hepatologi ppt referat

Post on 30-Dec-2015

73 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

tugaaaas

TRANSCRIPT

HEPATITIS

ATIN SUPRIATIN (07-031)

ACKOSTIN L V SALOSSA (07-088)

ANAMNESA

• Identitas pasien• Riwayat penyakit

– Keluhan • Panas• Gastrointestinal (anoreksia,• muntah, diare, feses dempul)• Jaundice / ikterik• Abdominal pain

Riwayat perjalanan penyakitLama keluhanOnsetWarna fesesRiwayat keluargaFeeding History

PEMERIKSAAN FISIK

• DAPAT DITEMUKAN:– IKTERUS– HEPATOMEGALI– SPLENOMEGALI– TANDA2 SIROSIS:

• ASCITES• VENEKTASI• CLUBBING• PALMAR ERYTHEMA• SPIDER ANGIOMAS

HEPATITIS VIRUS

Hepatitis Virus

NoneTreatment of HBVInterferon-α, (pegylated interferon in adults) plus ribavirin

Interferon-α, nucleoside analogues (lamivudine, tenofovir, adefovir, entecovir)

NoneTreatment

NoYes

(HBV)

NoYesYesVaccine available

NoYesYesYesNoCarier state

1 – 2 % (in pregnant women, 20 %)

2 – 20 %1 - 2 %0,5 – 2 %0,1 - 0,2 %Mortality rate (acute)

Anti-HEVAnti-HDVAnti-HCV, PCR-RNA testHBsAg, anti-HBc IgMAnti-HAV Ig MDiagnostic test

20 - 90

Parenteral, sexual

Incomplete (RNA)

HDV

14 - 65

Fecal-oral

Calicivirus (RNA)

HEV

30 - 15050 - 15015 - 40Incubation period (days)

Parenteral, sexual, verticalParenteral, sexual, verticalFecal-oralTransmission rate

Flavivirus (RNA)Hepadnavirus (DNA)Enterovirus (RNA)

Type of virus

HCVHBVHAV

AutoimunObat-obatanAlkohol (Dewasa)

DEFINISI HEPATITIS

Proses peradangan yang terjadi pada hepar / hati

Hepatitis Virus

• Proses peradangan pada hati / hepar yang disebabkan oleh virus “

• Etiologi: Virus Hepatitis A (HAV), B (HBV), C (HCV), D (HDV), E (HEV), F (HFV), G (HGV)”

VIROLOGI, EPIDEMIOLOGI DAN

PATOGENESIS HEPATITIS A

HEPATITIS VIRUS A• Umumnya HAV pada anak dan bayi tidak begitu berat. • Di negara berkembang, kebanyakan pd usia 10 thn,

20%nya → usia 20 thn.• Hepatitis infeksiosa / hepatitis dgn masa inkubasi

pendek → 15-45 hr.• Penyebaran → fekal-oral• Kejadian penyakit

– Di tempat perawatan anak yang tidak terpelihara dengan baik

– Tidak mempunyai pembuangan tinja yang baik– Lupa mencuci tangan sebelum makan

Virologi• Golongan RNA Virus

• Untai Tunggal

Tak berselubung

• Family: Picornaviridae

• Genus: Hepadnavirus

• Masa Inkubasi: 15-45 hari

Rata-rata: 30 hari

• Tahan Asam + Eter

Cara Penularan

Fekal - Oral Parenteral

Seksual Transfusi darah

Gigitan Binatang

HEPATITIS VIRUS A

• STADIUM PRODROMAL ( 3-7 HARI )– Demam, gejala sal pencernaan, gejala sal

pernapasan, nyeri sendi, kencing berwarna gelap (pd akhir fase)

• STADIUM IKTERIK ( 1-4 MGG )– Mata dan kulit menjadi kuning, hepatomegali + nyeri

tekan, SGOT, SGPT meningkat, petanda virus +

• STADIUM KONVALESEN ( 1-2 MGG )– Ikterus menghilang– Kencing menjadi jernih, nafsu makan membaik

HEPATITIS VIRUS A

• Pd fase ikterik kadar igm mulai meningkat yg diikuti Ig G virus di feses menurun

• Aminotransferase meningkat sejak gejala klinis mencapai puncak dlm wkt 1 mgg

• Pemeriksaan ALT lebih spesifik dr pd ast

• Penurunan kdr aminotransaminase diikuti pemanjangan PT dan peningkatan bilirubin prognosis buruk

• PT indikator terbaik untuk menilai cedera hati

Perjalanan Alamiah Virus

• VHA bersifat Sitopatik

• Kerusakan hati disebabkan oleh aktivitas virus (sedikit oleh rx imun)

• VHA tidak menyebabkan hepatitis kronis

VHA Hepar Nekrosis Sel

Hepatitis KronisHepatitis Akut

Anamnesa

• Mual, muntah

• Demam (subfebris)

• Anoreksia

• Nyeri di kuadran kanan atas

• Warna urine ~ air teh

• Warna feses ~ dempul

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi– Ikterik

– Asites

– Oedema Ekstremitas

– Spider-Vein

Pemeriksaan Fisik

• Palpasi– Hepatomegali

– Spleenomegali

– Nyeri di daerah kuadran atas

– Asites (Undulasi)

– Oedema (pitting Oedema)

Pemeriksaan Fisik

• Perkusi– Pekak Hati meluas

– Asites pekak luas

– Luas daerah tympani berkurang

Pemeriksaan Fisik

• Auskultasi–Bising usus normal, namun

bila ada gangguan pada pencernaan bisa terjadi hyperperistaltik (diare)

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan umum (darah)• Peningkatan enzim-enzim hati

(AST/SGOT, ALT/SGPT)• Peningkatan kadar bilirubin

(Bilirubin indirect, direct, total)• Peningkatan enzim-enzim kolestatik

(Alkali fosfatase, γ-glutamil transferase,dll)

• Penurunan Kadar Albumin• Pemanjangan PT (Protrombin Time)

Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan khusus (darah)

– IgM-anti VHA (fase akut)– IgG-anti VHA (fase penyembuhan)– VHA-Ag (jarang) PCR

• Pemeriksaan khusus (feses)– VHA-Ag (masa inkubasi minggu ke-3

sakit) PCR

Penatalaksaan• Diet

– Tidak ada diet khusus– <<makanan berlemak, >>Vitamin+Kalori+Protein– Bila muntah dapat diatasi dan tidak ada gejala

dehidrasi dietetik secara oral• Aktivitas

– Istirahat (trutama ALT/AST >3x normal)– Jauhkan dari tempat yang menjadi sumber

penularan– Rawat inapdehirasi berat, ALT/AST>10x normal,

komplikasi beratensefalophaty• Medicamentosa

– Tidak ada yang spesifik

Penatalaksaan

• Pemeriksaan diulang pada minggu ke-2 melihat progresi pemulihan

• Pemeriksaan pada bulan ke-3 diagnosa relaps

Komplikasi

• Jarang terjadi–Hepatitis fulminan–Kolestasis–Manifestasi ekstrahepatik:

Vaskulitis kutaneus, arthritis

PENCEGAHAN• HVA :

–Umum :•Perbaikan hygiene makanan dan minuman•Perbaikan hygiene sanitasi lingkungan dan pribadi• Isolasi pasien, misalnya anak dilarang datang ke sekolah sampai dengan 2 minggu sesudah gejala

–Khusus:• Imunisasi pasif NHIG• Imunisasi aktif HAVRIX

Preventif• Pra-Paparan :

UMURLAMA PAJANAN

REKOMENDASI KETERANGAN

< 2 thn < 3 bulan IG 0,02 ml/kg 1 KALI

3 - 5 bulan IG 0,06 ml/kg 1 KALI

jangka panjang

IG 0,06 ml/kg 1 KALI

≥ 2 thn < 3 bulan Vaksin Hep. A atau IG 0,02 ml/kg

Dosis dan jadwal sesuai

3 - 5 bulanVaksin Hep. A atau IG 0,06 ml/kg

Petunjuk imunisasi aktif

jangka panjang

Vaksin Hepatitis A

Preventif

• Pasca-paparan :

USIA REKOMENDASI IMUNISASI

pasca paparan rutin

< 1 tahun NHIG** 0,02 ml/kg

1 - 2 tahun vaksin hep. A

> 2 tahun vaksin hep. A vaksin hep. A

Vaksinasi

USIA (tahun)

DOSIS ANTIGEN

VOLUME PER DOSIS (ml)

JUMLAH

JADWAL

2 – 18 720 ELU 0,5 2 kalibulan ke-0, interval 6 -

12

> 19 1440 ELU 1 2 kalibulan ke-0, interval 6 -

12

VIROLOGI, EPIDEMIOLOGI DAN PATOGENESIS

HEPATITIS B

HEPATITIS VIRUS B

• Hepatitis serum / hepatitis dgn masa inkubasi panjang→45 hari-6 bulan (rata-rata 2-3 bulan).

• Dapat menyebabkan hepatitis akut atau bervariasi dari status penularannya sampai hepatitis fulminan.

Virologi

• Virus DNA• Berselubung• Untai ganda• Family: Hepadnaviridae• Masa inkubasi:

45 – 165 hari

Rata-rata :100 hari• Tahan pengeringan+penyimpanan 1 mgg/>

Cara Penularan

Parenteral

Seksual

Perinatal

Transfusi darah

Perjalanan Alamiah Virus“VHB bersifat non-sitopatik sehingga respon imun yang utama yang menyebabkan

kerusakan hepar”

Infeksi

Hepatoma

MeninggalAkut

Carrier

Sirosis

Sembuh

Fulminant

Kronik Persistent

Kronik Aktif

Perjalanan Alamiah Virus

Perjalanan Alamiah Virus

• Perjalanan penyakit hepatitis B:

– Fase imunotoleransi

– Fase imunoaktif / immune clearance

– Fase non-replikatif / fase residual

Anamnesa• Mual, muntah• Demam (subfebris)• Anoreksia• Nyeri di kuadran

kanan atas• Warna urine ~ air teh• Warna feses ~

dempul

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi

• Palpasi

• Perkusi

• Auskultasi

Umumnya sama dengan tanda hepatitis virus

lainnya namun cenderung lebih

berat

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan umum (darah)

• Peningkatan enzim-enzim hati ( AST, ALT )

• Peningkatan kadar bilirubin ( Bilirubin indirect, direct, total )

• Peningkatan enzim-enzim kolestatik

(Alkali fosfatase, γ-glutamil transferase, dll )

• Penurunan Kadar Albumin

• Pemanjangan PT (Protrombin Time)

HEPATITIS VIRUS B

• Terdapat 3 antigen dalam hbv yaitu :– Antigen permukaan (HBsAg) – Antigen core (HBcAg) – Antigen e (HBeAg)

HBsAg timbul dalam darah enam minggu setelah infeksi dan menghilang setelah tiga bulan. Bila persisten lebih dari enam bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk

menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.

Anti-HBs timbul setelah tiga bulan terinfeksi dan menetap. Kadar Anti-HBs jarang mencapai kadar tinggi dan pada 10-15% pasien dengan

Hepatitis B akut tidak pernah terbentuk antibodi. Anti HBs diinterpretasikan sebagai kebal atau dalam masa penyembuhan. Dulu, diperkirakan HBsAg dan anti HBs tidak mungkin dijumpai bersama-sama, namun ternyata sepertiga carrier HBsAg juga

memiliki HBsAntibodi. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi simultan dengan sub-tipe yang berbeda.

HBeAg berkorelasi dengan sintesis virus yang tengah berjalan dan infeksius.

Pada masa akut HBeAg dapat muncul transient, lebih pendek daripada HBsAg. Bila persisten lebih dari sepuluh minggu pasien

masuk dalam keadaan kronik.

Anti-HBeadalah suatu pertanda infektivitas relatif yang rendah. Munculnya

anti-HBe merupakan bukti kuat bahwa pasien akan sembuh dengan baik.

HBcAg tidak dapat dideteksi dalam sirkulasi darah, tetapi antibodinya (antiHBc) bisa. IgM antiHBc menunjukkan hepatitis virus akut.

Antibodi ini dideteksi setelah HBsAg menghilang dari serum pada 5-6% kasus hepatitis B akut. IgM anti-HBc yang persisten

menunjukkan penyakit kronik virus B, biasanya kronik aktif hepatitis. Titer rendah IgG anti-HBc dengan anti-HBs menunjukkan infeksi

hepatitis B di masa lampau. Titer tinggi IgG anti-HBc tanpa anti-HBs menunjukkan infeksi virus persisten.

HBV-DNA adalah petanda yang paling sensitif untuk replikasi virus. Metode yang digunakan sudah beraneka ragam. Metode yang digunakan adalah polymerase chain reaction (PCR). Satu genom viruspun

dapat dideteksi. Bahkan HBV-DNA dapat dijumpai pada serum dan hati setelah HBsAg menghilang, khususnya pada pasien dengan terapi anti-viral. HBV-DNA serum merupakan indikator yang baik untuk kadar viremia, dan pada beberapa penelitian berkorelasi

dengan kadar transaminase serum serta paralel dengan HBsAg.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang khusus

• Fase Akut– HbsAg– HbcAg (biopsi hati) jarang dilakukan– Ig M anti HbcAg– HbeAg

• Fase Penyembuhan

- Anti-HbsAg

- IgM-Anti HbcAg (-)- Anti-HbeAg

Pemeriksaan Penunjang

• Hepatitis B akut menjadi kronik ditandai oleh:

– HbsAg (+) lebih dari 6 bulan

– IgM-anti HbcAg (+) lebih dari 6 bulan

– HbeAg (+) lebih dari 10 minggu

Pemeriksaan Penunjang

HBsAg IgM Anti-HAV IgM Anti-HBc Konklusi

+ - +

(titer tinggi>600)

Hepatitis B akut, aktif

+

>6 bulan

- -

(titer rendah)

Hepatitis B kronis

+

>6 bulan

+ -

(titer rendah)

Hepatitis A akut pada

Hepatitis B kronis

+ + + Hepatitis A dan B akut

- + - Hepatitis A akut

- + + Hepatitis A dan B akut

- - + Hepatitis B akut

- - - Bukan Hepatitis atau mungkin

Hepatitis non-A, Hepatitis non-A, non-B

Interpretasi uji serologis pertanda virus hepatitis

Penatalaksanaan

• Hepatitis akut– Tirah Baring– Diet

Tidak ada diet khusus• <<makanan berlemak, >>Vitamin+Kalori+Protein• Bila muntah dapat diatasi dan tidak ada gejala

dehidrasi dietetik secara oral– Aktivitas

Lakukan aktivitas sehari-hari dengan bertahap

- Obat simptomatik

Penatalaksanaan– Medikamentosa

Tidak ada pengobatan spesifik- Cegah penggunaan kortikosteroid alasan:

1. Masa prodromal makin panjang2. Sering kambuh3. Sering sebabkan komplikasi berat4. Cenderung sebabkan hepatitis kronik

Penatalaksanaan• Hepatitis kronik

– Pola hidup sehat, pemantauan rutin– Diet

Tingkatkan pemberian asupan makanan tinggi kalori, bila reaksi muntah belum dapat diatasi maka berikan makan per-iv

– Aktivitas

Pasien dianjurkan tirah baring pada awal gejala symptomatic dan banyak pasien menjadi lebih baik dengan pembatasan aktivitas

Penatalaksanaan• Pemantauan Rutin

– Setiap 6 bulan HbsAg, HbeAg, ALT/AST, USG hati

– Px HBV-DNA tidak rutin namun ideal 1-2 tahun sekali

– Bila HbsAg(+) namun ALT/AST tetap normal, hanya dilakukan seperti tahap 1

– Bila HbsAg (+) dan ALT/AST > 1,5 x dari normal,selama 3x pemeriksaan (interval 2 bulan) indikasi terapi antiviral.

Biopsi hepar juga harus dilakukan!! Untuk evaluasi respon terapi dan melihat indikasi KHS

Penatalaksanaan– Medicamentosa

1. Kelompok imunodulasi

1. Interferon

2. Timosin alfa 1

3. Vaksinasi terapi

2. Kelompok antivirus

1. Lamivudin

2. Adefovir Dipivoksil

(tidak ada yang 100% eliminasi virus)

Komplikasi•Hepatitis Fulminan•Sirosis hepatic dan carcinoma hepar•Hepatitis B kronik

Dan juga ada beberapa komplikasi yang terjadi meskipun jarang terjadi :•Pankreastitis•Myocarditis•Anemia aplastik

PreventifSTATU

S IBU

IMUNISASI

DOSISJADWA

LKETERANG

AN

Pengidap

aktifEngerix B: 10 mg (0,5 ml)

0,1,6 bulan

12 jam pertama

HBVax-II: 5 mg (0,5 ml)

pasif HbIg: 100 U (0,5ml) 0 bulan12 jam

pertama

Bukan pengidap

aktifEngerix B: 10 mg (0,5 ml)

0,1,6 bulan

segera setelah lahir

HBVax-II: 2,5 mg (0,25 ml)atau secepatnya dalam

6 bulan pertama

Tidak diketahui

aktifEngerix B : 10 mg

(0,5 ml)

0,1,6 bulan

segera setelah lahir

Pasif

HBVax-II : 5 mg (0,5 ml)Tidak (kecuali dlm 7 hari terlihat ibu (+) VHB

Vaksin

• Vaksin hepatitis B diberikan 12 jam setelah lahir, dan diberikan kembali pada umur 1 dan 6 bulan

Contoh: Engerix-B, Recombivax-B

VIROLOGI, EPIDEMIOLOGI DAN PATOGENESIS

HEPATITIS C

Virologi

• Virus RNA

• Untai tunggal

• Family: Flaviviridae

• Masa inkubasi:

2 - 24 minggu

Rata-rata: 7 – 9 minggu

Cara Penularan

Perinatal

Seksual

Tranfusi darah

Perjalanan Alamiah Virus

“VHC bersifat sitopatik sehingga kerusakan hepar disebabkan terutama oleh aktifitas virus”

Infeksi

Hepatoma

MeninggalAkut

Carrier

Sirosis

Sembuh

Fulminant

Kronik Persistent

Kronik Aktif

Anamnesis

• Mual, muntah• Demam (subfebris)• Anoreksia• Nyeri di kuadran

kanan atas• Warna urine ~ air teh• Warna feses ~

dempul

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi

• Palpasi

• Perkusi

• Auskultasi

Umumnya sama dengan tanda hepatitis virus

lainnya

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan umum (darah)

• Peningkatan enzim-enzim hati (AST, ALT)• Peningkatan kadar bilirubin (Bilirubin indirect,

direct, total)• Peningkatan enzim-enzim kolestatik

(Alkali fosfatase, γ-glutamil transferase,dll)

• Penurunan Kadar Albumin

• Pemanjangan PT (protrombine time)

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Penunjang khusus:– HCV-Ag– Anti-HCVAg

Penatalaksanaan

Hepatitis akut–Diet dan aktifitas sama dengan hepatitis

virus B–Medicamentosa

• Penanganan bisanya secara suportif

• Tidak ada pengobatan yang spesifik

Penatalaksanaan

Hepatitis kronik

- Pola hidup sehat

- Imunisasi lengkap Vaksin VHA dan VHB Cegah Mixed infection

- Diet dan aktifitas sama dg hepatitis B

- Pemeriksaan Pemantauan

Penatalaksanaan• Pemeriksaan Pemantauan

- Px 6 bln kemudian ALT/AST, USG Hati, HCVRNA

- Bila Anti HCV dan ALT/AST > 1,5 x dari normal dlm 3x pemeriksaan dg interval 2 bulan Indikasi Antiviral

- Pada anak dlm pengobatan antiviralperlu biopsi hepar utk melihat respon terapi & perkembangan ke arah keganasan– Medikamentosa

• Interferon alfa

• Ribavirin

• PEG interferon alfa (respon sangat rendah 10%-25% dlm terapi)

Komplikasi

• Hepatitis Fulminan

• Sirosis Hepatis

• Hepatocellular carcinoma

Preventif

• Cegah dengan hindari resiko penularan lewat kontak

Vaksin

• Belum dikembangkan

PENANGANAN HEPATITIS AKUT

Rekomendasi profilaksis pra paparan terhadap pengunjung orang asing dari daerah non-endemis ke daerah endemis HVA

Umur Lama pajanan

Rekomendasi Keterangan

< 2 tahun < 3 bulan IG 0,02 ml/kg 1 kali

3 – 5 bulan IG 0,06 ml/kg 1 kali

Jangka Panjang

IG 0,06 ml/kg 1 kali

≥ 2 tahun < 3 bulan Vaksin hep A atau IG 0,02 ml/kg

Dosis dan jadwal sesuai petunjuk imunisasi aktif

3 – 5 bulan Vaksin hep. A atau IG 0,06 ml/kg

Jangka Panjang

Vaksin hep.A

Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)

Rekomendasi upaya profilaksis pasca paparan dan imunisasi rutin terhadap HVA

Usia Rekomendasi Imunisasi

Pasca Paparan Rutin

< 1 tahun NHIG ** 0,02 ml/kg -

1-2 tahun Vaksin Hepatitis A -

> 2 tahun Vaksin Hepatitis A Vaksin Hepatitis A

Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)

Catatan : ** terutama kontak erat serumahLebih baik diberikan < 2 minggu paparan

Rekomendasi dosis dan jadwal vaksin Hepatitis A inaktivasi HAVRIX

Usia Dosis Antigen

Volume per dosis (ml)

Jumlah Jadwal

2-18 tahun 720 ELU 0,5 2 kali Bulan ke-0, 6-12

> 19 tahun 1440 ELU 1,0 2 kali Bulan ke-0, 6-12

Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)

Catatan :-1 ml NHIG mengandung 100IU anti HVA-NHIG diberikan intramuskular dalam. Pada anak besar atau orang dewasa tidak lebih dari 5 ml;

anak kecil dan bayi diberi dosis lebih kecil (± 3 ml)-0,02 ml/kg untuk perlindungan <3 bulan, 0,05 – 0,06 ml/kg untuk perlindungan >3 bulan

PENCEGAHAN• HVB :

– Umum :• Horizontal

– uji tapis donor darah dengan uji diagnosis yang sensitif

– sterilisasi instrumen– tenaga medis sarung tangan– mencegah kontak mikrolesi

• Vertikal– skrining ibu hamil pada awal dan trimester ketiga

terutama pada ibu yang berisiko terinfeksi HVB– Ibu ditangani secara multidispliner– segera setelah bayi lahir diberikan imunisasi

hepatitis B

PENCEGAHAN

– Khusus :• Imunisasi pasif hepatitis B imunoglobulin

– Paparan akut HBV

• Imunisasi aktif– Terutama pada bayi baru lahir– Paling lambat usia 11-12 tahun apabila belum pernah

mendapatkan imunisasi– Pada kelompok reiko tinggi : resipien donor darah,

pasien rawat inap jangka pjg, pasien penerima parenteral jk pjng, daerah endemik, anak dari penderita HBV, kontak serumah, tenaga medis, homoseksual, pasangan seks multiple

Pola pemberian imunisasi hepatitis B

Status Ibu Imunisasi

Dosis Jadwal Keterangan

Pengidap Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 5 mg (0,5 ml)

0,1,6 bulan 12 jam pertama

Pasif HBIg : 100 U (0,5 ml) 0 bulan 12 jam pertama

Bukan Pengidap

Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 2,5 mg (0,25 ml)

0, 1, 6 bulan Segera setelah lahir atau secepatnya dalam 6 bulan

pertama

Tidak diketahui

Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 5 mg (0,5 ml)

0, 1, 6 bulan Segera setelah lahir

Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan AnakFKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)

Catatan :-Kedua vaksin dapat dipertukarkan tanpa akan mempengaruhi imunogenitas-Diberikan secara intramuskular dalam, daerah deltoid atau anterolateral paha-Penyuntikan pada pasien koagulopati dilakukan segera setelah memperoleh terapi faktor koagulasi. Penyuntikan dengan jarum kecil (no.23), tempat penyuntikan ditekan minimal 2 menit.

-Status HVB ibu semula tidak diketahui tetapi bila dalam waktu 7 hari pertama setelah bayi lahir ternyata terbukti ibu peengidap HVB, segera diberikan HBIg.

Pola pemberian imunisasi pada bayi dengan BBLR

Status IbuImunisasi Dosis Jadwal Keterangan

Pengidap Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 5 mg (0,5 ml)

0,1,6 bulan

12 jam pertama

Pasif HBIg : 100 U (0,5 ml) 0 bulan 12 jam pertama

Bukan Pengidap

Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 2,5 mg (0,25 ml)

0,1,6 bulan*

Berat ≥ 2 kg/usia≥ 2 bulan

Tidak diketahui

Aktif Engerix B : 10 mg (0,5 ml)HBVax-II : 5 mg (0,5 ml)

0,1,6 bulan*

12 jam pertama

Pasif HBIg : 100 U (0,5 ml) 1 kali Tidak – kecuali < 7 hari ternyata ibu pengidap

Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak

FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)

Catatan :* Bulan ke-7 idealnya diperiksa antiHBs, bila negatif, beri vaksin dosis keempat

IMUNISASI PADA KEADAAN KHUSUS

• Bayi terlahir dari ibu pengidap HBV. Pemeriksaan anti HBs dan HBsAg dilakukan 1 bulan sesudah imunisasi ketiga. Bila anti HBs positif dan HBsAg negatif, dilakukan pemeriksaan diulang pada usia 1, 3, 5, dan 10 tahun. Bila anti HBs negatif dan HBsAg positif dilakukan upaya kuratif.

IMUNISASI PADA KEADAAN KHUSUS

• BAYI KURANG BULAN (BKB) ATAU BERAT LAHIR RENDAH (BBLR). PADA BAYI DENGAN RESIKO RENDAH TERTULAR HBV, DIANJURKAN UNTUK MENUNDA IMUNISASI SAMPAI BAYI MENCAPAI BB 2 KG ATAU USIA 2 BULAN. SEDANGKAN PADA BKB/BBLR DARI IBU PENGIDAP HBV DAN BKB/BBLR DENGAN SAKIT BERAT, IMUNISASI SEGERA DIBERIKAN SEGERA SETELAH LAHIR DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN ANTIHBS 1 BULAN SESUDAH IMUNISASI KE-3.

IMUNISASI PADA KEADAAN KHUSUS

• MUTAN ”A” LOOP PADA GEN HBS. MERUPAKAN MUTAN PADA GEN HBS YANG TIDAK DAPAT DINETRALISASI OLEH ANTI-HBS PASCA VAKSINASI.

• NON-RESPONDER. MERUPAKAN KELOMPOK RESIPIEN YANG TIDAK MEMBENTUK ANTI HBS PROTEKTIF SETELAH 3 KALI IMUNISASI. PADA KELOMPOK INI DIBERIKAN VAKSINASI TAMBAHAN (KEC HBSAG POSITIF) 1-3 KALI DENGAN DOSIS SESUAI TABEL. BILA SESUDAH 3 KALI VAKSINASI TAMBAHAN TIDAK TERJADI PERUBAHAN SEROKONVERSI, TIDAK PERLU IMUNISASI TAMBAHAN LAGI.

PENCEGAHAN

• HVC– Tidak ada imunisasi khusus untuk

mencegah HVC– mencegah paparan terhadap virus tersebut

secara langsung maupun tidak langsung :• melakukan penyaring terhadap darah dan donor

organ atau • secara langsung dengan pencegahan kontak

fisik paparan terhadap HVC.

top related