presentasi_validitas dan reliabilitas tes

26
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkah dan rahmat-Nya, kami kelompok 7 dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Validitas dan Realibilitas Tes. Adapun makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas presentasi kelompok 7 untuk mata kuliah Evaluasi Pengajaran. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Evalusi Pengajaran karena telah membimbing kami sehingga kami memiliki ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini banyak terdpata kekurangan. Karena itu, kami menerima saran dan kritik yang membangun guna sebagai perbaikan dihari mendatang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih. Medan, Oktober 2013 Hormat Kami, Kelompok 7 1

Upload: eire-ari-simanjuntak

Post on 19-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

mana atas berkah dan rahmat-Nya, kami kelompok 7 dapat menyelesaikan makalah

kami yang berjudul Validitas dan Realibilitas Tes. Adapun makalah ini dibuat sebagai

pemenuhan tugas presentasi kelompok 7 untuk mata kuliah Evaluasi Pengajaran.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

Evalusi Pengajaran karena telah membimbing kami sehingga kami memiliki ilmu

pengetahuan untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini banyak terdpata

kekurangan. Karena itu, kami menerima saran dan kritik yang membangun guna sebagai

perbaikan dihari mendatang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Kami

ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2013

Hormat Kami,

Kelompok 7

1

Page 2: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................3

1. Latar Belakang...........................................................................................................3

2. Rumusan Masalah.....................................................................................................3

3. Tujuan........................................................................................................................4

BAB II: PEMBAHASAN .................................................................................................5

1. Validitas.....................................................................................................................5

1.1 Macam-Macam Validitas....................................................................................5

1.2 Mengukur Validitas Tes Hasil Belajar................................................................8

2. Reliabilitas...............................................................................................................10

2.1 Menguji Reliabilitas Tes Hasil Belajar..............................................................11

BAB III: PENUTUP........................................................................................................17

1. Kesimpulan..............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18

2

Page 3: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk mengetahui apakah peserta didik mengerti suatu materi pembelajaran

yang telah diberikan, maka perlu dilakukan tes. Menurut Anas Sudijono (2009), yang

dimaksud dengan tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian

di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas atau

perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan

tingkah laku atau prestasi testee nilai mana dapat dibandingkan dnegan nilai-nilai yang

dicapai testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap tes

tersebut, apakah tes yang dipergunakan telah mengukur apa yang hendak diukur dan

apakah sebuah tes telah tepat digunakan untuk membuat suatu keputusan tentang

pengambil tes. Untuk mengetahui apakah soal tes yang akan diuji valid atau tidak, maka

perlu dilakukan analisis validitas dan reliabilitas tes.

Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang validitas dan reliabilitas tes

yang mencakup macam-macam validitas, validitas butir atau validitas soal, dan apa itu

realibilitas tes.

2. Rumusan Masalah

a. Apa itu validitas?

b. Apa saja macam-macam validitas?

c. Apa itu validitas butir?

d. Apa itu realibilitas tes?

3

Page 4: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

3. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:

a. Sebagai pemenuhan tugas presentasi mata kuliah Evaluasi Pengajaran

b. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa itu validitas dan reliabilitas tes.

4

Page 5: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

BAB II

PEMBAHASAN

1. Validitas

Validitas bersasal dari kata “validity” yang dalam bahasa Inggris berarti

keabsahan atau kebenaran.

Menurut Sumarna Surapranata (2005), validitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Sedangkan Nunnaly (1972) menyatakan bahwa pengertian validitas senantiasa dikaitkan

dengan penelitian empiris dan pembuktian-pembuktiannya bergantung pada macam

validitas yang digunakan. Sementara itu, Anastasi (1988) menyatakan bahwa validitas

adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa

yang di ukur.

Dari arti kata dan beberapa pengertian validitas menurut ahli, dapat

disimpulkan bahwa validitas adalah suatu konsep atau cara untuk mengetahui apakah

suatu tes yang akan digunakan untuk mengukur telah tepat, benar, atau absah dan dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

1.1 Macam-Macam Validitas

Validitas memiliki dua jenis, yaitu validitas tes dan validitas butir.

1.1.1 Validitas Tes

Pada tahun 1954, The American Psychological Association (APA) melalui

Technical Recommendation for Psychological Test and Diagnostic Techniques

mengusulkan empat pendekatan yang digunakan untuk menentukan validitas tes yaitu:

a. Validitas Isi (content validity)

Yaitu kevalidan dari suatu tes ditinjau dari segi isi tes tersebut. Suatu tes dapat

dikatakan valid jika isi tes dapat mewakili secara representatif terhadap materi

yang sudah diajarkan.

5

Page 6: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

Dalam dunia pendidikan, sebuah tes memilki isi jika isi tes sesuai dengan kisi-

kisi dan tujuan khusus instruksional dari materi yang diajarkan.

Ada dua cara memperoleh validitas isi. Pertama, dengan membandingkan antara

isi yang terkandung dalam tes hasil belajar dengan tujuan instruksional khusus

pembelajaran, apakah sudah terwakili secara nyata dalam tes hasil belajar

tersebut atau belum. Jika sudah terwakili, maka tes hasil belajar tersebut telah

memiliki validitas isi.

Kedua, yaitu berdasarkan judgement para ahli atau pakar yang sesuai dengan

materi yang diujikan dalam tes. Dalam hal ini, para pakar dimintai pendapat dan

rekomendasinya terhadap isi atau materi yang terkandung dalam tes. Hasil

pendapat dan rekomendasi ahli ini kemudian dijadikan acuan dalam perbaikan

dan penyempurnaan tes.

b. Validitas Konstruksi (construct validity)

Secara epitimologi, kontruksi berasal dari kata “construct” yang berarti gagasan,

konsepsi, kerangka atau susunan. Validitas dari kata “validity” yang berarti

kebenaran atau keabsahan. Dengan demikian, validitas konstruksi adalah cara

untuk mengetahui keabsahaan suatu alat ukur (tes) ditinjau dari segi kerangka

teoritis atau susunan pada alat ukur tersebut.

Menurut Anas Sudijono dalam Pengantar Evaluasi Pendidikan, suatu tes

dikatakan memiliki validitas konstruksi jika tes tersebut sudah memenuhi

konstruksi dari teori psikologis. Teori psikologis yang dimaksud yaitu 3 ranah

belajar menurut Bejamin Bloom yakni aspek kognitif , afektif dan psikomotorik.

Konstruksi tersebut dituangkan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar

maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum. Adapun cara untuk

menganalisis validitas konstruksi dari sebuah tes sama dengan yang dilakukan

pada validitas isi, yaitu dengan membandingkan antara isi yang terkandung

dalam tes hasil belajar dengan tujuan instruksional khusus pembelajaran dan

berdasarkan judgement para ahli atau pakar yang sesuai dengan materi yang

diujikan dalam tes.

c. Validitas Prediktif (predictive validity)

Prediksi berati meramalkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Validitas prediksi adalah analisis keabsahan suatu alat ukur (tes) di mana akan

menunjukkan hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan

6

Page 7: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

keadaan yang kan terjadi di waktu yang akan datang, Suatu tes dikatakan

memiliki validitas prediksi jika mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa

yang akan terjadi di masa yang akan datang.

d. Validitas Konkuren (concurent validity)

Disebut juga dengan validitas bandingan, validitas pengalaman, validitas sama

saat atau validitas ada sekarang. Validitas prediksi artinya analisis keabsahan

suatu tes dengan cara membandingan atau menyamakan dengan tes yang sejenis

yang telah ada atau yang telah dibakukan. Perbandingan atau kesamaan tes

mencakup kemampuan yang diukur, sasaran atau objek yang diukur, serta waktu

yang diperlukan. Cara untuk mengetahui suatu tes memiliki validitas

perbandingan dapat ditempuh dengan mencari korelasi antara tes hasil belajar

yang diuji dengan kriteria yang ada. Apabila menunjukkan indeks korelasi yang

cukup tinggi, yakni mendekati angka satu (korelasi sempurna), berarti tes yang

tersusun sudah memiliki validitas bandingan atau kesamaan.

1.1.2 Validitas Butir

Validitas butir atau sering disebut validitas item atau validitas soal adalah

ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal (yang merupakan bagian tak

terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya

diukur lewat butir soal tersebut.

Bila diperhatikan dengan seksama, tes-tes hasil belajar sebenarnya merupakan

kumpulan dari sekian banyak butir-butir soal, di mana pada butir soal tersebut penyusun

tes ingin mengukur hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka

mengikuti proses pembelajaran. Keterikatan antara butir soal dengan hasil belajar dapat

dilihat dari kenyataan bahwa semakin banyak soal yang dijawab dengan benar oleh

testee, maka skor yang di dapat semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya. Sebutir soal

dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi bila skor-skor pada butir soal dari

sebuah tes yang diuji memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.

7

Page 8: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

1.2 Mengukur Validitas Tes Hasil Belajar

Pada tes hasil belajar, ada dua hal yang diukur validitasnya, yaitun validitas tes

dan validitas butir.

1.2.1 Mengukur Validitas Tes

Penganalisisan validitas terhadap tes hasil belajar dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu analisis rasional dan analisis empiris.

Analisis rasional yaitu analisis yang dilakukan dengan jalan berpikir secara

rasional atau logika. Pada analisis ini, bentuk validitas yang diuji adalah validitas isi dan

validitas konstruksi.

Analisis empiris yaitu analisis yang dilakukan secara empiris yakni

berdasarkan pengamatan di lapangan. Pada analisis empiris, validitas yang digunakan

yaitu validitas prediksi dan validitas konkuren.

Salah satu cara untuk menentukan validitas tes adalah dengan menggunakan

korelasi product moment yang dikemukakan Karl Person yaitu:

dimana:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel lain yang

dikorelasikan ( dan )

∑xy = jumlah perkalian antara x dengan y

x2 = kuadrat dari x

y2 = kuadrat dari y

1.2.2 Mengukur Validitas Butir

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa sebutir soal dapat dikatakan

telah memiliki validitas yang tinggi bila skor-skor pada butir soal dari sebuah tes yang

diuji memilki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.

Atau secara statistik dapat dikatakan bahwa butir soal bersangkutan memiliki

korelasi positif yang signifikan antara skor butir dengan skor total. Skor total sebagai

variabel terikat dan skor butir sebagai variabel bebas. Setiap butir soal yang dijawab

8

Page 9: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

benar umumnya diberi skor 1 sedangkan untuk setiap jawaban yang salah diberi skor 0.

Dalam ilmu statistik, hal ini disebut data dikotomik. Sedangkan skor total yang didapat

masing-masing testee merupakan hasil penjumlahan dari setiap skor yang dimiliki oleh

masing-masing butir soal disebut data kontinyu.

Bila variabel I berupa data dikotomik dan variabel II berupa data kontinyu,

maka teknik korelasi digunakan yaitu teknik korelasi point biserial (rpbi) dapat diperoleh

dengan rumus:

di mana:

rpbi = Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi

antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai

Koefisien Validitas Item;

Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki testee, yaitu diambil dari butir soal yang

di jawab benar;

Mt = Skor rata-rata dari skor total;

SDt = Deviasi standar dari skor total;

p = Proporsi testee yang menjawab benar terhadap butir soal yang diuji validitas

butir;

q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji

validitas butir.

9

Page 10: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

Gambar 1: Bagan Validitas Tes dan Validitas Butir

2. Reliabilitas

Reliabilitas diambil dari kata “reliability” yang berarti keandalan atau tahan uji.

Fraenkel (1990), menyatakan bahwa reliabilitas merujuk terhadap konsistensi skor yang

diperoleh. Menurut Anne Anastasi (Psychological Testing, 1988) mendefinisikan

reliabilitas tes sebagai konsisten atau keajegan atau ketetapan dari nilai yang diperoleh dari

tiap individu yang sama manakala diadakan tes ulang dengan tes yang sama pada waktu

yang berbeda atau dengan butir soal yang sejenis.

Dengan demikian, reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi hasil pengukuran

dari sebuah tes dimana bila dilakukan tes uji ulang disaat yang berbeda dengan tes yang

sama.

Namun, pada prakteknya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tes yang

diujikan tersebut menjadi tidak reliabilitas atau terjadinya perbedaan skor. Thorndike (1949)

menyajikan 6 faktor penyebab terjadinya perbedaan skor.

10

Validitas

Validitas

Tes

Validitas

Butir

Validitas

Rasional

Validitas

Empiris

Validitas

Isi

Validitas

Konstruk

Validitas

Prediksi

Validitas

Konkuren

Page 11: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

Tabel 1: Faktor Yang Mempengaruhi Skor

I

Karakteristik umum yang permanen peserta tesa. Kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menghadapi tesb. Kemampuan umum dan teknik yang digunakan ketika mengambil tesc. Kemampuan umum untuk memahami petunjuk tes

II

Karakteristik khusus yang permanen peserta tesa. Khusus yang berkaitan dengan tes secara keseluruhan

Kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan atribut yang diukur dalam sebuah tes

Pengetahuan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal Keajegan respon peserta didik terhadap pilihan jawaban

b. Khusus yang berkaitan dengan soal Pengetahuan khusus yang berkaitan dengan fakta atau konsep khusus Pengetahuan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal.

III

Karakteristik umum yang temporer seperti:a. Kesehatanb. Kelelahanc. Motivasid. Gangguan emosie. Kemampuan umum dan teknik yang digunakan ketika mengambil tesf. Pemahaman mekanisme tesg. Faktor panas, cahaya, ventilasi, dan lain sebagainya.

IV

Karakteristik Khusus yang temporer seperti:a. Khusus yang berkaitan dengan tes secara khusus

1) Pemahaman terhadap petunujuk khusus2) Trik atau teknik-teknik mengatasi tes3) Pengalaman/ latihan menghadapi tes terlebih lagi dalam tes psikomotorik4) Kebiasaan menghadapi sebuah tes

b. Khusus yang berkaitan dengan soal:1) Fluktuasi ingatan yang dimiliki peserta didik2) Hal-hal yang berkaitan dengan perhatian dan keakuratan

V

Faktor penyelenggaraana. Waktu, bebas dari gangguan dan petunjuk yang jelasb. pengawasanc. penskoran

VIFaktor yang tidak pernah diperhitungkan

a. Keberuntungan karena faktor menebakb. Mengingat soal yang telah dilihatnya

2.1 Menguji Reliabilitas Tes Hasil Belajar

Terdapat dua jenis pengujian reliabilitas tes yakni pengujian reliabilitas tes

hasil belajar bentuk uraian dan pengujian tes hasil belajar bentuk objektif.

2.1.1 Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian

Pada umumnya, untuk menguji reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian

digunakan rumus Alpha, yaitu:

11

Page 12: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas tes

n = Banyaknya butir soal yang dikeluarkan dalam tes

1 = Bilangan konstan

∑Si2 = Jumlah varian skor tiap-tiap butir soal, ∑Si

2 dapat diperoleh dengan

∑Si2 = Si1

2 + Si22 + Si3

2 + Si42 + Sin

2, sedangkan Si12, Si2

2, Si32, Si4

2,Sin

didapat dengan

St2 = Varian total

Patokan dalam penggunaan koefisien reliabilitas yaitu:

a. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil

belajar yang sedang diuji reliabilitasnya telah memiliki reliabilitas yang

tinggi.

b. Apabila r11 lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang

diuji belum memiliki reliabilitas.

2.2.2 Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif

Pada pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk objektif, digunakan tiga

macam pendekatan. Ketiga macam pendekatan yang dimaksud adalah:

a. Pendekatan Single Test - Single Trial

Pada pendekatan ini, pengukuran dilakukan terhadap satu kelompok subjek, di

mana pengukuran menggunakan satu jenis alat pengukur dan di laksanakan satu

kali saja. Tinggi rendahnya reliabilitas tes dilambangkan dengan r11 dan rtt

( koefisien reliabilitas tes secara total). Untuk mencari r11 dan rtt dapat digunakan

lima jenis formula yakni:

1) Formula Spearman-Brown

12

Page 13: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

dimana:

rtt = koefisien reliabilitas tes secara total (tt = total tes)

rhh = koefisien korelasi product moment antara separuh (bagian

pertama) tes, dengan separuh (bagian kedua) dan tes tersebut

(hh = half-half)

1&2= bilangan konstan

2) Formula Flanagan

r11 = reliabilitas tes

S12 = Varian belahan pertama

S22 = Varian belahan kedua

ST2 = Varian total

3) Formula Rulon

di mana:

r11 = Koefisien reliabilitas tes

1 = Bilangan konstan

Sd2 = Varian perbedaan antar skor yang dicapai oleh testee pada

belahan I dengan skor yang dicapai oleh testee pada belahan II

St2 = Varian total

4) Formula Kuder-Richardson

Formula Kuder-Ricahrdson terbagi menjadi dua yaitu Kuder-Ricahrdson

I (KR20) dan Kuder-Ricahrdson II (KR21),:

Formula KR20:

13

Page 14: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

Formula KR21:

di mana:

r11 = koefisien reliabilitas tes

n = banyaknya butir soal

1 = bilangan konstan

St2 = varian total

pi = proporsi testee yang menjawab dengan benar butir soal

yang bersangkutan

qi = proporsi testee yang jawabannya salah, atau qi = 1 – pi

∑piqi = jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi

Mt = mean total (rata-rata hitung dari skor total)

St2 = varian total

5) Formula C. Hyot

di mana:

r11 = koefisien reliabilitas tes

1 = bilangan konstan

MKe = Mean kuadrat interaksi antara testee dengan item

MKs = Mean kuadrat antar subjek

Adapun metode yang digunakan pada pendekatan Single Test - Single Trial yaitu:

(1) Metode Split-Half Reliability

Dipakai untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes dengan jalan membelah

tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan

dengan rumus tertentu. Cara melakukan pembelahan hasil tes tersebut

dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu membelah antara skor ganjil

dengan skor genap, atau membelah antara belahan nomor atas dengan

nomor bawah. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan

menyususn tes dengan jumlah nomornya genap, menguji tes tersebut

pada satu sampel, menghitung skor masing-masing testee dalam dua

14

Page 15: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

kelompok skor yaitu skor ganjil dan genap dan skor belahan atas dan

bawah, mencari reliabilitas setengah tes dnegan mengkorelasikannya

dengan rumus product moment atau mencarai deviasi pada belahan ganjil

genap, dan mencari realibilitas tes dengan menggunakan 5 formula, yaitu

Spearman-Brown, Flanagan, Rulon, Kuder-Richardson dan C. Hyot

(2) Uji Homogenitas

Di antara metode untuk mengukur koefisien konsistensi untuk

mengetahui reliabilitas tes, dapat digunakan pendekatan yang tidak

membelah tes menjadi dua. Hal ini disebabkan oleh dua kemungkinan,

pertama, jumlah butir ganjil, sehingga tidak dapat di belah menjadi dua

dan kedua, komposisi antara butir-butir ganjil dan genap tidak homogen,

sehingga bila dibelah cenderung tidak memiliki korelasi positif.

Langkah-langkah pencarian reliabilitasnya yaitu membuta tabel analisis

butir soal tanpa mengelompokkan nomor ganjil dan genap, menghitung

proporsi yang menjawaban yang benar dan proporsi yang menjawab

salah, mengalikan proporsi yang menjawab benar dengan yang

menjawab salah, mencari varians (standart deviasi kuadrat) dari skor

total, dan menghitung reliabilitas tes dengan formula Kuder-Richardson,

C. Hyot atau Alpha.

b. Pendekatan Test-Retest Atau Single Test – Double Trial

Pendekatan ini sering di kenal sebagai pendekatan bentuk ulangan, maka

penentuan reliabilitas tes dengan menggunakan teknik ulangan, di mana testee

hanya menggunakan satu seri tes, tetapi pencobaannya dilakukan sebanyak dua

kali. Tes dapat di katakan memiliki reliabilitas bilamana dipakai untuk

mengukur obyek yang sama dalam waktu yang berbeda–beda hasilnya tetap

sama. Ada enam (6) langkah yang dapat ditempuh pada uji reliabilitas ini

sebagai berikut :

1) Menyusun sebuah tes yang akan diukur reliabilitasnya;

2) Mengujikan tes yang tersusun tersebut (tahap I).

3) Menghitung skor hasil tes tahap I.

4) Mengujikan ulang tes yag tersusun tersebut (tahap II).

5) Menghitung skor hasil tes ulang (tahap II).

15

Page 16: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

6) Menghitungan reliabilitas tes tersebut dengan jalan mengkorelasikan

skor tes I dengan skor tes II dengan rumus korelasi rank – order dengan

menggunakan formula Spearman.

c. Pendekatan Alternate Form (Pendekatan Bentuk Paralel)

Yang dimaksud adalah pengujian reliabilitas tes dengan jalan melakukan

pengukuran dengan menggunakan dua jenis tes yang mana butir – butir soalnya

sejenis tapi tidak sama, tes di ujikan secara bersamaan oleh dua kelompok.

Adapun untuk mencari atau menghitung reliabilitas tes, dapat dipergunakan

teknik korelasi product moment dari Karl Pearson atau teknik korelasi rank –

order dari Spearman (khusus untuk N kurang dari 30).

Adapun langkah – langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1) Menyusun dua buah tes yang ekuivalen.

2) Mengujikan kedua tes tersebut (dalam kurun waktu yang beriringan).

3) Memberikan skor hasil tes yang sudah diujikan, disusun dengan

memisahkan antara tes A dengan tes B.

4) Mencari koefisien stabilitas kedua tes (A dan B ) dengan jalan mencari

korelasinya melalui rumus korelasi product moment.

16

Page 17: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Validitas dan realibilitas adalah cara untuk menentukan keshahihan suatu tes

yang akan dipergunakan.

Validitas adalah suatu konsep atau cara untuk mengetahui apakah suatu tes

yang akan digunakan untuk mengukur telah tepat, benar, atau absah dan dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Reliabilitas adalah sebagai konsistensi hasil pengukuran dari sebuah tes dimana

bila dilakukan tes uji ulang disaat yang berbeda dengan tes yang sama.

17

Page 18: Presentasi_validitas Dan Reliabilitas Tes

DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Nur. 2006. BAB II: Kualitas Tes: Validitas dan Reliabilitas.pdf

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

18