tinjauan pustaka basal sel karsinoma

Upload: marianymelati

Post on 03-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    1/15

    TINJAUAN PUSTAKA

    BASAL CELL CARCINOMA

    Anatomi Kulit

    Kulit (dikenal sebagai integumen umum).Secara anatomis kulit dibagi menjadi tigalapisan, yaitu:

    Epidermis

    Epidermis terutama terdiri dari sel sel khusus yang melakukan fungsi vital.

    Dermis

    Dermis terdiri dari matriks ekstraseluler yang menyediakan dukungan untuk

    jaringan yang kompleks seperti saraf, pembuluh darah, dan struktur adneksa.

    Membrane basalis.

    Membrane basalis memenuhi fungsi fungsi biologis termasuk organisasi

    jaringan, persediaan faktor pertumbuhan dan penghalang selektif semipermeabel.

    Epidermis

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    2/15

    Mempunyai ciri yaitu perdarahannya sedikit dan lapisannya tipis. Terutama terdiri dari

    keratinosit, epidermis yang bersifat dinamis, berlapis lapis sel yang matang. Dari lapisan

    internal sampai lapisan eksternal terdiri dari :

    1. Stratum basale/Germinativum

    o Terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.

    o Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.

    o Lapisan terbawah dari epidermis.

    o Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi

    kulit dari sinar matahari)

    Sel basal adalah mitosis aktif, sel tunggal yang terakhir yang dibedakan keratinosit pada

    struktur dasar dari epidermis. Sebagai sel basal, mereka meninggalkan lamina basalis untukmemulai diffrensiasi dan migrasi ke atas. Pada lapisan spinosus keratinosit dihubungkan oleh

    tonofibrils dan memproduksi keratin. Sebagai sel sel yang naik ke atas, mereka kehilangan

    kemampuan mitosis mereka. Dengan masuk ke dalam lapisan granular, sel menumpuk pada

    granula keratohyalin. Pada lapisan tanduk, keratinosit yang sudah tua, kehilangan hubungan

    interseluler dan tempatnya. Dari lapisam basal sampai menuju tempatnya, keratinosit

    mempunyai waktu transit kira kira 40 56 hari.

    2. Stratum spinosum

    o Lapisan epidermis yang paling tebal.

    o Terdiri dari sel polygonal

    o Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.

    3. Stratum Granulosum

    o Sitoplasma mengandung granula

    4. Stratum lucidum

    o Lapisan sel-sel mati tanpa inti sel

    5. Stratum corneum

    o Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

    Dermis

    Mempunyai perdarahan yang lebih banyak dari epidermis dan lapisannya tebal. Pada

    dermis terdapat nervus sensorik, folikel rambut, kelenjar ( sebasea, holokrin, keringat,

    apokrin, dan jaringan ikat ). Dermis juga terbagi atas dua lapisan, yaitu :

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    3/15

    Lapisan luar atau lapisan papiler yang terdiri dari serat serat kolagen dan

    retikular, berisi substansia dasar.

    Lapisan dalam atau lapisan retikuler yang dibentuk oleh serabut serabut

    kolagen padat, kasar dan bercabang cabang yang sejajar dengan permukaan

    kulit.

    Dermis sebagian besar terdiri dari protein struktural dan komponen struktural.

    Kolagen, protein fungsional utama dalam dermis. Tropocolagen, preskursor kolagen,

    terdiri dari tiga rantai polipeptida ( hydroxyprolin, hidroksilin, dan glisin ). Molekul

    panjang kemudian saling melintasi untuk satu sama lain membentuk serat kolagen. Dari

    tujuh struktural kolagen yang berbeda, kulit terutama mengandung sebagian besar tipe

    serat retikulin kolagen, tapi ini hanya di zona membrane basal dan daerah perivaskuler.

    Serat elastik mampu melawan kekuatan peregangan, serat serat ini memungkinkan

    kembali ke bentuk awal setelah kulit mengalami respon stress deformitas.

    Suplai darah ke dermis didasarkan pada jaringan yang rumit dari pembuluh darah

    yang memberikan aliran untuk struktur yang dangkal, serta mengatur suhu tubuh. Ini

    dicapai dengan bantuan saluran pembuluh darah vertical yang menghubungkan dua

    pleksus horizontal, salah satu dalam dermis papiler dan yang lainnya di subkutan.

    Sensasi kulit dicapai melalui aktivasi pleksus serabut otonom dari kulit yang

    bersinapsis untuk kelenjar keringat, erector pili, dan pembuluh darah. Serabut ini juga

    terhubung ke reseptor sel hidup yang menyampaikan informasi dari kulit kembali ke

    sistem syaraf pusat. Meissner, ruffini, dan Pacini yang mengirimkan informasi pada

    tekanan lokal, getaran, sentuhan, suhu, nyeri, dan gatal.

    Adneksa Kulit

    Kulit memiliki tiga struktur utama, yaitu :

    Kelenjar ekrin

    Kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin merupakan kelenjar sederhana, tubuler, melingkar

    pada dasar dermis. Keringat yang diproduksi kelenjar ekrin yang terletak di seluruh

    tubuh, tetapi banyak terkonsentrasi pada telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    4/15

    kening, kecuali bibir dan bagian tertentu genitalia eksterna. Kelenjar ekrin merupakan

    regulator suhu tubuh. Kelenjar ini tidak berbau ( odorless ).

    Kelenjar pilosebasea

    Kelenjar apokrin.

    Kelenjar apokrin banyak terdapat pada kelopak mata dan ketiak, yang mempunyai bau

    yang khasbila terjadi dekomposisi oleh bakteri. Folikel rambut tubuh sejak 3 bulan

    intrauterine. Folikel rambut merupakan mitosis aktif germinal center yang

    memproduksi rambut. Bersama dengan dengan minyak, yang disekresikan oleh

    kelenjar sebasea, kedua struktur tersebut membentu unit pilosebasea. Selain

    memproduksi rambut, folikel rambut juga mempunyai beberapa fungsi penting.

    Folikel rambut berisi persedian sel induk pluripotent penting dalam produktivitas

    epidermis. Sel sel ini mampu mengekspansi daerah sekitarnya untuk menggantikan

    sel yang hilang atau rusak serta menggantikan kelangsungan epidermis setelah

    terluka. Sebagai contoh, dalam skin graft kulit, folikel rambut yang tersisa

    memberikan pasokan untuk meregenerasi keratinosit, untuk meregenerasi epidermis

    dan mengembalikan integritas kulit. Kelenjar sebasea menghasilkan cairan seperti

    minyak yang berfungsi untuk lubrikasi rambut dan kulit serta menjaga

    kelembabannya. Banyak pada dahi, pipi dan hidung.Lapisan bawah dermis yang

    terdiri dari lemak disebut hypodermis atau subdermis atau subkutis.

    Fungsi kulit secara umum:

    perlindungan terhadap mekanik, kimia, osmotik, termal, kehilangan air, dan invasi

    mikroba.

    Permeabilitas selektif terhadap berbagai zat kimia

    Proses Biosintesis (misalnya, prekursor vitamin D dibawah pengaruh sinar ultraviolet)

    Target berbagai hormon (mengatur pigmentasi,sekresi, turgidity,dll)

    Regulasi panas melalui sirkulasi, kelenjar keringat, jaringan adiposa.

    Reservoir darah, lemak dan air, (turgor).

    Ekskresi metabolit (keringat)

    Organ sensorik dan refleks reseptif.

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    5/15

    Definisi

    Basal Cell Carcinoma (BCC) adalah neoplasma ganas yang berasal dari sel-sel non

    keratinosit yang berasal dari lapisan basal epidermis dan jenis kaknker kulit yang paling

    sering mengenai manusia.

    WHO mendefinisikan Basal Cell Carcinoma secara histologi sebagai tumor kulit yang

    invasif lokal, penyebarannya lambatdan jarang bermetastase, berkembang di epidermis atau

    folikel rambut, secara fakta, sel-sel perifer tersebut biasanya mirip dengan sel-sel basal dari

    epidermis . Tumor berasar dari sel lapisan basal atau dari lapisan luar sel folikel rambut yang

    paling sering muncul pada daerah-daerah yang sering terpapar sinar matahari.BCC biasanya

    tumbuh lambat dan jarang bermetastase, akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan lokal

    yang nyata apabila dibiarkan atau diterapi dengan tidak adekuat.

    Epidemiologi

    Angka kejadian BCC jauh lebih besar pada laki-laki dari pada perempuan. Hal ini

    mungkin mencerminkan suatu tingkat yang lebih tinggi paparan sinar matahari dari laki-laki

    karena pola kerja.Sebuah studi Minnesota memberikan angka kejadian tahunan untuk laki-

    laki dan wanita adalah masing-masing 175 dan 124 per 100.000. Namun, kejadian pada

    wanita meningkat karena perubahan mode pakaian diluar rumah dan waktu yang dihabiskan

    akibat pola rekreasi atau pekerjaan tertentu. Survei di Australia menunjukkan bahwa kejadian

    baru penderita BCC primer baru meningkat 1,5 % dalam 10 tahun dan lebih dari 700 orang

    per 100.000 orang menderita BCC multipel. Kejadian BCC meningkat menurut usia dan lebih

    sering terjadi pada orangtua. Lebih dari 90 % dari BCC yang terdeteksi terdapat pada pasien

    yang berusia 60 tahun atau lebih.

    Etiopatogenesis

    Etiologi dan faktor resiko dari KSB dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1. Faktor Eksogen

    Radiasi ultraviolet adalah penyebab BCC paling penting dan paling sering. Radiasi

    ultraviolet gelombang pendek, Ultraviolet B, 290-320 nm, yang menyebabkan

    sunburn, lebih sering menyebabkan BCC dibandingkan ultraviolet gelombangpanjang, ultraviolet B, 320-400 nm.

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    6/15

    Radiasi lain, yaitu sinar X dan sinar grenz juga berhubungan dengan terjadinya BCC

    Paparan arsen lewat obat-obatan, pekerjaan atau diet. Kontaminasi air sering

    menyebabkan ingesi arsen

    Pengobatan dengan imunosupressan jangka panjang juga dapat meningkatkan resikoBCC. Oleh karena itu, penerima transplantasi organ atau sel stem mempunyai resiko

    tinggi hidup untuk menderita BCC

    Adanya trauma, jaringan parut, luka bakar juga dapat menimbulkan BCC

    2. Faktor Endogen

    Kulit tipe 1, rambut kemerahan atau keemasan dengan anak mata berwarna hijau atau

    biru telah menunjukkan faktor resiko yang tinggi untuk terdinya BCC, dengan

    perkiraan ratio 1;6 perkembangan BCC dilaporkan lebih sering terjadi setelahfreckling pada usia anak dan setelah sunburn hebat pada usia anak.

    Xeroderma pigmentosum : Penyakit autosomal resesif ini dipicu oleh faktor

    pendedahan pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen dan akhirnya menjadi

    BCC. Efeknya berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menginduksi kerusakan

    DNA karena ultraviolet.

    Sindrom nevoid BCC (Sindrom nevus sel basal, sindrom Gorlin): BCC muncul pada

    keadaan autosomal dominan, timbul pada usia muda. Biasanya terdapat odontogenikkeratosistik, plitting palmoplantar, kalsifikasi intracranial dan kelainan tulang iga.

    Biasa juga timbul tumor seperti meduloblastoma, meningioma dan ameloblastoma.

    Sindrom Bazex:terdapat atropoderma folikuler (tanda-tanda ice pick, khususnya pada

    dorsal tangan), BCC multipel dan anhidrosis lokal.

    Terdapat riwayat kanker kulit non melanoma sebelumnya. Insiden kanker kulit

    nonmelanoma adalah 35 % pada 3 tahun pertama dan 50% pada 5 tahun kedua

    setelah dignosis awal kanker kulit.

    Aspek terpenting darei BCC adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel tumor

    epithelial berasal dari sel primitif selubung akar rambut sementara komponen stroma

    menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan substansia dasar

    yang sebagian besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen

    ini saling ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang lainnya.

    Hubungan ketergantunan ini sifatnya sangat unik, hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa

    KSB sangat jarang bermetastasis dan mengapa pertumbuhan BCC pada kultur sel dan

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    7/15

    jaringan sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan

    komponen sel dan stroma didalamnya sulit memasuki sistem limfatik ataupun sistem

    vaskular. Dan inilah yang membedakan antara BCC dengan melanoma maligna dan

    karsinoma sel skuamosa yang keduanya sering mengadakan metastase

    Beberapa gen telah dikaitkan dengan perkembangan BCC. Sitokrom 450 (CYP) dan

    glutathione S-Transferase (GST), keduanya terlibat dalam berbagai macam detoksifikasi

    mutagen. Polimorfisme spesifik dalam supergen ini telah diidentifikasi, khususnya GSTM1,

    GSTT1, GSTP1 dan CYP2D6 dapat juga berhubungan dengan pengembangan beberapa KSB

    multiple. Sindrom nevus sel basal terjadi karena adanya mutasi gen PTCH yang terletak pada

    kromosom 9q22. Gen PTCH adalah homolog manusia dari drosophilia patched gene,

    mengatur jalur Hedgehog secara negatif melalui penghambatan SMO, dan merupakan protein

    transmembran, KSB sporadik juga telah ditunjukkan memiliki mutasi PTCH lebih dari 68%

    kasus. Mutasi pada tumor supresor gen p53 menyebabkan inaktifassi gene tersebut dan

    perkembangan resistensi tumor terhadap apoptosis. Sekitar 53 % dari BCC mungkin memiliki

    mutasi alel tunggal dari gen p53. Tipe kulit berhubungan dengan polimorfisme reseptor

    melanocortin (MCR1) dan merupakan faktor risiko independen terjadinya BCC. Warna mata

    dan fungsi tanning juga terkait dengan polimorfisme di tirosinase dan merupakan salah satu

    resiko terjadinya BCC.

    Klasifikasi dan Stadium Karsinoma

    Tumor Primer (T)

    Tx Tumor primer tidak dapat dinilai

    T0 Tidak ada bukti tumor primer

    Tis Karsinoma in situT1 Diameter tumor 2 cm

    T2 Diameter tumor 2-5 cm

    T3 Diameter tumor > 5 cm

    T4 Tumor menginvasi struktur extradermal dalam (yaitu: tulang rawan,

    otot rangka atau tulang.

    Limfonodus Regional (N)

    Nx Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai

    N0 Kelenjar getah bening regional tidak metastasis

    N1 Kelenjar getah bening regional metastasis

    Metastasis (M)

    Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    8/15

    M0 Metastasis jauh tidak ada

    M1 Metastasis jauh

    Stadium

    Stadium 0 Tis N0 M0

    Stadium I T1 N0 M0

    Stadium II T2 N0 M0T3 N0 M0

    Stadium III T4 N0 M0

    Semua T N1 M0

    Stadium IV Semua T Semua N M1

    Faktor Risiko Kambuh Lokal Berdasarkan Karakteristik Tumor Primer

    FAKTOR RISIKO RENDAH RISIKO TINGGI

    Lokasi

    - Badan dan ekstremitas < 20 mm 20 mm

    - Dahi dan leher < 10 mm 10 mm

    - Wajah < 6 mm 6 mm

    Batas Tegas Tidak tegas

    Insidensi Primer Berulang

    Imunosupresi Negatif Positif

    Sebelum terapi

    radiasi/peradangan kronik

    Negatif Positif

    Laju pertumbuhan yang cepat Negatif Positif

    Gejala-gejala neurologis Negatif Positif

    Diferensiasi Ya Sedang atau buruk

    Perineural/Invasi vascular Negatif Positif

    Gambaran Klinis

    Pada kulit sering di jumpai tanda-tanda kerusakan seperti telangiektasis dan atropi. Lesi

    tumor ini tidak menimbulkan rasa sakit. Adanya ulkus menandakan suatu proses kronis yang

    berlangsung berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dan ulkus ini secara perlahan-lahan dapat

    bertambah besar.

    Gambaran klinik basal cell karsinoma bervariasi. Terdapat 5 tipe dan 3 sindroma klinik,

    yaitu:

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    9/15

    1. Tipe Nodular-Ulseratif (Ulkus Rosdens)

    Jenis ini dimulai dengan nodus kecil 2-4 mm, translusen, warna pucat seperti

    lilin (Waxy-nodule). Dengan inspeksi yang teliti, dapat dilihat perubahan pembuluh

    darah superficial melebar (telangiektasis).

    Permukaan nodus mula-mula rata tetapi kalau lesi membesar, terjadi cekungan

    ditengahnya dan pinggir lesi menyerupai bintil-bintil seperti mutiara (pearly border).

    Nodus mudah berdarah pada trauma ringan dan mengadakan erosi spontan yang

    kemudian menjadi ulkus yang terlihat di bagian sentral lesi.

    Kalau telah terjadi ulkus, bentuk ulkus seperti kawah, berbatas tegas, dasar

    irreguler dan ditutupi oleh krusta. Pada palpasi teraba adanya indurasi disekitar lesi

    terutama pada lesi yang mencapai ukuran lebih dari 1 cm, biasanya berbatas tegas,

    tidak sakit atau gatal. Dengan trauma ringan atau bila krusta diatasnya diangkat,

    mudah berdarah.

    2. Tipe Pigmented

    Gambaran klinisnya sama dengan nodula-ulseratif, pada jenis ini berwarna

    coklat atau berbintik-bintik atau homogeni (hitam merata) kadang-kadang menyerupai

    melanoma. Banyak dijumpai pada orang dengan kulit gelap yang tinggal pada daerah

    tropis.

    3. Tipe Morphea-Like atau Fibrosing

    Merupakan jenis yang agak jarang ditemukan. Lesinya berbentuk plakat yang

    berwarna kekuningan dengan tepi yang tidak jelas, kadang-kadang tepinya meninggi.

    Pada permukaannya tampak beberapa folikel rambut yang mencekung sehingga

    memberikan gambaran seperti sikatriks.

    Kadang-kadang tetutup krusta yang melekat erat. Jarang mengalami ulserasi.

    Tapi ini cenderung invasive kearah dalam. Tepi ini menyerupai morphea atau

    skleroderma.

    4. Tepi Superficial

    Berupa bercak kemerahan dengan skuama halus dan tepi yang yang meninggi.

    Lesi dapat meluas secara lambat, tanpa mengalami ulserasi. Umumnya multiple,

    terutama dijumpai pada badan, kadang-kadang pada leher dan kepala.

    5. Tipe Fibroepitelial

    Berupa satu atau beberapa nodul keras dan sering bertangkai pendek,

    permukaannya halus dan sedikit kemerahan. Terutama dijumpai dipunggung.Tipe ini

    sangat jarang ditemukan.

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    10/15

    Sindrom klinik yang merupakan bagian penting dari Basal Cell Karsinoma, yaitu:

    Sindrom Karsinoma Sel Basal Nevoid

    Dikenal sebagai sindrom Gorlin Goltz. Merupakan suatu sindrom yang diturunkan

    secara autosomal dan terdiri dari: Kelainan kulit : Berupa nodul kecil yang multiple yang terdapat pada masa

    kanak-kanak atau akhir pubertas, terutama dijumpai pada muka dan badan.

    Selama stadium nevoid, ukuran dan jumlah nodul bertambah. Sering setelah

    umur dewasa, lesinya mengalami ulserasi dan kedalam stadium neoplastik

    dimana terjadi invasi, destruksi dan mutilasi. Kematian dapat terjadi karena

    invasi ke otak terdapat cekungan (pits) pada telapak tangan dan kaki.

    Kelainan tulang : Berupa kista pada rahang, kelainan pada tulang iga dan

    tulang belakang (skoliosis,spina bifida)

    Kelainan mata: berupa katarak, buta congenital.

    Sindrom Linear and Generalized Follicular Basal Cell nevi

    Merupakan jenis yang sangat jarang ditemukan pada lesi yang linear, berupa nodul

    yang disertai komedo dan kista epidermal, tersusun seperti garis dan unilateral, akibat

    kerusakan folikel rambut akibat pertumbuhan tumor.

    Sindrom Bazex : atrophoderma dengan multiple karsinoma sel basal

    Disamping itu ada juga tipe-tipe klinis yang jarang dijumpai, yaitu: Fibroepitelioma,

    giant pore KSB,wild fire KSB, angiomatous KSB, Lipoma like KSB, giant exophytic

    KSB, hiperkeratotic KSB dan intra oral KSB.

    Gambaran Histopatologi

    Sifat-sifat Histopatologis dari Basal Cell Carcinoma bervariasi, namun pada umumnya

    mempunyai inti yang besar, oval, atau memanjang dengan sedikit sitoplasma. Sel pada Basal

    Cell Carcinoma mirip dengan sel basal pada stratum basal epidermis hanya rasio antara inti

    dengan sitoplasma lebih besar atau tidak tampak adanya jembatan antar sel. Inti dari sel Basal

    Cell Carcinoma lebih seragam (tidak hanya berbeda dalam ukuran dan intensitas pewarnaan)

    dan tidak ada gambaran anaplastik.

    Parenkim tumor pada Basal Cell Carcinoma selalu dikelilingi oleh stroma yang sering

    tampak sebagai jaringan dengan banyak fibroblast muda. Oleh karena parenkim tumor

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    11/15

    berasal dari sel epithelial, dan stroma berasal dari mesoderm, yang berperan dalam

    pembentukan adneksa kulit.

    Berdasarkan sifat pertumbuhan merupakan hal yang lebih penting antara lain bentuk:

    Noduler, kelompok sel tumor secara keseluruhan memberikan kesan berbatas tegasdengan jaringan sekitar.

    Noduler Infiltrate, pada bagian tengah tampak tonjolan tumor dengan tepi

    menunjukkan pertumbuhan infiltrate kecil.

    Infiltratif, jaringan tumor menunjukkan pertumbuhan infiltrative tidak teratur.

    Selerosing, stroma menunjukkan jaringan ikat padat terdiri dari serabut

    kolagen dan elastik.

    Non Selerosing, kelompok sel tumor besar dengan jaringan ikat stroma tidak

    begitu padat.

    Multifokal, jaringan tumor berasal dari beberapa tempat pada epidermis.

    Diagnosis Banding

    Karsinoma Sel Skuamosa

    Melanocytic Nervi (Nevus Pigmentosus)

    Melanoma Malignan

    Ttichoepitelioma.

    Hiperplasia Sebaceous

    Keratosis Seboroik

    Diagnosis

    Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik (gejala klinis) dan pemeriksaan

    histopatologis. Dari anamnesis terdapat kelainan kulit terutama dimuka yang sudah

    berlangsung lama berupa benjolan kecil, tahi lalat, luka yang sukar sembuh, lambat menjadi

    besar dan mudah berdarah. Tidak ada rasa gatal/sakit.Pada pemeriksaan fisik terlihat

    papul/ulkus dapat berwarna seperti warna kulit atau hiperpigmentasi. Pada palpasi teraba

    indurasi. Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional. Pemeriksaan penunjang

    berupa pemeriksaan histopatologi yaitu dengan dilakukannya biopsi.

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    12/15

    Penatalaksanaan

    Oleh karena sinar matahari predisposisi utama untuk terjadinya kanker kulit maka perlu

    diketahui perlindungan kulit terhadap sinar matahari, terutama bagi orang-orang yang sering

    melakukan aktivitas diluar rumah dengan cara memakai sunscreens (tabir surya) selama

    terpajan sinar matahari. Penggunaan tabir surya untuk kegiatan diluar rumah diperlukan tabir

    surya untuk kegiatan diluar rumah diperlukan tabir surya dengan SPM yang lebih tinggi (>

    15-30).

    Adanya hubungan antara terbentukknya berbagai radikal bebas antara lain sinar UVV

    pada beberapa jenis kanker kulit, telah banyak dilaporkan. Pemakaian antioksidan dapat

    berfungsi untuk menetralkan kerusakan atau mempertahankan fungsi dari serangan radikal

    bebas. Dapat mengakibatkan berbagai gejala klinik atau penyakit yang cukup serius

    Banyak metode pengobatan Basal Cell Carcinoma, yaitu:

    a. Bedah Eksisi

    Bedah eksisi atau bedah scalpel pada Basal Cell Carcinoma dini memberikan tingkat

    kesembuhan yang tinggi.

    b. Radioterapi

    Penyinaran lokal diberikan lapangan radiasi meliputi tumor dengan 1-2 cm jaringan

    sehat disekelilingnya. Penyinaran dilakukan dengan dosis 200 cGy perfrasaksi, 5

    fraksi dalam 1 minggu dengan total dosis 4000 cGy

    c. Kuretasi dan elektrodesikasi

    Dilakukan pada tingkat yang dini, cara yang terbaik dengan cara memotong dan

    koagulasi dibantu dengan curettage. Jika hendak mengambil spesipik jaringan untuk

    pemeriksaan histopatologis, dilakukan dengan elektro section (pure cutting). Terlebih

    dahulu diberi marker 3 5 mm diluar tumor.

    d. Bedah Beku (Cryosurgery)

    Bedah beku adalah Suatu metode pengobatan dengan menggunakan bahan yang dapat

    menurunkan suhu tubuh jaringan tubuh dari puluhan sampai ratusan derajat celcius

    dibawah nol (Subzero).

    e. Bedah Mikrografi Mohs

    Evaluasi Histopatologi pada tepi irisan mendekati 100 % dibandingkan dengan

    tekhnik seksi vertikal tradisional. Dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat

    diketahui dan ditelusuri semua fokus-fokus tumor yang masih tertinggal. Reseksi

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    13/15

    hanya pada daerah tumor, sehingga dapat menghemat jaringan atau meminimalkan

    jaringan yang hilang.

    f. Terapi Fotodinamik

    Fotodinamik terapi (PDT) dilakukan dengan aplikasi topikal dari asam 5-

    aminolaevulinic prodrug (ALA) atau Aminolaevulinic (MAL).

    g. Imiquimod

    Imiquimod merupakan modifikasi respon imun, mengikat reseptor permukaan sel toll

    7 dan/ atau 8. Ikatan ini mengaktifkan produksi sitokin pro inflamasi dan selanjutnya

    kematian sel T sitotoksik sel diperantarai.

    Prognosis

    Prognosis umumnya baik dengan five year survival rate mencapai 99 %. Basal Cell

    Carcinoma mempunyai rekurensi tinggi, terutama bila pengobatan tidak adekuat. Biasanya

    rekurensi terjadi 4 bulan pertama sampai 12 bulan setelah pengobatan

    Faktor faktor yang mempengaruhi prognosis Basal Cell Karsinoma:

    Ukuran tumor (peningkatan ukuran memiliki risiko kekambuhan yang lebih tinggi)

    Lokasi tumor (Lesi ditengah wajah, terutama di sekitar mata, hidung, bibir, dan

    telinga adalah risiko yang lebih tinggi terulangnya.

    Definition of clinical margins (poorly defined lesions are at higher risk of recurrence)

    Histologi subtipe (subtipe tertentu memiliki risko yang lebih tinggi terulangnya)

    Fitur histologis agresi (keterlibatan perineural dan/ atau perivascular risiko yang lebih

    tinggi terulangnya)

    Kegagalan penanganan sebelumnya (lesi yang rekuren)

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    14/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Town send Courtney,M.Sabiston Textbook Of Surgery The Biological Basis Of Modern

    Surgical Practice. 2004. 17thed. Library Of Congress Cataloging-In-Publication data.

    Telfer N, Colver G, Morton C. Guidlines For The Management Of basal Cell

    Carcinoma.NHS Foundation Trust. 2008.

    Vant Y,Corik R. Histological Types Of Basal Cell Carcinoma.Scripta Medica (BRNO).

    2006

  • 7/28/2019 Tinjauan Pustaka Basal Sel Karsinoma

    15/15

    John A,David J. Basal Cell Carcinoma In; wolff k, Goldsmith LA,katz SI, Gilchrest BA,

    Paller A,Leffell DJ.Dermatology In General Medicine. 7th ed. United States Of America;

    Mc-Graws-Hills Companies, In C.2008