titik nyala

13
TITIK LELEH DAN TITIK NYALA ( PENENTUAN TITIK LELEH DAN TITIK NYALA SUATU ZAT ) I. TUJUAN Setelah melakukan percobaan diharapkan : Dapat menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat penentu titik leleh Dapat menetapkan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Alat-alat yang digunakan : Untuk penentuan titik leleh a. Pipa Kapiler b. Pipa Gas c. Kaca Arloji d. Spatula e. Alat penentu titik leleh ( Digital Melting Point Apparatus ) Untuk penentuan titik nyala a. Gelas kimia b. Pipet ukur 10 ml , 25 ml c. Bola Karet d. Termometer e. Alat penentu titik nyala ( Flash Point Tester) 2. Bahan-bahan yang digunakan :

Upload: meilani-kharlia-putri

Post on 18-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

TITIK LELEH DAN TITIK NYALA( PENENTUAN TITIK LELEH DAN TITIK NYALA SUATU ZAT )

I. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan diharapkan :

Dapat menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat penentu titik leleh

Dapat menetapkan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Alat-alat yang digunakan : Untuk penentuan titik leleh

a. Pipa Kapiler

b. Pipa Gas

c. Kaca Arloji

d. Spatula

e. Alat penentu titik leleh ( Digital Melting Point Apparatus ) Untuk penentuan titik nyala

a. Gelas kimia

b. Pipet ukur 10 ml , 25 ml

c. Bola Karet

d. Termometer

e. Alat penentu titik nyala ( Flash Point Tester)

2. Bahan-bahan yang digunakan :

Untuk penentuan titik leleh

a. Asam Oksalat

b. Asam Benzoat

Untuk penentuan titik nyala

a. Pherol

b. Asam asetat glacial

c. Parafin atau Oli ( motor atau mobil )

III. DASAR TEORI

Titik leleh atau titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu dimana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair, sedangkan titik nyala adalah suatu angka yang menyatakan suhu terendah dari suatu larutan dimana akan timbul penyalaan api sesaat apabila pada permukaan larutan tersebut didekatkan pada nyala api. Titik nyala

Titik nyala adalah Temperatur terendah di mana campuran senyawa

dengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka (Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup.Klasifikasi dari titik nyala

1. Bahan bakar cair yang mudah menyala (yang punya titik nyala dibawah 37.8 derajatCelcius dan tekanan uap tidak lebih dari 2.84 kg/cm2), terbagi:a) Kelas IA, punya titik nyala dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik didih dibawah 37.8 derajat Celcius

b) Kelas IB, punya titik nyala dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik didih sama atau diatas 37.8 derajat Celcius

c) Kelas IC,punya titik nyala sama atau diatas 22.8 derajat Celcius dan titik didih dibawah 60 derajat Celcius

2. Bahan bakar cair mudah terbakar (yang punya titik nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius), terbagi :

a) Kelas IIA, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius titik didih dibawah 60 derajat Celcius

b) Kelas IIB, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius dan titik didih dibawah 93 derajat Celcius

c) Kelas IIC, punya titik nyala sama atau diatas 93 derajat Celcius.

Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudara meningkat.

Jika titik nyala lebih rendah dari temperatur cairannya maka uap diatas permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih rendah dari titik nyala adlah lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya labih dari titik nyala Titik leleh

Titik leleh perlu diketahui karena bagi bahan bahan yang padat pada temperatur biasa, diperkirakan karakteristiknya sama dengan karakteristik cairan yang dapat terbakar, kalau benda padat ini meleleh.Titik leleh itu sendiri berarti temperatur di mana padatan menjadi cairan pada tekananIV. LANGKAH KERJA

Untuk Penentuan Titik Leleh :1. Menggerus bahan atau sampel yang telah diketahui titik didihnya sebelumnya, kemudian diletakkan dikaca arloji.

2. Memasukkan sampel kedalam pipa kapiler, kemudian memadatkannya dengan cara menjatuh-jatuhkan pipa kapiler tersebut didalam pipa atau semacamnya yang lebih besar secara berulang-ulang

3. Meletakkan pipa kapiler pada bagian pemanasan pada alat penentu titik leleh.

4. Menyalakan pemanas alat penentu titik leleh.

5. Mengatur pemanasan dengan mengatur tombol coarse temperature contro serta fine temperatur control, sehingga kecepatan pemanasan menunjukkan kenaikan suhu 1-2C per menit atau sesuai dengan dengan kartu penunjuk yang ada pada bagian alas tersebut

6. Mengamati sampel yang diselidiki, menekan tombol display( display hold control) pada saat sampel meleleh.

7. Membaca suhu atau titik leleh yang tertera pada alat. Untuk Penentuan Titik Nyala :

1. Membersihkan alat yang akan dipakai untuk menghilangkan sisa-sisa minyak atau 2. Mengisi bejana logam dengan zat yang akan ditentukan titik nyalanya sampai dengan tanda batas, kemudian menutup kembali bejanatersebut dengan penutupnya, lalu memasang stirer.

3. Memasang kabel penyambung arus dan menghubungkan selang gas pembakar.

4. Menyalakan gas pembakar, kemudian mengatur nyala apinya.

5. Menyalakan pemanas listriknya.

6. Mengatur pemanasan (pemanas listrik) sedemikian rupa sehingga kenaikan suhu pemanasan kira-kira 50C per menit. Jika termometer sudah menunjukan suhu 150C sebelum titik nyala yang diperkirakan, maka melakukan test nyala dengan cara sebagai berikut : Memutar tombol pembakar sehingga api gas masuk kedalam bagian atas bejana logam yang berisi zat yang sedang dites, dan melakukan setiap selang kenaikan suhu 10C selama kira-kira 1 detik, sampai uap zat yang sedang di tes terbakar. Maka pada saat pertama kaliuap zat terbakar, suhu di thermometer menunjukan titik nyala dari zat tersebut. Test nyala ini harus jelas dan diatur untuk jarak 44 mm dan pada saat dilakukan tes ,nyalakan kecepatan pemanasan dikurangi menjadi 3-40C per menit.7. Mematikan kembali alat penentu titik nyala dan menyimpan kembali zat yang sudah dites serta membersikan logam bejana.

V. DATA PENGAMATAN Titik leleh

NoBahan titik leleh

Yang digunakanTemperatur titik leleh secara

teoritisTemperatur titik leleh percobaan

1Asam Oksalat1010C1070C

2Asam Benzoat121-1230C1230C

VI. PERHITUNGAN

% Kesalahan Asam oksalat (1010C) secara teori titik lelehnya maka, % kesalahannya :

P T x 100 %

P

= 1070C 1010C x 100 %

1010C

= 5,94 %% Kesalahan Asam benzoat (210C-1230C) secara teori titik lelehnya, maka % kesalahannya yang 1210C = P T x 100 %

P

= 1230C 1210C x 100 %

1230C

= 1,62 %Sedangkan titik leleh Asam benzoat yang 1230C secara teori sama temperaturnya dengan titik leleh secara percobaan.

VII. ANALISIS PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa :

Pada saat memasukkan zat padat ke pipa kapiler diusahakan untuk tidak ada udara yang masuk dengan cara memadatkan zat, dengan menjatuhkan pipa kapiler yang berisi zat padat tersebut didalam pipa gelas secara berulang-ulang, karena jika ada rongga udara maka dapat mempercepat pelelehan sehingga hasilnya kurang akurat.

Pada penentuan titik leleh ini menggunakan zat asam oksalat dan asam benzoat, pada saat percobaan kecepatan pemanasan diatur sehingga kenaikkan suhu 1-20C per menit atau sesuai kartu petunjuk yang ada. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang teliti dan penentuan titik leleh ditandai dengan melelehnya zat tersebut.

Dari data percobaan dapat diketahui terjadi perbedaan antara titik leleh secara teoritis dan praktik. Hal ini dikarenakan pada saat pengerjaan mungkin yang kurang teliti dan dimungkinkan juga kondisi alat yang kurang baik dan sampel zat yang mengalami perubahan pada saat kondisi udara terbuka karena terlalu lama dibiarkan.VIII. PERTANYAAN

1. Tuliskan definisi titik leleh dan titik nyala suatu zat ?

2. Jelaskan mengapa kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat ?

JAWAB

1. Titik leleh adalah temperatur minimal yang dimiliki oleh suatu bahan untuk berubah dari fase padat menjadi cair.Titik nyala adalah temperatur maksimal yang dimiliki suatu bahan untuk menghasilkan uap atau gelembung yang dapat menyebabkan timbulnya percikan atau nyala api.

2. Kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat agar kita dapat mengetahui sifat zat itu, sehingga mempermudah kita dalam melakukan penelitian terhadap suatu zat. Dalam penelitian kita dapat mengetahui batas pemanasan yang harus kita berikan agar nantinya zat tersebut tidak meleleh ataupun menyala yang dapat menimbulkan kecelakaan.

IX. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Besarnya titik leleh Asam oksalat secara praktik adalah 1070C sedangkan Asam benzoat adalah 1230C

% Kesalahan Asam oksalat yaitu 5,94% (1010C)

% Kesalahan Asam benzoat yaitu 1,62 % untuk titik leleh (1210C)

Untuk titik leleh temperatur 1230C secara teoritis dan praktik didapat hasil yang sama.DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet . 2013.Buku penuntun praktikum kimia fisika. Teknik Kimia. Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.Petunjuk pemakaian alat penentu titik leleh ( digital melting point apparatus ) dan titik nyala (Flash Point Tester).

Http : // Hilda-rosalina.blogspot.com /2012/06/laporan-praktikum-titik-leleh-dan-titik-nyala.html.

GAMBAR ALAT

Pipa Kaca

Pipa Kapiler

Spatula

Manual Melting Point Apparatus Korek Api

MortarGAMBAR ALAT

Pipa Kapiler Pipa Kaca

Spatula Manual Melting Point Apparatus

Korek api

Mortar