tes serologi
DESCRIPTION
Tes serologi ImunohematologiTRANSCRIPT
Pemeriksaan serologiHIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis, Crossmatch
Oleh :Mentari Dewi Sartika (A102.08.040)Pungky Waluyo (A102.08.047)Susanti Handayani (A102.08.059)Wanda Dyah Irana (A102.08.063)
Transfusi Darah
“Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien)”
“Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien)”
Sebelum darah di berikan kepada
penerima
HIV (Elisa)
Metode : ELISA (Enzim-Linked
Immunosorbent
Assay)
Tujuan : untuk melacak antigen gp 24.
Prinsip : double antibody sandwich
antiglobulin (indirect sandwich)
ELISA.
Sampel, Butiran polisteren yang dilapisi IgG
anti-HIV manusia, IgG anti-HIV poliklonal dari
kelinci
Goat antrabbit , IgG berlabel horse-radish
peroxidase, PBS-T, Sulfuric acid , Klinipet dan
tip nya, Incubator, Timer, O-
phenylenediamine dihydrochloride
Sampel, Butiran polisteren yang dilapisi IgG
anti-HIV manusia, IgG anti-HIV poliklonal dari
kelinci
Goat antrabbit , IgG berlabel horse-radish
peroxidase, PBS-T, Sulfuric acid , Klinipet dan
tip nya, Incubator, Timer, O-
phenylenediamine dihydrochloride
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil
Kadar antigen dalam
sampel ditentukan
dengan mengeluarkan
absorban pada kurva
baku yang dibuat dari
berbagai serum standar
yang mengandung
antigen gp 24 dengan
konsentrasi yang
diketahui.
HbsAg & Anti-HCVRapid test
Cara kerja :
Interpretasi Hasil
Positif (+) : terdapat 2 garis pada daerah control dan testNegatif (-) : terdapat satu garis
pada controlInvalid : tidak terjadi garis
merah pada control dan test
Tujuan :
Untuk membantu diagnosa Treponematosis
atau untuk mengetahui ada tidaknya
antibody terhadap antigen Treponema
dalam sampel yang diperiksa.
Tujuan :
Untuk membantu diagnosa Treponematosis
atau untuk mengetahui ada tidaknya
antibody terhadap antigen Treponema
dalam sampel yang diperiksa.
VDRL
(Venereal Disease Research Laboratory)
Prinsip :
Reagen RPR adalah sebuah metode serologis
non Treponema untuk mendeteksi sifilis. Antigen
yang berupa partikel karbon yang dilapisi
dengan lipid kompleks mengaglutinasi reagen
dalam serum. Reagen adalah antibody yang
terdapat dalam serum pasien penderita sifilis.
Aglutinasi terlihat sebagai gumpalan hitam yang
mengindikasikan adanya antibody yang dicari
dalam sampel yang diperiksa.
Prinsip :
Reagen RPR adalah sebuah metode serologis
non Treponema untuk mendeteksi sifilis. Antigen
yang berupa partikel karbon yang dilapisi
dengan lipid kompleks mengaglutinasi reagen
dalam serum. Reagen adalah antibody yang
terdapat dalam serum pasien penderita sifilis.
Aglutinasi terlihat sebagai gumpalan hitam yang
mengindikasikan adanya antibody yang dicari
dalam sampel yang diperiksa.
Alat dan Bahan :Rotator, Kertas plat, Lidi, Serum, reagen VDRL, dropper pipet
Alat dan Bahan :Rotator, Kertas plat, Lidi, Serum, reagen VDRL, dropper pipet
Control (+) Control (-) sampel
ReagenVDRL
1 tetes
homogenkan
Rotator8 menit 100 rpm.
A. Kualitatif
Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
B. Semi kuantitatif
@50 ul NaCl 0,9%
50 ul
sampel
50 ul 50 ul 50 ul 50 ul
buang
1/2 1/4 1/8 1/16
1 tetes
ReagenVDRL
1/2 1/4 1/8 1/16
Rotator selama 8 menit dengan kecepatan 100 rpm.Baca hasil tepat 8 menit.
Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
TPHA (Treponema Pallidum Hemaglutination Assay)
TPHA (Treponema Pallidum Hemaglutination Assay)
Tujuan :
Untuk mengetahui
antibody terhadap
antigen kuman
Treponema pallidum
dalam sampel yang
diperiksa beserta
titernya secara semi
kuantitatif.
Tujuan :
Untuk mengetahui
antibody terhadap
antigen kuman
Treponema pallidum
dalam sampel yang
diperiksa beserta
titernya secara semi
kuantitatif.
Alat dan Bahan :Sampel serum,reagen TPHA,Diluen,control positif, control negatif, mikro plate, clinipet, yellow tip
Alat dan Bahan :Sampel serum,reagen TPHA,Diluen,control positif, control negatif, mikro plate, clinipet, yellow tip
Tes TPHA adalah pemeriksaan indirect haemaglutinasi yang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi antibody terhadap Treponema pallidum dengan erytrosit burung yang diawetkan dan dilapisi dengan komponen antigenik dari Treponema pallidum.
Tes ini akan membentuk aglutinasi dengan adanya antibody spesifik terhadap Treponema pallidum dan menunjukkan pola yang khas pada lempeng mikrotitrasi. Antibody Treponema non patogenik diserap oleh ekstrak Reiter’s Treponema yang terdapat dalam suspensi sel.
Prinsi
p
A. Kualitatif
(+) menyebar atau tidak
terbentuk titik ditengah
lubang dalam waktu 1 jam.
(-) terbentuk titik ditengah
lubang dalam waktu 1 jam.
Lakukan hal yang sama
untuk control positif dan
control negatif (sampel
diganti control positif dan
control negatif)
Interpretasi hasil
B. Semi Kuantitatif
(+) menyebar atau
tidak terbentuk titik
ditengah lubang
dalam waktu 1 jam.
(-) terbentuk titik
ditengah lubang
dalam waktu 1 jam.
(+) menyebar atau
tidak terbentuk titik
ditengah lubang
dalam waktu 1 jam.
(-) terbentuk titik
ditengah lubang
dalam waktu 1 jam.
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil
Tujuan
•Centrifuge
•Anti A,B, O
•Pipet tetes
•Lidi
•Sampel darah
•Tabung serologi
•NaCl 0,9%
•Objek glass
•Anticoagulan Na2EDTA
•Centrifuge
•Anti A,B, O
•Pipet tetes
•Lidi
•Sampel darah
•Tabung serologi
•NaCl 0,9%
•Objek glass
•Anticoagulan Na2EDTA
Alat dan bahan Alat dan bahan
Cara kerja
•Mayor : 2 tts plasma resipien + 1 tts suspensi sel darah donor •Minor : 2 tts plasma donor + 1 tts suspensi sel darah resipien
•Mayor : 2 tts plasma resipien + 1 tts suspensi sel darah donor •Minor : 2 tts plasma donor + 1 tts suspensi sel darah resipien
Mayor Minor
Pusing kedua tabung tersebut dengan kecepatan 1000 rpm selama 1 menit
•Baca hasil :
(+) terjadi aglutinasi
(-) tidak terjadi
aglutinasi
•Baca hasil :
(+) terjadi aglutinasi
(-) tidak terjadi
aglutinasi
•Compatible :
Reaksi silang mayor (-) dan minor
(-)
Reaksi silang mayor (-) dan minor
(+)
•Incompatible :
Reaksi silang mayor (+) dan minor
(+)
Reaksi silang mayor (+) dan minor
(-)
•Compatible :
Reaksi silang mayor (-) dan minor
(-)
Reaksi silang mayor (-) dan minor
(+)
•Incompatible :
Reaksi silang mayor (+) dan minor
(+)
Reaksi silang mayor (+) dan minor
(-)
Interpretasi hasilInterpretasi hasil
Pra Analitik
Syarat sampel serum
-tidak lisis
-tidak ikterik
-tidak lipemik/keruh
Pada pengembilan darah
tidak boleh terlalu lama
memasang tourniquet
karena dapat
menyebabkan
hemokonsentrasi
Pra Analitik
Syarat sampel serum
-tidak lisis
-tidak ikterik
-tidak lipemik/keruh
Pada pengembilan darah
tidak boleh terlalu lama
memasang tourniquet
karena dapat
menyebabkan
hemokonsentrasi
Reagen :
-tidak memiliki inhibitor
spesifik, tidak toksik
-memiliki aglutinin
-Kontrol antigen, Kontrol
pelarut,Antisera standar.
Peralatan yang
digunakan harus bersih
dan kering
Pelabelan
Reagen :
-tidak memiliki inhibitor
spesifik, tidak toksik
-memiliki aglutinin
-Kontrol antigen, Kontrol
pelarut,Antisera standar.
Peralatan yang
digunakan harus bersih
dan kering
Pelabelan
Faktor yang perlu diperhatikan pada uji serologi
Faktor yang perlu diperhatikan pada uji serologi
Analitik
•Cara kerja harus sesuai
dengan prosedur
•Memilih metode yang
tepat dan sesui dengan
pemeriksaan
•Teliti dan hati hati
•Memperhatikan teknik
yang benar dan faktor
yang dapat
memepengaruhi
pemeriksaan
Analitik
•Cara kerja harus sesuai
dengan prosedur
•Memilih metode yang
tepat dan sesui dengan
pemeriksaan
•Teliti dan hati hati
•Memperhatikan teknik
yang benar dan faktor
yang dapat
memepengaruhi
pemeriksaan
Faktor yang perlu
diperhatikan pada uji serologi
Pasca Analitik
Pembacaan hasil harus
tepat dan benar
Pelaporan hasil dan
kesimpulan harus benar
Pasca Analitik
Pembacaan hasil harus
tepat dan benar
Pelaporan hasil dan
kesimpulan harus benar
Faktor yang perlu
diperhatikan pada uji serologi
TERIMAKASIH