pentingya mengimani iman kpd kitab allah swt

28
AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Anggota Kelompok I: Achmad Amir M Julian Eko C Siti Nur Aisyah

Upload: seateanoer

Post on 20-Jul-2015

156 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Anggota Kelompok I:

Achmad Amir M

Julian Eko C

Siti Nur Aisyah

رهِحيمِ ِبْسِم اَّللِه الرهْْحَِن الPentingnya Mengimani Kitab Kitab Allah SWT

A. Pengertian Iman kepada Kitab Allah SWT

Iman kepada kitab Allah SWT artinya menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Semua kitab yang diturunkan oleh Allah SWT berisi tentang peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh umat manusia.

Kitab kitab Allah SWT tersebut diturunkan pada masa yang berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajakan yang sama , yaitu mengesakan allah SWT. Yang berbeda hanyalah dalam syari’at yang sesuai dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

B. Pengertian Kitab dan Suhuf

Kitab dan ṡuḥuf merupakan wahyu AllahSwt.yang disampaikan kepada pararasul untukdisampaikan kepada manusia sebagai petunjukdan pedoman hidup.

Perbedaan antara kitab dan ṡuḥuf bisa dilihat

pada tabel berikut.

Isi pokok kitab taurat terdiri dari 10 hukum atau 10 firman Allah SWT yang diterima oleh nabi Musa As di Gunung Sinai (Tursinai). 10 hukum tersebut berisi tentang asas asas keyakinan dan asas asas kebaktian ,sebagai berikut:

1. Hormati dan cintai Allah satu saja,

2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,

3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),

4. Hormati ibu bapakmu,

5. Jangan membunuh,

6. Jangan berbuat cabul,

7. Jangan mencuri,

8. Jangan berdusta,

9. Jangan ingin berbuat cabul,

10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan carayang tidak halal.

Kitab zabur berisi kumpulan ayat ayat yang dianggap suci. Ada 150 surat dalam kitab zabur yang tidak mengandung hukum hukum, tetapi hanya berisi nasihat nasihat, hikmah pujian dan sanjungan kepada Allah SWT.

Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh nabi Daud As.

Di dalam kitab ada 2 macam yaitu

1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),

2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,

3. ratapan-ratapan jamaah,

4. ratapan dan doa individu, dan

5. nyanyian untuk raja.

Wahyu pertama adalah surah Al- ‘Alaq ayat 1-5 yang diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M di Gua Hira’ ketika Nabi Muhammad sedang ber Khalwat. Turunnya Al-Qur’an disebut dengan Nuzulul Qur’an.

Dengan diterimanya wahyu pertama ini , nabi Muhammad diangkat sebagai rasul,yaitu manusia pilihan Allah SWT yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu Rasulullah SAW diberi tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.

Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw wafat. Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Al-Qur’ān merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali.

5. Nama-Nama Lain al-Qur’an

Nama-nama lain dari al-Qur’an, yaitu:

1. Al-Huda, artinya al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.

2. Al-Furqan, artinya al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.

3. Asy-Syifa', artinya al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).

4. A¿-¯ikr, artinya al-Qur’an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.

5. Al-Kitab, artinya al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.

6. Isi al-Qur’ān

Adapun isi pokok al-Qur’ān adalah seperti berikut.

1. Aq³dah atau keimanan.

2. 'Ibādah, baik 'ibādah maḥḍah maupun gairu maḥḍah.

3. Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.

4. Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.

5. Qiṡṡah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.

6. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

7. Keistimewaan al-Qur’ān

Kita sebagai umat Islam wajib mengimani dan mempercayai isi al-Qur’ān karena al-Qur’ān merupakan pedoman hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat Islam. Apabila kita tidak mengimani dan mengamalkannya,

kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir).

Cara mengamalkan isi al-Qur’ān adalah dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan langsung mengamalkannya.

Adapun beberapa keistimewaan Al-Qur’an alah sebagai berikut :

1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa

2. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.

3. Al-Qur’ān sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.

4. Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.

5. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’ān merupakan ibadah.

6. Struktur bahasanya sangat indah, sampaisekarang tidak ada yang mampumenandinginya.

7. Isyarat ilmiah yang terkandung dalam A-Qur’an.

8. Ajaran-ajaran Al-Qur’an sangat lengkap dansempurna sesuai dengan situasi serta kondisi, berlaku sepanjang zaman.

9. Adanya ayat-ayat yang menjelaskan masa-masa yang akan datang, yang berada diluarjangkauan akal manusia dan yang akan dialamimanusia, seperti kehidupan dialam barzakh danalam akhirat

Bagi orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt., ia akan melakukan perilaku mulia sebagai berikut.

1. Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’ān datang dari Allah Swt tetapi akhirnya tidak murni lagi sebab dicampuradukkan dengan ide-ide manusia di zamannya.

2. Al-Qur’ān sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. sampai sekarang Umat Islam juga sebagai penjaganya. Menjaga kemurnian al-Qur’ān adalah tugas kita sebagai muslim. Salah satu cara menjaga al-Qur’ān adalah dengan berusaha menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci al- Qur’ān.

3. Menjadikan al-Qur’ān sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’ān.

4. Berusaha untuk membaca al-Qur’ān dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya.

5. Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’ān di dalam kehidupan sehari-hari baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.