3gmb 2

3
3.1.3 TELAGA ASPAL BUTON Telaga aspal yang terdapat di pulau Buton dapat dklasifikasikan sebagai suatu lapisan homoklin yang tersingkap keluar dan tererosikan. Minyak yang mengalir secara berlahan-lahan membentuk suatu telaga pada tempat perembesan keluar dan fraksi ringannya telah menguap. Gambar 3.7 menunjukanpenampang melalui lapangan aspal panah di Buton. Lapisan yang mengandung aspal tersebut adalah gamping globigerina yang berpori-pori dan gamping terumbu yang dinamakan formasi Sampolaksa. Formasi ini mengandung batu pasir yang dijenuhi 10 sampai 20% bitumia, bahkan sampai 30%. Gambar 3.7 Penampang geologi melalui telaga aspal Buton ( Menrut Hetzel, 1936) 3.2 Minyak Bumi dalam Kerak Bumi 3.2.1 Akumulasi Lokal Didalam kerak bumi minyak bumi selalu didapatkan dalam lapisan berpori. Diliahat dari segi jumlahnya,maka minyak bumi dapat ditemukan sebagai: Jejak-jejak ( minor occurrences) yaitu dalam jumlah sedikit- sedikit saja, Suatu akumulasi(terdapat dalam jumlah besar atau dari segi ekonomiterkumpul secara menguntungkan). Sebetulnya minyak bumi atau hidrokarbon didapatkan dalam berbagai macam formas iatau lapisan sebagai tanda-tanda minyak atau hidrokarbon dalam jumlah yang sedikit (minor showing). Tanda-tanda tersebut biasanya ialah ditemukannya minya tersebut bersama air, terutama air asin. Sering kali minyak bumi ditemukan di dalam lapisan yang bukan lapisan reservoir, misalnya pada lapisan dan serpih atau batuan lainnya. Tanda-tanda dalam jumlah sedikit ini biasanya didapatkan pada waktu melakukan pemboran dan mempunyai arti penting dari eksplorasi minyak bumi. Arti dari tanda-tanda tersebut adalah : A. Bahwa lapisan tempat terdapatnya tempat tanda-tanda itu sedikit banyak pernah mengandung minyak.

Upload: iqbal

Post on 17-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3gmb 2

3.1.3 TELAGA ASPAL BUTON

Telaga aspal yang terdapat di pulau Buton dapat dklasifikasikan sebagai suatu lapisan homoklin yang tersingkap keluar dan tererosikan.

Minyak yang mengalir secara berlahan-lahan membentuk suatu telaga pada tempat perembesan keluar dan fraksi ringannya telah menguap. Gambar 3.7 menunjukanpenampang melalui lapangan aspal panah di Buton.

Lapisan yang mengandung aspal tersebut adalah gamping globigerina yang berpori-pori dan gamping terumbu yang dinamakan formasi Sampolaksa.

Formasi ini mengandung batu pasir yang dijenuhi 10 sampai 20% bitumia, bahkan sampai 30%.

Gambar 3.7 Penampang geologi melalui telaga aspal Buton ( Menrut Hetzel, 1936)

3.2 Minyak Bumi dalam Kerak Bumi

3.2.1 Akumulasi Lokal

Didalam kerak bumi minyak bumi selalu didapatkan dalam lapisan berpori. Diliahat dari segi jumlahnya,maka minyak bumi dapat ditemukan sebagai: Jejak-jejak ( minor occurrences) yaitu dalam jumlah sedikit-sedikit saja, Suatu akumulasi(terdapat dalam jumlah besar atau dari segi ekonomiterkumpul secara menguntungkan).

Sebetulnya minyak bumi atau hidrokarbon didapatkan dalam berbagai macam formas iatau lapisan sebagai tanda-tanda minyak atau hidrokarbon dalam jumlah yang sedikit (minor showing). Tanda-tanda tersebut biasanya ialah ditemukannya minya tersebut bersama air, terutama air asin. Sering kali minyak bumi ditemukan di dalam lapisan yang bukan lapisan reservoir, misalnya pada lapisan dan serpih atau batuan lainnya. Tanda-tanda dalam jumlah sedikit ini biasanya didapatkan pada waktu melakukan pemboran dan mempunyai arti penting dari eksplorasi minyak bumi. Arti dari tanda-tanda tersebut adalah :

A. Bahwa lapisan tempat terdapatnya tempat tanda-tanda itu sedikit banyak pernah mengandung minyak.

B. Ada kemungkinan besar lubang bor yang menembus lapisan mengandung minyak sedikit itu terdapat didekat atau dipinggir suatu akumulasi minyak yang penting.

Dilain pihak juga diketahui dalam penelitian buckly, hoctt, tagard (1958), bahwa air formasi banyak memperlihatkan kandungan hidrokarbon.dalam jumlah yang berkisar hingga 14kaki kubik dalamdalam setap barrel, terutama sebagai metan, tetapi juga etan, propan ,dan sebagainya.hal ini ternyata dari berbagai penyelidikan di Negara bagian New Mexico dan Florida, AmerikaSerikat. Mereka menyimpulkan bahwa jumlah hidrokarbon dalam jumlah sedikit itu tidak mempunyai arti komersil , kecuali zat itu oleh suatu mekanisme dapat terkumpul dalam suatu akumulasi. Weeks (1958) menyimpulkan bahwa jika semua gas yang hanya sedikitterdapat dalam air formasi diseluruh dunia dijumlahkan, maka volumny dapat mencapai 65.000 trilliun kaki kubik . dibandingkan akumulasi gas

Page 2: 3gmb 2

yang terdapat saat ini, hanyalah 4 sampai 6 trilliyun kaki kubik.dengan demikian, jumlah yang terdapat dalam air formasidalam bentuk tanda-tanda tersebut sangat besar artinya. Dapat pula dibandingakan dalam cadangan minyak bumi yang terdapat dalam bentuk tanda-tanda sedikit itu bias mencapai 10 trilliun barrel. Dapat disimpulkan bahwa sebetulnya hidrokarbondidalam formasi itu merupakan komponen yang biasa saja, namun karena terdapatnya tersebar dan dalam jumlah yang sedikit mereka tidak mempunya arti ekonomi, tetapi jika oleh suatu meknisme jumlah yangkecil itu bias terkumpul, kita bias mendapatkan suatu akumulasi yang bernilai ekonomi. Jadi terdapat atau tidaknya suatu akumulasi bernilai ekonomi bergantung sekali pada faktorkonsentrasi seperti akan di bahas padapasa yang kemudian.

3.2.1.1 Cara Mendeteksi

Adanya tanda-tanda minyak bumi atau yang kemudian dapat menunjukan adanya akumulasi yang komersil adalah:

1) Lumpur Pemboran: pada waktu pemboran, lumpur yang dipakai pelumas bercampur dan melarutkan minyak yang terdapat dalam formasi yang sering disebut oleh mata bor. Lumpur yang keluar kembali itu dapat diperiksa di dalam mikroskop binokuler dengan caha ultraviolet. Biasanya adnya minyak terlihat dengan tampaknya warna yang kuning keemasan, gas dapat dideteksi dengan suatu alat yang dapat mengocok lumpur pemboran tersebut sehingga gas keluar dan dapat diketahui dengan alat dektetor gas. Alat detector gas terdiri dari suatu ruangan atau suatusel kedalam mana dialirkan gas. Didalam suatu sel tersebut terdapat suatu jarum pijar. Dengan masuknya gas kedalam sel tersebut, terjadilah suatu pembakaran sehingga temperature meningkat dan dengan demikian juga tahanan jenis jarum pijar berubah dan dapat dideteksi. Perubahan tahanan jenis merupakan ukuran jumlah gas yang lkeluar dari lumpur tersebut.

2) Serbuk Pemboran: keratin batuan yang didapatkan pada pemboran dibawa oleh lumpur ke permukaan dan dianalisa oleh seorang ahli geologi yang menunggu sumur tersebut. Serbuk pemboran e=tersebut diperiksa kandungan hidrokarbonnya dibawah suatu mikroskop binokuler setelah mengalami berbagai macam pengujian, antara lain ekstrasi serbuk yang digerus dalam CCl4 , chloroform atau aseton dan kemudian dikocok. Jika larutan menjadi putih berarti terdapat hidrokarbon didalamnya. Metode lain adalah menggunakan lampu ultraviolet. biasanya setelah dicampur oleh kloroform atau aseton, kemudian dilihatdengan lampu binokuler dibawah lampu sinar ultraviolet.jika serbuk pemboran mengandung minyak terjadi warna flourensensi yang kunig sampai keemas-emasan.

Untuk mendeteksi gas dilakukan hal yang sama, yaitu menggerus keping batuan dan mengeluarkan gasnya dengan cara mengocok serbuk dalam air,dan kemudian ditelliti dengan alat detector. Adanya tanda-tanda minyak dapat juga diketahui dari pemboran inti. Inti pemboran yang mengandung minyak, biasanya begitu keluardari pemboran minyakdapat bersifat hidup atau dikatakan membara (bleeding core) atau dapat pula bersifat mati (dead oil). Yang disebut terakhir mungkin merupakan residu minyak bumi yang telah bermigrasi atapun sisasuatu akumulasi minyak.

Teknik penyelidikan adanya tanda-tanda minyak bumi didala serbuk pemboran atau lumprpemboran merupakan suatu teknik tersendiri dan menggunakan sinar ultraviolet.selain itu,

Page 3: 3gmb 2

berbagai macam digunakan unntuk memperkirakan jumlahnya yaitu hanya sedikit saja ataukah sangat banyak. Teknik tersebut dibahas dalam buku teknik penyelidikan goelogi bawah permukaan.