suhu tubuh dan respirasi

Upload: yuniwahyuningsih

Post on 03-Jun-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    1/28

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    I. RESPIRASI

    Dalam proses kehidupan, tiap-tiap makhluk hidup pastilah memerlukan energi

    untuk melakukan aktiftas dan bertahan hidup. Energi itu sendiri kita dapati dari

    proses oksidasi yang mengambil oksigen dari lingkungan sekitar. Selain untuk

    proses oksidasi untuk menghasilkan sumber energi, oksigen juga dibutuhkan oleh

    sel-sel tubuh secara kontinu untuk menghasilkan ATP yang akan digunakan untuk

    aktifitas sel. Dalam proses pembakaran energi akan dihasilkan zat-zat sisa

    metabolisme tubuh salah satunya karbondioksida (CO2). Karbondioksida tersebut

    harus dikeluarkan dari sel atau dalam tubuh agar menjaga keseimbangan asam-basa

    melalui proses respirasi.

    Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa gabungan aktifitas berbagai

    mekanisme yang berperan dalam proses suplai O2ke seluruh sel tubuh dan

    pembuangan CO2. Proses penghisapan O2disebut inspirasi dan proses pengeluaran

    CO2ke atmosfer disebut ekspirasi . Istilah pernafasan, yang lazim digunakan,

    mencangkup dua proses ; pernafasan luar (eksterna); serta pernafasan dalam

    (interna). Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas (paru) dan sebuah

    pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi ini terdiri atas dinding dada ; otot-otot

    pernafasan, yang memperbesar dan memperkecil ukuran rongga dada ; pusat

    pernafasan di otak yang mengendalikan otot pernafasan ; serta jarak dan syaraf

    yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan. (Ganong, William

    F. ; 621 )

    II. SUHU TUBUH

    Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah total panas yang

    diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke

    lingkungan luar yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.

    Skala tubuh terdiri dari celcius, farenheit, kelvin dan reamur.

    Mekanisme kehilangan panas bisa melalui radiasi, konduksi, konveksi,

    dan evaporasi.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    2/28

    2

    B.

    RUMUSAN MASALAH

    I. Rumusan masalah Suhu Tubuh

    a.

    Apakah yang di maksud suhu tubuh itu?

    b. Apa sajakah skala-skala suhu tubuh?

    c. Bagaimana anatomi fisiologi suhu tubuh?

    d. Bagaimana mekanisme kehilangan panas serta proses peningkatan dan

    penurunan suhu tubuh?

    e. Faktor apa saja yang mempengaruhi suhu tubuh?

    f.

    Bagaimana cara kerja pengukuran suhu tubuh?

    g. Di mana sajakah letak pengukuran suhu tubuh?

    h. Apa saja suhu tubuh abnormal dan bagaimana gambarannya?

    II. Rumusan masalah Respirasi

    a. Apakah yang dimaksud respirasi itu?

    b.

    Bagaimana anatomi fisiologi respirasi dan mekanisme respirasi?

    c.

    Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi?

    d. Bagaimana cara kerja menghitung pernafasan?

    e.

    Apa sajakah macam-macam volume respirasi?

    f. Apa saja gangguan-gangguan respirasi?

    C.

    TUJUAN

    a. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang suhu tubuh

    b.

    Menambah pengetahuan tentang mekanisme perubahan suhu tubuh

    c.

    Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi suhu tubuh serta

    gangguan suhu suhu tubuh

    d. Mengetahui tentang respirasi, anatomi fisioligi respirasi, mekanisme

    respirasi, macam-macam respirasi dan gangguan-gangguan pada

    respirasi.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    3/28

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    4/28

    4

    1.3 Fisiologi Suhu Tubuh

    Pernafasan di atur oleh sistem saraf yaitu :

    1. Korteks seribri

    Berperan mengatur napas yang bersifat volunter sehingga kita

    dapat mengatur dan menahan napas,misalnya saat kita berbicara

    atau makan.

    2.

    Medulla Oblongata

    Ada di otak dan berperan dalam pernafasan spontan atau otomatis.

    3. Pons

    Ada 2 pusat :

    a)Pusat apneutik : ada di formasio retikularis pons bagian bawah,dan

    mengoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan

    rangsang impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.

    b)Pusat Pneumotaksis : terletak di pons bagian atas, dan fungsinya membatasi

    durasi inspirasi,tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi

    menjadi halus dan teratur,proses ekspirasi berjalan secara teratur pula.

    Suhu tubuh bersifat hamper konstan. Suhu bervariasi harian (diurnal) 1-3. Suhu

    tubuh terendah terdapat di pagi hari. Dan meningkat pada waktu sore atau malam

    .

    Semakin rendah jika semakin dekat dengan permukaan tubuh dan itulah yang

    diukur. Suhu di pusat tubuh (body core) lebih tinggi daripada suhu permukaan

    tubuh

    Suhu tubuh pada orang yang ssama mempunyai perbedaan jika diukur dari area

    tubuh yang berbeda

    Suhu tubuh kurang stabil pada anak-anak.

    Suhu tubuh berlebihan menimbulkan stres pada organ-organ tubuh yang vital.

    1.4 Mekanisme Suhu Tubuh

    Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak

    anatara hemisfer serebral, mengontrol suhu tubuh. Suhu yang nyaman

    adalah pada saat system panas beroprasi hipotalamus merasakan

    perubahan ringan pada suhu tubuh, hipotalamus anterior mengontrol

    pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontrol produksi

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    5/28

    5

    panas. Bila sel saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi

    set point maka inpuls akan dikirim untuk menurunkan suhu tubuh.

    Mekanisme pengeluaran panas termasuk berkeringat,

    fasodilatasi atau pelebaran pebuluh darah dan hambatan produksi

    panas. Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan

    untuk meningkatkanpengeluaran panas. Jika hipotalamus posterior

    merasakan suhu tubuh lebih rendah dari set point maka mekanisme

    konservasi panas bekerja vasokontriksi (penyemitan) pembuluh darah

    mengurangi aliran darah kekulit dan extermitas. Kompensasi produksi

    panas dostimulasi melalui kontraksi otot volunteer dan getaran atau

    menggigil pada otot. Bila vasokontriksi tidak efektif dalam

    pencegahan tambahan pengeluaran panas, tubuh mulai menggigil.

    Lesi atau trauma pada hipotalamus atau korda spinalis yang

    membawa pesan hipotalamus dapat menyebabkan perubahan yang

    serius pada control suhu.

    # Mekanisme kehilangan dan pembentukan suhu tubuh

    Kulit Reseptor perifer Hipotalamus ( poterior dan anterior )

    Preoptika hipotalamus Nervus eferent Kehilangan dan

    pembentukan panas.

    a.Radiasi

    Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam

    bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang

    dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20

    mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke

    segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan

    panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanismekehilangan panas.

    Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian

    besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu

    udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan

    kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran

    panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara

    baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.

    b.KonduksiKonduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung

    kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses

    kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhandengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    6/28

    6

    karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar

    langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan

    dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses

    perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.

    c.Evaporasi

    Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasiperpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami

    evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58

    kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme

    evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini

    menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12

    16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena

    evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus

    melalui kulit dan system pernafasan.

    Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan,

    panas hilang melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika suuhu

    lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh memperoleh suhu darilingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-

    satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.

    Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh,

    sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur ) merupakan suhu

    yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh

    dan proses kehilangan panas tubuh dari lingkungan.

    d.KonveksiPerpindahan panas melalui aliran udara/ air.

    Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :

    Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C

    Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5C

    Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40C

    Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C

    1.5 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh

    Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal

    tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :

    1. Exercise: semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat

    15 x, sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20 xdari basal ratenya.

    2. Hormon: Thyroid (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah

    pengatur pengatur utama basal metabolisme rate.

    Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon

    pertumbuhan dapat meningkatkan metabolisme rate 5-15%.

    3. Sistem syaraf: selama exercise

    1.6 Cara mengukur suhu tubuh

    Alat dan bahan :

    1.

    Termometer yang sesuai

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    7/28

    7

    2. Larutan sabun

    3. Larutan desinfektan

    4.

    Air bersih

    5. Bengkok

    6. Tisu

    7.

    Vaselin

    8. Buku catatan suhu

    9. Sarung tangan

    Prosedur kerja

    Langkah rasional

    1.

    Kaji tanda dan gejala perubahan suhu

    dan faktor yang mempengaruhinya.

    Tanda dan gejala fisik mengindikasikan

    perubahan suhu abnormal. Memungkinkan

    anda mengkaji penyebab perubahan.

    2.

    Ketahui aktivitas pasien sebelumnya

    yang dapat mempengaruhi ketepatan

    pengukuran. Jika klien baru saja

    selesai merokok atau makan tunggu

    20-30 m3nit sebelum mengukur suhu

    oral.

    Merokok,bernafas,dan makan lewat mulut

    menyebabkan suhu oral yang palsu

    3.

    Tentukan alat dan lokasi pengukuransuhu yang sesuai untuk klien.

    Dipilih berdasarkan kelebihan dankekurangan tiap lokasi. Gunakan termometer

    sekali pakai untuk klien yang diisolasi.

    4. Jelaskan lokasi pengukuran suhu dan

    pentingnya mempertahankan posisi

    sebelum suhu di ukur.

    Klien biasanya ingin mengetahui prosedur

    pengukuran dan harus diingatkan untuk tidak

    melepas termometer terlalu cepat.

    5.

    Bersihkan tangan terlebih dahulu. Mengurangi transmisi mikroorganisme

    6. Bantu klien mengambil posisi untuk

    pengukuran suhu.

    Memastikan kenyamanan dan ketepatan

    pengukuran

    7. Lakukan pengukuran

    1. Pemeriksaan suhu oral dengan

    termometer elektronik:a.

    Gunakan sarung tangan bersih.

    b. Lepas pembungkus termometer

    dari unit pengisian baterai.

    Masukkan tangkai probe oral ke

    unit termometer. Jangan menekan

    tombol ejection.

    c.

    Sarungkan plastik penutup probe

    Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol

    ejection melepas penutup probe plastik dari

    tangkai probe.

    Mencegah transmisi mikroorganisme.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    8/28

    8

    ke tangkai probe sampai terpasang

    baik.

    d.

    Minta klien untuk membuka

    mulut,letakkan probe termometer

    di bawah lidah dalam kantung

    sublingual posterior sampaiketengah rahang bawah

    e. Minta klien untuk menahan probe

    termometer dengan bibir tertutup.

    f.

    Biarkan termometer sampai

    terdengar sinyal yang

    menandakan pengukuran lalu

    angkat termometer.

    g.

    Tekan tombol ejection untuk

    membuang plastik penutup.

    h. Kembalikan probe termometer ke

    posisi penyimpanana pada unitperekam.

    i.

    Lepas sarung tangan. Bersihkan

    tangan

    j. Kembalikan termometer ke

    pengisi baterai.

    2. Pemeriksaan suhu rektal

    dengan termometer elektronik:a. Pasang tirai. Atur posisi sims

    dengan kaki menekuk kaki bagian

    atas. Bukan pakaian bawah pasien

    b.

    Gunakan sarung tangan bersih.

    c. Lepas pembungkus termometer

    dari unit pengisian baterai.

    Masukkan tangkai probe oral ke

    unit termometer. Jangan menekan

    tombol ejection.

    d.

    Sarungkan plastik penutup probe

    ke tangkai probe sampai terpasang

    baik.

    e.

    Berikan lubrikan padatisu.benamkan penutup probe ke

    dalam lubrikan mencapai 2,5-

    3,5cm untuk dewasa.

    f. Dengan tangan lainnya,buka

    bokong untuk melihat anus. Minta

    klien bernafas lambat dan rileks.

    g. Masukkan probe ke dalam anus.

    Dan jangan di paks.

    h. Biarkan termometer sampai

    terdengar sinyal yang

    menandakan pengukuran laluangkat termometer dari anus.

    Panas dari pembuluh superfisial di kantung

    sublingual menghasilkan pengukuran suhu.

    Pertahankan posisi tepat termometer saat

    pengukuran.

    Untuk mendapatkan hasil yang akurat.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Posisi menyimpan akan melindungi tangkai

    probe.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Mempertahankan daya baterai.

    Menghargai privasi klien. Membuat nyaman.

    Buka area anus untuk penempatan

    termometer

    Melindungi perlindungan saat terpajan pada

    benda yang di cemari cairan tubuh.

    Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol

    ejection melepas penutup probe plastik dari

    tangkai probe.

    Mencegah transmisi mikroorganisme.

    Lubrikan mengurangi trauma terhadapmukosa rektum saat memasukkan

    termometer. Tisu menghindari kontaminasi

    sisa lubrikan pada wadah.

    Anus dibuka untuk memasukkan termometer.

    Merilekskan spingter anus untuk pemasukan

    yang lebuh mudah.

    Memastikan pajanan yang cukup terhadap

    pembuluh darah di dinding rektum.

    Untuk mendapatkan hasil yang akurat.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    9/28

    9

    i.

    Tekan tombol ejection untuk

    membuang plastik penutup.Lap

    tangkai probe dengan kapas

    alkohol,terutama pada daerah

    penutup yang berhubungan

    dengan probe.k. Kembalikan probe termometer ke

    posisi penyimpanana pada unit

    perekam.

    l.

    Lap area anus dengan tisu lembut

    untuk membersihkan lubrikan dan

    feses lalu buang tisu. Bantu klien

    untuk mengatur posisi nyaman

    m.

    Lepas sarung tangan. Bersihkan

    tangan

    n. Kembalikan termometer ke

    pengisi baterai.

    3. Pemeriksaan suhu aksila

    dengan termometer elektronik:

    a. Pasang tirai. Atur posisi supinasi

    atau duduk. Buka pakaian pada

    area bahu dan lengan.

    b. Lepas pembungkus termometer

    dari unit pengisian baterai.

    Masukkan tangkai probe oral ke

    unit termometer. Jangan menekan

    tombol ejection.

    c. Sarungkan plastik penutup probe

    ke tangkai probe sampai terpasang

    baik.

    d. Angkat lengan klien menjauhi

    tubuhnya,periksa lesi kulit dan

    keringat yang berlebihan.

    Letakkan termometer ke tengah

    aksila dan letakkan lengan didada

    klien.

    e.

    Biarkan termometer sampaiterdengar sinyal yang

    menandakan pengukuran lalu

    angkat termometer dari aksila.

    f. Tekan tombol ejection untuk

    membuang plastik penutup.Lap

    tangkai probe dengan kapas

    alkohol,terutama pada daerah

    penutup yang berhubungan

    dengan probe.

    g. Kembalikan probe termometer ke

    posisi penyimpanana pada unitperekam.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Posisi menyimpan akan melindungi tangkai

    probe.

    Menyediakan kenyamanan dan hiegene diri.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Mempertahankan daya baterai.

    Menghargai privasi klien. Membuat nyaman.

    Buka area aksila untuk penempatan

    termometer.

    Pengisian untuk tenaga baterai. Tombol

    ejection melepas penutup probe plastik dari

    tangkai probe.

    Mencegah transmisi mikroorganisme.

    Mempertahankan posisi probe yang tepat

    terhadap pembuluh darah aksila.

    Untuk mendapatkan hasil yang akurat.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Posisi menyimpan akan melindungi tangkai

    probe.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    10/28

    10

    h.

    Lepas sarung tangan. Bersihkan

    tangan.

    i.

    Kembalikan termometer ke

    pengisi baterai.

    Menyediakan kenyamanan dan hiegene diri.

    Mengurangi transmisi mikroorganisme.

    Mempertahankan daya baterai.

    1.7 Cara kerja menghitung pernafasan

    Persiapan alat:

    Jam tangan dengan jarum penunjuk detik.

    Pena dan buku catatan.

    Jangan memberitahu klien bahwa perawat akan menghitung

    frekuensi pernafasan

    Pastikan Klien dalam posisi nyaman duduk lebih baik.

    Rasional: Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafas

    cepat.

    Menghitung pernafasan dengan menghitung turun naiknya dada

    sambil memegang pergelangan tangan.

    Rasional: Memegang tangan pasien bisa mencegah perubahankecepatan pernafasan, karena merasa diamati

    Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali

    ekspirasi)

    Rasional: Menjamin hitungan mulai dengan siklus pernafasan

    normal.

    Hitung frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh

    Rasional: Menjamin hasil perhitungan lebih akurat

    Sambil menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan:

    dangkal, dalam atau normal, apakah irama normal

    Rasional: Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan

    khusus / status penyakit.Catat hasil pada bagan. Laporkan adanya tanda perubahan pernafasan

    Rasional: Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada

    kondisi pasien.

    Pertimbangan Pediatrik.

    Mengejutkan / membangunkan bayi untuk mengukur RR dapat

    meningkatkan frekuensi pernafasan tidak benar.

    Bisa dilihat/ di observasi RR pada saat berbaring tenang dengan dada

    / abdomen tidak ditutup selimuti.

    Pertimbangan Geriatri

    Orang dewasa normalnya bernafas 12 sampai dengan 20x / mnt.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    11/28

    11

    Peningkatan usia dapat diikuti dengan peningkatan frekuensi

    pernafasan karena peningkatan kekakuan dinding dada.

    1.8 Letak pengukuran suhu tubuh

    - Letak pengukuran suhu tubuh : oral, rektal, aksila, membran

    timpani, esofagus.

    - Letak pengukuran suhu tubuh dibagi menjadi 2, yaitu :

    Tempat pengukuran suhu inti : rektum, membran timpani, arteri, dan

    arteri polmuner

    -Tempat pengukuran suhu permukaan : kulit, aksila, dan oral

    Di oral 370C, di rektal 37,50C, di aksila 36,50C.

    Pengukuran suhu tubuh adalah dengan menggunakan alat yang

    bernama Thermometer.

    Macam-macam Thermometer :

    -

    Thermometer digital- Thermometer air raksa

    - Thermometertahanan

    - Thermometer volume tetap

    1.9 Suhu tubuh abnormal

    A. Hiperpireksia / demamterjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk

    mempertahankan kecepatan pengeluaran kelabihan produksi panas,

    yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal.Pola demam :

    Terus-menerus : tingginya menetap lebih dari 24 jam bervariasi10- 20.

    Intermitten : demam memuncak secara berseling dengan suhu

    normal. Suhu berubah normal paling sedikit sekali dalam 24 jam.

    Remitten : demam memuncak dan suhu turun tanpa kembalike tingkat suhu normal.

    Relaps : periode episode demam diselingi dengan tingkat

    suhu normal. Episode demam dan normotermia dapat memanjang

    lebih dari 24 jam.

    B. Hipertermia

    Hipertermia adalah meningkatnya suhu inti tubuh hingga 40C

    pada suhurectal atau lebih tinggai lagi. Hal ini dapat terjadi :

    Jika seseorang terpapar suhu eksternal yang tinggi.

    Dalam keadaan cedera yang serius seperti luka bakar

    Ketika terdapat kerusakan pusat pengendalian suhu dalam otak

    Bila infeksi

    C. Hipertermia malignan

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    12/28

    12

    Adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi

    panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-

    obatan anastitik tertentu.

    D. Heat stroke

    Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan

    dengan suhu tinggi yang dapat mempengaruhi mekanisme

    pengeluaran panas.klien yang berisiko termasuk yang masih sangat

    muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular,

    hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Tanda dan gejala heat

    stroke adalah gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram

    otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinesia. Tanda lain yabg

    paling penting adalah kulit yang hangat dan kering. Penderita heat

    stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat

    dan malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih

    besar dari 40,5C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari

    semua organ tubuh.

    Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang

    setinggi 45C, takikardia dan hipotensi. Otak merupakan organ

    yang lebih dahulu terkena karena sensitivitasnya terhadap

    keseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut, klien menjadi

    tidak sadar pupil tidak reaktif. Terjadi kerusakan neurologis yang

    permanen kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai.

    E. Hipotermia

    Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap

    dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memroduksi

    panas.

    Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti :

    Rangan : 33-36

    Sedang : 30-33

    Berat : 27-30

    Sangat berat :

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    13/28

    13

    Terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama

    beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35C, klien

    mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi,

    dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4C,

    frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah akan turun. Kulit

    menjadi sianotik. Jika hipotermia terus berlangsung, klien akan

    mengalami disritmia jantung, kehilangan kesadaran, dan tidak

    respon terhadap stimulus nyeri.

    Dalam kasus hipotermia berat, klien dapat menunjukkan

    tanda klinis yang mirip dengan orang mati. Radang beku terjadi

    bila tubuh terpapar pada suhu di bawah normal. Daerah yang

    rentan terhadap radang dingin adalah lobus telinga, ujung hidung,

    jari, dan jari kaki. Daerah yang cidera berwarna putih berlilin, dan

    keras jika disentuh klien akan bilang sensasi pada klien yang

    terkena. Intervensi termasuk tindakan memanaskan secara

    bertahap, analgesik dan perlindungan area yabg terkena.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    14/28

    14

    B.

    RESPIRASI

    1.1 Pengertian respirasi

    Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya

    bernafas. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang

    tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan

    menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-

    senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan

    dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti sintesis

    (metabolisme), gerak dan pertumbuhan.

    Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbon

    dioksida baik yang terjadi di paru-paru maupun di jaringan. Proses

    respirasi dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Respirasi eksternal

    Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di paru-paru

    dan kapiler pulmonal dangan lingkungan luar. Pertukaran gas ini

    terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan konsentrasi antara

    udara lingkugan dengan di paru-paru

    2.

    Respirasi internal

    Proses pemanfaatan oksigen dalam sel yang terjadi di mitokondria

    untuk metabolisme dan produksi karbon dioksida

    1.2 Analogi fisiologi respirasi

    a. Hidung

    Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama,

    mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat (septum nasi).

    Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu

    dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.

    1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    15/28

    15

    2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan

    3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang dinamakan karang hidung

    (konka nasalis) berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak mengandung

    pembuluh darah, yang berjumlah 3 buah :

    a. Konka nasalis inferiorb. Konka nasalis medial

    c. Konka nasalis superior

    Diantara konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yang merupakan

    jalan udara rongga nasal yang terletak di bawah konka, yaitu meatus superior,

    meatus medialis, dan meatus inferior. Terdapat empat pasang sinus paranasal

    yang merupakan kantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan

    sphenoid. Sinus berfungsi untuk meringankan tulang cranial, membri area

    permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan

    melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efekresonansi dalam produksi wicara.

    Fungsi dari nasal sendiri adalah sebagai :

    1. Jalan masuknya udara

    2. Penyaring partikel kecil

    Sillia pada epitellium respiratorik melambai ke depan dan ke belakang

    dalam suatu lapisan mucus. Gerakan dari mucus dan sillia tersebut membentuk

    suatu perangkap untuk ditelan, dibatukkan, atau dibersinkan keluar.

    3. Penghangat dan pelembab udara yang masuk4. Resepsi odor

    Pada bagian atas rongga hidung terdapat epitel sel-sel olfaktori yang

    mengalami spesialisasi untuk indera penciuman

    5. Membantu proses bicara (resonansi bersama sinus paranasalis)

    b. Faring

    Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran

    pernapasan (nasofaring)pada bagian depan dan saluran

    pencernaan (orofaring)pada bagian belakang. Udara dari rongga hidungmasuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang

    rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi

    sebagai jalannya udara dan makanan.

    c. Laring

    Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal tenggorokan atau

    disebut juga laring. Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang

    membentuk jakun (adams apple). Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh

    katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Saat menelan makanan, katup tersebutmenutupi pangkal tenggorokan dan saat bernapas katup tersebut akan

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    16/28

    16

    membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang bergetar bila

    ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara.

    d. Trakea

    Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagiandi leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,

    dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.

    Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran

    pernapasan.

    e. Percabangan Bronkus

    Bronkus tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri.

    Letak bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal

    daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudahkemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan seseorang lebih

    mudah terserang penyakit bronkhitis. Pada seseorang yang menderita asma

    bagian otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini

    dilakukan untuk mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang

    menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas.

    Sedangkan pada penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh

    lendir. Mean bronkus bercabang bronkus sekunder bronkus tertier

    bronkus terminalis bronchiolus alveoli. Pada bronkus utama terdapat

    tulang rawan / cartilago yang mempunyai struktur yang kaku untuk mencegahagar tidak kolaps.

    f.Paru-paru

    Organ yang berperan penting dalam proses pernapasan adalah paru-

    paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang terletak pada rongga dada,

    tepatnya di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang

    membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian,

    paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus yang

    berukuran lebih besar daripada paru-paru sebelah kiri yang memiliki dualobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang

    disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral yaitu selaput

    paru yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu yang

    melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga

    kavum yang disebut kavum pleura yang berisi cairan mensekresikan cairan

    sebagai pelumas.

    Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus

    kecil yang disebut alveolus. Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300

    juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas.Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan kata lain,

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    17/28

    17

    paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas

    permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang

    terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus

    dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke dalam

    pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darahmerah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen

    diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh,

    oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin.

    Oksigen ini digunakan untuk oksidasi. Karbon dioksida yang

    dihasilkan dari respirasi sel diangkut oleh plasma darah melalui pembuluh

    darah menuju ke paru-paru. Sesampai di alveolus, CO2menembus dinding

    pembuluh darah dan dinding alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan

    disalurkan menuju hidung untuk dikeluarkan. Jadi proses pertukaran gas

    sebenarnya berlangsung di alveolus, karena itu alveoli disebut sebagai unitfungsional sistem pernafasan. Alveoli memiliki dua tipe sel yaitu membentuk

    dinding alveolus dan yang bertugas untuk memproduksi surfaktan yang

    berguna untuk menjaga alveoli tetap mengembang agar tidak kolaps.

    #Pernafasan di atur oleh sistem saraf yaitu :

    a. Korteks seribri

    Berperan mengatur napas yang bersifat volunter sehingga kita dapat

    mengatur dan menahan napas,misalnya saat kita berbicara atau

    makan.

    b. Medulla Oblongata

    Ada di otak dan berperan dalam pernafasan spontan atau otomatis.

    c. Pons

    Ada 2 pusat :

    Pusat apneutik : ada di formasio retikularis pons bagian bawah,dan

    mengoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara

    mengirimkan rangsang impuls pada area inspirasi dan menghambat

    ekspirasi.

    Pusat Pneumotaksis : terletak di pons bagian atas, dan fungsinya

    membatasi durasi inspirasi,tetapi meningkatkan frekuensi respirasi

    sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur,proses ekspirasi

    berjalan secara teratur pula.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    18/28

    18

    1.3 Mekanisme Pernafasan

    Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam

    keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan

    saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat

    dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam(internal).

    Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam

    alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang

    terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara

    dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada

    dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar,

    maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih

    besar maka udara akan keluar.

    Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi),yaitu periode ketika aliran udara luar masuk ke paru-paru. Ketika diafragma

    berkontraksi, bentuknya manjadi datar dan menekan bagian bawahnya yaitu isi

    abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga

    toraks dan paru-paru. Mengembangnya paruparu berakibatkan pada turunnya

    tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfer

    ke paru-paru. dan pengeluaran udara (ekspirasi) yaitu periode ketika udara

    meninggalkan paru-paru keluar ke atmosfer. Otot-otot respirasi relaks

    membiarkan elastisitas paru dan rongga dada untuk mengisi volume respirasi

    sehingga terjadi peningkatan tekanan alveolus dan menurunkan volume paru.Dengan demikian udara bergerak dari paru-paru ke atmosfer. Maka

    mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan

    pernapasan perut.

    1. Pernafasan Dada

    Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan

    dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua

    bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.

    Saat terjadi inspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan aktif, otot

    antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat.Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada

    menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, padahal

    tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju

    paru-paru melewati saluran pernapasan.

    Sementara saat terjadi ekspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan

    pasif, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur),

    sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada

    mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada

    menjadi meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian,udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    19/28

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    20/28

    20

    oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi

    seluler.

    Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan

    lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan

    digunakan dalam proses metabolisme sel, dan merupakan oksidasi bahanmakanan yang terjadi di dalam mitokondria dan menghasilkan energi dalam

    bentuk ATP.

    Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses

    difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen

    dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen

    dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam

    darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh

    karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.

    Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripadacairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh

    berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian

    kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin

    (HbCO2).

    Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah

    dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim

    anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen

    (H+) dan ion bikarbonat.

    CO2yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh olehparu-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion

    bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah

    berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut

    berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.

    1.4 Faktor yang mempengaruhi respirasi

    1. Gerakanbadan yang kuat

    Memerlukan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yangdiperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan taku tmisalnya dapat

    menyebabka nimpuls yang merangsang pusat pernafasan dan

    menimbulkan penghirupan udara secara kuat dan lebih cepat

    2. Kecepatan Pernafasan

    Juga dapat dipengaruhi usia karena berbedanya jumlah energi yang

    Dibutuhkan tubuh sehingga semakin tua juga akan semakin berbeda

    dengan bayi yang kebutuhan energinya tergolong rendah.

    3.

    PerubahanFungsiPernafasan

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    21/28

    21

    Perubahan fungsi pernafasan juga mengakibatkan berbedanya

    kecepatan bernafas dan volume yang dihasilkan serta energinya

    4.

    Hiperfentilitas

    Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam

    paru-paru agar pernafasan lebih cepat

    5. Hipoventilasi

    Terjadi fentilisasi alveolar untuk memenuhi penggunaan oksigen

    tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup.

    6. Hipoksia

    Tidak adanya pemenuhan oksigen seluler akibat dari devisien

    sioksigen yang di inspirasi atau meningkatnya penggunaan oksigen

    pada tingkat seluler.

    Faktor perkembangan

    Bayi prematur

    Bayi dan toddler

    Anak usia sekolah dan remaja

    Dewasa muda dan pertengahan

    Dewasa tua

    Faktor perilaku

    NutrisiLatihan atau olahraga

    Merokok

    Penyalahgunaan substansi (alkohol dan obat-obatan)

    Kecemasan

    Faktor lingkungan

    Tempat kerja (polusi)

    Temperatur lingkungan

    Ketinggian tempat dari permukaan laut

    1.5 Volume Paru

    a. Volume tidal (VT) : volume udara yang masuk dan keluar

    paru-paru selama ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda

    saat berkisar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk

    perempuan.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    22/28

    22

    b. Volume cadangan inspirasi (VCI) : Volume udara ekstra

    yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maksimum diatas

    inspirasi tidal.

    VCI berkisar 3.100 ml pada laki-laki dan 1.900 ml pada

    perempuan.

    c.

    Volume cadangan ekspirasi (VCE) : Volume ekstra udara yang

    dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal.

    VCE biasanya berkisar 1.200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada

    perempuan.

    Volume residual (VR) : Volume udara sisa dalam paru-paru

    setelah melakukan ekspirasi kuat. Volume residual penting untuk

    kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan. Rata-rata

    volume ini pada laki-laki sekitar 1.200 ml dan pada perempuan

    1.000 ml.

    Kapasitas Paru dipengaruhi oleh :

    Posisi selama pengukuran Kekuatan otot nafas

    Compliance Paru

    Nilai untuk mengembangkan paru yang ditentukan oleh elastisitas jaringan paru

    (serat elastin & serat kolagen) dan elastisitas karena tegangan permukaan cairan

    di alveoli & ruang paru lainnya.

    Jenis kelamin

    # Frekuensi Pernapasan Pada Manusia

    Secara umum frekuensi pernapasan pada orang dewasa adalah15-20 kali per menit. Frekuensi pernapasan pada pria lebih cepat dari

    pada wanita karena pria lebih banyak melakukan aktifitas. Cepat

    lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,

    suhu tubuh, posisi tubuh maupun aktivitas tubuh.

    # Frekuensi Pernapasan normal

    Bayi: 2550 kali tiap menit

    Anak: 1530 kali tiap menit

    Dewasa: 1220 kali tiap menit

    1.6 Gangguan Respirasi Manusia

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    23/28

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    24/28

    24

    Merupakan defisiensi oksigen, yaitu kondisi kekurangannya kadar oksigen

    dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.

    1. Hipoksia dapat terjadi akibat anemia; gangguan sirkulasi darah; penyakit

    paru, yang mengganggu ventilasi pulmonar; atau keberadaan zat toksik,

    seperti karbon monoksida atau sianida,di dalam tubuh.2. Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berkaitan

    dengan hemoglobin di sisi yang sama untuk mengikat oksigen.

    Kecenderungan daya ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali

    dibandingkan daya ikat hemoglobin terhadap oksigen dan pelepasannya

    lebih lambat. Oleh karena itu, sejumlah kecil karbon monoksida dalam

    udara dapat mematikan.

    3. Hipoksia iskemik karena perusakan pembuluh darah.

    4. Hipoksia histotoksik karena sel tidak bias memakai O2

    5. Hipoksia hipoksik disebabkan oleh jaringan susah mendapatkan oksigenkarena adanya hambatan.

    Hiperkapnia

    Peningkatan kadar CO2dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia.

    CO2 berlebih meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hydrogen, yang akan

    menyebabkan asidosis (kadar asam berlebih)

    HipokapniaPenurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat

    hiperventilasi (pernafasan cepat ) dan penghembusan CO2. Penurunan kadar

    CO2menyebabkan terjadinya alkalosis (jumlah bikarbonat berlebih) dalam cairan

    tubuh.

    Dispnea

    susah nafas,menunjukkan ada retraksi

    Bradipnea

    frekuensi pernafasan melambat yang abnormal namun irama teratur.

    Takipnea

    frekuensi cepat yang abnormal.

    Hiperpnea

    pernafasan cepat yang abnormal.

    Apnea

    tidak ada nafas.

    Cheyne stokes

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    25/28

    25

    periode pernafasan cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea,umumnya

    pada bayi dan anak selama tidur nyenyak,depresi,kerusakan otak.

    Kusmaul

    nafas apnormal bisa cepat,normal atau lambat,umumnya pada asidosis metabolik.

    Biot

    nafas tidak teratur,ada kerusakan otak bagian bawah dan depresi pernafasan.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    26/28

    26

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    I. Suhu Tubuh

    Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi

    oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.

    Nilai suhu tubuh dapat digambarkan dengan 2 skala yaitu :

    3. Skala Fahreheit, yang digambarkan dengan F.

    4. Skala Celcius, yang digambarkan dengan C.

    Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Thermometer.

    Macam-macam Thermometer sendiri ada Thermometer digital, air

    raksa, tahanan, volume tetap. Letak pengukuran suhu tubuh : oral,

    rektal, aksila, membran timpani, esofagus.

    Mekanisme kehilangan panas dapat melalui radiasi, konduksi, konveksi dan

    evaporasi.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh antara lain usia, olahraga, kadar

    hormon, irama sirkadian, stres dan lingkungan.

    II. Respirasi

    Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan

    dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan

    O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa

    organik menjadi CO2, H2O dan energi.

    Jalur pernapasan manusia adalah sebagai berikut :

    Rongga hidung => faring => laring => trakea => bronkus =>bronkilius, aveolus.

    Pertukaran/difusi O2 dan CO2pada paru-paru terjadi pada dibagian alveolus.

    Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu menarik nafas (inspirasi) dan

    mengeluarkan nafas (ekspirasi) berdasarkan organ-organ yang terlibat.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    27/28

    27

    Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah gerakan badan yang kuat,

    kecepatan pernapasan, perubahan fungsi pernafasan, Hiperfentilitas,

    Hipoventilasi, hipoksia. Adapun yang lainnya

    Faktor perkembangan: Bayi prematur, Bayi dan toddler, Anak usia sekolah dan

    remaja, Dewasa muda dan pertengahan, Dewasa tua.Faktor perilaku : Nutrisi, Latihan atau olahraga, Merokok, Penyalahgunaan

    substansi (alkohol dan obat-obatan), Kecemasan.

    Faktor lingkungan : Tempat kerja (polusi), Temperatur lingkungan, Ketinggian

    tempat dari permukaan laut.

    Frekuensi Pernapasan normal, Bayi: 25 50 kali tiap menit, Anak: 15 30 kali

    tiap menit, Dewasa: 1220 kali tiap menit.

    B. SARAN

    Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan saran

    sebagai berikut:

    1.

    Penulis berharap para pembaca dapat memahami tentang Respirasi dan Suhu

    Tubuh pada manusia.

    2.

    Penulis berharap dengan adanya penulisan ini para pembaca dapat banyak

    belajar dan mendapat tambahan pengetahuan tentang respirasi dan suhu tubuh.

    3.

    Perlu adanya usaha usaha untuk mencegah sistem respirasi pada manusia yangrentan terhadap penyakit pernapasan.

    4. Menyadari bahwa sistem respirasi berkaitan dengan lingkungan.

    5. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu

    kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini

    sangat diharapkan.

  • 8/11/2019 Suhu Tubuh Dan Respirasi

    28/28