strategi pengkaderan da’i pondok · pdf filesemua sumber yang saya gunakan dalam...

89
STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK PESANTREN DAARUL HIKMAH DESA PEKAYON SUKADIRI TANGERANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Oleh : SISWORO DWI HENDARSYAH NIM: 107053002686 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011 M

Upload: dinhhanh

Post on 27-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK PESANTREN

DAARUL HIKMAH DESA PEKAYON SUKADIRI TANGERANG

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh :

SISWORO DWI HENDARSYAH

NIM: 107053002686

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432/2011 M

Page 2: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK PESANTREN

DAARUL HIKMAH DESA PEKAYON SUKADIRI TANGERANG

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi

syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi

Oleh :

Sisworo Dwi Hendarsyah

Nim : 107053002686

Di bawah bimbingan

Drs. Masran, M.Ag

NIP : 150275384

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul: “STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK PESANTREN

DAARUL HIKMAH DESA PEKAYON SUKADIRI TANGERANG” telah

diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari kamis tanggal 14 Juni 2011 skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.

Jakarta, 14 Juni 2011

Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Study Rizal LK, MA Drs. Sugiharto, MA

NIP. 19640428 199303 1 002 NIP. 19660806 199603 1 001

Anggota,

Penguji I, Penguji II,

Dr. Sihabudin Noor, MA H. Mulkanasir, BA., S.Pd. MM

NIP. 19690221 199703 1 001 NIP. 19550101 198302 1 001

Pembimbing,

Drs. Masran, M. Ag

NIP. 150275384

Page 4: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini telah cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 juni 2011

Sisworo Dwi Hendarsyah

Page 5: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

i

ABSTRAK

Sisworo Dwi Hendarsyah, Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Desa Pekayon Sukadiri Tangerang

Pondok Pesantren Daarul Hikmah berupaya dalam meregenerasi para santri untuk menjadi

seorang Da’i, dalam upaya ini Pondok Pesantren Daarul Hikmah mengadakan pengkaderan Da’i

yang merupakan suatu keharusan bagi para santri-santrinya. Mengacu kepada surat Ali Imran

ayat : 104 bahwa agama menganjurkan untuk menjadikan diantara umat tersebut segolongan umat

yang menyeru kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Oleh

sebab itu Pondok Pesantren Daarul Hikmah berusaha mewujudkan perintah agama tersebut

karena berdakwah dan mengajak kepada kebaikan hukumnya adalah fardhu ‘ain. Keterpaduan

dakwah didalam Pondok Pesantren sebagai salah satu strategi berupa pengembangan akhlakul

karimah dan kecintaan serta kepedulian terhadap moral – moral pemuda saat ini, ditunjukkan oleh

sebuah lembaga Pondok Pesantren Daarul Hikmah yang telah mencetak kader – kader Islam dan

ingin berdakwah untuk menjaga generasi muda sampai sekarang Kemampuan sebuah Pondok

Pesantren dalam menghadapi tantangan global terus ditingkatkan, jaringan komunikasi dibangun

dan dikembangkan melalui sistem dan kebiasaan kehidupan sehari – hari yang semakin hari

semakin besar peranannya dalam menciptakan regenerasi yang solid dalam beragama dan

semakin besar pula pengaruhnya dalam dunia dakwah dan masyarakat itu sendiri.

Perumusan masalah yang peneliti ambil adalah bagaimana langkah-langkah strategi Pondok

Pesantren Daarul Hikmah dalam pengkaderan Da’i dan bagaimana implementasi strategi Daarul

Hikmah dalam pengkaderan Da’i. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah-

langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan Da’i dan

mengetahui Bagaimana Implementasi strategi Daarul Hikmah dalam pengkaderan Da’i.

Dalam hal ini penulis menggunakan metode pendekatan Kualitatif terhadap penulisan ini,

dan guna mendapatkan data-data yang penulis butuhkan, maka penulis menggunakan langkah-

langkah dalam mengumpulkan data seperti mencari data yang bersangkut paut dengan

pembahasan penulis di Perpustakaan yang telah disediakan oleh UIN Jakarta, lalu penulis pun

menggunakan metode observasi langsung ke Pondok Pesantren Daarul Hikmah guna melengkapi

data yang penulis butuhkan, dan yang bersangkut paut dengan judul penulis, disamping itu juga

penulis menggunakan metode wawancara dengan beberapa pengasuh Pondok Pesantren Daarul

Hikmah serta penulis mencantumkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis

SWOT, hal ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dalam

hal ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, dimana penulis memaparkan semua data

yang diperoleh dari pengamatan, kemudian menganalisisnya dengan berpedoman kepada hasil

wawancara dan sumber-sumber yang tertulis.

Dari hasil penelitian penulis, maka penulis dapat menyimpulkan langkah strategi yang

dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam pengkaderan Da’i, Langkah strategi yang

dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah, yakni menciptakan dan membina para calon Da’i

yang handal dan di samping itu, setiap langkah-langkah yang di lakukan Pondok Pesantren

Daarul Hikmah memiliki Implementasi yang berbeda-beda, seperti Penerapan srtategi dalam

pengkaderan Da’i, yakni melalui program Muhadoroh guna menguatkan Ilmu dan mental para

santri. Adapun langkah-langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam

menetapkan strategi, pertama menentukan program Pondok Pesantren Daarul Hikmah, kedua

membuat jadwal kegiatan program tersebut dan yang ketiga menentukan pembimbing dalam

mengawasi program-program. Dan Implementasi Pondok Pesantren Daarul hikmah dalam

pengkaderan Da’i dalam mencapai tujuannya mengandung Empat proses penting, Pertaman Need

Asessment. Kedua Sosialisasi dan Rekruitment. Ketiga, Proses Pelatihan. Keempat Follow Up.

Page 6: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan pencipta alam raya ini yang

telah memberikan berjuta-juta Nikmat diantaranya nikmat sehat wal’afiat.

Shalawat dan Salam penulis sampaikan kepada Nabi akhir jaman, pemimpin umat

dia adalah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman

jahiliah hingga jaman reformasi seperti sekarang ini.

Bab demi bab skripsi ini telah penulis selesaikan dan dalam penulisan

skripsi ini tak sedikit kesulitan atau pun cobaan yang penulis hadapi, namun

dengan dorongan dan semangat dari orang-orang yang selalu ada untuk

menyemangati penulis, hingga karya ilmiah (skripsi) ini dapat penulis selesaikan.

Dengan itu seyogyanya penulisa ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castrawijaya MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

dan H. Mulkanasir BA, SPd, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah, yang telah mempermudah penulis dalam menyusun karya ilmiah

ini, dan penulis akan selalu kenang jasa-jasa beliau yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

3. Keluarga besar, Ayahanda dan bunda, kakak-kakakku, yang selalu

memberi dukungan, do’a-do’a yang tak pernah henti-hentinya, motifasi

dan kasih sayang yang tulus hingga akhir hayat, semoga Allah selalu

memberikan nikmat sehat kepada kedua orang tua penulis (amien) dan

semua keponakan yang selalu mencerahkan pikiran dimana saat

kejenuhan melanda pikiran penulis.

Page 7: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

iii

4. Drs. Masran, M.Ag selaku pembimbing, yang telah berkenan meluangkan

waktu, pikiran, dan tenaganya serta sabar memberikan bimbingan,

petunjuk, arahan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar.

5. Ust. A. Zaky Yudhistira, SE selaku pengasuh Pondok Pesantren Daarul

Hikmah, yang telah meluangkan waktunya untuk penulis, guna

terlaksananya penelitian ini yang penulis laksanakan di Pondok Pesantren

Daarul Hikmah.

6. Seluruh Dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, khususnya

Jurusan Manajemen Dakwah. Yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat dari awal kuliah hingga selesai skripsi ini.

7. Seluruh staff perpustakaan (terima kasih telah memberi kemudahan dalam

segala hal yang berkaitan dengan perpustakan).

Akhirnya penulis menyadari, bahwa skripsi ini belum sepenuhnya dapat

memberikan pengetahuan yang sempurna, untuk itu penulis sangat berlapang

dada untuk menerima masukan dan kritikan yang membangun, semoga skripsi

ini dapat memberikan kontribusi yang positif, dan dapat memperluas wawasan

keilmuan serta menambah pengetahuan kita.

Jakarta, 07 Mei 2011

Penulis

Page 8: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6

D. Metodologi Penelitian .............................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan………………………………………… 13

BAB II : TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI,

PENGKADERAN DAN PELATIHAN DA’I

A. Strategi ...................................................................................... 14

1. Pengertian strategi……………………………………….... 14

2. Perbedaan Strategi dengan Taktik…….…………………... 16

3. Dimensi strategi…………………………………………… 17

4. Tahapan strategi ................................................................. 20

B. Pengkaderan dan Pelatihan ...................................................... 24

1. Pengertian pengkaderan ..................................................... 24

2. Ciri-ciri Organisasi Kader .................................................. 25

3. Hubungan Pengkaderan dan Pelatihan ............................... 27

4. Pengertian pelatihan ........................................................... 27

5. Langkah-langkah dalam melakukan pelatihan .................. 29

Page 9: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

v

6. Pengertian sistem pelatihan………………………………. 31

7. Unsur-unsur pelatihan……………………………………. 32

8. Komponen-komponen pelatihan dakwah ........................... 34

C. Pengertian da’i ....................................................................... 38

BAB III : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAARUL

HIKMAH

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Hikmah ............ 41

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren Daarul Hikmah .................... 46

C. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah ........... 47

D. Program-program Pondok Pesantren Daarul Hikmah.............. 51

E. Sarana dan Fasilitas…………………………………………... 54

BAB IV : ANALISIS STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK

PESANTREN DAARUL HIKMAH

A. Langkah-langkah Strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Dalam Pengkaderan Da’i ........................................................ 55

B. Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul Hikmah 58

C. Analisa Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul

Hikmah ..................................................................................... 61

D. Implementasi Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren

Daarul Hikmah ......................................................................... 64

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 70

B. Saran-saran ............................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan aktifitas umat Islam yang selalu dilakukan dalam

mengarungi samudera kehidupan. Dakwah dijalan Allah merupakan dakwah

tertinggi, karena merupakan bentuk risalah para nabi dan rasul-Nya yang

menjadi penunjuk dan pelopor perbaikan. Oleh karena itu, kegiatan dakwah

cakupannya sangat luas, sehingga Allah memberi peringatan pada setiap

manusia untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Hal ini telah

dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 104:

Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Ali Imran : 104)

Dalam Al-Qur’an dan Sunah, terdapat penjelasan tentang Amar Ma’ruf

Nahi Munkar dan perintah terhadap mereka yang layak untuk membawa

bendera dakwah. Mereka yang mampu mengajarkan agama baik melalui

tulisan, ceramah maupun pengajaran sehingga individu dan masyarakat dapat

memahaminya.1

1 Musthofa ar-Rafi’i, Potret Juru Dakwah. (Jakarta : pustaka Al-kawsar,2002) hal. 51

Page 11: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

2

“Tiada hari tanpa kegiatan dakwah”.2 Rafi’udin mengatakan bahwa:

Sebagai orang Islam, kita hendaknya sepakat dengan semboyan seperti itu.

Namun mengingat diri sendiri adalah yang terpenting, maka kita harus

berbekal diri dengan menambah khazanah ilmu pengetahuan serta mengetahui

berbagai ilmu dan kejadian yang berkembang dewasa ini. Ini berarti bahwa

disamping mempelajari ilmu agama, umat Islam juga dituntut untuk

menambah pengetahuan serta keterampilan untuk membawa dan mengarahkan

umat Islam lainnya. Karena pada dasarnya dakwah tidak hanya terletak pada

majlis dakwah dan pengajian umum semata, tetapi dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja. Misalnya pada suatu perjanjian atau tempat kita bekerja atau

beraktivitas kita melihat kemungkaran, maka kita harus mencegahnya. Itupun

sudah termasuk berdakwah.

Pada kenyataannya kalau diamati, generasi muda dewasa ini sangat

memprihatinkan. Sebagian dari remaja kita sudah kehilangan moral dan lepas

kendali agama. Hal ini dapat disaksikan dalam kehidupan sehari – hari.

Banyak diantara mereka yang lebih suka nongkrong di pinggir jalan tanpa

alasan yang jelas. Main di tempat hiburan, diskotik, dan bergaul bebas tanpa

batas. Mengonsumsi narkotika, ekstasi, nipam, heroin, dan minuman keras

serta beberapa perbuatan kriminal dan tawuran. Sebagai bagian dari bangsa

Indonesia, umat Islam menghadapi kenyataan ini tentunya memiliki rasa

tanggung jawab baik secara fisik, mental, maupun spiritual.

Pendidikan agama merupakan penuntun untuk hidup lebih arif dan

berakhlakul karimah. Seseorang yang tidak memiliki pendidikan agama, akan

2 Rafi’udin, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2001) hal.13-14

Page 12: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

3

rentan keimanan dan akidahnya. Bahkan ada yang terjerumus kedalam jurang

kehidupan yang nista penuh dosa. Keterpaduan dakwah didalam Pondok

Pesantren sebagai salah satu strategi berupa pengembangan akhlakul karimah

dan kecintaan serta kepedulian terhadap moral – moral pemuda saat ini,

ditunjukkan oleh sebuah lembaga Pondok Pesantren Daarul Hikmah yang

telah mencetak kader – kader Islam dan ingin berdakwah untuk menjaga

generasi muda sampai sekarang yang berlandaskan untuk perkembangan

dakwah di daerah Pekayon Sukadiri Tangerang dan sekitarnya.

Pondok Pesantren dituntut mampu dalam menghadapi tantangan global

ini harus terus ditingkatkan, jaringan komunikasi perlu dibangun dan

dikembangkan melalui sistem dan kebiasaan kehidupan sehari – hari yang

semakin hari semakin besar peranannya dalam menciptakan regenerasi yang

solid dalam beragama dan semakin besar pula pengaruhnya dalam dunia

dakwah dan masyarakat itu sendiri.

Peran dakwah dalam pembinaan umat adalah bagaimana aktifitas

dakwah dan progamnya diarahkan kepada pembinaan umat agar menjadi

orang – orang yang kuat iman, taqwa, dan keislamannya. Juga bagaimana

dakwah dapat berhasil menghimpun mereka menjadi sebuah kekuatan yang

mengusung tugas dakwah di tengah umat manusia serta mampu memutar roda

dakwah agar manusia mau tunduk kepada syariat Allah SWT. Dalam

menjalankan kehidupan yang tentunya harus sesuai dengan nilai – nilai yang

Page 13: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

4

disyari’atkan agama kita, melalui dua sumber utama hukum bagi kita, yaitu:

Al-Qur’an dan Sunnah.3

Strategi menjadi sebuah keharusan dalam memajukan sebuah

organisasi, tatanan strategi yang tepat dan lengkap akan mengarahkan kepada

suatu pencapaian tujuan yang diinginkan.

Pada hakikatnya strategi merupakan serangkaian perencanaan atau

suatu keputusan menejerial untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan oleh suatu organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah,

strategi mempunyai peranan yang sangat penting bagi pergerakan kegiatan

dakwah, jika strategi yang diterapkan dalam berdakwah baik, maka aktivitas

dakwah akan tersusun secara sistematis dan teratur.

Dalam upaya menunjang keberhasilan dakwah, seorang Da’i dituntut

untuk memiliki strategi yang bijak dan memiliki metode sebagai proses dalam

pranata sosial dan kesadaran umat. Dengan format tersebut diharapkan

pembaharuan mental dan jiwa yang sehat dapat terealisasikan dalam sebuah

kegiatan dakwah, peranan da’i sangatlah esensial, tanpa seorang da’i ajaran

islam hanyalah sebuah idiologi yang tidak terwujud dalam kehidupan

masyarakat. Biar bagaimanapun baiknya idioloagi islam yang harus

disebarkan masyarakat, ia akan tetap sebagai ide, ia akan tetap sebagia cita-

cita yang tidak terwujud jika tidak ada manusia yang menyebarkannya.4

Sudah banyak da’i yang berkiprah dimasyarakat, namun kita sebagai

mad’u hanya tertarik menyimak perkataan, gaya, retorika, busana da’i tersebut

3 Yusuf Qardhawi, Membumikan Syariat Islam: keluwesan Aturan Ilahi Untuk Manusia,

(Bandung: Mizan Pustaka, 2003, cet. Ke- 1, hal. 13 4 Hamzah Ya’qub, pulisistik islam,(Bandung : cv, diponorogo, 1981), cet. Ke-2, hal.37

Page 14: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

5

tanpa mengetahui bagaimana seorang da’i itu dapat mengembangkan

kemampuan yang ia miliki.

Banyak anak muda zaman sekarang ragu dan malu menjadi seorang

da’i, namun di Pondok Pesantren inilah para santri disadarkan begitu

fungsionalnya menjadi seorang da’i dalam kehidupan di masyarakat yang

sudah begitu banyak ke dzaliman dan kemaksiatan yang berkembang.

Tampaknya reformulasi pengkaderan menjadi kunci yang penting

untuk ditindaklanjuti dalam upaya penanganan krisis kader dan problem

kader. Perubahan sistem pengkaderan merupakan suatu keniscayaan. Oleh

karena itu perubahan sistem pengkaderan dalam organisasi untuk terus

mengembangkan, menyesuaikan dan menyempurnakan pengkaderannya agar

lebih cocok dengan dinamika perubahan zaman.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengkaji dan mengangkat

strategi apa yang diterapkan Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam aktifitas

dakwahnya, maka penulis mengangkat kajian ini dalam bentuk skripsi yang

berjudul “Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Desa Pekayon Kecamatan Sukadiri Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar pembahasan berfokus pada satu permasalahan penulis

membatasi kajian ini tentang Pelaksanaan Pengkaderan Da’i di Pondok

Pesantren Daarul Hikmah diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren,

akan tetapi penelitian ini di batasi pada pelaksanaan program Pengkaderan

Da’i yang dilaksanakan Pondok Pesantren Daarul Hikmah. Yang

Page 15: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

6

dimaksud pengkaderan Da’i dalam hal ini adalah pembekalan para santri

dengan materi dan teknis penyampaian dakwah.

2. Perumusan Masalah

Dan adapun perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana Langkah-langkah Strategi yang dilakukan Pondok

Pesantren Daarul Hikmah dalam Pengkaderan Da’i?

b. Bagaimana Implementasi Strategi Daarul Hikmah dalam Pengkaderan

Da’i?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah penulis

bertujuan dari penelitian ini :

a. Untuk Mengetahui Bagaimana Langkah-langkah Strategi yang

dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam Pengkaderan Da’i.

b. Untuk Mengetahui Implementasi Strategi Pondok Pesantren Daarul

Hikmah dalam Pengkaderan Da’i.

2. Manfaat penelitian

Sebagaimana rumusan dan tujuan perumusan masalah di atas,

maka penulis mengharapkan manfaat dari penulisan ini adalah :

a. Dari segi teoritis : Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat

berguna bagi pembaca di dalam menyampaikan pesan kepada calon

da’i di Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Page 16: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

7

b. Dari segi praktisi : Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi yang tepat bagi pengembangan strategi

pengkaderan da’i, baik dari segi materi atau pun dari segi praktisi.

c. Dari segi akademis : Dapat dijadikan bahan referensi dan

meningkatkan wawasan akademis khususnya bagi mahasiswa

manajemen dakwah.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif

ini, perlu kiranya di kemukan teori menurut Bogdan dan Taylor

mendefinisikan, metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-

orang perilaku yang dapat diamati.5 Dengan memilih metode kualitatif ini,

penulis mengharapkan dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat.

Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode

deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau

prediksi.6

5Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

2000), cet. Ke 11, hal. 3 6Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis Statistik.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, hal. 24

Page 17: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

8

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Pengasuh Pondok Pesantren

Daarul Hikmah atau sekelompok orang yang terkait dengan penyusunan

strategi dan pelaksanaan pengkaderan calon Da’i, mereka terdiri dari

kepala seksi bagian pengasuhan, pengajaran, dan para jajaran pengasuh

Pondok Pesantren Daarul Hikmah yang mengasuh serta membimbing para

santri. Sedangkan yang dijadikan objek penelitian ini adalah Strategi

Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam mengkader santri.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Hikmah Desa

Pekayon Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang yang berlangsung

kurang lebih selama 2 bulan mulai Tanggal 12 Maret 2011 sampai Tanggal

7 Mei 2011.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa

teknik untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan di

antaranya sebagai berikut:

a. Observasi

Metode observasi merupakan teknik untuk menambah

kecermatan pengamatan. Pengamatan adalah mengenal dunia luar

dengan menggunakan inderamata.7 Dengan pengamatan langsung oleh

penulis terhadap kegiatan Pengkaderan Da’i untuk mendapatkan data

7Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2006), hal.8.

Page 18: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

9

mengenai Strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam

Pengkaderan Da’i., selama kurang lebih 2 bulan dengan observasi

langsung ke Pondok Pesantren Daarul Hikmah. Sehingga penulis dapat

mendapatkan jawaban atau bukti atas pelaksanaan pengkaderisasian

da’i. sedangkan alat yang digunakan berupa catatan-catatan.

b. Wawancara

Dalam hal ini wawancara diarahkan pada seputar Strategi

Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam Pengkaderan Da’i, untuk

mendapatkan informasi dengan bertanya langsung tentang

permasalahan penelitian yang akan dilaksanakan peneliti kepada

pimpinan pesantren secara mendalam, atau kepada subjek penelitian

dengan menggunakan teknik wawancara terpimpin yaitu penulis

mengajukan beberapa pertanyaan yang telah penulis persiapkan,

berupa pedoman wawancara. Kemudian di jawab oleh yang

diwawancarai dengan bebas dan terbuka. Termasuk didalamnya

kepada seorang pengurus Pondok Pesantren yang berkedudukan

sebagai Pengasuh Pesantren.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.8 Dokumentasi biasanya terbagi atas dokumen

pribadi yang terdiri dari buku harian, surat pribadi, otobiografi, dan

dokumen resmi. Dokumen resmi terdiri atas dokumen internal dan

8Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003)CET. Ke-4, hal. 53

Page 19: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

10

eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi

aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam

kalangan sendiri. Sedangkan, dokumen eksternal berisi bahan-bahan

informasi yang dihasilkan oleh kondisi lembaga sosial misalnya,

majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media

massa.9

Penulis mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh dari

dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah berupa foto, catatan

profil, dan sebagainya yang kiranya mendukung sebagai bahan

pembahasan skripsi ini.

Selanjutnya dalam menggunakan data-data tersebut, penulis

berusaha untuk memaparkan kerangka awal mengenai objek studi yang

ditulis dengan memahami seksama, kemudian memberikan interpretasi

sesuai kecenderungan dan frame of thinking.

d. Teknik analisis data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data; di mana penulis

terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari

pengamatan., kemudian menganalisisnya dengan berpedoman kepada

hasil wawancara dan sumber-sumber yang tertulis.

e. Teknik Penulisan

9Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosyda Karya,

2006), hal. 219

Page 20: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

11

Dalam penulisan ini, penulis berpedoman pada buku. Pedoman

penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), yang disusun oleh

tim penulis UIN JAKARTA dan di terbitkan oleh CEQDA UIN

Jakarta pada tahun 2007.

E. Tinjuan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut, kemudian menyusunnya menjadi karya ilmiah, maka langkah

awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi

terdahulu yang mengangkat judul tentang “Startegi Dakwah Pondok Pesantren

Daarul Hikmah di Desa Pekayon Kecamatan Sukadiri Tangerang dalam

Pengkaderan Da’i”, maksud pengkaji ini adalah agar dapat diketahui bahwa

apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi

terdahulu.

Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis

akhirnya menemukan skripsi yang mengangkat tentang Strategi Dakwah

Majelis Taklim judul tersebut adalah karya dari Ida Damroh jurusan

Manajemen Dakwah Faakultas Dakwah dan Komunikasi dengan judul skripsi

“Strategi Dakwah Majelis Taklim Baiturrahman Pondok Jaya Tanggerang”

dengan bahasan bagaimana strategi yang dilakukan Majelis Taklim

Baiturrahman, Relevansi strategi dakwah Majelis Taklim Baiturrahman pada

zaman sekarang, faktor pendukung dan penghambat. Tetapi dalam penelitian

yang penulis lakukan dalam membuat strategi dakwah berbeda dengan skripsi

Page 21: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

12

Ida Damroh yaitu dapat dilihat startegi dakwah yang dilakukan lembaga

tersebut dan dalam pengimplementasian startegi dakwah, dengan tidak

menerapkan konsep yang terdapat di dalam strategi dakwah Ida Damroh,

karena dalam skripsi penulis menerapkan konsep lebih berfokus pada strategi

dakwah Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Lain hal nya dengan skripsi yang kedua, “Peran Penyuluhan Agama

Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja”. Study Kasus Remaja Masjid Al

Mu’alla Rw 008 di Desa Ciheulang Tonggoh Cibadak Sukabumi, yang

disusun oleh Andu Junaedi, Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

lulusan tahun 1427 H/2006 M. Skripsi ini Andi Junaedi mengemukakan

bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja. Dalam skripsi Andi Junaidi

walaupun ada kesamaan dalam judul penulisan tetapi yang membedakan

dengan skripsi penulis adalah metode nya dan pengimplementasiannya.

Demikian tinjauan pustaka ini penulis lakukan dimana perbedaan

bahasan atau materi antara apa yang akan penulis teliti dengan skripsi-skripsi

terdahulu, terlihat pada objek dan subjek penelitiannya. Bahwa penelitian

terdahulu hanya menjelaskan konsep strategi dakwah sedangkan penelitian ini

penulis memberikan cara pengimplementasian tentang strategi dakwahnya.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bahasan peneliti dalam bab ini adalah latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

Page 22: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

13

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORITIS

Landasan teori ini membahas tentang Strategi Pengkaderan Da’i

terdiri dari : Pengertian Strategi, Dimensi Strategi, Tahap-tahap

Strategi, Pengertian Pengkaderan/Pelatihan, Pengertian Da’i.

BAB III : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAARUL

HIKMAH

Membahas tentang Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul

Hikmah, Visi dan Misi Pondok Pesantren Daarul Hikmah,

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

BAB IV: ANALISIS PENELITIAN

Analisa Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul

Hikmah, analisa Implementasi Strategi Pondok Pesantren Daarul

Hikmah dalam Pengkaderan Da’i.

BAB V : PENUTUP

Penutup merupakan bab terakhir dari skripsi ini, yang membuat

kesimpulan dan saran – saran.

Page 23: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

14

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Strategi

“Kata strategis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos, yang

berasal dari kata Stratos, yang berarti militer dan Ag yang berarti

memimpin. Dan pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai

generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat

rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah

seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksankan

kegiatan tertentu. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian

strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukakan

beberapa pakar diantaranya:

a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk

mempergunakan dana, daya tenaga yang tersedia sesuai dengan

tuntutan perubahan lingkungan.1

b. Menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan

utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau

organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan

sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan

tersebut.

1 Sondang Siagian, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,

(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), hal. 17

Page 24: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

15

c. Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penetapan misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat,

sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.2

d. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et.

Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat

kompeherensif terintegrasi yang menghubungkan atau lembaga

terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan

bahwa sejarah dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya.3

Strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran.

Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria

yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki

dalam mengimpelmentasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan ini akan

bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan

pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah

dan terstruktur.

Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal penting untuk

mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan.

Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya

2 George Steinner dan John Minner, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal.

20 3 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2001),

Cet. Ke-I hal. 4

Page 25: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

16

mencakup kerangka target dan waktu. Hubungan antara tingkat akhir

(tujuan dan sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik)

tidaklah mudah. Keberadaan strategi tidak untuk mendikte tujuan,

sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang

tersedia. Strategi memperhatikan hubungan antara pelaku (orang yang

melakukan tindakan) dengan dunia luar.

1. Perbedaan Strategi dengan Taktik

Strategi menyebutkan satu persatu hubungan penyebab dan hasil

antara apa yang dilakukan pelaku dan bagaimana dunia luar

menanggapinya. Strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang

diinginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa stratejik

tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara

penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah

tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnyua berada di bawah

pengawasan pelaku.

Keputusan strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi.

Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial.

Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya.

Perbedaan strategi dengan taktik adalah disaat memutuskan apa

yang seharusnya kita kerjakan dalam memutuskan sesuatu, maka

diperlukan strategi. Sedangkan disaat memutuskan bagaimana untuk

mengerjakan sesuatu, disana berlaku taktik. Dengan kata lain, menurut

Page 26: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

17

Drueker, strategi adalah memutuskan sesuatu yang benar sedangkan taktik

adalah mengerjakan sesuatu dengan benar.4

Dalam konteks manajemen, menurut Wright, Kroll, dan Parnel

(1996). Istilah strategis menunjukan bahwa menajemen strategis memiliki

cakupan proses manajemen lebih luas hingga pada tingkatan yang lebih

tepat dalam penentuan misi dan tujuan organisasi dalam konteks

keberadaannya di lingkungan eksternal dan eksternalnya.5

2. Dimensi Strategi

Berdasarkan pengertiannya diatas dapat dijelaskan bahwa strategi

memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk

mengurangi uraian dengan dan pemasukan dalam merumuskan dan

mengimplementasikan strategi tersebut, antara lain :

a. Dimensi Keterlibatan Manajemen Puncak

Keterlibatan manajemen puncak merupakan keharusan, karena

hanya pada tingkat manajemen puncak akan tampak segala bentuk

implikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan

eksternal, pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara pandang

yang holistik dan menyeluruh.6 Selain itu, hanya manajemen

puncaklah yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan dana,

prasarana, dan sumber lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan

yang telah diputuskan. Dengan kata lain, peranan manajemen puncak

4 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Stratejik Pengantar Proses Berfikir Stratejik,

(Jakarta : Binarupa Aksara, 1996), hal. 16 5 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), hal. 5 6 Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 18

Page 27: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

18

sangat penting dalam merencanakan dan menentukan strategi yang

berisikan visi, misi, dan tujuan organisasi.

b. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan

Dalam mempertahankan strategi untuk mengembangkan suatu

eksistensi organisasi berpandangan jauh kedepan, dan berprilaku

proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi

akan dihadapi.7 Keputusan strategi harus didasarkan pada antisipasi

dan prediksi yang akan terjadi bukan didasarkan yang sudah

diketahuinya. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan

ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan di masa

mendatang. Dengan sikap menghadapi tantangan perubahan dan

perkembangan yang akan terjadi dan tidak akan dihadapkan pada

situasi dadakan.

c. Dimensi Lingkungan Internal dan Eksternal

Dimensi lingkungan internal dan eksternal adalah suatu kondisi

yang sedang dihadapi yang berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan rencana

strategis yang berjangka panjang.8 Dalam kondisi tersebut, manajemen

puncak perlu melakukan analisis yang objektif agar dapat menentukan

kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber yang dimiliki.

7 Hadari Nawawi, Manajemen Stratejik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan

dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000), hal.

153 8 Ibid, hal. 157

Page 28: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

19

Setiap manajemen puncak perlu menyadari bahwa organisasi

yang dipimpinnya harus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Setiap organisasi biasanya mempengaruhi lingkungannya dan tidak

akan terlepas dari kondisi eksternal yang faktor-faktornya pada

umumnya di luar kendali organisasi yang bersangkutan. Adapun

dimensi lingkungan eksternalfaktornya pada umumnya di luar kendali

organisasi yang bersangkutan. Adapun dimensi lingkungan eksternal

terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional, dan

lingkungan global yang terdiri dari berbagai aspek dan kondisi, seperti

sosial politik, sosial budaya, sosial ekonomi, kependudukan, kemajuan

ilmu teknologi, adat istiadat, agama, dan berbagai perubahan lain yang

senantiasa terjadi.9

Dengan demikian, manajemen puncak memahami terhadap

kondisi lingkungan internal dan eksternal bagi organisasi dan mampu

melakukan berbagai pendekatan juga teknik untuk merumuskan

strategi organisasi yang dipimpinnya.

d. Dimensi Konsekuensi Isu Strategi

Dalam mengimplementasikan strategi harus didasarkan

pada penempatan organisasi sebagai suatu system. Setiap keputusan

strategi yang dilaksanakan harus dapat menjangkau semua komponen

atau unsur organisasi, baik arti sumber daya maupun arti satuan-satuan

9 Ibid, hal. 158

Page 29: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

20

kerja tersebut dikenal, seperti departemen, divisi, biro, seksi, dan

sebagainya.10

3. Tahapan Strategi

Penerapan strategi suatu organisasi merupakan suatu proses yang

dinamis, agar terjadinya keberlangsunagn dalm organisasi. Tahapan

tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan proses awal menetapkan

strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai yang

mempengaruhi kinerja lingkungan atau organisasi.

Secara garis besar analisis suatu organisasi mencakup dua

komponen pokok yaitu analisis lingkungan internal dan analisis

lingkungan eksternal. Adapun proses ini dikenal dengan analisis

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats).

Berikut akan dijelaskan tentang analisis SWOT:

1) Strength (kekuatan), adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh

organisasi. Dengan adanya kekuatan ini organisasi akan dapat

mengetahui cara (bagaimana) yang tepat dalam menyusun rencana

global.11

2) Weakness (kelemahan), adalah keterbatasan dan kekurangan yang

dimiliki sebuah organisasi. Dengan mengetahui kelemahan,

10

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik,(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 19 11

Mulia Nasution, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan, 1996), hal. 30

Page 30: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

21

organisasi diharapkan dapat mengantisipasi agar kelemahan itu

tidak menjadi penghalang dalam mencapai rencana global.

3) Opportunity (peluang), adalah situasi yang mengumtungkan

organisasi. Dengan mengetahui peluang, organisasi diharapkan

dapat memanfaatkannya menjadi potensi yang dapat mengantarkan

pada tujuan organisasi.

4) Threats (ancaman), adalah suatu keadaan yang tidak

menguntungkan organisasi. Ancaman ini perlu diketahui oleh

organisasi secara baik. Dengan mengetahui ancaman, organisasi

diharapkan dapat mengambil langkah-langkah awal agar ancaman

tersebut tidak menjadi kenyataan.12

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan

ekstrernal suatu organisasi adalah untuk mengidentifikasi peluang

(opportunity) yang harus segera mendapat perhatian serius dan pada

saat yang sama organisasi menentukan beberapa kendala ancaman

(threats) yang perlu diantisipasi.13

Hasil analisis SWOT akan

menggambarkan kualitas dan kuantifikasi posisi organisasi yang

kemudian memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi generik

serta kebutuhan atau modifikasi sumber daya organisasi.14

Proses dari

analisis lingkungan eksternal organisasi akan memberikan gambaran

tentang, peluang dan ancaman, sedangkan analisis internal organisasi

12

Ibid. hal.31 13

Amirullah dan Sri Budi Cantika. Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2002)

hal. 127 14

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Pengantar Manajemen Syariat,

(Jakarta: Khairul Bayan, 2002) hal. 83

Page 31: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

22

akan mengetahui keunggulan dan kelemahan organisasi. Langkah ini

akan memberikan dampak terhadap pengkaderan yang merupakan

regenerasi organisasi.

b. Penetapan Misi dan Tujuan

Setiap organisasi macamnya pasti memiliki misi dan tujuan

dari organisasi itu. Misi dan tujuan ini menentukan arah mana yang

akan dituju oleh organisasi. Misi menurut pengertiannya adalah suatu

maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati

diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang

bergerak dalam bidang usaha yang sejenis.15

Tujuan adalah landasan

utama untuk menggariskan kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan

untuk mencapai tujuan perusahaan.16

Dengan demikian misi suatu

organisasi berfungsi sebagai raison d’etre, yaitu menjelaskan mengapa

organisasi tersebut ada, sedangkan tujuan organisasi berfungsi untuk

merefleksikan target yang akan dicapai oleh organisasi.17

c. Perumusan Strategi

Suatu strategi yang dirumuskan oleh manajemen puncak

merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi

untuk mengembangkan kompetensi inti dan keunggulan bersaing.

Perumusan strategi dalam hal ini adalah proses merancang dan

menyeleksi berbagai strategi yang pada hakikatnya menuntun pada

15

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik,(Jakarta: Bumi Aksara,2001), hal. 43 16

Amirullah dan Sri Budi Cantika. Manajemen Stratejik,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002),

hal. 11 17

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi Sebuah Konsep

Pengantar, (Jakarta: LPFE UI, 1999), hal. 21

Page 32: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

23

pencapaian misi dan tujuan organisasi. Strategi yang ditetapkan tidak

dapat lahir begitu saja. Diperlukan suatu proses dalam mamilih

berbagai strategi yang ada.

Menurut David Aker, sebagaimana dikutip oleh Kusnadi

terdapat beberapa criteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan

atau memilih suatu strategi, yaitu:18

1) Strategi harus tanggap lingkungan eksternal.

2) Strategi melibatkan keunggulan kompetitif.

3) Strategi harus sejalan dengan strategi lainnya yang terdapat di

dalam organisasi.

4) Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan

organisasi.

5) Strategi harus sesuai dengan misi organisasi dan tujuan jangka

panjang organisasi.

6) Strategi secara organisasional dipandang layak (wajar).

d. Implementasi Strategi

Setelah memilih strategi yang ditetapkan, maka langkah

berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan

tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat

membutuhkan komitmen dan kerja sama dari dari seluruh unit, tingkat,

dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam

pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi sulit

untuk dikembangkan.

Ada beberapa yang harus dilakukan dalam

mengimplementasikan strategi dalam suatu organisasi, adalah sebagai

berikut:

1) Sajikan citra yang baru.

18

Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001), hal. 215

Page 33: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

24

2) Kurangi konflik dan tangani secara terbuka.

3) Bentuk persekutuan dengan berbagai pihak.

4) Mulai secara kecil-kecilan (Memulai dari hal yang terkecil).19

B. Pengertian Pengkaderan dan Pelatihan

Kader adalah tenaga binaan untuk dijadikan pimpinan suatu

organisasi, partai dan sebagainya.20

Pengertian kader menurut Zaimul

Bahry adalah tenaga binaan untuk dijadikan pimpinan suatu organisasi

atau pembinaan yang tetap sebuah pasukan inti (yang terpercaya) yang

sewaktu-waktu diperlukan.21

Adapun pengertiam kader apabila dilihat dari asal suku katanya

berasal dari bahsa Inggris yaitu, “ Cadre”. Cadre adalah:

a. Sekelompok pasukan inti yang terlatih dapat bertambah jumlahnya

apabila dibutuhkan.

b. Suatu kelompok pengawasan aatau kelompok inti yang terlatih dari

suatu organisasi.

c. Kelompok orang-orang yang sangat terlatih.22

Maka pengertian kader adalah pembinaan yang tetap sebuah

pasukan inti (yang terpercaya dan terlatih) untuk dijadikan pimpinan atau

regenerasi asuatu organisasi yang sewaktu-waktu diperlukan.

19

Sondang P. Siagian, Teory Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

hal. 92-93 20

Zainal bahry, Kamus Umum : Khususnya Bidang Hukum Dan Politik, (Bandung:

Angkasa, 1996), hal. 45 21

Angga Yogaswara, Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian Partai Keadilan

Sejahtera (Jakarta: Sekripsi, MD, 2003), hal. 18 22

Ibid. hal. 18

Page 34: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

25

1. Ciri-ciri Organisasi Kader

Dalam rangka membentuk organisasi yang dinamis, maka

organisasi perlu memperhatikan regenerasi estapeta organisasi tersebut.

Oleh karena itu organisasi kader memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Lebih mementingkan kualitas tiap-tiap individunya daripada

kuantitasnya.

b. Mempunyai pasukan atau kelompok inti.

c. Setiap individunya berperan aktif dalam memajukan organisasi,

sehingga adanya regenerasi kepengurusan.

d. Mementingkan keketatan organisasi dan disiplin kerja dari anggota-

anggotanya.23

Dalam pengembangan organisasi, kader merupakan ruh organisasi.

Karena itu pengkaderan di suatu organisasi sudah semestinya

diformulasikan secara sistematik dan terencana dengan baik, sehingga

menjadi ujung tombak, keberlangsungan dan kesinambungan dinamika

organisasi. Tersistematis artinya, pola pengkaderan mengandung esensi

dalam rangka memformulasikan tahapan jenjang kader yang dibangun di

atas kerangka pijakan yang jelas serta menyangkut muatan yang harus

dipunyai oleh kader.

Pengkaderan disuatu organisasi diproyeksikan bagi terlaksananya

pola kaderisasi berjenjang dan sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Oleh karena itu, pengkaderan diarahkan bagi tersedianya human resources

penopang utama bagi keberlangsunagn organisasi yang disandarkan pada

23

Ibid, hal. 19

Page 35: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

26

klasifikasi dan kualifikasi kader sesuai dengan tingkatannya demi

mengemban amanat, nilai-nilai, serta ide-ide besar organisasi.24

Supplai kader yang handal sangat dibutuhkan organisasi untuk

memenuhi kebutuhan disemua lini. Di setiap kepemimpinan organisasi

problem penyediaan sumber daya kader yang berbobot dalam jumlah besar

untuk mengisi posisi-posisi pada sentral organisasi menjadi dilema ketika

yang direkrut adalah mereka yang qualified, biasanya dengan konsekuensi

perangkapan jabatan serta tidak cukup waktu bagi organisasi. Sebaliknya

bagi mereka yang mempunyai kelonggaran waktu dan bersedia menekuni

organisasi, dari segi berbobot kualitas kurang dapat diandalkan.

Kemudian apakah kader itu perlu tersedia dalam jumlah yang

banyak atau harus seperti apa. Tentu jawabannya tergantung dari mana

melihatnya dan untuk apa kepentingannya. Untuk menjadi kader harus

menempuh berbagai pendidikan dan pelatihan serta harus teruji militansi

dan kemampuan anggota pada umumnya.25

Problem kaderisasi dan krisis

kader menjadi tanggung jawab berat bagi suatu organisasi. Oleh karena itu

ada beberapa hal yang penting dalam membentuk reformulasi system

pengkaderan, diantaranya :

a. Pengkaderan harus berbasis pada kompetensi.

b. Pengkaderan harus memperhatikan seting budaya masyarakat

tertentu.26

24

PP. Ikatan Remaja Muhammadiyah, Sistem Pengkaderan Ikatan Remaja

Muhammadiyah, (Yogyakarta: PP. IRM, 2004), hal. 1 25

Suara Muhammadiyah, edisi ke-89 (1-15) Maret. (Yogyakarta: SM, 2004), hal. 7 26

Ibid, hal. 7

Page 36: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

27

Tampaknya reformulasi pengkaderan menjadi kunci yang penting

untuk ditindaklanjuti dalam upaya penanganan krisis kader dan problem

kader. Disinilah letak kaderisasi sebagai pengembangan organisasi dan

penyemai organisasi. Perubahan sistem pengkaderan merupakan suatu

keniscayaan. Oleh karena itu perubahan sistem pengkaderan dalam

organisasi untuk terus mengembangkan, menyesuaikan dan

menyempurnakan pengkaderannya agar lebih cocok dengan dinamika

perubahan zaman.

2. Hubungan Pengkaderan dan Pelatihan

Pengkaderan adalah pembinaan yang tetap sebuah pasukan inti

(yang terpercaya dan terlatih) untuk dijadikan pimpinan atau regenerasi

suatu organisasi yang sewaktu-waktu diperlukan.27

Sedangkan pelatihan

adalah upaya mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian

manusia.28

Jadi antara pengkaderan dan pelatihan berhubungan satu

dengan lainnya karena setelah adanya pengkaderan maka terwujudlah

pelatihan guna meregenerasi adanya tampuk kepemimpinan berikutnya.

3. Pengertian pelatihan

Pelatihan adalah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja di

samping adanya upaya lain. Pelatihan merupakan proses belajar mengajar

dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

melaksanakan tugasnya. Pelatihan juga merupakan upaya untuk

27

Angga Yogaswara, Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian Partai Keadilan

Sejahtera (Jakarta : Skripsi MD, 2003) 28

Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Rieneka

Cipta, 2004), Hal. 25

Page 37: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

28

mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan

sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan

pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaan.29

Pelatihan juga akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan

dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah

untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan

atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya.

Menurut pendapat Prof. DR. Soekidjo Notatmojo dalm bukunya,

“Pengembangan Sumber Daya Manusia,” yang dimaksud dengan

pelatiahan ialah Upaya mengembangkan kemampuan intelektual dan

kepribadian manusia.30

Penggunaan istilah pelatihan (training) dikemukakan para ahli

seperti D. Ale Yorder yang dikutip oleh Mangkunegara, menggunakan

istilah pelatihan untuk pegawai pelaksanaan dan pengawas, sedangkan

Wekley dan Yukl lebih memeperjelas mengenai penggunaan istilah

pelatihan. Mereka berpendapat bahwa ; “Pelatihan merupakan istilah-

istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang

diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan

sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi.

Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pelatihan Adrew E.

Sikula yang dikutip oleh Mangkunegara, pelatihan (Training) adalah suatu

proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis

29

Abdurahman Fathoni, Orgnisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:

Rieneka Cipta 2006), Cet ke-1 hal. 147 30

Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rieneka

Cipta, 2004), hal. 25

Page 38: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

29

dan terorganisir di mana pegawai non-manajemen mempelajari

pengetahuan dan keterampilan teknis dalm tujuan terbatas.

Dengan demikian, istilah pelatihan ditunjukan kepada pegawai

pelaksana dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

teknis. Tujuan pelatihannya antara lain :

a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.

b. Meningkatkan produktifitas kerja.

c. Meningkatkan kualitas kerja.

d. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.

e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.

f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berpartisipasi secara

maksimal.

g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

h. Menghindari keusangan (obsolescence)

i. Meningkatkan perkembangan pegawai.31

4. Langkah-langkah dalam melakukan pelatihan

Pelatihan sebagai bentuk pengembangan intelektual harus memiliki

konsep yang jelas di mana, perangkap atau konsep itu sendiri dilakukan

dengan baik agar tujuan pelatihan dapat dengan gemilang. Di bawah ini

contoh konsep pelatihan yang paling sederhana dan sering digunakan

badan atau lembaga pelatihan.

31

Anwar Prabu Mangku Negara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung :

Rosda Karya, 2000), Hal. 44

Page 39: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

30

a. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Pelatihan akan berhasil jika kebutuhan pelatihan diidentifikasi

dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah untuk

memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau

sikap dengan masing-masing kadar kemampuan. Penelitian kebutuhan

pelatihan dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa gejala-

gejala dan informasi-informasi yang diharapkan dapat menunjukkan

adanya kekurangan dan kesenjangan pengetahuan, keterampilan, dan

sikap kerja karyawan.

b. Penetapan sasaran pelatihan

Pada dasarnya setiap kegiatan yang terarah tentu harus

mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang diinginkan dan

dicapai dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Sasaran pelatihan yang

dirumuskan dengan jelas dapat dijadikan sebagai acuan penting dalam

menentukan atau menyiapkan materi yang akan disampaikan.

c. Merancang program pelatihan

Mendisain atau merencanakan pelatihan sebaiknya dilakukan

oleh orang yang ahli dalm bidangnya, karena rancanagn atau pelatihan

adalah suatu pegangan yang penting dalam rangka pelaksanaan suatu

Identifikasi kebuthan

Penetapan sasaran

Merancang Program

Pelaksanaan pelatihan

Evaluasi pelatihan

Feed back

Page 40: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

31

kegiatan pelatihan di mana dalam rancangan ditentukan jenis

pelatihannya.

d. Pelaksanaan program pelatihan

Pelaksanaan program pelatihan terbagi tiga tahap, yaitu tahap

awal mencakup pengumpulan peserta, penyediaan fasilitas dan

logistic, orientasi, dan tes awal (persepsi peserta terhadap pelatihan).

Tahap kedua, penyampaian pelatihan dan tahap ketiga, merupakan

pelaksanaan post test terhadad hasil pelatihan.

e. Evaluasi pelatihan

Evaluasi pelatihan dilaksanakan untuk mengidentifikasi

keberhasilan suatu program pelatihan, termasuk di dalamnya panitia

pelaksanaan pelatihan biasanya criteria evaluasi berfokus pada hasil

akhir, di mana hal yang harus diperhatikan ialah reaksi peserta

terhadap proses dan isis kegiatan pelatihan, pengetahuan, perubahan

perilaku, secara individu maupun organisasi. Adapun mengenai fase

evaluasi menjadi umpan balik untuk melaksanakan rediksi atau

perkiraan kebutuhan pelatihan berikutnya.32

5. Pengertian Sistem Pelatihan

Sebagaimana telah dibahas diatas dilihat dari segi kebahasaan

(Etimologi) kata sistem berasal dari istilah yunani “sistema” yang

mengandung arti keseluruhan (a whole) yang tersusun dari sekian banyak

32

M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta : Gajah Mada University,

2004), hal. 229

Page 41: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

32

bagian, berarti pula hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan

atau komponen-komponen secara teratur. Jadi sistem adalah sebuah

himpunan atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan

merupakan sesuatu keseluruhan.33

Sedangkan pelatihan adalah sesuatu

pembinaan terhadap tenaga kerja disamping adanya upaya lain. Pelatihan

proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia melaksanakan tugasnya. Pelatihan juga merupakan upaya

untuk mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta

pelatihan sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan

pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaan.34

Sistem pelatihan ialah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja yang

dilakukan secara keseluruhan baik dengan cara belajar mengajar ataupun

melalui proses pelatihan.

6. Unsur-unsur pelatihan

Unsur-unsur pelatihan adalah komponen-komponen yang ada

dalam setiap kegiatan pelatihan. Unsur-unsur tersebut adalah trainer

(pelatih), Peserta (Mitra pelatih), materi pelatihan, metode pelatihan,

tujuan pelatihan, dan pengawas pelatihan.35

a. Trainer (pelatih)

33

Tatang M. Amin Pokok-pokok Tori system, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2001), Cek ke-7, hal, 15 34

Abdurohman Fathoni, Organisasi dan manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta :

Rineka Cipta 2006), Cet ke-1, hal, 147 35

M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hal. 75

Page 42: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

33

Trainer adalah orang, kelompok atau lembaga yang

mengadakan pelatihan yang mana dalam pelatihan tersebut trainer

sangat berperan untuk keberhasilan suatu pelatihan yang diterapkan.

Seorang trainer seharusnya memilki integritas keperibadian,

kemampuan, intelektual dan keterampilan yang memadai dalam rangka

mengubah input menjadi output.

b. Peserta

Unsur pelatihan selanjutnya adalah peserta, yaitu manusia yang

menjadi sasaran pelatihan atau manusia penerima pelatihan, baik

sebagai individu maupun sebagai kelompok.

c. Materi pelatihan

Materi pelatihan adalah isi, peran atau materi yang

disampaikan trainer kepada para peserta. Materi pelatihan merupakan

isi dari pelatihan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi

yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan.

d. Media pelatihan

Media pelatihan adalah alat yang deperguanakan untuk

menyampaikan materi pelatihan kepada peserta.

e. Metode pelatihan

Hal yang erat dengan media pelatihan adalah metode pelatihan.

Metode pelatihan meruupakan suatu cara sistematis dapat diberikan

secara luas serta dapat membuat suatu kondisi tertentu dalam

Page 43: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

34

penyelengaraan pelatihan guna mendorong peserta agar dapat

mengembangkan aspek kongitif, efektif, dan psikomotrik, terhadap

penyelesaian tugas dan pekerjaan yang akan dibebankan kepadanya.

f. Tujuan

Tujuan adalah hasil dari kegiatan pelatihan tersebut yaitu agar

para peserta yang mengikuti pelatihan dapat menjalankan tugas yang

diberikan kepadanya.

g. Pengawas

Agar berjalan dengan lancar pelatihan ini maka diperlukan

adalah pengawas. Pengawas adalah orang yang diberi tugas untuk

mengawasi segala tindak pelaksanaan pelatihan agar mencapai tujuan

yang diinginkan.

7. Komponen-Komponen Pelatihan Dakwah

Pelatihan dakwah mempunyai beberapa komponen, yaitu:

a. Tujuan Pelatihan Dakwah

Tujuan pelatihan dakwah mencakup 3 (Tiga) domain yaitu:

Pengetahuan (P), Sikap (S), dan Keterampilan (K).36

Dalam pelatihan

dakwah, tiga tujuan pelatihan ini akan sangat ditekankan untuk

mendapatkan seorang dai professional yang akan melaksanakan

dakwah islam.

36

Akhsin Muamar, Makalah Manajemen Dakwah Pelatihan Dakwah, Mengelola

Pelatihan Partisipatif, (Jakarta : MD VII, 2006)

Page 44: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

35

b. Materi Pelatihan Dakwah

Pada dasarnya materi pelatihan dakwah adalah seluruh ajaran

Islam secara kaffah. Keseluruhan materi pelatihan dakwah bersumber

dari al-Quran dan al-Hadits. Namun materi lain seperti rethorika

sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan seorang dai dalam

dakwah yang akan disampaikan. Materi yang disajikan dalam

pelatihan dakwah tentunya disesuaikan dengan tujuan pelatihan

dakwah itu sendiri. Sebagaimana contoh, ketika TNI Angkatan Laut

mencanangkan program “cinta laut’, mereka bekerja sama dengan

remaja Islam Mesjid Sunda Kelapa. Akhirnya dibuatlah format

pesantren kilat diatas kapal perang. Kapal yang digunakan adalah KRI

Tanjung Dalpele yang merupakan kapal terbesar yang dimiliki oleh

TNI AL.

Para peserta dibawa berlayar mengikuti rute patroli KRI

Tanjung Dalpele. Selama berlayar itulah kegiatan/materi pelatihan

“cinta laut” dipadukan dengan “tadabbur alam”. Para peserta setiap

pagi dan sore wajib melihat sunrise dan sunset. Tidak hanya itu,

mereka juga diajari ilmu Nautika (ilmu kapal) yang dipadukan dengan

ilmu keislaman yang mengarahkan peserta untuk merenungi

kekuasaan Allah.

c. Metode dan Media Pelatihan Dakwah

Metode (approach) pelatihan dakwah, yaitu cara-cara atau jalan

yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode dalam

Page 45: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

36

pelatihan dakwah dapat berupa metode langsung, metode informasi,

motivasi, praktek, pemberian contoh, pemberian tugas, ceramah,

Tanya jawab, dan focus group diskusi.

Media secara etimologis berasal dari bahasa lati, yaitu

“Median” yang berarti perantara. Sedangkan secara terminologis

media berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai

tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa metode

dan media pelatihan dakwah adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.37

Metode dan media juga cara yang digunakan untuk memproses

materi atau isi pelatihan dakwah guna mencapai tujuan yang

diharapkan. Penetuan metode dan media in juga akan sangat

bergantung pada tujuan pelatihan yang dirumuskan. Seringkali metode

dan media tidak sinkron dengan tujuan pelatihan sehingga berbuah

kegagalan dan kerugian baik waktu, tenaga dan biaya yang tidak

sedikit. Contoh kegagalan program pesantren kilat yang

diselenggarakan oleh majelis taklim Baitu Qurro. Ketika itu tim kerja

menggunakan pendekatan yan keliru karena mendahulukan sasaran

yang akan dicapai daripada pendekatan pada para pendukung acara.

Lagipula tim kerja melakukan kekeliruan dengan serta merta membuat

kesepakatan dengan tempat yang akan digunakan sementara konsep

acara sempurna betul. Akhirnya dapat diduga para pendukung acara

37

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an (Bandung ; Mizan, 1994), hal. 193

Page 46: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

37

menarik dukungannya dan akhirnya tim menanggung beban dan

kerugian, baik waktu, tenaga, pikiran dan biaya yang tidak sedikit.

d. Pelatih Dakwah

Instruktur dalam pelatihan dakwah merupakan orang yang

paham dan menguasai akan pengetahuan keislaman, patuh dan taat

terhadap perintah agama dan menguasai kelas. Dengan demikian

pelatihan akan memberikan materi hendaknya harus memenuhi

kualifikasi sebagai berikut; mempunyai keahlian yang berhubungan

dengan materi pelatihan, instruktur luar yang profesioanal dalam

bidang materi yang akan disampaikan, pelatih yang dapat memotivasi

dan mempunyai kepribadian yang baik di mata para peserta

pelatihan.38

e. Peserta Pelatihan Dakwah

Peserta pelatihan dakwah yaitu orang-orang yang mengikuti

pelatihan dakwah. Misalnya: remaja masjid, mahasiswa, santri, murid,

dan lain-lain. Adapun latar belakang pendidikan dan pengalamannya

turut menenutkan bagaimana metode pelatihan yang akan digunakan.

Peserta pelatihan yang berlatar belakang masih tingkat junior tentu

tidak mampu untuk mencerna materi yang diperuntukan untuk

kalangan senior.

38

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

(Bandung Rosda Karya, 2000), hal. 64

Page 47: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

38

f. Evaluasi Pelatihan Dakwah

Evaluasi pelatihan dakwah dilaksanakan untuk memverifikasi

keberhasilan suatu program pelatihan dakwah yang dilaksanakan,

termasuk didalamnya panitia pelaksan pelatihan dakwah. Biasanya

criteria evaluasi berfokus pada outcome-nya (hasil akhir), dimana hal

yang harus diperhatikan ialah reaksi peserta terhadap proses dan isi

kegiatan pelatihan dakwah, pengetahuan keislaman, perubahan

perilaku, perbaikan yang dapat diukur secara individu maupun

organisasi. Adapun mengenai fase itu akan menjadi umpan balik

untuk melakukan prediksi atau perkiraan kebutuhan pelatihan dakwah

berikutnya.

C. Pengertian Da’i

Da’i menurut etimologi berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata

(da’ain) yang mrupakan bentuk isim fail (kata menujukkan pelaku) yang artiya

orang yang melakukan dakwah. Sedangkan secara terminologis da’i yaitu

setiap muslim yang berakal mukallaf (aqil baligh) dengan kewajiban

dakwah.39

Da’i adalah orang yang melakukan atau melaksanakan dakwah secara

individu, kelompok atau berbentuk. Da’i sering juga disebut mubaligh (orang

yang menyampaikan ajaran Islam). Pada dasarnya semua pribadi muslim itu

39

Idris Abdul Somad, Diktat ilmu dakwah (Depok: T.pn.,2004), hal. 6

Page 48: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

39

berperan secara otomatis sebagai mubaligh atau da’i dalam bahasa komunikasi

disebut komunikator.

Da’i adalah orang yang menyeru, memanggil, mengundang atau

mengajak.40

Yaitu memanggil untuk melaksanakan perintah yang baik dan

mencegah yang munkar (amar ma’ruf nahi munkar) sesuai dengan ajaran

agama Islam, panggilan tersebut merupakan tugas dan kewajiban setiap

muslim dianapun mereka berada menurut kadar kemampuannya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

Artinya: kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yng ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman

kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi

mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah

oang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran 110)

Untuk melakukan aktifitas dakwah, seorang da’i perlu mempunyai

syarat-syarat dan kemampuan tertentu agar berdakwah dengan hasil yang baik

dan sampai pada tujuannya. Persyaratan dan kemampuan yang perlu dimiliki

oleh da’i secara umum bisa mencontoh kepada Rasulullah SAW. Merupakan

40

A.H hsanuddin, Retorika Dakwah Dan Publistik dalam Kepemimpinan (Surabaya:

Usaha Nasional 1982). Cet. Ke-1 hal. 33

Page 49: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

40

standar atau uswatun hasanah bagi umatnya, maka tentunya hal itu pun

berlaku dalam dakwah Islam.41

Seorang da’i sebagai juru dakwah memiliki tanggung jawab yang lebih

besar terhadap diriya sendiri dari pada terhadap masyarakat. Karena apapun

yang disampaikannya kepada masyarakat haruslah sesuai dengan perbuatannya

sehari-hari.42

Adapun syarat-syarat dan kemampuan da’i secara teoritis di antaranya:

a. kemampuan berkomunikasi

b. kemampuan menguasai diri

c. kemampuan pengetahuan psikologi

d. pengetahuan-pengetahuan pendidikan

e. kemampuan di bidang al-Qur’an

f. kemampuan pengetahuan di bidang umum

g. kemampuan membaca al-Qur’an dengan fasih

h. kemampuan pengetahuan di bidang Hadist

i. kemampuan di bidang agama secara umum.43

41

Drs. H. Nawawi Rambe, Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya 1985). Cet. Ke-13

hal. 10 42

Alwisral Imam Zaidallah dan Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam

Membentuk Da’i dan Khotib Profesional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002). Cet. Ke-1, hal. 97 43

Slamet Muhaemin Abda, Pinsip-prinsip Metodologi dan Dakwah, (Surabaya : Usaha

Nasional, 1994) Cet. Ke-1 hal.69-77

Page 50: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

41

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAARUL HIKMAH

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Pondok Pesantren Daarul Hikmah berdiri tahun 1997, adalah Pondok

Pesantren Modern yang berlokasi di kawasan pesisir utara Tangerang tepatnya

di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri. Pondok ini memiliki perbedaan dengan

pondok lain di kawasan pesisir utara Tangerang yang umumnya bertema

Salafy dalam hal kegiatan. Pondok ini disebut Pondok Modern karena

memadukan sekolah dan mengaji dalam kegiatan Pondok dan berbeda dengan

Pesantren Salafy yang kegiatan umumnya hanya mengaji. Pondok ini didirikan

oleh alumni Pondok Pesantren Gontor, KH Afif el-Afify karena kondisi

masyarakat saat itu yang minim pendidikan.1

Sejak pertama didirikan, Pondok ini diterima oleh masyarakat sekitar

dengan banyaknya santri-santri yang mengikuti. Awalnya Pondok ini diikuti

sebanyak sekitar 80 santri. Namun, setelah 10 tahun berdiri, Pondok ini telah

diikuti 680 santri.

Yayasan Wakaf Bina Ummat yang berdiri ditahun yang sama

merupakan wadah dari lembaga pendidikan Pondok Pesantren Modern Daarul

Hikmah sekaligus memayungi lembaga pendidikan MTs Daarul Hikmah yang

diprakarsai oleh KH. Afif Afify. Beliau adalah pimpinan Yayasan Wakaf Bina

Umat. Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk membantu masyarakat

1 Hasil Wawancara Penulis dengan KH. Afif Afify (Pimpinan Pondok Pesantren Daarul

Hikmah) di Pondok Pesantren Daarul Hikmah pada Tanggal 20 Maret 2011

Page 51: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

42

dalam bidang pendidikan, mencerdaskan bangsa dengan suasana yang Islami

serta berpedoman pada kurikulum Depdiknas dan Departemen Agama.

Yayasan Wakaf Bina Umat yang lebih dikenal dengan Pondok

Pesantren Modern Daarul Hikmah tidak hanya bergerak dalam bidang

pendidikan, tetapi juga santunan anak yatim dan anak-anak yang kurang

mampu. Ketika mulai didirikkan atau dirintis, Yayasan ini hanya memiliki 3

(tiga) kelas yaitu kelas I sampai dengan kelas III. Sekarang telah memiliki 13

lokal ruang belajar siswa ditambah 10 ruang asrama.2

Pondok Pesantren Daarul Hikmah Letaknya cukup strategis dan

suasana yang nyaman karena dijangkau transportasi. Pondok Pesantren Daarul

Hikmah termasuk salah satu sekolah yang berkualitas, karena pada setiap

kelulusan hampir 97% dinyatakan lulus. Sehiggga hal ini dapat mempermudah

siswa dan siswi Pondok Pesantren Daarul Hikmah melanjutkan jenjang

pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Pondok Pesantren Daarul Hikmah dan beberapa pesantren alumni

Pondok Modern Daarussalam Gontor mengusung lima dan empat falsafah

yang disebut dengan "Panca Jiwa dan Motto Pondok". Panca jiwa adalah lima

prinsip dasar yang mesti tertanam dalam jiwa siapapun yang menjadi penghuni

pondok, entah itu kiyai, guru ataupun santri.

2 . Diktat Pesantren Daarul Hikmah pada tahun 2008.

Page 52: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

43

Panca jiwa pondok itu adalah sebagai berikut : 3

1. Keikhlasan.

Jiwa ikhlas ialah perkara yang utama dan pertama yang mesti ada

dalam diri manusia. Ikhlas mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu

membuang unsur-unsur yang mengarah kepada kepentingan pribadi yang

dapat mengotori tujuan hidup, serta juga tujuan pendidikan dan pengajaran.

Sebagai contoh dalam proses pendidikan dan pengajaran, guru mesti ikhlas

dalam memberikan ilmu sebagai wujud syukur dan diniatkan ibadah

kepada Allah sebagai pemilik ilmu. Manakala santri, mesti ikhlas dididik

dan diajarkan dengan tujuan untuk memahami hakekat dirinya sebagai

awal langkah untuk beribadah kepada Allah.

2. Kesederhanaan.

Maksudnya adalah melakukan sesuatu berdasarkan keperluan bukan

keinginan. Dengan demikian kesederhanan adalah sebuah sikap yang tidak

diukur oleh kuantitas, besar atau kecil, banyak atau sedikit, murah atau

mahal, tetapi karena ia diperlukan. Kesederhanaan juga berasaskan kepada

kemampuan bukan kemauan.

3. Berdikari.

Sifat ini menunjukan kebebasan seseorang dalam menentukan

sikap. Berdikari juga bermakna berusaha dengan kemampuan dirinya

sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain. Sifat ini juga sangat

penting untuk melahirkan jiwa-jiwa militan yang siap berjuang dan

3 . Dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Page 53: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

44

berbakti kepada masyarakat. Pondoknya pun demikian tidak

menggantungkan kepada bantuan orang lain.

4. Ukhuwah Islamiyah.

Maksud dari prinsip keempat ini adalah menjalin hubungan sesama

manusia yang berasaskan kepada prinsip dari ajaran Islam yang damai dan

toleran. Ukhuwah dalam Islam adalah nilai persaudaran dengan semangat

tolong menolong yang tidak melihat batas-batas tertentu, seperti golongan,

etnik bahkan agama atau keyakinan orang lain. Islam menyuruh umatnya

untuk menghormati siapapun, bekerjasama dan bergaul tanpa memandang

status sosial bahkan keyakinannya. Hal ini tentunya sangat selaras dengan

ajaran Islam sebagai agama yang menyebarkan kedamaian universal atau

rahmatan lil âlamîn.

5. Kebebasan.

Sikap bebas berarti melepaskan diri dari pengaruh orang lain baik

pikiran ataupun tindakan. Kebebasan bukan dimaksudkan berbuat sesuka

hati, tetapi kebebasan dalam menentukan sikap dan pendapat yang tidak

bertentangan dengan nilai-nilai dasar ajaran Islam. Kebebasan juga

bersikap moderat tanpa memihak, yang dibelanya adalah kebenaran sesuai

dengan ajaran agama.

Page 54: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

45

Berikut ini adalah Motto Pondok:4

1. Berbudi luhur.

Ini adalah sifat yang harus ada dalam diri manusia terutama

generasi muda. Sifat ini sangat penting dan haruslah berada pada tingkat

pertama sebelum sifat-sifat lain yang akan dimiliki.

2. Berbadan Sehat.

Sebagai calon pemimpin masyarakat, kualitas fisik yang sehat dan

kuat juga sangat penting. Akhlak yang mulia, ditambah dengan fisik yang

prima akan melahirkan insan tangguh dalam menghadapi setiap tantangan

dan cobaan.

3. Berpengetahuan Luas.

Syarat ini tentunya tidak diragukan lagi. Ia juga syarat utama yang

mesti dimiliki oleh calon pemimpin masa depan. Kesempurnaan seorang

pemimpin dapat diketahui melalui budi pekerti, badan yang sehat serta

pengetahuannya yang luas.

4. Berpikir Bebas.

Kepribadian yang dibalut dengan akhlak, fisik yang sehat, ilmu

yang luas harus mampu menempatkan dirinya pada tempat yang bebas,

tidak terikat kepada siapapun. Yang dibelanya hanyalah kebenaran untuk

kemaslahatan umat.

4 . Dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Page 55: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

46

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Dalam sebuah lembaga pendidikan haruslah memiliki visi dan misi

yang tepat yang merupakan arah dan acuan dasar pada lembaga tersebut.

Diantara visi Pondok Pesantren Daarul Hikmah adalah:5

1. Menjadi sekolah unggul yang mampu menghasilkan kader-kader muda

terbaik bagi bangsa dan ummat Islam Indonesia.

2. Mencetak kader umat yang berakhlakul karimah, tawadhu, berpengetahuan

luas, berfikir bebas, berjiwa ikhlas, berdikari.

Untuk mendukung visi yang telah di buat maka terteralah sebuah misi

pada Pondok Pesantren Daarul Hikmah yaitu6 :

1. Mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

2. Membina Akhlakul Karimah.

3. Membudayakan kebersihan, ketertiban, kerja keras dan disipin yang tinggi.

4. Mengembangkan bakat minat peserta didik.

5. Mengkondisikan sekolah sebagai komunitas Pesantren.

6. Membantu jiwa mandiri, kreatif, dan inovatif.

5 . Hasil Wawancara Penulis dengan KH. Afif Afify (Pimpinan Pondok Pesantren Daarul

Hikmah) pada Tanggal 20 Maret 2011. 6 . Ibid

Page 56: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

47

Kepala Sekolah/pengasuh

pesantren

A. Zaky Yudhistira, SE

Hub. Masyarakat

H. A Khaer Nawawi Lc

Bimbingan Konseling

Efita Amalia Afif, SH

Para Asatidz

Pengasuh ponpes

Wali kelas

Kaur TATA USAHA

Rizal Pranoto S,Pd

C. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah. 7

7 . Dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Santri

Kesiswaan

Jamal Fauzi S,Pd

Pimpinan Pesantren

KH Afif Afify

Kurikulum

Uus Rustaman

Page 57: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

48

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN PESANTREN,

GURU DAN KARYAWAN PESANTREN8

1. Pimpinan Pesantren

a. Membuat/merencanakan kegiatan secara umum (General Planning)

b. Melaksanaan penataan Organisasi secara umum (General Organizing)

c. Menentukan kebijaksanaan umum (General Policy)

d. Menentukan instruksi-instruksi umum (general Intruction)

e. Bersama dengan Wakil Kepala mengadakan pengawasan secara umum

(general Supervisor)

f. Memberikan saran dan pandangan kepada Pimpinan Wilayah.

g. Bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan Wilayah.

2. Kepala Sekolah MTs. Daarul Hikmah

Kepala Sekolah berfungsi sebagai dan bertugas dan edukator, menejer,

administrator dan supervisor, pemimpin/leader inovator dan motivator

a. Kepala Sekolah sebagai edukator melaksanakan proses belajar mengajar

secara efektif dan efesien (lihat tugas guru)

b. Kepala Sekolah sebagai menejer mempunyai tugas:

1) menyusun perencanaan

2) mengorganisasikan kegiatan

3) mengarahkan kegiatan

4) mengkoordinasi kegiatan

5) melaksanakan pengawasan

6) melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7) menentukan kebijaksanaan

8) mengadakan rapat

9) mengambil keputusan

10) mengatur proses belajar mengajar

11) mengatur administrasi ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana

prasarana dan keuangan (RAPBS)

12) mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

13) mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

3. Bidang Kurikulum

Diantara tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

a. menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

8 Dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Page 58: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

49

b. menyusun pembagian tugas guru dan menjadwal pelajaran

c. mengatur penyusunan program pengajaran semester program satuan

pelajaran, dan persiapan pengajaran penjabaran dan penyesuaian

kurikulum

d. mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

e. mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kelulusan dan laporan

kegiatan belajar siswa serta pembagian raport dan STTB

f. mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

g. mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

h. mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajran

i. mengatur mutasi siswa

j. melakukan supervisi administrasi dan akademis

k. menyusun laporan

4. Bidang Kesiswaan

Di antara tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

a. mengatur program dan pelaksanaan bimbingan konseling

b. mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 9 K (keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan, kerindangan

dan keindahan

c. mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan,

Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Paskibra.

d. mengatur program pesantren kilat

e. menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

f. mengadakan cerdas cermat olahraga prestasi

g. menyeleksi calon untuk di usulkan mendapatkan beasiswa

5. Guru Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. penyusunan program pelaksanaan bimbingan konseling

b. koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang

dihadapi, oleh siswa tentang kesulitan belajar

c. memberikan layanan dan bimbingan agar lebih berprestasi dalam kegiatan

belajar

d. memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

e. mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

Page 59: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

50

f. menyususun dan melaksanakan program tidak lanjut bimbingan dan

konseling

g. mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

h. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara

berkala

6. Wali Kelas

Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. pengelolaan kelas

b. penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:

1) denah tempat duduk siswa

2) papan absensi siswa

3) daftar pelajaran sekolah

4) daftara piket kelas

5) buku basensi siswa

6) buku pelajaran atau buku kelas

7) tata tertib siswa

c. penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa

d. pengisian daftar keputusan nilai siswa (leger)

e. pembuatan catatan khusus tentang siswa

f. pencatatan mutasi siswa

g. pengisian buku laporan

h. pembagian buku laporan penilaian belajar

i. melaksanakan kegiatan belajar mengajar

j. melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut

k. membantu mengarahkan minat dan bakat siswa

l. membuatlaporan pelaksanaan dan hasil kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan

7. Tata Usaha

Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai

berikut :

a. penyusunan progam kerja tata usaha sekolah

b. pengelolaan keuangan sekolah

c. pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

d. pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

Page 60: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

51

e. penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

f. mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K

g. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala

D. Program-program Pondok Pesantren Daarul Hikmah

1. Pengembangan leadership dan manajemen organisasi

Santri pada umunya dituntut untuk menimba ilmu agama. Namun

para santri Pondok Pesantren Daarul Hikmah diajarkan dan dibina agar

kelak bisa menjadi pelopor agama Islam yang disegani dan pemimpin yang

bijak bagi seluruh ummat. Dalam keorganisasian para santri dituntun oleh

pengasuh Pondok Pesantren dalam menjalankan aktifitas serta disiplin-

disiplin yang ada dalam Pondok Pesantren.

Dalam tatanan system Pondok Pesantren Daarul Hikmah para santri

senior (kelas 5 yang sejajar dengan kelas 2 SMA) ditugaskan untuk

mengemban tanggung jawab menjadi seorang pengurus dengan tugas yang

telah ditetapkan oleh Pesantren dalam kurun waktu selama 1 tahun.

Organisasi di Pondok Pesantren Daarul Hikmah diantaranya:

Organisasi Santri Daarul Hikmah (OSDA), Paskibra, Drum Band,

Kepramukaan.

2. Penerapan Konsep Live Skill

Setiap manusia diberikan kelebihan yang berbeda-beda, oleh

karenanya pondok pesantren melihat kelebihan tersebut sebagai potensi

yang harus dikembangkan. Dalam wacana ini Pondok Pesantren Daarul

Hikmah menyediakan fasilitas, sarana dan pra sarana sebagai tempat untuk

Page 61: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

52

mengasah kemampuan yang dimiliki para santri untuk terus menumbuh

kembangkan minat dan bakat serta kreatifitas yang bernilai positif bagi

santri, pondok pesantren dan masyarakat lainnya. Semua penerapan Live

Skill ini dibawah bimbingan dan pengawasan pengasuh/pengurus pondok

pesantren. Konsep Live Skill yang ada di pesantren diantaranya: kaligrafi,

seni baca Qur’an, Komputer, wirausaha, seni budaya, majalah dinding.

3. Pengkajian kitab-kitab kuning dan aplikasinya dalam keseharian

Didalam Islam wajib bagi setiap umatnya menjalankan seluruh

perintah agama yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Hadist. Di dalam

program ini setiap santri mengikuti pengajaran kitab-kitab kuning seperti:

jurumiyah, fathul qorib, tafsir jalalain, safinatunnajah yang dilaksanakan

setiap hari senin sampai dengan sabtu pukul 17.00-18.00 bertempat

dimasjid pondok pesantren Daarul Hikmah, dan sebagai

pengajar/murobinya adalah pimpinan pesantren KH Afif Afify dan

pengasuh pesantren lainnya.

Kemudian para santri pun diberikan pengajaran tentang Tafsir dan

Hadist yang bertujuan untuk lebih mengerti dan memahami tentang ajaran

agama Islam. Ini pun sebagai bekal para santri ketika menjadi seorang da’i

agar dapat menyampaikan dalil-dalil secara fasih, lancar, dan lantang serta

mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalil yang

berasal dari al-Qur’an maupun al-Hadist.

4. Muhadhoroh (Latihan Berpidato)

Muhadhoroh/latihan berpidato adalah salah satu strategi Pondok

Pesantren dalam menciptakan seorang da’i atau muballigh. Strategi ini

Page 62: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

53

terhitung ampuh dalam membina santri khususnya dalam mengolah vokal

berpidato dengan sasaran untuk membina mental para santri dalam

berpidato agar para santri terbiasa dalam menghadapi orang banyak ketika

berbicara di khalayak orang banyak. Para santri dipupuk untuk

mengembangkan potensi mereka masing-masing khususnya dalam

berpidato, setiap santri mengikuti program ini dengan tujuan memiliki

kemampuan saat menghadapi dan berbicara dengan orang banyak.

Santri diarahkan tentang bagaimana berpidato yang baik dan benar,

memupuk mental, retorika yang baik, dan memahami keinginan audience

agar para audience tertarik dan terhipnotis dengan ceramah atau pidato

yang kita berikan.

Muhadhoroh dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni pada

malam kamis dan malam minggu selepas sholat isya berjama’ah hingga

pukul 22.00 WIB. Pada malam minggu para santri bermuhadhoroh dengan

menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, sedangkan pada

malam kamis adalah muhadhoroh dengan menggunakan Bahasa Arab.

Pada malam kamis dan malam minggu selepas sholat isya

berjama’ah para santri sebanyak 230 santri diarahkan oleh bagian

pengajaran untuk bersegera ke ruang-ruang kelas yang sudah ditentukan.

Ruangan kelas yang sudah disiapkan oleh yang piket dalam bentuk dan

pengaturan ruangan. Bangku-bangku ditata sedemikian rupa sebagai media

para santri menjadi audience sedangkan meja guru terkadang menjadi

media mimbar bagi santri untuk berpidato.

Page 63: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

54

Muhadhoroh menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Pondok Pesantren yang berbasis modern. Pengawas/pembimbing

muhadhoroh yaitu para asatidz (pengasuh pondok pesantren) dan juga

bagian pengajaran. Bagian pengajaran adalah para santri senior yang

ditunjuk menjabat sebagai bagian pengajaran dengan salah satu

programnya adalah mengarahkan dan mengoreksi persiapan sebelum

muhadhoroh dari mulai pembuatan materi muhadhoroh, jadwal khutbah

santri, dan mengontrol jalannya muhadhoroh dengan didampingi oleh

ustadz yang bertugas.

E. Sarana dan Fasilitas

Sarana dan fasilitas difokuskan pada hal-hal yang terkait dengan

penyelenggaraan muhadhoroh, diantaranya adalah:9

1. Ruang sekolah, digunakan untuk menyelenggarakan muhadhoroh pada

setiap malam kamis dan malam minggu selepas sholat isya berjama’ah.

2. Mimbar dakwah, dalam hal ini para santri berinisiatif membuat mimbar

dengan menggunakan meja yang didirikan hingga sekilas seperti mimbar.

3. Masjid, digunakan oleh para santri untuk sholat berjama’ah dan sebagai

sarana pengajian kitab kuning oleh pimpinan Pesantren Daarul Hikmah

setiap sore hari kecuali hari minggu.

9 . Hasil Wawancara Penulis dengan Ust. Zaky Yudhistira pada Tanggal 27 Maret 2011

Page 64: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

55

BAB IV

ANALISA STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK PESANTREN

DAARUL HIKMAH

A. Langkah-langkah Strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam

Pengkaderan Da’i

Seiring dengan jalannya waktu Pondok Pesantren Daarul Hikmah terus

menerus mengembangkan dan mencapai tujuan dari pengkaderan dai tersebut.

Membuktikan bahwa dalam menjalankan kegiatan terlebih kegiatan Dakwah

maka di perlukan wadah atau pun Organisasi karena dalam Organisasi yang

terorganisir maka tujuan dari pengkaderan Da’i tersebut akan berjalan baik dan

sampai pada tujuannya.

Strategi dalam suatu Lembaga atau Organisasi adalah bagian terpenting

untuk mencapai tujuan dari Organisasi tersebut, seperti halnya di sebuah

Pondok Pesantren ataupun lembaga Islam lainnya yang memiliki strategi

dalam pengkaderan Da’i. Seperti di Pondok Pesantren Daarul Hikmah,

Lembaga ini memiliki beberapa langkah strategi untuk menciptakan seorang

Da’i yang dapat dibanggakan di masyarakat, diantaranya :

1. Menentukan program Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

2. Membuat jadwal kegiatan atas program.

3. Menentukan pembimbing dalam mengawasi program-program.1

1 Hasil wawancara Penulis dengan Ustadz Jamal Fauzi (Wakasek Kesiswaan) Pondok

Pesantren Daarul Hikmah pada tanggal 9 April 2011

Page 65: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

56

Penjelasan terhadap kutipan tersebut adalah:

1. Menentukan Program Pondok

Dan yang dimaksud dengan menentukan program-program Pondok

Pesantren Daarul Hikmah disini adalah untuk menjembatani para Santri

dalam kehidupan di Pondok Pesantren supaya hidup terarah dan memiliki

tujuan yang jelas serta memberikan fasilitas kegiatan untuk

mengembangkan potensi yang ada pada diri para santri. Dari sini pulalah

santri diarahkan untuk mengetahui di mana kemampuan atau bakat para

santri sehingga para santri dapat mengasah kembali potensi yang mereka

miliki. Misalkan program Muhadhoroh, disini para santri dapat melatih

kemampuan dalam berpidato. Dan di dalam program ini pula, para santri

dapat mengkreasikan seni-seni retorika yang baik dan benar, sehingga para

santri memiliki bekal untuk berceramah di depan khalayak umum lainnya

atau masyarakat.

2. Membuat Jadwal Kegiatan

Langkah selanjutnya adalah menentukan atau membuat jadwal

kegiatan. Pondok Pesantren Daarul Hikmah memiliki aktifitas dan disiplin

yang padat sehingga para pengasuh Pondok Pesantren beserta pengurus

OSDA (Organisasi Santri Daarul Hikmah) membuat jadwal setiap kegiatan

yang ada sebagai rutinitas sistem dan displin yang ada di Pondok

Pesantren. Dalam hal ini setiap kegiatan di buat jadwal agar kegiatan yang

satu dengan kegiatan yang lainya tidak berbenturan, sehingga kegiatan-

kegiatan yang ada dapat berjalan dengan baik dan tertib.

Page 66: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

57

JADWAL KEGIATAN PONDOK PESANTREN DAARUL HIKMAH

DALAM PENGKADERAN DAI

Hari Kegiatan Waktu Tempat

Senin s/d

sabtu

Kitab kuning 17.00 s/d 18.00 Masjid

Rabu malam Muhadoroh Bahasa Arab 20.00 s/d 21.30 Kelas

Sabtu malam Muhadoroh B.Inggris dan

B.Indonesia

20.00 s/d 22.00 Kelas

Setiap pagi

hari

Pemberian kosa kata

B.Arab dan B.Inggris

05.30 s/d 06.00 Depan

asrama

3. Menentukan Pembimbing Kegiatan

Langkah terakhir strategi yang dilakukan Pondok Pesantren dalam

menentukan strategi pengkaderan Da’i adalah menentukan Pembimbing

atau Pembina dalam mengawasi program yang ada. Maksudnya adalah

agar para santri mendapat arahan serta evaluasi kekurangan yang terjadi

ketika program tersebut berjalan agar kedepannya kegiatan yang

berlangsung dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada

kesalahan-kesalahan yang berarti. Dan yang menjadi pengawas atau

pembimbing adalah para ustadz atau pengasuh yang berada di areal

Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

Dari langkah-langkah strategi inilah Pondok Pesantren Daarul Hikmah

dapat menentukan strategi dalam pengkaderan Da’i.

Page 67: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

58

Dalam mengkaderisasi para santri untuk menjadi seorang Da’i Pondok

Pesantren Daarul Hikmah membutuhkan strategi dalam pengkaderan Da’i agar

tercapai tujuan dari pengkaderan Da’i di Pondok Pesantren tersebut.

Diantaranya strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam pengkaderan

Da’i adalah Muhadhoroh (latihan berpidato 3 bahasa), Mendengarkan dan

memperhatikan Da’i yang sudah berpengalaman dalam berpidato, Pengajian

Kitab-kitab Kuning atau Salafi, Mempelajari ilmu Tafsir-Hadist, Membaca

ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya.2

1. Muhadhoroh (latihan berpidato 3 bahasa)

Strategi yang digunakan Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam

pengkaderan para calon Da’i dengan sistem atau strategi Muhadhoroh

maksudnya adalah melatih santri agar dapat berbicara atau berceramah di

depan masyarakat atau pun melatih para santri dalam mengolah kata, baik

dari retorika maupun intonasi berbicara, agar dalam berpidato tidak

membosankan atau pun melebar ke topik yang lain. Dan dalam

muhadhoroh para santri pun di didik bagaimana berpidato yang baik.

Penulis mewawancarai seorang Ustadz yang bernama Jumhanudin pada

Tanggal 16 April 2011 pukul 20.00, beliau mengemukakan bahwa

muhadhoroh adalah ladang untuk mendidik para santri dalam membina

mental serta mengasah imajinasi mereka dalam berkhutbah.3

2 . Ibid

3 . Hasil Wawancara Penulis dengan Ustadz Jumhanudin pada Tanggal 16 April 2011.

Page 68: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

59

2. Mendengarkan dan memperhatikan Da’i yang berpengalaman.

Yang dimaksud dengan strategi ini adalah agar para santri dapat

mengetahui bagaimana gaya berbicara atau pun retorika dan intonasi Da’i

saat berceramah di depan masyarakat atau pendengar lainnya. Santri

diberikan gambaran dalam berpidato agar santri dapat mempraktekkannya

setelah diberi contoh oleh Da’i yang berpengalaman itu. Penulis

mewawancarai seorang santri (ketua OSDA) bernama Ujer Tirmidzi pada

tanggal 16 april 2011 jam 16.30 di Area Pondok Pesantren Daarul Hikmah,

ia berkata bahwasanya mendengarkan dan memperhatikan Da’i yang

berpengalaman akan memotifasi para santri untuk mengikuti kemampuan

seorang Da’i tersebut sebagai acuan dalam berceramah.4

3. Pengajian Kitab Kuning atau Salaf

Dari strategi pengajian kitab kuning ini maka para santri memiliki

pengetahuan atau pun di bekali dengan dasar-dasar agama dan hukum-

hukum yang ada dalam agama Islam agar para santri mengerti dan faham

tentang ajaran dan hukum agama Islam secara menyeluruh. Sehingga

ketika para calon Da’i ini terjun di masyarakat kelak mereka sudah

memiliki syarat dan pengetahuan yang luas tentang Islam. Penulis

mewawancarai seorang Ustadz bernama Nasrudin pada tanggal 16 april

jam 20.30, beliau mengatakan bahwa dengan bekal kitab kuning atau salaf

4 . Hasil Wawancara Penulis dengan Ujer Tirmidzi (Ketua OSDA) pada tanggal 16 April

2011

Page 69: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

60

yang di pelajari oleh para santri dapat menjadikan mereka orang yang

mengerti agama dan bisa menjadi sebaik-baiknya umat.5

4. Mempelajari ilmu tafsir hadis.

Dalam hal ini para santri mengetahui bagaimana cara memahami

atau pun menjelaskan hadis-hadis dan tafsir Qur’an, agar dalam

penyampaian tafsir dan hadis yang di bacakan dapat dipahami oleh para

mad’u yang mendengarnya, di samping itu juga agar para santri tidak salah

mengartikan maksud arti dari tafsir dan hadis tersebut.

Dari keempat strategi tersebut maka Pondok Pesantren Daarul Hikmah

dapat mencapai tujuan dari pengkaderan Da’i tersebut, di samping itu juga

mewujudkan keberhasilan strategi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Daarul Hikmah melakukan pendekatan kepada para santri yang memiliki

bakat dalam ceramah atau pun berpidato. Dan dalam rangka mencapai tujuan

dari pengkaderan dai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Daarul Hikmah

dalam menghadapi para santri maka Pondok Pesantren Daarul Hikmah

mengadakan pendekatan yang lebih terhadap para calon dai, yakni dengan

penambahaan materi yang berguna bagi para dai ketika terjun ke masyarakat.

Yakni seperti penambahan materi seperti bahasa arab, bahasa ingris, ilmu fiqh

atau hukum islam dan lain-lain.

Sebagaimana penulis pahami bahwa Pondok Pesantren merupakan

bentuk lain dari organisasi keislaman yang merupakan basis Islam terbesar di

Indonesia, maka konsekuwensinya adalah pengelolaan organisasi dengan

5 . Hasil Wawancara pada Tanggal 16 April 2011

Page 70: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

61

keberanekaragaman permasalahan yang harus diatasi. Dengan besar dan

luasnya area yang harus dijangkau maka stategi akan semakin rumit karena

harus memperhatikan berbagai aspek yang luas pula.

Dalam tahap ini Pondok Pesantren Daarul Hikmah setidaknya

melakukan pekerjaan analisa terhadap lingkunagn internal maupun ekternal

dan kemudian merumuskannya ke dalam suatu keputusan-keputusan stategis.

Adapun proses analisis yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah

meliputi identifikasi lingkungan didalam berupa kekuatan (strengts)

kelemahan (weaknesses) dan di luar Pondok Pesantren Daarul Hikmah peluang

(oportunities) dan ancaman (threats) yang dikenal dengan analisis SWOT.

Menurut Drs. H. Hisyam Alie yang dikutip oleh Rafiudin dan Maman

Abdul Djaliel untuk mencapai stategi yang stategis harus memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:6

Strengts (kekuatan), yakni memperhitungkan kekuatan yang dimilki

yang biasanya menyangkut manusia, dana, beberapa piranti yang dimilki.

Dalam menentukan strategi pengkadran dai pondok pesantren darul hikmah

ditunjang oleh kekuatan diantaranya:

1. Dukungan yang kuat dari pimpinan pondok pesantren darul hikmah dan

sumber daya manusia yang baik, yang disediakan oleh pimpinan pesantren

dan jajarannya.

6 Rafiudin dan Mamman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2001), Cet. Ke-2, hal. 76

Page 71: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

62

2. Perhatian dari para pengurus, yakni dengan berusaha memberi pendidikan

kepada para calon dai, melalui pengkaderan, pelayanan, pendidikan dan

metode berpidato yang baik, pada saat pelatihan atau pengkaderan da’i.

3. Banyaknya antusias para santri dan pengasuh pondok pesantren darul

hikmah yang mendukung jalannya kegiatan yang dilakukan oleh Pondok

Pesantren.

4. Kreatifitas dan istiqomah dari para pengurus yang telah bertanggung jawab

dalam kegiuatan pengkaderan Da’i yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Daarul Hikmah.

5. Kemampuan para pengasuh Pondok Pesantren dalam merancang program

kerja dan kegiatan Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

6. Hubungan kuat yang terjaring oleh setiap alumni-alumni Pondok Pesantren

Gontor lainnya.

Weakness (kelemahan) yakni memeperhitungkan kelemahan-

kelemahan yang dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek yang dimiliki

sebagai kekuatan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan

yang dilakukan setiap minggunya, dalam menentukan strategi pengkaderan

Da’i di Pondok Pesantren Daarul Hikmah di hadapkan pada :

1. Belum adanya pengawasan yang optimal dari pengasuh Pondok Pesantren

Daarul Hikmah.

Page 72: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

63

2. Belum adanya ketegasan baik dari pengasuh dan pengurus Pondok

Pesantren dalam menegakkan disiplin.7

Opportunity (peluang) seberapa besar peluang yang mungkin tersedia

di luar, hingga peluang yang sangat kecil dapat di terobos. Peluang atau

kesempatan yang dapat diraih oleh Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam

pelaksanaan kegiatan Pondok Pesantren dalam strategi pengkaderan Da’i di

dukung dengan :

1) Adanya dukungan dan kepercayaan dari masyarakat lingkungan Pondok

Pesantren Daarul Hikmah khususnya dan masyarakat luar umumnya.

2) Hubungan yang baik dengan Pondok Pesantren lainnya.

3) Kebutuhan masyarakat kepada para Da’i dalam mengisi acara kerohanian

agama sebagai penyejuk kalbu.

4) Semangat para santri untuk menjadi seorang Da’i profesional.

Threats (Ancaman), yakni memperhitungkan kemungkinan adanya

ancaman dari dalam maupun luar. Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam

perjalanan dakwahnya bukan berarti tidak pernah mendapatkan ancaman atau

hambatan dalam strategi pengkaderan Da’i dihadapkan pada:

1) Dalam pelaksanaan atau berjalannya pengkaderan Da’i, para santri tidak

semuanya mengikuti kegiatan tersebut dikarenaka sakit,izin pulang, piket

jaga kamar.

2) Belum terbiasanya santri baru mengikuti kegiatan atau pengkaderan Dai

sehingga mereka takut untuk mengikiti Muhadoroh.

7 Hasil Analisis Penulis dalam kegiatan Muhadhoroh di Pondok Pesantren Daarul Hikmah pada

tanggal 9 April 2011

Page 73: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

64

Dari hasil analisis SWOT tersebut maka Pondok Pesantren Daarul

Hikmah mengetahui tentang kekuatan, kelemahan, peluaang dan ancaman

yang ada, sehingga Pondok Pesantren Daarul Hikmah dapat mengatasi setiap

kelemahan dan ancaman baik dari luar atau pun dari dalam Pesantren Daarul

Hikmah.

B. Implementasi Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul

Hikmah.

Penerapan strategi pengkaderan Da’i dalam mewujudkan strategi

dibutuhkan langkah-langkah yang baik, yakni dengan Pondok Pesantren

Daarul Hikmah melakukan proses Pengkaderan Da’i dengan berjenjang yang

merupakan pembekalan terhadap para calon Da’i di masa depan nanti atau

guna mewujudkan tujuan dan cita-cita dari pengkaderan Da’i tersebut.

Tujuannya adalah untuk membentuk karakter seorang Da’i yang handal

dan untuk mengembangkan proses berfikir para santri. Pengkaderan Da’i

dalam mencapai tujuannya mengandung empat proses penting, pertama need

aasessment kader di tempat masing-masing, kedua sosialisasi dan rekruitment,

ketiga, proses pelatihan, keempat, follow up. 8 Masing-masing proses memiliki

tahapan dan mekanismenya sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan

berdasarkan target, tujuan dan jenjang pengkaderan Da’i di Pondok Pesantren

Daarul Hikmah.

8 . Hasil Wawancara Penulis dengan Ustadz Jamal Fauzi (Wakasek Kesiswaan) Pondok

Pesantren Daarul Hikmah pada Tanggal 16 April 2011

Page 74: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

65

Pengkaderan Da’i adalah proses awal atau dasar dari pengkaderan Da’i

menuju jenjang lebih lanjut, pengkaderan Da’i menekankan pada dua aspek

proses yaitu pertama pemahaman dan pengamalan Islam secara rill dan kedua

adalah pengenalan diri.9 Maksud dari pemahaman dan pengamalam Islam

secara rill yaitu belajar memahami dan mengamalkan Islam dengan kehidupan

sehari-hari, mulai dari memahami ayat-ayat Al-Quran, ibadah, sampai dengan

memperaktekan dan mengamalkannya di depan masyarakat atau para mad’u

umum. Dan ada pun yang di maksud dengan pengenalan diri adalah

mempelajari dan mengenali akan pribadi Masing-masing melalui pengetahuan

tentang hati suci sehingga muncul kesadaran yang tinggi terhadap potensi dan

penghargaan diri sendiri, orang lain dan masyarakat umum. Tujuan dari

pengkaderan dai ini adalah proses membentuk karakter kader (character

bulding) yaitu sidiq, amanah, tabligh, fathonah sebagai upaya penanaman

nilai-nilai dasar pergerakan dan perjuangan ikatan sebagaimana tujuan dari

Pondok Pesantren Daarul Hikmah atas pengkaderan Da’i tersebut.

Dan dalam pelaksanaan proses pengkaderan Pondok Pesantren terbagi

dalam beberapa bagian, yakni pengkaderan formal dan non formal.10

Dalam

pengkaderan formal biasanya diikuti oleh santri yang menetap dalam Pondok

Pesantren Daarul Hikmah, dan Pondok Pesantren membagi pengkaderan ini

menjadi beberapa bagian yakni perkenalan muhadhoroh (latiahan berpidato),

proses berpidato, dan pelatihan mental. Perkenalan muhadhoroh yakni agar

9 . Hasil Wawancara Penulis dengan Ustadz Nasrudin (Pengajar) Pondok Pesantren

Daarul Hikmah pada Tanggal 16 April 2011 10

. Hasil Wawancara Penulis dengan Ustadz Nasrudin (Pengajar) Pondok Pesantren

Daarul Hikmah pada Tanggal 16 April 2011

Page 75: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

66

para santri baru mengetahui apa muhadhoroh itu dan bagaimana cara

aplikasinya, oleh sebab itu tujuan dari perkenalan muhadhoroh ini tertuju pada

anak baru atau pun para santri yang baru memasuki Pondok Pesantren Daarul

Hikmah.

Selanjutnya proses berpidato, yang mana pada proses ini para santri

benar-benar di didik untuk menjadi penceramah yang handal, dan dapat

mengatur pembicaraan yang ia akan sampaikan. Dan dalam ini pun para santri

dibekali ilmu yang bermanfaat baik dalam berpidato atau pun berguna di

dalam masyarakat kelak.

Pelatihan mental yakni para santri selalu diikuti lomba baik tingkat

pesantren atau pun tingkat JABODETABEK, agar pada saat mereka terjun ke

dalam masyarakat ataupun menghadapi masyarakat banyak, para santri tidak

lagi gerogi, dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yakni berceramah

dan menyampaikan inti dari pesan dalam berpidato tersebut.11

Pengkaderan Da’i yang non formal adalah pengkaderan yang dilakukan

hanya dalam kelas saja dan diikuti oleh para santri baik yang menetap atau

pun yang pulang pergi, dan pengkaderan Da’i non formal dilakukan hanya

penyampaian materi di dalam kelas saja, seperti penyampaian atau

pembelajaran tentang tafsir hadist, fiqh islam, kitab kuning dan lain-lainnya

dan semua ilmu tersebut pada dasarnya adalah materi dalam penyampaian

dasar dalam berpidato sehingga dalam penyampaian pidato didepan

11

. Hasil Wawancara Penulis dengan Ustadz Jamal Fauzi (Wakasek Kesiswaan) Pondok

Pesantren Daarul Hikmah) pada Tanggal 16 April 2011

Page 76: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

67

masyarakat tidak menyempit tapi dapat menjelaskannya tentang ilmu lainnya

juga.

Tujuan umum dari pengkaderan Da’i di Pondok Pesantren Daarul

Hikmah adalah proses perumusan pemikiran para calon dai akan permasalahan

yang timbul di masyarakat atau suatu topik pembicaraan yang akan

disampaikan serta membangun strategi dengan gerakan Da’i nasional atau pun

setara internasional dalam rangka mendukung penyebaran agama Islam di

seluruh negara.

Tujuan khusus dari pengkaderan Da’i ini adalah : pertama terjadinya

proses kesadaran berdakwah dengan lisan serta merumuskan pemikiran

keislaman yang berhubungan dengan dakwah Islam sebagai tradisi dari jaman

rosul, kedua terjadinya proses kesadaran kritis dalam membaca dan memahami

realitas kehidupan sebagai wahana untuk merumuskan gerakan dakwah dalam

kaca internasional. 12

12

. Hasil Wawancara Penulis dengan KH. Afif Afify (Pimpinan Pondok Pesantren Daarul

Hikmah) pada tanggal 20 Maret 2011

Page 77: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berhubungan dengan

Strategi Pengkaderan Da’i Pondok Pesantren Daarul Hikmah Desa Pekayon

Kecamatan Sukadiri Tangerang, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Langkah-langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul

Hikmah dalam pengkaderan da’i yakni:

a. Menentukan program Pondok Pesantren Daarul Hikmah, yang mana

menentukan program adalah salah satu langkah dalam meningkatkan

bakat para santri di bidang masing-masing keterampilannya, seperti

halnya dalam muhadhoroh, disini para santri yang berbakat berpidato

dapat menyalurkan bakatnya dengan mengikuti program pelatihan

atau pengkaderan da’i di Pondok Pesantren Daarul Hikmah.

b. Membuat jadwal kegiatan atas program, selanjutnya langkah strategi

Pondok Pesantren Daarul Hikmah adalah menentukan atau membuat

jadwal jadwal, hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan kegiatan

yang di adakan Pondok Pesantren Daarul Hikmah tidak bertabrakan

atau berbarengan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya,

disamping itu penjadwalan di buat agar pelatihan atau kegiatan dapat

berjalan baik dan tertib.

Page 78: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

75

c. Menentukan pembimbing dalam mengawasi program-program.

Menentukan pembimbing dalam mengawasi program-program hal ini

dilakukan agar dalam pelaksanaan program-program tersebut dapat

terkontrol atau berjalan dengan apa yang diharapkan, dan dapat

bimbingan yang benar dari para pembina baik masukan atau pun

evaluasi terhadap jalannya kegiatan program tersebut.

2. Implementasi strategi pondok pesantren Daarul Hikmah dalam

Pengkaderan Da’i untuk mencapai tujuannya mengandung empat proses

penting yaitu:

a. Need assessment kader di tempat masing-masing,

b. Sosialisasi dan rekruitment,

c. Proses pelatihan,

d. Follow up.

Dari keempat poin diatas pengimplementasian strategi di Pondok Pesantren

Daarul Hikmah berjalan dengan baik. Hingga tujuan umum dari pengkaderan

da’i tersebut tercapai baik dalam hal teori ataupun praktek di depan masyarakat

umum.

B. Saran

1. Seharusnya disiplin dalam Pondok Pesantren Daarul Hikmah lebih di

tingkatkan lagi, baik dalam hal peraturan atau pun dalam pendidikan

khususnya dalam hal muhadoroh atau berpidato.

Page 79: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

76

2. Pembimbing lebih memperhatikan tugasnya dengan baik dan penuh

dengan rasa tanggung jawab guna mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Para santri harus lebih meningkatkan lagi kreatifitas dalam

bermuhadhoroh karena muhadhoroh adalah salah satu sarana untuk

mengasah kemampuan dalam berceramah atau berpidato.

4. Para asatidz atau pengasuh Pondok Pesantren Daarul Hikmah lebih

memperhatikan lagi dalam pengawasan para santri di setiap disiplin yang

ada khususnya ketika bermuhadhoroh.

Page 80: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

77

Page 81: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

77

DAFTAR PUSTAKA

Abda Muhaemin Slamet, Prinsip-prinsip Metodologi dan Dakwah, (Surabaya:

Usaha Nasional, 1994)

Amin M. Tatang, Pokok-pokok Tori System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2001)

Amirullah dan Cantika Budi Sri, Manajemen Statejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2002)

Ar-Rafi’i Musthofa, Potret Juru Dakwah. (Jakarta : pustaka Al-kawsar,2002)

Aziz Ali M., Ilmu Dakwah,(Jakarta: Prenada Media, 2004)

Bahry Zainal, Kamus Umum : Khususnya Bidang Hukum dan Politik, (Bandung:

Angkasa, 1996)

Fathoni Abdurahman, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia,

(Jakarta: Rieneka Cipta 2006)

Hasanudin A, Retorika Dakwah dan Publistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya:

Usaha Nasional, 1982)

Hidayati Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, 2006)

Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001)

Manulang M., Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gajah Mada University,

2004)

Mleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya 2000)

Muamar Akhsin, Makalah Manajemen Dakwah Pelatihan Dakwah, Mengelola

Pelatihan Partisipatif, (Jakarta: MD VII, 2006)

Nasution Mulia, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan,1996)

Nawawi Hadari, Manajemen Statejik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan

dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2000)

Negara Mangku Prabu Anwar, Manajemen sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: Rosda Karya, 2000)

Page 82: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

78

Notatmojo Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.

Rieneke Cipta, 2004)

PP. Ikatan Remaja Muhammadiyah, Sistem Pengkaderan Ikatan Remaja

Muhammadiyah, (Yogyakarta: PP. IRM, 2004)

Purnomo Hari Setiawan dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah

Konsep Pengantar, (Jakarta: LPFE UI, 1999)

Qardhawi Yusuf, Membumikan Syariat Islam: keluwesan Aturan Ilahi Untuk

Manusia, (Bandung: Mizan Pustaka, 2003)

Rafi’udin, Djaliel Abdul Maman, Prinsip dan Strategi Dakwah

(Bandung: Pustaka Setia, 2001)

Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis

Statistik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)

Rambe Nawawi Drs. H., Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1985)

Siagian P. Sondang, Teory Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2002)

Siagian P. Sondang, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi

Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung,1986)

Shihab Quraish M., Membumukan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994)

Somad Abdul Idris, Diktat Ilmu Dakwah, (depok: T.pn, 2004)

Steinner George dan Minner John, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Erlangga, 2002)

Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003)

Wahyudi Sri Agustinus, Manajemen Stratejik Pengantar Berfikir Statejik,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996)

Ya’qub Hamzah, pulisistik islam,(Bandung: cv, diponorogo, 1981)

Yogaswara Angga, Aplikasi Prencanaan dan Pengorganisaian Partai Keadilan

Sejahtera, (Jakarta: Skripsi, MD, 2003)

Yusanto Ismail M. dan Widjajakusuma Karebet M., Manajemen Stategis

Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003)

Zaidallah Imam Alwisral dan Bandaro Khatib Khaidir, Strategi Dakwah Dalam

Membentuk Da’i dan Khotib Profesional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002)

Page 83: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Sisworo Dwi Hendarsyah

Nama : Jamal Fauzi, S. Pd

Jabatan : Wakasek dan Ustadz Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Tempat : Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Hari dan tanggal : 12 Maret 2011 s/d 7 Mei 2011

1. Kapan pondok pesantren darul hikmah berdiri ?

JAWAB : eeee..pondok pesantren darul hikmah berdiri pada tahun 1997 Pondok ini

didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Gontor, KH Afif El-Afify karena kondisi

masyarakat saat itu yang minim pendidikan.

2. Bagaimana sejarah berdiri pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : Awal sejarah berdirinya pondok pesantren darul hikmahya pondok ini diikuti

sebanyak sekitar 80 santri. namun, setelah 10 tahun berdiri, pondok ini telah diikuti 680

santri dan eee.. sebelumnya pondok pesantren ini bernama Yayasan Wakaf Bina Ummat

yang berdiri ditahun yang sama merupakan wadah dari lembaga pendidikan Pondok

Pesantren Modern Daarul Hikmah sekaligus memayungi lembaga pendidikan MTs

Daarul Hikmah yang diprakarsai oleh KH. Afif Afify. Beliau adalah pimpinan Yayasan

Wakaf Bina Umat.

Page 84: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

3. Apa visi dan misi didirikannya pondok pesantren daarul hikmah ?

JAWAB : eee,,, itu bisa ente lihat di dokumentasi pondok pesantren daarul hikmah,

(sambil mengambil dokumentasi tersebut) dan di kalender pun ente bisa lihat.

4. Apa program pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : kalau masalah program daarul hikmah sebenernya banyak ya, seperti...

muhadoroh, pemberian kosa kata setiap pagi, pergantian pengurus setiap tahunnya atau

ente bisa lihat juga di brosur atau buku pedoman pondok pesantren ini ( sambil memberi

brosur dan buku pedoman tersebut).

5. Bagaimana struktur organisasi pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : sruktur organisasi pondok pesantren daarul hikmah, eeemm... pondok ini

dipimpin oleh kh afif afifi, atau ente bisa lihat jiga di buku npedoman pesantren ini yang

tadi saya kasih, disitu ada (sambil memberi tahu buku pedoman pesantren)

6. Apa saja langkah-langkah strategi pengkaderan dai di pondok pesantren daarul

hikmah ?

JAWAB : langkah yang di tempuh pondok pesantren daarul hikmah adalah dengan,

muhadhoroh, kuliah 7 menit pada malam minggu, pengajian kitab-kitab salafi pada sore

hari dan menyelipkan pelajaran tafsir yang langsung diajarkan oleh beliau pada kegiatan

belajar mengajar (KBM) pada pagi hari. Tentunya sebelum yang tadi berjalan ada

langkah-langkah awal dalam pelaksanaan program yang ada. Yaa klo ente membahas dan

membicarakan pengkaderan, tentunya ada langkah-langkah pengkaderan tersebut dong,,,

diantaranya menentukan program pesantren, membuat jadwal kegiatan tersebut, dan

menetukan pembimbing untuk mengawasi jalannya kegiatan yang ada.

Page 85: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

7. Bagaimana strategi pondok pesantren daarul hikmah dalam pengkaderan dai ?

JAWAB : strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam pengkaderan Da’i adalah

Muhadhoroh (latihan berpidato 3 bahasa), Mendengarkan dan memperhatikan Da’i yang

sudah berpengalaman dalam berpidato, Pengajian Kitab-kitab Kuning atau Salafi,

Mempelajari ilmu Tafsir-Hadist, Membaca ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya.

8. Bagaimana implementasi program-program pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : kalau masalah program yaaa biasanya di atur oleh pembimbing para santri

yang sudah di tugaskan dari pondok, misalnya dalam program muhadoroh, disitu

dibimbing langsung oleh para ustadz yang bersangkutan untuk menjalankan program itu.

9. Materi apa saja yang di berikan dalam menciptakan dai di pondok psantren daarul

hikmah?

JAWAB : materi yang diberikan diantaranya,, eeemm seperti fiqh sunnah, ushul fiqh,

tafsir jalalaein, bhulugul marom, durrotun nashihin, ta’limul ta’lim, disamping itu ada

juga materi keagamaan yang disampaikan serta disiplin berbahasa arab dan inggris. Agar

para santri dapat memahami materi-materi tafsir atau pun materi yang berbahasa arab lain

dengan mudah.

10. Apa tujuan dari pengkaderan dai di pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : tujuannya adalah menciptakan generasi yang paripurna, tetap mejaga nilai-nilai

keislaman yang sesuai dengan syariah, tapi tidak melupakan nilai universal. Jadi ketika

Page 86: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

para santri udah pada lulus atau liburan pesantren, mereka dapat menjadi panutan dan

pemberi peringatan dilingkungannya. Di sisi lain kami pun ingin menciptakan kader dai

yang handal.

11. Da’i yang seperti apakah yang anda harapkan dalam pengkaderan dai ini?

JAWAB: yaa pastinya dai yang tahu dan mengerti tentang agama secara mendalam.

Tidak hanya berbicara saja namun bisa mempraktekannya dalam keseharian mereka.

Yang jelas mereka harus tawadhu, kita ambil contoh layaknya padi semakin berisi maka

dia semakin menunduk.

12. Fasilitas apa saja yang dibutuhkan pondok pesantren daarul hikmah dalam

pengkaderan dai?

JAWAB : sebenernya kalau masalah fasilitas yang di butuhkan dalam pengkaderan dai itu

banyak ya, seperti soundsistem, mimbar, karpet, dan lain sebagainya, namun di pondok

pesantren ini kita dapat menggunakan fasilitas yang sudah ada seperti ruang kelas dan

meja sebagai mimbarnya.

13. Apa faktor pendukung program ini?

JAWAB : antusias dari para santri yang ingin menjadi da’i yang handal kemudian

semangat mereka yang saya kira masih menggebu dan terobsesi untuk menjadi

orang/da’i yang populer.

Page 87: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

14. Apa faktor penghambat program ini ?

JAWAB : rasa malas yang dialami santri dikarenakan kegiatan ini diadakan pada malam

hari sehingga para santri merasakan ngantuk, kemudian mereka pun masih merasa gerogi

dan gugup pada awal mengikuti muhadhoroh (pengkaderan da’i). Padahal disini kita

membina mental mereka agar siap menghadapi masyarakat di luar sana ketika

berceramah/berpidato.

Sukadiri, 07 Mei 2011

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Sisworo Dwi Hendarsyah Jamal Fauzi, S. Pd

Page 88: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

Penulis bersama seorang pengasuh Ponpes Daarul Hikmah

Aktifitas santri saat bermuhadhoroh

Page 89: STRATEGI PENGKADERAN DA’I PONDOK · PDF fileSemua sumber yang saya gunakan dalam penulisan saya ini ... langkah strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Dalam pengkaderan

Santri setelah mendapat arahan dari Pengasuh Pondok

Santri sedang mendengarkan arahan dari Pengasuh Pondok