volume 7 oktober – desember 2018 - readi …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan...

8
R EADI Project menggelar Actuarial Science Expo 2018 bertempat di Balai Karni, tanggal 15 November 2018. Expo bertema “Actuary, the Bigest Career Opportunity in Mathemacs” ini bertujuan untuk menumbukan minat terhadap matemaka dan aktuaria di kalangan pelajar sekaligus memperkenalkan profesi Aktuaris. Actuarial Science Expo 2018 yang didukung oleh Persatuan Aktuaris Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ini, pelajar SMA, guru matemaka, guru bimbingan konseling, dan orang tua siswa. Acara yang berlangsung setengah hari ini dibuka oleh Dr. Muhammad Husin, M.Pd., mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Pierre-Yves Monard mewakili Global Affairs Canada. Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia, Fauzi Arfan, FSAI, menjadi Keynote Speaker. Actuarial Science Expo 2018 dibagi menjadi beberapa kegiatan seper Talkshow Aktuaria, Workshop Aktuaria bersama aktuaris professional, Teacher Workshop untuk guru matemaka dan guru bimbingan konseling, serta serta Pameran Pendidikan Aktuaria yang menghadirkan 9 universitas ternama di Indonesia. Talkshow Aktuaria menghadirkan pembicara Budi Marsanto dari Otoritas Jasa Keuangan (Kepala Bagian Stask dan Informasi IKNB), Budi Tampubolon, FSAI (CEO PT. AXA Financial), Steven Tanner, FSAI (Direktur PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, Konsutan Aktuaria). Sesi yang sangat menarik ini memperkenalkan tentang profesi aktuaris dan peluang kerjanya serta apa yang diperlukan untuk menjadi seorang aktuaris yang handal. Kega narasumber juga berbagi pengalamannya selama berkarir sebagai aktuaris, baik di perusahaan maupun di lembaga pemerintah. Kegiatan lainnya yang menarik adalah Workshop Aktuaria dengan tema “Pracsing Your Actuarial Skills”. Pada sesi workshop bersama aktuaris ini, peserta diperkenalkan pada pekerjaan sehari-hari para aktuaris di perusahaan, dan juga diajak untuk OKTOBER – DESEMBER 2018 VOLUME 7 ACTUARIAL SCIENCE EXPO 2018

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

READI Project menggelar Actuarial Science Expo 2018 bertempat di Balai Kartini, tanggal 15 November 2018.

Expo bertema “Actuary, the Bigest Career Opportunity in Mathematics” ini bertujuan untuk menumbukan minat terhadap matematika dan aktuaria di kalangan pelajar sekaligus memperkenalkan profesi Aktuaris. Actuarial Science Expo 2018 yang didukung oleh Persatuan Aktuaris Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ini, pelajar SMA, guru matematika, guru bimbingan konseling, dan orang tua siswa.

Acara yang berlangsung setengah hari ini dibuka oleh Dr. Muhammad

Husin, M.Pd., mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Pierre-Yves Monard mewakili Global Affairs Canada. Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia, Fauzi Arfan, FSAI, menjadi Keynote Speaker. Actuarial Science Expo 2018 dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti Talkshow Aktuaria, Workshop Aktuaria bersama aktuaris professional, Teacher Workshop untuk guru matematika dan guru bimbingan konseling, serta serta Pameran Pendidikan Aktuaria yang menghadirkan 9 universitas ternama di Indonesia.

Talkshow Aktuaria menghadirkan pembicara Budi Marsanto dari Otoritas Jasa Keuangan (Kepala Bagian Statistik dan Informasi IKNB), Budi Tampubolon,

FSAI (CEO PT. AXA Financial), Steven Tanner, FSAI (Direktur PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, Konsutan Aktuaria). Sesi yang sangat menarik ini memperkenalkan tentang profesi aktuaris dan peluang kerjanya serta apa yang diperlukan untuk menjadi seorang aktuaris yang handal. Ketiga narasumber juga berbagi pengalamannya selama berkarir sebagai aktuaris, baik di perusahaan maupun di lembaga pemerintah.

Kegiatan lainnya yang menarik adalah Workshop Aktuaria dengan tema “Practising Your Actuarial Skills”. Pada sesi workshop bersama aktuaris ini, peserta diperkenalkan pada pekerjaan sehari-hari para aktuaris di perusahaan, dan juga diajak untuk

OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

ACTUARIAL SCIENCE EXPO 2018

Page 2: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

2 OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

mengerjakan soal-soal aktuaria sederhana dengan hadiah-hadiah menarik. Workshop yang dibagi menjadi 4 kelas ini menghadirkan 4 orang aktuaris, yaitu: Shafira Bawazier, FSAI; Ponno Jonathan, FSAI; Kukuh Prio Sembodo, FSAI; dan Tabah Wisnu Viaztri, FSAI. Antusiasme peserta, khususnya pelajar, sangat tinggi untuk mengikuti workshop ini. Antrian panjang peserta terlihat di setiap ruangan workshop.

Selain workshop untuk pelajar, diadakan juga workshop khusus untuk guru matematika. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan teknik pembelajaran matematika yang menyenangkan untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika serta memperkenalkan berbagai profesi menarik di bidang matematika. READI Project juga memperkenalkan Math Outreach Program untuk mendukung para guru dan pelajar di idang matematika.

Sepanjang acara Actuarial Science Expo 2018 ini diadakan juga Pameran Pendidikan Aktuaria yang menjadi ajang interaksi antara dosen dan mahasiswa dari universitas-universitas ternama

di Indonesia yang mempunyai program studi aktuaria dengan para pelajar SMA, guru dan orang tua. Sembilan universitas yang ambil bagian pada pameran Pendidikan aktuaria antara lain: Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Surya. Pada kesempaan tersebut, READI Project juga memperkenalkan aplikasi Aktuaria yang diberi nama GO ACTUARY. Aplikasi berbasis android ini berisi informasi tentang aktuaria, perguruan tinggi yang mempunyai program studi aktuaria, tahapan ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar.

Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 1,200-an orang ini berlangsung sukses dan mendapatkan banyak komentar positif dari peserta. Sebagian besar dari mereka berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap tahun.

Page 3: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

3OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

Ilmu aktuaria merupakan studi tentang pengelolaan risiko keuangan yang saat ini sangat dibutuhkan dunia industri keuangan, khususnya industri asuransi. Namun demikian, pendidikan aktuaria di Indonesia

belum sepopuler di luar negeri, padahal kebutuhan akan tenaga aktuaris sangat tinggi karena belum tercukupinya tenaga aktuaris profesional yang dibutuhkan oleh industri finansial di Indonesia. Pendidikan aktuaria juga sangat relevan dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Saat ini ekonomi digital semakin berkembang, sehingga pengelolaan risiko keuangan di era digital juga mengalami transformasi.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan dukungan READI Project mengadakan Simposium Nasional dengan tema Aktuaria di Era Industri 4.0 pada tanggal 6 Desember 2018, bertempat di Hotel Atlet Century Park, Jakarta. Simposium nasional ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Ristekdikti, Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Nasional, Otoritas Jasa Keuangan, Persatuan Aktuaris Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Prasetiya Mulya, dan Institut Teknologi Bandung.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ristekdikti, Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A, saat memberikan sambutan pada pembukaan simposium nasional mengatakan, “Prodi aktuaria belum banyak di Indonesia, namun industri keuangan dan asuransi terus berkembang, oleh karena itu kita perlu menambah prodi dan pendidikan di bidang aktuaria, untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten pada bidang aktuaria. Kemenristekdikti berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa bidang aktuaria penting untuk mendukung industri finansial.” Beliau juga menambahkan bahwa saat ini Kemenristekdikti terus melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat dan calon mahasiswa bahwa bidang aktuaria penting untuk dikembangkan. Terlebih, menurut beliau, para era revolusi industri 4.0 ekonomi digital semakin berkembang sehingga ilmu aktuaria yang

mempelajari tentang pengelolaan resiko keuangan yang menggabungkan ilmu matematika, statistika, ekonomi, manajemen bisnis dan sains komputer menjadi penting.

Memperhatikan kebutuhan sejumlah besar aktuaris di industri keuangan, Kemenristekdikti mendorong lebih banyak universitas untuk membuka program studi aktuaria. Ini tentu saja dengan persyaratan ketat dalam memastikan kualitas pembelajaran dan lulusan. Tujuan pengembangan program aktuaria selain membuka kesempatan generasi muda untuk menempuh pendidikan ilmu aktuaria di perguruan tinggi juga untuk meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan ilmu aktuaria di Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga aktuaris yang terus meningkat.

Simposium Nasional Aktuaria ini dibagi menjadi 2 sesi diskusi panel. Diskusi panel sesi 1 membahas tema Peranan Aktuaris di Era Industri 4.0, menampilkan 4 orang narasumber: Arie Munandar, FSAI (Deputi Direktur Statistik dan Informasi Industri Keuangan Non-Bank, Otoritas Jasa Keuangan); Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc. (Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan); Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP (Direktur Pembelajaran, Dirjen Belmawa, Kementerian Ristekdikti); Bhimantara Widyadala (Plt. Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Kementerian Keuangan).

Diskusi panel sesi 2 membahas topik “Implementasi Co-operative Education di Perguruan Tinggi dan Industri Keuangan” dengan narasumber: Dr. Arif Satria SP, M.Si (Rektor IPB); Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP (Direktur Pembelajaran, Dirjen Belmawa, Kementerian Ristekdikti); Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D. (Dekan Fakultas MIPA ITB). Maydison Ginting, Ph.D. (Kaprodi Business Mathematics Univ. Prasetiya Mulya); Giovani Gracianti, MActSc (Direktur Eksekutif Persatuan Aktuaris Indonesia).

Pada simposium nasional ini, Kemenristekdikti juga secara khusus mendorong program studi aktuaria untuk menerapkan model pembelajaran Co-operative

Simposium Nasional tentang Aktuaria di Era Industri 4.0

Page 4: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

4 OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

Persatuan Aktuaris Indonesia didukung READI Project mengadakan Indonesian Actuarial Conference (IAC) pada tanggal 18-19 Oktober 2018 di Jakarta. Konferensi yang mengambil

tema Synergy for the Future ini merupakan wadah pertemuan dan diskusi antara para aktuaris profesional, perwakilan industri keuangan, perwakilan perguruan tinggi, dan lembaga pemerintah terkait. Konferensi 2 hari ini adalah salah satu wadah untuk mempertemukan berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengembangan ilmu aktuaria dan profesi aktuaris di Indonesia, yaitu asosiasi profesi aktuaris, industri, perguruan tinggi, dan pemerintah.

Tiga orang keynote speakers yang dihadirkan pada konferensi ini terdiri dari Kepala P2PK Kementrian Keuangan, Bapak Langgeng Subur, Deputi Komisioner Pengawas IKNB I Otoritas Jasa Keuangan, Ibu Anggar B. Nuraini, dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Peter MacArthur.

Konferensi ini juga menghadirkan pembicara dari industri asuransi dan perguruan tinggi. Beberapa tema yang dibahas pada plenary sessions antara lain: Future of Financial Services Industry, Measuring Climate Change: The Actuarial Climate (and Climate Risk) Indices, The Critical Role of Actuary in Risk

Management, Actuarial Science Applied Research, Overview IFRS 17, dan Reconciling Complex Key Measures: RBC, EV & IFRS 17.

Selain itu, ada juga beberapa parallel sessions dalam kelas-kelas kecil yang membahas perkembangan yang terjadi di sektor asuransi, pensiun, dan manajemen risiko keuangan termasuk persiapan untuk digitalisasi sebagai bagian dari Revolusi Industri 4.0. Beberapa topik yang dibahas yaitu: Pricing: Contributing to the Success of the Business, Life Insurance Cat Reserving, Inovasi Produk Asuransi Syariah: Asuransi dan Wakaf, Pension session: Can Collaboration Drive Growth?, Fund Segregation, InsurTech in the General Insurance Arena, Syaria Sharing Session, dan Pension Sharing Session.

Konferensi dihadiri seitar 300 peserta yang terdiri dari aktuaris, pejabat pemerintah, dosen dan mahasiswa. Sinergi multi-pihak yang terjalin melalui kegiatan ini diharapkan dapat memajukan pengembangan ilmu aktuaria dan meningkatkan jumlah dan kualitas aktuaris di Indonesia. Aktuaris yang berkualitas akan meningkatkan kualitas transparansi dan keamanan manajemen keuangan publik serta meningkatkan iklim perdagangan dan investasi di Indonesia.

l INDONESIAN ACTUARIAL CONFERENCE 2018

Sinergi Antara Aktuaris, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Untuk Memajukan Industri Keuangan di Indonesia

Education atau Belajar Bekerja Terpadu. Model pembelajaran ini mengkombinasikan studi akademis dengan pengalaman bekerja secara profesional di perusahaan dan memberi bekal soft skills dan professional skills kepada mahasiswa. Walaupun ada konsekuensi masa studi bisa lebih dari 4 tahun, namun mahasiswa memiliki nilai lebih (added value) dengan pengembangan kemampuannya, sehingga mereka cepat diterima kerja setelah lulus.

Direktur Pembelajaran, Kementerian Ristekdikti, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP, pada diskusi panel tentang Co-operative Education menjelaskan kebijakan Kementerian Ristekdikti dalam mendorong implementasi program Link and Match antara

perguruan tinggi dan industri dan model Co-operative Education sangat relevan dengan kebijakan ini. Untuk semakin memperkuat implementasi model pembelajaran tersbut di universitas dan bekerja sama dengan industri, Kementerian Ristekdikti akan mengeluarkan Keputusan Menteri tentang Program Belajar Bekerja Terpadu (Co-operative Education).

Acara simposium nasional ini dihadiri pula oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Direktur READI Project Jean Lowry, Ketua Umum Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Fauzi Arfan, perwakilan universitas terkait, pejabat eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, serta tamu undangan lainnya.

Page 5: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

5OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

INFINITICS (Interminably Finding True Knowledge in Mathematics) tahun 2018. adalah acara kompetisi matematika tahunan

yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Pelita Harapan. Kegiatan yang dikhususkan bagi pelajar SMA ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan matematika dalam rangka memecahkan masalah matematika secara efisien, dan untuk menyebarkan pengetahuan tentang aplikasi matematika di dunia kerja. READI Project kembali mendukung peenyelenggaraan INFINITICS untuk yang kedua kalinya pada tanggal 25 – 27 Oktober 2018 di kampus UPH.

Selain Olimpiade, Cerdas Cermat, dan Pemodelan Mateatika, diadakan juga Seminar Aktuaria yang mengusung topik, “Think About Actuarial Science”. Seminar Aktuaria tersebut menghadirkan 3 narasumber yaitu: Iwan Pasila, FSAI (Presiden Diretur PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia & Ketua Komisi Publikasi dan Komunikasi Persatuan Aktuaris Indonesia), Dr. Helena Margaretha, M.Sc (Dosen dan Koordinator Matematika Aktuaria, Prodi Matematika Terapan UPH), Earlitha Olivia Lionel - Mahasiwa

Matematika Aktuaria dan Penerima Beasiswa READI Project).

Seminar Aktuaria kali ini sangat menarik karena melihat ilmu aktuaria dari 3 sudut pandang, yaitu dari sudut pandang aktuaris yang bekerja di perusahaan, sudut pandang dosen, dan mahasiswa ilmu aktuaria. Pak Iwan Pasila berbagi informasi tentang pekerjaan aktuaris di perusahaan (secara khusus industri asuransi) dan lembaga konsultan aktuaria. Beliau juga menjawab berbagai isu seputar profesi aktuaris, seperti peluang kerja di luar industri asuransi, prospek karir di perusahaan, dan peran aktuaris di era industri yang semakin terdigitalisasi.

Pada kesempatan yang sama, Ibu Helena Margaretha menjelaskan tentang peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan calon aktuaris profesional di masa depan. Beliau membagikan pengalaman Prodi Matematika Terapan UPH dalam merancang kurikulum yang sesuai bagi mahasiwa yang mengambil peminatan matematika aktuaria. Salah satu model pembelajaran yang diperkenalkan di UPH adalah co-operative education yang menggabungkan antara

pembelajaran di kelas dengan praktik kerja di perusahaan selama masa studi mahasiswa. Dengan konsep co-operative education, diharapkan mahasiswa menjad Iulusan yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri.

Dari sudut pandang mahasiswa, Earlitha Olivia membagikan pengalamannya membagi waktu antara mengikuti perkuliahan dan mempersiapkan diri mengikuti ujian aktuaris yang diadakan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan Society of Actuary (SOA). Saat ini, Earlitha sudah berhasil lulus 7 mata ujian aktuaria level ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia) dan 2 mata ujian dari SOA. Menurut Earlitha, mengambil ujian profesi aktuaris sangat membutuhkan dedikasi, kerja keras dan mungkin akan memotong waktu bersantai dan bersosialisasi. Earlitha juga menyarankan untuk mengambil ujian aktuaris saat masih menjadi mahasiswa sehingga saat lulus sudah mengantongi beberapa mata ujian aktuaris. Hal ini akan memperbesar kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai aktuaris.

Memahami Aktuaria dari 3 Perspektif Berbedal INFINITICS 2

Page 6: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

6 OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

Banyak sarjana yang mengeluh susah cari kerja. Alasannya karena sebagian besar perusahaan menginginkan calon pegawai yang sudah punya pengalaman kerja,

bukan fresh graduate. Alasan lainnya, kemampuan lulusan perguruan tinggi tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jadi harus bagaimana dong? Nah, Program Co-operative Education (Co-op) atau yang di Indonesia disebut dengan Program Belajar Bekerja Terpadu adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas. Co-operative education adalah metode pembelajaran yang menggabungkan belajar di kelas dengan bekerja secara profesional di perusahaan selama masa studi mahasiswa. Dengan mengikuti program co-op, setelah lulus, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja minimal 1 tahun atau setara dengan 2 semester pendek dan 2 semester reguler. Bedanya dengan magang atau praktik kerja?

1. Kurikulum co-op dibuat secara terstruktur agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja

sesuai dengan bidang studinya dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Work term atau periode kerja pada program co-op dilakukan beberapa kali selama masa studi mahasiswa. Satu kali work term biasanya berkisar antara 2 sampai 4 bulan atau bisa lebih tergantung kebijakan kampus.

3. Untuk bekerja di perusahaan, mahasiswa akan menempuh prosedur layaknya calon pegawai, ada wawancara dan test, dan mereka diberi renumerasi secara profesional juga oleh perusahaan.

READI bekerjasama dengan Kementrian Ristekdikti, mitra universitas, dan asosiasi industri sedang berupaya mengembangkan program co-op ini di perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini, Kementrian Ristekdikti sedang mempersiapkan Keputusan Menteri untuk mengatur penerapan co-operative education di perguruan tinggi. Diharapkan dengan regulasi tersebut akan lebih banyak kampus yang menerapkan program co-op sehingga kualitas lulusannya semakin bermutu dan siap kerja.

Co-operative Education, Lulus Kuliah Berbekal Pengalaman Kerja Profesional

Page 7: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

7OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

INFO AKTUARIA!

Beberapa perguruan tinggi mempunyai kerjasama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia untuk program penyetaraan ujian profesi aktuaris. Dengan mengikuti program penyetaraan ujian aktuaris artinya beberapa mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi disetarakan dengan beberapa modul ujian profesi aktuaris level ASAI (Associate Actuary). Tentunya ada persyaratan nilai tertentu, jadi bukan asal lulus mata kuliahnya. Umumnya nilai yang disyaratkan minimal A- . Contohnya: Modul ujian A.10 Financial Mathematics disetarakan dengan mengambil mata kuliah Matematika Finansial 1 dan Matematika Finansial II. Contoh lain: Modul ujian A.50 Statistical Methods disetarakan dengan mengambil mata kuliah Analisa Regresi Terapan, Analisis Data Survival, dan Pengantar Runtun Waktu. Setelah lulus kuliah dan sambil bekerja, kamu tinggal mengambil sisa modul ujian yang disyaratkan untuk mendapatkan gelar FSAI (Fellow Actuary/Aktuaris).

Untuk mendapatkan gelar ASAI kamu harus lulus 7 modul ujian, dan tambahan 3 modul ujian serta 1 seminar profesionalisme untuk mencapai gelar FSAI.

Nah, ini salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan Sahabat READI yang ingin kuliah di prodi aktuaria. Ada 8 perguruan tinggi yang sudah bekerjasama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia dalam program penyetaraan ujian profesi aktuaris, yaitu:

1. Prodi Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada (UGM) ada 7 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

2. Prodi Ilmu Aktuaria Universitas Indonesia (UI) mempunyai 7 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

3. Prodi Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada mempunyai 7 modeul ujian level ASAI yang disetarakan.

4. Prodi Sains Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mempunyai 5 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

5. Prodi Aktuaria Insititut Teknologi Bandung (ITB) mempunyai 5 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

6. Prodi Aktuaria Institut Pertanian Bogor (IPB) mempunyai 4 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

7. Prodi Aktuaria Universitas Padjajaran (UNPAD) mempunyai 4 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

8. Prodi Matematika Universitas Katolik Parahyangan mempunyai 4 modul ujian level ASAI yang disetarakan.

9. Prodi Statistika Universitas Brawijaya Malang.

Page 8: VOLUME 7 OKTOBER – DESEMBER 2018 - READI …...ujian untuk menjadi aktuaris, dan kumpulan soal-soal matematika untuk pelajar. Secara umum, kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih

8 OKTOBER – DESEMBER 2018VOLUME 7

GO ACTUARY

Informasi Aktuaria Dalam Satu Aplikasi

Menanggapi semakin meningkatnya minat terhadap aktuaria, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa, READI Project meluncurkan GO ACTUARY, sebuah aplikasi berbasis android yang memberikan berbagai informasi tentang aktuaria dan matematika.

Aplikasi GO ACTUARY terdiri dari beberapa menu, yaitu:

GO ACTUARY - menjawab pertanyaan yang sering muncul tentang: apa itu ilmu aktuaria? siapa itu aktuaris? apa pentingnya aktuaris? apa saja pekerjaan aktuaris? bagaimana menjadi aktuaris? dan bagaimana peluang kerja aktuaris?

GO UNIVERSITY - memberikan informasi tentang perguruan tinggi yang mempunyai program studi atau peminatan aktuaria. Diantaranya adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Insitutut Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Surya.

GO EXAMS - memberikan informasi tentang ujian profesi aktuaris level ASAI dan level FSAI, ujian sertifikat CNLA, pendaftaran ujian profesi aktuaris, program penyetaraan ujian aktuaris, silabus ujian, serta contoh soal ujian tahun-tahun sebelumnya.

GO MATH - memberikan latihan soal-soal matematika yang menantang kemampuan analisa dan logika. Melalui aplikasi ini pelajar dan guru matematika bisa mendaftar secara gratis untuk mendapatkan Problem of the Week, bulletin berisi soal-soal matematika dan pembahasannya yang dikirimkan setiap minggu melalui email.

GO SCHOOL – diperuntukkan bagi sekolah yang ingin mendapatkan kunjungan dan sosialisasi matematika

dan aktuaria dari tim Math Outreach READI Project. Sekolah yang berminat bisa mendaftar secara

gratis.

Saat ini aplikasi GO ACTUARY bisa diunduh di Google Play Store. Versi iphone sedang dalam pengembangan dan akan

diluncurkan tahun 2019.