c014-ind 521-teori belajar

44
SILABUS MATA KULIAH/S A P SEMESTER GANJIL 2004/2005 PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG Nama Mata Kuliah : Teori Belajar Bahasa Kode Mata Kuliah : IND 521 Program / Tingkat : Sarjana UPI/ III Bobot Kredit : 4 SKS Semester : 5 (Ganjil) Dosen Penanggungjawab : Drs Badrun K. (0448) Asisten : Drs. Encep Kusuma (1555) Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. (0237) Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa berisi bahasan tentang teori, teori dan strategi belajar bahasa pertama atau pemerolehan bahasa dan strategi pemelajaran bahasa kedua dengan sastranya dalam arti umum ataupun khusus. Tercakup di dalamnya proses belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan landasan teori yang relevan. Manfaat Pembekalan Teori Belajar Bahasa : Memberi landasan teori belajar khusus bahasa dan sastra yang harus dikuasai Mahasiswa dan kelak akan diturunkan atau diwariskan kepada anak didiknya.

Upload: depto-aja

Post on 30-Jun-2015

785 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: C014-IND 521-Teori Belajar

SILABUS MATA KULIAH/S A PSEMESTER GANJIL 2004/2005

PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

Nama Mata Kuliah : Teori Belajar Bahasa

Kode Mata Kuliah : IND 521

Program / Tingkat : Sarjana UPI/ III

Bobot Kredit : 4 SKS

Semester : 5 (Ganjil)

Dosen Penanggungjawab : Drs Badrun K. (0448)Asisten : Drs. Encep Kusuma (1555)

Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. (0237)

Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa berisi bahasan tentang teori, teori dan strategi belajar bahasa pertama atau pemerolehan bahasa dan strategi pemelajaran bahasa kedua dengan sastranya dalam arti umum ataupun khusus. Tercakup di dalamnya proses belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan landasan teori yang relevan.

Manfaat Pembekalan Teori Belajar Bahasa : Memberi landasan teori belajar khusus bahasa dan sastra yang harus dikuasai Mahasiswa dan kelak akan diturunkan atau diwariskan kepada anak didiknya.

Cakupan Mata Kuliah : Perkuliahan ini berisi pengertian teori, pengertian belajar, pengertian bahasa dan sastra, Pengertian teori belajar bahasa dan sastra.

Sifat Mata Kuliah: gabungan (mandiri, prerequisit/bersyarat), teori, praktek, kegiatan di lapangan).

Tujuan Mata Kuliah: Agar Mahasiswa memahami makna teori, belajar, bahasa, sastra, dan teori belajar bahasa dan sastra dengan

Page 2: C014-IND 521-Teori Belajar

pelaksanaan prakteknya yang kelak harus diturunkan keterampilannya kepada anak didik.

Prasyarat: Harus sudah mendapatkan perkuliahan Dasar-dasar Pendidikan dan pengajaran pada umumnya, khususnya untuk program bahasa dan sastra Indonesia, yang menyangkut linguistik umum (kebahasaan) dan sastra (teori dan prakek).

DAFTAR PUSTAKA

ACHMADI, Muchsin 1988: Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

@RTIKULASI; Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Bandung.

AZIES, Furqanul; A Chaedar Alwasilah 1996: Pengajaran Bahasa Komunikatif. Remaja Rosda Karya, Bandung.

BACHMAN, Lyle F. 1990: Fundamental Considerations in Language Testing. Oxford University Press, New York.

BROWN, H. Douglas (1994): Principles of Language Learning and Teaching, 3 rd ed. Prentice Hall Regents, Englewood Cliffs, NJ 07632.

BROWN, H. Douglas (1993): Principles of Language Learning and Teaching. Prentice Hall, New Jersey.

BROWN, H. Douglas (1993): Teacing by Principles. Prentice Hall, New Jersey.

DAHAR, Ratna Wilis 1988 : Teori-teori Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

DARDJOWIDJOJO, Soenjono 2003: Psiko-Linguistik. Unika Atma Jaya; Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

DICKINSON, Leslie 1987: Self Instruction in Language Learning. University Press, Cambridge.

DUNKIN, M.J. (and) B.J. Bidle 1994 : The Story of Teaching

Page 3: C014-IND 521-Teori Belajar

ELS, Theo van. Cs. 1984 : Applied Linguistics and the Learning and Teaching of Foreign Language. Private Limited, Singapore.

HAMIED, Fuad Abdul 1987: Proses Belajar Mengajar Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta.

HIDAYAT, Kosadi; Jazir Burhan; Undang Misdan: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Binacipta, Bandung.

HUSEN, Akhlan; Rahman 1996/1997: Perencanaan Pengajaran bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

KAMARUDDIN 1989: Kedwibahasaan dan Pendidikan Dwibahasa (Pengantar). Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

KASENG, Syahruddin 1989: Linguistik Terapan: Pengantar Menuju Pengajaran Bahasa yang Sukses. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

KRASHEN, Stephen 1989: Language Acquisition and Language Education. Prentice Hall Regents, New York, London.

KLEPPIN, Karin 1994 : Learing strategies in foreign Language Teaching. Hand-out.

K. P. P. K. Balai Pendidikan Guru 1957: Metodik Pengajaran Bahasa. Balai Pendidikan Guru, Dj. DR. Cipto 9 Bandung.

LITTLEWOOD, William 1983 : Communicative Language Teaching. Cambridge University Press, London, New York.

MULYONO, Iyo 2000: Dasar-dasar Belajar Bahasa I; Karakteristik Pembelajar. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

O'MALLEY, J. Michael 1990: Learning Strategies in Second Language Learning. University Press, Cambridge.

Page 4: C014-IND 521-Teori Belajar

OXFORD, Rebecca 1990: Language Learning Strategies; What Every Teacher Should Know. Newbury House Publishers.

PATEDA, Mansur 1988: Aspek-aspek Psikolinguistik. Nusa Indah, Ende-Flores.

RICHARD, Jack C. (Ed.) 1983: Language and Communication. Longman, London, New York.

SAPANI, Suardi; Yeti Mulyati; Nuny Sulistiany Idris 1997/1998: Teori Pembelajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

SOENARDJI 1989: Sendi-sendi Linguistika Bagi Kepentingan Pengajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

STERN, H. H. 1983: Fundamental Consepts of Language Teaching. Oxford University Press, Walton Street, Oxford 0X2.6DP.

TARIGAN, Henry Guntur 1993: Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pelajaran Pembelajaran Bahasa. Angkasa, Bandung.

TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Tatabahasa Kasus; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Remedi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Kompetensi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

TARIGAN, Henry Guntur 1989: Metodologi Pengajaran Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek

Page 5: C014-IND 521-Teori Belajar

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

TITONE, Renzo (and) Marcel Danesi: Aplied Psicholinguistics; An Introdution to the psychology of language Learning and Teaching. University of Toronto Press, Toronto; Buffalo; London.

UNIVERSITY Press Universitas Pendidikan Idonesia 1989: Mimbar Pendidikan, Jurnal Pendidikan. Ikatan Alumni (IKA) UPI, Jl. Setiabudi 229 Bandung, 40154.

VALETTE, Rebecca M. 1960: Modern Language Teaching. Harcourt Brace Jovanovich, Inc. New York

WIDOWSON, H. G. (ed); Tim McNamara 2000: Language Testing; Oxford University Press, New York.

WINATAPUTRA, Udin S. ; Tita Rosita 1996/1997: Materi Pokok; Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

F. Langkah-langkah Persiapan.1. Membuat rambu-rambu kedisiplinan dan penilaian.a. Masuk kelas tepat waktu. Tenggang waktu untuk dinyatakan tidak

terlambat adalah 15 menit setelah jam kuliah yang telah ditetapkan.

b. Yang terlambat, ditandai: 5’, 10’, 15’, 20’, 25’, 30’. Meskipun boleh masuk mengikuti perkuliahan, tapi terkena sangsi kumulatif keterlambatan yang berpengaruh pada nilai akhir yang diperoleh.

c. Yang tidak hadir, ditandai: s = sakit; i = izin; a = alpa; d. Monitoring kegiatan perkuliahan dosen dilakukan oleh lembaga. e. Monitoring kegiatan mahasiswa dilakukan oleh dosen, dibantu oleh

Ketua Tingkat dan beberapa mahasiswa yang terpercaya.f. Mahasiswa wajib memiliki catatan perkuliahan, yang setiap saat ha-

rus ditransfer ke disket program Microsoft Word, di luar jadwal perkuliahan. Catatan ini harus dikembangkan melalui bacaan, atau wawancara, dialog, diskusi dengan dosen, para ahli, dan disusun secara sistematis, menjadi sebuah makalah individual yang harus dilaporkan kepada dosen. Terakhir, makalah-makalah itu akan disatukan dalam satu disket, dengan print-out-nya, dan diserahkan kepada dosen, sebagai salah satu dasar penilaian akhir. Hati-hati, jangan sampai terserang virus, harus tersedia duplikat untuk dapat menyelamatkan karya masing-masing.

g. Mengikuti UTS dan UAS (sesuai dengan aturan presensi 80%).h. Mengerjakan tugas-tugas yang diinstruksikan.

Page 6: C014-IND 521-Teori Belajar

i. Membuat kelompok individual (perorangan) yang menangani topik. Masing-masing harus mengatur diri, untuk menjadi kelompok kecil, sebanyak 30 kelompok, yang terdiri dari 3 – 5 orang (menangani sub-subbab dengan masing-masing tetap jelas pada tanggung jawab topiknya). Salah-satu anggotanya harus menjadi ketua kelompok. Kelompok pertengahan, terdiri dari 10 – 15 atau 20 orang (menangani bab/kumpul-an topik), dengan seorang ketua kelompok dengan dua atau tiga wakil (pembantunya). Kelompok pertengahan ini membentuk satu (1) kelompok besar (kelompok kelas), juga dengan seorang ketua (kordinator) dan beberapa wakilnya, yang berkewajiban menyatu-kan, mensistematikkan karya tulis (disket) individual ke kelompok kecil, terus ke kelompok pertengahan dan terakhir ke satu disket kelas dengan sebuah print-out-nya. Ingat virus!!

2. Isi dan Urutan Perkuliahana. Penjelasan tentang rambu-rambu dan disiplin perkuliahan,

tujuan, materi, buku sumber, dan bentuk perkuliahan. Pengembangan materi berdasarkan model belajar dari peneliti yang mencakup apa yang dipakai oleh pengajar sebelumnya, seperti model belajar H.H. Stern (1983) dan model dari pembuat eksperimen, dengan kerangka dasar pemikiran tentang teori belajar bahasa sebagai berikut:

KERANGKA PEMIKIRAN TEORI

اهللاا

ALLAH

HUKUMULLAH; SUNATULLAH

ILMU (SCIENCE)

TERCIPTA TERUCAPNYATA GHAIB

ALAM SEMESTA, MANUSIA, DAN BAHASA

TEORI

Page 7: C014-IND 521-Teori Belajar

METODA; CARA; JALAN; SYARIAH; PENDEKATAN; SUNATURRASUL; SUNATULLAH

TERCIPTA TERUCAPNYATA GAIBTULISAN PERBUATAN LISAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SCIENCE SENI SOCIAL SCIENCE TERAPANNYA

PENGETAHUAN (KNOWLEDGE); CULTURE; CIVILIZATION; TECHNOLOGY; HUKUM; DALIL; NORMA; ETIK; EMIK; AESTETIK MORAL; AKHLAK

SEJARAH

FILSAFAT; TASAWUF; DZIKIR; MUHASABAH; UZLAH; PEMASYARAKATAN

KRITIK; EVALUASI; KONTROL; CERMIN

AKAL, PIKIRAN IMAN, TAKWA

b. Berdasarkan kerangka pemikiran tentang teori, dan pembagian kelompok di atas, perkuliahan selanjutnya, adalah memantau hasil studi dan catatan para mahasiswa, dan kegiatan diskusi dari hasil temuannya dari berbagai buku, majalah, dan sumber internet, berdasarkan topik-topik yang tersedia dan harus dikembangkan, serta apa yang ditayangkan oleh dosen. Pemantauan pertama, dilakukan kurang-lebih satu ming-gu setelah instruksi pada perkuliahan pertama dan kedua diberikan, berupa dasar pengembangan yang akan didis-kusikan selanjutnya, selama satu semester. Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan bahan diskusi dari kata atau frase yang dibagikan untuk dicari data dan faktanya dari berbagai media cetak dan

Page 8: C014-IND 521-Teori Belajar

elektronik dalam bentuk draf, atau corat-coret garis besar bahan yang ditemukan dari berbagai sumber, paling sedikit 5 buah rujukan sebagai bahan pustaka dalam laporannya yang harus diserahkan satu minggu setelah pengarahan ini. Rujukan akan lebih dihargai dari internet, dari bahasa asing dengan terjemahannya. Rujukan dari bahasa Indonesia akan dihargai juga, jika sesuai benar dengan topik yang dibahasnya. Topik-topik bahasannya, sebagai berikut:

1. aliran-aliran psikologi belajar dan transfer belajar;

2. bagaimana caranya anak belajar berbahasa?;

3. bagaimana cara anak belajar bahasa?;

4. bahan belajar bahasa;

5. bahan belajar berbahasa;

6. bahasa dan berpikir;

7. bahasa dan kegiatan berkomunikasi;

8. bahasa Indonesia dalam pengetahuan, ilmu, dan

teknologi;

9. bahasa sebagai sebuah sistem terbuka;

10.bahasa;

11.bakat berbahasa;

12.belajar B-2 pada usia di atas 11 tahun;

13.belajar B-2 pada usia di bawah 11 tahun;

Page 9: C014-IND 521-Teori Belajar

14.belajar bahasa dalam upaya meningkatkan kesehatan

jiwa;

15.belajar bahasa dan pembangungan bangsa dan

negara;

16.belajar bahasa dengan audiolingual;

17.belajar bahasa dengan metode audiovisual;

18.belajar bahasa dengan metode sugestopedia;

19.belajar bahasa dengan pendekatan alamiah;

20.belajar bahasa dengan pendekatan ganda;

21.belajar bahasa dengan pendekatan kognitif;

22.belajar bahasa di laboratorium;

23.belajar bahasa di perguruan tinggi;

24.belajar bahasa komunikatif yang efektif;

25.belajar bahasa melalui berbicara dan membaca;

26.belajar bahasa melalui nyanyian;

27.belajar bahasa melalui perasaan, penglihatan,

pendengaran, peciuman;

28.belajar bahasa melalui puisi;

29.belajar bahasa mimik;

30.belajar bahasa orang bisu-tuli;

Page 10: C014-IND 521-Teori Belajar

31.belajar bahasa sambil bermain;

32.belajar bahasa secara formal;

33.belajar bahasa secara nonformal;

34.belajar bahasa struktural nonsituasional;

35.belajar bahasa struktural situasional;

36.belajar bahasa tanda (simbol);

37.belajar bahasa tubuh (body language);

38. belajar bahasa untuk pengembangan kepribadian dan

keseimbangan mental;

39. belajar bahasa untuk peningkatan daya intelek;

40. belajar bahasa wajah;

41. belajar becakap-cakap dalam B-2;

42. belajar beradaptasi;

43. belajar berkomunikasi;

44. belajar berorganisasi;

45. belajar berpikir dalam belajar bahasa;

46. belajar dan mengingat;

47. belajar dan motivasi;

48. belajar dengan metode langsung;

49. belajar dengan metode terjemahan;

Page 11: C014-IND 521-Teori Belajar

50. belajar dengan responsi fisik;

51. belajar di kelas dan belajar di luar kelas;

52. belajar di perguruan tinggi;

53. belajar jarak jauh;

54. belajar konsep;

55. belajar melalui buku sastra;

56. belajar melalui buku teks, kamus, ensiklopedia,

jurnal;

57. belajar membaca dan menulis;

58. belajar mengajarkan bahasa;

59. belajar prinsip;

60. belajar problem solving dalam pembelajaran bahasa;

61. belajar sepanjang hayat;

62. belajar yang bermasalah;

63. belajar, learning;

64. belajar-mengajar;

65. bentuk belajar;

66. berbicara dan membaca dalam rangka belajar

bahasa;

67. bimbingan guru atas kegiatan belajar bahasa;

Page 12: C014-IND 521-Teori Belajar

68. cara belajar yang efektif;

69. cerita tentang percobaan B. F. Skinner dengan tikus

dan burung merpati dalam kandangnya;

70. cerita tentang percobaan Ivan Patrovich Pavlov

dengan anjingnya;

71. ciri-ciri afektif dan kepribadian;

72. computer aided learning;

73. conditioning dan proses belajar bahasa;

74. dasar belajar bahasa;

75. drive, reward, retention, need, in learning;

76. efektifitas pemelajaran;

77. electronic learning (e-learning);

78. empati dalam belajar bahasa;

79. evaluasi belajar;

80. faktor-faktor individual dalam belajar;

81. faktor-faktor internal dan eksternal dalam belajar;

82. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

bahasa;

83. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

pembelajar (=guru).

Page 13: C014-IND 521-Teori Belajar

84. faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

bahasa;

85. fasilitas belajar;

86. fungsi bahasa (menurut para ahli);

87. gaya belajar;

88. hasil belajar bahasa;

89. hubungan belajar dan mengajar;

90. hubungan kematangan psikis dengan belajar;

91. hubungan keterampilan psikomotor dengan

keterampilan berbahasa;

92. hubungan lambang dengan bahasa, dan teori belajar

bahasa.

93. hubungan metodologi belajar bahasa dengan teori

belajar bahasa;

94. hubungan psikolinguistik dengan teori belajar

bahasa.

95. hubungan teori belajar dengan teori mengajar;

96. hukuman dan dorongan dalam belajar;

97. inovasi belajar; belajar berinovasi;

98. inovasi teknologi pendidikan dan pengajaran bahasa;

Page 14: C014-IND 521-Teori Belajar

99. interaksi budaya;

100. interaksi kognitif;

101. interaksi sosial;

102. jenis-jenis belajar menurut Gagne;

103. jenis-jenis belajar menurut taksonomi Bloom;

104. karakteristik bahasa menurut paham transformasi

generatif;

105. karakteristik pelajar;

106. karakteristik pembelajar=guru dan pelajar;

107. keberhasilan belajar dan mengajar bahasa

108. kebiasaan ujaran (verbal);

109. kegiatan belajar bahasa anak cacat;

110. kegiatan belajar berbasis kompetensi;

111. kegiatan belajar berbasis komputer;

112. kegiatan belajar berbasis performansi;

113. kegiatan belajar;

114.kemampuan linguistik bawaan vs. kemampuan

linguistik yang dipelajari;

115. klasifikasi usia belajar bahasa;

116. komunikasi verbal dilihat dari segi antropologi;

Page 15: C014-IND 521-Teori Belajar

117. komunikasi verbal dilihat dari segi ilmu

118. komunikasi verbal dilihat dari segi pendidikan dan

pengajaran;

119. komunikasi verbal dilihat dari segi psikologi;

120. komunikasi verbal dilihat dari segi seni

121. komunikasi verbal dilihat dari segi sosiologi;

122. kondisi belajar;

123. konsep pemelajaran;

124. konteks budaya dalam belajar bahasa;

125. konteks sosial dalam belajar bahasa;

126. kurikulum fleksibel;

127.kurikulum, hubungannya dengan peningkatan

sumber daya manusia;

128. kurikulum;

129. landasan linguistik belajar bahasa;

130. landasan psikologi belajar bahasa;

131. language aptitude batery test;

132. lembaga pembelajaran bahasa;

133. linguistik strukturalisme;

134. linguistik tradisional/filsafat;

Page 16: C014-IND 521-Teori Belajar

135. linguistik transformasi;

136. madzhab pemerolehan bahasa;

137. manfaat mempelajari psikologi;

138. masalah-masalah bahasa;

139. masyarakat belajar;

140. membangun kompetensi belajar;

141. membantu menumbuhkan kemampuan belajar

mandiri;

142. mengajarkan belajar;

143. mengapa anak belajar berbahasa?;

144. mengenal diri sendiri dan pengaruhnya dalam

belajar;

145. mengingat dan melupakan;

146. metode belajar;

147. metode mengajar;

148. metode pemelajaran bahasa;

149. metode pengajaran bahasa;

150. model belajar bahasa glosodinamik;

151. model belajar;

152. modern language aptitude test;

Page 17: C014-IND 521-Teori Belajar

153. motivasi belajar;

154. motivasi dan pengaruhnya untuk keberhasilan

belajar;

155. nature or nurture?;

156. organisasi belajar;

157. pelajar yang gagal;

158. pembekalan aplikasi proses pemelajaran bahasa;

159. pemelajaran bahasa melalui media massa;

160. pemelajaran bahasa situasional;

161. pemelajaran yang gagal;

162. pendekatan belajar;

163.pendekatan komunikatif-pragmatik dalam

pemelajaran bahasa;

164. pendekatan pemelajaran bahasa;

165. pendekatan prosedural dalam belajar bahasa;

166. pengajar yang gagal;

167. pengajar, guru, instruktur, pelatih, pendidik (kedudukan dan

peranannya);

168. pengajaran bahasa;

169. pengarahan diri dalam belajar;

Page 18: C014-IND 521-Teori Belajar

170. pengelolaan kelas;

171.pentingnya pengetahuan Teori Belajar Bahasa bagi

calon guru bahasa;

172. peran masyarakat dalam belajar bahasa;

173. peran orang tua dalam belajar bahasa;

174. peran pendidik, pengajar;

175.peranan pengetahuan teori belajar bahasa dalam

pengajaran bahasa;

176. perencanaan bahasa dan linguistik ilmiah;

177. performansi dan kompetensi;

178. perkembangan bahasa anak;

179.perkembangan jiwa anak dikaitkan dengan

kemampuaan berbahasa;

180. persepsi dalam belajar;

181. persepsi kognisi bahasa;

182. persoalan struktur luar dan struktur dalam bahasa;

183. peserta belajar;

184. praktek belajar – belajar praktek;

185. prinsip-prinsip belajar behaviorisme terapan;

Page 19: C014-IND 521-Teori Belajar

186. prinsip-prinsip belajar kognitifisme;

187. profisiensi;

188. proses belajar bahasa ilmu;

189. proses belajar bahasa;

190. proses dasar pemelajaran bahasa menurut paham

transformasi generatif;

191. proses mempelajari bahasa;

192. proses pemelajaran bahasa;

193. proses penguasaan tatabahasa;

194. psikolinguistik terapan;

195. psikologi behavioristik dalam pemelajaran bahasa;

196. psikologi belajar bahasa;

197. psikologi mengajarkan bahasa;

198. psikologi mentalistik dalam pemelajaran bahasa;

199. psikologi pendidikan dan pengajaran;

200.psikologi sosial (humanistik) dalam pemelajaran

bahasa;

201. resistensi belajar;

202. retriefal dalam belajar;

203. sifat bahasa;

Page 20: C014-IND 521-Teori Belajar

204. sifat belajar;

205. simulasi pemelajaran bahasa Indonesia;

206. siswa/anak sebagai subjek pemelajaran bahasa;

207. situasi belajar;

208. sosiologi belajar;

209. strategi belajar anak;

210. strategi belajar bahasa;

211. strategi belajar orang dewasa;

212. strategi pembelajaran;

213. strategi pemerolehan bahasa Lindsfor;

214. sumber pemelajaran;

215. teknik pengajaran bahasa;

216. teknik-teknik belajar bahasa;

217. teknologi belajar;

218. teori bahasa;

219. teori belajar bahasa dan kurikulum;

220. teori belajar berbahasa;

221. teori belajar;

222. teori mengajarkan bahasa;

223. teori mengajarkan berbahasa;

Page 21: C014-IND 521-Teori Belajar

224. teori pemelajaran bahasa (Mackey, 1965:139);

225. teori;

226. tipe belajar bahasa;

227. tipe belajar Robert Gagne, (1965);

228. transaksi sosial dalam belajar bahasa;

229. tujuan belajar bahasa bantu;

230. tujuan belajar bahasa;

231. tujuan belajar berbicara;

232. tujuan belajar drama;

233. tujuan belajar fonetik/fonologi;

234. tujuan belajar kritik sastra;

235. tujuan belajar membaca;

236. tujuan belajar menulis;

237. tujuan belajar menyimak;

238. tujuan belajar morfologi;

239. tujuan belajar pragmatik;

240. tujuan belajar prosa;

241. tujuan belajar puisi;

242. tujuan belajar sastra;

243. tujuan belajar sejarah bahasa;

Page 22: C014-IND 521-Teori Belajar

244. tujuan belajar sejarah sastra;

245. tujuan belajar semantik;

246. tujuan belajar sintaksis;

247. tujuan belajar wacana/discourse;

248. tujuan kegiatan belajar;

249. umpan balik belajar bahasa;

250. usia kritis belajar bahasa;

Topik-topik di atas, ada yang cukup luas bahasannya, ada yang sempit. Yang luas topik bahasannya, cukup garis besar topik secara keseluruhan. Ada yang tumpang-tindih atau berhubungan erat, atau hampir sama bahasannya. Para mahasiswa diharapkan dapat bekerja-sama untuk mengembangkan, menyelesaikan topik-topik itu secara menyeluruh, optimal dan maksimal (dengan ketentuan setiap orang diharapkan mampu menulis, sehari selembar catatan), tidak terlalu terikat kepada bagiannya masing-masing, karya mandiri. Sumber rujukan juga harus berbeda dengan karya orang lain. Kalau ada kerja-sama, tentu nama yang membantu kelompok lain, harus tertera di dalam makalah yang dibantu-nya. Akan sangat dihargai, bagi yang mau melengkapi topik yang belum ada.

Mahasiswa dibawa ke perpustakaan dan ke UPI-net untuk ditunjukkan bahan yang ada, dan yang bisa dijadikan rujukan, selain yang diwajibkan oleh dosen. Pemantauan pertama, seperti telah disebutkan di atas, dilakukan kurang lebih satu minggu, setelah instuksi diberikan. Pemantauan kedua, pada saat Ujian Tengah Semester. Pemantauan terakhir (ketiga), pada saat Ujian Akhir Semester, dengan tugas mengumpulkan karya kelas dalam satu disket, dengan satu print out-nya.

Page 23: C014-IND 521-Teori Belajar

1. Tujuan PerkuliahanMahasiswa, calon guru harus memperoleh dan mendapatkan bekal pengetahuan belajar bahasa (teori dan prakteknya) yang terdiri dari komponen-komponen: dasar belajar bahasa, model belajar, tujuan belajar, landasan psikologi belajar bahasa, landasan linguistik belajar bahasa, karakteristik pemelajar, pendekatan belajar, sifat belajar, strategi belajar, bentuk belajar, dan tipe belajar bahasa.

2. Rasional PerkuliahanPengikut perkuliahan Teori Belajar Bahasa adalah calon guru bahasa. Mereka harus mempersiapkan diri, dan harus memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas yang berkaitan dengan:

Dasar belajar bahasa; Teori belajar yang terkait dengan pengetahuan

psikologi belajar; Belajar bahasa yang terkait dengan pengetahuan

linguistik, dan psikologi umum serta psikologi khusus (psikologi bahasa atau psikolinguistik, pragmatik, psiko-logi perkembangan anak, psikologi belajar, yang me-nyangkut tipe kognitif anak, karakteristik siswa); kondisi belajar; ada strategi belajar siswa; pendekatan belajar kontrastif, pendekatan belajar analisis kesalahan, pen-dekatan belajar wacana, pendekatan belajar kompetensi dan performansi;

Ada proses mengajarkan bahasa yang terkait dengan psikologi mengajar dan psikologi bahasa (psikolinguistik, pragmatik). Hal ini berhubungan dengan kebijakan guru dalam proses belajar dan mengajar;

Ada proses belajar bahasa yang harus dipelajari dan di-praktekkan untuk kemantapan memberi contoh kepada para siswanya kelak.

4. Tugas Perkuliahan

Page 24: C014-IND 521-Teori Belajar

a. Tugas terstruktur: mengikuti perkuliahan, mencatat, mentransfer catatan ke disket program micro softword untuk dasar pengembangan selanjutnya bagi masing-masing, ujian tengah semester, ujian akhir semester;

b. Membuat makalah dari hasil temuan dari berbagai buku, majalah, jurnal, internet, serta masukan dari dosen;

c. Harus mencantumkan pengarang atau penanggung jawab karangan sesuai dengan aturan ilmiah, saat mengutip. Kemudian dibuatkan bibliografi (daftar pustaka)-nya.

d. Berdiskusi, per mahasiswa diberi waktu 10 menit untuk menyampaikan pokok persoalan topik untuk mendapat tanggapan dari mahasiswa lain dan dosen. Kemudian mendalami, menghayati pemelajaran masing-masing to-pik, dan menjadi sebuah makalah individual dengan daftar bacaan minimal 5 buah, dan makalah kelompok dengan daftar bacaan sebanding dengan jumlah anggota-nya.

e. Pada akhir setiap makalah, hendaknya dibuatkan bebe-rapa pertanyaan latihan, atau untuk pengingat-ingat ten-tang apa, atau siapa, bagaimana, di mana atau dari mana, mengapa, kapan dari setiap topik yang dibuat.

5. Penilaian Hasil Belajar MahasiswaPenilaian berdasarkan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dan PAN (Penilaian Acuan Norma), yang diakumulasikan dengan komponen kedisiplinan, pemasukan tugas makalah, dan hasil UTS (Ujian Tengah Semester), dan UAS (Ujian Akhir Se-mester. Nilai akhir berupa angka 4, 3, 2, 0, atau A, B, C, dan G (Gagal). Pertimbangan tersebut dirinci sebagai berikut:

40% hasil ujian tengah dan akhir semester

30% hasil tugas perorangan, tugas kelompok kecil, dan kelompok besar.

20% keaktifan

Page 25: C014-IND 521-Teori Belajar

10% kehadiran.

6. Metoda/Teknik Penyampaian

Metoda/teknik penyampaian berupa metoda campuran,

terutama diskusi, ceramah, tanya-jawab, dan tugas resitasi

dari berbagai sumber.

Relevansi dengan Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa

yang Sedang Berjalan

Kalau dilihat dari deskripsi, silabus, dan hand-out mata

kuliah Teori Belajar Bahasa di atas, tak dapat disangkal,

relevansinya tidak diragukan lagi. Hanya ada perbedaannya

dengan pelaksanaan perkuliahan yang sudah lalu, adalah

instruksinya. Hal ini wajar, setiap pengajar memiliki cara

yang bersifat individual. Jadi perbedaan itu, tidak

mengurangi, bahkan mungkin menguatkan kualitas apa

yang sudah dicapai oleh pengajar sebelum eksperimen ini

dilakukan.

Eksperimen ini dilakukan dalam upaya menggali,

mengeluarkan, membangkitkan potensi kreatif, inovatif agar

terealisasi dalam bentuk nyata, berupa karya tulis ilmiah

yang diharapkan bermanfaat bagi diri sendiri, dan bagi

semuanya. Diharapkan juga, karya tulis ilmiah ini, secara

Page 26: C014-IND 521-Teori Belajar

berkala akan dapat diterbitkan oleh lembaga yang menaungi

kegiatan ini. Tentunya, setelah diedit seperlunya.

Eksperimen ini juga dimaksudkan untuk merealisasikan

karakter kurikulum IKIP (UPI) melalui pendekatan concurrent;

yang berorientasi pada pengembangan ilmu dan profesi

sesuai dengan kebutuhan lapangan; kombinasi pendekatan

disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi; keseimbangan

pendidikan umum dan pendidikan spesialisasi; bersifat

fleksibel.

3. Membuat Satuan Acara Perkuliahan, sebagai berikut.

2-9-2004 Pengantar: Perkenalan, pengarahan, dan

persi-apan kegiatan perkuliahan dengan menjelaskan

rambu-rambu kedisiplinan, aturan yang harus diketahui

dalam kunjungan ke Perpustakaan, UPI-net,

Laboratorium Baha-sa, dan lain-lain; mengemukakan

Satuan Acara Pekuli-ahan, serta membagikan topik

masalah yang harus dicari, dipelajari, yang kelak akan

didiskusikan minggu berikut-nya. Bahan diskusi harus

sudah dipersiapkan berupa kerangka sementara tulisan

yang harus diserahkan sebuah salinannya kepada

dosen minggu kedua perkuli-ahan.

6-9-2004 Lanjutan pengantar perkuliahan; Kunjungan ke

Perpustakaan, UPI-net, Laboratorium Bahasa; Memberi

Page 27: C014-IND 521-Teori Belajar

penerangan tentang bahan-bahan yang bisa dipakai

untuk rujukan.

9-9-2004 Penampilan diskusi I: 1. teori; 2. belajar

(learning); 3. teori belajar; 4. mengajarkan

belajar; 5. bahasa; 6. teori bahasa; 7. teori belajar

berbahasa; 8. hubungan lambang dengan bahasa, dan

teori belajar bahasa; 9. teori belajar bahasa dan

kurikulum;

13-9-2004 Penampilan diskusi II: 1. kurikulum; 2.

kurikulum fleksibel; 3. kurikulum, hubungannya

dengan peningkatan sumber daya manusia; 4.

hubungan psikolinguistik dengan teori belajar bahasa;

5. persepsi kognisi bahasa; 6. persepsi dan belajar;

persepsi dalam belajar; 7. teori mengajarkan bahasa; 8.

teori mengajarkan berbahasa; 9. teori pemelajaran

bahasa (Mackey, 1965:139);

16-9-2004 Penampilan diskusi III: 1. hubungan teori

belajar dengan teori mengajar; 2. linguistik

tradisional/ filsafat; 3. linguistik strukturalisme;

4. linguistik transformasi; 5. peranan

pengetahuan teori belajar bahasa dalam

pengajaran bahasa; 6. pentingnya pengetahuan

Teori Belajar Bahasa bagi calon guru bahasa; 7. bahan

belajar bahasa; 8. bahan belajar berbahasa; 9.

bahasa dan berpikir.

Page 28: C014-IND 521-Teori Belajar

20-9-2004 Penampilan diskusi IV: 1. fungsi bahasa

(menurut para ahli); 2. bahasa Indonesia dalam

pengetahuan, ilmu, dan teknologi; 3. bahasa

sebagai sistem terbuka; 4. bakat berbahasa; 5.

bagaimana caranya anak belajar berbahasa?; 6.

bagaimana cara anak belajar bahasa?; 7. belajar B-2

pada usia di atas 11 tahun; 8. belajar B-2 pada usia di

bawah 11 tahun.

23-9-2004 Penampilan diskusi V: 1. aliran-aliran

psikologi belajar dan transfer belajar; 2. belajar

bahasa dengan audiovisual; 3. belajar bahasa dengan

audiolingual; 4. belajar bahasa dengan pendekatan

alamiah; 5. belajar bahasa dengan pendekatan ganda;

6. belajar bahasa dengan pendekatan kognitif; 7.

belajar bahasa di labiratorium; 8. belajar bahasa di

perguruan tinggi.

27-9-2004 Penampilan diskusi VI: 1. belajar bahasa

dengan metode sugestopedia; 2. belajar bahasa melalui

puisi; 3. belajar bahasa melalui perasaan, penglihatan,

pendengaran, penciuman; 4. belajar bahasa mimik; 5.

belajar bahasa sambil bermain; 6. belajar bahasa

secara formal; 7. belajar bahasa secara nonformal; 8.

belajar bahasa struktural nonsituasional.

30-9-2004 Penampilan diskusi VII: 1. belajar bahasa

melalui nyanyian; 2. belajar bahasa tubuh (body

language); 3. belajar bahasa untuk

Page 29: C014-IND 521-Teori Belajar

pengembangan kepribadian dan keseimbangan

mental; 4. belajar bahasa untuk peningkatan

daya intelek; 5. belajar bahasa wajah; 6. belajar

bercakap-cakap dalam bahasa kedua; 7. belajar

beradaptasi; 8. belajar berorganisasi.

4-10-2004 Penampilan diskusi VIII: 1. belajar dan

mengingat; 2. belajar bahasa dan motivasi; 3.

belajar bahasa dengan metode langsung; 4.

belajar bahasa dengan metode terjemahan; 5.

belajar bahasa dengan responsi fisik; 6. belajar

bahasa di dalam kelas dan di luar kelas; 7.

belajar bahasa di perguruan tinggi; 8. belajar

bahasa jarak jauh.

7-10-2004 Penampilan diskusi IX: 1. belajar bahasa

melalui sastra; 2. belajar bahasa melalalui buku

teks, kamus, ensiklopedia, jurnal; 3. belajar

bahasa melalui membaca dan menulis; 4. belajar

prinsip; 5. belajar bahasa melalui problem

solving; 6. belajar bahasa sepanjang hayat; 7.

belajar bahasa yang bermasalah; 8. bentuk

belajar;

11-10-2004 Penampilan diskusi X: 1. belajar

mengajarkan bahasa; 2. bentuk belajar; 3.

bimbingan guru dalam kegiatan belajar bahasa;

4. cara belajar bahasa yang efektif; 5. cerita

tentang percobaan cerita tentang percobaan Ivan

Page 30: C014-IND 521-Teori Belajar

Patrovich Pavlov dengan anjingnya; 6. cerita tentang

percobaan B. F. Skinner dengan tikus dan burung

merpati dalam kandangnya; 7. drive, reward, retention,

need, in learning; 8. kegiatan belajar;

14-10-2004 UTS18-10-2004 Penampilan diskusi XI: 1. kemampuan

linguistik bawaan vs. kemampuan linguistik yang

dipelajari; 2. klasifikasi usia belajar bahasa;

3.komunikasi verbal dilihat dari segi antropologi;

4. komunikasi verbal dilihat dari segi pendidikan

dan pengajaran; 5. komunikasi verbal dilihat dari

segi psikologi; 6. komunikasi verbal dilihat dari

segi sosiologi; 7. komunikasi verbal dilihat dari

segi seni; 8. model belajar bahasa glosodinamik;

21-10-2004 Penampilan diskusi XII: 1. kondisi

belajar; 2. konsep pemelajaran; 3. kontek budaya

dalam belajar bahasa; 4. kontek sosial dalam

belajar bahasa; 5. landasan linguistik belajar

bahasa; 6. landasan psikologi belajar bahasa; 7.

language aptitude batery test; 8. lembaga

pembelajaran bahasa.

25-10-2004 Penampilan diskusi XIII: 1. belajar

bahasa tanda (simbol); 2. masalah-masalah

bahasa; 3. masyarakat belajar; 4. membangun

kompetensi belajar; 5. membantu menumbuhkan

kemampuan belajar mandiri; 6. mengenal diri

Page 31: C014-IND 521-Teori Belajar

sendiri, dan pengaruhnya dalam belajar; 7.

mengingat dan melupakan; 8. metode belajar.

28-10-2004 Penampilan diskusi XIV: 1. metode

pemelajaran bahasa; 2. metode pnganjaran

bahasa; 3.oranisasi belajar; 4. model belajar; 5.

modern language aptitude test. 6. motivasi

belajar; 7. motivasi dan pengaruhnya untuk

keberhasilan belajar; 8. tujuan belajar sejarah

sastra.

1-11-2004 Penampilan diskusi XV: 1. pelajar yang

gagal; 2. pembekalan aplikasi proses

pemelajaran bahasa; 3. pemelajaran bahasa

melalui media massa; 4. pemelajaran bahasa

situasional; 5. pemelajaran yang gagal; 6.

pendekatan belajar; 7. pendekatan komunikatif-

pragmatik dalam pemelajaran bahasa; 8.

pendekatan pemelajaran bahasa.

4-11-2004 Penampilan diskusi XVI: 1. pengajar yang

gagal; 2. pengajar, guru, pelatih, instruktur,

pendidik, (dan lain-lain), kedudukan dan

peranannya; 3. pengajaran bahasa; 4.

pengarahan diri dalam belajar; 5. pengelolaan

kelas; 6. hubungan belajar dan mengajar; 7.

peran masyarakat dalam belajar bahasa; 8. peran

orang tua dalam belajar bahasa.

Page 32: C014-IND 521-Teori Belajar

8-11-2004 Penampilan diskusi XVII: 1. performansi

dan kompetensi; 2. perkembangan bahasa anak;

3. perkembangan jiwa anak; 4. persepsi dalam

belajar; 5. persepsi kognisi bahasa; 6. persoalan

struktur dalam dan struktur luar bahasa; 7.

peserta belajar; 8. praktek belajar – praktek

belajar.

11-11-2004 ……………?

15-11-2004 libur Iedul Fitri

18-11-2004 ……………?

22-11-2004 Penampilan diskusi XVIII: 1. prinsip–

prinsip belajar kognitifisme terapan; 2. sosiologi

belajar; 3. profisiensi; 4. proses belajar bahasa

ilmu; 5. proses belajar bahasa; 6. proses dasar

pemelajaran bahasa menurut paham

transformasi generatif; 7. proses mempelajari

bahasa; 8. proses pemelajaran bahasa;

25-11-2004 Penampilan diskusi XIX: 1.

psikolinguistik terapan; 2. psikologi behavioristik

dalam pemelajaran bahasa; 3. psikologi belajar

bahasa; 4. psikologi mengajarkan bahasa; 5.

psikologi mentalistik dalam pemelajaran bahasa;

6. resitensi belajar; 7. retriefal dalam belajar; 8.

sifat bahasa; 9. tujuan belajar sejarah bahasa.

Page 33: C014-IND 521-Teori Belajar

29-11-2004 Penampilan diskusi XX: 1. siswa/anak

sebagai subjek pemelajaran bahasa; 2. situasi

belajar; 3. strategi belajar anak; 4. strategi

belajar bahasa; 5. strategi belajar orang dewasa;

6. strategi pembelajaran; 7. strategi

pemerolehan bahasa dari Lindsfor; 8. sumber

pemelajaran. 9. jenis-jenis belajar menurut

taksonomi Bloom.

2-12-2004 Penampilan diskusi XXI: 1. teknologi

belajar; 2. belajar bahasa, hubungannya dengan

pembangunan bangsa dan negara; 3. tipe belajar

bahasa; 4. tipe belajar dari Gagne (1965); 5.

transaaksi sosial dalam belajar bahasa; 6. tujuan

belajar bahasa bantu; 7. tujuan belajar bahasa; 8.

tujuan belajar berbicara; 9. tujuan belajar drama;

6-12-2004 Penampilan diskusi XXII: 1. tujuan belajar

kritik sastra; 2. tujuan belajar membaca; 3.

tujuan belajar menulis; 4. tujuan belajar

menyimak; 5. tujuan belajar morfologi; 6. tujuan

belajar pragmatik; 7. tujuan belajar prosa; 8.

tujuan belajar puisi; 9. tujuan belajar sastra;

9-12-2004 Penampilan diskusi XXIII: 1. tujuan

belajar fonetik/fonologi; 2. tujuan belajar

semantik; 3. tujuan belajar studi wacana

(discourse); 4. tujuan kegiatan belajar; 5. tujuan

belajar sintaksis; 6. mengapa anak belajar

Page 34: C014-IND 521-Teori Belajar

berbahasa? 7. ciri-ciri afektif dan kepribadian; 8.

computer aided learning; 9. conditioning dan

proses belajar bahasa.

13-12-2004 Penampilan diskusi XXIV: 1. dasar

belajar bahasa; 2. efektifitas pemelajaran; 3.

electronic learning (e-learning); 4. empati dalam

belajar bahasa; 5. faktor-faktor individual dalam

belajar; 6. faktor-faktor internal dan eksternal

dalam belajar; 7. faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan bahasa; 8.

perkembangan kemampuan berbahasa; 9. faktor-

faktor yang mempengaruhi perkembangan

pembelajar (=guru).

13-12-2004 Penampilan diskusi XXV: 1. fasilitas

belajar; 2. faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar bahasa; 3. gaya belajar; 4. hasil

belajar bahasa; 5. hubungan belajar dan

mengajar; 6. hubungan kematangan psikis dan

belajar; 7. hubungan keterampilan psikomotor

dengan keterampilan berbahasa; 8. hubungan

lambang dengan bahasa, dan teori belajar

bahasa.

16-12-2004 Penampilan diskusi XXVI: 1. hukuman

dan dorongan dalam belajar bahasa; 2. inovasi

belajar; belajar berinovasi; 3. inovasi teknologi

pendidikan dan pengajaran bahasa; 4. interaksi

Page 35: C014-IND 521-Teori Belajar

budaya; 5. interaksi kognitif; 6. interaksi sosial;

7. jenis-jenis belajar menurut Gagne; 8. kegiatan

belajar berbasis kompetensi.

20-12-2004 Penampilan diskusi XXVII: 1. prinsip–

prinsip belajar behaviorisme terapan; 2. kegiatan

belajar berbasis komputer; 3. hubungan

metodologi belajar bahasa dengan teori belajar

bahasa; 4. sifat belajar; 5. teknik pengajaran

bahasa; 6. usia kritis belajar bahasa; 7. proses

penguasaan tata bahasa; 8. perencanaan bahasa

dan linguistik ilmiah.

23-12-2004 Penampilan diskusi XXVIII: 1.

pendekatan prosedural dalam pemelajaran

bahasa; 2. nature or nurture?; 3. mazhab

pemerolehan bahasa; 4. bahasa dan kegiatan

berkomunikasi; 5. metode mengajar; 6. belajar

bahasa dalam upaya meningkatkan kesehatan jiwa; 7.

belajar bahasa komunikatif yang efektif; 8. evaluasi

belajar.

27-12-2004 Penampilan diskusi XXIX: 1. belajar bahasa

orang bisu-tuli; 2. belajar berpikir dalam belajar bahasa;

3. kegiatan belajar bahasa berbasis performansi; 4.

belajar bahasa melalui berbicara dan membaca;

5. komunikasi verbal dilihat dari segi ilmu; 6.

belajar konsep; 7. hasil belajar bahasa; 8.

keberhasilan belajar dan mengajarkan bahasa

Page 36: C014-IND 521-Teori Belajar

30-12-2004 Penampilan diskusi XXX: 1. pengetahuan

belajar bahasa (teori dan prakteknya); 2. manfaat

mempelajari psikologi; 3. karakteristik bahasa

menurut paham trasformasi generatif; 4.

karakteristik pelajar; 5. karakteristik pembelajar

(guru); 6. kebiasaan ujaran (verbal); 7. kegiatan

belajar anak cacat; 8. umpan balik belajar

bahasa; 9. simulasi pemelajaran bahasa

Indonesia.

1-1-2005 UAS