teknik melakukan sunat _ dokter spesialis bedah

5
Artikel Tanya Jawab Umum Slide Presentasi Video Galeri Photo About Hubungi Saya Form Janji Ketemu Home / Umum / CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat) CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat) TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI ( Dorsal Slit Operation ) Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius. Keuntungan : 1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur 2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil 3. Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukopsa 4. Tidak melukai glan dan frenulum 5. Pendarahan bisa cepat diatasi 6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis. 7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman) Kerugian : 1. Pendarahan relative lebih banyak. 2. Teknik sulit dan lebih rumit 3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris. 4. Waktu lebih lama. Indikasi medis sirkumsisi antara lain : Phimosis atau paraphimosis Infeksi glans penis (balanitis) rekurens Adanya smegma Kondiloma akuminata Kontraindikasi Sirkumsisi tidak boleh dilakukan pada : Hipospadia, karena kulit preputium akan dipergunakan dalam membuat uretra Epispadia Chorde Webbed penis, yaitu adanya jaringan antara penis dan skrotum Photos to search type and hit enter

Upload: febriyani-laurus

Post on 16-Sep-2015

48 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

teknik melakukan sunat

TRANSCRIPT

  • 13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah

    http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 1/5

    Artikel Tanya Jawab Umum Slide Presentasi Video Galeri Photo About Hubungi Saya Form Janji Ketemu

    Home / Umum / CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat)

    CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat)TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI ( Dorsal Slit Operation )

    Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal padajam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiridan kekanan sejajar sulcus coronarius.

    Keuntungan :

    1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur

    2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil

    3. Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukopsa

    4. Tidak melukai glan dan frenulum

    5. Pendarahan bisa cepat diatasi

    6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.

    7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)

    Kerugian :

    1. Pendarahan relative lebih banyak.

    2. Teknik sulit dan lebih rumit

    3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris.

    4. Waktu lebih lama.

    Indikasi medis sirkumsisi antara lain :

    Phimosis atau paraphimosis

    Infeksi glans penis (balanitis) rekurens

    Adanya smegma

    Kondiloma akuminata

    Kontraindikasi

    Sirkumsisi tidak boleh dilakukan pada :

    Hipospadia, karena kulit preputium akan dipergunakan dalam membuat uretra

    Epispadia

    Chorde

    Webbed penis, yaitu adanya jaringan antara penis dan skrotum

    Photos

    tosearchtypeandhitenter

  • 13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah

    http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 2/5

    Bila menemui penderita dengan kelainan seperti tersebut diatas, konsulkan kepada ahli bedah. Tentusaja bila ada infeksi pada kulit penis dan sekitarnya lebih baik disembuhkan dulu, dan bila keadaanumum kurang baik harus diperbaiki.

    Persiapan

    Setelah fisik dan mental dipersiapkan, informed consent didapat dari penderita atau keluarganya,disiapkan alat-alat :

    1. Sarung tangan steril 2 pasang

    2. Kasa steril

    3. Disinfektan, seperti povidone iodine

    4. Klem untuk disinfeksi

    5. Doek lubang steril

    6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril

    7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi

    8. 2 atau 3 klem lurus

    9. 2 atau klem arteri kecil

    10. Sonde

    11. Gunting jaringan

    12. Gunting benang

    13. Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya

    14. Jarum jahit cutting lengkungan , atau lebih baik bila ada dengan jarum jahit a-traumatic cutting

    15. Needle holder

    16. Pinset

    Prosedur

    1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi

    2. Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril

    3. Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal penis melingkar. Bila perlu tambahkan jugapada daerah preputium yang akan dipotong dan daerah ventral

    4. Tunggu 3 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan pinset

    5. Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada lubang preputium, lepaskanperlengketannya dengan glans memakai sonde atau klem sampai seluruh glans bebas. Bila adasmegma, dibersihkan.

    6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median bagian dorsal dengan 2 klem lurus. Klemketiga dipasang pada garis tengah ventral. (Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik kedistal)

    7. Guntingpreputium dorsal tepat digaris tengah (diantara dua klem) kira-kira sampai 1 sentimeter dari sulkuskoronarius (dorsumsisi),buat tali kendali. kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulumdijepit dengan kocher

    1. Pindahkan klem(dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12)

  • 13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah

    http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 3/5

    Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (padafrenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )

    1. Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut yang disiapkan.

    2. Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya perdarahan yang banyak ada di frenulum) siap untukdijahit.Penjahitan dimulai dari dorsal (jam 12), dengan patokan klem yang terpasang dan jahitankedua pada bagian ventral (jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan, selanjutnya jahitandibuat melingkar pada jam 3,6, 9,12 dan seterusnya

    1. Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan diplester. Lubang uretra harus bebas dansedapat mungkin tidak terkena urin.

    HEMOSTASIS

    Perawatan perdarahan di lakukan dengan mencari sumber perdarahan dengan menghapus daerah lukadengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem/pean arterikecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatansependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yang serupa.

    Jika mempergunakan flashcutter, cukup menyentuh pendarahan dengan probe bipolar, seketika langsungterhenti.

    WOUND SUTURE

    Jahitan FrenulumFrenulum biasanya dijahit dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross) ataupun matrashorizontal. Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.

    Jahitan DorsalJahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali. (Gambar18 Simpul pada jam 12)

    Jahitan bagian kulit mukosa yang lainDengan menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi penis jahit sekeliling luka dengan jahitan simpul(jam 12). Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10. Tidak diianjurkanMengikatnya terlalu erat. Tidak dianjurkan menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). Bila telahdijahit semua maka lihat apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan.

    WOUND CARE

    Setelah selesai di jahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi dengan salepantibiotik.Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup atau terbuka.

    Metode terbuka (Open Care )Perawatan ini bisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu menjaga kebersihan luka. Setelah diolesibetadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka (dianjurkan urologi).

    Metode tertutup (Close Care)

    Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule secara melingkar. Tutup denga kasa steril,ujung kain kasa dipilin sebagai tempat fiksasi supra pubic dengan menggunakan plester (BalutanSuspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (Balutan Ring).

    POST OPERATION CARE

    Medikamentosa :

  • 13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah

    http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 4/5

    Share ! tweet

    About yuda handaya

    Artikel Lainnya

    Apa itu Dokter BedahDigestif?April 2, 2015

    Lidah Buaya Penjinak LukaKencing GulaFebruary 18, 2012

    Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetesJanuary 10, 2012

    1. Analgetika : Antalgin 500mg PO 3dd1,Asam Mefenamat 500mg PO 3dd1

    2. Antibiotika : Amoksisilin 500mg PO 3dd1,Eritromisin 500mg 3dd1

    3. Roboransia : Vitamin B Complex,Vitamin C

    Edukasi

    1. Luka dalam 3 hari jangan kena air.2. Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera kontrol3. Perbanyak istirahat4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa5. Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi

    6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di rumah segera kontrol.

    Komplikasi

    1. Penderita alergi terhadap obat anestesi lokal. Lebih sering pada prokain dan jarang didapati padalidokain. Seharusnya disiapkan pula obat untuk mengatasi shock anaphilaktik

    2. Perdarahan. Terutama pada frenulum, karenanya untuk mencegah perdarahan, jahitan padafrenulum diyakinkan cukup adekwat. Perdarahan juga dapat terjadi pada pada penderita dengankelainan pembekuan darah.

    3. Infeksi. Bila asepsis-antisepsis kurang diperhatikan, atau terkena urin.

    4. Pengangkatan kulit preputium kurang adekwat, sehingga glans masih tertutup kulit.

    5. Pengangkatan kulit terlalu banyak, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menjahit, tegang danmempengaruhi penis sewaktu ereksi nantinya

    6. Glans ikut terpotong atau amputasi glans. Dengan dorsumsisi lebih dahulu, hampir tidak pernahterjadi. Glans terpotong paling banyak didapati pada teknik guoletin, karena tanpa membukapreputium terlebih dahulu

    Tagged with: SIRKUMSISI SUNAT SUNAT DOKTER SUNAT TRADISIONAL

    Dr. dr A. Yuda Handaya, SpB,FInaCS,FMAS Dokter Spesialis Bedah dan Laparacopic SurgeonLayanan Informasi dan Konsultasi setiap saat Email : [email protected] (BlackBerrymonitor)

    Previous:INFUS CAIRAN INTRAVENA (Macam-Macam Cairan Infus) Next:Kanali Gejala-Gejala Kanker Tiroid

    Arsip Recent Posts Category Posts

  • 13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah

    http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 5/5

    April 2015(1)

    September 2012(1)

    February 2012(1)

    January 2012(1)

    April 2011(2)

    March 2011(3)

    February 2011(2)

    January 2011(1)

    December 2010(2)

    November 2010(1)

    October 2010(2)

    September 2010(10)

    August 2010(3)

    July 2010(2)

    June 2010(2)

    May 2010(2)

    April 2010(2)

    March 2010(2)

    February 2010(3)

    January 2010(9)

    December 2009(5)

    November 2009(17)

    Link Navigasi

    About

    Apa itu Dokter Bedah Digestif?April 2, 2015

    Video Simulasi Operasi HerniaSeptember 6, 2012

    Lidah Buaya Penjinak Luka Kencing GulaFebruary 18, 2012

    Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetes

    January 10, 2012

    Penyebab dan Caramenghilangkan VarisesApril 13, 2011

    Apa itu Dokter Bedah Digestif?April 2, 2015

    Lidah Buaya Penjinak Luka Kencing GulaFebruary 18, 2012

    Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetes

    January 10, 2012

    Informasi Lengkap TentangLuka Bakar (pdf)March 29, 2011

    CTEV (Congenital talipes equinovarus)February 25, 2011