tesis kontribusi supervisi akademik oleh...

114
TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN Oleh : DESWATI ILYAS NIM. 51352 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Upload: lydien

Post on 12-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

TESIS

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI

DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN

Oleh :

DESWATI ILYAS NIM. 51352

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

TESIS

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI

DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN

Oleh :

DESWATI ILYAS NIM. 51352

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. Dr. H, SUFYARMA MARSIDIN Prof. Dr. Kasman Rukun. M.Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 3: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

  

i

ABSTRACT

Deswati Ilyas, 2011. The Contribution of the Academic Supervision and Work Discipline toward Elementary School Teachers Performance in Kecamatan Koto XI Tarusan. Thesis. Padang. Graduate Program Padang State University

Based on a pre-observation on the elementary school teachers Kecamatan Koto XI Tarusan, it was found that the teachers performance was not as expected. It was presumably caused by many factors, such as, the lack of academic supervision and the work discipline. This research was aimed at disclosing the contribution of academic supervision and the work discipline toward the teachers performance. Three hypotheses were proposed to be tested: (a) there is an contribution of academic supervision and the elementary school teachers’ performance. (b) there is a contribution of the work discipline on the elelementary school teachers performance. (c) simultaneously, there is a contribution of the academic supervision and the work discipline on the elementary school teachers performance in Kecamatan Koto XI Tarusan.

The sample of this research were 136 teachers which were randomly selected from a population of 330 elementary teachers. Data were collected by using a questionnaire which has been developed where validity and reliability have been tested. The data were analyzed by correlational and regression teachniques.

Based on the data analysis, it was found that: (1) there is a contribution (13.9%) of academic supervision on the teachers performance. (2) there is an contribution (12.9%) of the work discipline on the teachers performance. (3) simultaneously, there is an contribution (22.3%) of academic supervision and work discipline toward the teachers performance. The conclusion of this research is that the teachers’ performance can be enhanced through academic supervision and the work discipline beside some other factors which did not include in this study. This research implies that a series of activity should be developed to improve the teachers’performance through improving the academic supervision and the work discipline in order to improve the elementary school teachers performance in Kecamatan Koto XI Tarusan. It was also can be suggested that further research will be conducted to find other factors which contribute on the teachers performance.

Page 4: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

  

ii

ABSTRAK

Deswati Ilyas.2011.Kontribusi Supervisi Akademik Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Di Kecamatan Koto XI Tarusan Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini terlihat bahwa ada

sebagian guru belum menggunakan perangkat mengajar yang baik dalam proses belajar mengajar, masih ada sebagian guru yang kurang disiplin dalam proses belajar mengajar sehingga berdampak negatif terhadap menurunya produktifitas atau kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kontribusi supervisi akademik oleh pengawas terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, mendeskripsikan Kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, mendeskripiskan Kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan Disiplin Kerja secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah supervisi akademik oleh pengawsas berkontribusi terhadap kinerja guru, disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru dan supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian adalah 330 orang guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel 136 orang guru yang terpilih melalui teknik stratified proportional random sampling. Penelitian analisis model skala Likert yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Data ini dianalisis secara statistik menggunakan teknik korelasi dan regresi menggunakan program SPSS Versi 17

Hasil analisis data menunjukan bahwa (1) supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja guru besar 13,9% (2) disiplin kerja berkotribusi terhadap kinerja guru sebesar 12,9%, (3) supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 22,3%. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa supervisi akademik oleh pengawas berada pada kategori cukup, sedangkan disiplin kerja dan kinerja guru sama-sama berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru.

Page 5: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

  

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Kaya tulis berjudul “ Kontribusi Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Negeri DI Kecamatan

Koto XI Tarusan” ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat

gelar akademik di Universitas Negeri Padang maupun perguruan tinggi

lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak sah dari pihak lain , kecuali arahan dari dosen pembimbing.

3. Karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas

dan dicantumkan sebagai acuan didalam naskah saya dengan disebutkan

nama pengarangnya dan dicantumkan pula pada daftar rujukan.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dari pernyataan ini, saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma dan ketentuan hukum yang berlaku.

Padang, Agusutus 2011 Saya yang menyatakan

Deswati Ilyas

Page 6: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

  

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT sebagai

ungkapan syukur atas berkah, rahmah dan karuniaNya yang telah dilimpahkan

kepada penulis sehingga Tesis berjudul “Kontribusi Supervisi Akademik Oleh

Pengawas Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Negeri DI

Kecamatan Koto XI Tarusan” ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.

Tesis ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari tanpa bantuan moril dan materil dari berbagai pihak

penulisan tesis ini tidak akan terwujud. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang setulus-tulusnya, dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Prof. Dr. H, Sufyarma Marsidin, M.Pd sebagai pembimbing I, dan Prof. Dr.

Kasman Rukun, M.Pd. sebagai pembimbing II, yang telah ikhlas membimbing

dan memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, saran, kritikan, dan

arahan dalam penyelesaian tesis ini.

2. Nurhizrah Gistituati, M.Ed. Ed.D, Dr. Yahya, M. Pd, dan Prof. Dr. Eddy

Marheni, M.Pd, sebagai kontributor yang telah memberikan sumbangan,

kritik, ide dan saran demi sempurnanya penelitian ini

3. Pimpinan program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah

memberikan kemudahan dan fasilitas selama penyelesaian penelitian ini..

4. Para Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah

membimbing penulis selama masa perkuliahan serta segenap karyawan

Page 7: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

  

v

program pasca sarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan

pelayanan terbaik kepada penulis.

5. Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah,

Kepala Sekolah dan Guru-guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan atas

izin dan keikutsertaannya dalam penelitian ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

yang telah banyak membantu menyelesaikan penelitian ini.

Tiada harapan penulis, kecuali Allah SWT membalasi semua bantuan,

dorongan, dan kemudahan yang telah diberikan sebagai suatu amal dan ilmu yang

bermanfaat yang bernilai ibadah dengan pahala yang setimpal. Amin Ya Rabbal

Allamin.

Penulis

Deswati Ilyas

Page 8: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT ......................................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan masalah................................................................. 13

D. Rumusan Masalah .................................................................... 13

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 14

F. Kegunaan Penelitian ................................................................ 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ......................................................................... 16

1. Kinerja Guru ...................................................................... 16

2. Supervisi Akademik oleh Pengawas .................................. 25

3. Disiplin Kerja ..................................................................... 38

4. Kontribusi Supervisi Akademik Oleh pengawas dan

Disiplin kerja guru dengan kinerja guru ............................ 45

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 46

C. Hipotesis ................................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 50

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 50

Page 9: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

vii

C. Defenisi Operasional ................................................................ 56

D. Instrumen Penelitian ................................................................ 57

E. Uji coba Instrumen ................................................................... 60

F. Pengumpulan Data ................................................................... 62

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 63

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .......................................................................... 66

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................ 73

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 77

D. Pembahasan .............................................................................. 86

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 93

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 94

B. Implikasi Hasil Penelitian ........................................................ 95

C. Saran ......................................................................................... 97

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

Page 10: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

viii

DAFTAR TABEL

1. Data Guru Strata, Masa Kerja Sekolah Dasar Kecamatan Koto XI Tarusan

Populasi Kecamatan Koto XI Tarusan ............................................................ 51

2. Penyebaran Sampel Penelitian Pada SD Kecamatan Koto XI Tarusan .......... 55

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................................... 59

4. Kisi-kisi Instrumen Setelah Uji Coba ............................................................. 61

5. Rangkuman Hasil Analisis Keandalan Instrumen ........................................... 62

6. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y) ................................................... 66

7. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Kinerja Guru ........................... 67

8. Distribusi Frekuensi Skor Supervisi Akademik Oleh Pengawas (X1) ........... 69

9. Tingkat Pencapaian Respon setiap Indikator Supervisi Akademik Oleh

Pengawas ......................................................................................................... 70

10. Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Kerja Guru (X2) ...................................... 71

11. Tingkat Pencapaian Respon setiap Indikator Disiplin Kerja .......................... 72

12. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2, dan Y dengan tes

Kolmogrov Smirnov ........................................................................................ 73

13. Homogenitas Variabel Supervisi Akademik oleh Pengawas (X1), disiplin

Kerja (X2) dan Kinerja Guru (Y) .................................................................... 74

14. Hasil Uji Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel Y ................................... 75

15. Hasil Uji Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel Y ................................... 76

16. Hasil Analisis Independensi Variabel X1 dan X2........................................... 76

17. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Supervisi Akademik Oleh Pengawas

(X1) terhadap Kinerja Guru (Y) ...................................................................... 77

18. Rangkuman Hasil Analisis Uji Keberartian Persamaan Regresi X1, terhadap

Kinerja Guru (Y) ............................................................................................. 78

19. Pengujian Keberartian Koofesien Regresi X1 terhadap Y .............................. 78

20. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Variabel Disiplin Kerja (X1) terhadap

Variabel Kinerja Guru (Y) .............................................................................. 80

21. Rangkuman Hasil Analisis Uji Keberartian Persamaan Regresi X2 terhadap

Kinerja Guru ................................................................................................... 81

Page 11: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

ix

22. Uji Keberartian Koofisien X2 terhadap Y ...................................................... 82

23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Supervisi Akademik Oleh Pengawas

(X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru ..................................... 83

24. Rangkuman Hasil Analisis Uji Coba Keberartian Persamaan Regresi

Supervisi Akademik oleh Pengawas (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap

Kinerja Guru (Y) ............................................................................................. 83

25. Komposisi Kontribusi Variabel Bebas (X1) dan (X2) Terhadap Variabel y .. 84

26. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ............................................................. 85

Page 12: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

x

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 49

2. Histogram Kinerja Guru .................................................................................. 67

3. Supervisi Akademik Oleh Pengawas .............................................................. 69

4. Histogram Disiplin Kerja Guru ....................................................................... 71

5. Garis Regresi Linear Supervisi Akademik Oleh Pengawas ............................ 79

6. Garis Regresi Linear Disiplin Kerja Guru ...................................................... 81

Page 13: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Uji Coba Instrumen ...................................................................... 102

2. Tabulasi Uji Coba Instrumen ........................................................................ 114

3. Out Put Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................................... 117

4. Kuisioner Penelitian ...................................................................................... 127

5. Tabulasi Instrumen ........................................................................................ 139

6. Out Put Deskripsi Data ................................................................................. 151

7. Out Put Persyaratan Analisis ......................................................................... 157

8. Out Put Uji Hipotesis .................................................................................... 162

Page 14: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut UU No.20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri,

masyarakat, Bangsa dan Negara.

Dalam pasal 39 (1) dan (2) dinyatakan bahwa pelaksanaan fungsi dan tugasnya guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dinyatakan bahwa: Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan,

melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab diatas, seorang guru

dituntut memiliki beberapa ke32mampuan dan keterampilan tertentu.

1

Page 15: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

2

Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi

profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak

dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan

baik. Kompetensi guru terdiri dari (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi

profesional, (3) kompetensi pedagogik, (4) kompetensi sosial.

Tugas guru ini erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber

daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya

untuk meningkatkan mutu guru agar menjadi tenaga profesional. Peningkatan

mutu pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar

(1999:104) peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutama

mutu gurunya dan mutu guru tersebut erat kaitannya dengan kinerja.

Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu

diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan

menjadikan guru sebagai tenaga profesional perlu diperhatikan, dihargai dan

diakui keprofesionalannya. Untuk membuat mereka menjadi professional

tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya, baik melalui

pemberian penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk

belajar lagi namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain seperti

meningkatkan disiplin, pemberian bimbingan melalui pengawas dan kepala

sekolah, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi,

pemberian insentif, gaji yang layak dengan keprofesionalnya sehingga

memungkinkan guru termotivasi meningkatkan kinerjanya.

Page 16: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

3

Kinerja guru merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, berdasarkan

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan bekerja tepat waktu (Hasibuan,

2001:94). Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang

terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam

mengajar dan tugas lainnya, kreatif dalam melaksanakan pengajaran, dapat

bekerjasama dengan semua warga sekolah.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang

kepala sekolah di Kecamatan Koto XI Tarusan tanggal 6 Desember 2010 di

saat pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di SDN di SDN 26 Nanggalo,

terkesan supervisi yang dilaksanakan oleh pengawas terhadap guru SDN

Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan sudah terlaksana dengan baik seperti

pelaksanaan supervisi akademik, supervisi klinis, supervisi administrasi

sekolah, supervisi yang dilaksanakan oleh pengawas kesekolah masih ada

diantara guru yang masih cemas, keberadaan supervisi dari pengawas cukup

disegani oleh guru, masih ada diantara guru yang merasa takut karena

sebagian guru masih ada yang belum melengkapi perangkat pembelajaran.

Karena itu kepala sekolah merasa terbantu atas adanya supervisi yang

dilaksanakan oleh pengawas diantaranya supervisi akademik. Pengawas ada

memberikan bantuan arahan berupa pembinaan kepada guru agar dapat

melengkapi perangkat pembelajaran dan alat mengajar yang belum siap

dikerjakan. Dilihat dari tenaga pengajar sebagian guru masih ada yang

Page 17: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

4

menggunakan metode ceramah saja. Sebagian guru terlihat jarang

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran yang memadai. sebagian

besar masih ada guru yang berstatus honorer. Selain itu masih ada guru kurang

berpengalaman dalam menyiapkan perangkat mengajar berbasis KTSP, seperti

membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

menggunakan media pembelajaran karena guru masih kurang mendapatkan

pelatihan, untuk meningkatkan kinerja dalam merancang pembelajaran

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), guru kurang

memahami cara pelaksanaan pembelajaran sehingga program pembelajaran,

belum terlaksana dengan baik, disinilah peran pengawas dibutuhkan untuk

memberikan bimbingan dan arahan dalam merancang dan mendisain media

pembelajaran

Dalam hal ini pengawas secara akademik perlu memperhatikan guru

pada sekolah yang ada dalam pengawasannya, seperti memberikan

pembinaan dan arahan kepada guru dengan kesadaran dari dalam diri agar

mau menegakkan, mematuhi peraturan yang berlaku secara rutin melalui

pelaksanaan supervisi akademik dan meningkatkan disiplin kerja agar kinerja

guru dapat meningkat. Pra survey memperlihatkan masih ada guru yang

cenderung menunggu perintah dari kepala sekolah dan pengawas dalam

membuat RPP dan media pembelajaran, masih terlihat guru yang kurang

kreatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Proses Belajar Mengajar (PBM), sebagian guru suka menumpuk

pekerjaan yang semestinya dapat diselesaikan di sekolah. Padahal seharusnya

Page 18: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

5

guru bekerja menurut Job Discription yang telah ditentukan pembagian

tugasnya bersama kepala sekolah selaku atasan. Sebelum awal tahun

pelajaran, kepala sekolah bersama guru mengadakan rapat rencana kerja

semester dan tahunan, pembagian tugas masing-masing guru, agar tercipta

rasa tanggung jawab dan kreativitas kearah yang lebih baik dalam

menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran baik guru kelas

maupun guru bidang studi.

Hal ini berdampak negatif terhadap menurunnya produktivitas kinerja

guru, terkesan guru masih belum terbiasa untuk mematuhi aturan-aturan yang

berlaku di sekolah, terlihat guru masih melakukan pelanggaran terhadap

peraturan seperti terlambat datang ke sekolah. Namun, guru masih meminta

toleransi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya. Hal ini

mengakibatkan lemahnya penegakkan disiplin di sekolah tersebut.

Menurut Bafadal (2003:15) menyatakan bahwa disiplin kerja yang

tinggi akan meningkatkan produktifitas kerja seorang pegawai yang memiliki

disiplin kerja yang tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin

merupakan suatu sikap yang terwujud dalam bentuk semangat seseorang

dalam bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehubungan dengan kinerja

guru ini, perlu dilakukan kajian berdasarkan penelitian tentang kontribusi

pelaksanaan supervisi akademis oleh pengawas dan disiplin kerja terhadap

kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Koto XI Tarusan.

Page 19: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

6

B. Identifikasi Masalah

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan

beragam tugas di sekolah, sebagai pelaksana kunci dalam pendidikan, guru

merupakan faktor yang diperkirakan paling besar pengaruhnya terhadap hasil

pendidikan. Menurut Tilaar (1998) pekerjaan guru merupakan pekerjaan

profesional, profesi guru adalah profesi kompetitif, artinya profesi guru

mempunyai karakteristik profesional. Demikian guru hendaknya memiliki

kinerja yang baik sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal

dalam proses pembelajaran.

Menurut Anoraga (1992), yang mempengaruhi kinerja adalah daya

tarik pekerjaan, insentif/ gaji, keamanan dan perlindungan kerja, pengetahuan

manajemen kelas, lingkungan dan suasana kerja, harapan pengembangan karir,

keterlibatan dalam pengembangan organisasi, perhatian dan kepemimpinan

atasan. Selanjutnya Keenan (1996) menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah, kecakapan, disiplin, standar kerja, manajemen

organisasi, dan masalah pribadi. Sedangkan menurut Sentoso (1999) bahwa

faktor yang mempengaruhi kinerja mencakup efektifitas dan efisiensi

organisasi, otoritas, tanggungjawab, disiplin, serta inisiatif, kinerja

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari faktor internal

maupun eksternal.

Kontribusi pelaksanaan Supervisi akademik oleh pengawas dan

disiplin kerja terhadap kinerja guru merupakan pembinaan yang dilakukan

terhadap guru dalam peningkatan kemampuannya dalam bekerja, adanya

kontribusi pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

terhadap kinerja guru. Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan

Page 20: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

7

profesional yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang

oleh pemerintah untuk melaksanakan pengawasan akademik dan menajerial.

Pelaksanan supervisi tersebut adalah aspek-aspek supervisi, teknik-teknik

supervisi dan proses supervisi. Memberikan motivasi dan cara pelaksanaan

disiplin kerja guru meliputi: adanya perencanaan pengajaran, penyajian

pelajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa terhadap kinerja, sehingga guru

dapat meningkatkan aktifitas dan kualitas hasil pembelajaran yang diberikan

kepada siswanya, sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru adalah: 1) Insentif, 2) komitmen, 3) supervisi 4)

motivasi, 5) disiplin, 6) iklim kerjasama, 7) kemampuan, 8), Iklim

Komunikasi

Gambar I Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja guru

Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

diduga ikut berkontribusi terhadap kinerja guru yang masing-masingnya dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Menurut Timpe (1993:66) insentif yang diberikan akan dapat

memotivasi seseorang dalam bekerja. Apabila insentif yang diterima seorang

Kinerja Guru

Disiplin

Motivasi

Iklim komunikasi

Komitmen Insentif

Kemampuan

Supervisi

Iklim Kerjasama

Page 21: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

8

pekerja sesuiai dengan jenis pekerjaan yang diembannya, maka hal ini akan

mendorong nya untuk bekerja lebih baik. Begitu juga halnya dengan guru di

sekolah. Apabila gaji atau insentif yang diterimanya sesuai dengan beban

pekerjaan yang dilakukannya dan gaji tersebut dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya, maka hal itu akan mendorongnya untuk bekerja dengan baik. Kalau

guru sudah bekerja dengan baik tentu prestasi kerjanya akan mencapai hasil

yang diharapkan. Realitanya yang ada memperlihatkan bahwa insentif yang

diberikan terhadap guru-guru yang mempunyai kreatifitas masih kurang, baik

dari pemerintah maupun dari lingkungan kerja. Faktor ini juga mempengaruhi

kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan. Guru kurang

memiliki buku referensi. Inisentif yang diterima tidak mencukupi untuk

membeli buku, pada hal guru harus memiliki banyak referensi.

Menurut Piet A Sahertian (1994:44) komitmen merupakan

kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa aktif dengan penuh rasa

tanggung jawab. Guru yang mempunyai komitmen yang tinggi akan disenangi

oleh murid-muridnya dan juga akan berakibat terhadap motivasi belajarnya.

Sebaliknya guru yang tidak mempunyai komitmen, mengaggap mengajar

hanya sebagai tugas rutin yang harus dilaksanakan. Seseorang yang memiliki

komitmen diyakini akan dapat meningkatkan kinerjanya. Semakin tinggi

komitmen seseorang diduga semakin baik pula kinerja yang dilakukan.

Fenomena yang ditemui bahwa guru di SD di Kecamatan Koto XI Tarusan,

komitmen guru belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Ini terlihat dari,

tidak lengkapnya perangkat pembelajaran yang dimiliki guru. Sebagaian guru

Page 22: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

9

sering meningalkan siswa di kelas pada saat pembelajaran, sebagian guru

sering terlambat datang ke sekolah, sebagian guru tidak tepat waktu masuk

dan keluar kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Made Pidarta (1992:43) supervisi adalah suatu aktivitas

pengarahan langsung terhadap aktivitas-aktivitas bawahan. Pengarahan

aktivitas dilakukan terhadap proses belajar mengajar supaya proses belajar

mengajar berlangsung dengan baik. Supervisi pada hakikatnya adalah suatu

proses pembimbingan dari pihak atasan terhadap guru-guru untuk

memperbaiki dan mempunyai perubahan dalam situasi pembelajaran, agar

para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin

meningkat. Apabila supervisi dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan

aturan-aturan yang ada, diduga akan meningkatkan kinerja guru dalam

pembelajaran. Kenyataan yang dilihat di lapangan guru-guru enggan

disupervisi. Guru beranggapan supervisi hanya untuk mencari kesalahan,

dalam melaksanakan tugas. Pengawas dalam melaksanakan supervisi

diantaranya adanya yang kurang terampil membangun hubungan sosial, iklim

sekolah kurang kondusif. Sehingga tidak terjalin hubungan yang harmonis

antara guru dengan supervisor. Supervisi akademik pengawas sebaiknya

melakukan supervisi akademik oleh pengawas yang efektif ditujukan terutama

untuk membantu dan membimbing guru dan membina guru dalam proses

pembelajaran serta dapat mengatasi persoalan pendidikan lainnya. Sikap

merupakan pola tingkah laku yang dapat mempengaruhi seseorang dalam

bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap orang atau objek

Page 23: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

10

(Mouly,1997:22). Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu

pekerjaan tertentu akan memperoleh hasil yang lebih baik bila dibandingkan

dengan orang yang mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.

gejala yang ditemui masih kurangnya sikap positif yang dimiliki oleh guru-

guru, sering terlihat adanya kecurigaan-kecurigaan diantara sesama guru dan

kepala sekolah, hal ini akan mempengaruhi kinerja guru

Motivasi adalah keadaan dalam diri yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Motivasi kerja merupakan dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang, yang

dapat membangkitkan semangat dan gairah untuk berprestasi lebih baik.

Dengan motivasi kerja yang dimiliki oleh guru diharapkan tingkat

pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai pengajar dan pendidik dapat lebih

ditingkatkan. Fenomena yang terlihat bahwa banyak dari Guru di Kecamatan

Koto XI Tarusan kurangnya motivasi untuk mengembangkan karir untuk

berprestasi, guru kurang bersemangat dalam melaksanakan tugas, yang

penting baginya semua materi yang sudah diprogramkan selesai diajarkan,

tanpa memperhatikan pemahaman dari siswa terlihat dari hasil nilai siswa

yang cenderung rendah.

Disiplin kerja adalah suasana kerja yang terjadi dalam suatu organisasi

berdasarkan pada sebuah aturan kerja. Semua yang terlibat dalam dunia

pendidikan dituntut untuk memenuhi aturan kerja agar tercipta sebuah disiplin

kerja. Tujuan disiplin kerja adalah agar semua aktivitas yang dilakukan dalam

organisasi pendidikan dapat berjalan secara continue dan teratur, fenomena

Page 24: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

11

yang terlihat bahwa guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan disiplin

kerja guru rendah, guru sering tidak hadir pada saat proses belajar mengajar

belangsung, ada sebagian guru yang sering meninggalkan kelas pada saat

proses belajar berlangsung hanya memberikan tugas kepada anak, guru tidak

tepat waktu dalam proses pembelajaran, pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan waktu yang diajarkan

sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak tuntas sesuai dengan program yang

dibuat, rencana pelaksanaan pembelajaran yang diberikan tidak sesuai dengan

jadwal yang telah diajarkan, waktu yang tersedia tidak cukup untuk

mengevaluasi dan mengajarkan pelajaran yang lain, sehingga penilaian

evaluasi tidak diberikan penilaian.

Iklim kerjasama yang harmonis antara individu sangat berkontribusi

terhadap prestasi kerja individu dalam organisasi, begitu juga halnya dengan

guru yang melaksanakan tugas di sekolah. Dengan adanya iklim kerjasama

yang hormonis dan kondusif akan mempengaruhi perilaku guru dalam

melaksnakan tugas dan tanggungjawabnya serta memberikan dorongan

kepada guru untuk bekerja lebih baik. Kenyataan di lapangan masih ada

terdapat kurangya iklim kerjama antara sesama guru dan antara guru dengan

kepala sekolah. Hal ini terlihat dari masih adanya kelompok guru senior dan

yunior, kepala sekolah menggangap guru sebagai bawahan bukan sebagai

rekan kerja akibatnya antara guru dan kepala sekolah terdapat kesenjangan

yang membuat tidak terjalinnya keakraban di antara guru-guru dan kepala

sekolah.

Page 25: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

12

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk

melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar, dan memecahkan

masalah. Individu dalam sebagian besar pimpinan menempatkan kecerdasan,

dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi individu yang cerdas juga

lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Dalam hal ini jika

supervisor mempunyai kemampuan yang baik dalam memberikan bimbingan

dan arahan kepada guru maka kinerja guru dapat ditingkatkan.

Dengan adanya iklim komunikasi yang kondusif guru diberi

kesempatan untuk berprestasi dalam pengambilan keputusan, memahami

dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan apa yang didapatkan dari

pekerjaan, baik berupa sanksi atas kesalahan atau berupa pengahargaan atas

prestasi, sehingga guru merasa dikut sertakan dan merasa bertanggungjawab

terhadap pekerjaannya.

Melihat dari gejala-gejala yang ada dilapangan, maka diduga masalah

yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kinerja guru adalah

masalah supervisi akademik oleh Pengawas dan disiplin kerja di SD

Kecamatan Koto XI Tarusan. Untuk itu perlu adanya kajian mendalam tentang

kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja terhadap

kinerja guru SD Negeri di kecamatan Koto XI Tarusan

Page 26: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

13

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi kinerja guru di SD Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan.

Mengingat keterbatasan peneliti dari segi kemampuan akademik, biaya, waktu

dan tenaga, dan banyak fenomena permasalahan, maka penelitian ini dibatasi

hanya pada dua faktor yaitu 1) supervisi akadenik oleh pengawas sebagai

variabel X1, 2) disiplin kerja sebagai variabel X2.

Penelitian ini akan mengkaji tentang kinerja guru sebagai variabel

terikat (Y). Namun penelitian ini hanya membahas tentang kontribusi

supervisi oleh pengawas terhadap kinerja guru dan kontribusi disiplin kerja

terhadap kinerja guru serta kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan

disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SD Negeri

Kecamatan Koto XI Tarusan

D. Rumusan Masalah

Ada beberapa hal yang menyebabkan kurang meningkatnya kinerja

guru, namun penulis mencoba mengkaji masalah kontribusi pelaksanaan

supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja terhadap kinerja guru

SDN Kecamatan Koto XI Tarusan yang diberikan oleh pengawas akademik

(X1) dan disiplin kerja guru (X2) terhadap kinerja guru (Y). Supervisi dalam

hal ini adalah tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembinaan dan bimbingan

yang diberikan oleh pengawas yang nantinya berdampak kepada disiplin

kerjas terhadap kinerja guru yaitu kualitas pengajaran dan mendidiknya lebih

Page 27: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

14

baik. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi

terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Koto XI Tarusan?

2. Apakah disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru SD di

Kecamatan Koto XI Tarusan?

3. Apakah pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru SD di

Kecamatan Kota XI Tarusan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis:

1. Kontribusi pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas terhadap

kinerja guru SD di Kecamatan Koto XI Tarusan

2. Kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Koto XI

Tarusan

3. Kontribusi pelaksanaan supervisi dan disiplin kerja secara bersama-sama

terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Kota XI Tarusan

F. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini berupa pengembangan disiplin ilmu

pengetahuan yang relevan dengan penelitian ini juga diharapkan dapat

memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh para ahli.

Page 28: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

15

2. Praktis

Secara praktis, penelitian ini berguna untuk :

a. Pengawas

Selaku supervisor dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sebagai pembimbing dan pembina dalam meningkatkan disiplin dan

kinerja guru di sekolah binaanya

b. Kepala Sekolah

Sebagai bahan masukan atau input bagi SD Negeri Kecamatan Koto

XI Tarusan, agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam

upaya meningkatkan kinerja guru melalui supervisi akademik oleh

pengawas dan disiplin kerja guru

c. Guru

Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan kinerjanya melalui

supervisi akademik oleh pengawas sehingga nantinya dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

d. Kepala Dinas Pendidikan

Sebagai bahan masukkan dalam mengambil keputusan dan

mengeluarkan kebijakan mengenai peningkatan kedisiplinan dan

kinerja guru.

e. Peneliti Selanjutnya

Sebagai masukan atau sumber teori serta memberikan pedoman dalam

penelitian yang relevan.

Page 29: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990:503)

kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau

kemampuan kerja. Menurut Simamora (1997:327) kinerja adalah

tingkat pencapaian standar pekerjaan. Sementara Nawawi (1997:235)

menegaskan bahwa kinerja yang diistilahkan sebagai karya adalah

hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik fisik/material maupun non

material.

Menurut Anwar (1986:86) memberikan pengertian kinerja sama

dengan performance yang esensinya adalah berapa besar dan berapa

jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan telah dapat diwujudkan atau

dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab

yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dan

kompetensi yang dimiliki. Dalam kajian yang berkenaan dengan

profesi guru, Anwar (1986: 22) memberikan pengertian kinerja sebagai

seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada

waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat

dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar-mengajar dikelas

16

Page 30: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

17

termasuk persiapannya baik dalam benmtuk program semester maupun

persiapan mengajar.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat dan teori kinerja guru

di atas, bahwa kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian

guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar dikelas.

b. Unsur Kinerja

Menurut Bejo Siswanto (1987:21) kinerja mengandung 3 (tiga)

unsur, yaitu: unsur waktu, unsur hasil dan unsur metode yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha

tertentu, dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode.

Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan maupun

tahun.

2) Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata

pada akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak setengah

periode harus memberikan hasil setengah dari keseluruhan.

3) Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus menguasai betul dan

bersedia mengikuti pedoman yang telah ditentukan, yaitu metode kerja

yang efektif dan efisien, ditambahkan pula dalam bekerjanya pegawai

tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan

berarti harus bekerja berlebihan.

Page 31: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

18

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, baik yang

berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Tiffin dan

McOrmick (1995: 79) menyatakan ada 3 (tiga) macam faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja seseorang yaitu faktor individual, faktor situasional

serta faktor fisik dan pekerjaan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Faktor Individual

Yaitu faktor-faktor yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat

fisik, keinginan atau motivasinya, umur, jenis kelamin,

pendidikan,pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-

variabel personal lainnya. Faktor-faktor tersebut mempunyai kadar

yang berbeda pada masing-masing individu sehingga menghasilkan

kinerja berbeda pula.

2) Faktor Situasional

Faktor situasional terdiri dari kondisi sosial dan organisasi meliputi:

kebijaksanaan organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah

dan lingkungan sosial.

3) Faktor Fisik dan Pekerjaan

Meliputi : metode kerja, desain dan kondisi alat-alat kerja, penataan

ruang kerja dan lingkungan kerja (seperti penyinaran, kebisingan dan

fentilasi). Faktor ini merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi

kinerja secara langsung. Kinerja yang maksimal akan dihasilkan dari

metode kerja yang tepat, desain yang bagus, ditunjang oleh kondisi

Page 32: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

19

alat-alat kerja yang memadai, penataan ruang kerja yang kondusif dan

lingkungan kerja yang mendukung.

d. Penilaian Kinerja

Tugas manajer (pengawas) terhadap guru salah satunya adalah

melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini mutlak dilaksanakan

untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja

yang dicapai setiap guru baik, sedang, atau kurang. Penilaian ini penting

bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan

kegiatannya.Penilaian kinerja menurut Simamora (1997: 415) adalah alat

yang berfae dah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan,

tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan.

Sejalan dengan pendapat Hasibuan (2000: 87) penilaian prestasi adalah

kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta

menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Sehubungan dengan hal di atas

maka penilaian kinerja guru berdasarkan Standar Kompetensi Guru.

Menurut Suparlan (2009:37) standar kompetensi guru dapat diartikan

sebagai ”suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan”. Lebih lanjut

dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru adalah suatu ukuran yang

ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan

perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki

jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang

pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut, standar kompetensi guru

Page 33: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

20

dibagi dalam tiga komponen yang saling mengait, yakni: 1.) pengelolaan

pembelajaran, 2.) pengembangan profesi, dan 3.) penguasaan akademik.

Menurut Undang-undang Guru dan Dosen No 14/ 2005 tentang

kompetensi guru yaitu 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi

kepribadian, 3) kompetensi sosial, 4) kompetensi profesional sebagai

berikut:

1. Kompetensi Pedagogik

Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar

siswa melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar terjadi pada diri

siswa sebagai akibat dari kegiatan membelajarkan. Pedagogik berasal

dari bahasa yunani yakni paedos yang artinya anak laki-laki, dan

agogos yang artinya mengatar, membimbing. Menurut Hoogeveld

(dalam Ali Indrus, 2009:31) pedagogik ialah ilmu yang mempelajari

masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak

ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Dengan

pengertian itu maka pedagogik adalah sebuah pendekatan pendidikan

berdasarkan tinjauan psikologis anak. Berdasarkan pengertian seperti

tersebut di atas maka yang dimaksud dengan pedagogik adalah ilmu

tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi

edukatif antara pendidik dengan siswa.

2. Kompetensi Kepribadian

Kepribadian sebenarnya adalah satu masalah yang abstrak,

hanya dapat dilihat dari penampilan, tindakan, ucapan, cara

Page 34: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

21

berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan. Kepribadian

adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan

fisik. Oleh karena itu masalah kepribadian adalah satu hal yang sangat

menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam

pandangan siswa atau masyarakat. Dengan kata lain, baik atau

tidaknya citra seorang guru ditentukan oleh kepribadian. Kepribadian

dapat menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang

baik ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari dean

siswa terutama bagi siswa yang masih kecil dan mereka yang

mengalami kegoncangan jiwa.

Kepribadian adalah unsur yang menentukan interaksi guru

dengan siswa sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang

dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupan adalah figur yang

paripurna. Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang

siswa, karena ia yang memberikan santapan rohani dan pendidikan

akhlak, memberikan jalan kebenaran. Maka menghormati guru berarti

menghormati siswa, menghargai guru berarti penghargaan terhadap

anak-anak bangsa (Ali Idrus:2009:35)

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai bagian

dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

Page 35: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

22

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali, peserta didik dan masyarakat sekitanya

4. Kompetensi Profesional

Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar yang

harus dimiliki seseorang guru. Dalam peraturan pemerintah Nomor 19

Tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3 yang dimaksud dengan kompetensi

profesional ialah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik

memnuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar Nasional

Pendidikan. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki kualifikasi

kemampuan yang lebih memadai.

Penilaian kinerja menurut Simamora (1997: 415) adalah alat yang

berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan,

tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan.

Sejalan dengan pendapat Hasibuan (2000: 87) penilaian prestasi adalah

kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta

menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

Keempat kompetensi tersebut di atas dapat dijabarkan menjadi 5

(lima) kompetensi dasar, yaitu Penyusunan rencana pembelajaran,

Pelaksanaan interaksi belajar- mengajar, Penilaian prestasi belajar

peserta didik, Pelaksanaan tindak lanjut, Pelaksanaan remedial dan

Page 36: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

23

pelaksanaan Pengayaaan. Kelima kompetensi dasar tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana pembelajaran

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Langkah-langkah minimal dari Penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas

RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Langkah-langkah

Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar dan Penilaian. Setiap

komponen mempunyai arah pengembangan msing-masing, namun

semua merupakan suatu kesatuan.

Page 37: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

24

2. Pelaksanaan interaksi belajar- mengajar

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang mengikuti prinsip-

prinsip belajar-mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif

siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian,

guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan

otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab

belajar berada pada diri siswa, tetapi guru bertangung jawab untuk

menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung

jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.

3. Penilaian prestasi belajar peserta didik

Terdapat banyak cara untuk melakukan penilaian terhadap

prestasi peserta didik. Beberapa diantaranya ialah dengan memberikan

kuisioner atau berupa tugas berstruktur pada siswa. Pemilihan cara

penilaian ini bergantung pada situasi dan kondisi yang sesuai menurut

guru.

4. Pelaksanaan Remedial

Kegiatan remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi

pelajaran. Sesuai dengan pengertiannya, tujuan kegiatan remedial

adalah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.

Page 38: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

25

5. Pelaksanaan Pengayaan

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada

siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya

secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memperdalam pemahaman dan penguasaan konsep materi

pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang

dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan peserta didik

yang optimal.

Berdasarkan uraian beserta pendapat ahli di atas, dapat diketahui

bahwa kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian

guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar dikelas. Indikator

kinerja dalam penelitian ini adalah: 1) penyusunan rencana

pembelajaran, 2) pelaksanaan interaksi pembelajaran, 3) penilaian

prestasi belajar peserta didik, 4) pelaksanaan remedial, 5) pelaksanaan

pengayaan

2. Supervisi Akademis Oleh Pengawas

a. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan

untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan secara efektif

(Purwanto,2003:32) Menurut Jones dalam Mulyasa (2003:155),

supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses

administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk

Page 39: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

26

mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang

berhubungan tugas-tugas utama pendidikan.

Menurut Carter (dalam Sahertian 2000:17), supervisi adalah usaha

dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-

petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk

menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan

guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran

dan metode serta evaluasi pengajaran (Sahertian, 2000:17)

Yahya (2010) menyimpulkan bahwa supervisi pengajaran adalah

suatu fungsi yang menitikberatkan pada perubahan yang berarti. Hal ini

merupakan ketetapan yang memungkinkan pelaksanaan supervisi

instruksional sebagai prilaku yang berbeda. Supervisi dilakukan dengan

memberikan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara

berkesinambungan untuk meningkatkan pertumbuhan jabatan guru

secara individual maupun kelompok sehingga ada perubahan secara

berarti dari kondisi tertentu kepada kondisi yang lebih baik (to help to

chage). Pandangan ini memberikan gambaran bahwa supervisi adalah

sebagai bantuan dan bimbingan atau tuntutan ke arah situasi pendidikan

yang lebih baik kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas

profesionalnya di bidang instruksional sebagai bagian dari peningkatan

mutu pembelajaran. Menurut Alfonso (1981:1) menyatakan bahwa:

Moreover, the current specialized form of instructional supervision is more a function of its evolution than its nature or intention. Once these assertions are accepted as tenable, it is possible to examine instructional supervision as a distint behavior system.

Page 40: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

27

Bentuk khusus dari supervisi pengajaran (supervise akademik)

lebih mutlak berdasarkan pada fungsi evolusinya sendiri yang secara

alami atau penuh pengertian dan pemahaman dalam memberikan

supervise akademik kepada guru-guru di sekolah

Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang

essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Dari definisi tersebut maka tugas pengawas sebagai supervisor berarti

bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-

syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya

sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin

dapat tercapai.

b. Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Glickman (dalam Depdipnas, 2008:15), mendefinisikan “supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

pencapaian tujuan pembelajaran”. Supervisi akademik merupakan

upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai

tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi

akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam

mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Mukhtar dan Iskandar (2009:94) menyatakan bahwa supervisi

akademik adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada

Page 41: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

28

masa akademik yang langsung berada pada lingkup kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika

sedang dalam proses belajar. Meskipun demikian, supervisi akademik

tidak bisa terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi akademik

merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka penilaian kinerja

guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu

kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya

Penilaian Kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran

sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas unjuk kerja guru

dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari

serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila dikatakan bahwa

supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih

dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa

ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara

mengembangkannya. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi

praktis penilaian unjuk kerja guru dalam supervisi akademik adalah

melihat realita kondisi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,

misalnya: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, Apa yang

sebenarnya dilakukan oleh guru dan murid-murid di dalam kelas?,

Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu

Page 42: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

29

yang berarti bagi guru dan murid? Apa yang telah dilakukan oleh guru

untuk mencapai tujuan akademik? Apa kelebihan dan kekurangan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan bagaimana cara

mengembangkannya?

Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan

diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola

kegiatan pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini,

bahwa setelah melakukan penilaian unjuk kerja guru tidak berarti

selesailah tugas atau kegiatan supervisi akademik, melainkan harus

dilanjutkan dengan perancangan dan pelaksanaan pengembangan

kemampuannya. Dengan demikian, melalui supervisi akademik guru

akan semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa supervisi

akademik oleh pengawas merupakan upaya seorang pengawas dalam

pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya

dengan melalui langkah-langkah perencanaan, keterampilan mengajar

yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional

dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Tujuan Supervisi

Menurut Djajadisastra (1993:76) tujuan supervisi bagi guru adalah

sebagai berikut :

Page 43: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

30

1) Memperbaiki tujuan dalam perencanaan mengajar guru

2) Membantu memperbaiki materi atau bahan ajar dan kegiatan

pembelajaran

3) Membantu menemukan metode serta cara mengorganisasikan

kegiatan pembelajaran

4) Membantu memperbaiki penggunaan media pembelajaran

5) Membantu memperbaiki pelaksanaan penilaian proses dan hasil

pembelajaran

6) Membantu membimbing siswa yang mengalami kesulitan

belajar

7) Membantu memperbaiki guru dalam melaksanakan tugas

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa tujuan supervisi

secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional

guru dalam melaksanakan proses dan hasil pembelajaran melalui

pemberian bantuan terutama dalam bentuk corak layanan

profesional kepada guru. Supervisi juga memiliki peranan yang

strategis dalam membantu memperbaiki proses pembelajaran

dengan sasaran pembinaan pada guru sebagai kontribusi bagi

pencapaian tujuan pendidikan.

d. Karakteristik supervisi

Menurut Mulyasa (2004:112) Salah satu supervisi akademik

yang populer adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik

sebagai berikut:

Page 44: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

31

1) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga

inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan.

2) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama

kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.

3) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru

dan kepala Sekolah.

4) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan

mendahulukan interpretasi guru.

5) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan

supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan

guru daripada memberi saran dan pengarahan.

6) Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu pertemuan

awal, pengamatan, dan umpan balik.

7) Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai

supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai

hasil pembinaan.

8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan

suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa karakteristik

supervisi akademik oleh pengawas dengan tujuan untuk memberikan

arahan dan bimbingan kepada guru dalam melaksanakan tugas dan

memberikan supervisi yang terbuka secara tatap muka dan

mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru, dan supervisi

Page 45: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

32

dilakukan secara berkelanjutan sehingga kinerja guru dapat berjalan

dengan baik.

e. Faktor yang Mempengarui Keberhasilan Supervisi

Menurut Purwanto (2004:118) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat-lambatnya hasil

supervisi antara lain:

1) Lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada. Apakah sekolah

itu di kota besar, di kota kecil, atau pelosok. Dilingkungan

masyarakat orang-orang kaya atau dilingkungan orang-orang yang

pada umumnya kurang mampu. Dilingkungan masyarakat intelek,

pedagang, atau petani dan lain-lain.

2) Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala

sekolah. Apakah sekolah itu merupakan kompleks sekolah yang

besar, banyak jumlah guru dan muridnya, memiliki halaman dan

tanah yang luas, atau sebaliknya.

3) Tingkatan dan jenis sekolah. Apakah sekolah yang di pimpin itu

SD atau sekolah lanjutan, SLTP, SMU atau SMK dan sebagainya

semuanya memerlukan sikap dan sifat supervisi tertentu.

4) Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia. Apakah guru-guru

di sekolah itu pada umumnya sudah berwenang, bagaimana

kehidupan sosial-ekonomi, hasrat kemampuannya, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yang

mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi akademik oleh pengawas,

Page 46: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

33

yaitu lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada, besar kecilnya

yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, tingkat dan jenis

sekolah, keadan guru dan pegawai yang tersedia dan kecakapan dan

keahlian pengawas akademik itu sendiri dalam memberikan supervisi.

f. Teknik-teknik supervisi

Menurut Purwanto (2004:120-122), secara garis besar cara atau

teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik

perseorangan dan teknik kelompok.

1) Teknik perseorangan

Teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara

perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

(1) mengadakan kunjungan kelas (classroom visition) yang

dimaksud dengan kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu

yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah) untuk

melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar.

Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah

sudah memenuhi syarat-syarat didaktis atau metodik yang sesuai.

Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan

yang sekiranya masih perlu diperbaiki, (2) mengadakan kunjungan

observasi (observation visits) Guru-guru dari suatu sekolah sengaja

ditugaskan untuk melihat/mengamati seorang guru yang sedang

mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran

tertentu. Misalnya cara menggunakan alat atau media yang baru,

Page 47: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

34

seperti audio-visual aids, cara mengajar dengan metode tertentu,

seperti misalnya sosiodrama, problem solving, diskusi panel, fish

bowl, metode penemuan (discovery), dan sebagainya, (3)

membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi

siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswaBanyak

masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan

belajar siswa.

Misalnya siswa yang lamban dalam belajar, tidak dapat

memusatkan perhatian, siswa yang nakal, siswa yang mengalami

perasaan rendah diri dan kurang dapat bergaul dengan teman-

temannya. Masalah-masalah yang sering timbul di dalam kelas

yang disebabkan oleh siswa itu sendiri lebih baik dipecahkan atau

diatasi oleh guru kelas itu sendiri daripada diserahkan kepada guru

bimbingan atau konselor yang mungkin akan memakan waktu yang

lebih lama untuk mengatasinya, (3) membimbing guru-guru dalam

hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah.

Antara lain : (1) Menyusun program catur wulan atau program

semester, (2) Menyusun atau membuat program satuan pelajaran,

(3) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas, (4)

Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran, (5)

Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar-mengajar,

(6) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang

ekstrakurikuler, study tour, dan sebagainya.

Page 48: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

35

2) Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

a) Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings) seorang kepala

sekolah yang baik umumnya menjalankan tugasnya

berdasarkan rencana yang telah disusunnya. Termasuk didalam

perencanaan itu antara lain mengadakan rapat-rapat secara

periodik dengan guru-guru. untuk mengadakan

pertemuan/diskusi gunamembicarakan hal-hal yang

berhubungan dengan usaha pengembangan dan peranan proses

belajar-mengajar.

b) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training) teknik

supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-

penataran sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk

guru-guru bidang studi tertentu, penataran tentang metodologi

pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan.

Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya

diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala

sekolah terutama adalah mengelola dan membimbing

pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar

dapat dipraktekkan oleh guru-guru.

Menurut Gwynn, dalam Bafadal (2004 :48-50), teknik

supervisi digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu teknik

perorangan dan teknik kelompok. Teknik supervisi individual

Page 49: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

36

meliputi : 1) kunjungan kelas, 2) percakapan pribadi, 3) kunjungan

antarkelas, 4) penilaian sendiri. Sedang teknik supervisi kelompok

meliputi : 1) kepanitiaan, 2) kursus, 3) laboratorium kelompok, 4)

bacaan terpimpin, 5) demonstrasi pembelajaran, 6) perjalanan staf,

7) diskusi panel, 8) perpustakaan profesional, 9) organisasi

profesional, 10) bulletin supervisi, 11) sertifikasi guru, 12) tugas

belajar, 13) pertemuan guru.

Menurut Mukhtar dkk (2009: 459), supervisi akademik

mempunyai beberapa kompetensi diantaranya :

1. Memahami konsep, teori dasar, karakteristik dan

kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan mata

pelajaran di SD

2. Memahami konsep, prinsip, teori/ teknologi, karakteristik dan

kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan

tiap mata pelajaran di SD.

3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran

di SD berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP

4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/

metode pembelajaran

5. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran untuk tiap pengimbangan mata Pelajaran di SD

Page 50: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

37

6. Membimbing guru melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk

mengimbangkan potensi siswa pada tiap mata pelajaran di SD

7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan

fasilitas pembelajaran mata pelajaran di SD

8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi

untuk pembelajaran tiap mata pelajaran di SD.

Beberapa pendapat dan uraian tersebut di atas diketahui,

bahwa supervisi akademik oleh pengawas adalah proses

pembinaan oleh pengawas kepada guru dalam rangka memperbaiki

proses belajar mengajar. Adapun teknik yang biasa digunakan

adalah kunjungan kelas, pertemuan baik formal maupun informal

serta melibatkan guru lain yang dianggap berhasil dalam proses

belajar mengajar. Ada beberapa teknik yang biasa digunakan

pengawas dalam mensupervisi gurunya, namun dalam penelitian

ini hanya indikator: kunjungan kelas, semangat kerja guru,

pemahaman tentang kurikulum, pengembangan metode dan

evaluasi, rapat-rapat pembinaan, dan kegiatan rutin diluar mengajar

yang kami teliti sedangkan indikator lain tidak kami teliti karena

kurang mengungkap masalah yang kami teliti individu. Kebutuhan

ini berlangsung terus-menerus terutama sejalan dengan

meningkatnya jenjang karier seorang individu.

Page 51: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

38

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa supervisi

akademik oleh pengawas merupakan upaya seorang pengawas

dalam pembinaan agar guru dapat meningkatkan kualitas dalam

pembelalaran melalui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan

interaksi PBM yang nyata serta mengadakan perubahan dengan

cara rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

Kegiatan supervisi ini dapat dilihat dari pelaksanakan awal

supervisi pada guru, pelaksanakan penilaian kinerja guru, dan

pelaksanaan bimbingan kepada guru.

3. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar.

Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau

pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna

dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai

kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan

pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan

mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia (1995:206) dinyatakan bahwa disiplin adalah

ketaatan, kepatuhan kepada peraturan atau tatatertib: sedangkan T.

Hani Handoko (1996:208) menerangkan bahwa disiplin adalah

Page 52: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

39

kegiatan managemen untuk menjalankan standar-standar

organisasional.

Disiplin merupakan suatu sikap yang mencerminkan ketaatan

terhadap peraturan dan motivasi kerja menyatakan bahwa “disiplin

adalah sikap mental yang mengandung kerelaan hati untuk mematuhi

semua ketentuan dan semua yang berlaku dalam menunaikan tugas dan

tanggung jawab”. Sedangkan Admosudirjo (1992:83) menyatakan

bahwa “disiplin adalah bentuk ketaatan dan pengendalian diri yang

rasional dengan sadar dan tidak emosional, disiplin mempunyai tiga

aspek yaitu: (1) suatu sikap mental tertentu yang merupakan sikap taat

dan tertib, (2) suatu pengetahuan tingkat tinggi tentang sistem perilaku

dan (3) sikap dan kelakuan yang menunjukkan kesungguhan hati untuk

mentaati segala hal secara cermat dan tertib.

Menurut pendapat Bafadal (2003:15) disiplin kerja yang tinggi

akan meningkatkan produktifitas kerja seorang pegawai yang memiliki

disiplin kerja yang tinggi. Selanjutnya disiplin merupakan suatu sikap

yang terwujud dalam bentuk semangat seseorang dalam bekerja sesuai

dengan aturan yang berlaku. Disiplin kerja tidak hanya dipandang

secara individu melainkan secara keseluruhan sebagai satu kesatuan

kegiatan kerja. Nasution (1986:60) menyatakan bahwa disiplin adalah

mentaati tata cara yang telah dituliskan, dalam melaksanakan tugas

bertanggung jawab yang diserahkan pada setiap guru dan pegawai

sehingga dapat dijalankan dengan penuh kesesuaian. Menurut

Page 53: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

40

Siswanto (1987:89) “disiplin kerja merupakan suatu sikap menghargai,

menghormati, patuh, dan taat terhadap peraturan yang berlaku serta

sanggup menjalankannya dengan tidak menolak untuk menerima

sanksi-sanksi terhadap tugas dan wewenang yang diberikan

kepadanya”

Selanjutnya Niti Sunito (1982:42) menyatakan bahwa disiplin

kerja dipengaruhi oleh (1) kesejahteraan (2) kenyamanan kerja (3)

ketegasan (4) tujuan dan kemampuan personil (5) keteladanan

kepemimpinan. Faktor keteladanan kepemimpinan berawal dari sikap

dan kemampuan atasan dalam melaksanakan kepentingannya,

kemudian kinerja pemimpin itu sendiri, baik dari disiiplin waktu dan

disiplin tata aturan kerja. Kemampuan atasan yang sesuai dengan

kebutuhan tugas dan anggota maka terukir keteladanan yang akan

dicontoh dan dihargai oleh bawahan sehingga suasana kerja berjalan

dengan semangat.

Disamping itu disiplin kerja pegawai juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor berikut: (1) kompensasi, (2) keteladanan pemimpin, (3)

aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, (4) keberanian pimpinan

dalam mengambil tindakan dan keputusan, (5) pangawasan terhadap

atasan. Dari beberapa pendapat diatas diketahui bahwa faktor-faktor

yang penting yang mempengaruhi disiplin kerja antara lain: (1)

motivasi, (2) keteladanan atasan, (3) kompensasi, (4) pengawasan dan

(5) hubungan kemanusiaan.

Page 54: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

41

Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian

dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala,

kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung

kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang

berlaku dalam menunaikan tugas dan taggung jawab.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa kedisiplinan guru

dan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua

aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai

bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena

bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai),

merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan

sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan

memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan guru

Menurut Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyam (2004:211) dalam

Bukunya kemampuan Dasar Guru Dalam Proses belajar Mengajar,

mengemukakan bahwa ada beberapa indikator agar disiplin dapat

Page 55: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

42

membina dan dilaksanakan dalam proses pendidikan sehingga waktu

pendidikan dapat ditingkatkan yaitu sebagai berikut :

1) Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru maupun baik

bagi siswa, karena tata tetib yang berlaku merupakan aturan dalam

ketentuan yang harus ditaati oleh siapa pun demi kelancaran proses

pendidikan itu, yaitu:

a) Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan.

b) Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang berlaku disekolah atau

lembaga pendidikan tertentu. Contohnya menggunakan

kurikulum yang berlaku atau membuat satuan pelajaran.

c) Tidak membangkang pada peraturan yang berlaku, baik bagi

para pendidik maupun bagi peserta didik. Contohnya membuat

PR bagi peserta didik.

d) Tidak suka membohong.

e) Bertingkah laku yang menyenangkan.

f) Rajin dalam belajar mengajar.

g) Tidak suka malas dalam belajar mengajar.

h) Tidak menyuruh orang untuk bekerja demi sendiri.

i) Tepat waktu dalam belajar mengajar.

j) Tidak pernah keluar saat belajar mengajar.

k) Tidak pernah membolos saat belajar mengajar.

Page 56: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

43

2) Patuh terhadap kebijakan dan kebijaksanaan yang berlaku, meliputi :

a) Menerima menganalisa dan mengkaji berbagai pembaruan

pendidik.

b) Berusaha menyesuaikan dengan situai dan kondisi pendidikan yang

ada.

c) Tidak membuat keributan didalam kelas.

d) Mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

e) Membantu kelancaran proses belajar mengajar.

f) Menguasai diri dan intropeksi.

Dengan melaksanakan indikator –indikator yang dikemukakan di atas

sudah barang tentu disiplin dalam proses pendidikan dapat telaksana dan

kedisiplinan dalam proses belajar mengajar dapat terlaksana dan

kedisiplinan guru dapat ditigkatkan. Selain beberapa indikator supaya

disiplin dapat terlaksana, adapun hal yang perlu diperhatikan yakni

langkah-langkah untuk menanamkan kedisiplinan guru disekolah yang

meliputi :

1) Pembiasaan guru untuk melakukan hal-hal dengan tertib, keluar dan

teratur. Kebiasaan-kebiasaan ini akan berpengaruh besar terhadap

ketertiban dan keteraturan dalam hal-hal lain

2) Dengan contoh dan teladan. Dalam hal ini guru, kepala sekolah beserta

staf maupun orang tua sekalipun harus menjadi contoh dan teladan

bagi anak-anaknya. Jangan membiasakan sesuatu kepada anak tetapi

dirinya sendiri tidak melaksanakan hal tersebut. Hal tersebut akan

Page 57: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

44

menimbulkan rasa tidak adil dihati anak, rasa tidak senang dan tidak

ikhlas melakukan sesuatu yang dibiasakan, akan berakibat bawha

pembiasaan itu sebagai pembiasaan yang dipaksakan dan sulit sekali

menjadi disiplin yang tumbuh secara alami dari dalam diri atau dari

dalam lubuk hati nurani sebagai pembiasaan lingkunganya

3) Dengan Penyadaran

Guru pegawai (staf) harus diberikan penjelasan-penjelasan tentang

pentingnya nilai dan fungsi dari peraturan-peraturan itu dan apabila

kesadaran itu lebih timbul berarti pada guru telah timbul disiplin

4) Dengan Pengawasan

Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan. Pengawasan harus terus-menerus

dilakukan, terlebih lagi dalam situasi-situasi yang sangat

memungkinkan bagi guru dan para staf untuk berbuat sesuatu yang

melanggar tata tertib sekolah.

Menurut Aim Abdul Karim dalam Buku PPKN 2 untuk SMU kelas 2

menyebutkan bahwa ada beberapa indikator untuk menanamkan Disiplin

dalam kehidupan yaitu (1) Pembiasaan, (2) Pengawasaan, (3) Perintah, (4)

Larangan, (5) Ganjaran hukuman

Langkah-langkah tersebut umumnya dilakukan untuk mencegah

terjadinya pelanggaran, lalu apa yang harus ditempuh untuk menanamkan

kedisiplinan guru jika guru telah ”Telanjur” melakukan pelanggaran (Titik

Disiplin). Sehubungan dengan itu dikemukakan alat pendidikan represif.

Page 58: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

45

Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatan yang

dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Disiplin kerja

adalah suasana kerja yang terjadi dalam suatu organisasi berdasarkan pada

sebuah aturan kerja. Disiplin kerja dapat dilihat dari indikator berikut: 1)

Melaksanakan tata tertib dengan baik, 2) patuh terhadap kebijakan dan

kebijaksanaan yang berlaku, 3) kesadaran, 4) pengendalian diri

4. Hubungan Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru

Menurut Mukhtar dkk, (2009: 48) Supervisi yang dilakukan oleh

pengawas sekolah kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk

meningkatkan kinerja. Kegiatan supervisi ini dilakukan oleh pengawas

sekolah yang bertugas di suatu sekolah. Hal yang diamati oleh pengawas

sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi untuk memantau kinerja

kepala sekolah dan guru, diantara administrasi sekolah yaitu bidang

supervisi akademik meliputi :

a. Menyusun program tahunan dan semester

b. Mengatur jadwal pelajaran

c. Meningkatkan perbaikan mengajar

d. Mengatur disiplin dan tata tertib

Page 59: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

46

B. Kerangka Pemikiran

1. Kontribusi Supervisi Akademik oleh Pengawas terhadap Kinerja

Guru

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya yakni kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka kinerja guru perlu

ditingkatkan. Oleh karena itu diperlukan peran dari pengawasa akademik

untuk mendorong bawahannya/guru-gurunya supaya berkinerja lebih

tinggi lagi.

Salah satu tugas pengawas akademik adalah sebagai supervisor,

yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

Jika pengawas akademik sebagai supervisor dapat melakukan tugas, fungsi

dan tanggung jawabanya dengan baik melaksanakan supervisi pendidikan

secara efektif dan profesional maka logikanya pemberian supervisi oleh

akademik oleh pengawas akan meningkatkan kinerja guru.

Baharuddin (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

supervisi akademik berkontribusi sebesar 31,5 % terhadap kinerja guru

SMP N di Kecamatan Simpang Alahan Mati. Kemudian Silendri (2010)

menyatakan bahwa supervisi berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar

12,2%. Penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik

berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru.

Page 60: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

47

Berdasarkan pejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi

akademik berkaitan erat dengan kinerja guru dan supervisi akademik

diyakini berkontribusi yang positif terhadap kinerja guru. Apabila

supervisi akademik oleh pengawas berjalan dengan baik dengan sendirinya

kinerja guru juga akan baik dan sebaliknya jika tanpa supervisi akademik

oleh pengawas tidak sesuai dengan kebutuhan guru akan mengakibatkan

kinerja guru jadi rendah. Dengan demikian, diyakini supervisi akademik

oleh pengawas dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja guru SD

Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan.

2. Kontribusi Disipin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Disiplin kerja guru merupakan implementasi pengamalan dari

aturan baku yang telah ditetapkan. Guru yang disiplin dalam mengajar

terlihat dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya

yang tinggi dalam memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya.

Penegakkan disiplin kerja yang baik akan mengarahkan guru

melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar sehingga mampu

menciptakan kinerja yang baik.

Minaldin (2006) menyatakan bahwa disiplin kerja berkontribusi

sebesar 19,5 % terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Kecamatan Sungai

Limau dan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian

Zulkarnaini (2005) melalui penelitiannya menyatakan bahwa disiplin kerja

berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru sebesar 9,8%. Penelitian

Page 61: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

48

tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja

guru.

Berdasarkan data dan hasil penelitian dari peneliti lain di atas,

diyakini bahwa disiplin kerja guru memberikan kontribusi terhadap kinerja

guru SD Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan, yang artinya semakin

tinggi tingkat kedisiplinan kerja guru maka akan semakin baik pula

kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar demikian

pula sebaliknya.

3. Kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

terhadap kinerja guru

Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang

terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam

mengajar dan tugas lainnya, kreatif dalam melaksanakan pengajaran, dapat

bekerjasama dengan semua warga sekolah

Yusmanda (2000) menyatakan bahwa disiplin Kerja dan supervisi

secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 62,51%.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat signifikan bahwa

penegakkan disiplin kerja dan pelaksanaan supervisi akan membantu

meningkatkan kinerja guru secara signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian di atas, diyakini bahwa

supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin guru secara bersama-sama

Page 62: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

49

berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Koto XI

Tarusan.

Kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan dalam bagan di bawah

ini:

Gambar 2 Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja guru

2. Disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru

3. Supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-

sama berkontribusi terhadap kinerja guru

Supervisi Akademik Oleh Pengawas

(X1)

Disiplin Kerja Guru (X2)

Kinerja Guru (Y)

Page 63: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan menggunakan metode kuantitatif

Korelasional, Agus Irianto (2004:133) menyatakan bahwa metode penelitian

korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel

dengan variabel yang lainnya. Sedangan untuk mengetahui besarnya

kontribusi variabel bebas dengan variabel terikat diperlukan perhitungan

dalam bentuk koefisien korelasi

Data penelitian dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis

diskriptif dimaksudkan untuk mengambarkan kondisi variabel sebagaimana

adanya tanpa memberikan perlakuan dan meneraik generalisasi dari sampel

terhadap populasi. Inferensial digunakan untuk mengungkapkan kontribusi

variabel bebas (independen variabel) terhadap variabel terikat (independent

variabel)

B. Populasi dan sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar yang

yang PNS di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berjumlah 330 orang.

Diperoleh keadaan populasi sebagai berikut:

50

Page 64: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

51

Tabel 1 Data Guru Strata, Masa Kerja Sekolah Dasar Kecamatan Koto XI Tarusan`

Populasi Kecamatan Koto XI Tarusan

No Nama SD

Strata S1 Strata S0 Jumlah Guru

Masa Kerja Masa Kerja S1 S0 IML

< 15 ≥ 15 < 15 ≥ 15

1 SDN 01 Barung-Barung Belantai 2 - - 5 2 5 7

2 SDN 02 Gurun Panjang 1 2 2 3 3 5 8

3 SDN 03 Simpang 2 1 1 3 3 4 7

4 SDN 04 Nanggalo 2 2 2 3 4 5 9

5 SDN 05 Nanggalo 1 2 2 1 4 5

6 SDN 06 Kampung Pansur 2 4 2 2 6 8

7 SDN 07 Sungai Tawar 3 1 1 1 4 2 6

8 SDN 08 Mandeh 4 3 7 7

9 SDN 09 Koto Kulai 2 3 2 2 5 7

10 SDN 10 Sungai Lundang 2 4 2 2 6 8

11 SDN 11 Kampung Tarandam 3 3 2 3 5 8

12 SDN 12 Dusun 2 2 4 2 6 8

13 SDN 13 Sugai Pinang - 6 4 10 10

14 SDN 14 Siguntur Tua 1 3 2 1 5 6

15 SDN 15 Sungai Nyalo 5 3 8 8

16 SDN 16 Pulau Karam 2 3 2 2 5 7

17 SDN 17 Cumateh 2 4 3 2 7 9

18 SDN 18 Kampung Pansur 1 4 3 1 7 8

19 SDN 19 Sungai Talang 2 4 1 2 5 7

20 SDN 20 Koto Kulai 2 1 1 2 2 4

21 SDN 21 Kapuh 1 3 3 1 6 7

22 SDN 22 Duku 3 11 3 11 14

23 SDN 23 Sawah Liat 7 4 11 11

24 SDN 24 Barung-Barung Belantai 3 3 2 3 5 8

Page 65: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

52

25 SDN 25 Cerocok Anau 4 5 9 9

26 SDN 26 Nanggalo 2 3 2 2 5 7

27 SDN 27 Koto Batuhampar 1 4 2 1 6 7

28 SDN 28 Simpang 4 2 6 6

29 SDN 29 Siguntur 3 2 1 3 3 6

30 SDN 30 Desa Baru 1 3 3 1 6 7

31 SDN 31 Kampung Tanjung 4 2 6 6

32 SDN 32 Taluak Raya 4 1 5 5

33 SDN 33 Gurun Panjang 1 5 3 1 8 9

34 SDN 34 Siguntur Tua 1 4 1 1 5 6

35 SDN 35 Kampung Sawah 3 1 3 2 4 5 9

36 SDN 36 Dusun 1 1 2 4 2 6 8

37 SDN 37 Koto Pulai 2 3 5 5

38 SDN 38 Cumateh 2 2 4 4

39 SDN 39 Kampun Pansur 1 1 4 2 2 6 8

40 SDN 40 Koto Panjang 2 2 1 1 4 2 6

41 SDN 41 Kapuh 2 2 1 1 4 2 6

42 SDN 42 Talawi 1 1 1 2 2 2 4

43 SDN 43 Siguntur Muda 3 3 1 6 1 7

44 SDN 44 Taratak 4 3 7 7

45 SDN 45 Muaro 2 3 4 2 5 6 11

Jumlah 62 21 143 105 83 247 330

Populasi diambil PNS :

P1 = (Strata S1) = (62 + 21) = 83

25,0251,033083P1 ===

P = (S0) = 75,0330247

=

Page 66: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

53

1. Jenjang pendidikan

25,033083

populasiJumlah S1Jumlah P1 ===

748,0330247

(N) populasiJumlah S0Jumlah Q1 ===

t = 1,96

d = 10 % = 0,1

P = 0,251

Q = 0,748

N = 330

Maka,

01,020952.72,0

01,0748,0.251,0.84,3

)1,0(748,0.251,0.)96,1(

d)(..tN0 2

2

2

2

1 ====QP

2,7201,0

20,72,0N01 ==

N1NO

1

NON

1

11 −

+=

38,592157,1

2,722157,012,72

3302,711

2,72

33012,721

2,72N1 ==+

=+

=−

+=

Page 67: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

54

2. Masa Dinas

621,0330205

(N) populasiJumlah 15S1S0Jumlah P2 ==

<=

381,0330126

(N) populasiJumlah 15S1S0Jumlah Q2 =

≥=

t = 1,96

d = 10 % = 0,1

P = 0,621

Q = 0,381

N = 330

Maka,

01,0908,0

01,0381,0.621,0.84,3

)1,0(381,0.621,0.)96,1(

d)(..t

N0 2

2

222

2

2 ====QP = 90,8

275,18,90

275,018,90

3308,901

8,90

33018,901

8,90

N1NO

1

NON

2

22 =

+=

+=

−+

=−

+=

2,71N 2 =

N1 = 59,38

N2 = 71,2 yang diambil

Maka,

% 21,5%330712 % 100 x

33071,2 % 100 x

NN2 ===

Page 68: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

55

Tabel 2: Penyebaran Sampel Penelitian Pada SD Kecamatan Koto XI Tarusan

SD

Sampel Strata Sampel Strata S0 21,5 %

Pembulatan S1

Pembulatan SO Jumlah

Sampel S1 21,5%

Masa Kerja Masa Kerja Masa Kerja Masa Kerja < 15 ≥ 51 < 15 ≥ 51 < 15 ≥ 51 < 15 ≥ 51

1 0,43 1,075 1 1 2 2 0,215 0,43 0,43 0,645 1 1 1 1 4 3 0,43 0,215 0,215 0,645 1 1 1 1 4 4 0,43 0,43 0,43 0,645 1 1 1 1 4 5 0 0,215 0,43 0,43 1 1 1 3 6 0,43 0 0,86 0,43 1 1 1 3 7 0,645 0,215 0,215 0,215 1 1 1 1 4 8 0 0 0,86 0,645 1 1 2 9 0,43 0 0,645 0,43 1 1 1 3 10 0,43 0 0,86 0,43 1 1 1 3 11 0,645 0 0,645 0,43 1 1 1 3 12 0,43 0 0,43 0,86 1 1 1 3 13 0 1,29 0,86 1 1 2 14 0,215 0 0,645 0,43 1 1 1 3 15 0 0 1,075 0,645 1 1 2 16 0,43 0 0,645 0,43 1 1 1 3 17 0,43 0 0,86 0,645 1 1 1 3 18 0,215 0 0,86 0,645 1 1 1 3 19 0,43 0 0,86 0,215 1 1 1 3 20 0,43 0 0,215 0,215 1 1 1 3 21 0,215 0 0,645 0,645 1 1 1 3 22 0,645 0 2,365 0 1 3 4 23 0 0 1,505 0,86 2 1 3 24 0,645 0 0,645 0,43 1 1 1 3 25 0 0 0,86 1,075 1 1 2 26 0,43 0 0,645 0,43 1 1 1 3 27 0,215 0 0,86 0,43 1 1 1 3 28 0 0 0,86 0,43 1 1 2 29 0,645 0 0,43 0,215 1 1 1 3 30 0,215 0 0,645 0,645 1 1 1 3 31 0 0 0,86 0,43 1 1 2

Page 69: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

56

32 0 0 0,86 0,215 1 1 2 33 0,215 0 1,075 0,645 1 1 1 3 34 0,215 0 0,86 0,215 1 1 1 3 35 0,645 0,215 0,645 0,43 1 1 1 1 4 36 0,215 0,215 0,43 0,86 1 1 1 1 4 37 0 0 0,43 0,645 1 1 2 38 0 0 0,43 0,43 1 1 2 39 0,215 0,215 0,86 0,43 1 1 1 1 4 40 0,43 0,43 0,215 0,215 1 1 1 1 4 41 0,43 0,43 0,215 0,215 1 1 1 1 4 42 0,215 0,215 0,215 0,43 1 1 1 1 4 43 0,645 0,645 0 0,215 1 1 1 3 44 0 0 0,86 0,645 1 1 2 45 0,43 0,645 0,86 0,43 1 1 1 1 4

Jumlah 33 13 46 44 136

C. Defenisi Operasional

Variabel bebas (independen variable) penelitian ini adalah supervisi akademik

oleh pengawas dan disiplin kerja guru, sedangkan variabel terikat kinerja guru

masing – masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kinerja Guru

Kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian guru dalam

melaksanakan interaksi belajar mengajar dikelas. Indikator kinerja dalam

penelitian ini adalah: 1) penyusunan rencana pembelajaran, 2) pelaksanaan

proses pembelajaran, 3) penilaian prestasi belajar peserta didik, 4)

penilaian prestasi peserta belajar peserta, 5) pelaksanaan remedial, 6)

pelaksanaan pengayaan.

Page 70: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

57

2. Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Supervisi akademik oleh pengawas merupakan upaya seorang pengawas

dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas

mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan

mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang

rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator dalam

penelitian ini adalah 1) Melaksanakan Pembinaan pada Guru, 2)

Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru,3) Pelaksanaan Bimbingan Kepada

Guru.

3. Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja adalah suasana kerja yang terjadi dalam suatu organisasi

berdasarkan pada sebuah aturan kerja. Disiplin kerja dapat dilihat dari

indikator berikut: 1) Melaksanakan tata tertib dengan baik, 2) patuh

terhadap kebijakan yang berlaku, 3) kesadaran, 4) pengendalian diri

D. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

komunikasi tidak langsung. Dalam hal ini alat yang digunakan adalah

kuisioner (angket) yang dibagikan pada responden. Kemudian diisi

langsung oleh responden yang bersangkutan, tiap pilihan yang telah

disediakan untuk setiap pernyataan.

Page 71: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

58

2. Skala Pengukuran Data

Instrumen adalah suatu alat untuk mengumpulkan data. Adapun

bentuk instrumen pengumpulan data primer adalah dengan menggunakan

kuisioner. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan

menggunakan skala tingkat (Likert). Metode skala Likert yaitu metode

perskala. Pertanyaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai

dasar penentuan nilai skalanya. Teknik pengukuran yang diterapkan

adalah berdasarkan rangkaian atau peringkat atau atribut yang dinyatakan,

dimana responden hanya memilih satu dari lima alternative yang

disediakan.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini

adalah berupa kuesioner dengan menyediakan alternatif jawaban dan skor

sebagai berikut : Untuk mengetahui Supervisi akademik oleh pengawas

dan disiplin kerja guru, dan kinerja guru dapat diukur dengan

menggunakan skala likert dengan kategori pengukuran yaitu :

1) Selalu (SL); dengan kategori nilai : 5

2) Sering (SR); dengan kategori nilai : 4

3) Kadang-Kadang (KK); dengan kategori nilai : 3

4) Jarang (JR); dengan kategori nilai : 2

5) Tidak Pernah (TP); dengan kategori nilai : 1 (Yusuf, 2007 :303)

Page 72: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

59

3. Penyusunan Instrumen

Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan pada

indikator variabel. Penentuan indikator-indikator berdasarkan pada teori

yang telah diuraikan sebelumnya. Tahap penyusunan instrumen dilakukan

dengan langkah sebagai berikut:

a Pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator variabel

b Penyusunan butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi yang

telah dibuat

c Pembuatan butir-butir item dalam bentuk pernyataan berdasarkan

indikator variabel

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No

Variabel

Penelitian

Indikator

No. Item

1 Y Kinerja Guru

1. Penyusunan rencana pembelajaran 2. Pelaksanaan proses pembelajaran 3. Penilaian prestasi belajar peserta didik 4. Pelaksanaan Remedial 5. Pelaksanaan Pengayaan

12 10 6 8 4

2 X1 Supervisi

Akademik oleh pengawas

1. Melaksanakan Pembinaan pada guru 2. Melaksanakan Penilaian Kinerja guru 3. Melaksanakan pembimbingan dan

pelatihan profesionalitas tenaga kependidikan lainnya.

11 6

19

3 X2 Disiplin Kerja

1. Melaksanakan tata tertib dengan baik 2. Patuh terhadap kebijakan yang berlaku 3. Kesadaran dari dalam diri 4. Pengendalian Diri tehadap peraturan

10 10 10 10

Page 73: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

60

E. Uji Coba Instrumen

  Instrumen yang telah disusun sebelum digunakan terlebih dahulu

diujicobakan untuk mengetahui keandalan dan kesahihannya. Uji coba

instrumen dilaksanakan pada tanggal 24-25 Mei 2011 terhadap 30 orang guru

dari populasi yang sama, diluar sampel penelitian ini yang dipilih secara acak

dengan mempertimbangkan proporsi masing-masing strata yang terdapat

dalam populasi. Ujicoba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

validitas dan reallibilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

sesungguhnya.

Untuk mengetahui validitas butir dilakukan analisis butir dengan

menggunakan rumus korelasi Product Moment. Kriteria yang digunakan untuk

menguji validitas instrumen adalah bila koefisien korelasi (rxy) dengan nilai

probabilitas kekeliruan (p) lebih kecil dari taraf signifikansi alpha 0,05, maka

butir pernyataan itu dinyatakan valid dan sahih. Sedangkan untuk mengetahui

reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Kriteria yang

digunakan untuk menguji realiabilitas (rtt) adalah apabila rtt lebih besar dari r

tabel dalam taraf signifikan alpha 0,05, maka instrumen penelitian dinyatakan

reliabel atau handal.

Data hasil ujicoba dianalisis dengan menggunakan alat bantu

komputer SPSS versi 17 yang menyajikan analisis kesahihan butir dan uji

keandalan instrumen. Hasil analisis kesahihan butir dimuat pada lampiran 2, 3

dan 4 rangkumanya disajikan dalam Tabel 4

Page 74: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

61

Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Uji Coba

No Variabel Indikator Butir Ujicoba

Butir Gugur

Butir Sahih

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kinerja Guru

(Y) 1. Penyusunan rencana

pembelajaran 2. Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran 3. Penilaian prestasi belajar

peserta didik 4. Pelaksanaan Remedial 5. Pelaksanaan Pengayaan

12

10 6 8 4

1 1 - 1 -

11 9 6 7

JUMLAH 40 3 37 2 Supervisi

akademik oleh pengawas (X1)

1. Melaksanakan Pembinaan pada guru

2. Melaksanakan Penilaian Kinerja guru

3. Pelaksanaan Bimbingan pada guru

11

6

19

-

1

-

1

11

5

7

18

JUMLAH 36 2  34 

3 Disiplin Kerja (X2)

1. Melaksanakan tata tertib degan baik

2. Patuh terhadap kebijakan yang berlaku

3. Kesadaran dari dalam diri 4. Pengendalian Diri tehadap

peraturan

10

10

10 10

- - 2 1

10

10

8 9

JUMLAH 40 3 37 Jumlah Butir Angket Secara Keseluruhan 116 8 108

 

  Tabel di atas memperlihatkan bahwa banyak butir angket kinerja

guru dirancang 40 butir  gugur  3 butir dan yang valid adalah 37 butir,

angket supervisi akademik oleh pengawas dirancang 36 butir dan gugur 2

sehingga valid 34, disiplin kerja dirancang 40 butir, gugur 3 butir dan valid

Page 75: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

62

37 butir. Jumlah butir angket yang sahih atau handal ketiga variabel 108

butir.

Selanjutnya, hasil analisis keterandalan instrumen (realibilitas)

dirangkum pada Tabel 5

Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Keandalan Instrumen

Variabel Nama variabel Banyak

Butir

Koefisien

Keterandalan

r tabel Keterangan

Y Kinerja Guru 37 0,954 0,361 Handal

X1 Supervisi akademik oleh pengawas

34 0,953 0,361 Handal

X2 Disiplin Kerja 37 0,953 0,361 Handal

 

  Hasil analisis pada Tabel 6 di atas menginformasikan bahwa koefisien

keterandalan (rtt) ketiga variabel yaitu kinerja guru (Y), dengan tingkat

keterhandalan 0,954, supervisi akademik oleh pengawas (X1) tingkat

keterhandalan 0,953 dan disiplin kerja (X2) tingkat keterhandalan 0,953,

berarti ketiga indikator ini lebih besar r tabel jadi dapat dinyatakan bahwa

instrumen yang digunakan adalah handal.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan tanggal 18-19 Juni 2011 dengan cara

menyebarkan langsung angket kepada responden yang menjadi sampel

penelitian di sekolah masing-masing. Penyebaran dan pengumpulan angket

dibantu oleh guru yang ada dilokasi penelitian. Semua guru-guru sebagai

responden diundang untuk hadir pada suatu ruangan Aula, diberi penjelasan

Page 76: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

63

secukupnya, kemudian instrumen diisi oleh responden dan bila selesai,

instrument dikumpulkan kembali oleh peneliti.

G. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Data ketiga variable , disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Berdasarkan data frekuensi tersebut didapatkan skor mean, (nilai rata)

modus (nilai yang sering muncul), median ( nilai tengah), dan standar

deviasi. Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden pada setiap

variable digunakan rumus:

DP = %1001

xinggixskalatertnx

Σ

Keterangan:

DP = Derajat/ tingkat pencapaian

xΣ = Skor rata-rata

iNxΣ = Jumlah item instrument

Skala tertinggi = 5

Untuk menentukan kategori tingkat pencapaian responden

digunakan klasifikasi yang dikemungkakan Sudjana (1982:206), seperti

beriku ini:

Page 77: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

64

Persentase Interpretasi

90%-100% Sangat Baik/ Sangat tinggi

80%-89% Baik / Tinggi

65%-79% Cukup/ Sedang

55%-64% Kurang Baik/Kurang

0%-54% Tidak Baik/ Rendah

2. Uji Persyaratan

Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

pemeriksaan terhadap persyaratan analisis, Sudjana (1982) mengemuka-

kan persyaratan tersebut sebagai berikut:

a) Pemeriksaan Normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normalitas sebaran ketiga

variable penelitian. Untuk itu uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji kolmogorov-smirnov test (pengujian K-S)

b) Pemeriksaan Homogenitas populasi

Pemeriksaan homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan

tekinik levene statistic Test ( uji L-S), untuk melihat apakah data yang

diperoleh berasal dari varinsi kelompok yang homogeny atau tidak

c) Pemeriksaan Linearitas garis regresi

Pemeriksaan linearitas garis regresi dilakukan dengan teknik regresi

sederhana. Pemerikasaan ini bertujuan untuk menentukan kelinearan

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Page 78: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

65

d) Pemeriksaan independensi variabel bebas

Pemeriksaan independent antar variabel bebas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi Product moment. Pemeriksaan ini

bertujuan apakah data kedua variabel bebas tidak mempunyai

hubungan yang berarti.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

sederhana dan regrasi berganda dibantu dengan program SPSS versi 17.00

a. Hipotesis pertama dan kedua di uji dengan menggunakan teknik

korelasi dan regresi sederhana. Besarnya koefisien korelasi r dihitung

dengan menggunakan rumus product moment regresi sederhana untuk

supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja terhadap kinerja

guru yang dihitung dengan model persamaan Y = a + bx

b. Hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

berganda. Koefisien korelasi berganda (R) digunakan untuk

mengetahui hubungan dan kontribusi dari kedua variabel secara

bersama-sama terhadap pelaksanaan kinerja guru. Analisis regresi

ganda digunakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh variabel

terikat bila variabel bebas sebagai faktor prediktor. Persamaan regresi

ganda untuk dua prediktor adalah Y= a+ b1X1 + b2 X2

Page 79: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data variabel kinerja

guru, supervisi akademik oleh pengawas, variabel disiplin kerja. Data tersebut

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Koto IX Tarusan

Angket variabel kinerja guru terdiri dari 37 butir. Maka skor

minimum 37 dan skor maksimum 185. Dari jawaban responden, diperoleh

skor terendah 85 dan skor tertinggi 161. Hasil pengolahan data diperoleh

skor rata-rata (mean) sebesar 125,9, modus (mode) sebesar 100,0, median

sebesar 125,0 dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 15,67.

harga skor rata-rata, modus dan median tidak jauh berbeda dan tidak

melebih satu simpangan baku, ini berarti bahwa distribusi kinerja guru

cenderung normal. Gambaran distribusi frekuensi skor kinerja guru, dapat

dilihat padang Tabel 6 dan grafik histogramnya 2

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y)

Kelas Interval Fo % fo Fk %fk 151-161 7 5,15 7 5,15 140-150 25 18,38 32 23,53 129-139 26 19,12 58 42,65 118-128 39 28,68 97 71,32 107-117 20 14,71 117 86,03 96-106 16 11,76 133 97,79 85-95 3 2,21 136 100,00

Jumlah 136 100,00

66

Page 80: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

67

Gambar 2 Histogram Kinerja Guru

Pada Tabel 6 Kelihatan bahwa 28,68% dari skor kinerja guru berada

pada kelas interval skor rata-rata 42,65% skor kinerja guru di atas kelas

interval skor rata-rata dan 28,68% berada di bawah kelas interval skor

rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor kinerja guru berada di atas

kelas interval skor rata-rata.

Selanjutnya hasil analisis tingkat capaian responden setiap indikator

kinerja guru disajikan pada Tabel 7

Tabel 7. Tingkat Pencapaian Responden setiap Indikator Kinerja Guru

Indikator Skor Ideal

Rata-rata

% Tingkat Pencapaian

Kategori

Penyusunan Rencana Pembelajaran 55 34,57 68,2% Cukup Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 45 34,0 69,2% Cukup Penilaian Prestasi Belajar Peserta didik

30 29,2 66,3% Cukup

Pelaksanaan Remedial 35 32,2 68,8% Cukup Pelaksanaan Pengayaan 20 13,1 65,5% Cukup Keseluruhan Skor Pelaksanaan Tugas guru

185 125,9 68,0% Cukup

3

16

39

26 25

7

20

05

1015202530354045

1 90 101 112 123 134 145 156 Skor Tengah Kelas Interval

Page 81: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

68

Secara umum tingkat capaian skor kinerja guru SD Negeri Kecamatan

Koto XI Tarusan Kecamatan Pesisir Selatan (68,0%) dari skor ideal. Pada

Tabel 7 kelihatan bahwa tingkat pencapaian indikator yang tinggi (69,2%)

cukup pada indikator pelaksanaan kegiatan pembelajaran, indikator kedua

tingkat capaian (68,8%) cukup pada indikator pelaksanaan remedial,

indikator ketiga dengan tingkat capaian (68,2%) cukup pada indikator

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, selanjutnya tingkat

capaian (66,3%) cukup pada indikator penilaian prestasi belajar peserta

didik selanjutnya tingkat capaian (65,5%) cukup pada indikator

pelaksanaan pengayaan termasuk kategori terendah.

2. Supervisi Akademik Oleh Pengawas SD Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan

Angket variabel kinerja guru terdiri dari 34 butir. Maka skor

minimum 34 dan skor maksimum 170. Dari jawaban responden, diperoleh

skor terendah 80 dan skor tertinggi 152. Hasil pengolahan data diperoleh

skor rata-rata (mean) sebesar 118,0, modus (mode) sebesar 108,0, median

sebesar 119,0 dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 17,07.

harga skor rata-rata, modus dan median tidak jauh berbeda dan tidak

melebih satu simpangan baku, ini berarti bahwa distribusi kinerja guru

cenderung normal. Gambaran distribusi frekuensi skor kinerja guru, dapat

dilihat padang Tabel 8 dan grafik histogramnya pada Gambar 3

Page 82: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

69

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Skor Supervisi Akademik Oleh Pengawas (X1)

Kelas Interval Fo % fo Fk %fk

146-156 6 4,41 6 4,41 135-145 22 16,18 28 20,59 124-134 26 19,12 54 39,71 113-123 27 19,85 81 59,56 102-112 30 22,06 111 81,62 91-101 15 11,03 126 92,65 80-90 10 7,35 136 100,00

Jumlah 136 100,00

Gambar 3. Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Pada Tabel 8 Kelihatan bahwa 19,8% dari skor supervisi akademik

oleh pengawas berada pada kelas interval skor rata-rata 39,71% skor

supervisi akademik oleh pengawas kelas interval skor rata-rata 40,44%

berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian

besar skor supervisi akademik oleh pengawas di bawah kelas interval skor

rata-rata.

10

15

27 26

22

6

30

0

5

10

15

20

25

30

35

1 85 96 107 118 129 140 151 Skor Tengah Kelas Interval

Page 83: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

70

Selanjutnya hasil analisis tingkat capaian responden setiap

indikator supervisi akademik oleh pengawas dapat disajikan pada Tabel 9

Tabel 9. Tingkat Pencapaian Respon setiap Indikator Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Indikator Skor

Ideal

Rata-

rata

% Tingkat

Pencapaian

Kategori

Pelaksanaan Pembinaan Pada Guru 50 35,3 70,5 Cukup

Pelaksanaan Penilaian Kinerja 25 17,6 70,2 Cukup

Pelaksanaan Bimbingan pada Guru 90 60,0 67,0 Cukup

Jumlah Skor Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Pengawas

185 125,9 68,0 Cukup

Pada Tabel 9 kelihatan bahwa tingkat capaian skor supervisi akademik

oleh pengawas SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir

Selatan 68,0% dari skor ideal. Analisis tertinggi berada pada indikator

pelaksanaan pembinaan pada guru 70,5% dengan kategori cukup dan

indikator kedua adalah pelaksanaan penilaian kinerja dengan tingkat

pencapaiannya 70,2% dengan kategori cukup, indikator ketiga pelaksanaan

bimbingan pada guru dengan tingkat capaian 67,0% dengan kategori

cukup

Hal ini menunjukkan bahwa supervisi akademik oleh pengawas SD

Negeri Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dalam pelaksanaan

pembinaan pada guru dengan kategori cukup, pelaksanaan penilaian

kinerja dengan kategori cukup, pelaksanaan bimbingan dengan kepada

guru dengan kategori cukup.

Page 84: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

71

3. Disiplin Kerja Guru SD Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan

Angket variabel disiplin kerja guru terdiri dari 37 butir. Maka skor

minimum 30 dan skor maksimum 185. Dari jawaban responden, diperoleh

skor terendah 70 dan skor tertinggi 175. Hasil pengolahan data diperoleh

skor rata-rata (mean) sebesar 120,2, modus (mode) sebesar 119 median

sebesar 120,0 dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 17,7. harga

skor rata-rata, modus dan median tidak jauh berbeda dan tidak melebih

satu simpangan baku, ini berarti bahwa distribusi motivasi kerja cenderung

normal. Gambaran distribusi frekuensi skor disiplin kerja guru, dapat

dilihat padang Tabel 10 dan grafik histogramnya 4

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Kerja Guru (X2)

Kelas Interval Fo % fo fk %fk 160-174 2 1,47 2 1,47 145-159 9 6,62 11 8,09 130-144 25 18.38 36 26,47 115-129 60 44.12 96 70.59 100-114 22 16.18 118 86.76 85-99 12 8.82 130 95,59 70-84 4 2.94 134 98.53

Jumlah 136 100,00

Gambar 4 Histogram Disiplin Kerja Guru

412

60

25

92

22

0

10

20

30

40

50

60

70

1 77 92 107 122 137 152 167

Page 85: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

72

Pada Tabel 10 kelihatan bahwa 44,12% dari skor disiplin kerja berada

di atas kelas interval skor rata-rata, 26,47% skor disiplin kerja di atas

klas interval skor rata-rata dan 27,94% berada di bawah kelas interval skor

rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor disiplin kerja berada di

bawah kelas interval skor rata-rata.

Selanjutnya hasil analisis tingkat capaian responden setiap indikator

motivasi kerja guru disajikan pada Tabel 11

Tabel 11. Tingkat Pencapaian Respon setiap Indikator Disiplin Kerja

Indikator Skor Ideal

Rata-rata

% Tingkat Pencapaian

Kategori

Melaksanakan tata tertib dengan baik

50 34,5 69,1 Cukup

Patuh terhadap Kebijakan yang Berlaku

50 34,0 68,0 Cukup

Kesadaran dari dalam diri 40 29,2 73,1 Cukup

Mengendalikan diri terhadap peraturan

45 32,2 71,5 Cukup

Keseluruhan Skor Pelaksanaan Tugas Guru

185 119,7 64,7 Cukup

Secara umum tingkat capaian skor disiplin kerja guru SD Negeri

Koto IX Tarusan Kecamatan Pesisir Selatan 64,7% dari skor ideal. Pada

Tabel 12 kelihatan bahwa indikator kesadaran dari dalam diri tingkat

capaian tinggi (73,1%) dengan kategori cukup, indikator kedua

mengendalikan diri terhadap peraturan (71,5%) dengan kategori cukup,

indikator ketiga pelaksanaan tata tertib (69,1%) dengan kategori cukup,

indikator terendah patuh terhadap kebijakan yang berlaku (68%) dengan

Page 86: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

73

kategori cukup. Ternyata dari keempat indikator disiplin kerja guru

ditemukan indikator sudah mencapai kategori cukup.

Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja guru SD Negeri

Kecamatan Koto XI dilihat dari aspek ketekunan, semangat, kegairahan,

tanggung jawab berada pada kategori cukup.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan karena merupakan persyaratan

penting dalam analisis data berikutnya. Pengujian kenormalan data

dimaksudkan untuk menguji asumsi bahwa rata-rata sampel mendekati

kenormalan populasi, kegunaannya untuk mengetahui dan memberikan

keyakinan apakah data dapat diolah dengan teknik regresi analisis.

Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan tes

Kolmogrof Smirnov (Tes K-S), dengan menetapkan taraf signifikasn 5%

atau α = 0,05 (Sudjana, 1982:280). Data dapat dikatakan berdistribusi

normal jika taraf signifikan (Asymp.Sig) > 0,05 maka data berdistribusi

normal, hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Variabal X1, X2 dan Y dengan tes Kolmogrov Smirnov

Variabel KS Asymp Sig Pengujian Keterangan

Supervisi Akademik

Oleh Pengawas (X1)

0,837 0,486 0,05 Normal

Disiplin Kerja (X2) 1,037 0,232 0,05 Normal

Kinerja Guru (Y) 0,630 0,822 0,05 Normal

Page 87: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

74

Hasil perhitungan normalitas variabel supervisi akademik oleh

pengawas (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) dapat

disimpulkan:

a. Data supervisi akademik oleh pengawas (X1) memiliki nilai Asymp

Sig 0,486 karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan

berdistribusi normal

b. Data disiplin kerja (X2) memiliki nilai Asymp Sig 0,232 karena

signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan berdistribusi normal

c. Data pelaksanaan tugas guru (X1) memiliki nilai Asymp Sig 0,822

karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan berdistribusi

normal

2. Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah

sampel penelitian berasal dari popluasi yang homogen. Untuk menguji

homogenitas dilakukan dengan analisis Levene Statistic. Analisis

homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui apakah asumsi bahwa

ketiga variabel yang mempunyai varian yang sama (homogen). Hasil dari

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 13

Tabel 13 Homogeitas variabel supervisi akademik oleh pengawas (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja guru (Y)

Levene Statistic Df1 df2 Sig. Supervisi Akademik Oleh Pengawas 0,299 2 133 0,742

Disiplin Keja Guru 0,462 2 133 0,631Kinerja Guru 1,465 2 133 0,235

Page 88: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

75

Tabel 13 dapat dilihat bahwa besarnya Levene Statistic supervisi

akademik oleh pengawas (X1) adalah 0,299 sedangkan probabilitas atau

signifikasinya adalah 0,742, disiplin kerja (X2) adalah 0,462 sedangkan

probabilitasnya 0,631 yang berarti lebih besar dari 0,05, kinerja guru (Y)

adalah 1,465 dengan probabilitasnya 0,235 demikian hipotesis nol (Ho)

diterima yang berarti asumsi bahwa varians populasi adalah indentik

(homogen) dapat diterima.

3. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak signifikan dan juga sebagai

persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi, apabila taraf signifikan

antara dua variabel kurang dari 0,05 maka dikatakan mempunyai

hubungan yang linear.

Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel Y

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. Linearity 4606,570 1 4606,570 21,962 0,000 Deviation

from Linearity

10934,823 50 218,696 1,043 0,426

Within Groups 17619,246 84 209,753 Total 33160,640 135

Tabel 14 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikasn pada Linearity

X1 terhadap Y sebesar 0,000. karena signifikansiya kurang dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel supervisi akademik oleh

pengawas (X1) terhadap kinerja guru (Y) terdapat hubungan linear

Page 89: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

76

Uji linearitas variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja

guru (Y) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 15. Hasil Uji Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel Y

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. Linearity 4291,129 1 4291,129 24,661 0,000 Deviation

from Linearity 15645,278 58 269,746 1,550 0,037

Within Groups 13224,233 76 174,003 Total 33160,640 135

Dari Tabel 15 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikan pada

Linearity X2 terhadap Y sebesar 0,000. karena signifikansiya kurang dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel disiplin kerja (X2)

terhadap kinerja guru (Y) terdapat hubungan linear

4. Uji Indepedensi Variabel antar variabel bebas

Pengujian independensi variabel dilakukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebas tidak tidak terkontaminasi variabel lainnya

(independen). Hasil independen variabel dapat dilihat pada tabel 16

Tabel 16. Hasil Analisis Independensi Variabel X1 dan X2

Korelasi R1.2 ρ Keterangan

X1 dengan X2 0,000 0,328 Independen

Hasil perhitungan pada Tabel 16 menunjukkan bahwa koefisien

korelasi variabel X1 dengan X2 (r1.2) adalah sebesar 0,000 dengan p=

0,319>α = 0,05 ini berarti bahwa variabel supervisi akademik oleh

pengawas tidak berkorelasi secara signifikan dengan variabel disiplin kerja

Page 90: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

77

atau dengan kata lain kedua variabel saling independen. Dengan demikian

persyaratan independen variabel sudah terpenuhi

C. Pengujian Hipotesis

1. Kontribusi supervisi akademik oleh pengawas (X1) terhadap kinerja guru

(Y) dilakukan analisis korelasi sederhana dengan uji t.

Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah supervisi

akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja guru, untuk

menguji hipotesis ini dilakukan analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel

17

Tabel 17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi supervisi akademik oleh pengawas (X1) terhadap kinerja Guru (Y)

Korelasi Koefisien Korelas

(r) Koefisien Determinasi

Ρ

(ryl) 0,373 0,139 0,000

Hasil perhitungan pada Tabel 17 menunjukkan bahwa koefisien

korelasi antara supervisi akademik oleh pengawas dengan pelaksanaan

tugas guru adalah sebesar = 0,373 dengan p<α(0,03). Berdasarkan hasil

perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa supervisi akademik oleh pengawas

berkontribusi terhadap kinerja guru, dan bentuk hubungannya positif

dengan koefisien determinasi = 0,139.

Selanjutnya, untuk mengetahui bentuk hubungan supervisi akademik

oleh pengawas (X1) terhadap kinerja guru (Y), apakah hubungan itu besifat

prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil

Page 91: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

78

analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ=85,541+0,342X1. Kemudian

persamaan ini diuji keberartian dan kelinierannya dengan uji F melalui

Anova Regresi.

Rangkuman hasil analisis uji keberartian persamaan disajikan

dalam Tabel 18

Tabel 18 Rangkuman Hasil Analisis Uji Keberartian Persamaan Regresi X1 terhadap kinerja guru (Y)

Sumber Jumlah Kuadrat Df

Rata-rata Kuadrat F Sig.

Regresi Linear 4606,570 1 4606,57021,618 0,000Residu Linear 28554,070 134 213,090

Total 33160,640 135

Pada Tabel 18 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 21,618 dengan

nilai ρ = 0,000<α 0,05. ini berarti bahwa persamaan regresi

Ŷ=85,541+0,342X1 adalah linear dan sangat signifikan. Selanjutnya

dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman hasil analisis dapat

dilihat pada Tabel 19

Tabel 19 Pengujian keberartian Koefisien Rengresi X1 terhadap Y

Sumber Koefisien T Sig. Konstanta 85,541 9,742 0,000 Supervisi Akademik oleh pengawas 0,342 4,650 0,000

Pada Tabel 19 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 4,650 dan

taraf signifikan 0,000. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,342 sangat

signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Model

regresi di atas menjelaskan bahwa setiap peningkatan supervisi akademik

Page 92: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

79

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

80.00 100.00 120.00 140.00 160.00

ObservedLinear

oleh pengawas 1 skala akan berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar

0,342 skala, dan skala tugas guru sudah ada sebesar 85,541. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 5 Garis regresi linear Supervisi Akademik Oleh Pengawas

Berdasarkan hasil pengujian di atas semuannya signifikan maka

hipotesis yang menyatakan bahwa supervisi akdemik oleh pengawas

berkontribusi terhadap kinerja guru dapat diterima dalam taraf

kepercayaan 95% dan besar kontribusi 13,9%

Page 93: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

80

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah disiplin

kerja berkontribusi terhadap kinerja guru, untuk menguji hipotesis ini

dilakukan analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel 20

Tabel 20 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap Variabel Kinerja Guru (Y)

Korelasi Koefisien Korelasi

(r) Koefisien Determinasi

Ρ

(ryl) 0,360 0,129 0,000

Hasil perhitungan pada Tabel 20 menunjukkan bahwa koefisien

korelasi antara disiplin kerja dengan kinerja guru adalah sebesar = 0,360

dengan p<α(0,05). Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan

bahwa disiplin kerja berkorelasi sangat signifikan terhadap kinerja guru,

dan bentuk hubungannya positif dengan koefisien determinasi = 0,129

Selanjutnya, untuk mengetahui bentuk hubungan disiplin kerja (X2)

terhadap kinerja guru (Y), apakah besifat prediktif atau tidak, maka

dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil analisis diperoleh

persamaan regresi Ŷ=164,164+ 0,318X2. Kemudian persamaan ini diuji

keberartian dan kelinierannya dengan uji F melalui Anova Regresi.

Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 21

Rangkuman hasil analisis uji keberartian persamaan regresi

disajikan dalam Tabel 21

Page 94: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

81

Tabel 21 Rangkuman Hasil Analisis Uji Keberartian Persamaan Regresi X2 terhadap Kinerja guru (Y)

Sumber Jumlah Kuadrat Df

Rata-rata Kuadrat F Sig.

Regresi 4291,129 1 4291,12919,918 0,000Residu 28869,511 134 215,444

Total 33160,640 135

Pada Tabel 21 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 19,918 dengan

nilai ρ=0,000<α 0,05. ini berarti bahwa persamaan regresi yang diperoleh

Ŷ=164,164+0,318X2. adalah linear dan signifikan. Selanjutnya dilakukan

uji keberartian koefisien regresi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 6 Garis Regresi Linear Disiplin Kerja Guru

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00

Observed Linear

Page 95: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

82

Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 22

Tabel 22 Uji Keberartian Koefisien X2 terhadap Y

Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 164,164 18,968 0,000 Disiplin Kerja 0,318 4,463 0,000

Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 4,463 dan

taraf signifikan 0,000. ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,318 sangat

signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Model

regresi di atas menjelaskan bahwa setiap peningkatan disiplin kerja 1 skala

akan berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 0,318 skala, dan skala

pelaksanaan tugas guru sudah ada sebesar 164,164. Untuk lebih jelanya

dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Berdasarkan hasil pengujian di atas semuannya signifikan maka

hipotesis yang menyatakan bahwa disiplin kerja berkontribusi terhadap

kinerja guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95% dan besar

kontribusi 12,6%

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah bahwa

supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara Bersama-

Sama Berkontribusi Terhadap kinerja Guru. untuk menguji hipotesis ini

dilakukan analisis korelasi ganda. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 23

Page 96: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

83

Tabel 23 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Supervisi Akademik Oleh Pengawas (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)

Korelasi Koefisien Korelas (R) Koefisien

Determinasi (R2) Ρ

(ryl2) 0,472 0,223 0,000

Hasil perhitungan pada Tabel 23 menunjukkan bahwa harga

koefisien korelasi ganda supervisi akademik oleh pengawas dan motivasi

kerja secara bersama-sama dengan variabel kinerja guru (R2y12) adalah

sebesar 0,472 dengan ρ= 0,000< α = 0,01 dan koefisien determinasi (R2y12)

sebesar 0,223. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa supervisi

akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama

berkontribusi secara sangat signifikan terhadap kinerja guru.

Untuk mengetahui besar hubungan supervisi akademik oleh

pengawas (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y), apakah

hubungan itu besifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi

ganda. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh persamaan regresi

Ŷ=123,533+0,287X1+0,261X2 .Persamaan ini kemudian diuji keberartian

dengan uji F. Rangkuman hasil pengujian keberartian persamaan dapat

dilihat pada Tabel 24

Tabel 24 Rangkuman Hasil Analisis Uji Keberartian Persamaan Regresi supervisi akademik oleh pengawas (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y)

Sumber Jumlah Kuadrat Df

Rata-rata Kuadrat F Sig.

Regresi 7387,574 2 3693,787 19,062

0,000

Residu 25773,065 133 193,782

Total 33160,640 135

Page 97: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

84

Pada Tabel 24 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 9,147 dengan

nilai ρ=0,000<α=0,01. Persamaan ini berarti bahwa persamaan regresi

Ŷ=123,533+0,287X1+0,261X2 adalah sangat signifikan dan dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Untuk lebih jelanya dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

Berdasarkan hasil pengujian yang semuanya sangat signifikan

maka hipotesis yang menyatakan bahwa “supervisi akademik oleh

pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama berkontribusi terhadap

kinerja guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95% dan besar

kontribusi sebesar 22,3%. Komposisi besarnya kontribusi relatif dan

efektif dari kedua prediktor terhadap pelaksanaan tugas guru dapat dilihat

pada Tabel 25

Tabel 25. Komposisi Kotribusi Variabel Bebas (X1) dan (X2) Terhadap Variabel Y

Variabel (X) Kotribusi

Relatif (KR) % Kontribusi Efektif

(KE) % Supervisi akademik oleh pengawas

46.318 10.668

Disiplin kerja 53.682 12.364 Total 100.000 23.032

Berdasarkan tabel 25 dapat dijelaskan bahwa kontribusi relatif

supervisi akademik oleh pengawas (X1) terhadap kinerja guru sebesar

46,318%. Sedangkan kontribusi efektif sebesar 10.668%. disiplin kerja

(X2) berkontribusi secara relatif sebesar 53.682%, sedangkan kontribusi

efektif 12.032%. Dengan mempertimbangkan kemungkinan kontribusi

Page 98: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

85

lain. Maka kontribusi efektif kedua variabel bebas tersebut lebih kurang

23,0%, sedangkan sisanya 77,0% diperkirakan berasal dari variabel-

variabel lain yang tidak diukur melalui penelitian ini.

Selanjutnya untuk mengetahui besaran kontribusi kedua variabel

bebas terhadap kinerja guru secara kondisional, digunakan teknik korelasi

parsial. Hasil analisis korelasi parsial dapat dilihat pada Tabel 26 berikut

ini:

Tabel 26. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial

Korelasi R r2 ρ

r 1, y-2 0,314 0,099 0,000

r 2, y-1 0,340 0,116 0,000

Korelasi parsial antara supervisi akademik oleh pengawas (X1)

terhadap kinerja guru (Y), apabila disiplin kerja (X2) dalam keadaan

konstan adalah 0,314 dan determinasi 0,099 dengan p < α (0,00). Ini

berarti bahwa supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi sangat

signifikan terhadap kinerja guru 0,099%.

Selanjutnya disiplin kerja (X2) tetap. Selanjutnya disiplin kerja

(X2) terhadap kinerja guru (Y). Apabila supervisi akademik oleh pengawas

(X1) dalam keadaan konstan sebesar 0,340 dan determinasi 0,116 dengan p

< α (0,000). Hal ini berarti bahwa disiplin kerja (X2) berkontribusi sangat

signifikan terhadap kinerja guru sebesar 11,6% bila supervisi akademik

oleh pengawas dalam keadaan tetap.

Page 99: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

86

Seterusnya untuk mengetahui besarnya kontaminasi yang terjadi

antara prediktor pada kontribusi supervisi akademik oleh pengawas,

disiplin kerja dengan kinerja guru dilakukan proses perhitungan selisih

antara kontribusi efektif masing-masing prediktor dengan kotribusi parsial

D. Pembahasan

1. Hipotesis Pertama supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja guru

Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi

akademik oleh pengawas berkontribusi sebesar 13,9% terhadap kinerja

guru. Dari hasil perhitungan besaran kontribusi terlihat bahwa supervisi

akademik oleh pengawas memberikan kontribusi yang lebih besar

dibandingkan disiplin kerja guru.

Hasil analisis deskripsi yang telah dilakukan bahwa dilihat dari

variabel supervisi akademik oleh pengawas dengan kategori tingkat

capaian responden termasuk kategori cukup, dilihat dari indikator tingkat

capaian bahwa pelaksanaan bimbingan pada guru tingkat capaian terendah,

dari hasil penyebaran kuisioner didapatkan bahwa pelaksanaan bimbingan

pada guru yang kurang yaitu pengawas kurang membimbing guru dalam

pengembangan teknologi informasi dalam pembelajaran, dalam arti kata

bahwa pengawas kurang mengajarkan guru dalam penggunaan teknologi

informasi terutama dalam merancang dan menciptkan media pembelajaran

yang bervariasi, pengawas kurang melakukan bimbingan dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran, selanjutnya pengawas kurang

Page 100: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

87

mengarahkan guru agar professional dalam membimbing dengan tujuan

untuk mengarahkan siswa dalam belajar, hal ini rata-rata jawaban

renponden banyak yang menyatakan kadang-kadang dalam hal ini

pelaksanaan supervise akademik oleh pengawas kadang-kadang

dilaksanakan oleh pengawas kadang-kadang tidak, sehingga guru dalam

membuat dan merancang media pembelajaran ada sebagaian yang kurang

mengerti dan memberikan bimbingan kepada anak kurang berjalan dengan

baik, sehingga hasil penelitian mengambarkan bahwa pelaksanaan

supervisi akdemik oleh pengawas termasuk kategori cukup

Hasil analisis korelasi bahwa hipotesis pertama yang diajukan

terdapat supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja

guru dalam hal ini bahwa supervise akademik yang dilakukan oleh

pengawas memberikan sumbangan terhadap kinerja guru. Hal ini sejalan

dengan pendapat (Sergiovanni, 1987) supervisi akademik tidak bisa

terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran, bahwa

supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka

menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan

salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik oleh

pengawas memiliki hubungan yang signifikan dan memberikan kontribusi

yang berarti untuk kinerja guru. Besarnya kontribusi supervisi akademik

oleh pengawas terhadap kinerja guru 13,9%. Kontribusi pelaksanaan

Page 101: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

88

Supervisi akademik oleh pengawas merupakan pembinaan yang

dilakukan terhadap guru dalam peningkatan kemampuannya dalam

bekerja, pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang

diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh pemerintah

untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial. Pelaksanan

supervisi tersebut adalah aspek-aspek supervisi, teknik-teknik supervisi

dan proses supervisi. Hasil analisis deskripsi data dan tingkat pencapaian

respon oleh guru di atas, maka dapat dijelaskan bahwa tingkat pencapaian

responden tentang Supervisi akademik oleh pengawas cukup namun

demikian faktor dominan yang harus diperbaiki adalah pelaksanaan

bimbingan pada guru secara berkesinambungan, sehingga guru

mempunyai kualitas mengajar yang optimal, jika pelaksanaan supervise

akademik oleh pengawas diperbaiki dengan sendirinya kinerja guru juga

akan meningkat dengan baik

2. Hipotesis Kedua Disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru

Disiplin kerja berkontribusi sebesar 12,9% terhadap kinerja guru,

Analisis deskriptif menunjukkan bahwa disiplin kerja SD Negeri Koto IX

Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan termasuk kategori cukup dengan skor

rata-rata 65,0% dari skor ideal. Disiplin kerja pada pada penelitian ini juga

memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru.

Hasil analisis tentang disiplin kerja guru berdasarkan analisis

deskriptif termasuk kategori cukup, disiplin kerja guru dengan kategori

cukup dilihat dari 4 indikator yaitu pelaksanaan tata tertib dengan kategori

Page 102: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

89

cukup, mematuhi kebijakan yang berlaku termasuk kategori cukup,

mengendalikan diri dengan kategori cukup dan kesadaran dari dalam diri

dengan kategori cukup, dari keempat indikator ini yang paling rendah

memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja guru adalah guru

kurang mematuhi kebijakan yang diberlakukan oleh pimpinan dengan

senang hati indicator ini yang jwaban responden banyak yang menyatakan

kadang-kadang berarti guru kadang-kadang mematuhi peraturan yang

ditetapkan oleh kepala sekolah kadang-kadang tidak, guru tidak mau

membantu teman untuk menyelesaikan tugas sekolah yang mendesak,

guru kurang mematuhi kebijakan yang berlaku di sekolah dan guru kurang

mematuhi aturan-aturan dalam melaksanakan tugas dengan baik, faktor ini

yang paling dominan kenapa disiplin kerja guru di SD Negeri Kecamatan

Koto XI Tarusan termasuk kategori cukup, untuk meningkatkan kinerja

guru keempat aspek ini harus diperbaiki sehingga dapat menciptakan dan

meningkatkan kinerja guru.

Hal ini sesuai dengan pendapat Siswanto (1987:89) “disiplin kerja

merupakan suatu sikap menghargai, menghormati, patuh, dan taat terhadap

peraturan yang berlaku serta sanggup menjalankannya dengan tidak

menolak untuk menerima sanksi-sanksi terhadap tugas dan wewenang

yang diberikan kepadanya dengan demikian kinerja guru dapat meningkat

secara optimal

Demikian pula kinerja guru SD Negeri Kecamatan Koto XI

Tarusan termasuk kategori cukup 68,5% dari skor ideal. Supervisi

Page 103: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

90

akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama

berkontribusi terhadap kinerja guru jika supervisi akademik oleh pengawas

berjalan dengan baik dan disiplin kerja yang kondusif anak meningkatkan

kinerja guru secara optimal

Indikator kinerja guru juga termasuk kategori cukup. Temuan ini

sama dari dugaan awal yang berdasarkan pengamatan pra-survei dikatakan

bahwa Kinerja guru masih rendah karena hasil penelitian mengambarkan

berdasarkan analisis deskriptif bahwa tingkat capaian dari lima indikator

termasuk kategori cukup, baik dari aspek pelaksanaan pengayaan,

penilaian prestasi peserta didik, pelaksanaan remedial, pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dan penyusunan rencana pelaksanaan, indicator

yang paling berpengaruh kenapa kinerja guru cukup adalah penilaian

prestasi peserta didik karena guru tidak memanfaatkan waktu semaksimal

mungkun dalam bekerja, dalam melaksanakan tugas dikelas guru kurang

memahami kondisi siswa, guru kurang memberikan pemahaman kepada

siswa tentang kesadaran dalam belajar, tanpa ada rasa paksanaan, guru

kurang iklas jika melakukan suatu tugas yang diberikan oleh pimpinan,

yang paling dominan yang menyebabkan kinerja guru rendah adalah

pelaksanaan pengayaan yang dilakukan oleh guru kepada siswa, sehingga

siswa yang mempunyai kemampuan lebih tidak bisa berkembang. Untuk

meningkatkan kinerja guru pengayaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru harus ditingktakan kearah yang lebih baik sehingga kinerja guru juga

akan meningkat secara optimal.

Page 104: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

91

Disiplin merupakan suatu sikap yang mencerminkan ketaatan

terhadap peraturan dan motivasi kerja menyatakan bahwa “disiplin adalah

sikap mental yang mengandung kerelaan hati untuk mematuhi semua

ketentuan dan semua yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung

jawab”. Sedangkan Admosudirjo (1992:83) menyatakan bahwa “disiplin

adalah bentuk ketaatan dan pengendalian diri yang rasional dengan sadar

dan tidak emosional, disiplin mempunyai tiga aspek yaitu: (1) suatu sikap

mental tertentu yang merupakan sikap taat dan tertib, (2) suatu

pengetahuan tingkat tinggi tentang sistem perilaku dan (3) sikap dan

kelakuan yang menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal

secara cermat dan tertib.

Pada dasarnya setiap aktivitas manusia mempunyai suatu tujuan

tertentu yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam diri

manusia terdapat kekuatan yang dapat menimbulkan ransangsan untuk

berperilaku yaitu disiplin khususnya disiplin kerja. Guru yang mempunyai

disiplin kerja akan terlihat dari kegigihannya dalam bekerja, semangat

kerja yang tinggi, medisiplikan diri, bersungguh-sungguh dalam pekerjaan

yang diembanya. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Menurut pendapat

Bafadal (2003:15) disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan

produktifitas kerja seorang pegawai yang memiliki disiplin kerja yang

tinggi. Selanjutnya disiplin merupakan suatu sikap yang terwujud dalam

bentuk semangat seseorang dalam bekerja sesuai dengan aturan yang

Page 105: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

92

berlaku, disiplin kerja tidak hanya dipandang secara individu melainkan

secara keseluruhan sebagai satu kesatuan kegiatan kerja.

3. Hipotesis Ketiga Supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru

Supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-

sama berkontribusi sebesar 22,3% terhadap kinerja guru, secara

keseluruhan dilaksanan bahwa supervisi akademik dan disiplin kerja

berkontribusi terhadap kinerja guru, kedua indikator di atas sama-sama

memberikan sumbangan terhadap kinerja guru untuk itu supervisi akdemik

yang masih rendah harus seperti memberikan pembinaan kepada guru,

membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksaaan pembelajaran

sedangkan disiplin kerja harus ditingkatkan bagi guru yang tidak disiplin

diberikan teguran, sangsi dan bagi guru yang disiplinya baik diberika

rewart sehingga kinerja guru meningkat

Diperbaiki supervisi akdemik oleh pengawas baik dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan penilaian kinerja guru

dan melaksanakan bimbingan kepada guru bagi indikator yang terendah

diperbaiki agar kinerja guru dapat ditingkatkan, selanjutnya disiplin kerja

guru diperbaik terutama dalam, melaksanakan tata tertib degan baik, patuh

terhadap kebijakan yang berlaku, kesadaran dari dalam diri, pengendalian

Diri tehadap peraturan yang ada disekolah.

Page 106: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

93

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dengan cermat berdasarkan metode dan

prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun kesempurnaan hasil

merupakan hal yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun kesempurnaan

hasil merupakan hal yang tidak mudah untuk menwujudkan. Inilah hasil

terbaik saat ini, walaupun dengan keterbatasan dan kelemahan yang ditemui

selama proses penelitian.

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan yang tidak

bisa dihindari walaupun instrumen telah dirancang dan telah diuji validitas dan

realibilitasnya. Namun kesungguhan dan kebenaran respon yang diberikan

oleh responden sulit dikontrol oleh peneliti. Terutama aspek kejujuran dan

kesungguhan dalam mengisi instrumen. Sebab bisa saja respon yang diberikan

terhadap butir-butir angket yang diajukan tidak sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya, dikarenakan adanya kecemasan responden bahwa pengisian

instrumen penelitian akan berpengaruh terhadap kondisi mereka jika

menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Meskipun dari awal

peneliti telah menginformasikan bahwa data yang diberikan benar-benar

hanya akan digunakan untuk penelitian ini dan tidak akan berpengaruh sama

sekali pada kondisi mereka. Oleh karena itu peneliti perlu mendapatkan

asumsi bahwa respon yang diberikan terhadap butir-butir pernyataan

instrumen sudah dapat memberikan sumbangan gambaran yang sebenarnya

sesuai dengan apa yang hendak diungkapkan melalui instrumen penelitian.

Page 107: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

94

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Supervisi akademik oleh pengawas berkontribusi terhadap kinerja guru SD

Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan

besaran kontribusi sebesar 13,9%, ini berarti bahwa supervisi akademik

yang cukup yaitu adanya pelaksanaan pembinaan pada guru, pelaksanaan

penilaian kinerja, pelaksanaan supervisi akademik serta pelaksanaan

bimbingan kepada guru yang harus ditingkatkan sehingga kinerja guru

juga dapat meningkatkan secara optimal

2. Disiplin kerja berkotribusi terhadap kinerja guru SD Kecamatan Kota XI

Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan besaran sebesar 12,9%. Dengan

demikian, disiplin kerja berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja

guru. Ini berarti semakin baik disiplin kerja maka semakin baik pula

kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya, dan begitu juga sebaliknya,

untuk meningkatkan disiplin kerja guru, guru harus disiplin dari segala

bidang, jika disiplin telah tertanam dari dari maka kinerja juga akan

meningkat

3. Supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama

berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 22,3%. Hal ini menjelaskan

94

Page 108: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

95

bahwa untuk meningkatkan kinerja guru yang baik dan ideal sebaiknya

dilakukan melalui peningkatan disiplin kerja dan pelaksanaan supervisi

akademik yang sistematis dan tepat sasaran.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja secara bersama-sama

maupun secara parsial ternyata berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri

Kecamatan Koto XI Kabupaten Pesisir Selatan. Jika supervisi akademik oleh

pengawas dan disiplin kerja tidak ditingkatkan maka akan berpengaruh

terhadap kinerja guru dan akan berdampak kepada mutu pendidikan,

seterusnya dapat dikatakan bahwa penyusunan rencana pembelajaran,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian prestasi belajar peserta didik,

pelaksanaan remedial dan pelaksanaan pengayaan.

Kinerja guru hendaknya dapat berjalan dengan baik dan dapat

ditingkatkan kepala sekolah dengan meningkatkan disiplin kerja guru dan

memperbaiki sarana dan prasana pembelajaran, sehingga guru dapat

meningkatkan kinerja dengan baik. Jika tidak demikian maka dikawatirkan

mutu dan kualitas pendidikan di sekolah menjadi menurun.

Sebagai salah satu unsur yang ada disekolah, guru berada di bawah

mengawasan kepada sekolah sebagai pimpinan tertinggi. Kepala sekolah harus

terus berupaya meningkatkan tugas guru supaya lebih baik serta disiplin kerja

guru, antara lain dengan memberikan penghargaan kepada guru terhadap

Page 109: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

96

sekecil apapun prestasi yang dibuat oleh guru. Penghargaan itu bisa dalam

bentuk materi seperti pemberian insenif ana non materia berupa penghargaan

atau pujian

Sebagai seorang pendidik, guru harus menyadari tugas pokok dan

fungsinya yang diembannya dalam melaksanakan proses pembelajaran

disekolah. Perlu disadari bahwa sesuai dengan profesinya, guru mempunyai

tugas pokok untuk melaksanakan pembelajaran, mendidik, melatih dan

membimbing siswa serta fungsi guru sebagai fasilitator, motivator, inovator.

Dengan menyadari tugas pokok dan fungsinya ini diharapkan guru dapat

meningkatkan disiplin diri dan kreatif untuk bisa melaskanakan proses belajar

mengajar dengan baik. Hal ini menjadi semua tanggung jawab serta menjadi

komitmen dengan yang tinggi agar tugas yang diembanya bisa dilaksanakan

dengan baik

Diantara kedua faktor prediktor tersebut supervisi akademik oleh

pengawas memberikan sumbangan yang sangat besar memberikan kontribusi

terhadap kinerja guru dibandingkan dengan disiplin kerja. Berikut ini akan

dikemukakan beberapa implikasi hasil penelitian tersebut kedalam konsep-

konsep hubungan masing-masing prediktor dengan kinerja guru dalam

kaintanya dengan upaya-upaya pencapaian tujuan atas kinerja guru.

Bagi setiap guru tanamkan didalam dari dalam diri disiplin yang tinggi

dalam menjalankan tugas, pembelajaran yang dilakukan tanpa disiplin kerja

yang ada akan membuat seorang menjadi orang yang pemalas, kesuksesan

akan mengalami hambatan, sumbernya ada yang berasal dari dalam diri guru

Page 110: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

97

itu sendiri, jadi palaksanaan pembelajaran suatu cara untuk mencapai tujuan

pendidikan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, penulis menyarankan kepada:

1. Pengawas, agar melaksanakan supervisi akademik yang sistematis untuk

meningkatkan kinerja guru melalui pelaksanaan supervisi secara berkala

dan melalui bimbingan-bimbingan dari pengawas

2. Disiplin kerja guru agar ditingkat dengan mematuhi kebijakan yang

berlaku disekolah, dan mentaati semua peraturan yang ada, melaksanakan

aturan-aturan yang ada dengan baik dengan demikian kinerja guru dapat

ditingkatkan secara optimal.

3. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi diharapkan untuk selalu

berusaha meningkatkan kinerja tugas guru. Hal ini dapat dilakukan dengan

jalan memberikan perhatian dan kebutuhan guru-guru dalam pelaksanaan

pembelajaran, dengan memotivasi guru-guru dalam melaksanakan

pembelajaran, memberikan semangat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di sekolah serta menciptakan lingkungan sekolah yang

kondusif, bagi guru yang melanggar diberikan teguran atau sangsi dan bagi

guru yang mematuhi aturan diberikan penghargaan

4. Kebijakan Dinas Pendidikan dalam hal penyelenggaraan pembelajaran

disekolah hendaklah terkait dengan peningkatan supervisi akademik oleh

pengawas dan disiplin kerja yang intensif bagi guru-guru, serta pelatihan

Page 111: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

98

dan seminar-seminar. Serta kebijakan-kebijakan dan pemberian insenif

bagi pengawas untuk melaksanakan supervisi kesekolah. Hal ini dapat

dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan yang

lebih jelas dan pasti.

5. Peneliti selanjutnya agar lebih meneliti faktor-faktor lain yang diduga ikut

mempengaruhi kinerja guru, selain supervisi akademik oleh pengawas dan

disiplin kerja. Dengan demikian akan dapat diperoleh gambaran

menyeluruh tentang berbagai faktor yang diduga mempengaruhi

terwujudnya kinerja guru dengan baik. 

Page 112: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

99

DAFTAR RUJUKAN Ali Idrus. 2002.DasarDasar Kependidikan. Bandung :Penerbit Angkasa Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Edisi Baru. Jakarta : PT. Rineka Cipta Anwar, M 1986. Adminisrtasi Pendidikan dan Manajemen Biaya. Jakarta: Rineka Cipta Bafadal, I. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara Bafadal. 2004. Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi. Jakarta: Bumi Aksara. Bejo Siswanto. 1987. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru Cece Wijaya A Tabrani Rusyan.2004. Kemampuan Dasar Mengajar Guru Dalam Proses

Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. 1990. Pedoman Proses Belajar-Mengajar di Sekolah Dasar.

Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud. 1990. Pedoman Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Direktorat

Pendidikan Dasar dan Menengah Idris Husni. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.

Jakarta: Rineka Cipta Malayu Hasibuan, SP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi

Aksara. ____________, SP. 2005. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas.

Jakarta : Bumi Aksara. Made Pidarta. 1992. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta McCormick, E.J. & Tiffin, J. 1975. Industrial Psychology. Englewood Cliffs: Prentice-

Hall, Inc. Mouly, George, J. 1997. Psychologt for Effective Teaching. USA: Holt, Rineharat nd

Winston. Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Page 113: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

100

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

________, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi,

dan Evaluasi, Bandung, PT Remaja Rasdakarya. Mukhtar, dkk.2009.Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Nawawi, Hadari. 1997. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press Nasution, S, 1986. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: bumi

aksara Niti Sumito, S. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Purwanto. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Jakarta: PT. Bumi

Aksara __________. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Prawiro Sentono .1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja. Jakarta:

Rineka Cipta Simamora, H.1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan

STIE YKPN. Sahertian. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset Sahertian, Piet A. 1994. Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Siswanto, Bejo. 1987. Manajemen Tenaga Kerja Ancaman dalam pendayagunaan dan

pengembangan unsur tenaga kerja. Bandung: Sinar Baru Sergiovanni. TJ. 1987. The Principalship A Reflective Practice Perspective London:

Allyn and Bacon. Sudjana. 1982. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka

Cipta Tilaar, H.A.R. 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam

Perspektif Abad 21, Magelang: Tera Indonesia.

Page 114: TESIS KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK OLEH …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DESWATI_ILYAS...tesis kontribusi supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja

101

Timpe, A. 1992. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Memotivasi Pegawai. Jakarta : PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

____________. 1999. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia.

Bandung: Remaja Rosda Karya. Timpe, A Dale .1993. Kinerja Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama T. Hani Andoko.1996. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.Yogyakarta:FE

UGM Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005. 2008. Jakarta: Visimedia Yahya. 2010. Supervisi Pendidikan Matamorphosa Kepemimpinan (to help to chage).

Padang: Program Pascarsarjana UNP. Zulkarnaini. 2005. Kontribusi Kerja dan Iklim Kerjasama Terhadap Kinerja Guru MAN

Kabupaten Pasaman. Padang: UNP, tidak diterbitkan