tes serologi

36
Pemeriksaan serologi HIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis, Crossmatch Oleh : Mentari Dewi Sartika (A102.08.040) Pungky Waluyo (A102.08.047) Susanti Handayani (A102.08.059)

Upload: susanti-handayani

Post on 27-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tes serologi Imunohematologi

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Serologi

Pemeriksaan serologiHIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis, Crossmatch

Oleh :Mentari Dewi Sartika (A102.08.040)Pungky Waluyo (A102.08.047)Susanti Handayani (A102.08.059)Wanda Dyah Irana (A102.08.063)

Page 2: Tes Serologi

Transfusi Darah

“Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien)”

“Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien)”

Page 3: Tes Serologi

Sebelum darah di berikan kepada

penerima

Page 4: Tes Serologi

HIV (Elisa)

Metode : ELISA (Enzim-Linked

Immunosorbent

Assay)

Tujuan : untuk melacak antigen gp 24.

Prinsip : double antibody sandwich

antiglobulin (indirect sandwich)

ELISA.

Page 5: Tes Serologi

Sampel, Butiran polisteren yang dilapisi IgG

anti-HIV manusia, IgG anti-HIV poliklonal dari

kelinci

Goat antrabbit , IgG berlabel horse-radish

peroxidase, PBS-T, Sulfuric acid , Klinipet dan

tip nya, Incubator, Timer, O-

phenylenediamine dihydrochloride

Sampel, Butiran polisteren yang dilapisi IgG

anti-HIV manusia, IgG anti-HIV poliklonal dari

kelinci

Goat antrabbit , IgG berlabel horse-radish

peroxidase, PBS-T, Sulfuric acid , Klinipet dan

tip nya, Incubator, Timer, O-

phenylenediamine dihydrochloride

Alat dan Bahan

Page 6: Tes Serologi

Prosedur Kerja

Prosedur Kerja

Page 7: Tes Serologi
Page 8: Tes Serologi

Interpretasi Hasil

Kadar antigen dalam

sampel ditentukan

dengan mengeluarkan

absorban pada kurva

baku yang dibuat dari

berbagai serum standar

yang mengandung

antigen gp 24 dengan

konsentrasi yang

diketahui.

Page 9: Tes Serologi

HbsAg & Anti-HCVRapid test

Page 10: Tes Serologi
Page 11: Tes Serologi

Cara kerja :

Page 12: Tes Serologi

Interpretasi Hasil

Positif (+) : terdapat 2 garis pada daerah control dan testNegatif (-) : terdapat satu garis

pada controlInvalid : tidak terjadi garis

merah pada control dan test

Page 13: Tes Serologi
Page 14: Tes Serologi

Tujuan :

Untuk membantu diagnosa Treponematosis

atau untuk mengetahui ada tidaknya

antibody terhadap antigen Treponema

dalam sampel yang diperiksa.

Tujuan :

Untuk membantu diagnosa Treponematosis

atau untuk mengetahui ada tidaknya

antibody terhadap antigen Treponema

dalam sampel yang diperiksa.

VDRL

(Venereal Disease Research Laboratory)

Page 15: Tes Serologi

Prinsip :

Reagen RPR adalah sebuah metode serologis

non Treponema untuk mendeteksi sifilis. Antigen

yang berupa partikel karbon yang dilapisi

dengan lipid kompleks mengaglutinasi reagen

dalam serum. Reagen adalah antibody yang

terdapat dalam serum pasien penderita sifilis.

Aglutinasi terlihat sebagai gumpalan hitam yang

mengindikasikan adanya antibody yang dicari

dalam sampel yang diperiksa.

Prinsip :

Reagen RPR adalah sebuah metode serologis

non Treponema untuk mendeteksi sifilis. Antigen

yang berupa partikel karbon yang dilapisi

dengan lipid kompleks mengaglutinasi reagen

dalam serum. Reagen adalah antibody yang

terdapat dalam serum pasien penderita sifilis.

Aglutinasi terlihat sebagai gumpalan hitam yang

mengindikasikan adanya antibody yang dicari

dalam sampel yang diperiksa.

Alat dan Bahan :Rotator, Kertas plat, Lidi, Serum, reagen VDRL, dropper pipet

Alat dan Bahan :Rotator, Kertas plat, Lidi, Serum, reagen VDRL, dropper pipet

Page 16: Tes Serologi

Control (+) Control (-) sampel

ReagenVDRL

1 tetes

homogenkan

Rotator8 menit 100 rpm.

A. Kualitatif

Page 17: Tes Serologi

Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.

Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.

Page 18: Tes Serologi

B. Semi kuantitatif

@50 ul NaCl 0,9%

50 ul

sampel

50 ul 50 ul 50 ul 50 ul

buang

1/2 1/4 1/8 1/16

Page 19: Tes Serologi

1 tetes

ReagenVDRL

1/2 1/4 1/8 1/16

Page 20: Tes Serologi

Rotator selama 8 menit dengan kecepatan 100 rpm.Baca hasil tepat 8 menit.

Interpretasi hasil :o(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.o(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.

Page 21: Tes Serologi

TPHA (Treponema Pallidum Hemaglutination Assay)

TPHA (Treponema Pallidum Hemaglutination Assay)

Tujuan :

Untuk mengetahui

antibody terhadap

antigen kuman

Treponema pallidum

dalam sampel yang

diperiksa beserta

titernya secara semi

kuantitatif.

Tujuan :

Untuk mengetahui

antibody terhadap

antigen kuman

Treponema pallidum

dalam sampel yang

diperiksa beserta

titernya secara semi

kuantitatif.

Alat dan Bahan :Sampel serum,reagen TPHA,Diluen,control positif, control negatif, mikro plate, clinipet, yellow tip

 

Alat dan Bahan :Sampel serum,reagen TPHA,Diluen,control positif, control negatif, mikro plate, clinipet, yellow tip

 

Page 22: Tes Serologi

Tes TPHA adalah pemeriksaan indirect haemaglutinasi yang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi antibody terhadap Treponema pallidum dengan erytrosit burung yang diawetkan dan dilapisi dengan komponen antigenik dari Treponema pallidum.

Tes ini akan membentuk aglutinasi dengan adanya antibody spesifik terhadap Treponema pallidum dan menunjukkan pola yang khas pada lempeng mikrotitrasi. Antibody Treponema non patogenik diserap oleh ekstrak Reiter’s Treponema yang terdapat dalam suspensi sel.

Prinsi

p

Page 23: Tes Serologi

A. Kualitatif

Page 24: Tes Serologi

(+) menyebar atau tidak

terbentuk titik ditengah

lubang dalam waktu 1 jam.

(-) terbentuk titik ditengah

lubang dalam waktu 1 jam.

Lakukan hal yang sama

untuk control positif dan

control negatif (sampel

diganti control positif dan

control negatif)

Interpretasi hasil

Page 25: Tes Serologi

B. Semi Kuantitatif

Page 26: Tes Serologi

(+) menyebar atau

tidak terbentuk titik

ditengah lubang

dalam waktu 1 jam.

(-) terbentuk titik

ditengah lubang

dalam waktu 1 jam.

(+) menyebar atau

tidak terbentuk titik

ditengah lubang

dalam waktu 1 jam.

(-) terbentuk titik

ditengah lubang

dalam waktu 1 jam.

Interpretasi hasil

Interpretasi hasil

Page 27: Tes Serologi

Tujuan

Page 28: Tes Serologi

•Centrifuge

•Anti A,B, O

•Pipet tetes

•Lidi

•Sampel darah

•Tabung serologi

•NaCl 0,9%

•Objek glass

•Anticoagulan Na2EDTA

•Centrifuge

•Anti A,B, O

•Pipet tetes

•Lidi

•Sampel darah

•Tabung serologi

•NaCl 0,9%

•Objek glass

•Anticoagulan Na2EDTA

Alat dan bahan Alat dan bahan

Page 29: Tes Serologi

Cara kerja

Page 30: Tes Serologi

•Mayor : 2 tts plasma resipien + 1 tts suspensi sel darah donor •Minor : 2 tts plasma donor + 1 tts suspensi sel darah resipien

•Mayor : 2 tts plasma resipien + 1 tts suspensi sel darah donor •Minor : 2 tts plasma donor + 1 tts suspensi sel darah resipien

Mayor Minor

Pusing kedua tabung tersebut dengan kecepatan 1000 rpm selama 1 menit

•Baca hasil :

(+) terjadi aglutinasi

(-) tidak terjadi

aglutinasi

•Baca hasil :

(+) terjadi aglutinasi

(-) tidak terjadi

aglutinasi

Page 31: Tes Serologi

•Compatible :

Reaksi silang mayor (-) dan minor

(-)

Reaksi silang mayor (-) dan minor

(+)

•Incompatible :

Reaksi silang mayor (+) dan minor

(+)

Reaksi silang mayor (+) dan minor

(-)

•Compatible :

Reaksi silang mayor (-) dan minor

(-)

Reaksi silang mayor (-) dan minor

(+)

•Incompatible :

Reaksi silang mayor (+) dan minor

(+)

Reaksi silang mayor (+) dan minor

(-)

Interpretasi hasilInterpretasi hasil

Page 32: Tes Serologi
Page 33: Tes Serologi

Pra Analitik

Syarat sampel serum

-tidak lisis

-tidak ikterik

-tidak lipemik/keruh

Pada pengembilan darah

tidak boleh terlalu lama

memasang tourniquet

karena dapat

menyebabkan

hemokonsentrasi

Pra Analitik

Syarat sampel serum

-tidak lisis

-tidak ikterik

-tidak lipemik/keruh

Pada pengembilan darah

tidak boleh terlalu lama

memasang tourniquet

karena dapat

menyebabkan

hemokonsentrasi

Reagen :

-tidak memiliki inhibitor

spesifik, tidak toksik

-memiliki aglutinin

-Kontrol antigen, Kontrol

pelarut,Antisera standar.

Peralatan yang

digunakan harus bersih

dan kering

Pelabelan

Reagen :

-tidak memiliki inhibitor

spesifik, tidak toksik

-memiliki aglutinin

-Kontrol antigen, Kontrol

pelarut,Antisera standar.

Peralatan yang

digunakan harus bersih

dan kering

Pelabelan

Faktor yang perlu diperhatikan pada uji serologi

Faktor yang perlu diperhatikan pada uji serologi

Page 34: Tes Serologi

Analitik

•Cara kerja harus sesuai

dengan prosedur

•Memilih metode yang

tepat dan sesui dengan

pemeriksaan

•Teliti dan hati hati

•Memperhatikan teknik

yang benar dan faktor

yang dapat

memepengaruhi

pemeriksaan

Analitik

•Cara kerja harus sesuai

dengan prosedur

•Memilih metode yang

tepat dan sesui dengan

pemeriksaan

•Teliti dan hati hati

•Memperhatikan teknik

yang benar dan faktor

yang dapat

memepengaruhi

pemeriksaan

Faktor yang perlu

diperhatikan pada uji serologi

Page 35: Tes Serologi

Pasca Analitik

Pembacaan hasil harus

tepat dan benar

Pelaporan hasil dan

kesimpulan harus benar

Pasca Analitik

Pembacaan hasil harus

tepat dan benar

Pelaporan hasil dan

kesimpulan harus benar

Faktor yang perlu

diperhatikan pada uji serologi

Page 36: Tes Serologi

TERIMAKASIH