library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-1... · web viewpergerakan...

46
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Data Umum 2.1.1.1 Animasi Animasi adalah tayangan berupa gambar 2D ataupun 3D yang disusun berurutan serta dibuat secara sedemikian rupa sehingga tidak lagi terlihat sebagai gambar yang terpisah, tetapi menjadi gambar yang menghasilkan ilusi gerak. Metode yang paling sering digunakan untuk mempresentasikan animasi adalah dengan film layar lebar ataupun video, walaupun masih banyak cara untuk mempresentasikan animasi. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, contohnya ilustrasi desain grafis. Kata animasi itu sendiri sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata "animation" yang berasal dari kata dasar "to animate", dalam kamus umum Inggris - Indonesia yang berarti "menghidupkan". Secara umum, animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, memperlihatkan benda mati seolah - olah menjadi hidup atau 3

Upload: others

Post on 17-Feb-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Data Umum

2.1.1.1 Animasi

Animasi adalah tayangan berupa gambar 2D ataupun 3D yang

disusun berurutan serta dibuat secara sedemikian rupa sehingga tidak

lagi terlihat sebagai gambar yang terpisah, tetapi menjadi gambar yang

menghasilkan ilusi gerak. Metode yang paling sering digunakan untuk

mempresentasikan animasi adalah dengan film layar lebar ataupun

video, walaupun masih banyak cara untuk mempresentasikan animasi.

Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi

berakar dari dunia gambar, contohnya ilustrasi desain grafis.

Kata animasi itu sendiri sebenarnya merupakan penyesuaian

dari kata "animation" yang berasal dari kata dasar "to animate", dalam

kamus umum Inggris - Indonesia yang berarti "menghidupkan". Secara

umum, animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,

memperlihatkan benda mati seolah - olah menjadi hidup atau memiliki

nyawa. Manusia pada zaman dahulu kala, sudah pernah mencoba

untuk membuat gambar bergerak, salah satu contohnya berupa gambar

kuda yang digambarkan dengan banyak kepala yang dapat

menghasilkan gambar bergerak.

3

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

4

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar tersebut pertama kali ditemukan oleh dua orang peneliti asal

Perancis, yaitu Marc Azema dari University of Toulouse-Le Mirail dan

seorang seniman bernama Florent Rivere. Mereka menemukan gambar -

gambar tersebut di dalam gua Chauvet, yang terletak di komplek gua Lascaux

di barat daya Prancis.

Kemudian, animasi mengalami banyak sekali perkembangan. Salah

satu contohnya, ditemukan sebuah mainan bernama Thaumatrope yang juga

dapat dijadikan sebagai media untuk mempresentasikan animasi.

Thaumatrope tersebut ditemukan oleh John Ayrton Paris tepatnya pada tahun

1824. Thaumatrope adalah mainan berbentuk lingkaran yang dikaitkan pada

sebuah tali, dimana kedua permukaan lingkaran tersebut terdapat gambar

yang saling berhubungan, jika lingkaran tersebut diputar, maka akan

menghasilkan sebuah gambar ilusi yang dihasilkan dari perpaduan kedua

gambar pada permukaan lingkaran tersebut.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

5

Gambar 2.3 Thaumatrope

Di antara tahun 1829 sampai dengan 1831, ditemukan alat baru

untuk mempresentasikan animasi, bernama Phenakitoscope yang

ditemukan oleh Joseph Antoine Ferdinand Plateau. Meskipun sama -

sama menggunakan bidang lingkaran seperti pada Thaumatrope,

Phenakitoscope memiliki cara yang berbeda untuk menghasilkan ilusi

gambar bergerak. Banyak gambar sequential yang disusun di sisi - sisi

lingkaran, dengan tujuan gambar sequential tersebut akan

menghasilkan ilusi gerak ketika lingkaran tersebut diputar.

Gambar 2.4 Phenakitoscope

Kemudian pada tahun 1833, ditemukan Zoetrope yang juga

berfungsi sebagai alat untuk mempresentasikan animasi. Zoetrope

ditemukan oleh William George Horner.

Zoetrope memiliki bentuk dan cara penggunaan yang hampir sama

dengan Phenakitoscope, yaitu sama - sama memutar bagian lingkaran

yang sudah diisi dengan gambar sequential.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

4

Namun, zoetrope memiliki bentuk seperti tabung, dimana bagian

dalam tabung tersebut berisi gambar sequential, dan ada satu bagian yang

dilubangi, untuk melihat ilusi gerak yang dihasilkan ketika bagian tabung

tersebut diputar. Lalu pada tahun 1868, John Barnes Linett menemukan

alat baru untuk mempresentasikan animasi bernama Kineograph.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

6

Sangat berbeda dengan bentuk - bentuk yang sudah ada

sebelumnya, Kineograph adalah salah satu alat untuk mempresentasikan

animasi beruba tumpukan kertas, dimana kertas - kertas tersebut berisi

gambar sequential yang saling berkaitan pada tiap lembar nya. Di tahun

1877, ditemukan alat bernama Praxinoscope oleh Charles-Emile

Reynauld. Praxinoscope adalah rangkaian dari banyak gambar sqeuential

yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin agar menjadi sebuah

film. Praxinoscope juga merupakan awal mula dari proyektor yang ada

pada bioskop saat ini. Kemudian pada tahun 1888, Thomas Edison

merancang sebuah perangkat bernama Kinetoscope. Kinestoscope adalah

perangkat untuk menampilkan motion picture yang dapat

memproyeksikan film. Diperkirakan, pembuatan Kinetoscope rampung

pada tahun 1892.

Setelah itu, industri perfilman berkembang dengan sangat pesat.

Pada tahun 1909, Winsor McCay membuat film animasi berjudul "Gertie

The Dinosaur", dimana film animasi tersebut masih hitam putih. Winsor

McCay membuat rumusan dalam membuat film dengan menggunakan

perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik pergerakan.

Kemudian pada tahun - tahun berikutnya, animator - animator di Amerika

mulai mengembangkan teknik - teknik yang digunakan untuk membuat

film animasi. Sampai pada tahun 1919, Max Fleischer membuat animasi

yang berjudul "Ko Ko The Clown", dan ada "Felix The Cat" yang dibuat

oleh Pat Sullivan. Berbeda dengan Winsor McCay, Max Fleischer dan

Pat Sullivan sudah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran

tembus pandang yang terbuat dari bahan seluloid yang biasa disebut

dengan cell.

Terjadi perkembangan teknik animasi yang sangat penting untuk

diketahui pada tahun 1930, dimana muncul film animasi bersuara pertama

yang dirintis oleh Walt Disney melalui film animasi "Steamboat Willie

(Mickey Mouse)”, “Donald Duck”, dan “Silly Symphony” yang dibuat

selama tahun 1928 sampai tahun 1940.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

6

Pada tahun 1931, Walt Disney membuat film animasi berwarna

pertama dalam filmnya yang berjudul "Flower And Trees". Serta film

animasi layar lebar pertama yang juga dibuat olehnya yaitu "Snow White

and the Seven Dwarfs" pada tahun 1937.

Gambar 2.5 Steamboat Willie

Gambar 2.6 Snow White and the Seven Dwarfs

Terus menerus teknik dalam pembuatan animasi ditingkatkan dan

dikembangkan, tentunya dengan gaya dan ciri khas masing - masing,

sehingga animasi dapat dipresentasikan dengan berbagai macam hasil

yang berbeda hingga saat ini.

2.1.2.2 Animasi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, animasi bukanlah sesuatu yang baru,

perkembangan animasi di Indonesia bisa dibilang cukup baik.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

8

Dimulai pada tahun 1980, salah satu stasiun televisi di Indonesia,

TVRI, mulai menyiarkan film serial animasi berjudul "Petualangan Si

Huma" yang diproduksi oleh PPFN.

Ada juga karya lain yang terkenal dan namanya pun masih diingat

hingga saat ini, yaitu "Si Unyil" yang dibuat oleh Drs. Suryadi alias Pak

Raden. Selain itu, Pak Raden juga menyutradarai sebuah film animasi

yang berjudul "Timun Mas". Di era tahun 1990, mulai muncul film - film

lainnya seperti "Legenda Burisrawa". Pada tahun 2000, studio Red Rocket

memproduksi beberapa serial animasi untuk ditayangkan di televisi,

contohnya seperti "Dongeng Aku dan Kau", "Kilip dan Putri Rembulan",

serta "Si Kurus dan Si Macan". Lalu pada tahun 2004, studio Kasat Mata

membuat sebuah animasi berdurasi kurang lebih 90 menit, yang

dipresentasikan dalam film animasi layar lebar berjudul "Homeland".

Dan hingga pada tahun 2009, Indonesia berhasil membuat film

animasi bertaraf internasional "Sing to the Dawn" dan "Meraih Mimpi"

yang diproduksi oleh Infinite Frameworks studio. Selain itu, sudah banyak

cara - cara yang ditempuh untuk membangun minat masyarakat untuk

berkreasi dan mengenal lebih dalam tentang animasi, contohnya seperti

diadakannya festival - festival animasi seperti Festival Film Animasi

Indonesia, INAICTA, Hello:fest, dan Urbanimation.

2.1.2.3 Graffiti

Kebiasaan melukis dinding, sebenarnya sudah ada sejak jaman

primitif. Manusia pada masa itu sudah mengenal kebiasaan melukis pada

dinding gua, lukisan - lukisan pada masa itu digunakan sebagai sarana

spiritual untuk membangun semangat dalam berburu. Tidak heran jika

kebanyakan objek yang mereka buat adalah hewan.

Seiring dengan berkembangnya jaman, lukisan dinding pun

memiliki banyak fungsi tersendiri. Salah satu contohnya yaitu lukisan

dinding yang terdapat pada jaman Romawi kuno, dikala itu terdapat

lukisan dinding yang digunakan sebagai sarana untuk menunjukkan

ketidakpuasan terhadap sistem suatu pemerintahan.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

9

Bahkan bukan cuma itu, lukisan - lukisan tersebut juga

digunakan sebagai penanda keberadaan suatu individu ataupun

kelompok. Lukisan dinding tersebut banyak ditemukan di reruntuhan

kota Pompeii.

Graffiti, sebagai salah satu bentuk street art, mengandung

pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh para pembuatnya. Pesan

bisa muncul secara tersembunyi atau eksplisit. Graffiti dipelopori oleh

anak-anak muda yang “gatal” ingin menuangkan ide-ide kreatifnya

untuk menunjukkan eksistensi dan ekspresi diri walaupun

menggunakan cara-cara yang kerap dianggap melanggar aturan atau

norma.

Kemunculan komunitas graffiti sendiri sesungguhnya

merupakan salah satu bentuk subkultur anak muda di tengah

masyarakat. Apa yang membuat subkultur anak muda sangat “terlihat”

adalah adanya sifat khas dan perilaku anak muda yang suka mencari

perhatian, melakukan pendobrakan, gemar pamer, dan tentu saja,

berbeda. Beberapa cara yang dilakukan anak muda untuk

mengkomunikasikan eksistensi dirinya muncul salah satunya lewat

kebiasaan yang melanggar aturan atau norma. Dalam hal ini, graffiti

yang muncul kerap dianggap sebagai salah satu masalah yang

ditimbulkan anak muda ketika mereka tidak berhasil mendapatkan

akses komunikasi yang diharapkan. Pada prakteknya, graffiti kerap

dijuluki sebagai vandalisme karena bentuknya yang dianggap merusak,

mengotori, dan memperkumuh tembok kota. Oleh karena itu, kerap

muncul undang-undang yang melarang keberadaan graffiti di tengah

masyarakat.

2.1.2.4 Definisi Graffiti

Manco menuliskan bahwa seni graffiti senantiasa berkembang

secara terus-menerus (Manco, 2004:7). Setiap hari, lapisan cat dan

poster-poster yang baru saja ditempel, bermunculan hanya dalam

waktu semalam di tiap kota yang ada di seluruh dunia.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

10

Proses pembaharuan yang terjadi secara terus-menerus

terhadap tanda-tanda dan karya seni ini dibuat di atas lapisan karya

graffiti lama yang sudah memudar dan pada permukaan-

permukaan yang rusak dari sebuah kota. Tampaknya, graffiti

memang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah

kota.

Susanto menjelaskan, bahwa graffiti berasal dari bahasa

Italia “graffito” yang berarti goresan atau guratan, dapat disebut

juga demotic art atau yang memiliki dan memberi fungsi pada

pemanfaatan aksi corat-coret. Pada dasarnya aksi ini dibuat atas

dasar anti-estetik dan chaostic (bersifat merusak, baik dari segi

fisik maupun non-fisik). (2002:47)

Menurut Wikipedia, graffiti adalah salah satu tulisan

ataupun penanda yang dengan sengaja dibuat oleh manusia pada

suatu permukaan benda, baik itu milik pribadi ataupun publik.

Sebuah graffiti dapat berupa sebuah karya seni, gambar ataupun

kata-kata. Ketika suatu graffiti dikerjakan tanpa sepengetahuan

pemilik properti, maka graffiti tersebut dapat dikategorikan

sebagai sebuah vandalisme. Graffiti sendiri telah ada paling tidak

sejak peradaban kuno seperti zaman Yunani Klasik dan Kerajaan

Romawi. Kata “Graffiti” merupakan kata jamak dari “graffito”.

Bentuk singularnya sendiri cenderung tidak jelas artinya dan pada

sejarah seni penggunaan kata tersebut mengacu pada pembuatan

karya seni yang dihasilkan dengan menggoreskan/mengguratkan

desain pada suatupermukaan.

Istilah lain yang berhubungan dengan graffiti adalah

sgraffito, yaitu suatu cara membuat desain dengan menggores

melalui satu lapisan dari suatu warna/pigmen untuk

memperlihatkan lapisan yang ada dibawahnya.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

11

Semua kata-kata ini berasal dari bahasa Itali, yaitu

graffiato, bentuk lampau dari graffiare (to scratch/menggores),

para pembuat graffiti pada zaman dulu menggoreskan karya

mereka pada tembok-tembok sebelum adanya cat semprot, seperti

yang kita lihat pada mural-mural atau fresko. Kata ini berasal dari

bahasa Yunani γραφειν (graphein), yang artinya “menulis”.

Bambataa menjelaskan, bahwa graffiti atau graf adalah

salah satu dari empat unsur dalam kultur hip-hop (2005:85). Tiga

unsur lainnya adalah break dancing, DJ-ing dan rappin’. Graffiti

dimulai sebagai seni urban underground yang ditampilkan secara

mencolok di area-area publik, biasanya di tembok-tembok gedung.

Graffiti digunakan oleh para warga kota untuk menyatakan

komentar sosial dan politik, seperti halnya geng-geng biasa

menyebutkan kawasan yang menjadi kekuasaannya. Tidak ada

kesepakatan kapan graffiti lahir dan tentang tempat kelahiran awal

graffiti.

Namun beberapa referensi menyebutkan bahwa graffiti

dimulai di New York pada awal 1970-an bersamaan dengan

lahirnya breakdance. Meskipun ada anggapan bahwa graffiti klasik

mengalami stagnasi dalam pergerakannya, tetapi selentingan

melalui majalah graffiti yang muncul belakangan ini ataupun

kunjungan ke hall of fame setempat menunjukkan dengan jelas

bahwa ada begitu banyak perubahan yang terjadi sejak tahun 1980-

an.

Graffiti sendiri menunjuk kepada bentuk tag (tulisan) yang

terolah melalui bahasa visual yang estetik. Secara bentuk, graffiti

tersebut dituliskan dengan pemanfaatan logotype atau juga

kaligrafi yang biasa disebut di kalangan street artist sebagai street

logos (Manco, 2004:8). Penggunaan tag secara pictographic

symbol sering dipakai untuk menunjukkan berkomunikasi secara

visual dengan audiens. Sehingga akan mudah didapati graffiti yang

seakan tidak bermakna, namun bila dibaca dengan sangat teliti

melalui proses pembacaan graffiti yang rumit, maka graffiti

tersebut menyimpan banyak makna yang sarat pesan sosial.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

12

Dari bentuk yang lain, graffiti akan ditemui melalui penggunaan

warna yang maksimal. Penggunaan warna ini mendukung pada pemilihan

bentuk graffiti yang dibuat. Warna biasanya menyesuaikan dengan space

yang ada, meskipun kebanyakan warna yang dipakai adalah warna-warna

cerah.

2.1.2.5 Fungsi Graffiti

Dikutip dari wikipedia, graffiti memiliki beberapa fungsi utama

yaitu :

1. Sebagai bahasa rahasia kelompok tertentu.

2.Sebagai salah satu bentuk ekspresi ketidak puasan terhadap

keadaan sosial.

3.Sebagai salah satu media yang digunakan untuk pemberontakan.

4.Sebagai bentuk ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan

sosial.

2.1.2.6 Graffiti di Indonesia

Bisa dibilang, salah satu pelopor lahirnya urban art / street art

adalah melalui projek yang bersifat nirlaba milik pemerintah yang

bernama JakArt@, projek ini benar - benar peduli pada kegiatan

pendidikan dan kebudayaan. Konsepnya digagas oleh pasangan suami -

istri Mikhail David dan pianis Ary Sutedja, dan sebenarnya sudah

dipersiapkan sejak tahun 1999, namun baru resmi diadakan secara besar -

besaran pada bulan Juni 2001 lewat acara JakArt@ 2001. JakArt@ 2001

adalah festival sebulan penuh untuk memperingati ulang tahun kota

Jakarta. Ajang yang bersifat lokal dan internasional ini mengusung ide

membawa seni ke masyarakat banyak dan lebih fokus pada kebolehan

masyarakat untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di bidang sosial,

ekonomi, kebudayaan, nilai - nilai kemanusiaan dan kebebasan

berekspresi.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

12

Acaranya meliputi sembilan disiplin kesenian mulai dari tari,

teater, fotografi, seni lukis, seni kerajinan, musik, pantomim, instalasi

arsitektur, dll. Salah satu kegiatannya adalah membuat mural dan

graffiti di kolong jembatan atau tembok halte bis. Sayangnya, acara

yang rutin digelar tiap tahun ini hanya berlangsung hingga tahun 2004.

(CONCEPT, Edisi 19, 2007).

Pada tahun 2003, didirikanlah tembokbomber.com, yang

awalnya merupakan blog tempat para street artist Indonesia memajang

karyanya, plus artikel - artikel hasi interview dengan pelaku street art

lokal maupun internasional. Dimulai dengan obrolan ringan segelintir

desainer Indonesia yang tergabung dalam Godote.com, yang sama -

sama menggemari street art. Mereka adalam Aram (Toter Crew), Booi

(Modefour), Darbotz, Godot Guntoro (VektorJunkie), Randy (Rhize),

Gromps dan Ing (The Rats/Wadezig) yang juga memiliki bendera,

servis dan karakter masing - masing. Karena sambutannya lumayan,

pada tahun 2004 mereka me-launch Tembokbomber.com (yang di

support oleh ard-hosting), disusul dengan forumnya

Tembokbomberforum.com (yang di support oleh bapetz.com).

Di forum ini, para anggotanya bisa berdiskusi, memajang

karya, berjualan atau barter, berbagi referensi serta info acara. Dibantu

beberapa moderator seperti Pope, Kims, Graver, Ogam, Arie, dll,

wadah online para street artist ataupun penggemarnya ini sekarang

sudah di-register oleh nyaris 3000 member yang tersebar di seluruh

Indonesia. (CONCEPT, Edisi 19, 2007)

Masyarakat Jakarta yang notabene adalah masyarakat

perkotaan, selalu mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan

zaman tersebut. Melihat fakta ini, PT Jaya Ancol bekerja sama dengan

harian Kompas, Masima dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tak

ketinggalan menggunakan istilah "urban" dalam acara Urbanfest 2007

yang diselenggarakan di Pantai Karnaval Ancol pada tanggal 24 - 26

Agustus 2007.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

14

Tujuan acara ini untuk mengangkat gambaran perubahan budaya

masyarakat Indonesia, terutama masyarakat megapolitan yang mengalami

hibridasi dengan pergaulan global, yang dipicu oleh pesatnya

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Refleksi

budaya urban dikemas dalam serangkaian kegiatan yang melibatkan

masyarakat luas seperti Graffiti & Mural Competition yang berlangsung di

sepanjang Pantai Bende. (CONCEPT, Edisi 19, 2007).

Dapat disimpulkan bahwa, perkembangan graffiti di kota Jakarta

bisa terbilang cukup maju, dan perkembangan nya juga terangkat oleh

kompetisi dan festival.

2.1.3 Analisa Kasus

2.1.3.1 Animasi Dokumenter

Film animasi dokumenter pertama kali dikenalkan oleh Winsor

McCay, melalui filmnya yang berjudul The Sinking of Lusitania (1918),

dimana Ia menggunakan animasi untuk menampilkan peristiwa

tenggelamnya kapal RMS Lusitania akibat terkena serangan torpedo.

Dimana tidak ada rekaman nyata dari kejadian ini.

Selain itu ada juga Waltz With Bashir (2008) yang masuk dalam

nominasi Academy Awards sebagai Best Foreign Languages. Film ini

menceritakan tentang perang Libanon di tahun 1982 yang dibuat dalam

bentuk animasi sepenuhnya. Dari hal tersebut, kita dapat melihat

penggunaan animasi dalam mewujudkan suatu kejadian yang tidak

mungkin diwujudukan lagi atau suatu kejadian yang tidak pernah terekam

atau terdokumentasikan ke dalam sebuah film, serta dapat menjelaskan

hal - hal yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan footage. Selain itu,

yang menjadi kekuataan animasi adalah fungsinya untuk menghibur.

Dengan animasi juga dapat memudahkan penyampaian data-data atau

informasi penting yang harus disampaikan dalam sebuah dokumenter.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

13

Dalam konteks tugas akhir ini, penulis menggunakan animasi

khususnya motion graphic untuk membantu menjelaskan beberapa hal

yang tidak dapat dijelaskan melalui footage. Maka dari itu dengan

menggunakan media film animasi dokumenter, permasalahan yang

diangkat oleh penulis bisa lebih menarik dan lebih mudah untuk

dipaparkan dalam penyampaiannya.

2.1.3.2 Studi Film Dokumentasi

Untuk bahan pembanding, film dokumentasi mengenai Graffiti

di Indonesia bisa dibilang masih sangat jarang. Oleh karena itu penulis

mengambil contoh film dokumentasi dari luar negeri. Yang berjudul Style

Wars (1983), film dokumentasi ini bercerita tentang perkembangan graffiti

pada era modern, meskipun bboy-ing dan rapping juga dibahas dalam film

ini, namun film tersebut tetap berempasis kepada graffiti itu sendiri.

Gambar 2.4 Film Dokumentasi Luar Negeri

2.1.3.3 Studi Alur Cerita

Film dokumentasi tersebut memakai alur cerita maju - mundur.

Menceritakan beberapa definisi, kemudian menampilkan hasil wawancara,

lalu memvisualisasikan keadaan - keadaan yang sudah diceritakan.

2.1.3.4 Studi Sinematografi

Dalam film yang berjudul Style Wars ini, footage yang digunakan

diambil dari berbagai narasumber, data yang sudah ada lalu digabungkan

guna memberikan informasi mengenai seperti apa perkembangan graffiti

di Amerika pada masa itu, dan seperti apa hubungan graffiti dengan sub-

kultur yang lain seperti break dance dan juga rap.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

14

Medium Close Up pada tokoh yang diwawancara lebih

banyak digunakan dalam film ini sehingga menimbulkan kesan

dominan pada tokoh tersebut. Belum terdapat elemen - elemen

motion graphic pada film ini

Gambar 2.5

2.1.3.5 Studi Warna

Pada film dokumentasi ini warna yang digunakan pada

footage lebih banyak menggunakan warna natural. Natural dalam

artian, warna - warna yang ditampilkan benar - benar berdasarkan

keadaan pada saat itu, terlihat seperti tidak ada pengaturan warna

dalam film dokumentasi ini.

2.1.4 Target Audiens

A. Demografi

Umur : 25 tahun - 50 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki atau perempuan

Status Sosial : Menengah dan Bawah

B. Psikografi

Sikap : Ingin tahu, kritis

Hobi : Suka membaca berita

Minat : Belajar

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

13

C. Geografi

Tempat : Jakarta

Kelas : Menengah dan Bawah

2.1.5 Faktor Pendukung

1. Belum adanya tempat yang sengaja dilegalkan oleh pemerintah

Kota Jakarta untuk mendukung sub kultur Graffiti di Jakarta.

2. Animasi kini banyak diminati masyarakat sehingga membuat

sumber pengetahuan dengan media animasi dapat menjadi daya tarik

dalam masyarakat terutama generasi muda.

3. Dokumenter yang dibubuhi dengan sedikit animasi bisa menjadi

alternatif tontonan yang menghibur serta menambah pengetahuan

tentang keberadaan Graffiti di kota Jakarta.

2.1.6 Faktor Penghambat

1. Masih banyak masyarakat yang belum mengerti apa definisi

graffiti sebenarnya, sehingga sulit untuk dimintai keterangan dan

pendapat mengenai graffiti itu sendiri.

2. Tayangan dokumenter masih kurang diminati dibandingkan

tayangan - tayangan lain, salah satunya karena tempat penayangan

yang terbatas.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

18

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Landasan Teori

2.2.1.1 Teori Film Dokumenter

Salah satu definisi tentang dokumenter, pernah dituturkan oleh

Steve Blandford, Barry Keith Grant dan Jim Hillier dalam buku The

Film Studies Dictionary:“Pembuatan film yang subyeknya adalah

masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar terjadi di

dunia realita dan di luar dunia sinema”.

Dokumenter, dokumentasi, dan jurnalistik memiliki kemiripan

dalam hal objek, yang berarti segala hal yang menjadi pembahasan,

perekaman, dan pengamatannya bersifat faktual dan aktual. Namun

ada beberapa hal yang membedakan dokumenter dengan dokumentasi

maupun jurnalistik.

1. Film dokumenter menggunakan perekaman gambar dan suara yang

aktual dan faktual, serta memilik tujuan dan ideologi layaknya

jurnalistik. Namun yang membedakan dokumenter dari dokumentasi

serta jurnalistik adalah story telling atau penceritaan yang terdapat di

dalamnya.

2. Film dokumentasi dibuat hanya dengan perekaman gambar dan

suara yang faktual dan aktual, tanpa ada penceritaan dan embel-embel

tertentu, serta biasanya hanya melalui proses cutting untuk

memperpendek durasi tanpa ada proses editing.

3. Jurnalistik televisi menggunakan perekaman gambar dan suara yang

aktual dan faktual dalam tayangannya serta sudah melalui proses

editing untuk disesuaikan dengan pemberitaan di naskahnya, sehingga

memiliki tujuan dan ideologi tertentu.

Atas dasar hal - hal tersebut, penulis memilih film dokumenter

sebagai media untuk menyalurkan ide - ide yang sudah penulis siapkan

sebelumnya.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

19

Selain gambar dan suara yang faktual dan aktual, penulis juga

menyisipkan penceritaan di dalam dokumenter yang akan penulis buat

nanti.

Dokumenter animasi merupakan salah satu genre film tersendiri,

dimana penjabaran-penjabaran fakta dalam dokumenter ditampilkan

dalam bentuk visualisasi animasi. Seorang Kees Driessen pernah

menuturkan “When you think of documentaries, you think of realism,

reality, of going outside and capturing what’s going on in the world.

Animation preeminently falls under the domain of fantasy, of

imagination, of staying inside and painstakingly inventing a world,

frame by frame. But just as there are different forms of documentaries,

animation is more than just talking mice.

Just as the boundary between documentary and feature film is

not always so clear-cut, there is also an overlap between documentary

and animation.” Dalam kutipan tersebut kurang lebih ia menjelaskan

bahwa dokumenter biasanya bercerita dengan mengungkapkan realita

dan keadaan yang benar-benar terjadi, sedangkan jika berbicara

tentang animasi maka lebih berhubungan dengan fantasi dan imajinasi,

namun keduanya dinilai masih bisa saling melengkapi.

Gaya bertutur dalam film dokumenter memiliki beragam variasi

bentuk, seperti laporan perjalanan yang berisi pengalaman selama

melakukan perjalanan jauh, ilmu pengetahuan yang berisi tentang

informasi mengenai suatu teori, system, berdasarkan disiplin ilmu

tertentu, investigasi yang biasanya berisi tentang rekonstruksi dari

suatu kejadian tertentu, serta masih banyak lainnya.

Berikut adalah jenis - jenis bentuk bertutur yang ada dalam film

dokumenter :

Bentuk Bertutur Film Dokumenter

Beberapa contoh bentuk bertutur dalam film dokumenter antara

lain yaitu:

1. Laporan Perjalanan.

Penuturan model laporan perjalanan mendokumentasikan

pengalaman yang didapat selama melakukan perjalanan jauh.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

20

2. Sejarah.

Merepresentasikan fakta sejarah sesuai dengan periode (waktu

peristiwasejarah), tempat (lokasi peristiwa sejarah), dan pelaku

sejarah.

3. Potret/Biografi.

Representasi kisah pengalaman hidup seorang tokoh

terkenalataupun anggota masyarakat biasa yang riwayat hidupnya

dianggap hebat, menarik,unik, atau menyedihkan

4. Perbandingan.

Mengetengahkan perbedaan situasi atau kondisi, dari satu

objek/subjek dengan yang lainnya.

5. Kontradiksi.

Dari sisi bentuk maupun isi, tipe ini memiliki kemiripan dengan

tipe perbandingan; hanya saja tipe kontradiksi cenderung lebih kritis

dan radikal dalam mengupas permasalahan.

6. Ilmu Pengetahuan.

Menyampaikan informasi mengenai suatu teori, system,

berdasarkan disiplin ilmu tertentu.

7. Nostalgia.

Mengangkat suatu kisah kilas-balik.

8. Rekonstruksi.

Pecahan-pecahan atau bagian-bagian peristiwa masa lampau

maupun masa kini disususun atau direkonstruksi berdasarkan fakta

sejarah.

9. Investigasi.

Mengetengahkan adegan - adegan terhadap sebuah persitiwa yang

coba diungkap karena masih menjadi misteri atau tidak pernah

terungkap jelas.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

21

10. Association Picture Story.

Disebut sebagai film eksperimen atau film seni.Gabungan gambar,

music dan suara atmosfer (noise) secara artisitik menjadi unsur utama.

11. Buku Harian.

Penuturannya sama seperti catatan pengalaman hidup sehari-hari

dalam buku harian pribadi.

12. Dokudrama.

Rekonstruksi suatu peristiwa atau potret mengenai seseorang yang

direpresentasikan secara kreatif, dalam tipe ini subjek yang berperan

adalah artis filmkarena gaya bertutur ini memiliki motivasi komersial.

Dari beberapa gaya bertutur dalam film dokumenter diatas,

dalam tugas akhir ini penulis mencoba mengangkat tema dokumenter

Graffiti dengan cara bertutur utama yaitu Investigasi, dengan

mengumpulkan berbagai macam informasi dari berbagai narasumber

dan beberapa informasi tersebut akan penulis tampilkan dalam karya

yang penulis buat.

2.2.1.2 Teori Animasi

Prinsip animasi:

Dikutip dari http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-

animasi/. Disitu dijelaskan bahwa ada berbagai macam teori dan

pendapat tentang bagaimana animasi itu harus dibuat. Tetapi

setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah

animasi yang ‘hidup’. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak,

pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan

sebuah animasi. Prinsip - prinsip animasi yang sudah sejak dulu

dipatenkan, masih berlaku hingga sekarang karena prinsip - prinsip

tersebut membantu kita untuk membuat situasi yang lebih masuk akal.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

22

1. Squash and stretch, adalah upaya penambahan efek lentur

(plastis) pada objek atau figur sehingga - seolah-olah ‘memuai’ atau

‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.

2. Anticipation, merupakan sebuah gerakan awal atau ancang -

ancang, yang fungsinya adalah untuk memberikan gambaran kepada

audiens kira - kira adegan apakah yang akan terjadi selanjutnya.

3. Staging, adalah penempatan karakter dalam sebuah scene. Seperti

halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga

meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana

atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau

keseluruhan scene.

4. Straight-ahead action dan pose-to-pose, Dari sisi resource dan

pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi.

Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi

dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by

frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki

kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu

orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.

Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh

seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-

keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar

keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang

kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki

kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena

melibatkan lebih banyak sumber daya.

5. Follow-through dan Overlapping action, Follow through adalah

tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang

telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat

setelah berhenti berlari.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

23

Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai

gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang

saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika

berjalan bisa termasuk didalamnya.

6. Slow-in dan Slow-out, Sama seperti spacing yang berbicara tentang

akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali

bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang

berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara

lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan

yang relatif cepat kemudian melambat.

7. Arcs, Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia,

binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur

(maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak

secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka

mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran,

elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki

oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.

8. Secondary action, Secondary action adalah gerakan-gerakan

tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama

supaya sebuah animasi tampak lebih realistik.

Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat

perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari

gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi

memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.

9. Timing, Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata,

“Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang

menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara

spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari

bermacam-macam jenis gerak.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

24

10. Exaggeration, Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir

sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat

hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu,

dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film

animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan

sebagainya.

11. Solid modelling dan Rigging, atau disebut juga Solid Drawing,

Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang

signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah

animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki

kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan,

pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian

observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang

harus dilakukan adalah: menggambar.

Meskipun kini peran gambar -yang dihasilkan sketsa manual- sudah

bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari

prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.

12. Appeal, Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya

visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan

banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang

sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi

gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas.

Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau

Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya

tertentu. Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang

penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter

dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi

adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi

tetap bisa appealing.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

24

Ke-12 prinsip animasi tersebut, adalah prinsip utama yang

harus diperhatikan jika ingin membuat sebuah animasi. Namun, kali

ini penulis hanya mengaplikasikan beberapa prinsip saja untuk

membuat animasi dokumenter ini, diantaranya yaitu Anticipation,

Staging, Timing, Pose-to-pose, Solid Drawing dan Appeal.

2.2.1.3 Motion Graphic

Motion Graphic adalah teknik untuk menggerakkan still images

sehingga mereka tidak terlihat membosankan, namun terlihat dinamis

dan menarik. Terdapat 2 metode dalam teknik ini, yaitu dengan cara

menggerakkan gambar, atau menggabungkan sequence gambar -

gambar yang memiliki kontinuitas sehingga terlihat bergerak. Dalam

video dokumenter ini, motion graphic digunakan sebagai elemen

penting untuk memadukan antara elemen - elemen grafis dengan shot,

agar penonton tidak merasa bosan. Namun ada beberapa trik yang

harus diperhatikan, berdasarkan metode animasi menurut Michael

Louka :

1. Timing

Penggunaan timing dapat membuat perbedaan besar dalam

menciptakan atmosfir yang tepat. Contohnya seperti munculnya

retakan pada visual sebaiknya ditunjukkan satu per satu dari atas ke

bawah, sehingga terlihat seakan - akan retakan tersebut sedang terjadi.

Daripada langsung menunjukkan retakan secara statis, akan terlihat

membosankan.

2. Pergerakan

Diperlukan untuk membuat suatu animasi terlihat lebih nyata.

Misalnya, bila terdapat sebuah animasi seseorang yang sedang

berjalan, maka pada background dapat diletakkan gambar lampu -

lampu jalan dan perumahan yang bergerak ke arah berlawanan namun

dengan lebih lamban serta gambar sebuah kota beserta langit yang

bergerak ke arah yang sama namun juga lebih lamban lagi.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

26

3. Atraksi

Perhatian penonton harus dialihkan ke arah yang tepat.

Contohnya, bila ada tulisan yang ingin diperlihatkan dalam sebuah

animasi, tulisan tersebut sebaiknya diberi efek pergerakan yang

dinamis, atau bisa juga dibuat berkelap - kelip.

Dari ketiga poin diatas, penulis mencoba menerapkan semuanya

ke dalam karya yang penulis buat. Timing digunakan untuk mengatur

munculnya elemen - elemen grafis sehingga terlihat padu dengan shot

dan musik. Pergerakan digunakan pada cut to cut setiap shot dan juga

gerakan - gerakan elemen grafis yang muncul.

Atraksi juga penulis gunakan pada setiap tulisan yang

dimunculkan pada karya, namun tidak hanya tulisan, elemen - elemen

grafis juga dibuat demikian.

2.2.1.3 Teori Sinematografi

Di dalam buku karya Joseph V. Mascelli, A.S.C. yang berjudul

“The Five C’s of Cinematography” dijelaskan bahwa perhatian

audiens selama suatu adegan berlangsung bisa tertuju terhadap suatu

pusat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Posisi, Gerakan, Action , dan Suara

Sebuah karakter bisa mendapatkan perhatian dari penonton jika

diposisikan di bagian yang paling dominan dari sebuah komposisi,

menggerakkan ke posisi terbaik ketika adegan berlangsung,

menaruhnya terpencil dari karakter atau elemen-elemen lain,

menempatkan di tempat yang kontrasnya lebih baik dengan

background, serta gerak mendadak dari suatu pemain sebelumnya

pasif.

2. Pencahayaan, Nilai Nada, dan Warna

Secara normal, mata penonton akan lebih tertarik terhadap bagian

yang mendapat cahaya lebih terang, nada yang paling cerah, atau

bagian yang paling berwarna dari gambar.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

27

Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat tokoh utama menjadi

pusat perhatian mengenakannya pakaian yang lebih cerah atau dengan

pencahayaan yang lebih baik.

3. Pemfokusan Secara Selektif

Metode yang sangat efektif untuk menarik penonton ke pusat

perhatian adalah dengan melakukan pengaturan fokus secara

selektif dengan menampilkan subjek yang signifikan dengan fokus

yang tajam dan elemen-elemen pendamping dengan fokus yang sedikit

lebih lembut.

Hal-hal tersebut nantinya akan penulis terapkan dalam sebagian

besar penggarapan scene dimana objek utama akan terlihat lebih

dominan tanpa menghilangkan elemen - elemen pendukung sebagai

pelengkap informasi.

2.2.1.4 Teori Warna

Dikutip dari http://www.desainstudio.com/2010/05/5-hal-

penting-terkait-warna-pada-desain.html , ada beberapa hal penting

tentang warna, diantaranya:

1. Color Wheel (Roda Warna)

Color Wheel merupakan teori dasar warna yang digambarkan

dalam bentuk lingkaran (roda). Terdiri dari tiga warna dasar, yaitu

merah, biru, dan kuning. Selanjutnya, kombinasi dari tiga warna dasar

ini melahirkan warna-warna baru berupa warna sekunder.

Warna sekunder terdiri dari Oranye, Ungu dan Hijau. Kombinasi

antara warna sekunder dengan warna dasar (primer) melahirkan

warna-warna lainnya berupa warna tersier. Warna tersier terdiri dari :

kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu, merah-ungu, dan

merah-oranye. Akhirnya, warna-warna tersebut kemudian

digambarkan berupa sebuah lingkaran warna yang kita kenal sekarang

dengan istilah Color Wheel.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

28

Beberapa aturan dasar terkait color wheel :

a. Monochromatic Color

Monochromatic Color merupakan perpaduan beberapa warna

yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang

berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan

nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan

yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.

b. Warna Analog

Warna analog merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat.

Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye

akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning

dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan

ungu jika dikombinasikan dengan pink.

c. Warna Pelengkap

Beberapa desain butuh sebuah nilai kontras yang cukup untuk

menarik perhatian lebih dari pembaca visual. Saat itulah kita

menggunakan kombinasi dari warna-warna pelengkap. Misal : biru

dan oranye, merah dan hijau, dll.

d. Warna Triad

Teori roda warna diatas menjelaskan bagaimana warna-warna

dasar melahirkan berbagai warna baru disekitarnya. Cukup ampuh jika

kita ingin bermain dengan variasi warna - warna yang berbeda. Ada

banyak sekali kombinasi warna selain warna dasar untuk membuat

sebuah desain tampak unik dan berbeda dari biasanya. Misal :

Peleburan warna kuning dan oranye, oranye dan merah, merah dan

pink (merah muda), pink dan biru, dan seterusnya.

2. Ruang Warna

Warna dapat dipengaruhi ruang dan bentuk, sekaligus juga

mempengaruhi kesan yang disampaikan pada warna. misalnya, coba

berikan warna yang sama pada dua buah bentuk yang berbeda

(lingkaran dan garis). Pada lingkaran, warna akan terlihat lebih terang

sedangkan pada garis akan terlihat lebih gelap.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

29

Hal ini disebabkan besar ruang pada lingkaran lebih luas

daripada garis, sehingga mata menangkap sebuah ruang luas dengan

asumsi terang, meskipun warna yang diberikan adalah warna yang

sama. Ini adalah respon naluriah pada mata dalam menyikapi suatu

kesan pada sebuah visual.

3. Kontras Warna

Kontras pada warna dapat dipengaruhi oleh warna lain

disekitarnya. Teorinya sangat sederhana : Kontras = Gelap VS Terang.

Misalnya, letakkan sebuah persegi kecil berwarna kuning diatas

background berwarna hitam, maka nilai kontras akan meningkat dan

persegi berwarna kuning akan dengan mudah terlihat. Sebalinknya,

ganti background dengan warna putih, maka nilai kontras akan

menurun dan persegi akan sulit untuk dilihat.

4. Psikologi Warna

Warna dapat mewakili karakter dan perasaan-perasaan tertentu.

Misal, merah memberi kesan agresif, gairah, panas dan cepat. Hitam

memberi kesan misteri, kelam, dan canggih. Dengan mempelajari

psikologi warna, kita dapat menyesuaikan desain dengan target yang

dituju, komunikasi visual yang efektif, dan membangun suatu kesatuan

rasa kepada pembaca visual.

5. Bidang Warna

Garis Outline pada sebuah bidang berfungsi sebagai pembatas

warna agar tidak terlihat menyebar keselilingnya. Semakin tipis garis

outline yang diberikan, maka semakin tersebar warna ke area luar

bidang. Sebaliknya, semakin tebal outline, maka akan semakin tegas

warna yang terdapat pada suatu bidang.

Dari kelima poin diatas, penulis mengambil satu poin penting

yang terkait dengan pembuatan film nantinya, yaitu psikologi warna.

Dalam psikologi warna diterangkan bahwa warna dapat mewakili

karakter dan perasaan-perasaan tertentu.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

30

Oleh karena itu, dengan psikologi warna kita dapat

menyesuaikan film yang akan kita buat dengan target yang dituju,

serta memperkuat mood dan pesan dari adegan yang sedang

ditayangkan.

Salah satu contoh pengaplikasiannya yaitu penulis mengatur

color tone di setiap shot agar shot terlihat lebih sesuai dengan mood

yang ingin dicapai.

2.2.1.5 Teori Komunikasi

Dikutip dari buku berjudul "TEORI KOMUNIKASI : Perspektif,

Ragam, & Aplikasi" yang dibuat oleh H. Syaiful Rohim, M.Si.,

terdapat banyak teori - teori terdahulu yang mendefinisikan apa itu

komunikasi. Namun kali ini penulis hanya mengutip beberapa teori

saja, yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam film dokumenter yang

penulis buat. Teori - teori tersebut diantaranya :

Definisi tentang komunikasi seperti yang dikemukakan oleh

Moor (1993:78) adalah penyampaian pengertian antar individu.

Dikatakannya semua manusia dilandasi kapasitas untuk

menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan

pengalaman dari orang yang satu kepada orang yang lain. Pada

pokoknya komunikasi adalah pusat minat dan situasi perilaku dimana

suatu sumber menyampaikan pesan kepada seorang penerima dengan

berupaya mempengaruhi perilaku penerima tersebut.

Everett M. Rogers mengatakan, "komunikasi adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka"

(Mulyana, 2002: 62).

Gerald R. Miller (1966) berpendapat "komunikasi pada dasarnya

penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima

dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima" (Sendjaja, 1994:

21).

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewPergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 6. Slow-in dan Slow-out,

30

Berdasarkan teori - teori tersebut, penulis sependapat bahwa

melalui ide animasi dokumenter ini, penulis berusaha menyampaikan

informasi - informasi yang sudah didapat dari berbagai macam

narasumber guna merubah pemahaman - pemahaman audiens

mengenai graffiti itu sendiri, sehingga audiens tidak lagi melihat

graffiti hanya dari satu sudut pandang saja.