakukan teknik relaksasi hand

    massage

    DS : klien mengatakan bersedia

    menjalani relaksasi hand massage

    DO : klien tampak lebih nyaman

    Memberikan injeksi premedikasi

    08.00

    08.30

    09.00

    09.15

    Mengobservasi TTV

    DS : klien mengatakan bersedia di

    observasi TTV

    DO :

    TD : 120/80 mmHg

    N : 86x/menit

    RR : 24x/menit

    S : 36°c

    Melakukan pengkajian nyeri

    DS : klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri sejak setahun yang lalu

    P : nyeri karna saat bergerak

    Q : nyeri cenut-cenut

    R : nyeri pada payudara kiri

    S : skala nyeri 3

    T : nyeri hilang timbul

    DO : klien tampak lebih rileks

    Melakukan teknik relaksasi hand

    massage

    DS : klien mengatakan bersedia

    menjalani relaksasi hand massage

    DO : klien tampak lebih rileks

    Menganjurkan klien untuk melakukan

    teknik relaksasi

    DS : klien mengatakan akan melakukan

  • 50

    10.00

    kepada keluarga dan klien

    DS : klien dan keluarga

    mengatakan bersedia untk

    diajarkan teknik relaksasi

    hand massage

    DO : klien dan keluarga

    tampak kooperatif

    Melakukan teknik relaksasi

    hand massage

    DS : klien mengatakan

    bersedia menjalani relaksasi

    hand massage

    DO : klien mengatakan

    nyaman

    10.05

    Ondansentron 4mg melalui IV

    Dexametason 5mg melalui IV

    Ranitidine 50 mg melalui IV

    Dipenhydramine 50 mg melalui

    IV

    DS : klien mengatakan bersedia di

    beri injeksi

    DO : injeksi sudah masuk melalui

    intravena

    Memberikan obat kemoterapi

    Docotaxel 100 mg (80 tpm/2 jam)

    Carboplatin 450 mg (80 tpm/2

    jam)

    DS : klien mengatakan bersedia di

    berikan obat kemoterapi

    DO : terpasang docotaxel 100 mg

    dan di lanjut carboplatin 450 mg

    teknik relaksasi hand massage saat terasa

    nyeri

    DO : klien tampak kooperatif

    Kerusakan

    integritas kulit

    berhubungan

    dengan faktor

    mekanik

    10.30

    10.45

    Mengkaji karakteristik luka

    DS : klien mengatakan

    terdapat luka pada

    payudaranya

    DO : terdapat luka dengan

    diameter ± 5 cm.

    Terdapat push

    Terdapat bau yang tidak

    sedap

    Melakukan perawatan luka

    DS : klien mengatakan

    bersedia dilakukan prawatan

    luka

    10.30

    10.45

    Mengukur TTV

    DS : klien mengatakan bersedia

    di ukur TTV

    DO :

    TD : 110/90 mmhg

    N : 94x/ menit

    RR: 24x/ menit

    S : 37°c

    Melakukan perawatan luka

    DS : klien mengatakan bersedia

    dilakukan prawatan luka

    DO : klien tampak lebih nyaman

    10.00

    10.35

    11.00

    Melakukan perawatan luka

    DS : klien mengatakan bersedia

    dilakukan prawatan luka

    DO : klien tampak lebih nyaman

    Menganjurkan klien untuk menjaga

    kelembapan kulit

    DS: klien mengatakan bersedia untuk

    menjaga kebersihan kulit

    DO : klien tampak mengerti

    Mengajarkan cara merawat luka dengan

    benar kepada klien dan keluarga

    DS: klien dan keluarga bersedia

  • 51

    DO : klien tampak lebih

    nyaman

    diajarkan perawatan luka

    DO: klien dan keluarga tampak mengerti

    dengan apa yang di ajarkan

    Ansietas

    berhubungan

    dengan

    perubahan

    status

    kesehatan

    13.00

    13.15

    Mengkaji faktor penyebab

    ansietas

    DS : klien mengatakan

    cemas karna memikirkan

    penyakitnya

    DO : klien tampak gelisah

    Klien tampak lemas

    Mengajarkan teknik

    relaksasi nafas dalam untuk

    megurangi cemas

    DS : klien mengatakan

    bersedia diajarkan teknik

    relaksasi nafas dalam

    DO : klien tampak mengerti

    13.00

    13.20

    13.30

    Mengobservasi tingkat kecemasan

    DS : klien mengatakan cemas

    berkurang

    DO : klien tampak lebih nyaman

    dan rileks

    Melakukan teknik relaksasi nafas

    dalam untuk megurangi cemas

    DS : klien mengatakan bersedia

    diajarkan teknik relaksasi nafas

    dalam

    DO : klien tampak mengerti

    Menganjurkan keluarga klien

    untuk memberi suport

    DS : keluarga klien mengatakan

    akan selalu mensuport klien

    DO : keluarga klien kooperatif

    13.30

    14.00

    Mengobservasi tingkat kecemasan

    DS : klien mengatakan cemas berkurang

    DO : klien tampak lebih nyaman dan

    rileks

    Menganjurkan keluarga untuk selalu

    menemani klien

    DS : keluarga klien mengatakan akan

    selalu menemani klien

    DO : keluarga klien kooperatif

    Klien 2

    Rabu

    24 Mei 2017

    Kamis

    25 Mei 2017

    Jumat

    26 Mei 2017

    Nyeri kronis

    berhubungan

    dengan agen

    cidera biologis

    08.00

    Mengobservasi keadaan

    umum klien

    DS : klien mengatakan

    lemas

    08.00

    Mengukur TTV

    DS : klien mengatakan bersedia

    di ukur TTV

    DO :

    08.00

    Mengukur TTV

    DS : klien mengatakan tidak mempunyai

    riwayat darah ttinggi

    DO :

  • 52

    08.15

    08.45

    09.00

    DO : keadaan umum klien

    lemah

    Mengkaji nyeri secara

    komprehensif

    DS : klien mengatakan

    nyeri pada payudara kiri

    sejak setahun yang lalu

    P : nyeri saat kelelahan

    Q : nyeri cenut-cenut

    R : nyeri pada bekas oprasi

    payudara kiri

    S : sklala nyeri 4

    T : nyeri hilang timbul

    DO : klien tampak gelisah

    Klien tampak meringis

    menahan nyeri

    Mengajarkan keluarga dan

    klien teknik relaksasi hand

    massage

    DS : klien dan keluarga

    mengatakan bersedia untk

    diajarkan teknik relaksasi

    hand massage

    DO : klien dan keluarga

    tampak kooperatif

    Melakukan teknik

    relaksasi hand massage

    DS : klien mengatakan

    bersedia menjalani

    relaksasi hand massage

    DO : klien tampak lebuh

    08.30

    09.00

    09.30

    09.35

    TD : 120/90 mmHg

    N : 87x/menit

    RR : 25x/menit

    S : 36° c

    Mengkaji nyeri

    DS : klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri sejak setahun yang

    lalu

    P : nyeri saat kelelahan

    Q : nyeri cenut-cenut

    R : nyeri pada bekas oprasi

    payudara kiri

    S : skla nyeri 4

    T : nyeri hilang timbul

    DO : klien tampak menahan nyeri

    Melakukan teknik relaksasi hand

    massage

    DS : klien mengatakan bersedia

    menjalani relaksasi hand massage

    DO : klien mengatakan lebih

    nyaman

    Memberikan injeksi premedikasi

    Dexametason 5 mg

    Dipenhydramine 50 mg

    DS: klien mengaakan bersedia

    diberikan injeksi

    DO: injeksi sudah masuk melalui

    intravena

    Memberikan obat kemoterapi

    Doxorubicn 600 mg

    08.30

    09.00

    TD : 120/80 mmhg

    N : 80x/menit

    RR : 24x/menit

    S : 36°c

    Mengkaji karakteristik nyeri

    DS : klien mengatakan nyeri pada

    payudara kiri sejak setahun yang lalu

    P : nyeri saat kelelahan

    Q : nyeri cenut-cenut

    R : nyeri pada bekas oprasi payudara kiri

    S : skla nyeri 3

    T : nyeri hilang timbul

    Melakukan relaksasi hand massage

    DS : klien mengatakan bersedia

    menjalani relaksasi hand massage

    DO : klien tampak lebih nyaman

  • 53

    nyaman Cyclophosphamide 600 mg

    Paclitaxel 175 mg

    DS: klien mengatakan besedia

    diberikan obat kemoterapi

    DO: obat kemo sudah terpsang,

    Gangguan

    pemenuhan

    nutrisi

    berhubungan

    dengan mual

    muntah

    09.30

    10.00

    Kolaborasi degan dokter

    dalam pemberian obat anti

    mual

    DS : -

    DO : klien di berikan

    injeksi ondansentron 4 mg

    dan dexametason 5 mg

    Menganjurkan makan

    sedikit tapi serig

    DS : klien mengatakan

    akan makan sedikit tapi

    sering

    DO : klien kooperatif

    09.00

    10.00

    Kolaborasi degan dokter dalam

    pemberian obat anti mual

    DS : -

    DO : klien di berikan injeksi

    ondansentron 4 mg

    Menganjurkan makan sedikit tapi

    sering

    DS : klien mengatakan akan

    makan sedikit tapi sering

    DO : klien kooperatif

    09.20

    09.30

    Kolaborasi dengan ahli gizi dalam

    pemberian diet

    DS :-

    DO : klien diberikan diet tinggi kalori

    dan protein 1500 kcal

    Menimbang Berat badan klien

    DS: Klien mengatakan berat badan

    sebelumnya 35 kg

    DO: berat badan klien 36.5 kg

    Ansietas

    berhubungan

    dengan

    perubahan

    status

    kesehatan

    09.30

    11.00

    Menganjurkan keluarga

    klien untuk mensuport

    klien

    DS : keluarga klien

    mengatakan akan selalu

    mensuport klien

    DO : keluarga klien

    kooperatif

    Melakukan teknik

    relaksasi nafas dalam

    DS : klien mengatakan

    cemas sedikit berkurang

    DO : klien tampak

    lebihRileks

    11.00

    11.30

    Menganjurkan keluarga klien

    untuk mensuport klien

    DS : keluarga klien mengatakan

    akan selalu mensuport klien

    DO : keluarga klien kooperatif

    Melakukan teknik relaksasi nafas

    dalam

    DS : klien mengatakan cemas

    sedikit berkurang

    DO : klien tampak lebih rileks

    10.00

    10.30

    Mengobservasi tingkat kecemasan

    DS : klien mengatakan cemas berkurang

    DO : klien tampak lebih rileks

    Menganjurkan klien untuk menggunakan

    teknik relaksasi nafas dalam

    DS : klien mengataakan akan

    menggunakan teknik relaksasi nafas

    dalam untuk mengurangi cemas

    DO : klien kooperatif

  • 54

    4.1.7. Evaluasi

    E