analisis komponen kimia dan uji klt bioautografi fungi ... · analisis komponen kimia dan uji klt...
TRANSCRIPT
Analisis Komponen Kimia dan Uji KLT Bioautografi Fungi
Endofit dari Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa
(Scheff) Boerl)
OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia
Sartini
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) masuk dalam suku Thymelaeaceae merupakan tanaman tropis dan banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
Daun dan kulit buah mengandung alkaloid,
steroid, flavonoid, saponin, dan polifenol.
Telah diisolasi lignan piroresinol, lariciresinol dan matairesinol dari beberapa bagian tanaman.
Pada buah mahkota dewa telah berhasil disolasi icarisida-C, falerin, dan magiferin serta asam galat.
Selain kandungan kimia juga terdapat mikroba yang hidup di dalam jaringan hidup tanaman dan dikenal sebagai mikroba endofit.
Fungi endofit adalah fungi yang
hidup berkolonisasi dalam jaringan
tanaman tanpa menyebabkan efek
negatif dalam tanaman tersebut.
•Dengan jamur endofit, secara
fermentasi dapat dihasilkan metabolit
yang berkhasiat obat secara
berkesinambungan (reproducible) dalam
skala industri, dengan keuntungan :
waktu relatif singkat, tidak merusak
tanaman inangnya dan tidak
menimbulkan kerusakan ekologi
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui komponen antibakteri yang dihasilkan oleh fungi endofit dari daun
mahkota dewa
Penyiapan Alat dan Bahan Yang Digunakan
- Alat - alat
- Bahan-bahan daun mahkota dewa, media dan
bahan kimia
Penyiapan Sampel
- Pengambilan Sampel
Daun mahkota dewa diambil di TOGA SMAN 1
Makassar.
- Penyiapan Sampel
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun
segar; cuci, potong kecil-kecil + 2 cm, sterilisasi
permukaan berturut-turut etanol 70%, Bayclin®
(NaOCl 5,25% ) , etanol 70% ,bilas dengan air
steril. Bagian tepi dari potongan tadi dibuang
kemudian tiap potongan dibelah menjadi 2 bagian
yang sama secara longitudinal. (39)
- Isolasi Fungi Endofit
Potongan sampel tanaman (steril) tempelkan
pada cawan Petri yang berisi media PDA + diberi
kloramfe-nikol 0,05 % secara aseptik. Inkubasi
suhu kamar selama 5 - 21 hari (tergantung tingkat
pertumbuhan kapang). Isolat diamati bentuk dan
warna koloni, selan-jutnya diamati di bawah
mikroskop. (39)
- Pemurnian Kapang Endofit
Koloni-koloni fungi yang tumbuh masing-masing
dipindahkan ke dalam cawan yang berisi media PDA
dan diinkubasi selama 3-5 hari. Pemurnian dilakukan
berulang-ulang hingga diperoleh koloni yang murni.
Setiap koloni murni dipindahkan ke media PDA agar
miring untuk disimpan sebagai stock culture.
- Produksi Metabolit Sekunder dari Fungi Endofit
Isolat fungi endofit difermentasi dalam 50 ml media
PD-Y (Potato Dextrose Broth 25 g/l, Yeast extract 2 g/l)
suhu kamar selama 7 hari. Koloni dan supernatan
dipisahkan, ambil supernatan (hasil fermentasi).
Ekstraksi 50 ml etil asetat menggunakan corong pisah
selama 1 menit, lapisan atas (etil asetat) dan lapisan
bawah (air) dilakukan sebanyak 3 kali. Lapisan etil
asetat diuapkan pada suhu kamar hingga diperoleh
ekstrak kering.
- Analisis Komponen Kimia KLT
Ekstrak uji ditotolkan pada lempeng silika gel GF
254 dan dielusi dengan eluen heksan : etil asetat
(1:2). Bercak diamati di bawah lampu UV 254 nm dan
366 nm. Profil diidentifikasi komponen kimianya dan
dilakukan uji aktivitas antibakterinya menggunakan
metode KLT Bioautografi.
- Identifikasi Komponen Kimia Alkaloid
Identifikasi alkaloid dengan menyemprotkan
pereaksi Dragendorf ((1) 0,6 gram bismutsubnitrat
dalam 2 ml HCl pekat dan 10 ml air (2) 6 gram KI
dalam 10 ml air. Larutan 1 dan 2 dicampur dengan
7 ml HCl pekat dan 15 ml air) pada profil KLT
ekstrak uji. Hasil positif jika bercak noda
menunjukkan warna coklat jingga dengan latar
belakang kuning.
- Identifikasi Flavonoid
a. FeCl3 5%
Hasil positif jika bercak noda warna hijau
kehitaman.
b. AlCl3 5%
Hasil positif jika bercak noda warna kuning.
c. Sitroborat
Hasil positif jika bercak noda warna kuning.
- Steroid
a. Lieberman-Buchard
Hasil positif jika bercak noda pada warna
ungu.
b. Vanilin-H2SO4
Hasil positif jika bercak noda warna merah
ungu.
c. H2SO4 10%
Hasil positif jika bercak noda warna merah
keunguan.
.
- KLT Bioautografi
a. Pembuatan Medium
- Medium Nutrien Agar (NA)
- Medium Muller Hilton Agar (MHA)
b. Peremajaan Bakteri Uji
c. Uji Aktivitas Antimikroba
d. Identifikasi Fungi Endofit
e. Pengumpulan dan Analisis Data
f. Penarikan Kesimpulan
.
Daun mahkota dewa Dicuci dengan air mengalir selama 10 menit
Bagian tanaman dipotong kecil-kecil ± 2 cm
Sterilisasi permukaan dengan Etanol 70% selama 1’, NaOCl selama 1,5’, Etanol 70%
selama 0,5’, bilas dengan air steril
Dikeringkan di atas kertas saring steril
Bagian tepi dibuang, tiap potongan dibelah 2 secara longitudinal
Potongan sampel Ditempelkan pada media PDA + Kloramfenikol 0,05%
Inkubasi 3-14 hari
Diamati koloni yang terbentuk
Dipindahkan pada media PDA yang baru
Inkubasi 3-5 hari
Koloni murni
Stock culture
Dipindahkan ke media PDA agar miring
Difermentasi dengan media PD-Y 50 ml pada suhu kamar selama 7 hari
Hasil fermentasi
Hasil fermentasi Ekstraksi dengan etil asetat 50 ml
Lapisan etil asetat Lapisan air Uapkan
Ekstrak uji Elusi dengan Heksan:Etil asetat (1:2)
Kromatogram
Uji KLT Bioautografi Uji Golongan
•Lempeng KLT di atas medium
•Inkubasi suhu 37oC 24 jam
•Pengamatan zona hambat
Pembahasan
KESIMPULAN
Skema Identifikasi Fungi
Sampel
Diidentifikasi
Diamati bentuk morfologi
selnya
Diamati bentuk
koloninya
Sampel diinokulasikan
dalam media PDA
Mikroskopik Makroskopik
Berdasarkan hasil diperoleh 2 isolat fungi yaitu isolat A dan B
Isolat Murni Fungi Endofit Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) a. Isolat Fungi A b. Isolat fungi B
a b
No Pereaksi penampak noda Warna Nilai Rf (cm)
1 Dragendorrf - -
2 FeCl3 Hijau kehitaman 0,4
3 AlCl3 Kuning 0,4
4 Sitroborat Kuning 0,4
5 Lieberman-Buchard Ungu 0,1
6 Vanilin-H2SO4 Ungu 0,1
7 H2SO4 10% Ungu 0,1
No Bakteri uji Nilai Rf yang
menghambat (cm)
1 Staphylococcus aureus 0,1
0,4
2 Escherichia coli 0,1
0,4
1. Pada daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) diperoleh dua isolat fungi endofit.
2. Fungi endofit B menunjukkan adanya golongan flavonoid dan steroid sebagai metabolit sekunder yang dihasilkan.
3.Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh fungi endofit B menunjukkan adanya aktivitas antibakteri thd Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
SARAN
Sebaiknya dilakukan optimalisasi media dan kondisi fermentasi untuk produksi metabolit sekunder dari isolat fungi B.
Sebaiknya dilakukan pembuktian lebih lanjut melalui studi elusidasi struktur dari hasil identifikasi komponen kimia yang diperoleh.
Gambar 2.Kromatogram dengan Eluen Heksan : Etil asetat (1:2) thd (1) ekstrak etil asetat daun mahkota dewa, (2) ekstrak etil asetat isolat fungi A dan (3) ekstrak etil asetat isolat fungi B
a. Dilihat pada lampu UV 254 nm
b. Dilihat pada lampu UV 366 nm
c. Setelah disemprot H2SO4 10%
c b a
a b c
Gambar 3. Kromatogram Ekstrak Etil asetat Isolat Fungi B dengan Menggunakan Eluen Heksan : Etil asetat (1:2) a. setelah disemprot H2SO4 10% b. setelah disemprot Lieberman-Buchard c. setelah disemprot Vanilin-H2SO4
Gambar 4. Kromatogram Ekstrak Etil asetat Isolat Fungi B dengan Menggunakan Eluen Heksan : Etil asetat (1:2)
a. Setelah disemprot FeCl3 5%
b. Setelah disemprot AlCl3 5%, dilihat di bawah sinar UV 366 nm
a b
Gambar 5. Foto KLT Bioautografi Ekstrak Etil asetat Isolat Fungi B terhadap pertumbuhan bakteri (a) Staphylococcus aureus, dan (b) Escherichia coli
Zona
hambat
Zona
hambat
a b
Gambar 6. Kromatogram Ekstrak Etil asetat Isolat Fungi B dengan Menggunakan Eluen etil asetat : metanol : asam asetat glasial (4:0,5:4)
a. Setelah disemprot AlCl3 5%, dilihat di bawah sinar UV 366 nm
b.Setelah disemprot Sitroborat, dilihat di bawah sinar UV 366 nm
a b
Gambar 7. Foto Hasil Identifikasi Isolat Fungi B
Gambar 8. Foto tanaman mahkota dewa
Gambar 9. Foto daun mahkota dewa
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB.,