c014-ind 521-teori belajar
TRANSCRIPT
SILABUS MATA KULIAH/S A PSEMESTER GANJIL 2004/2005
PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Nama Mata Kuliah : Teori Belajar Bahasa
Kode Mata Kuliah : IND 521
Program / Tingkat : Sarjana UPI/ III
Bobot Kredit : 4 SKS
Semester : 5 (Ganjil)
Dosen Penanggungjawab : Drs Badrun K. (0448)Asisten : Drs. Encep Kusuma (1555)
Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. (0237)
Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa berisi bahasan tentang teori, teori dan strategi belajar bahasa pertama atau pemerolehan bahasa dan strategi pemelajaran bahasa kedua dengan sastranya dalam arti umum ataupun khusus. Tercakup di dalamnya proses belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan landasan teori yang relevan.
Manfaat Pembekalan Teori Belajar Bahasa : Memberi landasan teori belajar khusus bahasa dan sastra yang harus dikuasai Mahasiswa dan kelak akan diturunkan atau diwariskan kepada anak didiknya.
Cakupan Mata Kuliah : Perkuliahan ini berisi pengertian teori, pengertian belajar, pengertian bahasa dan sastra, Pengertian teori belajar bahasa dan sastra.
Sifat Mata Kuliah: gabungan (mandiri, prerequisit/bersyarat), teori, praktek, kegiatan di lapangan).
Tujuan Mata Kuliah: Agar Mahasiswa memahami makna teori, belajar, bahasa, sastra, dan teori belajar bahasa dan sastra dengan
pelaksanaan prakteknya yang kelak harus diturunkan keterampilannya kepada anak didik.
Prasyarat: Harus sudah mendapatkan perkuliahan Dasar-dasar Pendidikan dan pengajaran pada umumnya, khususnya untuk program bahasa dan sastra Indonesia, yang menyangkut linguistik umum (kebahasaan) dan sastra (teori dan prakek).
DAFTAR PUSTAKA
ACHMADI, Muchsin 1988: Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
@RTIKULASI; Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Bandung.
AZIES, Furqanul; A Chaedar Alwasilah 1996: Pengajaran Bahasa Komunikatif. Remaja Rosda Karya, Bandung.
BACHMAN, Lyle F. 1990: Fundamental Considerations in Language Testing. Oxford University Press, New York.
BROWN, H. Douglas (1994): Principles of Language Learning and Teaching, 3 rd ed. Prentice Hall Regents, Englewood Cliffs, NJ 07632.
BROWN, H. Douglas (1993): Principles of Language Learning and Teaching. Prentice Hall, New Jersey.
BROWN, H. Douglas (1993): Teacing by Principles. Prentice Hall, New Jersey.
DAHAR, Ratna Wilis 1988 : Teori-teori Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
DARDJOWIDJOJO, Soenjono 2003: Psiko-Linguistik. Unika Atma Jaya; Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
DICKINSON, Leslie 1987: Self Instruction in Language Learning. University Press, Cambridge.
DUNKIN, M.J. (and) B.J. Bidle 1994 : The Story of Teaching
ELS, Theo van. Cs. 1984 : Applied Linguistics and the Learning and Teaching of Foreign Language. Private Limited, Singapore.
HAMIED, Fuad Abdul 1987: Proses Belajar Mengajar Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta.
HIDAYAT, Kosadi; Jazir Burhan; Undang Misdan: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Binacipta, Bandung.
HUSEN, Akhlan; Rahman 1996/1997: Perencanaan Pengajaran bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
KAMARUDDIN 1989: Kedwibahasaan dan Pendidikan Dwibahasa (Pengantar). Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
KASENG, Syahruddin 1989: Linguistik Terapan: Pengantar Menuju Pengajaran Bahasa yang Sukses. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
KRASHEN, Stephen 1989: Language Acquisition and Language Education. Prentice Hall Regents, New York, London.
KLEPPIN, Karin 1994 : Learing strategies in foreign Language Teaching. Hand-out.
K. P. P. K. Balai Pendidikan Guru 1957: Metodik Pengajaran Bahasa. Balai Pendidikan Guru, Dj. DR. Cipto 9 Bandung.
LITTLEWOOD, William 1983 : Communicative Language Teaching. Cambridge University Press, London, New York.
MULYONO, Iyo 2000: Dasar-dasar Belajar Bahasa I; Karakteristik Pembelajar. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
O'MALLEY, J. Michael 1990: Learning Strategies in Second Language Learning. University Press, Cambridge.
OXFORD, Rebecca 1990: Language Learning Strategies; What Every Teacher Should Know. Newbury House Publishers.
PATEDA, Mansur 1988: Aspek-aspek Psikolinguistik. Nusa Indah, Ende-Flores.
RICHARD, Jack C. (Ed.) 1983: Language and Communication. Longman, London, New York.
SAPANI, Suardi; Yeti Mulyati; Nuny Sulistiany Idris 1997/1998: Teori Pembelajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
SOENARDJI 1989: Sendi-sendi Linguistika Bagi Kepentingan Pengajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
STERN, H. H. 1983: Fundamental Consepts of Language Teaching. Oxford University Press, Walton Street, Oxford 0X2.6DP.
TARIGAN, Henry Guntur 1993: Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pelajaran Pembelajaran Bahasa. Angkasa, Bandung.
TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Tatabahasa Kasus; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Remedi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Kompetensi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
TARIGAN, Henry Guntur 1989: Metodologi Pengajaran Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
TITONE, Renzo (and) Marcel Danesi: Aplied Psicholinguistics; An Introdution to the psychology of language Learning and Teaching. University of Toronto Press, Toronto; Buffalo; London.
UNIVERSITY Press Universitas Pendidikan Idonesia 1989: Mimbar Pendidikan, Jurnal Pendidikan. Ikatan Alumni (IKA) UPI, Jl. Setiabudi 229 Bandung, 40154.
VALETTE, Rebecca M. 1960: Modern Language Teaching. Harcourt Brace Jovanovich, Inc. New York
WIDOWSON, H. G. (ed); Tim McNamara 2000: Language Testing; Oxford University Press, New York.
WINATAPUTRA, Udin S. ; Tita Rosita 1996/1997: Materi Pokok; Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
F. Langkah-langkah Persiapan.1. Membuat rambu-rambu kedisiplinan dan penilaian.a. Masuk kelas tepat waktu. Tenggang waktu untuk dinyatakan tidak
terlambat adalah 15 menit setelah jam kuliah yang telah ditetapkan.
b. Yang terlambat, ditandai: 5’, 10’, 15’, 20’, 25’, 30’. Meskipun boleh masuk mengikuti perkuliahan, tapi terkena sangsi kumulatif keterlambatan yang berpengaruh pada nilai akhir yang diperoleh.
c. Yang tidak hadir, ditandai: s = sakit; i = izin; a = alpa; d. Monitoring kegiatan perkuliahan dosen dilakukan oleh lembaga. e. Monitoring kegiatan mahasiswa dilakukan oleh dosen, dibantu oleh
Ketua Tingkat dan beberapa mahasiswa yang terpercaya.f. Mahasiswa wajib memiliki catatan perkuliahan, yang setiap saat ha-
rus ditransfer ke disket program Microsoft Word, di luar jadwal perkuliahan. Catatan ini harus dikembangkan melalui bacaan, atau wawancara, dialog, diskusi dengan dosen, para ahli, dan disusun secara sistematis, menjadi sebuah makalah individual yang harus dilaporkan kepada dosen. Terakhir, makalah-makalah itu akan disatukan dalam satu disket, dengan print-out-nya, dan diserahkan kepada dosen, sebagai salah satu dasar penilaian akhir. Hati-hati, jangan sampai terserang virus, harus tersedia duplikat untuk dapat menyelamatkan karya masing-masing.
g. Mengikuti UTS dan UAS (sesuai dengan aturan presensi 80%).h. Mengerjakan tugas-tugas yang diinstruksikan.
i. Membuat kelompok individual (perorangan) yang menangani topik. Masing-masing harus mengatur diri, untuk menjadi kelompok kecil, sebanyak 30 kelompok, yang terdiri dari 3 – 5 orang (menangani sub-subbab dengan masing-masing tetap jelas pada tanggung jawab topiknya). Salah-satu anggotanya harus menjadi ketua kelompok. Kelompok pertengahan, terdiri dari 10 – 15 atau 20 orang (menangani bab/kumpul-an topik), dengan seorang ketua kelompok dengan dua atau tiga wakil (pembantunya). Kelompok pertengahan ini membentuk satu (1) kelompok besar (kelompok kelas), juga dengan seorang ketua (kordinator) dan beberapa wakilnya, yang berkewajiban menyatu-kan, mensistematikkan karya tulis (disket) individual ke kelompok kecil, terus ke kelompok pertengahan dan terakhir ke satu disket kelas dengan sebuah print-out-nya. Ingat virus!!
2. Isi dan Urutan Perkuliahana. Penjelasan tentang rambu-rambu dan disiplin perkuliahan,
tujuan, materi, buku sumber, dan bentuk perkuliahan. Pengembangan materi berdasarkan model belajar dari peneliti yang mencakup apa yang dipakai oleh pengajar sebelumnya, seperti model belajar H.H. Stern (1983) dan model dari pembuat eksperimen, dengan kerangka dasar pemikiran tentang teori belajar bahasa sebagai berikut:
KERANGKA PEMIKIRAN TEORI
اهللاا
ALLAH
HUKUMULLAH; SUNATULLAH
ILMU (SCIENCE)
TERCIPTA TERUCAPNYATA GHAIB
ALAM SEMESTA, MANUSIA, DAN BAHASA
TEORI
METODA; CARA; JALAN; SYARIAH; PENDEKATAN; SUNATURRASUL; SUNATULLAH
TERCIPTA TERUCAPNYATA GAIBTULISAN PERBUATAN LISAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SCIENCE SENI SOCIAL SCIENCE TERAPANNYA
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE); CULTURE; CIVILIZATION; TECHNOLOGY; HUKUM; DALIL; NORMA; ETIK; EMIK; AESTETIK MORAL; AKHLAK
SEJARAH
FILSAFAT; TASAWUF; DZIKIR; MUHASABAH; UZLAH; PEMASYARAKATAN
KRITIK; EVALUASI; KONTROL; CERMIN
AKAL, PIKIRAN IMAN, TAKWA
b. Berdasarkan kerangka pemikiran tentang teori, dan pembagian kelompok di atas, perkuliahan selanjutnya, adalah memantau hasil studi dan catatan para mahasiswa, dan kegiatan diskusi dari hasil temuannya dari berbagai buku, majalah, dan sumber internet, berdasarkan topik-topik yang tersedia dan harus dikembangkan, serta apa yang ditayangkan oleh dosen. Pemantauan pertama, dilakukan kurang-lebih satu ming-gu setelah instruksi pada perkuliahan pertama dan kedua diberikan, berupa dasar pengembangan yang akan didis-kusikan selanjutnya, selama satu semester. Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan bahan diskusi dari kata atau frase yang dibagikan untuk dicari data dan faktanya dari berbagai media cetak dan
elektronik dalam bentuk draf, atau corat-coret garis besar bahan yang ditemukan dari berbagai sumber, paling sedikit 5 buah rujukan sebagai bahan pustaka dalam laporannya yang harus diserahkan satu minggu setelah pengarahan ini. Rujukan akan lebih dihargai dari internet, dari bahasa asing dengan terjemahannya. Rujukan dari bahasa Indonesia akan dihargai juga, jika sesuai benar dengan topik yang dibahasnya. Topik-topik bahasannya, sebagai berikut:
1. aliran-aliran psikologi belajar dan transfer belajar;
2. bagaimana caranya anak belajar berbahasa?;
3. bagaimana cara anak belajar bahasa?;
4. bahan belajar bahasa;
5. bahan belajar berbahasa;
6. bahasa dan berpikir;
7. bahasa dan kegiatan berkomunikasi;
8. bahasa Indonesia dalam pengetahuan, ilmu, dan
teknologi;
9. bahasa sebagai sebuah sistem terbuka;
10.bahasa;
11.bakat berbahasa;
12.belajar B-2 pada usia di atas 11 tahun;
13.belajar B-2 pada usia di bawah 11 tahun;
14.belajar bahasa dalam upaya meningkatkan kesehatan
jiwa;
15.belajar bahasa dan pembangungan bangsa dan
negara;
16.belajar bahasa dengan audiolingual;
17.belajar bahasa dengan metode audiovisual;
18.belajar bahasa dengan metode sugestopedia;
19.belajar bahasa dengan pendekatan alamiah;
20.belajar bahasa dengan pendekatan ganda;
21.belajar bahasa dengan pendekatan kognitif;
22.belajar bahasa di laboratorium;
23.belajar bahasa di perguruan tinggi;
24.belajar bahasa komunikatif yang efektif;
25.belajar bahasa melalui berbicara dan membaca;
26.belajar bahasa melalui nyanyian;
27.belajar bahasa melalui perasaan, penglihatan,
pendengaran, peciuman;
28.belajar bahasa melalui puisi;
29.belajar bahasa mimik;
30.belajar bahasa orang bisu-tuli;
31.belajar bahasa sambil bermain;
32.belajar bahasa secara formal;
33.belajar bahasa secara nonformal;
34.belajar bahasa struktural nonsituasional;
35.belajar bahasa struktural situasional;
36.belajar bahasa tanda (simbol);
37.belajar bahasa tubuh (body language);
38. belajar bahasa untuk pengembangan kepribadian dan
keseimbangan mental;
39. belajar bahasa untuk peningkatan daya intelek;
40. belajar bahasa wajah;
41. belajar becakap-cakap dalam B-2;
42. belajar beradaptasi;
43. belajar berkomunikasi;
44. belajar berorganisasi;
45. belajar berpikir dalam belajar bahasa;
46. belajar dan mengingat;
47. belajar dan motivasi;
48. belajar dengan metode langsung;
49. belajar dengan metode terjemahan;
50. belajar dengan responsi fisik;
51. belajar di kelas dan belajar di luar kelas;
52. belajar di perguruan tinggi;
53. belajar jarak jauh;
54. belajar konsep;
55. belajar melalui buku sastra;
56. belajar melalui buku teks, kamus, ensiklopedia,
jurnal;
57. belajar membaca dan menulis;
58. belajar mengajarkan bahasa;
59. belajar prinsip;
60. belajar problem solving dalam pembelajaran bahasa;
61. belajar sepanjang hayat;
62. belajar yang bermasalah;
63. belajar, learning;
64. belajar-mengajar;
65. bentuk belajar;
66. berbicara dan membaca dalam rangka belajar
bahasa;
67. bimbingan guru atas kegiatan belajar bahasa;
68. cara belajar yang efektif;
69. cerita tentang percobaan B. F. Skinner dengan tikus
dan burung merpati dalam kandangnya;
70. cerita tentang percobaan Ivan Patrovich Pavlov
dengan anjingnya;
71. ciri-ciri afektif dan kepribadian;
72. computer aided learning;
73. conditioning dan proses belajar bahasa;
74. dasar belajar bahasa;
75. drive, reward, retention, need, in learning;
76. efektifitas pemelajaran;
77. electronic learning (e-learning);
78. empati dalam belajar bahasa;
79. evaluasi belajar;
80. faktor-faktor individual dalam belajar;
81. faktor-faktor internal dan eksternal dalam belajar;
82. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa;
83. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
pembelajar (=guru).
84. faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
bahasa;
85. fasilitas belajar;
86. fungsi bahasa (menurut para ahli);
87. gaya belajar;
88. hasil belajar bahasa;
89. hubungan belajar dan mengajar;
90. hubungan kematangan psikis dengan belajar;
91. hubungan keterampilan psikomotor dengan
keterampilan berbahasa;
92. hubungan lambang dengan bahasa, dan teori belajar
bahasa.
93. hubungan metodologi belajar bahasa dengan teori
belajar bahasa;
94. hubungan psikolinguistik dengan teori belajar
bahasa.
95. hubungan teori belajar dengan teori mengajar;
96. hukuman dan dorongan dalam belajar;
97. inovasi belajar; belajar berinovasi;
98. inovasi teknologi pendidikan dan pengajaran bahasa;
99. interaksi budaya;
100. interaksi kognitif;
101. interaksi sosial;
102. jenis-jenis belajar menurut Gagne;
103. jenis-jenis belajar menurut taksonomi Bloom;
104. karakteristik bahasa menurut paham transformasi
generatif;
105. karakteristik pelajar;
106. karakteristik pembelajar=guru dan pelajar;
107. keberhasilan belajar dan mengajar bahasa
108. kebiasaan ujaran (verbal);
109. kegiatan belajar bahasa anak cacat;
110. kegiatan belajar berbasis kompetensi;
111. kegiatan belajar berbasis komputer;
112. kegiatan belajar berbasis performansi;
113. kegiatan belajar;
114.kemampuan linguistik bawaan vs. kemampuan
linguistik yang dipelajari;
115. klasifikasi usia belajar bahasa;
116. komunikasi verbal dilihat dari segi antropologi;
117. komunikasi verbal dilihat dari segi ilmu
118. komunikasi verbal dilihat dari segi pendidikan dan
pengajaran;
119. komunikasi verbal dilihat dari segi psikologi;
120. komunikasi verbal dilihat dari segi seni
121. komunikasi verbal dilihat dari segi sosiologi;
122. kondisi belajar;
123. konsep pemelajaran;
124. konteks budaya dalam belajar bahasa;
125. konteks sosial dalam belajar bahasa;
126. kurikulum fleksibel;
127.kurikulum, hubungannya dengan peningkatan
sumber daya manusia;
128. kurikulum;
129. landasan linguistik belajar bahasa;
130. landasan psikologi belajar bahasa;
131. language aptitude batery test;
132. lembaga pembelajaran bahasa;
133. linguistik strukturalisme;
134. linguistik tradisional/filsafat;
135. linguistik transformasi;
136. madzhab pemerolehan bahasa;
137. manfaat mempelajari psikologi;
138. masalah-masalah bahasa;
139. masyarakat belajar;
140. membangun kompetensi belajar;
141. membantu menumbuhkan kemampuan belajar
mandiri;
142. mengajarkan belajar;
143. mengapa anak belajar berbahasa?;
144. mengenal diri sendiri dan pengaruhnya dalam
belajar;
145. mengingat dan melupakan;
146. metode belajar;
147. metode mengajar;
148. metode pemelajaran bahasa;
149. metode pengajaran bahasa;
150. model belajar bahasa glosodinamik;
151. model belajar;
152. modern language aptitude test;
153. motivasi belajar;
154. motivasi dan pengaruhnya untuk keberhasilan
belajar;
155. nature or nurture?;
156. organisasi belajar;
157. pelajar yang gagal;
158. pembekalan aplikasi proses pemelajaran bahasa;
159. pemelajaran bahasa melalui media massa;
160. pemelajaran bahasa situasional;
161. pemelajaran yang gagal;
162. pendekatan belajar;
163.pendekatan komunikatif-pragmatik dalam
pemelajaran bahasa;
164. pendekatan pemelajaran bahasa;
165. pendekatan prosedural dalam belajar bahasa;
166. pengajar yang gagal;
167. pengajar, guru, instruktur, pelatih, pendidik (kedudukan dan
peranannya);
168. pengajaran bahasa;
169. pengarahan diri dalam belajar;
170. pengelolaan kelas;
171.pentingnya pengetahuan Teori Belajar Bahasa bagi
calon guru bahasa;
172. peran masyarakat dalam belajar bahasa;
173. peran orang tua dalam belajar bahasa;
174. peran pendidik, pengajar;
175.peranan pengetahuan teori belajar bahasa dalam
pengajaran bahasa;
176. perencanaan bahasa dan linguistik ilmiah;
177. performansi dan kompetensi;
178. perkembangan bahasa anak;
179.perkembangan jiwa anak dikaitkan dengan
kemampuaan berbahasa;
180. persepsi dalam belajar;
181. persepsi kognisi bahasa;
182. persoalan struktur luar dan struktur dalam bahasa;
183. peserta belajar;
184. praktek belajar – belajar praktek;
185. prinsip-prinsip belajar behaviorisme terapan;
186. prinsip-prinsip belajar kognitifisme;
187. profisiensi;
188. proses belajar bahasa ilmu;
189. proses belajar bahasa;
190. proses dasar pemelajaran bahasa menurut paham
transformasi generatif;
191. proses mempelajari bahasa;
192. proses pemelajaran bahasa;
193. proses penguasaan tatabahasa;
194. psikolinguistik terapan;
195. psikologi behavioristik dalam pemelajaran bahasa;
196. psikologi belajar bahasa;
197. psikologi mengajarkan bahasa;
198. psikologi mentalistik dalam pemelajaran bahasa;
199. psikologi pendidikan dan pengajaran;
200.psikologi sosial (humanistik) dalam pemelajaran
bahasa;
201. resistensi belajar;
202. retriefal dalam belajar;
203. sifat bahasa;
204. sifat belajar;
205. simulasi pemelajaran bahasa Indonesia;
206. siswa/anak sebagai subjek pemelajaran bahasa;
207. situasi belajar;
208. sosiologi belajar;
209. strategi belajar anak;
210. strategi belajar bahasa;
211. strategi belajar orang dewasa;
212. strategi pembelajaran;
213. strategi pemerolehan bahasa Lindsfor;
214. sumber pemelajaran;
215. teknik pengajaran bahasa;
216. teknik-teknik belajar bahasa;
217. teknologi belajar;
218. teori bahasa;
219. teori belajar bahasa dan kurikulum;
220. teori belajar berbahasa;
221. teori belajar;
222. teori mengajarkan bahasa;
223. teori mengajarkan berbahasa;
224. teori pemelajaran bahasa (Mackey, 1965:139);
225. teori;
226. tipe belajar bahasa;
227. tipe belajar Robert Gagne, (1965);
228. transaksi sosial dalam belajar bahasa;
229. tujuan belajar bahasa bantu;
230. tujuan belajar bahasa;
231. tujuan belajar berbicara;
232. tujuan belajar drama;
233. tujuan belajar fonetik/fonologi;
234. tujuan belajar kritik sastra;
235. tujuan belajar membaca;
236. tujuan belajar menulis;
237. tujuan belajar menyimak;
238. tujuan belajar morfologi;
239. tujuan belajar pragmatik;
240. tujuan belajar prosa;
241. tujuan belajar puisi;
242. tujuan belajar sastra;
243. tujuan belajar sejarah bahasa;
244. tujuan belajar sejarah sastra;
245. tujuan belajar semantik;
246. tujuan belajar sintaksis;
247. tujuan belajar wacana/discourse;
248. tujuan kegiatan belajar;
249. umpan balik belajar bahasa;
250. usia kritis belajar bahasa;
Topik-topik di atas, ada yang cukup luas bahasannya, ada yang sempit. Yang luas topik bahasannya, cukup garis besar topik secara keseluruhan. Ada yang tumpang-tindih atau berhubungan erat, atau hampir sama bahasannya. Para mahasiswa diharapkan dapat bekerja-sama untuk mengembangkan, menyelesaikan topik-topik itu secara menyeluruh, optimal dan maksimal (dengan ketentuan setiap orang diharapkan mampu menulis, sehari selembar catatan), tidak terlalu terikat kepada bagiannya masing-masing, karya mandiri. Sumber rujukan juga harus berbeda dengan karya orang lain. Kalau ada kerja-sama, tentu nama yang membantu kelompok lain, harus tertera di dalam makalah yang dibantu-nya. Akan sangat dihargai, bagi yang mau melengkapi topik yang belum ada.
Mahasiswa dibawa ke perpustakaan dan ke UPI-net untuk ditunjukkan bahan yang ada, dan yang bisa dijadikan rujukan, selain yang diwajibkan oleh dosen. Pemantauan pertama, seperti telah disebutkan di atas, dilakukan kurang lebih satu minggu, setelah instuksi diberikan. Pemantauan kedua, pada saat Ujian Tengah Semester. Pemantauan terakhir (ketiga), pada saat Ujian Akhir Semester, dengan tugas mengumpulkan karya kelas dalam satu disket, dengan satu print out-nya.
1. Tujuan PerkuliahanMahasiswa, calon guru harus memperoleh dan mendapatkan bekal pengetahuan belajar bahasa (teori dan prakteknya) yang terdiri dari komponen-komponen: dasar belajar bahasa, model belajar, tujuan belajar, landasan psikologi belajar bahasa, landasan linguistik belajar bahasa, karakteristik pemelajar, pendekatan belajar, sifat belajar, strategi belajar, bentuk belajar, dan tipe belajar bahasa.
2. Rasional PerkuliahanPengikut perkuliahan Teori Belajar Bahasa adalah calon guru bahasa. Mereka harus mempersiapkan diri, dan harus memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas yang berkaitan dengan:
Dasar belajar bahasa; Teori belajar yang terkait dengan pengetahuan
psikologi belajar; Belajar bahasa yang terkait dengan pengetahuan
linguistik, dan psikologi umum serta psikologi khusus (psikologi bahasa atau psikolinguistik, pragmatik, psiko-logi perkembangan anak, psikologi belajar, yang me-nyangkut tipe kognitif anak, karakteristik siswa); kondisi belajar; ada strategi belajar siswa; pendekatan belajar kontrastif, pendekatan belajar analisis kesalahan, pen-dekatan belajar wacana, pendekatan belajar kompetensi dan performansi;
Ada proses mengajarkan bahasa yang terkait dengan psikologi mengajar dan psikologi bahasa (psikolinguistik, pragmatik). Hal ini berhubungan dengan kebijakan guru dalam proses belajar dan mengajar;
Ada proses belajar bahasa yang harus dipelajari dan di-praktekkan untuk kemantapan memberi contoh kepada para siswanya kelak.
4. Tugas Perkuliahan
a. Tugas terstruktur: mengikuti perkuliahan, mencatat, mentransfer catatan ke disket program micro softword untuk dasar pengembangan selanjutnya bagi masing-masing, ujian tengah semester, ujian akhir semester;
b. Membuat makalah dari hasil temuan dari berbagai buku, majalah, jurnal, internet, serta masukan dari dosen;
c. Harus mencantumkan pengarang atau penanggung jawab karangan sesuai dengan aturan ilmiah, saat mengutip. Kemudian dibuatkan bibliografi (daftar pustaka)-nya.
d. Berdiskusi, per mahasiswa diberi waktu 10 menit untuk menyampaikan pokok persoalan topik untuk mendapat tanggapan dari mahasiswa lain dan dosen. Kemudian mendalami, menghayati pemelajaran masing-masing to-pik, dan menjadi sebuah makalah individual dengan daftar bacaan minimal 5 buah, dan makalah kelompok dengan daftar bacaan sebanding dengan jumlah anggota-nya.
e. Pada akhir setiap makalah, hendaknya dibuatkan bebe-rapa pertanyaan latihan, atau untuk pengingat-ingat ten-tang apa, atau siapa, bagaimana, di mana atau dari mana, mengapa, kapan dari setiap topik yang dibuat.
5. Penilaian Hasil Belajar MahasiswaPenilaian berdasarkan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dan PAN (Penilaian Acuan Norma), yang diakumulasikan dengan komponen kedisiplinan, pemasukan tugas makalah, dan hasil UTS (Ujian Tengah Semester), dan UAS (Ujian Akhir Se-mester. Nilai akhir berupa angka 4, 3, 2, 0, atau A, B, C, dan G (Gagal). Pertimbangan tersebut dirinci sebagai berikut:
40% hasil ujian tengah dan akhir semester
30% hasil tugas perorangan, tugas kelompok kecil, dan kelompok besar.
20% keaktifan
10% kehadiran.
6. Metoda/Teknik Penyampaian
Metoda/teknik penyampaian berupa metoda campuran,
terutama diskusi, ceramah, tanya-jawab, dan tugas resitasi
dari berbagai sumber.
Relevansi dengan Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa
yang Sedang Berjalan
Kalau dilihat dari deskripsi, silabus, dan hand-out mata
kuliah Teori Belajar Bahasa di atas, tak dapat disangkal,
relevansinya tidak diragukan lagi. Hanya ada perbedaannya
dengan pelaksanaan perkuliahan yang sudah lalu, adalah
instruksinya. Hal ini wajar, setiap pengajar memiliki cara
yang bersifat individual. Jadi perbedaan itu, tidak
mengurangi, bahkan mungkin menguatkan kualitas apa
yang sudah dicapai oleh pengajar sebelum eksperimen ini
dilakukan.
Eksperimen ini dilakukan dalam upaya menggali,
mengeluarkan, membangkitkan potensi kreatif, inovatif agar
terealisasi dalam bentuk nyata, berupa karya tulis ilmiah
yang diharapkan bermanfaat bagi diri sendiri, dan bagi
semuanya. Diharapkan juga, karya tulis ilmiah ini, secara
berkala akan dapat diterbitkan oleh lembaga yang menaungi
kegiatan ini. Tentunya, setelah diedit seperlunya.
Eksperimen ini juga dimaksudkan untuk merealisasikan
karakter kurikulum IKIP (UPI) melalui pendekatan concurrent;
yang berorientasi pada pengembangan ilmu dan profesi
sesuai dengan kebutuhan lapangan; kombinasi pendekatan
disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi; keseimbangan
pendidikan umum dan pendidikan spesialisasi; bersifat
fleksibel.
3. Membuat Satuan Acara Perkuliahan, sebagai berikut.
2-9-2004 Pengantar: Perkenalan, pengarahan, dan
persi-apan kegiatan perkuliahan dengan menjelaskan
rambu-rambu kedisiplinan, aturan yang harus diketahui
dalam kunjungan ke Perpustakaan, UPI-net,
Laboratorium Baha-sa, dan lain-lain; mengemukakan
Satuan Acara Pekuli-ahan, serta membagikan topik
masalah yang harus dicari, dipelajari, yang kelak akan
didiskusikan minggu berikut-nya. Bahan diskusi harus
sudah dipersiapkan berupa kerangka sementara tulisan
yang harus diserahkan sebuah salinannya kepada
dosen minggu kedua perkuli-ahan.
6-9-2004 Lanjutan pengantar perkuliahan; Kunjungan ke
Perpustakaan, UPI-net, Laboratorium Bahasa; Memberi
penerangan tentang bahan-bahan yang bisa dipakai
untuk rujukan.
9-9-2004 Penampilan diskusi I: 1. teori; 2. belajar
(learning); 3. teori belajar; 4. mengajarkan
belajar; 5. bahasa; 6. teori bahasa; 7. teori belajar
berbahasa; 8. hubungan lambang dengan bahasa, dan
teori belajar bahasa; 9. teori belajar bahasa dan
kurikulum;
13-9-2004 Penampilan diskusi II: 1. kurikulum; 2.
kurikulum fleksibel; 3. kurikulum, hubungannya
dengan peningkatan sumber daya manusia; 4.
hubungan psikolinguistik dengan teori belajar bahasa;
5. persepsi kognisi bahasa; 6. persepsi dan belajar;
persepsi dalam belajar; 7. teori mengajarkan bahasa; 8.
teori mengajarkan berbahasa; 9. teori pemelajaran
bahasa (Mackey, 1965:139);
16-9-2004 Penampilan diskusi III: 1. hubungan teori
belajar dengan teori mengajar; 2. linguistik
tradisional/ filsafat; 3. linguistik strukturalisme;
4. linguistik transformasi; 5. peranan
pengetahuan teori belajar bahasa dalam
pengajaran bahasa; 6. pentingnya pengetahuan
Teori Belajar Bahasa bagi calon guru bahasa; 7. bahan
belajar bahasa; 8. bahan belajar berbahasa; 9.
bahasa dan berpikir.
20-9-2004 Penampilan diskusi IV: 1. fungsi bahasa
(menurut para ahli); 2. bahasa Indonesia dalam
pengetahuan, ilmu, dan teknologi; 3. bahasa
sebagai sistem terbuka; 4. bakat berbahasa; 5.
bagaimana caranya anak belajar berbahasa?; 6.
bagaimana cara anak belajar bahasa?; 7. belajar B-2
pada usia di atas 11 tahun; 8. belajar B-2 pada usia di
bawah 11 tahun.
23-9-2004 Penampilan diskusi V: 1. aliran-aliran
psikologi belajar dan transfer belajar; 2. belajar
bahasa dengan audiovisual; 3. belajar bahasa dengan
audiolingual; 4. belajar bahasa dengan pendekatan
alamiah; 5. belajar bahasa dengan pendekatan ganda;
6. belajar bahasa dengan pendekatan kognitif; 7.
belajar bahasa di labiratorium; 8. belajar bahasa di
perguruan tinggi.
27-9-2004 Penampilan diskusi VI: 1. belajar bahasa
dengan metode sugestopedia; 2. belajar bahasa melalui
puisi; 3. belajar bahasa melalui perasaan, penglihatan,
pendengaran, penciuman; 4. belajar bahasa mimik; 5.
belajar bahasa sambil bermain; 6. belajar bahasa
secara formal; 7. belajar bahasa secara nonformal; 8.
belajar bahasa struktural nonsituasional.
30-9-2004 Penampilan diskusi VII: 1. belajar bahasa
melalui nyanyian; 2. belajar bahasa tubuh (body
language); 3. belajar bahasa untuk
pengembangan kepribadian dan keseimbangan
mental; 4. belajar bahasa untuk peningkatan
daya intelek; 5. belajar bahasa wajah; 6. belajar
bercakap-cakap dalam bahasa kedua; 7. belajar
beradaptasi; 8. belajar berorganisasi.
4-10-2004 Penampilan diskusi VIII: 1. belajar dan
mengingat; 2. belajar bahasa dan motivasi; 3.
belajar bahasa dengan metode langsung; 4.
belajar bahasa dengan metode terjemahan; 5.
belajar bahasa dengan responsi fisik; 6. belajar
bahasa di dalam kelas dan di luar kelas; 7.
belajar bahasa di perguruan tinggi; 8. belajar
bahasa jarak jauh.
7-10-2004 Penampilan diskusi IX: 1. belajar bahasa
melalui sastra; 2. belajar bahasa melalalui buku
teks, kamus, ensiklopedia, jurnal; 3. belajar
bahasa melalui membaca dan menulis; 4. belajar
prinsip; 5. belajar bahasa melalui problem
solving; 6. belajar bahasa sepanjang hayat; 7.
belajar bahasa yang bermasalah; 8. bentuk
belajar;
11-10-2004 Penampilan diskusi X: 1. belajar
mengajarkan bahasa; 2. bentuk belajar; 3.
bimbingan guru dalam kegiatan belajar bahasa;
4. cara belajar bahasa yang efektif; 5. cerita
tentang percobaan cerita tentang percobaan Ivan
Patrovich Pavlov dengan anjingnya; 6. cerita tentang
percobaan B. F. Skinner dengan tikus dan burung
merpati dalam kandangnya; 7. drive, reward, retention,
need, in learning; 8. kegiatan belajar;
14-10-2004 UTS18-10-2004 Penampilan diskusi XI: 1. kemampuan
linguistik bawaan vs. kemampuan linguistik yang
dipelajari; 2. klasifikasi usia belajar bahasa;
3.komunikasi verbal dilihat dari segi antropologi;
4. komunikasi verbal dilihat dari segi pendidikan
dan pengajaran; 5. komunikasi verbal dilihat dari
segi psikologi; 6. komunikasi verbal dilihat dari
segi sosiologi; 7. komunikasi verbal dilihat dari
segi seni; 8. model belajar bahasa glosodinamik;
21-10-2004 Penampilan diskusi XII: 1. kondisi
belajar; 2. konsep pemelajaran; 3. kontek budaya
dalam belajar bahasa; 4. kontek sosial dalam
belajar bahasa; 5. landasan linguistik belajar
bahasa; 6. landasan psikologi belajar bahasa; 7.
language aptitude batery test; 8. lembaga
pembelajaran bahasa.
25-10-2004 Penampilan diskusi XIII: 1. belajar
bahasa tanda (simbol); 2. masalah-masalah
bahasa; 3. masyarakat belajar; 4. membangun
kompetensi belajar; 5. membantu menumbuhkan
kemampuan belajar mandiri; 6. mengenal diri
sendiri, dan pengaruhnya dalam belajar; 7.
mengingat dan melupakan; 8. metode belajar.
28-10-2004 Penampilan diskusi XIV: 1. metode
pemelajaran bahasa; 2. metode pnganjaran
bahasa; 3.oranisasi belajar; 4. model belajar; 5.
modern language aptitude test. 6. motivasi
belajar; 7. motivasi dan pengaruhnya untuk
keberhasilan belajar; 8. tujuan belajar sejarah
sastra.
1-11-2004 Penampilan diskusi XV: 1. pelajar yang
gagal; 2. pembekalan aplikasi proses
pemelajaran bahasa; 3. pemelajaran bahasa
melalui media massa; 4. pemelajaran bahasa
situasional; 5. pemelajaran yang gagal; 6.
pendekatan belajar; 7. pendekatan komunikatif-
pragmatik dalam pemelajaran bahasa; 8.
pendekatan pemelajaran bahasa.
4-11-2004 Penampilan diskusi XVI: 1. pengajar yang
gagal; 2. pengajar, guru, pelatih, instruktur,
pendidik, (dan lain-lain), kedudukan dan
peranannya; 3. pengajaran bahasa; 4.
pengarahan diri dalam belajar; 5. pengelolaan
kelas; 6. hubungan belajar dan mengajar; 7.
peran masyarakat dalam belajar bahasa; 8. peran
orang tua dalam belajar bahasa.
8-11-2004 Penampilan diskusi XVII: 1. performansi
dan kompetensi; 2. perkembangan bahasa anak;
3. perkembangan jiwa anak; 4. persepsi dalam
belajar; 5. persepsi kognisi bahasa; 6. persoalan
struktur dalam dan struktur luar bahasa; 7.
peserta belajar; 8. praktek belajar – praktek
belajar.
11-11-2004 ……………?
15-11-2004 libur Iedul Fitri
18-11-2004 ……………?
22-11-2004 Penampilan diskusi XVIII: 1. prinsip–
prinsip belajar kognitifisme terapan; 2. sosiologi
belajar; 3. profisiensi; 4. proses belajar bahasa
ilmu; 5. proses belajar bahasa; 6. proses dasar
pemelajaran bahasa menurut paham
transformasi generatif; 7. proses mempelajari
bahasa; 8. proses pemelajaran bahasa;
25-11-2004 Penampilan diskusi XIX: 1.
psikolinguistik terapan; 2. psikologi behavioristik
dalam pemelajaran bahasa; 3. psikologi belajar
bahasa; 4. psikologi mengajarkan bahasa; 5.
psikologi mentalistik dalam pemelajaran bahasa;
6. resitensi belajar; 7. retriefal dalam belajar; 8.
sifat bahasa; 9. tujuan belajar sejarah bahasa.
29-11-2004 Penampilan diskusi XX: 1. siswa/anak
sebagai subjek pemelajaran bahasa; 2. situasi
belajar; 3. strategi belajar anak; 4. strategi
belajar bahasa; 5. strategi belajar orang dewasa;
6. strategi pembelajaran; 7. strategi
pemerolehan bahasa dari Lindsfor; 8. sumber
pemelajaran. 9. jenis-jenis belajar menurut
taksonomi Bloom.
2-12-2004 Penampilan diskusi XXI: 1. teknologi
belajar; 2. belajar bahasa, hubungannya dengan
pembangunan bangsa dan negara; 3. tipe belajar
bahasa; 4. tipe belajar dari Gagne (1965); 5.
transaaksi sosial dalam belajar bahasa; 6. tujuan
belajar bahasa bantu; 7. tujuan belajar bahasa; 8.
tujuan belajar berbicara; 9. tujuan belajar drama;
6-12-2004 Penampilan diskusi XXII: 1. tujuan belajar
kritik sastra; 2. tujuan belajar membaca; 3.
tujuan belajar menulis; 4. tujuan belajar
menyimak; 5. tujuan belajar morfologi; 6. tujuan
belajar pragmatik; 7. tujuan belajar prosa; 8.
tujuan belajar puisi; 9. tujuan belajar sastra;
9-12-2004 Penampilan diskusi XXIII: 1. tujuan
belajar fonetik/fonologi; 2. tujuan belajar
semantik; 3. tujuan belajar studi wacana
(discourse); 4. tujuan kegiatan belajar; 5. tujuan
belajar sintaksis; 6. mengapa anak belajar
berbahasa? 7. ciri-ciri afektif dan kepribadian; 8.
computer aided learning; 9. conditioning dan
proses belajar bahasa.
13-12-2004 Penampilan diskusi XXIV: 1. dasar
belajar bahasa; 2. efektifitas pemelajaran; 3.
electronic learning (e-learning); 4. empati dalam
belajar bahasa; 5. faktor-faktor individual dalam
belajar; 6. faktor-faktor internal dan eksternal
dalam belajar; 7. faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan bahasa; 8.
perkembangan kemampuan berbahasa; 9. faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan
pembelajar (=guru).
13-12-2004 Penampilan diskusi XXV: 1. fasilitas
belajar; 2. faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar bahasa; 3. gaya belajar; 4. hasil
belajar bahasa; 5. hubungan belajar dan
mengajar; 6. hubungan kematangan psikis dan
belajar; 7. hubungan keterampilan psikomotor
dengan keterampilan berbahasa; 8. hubungan
lambang dengan bahasa, dan teori belajar
bahasa.
16-12-2004 Penampilan diskusi XXVI: 1. hukuman
dan dorongan dalam belajar bahasa; 2. inovasi
belajar; belajar berinovasi; 3. inovasi teknologi
pendidikan dan pengajaran bahasa; 4. interaksi
budaya; 5. interaksi kognitif; 6. interaksi sosial;
7. jenis-jenis belajar menurut Gagne; 8. kegiatan
belajar berbasis kompetensi.
20-12-2004 Penampilan diskusi XXVII: 1. prinsip–
prinsip belajar behaviorisme terapan; 2. kegiatan
belajar berbasis komputer; 3. hubungan
metodologi belajar bahasa dengan teori belajar
bahasa; 4. sifat belajar; 5. teknik pengajaran
bahasa; 6. usia kritis belajar bahasa; 7. proses
penguasaan tata bahasa; 8. perencanaan bahasa
dan linguistik ilmiah.
23-12-2004 Penampilan diskusi XXVIII: 1.
pendekatan prosedural dalam pemelajaran
bahasa; 2. nature or nurture?; 3. mazhab
pemerolehan bahasa; 4. bahasa dan kegiatan
berkomunikasi; 5. metode mengajar; 6. belajar
bahasa dalam upaya meningkatkan kesehatan jiwa; 7.
belajar bahasa komunikatif yang efektif; 8. evaluasi
belajar.
27-12-2004 Penampilan diskusi XXIX: 1. belajar bahasa
orang bisu-tuli; 2. belajar berpikir dalam belajar bahasa;
3. kegiatan belajar bahasa berbasis performansi; 4.
belajar bahasa melalui berbicara dan membaca;
5. komunikasi verbal dilihat dari segi ilmu; 6.
belajar konsep; 7. hasil belajar bahasa; 8.
keberhasilan belajar dan mengajarkan bahasa
30-12-2004 Penampilan diskusi XXX: 1. pengetahuan
belajar bahasa (teori dan prakteknya); 2. manfaat
mempelajari psikologi; 3. karakteristik bahasa
menurut paham trasformasi generatif; 4.
karakteristik pelajar; 5. karakteristik pembelajar
(guru); 6. kebiasaan ujaran (verbal); 7. kegiatan
belajar anak cacat; 8. umpan balik belajar
bahasa; 9. simulasi pemelajaran bahasa
Indonesia.
1-1-2005 UAS