49394421 bab i doc mata uveitis anterior

Upload: denny-andrea

Post on 04-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    1/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    PENDAHULUAN

    Bola Mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata,dimana dinding bola

    mata terdiri atas sclera dan kornea sedangkan isi bola mata terdiri atas lensa,uvea,badan

    kaca dan retina.Uvea merupakan lapisan dinding kedua dari bola mata setelah sclera dantenon.Uvea merupakan jaringan lunak,terdiri dari iris,badan siliar dan koroid.7

    Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan

    berbagai penyebabnya.Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami

    inflamasi biasanya juga ikut mengalami inflamasi.Peradangan pada uvea dapat hanya

    mengenai bagian depan jaringan uvea atau iris yang disebut iritis. Bila mengenai badan

    tengah disebut siklitis.Iritis dengan siklitis disebut iridosiklitis atau disebut juga dengan

    uveitis anterior dan merupakan bentuk uveitis tersering. Dan bila mengenai lapisan

    koroid disebut uveitis posterior atau koroiditis.1,2

    Uveitis umumnya unilateral,biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia

    pertengahan. Ditandai adanya riwayat sakit,fotofobia,dan penglihatan yang kabur,mata

    merah (merah sirkumneal) tanpa tahi mata purulen dan pupil kecil atau

    ireguler.Berdasarkan reaksi radang, uveitis anterior dibedakan tipe granulomatosa dan

    non granulomatosa. Penyebab uveitis anterior dapat bersifat eksogen dan endogen.

    Penyebab uveitis anterior meliputi: infeksi, proses autoimun, yang berhubungan dengan

    penyakit sistemik, neoplastik dan idiopatik.1

    Pola penyebab uveitis anterior terus berkembang sesuai dengan perkembangan

    teknik pemeriksaan laboratorium sebagai sarana penunjang diagnostik. Lebih dari 75%

    uveitis endogen tidak diketahui penyebabnya, namun 37% kasus di antaranya ternyata

    merupakan reaksi imunologik yang berkaitan dengan penyakit sistemik. Penyakit

    sistemik yang berhubungan dengan uveitis anterior meliputi: spondilitis ankilosa,

    sindroma Reiter, artritis psoriatika, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan penyakit

    Whipple. Keterkaitan antara uveitis anterior dengan spondilitis ankilosa pada pasien

    dengan predisposisi genetik HLA-B27 positif pertama kali dilaporkan oleh Brewerton et

    al.1,2

    1

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    2/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Insidensi uveitis sekitar 15 per 100.000 orang.Sekitar 75% merupakan uveitis

    anterior.Sekitar 50% pasien dengan uveitis menderita penyakit sistemik terkait.Di

    Amerika Serikat,uveitis merupakan penyebab kebutaan nomor tiga setelah Retinopati

    Diabetik dan Degenerasi Macular.Umur penderita biasanya bervariasi antara usia

    prepubertal sampai 50 tahun.1,3

    Variasi gejala sering dijumpai, hal ini berhubungan dengan faktor penyebabnya

    dan dimana kelainan itu terjadi,biasanya pasien datang mengeluh nyeri

    ocular,Fotofobia,penglihatan kabur, dan mata merah.Pada pemeriksaan didapatkan tajam

    penglihatan menurun,terdapat injeksi siliar,KP,flare,hipopion,sinekia posterior,tekanan

    intra okuler bisa meningkat hingga sampai edema macular.1,2,3

    Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui secara umum mengenai

    definisi, etiologi dan fisiologi anatomi, patofisiologi dan patogenesis, manifestasi klinis,

    penegakan diagnosis, penatalaksanaan serta prognosis dari uveitis anterior.

    DEFINISI

    Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan berbagai

    penyebabnya.Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami inflamasi

    biasanya juga ikut mengalami inflamasi.

    ETIOLOGI

    Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut

    maupun kronis. Penyebab dari iritis tidak dapat diketahui dengan melihat gambaran

    klinisnya saja. Iritis dan iridisiklitis dapat merupakan suatu manifestasi klinik reaksi

    imunologik terlambat, dini atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior. Uveitis

    anterior dapat disebabkan oleh gangguan sistemik di tempat lain, yang secara hematogen

    dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata.5

    Penyebab uveitis anterior diantaranya yaitu: idiopatik; penyakit sistemik yang

    berhubungan dengan HLA-B27 seperti; ankylosing spondilitis, sindrom Reiter, penyakit

    2

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    3/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    crohns, Psoriasis, herpes zoster/ herpes simpleks, sifilis, penyakit lyme, inflammatory

    bowel disease; Juvenile idiopathic arthritis; Sarcoidosis, trauma dan infeksi. 1,3, 4,5,6

    ANATOMI FISIOLOGI

    Uvea terdiri dari : iris, badan siliaris (corpus siliaria) dan koroid. Bagian ini

    adalah lapisan vascular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Bagian ini

    juga ikut memasok darah ke retina. Iris dan badan siliaris disebut juga uvea anterior

    sedangkan koroid disebut uvea posterior. 6,7

    Iris adalah lanjutan dari badan siliar ke anterior dan merupakan diafragma yang

    membagi bola mata menjadi 2 segmen, yaitu segmen anterior dan segmen posterior, di

    tengah-tengahnya berlubang yang disebut pupil. Iris membagi bilik mata depan (cameraoculi anterior) dan bilik mata posterior (camera oculi posterior). Iris mempunyai

    kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. 5,6

    Secara histologis iris terdiri dari stroma yang jarang diantaranya terdapat lekukan-

    lekukan dipermukaan anterior yang berjalan radier yang dinamakan kripa. Didalam

    stroma terdapat sel-sel pigmen yang bercabang, banyak pembuluh darah dan saraf.

    Gambar 1. Anatomi mata

    Dipermukaan anterior ditutup oleh endotel terkecuali pada kripta, dimana

    pembuluh darah dalam stroma, dapat berhubungan langsung dengan cairan di camera

    oculi anterior, yang memungkinkan percepatan terjadinya pengaliran nutrisi ke coa dan

    3

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    4/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    sebaliknya. Dibagian posterior dilapisi dengan 2 lapisan epitel, yang merupakan lanjutan

    dari epitel pigmen retina, warna iris tergantung dari sel-sel pigmen yang bercabang yang

    terdapat di dalam stroma yang banyaknya dapat berubah-ubah, sedangkan epitel pigmen

    jumlahnya tetap.6

    Didalam iris terdapat otot sfingter pupil (M.Sphincter pupillae), yang berjalan

    sirkuler, letaknya didalam sroma dekat pupil dan dipersarafi oleh saaraf parasimpatis, N

    III. Selain itu juga terdapat otot dilatator pupil (M. Dilatator pupillae), yang berjalan

    radier dari akar iris ke pupil, letaknya di bagian posterior stroma dan diurus saraf

    simpatis. 5,6,7

    Pasokan darah ke iris adalah dari circulus major iris, kapiler-kapiler iris

    mempunyai lapisan endotel yang tidak berlobang. Persarafan iris adalah melalui serat-

    serat didalam nervi siliaris. 7

    Badan Siliar (Corpus Ciliaris) berbentuk segitiga, terdiri dari 2 bagian yaitu: pars

    korona, yang anterior bergerigi, panjangnya kira-kira 2mm dan pars plana, yang postrior

    tidak bergerigi panjangnya kira-kira 4 mm. Badan siliaris berfungsi sebagai pembentuk

    humor aquous.Badan siliar merupakan bagian terlemah dari mata. Trauma, peradangan,

    neoplasma didaerah ini merupakan keadaan yang gawat.

    5

    Gambar 2. Srkulasi Humour Aquous

    4

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    5/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Pada bagian pars korona diliputi oleh 2 lapisan epitel sebagai kelanjutan dari

    epitel iris. Bagian yang menonjol (processus ciliaris) berwarna putih oleh karena tidak

    mengandung pigmen, sedangkan di lekukannya berwarna hitam, karena mengandung

    pigmen. Didalam badan siliaris terdapat 3 macam otot silier yang berjalan radier, sirkuler

    dan longitudinal. Dari processus siliar keluar serat-serat zonula zinii yang merupakn

    penggantung lensa. Fungsi otot siliar untuk akomodasi. kontraksi atau relaksasi otot-otot

    ini mengakibatkan kontraksi dan relaksasi dari kapsula lentis, sehingga lensa menjadi

    lebih atau kurang cembung yang berguna pada penglihatan dekat atau jauh. Badan siliar

    banyak mengandung pembuluh darah dimana pembuluh darah baliknya mengalirkan

    darah ke V.vortikosa. Pada bagian pars plana, terdiri dari satu lapisan tipis jaringan otot

    dengan pembuluh darah diliputi epitel.6,7

    PATOFISIOLOGI

    Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh defek langsung suatu

    infeksi atau merupakan fenomena alergi. Infeksi piogenik biasanya mengikuti suatu

    trauma tembus okuli; walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap

    zat toksik yang diproduksi mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh di luar mata.

    Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan reaksi hipersensitifitas

    terhadap antigen dari luar (antigen eksogen) atau antigen dari dalam badan (antigen

    endogen).Dalam banyak hal antigen luar berasal dari mikroba yang infeksius

    .Sehubungan dengan hal ini peradangan uvea terjadi lama setelah proses infeksinya yaitu

    setelah munculnya mekanisme hipersensitivitas. 2,8

    Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrrier

    sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel-sel radang dalam humor akuos yang

    tampak pada slitlamp sebagai berkas sinar yang disebuit fler (aqueous flare). Fibrin

    dimaksudkan untuk menghambat gerakan kuman, akan tetapi justru mengakibatkan

    perlekatan-perlekatan, misalnya perlekatan iris pada permukaan lensa (sinekia posterior).

    2,8

    5

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    6/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Gambar 3. Uvea

    Sel-sel radang yang terdiri dari limfosit, makrofag, sel plasma dapat membentuk

    presipitat keratik yaitu sel-sel radang yang menempel pada permukaan endotel kornea.

    Akumulasi sel-sel radang dapat pula terjadi pada tepi pupil disebut koeppe nodules, bila

    dipermukaan iris disebut busacca nodules, yang bisa ditemukan juga pada permukaan

    lensa dan sudut bilik mata depan. Pada iridosiklitis yang berat sel radang dapat

    sedemikian banyak sehingga menimbulkan hipopion. 2,8

    Otot sfingter pupil mendapat rangsangan karena radang, dan pupil akan miosis

    dan dengan adanya timbunan fibrin serta sel-sel radang dapat terjadi seklusio maupun

    oklusio pupil, sehingga cairan di dalam kamera okuli posterior tidak dapat mengalir sama

    sekali mengakibatkan tekanan dalam dalam camera okuli posterior lebih besar dari

    tekanan dalam camera okuli anterior sehingga iris tampak menggelembung kedepan yang

    disebut iris bombe (Bombans). 2,8

    Gangguan pada humor akuos terjadi akibat hipofungsi badan siliar menyebabkan

    tekanan bola mata turun. Adanya eksudat protein, fibrin dan sel-sel radang dapat

    berkumpul di sudut camera okuli anterior sehingga terjadi penutupan kanal schlemm

    sehingga terjadi glukoma sekunder.Pada fase akut terjadi glaucoma sekunder karena

    gumpalan gumpalan pada sudut bilik depan,sedang pada fase lanjut glaucoma sekunder

    terjadi karena adanya seklusio pupil.Naik turunnya bola mata disebutkan pula sebagai

    peran asetilkolin dan prostaglandin. 2,8

    6

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    7/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    KLASIFIKASI UVEITIS ANTERIOR

    Berdasarkan patologi dapat dibedakan 2 jenis uveitis anterior, yaitu granulomatosa dan

    non granulomatosa. Pada jenis non granulomatosa umumnya tidak dapat ditemukan

    organisme patogen dan karena berespon baik terhadap terapi kortokosteroid diduga

    peradangan ini semacam fenomena hipersensitivitas. Uveitis ini timbul terutama dibagian

    anterior traktus yakni iris dan korpus siliaris. Terdapat reaksi radang dengan terlihatnya

    infiltrasi sel-sel limfosit dan sel plasma dalam jumlah cukup banyak dan sedikit sel

    mononuclear. Pada kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrin besar atau hipopion didalam

    kamera okuli anterior.

    Sedangkan pada uveitis granulomatosa umumnya mengikuti invasi mikroba aktif

    ke jaringan oleh organisme penyebab (misal Mycobacterium tuberculosis atau

    Toxoplasma gondii). Meskipun begitu patogen ini jarang ditemukan dan diagnosis

    etiologi pasti jarang ditegakkan. Uveitis granulomatosa dapat mengenai sembarang

    traktus uvealis namun lebih sering pada uvea posterior. Terdapat kelompok nodular sel-

    sel epithelial dan sel-sel raksasa yang dikelilingi limfosit di daerah yang terkena. Deposit

    radang pada permukaan posterior kornea terutama terdiri atas makrofag dan sel epiteloid.

    Diagnosis etiologi spesifik dapat ditegakkan secara histologik pada mata yang

    dikeluarkan dengan menemukan kista toxoplasma, basil tahan asam tuberculosis,

    spirocheta pada sifilis, tampilan granuloma khas pada sarcoidosis atau oftalmia simpatika

    dan beberapa penyebab spesifik lainnya.

    Perbedaan uveitis granulomatosa dan nongranulomatosa

    Non granulomatosa Granulomatosa

    Onset Akut TersembunyiSakit Nyata Tidak ada atau ringan

    Fotofobia Nyata Ringan

    Penglihatan kabur Sedang Nyata

    Merah sirkumkorneal Nyata Ringan

    Perisipitat keratik Putih halus Kelabu besar

    Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur (bervariasi)

    7

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    8/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Synechia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang

    Nodul iris Kadang-kadang Kadang-kadang

    Tempat Uvea anterior Uvea posterior dan posterior

    Perjalanan Akut Menahun

    Rekurens Sering Kadang-kadang

    Sedangkan berdasarkan waktu uveitis anterior dikatakan akut jika terjadi kurang

    dari 6 minggu,jika inflamasi kambuh diikuti dengan serangan inisial disebut rekuren akut

    dan dikatakan sebagai kronik jika lebih dari 6 minggu.

    Beberapa keadaan yang menyebabkan tanda dan gejala yang berhubungan dengan

    uveitis anterior akut, yaitu:

    1. Traumatic Anterior Uveitis

    Trauma merupakan salah satu penyebab Uveitis Anterior, biasanya terdapat

    riwayat truma tumpul mata atau adneksa mata. Luka lain seperti luka bakar pada

    mata, benda asing, atau abrasi kornea dapat menyebabkan terjadinya Uveitis Anterior.

    Visual aquity dan tekanan intraocular mungkin terpengnaruh, dan mungkin juga

    terdapat darah pada anterior chamber.

    2.Idiopathic Anterior Uveitis

    Istilah idiopatik dipergunakan pada Uveitis Anterior dengan etiologi yang tidak

    diketahui apakah merupakan kelainan sistemik atau traumatic. Diagnosis ini

    ditegakan sesudah menyingkirkan penyebab lain dengan anamnesis dan pemeriksaan.

    3.HLA-B27 Associated Uveitis

    HLA-B27 mengacu pada spesifik genotype atau chromosome. Mekanisme

    pencetus untuk Uveitis Anterior pada pasien dengan genotype seperti ini tidak

    diketahui. Ada hubungan yang kuat dengan ankylosing spondylitis, sindrom Reiter,

    Inflamatory bowel disease, psoariasis, arthritis, dan Uveitis Anterior yang berulang. 9

    8

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    9/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    4.Behcets Diseases/syndrome

    Sebagian besar menyerang laki-laki dewasa muda dari bangsa mediterania atau

    jepang. Terdapat trias penyakit Behcets, yaitu akut Uveitis Anterior dan ulkus pada

    mulut dan genital. Penyakit behcet yang menyebabkan Uveitis Anterior akut adalah

    sangat langka.

    5.Lens Associated Anterior Uveitis

    Ada beberapa keadaan yang ditemukan pada peradangan anterior chamberdan

    penyebab yang disebabkan oleh keadaan lensa, yaitu : phaco-anaphylactic

    andhopthalmitis dan phacogenic (phacotoksik) uveitis; phacolitic glaukoma; dan

    UGHsyndrome ( Uveitis, Glaukoma dan Hifema).

    6.Masquerade syndrome

    Merupakan keadaan yang mengancam, seperti lymphoma, leukemia,

    retinoblastoma, dan malignant melanoma dari choroid, dapat menimbulkan Uveitis

    Anterior.

    Beberapa keadaan yang dapat menghasilkan tanda dan gejala yang terdapat padadiagnosis Uveitis Anterior kronik adalah :

    1.Juvenile Rheumatoid Arthritis

    Anterior Uveitis terjadi pada penderita JRA yang mengenai beberapa persendian.

    Karena kebanyakan dari pasien JRA adalah positif dengan test ANA ( Anti Nuklear

    Antibody ), yang merupakan pemeriksaan adjuvant. JRA lebih banyak mengenai anak

    perempuan dibanding anak lelaki. Merupakan suatu anjuran pada semua anak yangmenderita JRA untuk diperiksa kemungkinan terdapatnya Uveitis Anterior.

    2.Anterior Uveitis Associated with Primary Posterior Uveitis

    9

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    10/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Penyakit sistemik, seperti sarcoidosis, toksoplamosis, sipilis, tuberculosis, herpes

    zoster, cytomegalovirus, dan AIDS mungkin saja terlibat dalam Uveitis Anterior baik

    primer ataupun sekunder dari uveitis posterior.

    3.Fuchs Heterochromatic Iridocyclitis

    Merupakan suatu penyakit kronik, biasanya asimptomatik, terdapat 2% pasien

    Uveitis Anterior.

    MANIFESTASI KLINIS

    Keluhan subyektif yang menyertai uveitis anterior adalah nyeri , terutama di

    bulbus okuli, sakitnya spontan atau pada penekanan di daerah badan siliar, sakit kepala dikening yang menjalar ke temporal, fotofobia, bervariasi dan dapat demikian hebat pada

    uveitis anterior akut, lakrimasi yang terjadi biasanya sebanding dengan derajat fotofobia,

    gangguan visus dan bersifat unilateral. 2

    Gambar 4. Uveitis anterior granulomatosa dengan muttan-fat keratic presipitat dan nodul

    koeepe dan busacca

    Riwayat yang berhubungan dengan uveitis adalah usia, kelamin, suku bangsapenting untuk di catat karena dapat memberikan petunjuk ke arah diagnosis uveitis

    tertentu. Riwayat pribadi tentang penderita, yang utama adalah adanya hewan peliharaan

    seperti anjing dan kucing, serta kebiasaan memakan daging atau sayuran yang tidak

    dimasak termasuk hamburger mentah. Hubungan seks diluar nikah untuk menduga

    kemungkinan terinfeksi oleh STD atau AIDS. Penggunaan obat-obatan untuk penyakit

    10

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    11/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    tertentu atau narkoba (intravenous drug induced), serta kemungkinan tertular penyakit

    infeksi menular (seperti Tbc) dan terdapatnya penyakit sistemik yang pernah diderita.

    Riwayat tentang mata didapatkan apakah pernah terserang uveitis sebelumnya atau

    pernah mengalami trauma tembus mata atau pembedahan.2

    Gambar 5. Uveitis anterior granulomatosa dengan sejumlah nodul busacca padapermukaan iris dan beberapa muttan fat keratik presipitat pada aspek inferior.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan visus umumnya normal atau berkurang

    sedikit., konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, serta kornea keruh

    karena udem dan keratik presipitat. Keratik presipitat merupakan kumpulan sel-sel yang

    menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian bawah. Pada uveitis non

    granulomatosa, keratik presipitat berukuran kecil dan sedang berwarna putih. Pada uveitis

    granulomatosa, keratik presipitat besar-besar dan lonjong dan dapat menyatu membentuk

    bangunan yang lebih besar, sehingga dapat mencapai diameter 1mm. Adanya keratik

    presipitat dijumpai pada keratouveitis karena herpes simpleks dan sangat spesifik pada

    Heterokromik Fuch.2,8

    Pada kamera okuli anterior terdapat flare, terlihat sebagai peningkatan kekeruhan

    dalam humor akuos dalam COA, dapat terlihat dengan menggunakan slitlamp atau lampu

    kecil dengan intensitas kuat dengan arah sinar yang kecil sehingga menimbulkan

    fenomena Tyndal. Pada uveitis non granulomatosa, reaksi flare sangat menonjol tapireaksi sel biasanya terdiri dari sel-sel kecil dan jarang sel besar seperti monosit atau sel

    raksasa. Sedangkan pada uveitis granulomatosa, sel besar-besar dan reaksi flare biasanya

    sangat ringan. 2,8

    11

  • 7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior

    12/18

    Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)

    Pada iris tampak suram, gambaran radier tak nyata, karena pembuluh darah di iris

    melebar, sehingga gambaran kripta tak nyata. Warna iris dapat berubah, kelabu menjadi

    hijau, coklat menjadi warna Lumpur. Terdapat nodul iris, ditandai sebagai benjolan di

    iris, bila pada tepi pupil disebut nodul koeppe, bila pada permukaan depan iris disebut

    nodul busacca. Adanya nodul-nodul tersebut merupakan pertanda uveitis granulomatosa

    dan terdapat adanya sinekia posterior.2,8

    Tabel 2 Pembagian Uveitis Anterior secara klinis* *

    * Reprinted with permission. Catania LJ. Primary care of the anterior segment,2nd ed.Norwalk, CT: Appleton & Lange, 1995:371.

    Pada pupil terjadi miosis, pinggir tak teratur karena adanya sinekia posterio atau seklusio

    pupil. Pupil dapat terisi membran yang berwana keputiih-putihan yaitu oklusi pupil. Pada

    lensa terdapat uveitis rekurens yang dapat menimbulkan kekeruhan pada bagian belakang

    lensa (katarak kortikalis posterior).2,8

    DIAGNOSIS BANDING

    Ringan Sedang Berat

    Keluhan ringan sampai sedang

    VA 20/20 to 20/30

    Kemerahan sirkumkornel

    superficial

    Tidak ada KPs (keraticpresipitat)

    1+ cells and flare

    tekanan intraokuler berkurang