warkah al-basyar vol. ix edisi 03 th. 2010

4
Menyuarakan Risalah Agama untuk Keadilan PENANGGUNG JAWAB KH. Husein Muhammad REDAKTUR AHLI KH. Syarif Usman Yahya, KH. A. Ibnu Ubaidillah Syathori KH. A. Chozin Nasuha, KH. Syakur Yasin, KH. Maman Imanulhaq, KH. Wawan Arwani, Ny. Hj. Hamidah, KH. Faqihuddin Abdul Kodir. PEMIMPIN REDAKSI Marzuki Wahid REDAKTUR PELAKSANA Marzuki Rais & Alimah DEWAN REDAKSI Nurul Huda, Roziqoh, Alifatul Arifia, Ali Mursyid, Satori, Rosidin, Obeng Nurosyid. SETTING Lay-OUT an@nd DISTRIBUTOR Ihabbudin, Lili, Jamal (Cirebon), Fitrullah, Agus Idris, Masithoh (Indramayu). PENERBIT fahmina instute Jl. Suratno No. 37 Cirebon Jawa Barat 45124 Telp./Fax. (0231) 203789, WEBSITE hp://www.fahmina.or.id E-Mail [email protected], [email protected] PRINTING Teguh Gemilang Vol. IX [edisi 03] tahun 2010 Warkah al-Basyar terbit tiap hari Jumat. Warkah al-Basyar menerima tulisan dua halaman quarto satu spasi. Tema tulisan seputar agama dan realitas kehidupan dengan perspektif advokasi yang berbasiskan tradisi/khasanah pesantren. Redaksi berhak mengedit tanpa mengurangi substansi tulisan. 1 M embaca kisah para Tenaga Kerja Indo- nesia (TKI) adalah membaca kesaksian. Ada yang pulang dengan kemenangan, ada pula yang kembali de- ngan luka dan air mata. Semua bersaksi atas kegagalan dan keberhasilannya masing- masing. Seorang janda, di kota kelahiran saya di Jawa Timur (Jatim), sudah dua kali ini berangkat ke Negeri Jiran. Namun, dua kali itu pula ia pulang dengan tangan hampa. Membaca Kesaksian Sang Pekerja Keras Oleh Aries Susanto* Warkah al-Basyar Vol. IX/2010 03 29 Januari 2010 M/14 Shafar 1431 H “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah (62):10) Sebaiknya anda mengajukan permohonan ; sendiri ke Kantor Imigrasi dimana anda berdomisili. Walaupun memakan waktu lebih lama tetapi biayanya lebih murah daripada anda melalui calo. Selengkapnya baca hal. 4

Upload: zaenal-fanani

Post on 30-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Membaca Kesaksian Sang Pekerja Keras Oleh Aries Susanto

TRANSCRIPT

Page 1: Warkah al-Basyar Vol. IX Edisi 03 th. 2010

Menyuarakan Risalah Agama untuk Keadilan

PENANGGUNG JAWAB KH. Husein Muhammad

REDAKTUR AHLI KH. Syarif Usman Yahya,

KH. A. Ibnu Ubaidillah SyathoriKH. A. Chozin Nasuha, KH. Syakur Yasin,

KH. Maman Imanulhaq, KH. Wawan Arwani, Ny. Hj. Hamidah,

KH. Faqihuddin Abdul Kodir.

PEMIMPIN REDAKSI Marzuki Wahid

REDAKTUR PELAKSANA Marzuki Rais & Alimah DEWAN REDAKSI

Nurul Huda, Roziqoh, Alifatul Arifiati, Ali Mursyid, Satori, Rosidin,

Obeng Nurosyid. SETTING Lay-OUT

an@nd

DISTRIBUTOR Ihabbudin, Lili, Jamal (Cirebon),

Fitrullah, Agus Idris, Masithoh (Indramayu).

PENERBIT fahmina institute

Jl. Suratno No. 37 Cirebon Jawa Barat 45124

Telp./Fax. (0231) 203789, WEBSITE

http://www.fahmina.or.id

E-Mail [email protected],

[email protected]

PRINTING Teguh Gemilang

Vol. IX [edisi 03] tahun 2010

Warkah al-Basyar terbit tiap hari Jumat. Warkah al-Basyar

menerima tulisan dua halaman quarto satu spasi. Tema tulisan

seputar agama dan realitas kehidupan dengan perspektif

advokasi yang berbasiskan tradisi/khasanah pesantren.

Redaksi berhak mengedit tanpa mengurangi substansi tulisan.

1

Membaca kisah para Tenaga Kerja Indo-nesia (TKI) adalah

membaca kesaksian. Ada yang pulang dengan kemenangan, ada pula yang kembali de-ngan luka dan air mata. Semua bersaksi atas kegagalan dan keberhasilannya masing-masing.

Seorang janda, di kota kelahiran saya di Jawa Timur (Jatim), sudah dua kali ini berangkat ke Negeri Jiran. Namun, dua kali itu pula ia pulang dengan tangan hampa.

Membaca KesaksianSang Pekerja Keras

Oleh Aries Susanto*

Warkahal-BasyarVol. IX/2010

0329 Januari 2010 M/14 Shafar 1431 H

“Apabila telah ditunaikan

shalat, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung.”

(QS. Al-Jumu’ah (62):10)

Sebaiknya anda mengajukan permohonan ;sendiri ke Kantor Imigrasi dimana anda berdomisili. Walaupun memakan waktu lebih lama tetapi biayanya lebih murah daripada anda melalui calo.

Selengkapnya baca hal. 4

Page 2: Warkah al-Basyar Vol. IX Edisi 03 th. 2010

29 Januari 2010 M/14 Shafar 1431 H

Vol. IX [edisi 03] tahun 20102

Katanya, ia ditipu oleh calo. Di desanya, kehidupan janda berusia kepala lima itu tidak jauh beda dengan warga lainnya. Ketika ada kendaraan motor model terbaru, ia tidak mau ketinggalan untuk kredit. Aneka perhiasan dan kebutuhan picisan lainnya ia paksa beli. Sekali lagi, dengan kredit.

Warga kampung itu lama-lama kian tenggelam dalam penyakit kronis ke-hidupan. Sawah warisan orang tuanya habis ia jual. Janda itu, kini telah meran-tau menjadi TKI di negeri Jiran sebagai pekerja rumah tangga (PRT) untuk kese-kian kalinya.

Mengutip data dari LSM Migrant Care, angka kematian TKI sepanjang 2009 menyentuh angka1.018 jiwa. Ang-ka itu cukup fantastik karena tertinggi selama satu dekade terakhir. Sebanyak 63 persennya, yakni 683 orang, mening-gal di Malaysia. Selain harus meregang nyawa, tidak sedikit TKI yang menjadi korban kekerasan dan penyiksaan. Se-tidaknya di tahun yang sama sudah mencapai 2.878 orang dalam setahun. Data-data itu bukan sekadar angka-angka. Namun, sebuah kesaksian betapa martabat bangsa Indonesia kian merosot di hadapan bangsa lain yang mengeks-ploitasi pekerja.

Islam Membela Kelas TertindasProblematika TKI bagai dua sisi

pada sekeping mata uang. Ia tak bisa dipisahkan. Pertama, problematika dari TKI sendiri. Mereka yang berangkat ke negeri orang hanya berbekal nekad. TKI, serendah apapun tingkat pendidikan dan pengalamannya, haruslah dibekali keterampilan sesuai pekerjaannya, ba-hasa, dan pemahaman perbedaan bu-daya dalam ling-kungan peker-jaannya yang baru.

H a k - h a k mereka seba-gai tenaga kerja jangan semata diartikan hak menerima upah, melainkan hak-haknya yang paling asasi sebagai manu-sia. TKI semakin mengetahui hak-haknya dan tahu ba-gaimana cara memperoleh hak-haknya, maka akan semakin mudah bagi mereka untuk memperoleh perlindungan.

Jangan sampai eksplotasi terhadap TKI terus berlanjut. Islam menolak segala bentuk tirani, eksploitasi, dominasi, dan hegemoni dalam pelbagai aspek kehidupan: ekonomi, politik, budaya, gender, dan lain-lain. Karena Islam hadir untuk membebaskan umat

Page 3: Warkah al-Basyar Vol. IX Edisi 03 th. 2010

29 Januari 2010 M/14 Shafar 1431 H

Vol. IX [edisi 03] tahun 2010 3

* Penulis adalah alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

kini bekerja sebagai wartawan harian di Kota Solo.

manusia dari kondisi-kondisi sosial yang timpang. Al-Qur’ân menyerukan kita agar menjadi pembela kelas yang tertindas dan golongan yang lemah (al-Nisâ ̀[4: 75]).

Problem kedua menyangkut kon-disi dan situasi negara penerima. Dalam suatu kesempatan, Kepala BNP2TKI,

Jumhur Hidayat, melemparkan pertanyaan re-toris kepada saya, “Kenapa TKI di Malay-sia atau di Arab Saudi secara kesejahteraan masih mem-p r i h a t i n k a n dibandingkan dengan TKI di Hongkong atau

Taiwan?” Salah satu faktornya, kata Jumhur, ialah kar-ena negara tujuan!

Saya berharap, jawaban Jumhur saat itu bukan semata apologi atau lepas dari tanggung jawabnya sebagai institusi yang berkewajiban menuntaskan benang kusut TKI. Sebab, jika perlindungan hukum dan pembekalan negara kepada TKI masih memble atau sekadar memoles pada tataran karikatif, maka itu sama halnya dengan lepas tangan.

Pemerintah juga mesti memperha-tikan persoalan strategi dalam mengh-adapi problem yang mungkin timbul di negara tujuan. Saya berharap TKI kita adalah pekerja-pekerja terdidik yang dibekali ilmu psikologi, meski pada ta-taran taktis-implementatif. Mereka be-rangkat dengan bekal ilmu manajamen waktu, manajemen konflik batin, dan tentu saja ilmu teknologi agar tak gagap teknologi (Gaptek). Mereka juga sebagai pekerja yang memiliki daya pikir untuk selalu membangun masa depan lebih baik.

Kita memang tidak bisa menyang-kal bahwa perputaran waktu bisa mem-balikkan segalanya. Para pahlawan de-visa itu sebenarnya tengah menggeng-gam embrio kebudayaan dan peradaban masa depan di seberang benua tempat mereka bekerja. Mereka memanggul se-jarah besar di perantauan yang jauh dari keluarganya.

Membaca kisah mereka adalah membaca kesaksian seorang pekerja keras yang tak mengemis pekerjaan kepada negaranya demi sebuah nasib. Bukankah Tuhan tak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya? Seperti Firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d (13:11).[]

Page 4: Warkah al-Basyar Vol. IX Edisi 03 th. 2010

Vol. IX [edisi 03] tahun 2010

29 Januari 2010 M/14 Shafar 1431 H

4

Ibn Hazm pernah mengemukakan suatu pernyataan yang menarik:

“Pekerjaan adalah suatu hal yang dihormati. Di dalam hal-hal yang dihormati ada imbalannya. Hak seorang buruh adalah mengambil imbalan itu sesuai dengan pekerjaannya.”

Mutiara Hikmah

Sebaiknya anda mengajukan ;permohonan sendiri ke Kantor Imigrasi dimana anda berdomisili. Walaupun memakan waktu lebih lama tetapi biayanya lebih murah daripada anda melalui calo.Mintalah Tanda Bukti Permohonan ;kepada petugas loket. Bukti ini menyatakan anda telah menyerahkan kelengkapan administrasi yang diminta oleh Kantor Imigrasi.Mintalah kwitansi pembayaran ;paspor anda kepada petugas/kasir. Bukti ini menyatakan anda telah melakukan pembayaran biaya pembuatan paspor anda.Jangan malu untuk bertanya, saya sarankan lebih baik bertanya kepada sesama ;pembuat paspor, dikarenakan biasanya informasi yang didapatkan lebih banyak daripada anda bertanya kepada petugas yang dengan tampang yang kurang ramah dan sepertinya enggan sekali memberikan informasi.Apabila anda ingin proses yang cepat dalam pembuatan paspor berikan alasan yang ;masuk akal kepada petugas. Sehingga anda tidak perlu menunggu 1 minggu untuk dapat difoto dan diambil sidik jari.Datanglah pagi-pagi untuk dapat dilakukan pengambilan foto dan sidik jari. Karena ;apabila anda datang siang hari maka anda harus menunggu sangat lama, hal ini dikarenakan petugas mendahulukan orang-orang yang membuat paspor melalui calo dari pada yang melakukan sendiri.