struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem ... web viewtentunya dalam penulisan bahan...
TRANSCRIPT
BAHAN AJAR BIOLOGI
SISTEM RESPIRASI
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar biologi ini dengan lancar tanpa adanya halangan yang berarti. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Sri Sukaesih dan Bu Siti Alimah selaku dosen mata kuliah perencanaan pembelajaran biologi.
Tentunya dalam penulisan bahan ajar ini, penulis masih banyak kekurangan karena sudah sejatinya manusia itu tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar bahan ajar ini dapat diperbaiki lagi kedepannya.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat mempermudah pembaca dalam mempelajari biologi.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Konsep kunci . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
KI, KD dan Indikator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Tujuan Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Peta Konsep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Definisi Pernapasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
Alat Pernapasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
Mekanisme Pernapasan pada Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida . . . . . . . . . . . 11
Mekanisme Pernapasan pada Burung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Kelainan Pernapasan pada Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
ii
Pernahkah kamu berpikir bagaimana cara burung bernapas saat terbang?
Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh
otot-otot yang terdapat pada dada. Penggunaan otot ini saat terbang
akan mengganggu proses inspirasi (pengambilan napas) oleh paru-paru.
Maka, selain mempunyai paru-paru, buurung mempunyai alat bantu
pernapasan yang khas yaitu kantung udara.
Nah, pada bab ini kita akan mempelajari apa saja alat
pernapasan pada manusia dan bagaimana mekanisme pernapasan, baik
pada manusia dan aves, serta mempelajari kelainan yang terjadi pada
1
SISTEM PERNAPASAN
BAHAN AJAR BIOLOGI UNTUK SMA KELAS XI
Gambar 1. Axoltolt bernapas dengan insang
(Campbell, 2010)Konsep Kunci
1.1 Struktur dan fungsi sel pada sistem pernapasan
1.2 Mekanisme Pertukaran Oksigen dan
Krbondioksida
1.3 Mekanisme pernapasan pada manusia dan
hewan (burung)
1.4 Kelainan dan Penyakit yang terjadi
“ Tetaplah merasa bodoh, agar kita belajar. Tetaplah merasa lapar, agar kita berusaha.”
2
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pernapasan/Respirasi
K.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
K.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan
mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Indikator
1. Mendeskripsikan arti dari pernapasan
2. Menyebutkan alat pernapasan pada manusia
3. Menjabarkan mekanisme pernapasan pada manusia
4. Menganalisis proses pertukaran oksigen dan karbondioksida
3
5. Menganalisis mekanisme pernapasan burung
6. Mengidentifikasi kelaianan pada pernapasan manusia
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan arti dari pernapasan dengan benar melalui studi
literature dan diskusi.
2. Siswa mampu menyebutkan alat pernapasan pada manusia beserta fungsinya minimal 4
melalui studi literature dan diskusi.
3. Siswa mampu menjabarkan mekanisme pernapasan pada manusia dengan tepat melalui
diskusi kelompok.
4. Siswa mampu menganalisis proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan
benar melalui studi literature.
5. Siswa mampu menganalisis mekanisme pernapasan burung dengan benar melalui
gambar.
6. Siswa mampu mengidentifikasi kelaianan pada pernapasan manusia dengan benar
melalui observasi lingkungan
4
3
PETA KONSEP
SISTEM PERNAPASAN
Struktur dan fungsi
sel penyususn
sistem respirasi
Mekanisme
PernapasanKelainan sistem
pernapasan
Manusia
Hewan
Burung
5
Definisi Pernapasan
Pernapasan adalah proses pertukaran gas
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh
dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu
gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu
tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi, pernapasan
juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
Alat Pernapasan
Alat pernapasan pada manusia meliputi:
a. Hidung
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum
nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir. Selaput
lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut
pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran
yang masuk bersama udara. Jugaterdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi
untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan
udara.
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Sistem Pernapasan
Gambar2. Organ pernapasan pada manusia. (Koeshartati Saptorini, 2012)
DISKUSITerkadang kita menghirup udara menggunakan mulut. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung terus-menerus. Carilah informasi dari internet, buku, atau surat kabar tentang saat-saat manusia memerlukan mulut untuk bernapas! Adakah bahayanya, apabila kita bernapas dengan mulut terus-menerus? Diskusikan dengan teman sebangkumu!
Gambar 3. Hidung Manusia (Koeshartati Saptorini, 2012)
6
b. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring.
Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut,
dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi
sebagai jalannya udara dan makanan. Faring
merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan ( nasofaring) pada bagian
depan dan saluran pencernaan ( orofaring)
pada bagian belakang. Pada bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut epiglotis.
Epiglotis merupakan katup yang mengatur agar makanan dari mulut masuk ke kerongkongan, tidak ke
tenggorokan. Pada saat menelan, epiglotis menutup laring.
c. Laring
Antara faring dan trachea terdapat
laring. Laring merupakan tempat
melekatnya pita suara, dikenal
sebagai kotak suara karena di mana
suara dihasilkan. Laring memantu
melindungi trakea dengan
memproduksi reflex batuk yang
kuat jika ada benda padat melewati
epiglottis.
d. Tenggorokan / TrakeaTrakhea adalah saluran utama sistem pernapasan pada
manusia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.
Panjang tenggorokan sekitar 12 cm. Tenggorokan tersusun
dari cincin tulang rawan berbentuk C. Susunan tulang
TAHUKAH KAMU??Gerakan melambai bulu-bulugetar di dalam hidung dapatterjadi 20 kali setiap detik.Gerakan ini berfungsi untukmenyaring udara dan menggeser lendir yang menutupi permukaan hidung. Pergerakan lendir tersebut mencapai kecepatan 2 cm per menit. Tetapi kasus ini akan lebih lambatpada seoran.g perokok, pemi-num alkohol atau orang sakit.
Gambar 4. Faring (Koeshartati Saptorini, 2012)
Gambar 5. Laring (Koeshartati Saptorini, 2012)
tersebut menjaga supaya dinding tenggorokan tetap
terbuka dan tidak saling berlekatan.
Pada dinding dalam tenggorokan terdapat lapisan lendir dan silia untuk menangkap debu udara
yang lewat.
e. Bronkus (primary bronchi)Bronkhus merupakan percabangan trakea yang menuju
paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan
trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronchus
kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan,
sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea,
hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan.
f. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Di bagian samping paru-paru dibatasi oleh
otot dan rusuk, sedangkan dibagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru
ada dua bagian yaitu paru-paru kanan ( pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
Gambar 6. Laring (Koeshartati Saptorini, 2012)
Gambar 7. Paru-paru manusia (Campbell, 1999)
7
7
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam ( pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar ( pleura parietalis).
g. Bronkheolus (secondary bronchi)
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih
tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
h. AlveolusAlveolus adalah saluran udara buntu
membentuk gelembung-gelembung udara,
dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab,
dan berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan
respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x
luas permukaan tubuh) cukup untuk
melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
TAHUKAH KAMU?
Paru-Paru Luasnya 50 Kali Luas Kulit
Paru-paru kita didesain penuh rongga-rongga yang disebut alveoli. Di alveoli inilah terjadi penyerapan oksigen oleh darah, sekaligus terjadi pertukaran antara udara kotor (CO2) dengan oksigen. Tiap paru-paru mengandung 300 juta – 400 juta alveoli. Dengan jumlah ini, total luas permukaan alveoli menjadi sekitar 93 m2. Jumlah ini sama dengan 50 kali luas kulit manusia. Orang dewasa normal bernapas 14 – 20 kali per menit, tapi saat berolah raga bisa men-capai 80 kali tarikan napas per menit. Jumlah udara normal yang dapat diserap oleh paru- paru dalam sekali napas mencapai setengah liter, namun jumlah maksimal kapasitas paru-paru bisa mencapai 4,8 liter. Sumber: Ar-risalah, November 2006.
Gambar 8. Alveoli (Koeshartati Saptorini, 2012)
8
Setelah mengetahui alat-alat pernapasan pada manusia, sekarang
coba kamu isi tabel di bawah ini dengan tepat!
Gambar Nama Fungsi
9 i
Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Mamalia memanfaatkan pernapasan tekanan negatif (negative pressure breathing),
yaitu pernapasan dengan menarik, bukan mendorong, udara ke dalam paru-parunya. Dengan
menggunakankontraksi untuk mengembangkan rongga dada secara aktif, mamalia menurunkan
tekanan udara dalam paru-parunya sehingga lebih rendah daripada tekanan udara di luar
tubuh. Karena gas mengallir dari wilayah yang bertekanan tinggi ke wilayah yang bertekanan
rendah, udara mengalir melalui lubang hidung dan mulut, menuruni saluran-saluran
pernapasan menuju ke alveoli. Selama ekshalasi, otot-otot yang mengontrol rongga dada akan
berelaksasi, dan volume rongga tersebut akan berkurang. Tekanan udara yang meningkat di
dalam alveoli mendorong udara dan keluar dari tubuh. Dengan demikian, inhalasi selalu aktif
dan membutuhkan kerja, sementara ekshalasi biasanya pasif.
Mengembangkan rongga dada selama inhalasi melibatkan otot-
otot rusuk dan diafragma (diaphragm), selapis otot rangka yang
membentuk dinding dasar rongga dada. Mengontraksikan otot-
otot rusuk akan mengembangkan sangkar rusuk, dinding depan
dari rongga dada, dengan menarik rusuk ke atas dan lunas dada
keluar. Pada waktu yang bersamaan, diafragma berkontaksi,
mengembangkan rongga dada ke bawah.
Gambar 9. Pernapasan tekanan negative (Champbel, 2010)
TAHUKAH KAMU??
Sirkulasi sistem pernapasan 'ditemukan' abad 13
Sirkulasi dalam sistem pernapasan merupakan sebuah proses di mana darah bergerak dari jantung ke paru-paru lalu kembali ke jantung. Aliran darah inilah yang menjaga agar jantung tetap terisi oksigen, yang diambil darah dari paru-paru.
Namun ternyata fakta ini baru diketahui pada abad ke-13, tepatnya tahun 1243 oleh seorang dokter asal Arab bernama Ibnu al Nafis dalam bukunya, Commentary on Anatomy in Avicenna's Canon. Barulah 300 tahun kemudian peneliti Eropa mendapatkan kesimpulan serupa. (http://factorlier.blogspot.com/2014/03/5-fakta-unik-yang-harus-diketahui-soal.html)
10
Di dalam rongga dada, terdapat membran ganda yang menyelubungi paru-paru. Lapisan
dalam dari membran ini melekat ke bagian paru-paru, sementara lapisan luarnya melekat ke
dinding rongga dada. Suatu ruang sempit yang terisi oleh cairan memisahkan kedua lapisan
tersebut. Tegangan permukaan di dalam cairan menyebabkan kedua lapisan lengket seperti dua
lempeng gelas yang dipisahkan oleh lapisan tipis air: lapisan-lapisan tersebut meluncur satu
sama lain dengan mulus, namun mereka tidak dapat dipisahkan dengan mudah. Konsekuensiny,
volume rongga dada dan volume paru-paru akan berubah secara bersamaan.
Bergantung pada tingkat aktivitas, otot-otot tambahan mungkin dipekerjakan untuk
membantu pernapasan. Otot-otot rusuk dan diafragma cukup mengubah volume paru-paru
ketika mamalia beristirahat. Selama beraktivitas, otot-otot yang lain di leher, ounggung, dan
dada meningkatkan volume rongga dada dengan mengangkat sangkar rusuk. Pada kangguru
dan beberapa spesies lain, lokomosi menyebabkan pergerakan ritmis dari organ-organ di dalam
abdomen, termasuk lambung dan hati. Hasilnya adalah gerakan memompa mirip piston yang
mendorong dan menarik diafragma, sehingga semakin meningkatkan volume udara yang
bergerak keluar-masuk paru-paru.
Volume udara yang dihirup dan dihembuskan pada setiap napas disebut volume tidal
(tidal volume). Rata-ratanya adalah 500 mL pada manusia dalam kondisi istirahat. Volume tidal
selama inhalasi dan ekshalasi maksimal adalah kapasitas vital (vital capacity), yang mencapai
sekitar 3,4 L untuk perempuan usia kuliah dan 4,8 L untuk laki-laki usia kuliah. Udara yang
tersisa setelah ekshalasi yang ditekan disebut volume residual (residual volume). Seiring
bertambahnya usia kita, paru-paru akan hilang kelenturannya, dan volume residual meningkat
pada pengeluaran kapasitas vital.
Karena paru-paru pada mamalia tidak sepenuhnya menjadi kosong pada setiap
hembusan napas, dank arena inhalasi terjadi melalui saluran-saluran udara yang sama dengan
ekshalasi, setiap ekshalasi mencampur udara segar dengan udara sisa yang telah kehabisan
oksigen. Akibatmya, PO2 maksimum di dalam alveoli selalu jauh lebih rendah daripada di dalam
atmosfer.
Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
11
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa bernapas merupakan pengambilan udara masuk berupa
oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkannya kembali
dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan uap air yang disebut proses ekspirasi. Pada proses
tersebut terjadi pertukaran gas secara difusi. Proses yang pertama yaitu pertukaran O2 dari
udara dalam alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan pernapasan luar
(pernapasan eksternal), sedangkan proses yang kedua adalah pertukaran O2 dari aliran darah
dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam (pernapasan internal).
Pernapasan Ekternal
Pernapasan eksternal merupakan pertukaran O2 dari udara dengan CO2 dari kapiler darah
dalam alveolus seperti terlihat pada gambar 10, pada sistem pernapasan ekternal O2 di dalam
elveolus masuk ke kapiler arteri darah dengan cara berdifusi. Proses difusi ini dapat
berlangsung karena perbedaan tekanan parsial antara O2 dalam alveolus dengan O2 dalam
kapiler darah.
Tekanan parsial O2 dalam alveolus lebih tinggi dibanding O2 dalam kapiler darah. Proses difusi
akan terjadi dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan parsial
rendah. Di dalam kapiler arteri darah O2 kemudian akan diikat oleh hemoglobin. Proses
pengikatan O2 oleh hemoglobin melalui reaksi sebagai berikut.
Gambar10. Pernapasan Eksternal (Endang Sri Lestari : 2009)
12
Oksigen atau O2 yang diikat hemoglobin akan dibawa ke seluruh tubuh untuk diberikan ke sel
(mitokondria) untuk proses oksidasi. Oksidasi dalam sel akan menghasilkan CO2 yang kemudian
akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alvelous ini akan
dikeluarkan lewat paru-paru. CO2 diangkut sebagai ion bikarbonat (HCO3 ). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
Pernapasan Internal
Pernapasan internal, yaitu proses pertukaran O2 dan CO2 dari kapiler darah ke sel-sel tubuh,
seperti terlihat pada Gambar
Pada pernapasan internal O2 yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk
oksihemoglobin diangkut menuju sel.
Hemoglobin dalam darah berfungsi untuk mengikat dan melepaskan oksigen. Reaksi yang
terjadi adalah:
Gambar11. Pernapasan Internal (Endang Sri Lestari : 2009)
13
Selanjutnya, oksi hemoglobin akan melepaskan O2 ke dalam jaringan tubuh atau sel.
Kemudian O2 akan diterima oleh mitokondria untuk oksidasi. Semakin banyak O2 yang masuk
ke dalam sel maka semakin banyak pula CO2 yang dihasilkan dari proses oksidasi. CO2 akan
berdifusi masuk ke kapiler vena darah. CO2 ini akan diangkut oleh kapiler vena darah menuju
alveolus.
Pengangkutan CO2 tersebut melalui tiga cara berikut.
a. CO2 larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat, reaksi yang terjadi sebagai
berikut.
Cara seperti ini dilakukan, tetapi persentase terjadinya hanya 5%.
b. CO2 diangkut dengan membentuk karbominohemoglobin. CO2 ini berdifusi ke dalam sel
darah merah dan berikatan dengan Amin (-NH2). Amin merupakan protein dari
hemoglobin. Proses seperti ini dilakukan, tetapi persentase terjadinya 30%.
c. CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3). Proses ini berantai dan disebut
pertukaran klorida. CO2 bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat, yang
mengurai menjadi H+ + HCO3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Reaksi itu dapat berjalan dengan baik karena adanya enzim karbonat anhidrase. HCO3
akan keluar dari sel darah merah dan masuk plasma darah. Kedudukan HCO3 diganti
dengan ion klorida. Proses seperti ini paling sering dilakukan, persentase terjadinya proses
ini sekitar 65%.
O2 yang masuk ke dalam jaringan kemudian akan diberikan pada mitokondria (organela
sel) untuk respirasi seluler (lihat kembali bagan di depan). Dari respirasi selular itulah
energi dihasilkan. Tetapi dalam peristiwa ini tidak hanya O2 saja yang diperlukan,
melainkan juga makanan. Coba Anda lihat kembali bagan pada Gambar 6.1 pada awal bab.
Ternyata ada kerja sama yang sinergis antara sistem pernapasan dan sistem pencernaan
untuk melaksanakan proses oksidasi biologi guna menghasilkan energi. Energi yang
14
dihasilkan dalam bentuk ATP. Coba Anda ingat kembaliapakah fungsi energi (ATP)
tersebut?
Mekanisme Pernapasan Burung
Ventilasi jauh lebih efisien sekaligus lebih kompleks pada burung daripada mamalia.
Ketika burung-burung bernapas, mereka melewatkan udara melalui permukaan pertukaran gas
hanya satu arah,. Lebih lanjut, udara segar baru masuk tidak bercampur dengan udara yang
telah mengalami pertukaran gas. Untuk membawa udara segar ke paru-parunya, burung
menggunakan delapan atau Sembilan kantong yang teletak di kedua sisi paru-paru. Kantong-
kantong udara tidak berfungsi secara langsung dalam pertukaran gas, namun berperan sebagai
alat peniup yang menjaga udara mengalir melalui paru-paru. Sebagai ganti alveoli, yang
merupakan ujung buntu, tempat pertukaran gas pada paru-paru burung adalah saluran-saluran
mungil yang disebut parabronki (parabronchi). Aliran udara melalui seluruh sistem – paru-paru
dan kantong udara – memerlukan dua siklus inhalasi dan ekshalasi. Pada beberapa saluran,
arah pergerakan udara berganti-ganti. Akan tetapi, di dalam parabonki, uadara selalu mengalir
kearah yang sama.
Penggembungan dan pengempisan kantong-kantong udara (anak panah merah) memventilisasi paru-paru, mendorong udara ke satu arah melalui tabung-tabung parallel mungil di dalam paru-paru yang disebut parabronki. Selama inhalasi, kedua perangkat kantong udara menggembung. Kantong posterior terisi oleh udara segar (biru) dari sisi luar, sementara kantong anterior terisi oleh udara bekas (abu-abu) dari paru-paru . selama ekshalasi, kedua perangkat kantong udara mengempis, mendorong udara dari kantong posterior ke dalam paru-paru , dan udara dari kantong anterior keluar dari sistem melalui trakea. Pertukaran gas terjadi melintasi dinding parabronki. Dua siklus inhalasi dan ekshalasi diperlakukan agar udara melewati seluruh jalur melewati sistem dan keluar dari tubuh burung
Gambar12. Mekanisme Pernapasan Burung (Camphbell : 2010)
15
Karena udara dalam paru-paru burung diperbarui pada setiap ekshalasi, PO2 maksimum
di dalam paru-paru lebih tinggi pada burung dibandingkan pada mamalia. Inilah salah satu
alasan burung berfungsi lebih baik daripada mamalia pada tempat yang tinggi. Sebagai contoh,
manusia menghadapi kesulitan yang besar dalam memperoleh O2 yang cukup ketika mendaki
puncak-puncak tertinggi di bumi, seperti Gunung Everest (8.850 m), di Himalaya. Namun angsa
kepala-belalang dan sejumlah spesies lain terbang dengan mudah di atas Himalaya selama
bermigrasi.
Kelainan Pernapasan pada Manusia
Berikut ini adalah beberapa contoh kelianan pada pernapasan manusia.
1. Bronchitis
Bronchitis adalah
suatu peradangan
pada membran dari
saluran bronkial.
Peradangan dapat
disebabkan oleh virus,
bakteri, merokok atau
menghirup polutan
kimia atau debu.
Gambar13. Penyakit bronchitis dan keadaan bronkus pada penderita bronchitis (Koeshartati Saptorini, 2012)
2. EmfisemaEmfisema adalah
penurunan fungsi umum
dari paru-paru karena
alveoli yang membesar
dan kaku (dan tidak bisa
berfungsi) yang
mengurangi kapasitas
paru-paru untuk udara.
3. Asma
Reaksi alergi yang ditandai
oleh penyempitan
(penyempitan) dari saluran
bronkial
Dapat disebabkan oleh
berbagai faktor: infeksi
pernapasan, stress,
aktivitas fisik, makanan,
udara dingin, serbuk sari,
dll dapat memicu serangan
asma.
Obat dan inhaler digunakan untuk membuka saluran pernafasan.
Gambar14. Gambar organ bronkus pada penderita emfisema (Koeshartati Saptorini, 2012)
Gambar15. Gambar organ pernapasan pada penderita asma (Koeshartati Saptorini, 2012)
16
4. Pneumonia
Radang paru paru atau pneumonia adalah infeksi paru paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Pada umumnya, pneumonia menyebabkan terjadinya bendungan cairan atau nanah pada rongga paru paru dan alveolus sehingga menyebabkan penderita pneumonia mengalami kesulitan bernafas.
Gejala utama pneumonia antara lain sesak nafas yang tanpa atau disertai dengan demam. Disamping pemeriksaan fisik, diagnosa pneumonia ditegakkan dengan pemeriksaan foto ronsen dada dan pemeriksaan laboratorium rutin.
Gambar16. Organ pernapasan pada penderita (Koeshartati Saptorini, 2012)
17
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga
Diastuti, Renni. 2009. Biologi 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Lestari, Endang Sri dan Indun Kistinnah. 2009. Biologi SMA/MAUntuk Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar17. Artikel mengenai bahaya merokok (Renni Diastuti : 2009)
18