29harti.files.wordpress.com · web viewkompetensi dasar mata kuliah asuhan kebidanan nifas ini...

31
1 BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN NIFAS Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini memberi kesempatan mahasiswa untuk menerapkan asuhan kebidanan nifas dalam praktik kebidanan. B. Kegunaan Mata Kuliah Dengan adanya mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III) diharapkan mahasiswa menjadi lebih kompeten dalam melakukan asuhan yang komprehensif pada masa nifas yaitu menjabarkan konsep dasar masa nifas, menggambarkan proses laktasi dan menyusui, menyebutkan macam-macam respon orang tua terhadap bayi, mengidentifikasikan perubahan fisiologis masa nifas, mengidentifikasikan adaptasi psikologi masa nifas, menentukan kebutuhan dasar masa nifas, menerapkan asuhan fisik dan psikososial, merencanakan tindak lanjut asuhan nifas di rumah, menganalisis deteksi dini komplikasi masa nifas dan penanganannya,

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

1

BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberi kesempatan mahasiswa untuk menerapkan

asuhan kebidanan nifas dalam praktik kebidanan.

B. Kegunaan Mata Kuliah

Dengan adanya mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)

diharapkan mahasiswa menjadi lebih kompeten dalam melakukan asuhan yang

komprehensif pada masa nifas yaitu menjabarkan konsep dasar masa nifas,

menggambarkan proses laktasi dan menyusui, menyebutkan macam-macam

respon orang tua terhadap bayi, mengidentifikasikan perubahan fisiologis masa

nifas, mengidentifikasikan adaptasi psikologi masa nifas, menentukan

kebutuhan dasar masa nifas, menerapkan asuhan fisik dan psikososial,

merencanakan tindak lanjut asuhan nifas di rumah, menganalisis deteksi dini

komplikasi masa nifas dan penanganannya, dan menyusun dokumentasi asuhan

kebidanan masa nifas dalam bentuk laporan.

C. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa

mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

operasional dengan benar

D. Susunan Urutan Buku Ajar

1. Konsep Dasar Masa Nifas

1.1 Pengertian masa nifas

1

Page 2: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

2

1.2 Tujuan asuhan masa nifas

1.3 Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas

1.4 Kebijakan program masa nifas

2. Proses Laktasi dan Menyusui

2.1 Anatomi dan Fisiologi payudara

2.2 Dukungan bidan dalam pemberian ASI

2.3 Manfaat pemberian ASI

2.4 Komposisi gizi dalam ASI

2.5 Upaya memperbanyak ASI

2.6 Tanda bayi cukup ASI

2.7 ASI Eksklusif

2.8 Cara merawat payudara

2.9 Cara menyusui yang benar

2.10 Masalah dalam pemberian ASI

3. Respon Orang Tua Terhadap Bayi

3.1 Bouding attachment

3.2 Respon ayah dan keluarga

3.3 Sibling rivalry

4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

4.1 Perubahan masa reproduksi

4.2 Perubahan sistem pencernaan

4.3 Perubahan sistem perkemihan

4.4 Perubahan sistem musculoskeletal

Page 3: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

3

4.5 Perubahan sistem endokrin

4.6 Perubahan tanda-tanda vital

4.7 Perubahan sistem kardiovaskuler

4.8 Perubahan sistem hemologi

5. Perubahan Psikologis Masa Nifas

5.1 Adaptasi psikologi ibu masa nifas

5.2 Post partum blues

5.3 Kesedihan dan duka cita

6. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

6.1 Nutrisi dan cairan

6.2 Ambulasi

6.3 Eliminasi BAB/BAK

6.4 Kebersihan diri/perineum

6.5 Seksual

6.6 Latihan / senam nifas

7. Asuhan Fisik dan Psikososial

8. Tindak Lanjut Asuhan Nifas Di Rumah

8.1 Jadwal kunjungan rumah

8.2 Asuahn lanjutan masa nifas di rumah

8.3 Penyuluhan masa nifas

9. Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas dan Penanganannya

9.1 Perdarahan pervaginam

9.2 Infeksi masa nifas

Page 4: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

4

9.3 Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur

9.4 Demam, muntah, rasa sakit ketika berkemih

9.5 Pembengkakan di wajah dan ektremitas

9.6 Payudara yang berubah menjadi merah dan panas dan terasa sakit

9.7 Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

9.8 Rasa sakit, merah, lunak dan pembengakakan di kaki

9.9 Merasa sedih dan tak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya

sendiri

10. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Masa Nifas

E. Petunjuk Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat mempelajari bahan ajar (modul) ini dan membaca

referensi yang direkomendasikan

Page 5: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

5

A. Kompetensi Dasar

Mempraktekkan asuhan kebidanan nifas (Askeb III) dalam praktik kebidanan

B. Indikator

Mengidentifikasi perubahan fisiologis masa nifas.

C. Deskripsi Singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk

melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas dengan pendekatan manajemen

kebidanan didasari konsep,sikap,dan keterampilan serta hasil evidence based

dengan pokok bahasan perubahan fisiologis masa nifas.

BAB I

Page 6: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

1. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI

6

Pada periode 6 minggu setelah melahirkan diharapkansemua sistem dalam

tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaan

sebelum hamil (Beischer dan Mackay 1986, Cunningham et al 1993). Dalam masa

nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih

kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan alat-alat genital ini dalam

keseluruhannya disebut involusi(Ilmu  Kebidanan, Prof, Dr. dr. Sarwono

Prawirohardjo, SpOG).

Perubahan fisiologis terjadi sejak hari pertama melahirkan. Adapun

perubahan fisik yang terjadi adalah :

Pada masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur– angsur pulih

seperti keadaan sebelum hamil.

a. Corpus uterus

Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai

akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi terlihat

pada tabel:

Uraian Materi

Page 7: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

7

No

.Waktu Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Bayi Lahir

Plasenta lahir

1 Minggu

2 Minggu

6 Minggu

8 Minggu

Setinggi Pusat

Dua jari bawah pusat

Pertengahan pusat-simfisis

Tidak teraba di atas Simfisis

Bertambah kecil

Sebesar normal

1000 gram

750 gram

500 gram

350 gram

50 gram

30 gram

Gambar Proses Involusi Uterus

Page 8: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

8

b. Endometrium

Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi

dan nekrosis di tempat inplantasi plasenta.

Hari I : Endometrium setebal 2 – 5 mm dengan permukaan yang kasar

akibat pelepasan desidua dan selaput janin.

Hari II : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian ya4ng

mengalami degenerasi.

c. Lochea

Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum

spongiosum bagian atas. Setelah 2-3 hari tampak lapisan atas stratum yang

tinggal menjadi nekrotis, sedangkan lapisan bawah yang berhubungan

dengan lapisan otot terpelihara dengan baik dan menjadi lapisan

endomerium yang baru. Bagian yang nekrotis akan keluar menjadi lochea.

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas mempunyai reaksi

basa/ alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih

cepat. Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak terlalu

menyengat dan volumenya berbeda pada setiap wanita. Lochea juga

mengalami perubahan karena proses involusi. Perubahan lochea tersebut

adalah :

1) Lochea rubra (Cruenta)

Muncul pada hari pertama sampai hari kedua post partum, warnanya

merah mengandung darah dari luka pada plasenta dan serabut dari

decidua dan chorion.

Page 9: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

9

2) Lochea Sanguilenta

Berwarna merah kuning, berisi darah lendir, hari ke 3-7 paska

persalinan.

3) Lochea Serosa

Muncul pada hari ke 7-14, berwarna kecoklatan mengandung lebih

banyak serum, lebih sedikit darah juga leukosit dan laserasi plasenta.

4) Lochea Alba

Sejak 2 -6 minggu setelah persalinan, warnanya putih kekuningan

menngandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang

mati.

Bila pengeluaran Lochia tidak lancar maka disebut Lochiastasis. Kalau

Lochia tetap berwarna merah setelah 2 minggu ada kemungkinan

tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang

sering disebabkan retroflexio uteri. Lochia mempunyai suatu karakteristik

bau yang idak sama dengan secret menstrual. Bau yang paling kuat pada

Lochia Serosa dan harus dibedakan juga dengan bau yang menandakan

infeksi. Lochia disekresikan dengan jumlah banyak pada awal jam post

partum yang selanjutnya akan berkurang sejumlah besar sebagai lochia

rubra, sejumlah kecil sebagai lochia serosa dan sejumlah lebih sedikit lagi

lochia alba. Umumnya jumlah lochia lebih sedikit bila wanita post partum

berada dalam posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi akibat

pembuangan bersatu di vagina bagian atas manakala wanita dalam posisi

berbaring dan kemudian akan mengalir keluar manakala dia berdiri.

Page 10: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

10

Total jumlah rata-rata pembuangan Lochia kira-kira 8 hingga 9 oz atau

sekitar 240 hingga 270 ml. (Varney’s Midwifery)

d. Involusi tempat plasenta.

Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan

menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan

tersebut dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi

3,5 cm dan 6 minggu telah mencapai 24 mm.

e. Perubahan pada pembuluh darah uterus.

Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus

khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum

otot – otot berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan

terjepit, proses ini akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.

f. Perubahan servix

Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena

corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak

berkontraksi, sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk

seperti cincin. Warna servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh

darah. Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat

dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1 minggu hanya dapat dimasukan 1

jari ke dalam cavum uteri.

g. Vagina dan pintu keluar panggul

Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan

luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post

Page 11: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

11

partum, hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac

mirtiformis.

h. Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen

Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu

kehamilan dan partus, setelah janin lahir berangsur-angsur ciut kembali.

Ligamentum latum dan rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum

hamil.

Payudara

Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ, payudara

mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi supresi

Page 12: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

2. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN

12

payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri tekan sebagai reaksi

terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi.

Hari kedua post partum sejumlah colostrums cairan yang disekresi oleh

payudara selama lima hari pertama setelah kelahiran bayi dapat diperas dari

puting susu. Colostrums banyak mengandung protein, yang sebagian besar

globulin dan lebih banyak mineral tapi gula dan lemak sedikit.

a. Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan pada 1-2 jam setelah bersalin.

Konstipasi dapat menjadi masalah pada awal puerperium akibat dari

kurangnya makanan padat dan pengendalian diri terhadap BAB. Ibu

dapat melakukan pengendalian terhadap BAB karena kurang

pengetahuan dan kekhawatiran lukanya akan terbuka bila BAB.

b. Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari

setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot

usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa

pascapartum, diare sebelum persalinan, kurang makan, atau dehidrasi.

Ibu seringkali sudah menduga nyeri saat defekasi karena nyeri yang

dirasakannya di perineum akibat episiotomi, laserasi, atau hemoroid.

Kebiasaan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus

usus kembali ke normal.

Page 13: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

3. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN

PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN

4. PERUBAHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL

13

a. Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium.

Diuresis yang banyak mulai segera setelah persalinan sampai 5 hari

postpartum. Empat puluh persen ibu postpartum tidak mempunyai

proteinuri yang patologi dari segera setelah lahir sampai hari kedua

postpartum, kecuali ada gejala infeksi dan preeklamsi.

b. Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia.

Kadang-kadang oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari

uretra sehingga terjadi retensio urine. Kandung kencing dalam

puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga

kandung kencing poenuh atau sesudah kencing masih tinggal urine

residual. Sisa urine ini dan trauma pada kandung kencing waktu

persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pyelum,

normal kembali dalam waktu 2 minggu.

a. Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang

dapat membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat

berat ibu akibat pembesaran uterus. Stabilisasi sendi lengkap akan terjadi

pada minggu ke-6 sampai ke-8 setelah wanita melahirkan.

b. Dinding abdominal lembek setelah proses persalinan karena peregangan

selama kehamilan. Semua wanita puerperal mempunyai beberapa derajat

Page 14: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

5. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN

14

tingkat diastasis recti, yang merupakan separasi dari otot rectus abdomen.

Berapa parah diastasis ini adalah tergantung pada sejumlah faktor

termasuk kondisi umum wanita dan tonus otot, apakah wanita berlatih

dengan setia untuk memperoleh kembali kesamaan otot abdominalnya,

pengaturan jarak kehamilan (apakah dia mempunyai waktu untuk

memperoleh kembali tonus ototnya sebelum kehamilan selanjutnya) dan

apakah kehamilannya mengalami overdistensi abdomen seperti kehamilan

ganda.

c. Sakit punggung Biasanya pada persalinan lama dan sulit ibu akan

merasakan lelah dan ngilu pada punggung bawah atau mungkin juga

timbul ketegangan & rasa tdk nyaman pada punggung bagian atas, leher,

dan bahu krn terus-menerus dalam posisi mendorong dalam waktu lama.

Rasa nyeri pada tulang ekor juga bisa timbul krn adanya memar/retak y

timbul karena penekanan tulang belakang ibu oleh bagian belakang kepala

bayi pada presentasi posterior. Rasa nyeri pada tulang punggung juga bisa

timbul setelah pembiusan epidural.

a. Oksitosin

Oksitosin dikeluarkan oleh glandula pituitary posterior dan bekerja

terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Oksitosin di dalam sirkulasi

darah menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada waktu yang sama

membantu proses involusi uterus.

Page 15: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

15

b. Prolaktin

Penurunan estrogen menjadikan prolaktin yang dikeluarkan oleh glandula

pituitary anterior bereaksi terhadap alveoli dari payudara sehingga

menstimulasi produksi ASI. Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap

tinggi dan merupakan permulaan stimulasi folikel di dalam ovarium

ditekan.

c. HCG, HPL, Estrogen, dan progesterone

Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir, tingkat hormone HCG,

HPL, estrogen, dan progesterone di dalam darah ibu menurun dengan

cepat, normalnya setelah 7 hari.

Tabel Perubahan Sistem Endokrin pada Masa Nifas

Hormon Perubahan Yang Terjadi Keadaan Terendah

Hormon Placental Lactogen Menurun 24 jam

Estrogen Menurun Hari ke-7

Progesteron Menurun Hari ke-7

FSH Menurun Hari ke 10-12

LH Menurun Hari ke 10-12

Prolaktin Menurun Hari ke-14

Page 16: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

6. PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL

7. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER

16

Tabel perubahan tanda-tanda vital sebagai berikut :

No. Tanda – Tanda Vital

1.

2.

3.

4.

Temperatur

Temperatur kembali ke normal dari sedikit peningkatan selama periode

intrapartum dan menjadi stabil dalam 24 jam pertama postpartum Selama

24 jam pertama dapat meningkat sampai 38 derajat celsius sebagai akibat

efek dehidrasi persalinan. Setelah 24 jam wanita tidak harus demam.

Denyut nadi

Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena pengaruh

partus lama, persalinan sulit dan kehilangan darah yang berlebihan.

Setiap denyut nadi di atas 100 x/menit selama masa nifas adalah

abnormal dan mengindikasikan pada infeksi atau haemoragic post

partum. Denyut nadi dan curah jantung tetap tinggi selama jam pertama

setelah bayi lahir. Kemudian mulai menurun dengan frekuensi yang tidak

diketahui. Pada minggu ke-8 sampai ke-10 setelah melahirkan, denyut

nadi kembali ke frekuensi sebelum hamil.

Pernapasan

Pernapasan harus berada dalam rentang normal sebelum melahirkan.

Tekanan Darah

Seharusnya stabil dalam kondisi normal, sedikit berubah atau menetap.

Page 17: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

17

Sistem kardiovaskuler

Sebagai kompensasi jantung dapat terjadi bradikardi 50-70 x/menit,

keadaan ini dianggap normal pada 24-48 jam pertama. Penurunan tekanan darah

sistolik 20 mmHg pada saat klien merubah posisi dari berbaring ke duduk lebih

disebabkan oleh reflek ortostatik hipertensi. Normalnya selama beberapa hari

pertama setelah kelahiran, Hb, Hematokrit dan hitungan eritrosit berfruktuasi

sedang. Akan tetapi umumnya, jika kadar ini turun jauh di bawah tingkat yang ada

tepat sebelum atau selama persalinan awal wanita tersebut kehilangan darah yang

cukup banyak. Pada minggu pertama setelah kelahiran , volume darah kembali

mendekati seperti jumlah darah waktu tidak hamil yang biasa. Setelah 2 minggu

perubahan ini kembali normal seperti keadaan tidak hamil.(Saifuddin, 2002).

a. Volume Darah

Perubahan volume darah tergantung pada beberapa faktor, misalnya kehilangan

darah selama melahirkan dan mobilisasi serta pengeluaran cairan

ekstravaskuler (odema fisiologis). Kehilangan darah merupakan akibat

penurunan volume darah total yang cepat, tetapi terbatas. Setelah itu terjadi

perpindahan normal cairan tubuh yang menyebabkan volume darah menurun

dengan lambat. Pada minggu ke-3 dan 4 setelah bayi lahir, volume darah

biasanya menurun sampai mencapai volume sebelum hamil. Hipervolemia

yang diakibatkan kehamilan (peningkatan sekurang-kurangnya 40% lebih dari

volume tidak hamil) menyebabkan kebanyakan ibu bisa menoleransi

kehilangan darah saat melahirkan. Banyak ibu kehilangan 300-400ml darah

Page 18: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

18

sewaktu melahirkan bayi tunggal per vaginam atau sekitar dua kali lipat jumlah

ini pada saat operasi caesaria.

Penyesuaian pembuluh darah maternal setelah melahirkan berlangsung

dramatis dan cepat. Respons wanita dalam menghadapi kehilangan darah

selama masa pascapartum dini berbeda dari respon wanita tidak hamil. Tiga

perubahan fisiologi pasca partum yang melindungi wanita: 1.Hilangnya

sirkulasi uteroplasma yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10-

15%, 2. Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulus

vasodilatasi, 3. Terjadinya mobilisasi air ekstravaskular yang disimpan dalam

wanita hamil. Oleh karena itu, syok hipovolemik biasanya tidak terjadi pada

kehilangan darah normal.

b. Komponen Darah

Hematokrit dan Hemoglobin

Selama 72 jam pertama setelah bayi lahir, volume plasma yang hilang lebih

besar daripada sel darah yang hilang. Penurunan volume plasma dan

peningkatan sel darah merah dikaitkan dengan peningkatan hematokrit pada

hari ke-3 sampai hari ke-7 pasca partum. Tidak ada SDM yang rusak selama

masa pasca partum, tetapi semua kelebihan SDM akan menurun secara

bertahap sesuai dengan usia SDM. Waktu yang pasti kapan volume SDM

kembali ke nilai sebelum hamil tidak diketahui, tetapi volume ini berada dalam

batas normal saat dikaji 8 minggu setelah melahirkan.

Sel Darah putih

Page 19: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

LATIHAN

19

Leukositosis normal pada kehamilan rata-rata sekitar 12.000/mm3. Selama 10-

12 hari pertama setelah bayi lahir, nilai leukosit antara 20.000 dan 25.000/mm3

merupakan hal yang umum. Neutrofil merupakan sel darah putih yang paling

banyak. Keberadaan leukositosis disertai peningkatan normal laju endap darah

merah dapat membingungkan dalam menegakkan diagnosis infeksi akut selama

waktu ini.

Faktor Koagulasi

Faktor-faktor pembekuan dan fibrinogen biasanya meningkat selama masa

hamil dan tetap meningkat pada awal puerperium. Keadaan hiperkoagulasi,

yang bisa diiringi kerusakan pembuluh darah dan imobilitas, mengakibatkan

peningkatan resiko tromboembolisme, terutama setelah wanita melahirkan

secara caesaria.aktivitas fibrinolitik juga meningkat selama beberapa hari

pertama setelah bayi lahir. Faktor I,II,VIII,IX, dan X menurun dalam beberapa

hari untuk mencapai kadar sebelum hamil. Produk pemecahan fibrin, yang

memungkinkan dilepaskan, dari bekas tempat plasenta juga dapat ditemukan

dalam darah maternal.

Page 20: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

20

1. Berat uterus pada 2 minggu masa nifas adalah:

A. ± 50 gram

B. ± 100 gram

C. ± 150 gram

D. ± 250 gram

E. ± 300 gram

2. Di bawah ini adalah hormon yang berpengaruh pada sistem endokrin,

kecuali :

A. Oksitosin

B. Estrogen

C. Progesteron

D. HCG

E. Gonadotropin

3. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempercepat penurunan berat badan

pada masa nifas, kecuali :

A. Status pernikahan

B. Primiparitas

C. Merokok

D. Peningkatan berat badan selama hamil

E. Wanita yang bekerja kembali di luar rumah

Page 21: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

21

4. Hyperpigmentasi kulit pada dinding perut yang berwarna putih mengkilap di

sebut :

A. Striae Livida

B. Striae Albikan

C. Striae Gravidarum

D. Linea Nigra

E. Linea Albikan

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: 29harti.files.wordpress.com · Web viewKompetensi dasar mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas sesuai dengan prosedur

22

1. Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta :

Pustaka Rihana.

2. Saleha, Sitti.2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba

Medika

3. Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya

4. Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra

Cendikia