universitas muria kudus semai (seminar masyarakat ilmiah...

14
Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018 “Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” i

Upload: haduong

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ i

Page 2: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ ii

Page 3: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ iii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

SEMINAR MASYARAKAT ILMIAH (SEMAI) 2018 “MENGUNGKAP KEBENARAN MELALUI LINGUISTIK FORENSIK”

Rektorat Lantai IV UMK, 25 APRIL 2018

DISELENGGARAKAN OLEH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FKIP UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BADAN PENERBIT

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2018

Page 4: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ iv

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

SEMINAR MASYARAKAT ILMIAH (SEMAI) 2018

“MENGUNGKAP KEBENARAN MELALUI LINGUISTIK FORENSIK”

Susunan Panitia:

Pelindung : Rektor Universitas Muria Kudus

Penasihat : Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Penanggung jawab : Mila Roysa, M.Pd.

Ketua : Ristiyani, M.Pd

Sekretaris : Eko Widianto, M. Pd.

Bendahara : Muhammad Noor Ahsin, M. Pd.

Seksi Acara : Drs. Moh Kanzunnudin, M. Pd.

Seksi Perlengkapan : Irfai Fathurrahman, M. Pd.

Reviewer:

Drs. Moh. Kanzunnudin, M. Pd.

Editor:

Ristiyani, S.Pd., M.Pd.

Eko Widianto, S.Pd., M.Pd.

Desain Cover:

Eko Widianto

Desain Layout :

Muhammad Noor Ahsin

BADAN PENERBIT

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2018

ISBN 978-602-1180-71-6

Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Telp. 0291 438229 Fax. 0291437198

Page 5: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya

Seminar Mayarakat Ilmiah (SEMAI) tahun 2018 oleh program studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Muria Kudus dalam tajuk “Mengungkap

Kebenaran melalui Linguistik Forensik”, dapat terlaksana dengan baik dan prosiding ini

dapat diterbitkan.

Melihat situasi mutakhir saat ini, perkembangan kajian ilmu bahasa

menunjukkan kemajuan sangat signifikan. Ilmu bahasa saat ini tidak sebatas hanya

mengkaji ilmu bahasa itu sendiri, melainkan sudah memiliki peran besar dalam

menyelesaikan problematika sosial. Salah satunya adalah kajian bahasa dalam bidang

linguistik forensik. Hal tersebut perlu disambut untuk dirayakan dengan melakukan

pertemuan ilmiah seperti SEMAI 2018 ini.

Tema “Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” tersebut dipilih

dengan alasan untuk memberikan perhatian masyarakat ilmiah tentang pentingnya

mengetahui peran linguistik forensik dalam pembuktian kebenaran hukum di

Indonesia. Mengingat, saat ini antara benar dan salah sangat tipis perbedaannya. Hal

lain yang mendasari SEMAI 2018 ini adalah perlunya wadah untuk masyarakat ilmiah

mendesiminasikan dan mempublikasikan penelitian secara luas, guna dapat diakses

oleh masyarakat yang membutuhkan, maka SEMAI 2018 ini layak untuk dilaksanakan.

Selain sebagai tempat mempresentasikan penelitiannya, juga sebagai tempat bertukar

informasi dan mengembangkan kerja sama.

SEMAI 2018 ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari

seluruh Indonesia, yang telah membahas berbagai bidang kajian seperti bidang bahasa,

bidang sastra, bidang hukum, bidang pembelajaran bahasa, sastra, dan inovasinya,

bidang sosial, bidang politik, dan bidang kearifan lokal dalam rangka memberikan

pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi

perkembangan global.

Akhir kata, semoga SEMAI tahun depan akan terlaksana dengan baik dan akan

selalu memiliki peran positif terhadap perkembangan kajian ilmu bahasa dan sastra di

Indonesia.

Kudus, April 2018.

Tim Editor

Page 6: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ vi

DAFTAR ISI

HAL HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vi

PEMATERI UTAMA

1 Prof. Bambang Kaswanti Purwo

LINGUISTIK FORENSIK 1

2 Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.

MENGENAL LINGUISTIK FORENSIK: LENTERA DALAM DUNIA HUKUM KITA

3

PEMAKALAH PENDAMPING NO NAMA JUDUL ARTIKEL

1 Anandha PATMI: WOMEN STRUGGLE ON HEGEMONY VORTEX

19

2 Agnes Adhani dan Yovina Putri Pamungkas

KEKERASAN VERBAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM MEDIA SOSIAL

24

3 Basuki Sarwo Edi ELEGANSI SIKAP TOKOH DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF

32

4 Edy Prihantoro dan Tri Wahyu Retno Ningsih

DIGITAL FORENSIK DALAM SIARAN VARIETY- SHOW DI TELEVISI

44

5 Eko Widianto

MARGINALISASI POSISI SETYA NOVANTO DALAM KASUS PENCATUTAN NAMA PRESIDEN DI KOMPAS TV: ANALISIS WACANA KRITIS PERSPEKTIF FOUCAULT

54

6 Fahrudin Eko Hardiyanto

BAHASA PENCITRAAN PADA IKLAN POLITIK PILKADA JAWA TENGAH

64

7 Fithriyah Inda Nur Abida

PROGRAM BIPA DALAM MENUNJANG INTERNASIONALISASI

71

8 Hestiyana KLASIFIKASI SATUAN LINGUAL LEKSIKON DALAM ADAT PERKAWINAN SUKU DAYAK HALONG

75

9

I Putu Gede Sutrisna, I Ketut Alit Adianta, dan Nyoman Dharma Wisnawa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (MPjBL)TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KINERJA ILMIAH MAHASISWA DALAM MATA AJAR KOMUNIKASI KEPERAWATAN

81

10 Kadek Wirahyuni PERMAINAN “ULAR TANGGA” DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

92

11 M. Noor Ahsin PERAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

97

12 Nia Royani GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU BUKA MATA BUKA TELINGA KARYA SHEILA ON 7

103

Page 7: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ vii

13 Ristiyani dan Savitri Wanabuliandari

PEMBELAJARAN BERBASIS HYPNOMATHEMATICS UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

108

14 Tri Wahyu Retno Ningsih dan Debyo Saptono

PENGUJIAN LEGALITAS UJARAN MENGUNAKAN PENDEKATAN FONETIK AKUSTIK DAN LINGUISTIK FORENSIK

114

15 Wenny Wijayanti dan Natalia Desi Subekti

KESANTUNAN BERBAHASA PADA JUDUL BERITA KASUS KORUPSI DI MEDIA SOSIAL

127

Page 8: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 64

BAHASA PENCITRAAN

PADA IKLAN POLITIK PILKADA JAWA TENGAH

Fahrudin Eko Hardiyanto

Universitas Pekalongan

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan bahasa pencitraan

pada wacana politik Pilkada tahun 2015 di Jawa Tengah. Melalui penelitian

ini dapat diketahui citraan-citraan apa sajakah yang digunakan oleh pasangan

calon bupati / walikota dalam iklan politik Pilkada tahun 2015 untuk

mempengaruhi khalayak calon pemilih. Untuk menjawab pertanyaan dan

kebutuhan penelitian, peneliti menganalisis data penelitian dalam bentuk

spanduk dan baliho Pilkada 2015 di Jawa Tengah melalui teknik observasi

dan mengacu pada catatan yang ada pada fragmen wacana iklan yang diduga

merupakan pernyataan yang merupakan wacana pencitraan. Berdasarkan hasil

analisis pada wacana iklan politik pemilu dapat ditemukan hasil penelitian

yakni terdapat penggunaan bahasa pencitraan yang dimuat pada iklan politik

Pilkada Jawa Tengah Tahun 2015 yakni citra diri calon yang diwujudkan

dengan kalimat Ngayomi lan Ngayemi, Sitik Omonge Akeh Kerjone, Aku Sing

Ora Kelalen, Cerdas Berbudi Luhur, Amanah, Muda-Nasionalis-Religius,

Ora Korupsi-Ora Ngapusi, Pro Investasi, Sukoharjo Baru, Makmur Tenan,

dan Wonosobo Aman dan Sejahtera.

Kata kunci: bahasa pencitraan, iklan politik

I. PENDAHULUAN

Kampanye dalam Pilkada

dimaknai sebagai proses menyampaikan

pesan-pesan politik yang salah satu

fungsinya memberikan pendidikan politik

bagi masyarakat. Setiap partai politik

selalu berusaha menemukan cara-cara

paling efektif untuk merekrut sebanyak-

banyaknya massa dalam kampanye

melalui iklan politik.

Wacana iklan kampanye berisi

propaganda yang ditujukan kepada

sasarannya yaitu masyarakat pemilih

menjadi salah satu bentuk yang terjadi

pada . Calon berupaya mempengaruhi

masyarakat dengan menanamkan

kepercayaan dan menunjukkan

kepantasan melalui pencitraan yang

dikemas dengan bahasa iklan. Citra

merupakan kesan, perasaan, gambaran

terhadap diri calon. Pencitraan calon

dalam wacana iklan kampanye dengan

sengaja diciptakan bernilai positif,

menarik perhatian, dan berkesan.

Calon bupati/walikota pada iklan

politiknya berusaha mempersuasi

masyarakat pemilih dengan

menunjukkan kredibilitas dan kompetensi

yang baik sehingga layak untuk dipilih.

Untuk tujuan tersebut, digunakanlah

pendekatan retorika yang memikat hati,

memiliki nilai keindahan, dan

bermartabat.

Citra politik dapat dirumuskan

sebagai suatu gambaran tentang politik

(kekuasaan, kewenangan, autoritas,

konflik dan konsensus) yang memiliki

makna, kendatipun tidak selamanya

sesuai dengan realitas yang sebenarnya.

Citra politik tersusun melalui persepsi

yang bermakna tentang gejala politik

Page 9: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 65

dan kemudian menyatakan makna itu

melalui kepercayaan, nilai, dan

pengharapan dalam bentuk pendapat

pribadi yang selanjutnya dapat

berkembang menjadi pendapat umum.

Para politikus, utamanya

kandidat sangat berkepentingan dalam

pembentukaan citra. Sehingga tidak

berlebihan, bila menjelang pemilu,

figur-figur yang muncul, berusaha

keras menciptakan dan mempertahankan

tindakan politik yang dapat

membangkitkan citra yang memuaskan,

supaya dukungan opini publik dapat

diperoleh dari rakyat sebagai khalayak

komunikasi politik (Hasan, 2015 : 1).

Berdasarkan hal di atas maka

bahasa pencitraan pada iklan politik

Pilkada menjadi penting untuk dikaji.

Mengingat bahwa iklan politik merupakan

wahana efektik bagi calon untuk

membangun komunikasi dan edukasi bagi

masyarakat luas. Oleh karena itu, isi

kampanye yang dimuat pada spanduk atau

baliho tidak boleh melanggar prinsip-

prinsip norma hukum, sosial, keagamaan,

dan keindahan.

Pilkada 2015 yang berlangsung di

21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah

layak untuk diteliti dari segi penggunaan

iklan politik yang diwujudkan dalam

bentuk spanduk/baliho pada aspek

pemanfaatan bahasa pencitraan diri. Peran

dan keberadaan iklan politik akan ikut

menentukan dukungan masyarakat

terhadap calon yang ada.

II. KAJIAN PUSTAKA

Berkaitan dengan kajian pustaka,

terdapat beberapa hasil penelitian yang

memiliki relevansi dengan kajian ini yaitu

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kertanegara (2013) dengan judul “Gaya

Retorika Peserta Konvensi Calon Presiden

Partai Demokrat dalam Membangun

Personal Branding melalui Facebook”.

Dalam penelitian tersebut dikaji

penggunaan gaya bahasa retoris yang

disampaikan oleh para peserta konvensi

kandidat calon presiden Partai Demokrat

yaitu Gita Wirjawan, Pramono Edhi

Wibowo, dan Anas Baswedan. Seluruh

kandidat memperlihatkan bahwa dalam

membangun personal branding, masing-

masing menggunakan gaya retorika yang

terkait dengan latar belakang pekerjaan

mereka. Gita Wirjawan yang berlatar

belakang sipil-birokrat menggunakan

gaya retorika sebagai pemimpin yang

tegas. Pramono yang seorang militer

menggunakan gaya retorika sebagai

pemimpin nasional yang egaliter.

Sedangkan Anis Baswedan yang berlatar

belakang akademisi menggunakan gaya

retorika sebagai seorang pemimpin yang

pemberani sebagai cara menyampaikan

personal brandingnya.

Asror (2015) melakukan

penelitian dengan judul “Bahasa

Pencitraan dalam Iklan Pilkada

Kabupaten Bojonegoro” yang

memaparkan strategi pencitraan calon

bupati dan wakil bupati tahun 2012

dilakukan dengan memanfaatkan aspek-

aspek formal teks yang meliputi

pencitraan pada level kosakata dan

pencitraan pada level gramatikal. Pada

level kosakata, caleg mencitrakan diri

melalui (1) klasifikasi kosa kata, (2) kosa

kata yang diperjuangkan, (3) kosa kata

yang memarjinalkan orang lain, dan (4)

kosa kata yang bernuansa kedaerahan.

Pada level gramatikal, caleg mencitrakan

diri melalui (modalitas), (2) pronominal,

(3) kalimat positif-negatif, dan (4) kata

penghubung.

Penelitian sejenis dilakukan oleh

Pinem (2014) dengan judul “Kamuflase

Politik dalam Alat Peraga Kampanye”

yang menjelaskan bahwa antara yang

tertulis dan tersaji pada alat peraga pemilu

hanyalah sebuah ilusi saja. Kamuflase

politik merupakan perubahan murni pada

tingkat permukaan tanda atau

penampakan luar. Iklan politik dalam

baliho/spanduk kampanye diibaratkan

Page 10: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 66

bagai mantra-mantra yang sedemikian

dahsyat, penuh dengan jejalan kata-kata

bijak memuat tema-tema sosial dan

masyarakat. Tema-tema perempuan,

patriotisme, optimisme, etnisitas,

nasionalisme, multikultural, sosial dan

agama menjadi topik iklan yang tersalur

melalui alat peraga kampanye yang

membentuk dan bahkan memanipulasi

persepsi, pandangan, dan pilihan politik

masyarakat.

Simamora (2014) dalam

penelitiannya yang berjudul “Penggunaan

Bahasa Propaganda dalam Wacana Iklan

Politik Pemilihan Caleg 2014 (Kajian

Semantik)” menjelaskan bahwa

penggunaan teknik propaganda yang

digunakan para Caleg sangat berpengaruh

pada masyarakat. Unsur propaganda yang

digunakan setiap caleg maupun partai

sama-sama menggunakan bahasa yang

sederhana, mudah dipahami, bentuknya

subjektif dan sifatnya persuasi.

III. METODOLOGI

Penelitian ini mengkaji bahasa

pencitraan pada iklan politik Pilkada

tahun 2015 di Jawa Tengah. Satuan-

satuan masalah yang dikaji adalah

penggunaan bahasa pencitraan pada iklan

politik Pilkada Jawa Tengah tahun 2015.

Desain penelitian ini mengkonstruksi

format penelitian dan strategi untuk lebih

awal memperoleh data berupa

dokumentasi foto baliho/spanduk iklan

politik Pilkada 2015 di Jawa Tengah. Hal

ini bersesuaian pula dengan teknik

analisis data yang digunakan yaitu

analisis isi. Maka, peneliti melakukan

verifikasi atas data bahasa pencitraan

yang digunakan dalam iklan politik

Pilkada 2015.

Data penelitian ini berupa

penggalan wacana iklan politik Pilkada

yang diduga mengandung bahasa-bahasa

pencitraan yang terdapat pada baliho atau

spanduk calon bupati atau walikota di 21

kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Metode dan teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah metode simak

dengan teknik simak bebas libat cakap,

teknik rekam, dan teknik catat. Tiga

tahapan analisis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu 1) reduksi data,

penyajian data, dan gambaran simpulan

dan verifikasi.

Penyajian data merupakan sebuah

perakitan informasi secara terorganisasi

dengan baik sehingga mampu

menghasilkan gambaran simpulan dan

tindakan melalui kegaiatan menganalisis

teks dan konteks. Analisis teks merupakan

suatu proses analisis data teks, objek yang

diteliti merupakan struktur dari teks

mengenai kosakata, kalimat, proposisi,

maupun paragraf untuk menjelaskan dan

memaknai suatu teks. Teks yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah teks

yang terdapat pada wacana iklan politik

Pilkada di Jawa Tengah pada Tahun 2015

dengan menggunakan analisis wacana.

IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Topik pada bagian ini menyajikan

citra dan profil calon yakni gambaran

tentang sifat, karakteristik, kepribadian,

dan visi kepemimpinan yang

diidentifikaikan melalui kata, frasa, atau

kalimat tetentu untuk menggambarkan

profil calon.

Berikut ini topik yang berkaitan

dengan citra dan profil calon yang

terdapat pada iklan politik Pilkada Jawa

Tengah tahun 2015.

a. Ngayomi lan Ngayemi

Calon bupati dalam iklan politiknya

menyatakan dirinya sebagai figur yang

ngayomi (melindungi) dan ngayemi

(melayani). Dua kata yang sederhana

namun penuh makna yang dalam.

Pencitraan diri sebagai tokoh yang akan

dapat melindungi dan melayani

masyarakat merupakan citra diri yang

positif dan merupakan dambaan khalayak.

Tipe pemimpin seperti inilah yang

Page 11: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 67

diharapkan oleh khalayak tampil

memimpin. Tema pencitraan diri ini

diyakinkannya sebagai salah satu langkah

menuju Kabupaten Boyolali yang

merdeka. Citra diri ini dibuat oleh calon

bupati Boyolali nomor urut 2.

Gambar 1 (Boyolali 2)

Iklan politik Pilkada ini memiliki

kesamaan makna dengan iklan politik

yang dibuat oleh calon Walikota

Surakarta yang memilih kalimat

“Pemimpin yang Melayani dan

Mengayomi”.

Gambar 2 (Kota Surakarta 2)

b. Sitik Omonge Akeh Kerjone

Sitik Omonge Akeh

Kerjone artinya sedikit bicara banyak

bekerja. Ini adalah slogan bagi para

pekerja keras yang tidak mengandalkan

kata-kata namun lebih pada bukti nyata

yaitu hasil kerja. Ungkapan ini digunakan

oleh paslon nomor urut 3 dari Kota

Semarang. Kalimat „Sitik Omonge Akeh

Kerjone‟ merupakan bahasa pencitraan

diri dari seorang calon walikota untuk

meyakinkan calon pemilih bahwa jika

dirinya terpilih sebagai Walikota

Semarang, maka akan lebih banyak

bekerja daripada berkata-kata.

Gambar 3 (Kota Semarang 3)

c. Aku Sing Ora Kelalen

Gambar 4 (Kab.Kebumen 3)

Penggunaan bahasa jawa untuk

menggambarkan citra dan profil calon

dimunculkan dalam iklan politik ini. “Aku

Sing Ora Kelalen” artinya saya yang

tidak lupa. Ini menggambarkan bahwa

jika terpilih nanti tidak akan melupakan

rakyat atau janji-janji kampanyenya.

d. Cerdas Berbudi Luhur

Citra diri “Cerdas Berbudi Luhur”

ditampilkan sebagai gambaran bagi calon

Bupati Klaten nomor urut 2. Cerdas

berbudi luhur menggambarkan bahwa

calon bupati tersebut cerdas namun

berhati baik. Cerdas artinya memiliki

keluasan wawasan sebagai modal menjadi

pemimpin daerah. Berbudi luhur juga

menjadi modal yang penting bagi seorang

pemimpin.

Page 12: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 68

Gambar 5 (Kab.Klaten 3)

e. Amanah

Penggunaan kata amanah dalam

iklan politik Pilkada untuk

menggambarkan citra diri dan profil calon

disini bermakna dapat dipercaya. Jadi,

calon bupati/walikota yang menggunakan

kata “Amanah” pada iklan politiknya

ingin mempertegas bahwa dirinya dapat

dipercaya sebagai pemimpin daerah. Pada

Pilkada 2015 di Jawa Tengah terdapat

beberapa daerah yang calon

bupati/walikotanya menggunakan kata

“Amanah” sebagai bahan kampanye

untuk pencitraan dirinya. Kabupaten/Kota

tersebut yakni sebagai berikut.

Iklan politik Pilkada di Kabupaten

Pemalang menggunakan kata “Amanah”

sebagai citra diri dari calon bupati nomor

urut 1. Pasangan calon bupati tersebut

menggunakan pencitraan diri dengan

memilih kata “Amanah”.

Gambar 6 (Kab.Pemalang 1)

Citra diri amanah juga ditunjukkan

oleh calon Bupati Kendal nomor urut 2

yang menggunakan kata amanah dengan

sifat kepemimpinan yang lainnya. Cita

diri tersebut berbunyi “Pemimpin

Amanah, Cerdas, Bertakwa, Berakhlak

Mulia”.

Gambar 7 (Kab.Kendal 3)

f. Muda,Nasionalis, Religius

Cita diri dan pofil berikutnya

adalah “Muda, Nasionalis, Religius”. Ini

adalah iklan profil calon Walikota

Surakarta nomor urut 1.

Gambar 8 (Kota Surakarta 1)

Pencitraan pada iklan politik

Pilkada di Jawa Tengah tahun 2015 dapat

pula dimaknai sebagai janji pasangan

calon kepada masyarakat calon pemilih.

Janji pasangan calon menjadi topik yang

sangat penting dalam sebuah iklan

kampanye Pilkada. Janji-janji iniah yang

di kemudian hari akan dilaksanakan oleh

sang pemimpinan daerah, atau jika tidak

dilaksanakan akan menjadi hal yang

ditagih oleh rakyat. Bahasa pencitraan

dalam konteks inilah yang diharapkan

mampu membangun citra positif dari diri

calon untuk layak dipilih sebagai

pemimpin daerah.

Janji pasangan calon

bupati/walikota yang dipublikasi dalam

iklan politik Pilkada Jawa Tengah tahun

2015 yang dapat dikategorikan sebagai

bahasa pencitraan diri antara lain sebagai

berikut.

Page 13: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 69

a. Ora Korupsi-Ora Ngapusi

Ora Korupsi-Ora Ngapusi artinya

tidak akan korupsi dan tidak berdusta.

Pencitraan ini dimuat pada iklan politik

Pilkada calon Bupati Pekalongan nomor

urut 1. Isi janji tersebut dapat dilihat pada

spanduk pada gambar 9 berikut ini.

Gambar 9 (Kab. Pekalongan 1)

b. Pro Investasi

Bahasa pencitraan lain yang

dimuat dalam iklan politik Pilkada adalah

janji untuk bersikap pro terhadap

investasi. Pro terhadap datangnya

penanam modal untuk kemajuan

pembangunan. Bahasa pencitraan berupa

janji ini terdapat pada iklan calon Bupati

Boyolali nomor urut 1.

Gambar 10 (Kab. Boyolali 1)

c. Sukoharjo Baru, Makmur Tenan

Bahasa pencitraan yang lain

bertema kemakmuran. Janji yang dimuat

dalam iklan politik di Kabupaten

Sukoharjo saat Pilkada 2015 adalah

menciptakan Sukoharjo yang benar-benar

makmur (Makmur Tenan) bukan sekadar

kata-kata atau keinginan saja. Janji ini

dibuat oleh calon Bupati Sukoharjo

nomor urut 2 yang mencitrakan hal positif

tentang rencana mewujudkan Sukoharjo

yang benar-benar makmur.

Gambar 11 (Kab. Sukoharjo 2)

d. Wonosobo Aman dan Sejahtera

Keamanan dan kesejahteraan juga

menjadi salah topik bahasa pencitraan

yang dimuat dalam iklan politik Pilkada

di Kabupaten Wonosobo oleh paslon

nomor urut 2. Dalam iklan tersebut

memuat kalimat berbunyi “Kerja Sepenuh

Hati Membangun Wonosobo Aman dan

Sejahtera”. Jadi, selain janji untuk

mewujudkan Wonosobo yang aman dan

sejahtera, calon bupati juga membangun

cita positif yakni jika dirinya terpilih akan

bekerja sepenuh hati. Dua bentuk janji

sekaligus pencitraan diri inilah yang

menjadi bahan kampanye pasangan calon

ini dalam Pilkada. Pernyataan dari janji

tersebut dapat dilihat pada gambar 12

berikut ini.

Gambar 12 (Kab. Wonosobo 2)

e. Pemimpine Kerjo, Rakyate Rejo

Pemimpine Kerjo, Rakyate Rejo artinya

jika pemimpinnya bekerja sungguh-

sungguh maka rakyatnya akan sejahtera.

Inilah janji dari calon Bupati Purworejo

nomor urut 1 untuk masyarakat, yakni

akan bekerja sungguh-sungguh demi

kemakmuran rakyatnya.

Page 14: Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah ...pbsi.umk.ac.id/files/8_FAHRUDIN_EKO_HARDIYANTO_-_BAHASA_PENCITRAAN... · Alamat: Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59342

Universitas Muria Kudus SEMAI (Seminar Masyarakat Ilmiah) I 2018

“Mengungkap Kebenaran melalui Linguistik Forensik” ∣ 70

V. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas

dapat disimpulkan bahwa yakni terdapat

penggunaan bahasa pencitraan yang

dimuat pada iklan politik Pilkada Jawa

Tengah Tahun 2015 yakni citra diri calon

yang diwujudkan dengan kalimat

Ngayomi lan Ngayemi, Sitik Omonge

Akeh Kerjone, Aku Sing Ora Kelalen,

Cerdas Berbudi Luhur, Amanah, Muda-

Nasionalis-Religius, Ora Korupsi-Ora

Ngapusi, Pro Investasi, Sukoharjo Baru,

Makmur Tenan, dan Wonosobo Aman

dan Sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Asror, Abdul Ghoni .2015. “Bahasa

Pencitraan dalam Iklan

Kampanye Pilkada Kabupaten

Bojonegoro”. Jurnal Magistra

No. 92 Th. XXVII Juni 2015

Hasan, Kamaruddin. 2015. “Opini Publik

dan Pencitraan”. Handout

Komunikasi Politik

Kertanegara. 2013.“Gaya Retorika

Peserta Konvensi Presiden Partai

Demokrat dalam Membangun

Personal Branding melalui

Facebook”.Jurnal Communicare

Journal of Communication

Studies.Vol 2 No. 1 januari-Juni

2013.

Pinem, Kamarlin. 2014. “Kamuflase

Politik dalam Alat Peraga

kampanye”. Jurnal JUPIIS

Volume 6 No. 1 Juni 2014.

Simamora, Cut Medi Yanti. 2014.

“Penggunaan Bahasa Propaganda dalam

Wacana iklan Politik Pemilihan Caleg

2014 (Kajian Semiotik)”. Jurnal