pengaruh pemahaman tentang roh kudus terhadap disiplin

17
RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 8 Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin Rohani Mahasiswa STT Moody Daniel Goni STT Yestoya Malang [email protected] Abstrak Kualitas rohani yang baik ditentukan oleh pemahaman yang benar tentang pribadi Roh Kudus Di kalangan mahasiswa masih ada yang kurang memahami Roh Kudus, bahkan memiliki pandangan yang berbeda.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menjawab adanya pengaruh pemahaman tentang Roh Kudus terhadap disiplin rohani mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Yestoya Malangdengan menyebarkan angket yang terdiri dari butir-butir pertanyaan yang disusun dari indikator- indikator variabel X (Pemahaman tentang Roh Kudus) dan variabel Y (Disiplin rohani). Hasil uji hipotesis dengan korelasi sederhana menunjukkan bahwa pemahaman tentang Roh Kudus dan disiplin rohani mahasiswa STT Yestoya Malang memiliki hubungan yang positif tinggi, bahkan mendekati sangat tinggi pada rentang antara 0,600-0,799 tepatnya 0,725; besarnya pengaruh itu 52,6%, sedangkan 47,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain (variabel lain) yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Persamaan garis regresi Y = 9,706 + 1, 040 X berimplikasi bahwa setiap kenaikan 1 unit dari pemahaman tentang Roh Kudus menyebabkan Disiplin Rohani di kalangan Mahasiswa STT Yestoya Malang meningkat 1,040 kali. Kata kunci: Roh Kudus, Disiplin Rohani I. PENDAHULUAN Ajaran tentang Roh Kudus yang lebih daripada suatu pengaruh atau kuasa dari Allah yang meliputi pribadiNya, keillahianNya, dan karyaNya adalah penting dalam Alkitab (Brill, 2002) yang ditunjukkan dengan kata ganti orang “Dia” dan “-Nya” dan dalam gender maskulin (Yoh. 14:15,16,26; 16:7-14; 15:26-27; Corner, 2004). Selain itu, Roh Kudus memiliki sifat-sifat pribadi yaitu pikiran, emosi, dan kehendak. Roh Kudus mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam berpikir, karena Ia bisa dengan mudah mengetahui, mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, dan kemudian melakukan sesuai dengan kehendak Allah (Rm. 8:27; Daun, 2006). Roh Kudus mempunyai emosi (Ef. 4:30; 2Kor. 2:2,5) dan memberikan karunia-karunia Roh sesuai dengan yang dikehendaki-Nya (1Kor. 12:11; Daun, 2006). Sebutan-sebutan Pribadi pada Roh Kudus adalah “penghibur” dan “pembela” (Yoh. 14:16, 26; 15:26; 16:7), dan “penolong yang lain” (Corner, 2004). Roh Kudus mengerjakan 16 tindakan Pribadi (Patterson, 1996) yaitu berbicara (Why. 2:7, 11, 17, 29), menyelidiki segala perkara (1Kor. 2:10), menyatakan (I1Ptr. 1:21), menyaksikan (Yoh. 15:26), mengajar (Yoh. 14:26), memanggil dan menempatkan orang-orang dalam pekerjaan-Nya (Kis. 13:2; 20:28), memohon (Rm. 8:26), berseru (Gal. 4:6), memimpin (Rm. 8:14), mengatur (Kis. 16:6-7), menjadikan (Ayb. 33:4), menginsafkan (Yoh. 16:8), menyucikan (Rm. 15:16), menolong (Rm. 8:26), memberi karunia- karunia (1Kor. 12:7-11), dan mengerjakan mujizat-mujizat (Kis. 2:4; 8:13). Roh Kudus menerima segala perlakuan yang hanya bisa dilakukan kepada suatu pribadi yaitu dapat ditolak dan ditaati (Enns, 2003). Sebagai Pribadi ilahi Roh

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 8

Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin Rohani Mahasiswa STT Moody Daniel Goni STT Yestoya Malang [email protected]

Abstrak Kualitas rohani yang baik ditentukan oleh pemahaman yang benar tentang pribadi Roh Kudus Di kalangan mahasiswa masih ada yang kurang memahami Roh Kudus, bahkan memiliki pandangan yang berbeda.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menjawab adanya pengaruh pemahaman tentang Roh Kudus terhadap disiplin rohani mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Yestoya Malangdengan menyebarkan angket yang terdiri dari butir-butir pertanyaan yang disusun dari indikator-indikator variabel X (Pemahaman tentang Roh Kudus) dan variabel Y (Disiplin rohani). Hasil uji hipotesis dengan korelasi sederhana menunjukkan bahwa pemahaman tentang Roh Kudus dan disiplin rohani mahasiswa STT Yestoya Malang memiliki hubungan yang positif tinggi, bahkan mendekati sangat tinggi pada rentang antara 0,600-0,799 tepatnya 0,725; besarnya pengaruh itu 52,6%, sedangkan 47,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain (variabel lain) yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Persamaan garis regresi Y = 9,706 + 1, 040 X berimplikasi bahwa setiap kenaikan 1 unit dari pemahaman tentang Roh Kudus menyebabkan Disiplin Rohani di kalangan Mahasiswa STT Yestoya Malang meningkat 1,040 kali. Kata kunci: Roh Kudus, Disiplin Rohani

I. PENDAHULUAN

Ajaran tentang Roh Kudus yang lebih daripada suatu pengaruh atau kuasa

dari Allah yang meliputi pribadiNya, keillahianNya, dan karyaNya adalah penting

dalam Alkitab (Brill, 2002) yang ditunjukkan dengan kata ganti orang “Dia” dan “-Nya”

dan dalam gender maskulin (Yoh. 14:15,16,26; 16:7-14; 15:26-27; Corner, 2004).

Selain itu, Roh Kudus memiliki sifat-sifat pribadi yaitu pikiran, emosi, dan kehendak.

Roh Kudus mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam berpikir, karena Ia

bisa dengan mudah mengetahui, mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, dan

kemudian melakukan sesuai dengan kehendak Allah (Rm. 8:27; Daun, 2006). Roh

Kudus mempunyai emosi (Ef. 4:30; 2Kor. 2:2,5) dan memberikan karunia-karunia

Roh sesuai dengan yang dikehendaki-Nya (1Kor. 12:11; Daun, 2006).

Sebutan-sebutan Pribadi pada Roh Kudus adalah “penghibur” dan “pembela”

(Yoh. 14:16, 26; 15:26; 16:7), dan “penolong yang lain” (Corner, 2004). Roh Kudus

mengerjakan 16 tindakan Pribadi (Patterson, 1996) yaitu berbicara (Why. 2:7, 11, 17,

29), menyelidiki segala perkara (1Kor. 2:10), menyatakan (I1Ptr. 1:21), menyaksikan

(Yoh. 15:26), mengajar (Yoh. 14:26), memanggil dan menempatkan orang-orang

dalam pekerjaan-Nya (Kis. 13:2; 20:28), memohon (Rm. 8:26), berseru (Gal. 4:6),

memimpin (Rm. 8:14), mengatur (Kis. 16:6-7), menjadikan (Ayb. 33:4), menginsafkan

(Yoh. 16:8), menyucikan (Rm. 15:16), menolong (Rm. 8:26), memberi karunia-

karunia (1Kor. 12:7-11), dan mengerjakan mujizat-mujizat (Kis. 2:4; 8:13).

Roh Kudus menerima segala perlakuan yang hanya bisa dilakukan kepada

suatu pribadi yaitu dapat ditolak dan ditaati (Enns, 2003). Sebagai Pribadi ilahi Roh

Page 2: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 9

Kudus adalah Roh Kekekalan (Ibr. 9:13-14), Roh Kebenaran (Yoh. 15:26; 16:13),

Roh Kasih Karunia (Ibr. 10:28-29), Pembimbing, Penghibur (Yoh. 14:25-26). Istilah

“Pembimbing” (dalam bahasa Yunani, Parakletos) dapat dimengerti dengan arti

“berjalan beserta”. Dengan demikian, Roh Kudus yang disebut Parakletos, berarti

bahwa Roh Kudus adalah pribadi Allah yang berjalan beserta orang percaya (Sagala,

2010).

Roh Kudus memiliki sifat kekal (Ibr. 9:14; Graham, 1996), maha hadir (Mzm.

139:7), maha kuasa (Luk. 1:35; Bailey, 2004), maha tahu (1Kor. 2:10; Yoh.14:26).

Namun demikian, meskipun Roh Kudus adalah Pribadi Allah, Roh Kudus bukan

pribadi Allah Bapa dan juga bukan pribadi Allah Anak. Patterson (1996) memperjelas

perbedaan tersebut melalui beberapa ayat (Mat. 28:19; Yoh. 14:16; Yes. 48:16; Yoh.

16: 7,10; “Yoh. 16: 13-15; Ef. 2: 18; Yoh. 15: 26).

Roh Kudus sebagai satu pribadi selalu aktif melakukan peranan fungsionalnya

seperti dalam penciptaan, dalam tokoh-tokoh Alkitab serpeti dalam hidup Yusuf (Kej.

41:38), dalam kepemimpinan Musa (Bil. 11:17, 25), dalam Yosua sebagai pemimpin

Israel (Bil. 27:17, Ul. 34:9), dan Daud (1Sam. 16:13)., dalam penulisan Alkitab dan

dalam orang percaya (Kej. 1:2). Sudarmo (2009) menegaskan bahwa menciptakan

adalah perbuatan Allah Bapa (Why. 4:11; 1Kor. 8:6) di mana anak dan Roh juga aktif

(Yoh. 1:1-3; Kol. 1:15-17, Mzm. 3:3-6; 104:30) dalam kerjasama yang sempurna

(Horton, 2001).

Karya Roh Kudus bagi orang percaya dapat dilihat mulai dari ketika membawa

orang-orang datang kepada Kristus sehingga menjadi percaya dan juga pelayanan

lanjutan yang dilakukan oleh Roh Kudus terhadap orang-orang yang telah percaya

kepada Yesus. Roh Kudus bersaksi (Enns, 2003), menginsafkan dunia (Yoh. 16:8-

11), dalam kelahiran baru (Yoh. 3:3-8; Wesley, 2010), terus menyertai orang-orang

percaya. Patterson (1996) mengungkapkan bahwa Roh Kudus bersaksi bersama-

sama roh kita bahwa kita ini, anak-anak Allah (Rm. 8:16), mengadakan buah roh

(Gal. 5:22-23), memimpin anak-anak Allah (Rm. 8:14), memimpin orang-orang

percaya ke dalam segala kebenaran (Yoh. 16:13), menyatakan hal-hal yang

tersembunyi dari Allah dan tentang Kristus serta memuliakan Dia (Yoh. 16:14; 1Kor.

2:9-14), menolong dan memimpin di dalam doa (Yud. 20; Ef. 6;18), memberikan

pujian dan ucapan syukur dan memimpin kita untuk memuji dan mengucap syukur

(Ef. 5:18-20), menolong kita menyembah Allah (Flp. 3:3), menghibur orang-orang

percaya (Yoh. 15:26), dan menyertai kita selama-lamanya (Yoh. 14:16).

Disiplin rohani adalah aktifitas-aktifitas orang percaya yang dilakukan dalam

menabur benih dalam Roh (Gal. 6:8). Disiplin rohani menjadi bagian dari orang-

orang yang hidup di dalam Roh atau orang yang menjadi milik Kristus (Gal.

5:24). Coppedge (Foster, 1997) mengatakan bahwa seorang murid Kristus harus

membayar harga dari pengenalannya akan Tuhan dengan cara berkomitmen

menjalankan disiplin rohani; sebab relasi dengan Tuhan dapat dibangun melalui

disiplin rohani yang adalah kegiatan, sendiri maupun bersama, yang kita lakukan

sebagai cara untuk menempatkan diri kita di hadapan Tuhan agar Ia dapat bekerja di

dalam diri kita.

Dalam Perjanjian Lama, kata yang dipakai untuk menerangkan disiplin adalah

Page 3: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 10

yacar yang mengalami pergeseran arti dari admonish (mis: Mzm. 94:10, LAI:

menghajar; Ams. 9:7, LAI: mendidik), dan discipline (mis: Ul. 4:36, LAI: mengajar;

Ams. 3:11, LAI: didikan), menjadi chastise atau menghukum untuk kebaikan(mis: Im.

26:18, 28; Ams. 19:18). Kata disiplin juga dikaitkan dengan kata benda muwcar

yang digunakan dalam konteks mengkoreksi (Ams. 15:33, NASB: instruction) yang

akan memimpin kepada hikmat dan didikan. Pendisiplinan seorang anak oleh

ayahnya memberikan suatu analogi bagi pendisiplinan umat perjanjiannya (Ul. 8:5;

Ams. 3:11-12; cf. Ibr. 12:4-11). Dalam Perjanian Baru, kata kerja yang digunakan

paideuo, mendidik dalam konteks disiplin ilahi (Ibr. 12:6), dan kata benda paideia

memiliki kesamaan dalam pergeseran arti seperti yacar dan muwcar (Kis. 7:22) dan

(Ibr. 12:7).

Beberapa penjelasan di atas memperlihatkan bahwa setiap orang kristen

dituntut memiliki disiplin rohani (Luk. 9:23; Gal. 5:22-23) sebagai bukti dari kehidupan

yang dipimpin oleh Roh Kudus (Whitney, 2001) atasan dasar tiga alasan dan tiga

prinsip: mengabaikan disiplin rohani adalah sesuatu yang berbahaya, disiplin rohani

mewujudkan kemerdekaan rohani untuk dinikmati supaya menjadi serupa dengan

Kristus, dan menolong kita untuk menyenangkan hati Tuhan (Mrk. 1:35). Disiplin

tidak harus kaku dan menuntut kerja keras (1Kor. 9:27).

Whitney (2001), Foster (1997), dan Dwijayati (2004) meringkas disiplin rohani

sebagai bergaul akrab bersama dengan Firman Allah dalam Alkitab, berdoa,

beribadah, memberitakan Injil, melayani, tanggung jawab menggunakan waktu,

berpuasa, bersaat teduh, meditasi, menulis dalam buku harian, dan belajar,

berdasarkan kehidupan yang saleh, tulus dan sederhana, yaitu: kemurnian,

pernikahan, keayahan, persahabatan, pikiran, pengabdian, doa, ibadah, integritas,

lidah, pekerjaan, gereja, kepemimpinan, memberi, bersaksi, persekutuan dan

pelayanan. Adapun bentuk disiplin rohani dalam penelitian ini didasarkan pada buku

“Kambium: Berakar dalam Kristus” yang terdiri dari lima bentuk disiplin rohani, yaitu

Waktu teduh, Firman Tuhan, Doa, Bersekutu, dan Bersaksi.

Menurut Whitney (2001) waktu teduh itu untuk mengikuti jejak Tuhan Yesus

(Mat 4:1), mendengar suara Tuhan dengan lebih baik, mengungkapkan ibadah kita

kepada Tuhan (Hab. 2:20), mengungkapkan iman kepada Tuhan, memohon

keselamatan dari Tuhan (Rat. 3:25-26), dipulihkan secara jasmani maupun

rohani(Mrk. 6:31), mendapatkan kembali perspektif rohani, mencari kehendak Allah,

dan belajar mengendalikan lidah.

Selain bergaul akrab dengan Firman Tuhan (Whitney, 2001) yang sangat

penting bagi setiap pengikut Kristus sebab Firman Tuhan menuntun pada

keselamatan (2Tim. 3:15; 1Ptr. 1:23), menolong pertumbuhan (2Tim. 3:16),

memperlengkapi pelayanan (2Tim. 3:17;Kol. 3:16), doa merupakan nafas hidup

orang percaya (Abineno, 1994) dan hak istimewa anak Tuhan untuk berkomunikasi

dengan-Nya (Ibr. 10:19-22) dengan alasan berdoa karena perintah Allah (Luk. 18:1;

1Tes. 5:17), ajaran Tuhan Yesus (Luk. 11:1-2), teladan tokoh-tokoh dalam Alkitab

(Kej. 18:23,33), dan suatu undang-undang rohani (Freligh, 1999).

Bersekutu adalah berhubungan sebagai sesama anggota keluarga Tuhan

pada masa lalu, kini, dan depan, berdasarkan persaudaraan, pengajaran (Ef. 4:11-

Page 4: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 11

16), penyembahan bersama dalam roh dan kebenaran (Kol. 3:16), pelayanan dan

menjadi kesaksian. (Yoh. 13:34-35). Bersaksi, salah satu tugas gereja (Mat. 28:19-

20), berkaitan dengan pengabaran Injil tentang Yesus Kristus kepada orang-orang

berdosa agar mereka percaya dan beriman kepada Allah melalui dan menerima

Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat mereka, dan melayani Dia, Raja mereka di

dalam persekutuan gereja-Nya.Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa disiplin rohani merupakan bagian upaya hidup aktif dari orang

yang telah menjadi milik Kristus untuk makin menyerupai Kristus.

II. METODE

Paradigma penelitian ini menggunakan paradigma penelitian positivis yang

menekankan batasan operasional dan menekankan variabel bebas serta variabel

terikat dengan model pendekatan kuantitatif untuk mengumpulkan data (Subagyo,

2004). Pendekatan kuantitatif ini menggunakan metode korelasional dengan analisis

regresi untuk mendeteksi sampai sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor

berkaitan atau berkorelasi dengan variasi-variasi pada faktor lain, yang didasarkan

pada koefisien korelasi. (Subyantara dan Suwarto, 2007).Penelitian korelasional

yang digunakan adalah bivariate atau bivariete correlation, karena mengkorelasikan

hubungan dua variable (Sudjiono, 1997). Selain itu penelitian ini juga menggunakan

analisis regresi karena untuk melihat regresi variabel X terhadap variabel Y

(Kerlinger, 2007).Dengan demikian dapat diketahui bagaimana skor Y dipengaruhi

oleh skor X.

Berikutnya, Subagyo (2004) menyebutkan pernyataan Curry bahwa sebagai

pedoman umum, jika populasi di bawah 100 orang maka sampel 100%. Populasi

penelitian tesis ini adalah seluruh mahasiswa aktif Sekolah Tinggi Teologi Yestoya

Malang yang jumlahnya 41 orang dan seluruh populasi ini dijadikan responden

penelitian. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Teologi Yestoya Malang Jl

Raya Badut no 1-3sepanjang bulan Agustus 2011.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner

kepada responden untuk mendapatkan data empiris yang berhubungan dengan

hipotesis yang diajukan. Dalam menggunakan alat pengumpul data ini, peneliti

mendaftarkan variabel X dan variabel Y. Untuk variabel X adalah Pemahaman

Tentang Roh Kudus, sedangkan untuk variabel Y adalah Disiplin Rohani (Tabel 1

dan 2).

Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel X (Pemahaman Roh Kudus)

Indikator Item

Pribadi Roh Kudus 1,2,3,4,5,6,7

Keilahian Roh Kudus 8,9,10,11,12,13,14,15,16

Karya Roh Kudus 17,18,19,20,21,22,23,24

Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Y (Kenakalan Remaja)

Indikator Item

Page 5: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 12

Waktu Teduh 1,2,3

Firman Tuhan 4,5,6,7

Doa 8,9,10

Persekutuan 11,12,13,14

Kesaksian 15,16,17,18

Pada setiap variabel, Pemahaman Tentang Roh Kudus (X) dan Disiplin

Rohani (Y), daftar pertanyaan yang digunakan menggunakan skala Likert yang terdiri

dari lima tingkatan dengan skor 1 sampai 5 (Tabel 3).

Tabel 3 Skala Likert

Sikap Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu/netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Selanjutnya analisis data dengan beberapa uji coba statistik tentang instrumen

yang digunakan, yaitu uji validitas (untuk variabel Pemahaman tentang Roh Kudus

sebanyak 3 kali, dan variable Disiplin Rohani sebanyak 2 kali untuk menemukan

butir-butir pertanyaan yang valid) dan uji reliabilitas. Hasil uji validitas dan reliabilitas

dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Peneliti melakukan uji coba dengan menyebarkan angket kepada 30 puluh

orang responden. Hasil angket tiap butir soal dikorelasikan dengan skor total pada

penelitian uji coba ini. Uji validitas ini menggunakan pendekatan orthogonal, di mana

peneliti melakukan perhitungan sampai dengan ditemukannya butir-butir yang secara

bersamaan valid. Untuk itu perhitungan validitas ini dilakukan dengan beberapa kali

perhitungan yang disebut iterasi, di mana dalam iterasi orthogonal ditetapkan terlebih

dahulu rkriteriasebesar 0,361. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program

SPSS.

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 24 butir instrumen yang direncanakan,

setelah dilakukan uji validasi ternyata terdapat 9 butir yang tidak valid. Pada tabel 5

terlihat bahwa dari 15 butir instrumen masih terdapat 2 butir yang tidak valid. Setelah

dilakukan Iterasi Ortogonal tahap ketiga, maka diperoleh bahwa 13 butir instrumen

tersebut dinyatakan valid. Dengan demikian, instrumenuntuk variabel Pemahaman

tentang Roh Kudus selanjutnya dapat dipergunakan untuk pengambilan data sampel

di lapangan.

Table 4. Hasil Uji Validitas Tahap Pertama

Variabel Pemahaman Tentang Roh Kudus (X)

Rekapitulasi R hitung R tabel Status Butir

Page 6: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 13

Butir Nomor

1 0,492 0,361 Valid

2 0,632 0,361 Valid

3 0,487 0,361 Valid

4 0,046 0,361 Tidak valid

5 0,494 0,361 Valid

6 0,482 0,361 Valid

7 0,114 0,361 Tidak valid

8 0,345 0,361 Tidak valid

9 0,449 0,361 Valid

10 0,425 0,361 Valid

11 0,379 0,361 Valid

12 0,509 0,361 Valid

13 0,448 0,361 Valid

14 0,257 0,361 Tidak valid

15 0,366 0,361 Valid

16 - 0,361 Tidak valid

17 0,558 0,361 Valid

18 0,431 0,361 Valid

19 0,392 0,361 Valid

20 - 0,361 Tidak valid

21 - 0,361 Tidak valid

22 0,204 0,361 Tidak valid

23 0,109 0,361 Tidak valid

24 0,609 0,361 Valid

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Tahap Kedua

Variabel Pemahaman tentang Roh Kudus (X)

Rekapitulasi

Butir

Nomor

Lama

Nomor

Butir

Baru

R hitung r tabel Status Butir

1 1 0,544 0,361 Valid

2 2 0,670 0,361 Valid

3 3 0,562 0,361 Valid

5 4 0,553 0,361 Valid

6 5 0,434 0,361 Valid

9 6 0,487 0,361 Valid

10 7 0,332 0,361 Tidak valid

11 8 0,270 0,361 Tidak valid

12 9 0,600 0,361 Valid

13 10 0,457 0,361 Valid

Page 7: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 14

15 11 0,410 0,361 Valid

17 12 0,544 0,361 Valid

18 13 0,467 0,361 Valid

19 14 0,424 0,361 Valid

24 15 0,634 0,361 Valid

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Tahap Ketiga

Variabel Pemahaman tentang Roh Kudus (X)

Rekapitulasi Butir

Nomor Lama

Nomor

Butir Baru

R

hitung

r tabel Status

Butir

1 1 0,593 0,361 Valid

2 2 0,687 0,361 Valid

3 3 0,607 0,361 Valid

4 4 0,614 0,361 Valid

5 5 0,414 0,361 Valid

6 6 0,457 0,361 Valid

9 7 0,658 0,361 Valid

10 8 0,494 0,361 Valid

11 9 0,409 0,361 Valid

12 10 0,499 0,361 Valid

13 11 0,418 0,361 Valid

14 12 0,388 0,361 Valid

15 13 0,616 0,361 Valid

Hasil uji coba untuk variabel Y dapat dilihat dalam tabel 7dan 8 di bawah ini.

Pada tabel 7 terlihat bahwa dari 18 butir instrumen yang direncanakan, setelah

dilakukan uji validitas ternyata terdapat 2 butir yang tidak valid. Berdasarkan hasil

iterasi ortogonal kedua di atas terlihat bahwa semua butir ditemukan valid.Dengan

demikian, instrumen untuk variabel Disiplin Rohaniselanjutnya dapat dipergunakan

untuk pengambilan data sampel di lapangan.

Tabel 7 Hasil Iterasi Ortogonal Tahap Pertama

Variabel Disiplin Rohani (Y)

Rekapitulasi Butir

Nomor

R hitung R tabel

Status Butir

1 0,554 0,361 Valid

2 0,537 0,361 Valid

3 0,391 0,361 Valid

4 0,572 0,361 Valid

5 0,693 0,361 Valid

6 0,683 0,361 Valid

Page 8: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 15

7 0,638 0,361 Valid

8 0,664 0,361 Valid

9 0,290 0,361 Tidak valid

10 0,681 0,361 Valid

11 0,541 0,361 Valid

12 0,508 0,361 Valid

13 0,623 0,361 Valid

14 0,557 0,361 Valid

15 - 0,361 Tidak valid

16 0,420 0,361 Valid

17 0,700 0,361 Valid

18 0,583 0,361 Valid

Tabel 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tahap Kedua Variabel Disiplin Rohani (Y)

Rekapitulasi Butir

Nomor Lama

Nomor

Butir

Baru

R hitung r tabel Status Butir

1 1 0,564 0,361 Valid

2 2 0,547 0,361 Valid

3 3 0,397 0,361 Valid

4 4 0,573 0,361 Valid

5 5 0,697 0,361 Valid

6 6 0,694 0,361 Valid

7 7 0,660 0,361 Valid

8 8 0,670 0,361 Valid

10 9 0,678 0,361 Valid

11 10 0,538 0,361 Valid

12 11 0,489 0,361 Valid

13 12 0,614 0,361 Valid

14 13 0,546 0,361 Valid

16 14 0,424 0,361 Valid

17 15 0,706 0,361 Valid

18 16 0,573 0,361 Valid

Reliabilitas setiap variabel akan dihitung dengan menggunakan rumus Alpha.

Rumus Alpha mengacu pada perhitungan nilai varian (ragam) tiap butir soal dan

selanjutnya dikonsultasikan dengan indeks korelasi kritis. Menurut Nunally, apabila

Alpha Cronbach lebih besar dari 0.60, maka dapat dikatakan butir-butir instrumen

yang digunakan dalam penelitian reliabel (Ghozali, 2005). Penghitungan uji

reliabilitas dengan menggunakan program SPSS disajikan pada tabel 9 yaqng

menunjukkan bahwa jawaban responden baik variabel X maupun variabel Y

Page 9: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 16

memenuhi kriteria reliabilitas untuk digunakan dalam penelitian ini karena Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,60; perhitungan lengkap ada pada tabel 10 dan 11.

Tabel 9 Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Variabel Alpha Keterangan

X 0,750 reliabel

Y 0,866 reliabel

Tabel 10 Hasil Perhitungan Indeks Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,750 ,797 13

Tabel 11 Hasil Perhitungan Indeks Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,866 ,874 16

Analisis data yang direncanakan dalam penelitian ini meliputi tahap

mendeskripsikan data untuk setiap variabel, melakukan uji persyaratan analisis dan

menguji hipotesis.Deskripsi data setiap variabel penelitian, meliputi perhitungan

distribusi frekuensi data berdasarkan skala interval, histogram data tunggal,

perhitungan mean, median, modus, standar deviasi, range, minimum dan maksimum.

Uji persyaratan analisis merupakan persyaratan melakukan uji hipotesis dengan

korelasi, dan analisis regresi, yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji

normalitas meliputi menggunakan estimasi proporsi rumus Blom dengan pendekatan

P-P Plot atau Q-Q Plot, sedangkan uji linieritas dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi simpangan model (deviation from linearity) pada table Anova, dan

membandingkannya dengan alfa (α) 0,05. Jika lebih besar dari 0,05 maka model

dinyatakan linier demikian sebaliknya. Jika tidak linier maka dilakukan uji estimasi

kurva.

Uji hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: tolak H0 jika t

signifikan pada (α) < 0,05 (Pemahaman tentang Roh Kudus tidak berpengaruh

terhadap disiplin rohani mahasiswa STT Yestoya Malang). Uji hipotesis ini juga akan

Page 10: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 17

melihat hubungan dua variabel dengan menggunakan rumus korelasi product

moment. Koefisian korelasi atau r menunjukkan kuat tidaknya hubungan dua

variabel. Jika nilai r semakin mendekati - 1 atau 1 maka nilai hubungan hubungan itu

semakin kuat. Jika r semakin mendekati 0, maka nilai hubungan itu semakin tidak

kuat. Selain itu, uji hipotesis ini juga delengkapi dengan analisis regresi linear

sederhana untuk meperkirakan pengaruh X terhadap Y dengan menggunakan rumus

Y = a + bx. Besarnya pengaruh dari variabel X terhadap Y dilihat dari nilai koefisien

regresinya.

III. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Analisis dilakukan terhadap hasil angket kepada 41 mahasiswa STT Yestoya

Malang telah terisi semuanya. Deskripsi data variabel X adalah Mean 58,49, Median

61,00, Mode 61, Standar Deviasi 5,065, Varians 25, 656, Range 21, Minimum 44,

Maksimum 65 pada histogram dengan kurva normalnya sebagai berikut.

Deskripsi Data Variabel Y adalah Mean 70,56, Median 73, Mode 72, Standar

Deviasi 7, 270, Varians 52, 852, Range 25, Minimum 55, Maksimum 80 pada

histogram dengan kurva normalnya sebagai berikut.

Uji persyaratan analisis diperlukan sebagai persyaratan uji hipotesis dengan

korelasi maupun analisis regresi. Uji persyaratan tersebut meliputi dua hal yakni uji

normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan estimasi

proporsi dari Rumus Blom dengan pendekatan PP-Plot. Pada grafik PP-Plot akan

Page 11: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 18

terlihat akan terlihat adanya garis diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Jika suatu

data berdistribusi normal, maka data akan tersebar di sekeliling garisnormal tersebut.

Sesuai dengan output yang dihasilkan, maka grafik P-P Plot variabel

Pemahaman tentang Roh Kudus terlihat bahwa data tersebar di sekitar garis normal.

Ditinjau dari grafik detrended normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data variabel

tidak memperlihatkan pola tertentu. Dengan demikian disimpulkan bahwa Variabel

Pemahaman Tentang Roh Kudus memiliki distribusi normal atau dianggap

berdistribusi normal (gambar 1 dan 2).

Gambar 1 Grafik Normal P-P Plot variabel X

Gambar 2Grafik Detrended Normal P-P Plot Variabel X

Sesuai dengan output yang dihasilkan, maka grafik P-P Plot variabel Disiplin

Rohani terlihat bahwa data tersebar di sekitar garis normal. Dari grafik detrended

normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data variabel tidak memperlihatkan pola

tertentu. Dengan demikian disimpulkan bahwa Variabel Displin Rohani memiliki

distribusi normal atau dianggap berdistribusi normal (gambar 3 dan 4).

Gambar 3Grafik Normal P-P Plot Variabel Y

Page 12: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 19

Gambar 4Grafik Detrended Normal P-P Plot Variabel Y

Uji linieritas dilakukan untuk memastikan hubungan linear antara variabel X

dan variabel Y. Caranya dengan melihat nilai signifikansi simpangan model

(deviation from linearity) pada tabel Anova, dan membandingkannya dengan alfa (α)

0,05. Jika lebih besar dari 0,05 maka model dinyatakan linier demikian sebaliknya.

Jika tidak linier maka dilakukan uji estimasi kurva (tabel 12).

Tabel 12 Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Y

*

X

Between

Groups

(Combined) 1608,26

4

15 107,218 5,299 ,00

0

Linearity 1110,99

8

1 1110,998 54,909 ,00

0

Deviation from

Linearity

497,266 14 35,519 1,755 ,10

7

Within Groups 505,833 25 20,233

Total 2114,09

8

40

Berdasarkan tabel Anova di atas, diperoleh nilai Sig pada baris deviation from

linearity > 0,05, yaitu 0,107 sehingga data berpola linier. Jadi tidak perlu diuji lanjut

dengan estimasi kurva. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

Page 13: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 20

variabel bebas dan vairabel terikat adalah linier. Setelah melalui tahap uji normalitas

dan linieritas, dilakukan perhitungan pada uji hipotesis menggunakan analisis regresi

linier berganda.

Tabel 13 Hasil Perhitungan Korelasi Sederhana Antara X dengan Y Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

1 ,725a ,526 ,513 5,072

Berdasarkan table 13, ditemukan bahwa nilai rxy0,725 dan bernilai postif. Yang

berarti bahwa besarnya hubungan antara Pemahaman tentang Roh Kudus dengan

Disiplin Rohaniadalah 0,725. Hal itu menunjukkan hubungan yang erat antara

variabel Pemahaman tentang Roh Kudus dengan Disiplin Rohani karena berada

pada rentang yang tinggi yaitu antara 0,600 – 0,799. Arah hubungan keduanya

adalah positif, yang memperlihatkan bahwa semakin tinggi Pemahaman tentang Roh

Kudus akan membuat Disiplin Rohani meningkat.

Dari hasil analisis juga diperoleh nilai rxy2 yaitu0.526 atau 52.6%. Artinya besar

sumbangan variabel Pemahaman tentang Roh Kudus dalam membentuk variabel

Disiplin Rohani sebesar 52,6% sedangkan sisanyasebesar 47.4% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain. Uji signifikansi Regresi antara X terhadap Y dijelaskan dalam tabel

14.

Tabel 14 Uji Signifikansi Regresi antara X terhadap Y ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio

n

1110,998 1 1110,998 43,19

5

,000a

Residual 1003,099 39 25,720

Total 2114,098 40

Signifikansi regresi, F signifikan pada a < 0.05.

Berdasarkan tabel di atas dihasilkan F sebesar 43,195 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 maka

disimpulkan hubungan Pemahaman tentang Roh Kudus adalah signifikan terhadap

Disiplin Rohani pada α< 0,05.

Tabel 15 Uji signifikansi Korelasi sederhana antara X dengan Y Coefficients

a

Page 14: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 21

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constan

t)

9,706 9,293

1,04

4

,303

X 1,040 ,158 ,725 6,57

2

,000

Keadaan pada populasi, t signifikan pada a < 0.05

Persamaan regresi Y = 9.706 + 1.040 X

Jika dilihat dari populasi, diperoleh nilai t sebesar 6,572 dengan nilai

signifikansi pada α< 0,05. Berarti, korelasi antara variabel Pemahaman tentang Roh

Kudus dengan variabel Disiplin Rohani adalah sangat nyata dan sangat signifikan

pada nilai α< 0,05. Berarti, variabel Pemahaman tentang Roh Kudus secara

signifikan berpengaruh terhadap variabel Disiplin Rohani. Adapun persamaan garis

regresi dihasilkan Y = 9,706 + 1, 040 X. Artinya, setiap kenaikan 1 unit atau setiap

pemahaman para mahasiswa tentang Roh Kudus, maka Disiplin Rohani di kalangan

Mahasiswa STT Yestoya Malang meningkat 1,040 kali.

Uji hipotesis menyatakan bahwa H1 diterima dalam artian variabel

Pemahaman tentang Roh Kudus secara signifikan berpengaruh terhadap variabel

Disiplin Rohani pada nilai α< 0,05, dan besar hubungan kedua variabel itu berada

pada rentang antara 0,600-0,799 tepatnya 0,725, yang menunujukkan nilai keeratan

yang tinggi. Arah hubungan keduan variabel adalah positif yaitu semakin tinggi

pemahaman tentang Roh Kudus akan membuat disiplin rohani semakin meningkat.

Berdasarkan hasil pengolahan data statistik dinyatakan bahwa besarnya

pengaruh pemahaman tentang Roh Kudus terhadap disiplin rohani mahasiswa STT

Yestoya Malang adalah 52,6 %. Dari sini disimpulkan bahwa ada hal-hal lain juga

yang mempengaruhi disiplin rohani mahasiswa yang besarnya adalah 47,4 %.

Hasil persamaan garis regresi yang didapat yaitu Y = 9,706 + 1,040 X,

menunjukkan bahwa setiap kenaikan I unit atau setiap pemahaman para mahasiswa

tentang Roh Kudus meningkatkan disiplin rohani di kalangan Mahasiswa STT

Yestoya Malang sampai 1,040 kali.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis temuan peneliti menyimpulkan adanya hubungan yang

positif antara pemahaman tentang Roh Kudus dengan disiplin rohani mahasiswa

STT Yestoya Malang sebesar 0,725 secara statistik. Adapun besarnya pengaruh

tersebut adalah 52,6% dengan persamaan garis regresi dihasilkan Y = 9,706 + 1,

040 X. Artinya, setiap kenaikan 1 unit dari pemahaman para mahasiswa tentang Roh

Kudus, maka Disiplin Rohani di kalangan Mahasiswa STT Yestoya Malang

meningkat 1,040 kali, dan bahwa semakin tinggi pemahaman tentang Roh Kudus

Page 15: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 22

mahasiswa maka disiplin rohaninya juga meningkat.

Temuan di atas menelorkan beberapa saran, antara lain ialah perlu

ditingkatkan pemahaman tentang Roh Kudus bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi

Teologi Yestoya Malang melalui pengajaran tentang Studi Perjanjian Baru, Teologi

Sistematika, dan Pneumatologi sejak semester awal dan melalui seminar serta

khotbah tentang Roh Kudus. Selain itu, mahasiswa mau mengembangkan disiplin

rohani pribadi mereka melalui sarana waktu teduh, pembacaan dan perenungan

Firman Tuhan, doa, persekutuan dan kesaksian. Terakhir, Pembantu Ketua bidang

kemahasiswaan STT Yestoya perlu mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan disiplin rohani mahasiswa, seperti: doa bersama, ibadah bersama,

retreat mahasiswa, praktek PI secara berkala dan teratur.

Referensi

Bailey, Brian J. Roh Kudus Sang Penghibur. Jakarta: Nafiri Gabriel, 2004. Brill, J.W. Dasar Yang Teguh. Bandung: Kalam Hidup, 2002. Conner, Kevin J. Pedoman Praktis Tentang Iman Kristen. Malang: Gandum Mas,

2004. Daun, Paulus. Kristologi, Pneumatologi. Manado: Yayasan Daun Family, 2006. Enns, Paul. The Moody Hand Book. Malang: SAAT, 2003. Foster, Richard dan kawan-kawan, Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen. Malang:

Gandum Mas, 1997. Freligh, Harold M. Delapan Tiang Keselamatan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup,

1999. Ghozali Imam, Analisis Multi Variate dengan Program SPSS.Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2005. Horton,Stanley M. Oknum Roh Kudus. Malang: Gandum Mas, 2001. Hughes, Kent R. Laki-Laki Saleh.Bandung: Kalam Hidup, 2000. Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behaviorial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2007. Patterson, W.W. Pokok-Pokok Pelajaran Tentang Roh Kudus. Pare: Dep Lit & M.M

MP-GPdI, 1996. Sagala, Mangapul. Roh Kudus dan Karunia-Karunia Roh. Jakarta: Perkantas, 2010. Subagyo, Andreas B. Pengantar Riset Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Yayasan

Kalam Hidup, 2004. Subyantoro, Arif dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial. Yogyakarta:

ANDI, 2007. Sudarmo, R. Ikhtisar Dogmatika. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada,

1997. Whitney, Donald S. Sepuluh pilar Penopang Kehidupan Kristen. Bandung: Lembaga

Literatur Baptis, 2001. Why. Dwijayati, http://perkantasjatim.org/index.php?, akses internet tgl 12

Agustus 2011.

http://perkantasjatim.org/index.php?g=articles&id=32, akses internet tgl 12 Agustus 2011. http://www.sabda.org/pesta/prk_pel01, Akses internet, tgl 12 Agustus 2011.

Page 16: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 23

http://labpemuridan.perkantasjatim.org/labartikel.php?kodeartikel=artikel1&proses=1, akses internet tgl 12 Agustus 2011.

Page 17: Pengaruh Pemahaman Tentang Roh Kudus Terhadap Disiplin

RHEMA (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) Vol. 5 No. 2 Desember 2019 // ISSN: 2716 0548 (e) 27164306 (p) | 24