universitas muria kudus semai (seminar masyarakat ilmiah...

11
Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018 “Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” i

Upload: truongkien

Post on 06-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ i

Page 2: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ ii

Page 3: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ iii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

SEMINAR MASYARAKAT ILMIAH (SEMAI) 2018 “MENGUNGKAP KEBENARAN MELALUI LINGUISTIK FORENSIK”

Rektorat Lantai IV UMK, 25 APRIL 2018

DISELENGGARAKAN OLEH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FKIP UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BADAN PENERBIT

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2018

Page 4: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ iv

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

SEMINAR MASYARAKAT ILMIAH (SEMAI) 2018

“MENGUNGKAP KEBENARAN MELALUI LINGUISTIK FORENSIK”

Susunan Panitia:

Pelindung : Rektor Universitas Muria Kudus

Penasihat : Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Penanggung jawab : Mila Roysa, M.Pd.

Ketua : Ristiyani, M.Pd

Sekretaris : Eko Widianto, M. Pd.

Bendahara : Muhammad Noor Ahsin, M. Pd.

Seksi Acara : Drs. Moh Kanzunnudin, M. Pd.

Seksi Perlengkapan : Irfai Fathurrahman, M. Pd.

Reviewer:

Drs. Moh. Kanzunnudin, M. Pd.

Editor:

Ristiyani, S.Pd., M.Pd.

Eko Widianto, S.Pd., M.Pd.

Desain Cover:

Eko Widianto

Desain Layout :

Muhammad Noor Ahsin

BADAN PENERBIT

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2018

ISBN 978-602-1180-71-6

Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Telp. 0291 438229 Fax. 0291437198

Page 5: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya

Seminar Mayarakat Ilmiah (SEMAI) tahun 2018 oleh program studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Muria Kudus dalam tajuk “Mengungkap

Kebenaran melalui Linguistik Forensik”, dapat terlaksana dengan baik dan prosiding ini

dapat diterbitkan.

Melihat situasi mutakhir saat ini, perkembangan kajian ilmu bahasa

menunjukkan kemajuan sangat signifikan. Ilmu bahasa saat ini tidak sebatas hanya

mengkaji ilmu bahasa itu sendiri, melainkan sudah memiliki peran besar dalam

menyelesaikan problematika sosial. Salah satunya adalah kajian bahasa dalam bidang

linguistik forensik. Hal tersebut perlu disambut untuk dirayakan dengan melakukan

pertemuan ilmiah seperti SEMAI 2018 ini.

Tema “Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” tersebut dipilih

dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat ilmiah tentang pentingnya

mengetahui peran linguistik forensik dalam pembuktian kebenaran hukum di

Indonesia. Mengingat, saat ini antara benar dan salah sangat tipis perbedaannya. Hal

lain yang mendasari SEMAI 2018 ini adalah perlunya wadah untuk masyarakat ilmiah

mendesiminasikan dan mempublikasikan penelitian secara luas, guna dapat diakses

oleh masyarakat yang membutuhkan, maka SEMAI 2018 ini layak untuk dilaksanakan.

Selain sebagai tempat mempresentasikan penelitiannya, juga sebagai tempat bertukar

informasi dan mengembangkan kerja sama.

SEMAI 2018 ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari

seluruh Indonesia, yang telah membahas berbagai bidang kajian seperti bidang bahasa,

bidang sastra, bidang hukum, bidang pembelajaran bahasa, sastra, dan inovasinya,

bidang sosial, bidang politik, dan bidang kearifan lokal dalam rangka memberikan

pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi

perkembangan global.

Akhir kata, semoga SEMAI tahun depan akan terlaksana dengan baik dan akan

selalu memiliki peran positif terhadap perkembangan kajian ilmu bahasa dan sastra di

Indonesia.

Kudus, April 2018.

Tim Editor

Page 6: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ vi

DAFTAR ISI

HAL HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vi

PEMATERI UTAMA

1 Prof. Bambang Kaswanti Purwo

LINGUISTIK FORENSIK 1

2 Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.

MENGENAL LINGUISTIK FORENSIK: LENTERA DALAM DUNIA HUKUM KITA

3

PEMAKALAH PENDAMPING NO NAMA JUDUL ARTIKEL

1 Anandha PATMI: WOMEN STRUGGLE ON HEGEMONY VORTEX

19

2 Agnes Adhani dan Yovina Putri Pamungkas

KEKERASAN VERBAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM MEDIA SOSIAL

24

3 Basuki Sarwo Edi ELEGANSI SIKAP TOKOH DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF

32

4 Edy Prihantoro dan Tri Wahyu Retno Ningsih

DIGITAL FORENSIK DALAM SIARAN VARIETY- SHOW DI TELEVISI

44

5 Eko Widianto

MARGINALISASI POSISI SETYA NOVANTO DALAM KASUS PENCATUTAN NAMA PRESIDEN DI KOMPAS TV: ANALISIS WACANA KRITIS PERSPEKTIF FOUCAULT

54

6 Fahrudin Eko Hardiyanto

BAHASA PENCITRAAN PADA IKLAN POLITIK PILKADA JAWA TENGAH

64

7 Fithriyah Inda Nur Abida

PROGRAM BIPA DALAM MENUNJANG INTERNASIONALISASI

71

8 Hestiyana KLASIFIKASI SATUAN LINGUAL LEKSIKON DALAM ADAT PERKAWINAN SUKU DAYAK HALONG

75

9

I Putu Gede Sutrisna, I Ketut Alit Adianta, dan Nyoman Dharma Wisnawa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (MPjBL)TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KINERJA ILMIAH MAHASISWA DALAM MATA AJAR KOMUNIKASI KEPERAWATAN

81

10 Kadek Wirahyuni PERMAINAN “ULAR TANGGA” DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

92

11 M. Noor Ahsin PERAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

97

12 Nia Royani GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU BUKA MATA BUKA TELINGA KARYA SHEILA ON 7

103

Page 7: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ vii

13 Ristiyani dan Savitri Wanabuliandari

PEMBELAJARAN BERBASIS HYPNOMATHEMATICS UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

108

14 Tri Wahyu Retno Ningsih dan Debyo Saptono

PENGUJIAN LEGALITAS UJARAN MENGUNAKAN PENDEKATAN FONETIK AKUSTIK DAN LINGUISTIK FORENSIK

114

15 Wenny Wijayanti dan Natalia Desi Subekti

KESANTUNAN BERBAHASA PADA JUDUL BERITA KASUS KORUPSI DI MEDIA SOSIAL

127

Page 8: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 71

PROGRAM BIPA DALAM MENUNJANG INTERNASIONALISASI

BAHASA INDONESIA

Fithriyah Inda Nur Abida

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak hanya menjadi bahasa

pemersatu bangsa, tetapi lebih jauh memiliki ambisi untuk menjadi bahasa

internasional. Salah satu upaya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai

bahasa internasional adalah melalui program BIPA. Melalui pendekatan ini,

bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan dalam konteks ilmu linguistik tetapi

juga dalam konteks budaya dan tata nilai masyarakat. Pengajaran BIPA harus

menyentuh dua unsur penting yaitu pendekatan budaya dan sejarah bahasa

Indonesia. Melalui pengetahuan tentang asal mula bahasa dan pemahaman

kebudayaan Indonesia, penutur asing akan mendapatkan pemahaman yang

komprehensif tentang Indonesia. Pemelajar BIPA dapat lebih mudah

mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia. Di sisi yang lain, kondisi ini

juga memberikan keuntungan terhadap bangsa Indonesia karena budaya dan

bahasa Indonesia semakin dikenal oleh berbagai bangsa di dunia.

Kata kunci: program bipa, sejarah bahasa indonesia, budaya indonesia,

bahasa internasional

I. PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, peran

masing-masing negara dalam komunitas

global relatif bergerak dinamis dan

kompetitif. Salah satu usaha untuk

membuat sebuah negara dikenal dalam

masyarakat dunia adalah melalui bahasa

dan budaya. Melalui pendekatan ini,

sebuah negara tidak hanya diakui secara

yuridis tetapi lebih jauh mampu memikat

secara emosional dan personal.

Pendekatan ini dirasa perlu mengingat era

globalisasi saat ini memungkinkan semua

masyarakat dari seluruh dunia berinteraksi

dan berbaur menjadi satu (Giddens,

2001). Dengan demikian, penggunaan

suatu bahasa dari sebuah negara dalam

konteks global menjadi sangat penting.

Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur

asing—biasa disingkat BIPA—

merupakan salah satu upaya

internasionalisasi bahasa Indonesia

sebagaimana tertulis dalam UU No 24

Tahun 2009 dan PP No. 57. Dalam

peraturan pemerintah ini ditegaskan

bahwa pengembangan dan peningkatan

fungsi bahasa Indonesia harus terus

dilakukan dalam rangka memberikan

posisi dan kedudukan bagi bahasa dan

budaya Indonesia di kancah dunia. Lebih

lanjut Kusmiatun (2016: 1) berpendapat

bahwa pembelajaran BIPA merupakan

strategi yang sangat tepat dalam upaya

untuk menjadikan Bahasa Indonesia

sebagai bahasa internasional.

Pembelajaran BIPA merupakan

strategi yang sangat tepat dalam

mempromosikan bahasa Indonesia kepada

masyarakat dunia. Melalui program ini

orang-orang dari berbagai belahan dunia

akan mampu memahami dan menguasai

bahasa Indonesia. Menurut Sudarwati

(2014 : 857) pengajaran BIPA juga harus

disertai dengan pengajaran dan

pemahaman budaya Indonesia. Dengan

mempelajari konteks budaya dan

Page 9: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 72

kehidupan sosial masyarakat Indonesia,

penutur asing dapat memahami karakter

masyarakat Indonesia dan identitas

kulural bangsa Indonesia. Hal tersebut

tidak hanya memudahkan pelajar BIPA

dalam mempelajari bahasa Indonesia

tetapi juga memberikan pengenalan

tentang masyarakat Indonesia kepada

dunia. Dalam konteks ini, pengembangan

program BIPA menjadi langkah strategis

guna memberikan ruang bagi bangsa

Indonesia untuk lebih dikenal oleh

masyarakat dunia.

Internasionalisasi bahasa

Indonesia menjadi langkah yang sangat

penting mengingat penggunaan bahasa

dalam konteks global mampu

memberikan posisi strategis bagi suatu

bangsa. Dengan demikian, pengembangan

program BIPA menjadi langkah strategis

guna memberikan ruang bagi bangsa

Indonesia untuk lebih dikenal oleh

masyarakat dunia. Oleh karena itu,

program pengajaran bahasa Indonesia

untuk penutur asing harus dikemas secara

berkualitas. Pengajaran BIPA harus

menyentuh dua unsur penting yaitu

pendekatan budaya dan asal mula bahasa

Indonesia. Dalam tulisan ini, kedua

pendekatan tersebut akan dibahas secara

rinci dalam konteks internasionalisasi

bahasa Indonesia melalui program BIPA.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN

PEMBAHASAN

Pengenalan Budaya dalam

Pembelajaran BIPA Budaya dan bahasa merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Brown (2007: 208)

menyatakan bahwa dalam mempelajari

bahasa manusia tidak dapat meninggalkan

budaya-budaya yang berlaku di tempat

bahasa itu digunakan. Sebagai lambang

kebanggaan nasional, bahasa Indonesia

mengandung nilai-nilai sosial budaya

luhur bangsa Indonesia. Di dalamnya

terpancar nilai-nilai, adat istiadat, norma,

dan budaya bangsa. Dengan mempelajari

dan memahami bahasa Indonesia,

pemelajar BIPA secara otomatis juga

akan mengenali dan memahami

karakteristik identitas masyarakat

Indonesia (Ruskhan, 2007: 5). Dalam

pembelajaran bahasa Indonesia bagi

penutur asing, pengetahuan dan

pemahaman kebudayaan perlu diberikan

agar mereka mendapatkan pemahaman

yang komprehensif tentang Indonesia.

Pengenalan budaya dalam

pembelajaran BIPA tidak hanya berupaya

melihat bahasa dari konteks budaya, tetapi

sebagai bentuk ekspresi nurani

masyarakat Indonesia yaitu hakikat pola

hidup dalam keragaman. Bahasa

Indonesia memiliki “roh, jiwa, dan

semangat” pluralistik yang harus dipakai

melalui ekspresi bentuk dan isi bahasa.

Dalam konteks ini, pemelajar BIPA harus

memahami bahwa bahasa Indonesia yang

digunakan sebagai alat komunikasi antar

penduduk dan antar suku bangsa adalah

merupakan cerminan latar belakang

budaya Indonesia yang beragam. Masing-

masing sub entitas budaya itu mewarisi

“pikiran, perasaan, makna, tanda budaya

dan simbol-simbol” yang muncul dalam

tuturan berbahasa Indonesia (Suhardjono,

2017). Dengan pemahaman tersebut, para

pemelajar BIPA akan memahami bahwa

bahasa Indonesia yang dituturkan oleh

penutur dari Jawa akan berbeda dengan

penutur dari Sunda, Madura, Batak, Bali,

Melayu, Makassar, dll. Hal ini tentunya

akan menghindarkan penutur asing dari

terjadinya benturan budaya (cultural

shock) ketika berkomunikasi dengan

penutur asli. Pemelajar BIPA akan

memahami apakah kosakata tertentu dapat

digunakan atau kurang tepat digunakan

dalam sebuah tidak tutur. Lebih lanjut,

mereka juga akan mengetahui apakah

unsur-unsur bahasa yang akan

digunakannya itu dapat menyinggung

perasaan orang lain, bertentangan dengan

norma-norma masyarakat, atau belum

Page 10: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 73

sesuai dengan sopan santun (tata krama,

unggah-ungguh) dalam berkomunikasi

dengan penutur asli. Kondisi ini tentu

memberikan keuntungan bagi pelajar

BIPA tetapi dalam konteks yang lebih

luas sejatinya telah memberikan

keuntungan terhadap bangsa Indonesia

karena budaya dan bahasa Indonesia telah

mulai dikenal oleh berbagai bangsa di

dunia.

Asal Mula Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan

ragam dari bahasa Melayu, sebuah bahasa

Austronesia yang dipakai sebagai lingua

franca di Nusantara pada beberapa abad

silam. Bahasa melayu telah digunakan

oleh bangsa Indonesia baik dalam

perdagangan maupun interaksi dengan

beberapa daerah atau negara lain di masa

lalu (Thomason and Kaufman, 1988).

Seiring dengan masuknya pendatang dari

berbagai penjuru dunia dan kondisi

masyarakat Indonesia yang memang

sudah heterogen, membuat perkembangan

bahasa Indonesia terus bergerak dinamis,

hidup, dan menghasilkan kata-kata baru,

baik melalui penciptaan ataupun

penyerapan dari bahasa asing dan bahasa

daerah (Robert. 1988). Kondisi inilah

yang menyebabkan bahasa Indonesia saat

ini jauh berbeda dengan akar bahasa

awalnya yakni bahasa Melayu. Adelaar

(1996: 15) mengatakan sampai saat ini,

bahasa Indonesia telah mengalami

perubahan dan perkembangan, baik dari

segi kosa kata maupun dari segi tata

bahasanya. Masuknya kosakata baru dari

bahasa asing dan sistem bahasa Indonesia

yang cukup sederhana; karena tidak

mengenal adanya tingkatan bahasa,

membuat bahasa Indonesia mudah untuk

dipelajari warga negara asing yang berniat

untuk mempelajari bahasa Indonesia

melalui program pengajaran bahasa

Indonesia untuk penutur asing.

Memahami asal usul dan

perkembangan bahasa Indonesia menjadi

langkah yang sangat penting bagi penutur

asing yang ingin mempelajari bahasa

Indonesia. Hal ini dikarenakan kosakata

dan struktur bahasa Indonesia banyak

dipengaruhi oleh bahasa asing dan daerah

(Robert. 1988). Ketika wilayah nusantara

menjadi jalur lalu lintas perdagangan

dunia, berbagai negara datang dan

memberikan pengaruh dalam

perbendaharaan dan tata bahasa

Indonesia. Dalam masa itu Arab, Cina,

dan India memberikan pengaruh yang

paling besar. Selanjutnya Belanda dan

Inggris memberikan sumbangsih yang

cukup besar dalam perkembangan bahasa

Indonesia. Selain itu, pluralisme bangsa

Indonesia yang terdiri atas berbagai suku

bangsa juga memberikan andil dalam

kekayaan kosakata bahasa Indonesia.

Beberapa contoh diantaranya antara lain

(pustaka, sastra, darma, karya) yang

diambil dari bahasa jawa kuna/sansekerta,

(akad, sholat, ikhlas, ustadz) yang diambil

dari bahasa Arab, (tahu, mi, taoge,

bakpau) yang diambil dari bahasa Cina,

(polisi, kantor, departemen, artikel) yang

diambil dari bahasa Belanda, (mentega,

sekolah, gereja, meja, sepatu) yang

berasal dari Eropa, (teknologi, komputer,

HP, internet) yang diambil dari bahasa

Inggris.

Dari uraian di atas kita bisa

melihat bahwa bahasa Indonesia banyak

mengambil dan menyerap kosakata baik

dari bahasa asing maupun bahasa daerah.

Oleh karena itu, memahami sejarah dan

perkembangan bahasa Indonesia menjadi

langkah yang sangat penting dalam

mempelajari bahasa Indonesia. Dan

karena hampir sebagian besar

perbendaharaan kata berasal dari bahasa

asing, pembelajaran bahasa Indonesia

bagi penutur asing tentu tidak akan

mengalami hambatan yang berarti.

III. SIMPULAN

Page 11: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/9_FITHRIYAH_INDA_NUR_ABIDA_-_PROGRAM_BIPA... · dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 74

Bahasa Indonesia merupakan

bahasa resmi, bahasa negara dan bahasa

nasional negara Kesatuan Republik

Indonesia. Satu hari setelah

diproklamasikan kemerdekaan Negara

kesatuan Republik Indonesia, yaitu pada

tanggal 18 Agustus 1945 bahasa

Indonesia menjadi bahasa resmi negara

sehingga dalam semua urusan yang

berkaitan dengan pemerintahan,

kenegaraan, pendidikan, ataupun forum

resmi harus menggunakan bahasa

Indonesia. Dengan demikian, memiliki

kemampuan berbahasa Indonesia menjadi

sangat penting tidak hanya bagi warga

negara Indonesia tetapi juga bagi warga

negara asing yang ingin tinggal atau

bekerja di Indonesia. Memiliki

kemampuan berbahasa Indonesia yang

baik dan benar akan memudahkan mereka

dalam komunikasi sehari-hari maupun

dalam menjalani berbagai aktivitas

pemerintahan atau kenegaraan. Sejauh ini

sudah lebih dari 45 negara yang

mempelajari bahasa Indonesia. Bahkan di

beberapa negara seperti Belanda, Jerman,

Australia, dan Vietnam telah menjadikan

bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran

wajib di beberapa sekolah dan perguruan

tinggi. Melihat perkembangan ini,

kesempatan untuk menjadikan bahasa

Indonesia sebagai bahasa Internasional

tentu masih terbuka lebar.

DAFTAR PUSTAKA

Adelaar, K Alexander. 1996. Contact

languages in Indonesia and Malaysia

other than Malay. Berlin: Mouton de

Gruyter.

Blust, Robert. 1988. "Austronesian Root

Theory." Philadelphia: John Benjamin

Publishing Company.

Brown, H. Duglas. (2007). Teaching by

principles. Longman: Pearson

Education,Inc.

Giddens A. 2001. Runaway World,

Bagaimana Globalisasi Merombak

Kehidupan Kita. Gramedia Pustaka

Utama : Jakarta

Kusmiatun, Ari. (2016). Mengenal BIPA

dan Pembelajarannya. Yogyakarta: K

Media.

Ruskhan, Abdul Gaffar. (2007).

Pemanfaatan Keberagaman Budaya

Indonesia dalam Pengajaran Bahasa

Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Makalah disajikan dalam Seminar

Pengajaran Bahasa Indonesia

Pertemuan Asosiasi Jepang-Indonesia

di Nanzan Gakuen Training Center.

Nagoya: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional Republik

Indonesia.

Sarah Gray Thomason and Terrence

Kaufman.1988. Language contact,

Creolization, and genetic linguistics.

Los Angles : University of California

press.

Sudarwati. 2014. “Pengenalan budaya

melalui pembelajaran BIPA dan

model pembelajarannya” dalam

Dinamika Budaya Indonesia dalam

Pusaran Pasar Global. p 853.

Yogyakarta: Ombak

UU No. 24 Tahun 2009. Bendera, bahasa,

lagu kebangsaan, dan lambang negara.