askep trauma tumpul pada mata
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
1/16
Askep Trauma Tumpul Pada Mata
“ASUHAN KEPERAWATAN
TRAUMA TUMPUL PADA MATA”
GADAR II
Disusu !le" #
$% Ri&k' D%(% Ra"a'u )$*+,*-.-/
,% R0is )$*+,*-.1/
-% Siti Ari2a" )$*+,*-.3/
1% 4aia5i Satria )$*+,*-../
3% Wa"'u At0r0 )$*+,*-.6/
+% Wisu D7i W% )$*+,*-.8/
PR!GRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S$
9AKULTAS ILMU KESEHATAN
UNI4ERSITAS KADIRI
,*$-
:A: $
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
2/16
PENDAHULUAN
$%$ Latar :elaka;
Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita,
kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip,
mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan
pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat
mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma
pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih
berat yang akan mengakibatkan kebutaan.
Kemajuan mekanisasi teknik dan bertambah banyaknya kawasan industri, kecelakaan
akibat pekerjaan bertambah banyak pula, juga dengan bertambah ramainya lalu lintas,
kecelakaan di jalan raya bertambah pula, belum terhitung kecelakaan akibat perkelahian, yang
juga dapat mengenai mata. Pada anak-anak kecelakaan mata biasanya terjadi akibat kecelakaan
terhadap alat dari permainan yang biasa dimainkan seperti panahan, ketapel, senapan angin,
tusukan dari gagang mainan dan sebagainya.
Trauma okular adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama pada golongan
sosial ekonomi rendah dan di negara-negara berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh
pria sampai ! kali lebih banyak daripada wanita. Trauma pada mata dapat mengenai jaringan di
bawah ini secara terpisah atau menjadi gabungan trauma jaringan mata. Trauma dapat mengenai
jaringan mata" palpebrae, konjungti#a, cornea, u#ea, lensa, retina, papil saraf optik, dan orbita.
Trauma mata merupakan keadaan gawat darurat pada mata.
$
Trauma okular, terutama yang berat dan mengakibatkan penurunan penglihatan bahkankehilangan penglihatan. %ari data W&' tahun $(() trauma okular berakibat kebutaan unilateral
sebanyak $( juta orang, *, juta mengalami penurunan #isus bilateral, dan $,+ juta mengalamikebutaan bilateral akibat cedera mata. Menurut United States Eye Injury Registry /012,frekuensi di 3merika erikat mencapai $+ 4 dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan
di rumah. 5ebih banyak pada laki-laki ( 42 dengan umur rata-rata $ tahun.
6entuk kelainan pada mata yang terkena trauma trauma oculi2 bisa hanya berupa kelainan
ringan saja sampai kebutaan. Trauma oculi dapat dibedakan atas trauma tumpul, trauma akibat
benda tajam7trauma tembus, ataukah trauma fisis. Kelainan yang diakibatkan oleh trauma mata
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
3/16
sesuai dengan berat ringannya serta jenis trauma itu sendiri yang dapat menyerang semua organ
struktural mata sehingga menyebabkan gangguan fisiologis yang re#ersibel ataupun non-
ire#ersibel. Trauma oculi dapat menyebabkan perdarahan, adanya laserasi, perforasi, masuknya
benda asing ke dalam bola mata, kelumpuhan saraf, ataukah atrofi dari struktur jaringan bola
mata.
3namnesis dan pemeriksaan fisis oftamologi yang dilakukan secara teliti untuk
mengetahui penyebab, jenis trauma yang terjadi, serta kelainan yang disebabkan yang akan
menuntun kita ke arah diagnosis dan penentuan langkah selanjutnya. elain itu dapat pula
dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti" slit lamp, oftalmoskopi direk maun indirek, tes
fluoresensi, tonometri, 8, maupun 9T-scan. Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung
pada berat ringannya trauma ataupun jenis trauma itu sendiri.
$%, Rumusa Masala"
%ari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut " 6agaimana asuhan
keperawatan pada pasien dengan trauma tumpul pada mata:
$%- Tu5ua
$...$ Tujuan umum
ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma tumpul pada mata.
$...* Tujuan khusus$. ntuk mengetahui definisi trauma tumpul pada mata*. ntuk mengetahui etiologi trauma tumpul pada mata
. ntuk mengetahui patifisiologi trauma tumpul pada mata
;. ntuk mengetahui manifestasi klinis trauma tumpul pada mata!. ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang trauma tumpul pada mata
+. ntuk mengetahui penatalaksanaan trauma tumpul pada mata
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
4/16
Mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada publik tentang pengobatan, dan memberikan
penyuluhan tentang asuhan keperawatan trauma tumpul pada mata.
:A: ,
TIN
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
5/16
$.
6enda tumpul
Trauma tumpul disebabkan akibat benturan mata dengan benda yang relatif besar, tumpul, kerasmaupun tidak keras misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol
tidak dengan alat, ketapel.
*. 6enturan atau ledakan dimana terjadi pemadatan udara
,%- Pat02isi0l0;i
Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar
iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan. 0ris bagian
perifer merupakan bagian paling lemah. uatu trauma yang mengenai mata akan menimbulkan
kekuatan hidraulis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta merobek lapisan otot
spingter sehingga pupil menjadi o#oid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari suatu trauma
diperkirakan akan terus ke dalam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga
menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan garis
ekuator. &ifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses
homeostatis. %arah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.
,%1 Mai2estasi Kliis
a. 1ongga 'rbita " suatu rongga yang terdiri dari bola mata dan < ruas tulang yang membentuk
dinding orbita lakrimal, ethmoid, sfenoid, frontal, maksila, platinum dan =igomatikus. >ika pada
trauma mengenai rongga orbita maka akan terjadi fraktur orbita, kebutaan jika mengenai saraf2,
perdarahan didalam rongga orbita, gangguan gerakan bola mata.
b. Palpebra " Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan
sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat
menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan
pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di
bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungti#a tarsal. 8angguan
penutupan kelopak lagoftalmos2 akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga
terjadi keratitis. >ika pada palpebra terjadi trauma tumpul maka akan terjadi hematom, edema
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
6/16
palpebra yang dapat menyebabkan kelopak mata tidak dapat membuka dengan sempurna
ptosis2, kelumpuhan kelopak mata lagoftalmos7tidak dapat menutup secara sempurna2.
c. Konjungti#a " Konjungti#a merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian
belakang. Konjungti#a mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel 8oblet. Musin
bersifat membasahi bola mata terutama kornea. 1obekan pembuluh darah konjungti#a
perdarahan subkonjungti#a2 adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi jika konjungti#a terkena
trauma.
d. Kornea " Kornea 5atin cornum ? seperti tanduk2 adalah selaput bening mata, bagian selaput
mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan
terdiri dari beberapa lapisan. %ipersarafi oleh banyak saraf. /dema kornea, penglihatan kabur,
kornea keruh, erosi7abrasi, laserasi kornea tanpa disertai tembusnya kornea dengan keluhan nyeri
yang sangat, mata berair, fotofobi adalah tanda dan gejala yang dapat muncul akibat trauma pada
kornea.
e. 0ris atau badan silier " merupakan bagian dari u#ea. Pendarahan u#ea dibedakan antara bagian
anterior yang diperdarahi oleh * buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera
di temporal dan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan < buah arteri siliar anterior, yang
terdapat * pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. 3rteri siliar
anterior dan posterior ini bergabung menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan
siliar. #ae posterior mendapat perdarahan dari $! - *@ buah arteri siliar posterior bre#is yang
menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik. &ifema perdarahan bilik mata depan2,
iridodialisis iris terlepas dari insersinya2 merupakan tanda patologik jika trauma mengenai iris.
f. 5ensa " 5ensa merupakan badan yang bening. ecara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu,
yaitu " Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi
cembung, jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan, terletak di
tempatnya. ecara patologik jika lensa terkena trauma akan terjadi subluksasi lensa mata
perpindahan tempat2.
g. Korpus #itreus " perdarahan korpus #itreus.
h. 1etina " 1etina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada
serabut-serabut saraf optik. 5etaknya antara badan kaca dan koroid. 5etaknya antara badan kaca
dan koroid.$,* 6agian anterior berakhir pada ora serata. %ibagian retina yang letaknya sesuai
dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea bintik kuning2 kira-kira berdiameter $ - * mm
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
7/16
yang berperan penting untuk tajam penglihatan. %itengah makula lutea terdapat bercak
mengkilat yang merupakan reflek fo#ea. ecara patologik jika retina terkena trauma akan terjadi
edema makula retina, ablasio retina, fotopsia, lapang pandang terganggu dan penurunan tekanan
bola mata.
i. Aer#us optikus " A.00 terlepas atau putus a#ulsio2 sehingga menimbulkan kebutaan
,%3 Pemeriksaa Peu5a;
a. Pemeriksaan Bisik " dimulai dengan pengukuran dan pencatatan ketajaman penglihatan.
b. lit lamp " untuk melihat kedalaman cedera di segmen anterior bola mata.
c. Tes fluoresin " digunakan untuk mewarnai kornea, sehingga cedera kelihatan jelas.
d. Tonometri " untuk mengetahui tekakan bola mata.
e. Pemeriksaan fundus yang di dilatasikan dengan oftalmoskop indirek " untuk mengetahui adanya
benda asing intraokuler.
f. Tes eidel " untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari mata. Tes ini dilakukan dengan
cara memberi anastesi pada mata yaang akan diperiksa, kemudian diuji pada strip fluorescein
steril. Penguji menggunakan slit lamp dengan filter kobalt biru, sehingga akan terlihat perubahan
warna strip akibat perubahan p& bila ada pengeluaran cairan mata.
g. Pemeriksaan 9T - can dan 8 6-scan " digunakan untuk mengetahui posisi benda asing.
h. /lectroretinography /182 " untuk mengetahui ada tidaknya degenerasi pada retina.
i. Kartu snellen " pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan
akibat dari kerusakan kornea, #itreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.
j. Pengukuran tekanan 0'5 dengan tonography" mengkaji nilai normal tekanan bola mata normal
$*-*! mm&g2.
k. Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop" mengkaji struktur internal dari okuler,
papiledema, retina hemoragik.
l. Pemeriksaan 1adiologi " pemeriksaan radiologi pada trauma mata sangat membantu dalam
menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing.
m. Kertas 5akmus " pada pemeriksaan ini sangat membantu dalam menegakkan diagnosa trauma
asam atau basa.
,%+ Peatalaksaaa
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
8/16
Prinsip penanganan trauma tumpul bola mata adalah apabila tampak jelas adanya ruptur
bola mata, maka manipulasi lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anestesi umum.
ebelum pembedahan, tidak boleh diberikan sikloplegik atau antibiotik topikal karena
kemungkinan toksisitas obat akan meningkat pada jaringan intraokular yang terpajan. 3ntibiotik
dapat diberikan secara parenteral spektrum luas dan pakaikan pelindung foC pada mata.
3nalgetik, antiemetik, dan antitoksin tetanus diberikan sesuai kebutuhan, dengan restriksi makan
dan minum. 0nduksi anestesi umum harus menghindari substansi yang dapat menghambat
depolarisasi neuromuskular, karena dapat meningkatkan secara transien tekanan bola mata,
sehingga dapat memicu terjadinya herniasi isi intraokular.
Pada trauma yang berat, ahli oftalmologi harus selalu mengingat kemungkinan timbulnya
kerusakan lebih lanjut akibat manipulasi yang tidak perlu sewaktu berusaha melakukan
pemeriksaan mata lengkap. 3nestetik topikal, =at warna, dan obat lainnya yang diberikan ke
mata yang cedera harus steril.
Kecuali untuk cedera yang menyebabkan ruptur bola mata, sebagian besar efek kontusio-
konkusio mata tidak memerlukan terapi bedah segera. Aamun, setiap cedera yang cukup parah
untuk menyebabkan perdarahan intraokular sehingga meningkatkan risiko perdarahan sekunder
dan glaukoma memerlukan perhatian yang serius, yaitu pada kasus hifema.
Kelainan pada palpebra dan konjungti#a akibat trauma tumpul, seperti edema dan
perdarahan tidak memerlukan terapi khusus, karena akan menghilang sendiri dalam beberapa
jam sampai hari. Kompres dingin dapat membantu mengurangi edema dan menghilangkan nyeri,
dilanjutkan dengan kompres hangat pada periode selanjutnya untuk mempercepat penyerapan
darah. Pada laserasi kornea , diperbaiki dengan jahitan nilon $@-@ untuk menghasilkan penutupan
yang kedap air. 0ris atau korpus siliaris yang mengalami inkarserasi dan terpajan kurang dari *;
jam dapat dimasukkan ke dalam bola mata dengan #iskoelastik. isa-sisa lensa dan darah dapat
dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi mekanis atau #itrektomi. 5uka di sklera ditutup dengan
jahitan )-@ atau (-@ interrupted yang tidak dapat diserap. 'tot-otot rektus dapat secara sementara
dilepaskan dari insersinya agar tindakan lebih mudah dilakukan.
Prognosis pelepasan retina akibat trauma adalah buruk, karena adanya cedera makula,
robekan besar di retina, dan pembentukan membran fibro#askular intra#itreus. Ditrektomi
merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah kondisi tersebut.
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
9/16
Pada hifema, bila telah jelas darah telah mengisis !4 kamera anterior, maka pasien harus
tirah baring dan diberikan tetes steroid dan sikloplegik pada mata yang sakit selama ! hari. Mata
diperiksa secara berkala untuk mencari adanya perdarahan sekunder, glaukoma, atau bercak
darah di kornea akibat pigmentasi hemosiderin.
Penanganan hifema, yaitu "
$. Pasien tetap istirahat ditempat tidur ;-< hari 2 sampai hifema diserap.
*. %iberi tetes mata antibiotika pada mata yang sakit dan diberi bebat tekan.. Pasien tidur dengan posisi kepala miring +@E diberi koagulasi.
;. Kenaikan T0' diobati dengan penghambat anhidrase karbonat. asetasolamida2.
!. %i beri tetes mata steroid dan siklopegik selama ! hari.+. Pada anak-anak yang gelisah diberi obat penenang
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
10/16
1iwayat penyakit yang mungkin diderita klien seperti %M dapat menyebabkan infeksi yang
terjadi pada mata sulit sembuh, riwayat hipertensi.
;. 1iwayat penyakit sekarang
Fang perlu dikaji adalah trauma disebabkan karena truma tumpul,tajam,atau mekanik, tindakan
apa yang sudah dilakukan pada saat trauma terjadi.
!. 1iwayat psikososial
Pada umumnya klien mengalami berbagai derajat ansietas, gangguan konsep diri dan ketakutan
akan terjadinya kecacatan mata, gangguan penglihatan yang menetap atau mungkin kebutaan.
Klien juga dapat mengalami gangguan interaksi sosial.
+. Pemeriksaan fisik
$2 6$6reath2
Pada sistem ini tidak didapatkan kelainan jika perdarahan tidak menyumbat jalan nafas.
*2 6* 6lood2
Tidak ada gangguan perfusi, adanya peningkatan nadi7tekanan darah dikarenakan pasien takut
dan cemas.
2 6 6rain2
Pasien merasa pusing atau nyeri karena adanya peningkatan T0' tekanan intra orbital2.
;2 6; 6ladder2
Kebutuhan eliminasi dalam batas normal.
!2 6! 6owel2
Tidak ditemukan perubahan dalam sistem gastrointestinal.
+2 6+ 6one2
/kstremitas atas dan bawah tidak ditemukan adanya kelainan.
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
11/16
*. 1esiko terjadi komplikasi dan perdarahan ulang berhubungan dengan patologi #askuler okuler.
. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kerusakan penglihatan.
;. 3nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan penurunan ketajaman penglihatan.
!. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai perawatan diri dan
proses penyakit.
-%- Iter=esi
$. %iagnosa $"
Ayeri akut berhubungan dengan terpajannya reseptor nyeri sekunder terhadap trauma tumpul.
Tujuan " setelah dilakukan tindakan keperawatan, rasa nyeri berkurang.
Kriteria &asil "
a. Pasien mendemonstrasikan pengetahuan pengontrolan nyeri
b. Pasien mengalami dan mendemonstrasikan periode tidur yang tidak terganggu
c. Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri ringan $-2
0nter#ensi"
a2 Kaji tipe, intensitas dan lokasi nyeri
1asional " ntuk menentukan inter#ensi yang sesuai dan keefektifan dari terapi
yang diberikan.
b2 8unakan tingkatan skala nyeri untuk menentukan dosis analgetik
1asional " Membantu dalam pemberian dosis yang sesuai
c2 3jarkan tekhnik distraksi dan relaksasi
1asional " 1elaksasi dapat mengurangi tingkat nyeri
d2 Pertahankan tirah baring dengan posisi tegak atau posisi kepala +@E
1asional " Mengurangi tekanan pada T0' sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
e2 5akukan bebat mata pada bagian yang sakit
1asional " Mengurangi rasa nyeri dan agar dapat mengurangi rasa nyeri.
f2 Kolabirasi pemberian sedasi untuk meminimalkan akti#itas
1asional " %engan akti#itas berkurang sehingga nyeri juga dapat berkurang
g2 Kolaborasi pemberian analgetik
1asional " 3nalgetik dapat mengurangi rasa nyeri.
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
12/16
*. %iagnosa *"
1esiko terjadi komplikasi dan perdarahan ulang berhubungan dengan patologi #askuler okuler.
Tujuan " setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidak terjadi perdarahan ulang.
Kriteria &asil"
a. Perdarahan utama segera berhenti dan dapat diserap kembali
b. >umlah darah dalam kamera okuli anterior tidak bertambah
c. Tidak terjadi obstruksi pada jaringan trabekular
0nter#ensi"
a2 Kaji jumlah perdarahan pada okuli anterior
1asional " Mengetahui seberapa banyak perdarahan dan mengantisipasi kekurangan
&6.
b2 Mata diperiksa untuk melihat adanya perdarahan sekunder dan kenaikan T0'
1asional " Memudahkan melakukakan inter#ensi lanjut dan mengontrol peningkatan
T0'
c2 Pertahankan tirah baring dan pemberian sedasi untuk minimal akti#itas.
1asional " Tirah baring dapat mengurangi akti#itas yang dapat menyebabkan nyeri
dan kenaikan T0'.
d2 6erikan balut tekan pada mata yang sakit dan lakukan penggantian balutan.
1asional " 6erikan balut tekan pada mata yang sakit dan lakukan penggantian
balutan.
e2 6eri koagulansia dan antibiotika.
1asional " 3ntibiotik dapat mengurangi resiko infeksi pada luka.
f2 6erikan anhidrase karbonat asetasolamide2 untuk atasi kenaikan T0'.
1asional " 3setosalamide dapat menurunkan kenaikan T0'.
. %iagnosa "
Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kerusakan penglihatan.
Tujuan " setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu beradaptasi dengan
perubahan.
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
13/16
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
14/16
1asional " Mengetahui tingkat ansietas klien dan mempermudahkan untuk
melakukan inter#ensi selanjutnya.
b2 %iskusikan metode penanganan ansietas
1asional " %engan diskusi dapat di ketahui metode apa yang cocok untuk
menangani ansietas.
c2 %orong mengungkapkan ansietas
1asional " %engan mengungkapkan ansietas perawat dapat menyebabkan ansietas.
d2 Pertahankan limgkungan yang tenang
1asional " 5ingkungan yang tenang dapat mengurangi stres.
e2 6erikan dukungan emosional
1asional " %engan dukungan dari keluarga perasaan klie bisa jadi lebih tenang.
f2 Tempatkan seluruh barang-barang yang dibutuhkan dalam jarak yang dapat dijangkau
1asional " Memudahkan mengambil barang-barang agar tidak terjadi injuri karena
penurunan ketajaman penglihatan.
g2 Pastikan bahwa bantuan terhadap akti#itas sehari-hari akan ada
1asional " %engan adanya bantuan maka klien tidak terlalu banyak melakukan akti#itas.
h2 6antu atau ajarkan teknik relaksasi, nafas dalam, meditasi
1asional " Teknik relaksasi dapat mengurangi rasa sakit dan ansietas dapat berkurang.
:A: 1
PENUTUP
1%$ Kesimpula
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan
perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan
dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.
Pasien %engan Trauma Tumpul Mata &ifema2. &ifema adalah darah dalam bilik mata
depan sebagai akibat pecahnya pembuluh darah pada iris, akar iris dan badan silia. Trauma
Tumpul, misalnya" terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan
alat, ketapel.
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
15/16
Tanda subyektif yaitu" Penderita mengeluh nyeri disertai penglihatan yang menurun dan
tanda obyektif yaitu" $2 pelebaran pembuluh darah perikornea, *2 #isus menurun, 2 hifema,
;2 darah yang menempel pada endotel kornea, dan !2 tes fluoresin dapat G2 atau -2.
Penanganan" 0stirahat, dan apabila karena peningkatan tekanan intra okuli yang di sertai
dengan glaukoma maka perlu adanya operasi segera dengan di lakukannya parasintesis yaitu
membuat insisi pada kornea dekat limbus, kemudian di beri salep mata antibiotik dan di tutup
dengan verband .
1%, Sara
;.*.$ 6agi Mahasiswa%iharapkan mahasiswa mampu mempelajari dan memahami tentang asuhan keperawatan trauma
tumpul pada mata.
;.*.* 6agi Masyarakat
%iharapkan mampu memahami tentang asuhan keperawatan trauma tumpul pada mata, sehingga bisa melakukan pencegahan.
;.*. 6agi 0nstitusi
%iharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada publik tentang pengobatan, dan
memberikan penyuluhan tentang asuhan keperawatan trauma tumpul pada mata.
DA9TAR PUSTAKA
3sbury T, anitato >>. *@@@. Trauma dalam Oftalmologi Umum edisi $;. /ditor Daughanarpenito, 5.>. *@@
-
8/17/2019 Askep Trauma Tumpul Pada Mata
16/16
%iposkan oleh iti 3rifah di @