laporan eliksir parasetamol-libre

28
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN SIRUP PARASETAMOL Disusun oleh : 1. Putu Argianti Meyta Sari (122210101001) 2. Trias Alfiliatiningsih (122210101003) 3. Khurmatul Walida T.A (122210101009) 4. Wahyu Wahidatur R. (122210101011) 5. Dessy Dwi Risky A. (122210101013) 6. Kinanthi Putri Rizki (122210101015) 7. Arjun Nurfawaidi (122210101017) Kelompok : A1 Tanggal : Rabu, 17 September 2014 Dosen : Lidya Ameliana S.Si., Apt., .Farm LABORATORIUM FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2014

Upload: hana-hilfa-hakim

Post on 16-Jan-2016

182 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN SIRUP PARASETAMOL

Disusun oleh : 1. Putu Argianti Meyta Sari (122210101001) 2. Trias Alfiliatiningsih (122210101003) 3. Khurmatul Walida T.A (122210101009) 4. Wahyu Wahidatur R. (122210101011) 5. Dessy Dwi Risky A. (122210101013) 6. Kinanthi Putri Rizki (122210101015) 7. Arjun Nurfawaidi (122210101017)

Kelompok : A1 Tanggal : Rabu, 17 September 2014 Dosen : Lidya Ameliana S.Si., Apt., .Farm

LABORATORIUM FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER 2014

Page 2: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui cara membuat sediaan larutan dengan

bahan aktif parasetamol

2. DASAR TEORI

Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul,

atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut

dalam air. Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan “cair yang

mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam

air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya tidak

dimasukkan kedalam golongan produk lainnya”. Dalam bidang farmasi kelarutan

sangat penting, karena dapat mengetahui dapat membantu dalam memilih medium

pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu mengatasi

kesulitan – kesulitan tertentu yang paling baik untuk obat atau kombinasi,

membantu mengatasi kesulitan – kesulitan tertentu yang timbul pada waktu

pembuatan larutan farmasetis dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standart

atau uji kelarutan.

Menurut Farmakope Indonesia III, sirup adalah sidiaan cair berupa larutan

yang mengandung sakarosa, kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64%

dan tidak lebih dari 66%. Sebagian besar sirup – sirup mengandung komponen –

komponen berikut didampingi air murni dan semua zat – zat obat yang ada:

a. Pemanis

Pemanis berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori

yang dihasilkan, dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori

rendah seperti laktosa.

b. Pengawet antimikroba

Digunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat

bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba dan jamur.

c. Perasa dan pengaroma

Hampir semua sirup di sedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan –

bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mepunyai rasa yang enak.

Pengaroma ditambahkan kedalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan

wangi.

Page 3: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

d. Pewarna

Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi

dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama

penyimpanan.

Parasetamol (acetaminophen) merupakan turunan senyawa sintetis dari p-

aminofenol yang memberikan efek analgesi dan antipiretik. Senyawa ini

mempunyai nama kimia N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-

hidroksiasetanilid, bobot molekul 151,16 dengan rumus kimia C8H9NO2 dan

mempunyai struktur molekul sebagai berikut:

Parasetamol memiliki waktu paruh eliminasi antara 1-3 jam. (Taufik,

Rusdina) acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari

101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat telah dikeringkan. Pemeriannya adalah

hablur atau serbuk, hablur putih, tidak berbau, rasa pahit. Suhu lebur 1690C

sampai 1720 (Anonim, 1995).

Parasetamol diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna.

Obat ini tersebar keseluruh cairan tubuh dan 25% terikat dengan protein plasma.

Sebagian besar perasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam glukoronat dan

sisanya dengan asam sulfat. Metabolit hasil hidroksilasi obat ini dapat

menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosis. Obat ini

dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati dan diekskresikan sebagian besar dalam

bentuk terkonjugasi melalui ginjal. Akibat dosis toksis yang yang serius adalah

nekrosis hati.

3. EVALUASI PRODUK REFEREN

1. Produk referen 1

- Merk : Tempra

- Pabrik : PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

- Kemasan : sirup 60 ml

2. Produk referen 2

- Merk : Parasetamol generik

- Pabrik : Kimia Farma

- Kemasan : sirup 60 ml

Page 4: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

3. Produk referen 3

- Merk : Parasetamol generik

- Pabrik : Novapharin

- Kemasan : sirup 60 ml

4. STUDI PRAFORMULASI BAHAN AKTIF

HASIL STUDI PUSTAKA BAHAN AKTIF

Bahan

aktif

Efek

utama

Efek samping Indikasi Kontra

indikasi

Spesifikasi

lain

parasetam

ol

Analgeti

k,

antipireti

k

Menifestasinya

eritema,

urtikaria

demam, lesi

pada mukosa,

reaksi

hipersensitivita

s, kelainan

darah,

hepatotoksik

(untuk

penggunaan

dosis tunggal

10 – 15 mg)

Menurunkan

panas dan

menghilangk

an nyeri

ringan

sampai

sedang,

menurunkan

suhu tubuh

dengan

mekanisme

yang diduga

berdasar efek

sentral

Pasien

yang

ganggua

n fungsi

hati dan

ginjal

Kelarutan

dalam air

1:70, dalam

air panas

1:20, dalam

alkohol 1:7-

10, dalam

propilenglik

ol 1:9,

sedikit larut

dalam

kloroform

dan praktis

tidak larut

dalam eter

(FI IV:650)

Alasan pemilihan bahan aktif

Alasan pemilihan parasetamol karena peracetamol cepat di

absorbsi dalam saluran cerna dengan kadar maksimum dalam plasma

dicapai (T1/2) 30 menit – 1 jam. Merupaka biosintesis prostaglandin yang

lemah, dapat diminum sebelum makan karena tidak menyebabkan iritasi,

namun absorbsi diganggu oleh karbohidrat.

Page 5: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Dosis dan perhitungan

Dosis berdasarkan FI III halaman 920

Umur 6-12 bulan : 50 mg / 200 mg

Umur 1-5 tahun : 50mg – 100mg / 200mg – 400mg

Umur 6-10 tahun : 100mg – 200mg / 400mg – 800mg

> 10 tahun : 250mg / 1 g

Alasan pemilihan bahan

- Dosis : 120mg / 5ml

- Waktu pemakaian : 4 kali sehari selama 3 hari

Umur 1-5 tahun : 2,5 ml (1/2 takar)

Untuk 1 hari : 2,5 ml x 4 = 10 ml

Untuk 3 hari : 10 ml x 3 = 30 ml

Umur 5-10 tahun : 5 ml (1 takar)

Untuk 1 hari : 5 ml x 4 = 20 ml

Untuk 3 hari : 20 ml x 3 = 60 ml

Umur > 10 tahun : 10 ml (2 takar)

Untuk 1 hari : 10 ml x 4 = 40 ml

Untuk 3 hari : 40 ml x 3 = 120 ml

Dipilih kemasan 60 ml. Karena kemasan 60ml menurut kami adalah

kemasan yang paling efisien. Jika menggunakan kemasan yang 120 ml, apabila

konsumen yang mengkonsumsi obat rentang usianya 1-5 tahun, maka akan ada

banyak obat yang tersisa, yaitu kurang lebih 90ml. Bila sisa obat disimpan terlalu

lama, ada kemungkinan obat itu akan rusak dan tidak stabil. Sebaliknya, bila

konsumen yang mengkonsumsi obat rentang usianya > 10 tahun, dan kemasan

yang digunakan 30 ml, maka akan dibutuhkan 4 botol kemasan 30ml, dan hal itu

tidak efisien. Untuk itu, dipilih kemasan 60ml.

Takaran / dosis untuk persatuan takaran terkecil:

Kandungan parasetamol dalam 1 takar (cth) = 120mg / 5 ml

Untuk usia 1-5 tahun

Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari x 10 ml = 240 mg (masuk dalam dosis terapi)

Page 6: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Untuk usia 5 - 10 tahun

Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari x 20 ml = 480 mg (masuk dalam dosis terapi)

Untuk usia > 10 tahun

Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari x 40 ml = 960 mg (masuk dalam dosis terapi)

5. BAHAN AKTIF DAN BAHAN TAMBAHAN

1. Bahan Aktif

Parasetamol

a. Karakteristik Fisika

FI Edisi III, Halaman 37

Pemerian

Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit

Kelarutan

Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13

bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan daam 9 bagian

propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.

USP 25

Serbuk kristal putih, tidak berasa, larut dalam 20 bagian air panas, dalam

10 bagian alkohol dan dalam 15 NaOH 1 N

b. Karakteristik Kimia

Massa molekular : 272,4 g/mol

Suhu lebur : 1690-1720 C

pH Larutan : 3,8-6,1

Stabilitas :

Pada suhu >400C akan lebih mudah terdegrdasi, lebih muda terurai

dengan adanya udara dari luar dan adanya cahaya, pH jauh dari

rentang pH optimum akan menyebabkan zat terdegradasi karena

terjadihidrolisis

Khasiat dan penggunaannya : analgetikum, antipiretikum

Page 7: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

2. Co-solven

Propilenglikol

alasan dipilih propilenglikol karena propilenglikol dapat meningkatkan

kelarutan dari parasetamol, dimana parastamol tidak larut dalam air.

Pemerian : cairan kental, jenih, tidak berwarna, tidak berbau,

rasa agak manis, dan higroskopis

Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)P

dan dengan kloroform P. Larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur

dengan eter,minyaktanah P dan minyak lemak

Titik didih : 1850-1890 C

Indeks bias : 1,431-1,433

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat dan kegunaan : zat ambahan dan pelarut

Propilenglikol inkompatibel dengan reagent oksidasi yaitu KmnO4

Stabilitas : pada suhu dingin, propilenglikol stabil dengan baik

pada tempat tertutup dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya

dan kering. Halini karena sifatnya yang higroskopis

3. Grape Falvour

Digunakan sebagai corigen dan disukai anak-anak

Keamanan : diabsorbsi lebih lambat pada gastrointestinal traktus

daripada sukrosa dan dimetabolisme menjadi fruktosa dan glukosa

didalam liver

Stabilitas : sorbitol inert dapat campur dengan banyak zat tambahan

lain, sangat larut air dan tidak terurai jika terjadi kenaian temperture

4. Aquadest

Merupakan plarut danpengencer utama

Pemerian : cairan jernih, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak

berwarna

5. Bahan pengental, penstabil, pelarut

Gliserol

Nama esmi : glycerolum

Nama lain : gliserol, glicerin

Page 8: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Pemerian : cairan sperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

manis, diikuti asa hangat,higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada

suhu rendah dapat memadat membentukmassa hablur tidak berwarna yang

tidak melebur hingga mencapai suhu lebih kurang 200C

Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%)P,

praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak

lemak

6. Bahan pengawet

Nipagin (FI III, Halama 378)

Warna : putih

Rasa : tidak mempunyai rasa

Bau : hampir tidak berbau

Pemerian : serbuk hablur halus

Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih,

dalam 25 bagianetanol (95%)P, dan dalam 3 bagian aseton P, mudah

dalam eter P dan dalam alkali hidroksida

Titik lebur : 1250-1280C

pKa/pKb : 8,4

Bobot jenis : 1,352 g/cm3 atau 1,352 g/mL

pH larutan : 3-6

Stabilitas : lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar

7. Bahan pendapar

Asam sitrat (FI III, Halaman 50)

Nama resmi : Acidum citrium

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa

sangat asam, agak higroskopik, merapuh dalam udara kering dan panas

Kelarutan : larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian

etanol (95%)P,s sukar larut dalam eter P

pH : 4,5

penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Sodium Sitrat (FI III, Halaman 406)

Nama resmi : Sodium sitrat

Page 9: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Rumus kimia : C6H8O7

Pemerian : hablur tidak berbau atau serbuk halus putih

Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (96%)P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

8. Bahan Pemanis

Sukrosa (FI III,Halaman 725)

Warna : Putih tidak berwarna

Rasa : manis

Bau : Tidak berbau

Pemerian : hablur, bentuk kubus, massa hablur

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam

air mendidih, sukar larut dalam metanol, tidak larut dalam kloroform dan

eter

Titik didih : 1860C

Bobot jenis : 1,537 g/mL

Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara luar

Khasiat : Bahan sirupus simplex

Sodium Sakarin (HOPE 6th Edthion, Halaman 608)

Fungsi : Sweetening agent

Warna : Putih, serbuk kristal

Bau : Tidak berbau

Bobot jenis : 1,70 g/cm3

Stabilitas : Stabil dibawah kondisi rentang normal dalam formulasi

9. Erythrosine

Digunakan sebagai pewarna sintetik yang tidak boleh digunakan dengan

sembarangan untuk bahan tambahan

Kelarutan : larut dalam air

Rumus kimia : C20H6I4Na2O5

Massa molar : 879, 86 g/mol

Titik didih : 1420-1440C

Page 10: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

6. SUSUNAN FORMULA DAN KOMPOSISI BAHAN YANG

DIRENCANAKAN

Bahan Fungsi Konsentrasi Jumlah skala

kecil

Jumlah skala

besar

Parasetamol Bahan aktif 2.4% 1.44 g 12 g

Gliserol Pengental 20% 22.68 g (20

ml)

189 g (166.7

ml)

Propilenglikol Co-solven 1.8% 9.342 g (9

ml)

77.86 g (75

ml)

Nipagin Pengawet 0.13% 78 mg 650 mg

Nipasol Pengawet 0.083% 50 mg 416.7 mg

Sukrosa Pemanis 1% 600 mg 5 g

Asam sitrat Dapar 0.75% 0.45 g 3.75 g

Natrium sitrat Dapar 0.77% 0.46 g 3.83 g

Grape flavor Perasa q.s q.s q.s

Natrium

sakarin

Pemanis

buatan

0.025% 15 mg 125 mg

Aquadest Pelarut Ad 60 ml Ad 60. Ad 500

Perhitungan dapar

Diketahui : pH 6

pKa1 = 3.15 ; pKa2 = 4.77 ; pKa3 = 6.40

β = 0.1

pH= pKa + log pKa = 6.40

6 = 6.4 + log Ka = 3.981 × 10-7

log = 6 – 6.4 pH = 6 = 0.3981 H+ = 10-6

[G] = 0.3981 [A]

β =

Page 11: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

0.1 =

C = 0.2132

C = [A] + [G]

0.2132 = [A] + 0.3981 [A]

[A] = 0.1525

[G] = 0.3981 [A]

[G] = 0.3981 0.1524 = 0.061

Persamaan reaksi

0.2135 0.2135 0.2135

- - 0.2135

0.2135 0.2135 0.2135

- - 0.2135

0.061 0.061 0.061

0.1525 - 0.061

Penimbangan bahan

1. [Asam sitrat] =

0.2135 =

m = 0.45 gram

2. [Na sitrat ] =

0.2135 =

m = 0.46 gram

Page 12: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Perhitungan ADI dan pengambilan bahan

1. Parasetamol

Dosis 120 mg/5ml dibuat sediaan 60 ml

Parasetamol yang digunakan =

= 1440 mg

= 1.44 gram

2. Gliserol ADI = 1.0 – 1.5 g/kg BB

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 1.5 g/kg BB = 12.15 g – 21.6 g

5 - 10th= (15.8 – 23.9 kg) 1.5 g/kg BB = 23.7 g – 35.8 g

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 1.5 g/kg BB = 40.35 g – 43.65 g

Gliserol yang digunakan = 30% 60 ml = 18 ml

m = ρ V

= 1.260 g/ml 18 ml

= 22.68 gram

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 22.68 gram

= 3.78 – 7.56 gram (tidak melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 22.68 gram

= 7.56 – 15.12 gram (tidak melebihi ADI)

>10 th (2-3 takar) = 4 ml 22.68 gram

= 15.12 – 22.68 gram (tidak melebihi ADI)

3. Propilenglikol ADI = 25 mg/kg BB

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 25 mg/kg BB = 202.5 mg – 360 mg

5 - 10th = (15.8 – 23.9 kg) 25 mg/kg BB = 395 mg – 597 mg

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 25 mg/kg BB = 672.5 mg – 727.5 mg

Propilenglikol yang digunakan = 15% 60 ml = 9 ml

m = ρ V = 1.0381 g/ml 9 ml

= 9.3429 gram

Page 13: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 9.3429 gram

= 1.557 – 3.114 gram (melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 9.3429 gram

= 3.114 – 6.229 gram (melebihi ADI)

>10 th (2-3 takar) = 4 ml 9.3429 gram

= 6.229 – 9.3429 gram (melebihi ADI)

4. Nipagin ADI = 10 mg/kg BB

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 10 mg/kg BB = 81 mg – 144 mg

5 - 10th = (15.8 – 23.9 kg) 10 mg/kg BB = 158 mg – 239 mg

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 10 mg/kg BB = 269 mg – 291 mg

Nipagin yang digunakan = 0.13 % 60 ml

= 78 mg

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 78 mg

= 13 – 26 mg (tidak melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 78 mg

= 26 – 52 mg (tidak melebihi ADI)

>10 th (2-3 takar) = 4 ml 78 mg

= 52 – 78 mg (tidak melebihi ADI)

5. Nipasol ADI = 10 mg/kg BB

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 10 mg/kg BB = 81 mg – 144 mg

5 - 10th = (15.8 – 23.9 kg) 10 mg/kg BB = 158 mg – 239 mg

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 10 mg/kg BB = 269 mg – 291 mg

Nipasol yang digunakan = 0.083 % 60 ml

= 50 mg

Page 14: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 50 mg

= 8.3 – 16.7 mg (tidak melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 22.68

= 16.7 – 33.3 mg (tidak melebihi ADI)

>10 th (2-3 takar) = 4 ml 22.68

= 33.3 – 50 mg (tidak melebihi ADI)

6. Sukrosa ADI = 11 mg/kg BB

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 11 mg/kg BB = 89.1 mg – 158.4 mg

5 - 10th = (15.8 – 23.9 kg) 11 mg/kg BB = 173.8 mg – 262.9 mg

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 11 mg/kg BB = 295.9 mg – 320.1 mg

Sukrosa yang digunakan = 1 % 60 ml

= 600 mg

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 600 mg

= 100 – 200 mg (tidak melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 600 mg

= 200 – 400 mg (tidak melebihi ADI)

>10 th ( 2-3 takar) = 4 ml 600 mg

= 400 – 600 mg (tidak melebihi ADI)

7. Na sakarin ADI = 50 – 300 ppm

1- 5 th = (8.1 – 14.4 kg) 300 ppm = 2430 ppm – 4320 ppm

5 - 10th = (15.8 – 23.9 kg) 300 ppm = 4740 ppm – 7170 ppm

>10th = (26.8 – 29.1 kg) 300 ppm = 8070 ppm – 8730 ppm

Na sakarin yang digunakan = 0.025 % 60 ml

Page 15: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

= 0.015 g

Perhitungan melebihi ADI atau tidak

1– 5 th (1/2 takar – 1 takar) = 4 ml 0.015 g

= 2.5 – 5 gram (melebihi ADI)

5 – 10 th (1-2 takar) = 4 ml 0.015 g

= 4 – 10 gram (melebihi ADI)

>10 th (2-3 takar) = 4 ml 0.015 g

= 10 – 15 gram (melebihi ADI)

Perhitungan kelarutan bahan – bahan.

1. Parasetamol

Gliserol = 1 : 40

= x : 18

X = 0.45

Sisa parasetamol yang belum larut = 1.44 gram – 0.45 gram = 0.99 gram

Propilenglikol= 1 : 9

= x : 9.3429

X = 1.0381

Sisa parasetamol larut semua dalam propilenglikol

2. Nipagin

Air panas = 1 : 20

0.078 : x

X = 1.56 ml air panas

Perhitungan kadaluwarsa

pH stabil Parasetamol = 6

reaksi orde 1 t ½ =

21.8 tahun=

Page 16: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

K = 0.693 / 21.8

K = 0.03179

Berat Parasetamol = 1.44 g

BM Parasetamol = 151.16 g/ml

Jumlah Parasetamol =

= = 0.0095 mol (C0)

Jumlah Parasetamol 90 % = 90 % 0.0095 = 0.00858 mol (C )

t 90 % =

=

= 72.44 0.0047

= 3.24 tahun = 3 tahun 3 bulan

Page 17: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

7. METODE

Alat

- Timbangan

- Batang Pengetahuan

- Kertas Perkamen

- Gelas Ukur

- Erlenmeyer

- Pipet Tetes

- Beaker Glass

Prosedur Pembuatan Skala Laboratorium

1. Pembuatan sirup gula

2. Pembuatan larutan parasetamol

Timbang sukrosa sebanyak 25,58

Panaskan aquadest ± 25 ml hingga mencapai 80°C

Masukkan sukrosa sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut

Diinginkan hingga suhunya mencapai 40°C

Masukkan propilen glikol dan gliserol dalam erlenmeyer

Masukkan nipagin, aduk ad terlarut

Larutan dipanaskan hingga mencapai 50°C - 60°C

Masukkan parasetamol sedikit demi sedikit aduk hingga larut

Dinginkan ad 40°C

Page 18: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

3. Pembuatan larutan dapar dan zat warna

4. Pembuatan sirup akhir.

Evaluasi Sediaan

1. Uji Organoleptis

- Keadaan yang diamati :

Bau

Warna

Rasa

Sediaan dikatakan baik apabila rasa dan aroma anggur tidak hilang.

Masukkan larutan parasetamol, nipagin, gliserol, propilen glikol dalam erlenmeyer

Tambahkan sedikit sirupus simplex aduk larutan hingga homogen.

Tambahkan larutan dapar, zat warna aduk hingga homogen.

Tambahkan larutan grape flavour sambil diaduk ad homogen

Kemas dalam botol 60 ml

Tambahkan sirupus simplex hingga 60 ml.

Masukkan secara bertahap asam sitrat, natrium sitrat dan natrium sakarin

Larutkan semua bahan dalam aquadest. Aduk hingga larut dan seluruhnya homogen

Tambahkan zat warna erytrochine, aduk hingga homogen

Page 19: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

2. Pemeriksaan Berat Jenis

- Alat yang digunakan : Piknometer

- Mekanisme kerja :

Menimbang dengan seksama piknometer yang bersih dan kering

Mengisi piknometer dengan air hingga penuh kemudian piknometer direndam pada es

Piknometer ditutup lalu pipa kapiler dibuka biarkan suhu naik hingga suhu percobaan kemudian piknometer ditutup.

Biarkan suhu air dan piknometer mencapai suhu kamar, usap dinding luas piknometer hingga bersih

Massa jenis sirup dibagi dengan massa jenis air diperoleh berat sirup

Menimbang dengan seksama

Dihitung selisih antara W piknometer + air dan W piknometer sehingga diperoleh W air.

Nilai W air dibagi dengan berat jenis air = V air

Menghitung selisih antara W sirup+pikno dan W pikno didapat W sirup

Sirup dimasukkan ke dalam piknometer kosong, ditimbang

Selanjutnya W sirup dibagi W air diperoleh massa jenis sirup

Page 20: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

3. Pengukuran pH

- Alat yang digunakan :

Beaker glass

pH meter

- Mekanisme kerja

4. Pemeriksaan Viskositas

- Alat yang digunakan :

Viscometer Brookfield

Menggunakan kertas indikator pH

Mencelupkan kertas indikator ke larutan sirup parasetamol

Dilihat perubahan warna dan dicocokan dengan warna pada indikato

Masukkan sirup kedalam beaker glass

Memasang alat Brookfield dan masukkan spindle dalam sirup parasetamol

Memilih pengatur kecepatan, Mengamati jarum penunjuk pada saat konstan

Mencatat angka yang ditunjuk jarum hitung viskositas

Page 21: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

5. Penetapan Kadar

a. Standart Parasetamol

b. Sampel parasetamol

Menimbang dan melarutkan 340 mg parasetamol standart dalam 10 ml NaOH 0,1 N. Menambahkan aquadest ad 100 ml (Larutan 1). kocok ad

homogen.

Memipet 1 ml Larutan 1. Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogeny (Larutan 2)

Memipet 1 ml larutan 2. Menambahkan 2 ml NaOH 0,1 N, Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogen.

Melakukan penetapan kadar dengan panjang gelombang 257 nm.

Memipet sirup parasetamol 10 ml. Menambahkan 10 ml NaOH 0,1 N. Menambahkan aquadest ad 100 ml. (Larutan a) Kocok ad homogen.

Memipet 1 ml larutan a. Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogen. (Larutan b)

Memipet 1 ml Larutan b. Menambahkan 2,0 ml NaOH 0,1 N. Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogeny.

Penetapan kadar parasetamol menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 257 nm.

Page 22: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

8. Rancangan Etiket, Brosur dan Kemasan

No Informasi yang harus dicantumkan

Etiket Kemasan luar Brosur

1 Nama obat jadi √ √ √ 2 Bobot netto/ vol/isi √ √ √

3 Komposisi obat √ √ √ 4 Nama industri farmasi √ √ √

5 Alamat industri farmasi √ √ √

6 Nomor pendaftaran √ √ -

7 Nomor batch √ √ - 8 Tanggal kadaluarsa √ √ -

9 Dosis √ √ √ 10 Cara penggunaan √- √ √- 11 Cara kerja/

farmakologi √ √ √

12 Indikasi √ √ √ 13 Kontraindikasi √ √ √ 14 Efek samping √ √ √ 15 Interaksi obat √ √ √ 16 Peringatan/perhatian √ √ √

17 Cara penyimpanan √ √ √

18 Tanda peringatan OBT √ √ √

19. Lingkaran tanda khusus obat keras/bebas/OBT

√ √ -

Page 23: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Desain brosur

FAMOLPARACETAMOL

Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, dan meringankan rasa nyeri.

Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Efek Samping :- Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema, urtikaria demam, lesi pada mukosa.- Hepatotoksik (untuk penggunaan dosis tunggal 10-15 g)

Dosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml) 3-4 kali sehari.6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml) 3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3-4 kali sehari.

Simpan pada suhu ruangan tertutup rapat, dan terhindardari cahaya

S I R U P

Netto : 60 ml

PT. ANUFARMA

JEMBER-INDONESIA

Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

Desain etiket

PARACETAMOL

PT. ANUFARMA

JEMBER-INDONESIA

S I R U P

Netto : 60 ml

Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, dan meringankan rasa nyeri.

Efek Samping :- Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema, urtikaria demam, lesi pada mukosa.- Hepatotoksik (untuk penggunaan dosis tunggal 10-15 g)

Simpan pada suhu ruangan tertutup rapat, dan terhindardari cahaya

FAMOLDosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml) 3-4 kali sehari.6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml) 3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3-4 kali sehari.

Exp. Date : September 2016

Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

No. Reg : DBL 1402610737A1

No. Batch : 144293422

Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

Page 24: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

Desain kemasan

PARACETAMOL

PT. ANUFARMA

JEMBER-INDONESIA

S I R U P

Netto : 60 ml

FAMOL

PARACETAMOL

PT. ANUFARMA

JEMBER-INDONESIA

S I R U P

Netto : 60 ml

Simpan pada suhu ruangan tertutup rapat, dan terhindardari cahaya

Efek Samping :- Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema, urtikaria demam, lesi pada mukosa.- Hepatotoksik (untuk penggunaan dosis tunggal 10-15 g)

Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, dan meringankan rasa nyeri.

Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

FAMOL Dosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml) 3-4 kali sehari.6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml) 3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3-4 kali sehari.

Exp. Date : September 2016

No. Batch : 144293422

No. Reg : DBL 1402610737A1

Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

Page 25: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

9. HASIL PERCOBAAN

9.1 Rekapitulasi Data Evaluasi

No Evaluasi Spesifikasi Hasil Kriteria

1 Bentuk Larutan Larutan +

2 Warna Ungu Ungu +

3 Bau Anggur Anggur +

4 Rasa Manis Manis agak asam -

5 pH 4-6 5 +

9.2 Analisis Hasil Penelitian

Pada sediaan yang kami buat setelah dilakukan evaluasi, ternyata ada

beberapa tes yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan, antara lain :

1. Rasa = manis agak asam

Rasa asam yang dihasilkan dikarenakan volume dapar yang digunakan

terlalu banyak sehingga rasa asam dari dapar lebih mendominasi daripada

rasa obat dan perasa anggur.

2. Penggunaan bahan tambahan

a. Propilenglikol

Pada sediaan larutan sirup parasetamol yang dibuat tidak menggunakan

alkohol sebagai pelarut parasetamol, maka digunakan propilenglikol

dalam jumlah yang banyak untuk melarutkan propilenglikol. Setelah

dilakukan perhitungan ADI, ternyata propilenglikol yang digunakan dalam

sediaan terlalu banyak, sehingga bersifat toksik. Dari hasil perhitungan

yang dipersen/disesuaikan dengan sediaan ternyata dosis propilenglikol

untuk anak usia 1-5 tahun adalah 1.557 – 3.114 gram. Jadi menurut hasil

yang diperoleh propilenglikol yang digunakan melebihi dosis yang

ditentukan sehingga akan bersifat toksik dan jika digunakan akan

berbahaya.

b. Sakarin

Menurut ADI yang ada dosis sakarin yang digunakan pada anak – anak

umur 1-5 tahun adalah 2430 ppm – 4320 ppm, sedangkan pada sediaan

Page 26: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

yang kita buat pemakaian sakarin adalah 2.5 – 5 gram. Jadi, sakarin yang

digunakan bersifat toksik dan membahayakan pada pemakainya.

10. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bahan aktif yang kita gunakan adalah parasetamol

yang akan dibuat sediaan sirup untuk anak-anak yaitu sirup parasetamol non

alkoholik. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan larutan adalah kelarutan

parasetamol terhadap cairan pembawanya karena sediaan parasetamol non-

alkoholik jadi pelarut atau cairan pembawa pengganti alkohol dapat menggunakan

propilen glikol, gliserin dan air panas walaupun memiliki kelarutan yang lebih

rendah dibandingkan alkohol.

Parasetamol yang memiliki struktur seperti di atas memiliki kelarutan

dalam air panas (1:20), propilen glikol (1:9) dan gliserin (1:40). Pada saat

parasetamol dilarutkan dalam propilen glikol dan gliserin dan air panas,

parasetamol dapat larut dengan sempurna. Namun ketika suhunnnya kembali

dingin, terjadi pengkristalan dengan ukuran partikel yang lebih besar karena ada

penggabungan antara partikel gula yang berasal dari gliserin dan propilen glikol

dimana partikel kecil menempel pada partikel yang lebih besar.

Tahapan pertama membuat larutan sirup parasetamol adalah melarutkan

parasetamol dengan menggunakan propilen glikol dan gliserin. Pada tahapan ini

parasetamol tidak dapat larut sempurna, namun setelah diaduk dalam kondisi

panas. Sediaan menunjukkan bahwa parasetamol larut dengan sempurna. Karena

rasa parasetamol yang pahit, maka ditambah bahan tambahan pemanis yaitu

sakarin dan sukrosa, untuk memperbaiki warna dan aroma digunakan grape

flavour. Sediaan akhir yang sesuai dengan persyaratan menginginkan bahwa tidak

ada pertumbuhan bakteri sampai waktu kadaluarsanya, sehingga penggunaan

pengawet sangat diperlukan. Pada praktikum ini pengawet yang kita gunakan

adalah nipagin dan nipasol, karena kedua pengawet tersebut relatif aman dan

penggunaannya sedikit sehingga lebih efisien. Bentuk sediaan akhirnya memiliki

Page 27: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

tingkat kejernihan yang jernih dan menunjukkan bahwa parasetamol larut

sempurna dalam pelarut yang digunakan.

Pada pembuatan skala besar dan dilakukan uji spesifikasi meliputi uji

organoleptis (warna, bau, dan rasa), uji pH, dan uji viskositas. Dari hasil uji yang

dilakukan terdapat beberapa hasil yang menunjukkan kesesuaian dengan

spesifikasi dan nilai yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Pada uji pH

menghasilkan pH yang sesuai dengan rentang yang diharapkan (4,0-6,0) yaitu pH

5,0. Pada hasil uji viskositas dengan viskotester menghasilkan nilai 25 mpas. Pada

perhitungan ADI, ada bahan tambahan yang rentang ADI-nya terlampaui yaitu

propilenglikol dan sakarin. Hal ini membuktikan bahwa jumlah bahan tambahan

yang ditambahan tidak berada dalam batasan aman. Apabila nilai ADI terlampaui,

maka akan timbul efek- efek yang tidak diinginkan seperti diare, dehidrasi dan

kematian.

11. KESIMPULAN

a. Pada pembuatan sirup parasetamol non alkoholik, karena tanpa pelarut

alkohol kita menggunakan bahan lain sebagai pelarut parasetamol yaitu

propilen glikol dan gliserin. Viskositas hasil praktikum yaitu 25 mpas dan

pH nya adalah 5,0

b. pH sirup sudah sesuai dengan rentang parasetamol yaitu 3,8 – 6,0 , jadi

sediaan yang kami buat telah sesuai dengan persyaratan larutan oral

parasetamol.

c. Uji organoleptis sesuai dengan spesifikasi yaitu bau anggur, rasa anggur

agak asam dan warna ungu sehingga dapat diterima oleh konsumen karena

dapat menutupi rasa pahit dari parasetamol.

d. Pada perhitungan bahan tambahan yang menggunakan ADI, ada bahan

tidak sesuai dosisnya sehingga tidak aman digunakan bagi pasien anak-

anak.

Page 28: Laporan Eliksir Parasetamol-libre

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia III . Jakarta: Departmen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta: Departmen Kesehatan Republik

Indonesia. Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia Ganiswarna, Sulistia G., dkk. 2005. Farmakklogi dan Terapi EDISI 4. Jakarta:

Bagian Farmakologi Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia. Reynolds, James E.F. 1982. Martindale the Extra Pharmacopoeia 28th Edition.

London: The Pharmaceutical Press. Role, Raymond C, dkk. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipient 4th Edition.

London: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. Role, Raymond C, dkk. 2004. Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th Edition.

London: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain