studi analisis terjemah tafsir jalalain karya kh. …

55
STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. AHMAD MAKKI IBN ABDULLAH MAHFUDZ (Telaah Fisiologi dan Metodologi) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Nur Mawaddatur Rahmah (13210534) Dosen Pembimbing: Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA. JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA

KH. AHMAD MAKKI IBN ABDULLAH MAHFUDZ (Telaah Fisiologi dan Metodologi)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Nur Mawaddatur Rahmah (13210534)

Dosen Pembimbing:

Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA.

JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Studi Analisis Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH.

Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz (Telaah Fisiologi dan Metodologi)”

yang disusun oleh Nur Mawaddatur Rahmah nomor induk mahasiswa:

13210534 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 02 Agustus 2017

Pembimbing

Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA.

Page 3: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Studi Analisis Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH.

Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz (Telaah Fisiologi dan Metodologi)”

yang disusun oleh Nur Mawaddatur Rahmah dengan Nomor Induk

Mahasiswa 13210534 telah diujikan dalam Munaqasyah Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 09 Agustus 2017.

Jakarta, 18 September 2017

Dekan Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Dra. Rukoyah Tamami

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag Ali Mursyid, MA

Pembimbing

Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA.

Page 4: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

iv

PERNYATAAN PENULIS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Nur Mawaddatur Rahmah

NIM : 13210534

Tempat/Tanggal Lahir : Pagatan, 11 Januari 1994

Alamat : Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul “Studi Analisis

Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz

(Telaah Fisiologi dan Metodologi)” adalah benar-benar hasil karya saya,

kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Kesalahan dan

kekurangan di dalam karya ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 02 Agustus 2017 M

09 Dzulqa’dah 1438 H

Nur Mawaddatur Rahmah

Page 5: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

v

MOTTO

د“ د وج ”من ج

Selalu Ada Harapan Jika Diiringi Dengan Do’a

Dan

Selalu Ada Jalan Jika Diikhtiari Dengan Usaha

Page 6: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

vi

PERSEMBAHAN

“ Untuk yang terkasih tak pilih kasih dan tersayang tak pandang

sayang ummi dan abi tercinta yang selalu mencurahkan do’a

dan kasih sayang untuk buah hatinya, yang tak pernah lelah

banting tulang mencari rezeki untuk kesuksesan permata

hatinya dalam mengais ilmu yang telah diwariskan habibuna

baginda Nabi Besar Muhammad saw. Semoga Allah sehatkan

selalu, Allah tinggikan derajatmu, Allah muliakan dirimu, dan

Allah panjangkan umurmu dalam keta’atan dan ketawadhu’an.

Amin”

Ya Allah jangan Kau hapus senyumnya dari wajahnya…

Karena itu semangat hidup kami

Ya Allah jangan basahi pipinya dengan air mata kesedihan…

Karena itu bukan harapan kami

Namun…

Buatlah mereka selalu bahagia dunia dan akhiratnya

Salam Ta’zhimku putri manjamu…

Page 7: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

vii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيمAlhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. yang senantiasa

melimpahkan kasih sayang-Nya kepada segenap makhluk-Nya di seluruh

alam semesta. Syukur tiada tara saya ucapkan ke hadirat-Nya atas segala

nikmat sehingga penulisan ini selesai meski penuh liku. Sungguh penelitian

ini tidak akan berhasil kecuali karena anugerah dan petunjuk-Nya. Shalawat

serta salam tidak pernah henti ditujukan kepada baginda Nabi Muhammad

saw., yang dengannyalah sehingga Al-Qur`an dapat menjadi pedoman hingga

kini untuk membawa manusia menuju umat yang bermartabat.

Merupakan sebuah kewajiban bagi mahasiswa akhir untuk menuliskan

sebuah penelitian yang dinamakan skripsi. Penulisan skripsi ini bermula dari

diskusi ilmiah di bangku kuliah semester lima yang saat itu mengkaji mata

kuliah Studi Tafsir di Indonesia dengan bapak dosen Dr. H. M. Ulinnuha

Husnan, Lc, MA dan Studi Hadis di Indonesia dengan bapak Dr. H. Ahmad

Fudhaili, MA. Dari sini penulis ingin sekali memperkenalkan tokoh-tokoh

ulama Nusantara yang belum dikaji baik dalam bidang tafsir ataupun hadis

kepada masyarakat dan para pengkaji ilmu Al-Qur`an dan Hadis. Terkhusus

memperkenalkan ulama daerah Kalimantan Selatan karena selama satu

semester tidak ada yang mengkaji ulama daerah pulau ini kecuali di bidang

hadis. Dan pada akhirnya penulis hanya menemukan karya tafsir lokal dari

Sulawesi namun karena banyaknya kendala dalam penelitian ini maka atas

saran Ustadz. Amiruddin maka penelitian ini diganti kepada kitab terjemah

tafsir dari Sukabumi. Menurut beliau kitab terjemah ini bagus untuk dikaji

karena asal kitab terjemah ini yaitu Tafsîr al-Jalâlain merupakan kitab yang

populer di pondok pesantren dan terjemahannya memiliki keistimewaan

tersendiri yaitu ditulis tangan oleh penerjemahnya dan sampai sekarang

Page 8: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

viii

masih hidup. Dari ini penulis tertarik untuk mengkajinya demi mewujudkan

keinginan untuk memperkenalkan ulama nusantara dan karyanya dalam

bidang tafsir.

Keraguan sempat menimpa hati kecil ini untuk menuliskan karya ini.

Namun, dengan pertolongan Allah, penulis mampu menyelesaikan penelitian

ini meskipun banyak sekali kekurangan. Dukungan moril, materil, dan doa

juga tidak henti didapatkan dari orang-orang di sekitar penulis. Oleh karena

itu, dengan segala hormat sepantasnya penulis sampaikan terima kasih yang

tidak terhingga kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, M.A. selaku Rektor

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

3. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, M.A. selaku Kaprodi Ilmu

Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing skripsi, yang selalu sabar dalam

memberi bimbingan dan memberi semangat serta pengarahan demi

terselesaikannya skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah

meniupkan ruh semangat dalam belajar sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas-tugas sebagai mahasiswa.

5. Dra. Ruqoyah Tamimi dan Dra. Suci Rahayuningsih selaku pembantu

dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, yang telah banyak

memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Pustakawan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Pimpinan dan

Karyawan Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas

Ushuluddin UIN Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Iman

Page 9: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

ix

Jama‟ serta pimpinan dan karyawan Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ),

yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk

membaca dan melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan

skripsi.

7. Instruktur tahfidz yang dengan sabar membimbing penulis dalam

menghafal Al-Qur`an, Ibu Hj. Muthmainnah, MA., kak Ayuna

Faizatul Fikriyah, S. Th.I., Ibu Hj. Atiqoh S. Th.I, Ibu Ma‟unatul

Mahmudah, Ibu Amilatul M, dan Ibu Fatimah selaku pembina tahsin

8. Kedua orang tua tercinta tersayang, ayahanda H. Abdul Rahman dan

ibunda Hj. Rinda Mahdayana. Tidak ada kata yang dapat penulis tulis

sampaikan selain terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala

kasih sayang, doa, pengorbanan, dukungan, motivasi dan bimbingan

yang tak pernah henti kalian berikan dengan ikhlas dan kesabaran

yang tak terhingga. Hanya do‟a yang dapat penulis persembahkan

untuk keduanya. Allâhummagfir lî wa liwâlidayya warhamhumâ

kamâ rabbayânî shaghîrâ. Dan semoga Allah swt. senantiasa

memberikan kesehatan dan keberkahan hidup kepada keduanya.

9. Saudara-saudaraku tercinta, Huril Ainur Rahmah, Nurul Maghfirah,

Nurul Muthi‟ah dan Muhammad Aufa Faidhillah yang senantiasa

memberikan suntikan semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Dan nene Hj. Rusnawati yang selalu perhatian dengan cucu-cucunya.

10. Ustadz. Amiruddin, S.Ag. Oom yang telah memberikan ide atas

penelitian terhadap kitab terjemah ini, solusi dan bantuan lainnya

serta semangat yang tiada henti beliau berikan sebelum wafatnya.

Semoga segala kebaikanmu dan amal ibadahmu Allah terima

disisiNya dan kita dikumpulkan di surgaNya kelak. Amin

Page 10: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

x

11. Teman-teman Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta angkatan 2013

khususnya Fakultas Ushuluddin Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir

yang senasib dan seperjuangan. Dan terkhusus anak kelas B yang luar

biasa yang gokil yang kocak yang kadang nyebelin tapi bikin bahagia,

terimakasih udah mau bahagia bareng, sedih bareng dan berbagi ilmu

ataupun pengalaman yang the best, semoga persaudaraan kita selalu

harmonis sampai ke Syurga-Nya. Amin

12. Sahabat terkasih sekaligus saudara seperjuangan seperantauan

Borneo, Lathifah, Anisah Norlaila Hayati, Fitria Harianti Sari, dan

Maulidia yang senantiasa memberikan semangat dalam menjalani

empat tahun menimba ilmu di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Terimakasih telah setia untuk berbagi kesenangan dan kesedihan.

Semoga ikatan ini tidak akan terputus hingga senja menyapa.

13. Sahabat terkasih dan teman terbaik di pulau seberang, walaupun jauh

namun tetap memberi do‟a dan semangat agar skripsi ini cepat

diujikan. Fitred, Rezeck, Icul, Nayut & Muhammad Q.

14. Ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut terlibat

baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, semoga amal baik yang mereka berikan kepada

penulis mendapatkan balasan sebaik-baiknya.

Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah penulis

lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini menjadi karya ilmiah yang

baik. Namun, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

maka skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan

kritik konstruktif dari para pembaca demi karya yang lebih baik lagi.

Page 11: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xi

Akhirnya, semoga hasil jerih payah penulis ini dapat menjadi

buah karya yang bermanfaat dan menjadi amal shalih yang

mendapatkan ridha dari Allah swt. di akhirat kelak. Amin.

Jakarta, 28 Juli 2017 M

04 Dzulqa‟dah 1438 H

Penulis

Page 12: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xii

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................................... ii

Lembar Pengesahan ..................................................................................... iii

Lembar Pernyataan Penulis ......................................................................... iv

Motto ........................................................................................................... v

Persembahan ................................................................................................ vi

Kata Pengantar ............................................................................................ vii

Daftar Isi ...................................................................................................... xii

Pedoman Transliterasi Arab-Latin .............................................................. xv

Pedoman Transliterasi Jawi-Pegon ............................................................. xx

Abstrak ........................................................................................................ xxvi

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ........................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 8

E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 13

F. Teknik dan Sistematika Penulisan ................................................... 17

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG TERJEMAH AL-QUR`AN

.................................................................................................... 19

A. Pengertian dan Perbedaan antara Terjemah, Tafsir, dan Ta‟wil ..... 19

1. Pengertian Terjemah ................................................................. 19

2. Pengertian Tafsir ....................................................................... 23

3. Pengertian Ta‟wil ...................................................................... 28

Page 13: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xiii

B. Jenis-jenis Penerjemahan Al-Qur`an dan Syarat-syaratnya ............ 38

C. Urgensi Terjemah Al-Qur`an .......................................................... 44

D. Sejarah Penerjemahan Al-Qur`an .................................................... 46

BAB III : PROFIL SINGKAT KITAB TAFSIR JALALAIN DAN

BIOGRAFI PENERJEMAH .................................................................... 61

A. Profil Singkat Tafsir Jalalain ........................................................... 61

1. Pengarang Kitab ........................................................................ 61

2. Karakteristik Kitab Tafsir .......................................................... 65

B. Biografi KH. Ahmad Makki ............................................................ 68

1. Riwayat Hidup ........................................................................... 68

2. Sekilas Tentang Pondok Pesantren dan Percetakan As-

Salafiyyah…. ............................................................................. 72

3. Karya-karya Ilmiah KH. Ahmad Makki ................................... 75

C. Literatur Terjemah Al-Qur`an di Indonesia .................................... 78

D. Literatur Terjemah Tafsir Jalalain di Indonesia .............................. 90

BAB IV : TELAAH TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH.

AHMAD MAKKI ...................................................................................... 95

A. Profil Kitab Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki ... 95

1. Identifikasi Fisiologis ................................................................ 95

2. Identifikasi Metodologis ........................................................... 100

a. Latar Belakang Penulisan .................................................... 100

b. Nama Terjemah Tafsir ........................................................ 103

c. Sumber Terjemah Tafsir dan Sumber Rujukan ................... 105

d. Metode Terjemah Tafsir dan Coraknya .............................. 113

e. Sistematika Terjemah Tafsir ............................................... 123

B. Ideologi Terjemahan Tafsir Jalalain karya KH. Ahmad Makki ...... 127

Page 14: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xiv

C. Keterangan Tambahan dalam Terjemah Tafsir Jalalain karya KH.

Ahmad Makki .................................................................................. 129

BAB V : PENUTUP ................................................................................... 143

A. Kesimpulan ...................................................................................... 143

B. Saran ............................................................................................... 145

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 147

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 155

Page 15: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari

abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi ini,

transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta” cetakan ke-II,

tahun 2011, yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konsonan

Th ط A أ

Zh ظ B ب

„ ع T ت

Gh غ Ts ث

F ف J ج

Q ق H ح

K ك Kh خ

L ل D د

M م Dz ذ

N ن R ر

Page 16: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xvi

W و Z ز

H ه S س

‟ ء Sy ش

Y ي Sh ص

Dh ض

2. Vokal

a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan sebagai

berikut:

Vokal Pendek Panjang

Fathah A Â

Kasrah I Î

Dhammah U Û

b. Vokal Rangkap

Fathah

+ ya‟

mati

بينكمDitulis

Ai

Bainakum

Fathah Ditulis Au

Page 17: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xvii

+ wau‟

mati

قول

Qaulun

c. Vokal Pendek

Ditulis a‟antum أأنتم

Ditulis u‟iddat اعدت

لئن

شكرتمDitulis la‟insyakartum

3. Kata Sandang

a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

Ditulis Al-Kitâb الكتاب

Ditulis al-Qiyâs القياس

b. Bila diikuti Huruf Syamsiyyah

ماءالس Ditulis as-Samâ‟

Ditulis asy-Syams الش مس

Page 18: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xviii

4. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

ذوي

الفروضDitulis

dzawî al-

Furûdh

Ditulis أهلالسن ةahl as-

Sunnah

c. Syaddah

Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda bertasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik Tasydîd yang berada ditengah

kata, diakhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh:

wa : والركع Inna al-ldzîna : إن ال ذين Âmannâbillah : أمن ابالله

ar-rukka„i آمنالس فهاء : Âmana as-Sufahâ‟u

d. Ta Marbûthah

Ta Marbûthah )ة( apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh

kata sifat (na„at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf “h” contoh :

Ditulis al-Af‟idah الأفئدة

Ditulis الجامعةالإسلاميةal-Jâmi„ah al-

Islâmiyyah

Page 19: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xix

Sedangkan ta marbûthah )ة( yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh :

Ditulis „Âmilatun Nâshibah عاملةناصبة

Ditulis al-Âyat al-Kubrâ الآيةالكبرى

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesiam, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold)

dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali

dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal

nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh : ′Alî Hasan al-′Âridh,

al-′Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus penulisan kata

Alquran dan nama surahnya menggunakan kapital. Contoh : Al-

Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.

Page 20: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xx

PEDOMAN TRANSLITERASI JAWI-PEGON

Transliterasi Jawi-Pegon yang digunakan dalam skripsi ini

berpedoman pada transliterasi Jawi-Pegon yang bersumber dari Library of

Congress.1

Abjad dan Huruf

Pangkal

Kata

Tengah

Kata

Akhir

Kata

Tunggal Padanan

Rumi

ا ا ا اTerkecuali

(lihat note 1)

B ب ب ب ب

T ت ت ت ت

th, s (lihat* ڽ ث ث ث

note 2)

J ج ج ج ج

C چ چ چ چ

H ح ح ح ح

Kh خ خ خ خ

D د د د د

dh,z (lihat* ذ ذ ذ ذ

note 2 n 3)

dh (lihat note ڎ ڎػ ڎ ڎ

8)

1 Transliterasi Jawi-Pegon yang digunakan dalam skripsi ini diakses pada tanggal 29 Juli

2017 pukul 16.27 wib dari www.loc.gov/jawi-pegon.pdf

Page 21: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxi

R ر ر ر ر

z (lihat note ز ز ز ز

no 3)

S س س س س

sy (lihat no ش ش ش ش

3)

s,s (lihat* ص ش ص ص

note 2 n 3)

d,d (lihat* ض ص ض ض

note 2 n 3)

t,t (lihat* ط ط ط ط

note 2 n 3)

z, i, z (lihat ظ ط ظ ظ

note 3 n 4)

ڟػ ػڟ ػڟ th (lihat note ڟ

8)

omit (lihat ع ظ ع ظ

note 3)

gh (lihat note غ غ غ غ

3)

ػـڠ ـڠ Ng ڠ ڠػ

f, p (lihat* ف ف ف ف

note 3 n 5)

q, k (lihat* ق ق ق ق

note 2)

Page 22: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxii

P ڤ ڤ ڤ ڤ

K ك ق ك ك

G ک ق ق ك

L ل ل ل ل

M م م م م

N ن ن ن ن

Ny ڽ ڽػ پ پ

H ه ه ه ه

H ة ة - -

,w, u, o, au و و و و

(lihat note 6)

ػۏ ۏ ۏ V

ى ى ي يy, i, e, ai

(lihat note 7)

Vokal dan Diftong

ا a

و u

ي i

- ~ ӗ

ی ي e, ai

و و o, a

Page 23: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxiii

Notes

1. For the use of alif see rules 3-5.

2. Letters in the romanization column marked with an asterisk (*) represent

the romanized value of the equivalent Jawi letter when it occurs in

Arabic words (not Arabic loan words). The letter not designated with an

asterisk represents the proper romanization value for the letter when it

occurs in Malay words. The boundary between words that are Arabic

loans and those that are foreign Arabic terms used in Malay context is

not always easy to draw. Common usage for the types of literature in

which such words appear should always be followed.

3. Jawi letters typically found only in Arabic and Arabic loan words.

4. Some words of Arabic origin with the letter ظ have come into the

language with the equivalent l (e.g., lahir), others with the equivalent z

(e.g., zalim).

5. The letter ف is often used as a shorthand way of writing ڤ. When this is

clearly the case, the letter ف should be romanized as p.

6. On و (wau), see rules 6 and 8b.

7. On ي (yad), see rules 7 and 8b.

8. The letters ڎ and ڟ are used for Javanese and Sundanese transliterations.

RULES OF APPLICATION

1. Jawi orthography is far from standard, particularly in handwritten

documents. Nevertheless, for the purposes of cataloging, it is essential

to standardize the romanized form of every lexeme. Two widely

accepted standards for writing Malay in the Latin script exist: the

Indonesian and the Malaysian. In this table, the Indonesian standard,

referred to as Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, has been

employed.

2. Arabic words (not Arabic loan words) appearing in a Malay text are

analogous to French words and expressions in a Russian novel or Latin

phrases in a Catholic theology text, and their distinctness should be

preserved by transliterating them in accordance with the rules

Page 24: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxiv

governing the romanization of the relevant language, Arabic or Malay.

Malay words of Arabic origin whose orthography is the same as the

Arabic might therefore be romanized differently at different points in

the same text. Thus the word قدوس will be romanized kudus when it

appears as a Malay word, but qudûs when it is used as an Arabic term or

in an Arabic phrase.

when so ;(hamzah) ء are used to support (yad) ي and ,(wau) و ,(alif) ا .3

used these letters are not represented in romanization. See rule 8b.

4. At the beginning of a word, alif represents an initial vowel or diphthong

and is romanized accordingly as a, e, i, u, o (او), au, (او), e, (ايـ), or ai (ايـ). Following a consonant, alif represents the vowel romanized as a.

5. The optional alif gantung (for example, in the word غتي ), when used, does

not change the romanized form of the word.

6. The letter و (wau) is used: (a) to represent the consonant romanized as

w; (b) to represent the vowels and diphthong romanized as u, o, and au,

and (c) to support ء (hamzah) (see rule 8b).

7. The letter ي (yad) is used: (a) to represent the consonant romanized as

y; (b) to represent the vowels and diphthong romanized as i, e, and ai,

and (c) to support ء (hamzah) (see rule 8b).

(hamzah) ء .8

(a) In Arabic words, and most Arabic loans where it is found,

hamzah is romanized according to the rules for Arabic

(including use of the non-alphabetic mark ʼ (alif)).

(b) Hamzah used to separate contiguous vowels, supported by ا, or

,لأين is not represented in romanization (for example, lain ,ي or و

laut لاؤت, permintaan ڤرأتنمن). (c) Hamzah replacing initial alif in vowel-initial words to which

the prefix ke- or se- has been attached is represented by the vowel value that it elided (keenam منئك, seindah دنئسه, seorang

ڠر .(وئس(d) A hamzah used after the reduplicating numeral 2 in vowel-final

roots followed by the suffixes -an or -i is not represented in

romanization.

(e) The occasional use of hamzah to represent a word-final glottal

stop (for example,يتداء) is romanized as k.

Page 25: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxv

9. Words doubled with the number 2 should be written out in full (for

example, mata-mata ت٢ When the root word ends in a consonant .(ام

such that an appended -an or -i suffix must reduplicate the final

consonant, the doubled consonant is not represented in the

romanization (for example: rumput-rumputan رتڤم٢نت). 10. In cases where the postpositive itu or prepositive yang are joined to the

preceding or following word, they should be romanized as separate

words.

11. Alif maqsūrah, washlah, maddah, shaddah, and tanwīn are not commonly

used in Jawi script except in Arabic words or phrases. If they do not

appear as adornment on Malay words, they are not represented in the

romanization. Ta marbutah, romanized as t, is not properly a Jawi

script character either, but sometimes it may be found in Malay texts.

Page 26: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

xxvi

ABSTRAK

Nur Mawaddatur Rahmah, NIM: 13210534

Studi Analisis Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki

Ibn Abdullah Mahfudz (Telaah Fisiologi dan Metodologi). Skripsi,

Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin,

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Pembimbing Dr. H. M.

Ulinnuha Husnan, Lc. M.A.

Skripsi ini menelaah tentang bagaimana fisiologi dan

metodologi yang digunakan dalam kitab terjemahan Tafsîr al-

Jalâlain bahasa Indonesia karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah

Mahfudz yang ditulis dengan Aksara Pegon (Arab-Indonesia).

Diangkatnya terjemah ini untuk memperkenalkan kepada publik

bahwa selain terjemah bahasa Sunda, KH. Ahmad Makki juga

menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sejauh ini kajian yang

ditemukan hanya sebatas memperkenalkan kepada masyarakat

bahwa KH. Ahmad Makki termasuk ulama Nusantara yang

menerjemahkan kitab-kitab baik bidang tafsir atau yang lainnya,

namun untuk mengkaji bagaimana fisik dan metodologinya belum

ditemukan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

reseach). Sumber data primernya adalah kitab “Tarjamah Tafsîr al-

Jalâlain”. Sedangkan data skundernya adalah data-data pendukung

seperti Tafsîr al-Jalâlain sebagai teks sumber yang diterjemahkan,

terjemah Tafsîr al-Jalâlain bahasa Indonesia, buku „Ulûm Al-

Qur`an, dan tulisan tentang literatur tafsir di Indonesia. Selanjutnya

melakukan wawancara dengan penerjemah, keluarga penerjemah,

dan operasional percetakan penerjemah untuk memperoleh

informasi pribadi penerjemah guna mengungkap latar belakang

keluarga, pendidikan, sosial, khususnya latar belakang

penerjemahannya atas Tafsîr al-Jalâlain. Pengolahan data dilakukan

dengan metode deskriptif-analitis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab terjemah karya

KH. Ahmad Makki ini hanya satu jilid saja menggunakan sumber

bin-Naql (menukil) dengan metode ijmali (global), dan tematik

(tema) serta menggunakan dua jenis dalam penerjemahannya yaitu

harfiah dan tafsiriah. Corak yang digunakan adalah umum.

Sedangkan sistematika penulisannya dibuka dengan perkenalan

sejarah turunnya Al-Qur`an kemudian menerjemahkan ayat Al-

Qur`an dan Tafsir Jalalain serta memberi penjelasan tambahan yang

diungkapkan dengan 4 kata yaitu اڽ د ص ق م ن اڠ ت ك , اڽ ي ت ر ا , dan ل و ق .

Page 27: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur`an al-Karîm adalah wahyu dari Allah yang dibawa Jibril

kepada Nabi Muhammad dengan menggunakan bahasa Arab1

sebagaimana firman Allah swt:2

“Alif, laam, raa. ini adalah ayat-ayat kitab (Al-Qur`an) yang nyata (dari

Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur`an dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf [12]:1-2)

dia adalah kitab suci yang menggabungkan unsur sakralitas dan

rasionalitas3 dan dia adalah sumber hukum pertama bagi umat Nabi

Muhammad saw. Kebahagiaan mereka ialah ketika mereka mampu

memahami makna, pesan, dan rahasia-rahasia yang terkandung di

dalamnya.4

Di masa Nabi Muhammad saw. untuk memahami Al-Qur`an tidak

mengalami kesulitan, karena para sahabat dan orang-orang pada masa itu

bisa bertanya langsung kepada Nabi jika terdapat ayat yang kurang

1 Kurdi dkk, Hermeneutika Al-Qur`an dan Hadis, (Yogyakarta: eLSAQ Press,

2010), h. 94 2 Ilham Khoiri R, Al-Qur`an dan Kaligrafi Arab: Peran Kitab Suci dalam

Transformasi Budaya, (Jakarta: Logos, 1999), cet. 1, h. 118 3 Ahsin Sakho Muhammad, Oase Al-Qur`an Penyejuk Kehidupan, (Jakarta: Qaf

Media Kreativa, 2017), cet. 1, h. 9. Sakralitas Al-Qur`an antara lain: bisa untuk ruqyah dan

jampi-jampi, membacanya dapat pahala, pemberi syafa‟at dan kesucian, eksistensinya dijaga

oleh Allah, membaca surat-surat tertentu bisa membawa kemanfaatan bagi pembacanya,

seperti surat Yasin, Tabarak, Kahfi, dan lainnya. 4 Syaikh Manna‟ Al-Qaththân; penerjemah: H Anunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA.,

Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), cet. 1, h. 407

Page 28: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

2

dipahami dan penjelasan dari Nabi tidak ada keraguan sedikitpun karena

penjelasannya langsung wahyu dari Allah swt. 5

Dalam rangka menapaki perubahan sosial dan mencari solusi di

berbagai macam persoalan, Al-Qur`an diajak berdialog guna untuk

memahaminya yang pada akhirnya melahirkan beragam kitab tafsir.6

Sebelum abad ke-20, di Indonesia sulit sekali ditemukan kitab-

kitab tafsir dalam bahasa Indonesia, apalagi dalam bahasa daerah, karena

kebanyakan tafsir ditulis dalam bahasa Arab.7

Pada sekitar abad ke-17 ada satu kitab yang ditulis oleh ulama

besar Aceh, “Syeikh „Abdur Raûf Singkil” dengan judul Turjumânul

Mustafîd, dalam bahasa Melayu. Abad-abad selanjutnya baru muncul

kitab-kitab tafsir lain dalam terjemahan Indonesia yang ditulis oleh para

ulama, seperti Mahmud Yunus karyanya Tafsîr Al-Qur`an al-Karîm

yang terbit pertama kali tahun 1938 M, M. Hasbi Ash-Shiddiqi karyanya

Tafsîr an-Nûr, A. Hassan Bangil karyanya Al-Furqân terbit pada tahun

1953 M, A. Halim Hasan8, H. Zainuddin Hamidi dan Fachruddin HS

karyanya Tafsîr Qur`an terbit pada tahun 1960, kemudian Terjemah Al-

Qur`an H.B. Jassin Bacaan Mulia, dan sekitar tahun 2010 Majelis

Mujahidin Indonesia yang dipelopori oleh ustad. Muhammad Thalib juga

menyelesaikan terjemahan Al-Qur`an versi mereka yang disebut dengan

Terjemahan Al-Qur`an Tafsiriyyah.9 Dan masih banyak lagi yang

lainnya.

5 Mafri Amir & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, (Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), cet. 1, h. 225 6 Arifuddin Ismail dkk, Analisa Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan,

(Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2011), Volume XVII, No. 01, h.28 7 Mafri Amir & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, cet. 1, h. 225

8 Mafri Amir & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, cet. 1, h. 226

9 Rizqa Ahmadi, Model Terjemahan Al-Qur‟an Tafsiriyah Ustad Muhammad

Thalib, (Surakarta: Jurnal CMES, 2015), Vol. VIII, No. 1, h. 58

Page 29: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

3

Perkembangan penafsiran di Indonesia agak berbeda dengan

perkembangan yang terjadi di dunia Arab, perbedaan tersebut terutama

disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya dan bahasa. Di dunia

Arab perkembangan lebih cepat dan pesat karena bahasa Arab adalah

bahasa mereka, maka mereka tidak mengalami kesulitan untuk

memahami bahasa Al-Qur`an. Berbeda dengan Indonesia yang bahasa

ibunya bukan bahasa Arab. Oleh karena itu proses pemahaman Al-

Qur`an di Indonesia lebih lama karena harus dimulai dengan

penerjemahan Al-Qur`an ke dalam bahasa Indonesia, baru kemudian

dilanjutkan dengan memberikan penafsiran yang lebih luas dan rinci.10

Sebenarnya upaya penerjemahan dan penafsiran Al-Qur`an sudah

banyak dilakukan namun masyarakat masih banyak yang belum bisa

memahaminya dengan baik.11

Terkait dengan terjemah Al-Qur`an menurut Muhammad „Alî Ash-

Shâbûnî berarti memindahkan Al-Qur`an ke dalam bahasa selain bahasa

Arab. Terjamah ini ditulis pada naskah agar bisa dikaji oleh orang yang

tidak memahami bahasa Arab (bahasa Al-Qur`an), sehingga dapat

memahami kehendak Allah „azza wajalla dari kitabNya al-„Azîz.12

Sedangkan menurut Husain adz-Dzahabî ada dua pengertian, pertama

yaitu memindahkan bahasa asal kebahasa lain tanpa menerangkan makna

bahasa asal yang diterjemahkan, kedua yaitu memindahkan bahasa asal

kebahasa lain dengan menerangkan maksud yang terkandung dari bahasa

asal yang diterjemahkan. Dapat disimpulkan bahwa terjemah Al-Qur`an

adalah proses memindahkan bahasa asli Al-Qur`an ke bahasa selain

10

Mafri Amir & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, cet. 1, h. 49-50 11

Sulaiman Ibrahim, Tafsir Al-Qur`an Bahasa Bugis; Melacak Metodologi dan

Pemikiran Tafsir AG. H. Daud Ismail, ( Disertasi Bidang Ilmu Agama Islam Konsentrasi

Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 3 12

Syekh Muhammad „Alî Ash-Shâbûnî, Ikhtisâr Ulûmul Qur`an Praktis, (Jakarta:

Pustaka Amani, 2001), cet. 1, h. 333, judul asli; At-Tibyân fî Ulûmil Qur`an diterjemahkan

oleh Muhammad Qodirun Nur.

Page 30: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

4

bahasa Arab baik memperhatikan kesesuaian makna ataupun tidak, dan

bisa jadi hasilnya tidak mewakili teks asli yang diterjemahkan.

Menurut Rizqa Ahmadi menerjemahkan Al-Qur`an bukanlah hal

yang mudah, perlu ilmu yang memadai agar pesan-pesan yang

terkandung di dalam Al-Qur`an itu tetap tersampaikan sehingga

menghasilkan terjemahan yang berkualitas.13

Az-Zarqânî (w. 1367 H/

1948 M) membagi dua metode dalam penerjemahan Al-Qur`an yaitu

terjemah harfiah dan terjemah tafsiriah.

Terkait mengenai hukum menerjemahkan Al-Qur`an dengan

metode harfiah, seluruh ulama sepakat bahwa mustahil untuk

menerjemahkan Al-Qur`an dengan metode tersebut14

sebagaimana

menurut Muhammad „Alî Ash-Shâbûnî bahwa terjemah harfiah itu tidak

dibolehkan dan tidak dibenarkan karena akan menimbulkan beberapa

sebab dari hasil terjemahan tersebut15

hal ini sependapat dengan

Muhammad Thâlib yang tidak membolehkan menerapkan metode ini

dalam menerjemahkan Al-Qur`an.16

Dalam perkembangan penulisan kitab-kitab tafsir dan

penerjemahannya dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang

semakin pesat, muncullah sebuah terjemah kitab tafsir Jalalain bahasa

Indonesia aksara pegon karya KH. Ahmad Makki pimpinan ma‟had as-

Salafiyyah Sukabumi.

13

Rizqa Ahmadi, Model Terjemahan Al-Qur‟an Tafsiriyah Ustad Muhammad

Thalib, Vol. VIII, No. 1, h. 58 14

Ahmad Von Denffer, Ilmu Al-Qur`an: Pengenalan Dasar, (Jakarta: Rajawali,

1988), cet. 1, h. 168, penerjemah: Ahmad Nashir Budiman, judul asli: Ulum Al-Qur`an: An

Introduction To The Sciences of The Quran 15

Syekh Muhammad „Ali Ash-Shâbûnî, Ikhtisâr Ulûmul Qur`an Praktis, cet. 1, h.

334, judul asli; At-Tibyân fî Ulûmil Qur`an diterjemahkan oleh Muhammad Qodirun Nur. 16

Rizqa Ahmadi, Model Terjemahan Al-Qur‟an Tafsiriyah Ustad Muhammad

Thalib, Vol. VIII, No. 1, h. 59

Page 31: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

5

Terjemah kitab tafsir Jalalain memang sering ditemukan di

Indonesia, baik terjemah dalam bahasa Indonesia, Melayu, Jawa, Sunda

maupun Madura. Karena selain dijadikan mata pelajaran pokok di

pondok-pondok pesantren di Indonesia, kitab tafsir Jalalain juga sering

digunakan sebagai rujukan dalam sebuah penelitian.

Diantara versi terjemahan kitab tafsir Jalalain sebagaimana yang

disebutkan dalam sebuah penelitian skripsi oleh Ummi Hanik yaitu

Anthony H. Jhons yang menyatakan bahwa Kiai Bagus Arafah Solo,

pernah menulis Karya Tafsîr al-Jalâlain Basa Jawi Alus Huruf Arab,

tetapi belum selesai. Kemudian Imam Zaki Fuad dalam skripsinya

menyebutkan empat terjemahan kitab tafsir Jalalain karya ulama

Indonesia yaitu (1) Al-Qur`an wa Bihâmisyî Tarjumân al-Mustafîd karya

„Abdul Ra‟uf Singkel, (2) Tarjamah Tafsîr al-Jalâlain bi al-Lughah al-

Maduriyyah dalam bahasa Madura dengan aksara Peggu (Arab-Madura),

karya Abdul Majid Tamim Pamekasany, (3) Tarjamah Tafsîr Al-Qur`an

al-„Azhîm li Jalâl ad-Dîn as-Suyûthî wa Jalâl ad-Dîn al-Mahallî dalam

bahasa Sunda aksara Pegon (Arab-Sunda), karya Ahmad Makki Ibn Abd

Mahfudz, (4) Tarjamah Tafsîr al-Jalâlain dalam bahasa Jawa aksara

Arab (Pegon) karya Muhammad Sa‟îd Ibn „Abd Nâfi‟ Ibn Sihami dan

masih banyak lagi terjemah kitab tafsir Jalalain bahasa Sunda dan

Madura yang lainnya.17

Berkenaan dengan terjemah kitab tafsir Jalalain, yang sejauh

peneliti telusuri masih ada yang belum termasuk dalam kajian penelitian

yaitu terjemah kitab tafsir Jalalain bahasa Indonesia aksara pegon karya

KH. Ahmad Makki pimpinan ma‟had as-Salafiyyah Sukabumi. Pada

paragraf sebelumnya memang telah disebutkan karya KH. Ahmad

17

Ummi Hannik, Model Terjemah Tafsir Al-Qur`an Berbahasa Lokal; Analisis

Terjemahan Tafsir al-Jalalain Bahasa Madura Karya Muhammad „Arifun, (Skripsi S1

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 3-4.

Page 32: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

6

Makki, namun objek kajian tersebut adalah terjemah kitab tafsir Jalalain

bahasa Sunda. Sedangkan beliau memiliki dua terjemah kitab tafsir

Jalalain yaitu bahasa Sunda dan bahasa Indonesia, ditulis dengan aksara

pegon.

Hal ini cukup menarik, berdasarkan informasi yang penulis dapat

dari Ustadz. Amiruddin, S.Ag yaitu pimpinan Pondok Pesantren

Tarbiyatul Aulâd di Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Tanah

Bumbu Pagatan. Beliau menceritakan bahwa kitab terjemahan ini ditulis

dengan tangan sendiri oleh penerjemah. Kitab ini sudah tersebar

diberbagai daerah dan penerjemah memiliki percetakan sendiri untuk

menerbitkan kitab-kitab terjemahannya.18

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti penasaran atas dasar

apa beliau menerjemahkan kitab tafsir dalam dua bahasa. Dan bagaimana

metodologi penerjemahan yang beliau gunakan. Maka hal ini akan

dibahas lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul “Studi Analisis

Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah

Mahfudz (Telaah Fisiologi dan Metodologi).

B. Identifikasi, Pembatasan & Rumusan Masalah

Dari judul yang dipaparkan oleh penulis dapat ditemukan beberapa

masalah yang patut untuk dibahas. Diantara masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

18

Diskusi dengan Ustadz. Amiruddin, S.Ag., pada Minggu, 26 Januari 2017 di

kediaman beliau. Beliau adalah salah satu tokoh ulama di Kabupaten Tanah Bumbu,

Kalimantan Selatan, beliau memiliki Pondok Pesantren Tarbiyatul Aulad dan Pondok

Pesantren Tahfiz. Pondok Pesantren ini dikelola berdua dengan isterinya tercinta Ustadzah.

Saodah. Beliau menceritakan bahwa informasi kitab ini beliau dapatkan dari teman yang

telah membeli kitab terjemah ini. Karena merasa tertarik, maka beliau langsung berangkat

dari Kalimantan ke Sukabumi untuk tabarukan dengan KH. Ahmad Makki dan membeli

banyak kitab dari terjemahan KH. Ahmad Makki, salah satunya ialah kitab Terjemah Tafsir

Jalalain bahasa Indonesia yang langsung dihadiahkan untuk ustadz. Amiruddin.

Page 33: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

7

Pertama, apa perbandingan antara terjemah tafsir Jalalain karya

KH. Ahmad Makki dengan terjemah tafsir Jalalain lainnya ?

Kedua, bagaimana tanggapan masyarakat atau para santri yang

telah mengkaji terjemah tafsir Jalalain ini ?

Ketiga, apakah terjemah tafsir Jalalain ini hanya dikaji didaerah

sekitar saja atau sudah sampai keluar daerah ?

Keempat, bagaimana model terjemah tafsir Jalalain karya KH.

Ahmad Makki ini ?

Kelima, bagaimana fisiologi dan metodologi terjemah tafsir

Jalalain karya KH. Ahmad Makki ?

Dari permasalahan-permasalahan yang tercantum dalam

identifikasi masalah, penulis perlu melakukan pembatasan masalah agar

diperoleh pembahasan yang konsisten mengenai objek penelitian ini.

Adapun batasan masalah yang akan diteliti penulis yaitu pada al-juz al-

awwal dari surat Al-Baqarah sampai surat Âli-„Imrân ayat 91. Maka

dapat dirumuskan pokok rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini, yaitu:

Bagaimana Fisiologi dan Metodologi Terjemahan Tafsir Jalalain

Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz ?

C. Tujuan & Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian ilmiah tentu mempunyai tujuan yang

hendak dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fisiologi dan

Metodologi Terjemahan Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki Ibn

Abdullah Mahfudz.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

Memberikan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa atau

siapapun yang merasa tertarik menganalisis Fisiologi dan

Page 34: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

8

Metodologi Terjemahan Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki

Ibn Abdullah Mahfudz.

Guna melengkapi salah satu persyaratan akhir pada program S1

untuk meraih gelar S.Ag (Sarjana Agama) di Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Di dalam penelitian diperlukan adanya tinjauan pustaka guna untuk

menelusuri penelitian-penelitian yang telah ada. Hal tersebut dipaparkan

untuk memperjelas posisi dan kontribusi seorang peneliti dalam wacana

yang diteliti. Manfaat lainnya yaitu untuk mengembangkan pemahaman

dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitian yang pernah dilakukan

dalam suatu topik19

atau dengan kata lain membuktikan keaslian karya

dan menghindari adanya duplikasi penelitian dengan penelitian

sebelumnya.20

Maka, peneliti menelaah pustaka dengan menggunakan

pedoman kata kunci yang merujuk pada objek material penelitian ini,

yaitu Terjemah Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah

Mahfudz.

Penulis menemukan ada beberapa judul penelitian baik itu berupa

buku, skripsi ataupun artikel yang terkait dengan pembahasaan yang

akan dikaji. Diantaranya Islah Gusmian dalam bukunya yang berjudul

Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi,

(Yogyakarta: LKiS, 2013). Penelitiannya mengkaji wacana tafsir Al-

Qur`an di Indonesia pada satu dasawarsa 1990-an serta menggagas

pemetaan paradigma tafsir Al-Qur`an Indonesia kontemporer. Dalam

19

Prasetyo Irawan, dkk, Motode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), cet.

5, h. 33 20

Huzaimah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi;

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2011), cet. 2, h. 141

Page 35: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

9

bukunya ini membahasa tentang Sejarah Kajian Al-Qur`an di Indonesia,

Menelisik Teknis Penulisan dan Hermeneutik karya Tafsir Al-Qur`an di

Indonesia, Horizon baru karya Tafsir Al-Qur`an di Indonesia dan

Ideologi Tafsir: Menyingkap Kepentingan di Balik Penulisan Tafsir Al-

Qur`an di Indonesia.21

Abdul Munip, dalam bukunya yang berjudul Tranmisi

Pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia; Studi Tentang Penerjemahan

Buku Berbahasa Arab di Indonesia 1950-2004 (Jakarta: Puslitbang

Lektur Keagamaan, 2010). Memfokuskan kajiannya pada kegiatan

penerjemahan buku berbahasa Arab pada tahun 1950. Menurutnya pada

tahun 1950 ini merupakan bagian dari sejarah tradisi intelektualisme di

Indonesia dan pada tahun ini pula penerjemahan buku berbahasa Arab di

Indonesia dilakukan.

Objek penelitiannya adalah kitab-kitab bahasa Arab yang

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Dalam

penelitiannya Abdul Munip menyimpulakan bahwa dinamika kegiatan

penerjemahan buku berbahasa Arab di Indonesia diklasifikasikan

menjadi empat periode, yaitu (1) periode rintisan yang berlangsung sejak

tahun 1940-an, (2) periode pertumbuhan yang berlangsung sejak tahun

1950-an sampai tahun 1970-an, (3) periode percepatan yang berlangsung

pada tahun 1980-an sampai tahun 1998, dan (4) periode kebebasan yang

berlangsung sejak tahun 1999 sampai sekarang. Masing-masing periode

tersebut menurutnya memiliki corak atau karakteristik sendiri .

Selanjutnya, menurut Abdul Munip ada sejumlah motivasi yang

melatar belakangi penerjemahan buku berbahasa Arab di Indonesia

diantaranya motivasi religius, motivasi edukatif, motivasi ideologis,

21

Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia; Dari Hermeneutika hingga Ideologi,

(Yogyakarta: LKiS, 2013), cet. 1

Page 36: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

10

motivasi ekonomis, dan motivasi stimulatif- provoaktif. Menurutnya

juga jenis terjemahan yang digunakan oleh penerjemah dapat

diklasifikasikan menjadi dua kategori besar, yaitu terjemahan yang setia

kepada teks bahasa sumber, yakni jenis terjemahan harfiah yang

memiliki beberapa variasi. Kedua, terjemahan yang lebih memperhatikan

bahasa sasaran, yakni jenis terjemahan bebas sampai dengan terjemahan

yang sangat bebas.22

Howard M. Federspiel, dalam bukunya Popular Indonesian

Literature of the Qur`an yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

dengan judul Kajian al-Qur`an di Indonesia oleh Tajul „Arifin. Dalam

karya bukunya ini Howard melakukan pembagian kemunculan dan

perkembangan tafsir Al-Qur`an di Indonesia, yang didasarkan pada

tahun dan kemudian dibagi dalam tiga generasi. Pertama, kira-kira pada

permulaan abad ke-20 sampai pada awal tahun 1960-an dengan ciri-ciri

melakukan penerjemahan dan penafsiran pada surat-surat tertentu dengan

model tafsir yang terpisah-pisah. Kedua, pada pertengahan tahun 1960-

an, pada generasi ini dilakukan penyempurnaan atas kegiatan pada

generasi pertama. Seperti, adanya tambahan beberapa catatan, catatan

kaki, komentar, terjemahan kata-perkata, dan terkadang disertai dengan

indeks yang sederhana. Ketiga, muncul pada tahun 1970-an

dilakukannya penafsiran secara sempurna lengkap dengan komentar-

komentar yang luas terhadap teks disertai dengan terjemahannya.23

22

Abdul Munip, Transmisi Pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia; Studi Tentang

Penerjemahan Buku Berbahasa Arab di Indonesia 1950-2004 (Jakarta: Puslitbang Lektur

Keagamaan, 2010). 23

Howard M. Federspiel, Kajian Al-Qur`an di Indonesia: dari Mahmud Yunus hingga

Quraish Shihab. Penerjemah; Tajul „Arifin, (Bandung: Mizan, 1994).

Page 37: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

11

Mafri Amir dan Lilik Ummi Kultsum dengan karya bukunya

Literatur Tafsir Indonesia (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah, 2011). Dalam tulisannya ini mereka menghimpun 14 profil

kitab beserta penulisnya baik berupa terjemahan tafsir Al-Qur`an

maupun terjemahan Al-Qur`an yang ada di Indonesia baik yang

menggunakan bahasa Arab maupun dalam bahasa Melayu atau Indonesia

bahkan dalam bahasa daerah atau bahasa lokal.24

Imam Zaki Fuad dalam skripsinya yang berjudul “Kajian atas

Kitab Hâsyiah al-Sâwi „ala Tafsîr al-Jalâlain, memfokuskan kajiannya

atas kitab-kitab syarah Hasyiah dari Tafsir al-Jalalain yang terdapat di

Timur Tengah maupun di Nusantara. Secara spesifik beberapa

permasalahan yang dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai

metode dan sistematika yang digunakan al-Sâwi dalam kitab Hâsyiah,

sehingga kitab tersebut menjadi pilihan bagi banyak pesantren di

Nusantara serta menjelaskan keistimewaannya.25

Ummi Hannik dalam skripsinya yang berjudul Model Terjemah

Tafsir Al-Qur`an Berbahasa Lokal (Analisis Terjemahan Tafsîr al-

Jalâlain Bahasa Madura Karya Muhammad „Arifun) dimana dia

memfokuskan pada tiga bagian yaitu bagaimana model terjemahannya,

isi keterangan tambahan dan konsistensi penggunaan simbol gramatikal

bahasa Arab yang pada hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kiai

„Arifun menggunakan dua metode dalam terjemahannya yaitu harfiah

dan tafsiriah. Pertama, harfiah gandul, tata bahasanya telah disesuaikan

dengan bahasa Arab. Dalam terjemahan ini, ada tiga simbol gramatikal

Bahasa Arab yang konsisten digunakan diantaranya huruf mim sebagai

24

Mafri Amir & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, (Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011). 25

Imam Zaki Fuad, Kajian atas Kitab Hâsyiah al-Sâwî „alâ Tafsîr al-Jalâlain,

(Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

Page 38: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

12

mubtada‟ diistilahkan dengan kata dining. Huruf kha‟ sebagai khabar

diistilahkan dengan kata panika. Huruf fa‟ sebagai fa‟il diistilahkan

dengan kata pasira. Selanjutnya, ada komentar penerjemah atas ayat

yang ditafsirkan, tata bahasanya telah disesuaikan dengan bahasa

Madura. Kedua, terjemah tafsiriah yaitu keterangan tambahan yang

diawali kata fa‟idah qissah dan qauluhu ta‟ala serta keterangan

tambahan berbentuk catatan kaki berupa komentar penerjemah,

penegasan penerjemahan atas tafsir, dan i‟lal kalimah.26

Muhtaram mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul

Terjemah Al-Qur`an Bahasa Indonesia Berbasis Aplikasi Android; Studi

Kritis Terjemah Al-Qur`an Versi MartinVillar.com Dalam Al-Qur`an

Bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa hasil penelitian yang didapat;

pertama, metode penerjemahan dalam aplikasi Al-Qur`an bahasa

Indonesia merupakan metode terjemah tafsiriah, dan terjemah yang

dipakai oleh MartinVillar.com dalam aplikasi ini merupakan terjemah

Kemenag (dulu masih bernama Departemen Agama)terbitan tahun

1978/1980 yang merupakan “Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur`an

Dept. Agama RI. Pelita III/Tahun I/1979/1980, yang mana terjemahan

tersebut terdapat banyak kesalahan dan mengalami beberapa kali

perbaikan sampai saat ini. Kedua, berkenaan dengan studi kritis terhadap

terjemahan dalam aplikasi “Al-Qur`an Bahasa Indonesia, berikut

beberapa point penting yang peneliti Klasifikasi dalam kode; a)

Terjemah ayat yang termasuk dalam kode TT (terjemah tafsiriyyah)

terdapat sebanyak 818 terjemah ayat yang mana terjemah yang masuk

dalam kategori ini tidak perlu untuk diperbaiki; b) terjemahan ayat yang

26

Ummi Hannik, Model Terjemah Tafsir Al-Qur`an Berbahasa Lokal; Analisis

Terjemahan Tafsir al-Jalalain Bahasa Madura Karya Muhammad „Arifun, (Skripsi S1

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).

Page 39: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

13

masuk dalam kode KT (kurang tepat) sebanyak 7 terjemahan ayat; c)

terjemahan yang masuk dalam kategori KP (kurang penjelasan) sebanyak

38 terjemah ayat; d) terjemahan yang masuk dalam kategori SP (salah

penulisan) sebanyak 133 terjemah ayat, dengan rincian Spa sebanyak 5

terjemah ayat, SPb sebanyak 97 terjemah ayat, dan SPc sebanyak 31

terjemah ayat, dan e) terjemahan yang masuk dalam kategori KM

(keterangan mukhatab) sebanyak 54 terjemah ayat.27

Berdasarkan karya tulis diatas penulis belum menemukan adanya

penelitian tentang bagaimana Fisiologi dan Metodologi Terjemahan

Tafsir Jalalain Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz

sebagaimana judul yang akan dibahas pada penelitian ini. Oleh karena

itu penulis akan mengangkat masalah tersebut dalam penelitian

berbentuk skripsi.

E. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan kajian yang bisa dipertanggungjawabkan

secara ilmiah maka seorang peneliti harus menggunakan metode yang

valid. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yang

akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penulisan skripsi ini berbentuk kualitatif/literer, maka metode

yang akan digunakan adalah metode “library research” (penelitian

kepustakaan). Yaitu mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara

mencari data, informasi dari ruang perpustakaan.

27

Muhtaram, Terjemah Al-Qur`an Bahasa Indonesia Berbasis Aplikasi Android;

Studi Kritis Terjemah Al-Qur`an Versi MartinVillar.com Dalam Al-Qur`an Bahasa

Indonesia, ( Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016)

Page 40: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

14

2. Sumber Data

Data dalam skripsi ini, sebagaimana sifat data dalam penelitian

kualitatif adalah data deskriptif. Dalam penelitian ini penulis

mengelompokkan sumbernya menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Sumber data primer yaitu kitab Terjemah Tafsir Jalalain Bahasa

Indonesia Aksara Pegon Karya KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah

Mahfudz jilid 1.

b. Sumber data sekunder yang terdiri dari buku dan tulisan lainnya

yang memiliki relevansi dengan pokok masalah yang dikaji dalam

penelitian ini antara lain Kitab Tafsîr al-Jalâlain karya Jalâluddîn

al-Mahallî dan Jalâluddin as-Suyûthî sebagai perbandingan jika

terdapat keterangan tambahan di dalam Terjemahan Tafsir Jalalain

karya KH. Ahmad Makki, Terjemah Tafsir Jalalain Bahasa

Indonesia untuk mengetahui arti yang belum dipahami, artikel

ataupun buku yang menjelaskan tentang model terjemah Indonesia

dan sejarah literatur tafsir dan terjemahan lokal di Indonesia serta

kitab yang berkenaan dengan Ulumul Qur`an, tafsir Al-Qur`an dan

metode terjemah Al-Qur`an.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

dokumenter. Teknik ini memiliki sifat penelusuran data historis yaitu

terjemah kitab Tafsir Jalalain Bahasa Indonesia aksara pegon karya

KH. Ahmad Makki, serta data-data rujukan dari berbagai sumber

karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu penulis juga akan menggunakan metode wawancara

(interview), yaitu suatu percakapan atau tanya jawab antara dua orang

atau lebih yang dilakukan secara terstruktur dan mendalam (depth

Page 41: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

15

interview). Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

pribadi penerjemah, latarbelakang sosialnya serta keilmuannya dan

latarbelakang penerjemahannya. Selain itu juga wawancara digunakan

untuk dijadikan landasan memerifikasi dan mengecek data yang

diperoleh dari sumber-sumber informasi skunder.

4. Metode Analisis Data

Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis

menggunakan metode deskriptif-analitis. Deskriptif yaitu

menjelaskan, menggambarkan, memaparkan, menuliskan dan

melaporkan keadaan suatu objek peristiwa tanpa menarik kesimpulan

umum. Pendekatan deskriptif dalam penelitian ini yaitu dimulai dari

pencarian fakta dengan interpretasi (keterangan) yang jelas, tepat,

akurat dan sistematis. Sedangkan analitis berarti investigatif, logis,

mendalam sistematis, tajam, dan tersusun. Pendekatan analitis dalam

penelitian ini adalah pembahasan yang memaparkan data yang telah

tersusun dengan melakukan analisa terhadap data-data tersebut. Untuk

menguji orisinalitas penerjemahan yang dilakukan KH. Ahmad

Makki, penulis melacak fisiologi dan metodologi terjemahan dalam

kitab Terjemah Tafsir Jalalain dimulai dari aspek sejarah

kemunculannya sampai dengan identifikasi fisiologi dan metodologi

terjemahan kitab itu sendiri.

Langkah-langkah penulis dalam meniliti yaitu, pertama

identifikasi fisiologis, penulis memperhatikan kemudian menjelaskan

secara rinci bagaimana ciri-ciri kitab terjemah tersebut mulai dari

hard cover sampai halaman terakhir, dari ukuran kitab, tebal kitab,

tulisan yang digunakan, warna, kertas, tahun mulai ditulis, dicetak,

penerbitnya, serta terdiri dari berapa jilid. Jika ada bagian yang belum

Page 42: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

16

diketahui maka penulis langsung bertanya atau wawancara pada pihak

yang bersangkutan, diantaranya penerjemah langsung, keluarga

penerjemah dan bagian operasional percetakan.

Kedua identifikasi metodologis, disini penulis akan menjelaskan

secara rinci tentang bagaimana latar belakang penulisan terjemah

kitab tafsir tersebut yang mana dalam hal ini penulis langsung

wawancara dengan penerjemah, sehingga info yang didapatkan lebih

valid selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan menentu

penerjemah yang juga dikenal dekat dengan penerjemah. Kemudian

menjelaskan nama yang digunakan pada kitab terjemahan tersebut

serta sumber terjemahan dan referensi yang digunakan dalam

penulisan terjemah tersebut dalam hal ini penulis juga lebih banyak

wawancara dengan penerjemah dan menantunya selain juga meneliti

lebih dalam serta membandingkan dengan kitab tafsir lain jika ada

penjelasan setelah wawancara yang belum diketahui. Analisis

selanjutnya ialah metode dan corak yang terdapat pada terjemahan

tersebut dalam hal ini penulis harus membaca secara menyeluruh

kitab terjemah tersebut kemudian mengambil sampel agar dapat

disimpulkan metode dan corak yang digunakan, selanjutnya

menjelaskan bagaimana sistematika yang digunakan oleh penerjemah

dalam karyanya tersebut yang dimulai dari halaman awal hingga

akhir, selain itu penulis juga menjelaskan ideologi penerjemah dengan

membaca ayat-ayat tentang hukum dan menjelaskan bagaimana

pendapat penerjemah terkait ayat tersebut. Setelah itu memaparkan

sedikit tentang keterangan-keterangan tambahan yang digunakan oleh

penerjemah, hal ini ditemukan ketika penulis membaca secara teliti

bagaimana penerjemahan kitab tersebut. Setiap karya tentu memiliki

cara tersendiri dalam menjelaskan hal yang ingin disampaikan, lantas

Page 43: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

17

alasan kata-kata yang digunakan dalam keterangan tambahan ini

penulis langsung tanyakan kepada penerjemah dan kemudian penulis

sampaikan dalam skripsi ini mulai dari kata apa yang digunakan, serta

berapa jumlah yang terdapat dalam penulisan terjemah tersebut.

Untuk melacak fisiologi dan metode dalam kitab terjemah tafsir

tersebut penulis memilih jilid 1 yang terdiri dari surat Al-Baqarah

sampai Âli-„Imrân ayat 91.

F. Teknik & Sistematika Penulisan

Teknik penulisan dan transliterasi , penulis mengacu kapada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta yang diterbitkan oleh IIQ Press. Tim Penulis Prof. Dr. Hj.

Huzaemah T. Yanggo, MA dkk, cetakan II tahun 2011.28

Untuk

memudahkan proses penelitian ini, agar masalah yang diteliti dapat

dianalisa secara fokus, maka penelitian ini perlu melakukan sistematisasi

pembahasan. Secara keseluruhan, skripsi ini memuat lima (V) bab yang

saling berkaitan dengan perincian dan sistematika sebagai berikut:

BAB I penulis akan memuat pendahuluan yang berisikan tentang

Latar Belakang Masalah, Identifikasi, Pembatasan & Rumusan Masalah,

Tujuan & Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian.

Teknik & Sistematika Penulisan. Bab ini berfungsi sebagai kerangka

acuan penelitian dan menjaga agar tidak terjadi pelebaran pembahasan

sekaligus untuk mencapai target yang diinginkan secara maksimal.

BAB II dikemukakan beberapa point penting yang akan

menunjang penulis dalam menyelesaikan bab berikutnya yaitu tinjauan

umum tentang terjemah Al-Qur`an berisikan tentang pengertian dan

28

Huzaimah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi;

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, cet. 2.

Page 44: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

18

perbedaan antara terjemah, tafsir, dan ta‟wil, jenis-jenis penerjamahan

Al-Qur`an dan syarat-syaratnya, urgensi penerjemahan Al-Qur`an, serta

sejarah terjemah Al-Qur`an.

BAB III mengenai sekilas tentang profil singkat kitab tafsir

Jalalain, biografi penerjemah kitab tafsir Jalalain bahasa Indonesia

aksara pegon serta profil karyanya, dan literatur terjemahan yang ada di

Indonesia.

BAB IV telaah fisiologi dan metodologi kitab terjemah tafsir

Jalalain bahasa Indonesia aksara pegon karya KH. Ahmad Makki,

ideologi dalam kitab terjemahannya, dan keterangan tambahan yang ada

didalamnya.

BAB V merupakan penutup dari penelitian ini yang terdiri dari

kesimpulan yang berisikan jawaban atas pokok permasalahan, dan saran-

saran sebagai pijakan sementara untuk melakukan penelitian lebih lanjut

terkait objek masalah yang dikaji. Diakhir penulisan, dicantumkan pula

daftar pustaka yang memuat referensi-referensi yang penulis gunakan

dalam melakukan penelitian sebagai bukti kevalidan pembahasan yang

dikaji. Serta lampiran-lampiran sebagai bukti telah melakukan

wawancara di Pondok Pesantren Assalafiyyah.

Setelah melewati beberapa rangkaian pembahasan diatas, guna

untuk memahami dari tujuan perlunya masalah ini untuk diteliti, serta

mengetahui langakah-langkah yang akan di tempuh penulis dalam

penelitian ini maka penulis akan mulai membahas teori-teori yang

berkaitan dengan analisis penulis di bab selanjutnya.

Page 45: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

143

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui uraian pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-

bab sebelumnya, maka terdapat beberapa kesimpulan berikut:

Pertama, kitab terjemah tafsir Jalalain bahasa Indonesia aksara

pegon karya KH. Ahmad Makki hanya satu jilid dan 1 kali cetak untuk

edisi yang dilengkapi dengan “sejarah turunnya Al-Qur`an” dengan

ketebalan 2 cm mempunyai 426 halaman sudah termasuk hard cover.

Kitab terjemah ini mulai ditulis pada tahun 1992 M dan di cetak di

percetakan As-Salafiyyah. Nama kitab terjemah tafsir ini adalah

“Tarjamah Tafsîr al-Jalâlain; diterjemahkan dengan bahasa Indonesia

oleh KH. Ahmad Makki Ibn al-Hajj ‘Abdullah Mahfuzh, pimpinan

ma’had as-Salafiyyah al-Islamiy-Babakan Tipar Cisaat, Sukabumi;

Dilengkapi dengan Terjemah dan Sejarah Al-Qur`an.

Kedua Latar belakang penulisannya ada beberapa point yaitu karena

ingin mewujudkan perkataan gurunya untuk berdakwah di bidang karya

tulis, atas permintaan masyarakat Jakarta untuk menuliskan karya

terjemah tafsir dengan logatan, dan yang paling inti adalah untuk

melayani para ustadz dan ustadzah serta para santri yang memerlukan

terjemah logatan dalam mengkaji Al-Qur`an.

Sumber yang digunakan dalam terjemah tafsir ini adalah bin-Naqli

(menukil/menyalin) yaitu merujuk kepada kitab-kitab yang berhubungan

dengannya untuk menerjemahkan kitab tafsirnya. Metode yang digunakan

adalah metode ijmali (global) karena memang hanya sebatas terjemahan

saja sehingga dalam memberikan penjelasan atau keterangan tambahan

diungkapkan secara ringkas dan tidak bertele-tele, dan ini bertujuan

supaya sipembaca tidak terjebak dalam kebingungan dalam memahami

Page 46: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

144

makna Al-Qur`an. Selain metode ijmali kitab terjemah ini juga

menggunakan metode tematik (tema) karena ada sebagian ayat-ayat yang

diberi tema-tema tertentu. Dilihat dari jenis terjemahnya, kitab terjemah

tafsir ini menggunakan dua jenis terjemah yaitu harfiah bighairi mitsli

adalah menerjemahkan susunan kalimat Al-Qur`an sesuai dengan

kemampuan dan penguasaan bahasa si penerjemah (dalam hal ini sudah

disesuaikan dengan bahasa Indonesia yang benar). Dan terjemah tafsiriah

yaitu menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur`an.

Corak dalam kitab terjemah ini umum yang terdiri dari adabi ijtima’i

dan lughawi. Dan sistematika yang digunakan adalah dalam tahap awal

memperkenalkan seputar sejarah turunnya Al-Qur`an kemudian

dilanjutkan dengan menerjemahkan tafsir secara harfiah model terjemahan

gantung. Ada dua bentuk penerjemahan 1. Kotak bagian luar untuk

menerjemahkan ayat Al-Qur`an 2. Kotak bagian dalam menerjemahkan

tafsir Jalalainnya. Dalam satu jilid dibagi lagi menjadi 3 juz terjemahan

yaitu berdasarkan juz Al-Qur`an dari juz 1 (kecuali Al-Fatihah) sampai

dengan juz 3.

Dalam kitab terjemahan tafsir Jalalain ini juga terdapat penjelasan

tambahan yang diungkapkan dengan 4 kata yaitu (1) رك ن اڠرت untuk

menjelaskan maksud atau menjelaskan isi kandungan pada ayat tersebut

ada 25 kata, (2) menggunakan kata اپ د و ص ق مر , penjelasan atau keterangan

jenis ini bentuknya adalah footnote yang digunakan untuk menjelaskan

maksud makna yang masih samar atau menggambarkan keadaan tertentu

ada 16 kata, (3) menggunakan kata ه ل و ق , penjelasannya meliputi seputar

pendapat mengenai ilmu bahasa, perbedaan imam qira’at, dan menjelaskan

maksud serangkai kalimat dari ayat ataupun tafsirnya ada 12 kata. (4)

Page 47: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

145

menggunakan kata اڽري ت ر ار sama seperti nomer 2 yaitu dengan footnote untuk

menjelaskan maksud ayat dalam Al-Qur’an, hanya terdapat 1 kata dalam

kitab terjemah ini.

B. Saran

Sudah menjadi sifat dasar bagi seorang peneliti keilmuan, bahwa

dalam sebuah penelitiannya pasti masih banyak menyisakan masalah yang

belum tuntas, oleh karena itu akan sangat baik jika dapat dikaji lebih lanjut

mengenai bagaimana respon masyarakat baik lokal maupun yang non

lokal terhadap kitab terjemah tafsir jalalain bahasa Indonesia aksara pegon

karya KH. Ahmad Makki, bagaimana perkembangannya dengan terjemah-

terjamah yang lain. Selain itu juga perlu adanya penelitian lebih lanjut

mengenai karya tafsir ataupun terjemah bahasa daerah, mengingat masih

minimnya penelitian yang dilakukan terhadap daerah-daerah lokal.

Penulis merasa bahwa dalam skripsi ini masih banyak memiliki

kekurangan dan kesalahan karena dangkalnya ilmu yang penulis miliki,

oleh karenanya penulis berharap pembaca dapat memakluminya, karena

penulis pun masih dalam tahap belajar. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya, para pembaca, dan orang lain pada

umumnya. Amin

Page 48: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

147

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`an al-Karîm

Abdul Wahâb an-Najjâr, Jamâl Musthafa „Abdul Hamîd, Ushûl ad-Dakhîl fii

Tafsîr ây at-Tanzîl, Kairo: Jami‟ah Azhar, 2009.

Abdullah, Mohd. Bakhir Hj., Sumbangan Kaligrafi Arab Dalam Kesenian

Islam: Suatu Kajian Sejarah, Jurnal Ushuluddin, Bil 26, 2007.

Afanurriza, Edi, An-Nafs Al-Muthmainnah dalam Al-Qur`an menurut Imam

Al-Mahalli dan Imam Al-Suyuti dalam Tafsir Jalalain, Skripsi S1

Fakultas Ushuluddin Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Kudus, 2015.

Agung, Nuruddin Ithir, Terjemahan Ulum Al-Qur`an Al-Karim: Cahaya di

Atas Cahaya.

Ahmadi, Rizqa, Model Terjemahan Al-Qur’an Tafsiriyah Ustad Muhammad

Thalib, Surakarta: Jurnal CMES, Vol. VIII, No. 1, 2015.

Akram, Tafsîr Al-Qur`an Berbahasa Bugis; Telaah Naskah Tafsîr Sûrah Al-

Fâtihah Karya Muhammad Abduh Pa’jabah, Skripsi S1 Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2008.

Ali Syibromalisi, Faizah, Jauhar Azizy, Membahas Kitab Tafsir Klasik-

Modern, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Ambary, Hasan Musrif, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Van Hoeve, 1996.

Amri, Mafri & Lilik Ummi Kultsum, Literatur Tafsir Indonesia, Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Amri, Mafri, Literatur Tafsir Indonesia, Tangerang: Mazhab Ciputat, 2013.

Anshori, Ulumul Qur`an: Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, Jakarta:

Rajawali Pers, 2013.

Page 49: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

148

Atabik, Ahmad, Perkembangan Tafsir Modern di Indonesia, Kudus: Artikel,

vol. 8, 2014.

Baidan, Nashruddin, Perkembangan Tafsir Al-Qur`an di Indonesia.

Baqir, Ayatullah Muhammad, Ulûmul Qur`an, penerjemah: Nashirullah Haq

dkk, Jakarta: Al-Huda, 2012.

Adz-Dzahabî, Muhammad Husein At-Tafsîr wa al Mufassirûn, jil. 1, Kairo:

Dar al-Hadis, 2005.

Adz-Dzahabî, Muhammad Husein, Ensiklopedia Tafsir Jilid 1, judul asli: At-

Tafsîr wa Al-Mufassirûn, diterjemahkan. H. Nabbani Idris, Jakarta:

Kalam Mulia, 2009.

Denffer, Ahmad Von, Ilmu Al-Qur`an: Pengenalan Dasar, penerjemah:

Ahmad Nashir Budiman, judul asli: „Ulûm Al-Qur`an: An Introduction

To The Sciences of The Quran, cet. 1, Jakarta: Rajawali, 1988.

Al-Fairûz Abadi, Majd ad-Dîn Muhammad bin Ya‟qûb, Al-Qamus Al-

Muhîth, Beirut: Dar el-Fikr, 2005.

Fathoni, Ahmad, Kaidah Qira’at Tujuh: Menurut Tharîq asy-Syâthibî, jil. 1,

Jakarta: Darul Ulum Press, 2007.

Federspiel, Howard M., Kajian al-Qur`an di Indonesia: dari Mahmud Yunus

hingga Quraish Shihab. Penerjemah; Tajul „Arifin, Bandung: Mizan,

1994.

Fuad, Imam Zaki, Kajian atas Kitab Hasyiah al-Sawi ‘ala Tafsir al-Jalalain,

Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Al-Ghazâlî at-Thûsî, Abû Hâmid Muhammad bin Muhammad, Ihyâ al-‘Ulûm

ad-Dîn, jil. 1, Beirut: al-Ma‟rifah, t.t.

Ghofur, Saiful Amin, Profil Para Mufasir Al-Qur`an, Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani, 2008.

Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia; Dari Hermeneutika hingga

Ideologi, Yogyakarta: LKiS, 2013.

Page 50: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

149

__________, Bahasa dan Aksara Tafsir Al-Qur`an di Indonesia dari Tradisi,

Hierarki hingga Kepentingan Pembaca, Jurnal Tsaqafah, Surakarta,

vol. 6, 2010.

Al-Hafidz, M.A, Ahsin W., Kamus Ilmu Al-Qur`an, Jakarta: Amzah, 2006.

Hannik, Ummi, Model Terjemah Tafsir Al-Qur`an Berbahasa Lokal; Analisis

Terjemahan Tafsir al-Jalalain Bahasa Madura Karya Muhammad

‘Arifun, Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2014.

Haque, M. Atiqul, Wajah Peradaban Menelusuri Jejak Pribadi-pribadi

Besar Islam, Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998.

Ibn Katsîr, Al-Imâm Al-Hafîzh, Tafsîr Al-Qur`an Al-‘Azhîm, jil. 1, Mesir:

Dar el-Hadits, 2005.

Ibrahim, Sulaiman Tafsîr Al-Qur`an Bahasa Bugis: Vernakularisasi dalam

Kajian Tafsîr al-Munîr, Jakarta: LeKAS Publishing, 2012.

__________, Tafsîr Al-Qur`an Bahasa Bugis; Melacak Metodologi dan

Pemikiran Tafsir AG. H. Daud Ismail, Disertasi Bidang Ilmu Agama

Islam Konsentrasi Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Irawan, Prasetyo dkk, Motode Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Ismail, Arifuddin dkk, Analisa Jurnal Pengkajian Masalah Sosial

Keagamaan, Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama,

Volume XVII, No. 01, 2011.

Khoiri R, Ilham, Al-Qur`an dan Kaligrafi Arab: Peran Kitab Suci dalam

Transformasi Budaya, Jakarta: Logos, 1999.

Kholiq, Lilip Abdul, Sejarah Pondok Pesantren As-Salafiyyah 1 serta

riwayat singkat Alm. KH. Abdullah Mahfudz, Sukabumi: PP. As-

Salafiyyah 1, 2014.

Kurdi dkk, Hermeneutika Al-Qur`an dan Hadis, Yogyakarta: eLSAQ Press,

2010.

Page 51: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

150

Makhluf, Lewis, al-Munjid fî al-Lughah wa al-Adab wa al-‘Ulûm, Beirut: al-

Mathba‟at al-Katsulikiyah, 1956.

Makki, Ahmad, Husnu al-Sunnah fi al-Hikami wa al-Akhlaqi al-Hasanati,

Sukabumi: PP.As-Salafiyyah 1.

__________, Tarjamah Tafsîr al-Jalâlain, ed. 1, Sukabumi: As-Salafiyyah,

t.t.

__________, Tarjamah Tafsîr al-Jalâlain, ed. 2, jil. 1 sampai jil. 2,

Sukabumi: As-Salafiyyah, t.t.

Mansyur, Moh. dan Kustiawan, Pedoman bagi Penerjemah Arab-Indonesia

Indonesia-Arab, Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, 2002.

Al-Mishri, Abî al-Fadhl Jamâluddîn Muhammad bin Mukarram Ibn Manzhûr

al-Afriqî Lisân al-‘Arabî, Beirut: Dar Sader, 1997.

Muhammad, Ahsin Sakho, Oase Al-Qur`an Penyejuk Kehidupan, Jakarta:

Qaf Media Kreativa, 2017.

Muhsin, Imam, Tafsir Al-Qur`an dan Budaya Lokal: Studi Nilai-nilai Budaya

Jawa dalam al-Huda karya Bakri Syahid, Jakarta: Badan Litbang dan

Diklat Kementerian Agama RI, 2010.

Muhtaram, Terjemah Al-Qur`an Bahasa Indonesia Berbasis Aplikasi

Android; Studi Kritis Terjemah Al-Qur`an Versi MartinVillar.com

Dalam Al-Qur`an Bahasa Indonesia, Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin

dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir: Kamus Arab-

Indonesia,Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Munip, Abdul, Transmisi Pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia; Studi

Tentang Penerjemahan Buku Berbahasa Arab di Indonesia 1950-2004

Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, 2010.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Page 52: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

151

Al-Qaththan, Manna‟ Khalîl, Mabâhîts Fî ‘Ulûm Al-Qur`an, Muassas al-

Risalah: Beirut, 1983.

__________, Studi Ilmu Al-Qur`an, Bogor: Pustaka Litera AntarNusa,

diterjemahkan oleh Mudzakir, 2015.

__________; penerjemah: H Anunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA., Pengantar

Studi Imu Al-Qur`an, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.

Rohmana, Jajang A, Memahami Al-Qur`an dengan Kearifan Lokal: Nuansa

Budaya Sunda dalam Tafsir Al-Qur`an berbahasa Sunda, Journal of

Qur`an and Hadith Studies, vol. 3.

Rosidi, Konsep Maqamat Dalam Tradisi Sufistik KH. Ahmad Asrori Al-

Ishaqy, Surabaya: Teosofi, Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, vol. 4,

2014.

Ash-Shâbûnî, Muhammad „Alî, At-Tibyân fî ‘Ulûm Al-Qur`an, penerjemah;

Aminuddin, Bandung: PT. Raja Grafindo Persada, 1999.

__________, Ikhtisâr Ulûmul Qur`an Praktis, judul asli; At-Tibyân fî ‘Ulûmil

Qur`an diterjemahkan oleh Muhammad Qodirun Nur, cet. 1, Jakarta:

Pustaka Amani, 2001.

As-Shâwî al-Maliki, Syeikh Ahmad, Hasyiah as-Shâwî ‘Alâ Tafsîr al-

Jalâlain, jild. 1, Bairut: Dar el-Fikr, 1993.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur`an Jilid 2, Jakarta: Lentera Hati,

2010.

__________, “Pengantar”, Taufiq Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-

Qur`an Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005.

As-Suyûthî, Jalâluddîn Muhammad bin Ahmad al-Mahallî, Jalâluddîn „Abdur

Rahmân bin Abî Bakar as-Suyûthî, Tafsîr al-Jalâluddîn, Kairo: Dar el-

Hadits. t.t.

_________, Imam Jalaluddin al-Mahalli, Imam Jalaluddin, Tafsir Al-Qur`an

al-‘Azhim lil Imam al-Jalalain, juz. 1, Surabaya: Nurul Huda, t.t.

Page 53: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

152

_________, Imâm Jalâluddîn Al-Mahallî, Imâm Jalâluddîn, Terjemahan

Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul Jilid 1, penerjamah; Bahrun

Abubakar, L.C, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.

As-Suyûthî as-Syâfi‟î, Imâm Jalâluddîn Abdur Rahmân Abu Bakar, Al-Itqân

fî ‘Ulûm Al-Qur`an, jil. 2, Beirut : Dar el-Kutub al-„Ilmiyyah, 2003.

__________, Samudera Ulumul Qur`an, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007.

As-Syahîr bil-Jamâl, Sulaimân bin „Umar „Ajaili as-Syâfi‟î, Al-Futûhât Al-

Ilâhiyyah: bi Taudhîh Tafsîr Al-Jalâlain li ad-Daqâiq al-Khafiyyah,

Beirut: Dar el-Fikr, 2003.

At-Thabarî, Muhammad bin Jarîr bin Yazîd bin Katsîr bin Ghâlib al-Amalî

Abû Ja‟far, Tafsîr At-Thabarî: Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl Al-Qur`an, jil.

12, Beirut: Dar el-Fikr, 2000.

At-Tirmidzî, Imâm al-Hafîzh Abî „Îsâ Muhammad bin „Îsâ bin Sûrah Ibn

Mûsâ (200-279 H), Jâmi’ at-Tirmidzî, Riyadh: Darussalam, 1999.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

__________, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Tim Tashih Departemen Agama, Al-Qur`an dan Tafsirnya , Yogyakarta: PT

Dana Bakhti Wakaf: Milik Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia,

1990, yang dicetak ulang pada tanggal 20 Desember 1990.

Udas, Suara ‘Ulama; Gerbang Ummatan Wahidah, Majalah Edisi 4, Jawa

Barat: BIsNet Foundation, 2017.

Ulinnuha, Muhammad, Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir, Jakarta:

Azzamedia, 2015.

Ushama, Thameem, Metodologi Tafsir Al-Qur`an; Kajian Kritis, Objektif &

Komprehensif, penerjemah, Hasan Basri dan Amroeni, Jakarta: Riora

Cipta, 2000.

Widayati, Romlah, Ilmu Qiro’at, jil. 1, Jakarta: IIQ Jakarta Press, 2014.

Page 54: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

153

Yanggo, Huzaimah T. dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi;

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Jakarta: IIQ Press, 2011.

Yunus, Mahmud, Tafsir Qur`an Karim, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah, 2011.

Yusuf, Kadar M., Studi Al-Qur`an, Jakarta: Amzah, 2009.

Az-Zarkasyî, Muhammad bin „Abdullah, Al-Burhân fî ‘Ulûm Al-Qur`an, jil.

1, Beirut: Dar al-Fikr, 1988.

Az-Zarqânî, Muhammad „Abdul „Azhîm, Manâhîl al-‘Irfân fî ‘Ulûm Al-

Qur`an, jil. 2, Kairo: Dar al-Hadîs, 2001.

INTERNET

http://e-journal.um.edu.my/public/article-view.php?id=7812, Diakses pada

hari Rabu, 19 Juli 2017 pukul 20.24 WIB

http://www.matancirebon.org/2015/10/kh-tubagus-ahmad-bakri-mama

sempur.html Diakses pada Kamis, 20 Juli 2017 pukul 20.09 WIB.

www.loc.gov/jawi-pegon.pdf, Diakses pada tanggal 29 Juli 2017 pukul

16.27 WIB.

www.iiq.ac.id/index.php?a=artikel&d=3&id=289, Diakses pada Selasa, 01

Agustus 2017, pukul 16.25 WIB.

INTERVIEW

Diskusi dengan Ustadz. Amiruddin, S.Ag., pada Minggu, 26 Januari 2017 di

kediaman beliau.

Wawancara dengan H. Lilip Abdul Kholiq menantu dari KH. Ahmad Makki,

pada Rabu, 10 Mei 2017M /13 Sya‟ban 1438 H pukul 16.00 wib s/d

selesai di kediaman H. Lilip Abdul Kholiq

Page 55: STUDI ANALISIS TERJEMAH TAFSIR JALALAIN KARYA KH. …

154

Wawancara dengan KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz pada Rabu,

10 Mei 2017 M/ 13 Sya‟ban 1438 H pukul 17-15 wib s/d selesai di

kediaman KH. Ahmad Makki Ibn Abdullah Mahfudz.

Wawancara dengan Bapak Oman, senior operasional di percetakan as-

Salafiyyah bahasa Indonesia, pada Senin, 15 Mei 2017M /13 Sya‟ban

1438 H pukul 13.00 wib s/d selesai di ruangan percetakan as-

Salafiyyah bahasa Indonesia.

Wawancara dengan H. Lilip Abdul Khaliq menantu KH. Ahmad Makki,

Sabtu 22 Juli 2017 M/ 28 Syawal 1438 H pukul 10.00 s/d selesai via

telepon.