makna mena muria bagi masyarakat aboru di ......pemerintah negeri aboru, majelis jemaat dan pendeta...

11
MAKNA MENA MURIA BAGI MASYARAKAT ABORU DI PULAU HARUKU TESIS Diajukan Kepada : Program Studi Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana CLARA LATUPEIRISSA 752016039 Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MAKNA MENA MURIA BAGI MASYARAKAT ABORU DI PULAU

    HARUKU

    TESIS

    Diajukan Kepada :

    Program Studi Magister Sosiologi Agama

    Universitas Kristen Satya Wacana

    CLARA LATUPEIRISSA

    752016039

    Magister Sosiologi Agama

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    2017

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    Motto :

    Keberhasilan datang pada orang-orang yang

    bukan hanya tahu artinya perjuangan tetapi

    juga yang melakukannya

    You Never Cross the Ocean Unless

    You Have the Courage to Lose Sight of the

    Shore

    Sebab Segala Sesuatu dari Dia dan oleh Dia

    dan Kepada Dia ; Bagi Dialah Kemuliaan

    Sampai Selama-lamanya (Roma 11 : 36)

  • vi

    Kata Pengantar

    Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus sumber pengetahuan dan hikmat, yang oleh

    perkenaanNya penulisan tesis yang berjudul : “Makna Mena Muria bagi Masyarakat Aboru

    di Pulau Haruku” dapat diselesaikan.

    Penelitian ini sebagai sebuah upaya pencapaian akademis jenjang magister dalam

    bidang sosiologi agama serta merupakan pembuktian terhadap pengaktualisasian intelektual.

    Dalam proses penelitian ini tidak sedikit tantangan yang dihadapi. Penulis bukan hanya

    meneliti aspek-aspek etnolinguistik yang meliputi kajian bahasa dan semiotika dalam budaya

    orang Maluku, tetapi secara langsung bersentuhan dengan masyarakat yang merupakan

    bagian integral dari kebudayaan. Penulis dituntut untuk mampu memahami dan menyalurkan

    berbagai ide dan fakta yang ada di lapangan secara sistematis. Untuk mencapai hasil yang

    relevan dengan tujuan penelitian, penulis melakukan analisa-analisa yang mendalam dengan

    menggunakan teori-teori yang membantu proses penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada

    kontestasi semantik budaya dan politik dalam suatu bahasa.

    Penelitian ini selain untuk menjawab kegelisahan penulis dan fakta yang ada dalam

    masyarakat, diharapkan juga mampu menghidupkan kembali penggunaan bahasa dalam

    konteks budaya orang Maluku. Penulis sangat menyadari akan keterbatasan dan kekurangan

    dalam penelitian ini. Maka penulis sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua

    pihak yang membantu dan juga yang bersedia untuk memberikan kritik dan saran untuk

    menyempurnakan penelitian ini. Dan pada akhirnya, penelitian ini diharapkan mampu

    menjawab persoalan dalam masyarakat serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan

    akademis.

    Salatiga, Desember 2017

    Penulis

  • vii

    Ucapan Terima Kasih

    Penulisan Tesis ini merupakan sebuah komitmen dan pembuktikan dalam rangka

    memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang sosiologi agama

    pada Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Selama satu tahun tiga bulan

    berproses dalam ruang akademik pada akhirnya penulis mampu merampungkan tesis ini.

    Penulis menyadari bahwa keterlibatan banyak pihak yang dengan senang hati membantu

    segala proses penulisan tesis tidak dapat dibalas dengan apapun selain ucapan terima kasih

    teriring doa kepada :

    1. Rektor dan seluruh staff UKSW yang telah memberikan kesempatan untuk belajar

    mulai dari strata satu sampai strata dua yang digumuli kurang lebih selama enam

    tahun tiga bulan. Tak lupa juga kepada Dekan, Kaprogdi dan para dosen Fakultas

    Teologi jurusan Magister Sosiologi Agama, mereka adalah : Prof. Pdt. John Titaley,

    Th.D, Pdt. Dr. Retnowati, Pdt. Dr. Eben Nuban Timo, Pdt. Dr. Tony Tampake, Pdt

    Izak Lattu, Ph.D, Pdt. Dr. Rama Tulus Pilokannu, Dr. David Samiyono, Pdt. Yusak

    Setyawan, Ph. D, Pdt. Dr. Jacob Daan Engel dan dosen-dosen lainnya. Yang membuat

    penulis selalu bergairah dalam diskusi-diskusi di kelas, yang selalu memunculkan ide-

    ide kreatif yang tak jarang diiringi dengan adu argumentasi yang serius tetapi juga

    yang terkadang mengundang tawa. Terima kasih untuk kebersamaannya dan

    kerjasama yang takkan dilupakan.

    2. Secara khusus kepada pembimbing yang setia memberi masukkan, dan motivasi

    dalam proses penulisan tesis Prof. Pdt. John Titaley, Th.D selaku pembimbing I serta

    Pdt. Dr. Tony Tampake, M.Si selaku pembimbing II. Tiada kata yang mampu

    mengungkapkan kebahagiaan saat dibimbing oleh kedua figur yang luar biasa ini.

    hanyalah ucapan terima kasih dan doa agar kedua bapak yang juga sudah seperti

    orangtua bagi penulis selalu diberkati dengan segala yang baik.

    3. Orang Tua terkasih Ir. J. Latupeirissa dan Regina da Costa-Latupeirisa. Karna mama

    deng papa pung bae par beta, doa dan motivasi baik secara moral dan materil mama

    deng papa pung ana bisa kas abis pergumulan ini. Untuk kakak dan adik Acep, Netty,

    Kiki, Iren dan Lola dankje banyak untuk doa dan dukungan kalian. Dan Kehadiran yang

    sangat spesial memotivasi penulisan ini agar cepat selesai, dankje Yulius Lawa untuk

    kesetiaannya selama ini menemani perjuangan akademik sampai selesai. Bagi keluarga di

    Kupang yang juga turut mendoakan setiap proses penulisan Tesis ini dankje banyak.

  • viii

    4. Ibu Liana yang selalu baik hati membantu keperluan adminitrasi, yang selalu dibuat sibuk

    oleh keperluan mahasiswa/i MSA, mas Ady, mas Eko, Bu Budi yang juga turut membantu.

    5. Pemerintah Negeri Aboru, Majelis Jemaat dan Pendeta Jemaat GPM Aboru Pdt. Telly,

    Masyarakat Negeri Aboru : Bpk. Budi, Bpk. Eli, Bpk. Octo serta para narasumber lainnya

    yang telah membantu proses penelitian. Khususnya Bapa Ipi dan keluarga, tante Betty yang

    setia menemani proses pengambilan data. Perjumpaan di Aboru bukan hanya sebatas

    penelitian tetapi lebih daripada itu, menjadikan katong seperti keluarga.

    6. Ketua Klasis, Sekretaris Klasis dan staff pekerja kantor Klasis Pulau-pulau Lease, Tuhan

    kiranya memberkati yang telah membantu segala proses surat menyurat serta dukungan dan

    motivasi yang diberikan.

    7. Pdt. Mamulaty dan keluarga, Usi grace deng bp Etus yang sudah bersedia membantu penulis

    selama penelitian.

    8. Bpk. Nikodemus Matitale yang sudah berbagi seputar bahasa Alune, terimakasih kiranya

    sehat selalu dan berada dalam lindungan yang kuasa.

    9. Keluarga besar Latupeirissa- da Costa yang selalu mendukung dan menyebutkan penulis

    dalam setiap doanya. Paman Emsy, Eko, Timi yang selalu direpotkan untuk urusan

    transportasi selama penelitian. Kiki, yang menemani selama proses penelitian dari Ambon ke

    Aboru meskipun harus melewati ombak yang luar biasa.

    10. Khusus untuk Pdt. E. Maspaitella, lebih akrabnya bapa Eltom terimakasih untuk kesediaannya

    membantu penulis, mengarahkan dan memberi masukkan.

    11. Bpk. Samuel Waeleruny yang bersedia meluangkan waktu berbagi pengetahuan.

    12. Teman-teman seperjuangan yang menghiasai hari-hari penulis dengan kekonyolan

    dan gelak tawa Nuke, Ryan, Vanda. Tak Lupa juga Yanse, Nano, Tirsa, Debo, Yovid,

    Berty, Ivon, Bp Nes dan teman-teman MSA angkatan 2016 untuk kebersamaan dan

    kebahagiaan ini.

    Akhirnya, bagi semua yang telah membantu tetapi yang namanya tidak sempat

    disebutkan, Penulis sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih.

    Salatiga, Desember 2017

    Penulis

  • ix

    Daftar Isi

    Lembar Judul .............................................................................................................................. i

    Lembar Pengesahan ................................................................................................................... ii

    Pernyataan Tidak Plagiat .......................................................................................................... iii

    Pernyataan Persetujuan Akses .................................................................................................. iv

    Motto .......................................................................................................................................... v

    Kata Pengantar .......................................................................................................................... vi

    Ucapan Terimakasih ................................................................................................................ vii

    Daftar Isi ................................................................................................................................... ix

    Abstrak ...................................................................................................................................... xi

    BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

    1.2. Perumusan Masalah......................................................................................................... 8

    1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 8

    1.4. Signifikansi Penulisan ..................................................................................................... 8

    1.5. Metode Penelitian .......................................................................................................... 10

    1.6. Sistematika Penelitian ................................................................................................... 11

    BAB II : TEORI BAHASA dan SEMIOTIKA ................................................................... 13

    1. Bahasa .............................................................................................................................. 13

    2. Semiotika ......................................................................................................................... 22

    BAB III : MENA MURIA di NEGERI ABORU ................................................................... 31

    1. Gambaran Umum Negeri Aboru ...................................................................................... 33

    1.1 Sejarah Negeri Aboru ................................................................................................. 33

    1.2 Keadaan Geografis dan Batas Wilayah Serta Keadaan Wilayah ................................ 35

    2. Pemahaman Orang Aboru tentang Mena Muria ............................................................. 44

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemaknaan Mena Muria ......................................... 54

    BAB IV : MAKNA MENA MURIA BAGI MASYARAKAT ABORU ............................. 60

    1. Mena Muria sebagai “Bahasa” Orang Aboru .............................................................. 60

    2. Makna Mena Muria Bagi Masyarakat Aboru di Pulau Haruku ................................... 65

    3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemaknaan Mena Muria Bagi Orang Aboru. .... 80

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................... 95

  • x

    A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 95

    B. Saran ................................................................................................................................ 97

    Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 99

  • xi

    Abstrak

    752016039

    Makna Mena Muria Bagi Masyarakat Aboru di Pulau Haruku

    Mena Muria adalah sebuah idiom yang biasa digunakan oleh masyarakat Maluku.

    Mena berarti “di depan” sedangkan Muria berarti “di belakang.” Mena Muria dipahami

    berbeda-beda sesuai dengan konteks dan situasi. Mena Muria telah ada sejak lama dalam

    kehidupan orang Maluku dan sering digunakan dalam acara seremonial adat. Makna Mena

    Muria menjadi problematis saat dipakai oleh gerakan sosial politik di Maluku yakni RMS

    sebagai semboyan pada tahun 1950. Sejak saat itu, penggunaan Mena Muria dalam

    kehidupan masyarakat selalu dikaitkan dengan gerakan sosial politik. Sehingga menimbulkan

    kontestasi antara semantik budaya dan politik. Pada kenyataannya Mena Muria telah lama

    digunakan dalam proses-proses sosial di Masyarakat jauh sebelum Mena Muria digunakan

    oleh RMS. Gerakan sosial politik ini bukan hanya mempengaruhi penggunaan Mena Muria,

    tetapi juga melahirkan stigma negatif bagi masyarakat yang selalu dilabeli sebagai bagian

    dari gerakan sosial politik tersebut. Aboru adalah Negeri yang dilabeli sebagai basis gerakan

    sosial politik RMS. Sehingga Dalam rangka melepaskan stigma tersebut dan mendudukan

    kembali Mena Muria dalam khazanah budaya orang Maluku maka perlu menemukan

    pemahaman orang Aboru tentang Mena Muria. Berdasarkan hasil penelitian serta dielaborasi

    menggunakan pendekatan bahasa dan semiotika maka dapat diketahui bahwa makna Mena

    Muria dipahami oleh orang Maluku umumnya dan orang Aboru khususnya terbagi dalam dua

    fase. Fase pertama, pra-pergolakan sosial politik Mena Muria dipahami bukan hanya sekedar

    idiom tetapi memiliki nilai-nilai yang mencerminkan identitas dan berfungsi sebagai penjaga

    ikatan sosial dalam masyarakat. Fase kedua, pergolakan sosial politik tahun 1950 sampai

    sekarang Mena Muria dipahami dan dipakai sebagai alat politik untuk memobilisasi

    masyarakat dalam aksi-aksi perjuangan. Pemahaman Mena Muria yang bersifat peyoratif

    justru bertahan dalam pemikiran masyarakat dan diteruskan secara turun temurun dalam

    masyarakat.

    Keywords : Aboru, Bahasa dan Semiotika, Makna, Mena Muria, RMS.