2.ps - pedoman pelatihan pengawas sekolah

54
PEDOMAN PELATIHAN PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH Kompetensi Supervisi Akademik DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010

Upload: kang-ewink

Post on 03-Jul-2015

1.897 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

PEDOMAN

PELATIHAN PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH

Kompetensi Supervisi Akademik

DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2010

Page 2: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Direktorat Tenaga Kependidikan Kompleks Perkantoran Kemendiknas Gedung D Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Telp. (021) 57974112 Fax. (021) 57974113 Website : http://www.tendik.org

Page 3: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah i

KATA PENGANTAR

Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

2008 tentang Guru, mengamanatkan bahwa guru wajib

memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi

profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai

bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan

budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi

penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam

sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata

pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan

diampu.

Tugas pokok guru adalah merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Dalam

pelaksanaan tugas di atas guru perlu dibimbing dan dilatih

oleh supervisor/pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi

akademik dan pelatihan profesional guru. Dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan ada enam

dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah, yaitu

dimensi kompetensi kepribadian, supervisi manajerial,

Page 4: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah ii

supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan

pengembangan, dan dimensi kompetensi sosial.

Untuk mewujudkan keenam kompetensi tersebut perlu

dilakukan penguatan kompetensi pengawas sekolah

khususnya kompetensi supervisi akademik melalui kegiatan

pelatihan bagi pengawas sekolah. Penyelenggaraan pelatihan

untuk penguatan kompetensi pengawas sekolah/madrasah

dilaksanakan oleh P4TK dan LPMP. Untuk itu diperlukan

adanya pedoman yang dapat dijadikan acuan bagi setiap

lembaga penyelenggara pelatihan agar proses

penyelenggaaraannya memiliki standar yang sama.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih

atas peran aktif semua pihak yang telah memberikan

kontribusinya bagi usaha peningkatan mutu pengawas

sekolah di Indonesia.

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Prof. Dr. Baedhowi, M.Si NIP. 19490828 197903 1 001

Page 5: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

A. Pendahuluan .................................................. 1

B. Dasar Hukum ………………………………….. 3

C. Tujuan ............................................................ 4

D. Hasil yang Diharapkan ………..………………. 5

E. Peserta/Sasaran ..................……….....…….... 6

F. Strategi Pelaksanaan ..................................... 6

G. Struktur dan Materi Program .......………........ 7

H. Bahan/Buku Sumber ……………...…….......... 9

I. Nara Sumber/Fasilitator …………….………… 10

J. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggara 11

K. Metode Pembelajaran/Pembimbingan …........ 12

L. Kegiatan Belajar ……………………………….. 14

M. Evaluasi dan Sertifikasi ………………………. 16

N. Pelaporan ....................................................... 17

O. Anggaran Biaya .............................................. 18

Page 6: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah iv

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Materi Pelatihan Lampiran 2 : Format Rencana Pengawasan Akademik

(RKA) Lampiran 3 : Rambu-rambu Kegiatan On-Service

Learning Lampiran 4 : Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Formatif dan

Penilaian Sumatif Lampiran 5 : Sistematika Pelaporan Penyelenggaraan

Pelatihan Lampiran 6 : Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pelatihan Lampiran 7 : Tata-Tertib Peserta

Page 7: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 1

A. PENDAHULUAN

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun

2008 Tentang Guru dan Permendiknas Nomor 12 tahun

2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas

Sekolah/Madrasah diperlukan adanya program penguatan

kompetensi pengawas sekolah melalui kegiatan pelatihan

pengawas sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat

Tenaga Kependidikan melalui P4TK dan LPMP. Dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru pasal 15

ayat (4) huruf (d) dinyatakan bahwa kewajiban guru yang

diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan

adalah melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan

profesional guru dan tugas pengawasan. Oleh sebab itu

tugas pengawas satuan pendidikan adalah (1) melakukan

pengawasan akademik dan pengawsan manajerial dan (2)

melakukan pembimbingan dan pelatihan profesional guru

dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu

merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses

pembelajaran/ pembimbingan. Dengan kata lain pengawas

sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan

profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Dalam rangka memperoleh pemahaman bersama

tentang diklat kompetensi pengawas sekolah maka perlu

disusun model pembimbingan/pelatihan guru yang akan

dilaksanakan pada pelatihan pengawas sekolah baik yang

Page 8: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 2

dilaksanakan oleh P4TK maupun oleh LPMP. Pelaksanaan

pelatihan pengawas sekolah mengacu kepada Standar

Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah sebagaimana

dinyatakan dalam Permendiknas Nomor 12 tahun 2007.

Salah satu dimensi kompetensi pengawas sekolah yang

dinilai paling relevan dengan peningkatan kompetensi guru

adalah dimensi kompetensi supervisi akademik.

Melalui peningkatan kompetensi supervisi akademik,

pengawas sekolah akan memiliki kemampuan

membimbing/melatih guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran/pembimbingan yang dapat menumbuh-

kembangkan potensi siswa agar lebih kreatif, inovatif,

mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, dan berjiwa

wirausaha.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka pada tahun

2010 Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Kementerian Pendidikan Nasional melalui P4TK dan

LPMP memprogramkan penguatan kompetensi pengawas

sekolah melalui pelatihan kompetensi supervisi akademik.

Output dari kegiatan pelatihan tersebut adalah

terwujudnya pengawas sekolah yang memiliki kemampuan

membimbing guru agar lebih profesional dalam

melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan

inovatif sehingga dapat menumbuh-kembangkan perserta

Page 9: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 3

didik untuk berpikir kreatif, inovatif, mampu memecahkan

masalah, berpikir kritis dan berjiwa wirausaha).

B. LANDASAN HUKUM

Pentingnya penguatan kompetensi pengawas

sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan

profesional guru didasarkan pada peraturan dan

perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008

Tentang Guru.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12

Tahun 2007 Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39

Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru

dan Pengawas Satuan Pendidikan.

Page 10: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 4

C. TUJUAN

Tujuan umum: Setelah selesai pelatihan, peserta memiliki

keterampilan melaksanakan supervisi akademik sehingga

dapat membimbing guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan peserta

didik untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu

memecahkan masalah dan berjiwa wirausaha.

Tujuan khusus: Agar pengawas sekolah dapat:

1. Menguasai berbagai model/pendekatan/metode/ teknik

pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

2. Mendemonstrasikan dan melaksanakan teknik-teknik

supervisi akademik khususnya dalam melatih/

membimbing guru agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan

perserta didik untuk berpikir kreatif, inovatif, mampu

memecahkan masalah, berpikir kritis dan berjiwa

wirausaha.

3. Melatih dan membimbing guru dalam merencanakan

dan melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk

perbaikan mutu pembelajaran.

Page 11: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 5

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah

terwujudnya pengawas sekolah yang terampil dalam (1)

membuat rencana kepengawasan akademik (RKA)

khususnya untuk melatih/membimbing guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan

inovatif termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) (2)

mempraktekkan pelatihan/pembimbingan guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

termasuk PTK untuk perbaikan pembelajaran dan (3)

menyusun laporan hasil kegiatan pelatihan/pembimbingan

guru dalam proses pembelajaran dan penelitian tindakan

kelas berbasis model-model pembelajaran yang dapat

menumbuhkembangkan peserta didik berpikir kreatif,

inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir kritis dan

berjiwa wirausaha.

Melalui hasil pelatihan tersebut di atas maka

pengawas sekolah akan dapat melaksanakan tugas

sebagai supervisor pendidikan khususnya dalam

melaksanakan supervisi akademik dan pelatihan/

pembimbingan kemampuan profesional guru.

Page 12: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 6

E. PESERTA/SASARAN

Peserta kegiatan ini adalah Pengawas Sekolah

yang ada di kabupaten/kota baik pengawas TK/SD

maupun pengawas SMP-SMA-SMK dari seluruh

Indonesia.

Prioritas peserta pelatihan adalah koordinator

pengawas sekolah (Korwas) di kabupaten/kota dan

pengawas sekolah dengan mengutamakan pengawas

sekolah berpendidikan minimal S-1 untuk pengawas

TK/SD dan S-2 untuk pengawas SMP-SMA-SMK. Jumlah

peserta untuk setiap angkatan maksimal 60 orang dengan

komposisi : 20 pengawas TK/SD, 10 orang pengawas

SMP, 10 orang pengawas SMA, 10 orang pengawas SMK,

10 orang pengawas SLB.

F. STRATEGI PELAKSANAAN

Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan

pendekatan in service learning- on service learning- in

service learning (in-on-in). Dalam pengertian, setiap

pelatihan dilakukan melalui tiga tahap, sebagai

(1) In-Service Learning tahap 1 yaitu sebanyak 40 jam

tatap muka diselenggarakan oleh penyelenggara

pelatihan (LPMP-P4TK). Kegiatan diisi pembahasan

dan penyusunan Rencana Kepengawasan Akademik

(RKA) untuk pembimbingan/pelatihan guru dalam

Page 13: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 7

proses pembelajaran kreatif-inovatif serta penelitian

tindakan kelas untuk perbaikan mutu pembelajaran.

(2) On-Servive Learning dilaksanakan dalam bentuk

praktek peserta pelatihan di sekolah binaannya

masing-masing, yakni melaksanakan pembimbingan

guru tentang pembelajaran kreatif-inovatif berbasis

PTK selama 3 bulan setelah selesai mengikuti in-

service learning tahap 1. Selama peserta pelatihan

melaksanakan kegiatan on-service learning,

penyelenggara pelatihan harus melaksanakan

pemantauan kegiatan peserta di sekolah binaannya.

(3) In-Service Learning tahap 2 diisi dengan kegiatan

evaluasi dan refleksi melalui presentasi dan

pembahasan hasil praktek lapangan (on-service

learning) di sekolah binaannya masing-masing.

Kegiatan in-service learning tahap 2 sebanyak 20 jam

tatap muka, dilaksanakan oleh penyelenggaran

pelatihan (LPMP-P4TK).

G. STRUKTUR DAN MATERI PROGRAM

Struktur program dan materi pelatihan penguatan

kompetensi pengawas sekolah dijelaskan dalam bagan di

bawah ini.

Page 14: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 8

PROGRAM MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU

UMUM

Kebijakan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Tentang Penguatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

2 Jam (in-servive learning tahap 1)

INTI

1. Model-model pembelajaran PAIKEM antara lain; problem solving, inquiry, eksperimen, simulasi/demonstrasi dengan menggunakan media berbasis ICT.

18 Jam (in-service learning tahap 1)

2. PTK (konsep dasar, langkah dan prosedur pelaksanaan , penyusunan proposal, penulisan laporan hasil)

10 jam (in-service learning tahap 1)

3. Teknik-teknik Supervisi Akademik khususnya untuk pembimbingan/ pelatihan guru tentang pembelajaran dan PTK.

10 jam (in-service learning tahap 1)

PRAKTEK

Semua Peserta melaksanakan pembimbingan/pelatihan guru di sekolah binaannya masing-masing tentang proses pembelajaran kreatif dan inovatif termasuk PTK untuk perbaikan mutu pembelajaran.

3 bulan setelah diklat selesai (on-service learning)

EVALUASI

Presentasi hasil praktek pelatihan/pembimbingan guru tentang model-model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan PTK untuk perbaikan mutu pembelajaran

16 jam (in-service learning tahap 2)

Page 15: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 9

PROGRAM MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU

REFLEKSI

Analisis dan tindak lanjut laporan hasil praktek pembimbingan/ pelatihan guru tentang proses pembelajaran dan PTK untuk perbaikan mutu pembelajaran

4 jam (in-service learning tahap 2)

JUMLAH 60 Jam

Keterangan :

1. Dalam struktur program di atas satu jam

pelajaran adalah 45 menit.

2. Silabus materi pelatihan dapat dilihat pada lampiran 1.

H. BAHAN/BUKU SUMBER

Bahan ajar untuk pelatihan adalah Modul Pelatihan

bagi Pengawas Sekolah, yang dihasilkan oleh Direktorat

Tenaga Kependidikan tahun 2008 -2009 dan beberapa

rujukan yang relevan dari program; Bermutu, JICA, USAID,

AUSAID, UNICEF, UNESCO, atau bahan lain yang

relevan dengan tujuan dan materi pelatihan penguatan

kompetensi pengawas sekolah. Bersumber dari modul-

modul di atas maka ditetapkan bahan ajar pelatihan

sebagai berikut :

Page 16: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 10

1. Bahan Pelatihan Kelompok PAIKEM (Berpikir kritis

pengawas, pemecahan masalah, strategi

pembelajaran dan pemilihannya, tematik kelas awal,

model Pembelajaran IPA terpadu, Model Pembelajaran

IPS terpadu, Stategi Pembelajaran dan Pemilihannya,

TIK Dalam Pembelajaran, Pembelajaran Tatap Muka,

Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak

Terstruktur, Pembelajaran Tuntas, Pembelajaran

Remedial, Pembelajaran Pengayaan)

2. Bahan Pelatihan Kelompok Supervisi Akademik

(Supervisi Akademik, Metode dan Teknik Supervisi,

Panduan bekerja sebagai Pembimbing, Panduan

Lesson Study-MGMP& LSBS).

3. Bahan Pelatihan Kelompok Penelitian Tindakan Kelas

(KTI Pengawas, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian

Tindakan Sekolah Pengawas).

Bahan ajar di atas menjadi lampiran tersendiri

menyertai buku pedoman ini. Namun demikian

penyelenggara dan atau nara sumber dapat

menggunakan referensi lain yang relevan dan menunjang

materi pelatihan.

I. NARA SUMBER/FASILITATOR

Nara sumber pada pelaksanaan pelatihan program

penguatan pengawas sekolah ini adalah Master Trainer

Page 17: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 11

(MT) Provinsi, Dosen LPTK setempat yang relevan,

Instruktur PLPG, widyaiswara dari P4TK/LPMP, tenaga

dari Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK.

Khusus untuk nara sumber yang melatih materi PTK

dipersyaratkan tenaga-tenaga yang telah memiliki

pengalaman melaksanakan Penelitian Tindakan.

Rekrutmen dan penugasan nara sumber untuk pelatihan

ini menjadi tanggung jawab lembaga penyelenggara.

J. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGARAAN

Penyelenggara dan tempat penyelenggaraan

pelatihan pengawas sekolah adalah: Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (P4TK).

No. Kegiatan

Tanggung Jawab

PMPTK LPMP P4TK LPPKS LPTK

1. Regulasi dan standarisasi v

2. Pengajuan peserta berkoordinasi dengan dinas pendidikan

v

3. Membuat data base dan menentukan peserta dan fasilitator pelatihan

v

3. Memanggil peserta pelatihan v

Page 18: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 12

No. Kegiatan

Tanggung Jawab

PMPTK LPMP P4TK LPPKS LPTK

4. Menyediakan tempat dan akomodasi v

5. Mengadministrasikan pelatihan v

6. Mengajukan calon fasilitator v v

7. Menetapkan fasilitator v

8. Melaksanakan pelatihan a. In service learning

v

b. On service learning v

c. In service learning v

9. Melakukan pendampingan on service learning (On)

v v

10. Melakukan evaluasi pelatihan v

11. Melaporkan v

12. Melakukan pemantauan dalam rangka penjaminan mutu

v v

K. METODE PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN

Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah

yang dilaksanakan di P4TK atau LPMP, menggunakan

berbagai pendekatan dan metode pembelajaran/

pembimbingan yang dapat mengoptimalkan partisipasi

belajar peserta pelatihan baik secara individual maupun

Page 19: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 13

secara kelompok. Beberapa metode yang digunakan

secara simultan untuk setiap pembahasan materi pelatihan

antara lain;

1. Curah pendapat dan dialog interaktif dengan peserta

diklat

2. Diskusi membahas dan memecahkan masalah yang

berkaitan dengan mata diklat, Rencana

Kepengawasan Akademik (RKA) untuk membimbing

guru dalam melaksanakan pembelajaran kreatif-

inovatif dan PTK.

3. Penugasan individual dan kelompok menyusun RKA

tentang pembelajaran kreatif-inovatif, dan PTK,

4. Demonstrasi /simulasi model pembelajaran berbasis

PAIKEM antara lain; problem solving, inquiry,

eksperimen, demontrasi/simulasi dengan

menggunakan media berbasis ICT.

5. Berbagai metode pembelajaran lain yang relevan.

Melalui metode-metode tersebut diharapkan terjadi

kolaborasi dinamis antar peserta dengan peserta dan

peserta dengan nara sumber/fasilitator maupun dengan

pihak penyelenggara.

Page 20: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 14

L. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan belajar peserta selama pelatihan berlangsung

diatur sebagai berikut

1. Diskusi Umum

a. Diskusi umum merupakan kegiatan yang diikuti

oleh semua peserta terutama dalam (1)

membahas materi pelatihan yang harus dikuasai

oleh semua peserta (2) membahas laporan hasil

dari diskusi kelompok.

b. Kegiatan diskusi umum dipimpin oleh seorang

moderator dan seorang sekretaris yang mencatat

proses dan hasil diskusi serta menyusun laporan

secara ringkas untuk disampaikan secara tertulis

kepada panitia.

2. Diskusi Kelompok

a. Peserta dibagi menjadi empat kelompok yakni :

Kelompok I :

Membahas dan menyusun RKA untuk

Pelatihan/Pembimbingan Guru tentang Model-

Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif

dan Menyenangkan (PAIKEM).

Kelompok II :

Membahas dan menyusun RKA untuk

pelatihan/pembimbingan guru tentang Penelitian

Page 21: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 15

Tindakan Kelas untuk perbaikan mutu

pembelajaran.

Kelompok III :

Membahas dan menyusun Teknik-Teknik Supervisi

Akademik untuk Pelatihan/ Pembimbingan Guru

tentang Model-model PAIKEM.

Kelompok IV :

Membahas dan menyusun Teknik-teknik Supervisi

Akademik untuk Pelatihan/pembimbingan guru

tentang Penelitian Tindakan Kelas untuk perbaikan

mutu pembelajaran.

Catatan : Kelompok I bekerjasama dengan

kelompok III dan Kelompok II bekerjasama dengan

kelompok IV. Format RKA ada pada lampiran 2.

b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua dan

seorang sekretaris kelompok.

c. Setiap kelompok melaporkan hasil-hasil

diskusinya pada kegiatan diskusi umum.

d. Prosedur dan tata cara pembahasan

materi/permasalahan ditentukan oleh

kelompoknya masing-masing.

Page 22: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 16

e. Ketua kelompok berkewajiban memberikan

laporan secara tertulis dan lengkap tentang hasil

diskusi kepada panitia atau fasilitator.

f. Apabila dipandang perlu, setiap kelompok dapat

membagi diri dalam sub kelompok dengan catatan

bahwa hasil akhir merupakan tanggung jawab

kelompok yang bersangkutan.

M. EVALUASI DAN SERTIFIKASI

Dalam pelatihan penguatan kompetensi pengawas

sekolah diperlukan adanya evaluasi yang berkelanjutan.

Evaluasi meliputi (a) evaluasi peserta selama mengikuti

kegiatan pelatihan penguatan kompetensi pengawas

sekolah dalam dimensi kompetensi supervisi akademik

(penilaian formatif) dan penilaian hasil belajar peserta

pada akhir pelatihan (penilaian sumatif) (b) evaluasi

penyelenggaraan pelatihan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan penyelenggaraan pelatihan dari segi tujuan,

program, materi, strategi dan metode pembelajaran,

narasumber, dan proses penyelenggaraan pelatihan

Instrumen penilaian disusun oleh lembaga penyelenggara

pelatihan. Rambu-rambu atau kisi-kisi instrumen untuk

penilaian formatif, penilaian sumatif dan penilaian

penyelenggaraan pelatihan dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 23: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 17

Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan

berdasarkan hasil dari penilaian formatif dan penilaian

sumatif diberikan sertifikat oleh penyelenggara pelatihan.

N. PELAPORAN HASIL

Ada tiga laporan hasil pelatihan penguatan

kompetensi pengawas sekolah yang perlu disusun dan

disampaikan kepada Ditjen PMPTK. Ketiga laporan

tersebut adalah (a) laporan hasil diskusi kelompok oleh

ketua-ketua kelompok (b) laporan hasil diskusi umum oleh

moderator diskusi umum dan (c) laporan penyelenggaraan

diklat oleh panitia penyelenggara diklat.

1. Laporan diskusi kelompok pada kegiatan in-service

learning tahap 1, merupakan pertanggungjawaban

setiap kelompok dalam diskusi umum atas tugas-tugas

yang diberikan oleh fasilitator. Berdasarkan laporan

tersebut akan ada masukan dan saran-saran dari

forum sebagai bahan perbaikan terhadap hasil diskusi

kelompok. Hasil diskusi kelompok yang telah

diperbaiki dan disempurnakan dilaporkan oleh setiap

ketua kelompok kepada panitia penyelenggara

pelatihan

2. Laporan hasil diskusi umum adalah laporan yang

disampaikan oleh moderator kepada panitia

Page 24: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 18

penyelenggara diklat tentang jalannya diskusi umum

dan pemaparan hasil diskusi semua kelompok.

3. Laporan panitia penyelenggara pelatihan yang

merupakan bentuk tagihan dari penyelenggara

pelatihan (P4TK dan LPMP) yang disampaikan kepada

Ditjen PMPTK. Laporan proses dan hasil pelatihan

penguatan kompetensi pengawas sekolah berisi (a)

proses dan hasil in-service learning tahap 1 (b) laporan

proses dan hasil on-service learning peserta pelatihan,

dan (c) laporan proses dan hasil in-service learning

tahap 2. Sistematika laporan penyelenggaraan

pelatihan sebagaimana terlihat pada lampiran 5

O. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya untuk kegiatan pelatihan penguatan

kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi

supervisi akademik bersumber dari DIPA LPMP dan P4TK

tahun anggaran 2010. Anggaran tersebut digunakan untuk

biaya penyelenggaraan in-service learning tahap 1 (40

jam), in-service learning tahap 2 (20 jam) dan biaya

pemantauan kegiatan on-service learning peserta

pelatihan yakni praktek pembimbingan/pelatihan guru

tentang pembelajaran kreatif-inovatif dan penelitian

tindakan kelas.

Page 25: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 19

Penggunaan anggaran pelatihan penguatan

kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi

supervisi akademik dilaporkan penyelenggara kepada

Ditjen PMPTK.

Page 26: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 20

Page 27: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 28: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah
Page 29: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 21

Lampiran 1.

SILABUS MATERI PELATIHAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

DIMENSI KOMPETENSI SUPERVISI AKADEMIK TAHUN 2010

NO KOMPETENSI MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER MINIMAL YANG DISARANKAN

1. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM)

a. Inquiry b. Problem Solving c. Eksperimen d. Simulasi e. Demonstrasi f. Tematik g. Tugas dan Resitasi h. Team Teaching i. Kontekstual j. Ekspositori k. Diskusi l. Berbasis ICT

Setelah mengikuti pelatihan ini pengawas diharapkan dapat membimbing guru dalam memahami, memilih dan menggunakan strategi/metode /teknik pembelajaran/ bimbingan yang dapat mengembangkan potensi siswa melalui mata-mata pelajaran yang relevan.

18x45 menit

Bahan Pelatihan Kelompok PAIKEM (Berpikir kritis pengawas, pemecahan masalah, strategi pembelajaran dan pemilihannya, tematik kelas awal, model Pembelajaran IPA terpadu, Model Pembelajaran IPS terpadu, Stategi Pembelajaran dan Pemilihannya, TIK Dalam Pembelajaran, Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur, Pembelajaran Tuntas, Pembelajaran Remedial, Pembelajaran Pengayaan)

Page 30: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 22

NO KOMPETENSI MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER MINIMAL YANG DISARANKAN

2. Penelitian Tindakan Kelas

a. Konsep dasar PTK b. Prosedur

Pelaksanaan PTK c. Proposal PTK d. Laporan PTK e. Membimbing guru

dalam melaksanakan PTK

Setelah mengikuti kegiatan ini, pengawas diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan melaksanakan penelitian tindakan dan mampu membimbing dan memberi contoh guru dalam melaksanakan PTK.

10x45 menit

Bahan Pelatihan Kelompok Penelitian Tindakan Kelas (KTI Pengawas, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah Pengawas).

Page 31: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 23

NO KOMPETENSI MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER MINIMAL YANG DISARANKAN

3. Supervisi Akademik

a. Pengertian Supervisi b. Merencanakan

Program Supervisi (RKA, Menyusun Kriteria Keberhasilan, Menyiapkan Instrumen)

c. Melaksanakan Supervisi Akademik (Menerapkan pendekatan, teknik, prinsip Supervisi yang tepat, kontinyu, obyektif, konstruktif, humanistic dan kolaboratif)

d. Menindaklanjuti hasil Supervisi (Melakukan evaluasi hasil supervisi, menyusun program tindak lanjut)

e. Simulasi Supervisi Akademik membimbing Guru melaksanakan pembelajaran PAIKEM

i). Memahami berbagai metode, teknik dan prinsip supervisi dan mampu mempraktikkannya dalam membina guru.

ii). Mengembangkan metode, teknik dan prinsip supervisi sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dihadapi guru.

iii). Mensimulasikan metode, teknik dan prinsip supervisi dalam membimbing guru melaksanakan PAIKEM

10x45 menit

Bahan Pelatihan Kelompok Supervisi Akademik (Supervisi Akademik, Metode dan Teknik Supervisi, Panduan Bekerja sebagai Pembimbing, Panduan Lesson Study-MGMP& LSBS).

Page 32: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 24

Lampiran 2. PANDUAN MENYUSUN

RENCANA KEPENGAWASAN AKADEMIK (RKA)

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

1 FOKUS MASALAH Berisi tentang penjelasan hasil identifikasi tentang keadaan

atau masalah yang ditemukan dalam kepengawasan

akademik tentang pelaksanaan pembelajaran yang harus

segera diselesaikan atau dipecahkan

contoh : pengembangan

pembelajaran tematik, Inquiry,

Problem Solving, Eksperimen,

Simulasi, Demonstrasi, Tematik,

Tugas dan Resitasi, Team

Teaching, Kontekstual, Ekspositori,

Diskusi, Berbasis ICT

2 TUJUAN a. Meningkatkan: pengembangan,interaksi, penyelesaian

masalah yang bebas dari kesalahan atau membangun

sebuah komitmen tentang kapasitas atau kompetensi

guru.

b. Membantu guru:mengembangkan kemampuan

profesionalnya, keterampilan mengajarnya.

c. Memantau KBM ke kelas-kelas

i. Meningkatkan kompetensi

pedagogik dan profesional

guru

ii. Guru dapat menggunakan

metode pembelajaran yang

tepat.

Page 33: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 25

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

3 INDIKATOR Indikator keberhasilan kegiatan supervisi akademik adalah

patokan ukuran tingkat pencapaian yang mengacu pada focus

masalah dan tujuan supervisi akademik yang telah ditetapkan

atau target target yang ditetapkan dan dapat diukur

i. Semua guru di sekolah binaan

melaksanakan PAIKEM

ii. 60 % Guru di sekolah binaan

dapat menggunakan ICT untuk

belajar dan pembelajaran.

4 METODE/TEKNIK Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Metode dapat merealisasikan strategi yang telah ditetapkan,

atau dengan kata lain metode adalah cara yang dapat

digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian

suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode,

tapi dapat juga sebaliknya.

Teknik dalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode

Taktik dalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu

teknik atau metode tertentu yang sifatnya lebih individual

Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses supervisi

contoh:

i. Bimbingan Teknis kelompok

atau individual(kunjungan

kelas, observasi kelas,

kunjungan antar kelas,

evaluasi diri, supervise klinis),

ii. Pendampingan dengan

pemberian contoh.

iii. Pelatihan

iv. Workshop

v. Partnership/kemitraan

vi. Group Conference dll

Page 34: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 26

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

5 SKENARIO KEGIATAN Skenario Kegiatan : adalah tahapan-tahapan yang dilakukan

dalam melaksanakan supervisi, seperti scenario pada

supervisi pelaksanaaan pembelajaran yaitu meliputi: pra

pembinaan, kegiatan awal, kegiatan inti,penutup

(pertemuan balikan) dan tindak lanjut

Pertemuan awal meliputi :

a. Identifikasi konteks pembelajaran yang menjadi

perhatian guru

b. Menterjemahkan kedalam instrumen prilaku yang dapat

diobservasi

c. Mengidentifikasi prosedur untuk perbaikan

pembelajaran yang diinginkan

d. membantu guru menetapakan tujuan perbaikan

pembelajaran

e. Menyusun jadwal kegiatan observasi kelas

f. Memilih instrumen observasi dan menetapkan prilaku

mana yang direkam dalam observasi tersebut

g. Klarifikasikan konteks pembelajaran,dan data informasi

yang akan direkam dalam observasi kelas

Page 35: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 27

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

Kegiatan inti meliputi kegiatan pengawas dalam mengamati

dan mencermati tindakan guru yang diarahkan kepada tujuan

atau kompetensi yang dirumuskan sesuai kesepakatan

sekaligus merekam kegiatan secara lengkap sebagai bahan

diskusi.

Kegiatan Penutup berisi tentang feedback dan tindak lanjut

yang berisi tentang:

a. Analisis hasil observasi

b. meminta guru untuk mengintrepretasi terhadap hasil

observasi (data dan informasi)

c. membuat keputusan tentang perubahan yang

dilakukan

d. memperoleh kesimpulan dan opini guru

e. Mendorong guru mempertimbangkan model ,tujuan

metode pembelajaran alternative beserta landasan-

landasannya.

f. menunjukan kepada guru tentang peluang

mempraktekan dan membandingkan

Page 36: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 28

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

6 SUMBER DAYA Bahan/alat atau sumber yang digunakan dalam membantu

kelancaran pelaksanaan supervisi

Contoh: Power Point tentang

model-model pembelajaran, ruang

khusus, labolatorium,

perpustakaan,media-media

pembelajaran.

7 PENILAIAN DAN

INSTRUMEN

Penilaian dan instrument adalah kegiatan memberi keputusan

melalui pengukuran tentang pelaksanaan supervisi dalam

bentuk kuantitatif atau kualitatif dengan menggunakan alat/

instrumen pengumpul data untuk memudahkan pelaksanaan

supervisi.

Contoh: instrumen observasi

kemampuan guru dalam

Pembelajaran, instrumen penilaian

kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat menggunakan

APKG (Alat Penilaian Kemampuan

Guru) dsb.

8 RENCANA TINDAK

LANJUT

Berisi kegiatan yang harus dilakukan setelah umpan balik

berupa strategi-strategi atau metode alternatif untuk

mencapai perubahan yang diinginkan.

Setelah menggunakan strategi atau

metode tertentu, ternyata belum

berhasil, maka tindaklanjut dapat

menggunakan alternative lain,

berupa siklus metode yang cocok

seperti:

i. Bimbingan Teknis kelompok

atau individual (kunjungan

kelas, observasi kelas,

Page 37: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 29

No Langkah-langkah RKA Uraian Contoh

kunjungan antar kelas,

evaluasi diri, supervisi klinis),

ii. Pendampingan dengan

pemberian contoh.

iii. Pelatihan

iv. Workshop

v. Partnership/kemitraan

vi. Group Conference dll

Page 38: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 30

PRAKTEK MEMBUAT RENCANA KEPENGAWASAN AKADEMIK/MANAJERIAL(RKA/RKM)

Nama Pengawas Sekolah : Jenis Pengawasan/Rumpun Kab/Kota/Prop :

No Fokus

Masalah Tujuan Indikator

Keberhasilan Metode/ Teknik

supervisi

Skenario kegiatan/

langkah-langkah kegiatan

Sumber daya

Penilaian dan

instrumen

Rencana Tindak lanjut

Mengetahui Koordinator Pengawas/Ketua KKPS

Page 39: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 31

Lampiran 3

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KEGIATAN ON-SERVICE LEARNING

A. Pengantar

Penyelenggara kegiatan penguatan kompetensi pengawas

sekolah dalam hal ini P4TK dan LPMP diharapkan

melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev)

pada kegiatan On-Service Learning setelah kegiatan In-

Service Learning (tatap muka dalam pelatihan). Kegiatan

On-Service Learning pengawas sekolah difokuskan pada

upaya membimbng guru dalam melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas.

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk

menjamin pelaksanaan in-service learning dan in-service

learning sudah sesuai dengan hasil pelatihan (tatap

muka). Monitoring bertujuan untuk mengamati fakta-fakta

yang sedang atau sudah terjadi, tanpa melakukan

intervensi atau perlakuan baru, sedangkan evaluasi yang

dilaksanakan pada saat monitoring bertujuan memberi

penilaian formatif, sedangkan evaluasi akhir dimaksudkan

untuk mengetahui pelaksanaan program penguatan

kompetensi pengawas sekolah secara kumulatif.

Page 40: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 32

Instrumen Monev disusun oleh masing-masing

penyelenggara pelatihan dengan memperhatikan aspek

dan indikator minimal seperti ditunjukan pada kisi-kisi

berikut.

Page 41: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 33

B. Aspek dan Indikator

No Aspek Indikator

1

Penyusunan RKA dengan

focus pembimbingan terhadap

guru menggunakan

Pendekatan Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

Menyenangkan (PAIKEM)

Bukti Silabus dan RPP guru binaan dalam menggunakan strategi/metode

/teknik pembelajaran/ bimbingan yang dapat mengembangkan potensi siswa

melalui mata-mata pelajaran yang relevan. Pendekatan atau metode yang

dimaksud antara lain:

a. Inquiry, Problem Solving, Eksperimen, Ekspositori

b. CTL

c. Tematik

d. Pembelajaran Tuntas

e. Pembelajaran Remedial

f. Pembelajaran Pengayaan

g. Lesson Study

h. Berbasis TIK,

dsb

Page 42: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 34

No Aspek Indikator

2 Pelaksanaan supervisi

akademik

Ada bukti pengawas sekolah melaksanakan supervisi akademik terhadap

guru binaan melalui:

a. Kegiatan pra-pengamatan, pengamatan, penilaian proses

pengamatan, pertemuan setelah pengamatan, analisis hasil

pengamatan, evaluasi pengamatan, dan laporan.

b. Menerapkan pendekatan, teknik, prinsip Supervisi yang tepat, kontinyu,

obyektif, konstruktif, humanistic dan kolaboratif) dalam hal ini petugas

monev mengamati pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi

akademik.

3 Pelaksanaan Bimbingan

Peneltian Tindakan Kelas

pada guru binaan

Bukti pelaksanaan bimbingan terhadap guru berupa:

a. Pelaksanaan bimbingan (nama guru, tempat, waktu, teknik, hasil,

bahan/hand out dan dokumen lain yang mendukung)

b. Judul-judul PTK guru binaan (Rumusan masalah pembelajaran)

c. Rekap masalah/ kendala dan upaya pemecahan pada saat

melaksanakan bimbingan.

Page 43: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 35

Lampiran 4

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF PESERTA PELATIHAN

NO ASPEK Indikator Ketr.

1. KEGIATAN

PEMBELAJARAN

a. Kehadiran peserta di ruang Diklat

b. Kesiapan peserta mengikuti sesi pembelajaran

c. Keseriusan peserta mengikuti sesi pembelajaran

d. Keterlibatan peserta dalam diskusi kelompok

e. Keseriusan peserta dalam mengerjakan tugas yang diberikan nara

sumber

f. Gagasan Inovatif/Ide Kreatif/pertanyaan/komentar yang disampaikan

peserta dalam pembelajaran

Penilaian formatif

setelah selesai

pembelajaran/mata

diklat

2. SIKAP DAN

PERILAKU

a. Berbusana rapi dan sopan.

b. Tegas dalam mengambil keputusan.

c. Ramah,luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar terhadap orang

lain.

d. Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas sekolah.

e. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan tugas-tugas jabatannya.

Page 44: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 36

NO ASPEK Indikator Ketr.

f. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok

dan tanggungjawabnya.

g. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan orang lain.

h. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan

kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

i. Menampilkan sikap bersahabat kepada orang lain

j. Mengendalikan diri pada waktu menghadapi orang lain yang

berperilaku kurang sopan.

k. Menggunakan kata-kata sopan dalam berkomunikasi.

l. Menghargai setiap perbedaan pendapat.

3. KRITERIA

KELULUSAN

a. Adanya perolehen nilai minimal 75 baik dari penilaian formatif dan

sumatif (berupa tes tertulis setiap mata diklat)

b. Kehadiran dalam setiap sesi secara keseluruhan manimal 90%

c. Melaksanakan kegiatan on service sesuai rencana dan tepat waktu

d. Mematuhi tata terib yang berlaku

e. Ada kreativitas setiap sesi kegiatan dibuatkan ”learning log”

Soal tes tertulis

disiapkan oleh nara

sumber

Page 45: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 37

Lampiran 5.

SISTEMATIKA LAPORAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar isi Bab I Pendahuluan

A. Rasional B. Tujuan C. Sasaran D. Hasil yang diharapkan

BAB II Pelaksanaan Diklat A. Kegiatan In-Service Learning Tahap I B. Kegiatan On Service Learning C. Kegiatan In-Service Learning Tahap 2

BAB III Hasil Diklat A. Kegiatan In-Service Learning Tahap I B. Kegiatan On Service Learning C. Kegiatan In-Service Learning Tahap 2

BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi LAMPIRAN

1. Nama Peserta Diklat 2. Jadwal kegiatan Diklat 3. Hasil dari Tugas-tugas yang dibuat Peserta Diklat 4. Lainnya yang diangap perlu

Page 46: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 38

Lampiran 6. KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PELATIHAN

PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH DIMENSI SUPERVISI AKADEMIK TAHUN 2010

NO ASPEK Indikator Ketr.

1. Kegiatan

Pembelajaran

a. Kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tuntutan

kompetensi/ tujuan pelatihan.

b. Kesesuaian antara kompetensi yang dituntut dengan bahan/ materi yang

diberikan/ disajikan dalam pembelajaran.

c. Kesesuaian antara kompetensi yang dituntut dengan strategi/ metode

yang digunakan dalam pembelajaran.

d. Kesesuaian antara kompetensi yang dituntut dengan sistem penilaian

yang digunakan untuk melihat ketercapaian hasil pembelajaran.

e. Kesesuaian antara kompetensi yang dituntut dengan instrumen/ alat

penilaian yang digunakan untuk melihat ketercapaian hasil pembelajaran.

f. Proporsi materi pelatihan antara teori dan aplikasi/ praktek/ praktekum.

g. Lamanya waktu pelaksanaan (jadwal) pelatihan per program disesuaikan

dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam pelatihan.

h. Lamanya waktu pelaksanaan (jadwal) pelatihan per hari disesuaikan

dengan kegiatan-kegiatan lain dalam pelatihan.

Dapat menggunakan

Skala Bertingkat

Misal:

Sangat Memadai,

Cukup Memadai,

Tidak Memadai, dll.

Page 47: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 39

NO ASPEK Indikator Ketr.

2. Kompetensi

Fasilitator / Nara

Sumber

a. Kompetensi fasilitator/instruktur dan kesesuaiannya dengan materi yang disajikan.

b. Materi yang diberikan fasilitator/instruktur dan kesesuaiannya dengan mata pelajaran yang ditugaskannya.

c. Strategi/metode yang digunakan fasilitator/ instruktur dalam penyajian materi dan praktek.

d. Strategi fasilitator/ instruktur dalam : i. Memotivasi belajar peserta diklat. ii. Menghilangkan kejenuhan dalam belajar. iii. Memberikan kesempatan untuk bertanya jawab/ diskusi. iv. Menyimpulkan materi pembelajaran.

e. Media/ alat presentasi yang digunakan fasilitator/ instruktur dalam penyajian materi dan praktek.

f. Sikap fasilitator/ instruktur terhadap peserta pelatihan. g. Perilaku fasilitator/ instruktur dalam :

i. Penyajian materi dan praktek. ii. Memotivasi peserta pelatihan. iii. Memberikan bimbingan kepada peserta pelatihan. iv. Memberikan penjelasan atas pertanyaan peserta diklat.

h. Kehadiran fasilitator/ instruktur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

i. Kemampuan fasilitator/ instruktur dalam memberikan penilaian hasil belajar peserta didik.

Page 48: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 40

NO ASPEK Indikator Ketr.

j. Kesesuaian apa yang diajarkan fasilitator/ instruktur dengan penilaian (tes) yang digunakannya untuk menilai kemampuan peserta didik.Kompetensi fasilitator/instruktur dan kesesuaiannya dengan materi yang disajikan.

3. Fasilitas

Pembelajaran

a. Kondisi/ kenyamanan kelas/ ruang tempat kegiatan pembelajaran. b. Fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di kelas (OHP, LCD, dan alat

pendukung lainnya) c. Buku/ kumpulan materi pelatihan (Modul) d. Kit pelatihan (tas, blocknote, dsb.) e. Perpustakaan dan kelengkapan sumber rujukan. f. Kelengkapan sarana penunjang tugas-tugas pembelajaran (komputer dan

ruangan komputer).

4. Materi Diklat a. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan

(PAIKEM)

1). Inquiry; 2).Problem Solving; 3). Eksperimen; 4). Simulasi;

5).Demonstrasi; 6). Tematik; 7). Tugas dan Resitasi; 8). Team

Teaching;9). Kontekstual; 10). Ekspositori; 11). Diskusi; dan 12). Berbasis

ICT

b. Penelitian Tindakan Kelas

1). Konsep dasar PTK; 2). Prosedur Pelaksanaan PTK; 3). Proposal PTK;

4). Laporan PTK; dan 5). Membimbing guru dalam melaksanakan PTK

Page 49: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 41

NO ASPEK Indikator Ketr.

c. Supervisi Akademik

(1). Pengertian Supervisi; (2). Merencanakan Program Supervisi (RKA,

Menyusun Kriteria Keberhasilan, Menyiapkan Instrumen); (3).

Melaksanakan Supervisi Akademik (Menerapkan pendekatan, teknik,

prinsip Supervisi yang tepat, kontinyu, obyektif, konstruktif, humanistic

dan kolaboratif); (4). Menindaklanjuti hasil Supervisi (Melakukan evaluasi

hasil supervisi, menyusun program tindak lanjut); (5). Simulasi Supervisi

Akademik membimbing Guru melaksanakan pembelajaran PAIKEM

5 Akomodasi dan

Konsumsi

a. Kondisi/ kenyamanan tempat penginapan yang disediakan.

b. Makanan dan snack yang disediakan untuk peserta pelatihan.

c. Kondisi/ kenyamanan sarana penunjang untuk Olah Raga.

d. Kondisi/ kenyamanan sarana penunjang untuk Kesenian.

e. Kondisi/ kenyamanan sarana penunjang untuk rileks/ rekreasi/ hiburan.

f. Kondisi/ kenyamanan fasilitas kamar mandi dan toilet.

6. Pelayanan

Pengelola / Panitia/

Lembaga

a. Sikap/ perilaku pelayanan yang diberikan lembaga kepada peserta

pelatihan.

b. Penghargaan yang diberikan lembaga kepada peserta pelatihan.

Page 50: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 42

Lampiran 7

TATA TERTIB PESERTA PELATIHAN

1. Kewajiban Peserta a) Pada waktu datang di tempat harus segera

mendaftarkan diri (check in ) kepada petugas pendaftaran (panitia);

b) Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan panitia;

c) Menyerahkan surat tugas dari instansi asal kepada panitia;

d) Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar

e) Menyerahkan SPPD yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing;

f) Menempati kamar yang telah disediakan oleh panitia; g) Mematuhi segala tata tertib serta ikut memelihara

ketertiban dan keamanan selama kegiatan berlangsung.

h) Selama mengikuti kegiatan belajar dalam kegiatan diklat, peserta diwajibkan : - Mengikuti semua kegiatan sesuai dengan arahan

pelatih/nara sumber - Hadir di ruang sidang sepuluh menit sebelum acara

kegiatan dimulai; - Mengisi daftar hadir (pagi, siang, dan malam hari)

sebelum kegiatan dimulai; - Tidak meninggalkan kegiatan belajar, kecuali

dalam hal yang mendesak/sangat penting, setelah mendapat ijin/persetujuan dari panitia/pelatih;

- Memakai tanda pengenal yang telah dibagikan oleh panitia.

- Selama mengikuti kegiatan belajar semua handphone digetarkan

Page 51: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah

Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah 43

2. Hak Peserta Pelatihan a) Semua peserta berhak memperoleh pelayanan yang

sama dari panitia; b) Mendapatkan pelayanan akomodasi dan konsumsi

yang telah disediakan oleh panitia; c) Memperoleh penggantian biaya perjalanan pulang

pergi sesuai dengan peraturan yang berlaku; d) Memperoleh bahan-bahan yang telah disediakan

panitia; e) Memperoleh pelayanan medis yang disediakan panitia

sesuai dengan biaya yang tersedia bagi peserta yang sakit;

f) Bagi yang memenuhi syarat berhak menerima sertifikat dari panitia.

Page 52: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah
Page 53: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah
Page 54: 2.Ps - Pedoman Pelatihan Pengawas Sekolah