perkembangan kognitif

Post on 18-Jul-2016

30 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

perkembangan anak

TRANSCRIPT

PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL, dan EMOSI

dr.Mawar Gloria Tarigan, SpKJ

PERKEMBANGAN KOGNITIF(JEAN PIAGET)

- Seorg psikolog Swiss (1896-1980) yg mdpt penghargaan Erasmus Prize utk pengembangan teori ini

- Kognitif adalah proses belajar dan mengetahui apa yg terjadi dgn cara yg dapat diramalkan, melalui proses adaptasi.

- Piaget menggambarkan 4 stadium utama yg mengarah pd kemampuan orang dewasa untuk berpikir. Masing2 stadium diperlukan untuk stadium selanjutnya, yg terjadi kemudian.

- Kecepatan anak-anak melalui stadium yg berbeda bervariasi tergantung faktor alami dan faktor lingkungannya.

Keempat stadium itu :1. Stadium sensorimotorik2. Stadium praoperasional3. Stadium operasional konkrit4. Stadium operasional formal

1. Stadium Sensorimotorik (0-2 thn)

• Bayi lahir dgn sejlh refleks bawaan selain juga dorongan utk mengeksplorasi dunianya

• Piaget menggunakan istilah sensorimotorik untuk menggambarkan stadium ini, ok bayi pertama kali mulai belajar melalui observasi sensorik, dan mereka mendapatkan pengendalian fungsi motoriknya melalui aktivitas, eksplorasi dan manipulasi lingkungan.

• Perilaku dominan motorik terutama reflek motorik dan sensorik : mengisap, menggenggam,melihat.

Dibagi atas 6 sub-tahapan:1. skema refleks (saat lahir-6 mgg), berhubungan dgn refleks2. Fase reaksi sirkular primer (6 mgg-4 bln), berhub terutama

dgnmunculnya kebiasaan-kebiasaan3. Fase reaksi sirkular sekunder, (4-9 bln), berhub terutama

dgn koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan4. Koordinasi reaksi sirkular sekunder (9-12 bln), berkembang

kemampuan melihat objek sbg sesuatu yg permanen walau kelihatannya berbeda jika dilihat dari sudut yg berbeda (permanensi objek)

5. Fase reaksi sirkular tersier (12-18 bln), berhub terutama dgn penemuan cara2 baru utk mencapai tujuan

6. Awal representasi simbolik, berhub dgn tahapan awal kreativitas

• Kegiatan mental, seperti berpikir (-), walaupun ciri kecerdasan (+).

• 6 bulan terakhir, usia (18-24)bln anak mulai operasional, dan saat ini dianggap awal timbulnya kemampuan berpikir yang sebenarnya.

2. Stadium pra operasional• Mulai usia 2-6 thn.• Anak mulai menggunakan dan merepresentasikan objek

dgn gambaran dan kata2 • Disini anak menggunakan simbol dan bahasa secara

lebih luas.• Menggunakan penalaran Intuitif anak belajar tanpa

menggunakan pertimbangan, belum mampu berpikir secara logis atau deduktif, konsep mereka masih primitif:mereka dapat menamakan suatu benda, tp tdk dapat menentukan kelas benda tsb

• Memiliki pemikiran yg sgt imajinatif : menganggap tiap benda yg tdk hidup pun memiliki perasaan.

• Anak digambarkan sebagai egosentrik : melihat dirinya sendiri sebagai pusat dari dunia, mempunyai titik pandang yg terbatas, belum mampu untuk melihat dari sudut pandang org lain

• Anak dpt mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, mis mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda2 atau mengumpulkan benda bulat walau warnanya berbeda2

• Anak disini juga menggunakan sejenis pikiran magis yg disebut kausalitas fenomenalistik: peristiwa2 yg terjadi bersamaan dianggap sebagai penyebab peristiwa yg lain.

3. Stadium Operasional konkrit

• Usia 7-12 thn.• Ciri: menggunakan logika yg memadai• Disini anak bertindak dan bekerja pada dunia

benda dan peristiwa yg konkrit, nyata dan dapat dipahami.

• Pikiran egosentrik digantikan oleh pikiran operasional, berupa memperhatikan dan mengatasi berbagai informasi diluar anak. Dgn demikian seorang anak sekarang dpt melihat sesuatu dari pandangan orang lain.

Tahapan-tahapan sbb:- Pengurutan : kemampuan utk mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk atau ciri lainnya. Mereka dpt mengurutkannya dr yg paling besar ke plg kecil- Klasifikasi : kemampuan utk memberikan nama dan mengidentifikasi

sejlh benda menuruttampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain. Anak tdk lg memilki keterbatasan logika berupa berpikir animisme (anggapan bhw semua benda hidupdan berperasaan)

- Decentering : mulai mempertimbangkan bbrp aspek dari st permasalahan utk bs memecahkannya, mis : tdk lagi menganggap cangkir lebartp pendek lbh sdkt isinya dibanding cankir kecil tp tinggi

- Reversibility: mulai memahami bhw jlh atau benda dpt diubah, kmdn kembali ke kedaan awal, dpt menghitung dgn cpt 44=8, 8-4=4, jlh sebelumnya

- konservasi: memahami bhw kwantitas, pjg, atau jlh benda adlh tdk berhub dgn tampilan benda tsb. Cth: bila anak diberi cangkir yg seukuran dan isinya sama byk, mrk akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yg ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama byk

- Penghilangan sifat egosentrisme: kemampuan melihat sest drsudut pandang org lain bahkan saat org tsb berpikir dgn cara yg salah.

• Tugas seorang anak dalam std ini adalah unt menyusun dan mengurutkan kejadian di dalam dunia nyata. Menghadapi masa depan dan ke-mungkinannya akan terjadi di dalam stadium operasional formal.

4. Stadium Operasional formal

• Usia 11 – akhir masa remaja.• Disini anak sudah mampu berpikir abstrak,

mempertimbangkan secara deduktif dan mendefinisikan konsep2

• Disini orang berpikir secara formal, logis, sistematis dan simbolis.

• Saat remaja berusaha untuk mengatasi tugas kognitif yg baru, mereka dpt kembali kepikiran egosentrik tp dlm tingkat yg lebih tinggi dp yg lalu.

• Tidak semua remaja memasuki std operasional formal pd waktu yang sama atau derajat yg sama. Tergantung pd kapasitas dan pengalaman individual, beberapa orang mungkin tidak mencapai std operasional formal sama sekali dan tetap tinggal dalam cara operasional konkrit selama kehidupannya.

PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERGPerkembangan moral dianggap sebagai suatu aspek

penting karena sangat menentukan kepribadian individu sebagai mahluk sosial.

Kohlberg membagi perkembangan ini menjadi 3 stadium:> Stadium prakonvensional> Stadium konvensional> Stadium purna konvensional.

Stadium prakonvensional• Pengaruh kepatuhan dan hukuman terhadap

perilaku anak sangat besar. Penilaian terhadap perilaku didasarkan atas sikap yg ditimbulkan oleh perilaku tersebut.

• Selanjutnya anak mulai menyesuaikan dengan harapan2 lingkungan dengan harapan memperoleh hadiah berupa senyuman, pujian atau permen.

Stadium konvensional

Disini anak terpaksa mengikuti dan menyesuaikan diri dengan berbagai harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut sebagai anak baik dan manis.

Stadium purna konvensional

• Disini anak mulai mengambil keputusan tentang baik buruk secara mandiri.

• Prinsip pribadi mempunyai peranan yg penting.

• Penyesuaian diri terhadap segala aturan disekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

RANGKUMAN

PERKEMBANGAN MANUSIA

FAKTOR BAWAAN FAKTOR LINGKUNGAN

PERKEMBANGANKOGNITIF

JEAN PIAGET

PERKEMBANGANMORAL

KOHLBERG

PERKEMBANGANPSIKOSEKSUAL

SIGMUND FRUID

PERKEMBANGANPSIKOSOSIALERIK ERIKSON

EMOSI

• Definisi: Adalah merupakan gejolak penyesuaian diri yg berasal dari dalam yg melibatkan hampir keseluruhan diri individu yg berfungsi unt tercapainya suatu pemua-san atau perlindungan diri atau kesejahte-raan diri pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.

• Reaksi emosi :1. Perubahan pada fungsi fisik :

Waktu marah,takut denyut jantung, TD, Pernafasan bisa meninggi atau menurun.

2. Perubahan ekspresi : orang cemas pucat, senang berseri-seri, marah merah padam, badan gemetaran dan perubahan suara bisa meninggi, rendah atau berat.

3. Perubahan psikis lainnya: Ketakutan daya pikir menurun, marah daya pikir tak terkontrol dgn baik.

• Setiap orang tidak sama kualitas dan kuantitas emosinya terhadap suatu objek yg sama.

mis anak usia 2-3 thn, biasanya takut kpd kucing. Reaksi emosinya serupa, namun kualitas dan kuantitasnya akan berbeda. Hal ini dilatarbelakangi oleh:

Pengalaman emosi pribadi yg menyenangkanPengalaman emosi yg tidak menyenangkanPengalaman emosi pribadi yg tdk disadariPengalaman emosi pribadi yang memperoleh

perhatian serius dari orang lain.

PERKEMBANGAN EMOSI

KM Bridges melihat perkembangan emosi :Saat lahir bayi merasakan kesenangan dgn

benda2 disekitarnya, mis ibunya, keluarga, suara2 walaupun masih kabur.

Bulan ketiga muncul emosi nyaman dan kadang2 cemas.

Bulan keenam timbul emosi takut, marah, jijik.Bulan ke 12 timbul bangga dan sayang.Bulan ke 18 timbul emosi sayang, cemburu

Bulan ke 24 timbul emosi riang, takut, jijik, marah, iri hati, cemas, senang, nyaman, bangga, sayang kepada orang dewasa dan anak2.

Selanjutnya emosi berkembang menuju kematangan yg diperkaya dgn berbagai pengalaman emosi pribadi dalam hubungannya dgn terjadinya interaksi sosial.

HUBUNGAN EMOSI DGN PERILAKU

• Peristiwa emosi adalah interaksi setiap individu dgn sesama dan lingkungannya.

• Emosi yg normal, berfaedah untuk kesehatan jasmani. • Emosi yg tak normal gangguan kesehatan jasmani

dan gangguan perilaku. • Kematangan emosi dipengaruhi oleh : - Faktor usia - Kepribadian - Pengalaman sosial - Pengetahuan individu - Norma2 agama.

• Emosi seseorang mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu atau situasi sekelilingnya. Bentuk pengaruh emosi yang paling ringan disbt preferensi, mis perasaan suka,tidak suka terhadap sesuatu. Preferensi ini dapat berkembang menjadi sikap positip atau negatip.

• Sikap pada seseorang dapat menetap dan sukar dirubah sehingga dapat menimbulkan prasangka. Prasangka sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku dalam menghadapi objek tertentu.

• Sikap yg disertai dgn emosi berlebihan dapat menimbulkan hal yg kompleks sbb:

Orang yg terlampau tinggi menilai dirinya ok kesombongan, tinggi hati disbt kompleks tinggi diri.

Orang yg merasa dirinya kurang berani, kurang PD, takut berbuat kesalahan, tak berani menghadapi sesuatu yg sulit, malu, takut disbt kompleks rasa rendah diri.

TerimaKasih

top related