struktur tubuh serangga.pdf

28
Universitas Gadjah Mada BAB II STRUKTUR TUBUH SERANGGA DAN FUNGSI Suatu pengetahuan tentang struktur tubuh serangga adalah penting untuk membedakan antara serangga satu dengan yang lain maupun dengan binatang yang lain. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui bagaimana serangga berfungsi, hidup dan bergerak dalam suatu lingkungan. Pada bab ini akan dibahas 4 (empat) sub bab, yaitu (1) Struktur eksterna dan fungsi, (2) Struktur interna dan fungsi, (3) Pertumbuhan dan perkembangan serangga dan (4) Ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga. Tujuan lnstruksional Khusus (TIK) bab ini adalah : setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan struktur tubuh serangga dan fungsinya yang meliputi struktur eksterna dan fungsi, struktur interna dan fungsi, pertumbuhan dan perkembangan serangga, dan ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga. A. Struktur Eksterna dan Fungsi Serangga-serangga memperlihatkan suatu diversitas yang besar dalam bentuknya. Oleh karena itu adalah penting untuk menggunakan suatu model yang umum dalam mendeskripsikan struktur tubuh serangga (Gambar 1). Serangga dewasa secara normal mernpunyai tiga daerah tubuh yang berbeda, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan abdomen. Pada kepala terdapat alat mulut dan sejumlah organ indera, yaitu antenna, palpus dan mata. Dada merupakan bagian tengah tubuh serangga dan pada bagian ini terdapat kaki-kaki dan sayap-sayap (bila ada). Abdomen merupakan bagian tubuh posterior yang terdiri atas ruas-ruas dan terdapat tympanum dan alat genetalia. Kepala Kepala merupakan bangunan anterior yang menyerupai kapsul, padanya terdapat mata, antena dan alat mulut. Bentuk kepala bervariasi yang sangat berkaitan dengan bagaimana serangga makan. Serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah secara normal memiliki kepala yang sangat besar, yang lurus ke arah bawah. Serangga dengan alat mulut pencucuk-pengisap mempunyai kepala yang kecil yang bervariasi dalam kenampakan maupun letaknya.

Upload: artha-harianja

Post on 29-Dec-2015

614 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Struktur Tubuh Serangga.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

BAB II

STRUKTUR TUBUH SERANGGA DAN FUNGSI

Suatu pengetahuan tentang struktur tubuh serangga adalah penting untuk

membedakan antara serangga satu dengan yang lain maupun dengan binatang yang

lain. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui bagaimana serangga berfungsi,

hidup dan bergerak dalam suatu lingkungan.

Pada bab ini akan dibahas 4 (empat) sub bab, yaitu (1) Struktur eksterna dan

fungsi, (2) Struktur interna dan fungsi, (3) Pertumbuhan dan perkembangan serangga

dan (4) Ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga. Tujuan lnstruksional Khusus (TIK) bab

ini adalah : setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan

menjelaskan struktur tubuh serangga dan fungsinya yang meliputi struktur eksterna

dan fungsi, struktur interna dan fungsi, pertumbuhan dan perkembangan serangga,

dan ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga.

A. Struktur Eksterna dan Fungsi

Serangga-serangga memperlihatkan suatu diversitas yang besar dalam

bentuknya. Oleh karena itu adalah penting untuk menggunakan suatu model yang

umum dalam mendeskripsikan struktur tubuh serangga (Gambar 1). Serangga dewasa

secara normal mernpunyai tiga daerah tubuh yang berbeda, yaitu kepala (caput), dada

(thorax) dan abdomen.

Pada kepala terdapat alat mulut dan sejumlah organ indera, yaitu antenna,

palpus dan mata. Dada merupakan bagian tengah tubuh serangga dan pada bagian ini

terdapat kaki-kaki dan sayap-sayap (bila ada). Abdomen merupakan bagian tubuh

posterior yang terdiri atas ruas-ruas dan terdapat tympanum dan alat genetalia.

Kepala

Kepala merupakan bangunan anterior yang menyerupai kapsul, padanya

terdapat mata, antena dan alat mulut. Bentuk kepala bervariasi yang sangat berkaitan

dengan bagaimana serangga makan. Serangga-serangga dengan alat mulut

pengunyah secara normal memiliki kepala yang sangat besar, yang lurus ke arah

bawah. Serangga dengan alat mulut pencucuk-pengisap mempunyai kepala yang kecil

yang bervariasi dalam kenampakan maupun letaknya.

Page 2: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

Mata

Sebagian besar serangga dewasa dan banyak nimfa rnempunyai sepasang mata

majemuk dan tiga ocelli (ocellus = mata sederhana). Mata majemuk adalah kompleks

dan berubah-ubah atau bervariasi. Secara urnum, mata majemuk ini adalah besar dan

terletak secara dorsolateral (bagian atas samping) pada kepala. Masing-masing mata

majemuk tersusun oleh suatu unit indera individual yang disebut ommatidia (um).

Jurnlah ommatidia bervariasi, misalnya satu pada beberapa semut, sampai 30.000

atau Iebih pada lalat, kumbang dan capung. Masing-masing ommatidium terdiri atas

satu Iensa dan sel-sel perasa. Ommatidium secara tunggal hanya dapat merasakan

sebagian kecil dan Iingkungan, namun demikian suatu bayangan (imajinasi) gambar

dari semua ommatidia memberikan pandangan mozaik dari Iingkungan serangga.

Sistem ini dapat merasakan getaran yang lebih cepat apabila dibandingkan dengan

mata manusia.

Sebagian besar serangga dewasa dan nimfa mempunyai mata sederhana,

disebut ocelli (us), terletak pada bagian dorsal kepala. Jumlah ocelli pada masing-

masing serangga bervariasi dari 0 - 3 (tidak ada sampai tiga). Fungsi ocelli belum

seluruhnya diketahui. Mata ini tidak penting sebagai pembantu imajinasi tetapi sensitif

terhadap cahaya (gelap/ terang) dan bertindak sebagai organ stimulasi dalam

reaksinya terhadap perubahan-perubahan utama pada iluminasi.

Organ visual yang lain adalah stemma, yang hanya dijumpai pada larva-larva

dengan metamorfosis sempurna. Stemmata (jamak) secara normal dijumpai dalam

kelompok tunggal dari 1 - 6 stemma pada kedua sisi kepala. Struktur dan fungsi

stemmata adalah di antara ocelli dorsal yang sensitif terhadap cahaya dan ommatidium

yang membentuk bayangan. Larva dengan stemmata memiliki persepsi bentuk yang

lemah namun demikian gerakan kepala dan sisi ke sisi memberikan suatu persepsi

yang lebih rinci.

Antenna

Semua serangga dewasa dan nimfa kecuali Protura memiliki sepasang antenna

yang terletak pada bagian anterior kepala, dekat dengan mata majemuk, narnun

demikian pada beberapa serangga misal pada bentuk larva, antenna sangat tereduksi.

Fungsi utama antenna adalah indera (sensory). Berbagai tipe-tipe rambut kecil

(sensilla) yang terletak pada antenna bertindak sebagai rangsangan fisik (tactile),

pembau, suhu, kelembaban dan penerima suara. Antenna sering memainkan suatu

bagian yang penting pada proses birahi (mating) pada banyak serangga, sebagai

Page 3: Struktur Tubuh Serangga.pdf

contoh antenna yang menyerupai sisir pada ngengat (moth) jantan, merasakan bau

(feromon) yang dipancarkan oleh ngengat betina pada species yang sama. Dimorfisme

seksual pada antenna adalah umum, antenna serangga jantan sering lebih kompleks

rumit dibandingkan yang betina.

Antenna secara umum digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam identifikasi

serangga karena variasi yang dapat dibedakan dalam ukurannya maupun

Tipe-tipe antenna yang paling umum dapat dibedakan menjadi 12 bentuk (Gambar 2),

yaitu filiform, setaceus, moniliform, clavatus, serratus, capitatus, geniculatus,

lamellatus, pectinatus, anistatus, stylatus dan plumose.

Alat mulut

Suatu pengetahuan dasar tentang tipe alat mulut adalah penting sebab ia

menunjukkan tipe makanan dan kerusakan yang disebabkan oleh serangga dala

lingkungan. Adalah juga sangat penting untuk mengenal tipe alat mulut karena mereka

cukup bervariasi dan selalu digunakan dala

umumnya dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu pengunyah dan pencucuk

pengisap.

Alat mulut pengunyah

Ada anggapan kesamaan pada struktur alat mulut di antara serangga

serangga dengan alat

hubungannya, misalnya Lipan (Centipedes) dan symph

contoh antenna yang menyerupai sisir pada ngengat (moth) jantan, merasakan bau

(feromon) yang dipancarkan oleh ngengat betina pada species yang sama. Dimorfisme

ksual pada antenna adalah umum, antenna serangga jantan sering lebih kompleks

it dibandingkan yang betina.

Antenna secara umum digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam identifikasi

asi yang dapat dibedakan dalam ukurannya maupun bentuknya.

tipe antenna yang paling umum dapat dibedakan menjadi 12 bentuk (Gambar 2),

iform, setaceus, moniliform, clavatus, serratus, capitatus, geniculatus,

lamellatus, pectinatus, anistatus, stylatus dan plumose.

Suatu pengetahuan dasar tentang tipe alat mulut adalah penting sebab ia

menunjukkan tipe makanan dan kerusakan yang disebabkan oleh serangga dala

lingkungan. Adalah juga sangat penting untuk mengenal tipe alat mulut karena mereka

n selalu digunakan dalam klasifikasi serangga. Alat mulut pada

umumnya dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu pengunyah dan pencucuk

Ada anggapan kesamaan pada struktur alat mulut di antara serangga

serangga dengan alat mulut pengunyah dan Arthropoda yang sangat erat

hubungannya, misalnya Lipan (Centipedes) dan symphildis. Alat mulut pengunyah

contoh antenna yang menyerupai sisir pada ngengat (moth) jantan, merasakan bau

(feromon) yang dipancarkan oleh ngengat betina pada species yang sama. Dimorfisme

ksual pada antenna adalah umum, antenna serangga jantan sering lebih kompleks/

Antenna secara umum digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam identifikasi

bentuknya.

tipe antenna yang paling umum dapat dibedakan menjadi 12 bentuk (Gambar 2),

iform, setaceus, moniliform, clavatus, serratus, capitatus, geniculatus,

Suatu pengetahuan dasar tentang tipe alat mulut adalah penting sebab ia

menunjukkan tipe makanan dan kerusakan yang disebabkan oleh serangga dalam

lingkungan. Adalah juga sangat penting untuk mengenal tipe alat mulut karena mereka

asifikasi serangga. Alat mulut pada

umumnya dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu pengunyah dan pencucuk-

Ada anggapan kesamaan pada struktur alat mulut di antara serangga-

mulut pengunyah dan Arthropoda yang sangat erat

s. Alat mulut pengunyah

Page 4: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

terdapat pada ordo-ordo serangga yang primitif, secara umum misalnya Orthoptera

(belalang, kecoa) dan Thysanura (kutu buku). Secara umum dapat diterima bahwa

semua tipe alat mulut serangga yang lain berkembang dari alat mulut pengunyah.

Belalang dan larva Lepidoptera merupakan contoh yang umum untuk serangga-

serangga dengan alat mulut pengunyah. Alat-alat mulut pengunyah secara normal

dikenal dengan mandibula yang sangat tersklerotisasi dan bergerak secara lateral.

Serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah, menggigit dan mengunyah

makanannya.

Alat mulut pengunyah (Gambar 3) secara umum terdiri atas labium,

mandibula, maxilla, labium dan hypopharinx. Labium sering disebut bibir atas,

menutupi/ menyelimuti mandibula, menutup mulut dari depan dan membantu

mendorong makanan ke dalam mulut. Mandibula merupakan sepasang rahang

(jaw) terletak langsung di belakang labrum dan dapat bervariasi dalam ukurannya

pada species. Mandibula tunggal berbentuk piramida dan biasanya sering

tersklerotisasi seluruhnya oleh kutikula dengan gigi-gigi. Mandibula bergerak dan

samping ke samping sambil memperlihatkan fungsi utama mengunyah, memotong

dan melumatkan makanan. Maxilla merupakan sepasang rahang yang kedua,

beruas-ruas (segmen) terletak langsung di belakang mandibula. Masing-masing

maxilla mendukung satu organ seperti perasa yang disebut maxillary. Palpus

maxillary yang berfungsi sebagai suatu organ perasa bentuknya menyerupai

antenna dengan 5 atau 6 ruas. Variasi yang besar dalam struktur palpus maxillary

dan cuping (lobus) terminal rnenyebabkan banyaknya variasi pada maxilla. Maxilla

bergerak dari samping ke samping sambil memegang, memanipulasi, menarik dan

mencicipi makanan yang sedang dimakan. Suatu bangunan tunggal yang disebut

labium merupakan bibir bawah terletak di belakang maxilla. Fungsi utama labium

adalah menutup rongga mulut dari bawah atau belakang dan menarik makanan ke

dalam esophagus. Hypopharinx adalah suatu bangunan yang menyerupai Iidah,

terletak di muka atau atas labium. Serangga-serangga dengan alat mulut

pengunyah secara normal dikenal berdasarkan mandibula dan tidak adanya cucuk

(beak). Weelvils dan scorpionflies merupakan dua perkecualian yang utama.

Bagian depan kepala pada weelvils memanjang ke dalam bentuk suatu moncong

dengan gerakan mandibula ke arah lateral yang lemah/ sedikit terjadi pada ujung

moncong. Kepala pada scorpionflies adalah memanjang secara ventral ke dalam

struktur seperti cucuk juga dengan mandibula yang bergerak ke arah lateral.

Page 5: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Alat mulut pencucuk pengisap

Alat mulut pencucuk pengisap biasanya tampak s

menyerupai tongkat, sering disebut

mencucuk jaringan tanaman ser

dengan alat mulut pencucuk pengisap dijumpai pada ordo Homoptera, Hemiptera,

Anoplura dan Diptera. Bentuk yang pasti keterlibatan struktur dan teknik

memakan pada alat mulut pencucuk pengisap cukup bervariasi dalam beberapa

kelompok.

Alat mulut pencucuk pengisap pada Hemiptera dan Homoptera akan

digunakan pada diskusi lebih lanjut. Cucuk yang menyerupai tongkat pada

Hemiptera dan Homoptera merup

memanjang menyerupai pedang dan berbentuk tabung. Dalam labium

sepasang stylets yang ramping halus menyerupai jarum yang disebut mandibula

dan maxillary stylets. Selama makan, pasangan yang luar (

memotong lubang kecil pada bagian jaringan tanaman, dan pasangan yang dalam

Alat mulut pencucuk pengisap

Alat mulut pencucuk pengisap biasanya tampak seperti cucuk yang

menyerupai tongkat, sering disebut proboscis (Gambar 4) dan diadaptasikan untu

mencucuk jaringan tanaman serta menghisap cairannya. Serangga

dengan alat mulut pencucuk pengisap dijumpai pada ordo Homoptera, Hemiptera,

Anoplura dan Diptera. Bentuk yang pasti keterlibatan struktur dan teknik

memakan pada alat mulut pencucuk pengisap cukup bervariasi dalam beberapa

Alat mulut pencucuk pengisap pada Hemiptera dan Homoptera akan

digunakan pada diskusi lebih lanjut. Cucuk yang menyerupai tongkat pada

Hemiptera dan Homoptera merupakan suatu perluasan labium yang telah menjadi

memanjang menyerupai pedang dan berbentuk tabung. Dalam labium in

sepasang stylets yang ramping halus menyerupai jarum yang disebut mandibula

dan maxillary stylets. Selama makan, pasangan yang luar (mandibula stylets)

memotong lubang kecil pada bagian jaringan tanaman, dan pasangan yang dalam

perti cucuk yang

(Gambar 4) dan diadaptasikan untuk

ta menghisap cairannya. Serangga-serangga

dengan alat mulut pencucuk pengisap dijumpai pada ordo Homoptera, Hemiptera,

Anoplura dan Diptera. Bentuk yang pasti keterlibatan struktur dan teknik-teknik

memakan pada alat mulut pencucuk pengisap cukup bervariasi dalam beberapa

Alat mulut pencucuk pengisap pada Hemiptera dan Homoptera akan

digunakan pada diskusi lebih lanjut. Cucuk yang menyerupai tongkat pada

akan suatu perluasan labium yang telah menjadi

ini terdapat

sepasang stylets yang ramping halus menyerupai jarum yang disebut mandibula

mandibula stylets)

memotong lubang kecil pada bagian jaringan tanaman, dan pasangan yang dalam

Page 6: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

(maxillary stylets) ditancapkan ke dalam lubang tersebut. Pergantian proses-proses

ini, yaitu memotong jaringan tanaman yang diikuti dengan menusukkan maxillary

stylets berlanjut sampai dengan serangga-serangga mencapai jaringan-jaringan

yang berisi cairan yang cocok. Maxillary stylets memegang dan membentuk suatu

saluran ludah dan saluran makanan. Selama proses makan ludah dipompa ke

dalam jaringan tanaman melalui saluran ludah. Ludah ini membantu memudahkan

ekstraksi cairan jaringan tanaman kemudian cairan tanaman ditelan melalui saluran

makanan.

Variasi pada alat mulut

Alat mulut telah berkembang berdasarkan waktu dan beberapa dimodifikasi

untuk siphoning (pipa untuk memindahkan cairan) misalnya pada kupu-kupu dan

ngengat, sponging (menyerap) misalnya pada lalat rumah, atau penggigit-pengisap

pada Iebah. Beberapa serangga tidak makan pada waktu dewasa dan mempunyai

alat mulut sangat tidak berkembang dan tidak berfungsi yang disebut alat mulut

vestigial (tereduksi). Contoh umum serangga dengan alat mulut vestigial misalnya

ngengat ulat sutera.

Thorax (dada)

Merupakan bagian tubuh serangga yang tengah, terdiri atas tiga bagian, yaitu

prothorax (pronotum), mesothorax (mesonotum) dan metathorax (metanotum). Masing-

masing thorax memiliki sepasang kaki. Sebagian besar serangga mempunyai

sepasang sayap yang melekat pada mesothorax dan sepasang sayap yang kedua

melekat pada metathorax. Dua buah spirakulum, yang merupakan lubang luar yang

menyerupai celah dan sistem pernafasan berada pada masing-masing sisi thorax.

Sebuah terletak di antara prothorax dan mesothorax yang lain terletak di antara

mesothorax dan metathorax. Fungsi utama dari thorax ini adalah untuk pergerakan.

Masing-masing ruas thorax terdiri atas empat kelompok utama sklerit, yaitu

notum (dorsal), sternum (ventral) dan sepasang pleura samping (tunggal pleuron).

Masing-masing kelompok sering dibagi ke dalam dua sklerit atau lebih. Suatu sklerit

yang khas ditunjukkan oleh melekatnya awalan yang sebenarnya (misalnya pro, meso,

meta). Dalam kata lain pronotum berhubungan dengan puncak sklerit pada prothorax.

Kaki

Kaki untuk berjalan merupakan bentuk kaki yang umum dari semua tipe yang

akan berkembang lebih lanjut. Masing-masing kaki terdiri atas (Gambar 5) sebuah

Page 7: Struktur Tubuh Serangga.pdf

coxa (ruas pangkal), trochanter (ruas kecil, sering dua ruas, ujung da

ruas kaki pertama yang panjang), tibia (ruas kaki kedua yang panjang), tarsus (satu

sampai lima ruas kecil di bawah t

terdiri atas claw dan satu atau lebih bangunan menyerupai tapak kaki). Serangga

serangga memiliki kaki yang diadaptasikan untuk meloncat, memegang, berenang dan

menggali (Gambar 5). Ciri-ciri pada kak

yang begitu luas oleh karena variasi

jumlah ruas tarsus dan jumlah, bentuk serta letak du

Serangga-serangga yang belum dewasa mungkin memiliki kaki

dideskripsi di atas, mungkin tanpa kaki atau mungkin memiliki kaki

beruas dan lunak, tonjolan-tonjolan abdominal yang tidak beruas

semu (prolegs). Ujung dan kaki semu pada larva Lepidoptera berisi du

(crochets) yang menolong larva atau ulat tersebut melekatkan dirinya pada sutera.

Kaki untuk meloncat (belalang kayu, gangsir, jangk

besar dan kuat), kaki untuk memegang (belalang se

membesar), kaki untuk berenang (Coleopteral Hemiptera yang hidup di air memiliki

tarsus berubah seperti dayung untuk berenang), kaki untuk menggali (orong

memiliki tibia kaki depan membesar).

Sayap

Kebanyakan serangga dewasa memiliki sepasang

terletak secara dorsolateral pada mesothorax dan metathorax. Sayap

digunakan dalam identifikasi serangga sebab mereka bervariasi dalam ju

coxa (ruas pangkal), trochanter (ruas kecil, sering dua ruas, ujung dari coxa), femur (

ruas kaki pertama yang panjang), tibia (ruas kaki kedua yang panjang), tarsus (satu

sampai lima ruas kecil di bawah tibia), dan pretarsus (ruas kaki terakhir, secara normal

terdiri atas claw dan satu atau lebih bangunan menyerupai tapak kaki). Serangga

serangga memiliki kaki yang diadaptasikan untuk meloncat, memegang, berenang dan

ciri pada kaki sering digunakan untuk identifikasi serangga

yang begitu luas oleh karena variasi-vaniasi yang besar dalam ukuran kaki, bentuk,

lah ruas tarsus dan jumlah, bentuk serta letak duri-duri.

serangga yang belum dewasa mungkin memiliki kaki-kaki ya

dideskripsi di atas, mungkin tanpa kaki atau mungkin memiliki kaki-kaki thorax yang

tonjolan abdominal yang tidak beruas-ruas disebut kaki

semu (prolegs). Ujung dan kaki semu pada larva Lepidoptera berisi du

(crochets) yang menolong larva atau ulat tersebut melekatkan dirinya pada sutera.

Kaki untuk meloncat (belalang kayu, gangsir, jangkrik memiliki femur kaki belakang

besar dan kuat), kaki untuk memegang (belalang sembah memiliki tibia kaki depan

kaki untuk berenang (Coleopteral Hemiptera yang hidup di air memiliki

tarsus berubah seperti dayung untuk berenang), kaki untuk menggali (orong

memiliki tibia kaki depan membesar).

Kebanyakan serangga dewasa memiliki sepasang sayap yang membraneus

terletak secara dorsolateral pada mesothorax dan metathorax. Sayap-sayap sering

digunakan dalam identifikasi serangga sebab mereka bervariasi dalam jumlah, ukuran,

coxa), femur (

ruas kaki pertama yang panjang), tibia (ruas kaki kedua yang panjang), tarsus (satu

ibia), dan pretarsus (ruas kaki terakhir, secara normal

terdiri atas claw dan satu atau lebih bangunan menyerupai tapak kaki). Serangga-

serangga memiliki kaki yang diadaptasikan untuk meloncat, memegang, berenang dan

i sering digunakan untuk identifikasi serangga

vaniasi yang besar dalam ukuran kaki, bentuk,

kaki yang telah

kaki thorax yang

ruas disebut kaki

semu (prolegs). Ujung dan kaki semu pada larva Lepidoptera berisi duri-duri kait

(crochets) yang menolong larva atau ulat tersebut melekatkan dirinya pada sutera.

ik memiliki femur kaki belakang

bah memiliki tibia kaki depan

kaki untuk berenang (Coleopteral Hemiptera yang hidup di air memiliki

tarsus berubah seperti dayung untuk berenang), kaki untuk menggali (orong-orong

sayap yang membraneus

sayap sering

lah, ukuran,

Page 8: Struktur Tubuh Serangga.pdf

bentuk, tekstur, venasi dan posisi menggantung pada waktu istirahat. B

serangga seperti lalat hanya merniliki sepasang sayap yang muncul da

sedangkan yang lain misalnya ekor pegas dan

dan ikan perak tidak pernah membentuk sayap, sementara

memiliki nenek moyang bersayap tetapi berkembang ke dalam bentuk

bersayap.

Sayap-sayap serangga adalah unik, karena berkembang sebagai sk

tumbuh keluar dari dinding tubuh serangga sebagai pengganti da

badan sebagaimana pada vertebrata. Sayap

bangunan yang utuh kecuali untuk vena

berlubang yang berisi trachea, darah dan saraf. Sayap memiliki kekuatan teruta

oleh kontraksi otot dan perluasan da

terutama melekat pada sklerit dalam dinding tubuh thorax sebagai pengganti pelekatan

yang langsung dari sayap seperti burung.

Fungsi utama sayap adalah terbang. Sayap depan pada beberapa serangga

misalnya kumbang berkemba

(tunggal: elytron) yang berperanan sebagai baju baja pelindung. Pada kepik, ordo

Hemiptera, bagian pangkal sayap depan adalah menebal dan bagian ujung

membraneus yang disebut hemelytron (jamak: hemelytr

Vena-vena sayap merupakan suatu ciri taksonomis yang penting karena

yang besar dalam sayap serangga. Suatu penggunaan yang luas

menamai vena-vena telah berkembang. Suatu venasi sayap yang umu

pada Gambar 6.

Abdomen

Merupakan bagian posterior tubuh serangga. Abdomen serangga secara umum

terdiri atas sebelas ruas yang agak serupa (uniform) dengan ruas

akhir membentuk alat-alat tubuh

bentuk, tekstur, venasi dan posisi menggantung pada waktu istirahat. B

serangga seperti lalat hanya merniliki sepasang sayap yang muncul dari mesothorax

isalnya ekor pegas dan fleas adalah tidak bersayap. Ekor pegas

dan ikan perak tidak pernah membentuk sayap, sementara fleas dan kutu burung

iki nenek moyang bersayap tetapi berkembang ke dalam bentuk-bentuk tidak

sayap serangga adalah unik, karena berkembang sebagai skleletal yang

dinding tubuh serangga sebagai pengganti dari anggota

pada vertebrata. Sayap-sayap serangga dewasa merupakan

bangunan yang utuh kecuali untuk vena-vena yang merupakan bangunan yang

lubang yang berisi trachea, darah dan saraf. Sayap memiliki kekuatan teruta

oleh kontraksi otot dan perluasan dari thorax. Otot-otot yang rnenggerakkan sayap

erit dalam dinding tubuh thorax sebagai pengganti pelekatan

sayap seperti burung.

Fungsi utama sayap adalah terbang. Sayap depan pada beberapa serangga

misalnya kumbang berkembang menjadi menebal, keras dan menanduk disebut elytra

(tunggal: elytron) yang berperanan sebagai baju baja pelindung. Pada kepik, ordo

iptera, bagian pangkal sayap depan adalah menebal dan bagian ujung

membraneus yang disebut hemelytron (jamak: hemelytra).

vena sayap merupakan suatu ciri taksonomis yang penting karena

yang besar dalam sayap serangga. Suatu penggunaan yang luas terminology

vena telah berkembang. Suatu venasi sayap yang umum diilustrasikan

Merupakan bagian posterior tubuh serangga. Abdomen serangga secara umum

terdiri atas sebelas ruas yang agak serupa (uniform) dengan ruas-ruas yang paling

alat tubuh/ genetalia.

bentuk, tekstur, venasi dan posisi menggantung pada waktu istirahat. Beberapa

mesothorax

adalah tidak bersayap. Ekor pegas

fleas dan kutu burung

bentuk tidak

eletal yang

anggota-anggota

sayap serangga dewasa merupakan

vena yang merupakan bangunan yang

lubang yang berisi trachea, darah dan saraf. Sayap memiliki kekuatan terutama

otot yang rnenggerakkan sayap

erit dalam dinding tubuh thorax sebagai pengganti pelekatan

Fungsi utama sayap adalah terbang. Sayap depan pada beberapa serangga

ng menjadi menebal, keras dan menanduk disebut elytra

(tunggal: elytron) yang berperanan sebagai baju baja pelindung. Pada kepik, ordo

iptera, bagian pangkal sayap depan adalah menebal dan bagian ujung

vena sayap merupakan suatu ciri taksonomis yang penting karena variasi

terminology untuk

diilustrasikan

Merupakan bagian posterior tubuh serangga. Abdomen serangga secara umum

ruas yang paling

Page 9: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Alat-alat tubuh pada abdomen tidak dijumpai

kecuali bangunan-bangunan yang terietak pada abdomen posterior.

Perkecualian yang utama adalah:

(1) Insang pada ruas abdomen serangga

(2) Alat tubuh abdomen yang disebut styli pada Thysaneura.

(3) Alat-alat tubuh abdomen yang disebut colophora, furcula, tenaculum pada ekor

pegas (Collembola).

(4) Kaki semu pada larva-larva Lepidoptera.

Pada serangga-serangga, baik yang jantan maupun yang betina, ruas abdomen

yang paling akhir akan berubah bentuknya (termodifi

genetalia ini dapat digunakan sebagai ciri

kelompok-kelompok serangga, khususnya tingkatan species.

Pada species serangga jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan struktur

genetalia luar. Genetalia yang betina sangat kompleks dengan variasi yang lebih pada

tingkat species daripada struktur serangga yang lain. Pada alat genetalia betina

terdapat ovivositor yang berguna untuk meletakkan telurnya.

B. Struktur Interna Tubuh Serangga

Sistem Pencernaan

Adanya variasi dan keunikan kebiasaan makan pada kebanyakan serangga

mengakibatkan adanya variasi dalam sistem pencernaannya. Pencernaan dan

absorpsi makanan terjadi dalam saluran pencernaan. Secara umum sistem

pencernaan pada serangga dengan alat mulut penggigit dan pengunyah yang paling

sederhana, contoh pada ordo Orthoptera, (Gambar 7). Saluran pencernaan meluas

dan mulut sarnpai ke anus, dibedakan menjadi 3 (tiga) daerah yang berbeda, yaitu

usus depan (fore gut), usus tengah (

Gambar 7. Sistem pencernaan pada serangga

a: alat mulut, b : pharynx, c : esophagus, d : crop, e : proventriculus,

f : gastric caeca, g: ventriculus, h : tubulus maiphigi, i : usus besar, j

alat tubuh pada abdomen tidak dijumpai untuk sebagian besar

bangunan yang terietak pada abdomen posterior.

Perkecualian yang utama adalah:

Insang pada ruas abdomen serangga-serangga mayfly yang belum dewasa.

Alat tubuh abdomen yang disebut styli pada Thysaneura.

lat tubuh abdomen yang disebut colophora, furcula, tenaculum pada ekor

larva Lepidoptera.

serangga, baik yang jantan maupun yang betina, ruas abdomen

yang paling akhir akan berubah bentuknya (termodifikasi) menjadi alat genetalia. Alat

i dapat digunakan sebagai ciri-ciri taksonomi yang bernilai untuk banyak

kelompok serangga, khususnya tingkatan species.

Pada species serangga jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan struktur

etalia luar. Genetalia yang betina sangat kompleks dengan variasi yang lebih pada

tingkat species daripada struktur serangga yang lain. Pada alat genetalia betina

terdapat ovivositor yang berguna untuk meletakkan telurnya.

Serangga

Adanya variasi dan keunikan kebiasaan makan pada kebanyakan serangga

mengakibatkan adanya variasi dalam sistem pencernaannya. Pencernaan dan

absorpsi makanan terjadi dalam saluran pencernaan. Secara umum sistem

rangga dengan alat mulut penggigit dan pengunyah yang paling

sederhana, contoh pada ordo Orthoptera, (Gambar 7). Saluran pencernaan meluas

dan mulut sarnpai ke anus, dibedakan menjadi 3 (tiga) daerah yang berbeda, yaitu

usus depan (fore gut), usus tengah (mid gut), usus belakang (hind gut).

Gambar 7. Sistem pencernaan pada serangga

a: alat mulut, b : pharynx, c : esophagus, d : crop, e : proventriculus,

: gastric caeca, g: ventriculus, h : tubulus maiphigi, i : usus besar, j

untuk sebagian besar serangga

yang belum dewasa.

lat tubuh abdomen yang disebut colophora, furcula, tenaculum pada ekor

serangga, baik yang jantan maupun yang betina, ruas abdomen

kasi) menjadi alat genetalia. Alat

ciri taksonomi yang bernilai untuk banyak

Pada species serangga jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan struktur

etalia luar. Genetalia yang betina sangat kompleks dengan variasi yang lebih pada

tingkat species daripada struktur serangga yang lain. Pada alat genetalia betina

Adanya variasi dan keunikan kebiasaan makan pada kebanyakan serangga

mengakibatkan adanya variasi dalam sistem pencernaannya. Pencernaan dan

absorpsi makanan terjadi dalam saluran pencernaan. Secara umum sistem

rangga dengan alat mulut penggigit dan pengunyah yang paling

sederhana, contoh pada ordo Orthoptera, (Gambar 7). Saluran pencernaan meluas

dan mulut sarnpai ke anus, dibedakan menjadi 3 (tiga) daerah yang berbeda, yaitu

a: alat mulut, b : pharynx, c : esophagus, d : crop, e : proventriculus,

: gastric caeca, g: ventriculus, h : tubulus maiphigi, i : usus besar, j

Page 10: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

: usus kecil, k : rectum, I : usus depan, m : usus tengah, n : usus

belakang

Makanan dikumpulkan dan disiapkan dicerna oleh alat mulut dan kemudian

masuk ke dalam saluran pencernaan. Usus depan dibagi menjadi beberapa bagian

yaitu pharinx, esophagus, crop, proventriculus dan klep usus depan. Usus tengah

terdiri atas gastric caeca dan ventriculus. Usus belakang terdiri atas tubulus malfigi

(malphigian tubules), usus besar (large intestine), usus kecil (small intestine), dan

rectum.

Usus depan merupakan organ penyimpanan namun demikian sejumlah

pelumatan, pencampuran dan pencernaan juga terjadi. Gastric caeca merupakan

tonjolan keluar menyerupai jari pada bagian anterior/ depan usus tengah yang

rnemproduksi digestive juice. Pada ventriculus makanan dicerna dan diabsorpsi.

Tubulus malfigi merupakan tabung excretory pada ujung anterior usus belakang yang

bercabang-cabang ke segala arah. Pada usus kecil dan usus besar makanan dicerna

dan diabsorpsi, dan sisa makanan selanjutnya masuk ke dalam rectum yang bekerja

sebagai pengumpul dan mengepres sisa-sisa makanan yang selanjutnya dikeluarkan

melalui anus berupa butiran-butiran yang disebut frass. Di dalam rectum juga terdapat

fungsi penting, yaitu reabsorpsi air, asam-asam amino dan garam-garam mineral.

Pada semua serangga mempunyai sistem pencernaan yang mengandung mikro

organisme yang terdapat pada usus belakang. Pada sistem pencernaan makanan

dalam usus belakang rayap dan kecoa terdapat simbion yang berupa Protozoa dan

Bakteri yang komplek yang sangat penting untuk pencernaan makanan, terutama

selulosa.

Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah pada serangga, disebut dengan sistem peredaran darah

terbuka, lain halnya pada sistem peredaran darah pada manusia, Vertebrata, burung

dan lain-lain yang mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran

darah pada serangga hanya terdiri atas 2 organ utama, yaitu jantung dan aorta dorsal

(Gambar 8).

Page 11: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Darah masuk ke dalam jantung melalui lubang seperti celah dan selanjutya

dipompa ke depan melalui aorta dorsal ke kepala, selanjutnya darah bergerak secara

bebas dan perlahan-lahan melalui kepala, thorax dan abdomen, mengaliri dan

melumasi ke seluruh anggota tubuh

adanya gerakan peristaltik jantung (tidak dikendalikan oleh syaraf).

Fungsi utama darah adalah mengangkut makanan, sisa

hormon dan satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, sedangkan fungsi

yang lain adalah:

(1) Melumasi bangunan-bangunan interna.

(2) Bertindak sebagai medium hidraulik, misal meluasnya sayap dan munculnya

serangga dewasa dan yang muda.

(3) Proteksi terhadap penyakit

dengan cara: a. pagositosis (penyakit dan lain

dicerna oleh darah), b. enkapsulasi (penyakit dan benda lain diselubungi, dan c.

koagulasi penyakit dan benda lain digumpalkan oleh darah) atau dengan

menutup luka.

(4) Menyediakan (bertindak sebagai) s

metabolisme sisa-sisa makanan pada serangga

kecil.

Suatu lemak tubuh yang merupakan agregasi sel secara bervariasi didistribusi di

dalam darah serangga tergantung pada speciesnya. Sel lemak tubuh ber

sebagai tendon/ gudang makanan, yang berupa bahan

dan merupakan bagian yang penting pada metabolisme intermedier.

Cadangan makanan dalam jumlah yang besar dikumpulkan dalam sel lemak

tubuh selama nimfa terakhir atau ins

metamorfosis sempurna. Bahan

selama stadium pupa tidak makan. Beberapa serangga yang pada waktu dewasa tidak

suk ke dalam jantung melalui lubang seperti celah dan selanjutya

dipompa ke depan melalui aorta dorsal ke kepala, selanjutnya darah bergerak secara

lahan melalui kepala, thorax dan abdomen, mengaliri dan

melumasi ke seluruh anggota tubuh. Pemompaan darah dan jantung ke kepala karena

adanya gerakan peristaltik jantung (tidak dikendalikan oleh syaraf).

Fungsi utama darah adalah mengangkut makanan, sisa-sisa makanan dan

hormon dan satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, sedangkan fungsi

bangunan interna.

Bertindak sebagai medium hidraulik, misal meluasnya sayap dan munculnya

serangga dewasa dan yang muda.

Proteksi terhadap penyakit-penyakit atau benda-benda lain di dalam tubuh

ositosis (penyakit dan lain-lain di dalam tubuh dimakan /

dicerna oleh darah), b. enkapsulasi (penyakit dan benda lain diselubungi, dan c.

koagulasi penyakit dan benda lain digumpalkan oleh darah) atau dengan

Menyediakan (bertindak sebagai) suatu gudang yang sederhana untuk

sisa makanan pada serangga-serangga yang berukuran

Suatu lemak tubuh yang merupakan agregasi sel secara bervariasi didistribusi di

dalam darah serangga tergantung pada speciesnya. Sel lemak tubuh ber

gudang makanan, yang berupa bahan-bahan misalnya lemak, protein

dan merupakan bagian yang penting pada metabolisme intermedier.

Cadangan makanan dalam jumlah yang besar dikumpulkan dalam sel lemak

tubuh selama nimfa terakhir atau instar-instar larva, terutama pada serangga dengan

metamorfosis sempurna. Bahan-bahan ini menyediakan nutrisi dan bahan-bahan baku

selama stadium pupa tidak makan. Beberapa serangga yang pada waktu dewasa tidak

suk ke dalam jantung melalui lubang seperti celah dan selanjutya

dipompa ke depan melalui aorta dorsal ke kepala, selanjutnya darah bergerak secara

lahan melalui kepala, thorax dan abdomen, mengaliri dan

. Pemompaan darah dan jantung ke kepala karena

sisa makanan dan

hormon dan satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, sedangkan fungsi darah

Bertindak sebagai medium hidraulik, misal meluasnya sayap dan munculnya

benda lain di dalam tubuh

lain di dalam tubuh dimakan /

dicerna oleh darah), b. enkapsulasi (penyakit dan benda lain diselubungi, dan c.

koagulasi penyakit dan benda lain digumpalkan oleh darah) atau dengan

uatu gudang yang sederhana untuk

serangga yang berukuran

Suatu lemak tubuh yang merupakan agregasi sel secara bervariasi didistribusi di

dalam darah serangga tergantung pada speciesnya. Sel lemak tubuh berfungsi

bahan misalnya lemak, protein

Cadangan makanan dalam jumlah yang besar dikumpulkan dalam sel lemak

instar larva, terutama pada serangga dengan

bahan baku

selama stadium pupa tidak makan. Beberapa serangga yang pada waktu dewasa tidak

Page 12: Struktur Tubuh Serangga.pdf

makan, menyimpan sel-sel lemak tubuhnya pada sta

nutrisi dan lemak tubuh ini.

Sistem respirasi

Kebutuhan oksigen, transportasinya ke jaringan

pada sebagian besar serangga dikerjak

Sistem-sistem ini oleh beberapa ahli Ilmu Hama dinamakan sistem pernafasan,

sistem tracheal atau sistem ventilasi. Spiraculum merupakan lubang luar pada sistern

respirasi. Suatu serangga yang khas mempunyai sepasang pada mesothorax dan

metathorax dan sepasang pada 8 ruas

masing-masing sisi ruas tubuh serangga dihubungkan dengan sebuah trachea atau

tabung udara yang terletak secara longitudinal (memanjang) sedikit ke dalam

eksoskeleton. Dan 2 batang trachea utama trachea tambahan bercaban

dalam banyak jurusan, menjadi lebih kecil dan lebih meluas sehingga seluruh jaringan

di dalam tubuh serangga dapat dicapainya. Cabang

sangat lembut/ halus disebut tracheolus. Trachea samping beberapa serangga

membesar pada tempat-tempat tertentu untuk membentuk kantong udara yang besar.

Kantong-kantong udara tersebut bertindak sebagai gudang udara untuk membantu di

dalam respirasi.

Sistem ekskresi

Organ-organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adalah tubulus

malfigi. Bahan-bahan sisa metabolisme teruta

asam-asam urea diabsorpsi dan darah oleh tubulus

dilewatkan melalui usus belakang da

untuk memelihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi bahan

sisa dan darah dan melalui pengaturan garam dan keseimbangan air.

sel lemak tubuhnya pada stadium dewasa dan memperoleh

Kebutuhan oksigen, transportasinya ke jaringan-jaringan dan perpindahan

pada sebagian besar serangga dikerjakan oleh spriraculum (stigma) dan trachea.

beberapa ahli Ilmu Hama dinamakan sistem pernafasan,

sistem tracheal atau sistem ventilasi. Spiraculum merupakan lubang luar pada sistern

respirasi. Suatu serangga yang khas mempunyai sepasang pada mesothorax dan

metathorax dan sepasang pada 8 ruas-ruas abdomen yang pertama. Spiraculum pada

masing sisi ruas tubuh serangga dihubungkan dengan sebuah trachea atau

tabung udara yang terletak secara longitudinal (memanjang) sedikit ke dalam

eksoskeleton. Dan 2 batang trachea utama trachea tambahan bercaban

dalam banyak jurusan, menjadi lebih kecil dan lebih meluas sehingga seluruh jaringan

di dalam tubuh serangga dapat dicapainya. Cabang-cabang terminal trachea yang

halus disebut tracheolus. Trachea samping beberapa serangga

tempat tertentu untuk membentuk kantong udara yang besar.

kantong udara tersebut bertindak sebagai gudang udara untuk membantu di

organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adalah tubulus

bahan sisa metabolisme terutama garam-garam natrium dan kalium dan

asam urea diabsorpsi dan darah oleh tubulus ini, ditransportasi dan selanjutnya

dilewatkan melalui usus belakang dan anus. Fungsi utama sistem ekskresi adalah

ihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi bahan

sisa dan darah dan melalui pengaturan garam dan keseimbangan air.

dium dewasa dan memperoleh

jaringan dan perpindahan CO2

trachea.

beberapa ahli Ilmu Hama dinamakan sistem pernafasan,

sistem tracheal atau sistem ventilasi. Spiraculum merupakan lubang luar pada sistern

respirasi. Suatu serangga yang khas mempunyai sepasang pada mesothorax dan

domen yang pertama. Spiraculum pada

masing sisi ruas tubuh serangga dihubungkan dengan sebuah trachea atau

tabung udara yang terletak secara longitudinal (memanjang) sedikit ke dalam

eksoskeleton. Dan 2 batang trachea utama trachea tambahan bercabang-cabang

dalam banyak jurusan, menjadi lebih kecil dan lebih meluas sehingga seluruh jaringan

cabang terminal trachea yang

halus disebut tracheolus. Trachea samping beberapa serangga

tempat tertentu untuk membentuk kantong udara yang besar.

kantong udara tersebut bertindak sebagai gudang udara untuk membantu di

organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adalah tubulus

garam natrium dan kalium dan

i, ditransportasi dan selanjutnya

anus. Fungsi utama sistem ekskresi adalah

ihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi bahan-bahan

Page 13: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Sistem syaraf

Sistem syaraf sentral yang umum pada serangga terdiri atas sebuah otak yang

terletak pada bagian dorsal di

mengedarkannya ke saluran makanan dan ganglion

ventral yang saling dihubungkan untuk membentuk tali syaraf ventral.

Syaraf-syaraf meluas dan otak dan tali

tubuh. Syaraf-syaraf melakukan informasi dan organ

eksoskeleton kepada ganglion yang melahirkan suatu impuls gerak yang mengalir ke

otot-otot tertentu. Organ-organ perasa mi adalah sangat canggih (sophisticated) dan

biasanya membangkitkan gairah hanya dengan satu tipe stimulus yang khas, misalnya

mekanis, khemis, pendengaran dan visual! gambaran.

Sistem reproduksi

Sebagian besar serangga berbiak secara biseksual, tetapi beberapa serangga

berbiak dengan parthenogenesi

pembuahan. Sistem reproduksi jantan yang umum (Gambar 11) terletak pada

abdomen posterior terakhir dan biasanya terdiri atas sepasang testes, sejumlah tabung

dan kelenjar accessory. Fungsi sistem reproduksi jantan

menyimpan dan menyampaikan (men

umum (Gambar 11) juga terletak pada abdomen posterior terakhir dan biasanya terdin

atas sepasang ovarium, sejumlah tabung dan vagina.

Fungsi sistem reproduksi betina adalah memproduksi teIur, menyimpan telur dan

sperma, sebagai bidang atau tempat untuk pembuahan dan ovivosisi telur yang telah

dibuahi. Ada perbedaan-perbedaan yang cukup nyata pada beberapa sistem

reproduksi pada serangga.

Sistem syaraf sentral yang umum pada serangga terdiri atas sebuah otak yang

terletak pada bagian dorsal di dalam kepala sepasang penghubung yang

mengedarkannya ke saluran makanan dan ganglion-ganglion yang terletak secara

ventral yang saling dihubungkan untuk membentuk tali syaraf ventral.

syaraf meluas dan otak dan tali-tali syaraf ventral ke berbagai

syaraf melakukan informasi dan organ-organ perasa yang terletak pada

eksoskeleton kepada ganglion yang melahirkan suatu impuls gerak yang mengalir ke

organ perasa mi adalah sangat canggih (sophisticated) dan

biasanya membangkitkan gairah hanya dengan satu tipe stimulus yang khas, misalnya

mekanis, khemis, pendengaran dan visual! gambaran.

Sebagian besar serangga berbiak secara biseksual, tetapi beberapa serangga

berbiak dengan parthenogenesis yaitu dengan telur yang berkembang tanpa

pembuahan. Sistem reproduksi jantan yang umum (Gambar 11) terletak pada

abdomen posterior terakhir dan biasanya terdiri atas sepasang testes, sejumlah tabung

dan kelenjar accessory. Fungsi sistem reproduksi jantan adalah memproduksi,

menyimpan dan menyampaikan (men-deliver) sperma. Sistem reproduksi betina yang

umum (Gambar 11) juga terletak pada abdomen posterior terakhir dan biasanya terdin

atas sepasang ovarium, sejumlah tabung dan vagina.

si betina adalah memproduksi teIur, menyimpan telur dan

sperma, sebagai bidang atau tempat untuk pembuahan dan ovivosisi telur yang telah

perbedaan yang cukup nyata pada beberapa sistem

Sistem syaraf sentral yang umum pada serangga terdiri atas sebuah otak yang

dalam kepala sepasang penghubung yang

ganglion yang terletak secara

tali syaraf ventral ke berbagai bagian

organ perasa yang terletak pada

eksoskeleton kepada ganglion yang melahirkan suatu impuls gerak yang mengalir ke

organ perasa mi adalah sangat canggih (sophisticated) dan

biasanya membangkitkan gairah hanya dengan satu tipe stimulus yang khas, misalnya

Sebagian besar serangga berbiak secara biseksual, tetapi beberapa serangga

s yaitu dengan telur yang berkembang tanpa

pembuahan. Sistem reproduksi jantan yang umum (Gambar 11) terletak pada

abdomen posterior terakhir dan biasanya terdiri atas sepasang testes, sejumlah tabung

adalah memproduksi,

deliver) sperma. Sistem reproduksi betina yang

umum (Gambar 11) juga terletak pada abdomen posterior terakhir dan biasanya terdin

si betina adalah memproduksi teIur, menyimpan telur dan

sperma, sebagai bidang atau tempat untuk pembuahan dan ovivosisi telur yang telah

perbedaan yang cukup nyata pada beberapa sistem

Page 14: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Sistem endokrin

Sistem syaraf dan sistem endokr

serangga. Sistem syaraf terutama terlibat dengan penyesuaian yang cepat terhadap

perubahan lingkungan, sementara sistem endokrin mengatur proses

lambat dan lebih panjang, misa

Hormon

Pengertian dasar tentang hormon serangga adalah penting karena suatu

hormon, rnisalnya juvenil hormon mungk

mengelola serangga hama. Hormon merupakan

dalam darah serangga dan suatu organ yang khusus. Hormon

oleh darah ke dalam semua daerah tubuh (suatu) serangga. Hor

mempengaruhi atau mengaktifkan organ

fisiologis. Ada 3 macam hormon, yaitu hormon otak (brain hormone), hormon ganti kulit

(molting hormone) dan hor

perkembangan serangga. Sel

hormon otak yang diakumulas

darah hormon otak mengaktifkan glandula protoraxis yang kemudian mensekresikan

hormon ganti kulit yang disebut ecdy sone. Ecdysone memprakarsai pertumbuhan,

perkembangan dan ganti kulit

mensekresi hormon juvenil yang bekerja bersama

mengatur pertumbuhan yang cepat dan perkembangan serangga. Fungsi utama

ecadysone adalah untuk secara periodis mempengaruhi gan

hormon terutama menentukan tipe ganti ku

apabila juvenil hormon dalam kulit adalah renda

(tanpa metamorfosis, metamorfosis tidak sederhana dan

gradual) berubah menjadi stadium dewasa sedangkan serangga

metamorfosis sempurna berubah menjadi stadium pupa kemudian menjadi stadium

Sistem syaraf dan sistem endokrin rnengkoordnasi aktivitas berbagai organ pada

serangga. Sistem syaraf terutama terlibat dengan penyesuaian yang cepat terhadap

perubahan lingkungan, sementara sistem endokrin mengatur proses-proses yang lebih

ih panjang, misalnya pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.

Pengertian dasar tentang hormon serangga adalah penting karena suatu

hormon mungkin menjadi alat yang potens

mengelola serangga hama. Hormon merupakan substansi kimia yang disekresikan ke

serangga dan suatu organ yang khusus. Hormon-hormon in

oleh darah ke dalam semua daerah tubuh (suatu) serangga. Hormon-hormon tersebut

mempengaruhi atau mengaktifkan organ-organ khusus yang lain atau proses

fisiologis. Ada 3 macam hormon, yaitu hormon otak (brain hormone), hormon ganti kulit

rmon juvenil, yang mengendalikan pertumbuhan dan

perkembangan serangga. Sel-sel neuro sekretori dalam otak serangga mensekresi

rmon otak yang diakumulasi di dalam corpus cardiaca, apabila dilepaskan dalam

darah hormon otak mengaktifkan glandula protoraxis yang kemudian mensekresikan

hormon ganti kulit yang disebut ecdy sone. Ecdysone memprakarsai pertumbuhan,

i kulit/perubahan bentuk pada serangga. Corpora allata

mensekresi hormon juvenil yang bekerja bersama-sama dengan ecdysone untuk

mengatur pertumbuhan yang cepat dan perkembangan serangga. Fungsi utama

cara periodis mempengaruhi ganti kulit, sedangkan juven

hormon terutama menentukan tipe ganti kulit. Ganti kulit pada suatu nimfa terjad

la juvenil hormon dalam kulit adalah rendah/ tidak ada, maka serangga

orfosis tidak sederhana dan metamorfosis sederhana atau

gradual) berubah menjadi stadium dewasa sedangkan serangga-serangga dengan

a berubah menjadi stadium pupa kemudian menjadi stadium

aktivitas berbagai organ pada

serangga. Sistem syaraf terutama terlibat dengan penyesuaian yang cepat terhadap

proses yang lebih

nya pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.

Pengertian dasar tentang hormon serangga adalah penting karena suatu

alat yang potensial dalam

substansi kimia yang disekresikan ke

ini diangkut

hormon tersebut

au proses-proses

fisiologis. Ada 3 macam hormon, yaitu hormon otak (brain hormone), hormon ganti kulit

il, yang mengendalikan pertumbuhan dan

otak serangga mensekresi

dalam corpus cardiaca, apabila dilepaskan dalam

darah hormon otak mengaktifkan glandula protoraxis yang kemudian mensekresikan

hormon ganti kulit yang disebut ecdy sone. Ecdysone memprakarsai pertumbuhan,

perubahan bentuk pada serangga. Corpora allata

sama dengan ecdysone untuk

mengatur pertumbuhan yang cepat dan perkembangan serangga. Fungsi utama

ti kulit, sedangkan juveniI

t pada suatu nimfa terjadi

tidak ada, maka serangga-serangga

metamorfosis sederhana atau

serangga dengan

a berubah menjadi stadium pupa kemudian menjadi stadium

Page 15: Struktur Tubuh Serangga.pdf

dewasa. Di samping mempengaruhi (l)

(2) tipe diapause serangga dan p

misal perkembangan telur (ovari), pembentukan kuning telur di dalam telur,

pematangan pada serangga dewasa.

Feromon

Merupakan substansi kimia yang disekresikan ke

suatu individu yang rnempe

sama. Feromon berkaitan dengan banyak fungsi perilaku, misalnya perilaku seksual,

ovivosisi, peranan peringatan dan pertahanan, merakit dan membentu

mengikuti tanda serta tipe-tipe komunikasi yang lain pada serangga

Feromon seksual biasanya diproduksi dala

suatu species dan dipancarkan untuk rnendatangkan respon perilaku dan jenis

yang berlawanan untuk tujuan

dalam jumlah yang sangat sedikit (10

atau senyawa campuran. Feromon seksual dapat dilepaskan oleh yang betina, yang

jantan atau keduanya betina dan jantan dan bervariasi berdasarkan species. Walaupun

demikian feromon seksual yang diproduksi oleh betina urnumnya bertindak sebagai

penarik seks yang diproduksi oleh jantan berfungsi sebagai perangsang seks

(aphrodisiucts). Feromon-feromon seksual

species. Betina-betina pada kebanyakan species dalam ordo Lepidoptera dan

Coleoptera memancarkan feromon seksual. Pelepasan feromon seksual merupakan

suatu proses yang komplek, melibatkan pemata

perawan, waktu dari hari periode kawin, periode penyinaran, suhu, kecepatan angin

dan intensitas cahaya. Species

dewasa. Di samping mempengaruhi (l) tipe ganti kulit, juvenil hormone juga me

rangga dan penting untuk (3) berbagai proses-proses r

misal perkembangan telur (ovari), pembentukan kuning telur di dalam telur,

atangan pada serangga dewasa.

Merupakan substansi kimia yang disekresikan ke dalam suatu Iingkungan oleh

ngaruhi perilaku individu yang lain pada spesies yang

sama. Feromon berkaitan dengan banyak fungsi perilaku, misalnya perilaku seksual,

ovivosisi, peranan peringatan dan pertahanan, merakit dan membentuk agregasi dan

tipe komunikasi yang lain pada serangga-serangga sosial.

Feromon seksual biasanya diproduksi dalam glandula khusus oleh satu jenis kelamin

suatu species dan dipancarkan untuk rnendatangkan respon perilaku dan jenis

yang berlawanan untuk tujuan-tujuan kawin. Feromon seksual secara biologis aktif

jumlah yang sangat sedikit (10-14 mg) dan mungkin terdiri atas senyawa tunggal

atau senyawa campuran. Feromon seksual dapat dilepaskan oleh yang betina, yang

jantan atau keduanya betina dan jantan dan bervariasi berdasarkan species. Walaupun

demikian feromon seksual yang diproduksi oleh betina urnumnya bertindak sebagai

penarik seks yang diproduksi oleh jantan berfungsi sebagai perangsang seks

feromon seksual ini biasanya adalah sangat khas dalam

betina pada kebanyakan species dalam ordo Lepidoptera dan

Coleoptera memancarkan feromon seksual. Pelepasan feromon seksual merupakan

suatu proses yang komplek, melibatkan pematangan seksual dan umur betina yang

periode kawin, periode penyinaran, suhu, kecepatan angin

dan intensitas cahaya. Species-species Lepidoptera dan Coleoptera betina yang

juga mengatur

s reproduksi,

misal perkembangan telur (ovari), pembentukan kuning telur di dalam telur,

dalam suatu Iingkungan oleh

garuhi perilaku individu yang lain pada spesies yang

sama. Feromon berkaitan dengan banyak fungsi perilaku, misalnya perilaku seksual,

k agregasi dan

serangga sosial.

glandula khusus oleh satu jenis kelamin

suatu species dan dipancarkan untuk rnendatangkan respon perilaku dan jenis kelamin

tujuan kawin. Feromon seksual secara biologis aktif

mg) dan mungkin terdiri atas senyawa tunggal

atau senyawa campuran. Feromon seksual dapat dilepaskan oleh yang betina, yang

jantan atau keduanya betina dan jantan dan bervariasi berdasarkan species. Walaupun

demikian feromon seksual yang diproduksi oleh betina urnumnya bertindak sebagai

penarik seks yang diproduksi oleh jantan berfungsi sebagai perangsang seks

i biasanya adalah sangat khas dalam

betina pada kebanyakan species dalam ordo Lepidoptera dan

Coleoptera memancarkan feromon seksual. Pelepasan feromon seksual merupakan

ngan seksual dan umur betina yang

periode kawin, periode penyinaran, suhu, kecepatan angin

species Lepidoptera dan Coleoptera betina yang

Page 16: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

melepaskan feromon seksual melaui proses yang rumit, pada dasarnya dapat

dijelaskan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

(1) Mengaktifkan serangga-serangga jantan species sama yang sedang

beristirahat

(2) Orientasi serangga jantan menuju sumber feromon;

(3) Hubungan-hubungan variasi perilaku kisaran pendek yang disebut courtship

yang menstimulasi betina untuk kawin.

Feromon seksual betina secara normal diproduksi di dalam glandula yang

terletak di dalam abdomen yang dilepaskan oleh betina ke udara dan dipindahkan oleh

aliran angin untuk tujuan kawin. Seekor jantan yang berada pada aliran angin dan yang

betina merasakan bau lewat chemoreceptor pada antennanya menjadi aktif dan

kemudian terbang dalam pola zig-zag melawan jurusan datangnya angin dan sumber

feromon. Pola penerbangan ini terjadi karena yang jantan bergerak/ membelok ke kiri

dan ke kanan untuk tetap dalam gradien bau. Serangga jantan berhenti terbang

dengan pola tersebut di atas selanjutnya menggunakan indera-indera yang lain

misalnya penglihatan untuk melokalisasi yang betina sebagaimana serangga jantan

tersebut mencapai areal dengan konsentrasi tinggi yang dekat dengan serangga

betina. Courtship dan kawin secara normal diatur oleh tanda dengan isyarat

komunikasi kisaran pendek, misal visual, taktil (rabaan) atau mekanisme pendengaran

sejauh dengan tanda tanpa isyarat-isyarat komunikasi feromon seksual kisaran

panjang. Informasi yang rinci tentang feromon serangga dalam program pengelolaan

hama menggunakan feromon merupakan alat yang efektif untuk survei dan teknik

pengendalian.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Serangga Telur

Bentuk-bentuk telur dan tempat yang cocok untuk peneluran (ovivosisi) dapat

sangat bervariasi dari satu species ke species yang lain. Serangga-serangga tertentu

meletakkan telurnya secara tunggal, sedangkan banyak serangga yang lain, misalnya

ngengat Tussock dan ngengat ulat tenda (Tent) maupun belalang sembah (Mantidae)

meletakkan massa telur yang terdiri atas ratusan butir. Banyak weevil, sawflies (Iebah)

dan kumbang kulit menyimpan telurnya di dalam jaringan tanaman. Kumbang May dan

belalang meletakkan telurnya di dalam tanah. Serangga-serangga air secara normal

menyimpan telurnya di dalam air, tetapi telur-telur tersebut sering dilekatkan pada

berbagai tipe substrat. Serangga-serangga parasit, misalnya lebah-lebah ichneumon

dan beberapa lalat Tachinid, secara normal meletakkan telurnya dalam atau pada

Page 17: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

inang yang cocok (suitable), sedangkan lalat Tachinid yang lain melekatkan telurnya

pada dedaunan yang biasa dimakan oleh serangga inang (host) yang rnengkonsumsi

daun tersebut, yaitu ulat atau belalang. Serangga betina dan kebanyakan species

serangga meletakkan telur, tetapi lalat Flesh dan banyak Aphids melahirkan anak-

anaknya.

Species-species utama menghasilkan individu jantan dan betina dengan telur-

telur yang dibuahi pada seekor betina dewasa oleh satu atau lebih jantan dewasa. ini

merupakan reproduksi bi-seksual. Individu-individu dan beberapa species berkembang

dan telur-telur yang tidak dibuahi, ini merupakan reproduksi pantenogenesis. Telur-

telur yang tidak dibuahi dan satu betina dewasa mungkin menghasilkan keturunan

(offspring) jantan atau betina seluruhnya atau anakan (serangga muda) dan kedua

jenis kelamin. Banyak lebah parasit menghasilkan jantan semua dan telur-telur yang

tidak dibuahi. Aphids tertentu, weevils dan sawflies dengan populasi betina secara

eksklusif selalu bereproduksi secara partenogenesis. Pantenogenesis selektif yang

lanjut (advance) tersebut adalah keturunan yang dapat dihasilkan secara sungguh-

sungguh apabila kondisi Iingkungan adalah cocok untuk pertumbuhan dan

perkembangan dan stadium sebelum dewasa (muda). Walaupun demikian keturunan

tersebut secara genetic adalah identik dengan induk, namun kurang mampu terhadap

tantangan/ kesempatan. Species-species Aphids tertentu memiliki kelebihan

(advantages) pada kedua tipe reproduksi dengan pergantian generasi keturunan yang

berasal dan telur yang dibuahi dan tanpa dibuahi.

Pertumbuhan

Setelah menetas, serangga-serangga muda yang kecil makan dan tumbuh

sesuai ukurannya di dalam eksoskeleton yang terbatas. Eksoskeleton merupakan

suatu jaringan yang mengeras, secara relatif tidak elastis, tidak hidup dan tidak

tumbuh. Serangga-serangga mudah melepaskan eksoskeleton tua dan membentuk

eksoskeleton yang lain (di dalamnya) sehingga memungkinkan serangga muda untuk

menjadi lebih besar ukurannya. Proses ini disebut ganti kulit (molting) dan sebagian

besar serangga berganti kulit 4 sampai 8 kali.

Tiap tingkatan di dalam ganti kulit disebut satu instar. Contoh instar pertama

adalah antara menetas dan ganti kulit pertama, instar kedua adalah ganti kulit pertarna

dan kedua, dan seterusnya. Jurnlah instar bervariasi berdasarkan species, tetapi

biasanya sama di dalam species. Suhu, kelembaban, kualitas dan kuantitas makanan,

kepadatan populasi dan jenis kelamin dapat berpengaruh terhadap jumlah instar.

Page 18: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

Ngengat gypsy jantan atau betina secara normal memiliki 6 atau 7 instar, tetapi karena

melimpah (crowded) dan kelaparan dapat menyebabkan jumlah instar menjadi

bervariasi dari 5 sarnpai 9. Kebanyakan species serangga tidak ganti kulit setelah

mencapai stadium dewasa.

Metamorfosis

Ada perubahan yang nyata dalarn ukuran, bentuk dan habitat antara yang muda

dan stadium dewasa pada kebanyakan serangga. Istilah metamorfosis berhubungan

dengan perubahan bentuk selama perkembangan. Beberapa kelompok serangga tidak

mengalami metamorfosis, kelompok yang lain berkembang melalui metamorfosis tidak

sempurna, gradual/ bertingkat atau metamorfosis sempurna. Penggolongan empat tipe

metamorfosis ini tidak diterima oleh semua ahli Ilmu Hama dan sejumlah pengarang

hanya membedakan menjadi dua tipe, yaitu metamorfosis sederhana (yang meliputi

tiga tipe pertama) dan metamorfosis sempurna.

(1) Tanpa metamorfosis

Tanpa metamorfosis termasuk species yang tanpa/ sangat sedikit

perubahan dalam bentuk dan individu setelah menetas. Ekor pegas (Collembola),

Thysanura, Protura dan Diplura merupakan contoh-contohnya. Serangga-serangga

ini tidak memiliki sayap dan celah sayap (calon sayap). Kebanyakan adalah

berukuran kecil dan dijumpai pada tanah atau sisa-sisa (bahan) organik. Kurang

dan 1 % dan species-species serangga yang telah dideskripsi tidak mengalami

metamorfosis.

(2) Metamorfosis tidak sempurna

Serangga dengan metamorfosis tidak sempurna muncul dari telur sebagai

naiads (jentik-jentik) muda, yang berkembang menjadi dewasa. Beberapa ahli Ilmu

Hama menggunakan istilah nimfa untuk semua serangga muda dengan

metamorfosis tidak sempurna atau metamorfosis bertingkat/ gradual. Naiads

adalah hidup di air (aquatik) dan memiliki insang. Naiads cukup berbeda dan yang

dewasa, yang merupakan serangga darat dan tanpa insang. Mayflies, dragonflies,

damseiflies (capung) dan sioneflies merupakan contoh species serangga dengan

metamorfosis tidak sempurna. Kurang dan 1 % dan species serangga yang telah

dideskripsi merupakan kategori ini.

(3) Metamorfosis bertingkat/ gradual

Serangga-serangga dengan metamorfosis bertingkat terutama adalah hidup

di darat (terrestrial). Nimfa-nimfa muda dan dewasa menghuni habitat yang sama

Page 19: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

dan makan pada makanan yang sama. Ada suatu perubahan bertingkat dalam

ukuran dan proporsi tubuh dan suatu perkembangan bertingkat dan sayap dan

struktur genetalia dan satu ganti kulit ke berikutnya (instar). Belalang, rayap,

psocids, kutu-kutu pencucuk-pengisap, Thrips, kepik, Aphids dan scales

merupakan contoh-contoh species serangga yang mengalami tipe perkembangan

ini. Kurang dan 1 % dan semua species serangga yang telah dideskripsi memiliki

metamorfosis bertingkat.

(4) Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna terjadi pada ordo-ordo serangga yang lebih lanjut

(advance). Serangga-serangga dengan metamorfosis sempuma berkembang dari

satu telur menjadi larva, dan larva ke pupa dan akhirnya dari pupa ke seekor

dewasa. Semua pertumbuhan yang nyata dan perkembangannya dihasilkan dan

larva yang makan. Stadium pupa tidak makan, merupakan stadium transformasi

(peralihan). Serangga dewasa makan, berbiak dan memencar di dalam lingkungan.

Dalam beberapa species dengan metamorfosis sempurna, stadium dewasa

makan inang yang sama seperti larva, yang lain makan pada inang yang berbeda, dan

beberapa bertahan pada nutrisi yang disimpan dalam lemak tubuh selama stadium

larva. Metamorfosis sempurna mengurangi kompetisi terhadap makanan di antara

larva dan dewasa dan species yang sama sebab habitat yang cocok terhadap stadium

perkembangan larva rnungkin tidak sesuai untuk stadium dewasa, dan sebaliknya.

Contoh larva kumbang May dijumpai di dalam tanah dan makan akar banyak macam

tanaman yang berbeda, serangga-serangga ini menjadi pupa di dalam tanah,

sedangkan serangga dewasa makan daun-daun pohon untuk memelihara nilai statik

metabolisme yang cukup dan juga untuk mernperoleh makanan tambahan untuk

pemasakan telur-telur dan sperma. Kumbang May dewasa kawin dan menyebar dan

yang betina meletakkan telur.

D. Ciri-ciri Penyesuaian Diri pada Serangga

Serangga merupakan jenis organisme yang paling banyak di dalarn dunia

binatang. Mereka sering muncul dalam jumlah yang besar dan dijumpai di hampir

semua habitat yang ditemui. Beberapa ciri-ciri penyesuaian diri yang paling penting

dari serangga adalah:

(1) Eksoskeleton

(2) Metamorfosis sempurna

(3) Sayap yang fungsional

Page 20: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

(4) Berukuran kecil

(5) Struktur yang dapat menyesuaikan din! penyesuaian din struktur

(a) Kebiasaan makan yang berbeda-beda

(b) Tak bergerak dan diapause

(c) Menyebar dan migrasi

(6) Potensi reproduksi yang tinggi

(7) Mekanisme pertahanan untuk menjauhi rnusuh-rnusuh alarninya

Ciri-ciri penyesuaian diri eksoskeleton dan metamorfosis sempurna telah

dibicarakan. Presentasi secara garis besar dari ciri-ciri yang lain adalah sebagai

berikut.

Sayap fungsional

Nilai penyesuaian dan sayap-sayap fungsional merupakan suatu faktor

utama yang membantu dominasi serangga dalam begitu banyak habitat yang

berbeda-beda. Terbang biasanya meningkatkan kesempatan serangga terhadap

kemampuan bertahan dan menyebar (survival dan dispersal). Hal demikian

memungkinkan serangga untuk meningkatkan kisaran makan dan kawin dan

meningkatkan habitat yang menjadi tidak cocok dan rnenyediakan suatu

mekanisme penting untuk menghindari musuh-musuh alaminya.

Ukuran kecil

Eksoskeleton membatasi ukuran serangga. Serangga harus ganti kulit

untuk tumbuh dan eksoskeleton adalah begitu sangat lunak setelah ganti kulit.

Serangga-serangga darat memelihara bentuknya selama dan dengan segera

setelah ganti kulit dengan kekuatan jaringan yang lunak dan/ atau dengan inflasi

ruang udara dalam beberapa serangga yang lebih besar. Teknik ini adalah cocok

untuk organisme kecil, tetapi organisme yang lebih besar akan kolaps selama

proses ganti kulit.

Kebanyakan serangga adalah berukuran kurang dari 50 mm dan yang

banyak kurang dari 5 mm. Ukuran kecil mengijinkan siklus hidup yang lebih pendek

sebab waktu yang pendek (sedikit) diperlukan untuk mencapai kematangan.

Serangga-serangga berukuran kecil memungkinkan mereka makan banyak tipe

makanan tambahan dan juga meningkatkan jumlah habitat dan pelindung yang

dapat disediakan (diperoleh). Dalam banyak kasus, sumber-sumber makanan ini

dari habitat mungkin kecil (sempit) dan tersebar. Tersedianya banyak habitat kecil

dan tersebar meningkatkan kesempatan individu melarikan diri menghindar dari

Page 21: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

musuh-musuh alaminya. Keadaan yang paling merugikan dari ukuran kecil adalah

peningkatan yang nyata proporsi luas/ permukaan tubuh terhadap volume tubuh,

yang mungkin kelihatan untuk membuat kehidupan daratan tidak mungkin untuk

binatang-binatang berkulit tipis karena qosien evaporasi yang tinggi. Walaupun

demikian eksoskeleton membantu menghambat proses pengeringan.

Penyesuaian diri struktur

Selama evolusi serangga, banyak struktur telah terjadi adaptasi untuk

fungsi-fungsi maupun habitat yang berbeda. Modifikasi alat mulut, antenna, kaki,

sayap dan sistem respirasi adalah contoh penting dan penyesuaian diri struktur ini

telah dibicarakan lebih awal pada bab mi.

(1) Perilaku keanekaragaman makan

Alat mulut yang termodifikasi telah berkembang dalam serangga-serangga

yang mempersiapkan mereka untuk bertahan pada substansi makanan yang

beranekaragam. Perilaku keanekaragaman makan serangga adalah sering

digunakan untuk mengelompokkannya pada istilah umum, misalnya pemakan

tumbuhan (herbivora), pemakan bangkai (scavenger), omnivora, predator dan

parasit. Istilah ini digunakan pula untuk mendeskripsikan binatang-binatang yang

lain. Herbivora atau pemakan tumbuhan adalah binatang yang makan tanaman.

Scavenger adalah binatang yang makan tumbuhan mati atau binatang mati,

vegetasi yang membusuk atau kotoran binatang. Istilah omnivora berhubungan

dengan binatang yang makan pada dua atau lebih tipe makanan, termasuk bahan-

bahan dan binatang dan tumbuhan. Predator menyerang dan memakan binatang

yang lain, biasanya membunuh secara cepat. Parasit adalah suatu organisme yang

hidup (sebagian dan sikius hidupnya) pada atau di dalam tubuh organisme hidup

yang lain.

(2) Tak bergerak dan diapause

Banyak serangga bertahan pada kondisi yang jelek (tidak cocok), misalnya

periode-periode suhu rendah atau tinggi dan kekurangan air atau makanan,

dengan memasuki keadaan dorman. Tak bergerak merupakan tipe paling

sederhana dari sifat dorman. ini adalah suatu tanggapan yang bersifat sementara

(temporal) terhadap kondisi jelek yang mendadak/ datang dengan segera

(misalnya suhu rendah). Serangga selanjutnya terus berkembang secepat kondisi

yang cocok/ menguntungkan (misalnya suhu panas) mulai lagi. Diapause adalah

penahanan perkembangan yang diinduksi oleh faktor-faktor tertentu di dalam

kondisi yang Iebih lanjut dan jelek. Penahanan perkembangan benlangsung untuk

Page 22: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

beberapa waktu setelah kondisi jelek lewat/ telah berlalu. Ada dua tipe diapause,

yaitu obligat dan fakultatif. Diapause obligat adalah secara genetis dikontrol dan

mempengaruhi setiap individu dan masing-masing genenasi di dalam satu species

tanpa memperhatikan kondisi lingkungan. Serangga-serangga dengan satu

generasi tiap tahun dan kebanyakan (sebagian besar) serangga-serangga yang

hidup di daerah 4 musim (temperate) telah mengembangkan diapause obligat.

Diapause fakultatif mungkin atau tidak terjadi pada suatu individu atau populasi

yang ada dari suatu species, dan tergantung seluruhnya dari kondisi lingkungan

yang berlaku (umum) selama stadium tingkatan kritis dan perkembangannya.

Contoh : banyak Aphids memiliki siklus dengan beberapa generasi

parthenogenesis terus-menerus diikuti oleh generasi seksual (kawin) dan diapause

stadium telur sepanjang musim dingin diinduksi oleh kondisi musim dan periode

penyinaran.

Faktor-faktor yang paling umum menginduksi diapause pada serangga

adalah periode penyinaran, suhu, fisiologi yang berhubungan dengan itu dan

kualitas makanan inang. Diapause secara normal diakhiri oleh suhu, kelembaban

udara dan periode penyinaran. Walaupun diapause serangga terjadi pada seluruh

stadium/ tingkat perkembangan, masing-masing species memiliki satu tingkat

diapause yang khas, dan kebanyakan serangga memasuki diapause dalam

stadium telur atau pupa. Diapause telah mengijinkan serangga-serangga untuk

hidup dalam area (tempat) yang kurang cocok (sesuai) untuk selama periode

tertentu dan suatu tahun. Diapause merupakan penyesuaian diri dalam rasa, yaitu:

(a) Yang menjamin (memastikan) bahwa stadium aktif hanya ada selama

periode yang paling cocok untuk berkembang dan bertahan;

(b) Yang mensikronkan siklus hidup dengan ritme musiman dan lingkungan;

(c) Yang mensikronkan munculnya dewasa, yang pada gilirannya meningkatkan

kesempatan menemukan jodoh, dan

(d) Yang meningkatkan distribusi geografis.

(3) Menyebar dan migrasi

Pergerakan acak atau mengarah dari serangga bervariasi berdasarkan

species. Mobilitas adalah penting untuk makan dan bertahannya serangga-

serangga hutan dan pohon pelindung dalam Iingkungan baru. Gerakan/

perpindahan serangga dapat dipisahkan dalam 3 kategori, yaitu memencar,

menyebar dan migrasi. Memencar adalah perpindahan lokal di dalam area yang

cocok (favorable). Menyebar adalah gerakan/ perpindahaan individual menjauh

Page 23: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

dan area yang secara normal cocok ke lain areal, yang mungkin atau tidak cocok

untuk bertahan. Migrasi adalah perpindahan searah dan satu areal yang cocok ke

areal yang lainnya. Pergerakan merupakan suatu bagian reguler dan penyesuaian

diri dan biologi untuk sebagian besar individu di dalam suatu species individual.

Semua serangga bergerak dengan memencar dan menyebar kadang-kadang

selama siklus hidupnya, tetapi migrasi terjadi pada lebih sedikit species serangga.

Banyak contoh pemencaran dan penyebaran serangga disajikan pada buku ini,

contoh: ulat kantong, ulat-ulat berbulu, Aphids, scales. Beberapa contoh serangga

yang bermigrasi adalah kupu-kupu Monarch Danaus piexippus (Linneaus), locust

padang pasir, nyamuk betina, kumbang buas Convergen Hippoderinis convergens

Guerin - Meneville. Migrasi kumbang buas konvergen diuraikan berikut. Selama

bulan Mei dan Juni dewasa muda kumbang buas konvergen migrasi dan tempat

makannya di Central Valley California untuk melewati musim dingin di pegunungan

Sierra Nevada. Kumbang ini kembali pada bulan Februari - Maret berikutnya untuk

berbiak dan makan di Central Valley.

Ciri-ciri penyesuaian diri utama dan pemencaran dan migrasi serangga

adalah:

(a) Suatu mekanisme untuk menjauhi/ melarikan diri dan lingkungan yang

menjadi tidak cocok,

(b) Menyebar ke habitat lain, dan

(c) Kolonisasi dan habitat yang cocok.

Potensi reproduksi yang tinggi

Potensi reproduksi serangga tergantung kepada:

(1) Keperidian (fertility) yaitu jumlah telur yang diletakkan oleh betina,

(2) Panjangnya siklus hidup, dan

(3) Rasio jantan - betina (sex-ratio).

Suatu jumlah potensi reproduksi sendirian tidak rnenunjukkan besarnya

populasi species, tetapi hanya rnenunjukkan rata-rata/ laju perkembangan apabila

kondisi lingkungan adalah cocok untuk species tersebut. Di bawah kondisi

lingkungan yang cocok, satu atau lebih faktor-faktor tersebut di atas dapat

menghasilkan individu suatu species dalam jumlah besar. Waktu yang diperlukan

untuk sempurnanya satu generasi sangat bervariasi berdasarkan species.

Kebanyakan serangga di Amerika Seriikat dan Kanada memproduksi satu generasi

dalam satu tahun. Beberapa kumbang yang lebih besar, capung dan ngengat di

Page 24: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

bagian utara Amerika Serikat dan di Kanada mungkin memerlukan 2 - 3 tahun

untuk menyempurnakan hidup mereka, cicada-cicada yang muncul periodik

memerlukan 13 - 17 tahun untuk menyempurnakan siklus hidupnya tergantung

pada lokasi. Serangga-serangga lain, seperti banyak kumbang kulit di daerah

bagian selatan Amerika Serikat mungkin memproduksi 6 sampai 8 generasi per

tahun. Serangga-serangga tertentu misalnya lalat buah, beberapa serangga

gudang, dan lalat rumah mungkin menyempurnakan siklus hidupnya kurang dan 2

minggu dan memproduksi lebih dan 25 generasi setiap tahun. Rasio jantan-betina

kebanyakan serangga kira-kira 1:1, namun demikian beberapa serangga memiliki

sebuah rasio jantan-betina yang cenderung satu jenis kelamin.

Mekanisme pertahanan untuk menjauhi musuh-musuh alami

Setiap species serangga mempunyai bermacam-macam rnusuh alami.

Mekanisme pertahanan yang dikembangkan oleh serangga untuk bertahan hidup

adalah banyak dan sangat menarik. Beberapa tipe mekanisme pertahanan penting

adalah (1) perilaku, (2) morfologik, (3) kimiawi, (4) penggunaan pelindung dan (5)

pola warna perlindungan. Species secara individu rnungkin menggunakan satu,

beberapa atau semua mekanisme pertahanan ini untuk menjauhi musuh-musuh

alami.

(1) Pertahanan perilaku

Sering serangga-serangga akan menghindar dari musuh alami dengan jalan

merayap, terbang, meloncat atau menjatuhkan diri. Penggerek daun (leafhopper)

sering merayap secara cepat ke sisi cabang sebaliknya dan bersembunyi. Seekor

nyamuk atau lalat rumah terbang secara sederhana menjauh dari seekor musuh

alami. Banyak ngengat Noctuidae dan Geometridae mendeteksi rangsangan

ultrasonik yang dikeluarkan oleh kelelawar pemakan serangga untuk menentukan

tempat serangga-serangga yang terbang malam hari dan menjauh dengan

membuat gerakan (manuver) rnenghindar, misalnya gerakan zig-zag dan kekuatan

menyelam. Belalang meloncat menjauh dari musuh-musuh alami, sementara

banyak weevil dan ulat melarikan diri dengan cara menjatuhkan diri. Beberapa

serangga, misalnya ulat jengkal dan ulat-ulat yang lain benpura-pura mati dan

tinggal tidak bergerak apabila diganggu, mereka sering rnenyerupai sebuah

ranting. Sedikit belalang Katididae dan Mantidae mengambil satu posisi

mengancam apabila menjumpai seekor musuh.

Page 25: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

(2) Pertahanan morfologik

Banyak struktur telah diuraikan dalam bab ini. Contoh struktur yang

menyajikan tujuan ganda termasuk pertahanan serangga adalah alat mulut

mengunyah, eksoskeleton yang keras pada banyak serangga, kaki untuk

memegang pada belalang sembah, penyengat pada lebah dan tawon tanah

(wasps) dan cerci yang menyerupai pinset pada Earwigs. Namun demikian struktur/

bangunan misalnya duri, taji dan rambut (setae) merupakan struktur pertahanan

utama. Duri dan rambut-rambut pada banyak Lepidoptera pemakan daun sering

tidak enak atau menyebabkan iritasi terhadap musuh alami.

(3) Pertahanan kimiawi

Pertahanan kimiawi sering dikelompokkan ke dalam sekresi penolak

(repellent) dan bisanya tidak beracun yang disuntikkan ke dalam tubuh

penyerangnya. Serangga-serangga menggunakan strategi pertahanan kimiawi,

secara normal bertumpu pada:

(a) Pengalaman yang tidak enak sebelumnya dan musuh alaminya dengan

berniat menipu;

(b) Mekanisme misalnya bahan kimia yang tidak enak (distaseful) di dalam

tubuhnya, pelepasan bau jijik, atau penyuntikan suatu racun ke dalam tubuh

musuh alami dengan alat penyengat, duri atau rambut;

(c) Musuh alami mengenal serangga di masa lalu sehingga karena itu

pengalaman yang tidak menyenangkan dihindari;

(d) Warna cerah yang dengan mudah dikenal oleh musuh alaminya.

Kebanyakan kumbang buas dan kupu Monarch jarang diserang oleh musuh

alami karena cairan tubuhnya adalah tidak enak. Suatu contoh klasik yang

melibatkan kupu Monarch yang menghasilkan glikosida penderita jantung (cardiac)

dan makanan pada tumbuhan gulma susu (milkweed). Glikosida cardiac

dikonsentrasikan dalam sayap-sayap dewasa. Burung-burung yang makan kupu

Monarch tidak mati, tetapi muntah karena bahan kimia yang tidak enak. Mereka

dengan segera belajar untuk menjauhi kupu Monarch dan kupu-kupu lain seperti

raja muda Basilarchia archipus (Chapman) yang menyerupainya. Kumbang

tertentu dan kepik penyengat memancarkan bau yang menjijikkan apabila

diganggu. Serangga-serangga lain melepaskan cairan iritasi atau melepas sekresi

berminyak yang menjerakan banyak musuh alami.

Page 26: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

(4) Menggunakan pelindung atau penutup

Bagian-bagian tanaman, seresah daun, tanah, karang dan kotak-kotak dan

tenda-tenda yang dibangun oleh serangga-serangga menawarkan perlindungan

terhadap banyak serangga. Banyak serangga-serangga hutan dan pohon

pelindung yang umum dijumpai di dalam jaringan tanaman, misalnya epidermis

daun, batang, tunas, biji atau kayu. Kebanyakan kumbang penjelajah pengelana

dan banyak ekor pegas (spring tail) dijumpai di dalam tanah atau seresah daun.

Serangga-serangga lain bersernbunyi di bawah karang. Ulat kantong membangun

sebuah kantong atau kotak luar dan berbagai bahan tanaman. Kebanyakan ulat

tenda, ulat penganyam (websworm) dan banyak ulat Tortricidae membangun

pelindung, misalnya tenda anyaman yang menyelimuti daun atau menggulung

daun. Serangga sosial misalnya sernut, lebah dan rayap membangun sarang yang

rumit yang sering dijumpai di dalam tanah. Tipe pelindung yang berbeda ini

menyediakan sebuah perlindungan dari musuh-musuh alaminya.

(5) Pola warna perlindungan

Pola warna perlindungan pada serangga sering dikelompokkan ke dalam

pewarnaan tersembunyi, pewarnaan peringatan, pewarnaan menipu dan rnimikri.

Serangga-serangga dengan pewarnaan tersembunyi sering disebut pewarnaan

sembunyi atau kamoflase (tipuan), berpadu/ bercampur dengan lingkungannya

atau mirip suatu obyek tertentu dan alam lingkungannya yang secara tidak normal/

umum dimakan. Contoh-contoh serangga yang berpadu dengan baik ke dalam

lingkungan hutan adalah ulat yang mirip dengan daun atau dedaunan, Walking

stick (belalang tongkat berjalan) yang mirip dengan cabang/ tunas, ngengat yang

mirip dengan kulit pohon dan ngengat-ngengat dewasa/ masak kawin yang mirip

dengan daun-daun mati. Penggerek batang (treehoppers) yang mirip duri-duri dan

ulat Lepidoptera yang mirip dengan kotoran burung, merupakan contoh-contoh

serangga yang mirip dengan obyek-obyek yang tidak enak dimakan. Serangga-

serangga dengan pewarnaan peringatan sering bewarna cerah dan tidak menarik

selera (enak) atau bersifat racun terhadap musuh alami. Serangga-serangga ini,

misalnya Iebah dan ulat yang tidak menarik selera, umumnya adalah aktif pada

siang hari, dijumpai pada tempat-tempat terbuka, dengan sering-sering terpadu

dalam bentuk agregat. Beberapa serangga yang berwarna yang rnemperdaya

memiliki bola mata yang besar (large eyespots) misalnya ngengat-ngengat tertentu

yang tampak seperti sepasang mata vertebrata, yang lain memiliki bola mata atau

perluasan seperti antenna dekat akhir ujung sayap atau pada akhir atau ujung

Page 27: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

posterior abdomen. Bola mata yang besar atau tonjolan-tonjolan menakuti musuh-

musuh alami atau menarik perhatian rnusuh alami untuk suatu perlindungan yang

lebih atau porsi yang kurang enak dari tubuh serangga.

Mimikri Batesian dan Mulerian merupakan dua tipe mimikri yang umum.

Dalam mimikri Batesian suatu species terlindung yang tidak menyenangkan atau

enak adalah dipalsukan oleh satu atau Iebih serangga, yaitu serangga-serangga

enak yang tidak terlindungi (mimics). Suatu contoh klasik mimikri Batesian adalah

ngengat Monarch sebagai model yang tidak menyenangkan dan kupu raja muda

sebagai mimics yang rnenyenangkan. Contoh umum yang lain adalah ngengat

bersayap terang (bersih), lalat syrphid, kepik reduviid yang mimics, lebah tanah

(wasps) tertentu. Pada mimikri Mullerian (beberapa yang tidak berhubungan/

bersangkut paut), spesies yang tidak menyenangkan/ enak terjadi dalam areal

yang sama memperoleh perlindungan yang lebih oleh kemiripan satu dengan yang

lain. Suatu musuh alami belajar setelah beberapa pengalaman yang jelek untuk

menjauhi semua serangga dengan pola-pola tertentu. Banyak kupu, lebah dan

lebah tanah merupakan contoh mimikri Mullerian.

Tidak satupun ciri-ciri penyesuaian dari serangga yang telah dideskripsi

tidak dapat dicoba untuk menjadi faktor penting dalam evolusi dan begitu banyak

species dan suatu populasi yang banyak dan banyak species. Banyak kombinasi

dan ciri-ciri di atas dan faktor-faktor lain menghasilkan situasi sekarang ini.

Beberapa serangga tidak membuat aktivitas tentang ciri-ciri penyesuaian diri

tertentu. Untuk contohnya, metamorfosis sempurna tidak terjadi pada dua per tiga

dan ordo-ordo serangga. Seluruh ordo-ordo serangga misalnya fleas (kutu buku

lepisma), kutu-kutu pengunyah dan kutu-kutu pengisap memiliki nenek moyang

dengan sayap tetapi telah berkembang menjadi bentuk tidak bersayap.

Rangkuman

Struktur tubuh serangga dan fungsinya secara umum dapat dipelajari dengan

menggunakan model struktur tubuh serangga yang paling sederhana, yaitu Belalang

kayu (Valanga nigricornis Burm.). Struktur eksterna tubuh serangga terdiri atas ruas-

ruas dan dapat dibedakan menjadi bagian kepala, bagian dada dan bagian abdomen.

Pada masing-masing bagian tubuh tersebut terdapat alat/ organ yang khas dan

memiliki nilai taksonomis. Struktur internal tubuh serangga meliputi alat pencernaan,

sistem peredaran darah, sistem pernafasan (respirasi), sistem syaraf, sistem

reproduksi, hormon dan feromon. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan dan

Page 28: Struktur Tubuh Serangga.pdf

Universitas Gadjah Mada

perkembangan serangga. Ada 3 macam hormon, yaitu hormon otak, hormon ganti kulit

dan hormon juvenil. Sedangkan feromon mengatur aktivitas agregasi dan seksual pada

serangga tertentu. Serangga secara umum mengalami metamorfosis yang diikuti

dengan ganti kulit dan dikendalikan oleh hormon. Ganti kulit akan terjadi apabila

hormon juvenil dalam kulit rendah/ tidak ada. Serangga memiliki ciri-ciri rnudah

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan menjauhi musuh-musuh alaminya.

Latihan

1. Gambar sistem pencernaan pada serangga Belalang kayu, sebutkan bagian-

bagiannya dan jelaskan fungsi masing-masing bagian dan sistem pencernaan

tersebut.

2. Gambar sistem peredaran darah pada serangga Belalang kayu, Jelaskan sistem

peredaran darah tersebut dan jelaskan pula fungsi darah serangga.

3. Serangga pada umumnya mengalami metamorfosis. Apa yang disebut

metamorfosis tersebut, sebutkan 4 (empat) macam metamorfosis pada serangga

dan jelaskan secara singkat disertai contohnya.

4. Selanjutnya uraikan secara singkat proses terjadinya metamorfosis pada serangga.

5. Apa yang disebut feromon dan jelaskan secara singkat mekanisme bekerjanya

feromen seksual pada serangga dan ordo Coleoptera.

Daftar Pustaka

Coulson, R. N. and J. A. Witter, 1984. Forest Entomology. Ecology and Management.

A Wiley-Interscience Pub’ication. John Wiley and Sons. New York-Chichester-

Brisbane-Toronto-Singapore. Chapter : Insect Structure and Function.