asuhan keperawatan klien dengan osteoporosis

Upload: ladygresia

Post on 21-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ledy Gresia Sihotang,S.Kep,Ns

TIK:1.2. 3.

4.5. 6. 7.

Pengertian osteoporosis Etilogi Osteoporosis Tanda dan Gejala osteoporosis Patofisologi Osteoporosis Jenis Osteoporosis Pemeriksaan Penunjang Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Muskuloskletal : Osteoporosis

Epidemilogi/ insidensi kasus- 2-4 x >>> pada wanita dibandingkan pria - 1: 3 pd tiga wanita yang berusia > 60 tahun dan 1:6 pria

berusia diatas 75 tahun mengalami patah tulang akibat kelainan ini - wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam - Di Indonesia prevalensi osteoporosis untuk umur < 70 thn untuk wanita sebanyak 18-36% sedangkan pria 2027%. untuk umur > 70 tahun untuk wanita 53,6% sedangkan pria 38%.

Review sistem muskuloskletalSistem muskuloskeletal meliputi : Tulang Persendian Otot tendon Bursae Struktur tulang dan jaringan ikat ( 25% BB) Otot ( 50% BB)

Sel- sel penyusun tulang (osteoblast, osteoklast, -

osteosit) Pertumbuhan dan mtabolisme tulang dipengaruhi oleh hormon dan mineral meliputi: Kalsium dan fosfor Kalsitonin Vitamin D PTH) GH Glukokortikoid Hormon seksual

1. Defenisi Osteoporosis Osteoporosis adalah kelainan di mana terjadi

penurunan massa tulang total . Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal, kecepatan resorpsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang, pengakibatkan penurunan masa tulang total. Tulang secara progresif menjadi porus, rapuh dan mudah patah; tulang menjadi mudah fraktur dengan stres yang tidak akan menimbulkan pengaruh pada tulang normal (Brunner&Suddarth, 2000).

Defenisi Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang

sehingga massa tulang berkurang. Resorpsi terjadi lebih cepat dari pada formasi tulang, sehingga tulang menjadi tipis Osteoporosis adalah kondisi terjadinya penurunan densitas/matriks/massa tulang, peningkatan porositas tulang, dan penurunan proses mineralisasi disertai dengan kerusakan arsitektur mikro jaringan tulang yang mengakibatkan penurunan kekokohan tulang sehingga tulang menjadi mudah patah (buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan system musculoskeletal)

2. Etilogi Osteoporosisa) Pembentukan massa puncak tulang yang kurang

baik selama masa pertumbuhan dan meningkatnya pengurangan massa tulang setelah menopause b) Gangguan pengaturan metabolisme kalsium dan fosfat.

a)PEMBENTUKAN MASSA PUNCAK TULANG YANGKURANG BAIK SELAMA MASA PERTUMBUHAN DAN MENINGKATNYA PENGURANGAN MASSA TULANG SETELAH MENOPAUSE-

-

-

Massa tulang meningkat secara konstan dan mencapai puncak sampai usia 40 tahun, pada wanita lebih muda sekitar 30-35 tahun Tulang selalu melakukan remodelling dan memperbaharui cadangan mineralnya sepanjang garis beban mekanik. Proses coupling memungkinkan aktivitas formasi tulang sebanding dengan aktivitas resorpsi tulang.

-

-

Coupling berlangsung 12 minggu pada orang muda dan 16-20 minggu pada usia menengah atau lanjut. Proses remodelling ini dipengaruhi oleh bbrpa faktor yt:

faktor lokal yang menyebabkan terjadinya satu rangkaian kejadian pada konsep Activation Resorption Formation (ARF ) faktor hormonal: PTH, GH, dan vitamin D. Yang menghambat proses remodelling adalah kalsitonin, estrogen dan glukokortikoid. Proses-proses yang mengganggu remodelling tulang inilah yang menyebabkan osteoporosis.

B)

GANGGUAN PENGATURAN METABOLISME KALSIUM DAN FOSFAT.

-

Menurut RDA konsumsi kalsium untuk remaja dewasa muda 1200mg, dewasa 800mg, wanita pasca menopause 1000 1500mgmg, sdangkan pada lansia tidak terbatas

factor risiko Faktor resiko yang tidak dapat diubah

- Usia - Jenis kelamin - Ras - Riwayat keluarga/keturunan - Bentuk tubuh Faktor Resiko yang dapat diubah - Merokok - Defisisensi vitamin dan gizi (antara lain protein - Gaya hidup - Gangguan makan (anoreksia nervosa) - Menopause dini - Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretic, glukokortikoid, antikonvulsan, hormone tiroid berlebihan, dan kortikosteroid.

3. Tanda dan Gejala Osteoporosis Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri

khas nyeri akibat fraktur kompressi pada vertebra (paling sering Th 11 dan 12) adalah: Nyeri timbul mendadak Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg terserang Nyeri berkurang pada saat istirahat di t4 tidur Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan bertambah oleh karena melakukan aktivitas Deformitas vertebra thorakalis Penurunan tinggi badan

4. Patofisiologi Osteoporosis