? i jsjjij/ j - repository.uinjkt.ac.id...dato' tuan guru llaji harun taib selaku pengerusi...
TRANSCRIPT
.? I J"SjJIJ/ _J
HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN
MALAYSIA DAN RELEVANSINYA DENG AN HUKUM ISLAM
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Persyaratan 1"1emperoleh Gelar
Sarjana Hukum Islam (SHI)
1111111 1111111 llllll lllFllllllllllllllil.
Ulll Universitas Islam Negeri iJ~it:rliil.
SYARIF HIDAYATULLAH JAKlml'A · ... ,
Tgl. : 9.~c:··z:rc ·i'>-0 co ··· No. foduk ; : ()"LTD'·:: ·o·l· ~·;;:i re .. " ..................... :;.\ <O>tl 3 ldnsifikasi . . .............. ······· ·
OLEH: . . ............................................. .
MOHD SHEIFULLAH BIN RAMLI
NIM: 108045200010
KONSENTRASI SIYASAH SYAR'IYYAH
PROGRAM STUD I JINA YAH SIY ASAH
FAKULT AS SYARI' AH DAN HUKUl\II
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERl
SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1430 H I 2009 1\11
HAK ASASJ MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN
MALAYSIA DAN RELEY ANSINY A DENG AN HUKUM ISLAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sai:jana 1-lukum Islam (SHI _ ----,
PERPUST Al<MN UT AMA I Oleh: _ UIN SYAl-110 JAKARTA
MOHD SHEIFULLAH BIN RAMLI NIM: 108045200010
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
_// Sri 1davati, M.Ag.
NIP: 1971 0215 1997 03 2002
KONSENTRASJKETATANEGARAANJSLAM
PROGRAM STUD I JINA Y AH SIYASAH
FAKULTAS SY A.RIAH DAN HUKUM
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN
PERSEKUTUAN MALAYSIA DAN RELEV ANSINY A DEN GAN HUJKUM ISLAM
telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukwn Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 08 Desember 2009. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukwn Islam (SHI) pada
Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islan1 (Siyasah Syar'iyyah).
Jakarta, 08 Desember 2009
Mengesahkan,
~~~)lltas Syariah dan Hukwn
" ad Amin Suma, SH, MA, MM.
~~;,p--~505051982031012
PANITIA UJIAN MUNAQASYAH
I. Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag. NIP: 19721010 199703 1 008
2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag. NIP: 19710215 199703 2 002
3. Pembimbing I : Khamami Zada, MA. NIP: 150 326 892
4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M.Ag.
NIP: 19710215 199703 2 002
5. Penguji I : Dr. Rumadi, M.Ag. NIP: 19690304 199703 1 012
6. Penguji II : Fahrni M. Ahmadi, S.Ag, M.Si. NIP: 19741213 200312 1 002
LEMBAR PERNY ATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam
Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Disember 2009
Mohd Sheifullah bin Ramli
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat llahi Rabbi Tuhan
Semesta Alam, Yang Maha Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Pencipta, Yang
Maha Mengetahui Segala Sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang nyata
maupun yang tersembunyi baik dalam terang benderang maupun gelap gulita,
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Shalawat dan salam kepada Junjungan Besar kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga serta para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang menyeru
dengan seruannya, berpedomankan petunjuk-petunjuk Allah SWT se1ia
berpegang teguh dengan tali-Nya (hablu!lah) sampai akhir zaman.
Alhamdulillah berkat rahmat-Nya. penulisan skripsi ini telah dapat
diselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangan. Penulis menyadari
bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari clorongan dan bantuan semua pihak.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma. SH, MA, MM Ecelaku Dekan Fakultas
Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah, Jakarta;
,., Dr. Asmawi. M.Ag dan !bu Sri Hidayati, M.Ag, selaku Ketua clan Sekretaris
Jurusan Jinayah Siyasah, yang telah memberikan kemudahan administratif
bimbingan akaclemik sejak awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini;
3. Bapak Khamamizada M.A dan !bu Sri Hidaymi M.A.g, selaku dosen
pembimbing yang dengan tulus ikhlas banyak memberikan petunjuk dan
panduan bagi penyelesaian skripsi ini;
4. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilrnunya kepada penulis
selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5. Kepada para pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan fasilitas berupa kemudahan bagi penulis dalam memanfaatkan
buku-buku referensi;
6. Ayahanda Ramli bin Awang dan lbunda tercinta Hasnah binti Abdul Rahim
yang senantiasa menemani, merawat, mengasuh, memb.esarkan, mendidik dan
rnemberikan motivasi serta di setiap langkah penulis. Juga ditujukan kepada
ayah dan ibu mertua. Mahadi bin Mohd dan Khalijah binti Abu Bakar, terima
kasih atas segalanya.
7. lsteri tercinta Faclhilah binti Mahacli clan puteri yang tersayang Balqis
Syuhada binti Mohd Sheifullah yang menjacli inspirasi, pendorong juga tidak
putus-putus memberikan semangat bagi penulis clalarn menyiapkan skripsi
1111;
8. Kakancla-kakandaku: Roscli. Rohaida. Rahayu, Muslim. Atikah, Hafis,
Taufiq, Aclik Shukry clan saudara-saudaraku yang tidak dapat clisebutkan satu
persatu:
9. KerLtjaan Malaysia dan Indonesia yang memberikan diriku ruang untuk
beribadah dan berpartisipasi di dunia ini. Keclutaan Besar Malaysia di
Indonesia atas pengawasan clan kebajikan yang diberikan;
l 0. Dato' Tuan Guru llaji Harun Taib selaku pengerusi Ahli Majlis Mesyuarat
KUDQI clan seluruh Ahli Majlis Mesyuarat KUDQI. Pihak Kolej Universitas
Darul Quran lslamiyyah yang telah memberi kesempatan untuk menuntut
ilmu yang bermanfaat dari asatizah dan ustazah, juga dapat mengenal erti
persahabatan dari mahasiswa KUDQI, MPMKUDQI clan HESIS. Serta staf
staf dan asatizab clan ustazah di Maa'had Darul Qur'an (MDQ) Rusila
Marang.
11. Teman-teman sepe1juangan Ibrahim Zaki, Muhammad Zaki, Faiz, Hilman,
Saiful, Najib, Mohd. Zahid, Tuan lzzuddin, Ahmad Baha, Fakhri, Yunus,
Sufian, Fawwaz, Hafiz, Razman, Kamal, Akram, Shafie, lsmayuddin,
Tarmidzi. Amir dan juga para ustazah yang berada di Asrama Putri UIN dan
kost. Jutaan terima kasih atas teguran dan sumbangan yang telah diberikan
oleh Mawardi, Mustafa, Harun, Baihaki, Ust. Hadi, FaizaL Amiluddin dan
Khairil. Tidak lupa juga sahabat-sahabat dari APID, IGOU, IPA yang telah
bersama kecimpung dalam menegakkan kalimat Allah.
12. Semua guru-guru yang ku kasihi dan teman-temanku di Malaysia yang
banyak mernberikan kata-kata semangat; khususnya Udin, Khasiee, Ibrahim,
Sulaiman, Adnan, Khairul Hadi, Helmi dan lain-lain yang tidak dapat
disebutkan semuanya;
13. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak clapat penulis sebutkan satu persatu hingga
terselesainya skripsi ini. Penulis mengucapkan terirna kasih banyak semoga
segala bantuan tersebut diterima sebagai ama/ sha/eh di sisi Allah SWT dan
memperoleh balasan pahala yang ganda. Amin.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan semua ini.
Semoga apa yang penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pacla umumnya. Amin.
Ciputat, 28 November 2009 M
Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI
a. Padanan Aksara Huruf Huruf
Keterangan Arab Latin I tidak dilambangkan
y b be
.:.> t te
.!> ts te dan es
c: j je
1:. h ha dengan garis di bawah
t kh ka dan ha , d de ; dz de dan zet
) r er
j z zet
..r s es
._;, sy es dan ye
d' !! es dengan garis di bawah
JP Q de dengan garis di bawah j; ! te dengan garis di bawah j; ?; zet dengan garis di bawah
t ' koma terbalik diatas hadap kanan
t gh ge dan ha
J f ef
J q ki
.!l k ka
J I el
r m em
il n en
J w we _. h ha
• apostrof
" y ye
v
b. Vokal
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
- fatb_ah - a
- i kasra -' ?f.ammah u
Ad V k IR k a pun o a ang ap
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
- .
<,?-- ai a dan i
.J-- au a dan u
c. V kaIP 0 an1an!!
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
L__ ii a dengan topi di atas
,......,... 1 i dengan tooi di atas
.J- il u dengan topi di atas
d. Kata Sandang
Kata sandang yang dalam Bahasa Arab dilambangkan dengan huruf (JI),
dialih-aksarakan menjadi huruf "I" (el), baik diikuti huruf syamsiyyah maupun
huruf qamariyyah. Contoh ~I = al-syamsiyyah, ;\;_,..all= al-qamariyyah.
e. Tasydid Dalam alih-aksara, tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan
menggandakan huruf yang diberi tanda lasydid itu. Tetapi hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima 1asydid itu terletak setelah kata sandang yang diikuti huruf-huruf samsiyyah.
f. Ta Marbu£ah Jika la marbufah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf
tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/. begitu juga jika la marbu[ah tersebut diikuti kata sifat (na 'I). Namun jika ta marbufah diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf It!.
g. Huruf Kapital Huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika nama didahulukan oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan
huruf awal atau kata sandangnya. Contoh <,?J\A,11 =al-Bukhari.
vi
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAF'l'AR 181 ................................................................................................................ v
BAB! PENDAHllLUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6
D. Review Studi Terdahulu ...................................................................... 7
E. Metode Penelitian .............................................................................. 10
F. Sistema1ika Penulisan ........................................................................ 11
BAB II DEFINISI DAN SEJARAH HAK ASASI MANUSIA
A. Definisi Hak Asasi Manusia .............................................................. 13
B. Sejarah Lahirnya Konsep Hak Asasi Manusia .......................... 14
C. Sejarah Hak Asasi Manusia di Malaysia ........................................... 21
BAB 111 HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN
PERSEKUTUAN MALAYSIA
A. Kebebasan Beragama ......................................................................... 24
B. Kebebasan Diri .................................................................................. 27
C. Kebebasan Ekonomi .......................................................................... 30
VII
BAB IV PANDANGAN ISLAM TENT ANG HAK ASA.SI MANUSIA DI
MALAYSIA
A. Pandangan Islam tentang Kebebasan Beragama .............................. .35
B. Pandangan Islam ten tang Kebebasan Diri ........................................ .3 8
C. Pandangan Islam tentang Kebebasan Ekonomi ................................ .44
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 50
B. Saran-saran ........................................................................................ 51
DAFT AR PUSTAKA ................................................................................................. 53
A. Latar Bclakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Manusia adalah rnakhluk yang paling sernpurna kejadiannya yang telah
diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Tujuan penciptaan manusia itu telah
ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmannya di dalam al-Quran. surat al
Baqarah. ayat 30 bahwa rnereka itu diciptakan untuk menjadi khalifah Allah SWT
di muka bumi ini.
Sebagai khalifah di rnuka bumi. 111anus1a itu memiliki hak-hak dan
kewajiban yang telah tersedia ada pada diri mereka sebagai seorang manusia. Hak
kemanusiaan adalah merujuk kepada hak yang dimiliki oleh semua insan. Konsep
hak kemanusiaan adalah berdasarkan asumsi bahwa semua insan memiliki satu
bentuk hak yang sama. sebagaimana mereka memiliki indentitas insan, yang tidak
dipengarahui oleh faktor tempat, komunitas dan kewarganegaraan.
Pada dasarnya, hak kemanusiaan dapat dilihat dari dua segi, yakni dari
seg1 perundangan dan juga dari segi moral. Dari segi perundangan, hak
kemanusiaan merupakan satu bentuk hak yang di mkmati oleh seorang
warganegara seperti apa yang telah termaktub dalam undang-undang negara.
Dari segi moral. hak kemanusiaan merupakan satu tanggapan moral yang
didukung oleh anggota masyarakat. Sehubungan dengan perkara ini, anggota
masyarakat akan mengakui wujudnya hak tertentu yang harus dinikmati oleh
5
m<llfa!i_id syur 'iyyah yaitu memelihara kepentingan agama. nyawa. akal , maruah
atau keturunan dan harta.4
Setelah disebut bahwa agama Islam itu meliputi semua perkara dan
kebutuhan hidup manusia, maka penulis terdorong untuk mengetahui apakah
pengaturan hak asasi manusia di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia
sebagai U U D sudah sesuai dengan pengaturan hak-hak asasi manusia yang telah
ditetapkan oleh Islam.
Untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih mendalam lagi tentang hak asasi
di Malaysia ini dan bagaimana relevansinya dengan Islam, maka perlu dilakukan
peneiitian yang mendalam, sehingga terdorong untuk menganalisa lebih jauh
melalui penelitian skripsi dengan judul "HAK ASASI MANUS/A DALAM
PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN MALAYSIA DAN RELEVANSINYA
DENGAN HUI(UM ISLAM''.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas. maka penulis
membatasi dan hanya memfokuskan bahasan pada hak asasi yang tertulis di
dalam konstitusi Malaysia yaitu Perlembagaan Persekutuan Malaysia.
Selanjutnya. penulis akan mencoba mengulasnya dan menguraikannya dari
sudut pandang Islam.
4 Ibid., h. 31-32
6
2. Perumusan Masalah
Oleh karena pembahasan tentang hak asasi itu sangat luas ruang
lingkupnya. maka permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini dapat dirunrnskan menjadi sebagai berikut:
a. Bagaimanakah hak asasi itu diatur dalam Perlembagaan Persekutuan
Malaysia itu'l
b. Bagaimanakah pandangan Islam mengenai hak-hak yang tersebut dan
tatacara Islam mengaturnya?
C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di anta".anya:
I. Untuk memberikan kefahaman tentang hak asas1 manus1a dalam
Perlembagaan Persekutuan Malaysia.
2. Untuk menjelaskan lebih jauh tentang pengaturan hak asasi 1111 menurut
pandangan Islam.
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Secara akademis unlllk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai
persoalan yang terkait dengan hak asasi di Malaysia.
2. Memberi pengetahuan dan infomasi tentang pencrapan nilai hak asasi di
Malaysia.
3. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan
khususnya di bidang ketatanegaraan Islam di Malaysia khususnya dan
memberikan manfaat kepada seluruh dunia Islam pada umumnya.
8
Penelitian ini membahas tentang kebebasan untuk pindah agama yang telah cliatur
oleh hukum Islam clan juga menurut HAM.
Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan tentang Hak
Asasi Manusia dan Hukum Islam telah dilakukan, baik yang mengkaji secara
spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum dengan bahasan
penelitian. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-
karya penelitian tersebut:
""Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia" karya Mohd
Salleh Abas. 8 Buku ini menjelaskan tentang prinsip dan tatacara pemerintahan di
Malaysia. Dan didalamnya banyak menguraikan tentang konstitusi Malaysia yang
mana turut menjelaskan hak-hak asasi manusia yang diatur dalam konstitusi.
Kedua. ··Hak Asasi Manusia dalam ls/am", karya Syekh Syaukat
J-Iussain.9 Buku ini membahas tentang konsep HAM di dalam Islam clan ruang
lingkup HAM dalam perspektif Islam serta bagaimana usaha-usaha perlindungan
dalam Islam terhadap pelaksanaan HAM.
Abdul Qadir, ·'f\ehebasan Pindah Agan1u Dala111 Perspekt{lfluk11111 /s/c1111Dan1-!AAJ", (Skripsi SJ Fakultas Syariah dan Hukun1, Universitas lslan1 Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2005)
8 Mohd Sal\eh Abas, Prinsip Perlembagaan & Pemerint.1ha11 di Malaysia (Kuala Lun1pur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006)
" Syekh Syaukat Hussain, Hak Asasi Manusia dalam Islam. Pene1jemah Abdul Rochim C, N ., cet. I. (Jakarta: Genia I nsani Press, 1996 ).
9
Ketiga. "Hok Asusi Manusiu dalam Islam" karya lkhwan. 10 Buku 1111
membicarakan tentang hak asasi dalarn Islam clan bukum internasional. Di
clalamnya juga turut diaclakan perbanclingan antara bukum Islam dan hukum
lnlernasional terbadap beberapa isu hak asasi manusia.
Keempat, "'Hak Asasi Manusia dalam Per.1pek1il Syarial Islam'', karya
Rusjdi Ali Mubammad. 11 Buku ini membincangkan kewajiban clan hak manusia
di dalam sesebuah negara yang terdiri dari orang Islam clan \lon-muslim.
Dari beberapa kaj ian terdahulu di atas, kbususnya mengenai Hak Asasi
Manusia sebagaimana telab disebutkan di atas. penulis belum menemukan tulisan
yang membabas atau rnengkaji Hak Asasi Manusia dalam Perlembagaan
Persekutuan Malaysia. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Masrianti
pernbahasannya hanya seputar hak-bak clan kedudukan wanita menurut Islam,
adapun penelitian Ahmad Baihakki Bin Arifin. pembahasannya hanya seputar
tentang hak-hak politik warganegara di Malaysia. Penelitian pe11ama clan kedua
tidak menyentuh tentang hak asasi di Malaysia. demikian juga dengan penelitian
kedua walaupun fokus kajiannya Perlembagaan Persekutuan Malaysia, tetapi
hanya menjelaskan seputar hak-hak politik warganegara sahaja. Dengan
dernikian, penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini berbeda dengan
io lkh\van, Hak Asasi /Vlanusia dah1111 !sla11-1, cet.J (Jakarta: Lcgos Wacana lhnu, 2004).
11 Rusjdi 1\liMuha1111nad, Hak Asasi A-Ian11sh1 dalan1 Perspekt[lSyariat Js/c1111 (Aceh: ArRaniry Press, t.th.).
10
penelitian sebelumnya. yaitu tentang Hak Asasi Manusi;" dalam Perlembagaan
Persekutuan dan Relevansinya dengan Hukum Islam.
E. Mctode Penclitian dan Tcknik Penulisan
l. Jenis Penelitian
Skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif Penulis
mencoba mengumpulkan data-datanya berasal dari sumber-sumber hukum yang ada
yaitu undang-undang dan hasil karya dari kalangan hukum.
2. Obyek Penelitian
Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah hubungan hak asasi
manusia yang tertulis di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia dengan
hukum Islam.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan faktual, teknik
pengumpulan data dilakukan dengan studi dokurnenter dari bahan-bahan
tertulis yakni dengan mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai
relevansi dengan obyek penelitian. Data yang diperoleh dapat dibedakan
menjadi data primer dan sekunder.
T ermasuk ke dalam sumber data primer adalah buku Per!embagaan
Perseku111an Beser/u Index, Sedangkan sumber data sekunder adalah buku
buku dari kalangan hukum. jurnal, clan situs internet yang berkaitan dengan
obyek penelitian.
l I
4. Teknik Analisis Data
Dal am mdakukan anal is is terhadap data-data yang sudah terhimpun,
penul is menggunakan teknik perbandingan hukum dengan mencari adanya
perbedaan-perbedaan dan persamaan pada sistem hukum Malaysia dan hukum
Islam yang mengatur hak asasi manusia
5. Teknik Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku "Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2007" yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah clan 1-!ukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempennudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta
menyeluruh. penelitian skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika
rnembahasan sebagai berikut:
BAB I Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
penelitian. pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian studi terdahulu, metodologi penelitian, clan sistematika
penelitian.
Bab II Membahas tentang pengertian clan clefinisi hak asasi manusia, sejarah
kernunculannya clan kemunculan serta perkembangan hak asasi manusia
di Malaysia.
12
Bab Ill Membahas tentang hak asas1 manusia yang diatur di dalam konstitusi
Malaysia yaitu Perlembagaan Persekutuan Malaysia dan bagaimanakah
penerapannya di dalam masyarakat.
Bab IV Menguraikun ten tang pandangan Islam terhadap pengaturan hak asas1
manusia yang berlaku di Malaysia, serta keistimewaan hak asasi
manusia menurut pandangan Islam.
BAB V Merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan saran-
saran.
BAB II
Dl~FINISI DAN SEJARAH HAK ASASI MANUSIA
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia terdiri dari tiga suku kata, yaitu Hak, Asasi dan
Manusia. Untuk mendapatkan pengertian yang memadai tentang hak asas1
manusia, akan diuraikan dahulu kata demi kata di bawah ini.
Kata hak mcrupakan kata tunggal, yang mana kata jamaknya disebut
sebagai hak-hak. Hak membawa maksud benar. wewenang menurut hukum,
milik, kepunyaan, kewenangan. kekuasaan untuk melakukan atau berbuat
sesuatu. 1
Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang di:11iliki seseorang atas
sesuatu. Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki
seseorang tersebut bersifat mendasar, pemenuhannya bersifat imperatif (perintah
yang harus dilakukan). Artinya hak-hak itu wajib dipenuhi karena hak-hak ini
menunjukkan nilai subjck hak.
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, clan
tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebag<ti manusia. Hak Asasi
Manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya
bersamaan dengan kelahirannya. atau kehadirannya di dalam kehidupan
1 Y. lstiyono Wahyu dan Ostaria Silaban, Kan1us Pintar Bahasa Indonesia, (Bata1n, 1<.aris111a Publishing Group, 2006), h. 200.
14
n1asyarakat.
Miriam Budiarcljo mengatakan hak asasi adalah hak yang dimiliki
manusia yang telah cliperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu
dimilikinya tanpa pcrbedaan atas dasar bangsa, ras. agama atau kelamin, dan
karena itu bersifat asasi serta universal. Dasar dari senrna bak asasi adalah bahwa
manusia memperoleh kesempatan sesuai dengan bakat dan cita-citanya.2
Hak adalah keterkaitan yang tidak mungkin dipahami oleh hak individu
tanpa individu lain yang terkait dengannya. Tatkala individu rnenjadi seorang
yang berdikari (mandiri). maka ia memiliki hak yang tidak boleh dilanggar.
Pada umumnya. hak adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
tindak-tanduk atau perilaku orang lain, tidak dengan .cara mempergunakan
kekuatannya sendiri. tetapi berdasarkan pendapat umum atau kekuatan urnum.
Dengan pengertian lain hak adalah suatu tuntutan (claim) yang berkat adanya
suatu kaedah hukurn dimiliki oleh seseorang terhadap orang lain. supaya orang
lain itu berbuat atau bertindak menurut suatu kaedah tertent•J.
B. Sejarah Lahirnya Konsep Hak Asasi Manusia
Secara historis, ticlak dapat dipungkiri bahwa hak asasi manusia sudah ada
sejak manusia pertama menghuni bumi. Dengan kewujudan manusia, maka hak-
hak tersebut akan menyertainya.
2 Miriain Budiardjo. Dusar-Dasar //!1111 Politik, cet.111 (Jakarta: Penerbit PT Gran1edia Pustaka Utan1a, 2008) h.212.
15
Dalam sejarnh umat manusia telah tercatat banyak kejaclian, seseorang
atau segolongan manus1a mengaclakan perlawanan terhaclap penguasa atau
golongan orang Jain untuk memperjuangkan apa yang clianggap sebagai haknya.
Sering pe1juangan ini menuntut pengorbanan jiwa dan raga. Juga di clunia Baral
telah berulang kali ada usaha untuk merumuskan serta mempe1juangkan beberapa
hak yang dianggap suci clan harus clijamin. Keinginan ini timbul setiap kali terjacli
hal-hal yang dianggap menyinggung perasaan clan merendahkan martabat
seseorang sebagai manusia.
Menurut penyeliclikan ilmu pengetahuan. sejarah Hak Asasi Manusia itu
barulah tumbuh dan berkembang pacla waktu HAM tersebut oleh manusia mulai
diperhatikan clan clipe1juangkan terhaclap serangan-serangan atau bahaya yang
timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara. Pacla hakikatnya persoalan
mengenai HAM itu berkisar pada hubungan antara manusia sebagai incliviclu clan
111asyarakat.
Pada tahun I 2 IS ditanclatangani suatu pe1janjian, }vfagna Charla, antara
Raja John dari lnggris clan sejumlah bangsawan. Raja John dipaksa mengakui
beberapa hak clari para bangsawan sebagai imbalan untuk clukungan mereka
membiayai penyelenggaraan pemerintahan clan kegiatan perang. Hak yang
dijamin rnencakup hak politik dan sipil yang rnendasar, seperti hak untuk
diperiksa di muka hakim.
Di Eropa Baral, pernikiran mengenai hak asasi berawal dari abacl ke-17
dengan timbulnya konsep hukum alam serta hak-hak alam. Akan tetapi,
16
sebenarnya beberapa abad sebelumnya, yaitu pada Zaman Pertengahan, rnasalah
hak manusia sudah mulai mencuat di Inggris.
Sekalipun pada awalnya hanya berlaku untuk bangsawan, hak-hak itu
kemudian menjadi bagian dari sistem konstitusional lnggris yang berlaku bagi
semua warga negara. Sampai sekarang, Magna Charla masih dianggap sebagai
tonggak sejarah dalam perkembangan demokrasi di Barat.3
Pada abad ke-17 dan ke-18 pemikiran mengenai hak asasi maju dengan
pesat. Konsep bahwa kekuasaan raja berdasarkan wahyu Ilahi (Divine Righi of
King atau Hak Suci Raja) yang sejak abad ke-16 berdominasi, mulai
dipertanyakan keabsahannya karena banyak raja bertindak sewenang-wenang.
Golongan menengah yang mulai bangkit ingin agar kepatuhan rnasyarakat pada
raja mempunyai dasar yang rasional. Apa yang dicita-citakan ialah suatu
hubungan antara raJa clan rakyat berdasarkan suatu kontrak, sesuai dengan
suasana perdagangan yang sedang berkernbang di Eropa Barat.
Prinsip kontak ini ialah membayangkan suatu masa lalu di mana manusia
hidup di dalam "keadaan alarn" (.Hale ofna111re). Dalam keadaan alam ini semua
manusia sarna martabatnya, tunduk kepada hukurn alam,, dan memiliki hak-hak
alarn. Akan tetapi, pada suatu saat manusia mengembangkan rasionya dan sampai
pada kesimpulan bahwa untuk menjamin terlaksananya hak-hak itu, "keadaan
alam" perlu ditinggalkan clan diganti dengan kehidupan bernegara berdasarkan
3 Ibid, h.213.
17
suatu kontrak sosial antara penguasa clan 111asyarakat. lni yang ken1udian
dinamakan sebagai Teori Kontrak Sosial:'
Ide HAM timbul pada abacl ke-17 clan abad ke-18 M, hak-hak ini timbul
sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja clan kaum feudal di zaman itu
terhadap rakyat yang mereka perintah atau manusia yang dipeke1jakan sebagai
budak. Masyarakat manusia zaman silam terdiri dari dua lapisan besar. Lapisan
alas, minoritas yang mempunyai hak-hak dan lapisan bawah, mayoritas yang
memiliki kewajiban-kewajiban.
Sebenarnya, HAM merupakan sebuah gagasan lama yang telah ada
sebelumnya, yaitu ketika Islam datang. Konsep ini berawal dari filsafat stoika di
zaman kuno yang termaktub dalam yurispudensi hukum kodrati (natural law)
0rotius clan !us Nmurule dari undang-undang Romawi. Kendati gagasan lama,
istilah "hak asasi manusia" menjadi relatif barn clan menjadi bahasa sehari-hari di
sela-sela perang dunia II, clan dalam proses pembentukan PBB (perserikatan
bangsa-bangsa) tahun 1945. Hak asasi manusia menggantikan istilah Natural
Right yang menjadi suatu kontroversi.
Ide tentang HAM bersumber dari ide hak alamiah. Para pakar
yurispudensi Baral rnenegaskan bahwa ide tentang HAM pada asalnya merupakan
campuran-campuran. di mana abad ke-18, sekolah-sekolah filsafat menjadi
te111pat rujukan dan rnerupakan ibu dari sekolah hak alami, seperti yang
clisodorkan clan dipelopori oleh filosuf John Lock pada tahun 1690 M, yang
4 lbid,h.21·1.
18
menjabarkan ide-idenya sebagai ungkapan-ungkapan rnengenai HAM di
kcrnudian hari. yang clijabarkan oleh seorang ahli hukurn lngris Philaxton, pacla
pertengahan abad ke-18.s
Knrenanya. parn pemikir politik Barnt kontemporer berpendapat menurut
pandangan kaedah-kaedah serta pe111aha111an sernata rnengenai Hak Asasi
Manusia. Pandangan ini terfokus pada pernbatasan kekuasaan penguasa, dan
pengakuan atas hak-hak individu. Pemikiran tersebut bersandar pada apa yang
disebut dengan hak alami yang dimiliki individu dan juga bersandar pada
pemikiran-pemikiran undang-undang alami buatan manusia, yang rnerupakan
rujukan teninggi bagi hak-hak dan kewajiban yang digali dari alam.
Manusia pada tingkat pengetahuan itu dengan akalnya, dan aka]
rnerupakan anugerah yang paling besar yang diberikan Allah SWT kepada
rnanusia. Dengan akal itu. rnanusia rnelakukan penggalian hukum yang rnemadai
untuk melindungi hak-hak individu yaitu berupa undang-undang alami yang
bersifat tetap. kekal dan yang tidak berubah. Pemikiran undang-undang alami
telah menghantarkan kepada dibangunnya substansi dan perspektif yang
membatasi pokok-pokok fitriah bagi sebagian pilar-pilar· perundang-undangan,
semisal perspektif tentang kontrak sosial yang menjadi visi bagi pengakuan hak-
hak dasar i ndividu yang lebih diprioritaskan atas pelaksanaan kekuasaan
5 Muhammad Ahmad Multi dan Sarni Salih al-Wakil, HAM Menuriil Baral, HAM Menurut Islam, l'cnerjemah Yahya Abdurrnhman, cet. I (Bogor: Pustaka Thariqul lzah, 2005) h.6.
19
pemerintah. pandangan itu adalah berbagai perspektif yang berujung pada ide
HAM. 6
Dalam perkembangan berikutnya terjadi perubahan dalam pemikiran
mengenai hak asasi, antara lain karena 1e1jadinya depresi besar (the Great
Depresion) sekitar tahun 1929 hingga 1934, yang melanda sebagian besar dunia.
Depresi ini. yang mulai di Amerika clan kemudian menjalar ke hamper seluruh
dunia. berdampak luas. Sebagian besar masyarakat tiba-tiba ditimpa
pengangguran clan kemiskinan. 7
Dalam suasana itu, pada tahun 1941 Presiden Amerika Serikat, Franklin
D. Roosevelt. di depan Kongres, menyatakan the Four Freedom yang mencakup
kebebasan berbicara clan berekspresi, kebebasan beragam.a, kebebasab dari rasa
8 takut clan kebebasan berkehenclak.
Semua hak ini setelah perang clunia II clijaclikan clasar pemikiran clalam
perumusan HAM yang cliakui seluruh clunia sebagai stanclar universal bagi
perilaku manusia. Usaha pertama ke arah standard setting ini climulai oleh
Komisi l-Iak Asasi Manusia (Commission on Human Rights) yang cliclirikan PBB
pada lahun I 946.
6 Ibid. h.7.
7 Mirian1 Budiardjo. Dusar-Dasar /!1n11 Po/itik. cet.lll (Jakarta: Penerbit PT Gra111edia Pustaka Utan1a, 2008) h. 215.
' Rusjdi AliMuha111111acl. Hak Asasi lvlanusia da/am Perspekt{f Syariar Islam (Aceh: ArRaniry Press, uh.) h. L
20
Hasil dari persiclangan komisi ini, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(Universal Declaration uf' Human Rig/us) telah clikeluarkan hasil persidangan.
Deklarasi Universal yang climaksucl sebagai pecloman sekaligus stanclar minimum
yang dicita-citakan oleh seluruh umat manusia.
Sekalipun sifatnya tidak mengikat secara yiriclis, namun Deklarasi
Universal ternyata mempunyai pengaruh moral, politik, clan edukatif yang tiada
taranya. Sebagai lambing ''komitmen moral" clunia internasional pada
perlindungan hak asasi manusia, Deklarasi Universal me1~adi acuan di banyak
negara dalam undang-undang dasar, undang-undang, serta putusan-putusan
hakin1.9
Deklarasi Universal terdiri dari 30 pasal yang antara lain mengandung hak
sipil dan politik, dan hak ekonomi, sosial, dan budaya. Hak sipil clan politik
mencakup hak atas hidup (pasal 6), hak untuk tidak diseksa (pasal 7), hak atas
kebebasan clan keamanan dirinya (pasal 9), hak atas kesamaan di muka-muka
peraclilan (pasal 14), hak untuk tidak clikenai konsep retroaktif(pasal 15), hak atas
kebebasan berpikir, berkeyakinan, clan beragama (pasal 18). hak untuk
mempunyai penclapat tanpa mengalami gangguan (pasal 19). hak alas kebebasan
berkumpul secara damai (pasal 21 ), clan hak atas kebebasan untuk berserikat
(pasal 22).
Hak ekonomi, sosial, clan budaya mencakup antara lain hak atas pekerjaan
(pasal 6), hak membentuk serikat seke1ja (pasal 8), hak atas pensiun (pasal 9), hak
9 Mirian1 Budiardjo, Dasar-Dasar J/11111 Po/itik, cet.111 (Jakarta: Penerbit PT Gra1nedia Pustaka Utama, 2008) h. 219.
21
atns tingkat kehidupan yang la yak bagi diri dan kel uarganya termasuk pangan,
pakaian, dan perurnahan yang la yak (pasal 11 ), serta hak :1tas pendidikan (pasal
13) I 0
Kernudian, pada 5 Agustus 1990 rhe Orgonizurion oflslwnic Conference
(OIC) telah rnengeluarkan deklarasi tentang kernanusiaan yang sesuai dengan
syariat Islam yang bersurnber dari Al-Quran dan Al-Sunnah, Deklarasi ini disebut
Coiro Dec/ornrion yang berisi 25 pasal tentang hak asasi manusia.
Hak yang diatur Deklarasi Kairo mencakup hak untuk hidup, hak untuk
rnernperoleh keadilan, hak persamaan, kewajiban untuk mernenuhi apa yang
sesuai dengan hukurn, serta hak untuk tidak patuh kepada apa yang tidak sesuai
dengan hukurn, hak kebebasan (merdeka), hak kebebasan kepercayaan, hak untuk
rnenyatakan kebenaran, hak mendapatkan perlindungan terhadap penindasan
karena perbedaan agarna, hak rnendapatkan kehorrnatan dan narna baik, hak
ekonomi, serta hak untuk rnerniliki.
C, Scjarah Hak Asasi Manusia Di Malaysia
Di bawah pengaruh liberalisme yang rnengalir pada abad ke-20 ini, adalah
rnenjadi perkara biasa bagi setiap negara, sarna ada negara yang menganut paharn
dernokrasi atau komunis, untuk mengatur hak asasi dalam konstitusi masing-
masmg,
Peraturan-peraturan itu ditulis disebabkan adanya pengalaman dan sejarah
politik di negara itu sendiri, yaitu warga negara merasa khawatir jika pemerintah
10 Ibid, h. 224-225.
22
membuat undang-undang clan kekuasaan itu clisalahgunakan sehingga pemerintah
menjacli zalim.
Dalarn Perlembagaan Persekutuan Malaysia. peraturan-peraturan hak asasi
teluh ditulis dikarenakan permintaan rakyat Malaysia yang menghenclaki
peraturan-peraturan itu. Negara Malaysia telah mengalami bahaya pemberontakan
komunis yang bennula pacla tahun 1948. Cara-cam yang clitempuh oleh
pemerintah lnggris yang berkuasa pacla masa itu mencegah bahaya komunis dan
masalah perbedaan etnis di negara ini mengkhawatirkan masyarakat. Oleh karena
itu. beberapa permintaan telah dikemukakan kepada Jawatankuasa Reid 11 supaya
Perlembagaan Persekutuan memuat peraturan-peraturan hak asasi.
Jawatan kuasa ini berpendapat bahwa hak-hak asasi ini memang sudah ada
dalam undang-undang di Persekutuan Tanah Melayu, dan tidak menjacli bahaya
jika hak asasi itu ditulis dalam perlembagaan. asalkan peraturan-peraturan tentang
itu ditulis dalam bahasa yang tepat supaya dapat dijalankan oleh mahkamah.
Di Malaysia. badan yang terkait dengan hak asasi manusia ialah
Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) yang telah didirikan
oleh Parlemen berdasarkan Akta Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia 1999,
Akta 597. Akta tersebut telah ditetapkan pada 9 September l 999. Persidangan
pertama SUHAKAM diaclakan pacla 24 April 2000.
11 Ja\vatankuasa Reid adalah badan yang telah dipertanggungja\vabkan untuk n1e1nbentuk Perle111bagaan Persckutuan Malaysia.
23
Usaha menclirikan sebuah lembaga hak asas1 rnanusia pada tingkat
nasional di Malaysia bermula clengan penyertaan aktif Malaysia dalam
Suruhanjaya Bangsa-Bc1ngsa Bersatu bagi Hak Asasi Manusia (United Nations
Commission for Human Rights -- UNCHR) pacla tahun 1993 - 95 apabila
Malaysia clilantik sebagai anggota badan tersebut oleh Maji.is Ekonomi clan Sosial
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun J 995, Malaysia diberi
penghormatan dengan dilantiknya Tan Sri Dato' Musa bin 1-litam sebagai
Pengerusi UNCHR sesi yang ke-52. Keanggotaan Malaysia dalam UNCHR
dilanjutkan pada periocle kedua, yaitu dari tahun J 996-19%, clan clilanjutkan pada
periocle ketiga. yaitu dari talmn 2001-2003.
Berbagai alasan telah mendorong Pemerintah Malaysia sehingga akhimya
mernpertimbangkan pendirian sebuah lembaga nasional tentang hak asasi
manusia. Selain keterlibatan aktif Malaysia dalam UNCHR, pendirian lembaga
nasional tersebut juga dipengaruhi oleh perhatian berbagai negara terhadap isu
hak asasi manusia hasil dari kesuksesan Persidangan Sedunia yang menyangkut
Bak Asasi Manusia pada tahun 1993 di Vienna. Negara-negara yang ikut se11a
dalam persidangan itu termasuk Malaysia menyetujui bahwa hak-hak asasi
manusia mencakup seluruh umat manusia dan tidak boleh dipisahkan clan mereka
juga menyedari arti pentingnya diwujudkan badan hak asasi manusia di tingkat
. . !2 negara n1as1ng-n1as1ng.
1 ~ http://\v\v\v.suhakan1.org.111y/info/profil, diakses pada tanggal 13 Nope1nbcr2009, pukul 8.30 WIB.
BAB Ill
HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN JPERSEKUTUAN
MALAYSIA
1-Iak asasi telah ditulis dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia dengan
menggunakan perkataan kebebasan asas1. 1-Iak asasi yang diberikan oleh
Perlembagaan Persekutuan Malaysia kepada setiap orang meliputi kebebasan
beragama, kebebasan diri dan kebebasan ekonomi. Di dalam bab ini. penulis akan
mencoba menguraikannya satu demi satu.
A. Kcbebasan Beragama
Malaysia adalah sebuah negara muslim. Jni dikarenakan mayoritas
penduduknya adalah beragama Islam. Agama Islam mempunyai kedudukan yang
tinggi di Malaysia, yaitu sebagai agama resmi bagi negara Malaysia. Hal tersebut
tel ah diatur dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia pasal 3 ( l) sebagai
berikut :
Islam adalah agama bagi Persekutuan, tetapi agama-agama lain boleh juga diamalkan dalam aman dan damai di mana-mana bahagian dalam Persekutuan.
Kebebasan beragama ini juga diatur dalam pasal 11 dan 12, yaitu:
(a) Tiap-tiap orang berhak memeluk dan mengamalkan agamanya.
(b) Seseorang yang umurnya kurang daripada 18 ,tahun, tidaklah boleh dikehendaki menerima ajaran atau rnengambil bahagian clalam adatistiadat agama yang lain daripada agamanya.
(c) Seseorang tidak boleh dipaksa supaya rnembayar cukai yang pendapatan cukai itu akan digunakan semuanya atau sebahagian
25
claripaclanya untuk maksucl agama yang lain claripacla agamanya.
(cl) Tiap-tiap puak agama itu berhak: (i) Mengurus ha! ehwal agamanya. (ii) Menubuhkan clan menyelenggarakan yayasan untuk agamanya,
clan (iii) Memiliki harta clan rnentadbirkan harta itu. 1
Walaupun hak kebebasan beragarna clijarnin, tetapi ticlak cliuraikan clengan
jelas oleh Perlernbagaan Persekutuan. Perlernbagaan Persekutuan hanya rnenjelaskan
bahwa meskipun agama Islam cliakui sebagai agama resmi negara Malaysia, tetapi
agama-agama lain juga clibenarkan untuk cliamalkan clengan bebas. Ini clinyatakan
oleh pasal yang menyatalrnn kecludukan Islam sebagai agama resmi 2• Juga pasal yang
menjarnin kebebasan beragarna sebagai salah satu aspek kebebasan asasi dalam
Perlembagaan Persekutuan.3
Seperti yang diketahui bahwa perlembagaan, sama halnya clengan aspek-
aspek kebebasan asasi lainnya, ticlak memberi kebebasan mutlak dalarn soal
kebebasan beragarna. I a luncluk kepada beberapa perkara seperti kesejahteraan
masyarakat, kesehatan masyarakat clan tingkah-laku moral.4 Di samping itu, agama-
agama lain ticlak dibenarknn menyebarkan ajaran mereka kepada orang-orang Islam,
sekaligus menunjukkan kelebihan yang diberikan kepada Islam dibanding clengan
1 Mohd. Salleh Abas, Prinsip Per/eo1'Jagaan <.~ Pen1erintahan Di Afalaysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006), h.294
Lihat Perlernbagaan Persekutuan, pasal 3 (I)
Abdul Aziz Bari, ls/an1 dahun Per/e111bagaa11 Afalaysia, cet.I (Selangor: Intel Multin1edia and Publication, 2005), h.117.
4 Lihat Perlernbagaan Persekutuan, pasal 11 (5)
26
agama-agama lain. Penga11ut-penganut agama lain juga dibenarkan mengurus
lembaga-lembaga agama mereka. Saal ini, mahkamah Malaysia telah menetapkan
bahwa hak kebebasan beragama rne11cakup hak untuk rnernilih agarna tetapi tidak
menganggap perbuatan 11rnrtad sebagai bagian dari hak itu. Mahkamah Tinggi telah
mernutuskan bahwa murtacl bukan bagian dari agama dan dengan itu murtacl tidak
dilinclungi oleh pasal 11 Perlembagaan Persekutuan.5
Perlembagaan tidak rnemberi arti "agama". Oleh itu perkataan ini akan
diberi makna biasa saja, yaitu agama ialah kepercayaan kepada kuasa yang lebih
tinggi dari manusia. Jika ada sekelornpok orang yang percaya bahwa agamanya
memaksa rnereka untuk membunuh orang clan membuat beberapa perbuatan keji,
maka Perlembagaan tidak akan mernbenarkan agama seperti ini dengan leluasa
karena ini akan merusak keselamatan rnasyarakat.
Selain itu, dalarn ha! undang-undang, pekerjaan, jabatan, perniagaan clan
kepemilikan harta tidaklah boleh dibeda-beclakan antara warga negara dengan warga
negara yang lainnya dikarenakan agarnanya6 Pembedaan berdasarkan agama dalan1
ha! penenmaan kemasukan mahasiswa ke pusat-pusa.t pendidikan yang
diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau clalam ha! pemberian sumbangan
penclidikan dari pemerimah adalah cliharamkan. 7
Tiap-tiap pemeluk agama berhak mendirikan yayasan untuk mengajarkan
5 Abdul Aziz Bari, ls/uni dalc1111 Per!e111bagaan 1\Ia/aysiu. cet.l (Selangor: Intel Multin1edia and Publication. 2005), h.118.
h Lihat Pcrlen1bagaan Persekutuan, pasal 8.
7 lbid,pasa\ 12.
27
agamanya dan undang-undang tidak boleh membuat pembedaan berdasarkan agama
tentang yayasan itu. Tetapi ada satu perkecualian, yaitu undang-undang Persekutuan
dan undang-undang negcri adalah diperbolehkan membuat peruntukan bantuan uang
bagi pcndirian yayasan I slam atau bagi pengajaran agama ls lam kepada orang-orang
Islam.
B. Kcbebasan Oiri
Hak kebebasan diri adalah perkara pokok yang menjadi kebutuhan hidup
manusia. Tanpa kebebasan diri, kehidupan manusia itu tidak mempunyai nilainya dan
boleh diperlakukan sesuka hati kepada sesiapa pun. Hak kebebasan diri ini telah
diatur dengan panjang lebar di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia, demi
kenyamanan rakyat menjalani hidup yang layak sebagai seorang manusia.
Hak ini telah diatur sebagai berikut:
(a) Seseorang itu tidak boleh diambil nyawanya atau dihapuskan kebebasannya melainkan mengikut undang-undang. Mahkamah berhak melepaskan dia jika didapati bahawa dia ditahan kerana menyalahi undang-undang. Apabila seseorang itu ditangkap, ia hendaklah diberitahu sebab-sebab dia ditangkap, dibenarkan berunding dan dibela oleh seorang penasihat undang-undang yang dipilihnya sendiri. Tiap-tiap orang yang ditangkap hendaklah dibawa ke hadapan majistret dalam tempoh 24 jam dari mula tangkapan itu, rnelainkan clia telah dilepaskan sebelum habis tempoh.
(b) Seseorang itu tidak boleh diseksa kerana telah melakukan perbuatan yang sememangnya tidak menjadi kesalahan pada ketika ia melakukan perbuatan itu. Dan dia tidaklah pula boleh dihukum selain hukuman yang ditetapkan oleh undang-undang pada ketika ia melakukan kesalahan itu. Seseorang yang telah dibebaskan daripada kesalahan atau disabitkan kesalahannya, tidak boleh dibicarakan lagi mas kesalahan itu, rnelainkan kebebasannya itu telah dihapuskan oleh Mahkamah Tinggi dan bicara semula diperintahkan oleh mahkamah tersebut.
28
PERPUSTAKAAN UTAMA I UIN SYAHID JAKARTA
(c) Seseorang warganegara itu tidak boleh dibuang neger!-danpaaa Persekutuan. Dan tertakluk kepacla unclang-unclang tentang keselamatan Persekutuan, keamanan awam, kesihatan awam, atau hukuman ke atas penjenayah, tiap-tiap warganegara berlrnk bergerak di seluruh Persekutuan clan tinggal di manamana tempat clalam l'ersekutuan ini.
(d) Seseorang warganegara itu ada kebebasan bercakap dan menyuarakan fikirannya, berkumpul dalam keaclaan yang aman clan ticlak bersenjata, serta menubuhkan persatuan. Tetapi semua kebebasan ini boleh dihadkan oleh undang-undang jika difikirkan mustahak clan perlu demi kepentingan keselamatan Persekutuan. tali persahabatan dengan negeri-negeri lain, ketenteraman awarn clan keelokan akhlak awam.8
Berkenaan dengan kebebasan clalam perkara (a) dan (b) di atas, ini sudah
menjadi pedoman pacla undang-unclang pidana di Malaysia. Semua peraturan ini
boleh didapati dalam f\w11111 Acara .Jenayah. 9 Adalah menjadi prinsip asas bagi
undang-undang negara Malaysia yaitu tiap-tiap orang clianggap ticlak bersalah (asas
praduga tidak bersalah), melainkan setelah dibuktikan bahwa ia bersalah.
Setiap orang juga tidak boleh dipaksa mengaku salah atau memberi
keterangan yang menunjukkan bahwa ia telah melakukan kesalahan. Jika dengan
jalan paksa, pengakuan salah atau pernyataan itu diperoleh .. maka pengakuan dan
pernyataan itu tidak boleh diterima oleh mahkamah. Untuk membuktikan sesuatu
kesalahan, pihak kejaksaan hendaklah mencari keterangan-keterangan yang lain.
Kebebasan ini telah dibatasi oleh wewenang-wewenang yang ada di
tangan pemerintah dan seseorang itu boleh ditahan tanpa melalui persidangan apabila
8 Mohd. Salleh Abas, /)rinsip Perle111bagaan & Pen1eri111ahan Di 1Vfa/aysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa clan Pustaka, 2006), h.296.
9 Kanun Acara Jenayah adalah huku1n acara pidana bagi negara ~11alaysia.
29
perbuatan, kelakuan atau gerak-gerinya dianggap berbahaya bagi keselamatan negara
dan ketenteraman masyarakat.
Parlemen clibenarkan meluluskan undang-undang untuk mencegah
perbuatan yang menimbulkan keresahan dalam negara, atau perbuatan yang hendak
menggulingkan pemerintah dengan tidak berdasarkan undang-undang. 10 Di bawah
kuasa perkara inilah Akta Keselamatan Dalam Negeri 1960 (Akta ISA) 11 telah
cliluluskan oleh Parlemen.
Apa yang membedakan penahanan ISA dari penahanan biasa ialah
kesalahan yang mengangkut ha! politik. dan bukanlah kesalahan pidana. Akta ISA
j uga memberi kuasa kepada pemerintah untuk meletakkan beberapa syarat tentang
kebebasan seseorang yang perbuatan clan kelakuannya dianggap merusak negara.
Syarat-syarat ini ialah seperti memaksa seseorang itu berdiam diri di dalam rumah
dalam periode tertentu, tidak dibenarkan ia membuat pernyataan politik dan terlibat
dalam politik, dipaksa tinggal di sesuatu tempat. dan tiap kali ia hendak keluar dari
tempat itu ia hendaklah memberitahu pihak polisi, clan beberapa syarat lainnya. 12
Perlembagan Persekutuan menyatakan bahwa tiap-tiap warganegara bebas
bergerak ke mana-mana dalam negara, melainkan ia dihalang clan dikawal oleh
10 Lihat pasal 149 Perleinbagaan Persekutuan.
11 Kepanjangan na1na akla itu ialah ··satu akta 1nengadakan kesela1natan da\an1 Persekutuan penahanan tidak dibicara, mencegah penyeludupan, 111e1nberhentikan kekerasan ke atas orang dan harta di ten1pat-ten1pat tertentu dala1n Persekutuan dan perkara-perkara yang berkaitan dengan hal tersebut".
12 Mohd. Salleh Abas, Prinsip Perle111hagaan & Pen1erin1aha11 Di ,\1alaysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa clan Pustaka, 2006), h.298.
30
undang-undang tentang keamanan dan keselamatan rnasyarakat. 13 Kebebasan ini juga
boleh dibatasi oleh undang-undang untuk keselarnatan clan kepentingan negara.
Di bawah Akra ISA, Menteri Hal Ehwal Dalarn Negeri telah cliberi kuasa
untuk rnenetapkan suatu 1ernpal dalarn Malaysia, jika clianggap penting untuk
keselarnatan negara, sebagai kawasan keselamatan clan mana-mana saja ternpat clalam
kawasan keselarnatan ini boleh pula ditetapkan sebagai kmvasan berbahaya atau
kawasan yang dilinclungi. Dengan ketetapan ini. kuasa penuh cliberikan kepacla pihak
polisi clan pasukan keselarnatan untuk rnengambil segala tinclakan, walaupun menjacli
bahaya kepacla nyawa clan harta. 14
Berkenaan dengan kebebasan berbicara dan menyuarakan penclapat,
kebebasan berkurnpul clan kebebasan rnenclirikan persatuan, ini semua clilinclungi clan
cliatur oleh beberapa undang-unclang clan tidak perlu clibahas di sini karena
pengaturannya bukan lagi oleh Perlembagaan Persekutuan.
C. Kcbebasan Ekonomi
Pengabdian atau perbudakan adalah diharamkan oleh Perlembagaan
Persekutuan Malaysia. 1' Segala jenis ke1ja paksa adalah dilarang, tetapi Parlemen
boleh membuat undang-undang untuk mernaksa rakyat beke1ja untuk tujuan
negara. Dan juga tidak dianggap salah dari segi Perlembagaan jika kerja yang
D Lihat Pcrkara 9 (~) Pcrlen1bagaan Persekutuan.
l·I Mohd. Salleh Abas, Prins1jJ Perle111baguan <~ Pen1erintahan l)i A1alaysia (Kuala Lun1pur: De\van Bahasa dan Pustaka, 2006), h.300-30 I.
15 Lihat Pcrlcn1bagaan Pcrsekutuan, Perkara 6.
31
dipaksakan kepada seseorang itu ialah terkait dengan melaksanakan hukum
penjara yang dikenakan kepadanya oleh sesebuah mahkamah.
Setiap orang berhak memiliki harta. dan jika harta seseorang itu diambil
olch negara dengan sebab kepentingan masyarakat, pemerintah mestilah
membayar gantirugi yang memadai kepada orang tersebut. Setiap undang-undang
yang membuat peraturan bagi mengambil kembali hartanya adalah tidak sah jika
tidak mempunyai syarat-syarat untuk membayar gantirugi yang memadai. Hal ini
bisa dikatakan bahwa undang-undang yang ada sekarang telah mematuhi
persyaratan tersebut.
Undang-undang memberi kebebasan kepada pekerja-pekerja untuk
mendirikan persatuan-persatuan pekerja demi menjaga kepentingan mereka,
sehingga mereka boleh mogok ke1ja. Dan j ika mereka mogok kerja. mereka boleh
pula berunjuk rasa (berdemonstrasi) berdekatan dengan tempat kerja mereka
untuk rnernaksa majikan menyelesaikan perselisihan antara mereka dengan
perusahaannya. Jika perselisihan ini tidak selesai, ini akan diselesaikan dengan
cara perundingan dan .i ika tidak selesai juga, akhirnya dengan cara keputusan
Mahkamah Perusahaan.
Tiap-tiap warganegara boleh beke1ja untuk mencan nafkah asalkan
ke1janya itu tidak dilarang oleh undang-undang. Sebagian pekerjaan telah
dikhususkan kepada orang yang mempunyai keahlian saja seperti advokat,
akuntan, insinyur, arsitek. dokter dan lain-lain. Mereka adalah terlindungi dan
diatur oleh unclang-undang tentang profesi masing-masing. Orang-orang yang
32
ticlak punya keahlian, dan jika acla keahlian pun tetapi tidak menjadi anggota
persatuan profesi tersebut maka tidak bisa melakukan pekerjaan tersebut.
Banyak orang yang mengatakan bahwa ini menghalangi kesempatan
kepacla masyarakat karena dengan sebab adanya undang-undang khusus untuk
profesi ini. Tetapi tujuan di balik undang-undang ini adalah supaya rakyat tidak
dianiaya oleh orang-orang yang mengaku dirinya punya keahlian, sedangkan ia
tidak mempunyai keahlian tersebut. Tujuan ini akan sukses jika anggota dalam
profesi itu merasa bertanggungjawab kepada masyarakat dengan mengambil
tindakan tatatertib yang keras terhadap anggota persatuan yang telah melakukan
kesalahan dari segi profesinya .. Jika tindakan itu tidak diambiL hal ini akan
menjadi sebagai perlindungan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan,
manakala orang-orang lain yang punya keahlian ticlak dapat melakukan
pekerjaannya.
Selain itu, sebagian pekerjaan terkait kepentingan umum menjacli
monopoli bagi pemerintah atau pihak berkuasa. Misalnya perkhiclmatan radio,
telefon, televisi, listrik, air, jalan raya, kereta, pelabuhan clan penclidikan adalah
rnenjadi monopoli pemerintah, karena kepentingan umum ini akan membawa
basil kepacla pemerintah dan juga sangat cliperlukan untuk pemerintahan negara.
Selain itu, segala jenis perniagaan clan perusahaan terbuka kepada semua
masyarakat.
Perniagaan clan perusahaan ini akan dibiarkan bebas dengan tidak diatur
aturannya, jika dijalankan dengan rapi. Tetapi jika perniagaan atau perusahaan itu
dijalankan untuk rnenganiaya rakyat, rnaka pemerintah dan parlemen akan
bertindak. sebagaimana yang ditunjukkan dalam usaha pemerintah melindungi
urusan perusahaan, perumahan clan menjaga penurunan harga jualan getah.
Pernerintah juga mendirikan suatu badan yang dinamakan MARA 16 untuk
rnenolong kaum bumiputera yang rnasih terbelakang dalam urusan ekonomi di
MI . 17 a ays1a.
'" Majelis i\manah Rakyat.
1 7 Mohd. Salleh A bas, Frinsip Per/e111bagaan <~ Pe1nerintahan Di Malaysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa clan Pustaka, 2006), h.306-307.
BAB IV
PANDANGAN ISLAM TENT ANG HAK ASASI MANUSIA DI MALAYSIA
Sesungguhnya jarninan hak asasi rnanusia clalam syariat Islam, pertama-
tama aclalah sepenuhnya berasal dari pemberian Allah SWT clan hak-hak tersebut
bukanlah merupakan pemberian penguasa atau suatu baclan legislatit~ sehingga
clapat clicabut kembali jika rnau. 1
Salah satu asma' al-husna yang climiliki oleh Allah adalah Maha
Bijaksana (Al-Hakim). Dalam Al-Qur'an. nama tersebut clisebut lebih clari
sembilan puluh kali. Dalarn rnenciptakan. Allah adalah Maha Bijaksana. Dia tidak
akan menciptakan sesuatu clengan main-main atau penuh kebatilan. Sebagairnana
Dia pun Maha Bijaksana clalarn membuat hukum. Dia ticlak akan membuat hukum
dengan sia-sia dan se\venang-\venang.
Allah tidak butuh terhaclap harnba-hamba-Nya. Ketika memerintah,
melarang. rnenghalalkan. rnengharamkan, dan membuat hukum bagi mereka. Dia
tidak akan rnerasakannya sedikit pun, baik manfaat rnaupun mudharat. Dia tidak
akan butuh terhaclap alarn semesta. Ketika dia membuat hukum bagi manusia, ini
berarti bahwa rnereka akan rnendapatkan kebaikan dan kemaslahatan di clunia dan
di akhirat. Serta, akan rnenjauhkan mereka dari kejelekan clan kerusakan, baik
pacla saat sekarang ataupun pada rnasa depan, di dunia ataupun di akhirat. Dalam
1 Rusjdi Ali lvluha111nrncl. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Syariat Islam (Aceh: ArRaniry Press, t.th), h.98.
35
hukum tuhan selalu ada kemaslahatan di dunia dan akhirat. Hal itu bisa diketahui
oleh orang yang mengetahuinya clan ticlak cliketahui oleh orang yang ticlak
l . ' n1engeta iu1nya.-
Setiap manusia sebagai incliviclu berhak sepenuhnya menikmati hak-hak
yang telah clitetapkan Islam. Dan sesungguhnya kepemilikan incliviclu atas hak-
haknya, merupakan _iaminan yang paling besar bagi kuatnya negara, clan mampu
merealisir tujuan-tujuannya. Oleh karena itu, sesungguhnya negara sangat
menginginkan agar semua incliviclu menikmati hak-haknya.
A. Pandangan Islam Tentang Kebebasan Beragama
Hitz al-Din adalah tujuan utama dari tujuan-tujuan syariah (Maqashid
Syuriah). !slam menjaga hak clan kebebasan, dan kebebasan yang pertama aclalah
kebebasan berkeyakinan clan beribaclah. Setiap pemeluk agama berhak atas
agamanya. ia ticlak boleh dipaksa untuk meninggalkannya menuju agama lain,
juga ticlak boleh clitekan untuk berpinclah dari keyakinannya untuk masuk Islam.
Dalam aspek agama, Islam ticlak membenarkan paksaan clalam beragama.
Islam tidak memaksa seseorang untuk mengubah keyakinannya clan memeluk
Islam, walaupun Islam rnenyerukan untuk itu. Allah SWT berfirman dalam QS.
Al-Baqarah (2): 256
(256 ·7/o ::.11) • :.11 •. ~, i1 __ ,.,. ~ . '.:Ji . ;r.t1 'i • - ...!"+' ••• ~ <Y' y i.»."' <Y. ~ Y'.
' YusufAl-Qaradhawi. l'iqh Maqashid Syariah-Moderasi Islam antara Aliran Tekstual dan Aliran Liberal. Pene1je111ah H. /\rii'Munandar Riswanto, cet.1, (Jakarta: Pusataka Al-Kautsar, 2007), h.5-6.
36
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar claripada jalan yang sesat.
Oleh itu, penganut agama lain dibenarkan menganut clan beramal dcngan
a1aran rncreka. Mereka tidak boleh diganggu atau clilarang untuk berbuat yang
dibenarkan oleh agarna mereka. Contohnya yang berkait dengan rnakanan,
minuman clan Iain-lain kecuali dalam ha! yang tidak berperikemanusiaan seperti
upacara mengorbankan manusia yang berlaku di kalangan agama zaman dahulu.
Mereka bebas melakukan upacara perkawinan clan berkeluarga mengikut agama
. . ' n1as1ng-n1as1ng.·
Sa1:jana Kristen Arabia, Prof. Phillips Hitti yang telah rnenjadi
warganegara Amerika, di dalam bukunya Sejarah Arab mengakui bahwasanya
ayat yang tersebut di atas itulah salah satu ayat dalarn Islam yang patut menjadi
anutan manusia dalam segala agama.4
Sejak dari zaman kedatangan Islam, kita rnelihat tidak sekali pun seorang
penguasa atau raja Islam yang yang berani bertindak memaksa non-rnuslim
rnerneluk Islam, rneskipun penguasa itu keras tindakannya, padahal jumlah non-
rnuslim sangat kecil saja di waktu itu. Malahan tenaga-tenaga non-muslirn banyak
yang dipakai dalam aclministrasi kenegaraan. Faktor yang menyebabkan
:i Abdul Hadi A\vang. Jsla1n dan De111okrasi, cet.1, (Selangor: PTS lsla1nika, 2007), h.35.
' Hamka, Taf"·ir A/-.. /zhur, cet.11,jil.ll (Jakarta: Penerbit Pustaka Panjimas, 2008), h.3 I.
37
penguasa-penguasa Islam itu ticlak mau menjalankan paksaan memeluk Islam
adalah karena takut ukan terlanggar ayat terse but.;
Akan tetapi, orang Islam tidak boleh menukar agamanya kepada yang
bukan Islam. Ini adalah karena apabila ia mcmeluk agama Islam, ia yakin bahwa
agama Islam itu adalah satu-satunya agama yang benar clan boleh
rnenyelamatkannya di akhirat kelak.
Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2): 2 I 7
4.i.i.i •·• ·_<:,.'.\ii'.'· .. I •lb'.;:,,\'· I 'l:· .. .i •·· 'I: ~·. , .. 'I:' f,~ ·. t1··· )'" . .... UC ~ . .):! V" .J .J"- u, ~- UC r' .J .):! cs-""' r-' ~ - uY .):! .J
(21 7 :2 I •fall) c:.i_,'.:,JL;. ~
Mereka (orang kafir) tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran). seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia clan di akhirat. clan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Kebebasan beragama yang diberikan oleh Perlembagaan Persekutuan
ticlak bebas berclasarkan c!engan kebebasan beragama yang diberikan oleh hukum
Islam dalam pengertian yang literal clan menghalang untuk dilaksanakan hukum
Islam, karena mengikut hukum Islam, setiap orang Islam dan non-muslim bebas
menganut clan mengamali agamanya tanpa apa-apa halangan. Tetapi mengenai
Ibid, h.3.J.
38
undang-undang yang lain daripada unclang-undang keluarga. warga non-muslim
diwajibkan menerima umlang-undang lslam 6
Warga non-muslim juga diberi kebebasan menganut clan memilih agama
yang disukai. tetapi orang-orang Islam tidak boleh memilih agama lain.
B. Pandangan Islam Tenlang Kebcbasan Diri
Hak yang palmna kali dianugerahkan Islam di antara HAM lainnya
adalah hak untuk hidup dan menghargai hidup manusia. Masalah balasan bagi
suatu pembunuhan atau kejahatan lainnya diputuskan oleh sebuah pengadilan
hukum yang kompeten. Al-Qur"an menganggap pembunuhan terhadap seorang
manusia adalah sanrn dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia.
I-Iak untuk hidup adalah hak yang paling pokok bagi seseorang clan ajaran
Islam rnemberikan jaminan sepenuhnya bagi setiap manusia, kecuali tentu saja
jika ada alasan yang dibenarkan hukum syara ·. Perkara ini cliatur dalam tujuan-
tujuan syriah clan disebut sebagai Hifz a/-N'!fi.·.
!slam telah melctakkan dengan jelas kasus-kasus clan situasi ketika hiclup
rnanusia boleh dibinasakan. Pencabutan nyawa manusia tanpa adanya konsep
yang diperbolehkan !slam clianggap sebagai closa terbesar selepas syirik. Islam
menganugerahkan hak hidup ini kepada setiap manusia dari ras. bangsa, maupun
agan1a n1anapun ia b~rasal. 7
6 Abu Bakar Abdullah, l\e Arah Perlaksanaan Undang-Undang !sla111Di1llalaysia: A1asalah Dan Penye/esaiannya, cet. I (Ku<da Terengganu: Pustaka Dan1ai, 1986), h.287.
7 Syekh Syaukat Hussain, Hak Asasi lvlanusia dalcun /slc1111. Pcne1je1nah Abdul Rochin1 C.N., cet.J (Jakarta: Gema lnsani Press, 1996), h.60.
39
Pembunuhan adalah sesuatu yang sangat keji. Pembunuhan adalah
menghancurkan bangunan iradah Allah dan melenyapkan nyawa si korban tanpa
alasan yang benar, yang dilakukan oleh orang lain. Dalam perbuatan ini ada
penganiayaan kepada keluarga atau ahli waris si korban, yakni mereka yang
menjadi mulia karena keberadaan si korban, mereka yang dapat mengambil
manfaat dari diri si korban, dan mereka yang akan sangat membutuhkan bantuan
ketika si korban tidak lagi bersama mereka. Allah SWT telah menghararnkan
membunuhjiwa yang tidak berdosa. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Isra' (17):
33
(ii·\ V/ I ';II) I' ' .- -. \~:GI 1~~11 .Su ' ' . • Y-' . . .)~ L.) • i..;= <,;- .Y-':!
Aiiinya: "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan".
Di titik puncak perhatiannya untuk melindungi nyawa, syariat Islam telah
mencapai target yang tinggi, yang tidak dapat dicapai oleh syariat apa pun di
dunia, hingga saat ini. Tindakan penganiayaan terhadap jiwa yang dilakukan
dengan cara membunuhnya merupakan perbuatan keji dan keluar dari ajaran dan
undang-undang agama Islam, menodai sesuatu yang dimuliakan dan dilindungi
40
oleh Allah. memerangi firah yang diciptakan Allah untuk jiwa tersebut, serta
mencabut ikatan ket~iatan dan penghambaan kepada Tuhan semesta al am. 8
Untuk menjamin pelaksanaan hak hidup ini, ajaran Islam tidak hanya
mencakupkan pada tanggungjawab moral atau ancaman siksaan akhirat semata-
mata. Lebih dari itu. syariat Islam menetapkan pula berbagai ketentuan hukum
untuk menjamin pelaksanaannya secara nyata.
Sebagai contoh c\alam hubungan dengan hak hidup ini misalnya penetapan
adanya hukuman qi~as terhadap tindak pembunuhan sengaja, sebagaimana yang
clitetapkan dalam QS. Al-Baqarah (2): 178
(178 ·2/o :;.I\) 1"~1\ . ' ~\ :<·:u;,_ ~I ''i-. :oJi i'.c\t.:; • ..Y"" •. • c.s-= ~ (.).Q • ,.. • • Y" LJ:!. '<;-:< ..
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qi!i_as berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.
Adalah masuk akal dan tidak diperselisihkan, bahwa pelaku kejahatan
harus menclapatkan balasan setimpal dan sepadan karena kejahatan yang telah
diperbuatnya agar kehidupan dapat berjalan tegak dan stabil, manusia dapat
merasa aman clan menikmati ketenangan. Di dunia ini, dari dulu hingga sekarang,
tidak ada sanksi yang lebih baik dari sanksi qi!i_as, sanksi yang paling adil, karena
pelaku kejahatan diganjar sesuai dengan perbuatannya, sanksi yang paling baik
untuk keamanan dan peraturan, karena ketika pelaku kejahatan mengetahui bahwa
8 Ahn1ad Al-Mursi Husain Jauhar, !vfalJashid Sycu·iah, Pene1je1nah K.hikma\vati, cet.I, (Jaka11a: 2009). h. 41.
41
dia akan mendapat ganjman setimpal dengan perbuatannya. maka pada umumnya
clia tidak akan kembuli rndakukan kejahatan.''
Islam menjaga hak-hak semua individu agar tidak acla yang teraniaya.
Dasar hukum yang dikenakan oleh Islam terhadap seseorang bukanlah atas dasar
dugaan, tetapi prinsipnya adalah praduga tidak bersalah. Tidak boleh dihukum
kecuali jika sudah jelas pelanggarannya dan dengan kaclar hukuman sebagaimana
clitetapkan oleh hukum Islam, dan tanpa hams menyertakan orang selain pelaku
pelanggaran itu sencliri. sebagai pelaksanaan firman Allah SWT clalam QS. Al-
lsra' (17): 15
Artinya: Barangsiapa yang berbuat sesuai clengan hiclayah (Allah), maka sesungguhnya clia berbuat itu untuk (keselamatan) clirinya sencliri; clan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) clirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
Islam juga melihat bahwa semua rakyat adalah o.ama clan sederajat di
hadapan hukum dan peradilan dan semuanya tunduk di bawah undang-undang.
Segala tata cara, ketentuan dan prosedur yang ada dalam proses peradilan
hendaklah diperlakukan sama bagi sernua pihak yang terlibat, tanpa membedakan
'' Ibid, h. 80.
42
satu sama lain. Bahkan rnusuh sekalipun dapat rnenikmati keadilan dan sistem
persamaan di hadapan hukum. 10
Hal yang tidak kurang pentingnya dengan persamaan di hadapan hukum
adalah kesempatan clalam proses beracara.Islam sangat melarang penahanan
seseorang tanpa dibicarakan. Hal ini karena perbuatan itu rnenafikan hak individu
itu untuk mernbela diri dan mengernukakan hujah-hujahnya di peradilan.
Di dalam praktek peradilan, prosese beracara sangatlah menentukan,
karena dari sinilah dasrn- suatu putusan akan diambil. Oleh sebab itu hanya proses
beracara yang adil clan benar yang dapat menjamin keabsahan suatu putusan.
Prinsi p Islam terkait kebebasan diri ialah tidak ada warganegara, kapan
pun juga, yang boleh dihalang-halangi dari hak-haknya, kecuali atas dasar hukum.
Mereka tidak pula boleh dijatuhi hukuman atas tuduhan apapun tanpa diberi
kesempatan untuk membela diri atau tanpa melalui keputusan pengadilan. 11
Mengenai kebebasan seseorang untuk berirnigrasi, Al-Qur'an
mengizinkan dan bahkan menganjurkan dalam rangka bercerrnin diri dan mencari
nalkah. 12 Firman Allah SWT QS. Al-Mulk (67): 15
10 Rusjdi Ali Muhan11nad, 1-fak Asasi 1\'1a11usia dala111 Perspek1ij'S;ariat ls/£1111, (Aceh: ArRaniry Press, t.th.). h.136.
11 Ibid, h.152.
12 A.M Saefuddin, litiltud Politik ('e11dikia11'an A111sli111, cet.I (Jakarta: Ge1na lnsani Press, 1996), h. 10-11.
43
( 15:67/dWl).'.J~I
Artinya: "'Dialah Yang 111enjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya clan rnakanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepacla-Nya-lah kamu (kernbali setelah) dibangkitkan".
Kebebasan diri di Malaysia juga tidak berdasarkan prinsip kebebasan yang
ditetapkan oleh fiqih Islam. Di dalam fiqih telah ditetapkan hukuman bagi tindak
pidana pembunuhan adaluh menggunakan hukum qi~as. Tetapi hukum yang
digunakan di Malaysia adalah hukurn peninggalan penjajah yang berpegang pada
hukum Eropa Barnt.
Begitu juga terkait kebebasan diri seseorang. terdapat Akta ISA yang
rnembolehkan pihak pemerintah menahan seseorang tanpa melalui persidangan
apabila perbuatan. kelakuan dan gerak-gerinya dianggap menjadi bahaya kepada
keselamatan negara dan ketenteraman masyarakat.
Akta ini jelas bertentangan dengan hukum Islam karena rnembatasi hak
asasi manusia. Apabila seseorang itu clihukum tanpa melaui persidangan, maka sudah
tentu haknya untuk rnembela diri tidak diberi. Sedangkan dalam hukum Islam,
seseorang itu dianggap tidak bersalah sampai dibuktikan kesali1hannya (asas praduga
tidak bersalah).
Dalarn praktek sejarah, Rasulullah SAW pernah memerintahkan agar
dibebaskan segera orang yang ditahan tanpa dikemukakan alasan. Demikian juga
Saiclina Ali Kurrwnallahu Wajhah pernah memberi jaminan kebebasan kepada
44
golongan Khmrnrij yang rnenolak konsep negara asalkan mereka tidak menyebabkan
pertumpahan darah atau melakukan keganasan.
Kenyataan tersebut cukup kuat untuk membuktikan bahwa tidak ada
alasan untuk dihukurn terhadap siapa saja sebelurn diputuskan kesalahannya dengan
adil oleh mahkarnah. 13
C. Pandangan Islam Tentang Kebebasan Ekonomi
Tujuan syarinh juga adalah tennasuk Hijz al-Mal (menjaga harta). Dalam
pernerintahan Islam, seorang individu berhak rnelakukan peke1jaan yang
dikehendaki. baik perdagangan, perindustrian, ataupun pertanian, dengan syarat
tidak melakukan peke1jaan yang diharamkan syariah lslam.· 4
Islam mengharamkan pendapatan yang kotor karena prinsip Islam ialah
menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang kotor. Pencarian (pendapatan)
yang kotor ialah pendapatan yang diperoleh melalui jalan kezaliman dan
mengambi I harta orang lain secara tidak benar seperti merampok, mencuri,
rnenipu, mengurangkan sukatan clan tirnbangan, rnemonopoli, rnenggunakan
kesernpatan atas kekrdesakan orang lain untuk rnengambil keuntungan clan lain-
lain. Juga memperoleh sesuatu tidak sepadan dengan usaha clan pengorbanan
seperti riba. judi (tennasuk loteri) clan sebagainya.
n Abu Bakar Abdullah. Ke Arah Per/aksanaan Undang-Undang Jslanz Di 1\Ialaysia: Aiasalah Dan Pl!11yelesaia1111ya. cet. I (l(uala Terengganu: Pustaka Da1nai, 1986), h.2.93.
14 lbid,h.14.
45
Islam juga mengharamkan pendapatan melalui aset yang haram seperti
arak, babi. berhala, patung, bijana yang diharamkan. anjing dan sebagainya. Juga
pendapatan yang dihasilkan melalui manfaat yang tidak diakui syara ' seperti
upah tukang ramal, penenung nasib. pengurusan riba, atau beke1ja di bar, disko
dan tempat-tempat hiburan yang diharamkan clan seumpamanya.
Di antara perkara yang sangat diharamkan ialah pengeksploitasian
golongan kuat terhadap golongan lemah. Umpamanya pemegang wasiat yang
memakan harta anak-anak yatim, para pemimpin memakan harta rakyat, majikan
memakan hak peke1ja dan pemilik tanah yang memakan hasil keringat petani
tanpa bayaran upah.
Yang diharamkan secara keras oleh Islam ialah rnengambil hmta awam
secara salah, karena setiap orang mempunyai hak atas harta awam. Jika ia
mencuri atau merampasnya berarti ia telah menzaiimi mereka keseiuruhannya.
Kelak mereka semua akan menuntutnya pada Hari Kiamat nanti.
Begitu juga diharamkan penggunaan harta masyarakat bagi para
pemerintah yang tinggi sebagaimana ia juga diharamkan ke atas penjabat jabatan
yang rendah. Tidak harus bagi mereka menggunakan walau seratus rupiah pun
dengan jalan yang salah. Mereka tidak bolch menggunakan jawatan mcreka untuk
menghimpun kekayaan atas alasan bonus atau hadiah. 15
15 http://\V\V\V .scribd,co1n/doc/ l 4l63850/Ekono1ni-Menurul-Dr1-YusofAIQardawi?autodown=doc, diakses langgal 13 Nopember 2009, pukul 20.00 WIS.
46
Perolehan hak rnilik itu juga rnestilah melalui jalan yang benar
sebagaimana juga pemanfaatannya. Cara-cara yang benar dalam memperoleh hak
milik ialah clengan beke1ja clan perolehan langsung, melalui pelimpahan hak
clengan jalan warisa11 atau wasiat serta dengan jalan aqad-aqad pemindahan hak
milik yang sah seperti jual-beli atau hibah. 16
Pemerintahan Islam tidak boleh melarang seorang pun untuk melakukan
peke1jaan yang dibenarkan, kecuali dengan seizin syari'at misalnya iarangan bagi
pegawai pemerintah untuk berdagang, agar tidak menyalahgunakan kekuasaan
dan pengaruh mereka yakni korupsi. 17
Beberapa asas daiam falsafah ekonomi Islam yang meiahirkan jaminan
hak-hak manusia dalam bidang ekonomi dapatlah dirangkurnkan sebagai berikut.
I. Perspektif Eskatologis. Di antara ajaran dasar syariat Islam ialah kepercayaan
bahwa kehidupan seorang muslim di dunia ini hanyalah suatu fase sementara
dari kehidupan azalinya di akhirat. Dunia dengan segala atributnya bukaniah
tujuan, akhiratlah yang kekal, dan semua proses yang dilakukan harus menuju
ke arah kehidupan akhirat.
2. Anasir lbadah dalam Setiap Tingkah Laku. Asas ini membawa maksud bahwa
setiap tingkah iaku rnusiim adalah cerminan dan manifestasi ibadah kepada
16 Rusjdi Ali Muha1nn1ud, flak Asusi A4anusia dalan1 Perspekt~f Syarial /s/a111, (Aceh: ArRaniry Press, t.th.) h. 165.
17 A.M Saefuddin, ~jti/1ad Politik ('e11dikiau·a11 A111s/il11, cet.l (Jakarta: Ge111a lnsani Press, 1996), h. 14.
47
Allah SWT. Segala tindak-tanduk clan kegiatan seorang rnuslirn, dengan
demikian tidak lepas dari hubungan vertikal dengan Allah SWT. lni termasuk
juga tingkah laku ekonomi rnanusia karena ianya merupakan bagian dari
tingkah laku manusia pada umumnya.
3. Prinsip Kebebasan Bekerja dan Berusaha. Ini adalah prinsip paling utama
dalarn hubungan dengan jaminan dengan hak-hak asasi manusia di bidang
ekonomi. Prinsip ini berakar c!ari beberapa ayat Al-Qur'an. misalnya Allah
SWT menegaskan di dalam surat Al-Baqarah ayat 29 bahwa Allahlah
pencipta segalanya yang ada di bumi untuk manfaat kepada umat manusia.
Dengan demikan. bumi clan seluruh ismya sesungguhnya tidaklah
dimaksudkan untuk dimiliki oleh sesuatu kaum atau bangsa, tetapi adalah
untuk semua jenis rnanusia. Oleh karena itu adalah hak asasi setiap individu
manusia untuk berusaha menclapatkan bagiannya masing-masing dari warisan
tuhan ini.
4. Asas Keseimbangan dalam Sistem Ekonomi Islam. Asas ini terlihat dalam
beberapa aspek tingkah laku ekonomi yang dianjurkan clalarn ajaran Islam,
misalnya ajaran tentang kesederhanaan, sikap hemat, ticlak berlebih-lebihan
clan ticlak terlalu kikir. Konsep keseimbangan ini juga berlanjut dalam ajaran
keseimbangan antara kehiclupan clunia clan akhirat, keseimbangan antara
kepentingan pribadi clan kepentingan umurn dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
Firman Allah SVv'T dalam QS. Al-A 'raf (7): 31
Artinya: Hai anuk Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebi h-l ebihan.
48
Dalam masalah sosial, ketika Islam berpihak kepada kelompok umat dan
menjadikan kebutuhan sebagai tolok ukur kekuasaan, maka sesunggulmya Islam
memiliki target untuk menghindari semua bahaya dan mudarat yang muncul dari
tindak pemusatan kekayaan di tangan sebagian kecil orang-orang kaya yang
memutar dan membatasinya di antara kalangan mereka saja, karena dalam
pengonsentrasian harta seperti ini benar-benar terdapat kerusakan dalam bidang
materi, pikiran. dunia, dan agama. Islam menetapkan dan membuat sampel
mengenai ha! ini, lengkap dengan nasihat dan pelajaran :nengenai pengalaman
. . . I 1s manusia sepanJang SeJara mya.
Kebebasan ekonomi di dalam Perlembagaan Persekutuan juga tidak sesuai
dengan nilai Islam dalam pemahaman yang literal. Ini karena peniiaian sesuatu
peke1jaan itu halal atau tidak adalah menurut undang-undang yang ditetapkan
oleh manusia.
18 Ahinad Al-Mursi Husain Jauhar, A1aqashhl Syariah, Penerje1nah Khik111a\Yati, cet.J, (Jakana: 2009), h. 178.
49
Ketentuan halal dan hararn rnenurut lslarn tidak diambil kira asalkan
pekei:jaan itu telah halal rnenurut undang-undang. Sebagai contoh, pe1judian serta
riba itu rnenjadi halal jika teluh rnenclapat keizinan dari pemerintah. Ini jelas
bertentangan dengan hukum Islam karena judi dan riba itu jelas-jelas telah
cliharamkan oleh Allah S WT. Sebagai contoh. Islam melarang riba karena bahaya
yang clikandungnya, baik bersifat individu. sosial, atau ekonomi, clan di dalamnya
juga tidak ada lagi kata kebaikan untukjiwa rnanusia. Ketarnakan dan cinta rnateri
rnenempati posisi riba. serta menyebabkan penimbunan harta dan kekayaan
dengan cara yang tidak benar, serta masuk dalam tindak eksploitasi atas jerih
I I . 19
paya 1 orang a111.
19 Ibid, h. 197.
A. Kcsimpulan
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis 111ernaparkan bab demi bab dalam pernbahasan skripsi
tentang Hak Asasi ,\!fanusia Dalam Perlembagaan Perseku1um1 Malaysia Dan
Relevansinya Dengan J-/ukum !slam, maka dalam bab terakhir ini penulis dapat
memberikan beberapa kesimpulan:
1. Bahwa Negara fl·1alaysia rnendukung hak asas1 manusia dan telah
rnengaturnya di dalam konstitusinya. Hak itu meliputi hak kebebasan
beragarna. kebebasan diri dan ekonomi. Hak kebebasan beragama memberi
kebebasan kepac\a setiap warga negara untuk rnenganut agarna apa saja,
asalkan ianya tidak bersalahan dengan perikemanusiaan. Kebebasan diri pula
tidak membenarkan mencabut nyawa siapa pun dengan earn yang salah. Hak
ini diatur bahwa semua orang bebas bergerak ke mana saja dan tidak boleh
ditahan tanpa proses yang diatur undang-undang. Tetapi di sana terdapat Akta
!SA yang membenarkan penahanan seseorang tanpa rnelalui proses
persidangan. Kebebasan ekonorni pula mernberikan kebebasan kepada setiap
warga negara mencari nafkah melalui cara-cara yang telah diatur undang
undang dan rnenghararnkan perbudakan.
2. 1-lak asasi yang diatur dalam Perlernbagaan Persekutuan ini tidak menepati
pnns1p kebebasan yang telah ditetapkan oleh Islam dalam pengertian yang
51
literal berdasarkan pernbahasan yang dilakukan clalarn bab-bab terdahulu.
Antaranya. kebebasan beragarna di Malaysia memberikan kebebasan yang
rnenyeluruh, tanpa ada pengecualian kepada orang Islam untuk menukar
agamanya. Kebebasan diri pula bertentangan karena hukum yang digunakan
bukanlah hukum Islam, yang mana hukum Islam itu peduli terhadap hak
pemidana clan korban serta kel uarganya. Manakala kebebasan ekonomi pula
ticlak bersesuaian clengan Islam karena kebebasan itu diberi tanpa acla batas
halal dan haram terhadap peke1jaan atau sumber ekonomi tersebut.
B. Saran
Adanya perbeclaan antara HAM di clalam perlembagaan clan lmkum Islam,
maka penulis dapat me111berikan saran sebagai berikut:
I. Agar perlembagaan diamandemen dengan dengan cliaclakan suatu peruntukan
untuk memelihara hak asasi manusia, yaitu agama Islam, nyawa, aka!,
keturunan clan harta bencla. Kebebasan yang mesti cliatur clan clipelihara
rneliputi kebebasan beragama kepacla setiap orang kecuali bagi agama Islam,
kebebasan cliri, kebebasan bercakap se11a menulis, kebebasab berhimpun,
kebebasan menubuhkan persatuan clan kebebasan mendapat manfaat claripacla
institusi sosial.
2. Perlembagaan juga henclaklah mernpenmtukkan bahwa muslim clan non
rnuslirn henclaklah mcngikuti hukum Islam clalam perkara jenayah clan sipil
clan kekeluargaan. Tctapi clibcrikan pengecualian kepada non-muslim untuk
52
memilih terkait liukum kekeluargaan antara hukum Isl.am dan hukum agama
rnereka.
3. Agar unclang-undang terkait pembunuhan dan nyawa seseorang itu dihukum
dengan rnenggunakan hukum Islam. Ini adalah bertepatan dengan konsep
hukum Islam yang rnenyeluruh clan menjaga kepentingan semua pihak.
4. Memohon agar peruntukan akta yang zalim dan tidak menjaga hak asasi
manusia seperti Akta Keselarnatan Dalam Negeri (ISA) dimansuhkan, ini
adalah karena akta ini rnenindas hak-hak kebebasan manusia. Sebagai
gantinya hendaklah diadakan suatu peruntukan bahwa setiap terdakwa berhak
membela diri dan putusan hanya dikeluarkan melalui proses perbicaraan yang
adil.
5. Agar kebebasan ekonomi dari peke1jaan dan sumbernya dibatasi antara yang
halal dan hararn. Barta yang diperoleh melalui sumber dan cara yang haram
tiada keberkahan padanya.
DAFT AR PUSTAKA
Al-Qur 'emu/ karim.
Abas, Mohd. Salleh. Prinsip Per/embagaan & Pemerinlllhan Di iv!olaysiu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa clan Pustaka. 2006.
Abdullah. Abu Bakar. Ke Arah Perlaksanaan Undang-Undang Islam Di Malaysia: A1asa/ah Dan Penyelesoiannya. cet.L Kuala Terengganu: Pustaka Damai, 1986.
Al-Mawardi. Imam. Al-Ahkam As-Sultlwniyyoh. Hukum-hukum Penye/enggoroan Negara dalam !:>)'aria/ Islam. Pene1jemah Fadli Bahri. Jakarta: PT Darul Falah. 2006.
AF. Hasanuddin, dkk, Penganlar Jl111u Hukum. Jakarta: PT. Pustaka al-Husna Baru. 2004.
A mrng. Abdul 1-ladi. Islam dan Demokrasi. cet.l. Selangor: PTS lslamika. 2007.
--------------, Islam: Fikrah, Harakah & Dau/ah. cet.l. Selangor: Dewan Pustaka Fajar. 2003.
--------------, Sis/em Pemerinlalwn Negara Islam. cet.I. Kuala Terengganu: Percetakan Yayasan Islam Terengganu. 2003.
Bari, Abdul Aziz. Islam dalam Per/embagaon lv!o/aysia. eel.I. Selangor: Intel Multimedia and Publication. 2005.
Budiardjo. Miriam. Dasar-Dasar l/111u Politik. cet.111. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Ghani. Mohd Fadli, Mu1iara Dua Tok Guru: Membangun lJlnmah. Nik Abdul Aziz Nik Mal & Abdul Hadi Awang. Kuala Lumpur: Nutfair Street. 2008.
Harnka, Tqfvir Al-Azhar, cet.Il. Jakarta: Penerbit Pustaka Panjimas. 2008.
Hussain, Syekh Syaukat. flak Asasi Manusia dalam Islam. Pene1jemah Abdul Rochim C.N .. cet.l. Jakarta: Gema lnsani Press. 1996.
54
Ikhwan. /-lak Asasi Munusia dalam ls/am. cet.I. Jakarta: Logos Wacana Ilrnu, 2004.
Jauhar. Ahmad Al-Mursi Husain. Ma11ushid .S)'ariah. Pene1:jemah Khikmawati, cet.I. Jakarta: Amzah, 2009.
Kami!, Sukron dkk. Syariuh Islam dan /-JAM Dampak Perda S)Y1riah /erhadap Kebehasan Sipil, /-lak-hak Peremp11<111, dan Non-M11s/i111, cet.I. Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRS) Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Lopa. Baharucldin. Al-Q11ran & f-luk Asasi Manusia. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 19%.
Masyhur, Musthofa. ls/am Ada/ah Solusi Jawaban Atas Tud11han. eel.I. Jakarta: Kalila Press. 2000.
Mufti. Muhammad Ahmad dan Al-Wakil, Sarni Salih, HAM Me1111rul Baral, /-JAM Me1111ru1 Islam. Penerjemah Yahya Abdurrahman. cet. I .Bogor: Pustaka Thariqul lzah. 2005.
Muhammad. Rusjcli Ali. /-lak A.rnsi Ma1111sia dalam Perspektil S)·ariat ls/am. Aceh: Ar-Raniry Press, t.th.
Muzaffar. Chandra. f-!ak Asasi Afa1111sia Dahan Tata D11nia Baru: Menggugat Dominasi Global Baral. Pene1jemah apoerwanto. cet I. Bandung: Penerbit Mizan. 1995.
Penasihat Undang-Undang MDC. Perlembagaan Persekutuan Berserla Index, cet.llIX. Kuala Lumpur: MDC Publisher SON BHD, 2008.
Razak, Yusron. Sosiologi Sehuah Pengantar: Tiniauan Pemikiran Sosiologi Per.1pektillsla111. cet.1. Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama. 2008.
Saefuddin. A.M. {itihad Politik Cendikimrnn i'vfuslim. cet. I. Jakarta: Gema Insani Press. 1996.
Tairniyah. lbnu. Sivasah Syar 'iyah, Etika Politik Ish1111. Penc1:jemah Rofi' Munawwar, cet.lll. Surabaya: Risalah Gusti. 2005.
Wahyu, Y. lstiyono dan Silaban. Ostaria. Kamus Pinlar Bahasa Indonesia. Batam: Karisma Publishing Group, 2006.
Situs Internet:
http://www. usem bassyj akarta.org/ptp/hakasasi ! .html
h tlp://ms. wi ki pedia.org/wiki/Hak_ asasi _ manusia
http://www.an gel fire. com/id/ si di k found/ham. h tm I
http://www.suhakam.org.my/info/profil
/r-----
PERPUSTAf<AAN UTAMA UIN SYAHIO JAKARTA
55