05.pembenahan budaya

40
BAB V PEMBENAHAN BUDAYA (KEPUTUSAN RAJO NAN TIGO SELO) 1. Ketetapan ketetapan Rajo Nan Tigo Selo.. Setelah kesepakatan Marapalam, adat yang telah lama ada yang dipakai oleh masyarakat (adat istiadat), banyak yang tidak sesuai dengan sarak sebagai sandi adat.. Adat istiadat itu perlu dibenahi disesuaikan dengan sarak sebagai sandi adat.. Pembenahan itu dilakukan dengan Keputusan Rajo Nan Tigo Selo yang disebut Aturan.. Rajo Nan tigo selo itu bukanlah tiga orang tapi adalah tiga limbago yaitu limbago Rajo Alam kumpulan (cadiak Pandai), limbago Rajo Ibadat (kumpulan ilmuwan agama Islam) dan limbago rajo adat (kumpulan ilmuwan adat).. Maka pedoman bagi masyarakat ialah Sara’, Adat Minangkabau (keputusan Marapalam) dan Aturan (keputusan rajo nan tigo selo).. Ketiganya ini disebut tali tigo sapilin.. Diantara yang ditetapkan itu ialah pengetahuan tulis baca huruf dan angka; upacara melepas mayat; membersihkan keturunan dengan menjelaskan hubungan bapak dengan si anak, mencatat dan membukukan, keuangan, keputusan, kesepakatan, hubungan mamak dengan kamanakan dan banyak lagi yang lain.. Semua kebiasaan yang menyipang dari sarak akan diluruskan oleh keputusan Rajo Nan tigo Selo.. Setelah terbentuknya Rajo Nan tigo Selo dengan libagonya (staf ahli dan admistrasinya), Rajo Nan Tigo Selo menerbitkan ketetapan ketetapan sebagai berikut: Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 223

Upload: herman

Post on 24-Jul-2015

112 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 05.Pembenahan Budaya

BAB VPEMBENAHAN BUDAYA

(KEPUTUSAN RAJO NAN TIGO SELO)

1. Ketetapan ketetapan Rajo Nan Tigo Selo.. Setelah kesepakatan Marapalam, adat yang telah lama ada yang

dipakai oleh masyarakat (adat istiadat), banyak yang tidak sesuai dengan sarak sebagai sandi adat.. Adat istiadat itu perlu dibenahi disesuaikan dengan sarak sebagai sandi adat.. Pembenahan itu dilakukan dengan Keputusan Rajo Nan Tigo Selo yang disebut Aturan.. Rajo Nan tigo selo itu bukanlah tiga orang tapi adalah tiga limbago yaitu limbago Rajo Alam kumpulan (cadiak Pandai), limbago Rajo Ibadat (kumpulan ilmuwan agama Islam) dan limbago rajo adat (kumpulan ilmuwan adat).. Maka pedoman bagi masyarakat ialah Sara’, Adat Minangkabau (keputusan Marapalam) dan Aturan (keputusan rajo nan tigo selo).. Ketiganya ini disebut tali tigo sapilin.. Diantara yang ditetapkan itu ialah pengetahuan tulis baca huruf dan angka; upacara melepas mayat; membersihkan keturunan dengan menjelaskan hubungan bapak dengan si anak, mencatat dan membukukan, keuangan, keputusan, kesepakatan, hubungan mamak dengan kamanakan dan banyak lagi yang lain.. Semua kebiasaan yang menyipang dari sarak akan diluruskan oleh keputusan Rajo Nan tigo Selo..

Setelah terbentuknya Rajo Nan tigo Selo dengan libagonya (staf ahli dan admistrasinya), Rajo Nan Tigo Selo menerbitkan ketetapan ketetapan sebagai berikut:

a. Tulisan resmi Minangkabau ialah tulisan, angka dan bilangan Arab system asyriyah (decimal/persepuluhan)..

b. Kalender resmi Minangkabau ialah kalender Hiriyah.. Setiap hari besar Islam diadakan acara penghomatannya..

c. Disetiap kaum harus diadakan surau kaum untuk mendidik anak anak umur 5 sampai 8 tahun.. Kepada mereka harus diajarkan membaca al qur’an, ilmu keesaan tuhan dan dan ilmu beribdat menyembah tuhan yang Esa.. Pendidkan ini ditutup dengan khatam qur’an dengan diadakan acara khatam qur’an..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 223

Page 2: 05.Pembenahan Budaya

d. Disetiap kampung harus dibangun surau kampung untuk mengajarkan pengetahuan mengartikan dan tafsir alqur’an, ilmu hadits, pengetahuan tentang rukun, wajib, sunat, makruh dan haram menurut sarak..

e. Disetiap Nagari sekurang-kurangnya disetiap kelarasan dibangun pusat pendidikan agama Islam..

f. Upacara melepas mayat dengan maratok dilarang.. Penyelenggaraan mayat sampai dikubur adalah tanggung jawab umat (masyarakat) dengan status fardhu khifayah.. Tidak boleh ada biaya pribadi atau kaum untuk itu.. Selama tiga hari dirumah duka tidak dilakukan makan dan minum, diadakan mengaji, berdoa bersama.. Mempercepat penguburan mayat.. Keluarga kemalangan dijenguk beramai ramai, yang perempuan membawa beras, yang laki laki memberikan sedekah dan doa.. Sanak saudara, anak dan bapak ikut mengkafani si mayat..

g. Upacara baralek gadang disederhanakan.. Tidak lagi dilakukan tujuh hari tujuh malam dengan menyembelih 7 ekor kerbau.. Upacara hanya dialakukan 1 hari satu malam dengan menyembelih satu ekor kebau.. Tidak diadakan acara hiburan muda mudi..

h. Untuk menjaga kestabilan darah hubungan kekeluargaan haruslah kokoh.. Hubungan bapak dengan anak haruslah jelas.. Hubungan anak dengan kaum bapaknya haruslah dibuat sekokoh mungkin..

2. Rumusan adat dan pembagiannya.. Dengan di masukannya sarak dan kitab (wahyu) Allah kedalam adat

Minangkabau maka “Adat Minangkabau ialah aturan hubungan manusia (makhluk) dengan Tuhan (khalik) nya, aturan hubungan manusia dengan manusia serta aturan manusia dengan alam sekitarnya”..

Adat itu dapat dibedakan kepada 4 yaitu:a. Adat Nan Sabana Adat yaitu sunnah Allah dan rasul.. Aturan alam

yang ditetapkan oleh Allah, seperti matahari terbit di Timur, api membakar.. Hukum yang diturunkan melalui kitab Allah termasuk dalam Adat Nan Sabana Adat..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 224

Page 3: 05.Pembenahan Budaya

b. Adat Nan Diadatkan yaitu adat dipakai berdasarkan kesepakatan.. Termasuk Adat Nan Diadatkan ialah Peraturan Per Undang, Undang Adat Minangkabau Kesepakatan Marapalam dan beberapa keputusan rajo nan tigo selo.. Dan banyak hasil kesepakatan Tungku Tiga Sajaranag di tingkat Nagari..

c. Adat nan teradat yaitu kebiasaan yang baru berkembang ditengah masyarakat, tapi kebanyakan masyarakat mempergunakannya tanpa ada kesepakatan.. Adat nan teradat ini selalu berkembang sakali air gadang sakali tapian baraliah.. Adat yang teradat jika tidak sesuai dengan nan sabana adat dapat dirubah melalui kesepakatan.. Adat Nan Teradat perla selalu diadakan pembahasan untuk ditetapkan sesuai dengan Adat Nan Sabana Adat..

d. Adat Istiadat yaitu kebiasaan masyarakat yang telah lama dipakai, tanpa ada suatu kesepakatan untuk pemakaiannya.. Kebanyakan adat istiadat ini tidak jelas asal muasalnya.. Diantaranya bersesuaian dengan adat nan sabana adat dan diantaranya ada yang bertentangan dengan adat nan sabana adat..

Huruf dan angkaSebelum kedatangan bangsa Yunani, Tamil, India Arab dan Jawa

orang Minangkabau telah mempunyai tulisan huruf dan angka.. Semua aksara itu dipakai oleh masyarakat.. Karena pengaruh perdaganagan tulisan Arablah yang terbanyak pemakainya.. Selain itu karena pengaruh agama dan tulisan Arab itu sesuai dengan perkembangan ilmu.. Walaupun demikian kebanyakan masyarakat masih berbudaya lisan kelisan.. Mereka menghafal semuanya dalam kepalanya.. Semua kepentingan masyarakat, kekayaan bersama, penyelesaian sengketa disimpan dalam otak orang yang mengurusnya.. Oleh pengurus disampaikan lisan kepada orang yang terkait dan masyarakat.. Sering terjadi penyampaian oleh pengurus tak dapat disetujui oleh yang terkait karena menurut pendapat terkait tidak demikian hal yang terjadi pada waktu proses penyelesaian.. Terjadilah protes protes.. Barang siapa melakukan protes terhadap keputusan penghulu kaum dapat dianggap sebagai keras dari batu dan tinggi dari langit, dia akan dihukum sepanjang adat..

Semejak abad ke 7 M orang Arab banyak yang berdagang kampher, lada dan emas ke Minangkabau.. Dalam perdagangan mereka memakai catatan perdagangannya dengan tulisan dan angka Arab.. Karena

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 225

Page 4: 05.Pembenahan Budaya

banyaknya hubungan dan kepentingan usaha sering dilakukan pencatatan, antara mereka dengan pribumi memakai tulisan dan angka Arab..

Tahun 705 di Damaskus telah ada fabrik kertas.. Istilah qirtas yang tertera dalam al qur’an <Q.6/7.6/91> sebagai tempat menulis menjadi kertas dalam bahasa Melayu /Minangkabu.. Khalifah Walid bin Abdul Malik bin Marwan (705-715 M) mengirim 35 buah kapal armada dagangnya ke Sumatra mencari kampher dan lada.. Mereka membuat pos perdagangan di Muaro Sabak.. Raja Muaro Sabak Lokita Warman dapat mereka yakinkan dan memasuki agama Islam.. Semenjak saat itu Muaro Sabak mulai memakai tulisan/angka Arab itu..

Di abad ke 8 M dididrikan kota Bagdad.. Dalam pendirian kota Bagdad diadakan suatu areal khusus yang dinamakan darul Hikmah (kampung pengetahuan).. Pada darl hikmah (kampung ilmu) itu didirikan baitul hikmah (balai diskusi ilmiah), kutub khannah (gedung bibliotik), bangunan—bangunan sekolahan.. Pada abad ke 11 dibawah koordinasi al mulk Nizham, darul hikmah dirubah menjadi sebuah universits terbanyak fakultasnya, tersempurna fasilitasnya dizaman itu.. Darul hikmah dilengkapi dengan observatorium menelitian bintang dengan 8 orang tenaga ahli hitung dan perbintangan dibawah pimpinan Umar Al Khaiyam.. Sementara itu di Qahirah telah berdiri universitas Al Azhar yang beraliran Syiah.. Hampir setiap kota besar telah berdiri perguruan tinggi.. Di abad itu bangsa Arab telah memakai perhitungan logariitsma, telah memakai al manasir (lensa).. Dengan lensa mereka memuat microscope untuk meneliti binatang halus.. Dengan lensa mereka membuat telescope (teropong besar jarak jauh) untuk meneliti perjalanan bintang, bulan dan matahari.. Dengan lensa mereka membuat teropong pengukur tanah (handasah).. Dari penelitian mereka, mereka dapati bumi mengelilingi matahari satu tahun miladiyah (syamsiyah) atau 365,242217 hari, bulan mengeliling bumi selama satu bulan kamariayah atau 29,530589 hari.. Satu kali bumi mengelilingi matahari lk 12 kali bulan mengelilingi bumi (tahun kamariyah) atau 354,367 068 hari, 10,875149 hari kurang dari tahun miladiyah.. Mereka telah membuat table (al Zij) perjalanan bulan dan bumi itu.. Dari table itu mereka dapat menentukan hari tasrik, satu syawal dan awal Ramadan.. Mereka telah memakai kompas menentukan arah perjalanan, baik perjalanan darat atau perjalanan laut dengan kapal.. Abad ke 8 Muara sabak dan abad ke 9 M raja pulau Penyengat dapat mereka Islamkan.. Muaro Sabak dan pulau Penyengat mereka jadikan sebagai pos perdagangan mereka..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 226

Page 5: 05.Pembenahan Budaya

Di abad ke 11 M pemimpin pribumi Kuntu Kampar dan Aru Barumun mendirikan kerajaan Islam.. Dengan pos empat tempat ini pedagang Arab leluasa memasuki pelosok pelosok pedalam Sumatra bagian tengah ini mencari barang dagangannya sambil mengembangkan budaya (tulis baca), pengetahuan dan agamanya kepada pribumi.. Kebiasaan berdagang dan merantau mereka menular kepada pribumi, sehingga Melayu /Minagkabau menjadi bangsa pedagang dan perantau.. Bahasa Melayu menyebar keseluruh Nusantara, menjadi bahasa perdagangan di pelabuhan pelabuhan dan pantai pantai..

Diabad ke 12 M seluruh Sumatra bagian tengah dari pantai Timur sampai ke pantai Barat telah merata penduduk pribuminya menganut agama Islam, mereka mamakai tulisan /angka Arab.. Di Kuntu banyak didapati kuburan yang bertanggal abad ke 6 H (ke 12 M). Di abad ke 12 itu raja raja Pariangan dan raja raja Bungo Setangkai telah memeluk agama Islam.. Semenjak itu telah berdiri mesjid, surau, tempat orang mempelajari agama Islam seperti, shalat, berpuasa, membaca al quran dan hadits..

Setelah kesepakatan Marapalam, dibuatlah system penulisan bahasa melayu dengan tulisan Arab tanpa mempunyai garis meniru bangsa Arab memakai tulisannya.. Sampai tahun 1948 di mana mana di mesjid mesjid, Belanda sekalipun diajarkan penulisan bahasa Melayu /Minangkabau dengan tulisan dan angka Arab.. Angka Arab memakai system asyratan (decimal /persepuluhan) sebagai mana tulisan arab berarah dari kanan ke kiri, begitu juga angka Arab berarah dari kanan kekiri, dikanan yang kecil makin kekiri makin besar.. Angka pecahan juga demikian.. Lingkaran mereka bagi atas empat ratus derjat, sudut siku jadinya seratus derjat.. Sudut yang lebih kecil dari satu derjat dipakai pecahan decimal..

Sampai abad ke 18M orang Eropah masih memakai sitem sexagesimal, angka tiga ditulis III, lima ditilis V, sepuluh ditulis X, limapuluh ditulis L, seratus ditulis C.. Dua pertiga ditulis II/III, delapan per tujuh puluh enam ditulis VIII/LXXVI dan seterusnya.. Lingkaran dibagi 360 grade.. Satu grade dibagi 60 minute, satu minute dibagi 60 sconde.. Kedatangan Belanda mengajarkan tulisan /angka laten atau Romawi.. Angkanya tidak memakai system decimal.. Berhitung dengan angka Laten /Romawi ini sangat sulit sehingga angka ini tidak begitu popular..

Angka Arab lebih sempurna, lebih mudah untuk dipakai dalam ilmu hitung dan aljabbar karenanya angka Romawi terdesak oleh angka Arab.. Karenanya juga tulisan huruf /angka Minangkabau yang asli menjadi

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 227

Page 6: 05.Pembenahan Budaya

terdesak dan dilupakan diganti dengan angka dan cara berhitungya orang Arab ..

4. Upacara melepas mayatSama seperti dunia timur lain mayat itu dilepas untuk mencapai

nirwana dengan suatu upacara melepas mayat dengan perhelatan besaran.. Acara melapas mayat ini masih tersisa di Bali, Toraja.. Di Minangkabau masih tersisa acara maratok secara kecil kecilan di beberapa daerah.. Di Minangkabau mayat itu bukan dibakar, bukan ditempatkan dijurang bukit tapi dikubur kedalam tanah.. Supaya mayat itu dapat mencapai Nirwana dengan baik, mayat itu dilepas dengan upacara berkabung dengan perhelatan besar selama satu minggu.. Makin besar upacara melepas mayat makin cepat si mayat memasuki swarga dan makin tinggi swarga yang ditempatinya.. Seseorang yang telah memasuki swarga nantinya akan dapat membawa keturunannya kedalam swarga walaupun pada tingkat yang lebih rendah.. Seseorang yang tidak dilepas dengan suatu upacara seperti meninggal dalam suatu kecelakan kapal tenggelam kedalam lautan, tidak akan memasuki swarga, kecuali apabila dibawa oleh moyangnya yang telah lebih dahulu memasuki swarga itu..

Upacara melepas mayat dilakukan dengan menangis, menyanyi bersedih sedih dengan memuji, menyebut kebaikan, keakraban dan kemesraan hubungan selama hidupnya.. Nyanyian kesedihan itu diiringi dengan bunyi bunyian yang biasanya saluang.. Setiap orang yang datang berkabung mengikuti upacara itu.. Jika famili si mayat atau yang datang berkabung tidak pandai maratok, supaya upacara lebih mengasikkan apacara maratok ini dibayarkan kepada orang lain.. Setiap orang yang datang meratok diberi makan dan minum secukupnya.. Setiap hari disembelih seekor kerbau.. Selama seminggu disembelih tujuh ekor kerbau.. Upacara melepas mayat inilah upacara adat terbesar di Minangkabau.. Supaya mayat jangan busuk, isi perut dikeluarkan, diganti dengan kapas yang telah diberi kampher.. Dihari kelima belas didakan pula acara, karena pada hari itu arwah si mayat pulang.. Dihari ke empat puluh dan dihari ke seratus acara itu diadakan pula kembali.. Setiap acara itu disembelih seekor kerbau untuk makan tamu..

Bagindo Usman adalah seorang karyawan Belanda.. Sewaktu opersi penyerangan daerah Paderi, Maret 1833 Bagindo Usman diketemukan dirumahorangtuanya.. Dia disiksa sampai wajahnya tidak jelas lagi..Lehernya dipotong.. Kepalanya ditancapkan diatas tombak diletakkan

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 228

Page 7: 05.Pembenahan Budaya

dipinggir jalan.. Semua itu dilakukan didepan ibunya..Dibawah tombak itu ibunya menangis meratok sehari suntuk .. Begitu menusuk hatinya ratok ibu Bagindo Usman, sitiap orang yang mendengarnya ikut menangis bersamanya.. Ratok ibu Bagindo Usman diulang ulang masyarakat yang kematian untuk meratapi familinya yang meninggal.. Sampai seratus tahun sesudah Bagindo Usman meninggal, ratok ibu Bagindo Usman masih dipergunakan.. Dalam lagu saluang terkenal ratok suayan..

Acara maratok adalah acara yang dilarang sarak.. Karena saluang adalah sarana maratok, buya sekh Sulaiman Arrasuli menggolongkan saluang kedalam sarana bunyi-bunyian yang dilarang.. Terlihat dalam buku catatan beliau tentang sumpah Marapalam..

Pemerintahan Islam Minangkabau berdasarkan sarak sebagai sandi adat Rajo Nan Tigo Selo, menetapkan

Melarang mengadakan upacara besar-besaran melepas mayat dan dilarang melakukan maratok..

Melarang mengadakan makan dan minum selama tiga hari diatas rumah duka, selama tiga hari itu dilakukan mengaji bersama-sama di rumah duka

Menganjurkan mempercepat penguburan mayat.. Penguburan dijadikan kewajiban masyarakat.. Dilarang menyebut-nyebut perangai si mayat sewaktu hidup,

terutama perangainya yang buruk.. Keluarga kemalangan dijenguk bermai-ramai, yang perempuan

membawa beras, yang laki-laki cukup dengan mendatangi dan memberikan sedekah doa..

Sanak saudara, anak dan bapak ikut mengkafani si mayat.. Walaupun upacara maratok telah dilarang, tapi secara spontan masih

ada diantara masyarakat yang masih melaksanakannya..

5. Gala kepenghuluan kaum.. Kaum ialah kumpulan orang-orang yang segaris keturunan matrilineal yang dapat dibuktikan dengan sebuah ranji.. Kaum dipimpin oleh kepala (penghulu) kaum.. Penghulu kaum diangkat dengan kesepakatan kaum berdasarkan kamanakan dibawah paruit (bodi caniago/ pisang sikalek hutan) atau kamanakan dibawah daguak (Koto Piliang).. Penghulu diumpamakan seperti raja tapi diikat dengan rumusan, “kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mupakat, mupakat barajo ka bana.. Yang

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 229

Page 8: 05.Pembenahan Budaya

bana (yang hak) dirumuskan Al haqqu minallah fatakuuna minal muntarin (yang benar/hak itu ialah yang diturunkan dari Allah (kitab) janganlah kamu termasuk orang yang ragu tentang itu <Q.3/60>..

a. Al hawa yaitu keinginan untuk berbuat.. Dari hasil kerja semua perangkat diatas menimbulkan hasrat dan keinginan untuk berbuat.. Janganlah engkau ikuti al hawa (keinginan) mu <Q.54/3>.. Orang yang mengikuti hawa (keinginan) nya akan bertindak melewati batas, tidak ada wali (pembela) baginya dari azab Allah <Q.13/37,18/28>.. Orang yang menjadikan al hawa (keinginan) menjadi pujaan (ilah) mereka akan tersesat <Q.45/23>.. Orang yang takwa akan menahan jiwanya dari hawa (keinginan) nya <Q.79/40>.. Janganlah engkau ikuti hawa (keinginan) mereka (orang yang menjadikan hawa menjadi ilah) nanti engkau akan keluar dari kebenaran <Q.5/48>.. Mereka hendak menyesatkan kamu dengan hawa (keinginannya) nya <Q.7/176>.. Banyak kata2 dalam Al Qur’an yang mempersambungkan kata hawa dengan kata nafs (hawa nafs).. Suatu bukti bahwa hawa adalah perangkat dari nafs (jiwa).. Al Hawa ada yang lebih dipengaruhi oleh perasaan (al af’idah) dan ada yang lebih dipengaruhi oleh al akli (fikiran).. Keinginan itu disebut juga emosi.. Jiwa yang tidak mempunyai emosi tdak dapat maju dan boleh dikatakan mati..

Penghulu kaum itu diberi bagala Datuak.. Gala penghulu itu ada dua jenis yaitu gala sako dan gala andiko.. Gala sako tak dapat dipakai oleh kaum lain.. Gala andiko dapat dipakaikan kepada kaum lain yang se suku atau anak pusako.. Setelah dipakai harus dikembalikan kepada kaum pemiliknya.. Gala lainnya yang bukan datuak terdiri dari gala andiko dan gala sangsako.. Gala andiko dapat dipakai oleh kaum lain yang sesuku Gala sangsako dapat juga dapat diberikan kepada pihak lain yang dianggap berjasa kepada kaum atau masyarakat atau karena ilmunya atau karena penghormatan karena keahlian.. Jika gala itu diberikan kepada seseorang tidak perlu dikembalikan kepada kaumnya kembali..

Pengangkatan penghulu kepala kaum dilakukan karena lima keadaan yaitu, hiduik bakarelahan, mati batungkek budi, mambangkik batang tarandam, manggunggung mamabao tabang, hinggok basitumpu..

Sesuai dengan undang adat yang saya ketemukan, oleh Pemerintah belanda didapat sebuah kitab undang adat (Peraturan adat) berbahasa Melayu bertulisan Arab Minangkabau., Buku itu tidak bertanda tangan,

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 230

Page 9: 05.Pembenahan Budaya

tidak bertahun pembuatannya.. Melihat kepada namanya buku itu adalah keputusan rajo nan tigo selo.. Tahun 1860 buku itu disalin kedalam huruf laten dengan penyempurnaan kalimat-kalimatnya.. Buku yang diketemukan Belanda tersimpan pada mosium Leiden.. Salah satu isinya pendirian penghulu kaum dilakukan pada lima situasi yaitu

a. Hiduit bakarelahanb. Mati batungkek budi..c. Mambangkik batang tarandamd. Manggungguang mambao tabange. Hinggok basitumpu

Masing masing istilah ini mempunyai arti sebagai berikut..Hiduit bakarelahan:Yang dimaksud dengan hidup bakarelahan ialah jika seorang penghulu telah merasa tua, tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya sebagai penghulu, gelar itu akan diserahkan kepada pemangku yang baru.. Tata caranya dilakukan sebagai berikut.. Penghulu tua mengumpulkan seluruh anak kamanakan sekaum menyampaikan bahwa dia merasa bukik alah tinggi, lurah alah dalam, telah merasa berat menjalankan tugas sebagai penghulu, sebaiknya baju yang saya pakai sekarang ini dilekatkan kepada kamanakan yang mampu untuk memakainya.. Setelah didapat kesepakatan, kesepakatan itu disampaikan kepada Niniak mamak sesuku dalam kampuang yang bersangkutan untuk melaksanakan acara penggantian penghulu.. Acara selanjutnya dilaksanakan oleh Niniak mamak tersebut dengan biaya dari kaum yang melakukan penggantian penghulu..

Mati batungkek budiJIka seorang penghulu meninggal di halaman rumah sebelum mayat

dikuburkan dilakukan acara pengangkatan penghulu pengganti.. Seluruh yang hadir terutama niniak mamak menyampaikan kepada kamanakan yang meninggal, siapakah yang disepakati menyandang gala yang dipakai oleh almarhum yang baru saja meninggal.. Setelah berunding disepakati seseorang, kepada seseorang itu langsung dilakekkan deta sebagai pengangkatan dia sebagai penghulu.. Untuk meleakan diikek janji selama 100 hari.. Jika tidak didapat kesepakatan dapat diulur beberapa hari paling lama satu minggu.. Jika waktu satu minggu tidak didapat kesepakatan gala tersebut dilipek disimpai sampai waktu yang tidak ditetapkan..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 231

Page 10: 05.Pembenahan Budaya

Mambangkik batang tarandamMambangkik batang tarandam ialah membentuk penghulu dari gelar yang telah tidak dipakai beberapa lama.. Untuk ini beberapa orang dalam kaum mengambil inisiatif mengumpulkan semua anggota kaum membuat kesepakatan mengangkat seorang penghulu /kepala kaum.. Dijelaskan sako yang akan dipakai misalnya Dt Rajo Dibumi.. Gelar itu dahulunya dipakai oleh si A yang meninggal lk th … dengan anak dan isterinya adalah si X, si Y dan si Z. Semua orang itu dihadirkan dalam pertemuan kaum.. Sesuai dengan yang dipakai setempat.. Adat koto Piliang ialah kamanakan dibawah daguak, adat budi Caniago/Pisang sikalek hutan kamanakan dibawah paruit.. Setelah didapat kesepakatan dundang penghulu sesuku yang sekampuang.. Mereka itulah yang melaksanakan acara ini sampai selesai sesuai dengan adat salingka Nagari..

Manggunggung mambao tabang..Jika suatu kaum pindah atau seorang perempuan pindah telah beranak

pinak di nagari baru.. Dia di nagari baru itu malakok kepada suatu kaum yang sesuku dengannya.. Karena telah berkembang biak dia ingin mempunyai kepala kaum sendiri.. Gelar yang dia pakai dia bawa dari nagari asal dari mana dia datang.. Dihantar resmi kepada kepala kaum dimana dia malakok.. Dilewakanlah kepala kaum dari kaum itu sendiri..

Hinggok basitumpu..Jika suatu kaum pindah atau seorang perempuan pindah telah beranak

pinak di nagari baru.. Dia dinagari baru itu malakok kepada suatu kaum yang sesuku dengan nya.. Karena telah berkembang biak dia ingin mempunyai kepala kaum sendiri.. Gelar yang dia pakai dia minta kepada kaum dimana dia malakok.. Penghulu yang bergelar Datuak itu haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Balig (sempurna akal)..b. Menjalankan syariat Islam secara utuh..

Berilmu..( Syarat berilmu ini setiap Nagari mempunyai kriteria sendiri)..

c. Mempunyai sifat yang empat; sidiq, taglig, amanah, fathanah..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 232

Page 11: 05.Pembenahan Budaya

d. Tidak cacat fisik dan mental (tidak pernah mengidap penyakit jiwa) ..

e. Belum pernah melakukan pelanggaran undang nan salapan dan pelanggaran syariat Islam berat lainnya..

6. Upacara baralek gadang.Baralek gadang ialah upacara melewakan (pelantikan) penghulu

kaum.. Sebelum kedatangan Islam baralek gadang adalah upacara kedua besarnya sesudah melepas mayat.. Upacara baralek gadang sangat berbeda dengan upacara melepas mayat.. Upacara melepas mayat penuh dengan tangis lagu lagu sedih.. Upacara baralek gadang penuh dengan kegembiraan semalam suntuk sampai pagi selama satu minggu.. Setiap hari disembelih seekor kerbau.. Dihalaman rumah gadang didirikan pentas, remaja putra dan puteri menari bersama sama, sambil mabuk mabukan diiringi oleh saluang kecapi,rabab dan alat musik lainnya.. Upacara itu juga diramaikan dengan segala macam bentuk judi, sabung ayam, pertandingan silat, berandai dan bermacam hiburan lainnya.. Dibagian belakang rumah gadang ada sebaris kamar yang ditempati perempuan, pintunya hanya sehelai kain korden.. Setelah larut malam, siapa yang berminat dapat saja memasuki kamar tersebut.. Kalau perempuan penghuni kamar itu menolak kehadiran tamunya suasana akan berubah menjadi keributan.. Anak yang dilahirkan tanpa bapak juga tidak akan menjadi suatu kehinaan, karena anak itu diidentitas kepada mamak, saudara laki laki ibunya..

Setelah kesepakatan Marapalam upacara baralek gadang dirombak total.. Acara hanya dilakukan sehari semalam.. Hanya diwajibkan menyembelih seekor kerbau.. Pada malamnya diadakan acara bakaba, yaitu membacakan tambo sejarah Minangkabau dengan dilagukan atau tambo itu dibacakan dengan baalua.. Pada acara itu diundang karib kerabat handai taulan, tidak kurang bako, anak pisang anak pusako dari kaum yang mendirikan penghulu..

7. Hubungan kekeluargaan.. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku ‘adil, berbuat kebajikan,

mempertanggung jawabkan kehidupan keluarga yang karib (ita‘iz il qurba), melarang berbuat keji, mungkar dan permusuhan.. Dia memberi pengajaran kepadamu, supaya kamu mengambil pelajaran itu <Q.16/90>.. Yang dimaksud dengan kerabat ialah orang orang yang waris mewarisi

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 233

Page 12: 05.Pembenahan Budaya

sesuai dengan hukum fara’id <Q.4/4;11;12;176>.. Hubungan kekeluargaan diperjelas oleh hadits Rasulullah.. Hubungan yang qurba (qarib) ialah hubungan hubungan nasab yang dekat dan hubungan sababiyah seperti nikah..

Hubungan kekeluargaan terdiri dari::a. As hab an Nasaabiah (hubungan darah)..b. As hab as Sabaabiah ( hubungan karena suatu sebab seperti

perkawinan)..c. As hab aw Walaa’iah (hamba dan tuan )..d. As hab az Zawi al Arkam (hubungan lain lain karena adanya

kesepakatan)..

8. Hubungan Nasab:a. Hubungan Vertikal kebawah (al Furu’) yaitu hubungan bapak dengan

anak pria atau wanita, Anak dari anak laki laki.. Vertikal keatas (al Usul) yaitu bapak atau ibu, bapak dari bapak; bapak dari bapak dari bapak; bapak dari ibu..

b. Hubungan mendatar (Hawasy) yaitu Saudara laki laki/ perempuan seayah/seibu, saudara seayah atau seibu.. Saudara anak saudara ayah se ayah..

c. Hubungan menyamping.. Ponakan laki laki/perempuan dari anak saudara laki laki/perempuan seayah.. Ponakan laki laki, anak saudara laki laki yang bapaknya saudara laki laki seayah dengan ayah..

9. Hubungan akibat perkawinan (asy haab sababiyah)..Hubungan perkawinan menyebabkan adanya keturunan,

menyebabkan terjadinya hubungan nasab anak beranak.. Hubungan nasab (kekeluargaan) ini, menurut adat Minangkabau dikaitkan kepada ibu (matrilineal).. Menurut sarak sebagai sandi adat dikaitkan kepada bapak (patrilineal).. Hal ini menjadi kerumitan dalam adat Mnangkabau..

Sebelum kedatangan Islam Adat Minangkabau itu basandi Alaua jo patuik alam takambang jadi guru.. Hampir semua binatang yang dikenal dan dekat dengan manusia seperti kucing, anjing, kuda, kerbau, sapi, ayam dll hanya mengenal ibunya, tidak mengenal bapaknya.. Berdasarkan rumusan itu, manusiapun tidak perlu mengenal bapaknya hanya perlu mengenal ibunya dan saudara ibunya.. Terjadilah garis matrilineal di Minangkabau..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 234

Page 13: 05.Pembenahan Budaya

Sarak menetapkan hubungan kekeluargaan (nasab) menurut patrilineal (garis kebapakan) berdasarkan alasan dibawah ini..

Dijelaskan oleh Al Qur’an bahwa, jiwa itu dikeluarkan dari suhur atau sulbi (sulbi, tulang, dada) bapaknya <Q.7/172>.. Pada bapak itu ada tempat penyimpan (mustakarrun) jiwa <Q.6/98> berbentuk Nuthfah.. Jiwa itu dipancarkan melekat dan bercampur dalam rahim ibu… Rahim itu adalah tempat bertumbuh (mustauda’un) <Q.6/98>.. Ibu sebagai ladang tempat bercocok tanam <Q.2/223>.. Ibu mengandung selama lk satu tahun dan menyusukan si bayi.. Setelah sempurna kejadian (tubuh) nya dalam rahim, tuhan tiupkan roh dari pada Nya diberinya af’idah, samiah dan basirah <Q.32/9>.. Dari situlah hubungan hubungan kekerabatan nasabiyah manusia didasarkan.. Roh berasal langsung dari Allah, jiwa dari bapak dan pertumbuhan jiwa dan pembentukan tubuh dalam rahim ibu..

10. Hubungan anak dengan bapak dan kerabatnya..Ada tiga pendapat tentang manusia.. Pertama mengatakan manusia

ituterdiri dari satu perangkat yaitu tubuh (raga), semua perangkat manusia melekat pada tubuh.. JikA orang meninggal, semua perangkat tubuhnya tidak berfungsi lagi.. Semua telah tiada, semua perangkat ikut lapuk bersama tubuh.. Ajaran ini disebut aliran satuisme (manokhotomi..

Aliran kedua mengatakan manusia itu terdiri dari dua perangkat, terdiri dari tubuh dan jiwa atau roh.. Dimana roh itu sama dengan jiwa.. Jika orang meningal tubuhnya telah binasa, jiwanya tetap hidup berpindah kealam maya (akhirat) untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya selama hidup.. Aliran ini disebut aliran duaisme (dikhotomi).. Aliran inilah yang terbanyak pengikutnya.. Sokrates, Aristoteles dan ahli Jiwa dizaman Yunani dan Romawi, berpendapat adalah penganut aliran dualisme atau dikhotomi..

Aliran ketiga mengatakan manusia itu terdiri dari tiga perangkat yaitu tubuh (raga), jiwa dan roh.. Jiwa dan roh berbeda.. Jiwa adalah manusia itu sendiri.. Dibawa semenjak dari sulbi (suhur) bapaknya.. Dalam jiwa itu ada perangkat akal, ada perangkat perasaan, ada perangkat pemasukan data, ada perangkat emosional.. Ketinggian manusia itu berada pada perangkat jiwanya.. Setelah sempurna kejadian tubuhnya dalam rahim ibunya ditiupkan oleh Allah rohNya.. Disuruh mempelajari jiwa dan dinyatakan dalam al qur’an sedikit sekali ilmu tentang roh diberikan kepada manusia.. Perempuan itu adalah ladang (tempat kamu menanamkan bibit) bagimu, datangilah ladangmu bagaimana kamu sukai, berbuatlah kamu untuk

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 235

Page 14: 05.Pembenahan Budaya

menyenangkan jiwamu.. <Q.2/223>.. Anak itu adalah anak bapaknya, ibu adalah untuk menumbuhkan bibit bapak.. Aliran ini disebut aliran tiga isme (Tri khotomi).. Abu Yusuf Yakub Al Kindi (801- 866 M) adalah pelopor aliran ini.. Al Kindi jelaskan para nabi dan sahabat menganut aliran ini.. Aliran ilmu jiwa Minangkabau juga menganut aliran ini.. Sehingga orang Minangkabau sangat menghormati menantu laki lakinya atau orang sumandonya..

Untuk mengokohkan hubungan si anak dengan si bapak sesuai yang dikehendaki sarak diadakanlah beberapa upacara kecil antara si anak dengan bako.. Upacara itu merupakan aturan Rajo Nan Tigo Selo yang tiap tiap Nagari berbeda pelaksanaanya, merupakan adat salingka Nagari (peraturan Nagari).. Upacara itu ialah: a. Upacara maanta bubua. Maanta bubua ialah membawa aneka

makanan berupa bubur dan makanan lainnya oleh keluarga si bapak kerumah isteri yang sudah hamil..

b. Upacara turun mandi.. Jika pusek anak telah kering (gugur) lebih kurang berumur satu minggu si anak dibawa mandi kepemandian umum oleh kerabat si bapak.. Kerabat si bapak membawa pakaian secukupnya untuk keperluan si bayi..

c. Upacara maanta paja (anak).. Jika anak telah berumur lk 3 bulan anak beserta ibunya dibawa kerumah bakonya (rumah kaum/ kelurga dekat si bapak).. Setelah beberapa hari dirumah itu anak itu dihantarkan kembali kerumah ibu si anak.. Si anak dihantarkan bersama sama kaum si bapak kerumah kaumnya.. Untuk menghantarkan itu dipanggil semua anggota kaum, dan karib kerabat handai dan tolan.. Semua yang menghantar membawa padi sekatidiang (satu beban).. Pihak yang kandung menghantar anak pisangnya dengan seekor sapi atau yang sepadan.. Sapi itu menjadi milik si anak yang di antarkan itu.. Barang antaran bako itu tidak boleh diambil atau dihabiskan oleh si bapak, ibu atau mamaknya.. Semua harta hantaran bako itu diinvestasi untuk kepentingan sianak nantinya apabila telah dewasa.. Setelah dewasa atau telah kawin semua harta itu diserahkan kepada si anak itu.. Ada juga kemungkinan anak dihantar dengan sepiring sawah pusako kaum bapak, diibahkan dengan ibah lapeh atau ibah bersyarat selama umur si anak.. Hasil sawah itu dikembangkan terus menjadi milik si anak..

d. Mangguntiang abuak (rambut).. Setelah anak laki laki dewasa, sewaktu di kawinkan rambutnya di guting oleh bakonya yang perempuan saudara bapak, atau ibu dari bapak.. Mangguntiang abuak

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 236

Page 15: 05.Pembenahan Budaya

itu dilakukan dengan suatu upacara.. Setelah mangguntiang abuak Bako memberikan kain sapatagak (satu stel pakaian) yang dperlukan si anak untuk pergi kawin..

e. Mamanggia.. Beberapa hari setelah menikah, setelah selesai perhelatan, anak pusako beserta isterinya yang penganten baru itu, dipanggil datang kerumah bakonya.. Sewaktu akan pulang bako memberkan oleh oleh untuk dibawa pulang..

11. Perhelatan Perkawinan..a. Sebelum kedatangan Islam upacara perkawinan boleh dikatakan

tidak ada.. Jika seseorang ingin mengawini seorang gadis cukup menyampaikannya kepada saudara laki laki ibu gadis tersebut.. Jika mamak si gadis tersebut menyetujuinya perkawinan dapat dilakukan.. Laki laki itu dinamakan urang sumando dari kaum perempuan.. Kedudukan urang sumando itu diumpamakan sebagai abu diatas tunggua, jika datang angin abu tersebut diterbangkannya..

b. Urang sumando mempunyai kewajiban hanyalah memelihara mengolah harta kaum isterinya.. Dari hasil harta kaum perempuan itu, urang sumando tidal mendapat bagian sedikitpun.. Untuk membeli rokok, membeli baju, untuk kepentingan si laki laki dia ambil dari hasil harta abuannya.. Jika laki laki itu melahirkan anak, anak itu diientitas kepada mamaknya, anak dibelanjai oleh ibunya dari hasil harta kaum..

c. Untuk mencari urang sumando, pada prinsipnya kepada perempuan tidak dibebani apa apa.. Setelah kedatangan Islam ada daerah untuk menjemput urang sumando diberikan bendi atau pedati, bendi atau pedati itu dipakai urang sumando untuk menjadi mata pencarian suami isteri nantinya.. Ada pula daerah lain malah laki laki harus mengisi seruang rumah dengan perlengkapan kamar tiidur suami isteri yang kawin itu seperti, tempat tidur, kasur, selimut, bantal selengkapnya dll.. Ada kalanya dilengkapi dengan satu stel kursi duduk.. Ada pula daerah memakai seperti dikatakan pepatah, sia manyuruak inyo bungkuak, sia maambua inyo patah.. Artinya siapa yang berkeinginan dialah yang menyediakan sesuatu (menyumbang) untuk kepentingan perkawinan..

12. Pendidikan..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 237

Page 16: 05.Pembenahan Budaya

Telah bersepakat masyarakat Minangkabau berdasarkan keputusan Limbago Rajo Tigo Selo “Sandi pendidikan” ialah “Yugaiyyiruu maa bi anfus” memperbaik apa-apa yang ada dalam jiwa <Q.13/11>.. Tuhan perintahkan “Fal yanzhuril insaana mimma khulika” (hendaklah tiap tiap manusia mengetahui bagaimana dia diciptakan <Q.86/5>.. Juga tuhan perintahkan, “Wafii anfusikum afala tubshiruun” (apa yang ada pada jiwamu apakah tidak engkau pelajari) <Q.51/21>.. Mempelajari bagaimana jiwa diciptakan dan mempelajari bagaimana itu jiwa serta memperbaik apa yang ada pada jiwa adalah tugas dari pelajaran dan pendidikan.. Petitih orang thasawuf mengatakan kenalilah jiwamu engkau akan mengenal tuhanmu.. Perangkat jiwa itu terdiri dari

b. Al Akli merupakan perangkat pengolahan data (presesor).. Hasil pengolahan data ini disebut ‘ilmu.. Banyak perintah dalam Al Qur’an untuk mempergunakan al akli dengan ucapan afala ta’kilun (apakah tidak engkau akali), afala tafakkarun (apakah tidak engkau fikirkan), afala tazakkarun (apakah tidak engkau zikirkan) dll.. Setelah manusia itu lahir diberi akal yang sangat sederhana, diproses secara lambat mencapai sempurna.. Setelah akal itu sempurna (lk 15 tahun) disebutlah manusia itu sempurna akal (balig). Berkata Muhammad Saw tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal..

c. Al Hawwas (alat input data), pada computer disebut keybord terdiri dari as sam’a (pendengaran) dan al Absara (penglihatan).. Data yang masuk di proses pada al akli atau menimbulkan gejala jiwa pada al af’idah atau dapat tersimpan langsung pada al luhin, tanpa di proses atau tanpa menimbulkan gejolak apa apa.. Sam’a dan absara itu tidak saja membaca dan memasukkan data, tapi juga dapat melmbaca dan mendengar data yang ada dalam al luhin..

d. Al Af’idah adalah raso (perasaan) penilai data. Hasil penilaian itu dapat berupa: marah, kasihan, percaya, benci, indah, jelek, iman dan lain sebagainya.. (Komputer tidak mempnyai perangkat ini.. Kalau omputer mempunyai perangkat ini, tentu computer akan masah jika data yang masuk tidak disenanginya)..

e. Al Luhin (alwah) adalah perangkat penyimpan data.. Al Luhin biasa diartikan prasasti, papan tulis, pada Perjanjian Lama ditulis dengan

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 238

Page 17: 05.Pembenahan Budaya

kata Loh.. (Pada zaman komputer disebut hardisk, atau dapat juga flashdisk, CD atau disket).. Tempat penyimpan data itu dapat terang dan dapat pula gelap.. Yang terang mudah ditulis dan gampang membacanya.. Yang gelap sulit ditulis dan sulit dibaca.. Ada pula luhin itu yang terjaga rapi tidak mudah terpupus disebut lauhin mahfudz dan ada pula yang mudah terpupus; mudah diserang misalnya oleh firus.. Orang yang banyak berzikir dan membaca alqur’an hatinya (luhinnya) akan dikeluarkan dari gelap menjadi terang (minaz zulumati ilan nur), luhinnya akan mudah dibaca, orang itu disebut berhati terang <Q.2/8>.. Nanti diakhirat semua luhin ini terang tidak terganggu sedikitpun bahkan yang telah teroupus (diampuni) dapat dilihat..

f. Al hawa yaitu keinginan untuk berbuat.. Dari hasil kerja semua perangkat diatas menimbulkan hasrat dan keinginan untuk berbuat.. Janganlah engkau ikuti al hawa (keinginan) mu <Q.54/3>.. Orang yang mengikuti hawa (keinginan) nya akan bertindak melewati batas, tidak ada wali (pembela) baginya dari azab Allah <Q.13/37,18/28>.. Orang yang menjadikan al hawa (keinginan) menjadi pujaan (ilah) mereka akan tersesat <Q.45/23>.. Orang yang takwa akan menahan jiwanya dari hawa (keinginan) nya <Q.79/40>.. Janganlah engkau ikuti hawa (keinginan) mereka (orang yang menjadikan hawa menjadi ilah) nanti engkau akan keluar dari kebenaran <Q.5/48>.. Mereka hendak menyesatkan kamu dengan hawa (keinginannya) nya <Q.7/176>.. Banyak kata2 dalam Al Qur’an yang mempersambungkan kata hawa dengan kata nafs (hawa nafs).. Suatu bukti bahwa hawa adalah perangkat dari nafs (jiwa).. Al Hawa ada yang lebih dipengaruhi oleh perasaan (al af’idah) dan ada yang lebih dipengaruhi oleh al akli (fikiran).. Keinginan itu disebut juga emosi.. Jiwa yang tidak mempunyai emosi tdak dapat maju dan boleh dikatakan mati..

Catatan penulis Komputer tidak mempunyai perangkat al hawa (tidak

mempunyai keinginan), karenanya computer tidak berkeinginan untuk berbuat sesuatu, dengan kata lain, tidak mempunyai emosi, tidak pernah ada protes terhadap data yang dimasukkan..

Computer tidak mempunyai al af’idah (tidak mempunyai perasaan), karenyanya tidak merasa tersinggung atas data

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 239

Page 18: 05.Pembenahan Budaya

yang masuk, dia tak menangis, tidak pernah marah, tidak pernah berhiba hati..

Untuk memfungsikan perangkat jiwa itu dalam Al Qur’an banyak tertulis kalimat perintah yang bebunyi sebagai berikut:

Afala tubshirun - apakah tidak engkau amati.. Afala tanzhurun - apakah tidak engkau renungkan.. Afala tafakkarun - apakah tidak engkau fikirkan.. Afala ta’kilun - apakah tidak engkau akali.. Afala tazakkarun - apakah tidak engkau zikirkan..

Innallaha laa yugayyirumaa biqaumin, hattaa yugayyiruumaa bi amfusihim (Sesungguhnya Allah tidak akan memperbaik nasib suatu kaum, jika mereka tidak memperbaik apa-apa yang ada dalam jiwanya) <Q.13/11>.. Manusia dapat berjiwa dan berperbuatan buruk disebut tuhan dengan “asfalasa filiin”<Q.95/5> dan dapat berjiwa dan berperbuatan baik disebut tuhan dengan “ahsani taqwiim” <Q.95/4>.. Dengan memperbaik apa yang ada dalam jiwa itu dan dengan memperbaik pengamalan, manusia itu akan naik tingkatnya pada sisi Allah menjadi ahsani kaqwim.. Dikatakan oleh Allah dalam al qur’an dijadikan bumi itu tujuh tingkat.. Para tasawuf mengumpamakan bumi itu dengan jiwa maka jiwa itu diberi tingkat pada sisi Allah adalah tujuh yaitu,

a. Nafsul Amarah bissuu’in, jiwa yang mendorong berbuat berkekalan

dalam kejahatan <Q.12/53>..

b. Nafsul Lawamah, jiwa yang selalu berubah rubah, setelah berbuat kejahatan berusaha berbuat baik kemudian jiwa itu terdorong pula berbuat kejahatan <Q.75/2>..

c. Nafsul Muthmainnah, jiwa yang selalu menghendaki kebaikan, selalu enghindar dari kejaharan.. Nanti diakhirat tuhan menyerunya, Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji’i ila rabbiki, raadhiatul mardhiyah, fadkhuli, fii ibadhi fadkhuli jannati. (hai jiwa yang muthmainnah, kembalilah engkau kepada tuhannu, dengan redha dan di redhai, menjadilah engkau hamba-hambaku dan masuklah kedalam surgaku <Q.89/27-28>.. Untuk mencapai muthmainnah haruslah

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 240

Page 19: 05.Pembenahan Budaya

beamal yang baik, berzikir yang banyak.. Yang dimaksud berzikir ialah, “wazkur rabbaka fi nafsika tadarru’an, wa khufyatan, wa dunal jahri minal kauli” (menyebut nama Allah didalam hati, dengan rasa tadarru’an (rendah diri), wakhufyatan (khusu’), wadunal jahri (tidak bersuara) minal qauli (tidak diucapkan) Q.- / - >.. Untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi haruslah melalui tingkat muthmainnah ini..

d. Nafsul Musawwamah, jiwa yang disempurnakan. <Q.91/7-10>.. Golongan muasauwamah lebih tinggi dari golongan muthmainnah..

e. Nafsul Kamilah, Jiwa yang menghindarkan diri dari segala hembusan hembusan al hawa keburukan <Q.79/40-41>.. Manusia yang masuk golongan ini, dipimpin oleh Allah sehingga selalu terhindar dari perbuatan kesalahan..

f. Nafsul Laduniah jiwa yang mendapat ilmu dan bimbingan Allah <Q.18/65>.. Telah terbuka tabir hati nya bagi asma dan sifat Allah (tajali)..

g. Nafsun Nabawiyah.. yaitu jiwa para nabi nabi jiwa orang atas pilihan tuhan.. Untuk mencapai nabawiyah tidak dapt dilakukan atas usaha sendiri, karena tingkat ini telah dipersiapkan oleh Allah semenjak sebelum dilahirkan <Q.95/5;95/6>..

Tuhan jelaskan dalam alqur’an “kehidupan manusia bertahap” <Q.- / >, Al Kindi menjelaskan ada lima tahap kehidupan manusia yaitu, tahap penciptaan, tahap pembentukan, tahap penyempurnaan, tahap pembaktian dan tahap perhitungan serta pembalasan.. .

a. Tahap pertama (tahap penciptaan) .. “Allahu ambatakum minal ardhi anbata (Allah memumbuhkan kamu dari bumi seumpama menumumbuhkan tumbuh tumbuhan) <Q.71/17>.. Wa bada’an khalqal insaana min thiin (Dimulai penciptaan manusia dari dari thien (tanah) <Q.32/07>, thiin dirubah menjadi turabin (tanah yang telah berbentuk makanan).. Wa laqad khalaknal insana min sulalatin min thiin (kami jadikan manusia dari sulalatin yang berasal dari thiin <Q.23/12>.. Sulalatin dirubah menjadi hamain masnun diproses sebagian menjadi tenaga, sebagian menjadi

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 241

Page 20: 05.Pembenahan Budaya

hamaain masnun.. Wa laqat khalaknal insana min shalshalin min hamain masnun (sesungguhnya dijadikan manusia itu dari shalshaalin yang berasal dari hamain masnun) <Q.15/26>.. Shalshaalin diproses menjadi khal fakhkhar dalam suhur/sulbi menjadi Nuthfah <55/14>.. Wa izh akhaza rabbuka min bani Aadama min dzuhurihim zurriyatahum wa ashhadahum ’ala anfusihim alastu birabbikum, qaalu baalaa syahidna, antaquuluu yaumal qiamati, inna kunna an haazaa gaafiluun.. (Dan ingatlah ketika tuhan engkau mengeluarkan bani Adam dari sulbi (dzuhurihim) bapak mereka, tuhan mengambil sumpah kepada jiwa mereka, apakah bukan Aku tuhanmu, jiwa menjawab aku bersumpah Engkaulah tuhanku) <Q.7/172>.. Nuthfah merupakan jiwa tubuh pertama dari manusia . Nuthfah disimpan dalam tempat tersimpan kararin makin / mustakarrun <Q.23/13>.. Kesimpulan ayat ini ialah, Jiwa itu sudah ada semenjak dari suhur bapaknya, disumpah sewaktu akan dikeluarkan dari suhur itu.. Dengan diwahyukannya <Q.51/21> lahirlah berpuluh ahli ilmu jiwa.. Itulah hubungan utama antara manusia dengan keturunannya..

b. Tahap kedua (tahap pertumbuhan) .. Dari tempat simpanan Nuthfah ditumpahkan kedalam al arham (rahim) perempuan <Q.3/6>, dalam rahim terjadi nuthfatin amsajin (nuthfah bercampur) <Q.76/2>.. Didalam rahim itu nuthfah yang dicampur menempel (maniyun yumna) <Q.75/37>.. Rahim (al arham) itu juga disebut tempat bertumbuh (mutauda’un) <Q.6/98>,., Nuthfah berubah menjadi ‘alaqah (darah), mudhgah (daging), izhama (tulang), lahman (tulang yang dibungkus dengan daging), kalkhan akhar (bentuk akhir/bentukmanusia) <Q.23/14>.. Pekerjaan memancarkan Nuthfah dan menempelkannya kedalam rahim disebut bersetubuh.. Pekerjaan ini diatur oleh Allah dengan yang namanya pernikahan.. Perempuan itu ladang mu, datangilan bagaimana yang menyenangkan kamu <Q.2/223>.. Selanjutnya di mustauda’un nuthfah yang telah dicampur bertumbuh.. Summa sawwaahu wa nufikhafiihi min ruuhihii wa ja’alalakum us sam’a wal abshaara wal af’idata, qalilam maa tasykuruun.. (setelah sempurna kejadiannya Dia tiupkan roh (ciptaan) Nya, Dia ciptakan pendengaran dan penglihatan dan hati (perasaan), sedikit sekali diantara mereka yang bersyukur <Q.32/9>.. Wa yas’aluunaka anir ruuhi, kulir ruuhi min amri rabbi, wa maa utitum minal ilmi illa

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 242

Page 21: 05.Pembenahan Budaya

qaliila.. (Mereka bertanya kepadamu tentang ruuh, katakanlah ruh itu urusan tuhanku, sedikit sekali diberi ilmu tentang itu) <Q.17/85>.. Kesimpulan ayat ini, Roh itu ditiupkan Allah setelah sempurna kejadian manusia itu dalam rahim, jiwa itu diberi pendengaran, penglihatan dan hati untuk merasakan sesuatu yang masuk kedalamnya, sehingga timbullah rasa gembira, marah dan atau rusuh, percaya dan sebagainya.. Dikatakan tentang ruh adalah urusan tuhan sedikit sekali diberi ilmu tentangnya atau tak usah mempelajarinya.. JIwa itu diciptakan dalam rahim bapak, disuruh mempelajarinya.. Sedangkan ruh ditiupkan kedalam rahim setelah sempurna kejadiannya, dan dinyatakan urusan tuhan sedikit ilmu diberikan tentangnya.. Jelas sekali beda antara jiwa dan ruh..

c. Tahap ketiga (tahap penyempurnaan) .. Setelah cukup bilangannya manusia itu dilahirkan dalam bentuk bayi (thiflan) dalam keadaan bodoh tak tahu apa-apa.. Dengan makanan yang berasal dari tanah, bayi itu tumbuh menjadi dewasa (asysyudda).. Ada lima perangkat jiwa yang akan di isi dan disempurnakan yaitu alat pengisi (input data) yang disebut al hawwas (keyboard); perangkat pengolah data (prosesor) yang disebut al akli; perangkat penyimpan data yang disebut al luhin (hardisk); perangkat perasaan penilai data al af’idah; dan perangkat keinginan untuk berbuat sesuatu yang disebut al hawa (emosi).. Penyempurnaan inilah yang disebut mengajar dan mendidik..

d. Tahap keempat (perbaktian).. Setelah sempurna semua itu sempurna manusia itu disebut balig.. Nilai manusia itu bergantung kepada apa yang diisikan kedalam jiwa dan apa yang diperbuat manusia itu sendiri.. Sebagian manusia itu meninggal diwaktu muda, sebagiannya meninggal setelah dewasa (asyudda) dan sebagian meninggal dalam keadaan tua sekali (syuyukhan) <Q.40/67>.. Kami kembalikan mereka kepada serendah rendah makhluk <Q.95/5>, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tiada putus putusaya Q.95/6>.. Ada tiga manusia yang terjadi diluar proses itu, yaitu Adam, Hawa dan Isa.. Anfus Adam terjadi karena kalimat Allah kun, maka jadilah dia.. Anfus (jiwa) Adam tidak proses dalah suhus/ sulbi seorang lelaki manapun, tidak melalui mustakarrun dan tidak melalui

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 243

Page 22: 05.Pembenahan Budaya

mustauda’un.. Kata al quran dujadika Isa seperti Adam dijadikan karena kalimat Allah kun.. Tidak diproses dalam sulbi, seorang laki-laki mana pun, tidak disimpan dalam mustkarrun, langsuk dimasukkan oleh malaikat jibrail kedalam rahim Maryam.. Kejadian Hawa, diproses dari dalam tubuh Adam.. Diproses dalam sulbi Adam, tentu disimpan dalam mustakarrun Adam, tidak dikatakan proses selanjutnya.. Kemungkinan Adam bermimpi maninya tertumpah kedalam sebuah kolam kecil yang bersisi cairan seperti dalam rahim perempuan (tabung bayi).. Dalam kolam itu bayi hawa bertumbuh menjadi manusia, diketemukan oleh Adam dan dipeliharanya sampai dewasa.. Adam menaruh hati kepada Hawa.. Allah mengawinkan Adam dengan Hawa..

e. Tahap kelima (perhitungan dan pembalasan).. Sewaktu manusia itu mati, yang mati hanyalah tubuhnya yang berasal dari tanah dan kembali kepada tanah.. Jiwa manusia itu dipisah dari rohnya sehingga jiwa itu hanya tidur beberapa lama.. Setelah roh itu digabungkan kembali dengan jiwa, jiwa itu akan hidup kembali di alam barzah sebagai mana dia hidup di alam dunia, perangkat jiwa akan berfungsi kembali.. Al Luhin sebagai buku catatan akan dapat dibaca, semua yang pernah kita kerjakan akan dapat kita lihat kembali dalam buku itu..

Tuhan mengajar rasulnya Muhammad dengan mengurut wahyu al qur’an dengan menurunkan pertama surat Al ‘Alaq <Q.96/1-5> kedua surat Muzammil <Q.73/1-8> dan ketiga surat Mudatstsir <Q.74/1-7>.. Kata orang orang yang pandai begitulah cara susunan mendidik tang baik.. Wahyu pertama turun menyampaikan, “bacalah” Muhammad menjawab apa yang akan saya baca, rasul Allah dituntun malaikat membaca.. Selanjutnya disampaikan malaikat, iqra’ bismirabbika alladzi khalak ” (bacalah nama tuhan engkau yang pencipta/ nama zat yaitu Allah), suatu kalimat perintah “Khalaqal insaana min ‘alaq” (Dia menciptakan manusia dari darah (binatang berdarah merah), pemberitahun tentang manusia, mempelajari ilmu tentang manusia.. Surat ini bernama “Al Alaq”, karena pentingnya darah dalam tubuh manusia.. “Iqra’ warabbukal akraam” (bacalah nama tuhan yang mulya/ asmaul husna), suatu kalimat perintah.. “Alladzi allama

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 244

Page 23: 05.Pembenahan Budaya

bil qalam” (tuhan mengajarkan pengetahuan dengan perantaraan qalam /tulis baca), suatu pemberitahuan.. “Allamal insana maalam ya’lam”, (Tuhan akan memberikan ilmu yang belum diketahuinya), pemberi tuhan akan memberikan pengetahuan langsung dari Allah.. Kesimpulan kelima ayat ini ialah apabila banyak membaca nama Allah, banyak membaca nama asmaul Husna, mambaca yang tertulias terutama al qyr’an, tuhan akan memberikan ilmu langsung kepadamu apa apa yang belum kamu ketahuai..

Wahyu kedua turun 8 ayat surat mudzammail <Q.73/1-8>.. 1. “Yaa ayyuahal mudzammil”, Hai orang berselimut lagi tidur dimalam hari.. Surat ini bernama muzammil karena pentingnya mendirikan malam (beribadat dimalam hari).. 2. “Qumi llaila illaa qaliila”, bangunlah sekurang kurngnya sedikit.. 3.“Nisfahuu awinqush minhu qaliila”, Setengah malam atau kurangi sedikit dari padanya.. 4.“Auzid alaihi, wa rittilil qur’aana tartiila” atau lebihkanlah dan bacalah qu’an itu tartiila/ secara lambat dan khusua’ dan penuh perhatian.. 5. “Inna sanulqii ‘alaika qaulan tsaqiila” bahwa sesungguhnya kami akan menurukan kepadamu perkataan yang berat / ilmu yang tinggi).. 6. “Innana syiatal laili hia asyaddu wath’an wa aqwamu qiila.. Sesungguhnya beribadat pada malam hari itu lebih merasuk kedalam hati, libih khusua’ dan lebih bagus bacaannya.. 7. “Innaka fin nahaari sanhan thawiila”. Bahwa sesungguhnya disiang hari engkau penuh dengan urusanmu.. 8. Wazkuris ma rabbika wa tabattal ilaihi tabtiila” sebutlah nama tuhanmu dan berbaktilah dengan sebenar benar berbakti.. Ayat ini memerintahkan agar bangun setelah tidur dimalam hari untuk belajar, membaca alqur’an dan beribadat setelah malam, lebihkan atau dikurangi atau sekurang kurangnya sedikit saja.. perbanyaklah menyebut nama tahan dan perbanyaklah mengerjakan apa yang disuruhkan tuhan..

Wahyu ketiga ialah 7 ayat surat mudatsir <Q.74/1-7>.. 1. “Yaa aiyuhal mudatstsir” hai orang berkemul (bermalas malas).. 2.”Qum fa andzir”, banunlah berdiskusilah dengan kaummu.. 3. Wa rabbaka fakabbir”, dan tuhan engkau besarkanlah.. 4. Wa tsiabaka fash bir” dan pakaian mu bersihkanlah.. 5 wa rrujza fahjur”, perkataan buruk tinggalkanlah 6. “Walaa tamnun tastaktsir”, janganlah memberi karena ingin diganti

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 245

Page 24: 05.Pembenahan Budaya

dengan yang lebih besar.. 7. “wa lirabbika fashbir”, dan terhadap tuhan mu bersabarlah..

Tuhan jelaskan dalam al Qur’an Laa Yugaiyirumaa bi kaumin hatta yugaiyiruumaa bianfusihim (Tidak akan diperbaik nasib suatu kaum jika tidak diperbaik apa-apa yang ada dalam jiwanya) <Q.13/11>.. Tata Cara memperbaik apa yang ada dalam jiwa dicontohkan oleh Allah dengan cara tahap tahap penurunan wahyu, penurunan wahyu pertama, kedua dan ke tiga.. pertama <Q.96/1-5>, kedua <Q.73/1-8> dan ke tiga <Q.74/1-7> Meningkatkan apa apa yang ada pada jiwa itu, setiap penduduk diwajibkan mengenal tuhannya dengan ilmu tauhid, mengimani tuhan dengan memakai rukun iman, mengerjakan suruhan yang utama sesuai dengan rukun Islam dan menjauhi larangan.. Untuk itu semenjak kecil diwajibkan mempelajarinya.. Tempat belajar sekolah atau pesantren itu disebut surau.. Ada surau tingkat kaum, ada surau tingkat suku ada surau tingkat kampuang, ada surau tingkat Jorong ada surau tingkat nagari dan ada surat tingkat Minangkabau.. Surau tingkat Minangkabau disebut surau Utama atau surau Aso (perguruan tinggi sekarang).. Nagari tempat surau aso sekarang disebut Saruaso.. Di Surau Aso itu Sulthan Minangkabau melantik Tuanku, Khatib, Imam tingkat Minangkabau.. Orang orang itulah yang telah dipercaya Sulthan untuk menjalankan tugas sesuai dengan jabatannya.. Orang itulah yang diutus Sulthan keluar daerah berdakwah atau sebagai wakil sulthan kerantau sebagai kuduang karatan, sapiah balahan, kapak radai, timbang pacahan.. Selain dari perguruan tinggi Surau Aso juga berfungsi sebagai bibliotek..

a) Disetiap kaum harus ada “surau kaum”.. Surau kaum apa yang harus mempelajari pengetahuan dasar agama Islam (ilmu ketuhanan, ilmu membaca al qur’an dengan tajwid dan kiraatnya, menulis arab berbahasa Minangkabau (Melayu), ilmu berhitung (sistem asyriah-persepuluhan).. Setelah tamat mempelajari hal tersebut pengetahuannya harus dikhatam (ditutup) dengan suatu upacara..

b) Disetiap kampuang harus ada “surau kampuang”,, Surau kampuang untuk tempat mempelajari pengetahuan rendah agama Islam, sebagai lanjutan pengetahuan dasar.. Seperti pengetahuan kira’at pembacaan al qur’an; tafsir al qur’an; Ilmu hadts, tarikh para nabi, ilmu tauhid, ilmu hukum, ilmu peribadatan dsb..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 246

Page 25: 05.Pembenahan Budaya

c) Disetiap jorong didirikan mesjid (surau jorong).. Mesjid jorong disebut juga surau gadang.. Surau gadang diurus oleh empat orang yaitu imam, khatib, bila (bilal), dan garin (pengurus kemakmuran mesjid).. Disamping mesjid dibuat surau untuk tempat tinggal garin setiap hari.. Dan sekurang kurang satu surau tempat mengaji semacam surau kampung.. Mesjid berfungsi sebagai, tempat beribadat, shalat jemaat, shalat bekaum setiap waktu, pertemuan membicarakan keperluan umat, dan tempat mempelajari berbagai macam ilmu yang dibutuhkan..

d) Disetiap Nagari nagari atau sekurang kurangnya ditingkat kelarasan dibuat sebuah sekolahan menengah..

e) Disetiap luhak sekurang kurangnya dibuat sebuah sekolah berupa perguruan tinggi..

Tamatan sanawiyah (menengah) oleh kaumnya digelari Pakiah (berasal dari istilah Fikih), tamatam tingkatan aliyah (menengah atas) digelari Tuanku (berasal kata saudara ku yang lebih tua)..

13. Pengiriman juru dakwah ke luar daerah Minangkabau..

Orang-orang yang dianggap cukup pengetahuan agamanya oleh Kesulthanan diambil sebagai kerabat dan dikirim ke rantau, diberi tugas kesulthanan sebagai pemungut pajak, guru agama atau sebagai juru dakwah.. Terkadang Sulthan menugaskan seseorang jauh di luar rantau sebagai juru dakwah.. Semua orang yang dikirim ke luar daerah itu selalu dipantau oleh Sulthan dengan mengirim pemantau-pemantau.. Sering juga kejadian juru dakwah tidak kembali pulang menetap di daerah dimana dia berdakwah.. Mencari isteri di tempat itu dan beranak pinak.. Sering juga disusul oleh juru dakwah lain dari MInangkabau, yang disana juga dia

Atas permintaan masyarakat Jambi pada bulan Jumadil Awal tahun 855 H, bertepatan dengan lebih kurang juni 1458 M oleh Daulat Yang Dipertuan Minangkabau diberangkatkan satu rombongan juru dakwah yang cakap dibawah pimpinan “Datuak Panuko Marajo”.. Dalam perjalanan rombongan ini bertemu dengan kapal dagang Turki membeli lada.. Datuak Panuko Marajo menompang dengan kapal tersebut.. Karena itu banyak orang menganggap Datuak Panuko Marajo berasal dari bangsa Turki..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 247

Page 26: 05.Pembenahan Budaya

Rombongan ini dibantu oleh masyarakat membentuk Kesulthanan Jambi dengan Sulthan pertama adalah Datuak Panuko Marajo.. Di Jambi masih diketemukan kelompok-kelompok mayarakat yang masih menyembah patung, seperti patung Budha.. Situs Muaro Jambi masih mempunyai penghuni yang menyembahnya.. Datuak Panuko Marajo melakukan perjalanan berkeliling dengan pasukannya memberikan penjelasan bahwa benda-benda bikinan manusia itu disebut berhalo, agama Islam sangat melarang menyembah atau memuja barhalo itu.. Banyak patung-patung yang dia binasakan.. Semenjak itu komplek pemujaan Budha Muaro Jambi ditinggalkan.. Datuak Panuko Marajo sangat terkenal dengan penghancuran barhalo, sehingga dia degelari orang Datuak Panuko Marajo penghancur barhalo.. Lama–lama nama itu tertinggal “Datuak Panuko Barhalo” saja.. Terkenal Sulthan Pertama Kesuthanan Jambi adala Datuak Panuko Barhalo.. Sulthan Jambi selanjutnya tidak ada lagi yang bergelar Datuak..

Orang yang dikirim berdakwah atau memimpim darah di luar tigo luak disebut sebagai kuduang karatan, sapiah balahan, kapak radai atau timbang pacahan..

Yang dimasud dengan,a) Kuduang karatan ialah, sebagai keluarga matrilineal, diberi

gelar sebagai datuak..b) Sapiah balahan ialah sebagai keluarga patrilineal diberi gelar

tuanku..c) Kapak radai ialah sebagai pembesar kesulthanan diberi pula

gelar kebesaran istana..d) Timbang pacahan ialah sebagai utusan kesulthanan diberi

pula sebuah gelar kebesaran.. Terjalinlah hubungan kekerabatan dengan kesulthanan Goa Talao,

kesulthanan Bima, kesulthanan Dompu, kesulthanan Sumbawa, kesulthanan, Ternate, kesulthanan Manila, kesulthanan Sulu, kesulthanan Mindanao, kesulthanan Palalawan dan kesulthanan Campa..Kerajaan sapiah balahan diantaranya ialah,

Kerajaan Padang Nunang di Pasaman.. Kerajaan Parik Batu di Pasaman Barat.. Kerajaan Kinali di Pasaman Barat.. Kerajaan Talu di Pasaman Barat.. Kerajaan Kumpulan di Kumpulan.. Kerajaan Mandailing di Penyabungan..

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 248

Page 27: 05.Pembenahan Budaya

Kerajaan Koto Pinang di Labuhan Batu.. Kerajaan Panai di Padang Laweh.. Kerajaan Asahan di Asahan.. Kerajaan Kuala Pilah di Labuhan Batu.. Kerajaan Perbaungan di Serdang.. Kerajaan Barus di Barus.. Kerajaan Seribu Dolok di Tapanuli.. Kerajaan Tiku di Tiku.. Kerajaan Pariaman di Pariaman.. Kerajaan Kerajaan Sunua di Kurai Taji.. Kerajaan Koto Tinggi di Pakandangan.. Kerajaan Pauh di Padang..

13. Upacara hari hari besar Islam.. a. Hari Raya I’dul Fitri (1 Syawal)..b. Hari raya I’dul Adha (10 Zul Hijjah)..c. Isra’ mi’raj Nabi Besar Muhammd SAW..d. Maulud Nabi besar Muhammad SAW (12 Rabiul Awal)..e. Nuzul qur’an (17 Ramadhan)..f. Khatam qur’ang. Musabaqah tilawatil qur’an..h. Hari Karbela (10 Muharram)..i. Khitan..j. Petang balimau..

--oo0oo--

Kesulthanan Minangkabau. Pembenahan Budaya.. 249