teori lev vygotsky.docx

27
Riwaya Hidup Lahir 17 November 1896 Orsha , Kerajaan Rusia , sekarang di Belarus Meninggal 11 Juni 1934 (umur 37) Moscow , USSR Kebangsaan Rusia Bidang Psikologi Alma mater Universitas Negeri Moskwa M.V. Lomonosov , Shaniavskii Open University Mahasiswa ternama Alexander Luria Dikenal kare na Psikologi budaya historis ,Zona perkembangan proksimal Dipengaruhi Wilhelm von Humboldt ,Alexander Potebnia , Alfred Adler , Jean Piaget , Max Wertheimer , Wolfgang Köhler , Kurt Koffka , Kurt Lewin , Kurt Goldstein

Upload: roberto-hutagaol

Post on 07-Apr-2016

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Riwaya Hidup

Lahir 17 November 1896

Orsha, Kerajaan Rusia, sekarang di Belarus

Meninggal 11 Juni 1934 (umur 37)

Moscow, USSR

Kebangsaan Rusia

Bidang Psikologi

Alma mater Universitas Negeri Moskwa M.V.

Lomonosov, Shaniavskii Open University

Mahasiswa ternama Alexander Luria

Dikenal karena Psikologi budaya historis,Zona perkembangan

proksimal

Dipengaruhi Wilhelm von Humboldt,Alexander

Potebnia, Alfred Adler, Jean Piaget, Max

Wertheimer, Wolfgang Köhler, Kurt Koffka, Kurt

Lewin, Kurt Goldstein

Memengaruhi Lingkaran Vygotsky

Pasangan Roza Noevna Vygodskaia (nama lahir Smekhova)

Page 2: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Lev Semonovich Vygotsky lahir pada tahun 1896 di Tsarist Russia, di suatu kota Orscha, Belorussia dari keluarga kelas menengah Keturunan Yahudi. Dia tumbuh dan besar di Gomel, suatu   kota sekitar 400 mil bagian barat Moscow. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof.

Memasuki usia 18 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang Shakespeare's Hamlet yang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi. Dia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Moscow dan dalam waktu yang tidak lama kemudian dia pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studi kesusastraan pada salah satu universitas swasta. Dia menjadi tertarik pada psikologi pada umur 28 tahun.

Vygotsky mengajar kesusatraan di suatu sekolah Propinsi sebelum memberi kuliah psikologi pada suatu sekolah keguruan. Dia dipercaya membawakan kuliah psikologi walaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi Ph.D. mengenai ”Psychology of Art” di Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925.

Vygotsky bekerja kolaboratif bersama Alexander Luria and Alexei Leontiev dalam membuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan pendekatan Vygotsky. Selama hidupnya Vygotsky mendapat tekanan yang begitu besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di Rusia untuk mengadaptasi dan mengembangkan teorinya.

Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda (38 tahun), pada tahun 1934 akibat menderita penyakit tuberculosis (TBC), barulah seluruh ide dan teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasiswanya.

Kepeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di Rusia yang kemudian teorinya berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.

http://psikologila.blogspot.com/2011/09/biografi-singkat-lev-semonovich.html

TEORI LEV VYGOTSKY (1896-1934)Posted: February 12, 2011 in artikel

2

Lev Vygotsky adalah seorang filosof Rusia yang idenya mempunyai peran penting dalam

memahami budaya, interaksi sosial dan peranan bahasa dalam perkembangan kognitif. Teori

Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Ia dipengaruhi

oleh Pavlov dan beranggapan bahwa perkembangan secara langsung dipengaruhi oleh

Page 3: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

perkembangan sosial. Istilah yang sering digunakan adalah : dampak sosial, scaffolding, and zone

of proximal development (ZPD).

Lev Vygotsky berbeda dengan konstruktivisme kognitif Piaget, konstruktivisme sosial yang

dikembangkan oleh Vygotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan

lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Inti konstruktivisme Vygotsky adalah interaksi antara

aspek internal dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.

Konstruktivisme adalah suatu teori belajar yang mempunyai suatu pedoman dalam filosofi dan

antropologi sebaik psikologi. Pedoman filosofi pada teori ni ditemukan pada abad ke-5 sebelum

masehi. Ketika Socrates memajukan pemikiran dari level sophist oleh metode perkembangan

sistematis yang ditemukan melalui gabungan antara pertanyaan dan alasan logika. Metode baru ini

yang mengkontribusi secara besar-besaran untuk memajukan aspek pemecahan masalah aliran

konstruktivisme.

Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:

a. Belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif

b. ZPD dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran

c. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari

pengetahua anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka

d. Pengalaman anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka disekolah

Para ahli psikologi kognitif menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori

jangka panjang dalam pengetahuan awal. Pengetahuan awal (prior knowlege) merupakan

kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup

mereka, dan apa yang ia bawah kepada suatu pengalaman baru. . Kita perlu mengenalkan bahasa

sejak dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Para pakar perilaku memandang

bahasa sama dengan perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan atau berlari. Mereka berpendapat

bahwa bahasa hanya urutan respon atau sebuah imitasi. Tetapi banyak diantara kalimat yang kita

hasilkan adalah baru, kita tidak mendengar atau membicarakan sebelumnya. Kita tidak

membicarakan bahasa didalam suatu ruang hampa sosial, kita memerlukan pengenalan bahasa

yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Bahasa berfungsi sebagai

komunikasi. Dan suatu komunikasih itu digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.

Interaksi sosial yang dipelajari anak berasal dari orang yang berkemampuan intelektual diatas

Page 4: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

anak tersebut. Umumnya anak mempelajari orang lain diatas umurnya atau orang dewasa. Disini

guru berperan sebagai pengarah dan pemandu kegiatan siswa dan mendoronh siswa yang mampu

untuk bekerja mandiri. Tidak hanya itu, guru juga bertindak sebagai seorang pembantu dan

mediator pembelajaran siswa. Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian

mental berkembang melalui interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-

pengalaman interaksi social yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini.

Perkembangan anak menjadi matang.

Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian,

dan penalaran yang melibatkan pembelajaran yang menggunakan temuan-temuan masyarakat

seperti bahasa, system matematika dan alat-alat ingatan.

Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan

untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki

fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin

mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia.

Pengalaman anak diluar sekolah, harus dihubungkan dengan pengalaman mereka disekolah. Teori

Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky

menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial,

sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris dan

berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan

untuk mengarahkan diri mereka (Duncan, 1991). Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa

percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif

mereka.

Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui

interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-pengalaman interaksi social yang

berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini. Perkembangan anak menjadi matang.

Pembelajaran berdasarkan scaffolding yaitu memberikan ketrampilan yang penting untuk

pemecahan masalah secara mandiri, seperti diskusi dan praktek langsung. Zone of Proximal

Development adalah wilayah dimana anak mampu untuk belajar dengan bantuan orang yang

kompeten. Batas ZPD yang lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang di capai oleh

seorang anak yang bekerja secara mandiri. Dan batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab

Page 5: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu.

Penilaian belajar dilakukan dengan menggunakan cheklist, review, atau pertanyaan. Sedangkan

penerapan teknologi untuk belajar adalah dengan pemakaian visualisasi, contoh grafis,

pengalaman dunia nyata yang terkait dengan kebutuhan siswa.

Aplikasi teori kognitif terhadap pembelajaran siswa

Belajar merupakan proses aktif untuk membangun pengetahuan. Proses aktif yang dimaksud tidak

hanya secara mental namun juga secara fisik, artinya secara fisik pengetahuan siswa secara aktif

dibangun berdasarkan proses asimilasi pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan

pengetahuan. Ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif:

a. Menyediakan pengalaman belajar berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga

belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.

b. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, misalnya suatu masalah dapat

diselesaikan dengan berbagai cara.

c. Mengintegrasikan pembelajaran dengan sesuatu yang realistik yang melibatkan pengalaman

konkrit, misalnya untuk memahami konsep melalui kenyataan kehidupan sehari-hari.

d. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga terjadi kerjasama seseorang dengan orang lain atau

dengan lingkungan. Misalnya kerjasama antara siswa-guru, siswa-siswa.

e. Memanfaatkan berbagai media untuk komunikasi.

f. Melibatkan emosional siswa sehingga menjadi menarik dan siswa mau belajar.

Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah :

a. Menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap

persoalan.

b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi untuk memungkinkan

pengetahuan dan ketrampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.

c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi

dirinya.

Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky dikelas :

a. Belajar dan berkembang adalah aktivitas sosial dan kolaboratif.

b. ZPD dapat menjadi pemandu dalam penyusunan kurikulum dan pelajaran.

Page 6: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

c. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari

pengetahuan anak-anak yang dibangun dalam ‘dunia nyata’ mereka.

http://masrush.wordpress.com/2011/02/12/teori-lev-vygotsky-1896-1934/

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahBeberapa pertanyaan yang pokok dalam teori perkembangan kognitif adalah: dengan alat dan cara apa orang mempereroleh pengetahuan, menyimpan, dan menggunakannya?. Pada prinsipnya hal ini berhubungan dengan alat-alat pengenalan dan bentuk-bentuk pengenalan. Kognisi adalah pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, jadi tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian. Psikolog Rusia yaitu Lev Vygotsky telah banyak mempengaruhi psikologi perkembangan dalam hal perkembangan kognisi. Dia telah memberikan banyak pendapat dan dorongan dalam hal perkembangan kognisi. Lev Vygotsky dapat menjadi demikian terkenal dan penting peranannya dalam dunia psikologi karma teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang di kembangkannya sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dulu di temukan orang lain. Ia tertarik khususnya pada penyelidikan-penyelidikan teoritis maupun eksprerimentil terhadap perubahan-perubahan kwalitatif pada struktur kognitif selama proses perkembangan dan berusaha menerangkannya dalam bahasa matematika logis.Mempelajari teori kognitif Vygotsky akan sangat berguna bagi para pendidik dalam membantu perkembangan anak didiknya. Beberapa prinsip dalam konsep Vygotsky bisa kita gunakan dalam system pembelajaran agar perkembangan anak didik menjadi maksimal. Semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua.AminB. Rumusan masalah1. Bagaimana teori perkembangan kognitif menurut konsep vygoysky?2. Apa pengertian dari Zona Perkembangan Proximal dan konsep Scafolding?3. Bagaimana implementasi teori perkembangan kognitif Vygotsky dalam pendidikan?C. Tujuan penulisan1. Mengetahui teori perkembangan kognitif menurut konsep vygoysky.2. Mengetahui pengertian dari Zona Perkembangan Proxima dan konsep Scafolding.3. Mengetahui implementasi teori perkembangan kognitif Vygotsky dalam pendidikan.BAB IIPEMBAHASAN

A. Biografi SingkatLev Semyonovich Vygotsky lahir pada tahun 1896 di Tsarist Russia, di suatu kota Orscha, Belorussia dari keluarga kelas menengah Keturunan Yahudi. Dia tumbuh dan besar di Gomel, suatu kota sekitar 400 mil bagian barat Moscow. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi

Page 7: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof.Memasuki usia 18 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang Shakespeare’s Hamlet yang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi. Dia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Moscow dan dalam waktu yang tidak lama kemudian dia pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studi kesusastraan pada salah satu universitas swasta. Dia menjadi tertarik pada psikologi pada umur 28 tahun.Vygotsky mengajar kesusatraan di suatu sekolah Propinsi sebelum memberi kuliah psikologi pada suatu sekolah keguruan. Dia dipercaya membawakan kuliah psikologi walaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi Ph.D. mengenai ”Psychology of Art” di Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925.Vygotsky bekerja kolaboratif bersama Alexander Luria and Alexei Leontiev dalam membuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan pendekatan Vygotsky. Selama hidupnya Vygotsky mendapat tekanan yang begitu besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di Rusia untuk mengadaptasi dan mengembangkan teorinya.Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda (38 tahun), pada tahun 1934 akibat menderita penyakit tuberculosis (TBC), barulah seluruh ide dan teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasiswanya.Kepeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di Rusia yang kemudian teorinya berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.B. Teori Perkembangan Kognitif menurut Konsep VygotskyPerkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam situasi sosial yang hampa. Lev Vygotsky (1896-1934) seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang pikiran anak lebih dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20.Perkembangan kognitif berhubungan dengan keterampilan social yang diperoleh melalui interaksi social dalam kaitannya dengan perkembangan biologis cultural. Demikian konsep ini digagas oleh Psikologi kognitif, Vygotsky, yang lebih menekankan perkembangan kognitif anak dalam perspektif perkembangan social cultural, dan interaksi social.Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Sofiet selama sepuluh tahun dari tahun 1920-1930. Namun karyanya baru dipublikasikan diduia barat pada tahun 1960an. Sejak saat itulah, tulisan-tulasannya menjadi sangat berpengaruh didunia. Vygotsky juga mengagumi Piaget , Vigotsky setuju dengan teori Piaget bahwa perkembangan kognitiv terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, akan tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambara realitasya sendirian, karena menurut Vygotsky suatu pengetahuan tidak hanya didapat oleh anak itu sendiri melainkan mendapat bantuan dari lingkungannya juga.Karya vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama:1. Bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.2. Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggaris bawahi

Page 8: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

peran penting pengetahuan alam dalam proses belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan. Tiga, merka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses didalam sistem memori otak.Para ahli psikologi kognitif menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang dalam pengetahuan awal. Pengetahuan awal (prior knowlege) merupakan kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka, dan apa yang ia bawah kepada suatu pengalaman baru.Menurut teori Piaget Perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif dilingkungan sekolah. Tapi Vygotsky tidak sependapat dengan Peaget, Vygotsky menekankan pada pembelajaran sosiokultural. Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya.Banyak developmentalis yang bekerja dibidang kebudayaan dan pembangunan yang sepaham dengan teori Vygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunan social budaya. Teory Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran yang menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, system matematika dan alat-alat ingatan. Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif dari pada Peaget. Bagi Peaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. pengalaman bahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Pada kenyatannya, Kebanyakan anak-anak diajari bahasa sejak usia yang sangat mudah. Bahkan saat anak mulai bisa melihat dunia. Kita perlu mengenalkan bahasa sejak dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Para pakar perilaku memandang bahasa sama dengan perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan atau berlari. Mereka berpendapat bahwa bahasa hanya urutan respon atau sebuah imitasi. Tetapi banyak diantara kalimat yang kita hasilkan adalah baru, kita tidak mendengar atau membicarakan sebelumnya. Kita tidak membicarakan bahasa didalam suatu ruang hampa sosial, kita memerlukan pengenalan bahasa yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik.Pendekatan Vygotsky terhadap perkembangan kognitif anak berbeda dengan piaget. Vygotsky menjelaskan bahwa jarak antara tingkat perkembangana aktual di tentujan oleh pemecahan masalah secara independent dan tingkat perkembangan potensial ditentukan melalui pemecahan masalah melalui kolaborasi antara guru pembimbing dan arahan orang dewasa dan atau antar teman sebaya yang lebih mampu. Dengan kata lain seorang siswa dapat melaksanakan suatu tugas dibawah bimbingan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu.Dewasa ini kebanyakan peneliti bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai konteks social yang luas menguasai bahasa dari ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus. Seperti halnya saat anak menangis, menangis merupakan bahasa anak saat meraka belum bisa berbicara, menangis dijadikan sebagai bahasa mereka saat mereka menginginkan sesuatu. Walaupun begitu proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih banyak dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru. Karena dari lingkungan juga mereka akan dapat tambahan kosakata. Suatu

Page 9: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

lingkungan juga yang membangkitkan rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa pada anak. Perkembangan pemahaman bahasa pada anak bukan saja dipengaruhi oleh kondisi biologis anak, tetapi lngkungan bahasa disekitar anak sejak usia dini itu lebih penting. Karena bahasa berfungsi sebagai komunikasi. Dan suatu komunikasih itu digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.Vygotsky juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil didalam bidang-bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan sosial didalam perkembangan kognitif berbeda dengan teori Peaget tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian. Karena Peaget memandang anak-anak sebagai pembelajaran lewat penemuan individual. Sedangkan Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak anak lain dalam memuahkan perkembangan si anak..Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia. Vygotsky juga menekankan baik levelkonteks sosial yang bersifat inter personal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalu instuisi seperti sekolah, penemuan seperti computer. Interaksi intuisional memberi kepada anak suatu norma-norma perilaku dan social yang luas untuk membimbing hidupnya.level interpersonal memiliki suatu pengaruh yang lebih langsung pada kefungsian mental anak. Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-pengalaman interaksi social yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini. Perkembangan anak menjadi matang.C. Zone proximal Development Dan Konsep Scafolding1. Zone proximal DevelopmentZona proximal Development ( ZPD ) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang yang lebih terampil. Batas ZPD yang lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang di capai oleh seorang anak yang bekerja secara mandiri. Dan batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu. Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinannya tentang pentingnya pengaruh-pengaruh social terhadap perkembangan kognitif dan peran pengajaran dalam perkembangan social. ZPD dikonseptualisasikan sebagai suatu ukuran potensi pembelajaran,akan tetapi IQ menekankan bahwa intelegensi adalah milik anak. sedangkan ZPD menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa social yang bersifat interpersonal dan dinamis yang tergantung pada paling sedikit dua pikiran, dimana yang satu lebih berilmu atau lebih terlatih dari yang lain. Pembelajaran oleh anak-anak kecilyang baru berjalan memberi contoh bagaimana ZPD bekerja. Anak-anak kecil yang baru berjalan itu harus di motivasi dan harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut ketrampilan buat mereka. Guru harus harus memiliki pengetahuan untuk melatihkan ketrampilan yang menjadi target pada setiap tingkat yang di persyaratkan oleh aktifitasnya. Guru dan anak harus saling menyesuaikan persyaratan masing-masing.Proses belajar menurut Vygotsky terjadi dalam wilayah zone proximal Development (ZPD), yakni wilayah antara apa yang diketahui dengan apa yang belum diketahui. Oleh karena itu Vygotsky berfokus pada koneksi antara orang-orang dan konteks budaya dimana mereka bertindak dan saling berhubungan atau saling berbagi pengalaman.Vygotsky manusia menggunakan tools yang bersumber dari suatu kuktur, termasuk bahasa lisan dan tulisan yang dimediasi oleh lingkungan sosial. Dia percaya bahwa pada awalnya anak-anak

Page 10: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

mengembangkan tools ini untuk melayani fungsi sosial dan mengomunikasikan kebutuhan-kebutuhannya. Internalisasi nilai-nilai budaya melalui interaksi sosial mendorong kemampuan dan keterampilan berfikir. Kemampuan berfikir dan berbicara/bahasa tidak dapat eksis tanpa pergaulan sosial. Ketika piaget mengobservasi anak-anak muda yang berpartisipasi dalam suatu percakapan egosentris, ia menganggapnya bahwa anak tersebut berada dalam fase preoperational. Sebaliknya, Vygotsky memandang ogosentris bahasa dan peercakapan semacam itu sebagai transisi dari proses sosial dalam bahasa kepemikiran internal. (Driscoll, 1994).Dalam suatu penelitian tentang hubungan antara anak-anak yang baru belajar berjalan dengan ibunya,pasangan itu di tugaskan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang terdiri atas berbagai jumlah (sedikit obyek vs banyak obyek) dan berbagai kompleksitas (perhitungan sederhana vs reproduksi angka). Para ibu di minta mengerjakan tugas ini sebagai suatu peluang untik mendorong pembelajaran dan pemahaman akan anak mereka. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu.Ada dua prinsip yang mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama, semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosia. Anak-anak harus menggunakan basa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam proses-proses mental mereka sendiri. Kedua, anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung. Periode transisi ini terjadi antara usia 3 hingga 7 tahun dan meliputi berbicara kepada dirinya sendiri. Setelah beberapa saat, berbicara sendiri itu menjadi hakekat kedua anak-anak dan mereka dapat bertindak tanpa menverbalisasikannya. Bila ini terjadi anak-anak telah menginternalisasikan pembicaraan mereka yang egosentris dalam bentuk berbicara sendiri, yang menjadi pemikiran anak.Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial, sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka (Duncan, 1991). Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri bebrapa konsep melalui pengalaman. sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih maju dan berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. anak-anak tidak akan mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.Menurut Vygotsky, zona perkembangan proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan Sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerja sama dengan teman sebaya. Zona perkembangan proximal menitik beratkan pada interaksi social akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika seorang siswa mengerjakan pekerjaannya disekolah sendiri, perkembangan mereka akan lambat . jadi untuk memaksimalkan perkembangan siswa seharusnya bekerja dengan teman sebaya yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Melalui interaksi yang berturut-turut ini diharapkan dapat mengembangkan pengalaman berbicara, bersikap dan berdiskusi secara baik.2. Konsep scafoldingSelain teori Vygotsky diatas, Vygotsky juga mempuyai teori yang lain yaitu tentang “scaffolding”. Scaffolding adalah memberikan bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan

Page 11: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu:1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-masing zone of proximal development mereka.2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan scaffolding. Jadi teori belajar vigotsky adalah salah satu teori belajar social sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi interaktif social yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep-konsep danpemecahan masalah.Pengaruh karya Vygotsky dan burner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh smith yaitu:1. Walaupun Vygotsky dan burner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak dari pada peran yang diusulkan Peaget, keduanya tidak mendukung pengajaran diaktivis diganti sepenuhnya. Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoristis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak.2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu (individual discoveri learning) kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak.3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya, yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal didalam pelajaran. Foot et al, menjelaskan pengajaran oleh teman sebaya ini dengan menggunakan teori vygotsky. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.Komputer juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dalam berbagai cara. Dalam prespektif pengikut vygotsky – bruner, perintah-perintah dilayar komputer merupakan scaffolding. Ketika anak menggunakan perangkat lunak atau software pendidikan, komputer menggunakan bantuan atau petunjuk scara detail seperti yang diisyaratkan sesuai kedudukan anak dalam ZPD. Tidak dipungkiri lagi beberapa anak dikelas lebih terampil dalam menggunakan computer sebagai tutor bagi teman sebayanya. Dengan murid-murid yang bekerja dengan komputer guru bisa bebas mencurahkan perhatiannya kepada individu-individu yang memerlukan bantuan dan menyiapkan scaffolding yang sesuai bagi masing-masing anak.D. Penerapan dalam pembelajaranAda dua hal penting disini yang berkenaan dengan pengetahuan yang dikontruksi oleh pelajar. Pertama adalah pelajar membangun satu pengertian baru dengan menggunakan apa yang sudah mereka ketahui sebelumnya. Dalam hal ini tidak ada “tabularasa” dimana pengetahuan digoreskan. Pelajar akan memasuki suasana pembelajaran dimana pengetahuan yang diterima akan dihubungkan dengan pengalaman yang sudah ada sebelumnya dan pengetahuan yang sudah dimiliki saat ini akan mempengaruhi penerimaan pengetahuan yang baru. Dalam hal ini, Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tulisannya yang mengungkapkan bahwa yang terjadi dalam diri anak adalah sesuai dengan “convergentie theorie”. Teori ini mengajarkan bahwa seorang anak terlahir ibarat kertas yang sudah ada tulisannya, akan tetapi semua tulisan itu masih kabur atau suram. Tugas pembelajaran adalah membantu anak untuk mempertebal tulisan-tulisan yang bersifat baik

Page 12: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

sehingga kelak dapat berubah menjadi ilmu yang berguna dan budi pekerti yang baik. Sedangkan tuisan yang sifatnya jelek harus dibiarkan agar bertambah suram atau bahkan menghilang.Ki Hajar menentang teori tabula rasa yang menganggap anak terlahir bagaikan kertas putih yang bisa ditulisi apa saja oleh pemelajar, atau teori aliran negative yang menganggap anak lahir bagaikan kertas yang sudah penuh dengan tulisan yang tidak dapat diubah isinya . Kedua adalah bahwa pembelajaran lebih bersifat aktif dan bukan pasif. Pelajar akan membandingkan apa yang baru dipelajarinya dengan apa yang diketahuinya. Jika terdapat perbedaan, maka pelajar akan mencoba mengakomodasikan apa yang baru dipelajarinya dengan memodifikasi pengetahuan yang sudah ada atau dimilkinya. Dalam proses ini akan terjadi proses pertimbangan oleh pelajar yang akan diakhiri dengan proses modifikasi jika pengetahuan baru tersebut dapat diterima. Salah satu landasannya adalah teori tidak kesesuaian kognitiv dari festinger (cognitive dissonance theory). Teori ini dikemukakan oleh festinger dalam bukunya yang berjudul A Theory of Cognitife dissonance. Menurut teori ini, ada kecenderungan dalam diri seseorang untuk selalu melihat konsistensi antar kognisi yang dimilikinya misalnya kepercayaan dan opini. Jika terjadi tidak kekesuaian antara sikap dengan prilaku (attitude and behavior), maka salah satu harus berubah untuk mehilangkan disonansi (ketidak-sesuaian) tersebut. Dalam hal, ada perbedaan sikap dan perilaku, maka biasanya orang akan merubah sikap untuk mengakomodasi perilaku. Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat ketidak sesuaian tersebut yaitu:1. jumlah disanonsi keyakinan2. kepentingan yang ada dalam masing-masing keyainanUntuk menghilangkan ketidak sesuaian tersebut, pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang, yaitu:1. mengurangi tingkat kepentingan dalam disonansi keyakinan2. menembah kesesuain keyakinan melebihi disonansi keyakinan3. merubah disonansi keyakinan untuk menghilangkan inkonsistensiDisonansi sering terjadi dalam keadaan dimana seseorang harus membuat pelihan antara dua tindakan atau keyakinan yang tidak saling bersesuaian. Disonansi terbesar terjadi jika kedua elternatif memiliki tingkat atraktif yang sama. Perubahan sikap biasanya terjadi dalam arah yang memilki insentif yang lebih sedikit karena hasilnya adalah disonansi yang lebi kecil. Disini teori ini memiliki pertentangan dengan teori prilaku umum yang menganggap perubahan perilaku terbesar akan kearah peningkatan insentif.Maddux, cleborne d Johnson, d lamont dalam tulisannya mengenai teori kontrutifis membagi paham kontruktivis kedalam dua aliran, yaitu paham kontruktivis kogitif dan paham kontruktivis social. Kontruktivis kognitif didasarkan pengembangan yang dibuat oleh ahli psikologi perkembangan Swiss dan Peaget. Teori Piaget ini mengandung dua unsur pokok yaitu, umur dan tahap perkembangan. Melalui kedua unsur ini bisa diprediksi apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh seorang anak berdasarkan umurnya, serta teori perkembangan yang menjelaskan bagaimana seorang anak membangun kemampuan kognitivnya.Perkembangan termasuk internalisasi atau penyerapan isyarat-isyarat sehingga anak-anak dapat berfikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Internalisasi ini disebut pengaturan diri (self regulation). Langkah pertama dari pengaturan diri dan pemikiran mandiri adalah mempelajari bahwa segala sesuatu memiliki makna. Langkah kedua dalam pengembangan struktur-struktur internal dan pengaturan diri adalah latihan. Siswa berlatih gerak-gerak isyarat yang akan mendatangkan perhatian. Kemudian langkah terakhir termasuk penggunaan isyarat dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain.Menurut Vygotsky, dengan melibatkan anak berdiskusi dan berfikir (reasoning) dalam mempelajari segala kejadian, akan mendorong anak untuk merefleksikan apa yang telah dikatakan atau diperbuatnya. Hal ini dapat menjadi “inner speech” atau “inner dialogue”, dialog dengan dirinya

Page 13: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

sendiri. Ini proses awal bagi anak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri. Selanjutnya, dikemudian hari ia akan mampu mengevaluasi diri, menganalisis kekurangan serta kekuatan yang dimilikinya. Dengan terbiasa melibatkan anak diskusi, akan membantu anak untuk bisa berfikir pada tahapan yang lebih tinggi atau meta-cognition. Proses seperti ini dapat membuatnya menjadi manusia spiritual, yaitu manusia yang tahu siapa dirinya, dan mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat, komunitas dan alam semesta.Perkembangan kognitif menurut Vygotsky dipengaruhi oleh factor budaya. Vygotsky memandang bahwa interaksi sosial berperan secara fundamental dalam perkembangan kognitif. Vygotsky menyatakan bahwa setiap fungsi perkembangan budaya berpengaruh terhadap perkembangan anak pada level sosial, dan individual. Pada level sosial anak berinteraksi dengan dunia sekitarnya, saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya (interpsikologis), dan level individual, aspek psikologis berpengaruh terhadap perkembangan anak (intrapsikologis)Aspek kedua dari teori Vygotsky adalah gagasan bahwa secara potensial perkembangan kognitif anak terbatas pada suatu rentang waktu tertentu yang disebut wilayah perkembangan proksimal (zine of proximal development)atau disingkat ZPD. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari Namun, tugas-tugas tersebut berada dalam zone of proximal development. Vygotsky mendefinisikan ZPD sebagai suatu daerah aktifitas dimana individu dapat melayari dengan bantuan teman sebaya yang lebih mampu, orang dewasa atau artefak-artefak. ZPD adalah perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan seseorang saat ini. ZPD tergantung pada interaksi sosial, pengaruh orang dewasa dan/kolaborasi anak dengan teman sebaya.Teori kontrukivis sosial dibangun berdasarkan pengembangan yang dibuat oleh Lev Vygotsky. Vygotsky menekankan pada lingkungan social yang ikut membantu perkembangan seorang anak. Bagi Vygotsky, budaya sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif anak. Yang membantu perkembangan anak bukan hanya guru, tetapi jaga anak-anak yang lebih dewasa. Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal development. Dalam konsep ini seorang anak dapat memahami suatu konsep dengan bantuan orang lain yang lebih dewasa yang tidak bisa dilakukannya sendiri. Dengan begitu seorang anak akan lebih mengerti dan mempunyai banyak pengalaman dan wawasan serta dapat menyelesaiakan suatu permasalahan yang dianggapnya rumit dan memerlukan bantuan orang lain yang dianggapnya mampu membantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, suatu wawasan yang tidak hanya didapat didalam sekolah tapi diluar sekolah. Dan permasalahan tersebut yang ada hubungannya dengan sekolah. Disini para pendukung kontruktivisme yakin bahwa pengalaman melalui lingkungan, kita aka memperoleh informasi, dan dapat menggabungkan pengalaman yang didapat sebelumnya dengan pengalaman yang baru. Dengan kata lain pada proses belajar masing-masing pelajar harus mengkreasikan pengetahuannya. Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:

1. Belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif2. ZPD dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran3. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahua anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka4. Pengalaman anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka di sekolah.

BAB IIIKESIMPULAN

• Vigotsky merupakan salah satu tokoh termasyhur di dalam bidang psikologi. Menurutnya, perkembangan kognitif pada manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Manusia bukan hanya berkembang dalam arti sosial biologis, namun fungsi-fungsi psikologis terus meningkat sejak lahir.• Teori Vgotsky menekankan pada pembelajaran sosiokultural. Inti dari teori Vygotsky yaitu

Page 14: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Zona perkembangan proximal ( ZPD ) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.• Teori kontrukivis social dibangun berdasarkan pengembangan yang dibuat oleh lev Vygotsky. Vygotsky menekankan pada lingkungan social yang ikut membantu perkembangan seorang anak. Bagi Vygotsky, budaya sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif anak. Yang membantu perkembangan anak bukan hanya guru, tetapi jaga anak-anak yang lebih dewasa. Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal development. Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:1. belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif2. seorang yang lebih dewasa dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran3. pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahuan anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka4. pengalaman anak diluar sekolah harus dihubungkan dengan pengalaman mereka di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Bachri Thalib, Syamsul, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, Jakarta: Kencana, 2010.Baharuddin dan Esa Wahyuni. 2010. “Teori Belajar dan Pembelajaran”. Jogjakarta; Ar-Ruzz MediaDewantara, Ki Hajar, Dasar-dasar Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, Jogjakarta; 1977.Http://Anwarholil.blogspot.com/2008/04/Teori-Vygotsky (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Http://ipotes.wordpress.com (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Http://rufmania.multiply.com/perkembangan-kognitif (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Http://valmband.multiply.com (diakses tanggal 5 Oktober 2011) Http://viking.coe.uh.edu/ebook/et-it/social.hatm (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Http://wikipedia.org/wiki/teori-perkembangan-kognitif (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Http://www.al-azhar.ac.id/konsep-vygotsky (diakses tanggal 5 Oktober 2011)Santrock, John W, 1995, Perkembangan masa hidup, edisi 5 jilid 1, Jakarta, Erlangga.http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2191934-biografi-vygotsky/ (diakses tanggal 5 Oktober 2011)

http://blog.uin-malang.ac.id/muhamadsaifudinberaksi/2012/04/24/teori-kognitif-vygotsky/

Lev Vyigotsky1.      Riwayat Hidup

Lev Semyonovich Vygotsky lahir pada tahun 1896 di Tsarist Russia, di suatu kota Orscha, Belorussia dari keluarga kelas menengah Keturunan Yahudi. Dia tumbuh dan besar di Gomel, suatu kota sekitar 400 mil bagian barat Moscow. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof

Memasuki usia 18 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang Shakespeare's Hamlet yang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi. Dia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Moscow dan dalam waktu yang tidak lama kemudian dia

Page 15: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studi kesusastraan pada salah satu universitas swasta. Dia menjadi tertarik pada psikologi pada umur 28 tahun.

Vygotsky mengajar kesusastraan di suatu sekolah Propinsi sebelum memberi kuliah psikologi pada suatu sekolah keguruan. Dia dipercaya membawakan kuliah psikologi walaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi Ph.D. mengenai ”Psychology of Art” di Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925.

Vygotsky bekerja kolaboratif bersama Alexander Luria and Alexei Leontiev dalam membuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan pendekatan Vygotsky. Selama hidupnya Vygotsky mendapat tekanan yang begitu besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di Rusia untuk mengadaptasi dan mengembangkan teorinya.

Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda (38 tahun), pada tahun 1934 akibat menderita penyakit tuberculosis (TBC), barulah seluruh ide dan teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasiswanya.

Kepeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di Rusia yang kemudian teorinya berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.            Karir Vigotsky

Lev Vygotsky adalah seorang penulis yang produktif,menerbitkan enam buku  tentang topic psikologi selama sepuluh tahun.Minatnya cukup beragam,tapi sering berpusat pada topic perkembangan anak dan pendidikan,Ia juga menjelajahi topic-topik seperti psikologi perkembangan ,seni,dan bahasa.

            2.Teori Lev Vygotsky            Menurut Vygotsky ,fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-koneksi social,Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis,logis dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolong yang ahli,dengan demikian orang lain dan bahasa memegang peranan penting dalam perkembangn kognitif anak ( Berninger dalam John W.Santrock,2007 : 264 )            Adapun teori-teori Vygotsky tentang perkembangan kognitif sebagai berikut :

a.       Zona Perkembangan ProksimalZona perkembangan proksimal ( Zona of Proximal Development/ZPD ) adalah istilah

Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih .Oleh karena itu batas bawah dari ZPD  adalah tingkat keahlian yang dimiliki  anak yang bekerja secara mandiri.Batas ats adalah tingkat tnggung jawab tambahn yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur.( John Santrock,2007 : 264 )

b.      ScaffaldingKonsep yang terkait dengan konsep ZPD adalah konsep scaffolding.Scaffalding adalah

istilah yang terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky yang mendeskripsikan perubahan dukungan sesi pembelajaran,dimana orang yang lebih terampilmengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.( John W.Santrock,2007 : 265 )

Bahasa dan Pikiran

Page 16: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Penggunaan dialog sebagai alat scaffalding hanyalah salah satu contoh peran penting bahasa dalam perkembangan anak .Menurut Vygotsky  anak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi social ,tetapi juga membantu membantu mereka menyelesaikan tugas.Lebih jauh Vygotsky yakin  bahwa anak pada usia  dini menggunakan bahasa untuk merencanakan,membimbing dan memonitor perilaku mereka .Penggunaan bahasa untuk kemandirian pribadi disebut private speech dan alat yang penting bagi pikiran selama tahun-tahun awal masa anak-anak.( John W. Santrock,2007 : 265 )c.Sosiokultur Teori            Vygotsky menyatakan bahwa manusia dari hasil perkembangan interaksi dinamis  antara individu dan masyarakat .Melalui interaksi ini ,anak-anak belajar  secara bertahap dan terus menerus dari orang tua  dan guru,belajar ini,bagaimanapun dapat bervariasi  dari satu budaya ke yang berikutnya.Penting untuk dicatat bahwa teori vygotsky  menekankan sifat dinamis dari interaksi ini.Masyarakat tidak hanya mempengaruhi orang,tetapi orang juga dapat mempengaruhi masyarat.

3. Implikasi Pandangan Vygotsky dalam Pendidikan Sekolah

Vygotsky telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan manusia dengan membuka wawasan baru melalui perspektif cross cultural, lintas budaya. Di samping itu, Vygotsky juga telah menanamkan adanya proses akselerasi dan peningkatan kadar mental dalam menempuh pendidikan.

Semuanya ini membawa konsekuensi terhadap perubahan masyarakat informasi, information based society yang menuntut terciptanya human capacity development, pengembangan kapasitas manusia. Hanya saja, semuanya dapat menjadi kendala besar terhadap kajian gender, rakyat kecil, dan daerah terpencil di dalam mengembangkan kapasitas manusia.

Oleh karena itu kita hendaknya berpikir dan bertindak cepat dalam menciptakan fleksibilitas, keterbukaan, berpikir kritis dan kreatif dan menumbuhkan dexterity, ketangkasan, dalam memahami masyarakat yang berbasiskan informasi seperti sekarang ini. Hal inilah yang merupakan kelanjutan dari pemikiran Vygotsky tentang cultural, budaya.

Di Indonesia, program penelusuran bakat dan minat yang dikembangkan oleh beberapa universitas negeri dan swasta adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dengan pandangan Vygotsky yang melihat umur bukanlah hal yang sangat prinsipil dalam mengembangkan kreativitas anak.

Di Perguruan tinggi sekelas Institut Teknologi Bandung (ITB) dan beberapa universitas lainnya, telah mengembangkan program penelusuran bakat dan minat yang mereka beri nama jalur Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi atau disingkat (PMPB).

Begitu pentingnya menggali dan mengkonstruksi potensi peserta didik, mereka memberikan ujian masuk tersendiri yang terpisah dari ujian masuk mahasiswa pada umumnya.

Program eskalasi dan akselerasi di sekolah dasar seperti yang banyak dikembangkan an dibicarakan sehubungan dengan keinginan untuk menggali potensi anak berbakat merupakan kontribusi Vygotsky dalam mengembangkan pendidikan.

Page 17: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Eskalasi mengandung pengertian penanjakan kehidupan mental, sedangkan akselerasi, acceleration, secara singkat diterjemahkan percepatan. Lebih jauh, membagi pengertian akselerasi ke dalam dua bagian. Pertama, akselerasi sebagai model pelayanan pembelajaran. Kedua, akselerasi kurikulum atau akselerasi program.

Pengertian yang pertama dapat dijalankan dengan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak berbakat untuk melompat ke tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, seorang anak kelas II SD memiliki kemampuan lebih tinggi pada mata pelajaran matematika.

Setelah diberikan tes kemampuan ternyata anak itu memiliki kemampuan yang sama engan kemampuan anak yang berada di kelas III SD, maka anak tersebut diberi kesempatan untuk duduk di kelas III SD khusus untuk mata pelajaran matematika dan tetap berada di kelas II SD untuk mata pelajaran lainnya. Sedangkan pengertian yang kedua dapat dijalankan dengan melakukan peringkasan program.Misalnya, program yang sebenarnya ditempuh dalam waktu empat bulan dapat dipercepat menjadi satu bulan tanpa mengubah kualitas isi yang diberikan. Di sisi lain, program eskalasi dapat dijalankan dengan memberikan pengayaan materi yang memperhatikan fleksibilitas dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Seperti dalam program akselerasi, program pengayaan dapat dilakukan secara horizontal dan vertikal. Pengayaan horizontal mengandung pengertian kesejajaran tingkat pengayaan yang diberikan kepada kelas yang sama, sedangkan pengayaan vertikal dapat dijalankan dengan memberikan pengayaan pada kelas yang lebih tinggi.           

3.      KesimpulanDari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa kedua tokoh yaitu Albert Bandura dan

Lev Vigotsky mempunyai peranan penting dalam perkembangan dunia pendidikan ,keduanya memiliki teori-teori yang sampai sekarang masih sangat layak didiskusikan dan diimplementasikan dalam dunia pendidikan.Adapun perbandingan kedua teori tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Menurut Albert Bandura ,belajar itu lebih sekedar perubahan perilaku.Belajar adalah pencapaian pengetahuan dan prilaku yang didasari oleh pengetahuan tersebut.Teori ini sering disebut dengan teori kognitif social. Teori kognitif social menekankan pentingnya pengalaman,imitasi belajar dan pemodelan atau modeling.Melalui modeling seorang guru dapat merubah peserta didik dikelas untuk memperoleh tingkah laku baru,ini dikarenakan adanya kemampuan kognitifyang dimiliki peserta didik.dengan kemampuan kognitif peserta didik dapat mentransform apa yang dipelajarinya menjadi pola tingkah laku baru.Modeling di samping bisa diperankan oleh guru,orang tua atau orang dewasa lainnya,akhir-akhir ini sebagian besar modeling tingkah laku berbentuk simbolik .Film dan televisi menyajikan contoh tingkahlaku yang tak terhitung yang mungkin mempengaruhi pengamatannya.Sajian itu berpotensi sebagai sumber model

2.      Teori kognitf social budaya yang dicetuskan oleh Lev Vygotsky adalah teori kognitif yang mengutamakan bagaimana intraksi social budaya menuntun perkembangan kognitif.Vygotsky menggambarkan perkembangan anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas social dan budaya,ia percaya perkembangan ingatan ,atensi dan penalaran mencakup belajar  menggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa,system matematis dan strategi ingatan.Vygotsky juga menekanka bahwa interaksi social anak dengan orang dewasa  yang

Page 18: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

lebih terampil serta teman sebaya adalah penting dalam meningkatkan kognitif.Dengan bimbingan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih terampil diharapkan potensi anak dapat berkembang secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKAAlwisol.(2010),Psikologi Kepribadian,Malang,UMM PresDjaali,Haji .(2007),Psikologi Pendidikan,Jakarta,PT Bumi AksaraMakmun,Abin Syamsudin .(2001 ),Psikologi Pendidikan Perangkat SistemPengajaran Modul,Bandung,PT Remaja RosdakaryaNur, Mohamad dan Wikandari, P. Retno. 2004. Pengajaran Berpusat kepada

Siswa  dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. UNESA, PSMS.Oahar, Ratna Willis. (1988). Konstruktivisma dalam Mengajar dan Belajar (Makalah)

Ormrod, Jeanne Ellis. 1995. Educational Psychology Principles and Aplications, NewJersey, Prentice Hall.

Slavin, Robert E. (1997). Educational Psychology-Theory and Practice. FourthEdition. Boston, Allyn and Bacon.

Santrock,John W.(2007),Perkembangan Anak Jilid I,Jakarta,ErlanggaSantrock,John W.(2007),Adolecence Tenth Edition,New York,Mc Graw HillStenberg,Robert J.(2010),Psikologi Kognitif,Yogyakarta,Pustaka PelajarSupamo, Paul 2006, Filsafat Konstruktivisme dam Pendidikan. Yogyakarta,Vygotsky’s (2003),Educational Theory in Cultural Context, Cambridge Universty

pressYusuf LN,Syamsu DKK (2007),Teori Kepribadian,Bandung,PT Remaja RosdakaryaClark,D. 000. Constructivism. http://www.nwlink.com/~donclark/history/history.html

http://puslit.petra.ac.id/journals/interior

http://suyono1978.blogspot.com/2012/06/albert-bandura-dan-lev-vigotsky-oleh.html

A.     Sejarah Hidup Lev Vygotsky

Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Lev Vygotsky (1896-1934), seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang pikiran anak ini lebih dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20.

Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum

Page 19: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.

B.     Teory Lev Vygotsky

Banyak developmentalis yang bekerja di bidang kebudayaan dan pembangunan menemukan dirinya sepaham dengan Vygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunan sosial budaya. Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat di dalam perkembangan kognitif berbeda dengan gambaran Piaget tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian.

C. Education Implication in school setting

Vygotsky menekankan baik level konteks sosial yang bersifat institusional maupun level konteks sosial yang bersifat interpersonal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalui institusi seperti sekolah, penemuan seperti komputer, dan melek huruf. Interaksi institusional memberi kepada anak suatu norma-norma perilaku dan sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Level interpersonal memiliki suatu pengaruh yang lebih langsung pada keberfungsian mental anak. Menurut vygotsky (1962), keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial langsung. Informasi tentang alat-alat, keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan interpersonal kognitif dipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia. Melalui pengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang.

Bahasa

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif daripada Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah komunikasi. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah. Dalam tahap praoperasional, ketika anak belajar menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah, mereka berbicara lantang sembari menyelesaikan masalah. Sebaliknya, begitu menginjak tahap operasional konkret, percakapan batiniah tidak terdengar lagi.

Zone Perkembangan Proksimal

Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual

Page 20: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Melalui perubahan yang berturut-turut dalam berbicara dan bersikap, siswa mendiskusikan pengertian barunya dengan temannya kemudian mencocokkan dan mendalami kemudian menggunakannya. Sebuah konsekuensi pada proses ini adalah bahwa siswa belajar untuk pengaturan sendiri (self-regulasi).

Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi perkembangan-kognitif masa kini, Jerome Bruner, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh Smith et al. (1998).

1.   Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripad peran yang diusulkan Piaget, keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya. Sebaliknya mereka malah menyatakan, walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui  ZPD.

2.    Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak.berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning), kerja kelompok secara kooperatif ( cooperative groupwork) tampaknya mempercepat perkembangan anak.

3.     Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Foot et al. (1990) menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bis adengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.

Komputer juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dalam berbagai cara. Dari perspektif pengikut Vygotsky-Bruner, perintah-perintah di layar komputer merupakan scaffolding ( Crook, 1994). Ketika anak menggunakan perangkat lunak (software) pendidikan, komputer memberikan bantuan atau petunjuk secara detail seperti yang diisyaratkan sesuai dengan kedudukan anak yang sedang dalam ZPD. Tak pelak lagi, beberapa anak di kelas lebih terampil dalam menggunakan komputer sehingga bisa berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya. Dengan murid-murid yang

Page 21: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

bekerja dengan komputer, guru bisa dengan bebas mencurahkan perhatinnya kepada individu-individu yang memerlukan bantuan dan menyiapkan scaffolding yang sesuai bagi masing-masing anak.

Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme pada pendidikan berusaha merubah pendidikan dari dominasi guru menjadi pemusatan pada siswa. Peranan guru adalah membantu siswa mengembangkan pengertian baru. Siswa diajarkan bagaimana mengasimilasi pengalamn, pengetahuan, dan pengertiannya dan apakah mereka siap untuk tahu dari pembentukan pengertian baru ini. Pada bagian ini, kita melihat permulaan aliran konstruktivisme , peranan pengalaman siswa dalam belajar dan bagaiman dapat mengasimilasi pengertiannya.

Konstruktivisme adalah suatu teori belajar yang mempunyai suatu pedoman dalam filosofi dan antropologi sebaik psikologi. Pedoman filosofi pada teori ni ditemukan pada abad ke-5 sebelum masehi. Ketika Socrates memajukan pemikiran dari level sophist oleh metode perkembangan sistematis yang ditemukan melalui gabungan antara pertanyaan dan alasan logika. Metode baru ini yang mengkontribusi secara besar-besaran untuk memajukan aspek pemecahan masalah aliran konstruktivisme.

Penyelidikan atau pengalaman fisik, pengalaman pendidikan adalah kunci metode konstruktivisme. Selama abad ke-18 dan ke-17, filosof Inggris ” Frances Bacon” memberikan ilmu metode untuk menyelidiki lingkungan. 

Para konstruktivisme menekankan peranan motivasi guru untuk membantu siswa belajar mencintai pelajaran. Tidak seprti behaviorist, yang menggunakan sangsi berupa reward, sedangkan konstruktivisme percaya bahwa motivasi internal, seperti kesenangan pada pelajaran lebih kuat daripada reward eksternal.

Konstruktivisme yang mempunyai pengaruh besar pada tahun 1930 yang bekerja sebagai ahli Psikologi Rusia adalah L.S. Vygotsky, yang sangat tertarik pada efek interaksi siswa dengan teman sekelas pada pelajaran. Jaramillo (1996) menjelaskan, Vygotsky mencatat bahwa interaksi individu dengan orang lain berlangsung pada situasi sosial. Vygotsky percaya bahwa subyek yang dipelajari berpengaruh pada proses belajar, dan mengakui bahwa tiap-tiap disiplin ilmu mempunyai metode pembelajaran tersendiri. Vygotsky adalah seorang guru yang tertarik untuk mendesign kurikulum sebagai fasilitas dalam interaksi siswa. 

D. Persamaan dan Perbedaan

Persamaan antara teory Albert Bandura dan Lev Vygotsky adalah bahwasanya mereka lebih menekankan pada aspek tingkah laku yang dipengaruhi oleh sosial dan lingkungan mereka mereka beranggapan bahwa pembelajaran atau tingkah laku anak dipengaruhi oleh aspek lingkungan yang yang sebenarnya

Perbedaanya Albert Bandura menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking),

Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal

Page 22: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan

Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda.

Perbedaanya Lev Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat di dalam perkembangan kognitif berbeda dengan gambaran Piaget tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian.

http://psikologibrebesjateng.blogspot.com/2011/08/albert-bandura-dan-lev-vygotsky.html

TOKOH: LEV SEMENOVICH VYGOTSKY

Sejarah hidup Lev Vygotsky bermula ketika beliaudilahirkan pada tahun 1896 dan meninggal dunia pada tahun 1934. Beliau merupakan seorang psikologi berbangsa Rusia. Beliau juga seorang guru dan sarjana sastera. Beliau mendapatkan pendidikan awal daripada ibunya sendiri yang merupakan seorang guru dan mempunyai seorang tutor peribadi yang bernama Solomon Ashpiz. Beliau turut mendapat pengaruh dari sepupunya David Vygotsky. Beliau meneruskan pengajian sekolah menengahnya di sebuah sekolah persendirian. Menamatkan pengajian sekolah menengahnya dengan anugerah medal emas. Beliau menamatkan pengajian di Moscow State University pada 1917. Setelah tamat pengajian, beliau bekerja di beberapa tempat. Antaranya ialah Institut Psikologi pada pertengahan 1920 dan di beberapa pusat pendidikan di Moscow, Lerningrad dan Kharkow di mana beliau bekerja keras menyatakan ideanya tentang perkembangan kognitif.

Karya, idea dan nama Lev Vygotsky telah diharamkan oleh Joseph Stalin yang memerintah Russia pada masa itu. Selama lebih 20 tahun karya dan idea Vygotsky tidak dibenarkan disebarkan di khalayak ramai.. Para ahli psikologi telah mengangkat semula idea-idea Vygotsky dan memperkenalkan di bidang psikologi dunia sehingga ke hari ini. Beliau percaya bahawa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor persekitaran sosial dan budaya. Melalui interaksi sosial dengan ibu bapa, guru, rakan, orang dewasa lain, sekolah dan sebagainya. Bayi lahir dengan beberapa “fungsi asas mental” (elementary mental function), iaitu perhatian, sensasi, persepsi dan memori. Vygotsky sangat dikenali sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan teori sosiobudaya.Teorinya ini juga menyatakan bahawa perkembangan kanak-kanak bergantung kepada interaksi kanak-kanak dengan orang ada di sekitarnya yang menjadi alat penyampaian sesuatu budaya yang membantu

Page 23: TEORI LEV VYGOTSKY.docx

mereka membina pandangan tentang sekelilingnya. Beliau telah menulis buku tentang ‘Pemikiran dan Bahasa' dan ‘Fikiran Masyarakat’.

http://wahanateoripembelajaran.blogspot.com/2010/08/tokoh-lev-semenovich-vygotsky_1211.html