-
13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah
http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 1/5
Artikel Tanya Jawab Umum Slide Presentasi Video Galeri Photo About Hubungi Saya Form Janji Ketemu
Home / Umum / CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat)
CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat)TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI ( Dorsal Slit Operation )
Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal padajam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiridan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Keuntungan :
1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur
2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil
3. Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukopsa
4. Tidak melukai glan dan frenulum
5. Pendarahan bisa cepat diatasi
6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.
7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)
Kerugian :
1. Pendarahan relative lebih banyak.
2. Teknik sulit dan lebih rumit
3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris.
4. Waktu lebih lama.
Indikasi medis sirkumsisi antara lain :
Phimosis atau paraphimosis
Infeksi glans penis (balanitis) rekurens
Adanya smegma
Kondiloma akuminata
Kontraindikasi
Sirkumsisi tidak boleh dilakukan pada :
Hipospadia, karena kulit preputium akan dipergunakan dalam membuat uretra
Epispadia
Chorde
Webbed penis, yaitu adanya jaringan antara penis dan skrotum
Photos
tosearchtypeandhitenter
-
13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah
http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 2/5
Bila menemui penderita dengan kelainan seperti tersebut diatas, konsulkan kepada ahli bedah. Tentusaja bila ada infeksi pada kulit penis dan sekitarnya lebih baik disembuhkan dulu, dan bila keadaanumum kurang baik harus diperbaiki.
Persiapan
Setelah fisik dan mental dipersiapkan, informed consent didapat dari penderita atau keluarganya,disiapkan alat-alat :
1. Sarung tangan steril 2 pasang
2. Kasa steril
3. Disinfektan, seperti povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. 2 atau klem arteri kecil
10. Sonde
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya
14. Jarum jahit cutting lengkungan , atau lebih baik bila ada dengan jarum jahit a-traumatic cutting
15. Needle holder
16. Pinset
Prosedur
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril
3. Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal penis melingkar. Bila perlu tambahkan jugapada daerah preputium yang akan dipotong dan daerah ventral
4. Tunggu 3 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan pinset
5. Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada lubang preputium, lepaskanperlengketannya dengan glans memakai sonde atau klem sampai seluruh glans bebas. Bila adasmegma, dibersihkan.
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median bagian dorsal dengan 2 klem lurus. Klemketiga dipasang pada garis tengah ventral. (Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik kedistal)
7. Guntingpreputium dorsal tepat digaris tengah (diantara dua klem) kira-kira sampai 1 sentimeter dari sulkuskoronarius (dorsumsisi),buat tali kendali. kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulumdijepit dengan kocher
1. Pindahkan klem(dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12)
-
13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah
http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 3/5
Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (padafrenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
1. Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut yang disiapkan.
2. Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya perdarahan yang banyak ada di frenulum) siap untukdijahit.Penjahitan dimulai dari dorsal (jam 12), dengan patokan klem yang terpasang dan jahitankedua pada bagian ventral (jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan, selanjutnya jahitandibuat melingkar pada jam 3,6, 9,12 dan seterusnya
1. Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan diplester. Lubang uretra harus bebas dansedapat mungkin tidak terkena urin.
HEMOSTASIS
Perawatan perdarahan di lakukan dengan mencari sumber perdarahan dengan menghapus daerah lukadengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem/pean arterikecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatansependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yang serupa.
Jika mempergunakan flashcutter, cukup menyentuh pendarahan dengan probe bipolar, seketika langsungterhenti.
WOUND SUTURE
Jahitan FrenulumFrenulum biasanya dijahit dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross) ataupun matrashorizontal. Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.
Jahitan DorsalJahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali. (Gambar18 Simpul pada jam 12)
Jahitan bagian kulit mukosa yang lainDengan menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi penis jahit sekeliling luka dengan jahitan simpul(jam 12). Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10. Tidak diianjurkanMengikatnya terlalu erat. Tidak dianjurkan menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). Bila telahdijahit semua maka lihat apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan.
WOUND CARE
Setelah selesai di jahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi dengan salepantibiotik.Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup atau terbuka.
Metode terbuka (Open Care )Perawatan ini bisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu menjaga kebersihan luka. Setelah diolesibetadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka (dianjurkan urologi).
Metode tertutup (Close Care)
Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule secara melingkar. Tutup denga kasa steril,ujung kain kasa dipilin sebagai tempat fiksasi supra pubic dengan menggunakan plester (BalutanSuspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (Balutan Ring).
POST OPERATION CARE
Medikamentosa :
-
13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah
http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 4/5
Share ! tweet
About yuda handaya
Artikel Lainnya
Apa itu Dokter BedahDigestif?April 2, 2015
Lidah Buaya Penjinak LukaKencing GulaFebruary 18, 2012
Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetesJanuary 10, 2012
1. Analgetika : Antalgin 500mg PO 3dd1,Asam Mefenamat 500mg PO 3dd1
2. Antibiotika : Amoksisilin 500mg PO 3dd1,Eritromisin 500mg 3dd1
3. Roboransia : Vitamin B Complex,Vitamin C
Edukasi
1. Luka dalam 3 hari jangan kena air.2. Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera kontrol3. Perbanyak istirahat4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa5. Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di rumah segera kontrol.
Komplikasi
1. Penderita alergi terhadap obat anestesi lokal. Lebih sering pada prokain dan jarang didapati padalidokain. Seharusnya disiapkan pula obat untuk mengatasi shock anaphilaktik
2. Perdarahan. Terutama pada frenulum, karenanya untuk mencegah perdarahan, jahitan padafrenulum diyakinkan cukup adekwat. Perdarahan juga dapat terjadi pada pada penderita dengankelainan pembekuan darah.
3. Infeksi. Bila asepsis-antisepsis kurang diperhatikan, atau terkena urin.
4. Pengangkatan kulit preputium kurang adekwat, sehingga glans masih tertutup kulit.
5. Pengangkatan kulit terlalu banyak, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menjahit, tegang danmempengaruhi penis sewaktu ereksi nantinya
6. Glans ikut terpotong atau amputasi glans. Dengan dorsumsisi lebih dahulu, hampir tidak pernahterjadi. Glans terpotong paling banyak didapati pada teknik guoletin, karena tanpa membukapreputium terlebih dahulu
Tagged with: SIRKUMSISI SUNAT SUNAT DOKTER SUNAT TRADISIONAL
Dr. dr A. Yuda Handaya, SpB,FInaCS,FMAS Dokter Spesialis Bedah dan Laparacopic SurgeonLayanan Informasi dan Konsultasi setiap saat Email : [email protected] (BlackBerrymonitor)
Previous:INFUS CAIRAN INTRAVENA (Macam-Macam Cairan Infus) Next:Kanali Gejala-Gejala Kanker Tiroid
Arsip Recent Posts Category Posts
-
13/6/2015 TeknikmelakukanSunat|DokterSpesialisBedah
http://dokteryudabedah.com/circumsisiteknikdorsumsisiteknismelakukansunat/ 5/5
April 2015(1)
September 2012(1)
February 2012(1)
January 2012(1)
April 2011(2)
March 2011(3)
February 2011(2)
January 2011(1)
December 2010(2)
November 2010(1)
October 2010(2)
September 2010(10)
August 2010(3)
July 2010(2)
June 2010(2)
May 2010(2)
April 2010(2)
March 2010(2)
February 2010(3)
January 2010(9)
December 2009(5)
November 2009(17)
Link Navigasi
About
Apa itu Dokter Bedah Digestif?April 2, 2015
Video Simulasi Operasi HerniaSeptember 6, 2012
Lidah Buaya Penjinak Luka Kencing GulaFebruary 18, 2012
Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetes
January 10, 2012
Penyebab dan Caramenghilangkan VarisesApril 13, 2011
Apa itu Dokter Bedah Digestif?April 2, 2015
Lidah Buaya Penjinak Luka Kencing GulaFebruary 18, 2012
Aloe Gel Terapi HerbalPenyembuhan Luka UlkusDiabetes
January 10, 2012
Informasi Lengkap TentangLuka Bakar (pdf)March 29, 2011
CTEV (Congenital talipes equinovarus)February 25, 2011