12.iman kpd rasul

4
IMAN KEPADA RASUL Oleh : Achmad Hanif, S.Ag . A. TA’RIF NABI DAN RASUL Rasul adalah orang laki-laki pilihan yang diberi wahyu oleh Allah berisi syari’ah dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada kaumnya. Sedang nabi adalah orang laki- laki yang diberi wahyu oleh Allah berisi syari’ah, tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada kaumnya. Rasul dan nabi sama-sama mendapatkan wahyu, tetapi sering kali seorang Nabi diutus Allah kepada kaum yang memang sudah beriman sehingga perannya hanya menjalankan syari’ah yang sudah ada itu dan tidak membawa ajaran baru. Seperti para Nabi yang pernah diutus kepada Bani Israil setelah ditinggalkan Nabi Musa, mereka bertugas mengajarkan dan mengamalkan Taurat, tidak membawa ajaran yang baru (bukan dari Taurat) (QS.2:246). Di sinilah rahasia sabda Nabi : al-ulama waratsatul An- biya, bukan waratsatur rasul, karena peran ulama hanya terbatas pada menyampaikan ajaran agama yang ada bukan membuat aturan baru. B. JUMLAH NABI DAN RASUL Ketika Rasulullah ditanya oleh Abu Dzar, tentang berapa jumlah para nabi dan rasul itu. Nabi menjawab 120 (seratusdua puluh) ribu, dari mereka itu terdapat 313 (tiga ratus tiga belas) rasul. Dari jumlah itu, yang tersebut namanya dalam Al Qur’an ada 25 orang, yaitu : 1.Adam, 2. Nuh, 3. Idris, 4. Shalih, 5. Ibrahim, 6. Hud, 7. Luth, 8.Yunus, 9. Ismail, 10. Ishaq, 11. Ya,qub, 12. Yusuf, 13. Ayyub, 14. Syu’aib, 15. Musa, 16.Harun, 17. Yasa’, 18. Dzulkifli, 19. Dawud, 20. Zakariyyah, 21.Sualaiman, 22. Ilyas, 23. Yahya, 24. Isa dan 25. Muhammad SAW. 18 orang nabi disebutkan namanya dalam surah Al An’am(6):83-86, kemudian yang lainnya disebutkan di ayat-ayat lain seperti QS. Ali Imran(3):33, Al A’raf : 65, 73, 85, Huud(11):50, 61, 84, Al Anbiya(21): 85. Syubuhat yang muncul dalam masalah Nubuwwah dan Risalah. Mengapa nabi dan rasul itu tidak dari bangsa malaikat saja. Para nabi dan rasul diambil dari bangsa manusia itu sendiri, (QS. 3:144) bukan dari jenis makhluk lain, meskipun pernah ada permintaan dari kaum kafir agar nabinya dari bangsa malaikat. Hal ini sangat tidak mungkin, karena akan bertentangan dengan fungsi dan tugas rasul yang menjadi teladan. Bisa jadi ketika nabi yang dari malaikat itu menyerukan sesuatu umatnya mudah saja menolak dengan mengatakan:”Wajar saja ia bisa berbuat begitu, karena memang dia malaikat, sementara

Upload: kuakalibawang

Post on 11-Feb-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 12.Iman Kpd Rasul

IMAN KEPADA RASUL Oleh : Achmad Hanif, S.Ag.

A. TA’RIF NABI DAN RASUL

Rasul adalah orang laki-laki pilihan yang diberi wahyu oleh Allah berisi syari’ah

dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada kaumnya. Sedang nabi adalah orang laki-

laki yang diberi wahyu oleh Allah berisi syari’ah, tetapi tidak diperintahkan untuk

menyampaikan kepada kaumnya. Rasul dan nabi sama-sama mendapatkan wahyu, tetapi

sering kali seorang Nabi diutus Allah kepada kaum yang memang sudah beriman sehingga

perannya hanya menjalankan syari’ah yang sudah ada itu dan tidak membawa ajaran baru.

Seperti para Nabi yang pernah diutus kepada Bani Israil setelah ditinggalkan Nabi Musa,

mereka bertugas mengajarkan dan mengamalkan Taurat, tidak membawa ajaran yang baru

(bukan dari Taurat) (QS.2:246). Di sinilah rahasia sabda Nabi : al-ulama waratsatul An-

biya, bukan waratsatur rasul, karena peran ulama hanya terbatas pada menyampaikan

ajaran agama yang ada bukan membuat aturan baru.

B. JUMLAH NABI DAN RASUL

Ketika Rasulullah ditanya oleh Abu Dzar, tentang berapa jumlah para nabi dan

rasul itu. Nabi menjawab 120 (seratusdua puluh) ribu, dari mereka itu terdapat 313 (tiga

ratus tiga belas) rasul. Dari jumlah itu, yang tersebut namanya dalam Al Qur’an ada 25

orang, yaitu : 1.Adam, 2. Nuh, 3. Idris, 4. Shalih, 5. Ibrahim, 6. Hud, 7. Luth, 8.Yunus, 9.

Ismail, 10. Ishaq, 11. Ya,qub, 12. Yusuf, 13. Ayyub, 14. Syu’aib, 15. Musa, 16.Harun, 17.

Yasa’, 18. Dzulkifli, 19. Dawud, 20. Zakariyyah, 21.Sualaiman, 22. Ilyas, 23. Yahya, 24.

Isa dan 25. Muhammad SAW. 18 orang nabi disebutkan namanya dalam surah Al

An’am(6):83-86, kemudian yang lainnya disebutkan di ayat-ayat lain seperti QS. Ali

Imran(3):33, Al A’raf : 65, 73, 85, Huud(11):50, 61, 84, Al Anbiya(21): 85.

Syubuhat yang muncul dalam masalah Nubuwwah dan Risalah. Mengapa nabi dan

rasul itu tidak dari bangsa malaikat saja. Para nabi dan rasul diambil dari bangsa manusia

itu sendiri, (QS. 3:144) bukan dari jenis makhluk lain, meskipun pernah ada permintaan

dari kaum kafir agar nabinya dari bangsa malaikat. Hal ini sangat tidak mungkin, karena

akan bertentangan dengan fungsi dan tugas rasul yang menjadi teladan. Bisa jadi ketika

nabi yang dari malaikat itu menyerukan sesuatu umatnya mudah saja menolak dengan

mengatakan:”Wajar saja ia bisa berbuat begitu, karena memang dia malaikat, sementara

Page 2: 12.Iman Kpd Rasul

kita manusia biasa, bagaimana bisa seperti dia?. dst. Mengapa nabi dan rasul itu selalu

dari laki-laki, tidak ada yang wanita. Begitu juga tidak ada nabi atau rasul dari kaum

wanita. Kenabian adalah mutlak pilihan Allah, tidak ada intervensi siapapun dalam

penunjukannya (QS. 21:7), disamping itu tugas-tugas kenabian yang harus dilakukan

memang banyak yang bertentangan dengan fitrah kewanitaan, seperti menerima wahyu,

berbaur dengan umat, berjihad, keluar rumah, dsb. Bagaimana jadinya jika nabi itu wanita

yang sedang berhalangan lalu mendesak turun wahyu.. Dan sepanjang sejarah manusia

memang belum pernah ada nabi wanita.

C. SIFATURRASUL

Pertama, Basyariyyaturrasul. Para nabi adalah manusia biasa yang juga

membutuhkan hal-hal yang bersifat umum, seperti makan, minum, menikah, berketurunan

dan sifat kemanusian/basyariyyah lainnya. (QS.25:20, QS.13:38, QS.5:75). Para Nabi

tidak memiliki kekuasaan sedikitpun yang menjadi kekhususan Allah, seperti mengetahui

hal-hal ghaib, menguasai alam, mendatangkan keuntungan atau kerugian, memberkahi,

dsb, kecuali yang telah Allah berikan kepadanya. (QS.7:188, Jin: 26-27) Kedua,

Ishmaturrasul Para rasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah

dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah,

mereka telah dibekali Allah kesempurnaan dalam hal amanah, shidq/kejujuran,

fathonah/kecerdasan, dan tabligh/penyampaian, sehingga selalu siaga dalam menghadapi

tantangan dan tugas apapun. Ketiga, Iltizamurrasul, Pararasul adalah orang-orang yang

selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berda’wah

sesuai dengan arahan dan perintahAllah, meskipun untuk menjalankan perintah Allah itu

harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya,

maupun dari para musuhnya. Dalam hal ini para rasul tidak pernah sejengkal-pun

menghindar atau mundur dari perintah Allah.

D. MUKJIZAT RASUL.

Para rasul juga dibekali mukjizat dan tanda-tanda keistimewaan lainnya, untuk

membuktikan kebenaran kerasulannya, bahwa mereka datang dariAllah SWT. Seperti

yang pernah Allah berikan kepada Nabi Nuh, NabiIbrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan

Nabi Muhammad SAW. Rasul Ulul-Azmi. Dari 25 orang rasul itu terdapat lima orang

rasul yang dikenal dengan Ulul-Azmi minarrusul, yaitu : Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan

Muhammad SAW. Mereka itu Allah sebutkan dalam firman Allah: Dan Ingatlah ketika

Page 3: 12.Iman Kpd Rasul

kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu sendiri, dari Nuh, Ibrahim,

Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang

teguh. QS. Al Ahzab(33):7. Lima rasul ulul-azmi inilah yang harus selalu kita kenang dan

kita hayati perjalanan hidupnya, tanpa melupakan/mengecilkan peran dan keteladanan

rasul-rasul lainnya.

Nabi Nuh, as. gigih dalam berda’wah siang dan malam, tanpa mengharapkan jasa

dan imbalan dari kaumnya. Keberadaan istri dan anak yang menjadi pengahalang

da’wahnya serta ia tidak pernah terpengaruh oleh tantangan dan ejekan itu. Jika kamu

mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu, sebagaimana kamu

sekalian mengejek kami. QS. Hud(11):38. Nabi Ibrahim, as. patuh dalam menjalankan

perintah Allah, mulai dari pernyataannya memisahkan diri dari kepercayaan kaumnya

termasuk ayahnya sendiri, caranya berdialog menunjukkan kebatilan patung/berhala

kepada kaumnya, keberaniannya menghancurkan patung-patung sesembahan Namrud dan

kaumnya, hingga murka dan pembakaran Ibrahim oleh kaumnya (QS.21: 51-69). Maka

wajar orang yang sedemikian hanifnya, dan tinggi semangat da’wahnya, Allah tidak

relakan terbakar oleh api Namrud. Demikian juga kepindahannya ke Makkah, tanah

tandus yang tidak berumput (QS. 14:37), kesiapan istri dan keluarga ketika harus ditinggal

sendiri, Ibrahim pergi memenuhi perintah Allah. Kesungguhannya untuk berkorban,

kebesaran jiwa istri, dan kepatuhan anak untuk dikorbankan, hanya karena memenuhi

perintah Allah. Nabi Musa, as. mempunyai kisah terbanyak dalam Al Qur’an. Sejak

kecilnya sudah dihadapkan dengan bahaya. Kerelaan ibunya menghanyutkan bayi Musa di

sungai Nil, adalah sebuah pengorbanan yang tak terhingga. Pembelaannya pada Bani Israil

yang tertindas, membuatnya keluar dari istana Fir’aun, menuju ke Madyan, menjadi

penggembala kambing Nabi Syu’aib selama sepuluh tahun. Lalu diperintahkan Allah

kembali menemui Fir’aun mengajaknya beriman kepada Allah, QS.AlQashash(28):2-40.

Musa mulai berhadapan dengan tantangan besar, ditentang dan dimusuhi Fir’aun. Musa

berhasil membawa sebagian Bani Israil setelah mengalahkan tukang-tukang sihir Fir’aun.

Musa diuji kesabarannya membawa Bani Israil, keluar dari Mesir menuju ke Baitul

Maqdis dan pendurhakaan Bani Israil pada Musa, (QS.5:20-25). Nabi Isa, as. lahir tanpa

ayah (QS.19:16-22), tuduhan keluarga Maryam atas dir iMaryam, (QS.19:27-28).

Mukjizat Isa yang bisa berbicara saat di buaian, menyembuhkan orang sakit, dan

menghidupkan orang mati, atas izin Allah (QS.3:49) tidak membuatnya keluar dari

statusnya sebagai hamba Allah (QS.4:172). Tantangan dari kaum Yahudi, yang berusaha

membunuhnya (QS.4:157-158). Pengkultusan yang dilakukan oleh kaum Nasrani, karena

Page 4: 12.Iman Kpd Rasul

Isa dianggap memiliki sifat-sifat ketuhanan, seperti menyembuhkan orang sakit,

menghidupkan orang mati, dan membuat burung dari tanah (QS.3:49, QS.4:17,10,

QS.5:72-73, QS.116-120) membuatnya berdoa : “Jika Engkau menyiksa mereka, maka

sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka,

maka sesngguhnya Engkau yang Maha Perkasa lagi, Maha Bijaksana.” Nabi Muhammad,

SAW. mempunyai kesabarannya yang tak terhingga dalam mengajak kaumnya bertauhid

kepda Allah. Tantangan dari kaumnya dan bahkan pamannya sendiri, hingga ia harus

terusir dari kampong halamannya. Ke Thaif, dilempari batu, dituduh orang gila, tapi yang

keluar dari mulutnya, hanya permohonan kepada Allah agar menunjuki mereka, dst.

Demikianlah kegigihan para rasul ulul azmi dalam menyelamatkan kaumnya dari

bahaya kufur, agar mereka bertauhid kepada Allah. Seluruh usaha dan pengerahan

kemampuan hanya ditujukan agar umat manusia menjadi beriman kepada Allah, hidup

dengan benar, keluar dari lingkaran kebinatangan untuk menjadi manusia utuh dan

sempurna, memerankan fungsi khalifah, sebagai makhluk yang memiliki keutamaan

dibandingkan dengan makhluk manapun adanya.

---oooOooo---