askep bayi kurang bulan

23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI KURANG BULAN I. PENGERTIAN Bayi preterm adalah bayi yang dilahirkan setelah kehamilan 20 minggu sebelum 37 minggu tanpa memandang berat lahirnya II. PATOFISOLOGI PREMATUR Faktor Uterus Malformasi Olvordiste nsi akun Mioma besar Desiduitis Aktifitas uterus Faktor latrogenik Kesalahan dokter/ten Faktor Janin Malformasi janin Kehamlan majemuk Janin hidrops Pertumbuhan janin Faktor Seviks Inkopetens ia serviks Servisitas /vagintis Faktor Maternal Penyakit sitematik berat Adanya patolaogi nyata di abdomen non obsestrik Penyalahguna

Upload: ezy-rizki

Post on 23-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI KURANG BULAN

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Bayi Kurang Bulan

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI KURANG BULAN

I. PENGERTIAN

Bayi preterm adalah bayi yang dilahirkan setelah kehamilan 20 minggu

sebelum 37 minggu tanpa memandang berat lahirnya

II. PATOFISOLOGI

PREMATURFaktor Uterus Malformasi Olvordistensi

akun Mioma besar Desiduitis Aktifitas

uterus idiopatik

Faktor latrogenik Kesalahan

dokter/tenaga medis

Faktor Janin Malformasi janin Kehamlan

majemuk Janin hidrops Pertumbuhan

janin terhambat Gawat janin Kematian janin

Faktor Plasenta Solusio

plasenta Plasenta

previa Sinus

marginalis Karioangioma

besar

Faktor Seviks Inkopetensia

serviks Servisitas/

vagintis akut

Faktor Maternal Penyakit sitematik

berat Adanya patolaogi

nyata di abdomen non obsestrik

Penyalahgunaan obatan terlarang

Preklampsia/eklampsia

Trauma malnutrisi

Foktor cairan amnion Oligohidramnion dengan

selaput ketuban utuh Ketuban pecah pada

prematur Polihidramnion Infeksi intra amnion

subklinis

Faktor sosial ekonomi Sosial ekonomi

rendah

Page 2: Askep Bayi Kurang Bulan

III. KLASIFIKASI BAYI PREMATUR

A. Borderline Premature

1. Gestasi 37 minggu

2. Berat badan 2500-3250 gram

3. Insiden 16% dari semua kelahiran hidup

4. Biasanya normal

5. Masalah

Suhu tidak stabil

Kesulitan minum

Hiperbilirubinemia

Mungkin menderita RDS (Sindroma Gawat Nafas)

6. Penampilan fisik

Garis telapak kaki sedikit

Puting susu kecil

Rambut halus

Banyak lanugo

Genetalia belum berkembang

B. Moderatate’y Premature

1. Gestasi 31-36 minggu

2. Berat badan 1500-2500 gram

3. Insiden 6%-7% dari semua kelahiran hidup

4. Masalah

Suhu tidak stabil

Hipoglikemia/hipoglikemia

Gangguan keseimbagan cairan

Hiperbilirubinemia

Anemia

Infeksi

Kesulitan minum

5. Penampilan fisik

Page 3: Askep Bayi Kurang Bulan

Hampir sama dengan bayi prematur

Kulit lebih tipis, pembuluh darah lebih nampak

C. Extremely Premature

1. Gestasi 24-30 minggu

2. Berat badan 500-1400 gram

3. Insiden 0,8% dari semua kelahiran hidup, tatapi hampir semua

neonatus meninggal.

Kurang dari 24 minggu : umumnya meninggal

Gestasi 24-28 minggu : survive 50%

Gestasi 29 minggu : survive 80%

Gestasi 30 minggu : servive 85%

4. Masalah : Semua masalah yang terjadi pada bayi dengan

moderately premature

5. Penampilan pisik

Kurus

Tidak ada lemak sub kutan

Kulit amat sangat tipis

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

I. X-Ray

1. Foto toraks atau organ lain untuk mengetahui kelainan

2. U.S.G. untuk mendeteksi kelainan organ

II. Laboratorium

1. Dekstrostik

2. Darah lengkap

3. Golongan darah, faktor rhesus

4. Analisa gas darah

5. Kultur darah

6. C.R.P

7. Elektrolit

8. Biirubin total, direk dan coomb’s test bila perlu

Page 4: Askep Bayi Kurang Bulan

V. KOMPLIKASI

Komplikasi pada bayi prematur terjadi akibat immaturitas organ dan

sistem pada bayi tersebut.

A. Asfiksia perinatal

Asfiksia ferinatal adalah salah satu komplikasi utama pada bayi

prematur.

B. Komplikasi pada susunan saraf pusat

1. Aktifitas

Aktifitas bayi makin kurang jika masa gestasinya makin kurang.

Refkeksi-refleksi masih belum sempurna, termasuk

beberapaotomatisme dan refleks untuk mempertahankan diri

(refleks batuk, menelan dan mengisap)

2. Pendarahan periventrikuler

Pendarahan periventrikuler terjadi akibat ruptur pembuluh darah

subependimal atau lapisan germinal pada bagian bawah kepala,

yang berasal dari nukleus kaudatus didepan foramer. Monro. Hal

ini ada kaitannya dengan asfiksia perinatal.

3. Leukomalasia periventrikuler (L.P.V)

LPV adalah suatu lesi iskemik pada otak bayi prematur, keadaan

ini mungkin ada hubungannya antara

C. Komplikasi pada sistem pernafasan

Jaringan paru pada bayi prematur alveolinya masih kecil, dilapisi

epitel kuboid dan dikelilingi stroma seluler yang miskn pembuluh

darah. Makun tinggi masa gestasinya makin baik perfusi dan struktur

alveolinya. Pada bayi prematur sering terdapat atelektasis primer

akibat perkembangan paru yang belum sempurna, otot-otot pernafasan

masih lemah, dinding toraks yang lemah dan pusat pengaturan

pernafasan belum berkembang dengan baik. Atelektasis skunder sering

terjadi akibat kekurangan surfaktan.

Page 5: Askep Bayi Kurang Bulan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka sering kali ditemukan

komplikasi pada sistem pernafasan antara lain.

1. Sindroma gawat nafas karena penyakitmembran hialin.

Penyakit ini terjadi secara akut, disebabkan oleh kekurangan

surfaktan dalam alveoli paru. Alveoli akan kolaps saat ekspirasi,

sebagian udara akan ke bronkus sehingga pada radiologi terlihat

sebagai bronkogram udara. Akibat kolaps alveoli akan terjadi

atelektasis skunder kecil-kecil, terlihat sebagai retikulogranuler

ddifusi pada foto dada.

2. Apnea bayi kurang bulan rekuren (recurent apnea of prematurity).

Kelainan ini terjadi akibat dari ketidakmatangan paru dan susunan

syaraf pusat. Apnea didefinisikan sebagai periode tak bernafas

lebih dari 20 detik dapat disertai atau tidak disertai dengan

bradikardia dan sianosis. Kelainan ini dapat ditemukan dangan

pemantauan yang teliti dan terus menerus.

3. Sindroma kebocoran udara (air leak syndromes)

Kelainan sering terjadi pada bayi prematur yang mendapat bantuan

ventilator. Makin kecil makin immatur bayi makin tinggi

kejadiannya. Sampai saat ini komplikasi ini belum dapat dicegah,

oleh karana itu penanganan bayi prematur harus dilakukan dengan

hati-hati.

4. Displasia bronkopulmoner (Brochopulmonary dysplasia=BPD)

Displasia bronkopulmoner adalah suatu keadaan respirasi yang

tidak dapat diperbaiki karena perubahan jaringan paruakibat terapi

ventilasidan oksigan yang lama. Keadaan ini terutama terjadi pada

bayi berat lahir amat sangat rendah (berat lahir kurang dari 1000-

1500 gram). Etiologi keadaan ini tidak jelas , namun jelas

penyebabnya multi faktor dan selalu disertai barotrauma dan

toksisitas oksigen.

5. Sindrom Wilson Mikity

Page 6: Askep Bayi Kurang Bulan

Terjadi pada bayi prematur yang hanya menderita sindroma gawat

nafas ringan, pada minggu pertama, namun prosesnya berjalan

lama sampai beberapa bulan. Pada foto toraks terlihat gambaran

kista kecil-kecil. Etiologi keadaan ini belum jelas.

D. Hipotermia

Hipotermia pada bayi prematur disebabkan oleh produksi panas yang

kurang dan kehilangan panas yang tinggi. Panas kurang diproduksi

akibat sirkulasi yang masih belum sempurna, respirasi masih lemah,

dan konsumsi oksigen randah, inaktifitas otot serta masukan makanan

kurang. Kehilangan panas adalah akibat permukaan tubuh yang relatif

lebih luas dan lemak subkutan yang kurang. Terutama lemak coklat

(brown fat). Lemak coklat terdapat di sekitar leher, antara tulang

skapula, pada aksila, mediastinum, sekitar ginjal, dan adrenalin.

E. Komplikasi kardiovaskuler

1. PDA

PDA terjadi akibat sensitifitas pembuluh darah terhadap

prostagladin endogen yang meningkat.

2. Hipotensi sitemik

Tekanan sistemik yang adekuat sangat penting untuk

mempertahankan aliran darah serebra. Pada bayi prematur tekanan

darah sistemik agak labil dan mudah tarjadi hipotensi.

F. Immaturitas regulasi cairan

Sistem regulasi cairan dan elektrolit bayi prematur belum sempurna.

Kemampuan pemekatan dan dilusi masih sangat terbatas. Penting

untuk menilai hidrasi yang adekuat dengan memantau parameter klinik

dan biokemik secara berkala.

G. Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia pada bayi prematur mempunyai sifat yang lain

dengan bayi cukup bulan karena bayi prematur lebih mudah mendapat

Page 7: Askep Bayi Kurang Bulan

seranggan ensepalopati bilirubin . karena itu tindakan terhadap

hiperbilirubinemia pada bayi prematur lebih agresif dibandingkan pada

bayi cukup bulan.

H. Retinopati pada bayi prematur (retinopathy of prematurity = ROP)

Pada mulanya komplikasi pada mata ini disebut retinopati

prematuritas. Retina yang sedang berkembang, sangat sensitif terhadap

perubahan perfusi dan oksigenisasi. Perubahan disebabkan oleh

banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan atau dicegah oleh

teknologi yang kita pakai.

I. Ketahanan yang rendah terhadap infeksi

Bayi prematur sangat mudah mendapat infeksi. Infeksi terutama

disebabkan oleh infeksi nsokomial. Hal ini disebabkan oleh kadar

imonoglobulin serum pada prematur masih rendah, aktifitas

bakterisidal neutrofil dan efek sitotoksis limfosit juga masih rendah.

J. Enterokolitis nekrotikans

Prematuritas ternyata merupakan faktor resiko terjadinya enterokolitis

nektrotikans pada neonatus. Enterokolitis nektrotikans adalah penyakit

yang etiologinya multifakto, yaitu faktor yang menyebabkan trauma

hipoksik iskemik pada saluran cerna yang masih imatur.

K. Problem metabolik

Bayi prematur mudah mendapat serangan hipoglikemia terutama bila

terdapat retardasi pertumbuhan, asfikasi perinatal, dan sepsis.

Hipoglikemia ini harus dikoreksi dengan segera pada semua kasus

walaupun tidak ada gejala. Hipokalsemia dini terutama terjadi pada

bayi prematur yang menderita asfeksia perinatal. Hipokalsemia dapat

menyebabkan kejang spastis dan harus dikoreksiwalaupun belum ada

gejala. Pemeriksaan glukose dan kalsium serum harus selalu dilakukan

pada bayi dengan asfiksia perinatal terutama pada bayi prematur.

VI. PENATALKSANAAN

Page 8: Askep Bayi Kurang Bulan

A. Pelihara suhu lingkungan yang netral

B. Pertahankan fungsi pernafasan

C. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

D. Cegah Hipoglikemia

E. Berikan nutrisi yang adekuat

F. Minimalkan/cegah dan atasi terjadinya komplikasi

VII. ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Riwayat maternal

Umur ibu dibawah 16 tahun

Kehamilan majemuk

Status sosial ekonomi rendah, tidak malakukan antenatal

caredan malnutrisi

Adanya kelahiran bayi prematur sebelumnya, jarak kehamilan

sebelumnya

Infeksi : TORCH, penyakit kelamin dan lain-lain

Kondisi : toksemia, ketuban pecah dini abrasio plasenta,

plasenta previa dan prolaps tapi pusat

Penggunaan obat-obatan terlarang, rokok, caffein dan alkohol

Golongan darah dan faktor rhesus

2. Riwayat kelahiran bayi

Masa gestasi : biasanya 24-37 minggu, berat badan lahir kecil,

sesuai atau besar untuk masa kehamilan

Berat badan biasanya kurang dari 2500 gram

Kurus, cadangan lemak subkutan sedikit

Kepala lebih besar dari proposional tubuh; lingkar kepala lebih

besar + 3 cm dari lingkaran dada

Mungkin ada/tampak kelainan fisik

Page 9: Askep Bayi Kurang Bulan

Apgar score pada 1 dan 5 menit : 0-3 asfiksia berat, 4-6 :

asfiksia sedang, dan 7-10 asfiksia ringan/normal

3. Sistem Kardiovaskuler

Bunyi jantung 120-160 x/menit irama reguler

Pada saat lahir, mungkin akan terdengar suara mur-mur di atas

dasar jantung atau di sela iga ke 3 dan ke 4 pada ujung sternum

sebelah kiri, hal itu merupakan indikasi adanya shunt ke kiri

dan tekanan paru yang masih tinggi (Pulmonary hipertensi)

atau adanya atelekfasis.

4. Sistem Pernafasan

Frekuensi pernafasan 40-60 kali/menit, adanya periodik apnea

dan sianosis

Pernafasan irreguler, nafas dengan cuping hidung, merintih dan

retraksi (intercostal, substernal, suprasternal)

Mungkin terdengar ronkhi

5. Sistem Gastrointestinal

Abdomen menonjol

Pengeluaran mekonium, biasanya mekonium keluar antara 12

jam

Refleks isap lemah, koordinasi mengisap dan menelan belum

baik

Anus: paten, jika tidak ada pertanda kelainan kongenital

6. Sistem integumen

Kulit pucat, sianois, jaundice, cutis memmorata atau kemerahan

Kulit tampak tipis, transparan, halus dan licin

Verniks kaseosa sedikit dengan lanugo seluruh tubuh

Adanya edema umum atau lokal

Kuku pendek, rambut sedikit dan halus

Mungkin terdepat ptekiae atau ekimosis

Garis kaki dan tangan sedikit serta halus

Page 10: Askep Bayi Kurang Bulan

7. Sistem muskukoskeletal

Tulang rawan telinga belum berkembang, telinga halus, lunak

dan lembut

Tulang kepala dan tulang rusuk lunak

Rileks, kurang aktif atau lethargi

8. Sistem Neurologi

Gerakan dan refleks sebagian belum berkembang

Reflek mengisap, menelan, gag refleks dan batuk tidak efektif

atau lemah

Mata mungkin masih tertutup, belum dapat membuka mata

sebelum gestasi 25-26 minggu

Suhu tubuh tidak stabil, biasanya hipotermia

Mungkin ada tremor, twitching, dan gerakan bola mata

berputar jika ada kelainan neurologi

9. Sistem Perkemihan

Urin keluar antara 8 jam setelah lahir

Ginjal belum mampu memekatkan dan mengekskresikan urin

10. Sistem reproduksi

Perempuan: klitoris dan labia minora menonjol, labio mayora

belum berkembang

Laki-laki: skrotum belum berkembang dengan rugae sedikit

dan halus, testis belum turun ke dalam skrotum

11. Perilaku

Tangisan lemah

Tidak aktif

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi distress pernafasan berhubungan dengan immaturitas

fungsi paru

Tujuan: mempertahankan dan memaksimalkan fungsi paru

Page 11: Askep Bayi Kurang Bulan

Kriteria evaluasi:

Nafas spontan

Tidak sianosis

RR 40-60 kali/menit

Tidak apnea

Tidak sesak

AGD normal

Tidak retraksi

Tidak nafas dengan cuping hidung

Intervensi:

Kaji penyebab dan data fokus distres pernafasan

Kaji adanya periode apnea dan catat lamanya apnea

Baringkan bayi pada posisi telentang dengan bantalan tipis

pada pundak atau miring ke salah satu sisi

Isap lendir kalau perlu

Berikan oksigen dengan metode yang tepat dan lakukan

monitoring

Berikan suhu lingkungan yang normal

Ukur tanda vital setiap 3 jam atau kalau perlu

Kolaborasi untuk pemeriksaan analisis gas darah dan

pemberian koreksinya

Kolaborasi untuk pemeriksaan foto rontgen toraks

Kolaborasi dalam pemberian terapi

Lain-lain

2. Resiko tinggi/aktual gangguan termoregulasi: hipotermia

berhubungan dengan immaturitas fungsi termoregulasi

Tujuan: tidak gangguan termoregulasi

Kriteria evaluasi:

Suhu bayi 36,50C-37,20C

Akral hangat

Page 12: Askep Bayi Kurang Bulan

Tidak sianosis

Intervensi:

Tempatkan bayi di bawah radiant warmer atau inkubator, jika

diindikasikan

Observasi suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu

Gunakan kontrol suhu (servo kontrol) dengan memasang skin

probe di atas abdomen dan pertahankan suhu kulit 36,50C-

37,20C

Hindarkan bayi kontak dengan benda/ sumber dingin

Jaga bayi tetap kering, ganti popok yang basah

Pakaikan topi pada kepala untuk mengurangi penguapan pada

kepala

Lain-lain

3. Resiko tinggi/aktual gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari

kebutuhan berhubungan dengan refleks mengisap dan menelan

yang belum baik

Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria evaluasi:

Berat badan tidak turun lebih dari 10% dalam satu minggu

pertama

Tidak edema

Tidak ada muntah/kembung

Tidak ada residu

Refleks isap kuat

Refleks menelan baik

Intervensi:

Kaji dan hitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan bayi

Kaji kemampuan refleks isap

Kaji koordinasi refleks isap dan menelan

Kaji kesiapan minum bayi

Page 13: Askep Bayi Kurang Bulan

Pasang sonde no 5 jika bayi sudah boleh minum tetapi refleks

mengisap belum kuat

Berikan stimulasi untuk melatih refleks isap bila gestasi 35-36

minggu

Timbang berat badan setiap hari

Monitor dan catat intake, output

Kolaborasi pemberian TPN

Kolaborasi pemberian dextrostix test, gula darah, protein,

albumin

Lain-lain

4. Resiko tinggi/aktual untuk infeksi berhubungan dengan

immaturitas sistem kekebalan tubuh

Tujuan: tidak terjadi infeksi

Kriteria evaluasi:

Tidak terdapat tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik

Suhu tubuh 36,50C-37,20C

Lekosit dan trombosit dalam batas normal

Intervensi:

Kaji riwayat ibu, kondisi bayi saat lahir dan infeksi pada tempat

perawatan

Observasi fluktuasi suhu, lethargi, apnea, malas minum,

irritabilitas dan jaundice

Rawat bayi dalam inkubator

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

Gunakan teknik aseptik dan antiseptik jika melakukan prosedur

invasif

Hindarkan bayi dari orang-orang yang terinfeksi

Gunakan prinsip touching time dan minimal handling

Informasikan pada orang tua untuk mencegah infeksi pada bayi

Kolaborasi pemeriksaan kultur darah dan darah lengkap

Page 14: Askep Bayi Kurang Bulan

Kolaborasi pemeriksaan foto thoraks

Kolaborasi pemberian antibiotika

Lain-lain

5. Resiko tinggi perubahan integritas kulit berhubungan immaturitas

struktur kulit

Tujuan: integritas kulit baik

Kriteria evaluasi:

Kulit lembab

Tidak iritasi/kemerahan pada kulit

Intervensi:

Observasi kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, bullae,

lesi atau karena tekanan

Berikan zalf antibiotika pada luka bekas invasif

Berikan atau lakukan perawatan kulit setiap hari

Ubah posisi bayi setiap 3 jam

Observasi tempat penusukan intravena, elektrode dari tanda-

tanda infeksi,kulit yang rusak atau cairan yang keluar dari

ekstra vaskuler

Gunakan plester seminimal mungkin

6. Perubahan sensori-persepsi: visual, auditori, kinestetik, gustatory,

tactile, dan olfactory berhubungan dengan kurangnya/berlabihan

stimulasi

Tujuan: tidak terjadi gangguan sensori persepsi

Kriteria evaluasi:

Mata bayi berespon terhadap cahaya

Bayi berespon terhadap suara

Bayi berespon terhadap rangsang taktil

Intervensi:

Kaji kemampuan bayi berespon terhadap stimulus

Observasi tanda-tanda kelemahan neurologik dan kesadaran

Page 15: Askep Bayi Kurang Bulan

Berikan stimulus visual dengan cara menyinari mata dengan

sinar lampu senter

Berikan stimulasi pendengaran dengan cara: ajak bayi bicara

selama melakukan tindakan keperawatan, memanggil nama

bayi, memasang radio tape yang mengeluarkan nyanyian dan

mengurangi suara monitor jika mungkin

Berikan stimulasi tactile dengan cara: mengusap/membelai bayi

dengan lembut mulai dari kepala sampai kaki, berikan dot

untuk kepuasan mengisap, berikan sentuhan pada bayi dengan

teksture yang berbeda dan ubah posisi bayi setiap 3 jam

Berikan stimulasi gustatory dengan cara: ibu bayi menyusui

bayinya atau memberikan susu formula dengan cepat jika

memungkinkan

Berikan istirahat dan tidur yang cukup tanpa diinterupsi oleh

tindakan medis/keperawatan

Kolaborasi untuk konsul mata

Lain-lain

7. Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan

kurangnya pengalaman perawatan bayi prematur

Tujuan: pengetahuan orang tua bertambah

Kriteria evaluasi:

Orang tua dapat menyebutkan kembali:

a. Proses penyakit anak

b. Prosedur perawatan

Orang tua dapat merawat anaknya di rumah

Intervensi:

Berikan informasi pada orang tua dan keluarga tentang:

- Proses penyakit

- Prosedur keperawatan

Page 16: Askep Bayi Kurang Bulan

- Tanda dan gejala masalah pernafasan

- Kontrol setelah pulang dan terapi

Ajarkan orang tua cara memandikan dan memberikan minum

bayi

Ajarkan orang tua mendemonstrasikan kembali prosedur yang

telah diajarkan

Dorong orang tua dan keluarga untuk berpartisipasi dalam

merawat bayinya