asuhan keperawatan tunagrahita

Post on 02-Aug-2015

819 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Komunikasi kep pada klien dengan Tuna Grahita/RM

1. Tuna grahita : ( AAMD) fungsi intelektual umum dibawah rata-rata bersamaan dengan perilaku adaptif defisit dimanifestasikan selama masa

perkembangan ( sampai 18 Tahun) Penyakit yang terjadi pada perkembangan dini anak , penyakit saraf dan intelegensi rendah

Tingkat Tuna Grahita

Tingkat Ringan : I Q 52-69 - Jumlahnya paling banyak- Sering tidak naik kelas- Mampu didik dan dilatih sebagai bekal hidup- Membutuhkan bimbingan keluarga- Mampu belajar baca tulis

2. Tingkat sedang IQ 36-51Sekolah sampi kelas 2 SDJarang mampu belajar baca tulisDapat dilatih personal hygiene

Sangat berat : IQ Kurang dari 20Gejala fisik dan mental jelasSeluruh hidup bergantung pada orang lainBanyak meninggal usia muda

Tingkat berat : IQ 20-35Disertai kecacatan sejak lahirKelainan bahasa, bicara, motorikTidak dapat dilatih ketrampilanMampu belajar ketrampilan minimalPengawasan seumur hidup

Secara umum perilaku klien dengan retardasi mental :

- - Strereotipik, hiperaktif- Berontak- Mudah tersinggung- FrustrasiMek Kop : regresi, MD , Kompensasi

Empat hal yang harus diperhatikan pada saat memberi pendidikan kesehatan pada anak dg

Tuna Grahita

• Menggunakan stimulasi tinggi• Pengarahan yang nyata agar anak dapat

mengikuti• Memberi kesempatan untuk mengambil

keputusan• Mengajarkan anak untuk memilih alternatif

pengambilan keputusan

Faktor potensial penyebab TG/RM 1. Non Organik - Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis- Faktor sosial kultural- Interaksi anak dengan pengasuh yang tidak

baik- Penelantaran anak

2. Organik a. Pra konsepsi : kelainan kromosom,

abnormalitas single gen

b. Faktor prenetal - Gangguan pertumbuhan otak pada TM I - Kelainan kromosom, endokrin - Radiasi tingkat tinggi

c. Malnutrisi, hidrocepalus konginental, infeksi maternal. Gangguan metabolisme,hiperbilirubin berat

Gangguan perinatal

• Aspiksia• Iskemia hipoksia• Infeksi• Prematur ( < 37 minggu)

Gangguan post natal- Perdarahan intraventrikuler- Ikterus- Malnutrisi- Kejang neonatal- Kebutuhan terabaikan- Trauma proses lahir

Gangguan Infeksi : Encepalitis

Komunikasi pada klien dengan TG

1.Pengkajian :a. Wawancara : menyapa anak dengan pertanyaan netral “ Apa kabar, siapa namanya?“ Sudah sekolah kelas berapa?“ Sudah makan belum“ mana bagian yang sakit?

Selanjutnya wawancara dengan keluarga “ Bagaimana perilakunya dirumah“ bagaimana tentang : fisik misalnya ada alergi,

napsu makannya, eliminasi, penyakit infeksi“ bagaimana perkembangannya : kapan mulai

berjalan, bisa bicara, makan sendiri, berpakaian)

bagaimana kemampuan bahasanya : apakah bisa mengerti dan mampu menjawab

b. Pemeriksaan Fisik : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi;

Perawat perlu mengkaji perkembangan sensorik untuk mengetahui anak mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.

2.Tahap perencanaan Disampaikan hasil pengkajian pada keluarga “ Ibu, anak ibu mengalami keterlambatan dalam

perkembangannya tapi masih dapat dilatih“ Ibu jangan cemas berikamn pengarahan yang

nyata pada anak, sering diajak bicara

Tahap implementasi Bila perawat berhadapan langsung dengan

klien : Coba duduk disini “ Tunjukab gambar : Coba sebutkan ini gambar

apaBerikan hitungan sederhana : 3+5 =

Berikan pujian : Oh bagus ternyata kamu bisaBerikan kesempatan memilih : makan/mandi

dulu

Untuk keluarga : berikan contoh cara membimbing anak dengan nyata latih toilet training

Tahap Evaluasi :Observasi respon klien “ Bagaimana sekarang sudah bisa berhitungUntuk keluarga : apakah ibu mengerti apa yang

sudah saya sampaikan

Terminasi :Hari ini latihan kita cukup, besok kita teruskanBagaimana perasaan anak , apakah senang

lelah, atau tidak suka dengan kegiatan ini Sampai ketemu besok

top related