asalkata ind

26
SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA INDONESIA 1. 1. Abad ke-7: B. Abad ke-7: B. Melayu dengan Melayu dengan huruf Pallawa; huruf Pallawa; dalam prasasti dalam prasasti tertua masa tertua masa kerajaan Sriwijaya kerajaan Sriwijaya 2. 2. Abad ke-13 sampai Abad ke-13 sampai abad ke-19: B. abad ke-19: B. Melayu; huruf Arab Melayu; huruf Arab (Tulisan Jawi) (Tulisan Jawi) 3. 3. Ejaan latin untuk Ejaan latin untuk bahasa Melayu mulai bahasa Melayu mulai ditulis oleh ditulis oleh Pigafetta, Pigafetta, selanjutnya oleh de selanjutnya oleh de Houtman, Casper Houtman, Casper Wiltens, Wiltens, Sebastianus Sebastianus Dancaert, dan Dancaert, dan Joannes Roman. Joannes Roman. 4. 4. 1901: ditetapkannya 1901: ditetapkannya Ejaan Van Ophuijsen Ejaan Van Ophuijsen

Upload: arsitektur90

Post on 30-Jul-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIA1.1. Abad ke-7: B. Abad ke-7: B.

Melayu dengan Melayu dengan huruf Pallawa; huruf Pallawa; dalam prasasti dalam prasasti tertua masa tertua masa kerajaan Sriwijayakerajaan Sriwijaya

2.2. Abad ke-13 sampai Abad ke-13 sampai abad ke-19: B. abad ke-19: B. Melayu; huruf Arab Melayu; huruf Arab (Tulisan Jawi)(Tulisan Jawi)

3.3. Ejaan latin untuk Ejaan latin untuk bahasa Melayu bahasa Melayu mulai ditulis oleh mulai ditulis oleh Pigafetta, Pigafetta, selanjutnya oleh de selanjutnya oleh de Houtman, Casper Houtman, Casper Wiltens, Sebastianus Wiltens, Sebastianus Dancaert, dan Dancaert, dan Joannes Roman. Joannes Roman.

4.4. 1901: ditetapkannya 1901: ditetapkannya Ejaan Van Ophuijsen Ejaan Van Ophuijsen

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIAVan Ophuijsen 1901 Van Ophuijsen 1901

: boekoe, : boekoe, ma’lum, ’adil, ma’lum, ’adil, mulai, masalah, mulai, masalah, tida’, pende’tida’, pende’

5.5. 28 Oktober 28 Oktober 1928:Kongres 1928:Kongres Pemuda; Sumpah Pemuda; Sumpah Pemuda:B. Pemuda:B. Indonesia.Indonesia.

6. 6. 1938: Kongres BI 1938: Kongres BI pertama di Solo.pertama di Solo.

7.7. 1942: masa Jepang; 1942: masa Jepang; pelarangan B. pelarangan B. Belanda; dampak Belanda; dampak positif BI.positif BI.

8. 8. 18 Agustus 1945: 18 Agustus 1945: penetapan UUD’45; penetapan UUD’45; “B. Negara ialah “B. Negara ialah BI” pasal 36.BI” pasal 36.

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIA9.9. 1947: 1947: Ejaan Ejaan

Soewandi atau Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik,Republik,

C/Soewandi : buku, C/Soewandi : buku, maklum, adil, maklum, adil, mulai, masalah, mulai, masalah, tidak, pendektidak, pendek

10. 10. 1954:1954: Kongres Kongres Bahasa Indonesia II Bahasa Indonesia II di Medan. Mendikbud di Medan. Mendikbud ((Mr. Muh. Yamin)Mr. Muh. Yamin)

Hasilnya:Hasilnya:1) ejaan 1) ejaan sedapat-dapatnya sedapat-dapatnya menggambarkan satu menggambarkan satu fonem dengan satu fonem dengan satu huruf;huruf;2) penetapan ejaan 2) penetapan ejaan hendaknya dilakukan hendaknya dilakukan oleh satu badan yang oleh satu badan yang kompeten;kompeten;3) ejaan itu 3) ejaan itu hendaknya praktis hendaknya praktis tetapi ilmiah.tetapi ilmiah.

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIA11.11. 1956: 1956: kongres BI di kongres BI di

Singapura (1956) Singapura (1956) yang menghasilkan yang menghasilkan suatu resolusi u/ suatu resolusi u/ menyatukan ejaan B. menyatukan ejaan B. Melayu di Melayu di Semenanjung Melayu Semenanjung Melayu dengan ejaan BI di dengan ejaan BI di Indonesia. Dihasilkan Indonesia. Dihasilkan ejaan Melindo (Ejaan ejaan Melindo (Ejaan Melayu-Indonesia)Melayu-Indonesia)

12.12. 1962: mengalami 1962: mengalami kegagalan peresmian kegagalan peresmian Melindo karena adanya Melindo karena adanya konfrontasi antara konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.Indonesia dan Malaysia.

13.13. 1966 : Lembaga Bahasa 1966 : Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) dan Kesusastraan (LBK) membentuk panitia, membentuk panitia, diketuai oleh Anton M. diketuai oleh Anton M. Moeliono & Moeliono & mengusulkan konsep mengusulkan konsep baru sebagai gantibaru sebagai ganti konsep Melindokonsep Melindo

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIA14. 14. 1972, setelah 1972, setelah

melalui beberapa kali melalui beberapa kali seminar, akhirnya seminar, akhirnya konsep LBK menjadi konsep LBK menjadi konsep bersama konsep bersama Indonesia-Malaysia Indonesia-Malaysia yang seterusnya yang seterusnya menjadi Sistem Ejaan menjadi Sistem Ejaan Baru yang disebut Baru yang disebut EYD. Mashuri EYD. Mashuri (MENDIKBUD) (MENDIKBUD)

15.15. 1975: 1975: Pedoman Pedoman Umum Ejaan Yang Umum Ejaan Yang DisempurnakanDisempurnakan

SEJARAH SINGKAT BAHASA SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIAINDONESIAAda empat ejaan yang Ada empat ejaan yang

sudah diresmikan sudah diresmikan pemakaiannya yaitu :pemakaiannya yaitu :1. 1. Ejaan Van Ophuijsen Ejaan Van Ophuijsen (1901)(1901)2. Ejaan Soewandi 2. Ejaan Soewandi (1947)(1947)3. Ejaan Yang 3. Ejaan Yang Disempurnakan (1972)Disempurnakan (1972)4. Pedoman Umum EYD 4. Pedoman Umum EYD (1975)(1975)

Sistem ejaan yang Sistem ejaan yang belum atau tidak belum atau tidak sempat diresmikan sempat diresmikan oleh pemerintah oleh pemerintah adalah : 1. adalah : 1. Ejaan Ejaan Pembaharuan Pembaharuan (1957)(1957)2. Ejaan Melindo 2. Ejaan Melindo (1959)(1959)3. Ejaan LBK (1966)3. Ejaan LBK (1966)

ASAL KATA INDONESIAASAL KATA INDONESIA

► catatan kuno bangsa catatan kuno bangsa India menamai India menamai kepulauan ini kepulauan ini DwipantaraDwipantara (Kepulauan Tanah (Kepulauan Tanah Seberang), nama Seberang), nama yang diturunkan dari yang diturunkan dari kata Sansekerta kata Sansekerta dwipadwipa (pulau) dan (pulau) dan antaraantara (luar, (luar, seberang)seberang)

► catatan bangsa catatan bangsa Tionghoa kawasan Tionghoa kawasan kepulauan kita kepulauan kita dinamai dinamai Nan-haiNan-hai (Kepulauan Laut (Kepulauan Laut Selatan)Selatan)

► Bangsa Arab menyebut Bangsa Arab menyebut tanah air kita tanah air kita Jaza’ir al-Jaza’ir al-JawiJawi (Kepulauan Jawa). (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk Nama Latin untuk kemenyan adalah kemenyan adalah benzoebenzoe, berasal dari , berasal dari bahasa Arab bahasa Arab luban jawi luban jawi (kemenyan Jawa), (kemenyan Jawa), sebab para pedagang sebab para pedagang Arab memperoleh Arab memperoleh kemenyan dari batang kemenyan dari batang pohon pohon Styrax Styrax SumatranaSumatrana yang yang dahulu hanya tumbuh dahulu hanya tumbuh di Sumatra.di Sumatra.

► Bangsa-bangsa Bangsa-bangsa Eropa yang pertama Eropa yang pertama kali datang itu kali datang itu beranggapan bahwa beranggapan bahwa Asia hanya terdiri Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, dari Arab, Persia, India, dan Cina. India, dan Cina. Bagi mereka, Bagi mereka, daerah yang daerah yang terbentang luas terbentang luas antara Persia dan antara Persia dan Cina semuanya Cina semuanya adalah “Hindia”. adalah “Hindia”.

►Semenanjung Asia Selatan mereka Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air kita memperoleh Sedangkan tanah air kita memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (nama “Kepulauan Hindia” (Indische Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel IndienIndien) atau “Hindia Timur” () atau “Hindia Timur” (Oost Indie, Oost Indie, East Indies, Indes OrientalesEast Indies, Indes Orientales). ).

►Nama lain yang juga dipakai adalah Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (“Kepulauan Melayu” (Maleische Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel MalaisMalais).).

►Masa penjajahanMasa penjajahan Belanda, nama resmi yang Belanda, nama resmi yang digunakan adalah digunakan adalah Nederlandsch-IndieNederlandsch-Indie (Hindia Belanda)(Hindia Belanda)

► PPemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 emerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah memakai istilah To-IndoTo-Indo (Hindia Timur (Hindia Timur

► Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu kita, yaitu InsulindeInsulinde, yang artinya juga , yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insulainsula berarti pulau). Tetapi rupanya nama berarti pulau). Tetapi rupanya nama InsulindeInsulinde ini kurang populer. ini kurang populer.

► Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita untuk tanah air kita sebagaisebagai Nusantara, Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.pada tahun 1920.

►Nusantara usulan Setiabudi jauh berbeda Nusantara usulan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Majapahit.

►MMasa Majapahit Nusantara digunakan asa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan artinya luar, seberang) sebagai lawan dari dari Jawadwipa Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, *”Lamun huwus kalah Gajah Mada, *”Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” *(Jika nusantara, isun amukti palapa” *(Jika telah kalah pulau-pulau seberang, telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). barulah saya menikmati istirahat).

►Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara diberi Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara diberi pengertian yang nasionalistis. pengertian yang nasionalistis.

►Dengan mengambil kata Melayu asli Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern.yang modern.

► Istilah nusantara dari Setiabudi ini Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda. nama Hindia Belanda.

►Sampai hari ini istilah nusantara tetap Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai tanah air kita dari Sabang sampai Merauke.Merauke.

►Sampai hari ini istilah nusantara tetap Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Merauke.

►Pada tahun 1847 di Singapura terbit Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal Journal of the Indian Archipelago and Eastern of the Indian Archipelago and Eastern AsiaAsia (JIAEA), yang dikelola oleh James (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh.dari Universitas Edinburgh.

►Sampai hari ini istilah nusantara tetap Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai tanah air kita dari Sabang sampai Merauke.Merauke.

►Pada tahun 1847 di Singapura terbit Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Journal of the Indian Archipelago and Eastern AsiaEastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh.hukum dari Universitas Edinburgh.

► TTahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa ahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi 1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV tahun majalah JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On On the Leading Characteristics of the Papuan, the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian NationsAustralian and Malay-Polynesian Nations..

►Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (nama khas (a distinctive namea distinctive name), sebab nama ), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain.penyebutan India yang lain.

► Earl mengajukan dua pilihan nama: Earl mengajukan dua pilihan nama: IndunesiaIndunesia atau atau MalayunesiaMalayunesia ( (nesosnesos dalam bahasa Yunani dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: tertulis: … the inhabitants of the Indian … the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or become respectively Indunesians or Malayunesians.Malayunesians.

► Earl memilih nama Earl memilih nama MalayunesiaMalayunesia (Kepulauan (Kepulauan Melayu) daripada Melayu) daripada IndunesiaIndunesia (Kepulauan Hindia), (Kepulauan Hindia), sebab sebab MalayunesiaMalayunesia sangat tepat untuk ras sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Melayu, sedangkan IndunesiaIndunesia bisa juga bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah menggunakan istilah MalayunesiaMalayunesia dan tidak dan tidak memakai istilah memakai istilah IndunesiaIndunesia..

►Dalam JIAEA Volume IV itu juga, Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel Logan menulis artikel The Ethnology of The Ethnology of the Indian Archipelagothe Indian Archipelago. Pada awal . Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut membingungkan. Logan memungut nama nama IndunesiaIndunesia yang dibuang Earl, yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. agar ucapannya lebih baik. Maka Maka lahirlah istilah Indonesialahirlah istilah Indonesia..

►Sejak saat itu Logan secara konsisten Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.dan geografi.

►Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Bastian (1826-1905) menerbitkan buku IIndonesien oder die Inseln des ndonesien oder die Inseln des Malayischen ArchipelMalayischen Archipel sebanyak lima sebanyak lima volume, yang memuat hasil volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880.tanah air kita tahun 1864 sampai 1880.

►Buku Bastian inilah yang Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam lain tercantum dalam Encyclopedie Encyclopedie van Nederlandsch-Indievan Nederlandsch-Indie tahun 1918. tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.Logan.

►Putra ibu pertiwi yang mula-mula Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama dengan nama Indonesische Pers-bureauIndonesische Pers-bureau..

►Makna politis Pada dasawarsa 1920-an, Makna politis Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan!memperjuangkan kemerdekaan!

►Pada tahun 1922 atas inisiatif Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels HoogeschoolHandels Hoogeschool (Sekolah Tinggi (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama 1908 dengan nama Indische Indische VereenigingVereeniging) berubah nama menjadi ) berubah nama menjadi Indonesische VereenigingIndonesische Vereeniging atau atau Perhimpoenan Indonesia.Perhimpoenan Indonesia.

►Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Bung nama menjadi Indonesia Merdeka. Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, Hatta menegaskan dalam tulisannya, “Negara Indonesia Merdeka yang akan “Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (datang (de toekomstige vrije Indonesische de toekomstige vrije Indonesische staatstaat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. ) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (suatu tujuan politik (een politiek doeleen politiek doel), ), karena melambangkan dan mencita-citakan karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia mewujudkannya tiap orang Indonesia ((IndonesierIndonesier) akan berusaha dengan segala ) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.tenaga dan kemampuannya.

►Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan mendirikan Indonesische Studie ClubIndonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 JJong Islamieten Bondong Islamieten Bond membentuk membentuk kepanduan kepanduan Nationaal Indonesische Nationaal Indonesische PadvinderijPadvinderij (Natipij). Itulah tiga (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”.menggunakan nama “Indonesia”.

► Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.Pemuda.

► Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota VolksraadVolksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.mentah-mentah.

►Maka kehendak Allah pun berlaku. Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda” untuk selama-lamanya. Lalu Belanda” untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia. lahirlah Republik Indonesia.