strategi dakwah pondok pesantren putra al-fatah …

45
STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN PUTRA AL-FATAH DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG MADINAH DI DESA TEMBORO Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Elok Hanifatur Rizqiyah NIM. 16220018 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI) FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA 1441H / 2020M

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AL-FATAH DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG
MADINAH DI DESA TEMBORO
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
1441H / 2020M
AL-FATAH DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG
MADINAH DI DESA TEMBORO
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
1441H / 2020M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Jember, 20 Juli 2020
Skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah
Dalam Mewujudkan Kampung Madinah Di Desa Temboro” oleh Elok
Hanifatur Rizqiyah dengan NIM 16220018 telah diujikan pada sidang
Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta pada tanggal 28 Juli 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos).
Jakarta, 28 Juli 2020
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
Dr. H. M. Ulinnuha Lc, MA.
Sidang Munaqasyah
PERNYATAAN PENULIS
Sekretaris Sidang,
Penguji I,
Pembimbing,
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Pondok
Pesantren Putra Al-Fatah Dalam Mewujudkan Kampung Madinah Di Desa
Temboro” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 28 Juli 2019
v
PERSEMBAHAN
Teruntuk Abah dan Umi yang telah merawat dan membesarkan tanpa
mengenal lelah, serta mendukung pendidikan saya hingga ke bangku kuliah.
Semoga selalu dilimpahkan rahmat serta selalu dalam lindungan-Nya.
Teruntuk guru-guru yang sangat berjasa atas ilmu yang diberi. Dan kepada
almamater saya Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.
vi
penulisan ini, takkan berjalan lancar tanpa adanya bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.
Huzaemah T. Yanggo, MA., Warek I IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj.
Nadjematul Faizah, SH., M.Hum., Warek II IIQ Jakarta Bapak Daud
Arif Khan SE., M.Si., Ak., CPA., Warek III IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj.
Romlah Widayati M.Ag.
2. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. H. M. Ulinnuha, Lc.,
MA.
3. Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Bapak KH. Haris
Hakam, SH., MA.
mengarahkan, memberi perhatian, saran dan semangat ketika
berkonsultasi.
vii
5. Dosen penguji skripsi Saya, Bapak Isman Iskandar, M. Sos dan Ibu
Upi Zahra, S. Sos. I., M.I.Kom yang sudah meluangkan waktunya
untuk membimbing Saya.
6. Abah dan Umi yang telah banyak memberikan perhatian serta
dukungan dalam proses penyelesaian skripsi.
7. Ustadzah Tahfidz Alif, Ustadzah Hj. Malih Laila Najihah, Lc., MA.
Yang telah memberikan doa restu untuk melakukan penelitian
lapangan.
8. Sahabat saya Shopiya Ahadiyyah yang telah menyempatkan diri serta
waktunya mengantarkan saya untuk penelitian di lapangan.
9. Kedua sahabat kembar saya, Achmad Imam Kusyairy dan
Muhammad Imam Junaidy, yang telah banyak mengorbankan waktu
serta tenaganya untuk membantu saya ketika di lapangan.
10. Kakak senior saya Siti Nuurul Laili yang setia diminta diskusi
membahas skripsi saya.
11. Kepala desa Temboro beserta staf, yang telah mempermudah saya
untuk melakukan observasi.
luang selama saya observasi.
sementara saat saya melakukan penelitian.
14. Teman-teman KPI angkatan 2016.
15. Teman-teman seangkatan 2016.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan bisa dijadikan bahan rujukan pada penelitian selanjutnya.
Jember, 21 Juli 2020
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
: a
th :
: b
zh :
: t
Fath ah : a : â ...: ai
Kasrah : i : î ...: au
Dhammah : u : û
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : al-Baqarah :
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam () syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
xi
bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik
tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang
terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyah. Contoh:
Inna al-ladzîna :
d. Ta Marbûthah ()
menjadi huruf “h”.
menjadi huruf “t”.
ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI),
seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama
bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada
PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.
Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan
kata sandangnya. Contoh l H asan, al- Âr dh, al-
Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk
penulisan kata Al-Quran dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf capital. Contoh: Al-Quran, Al-Baqarah,
Al-Fâtih ah dan seterusn a
xiii
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 16
A. Strategi Dakwah ............................................................................... 18
1. Pengertian Strategi ...................................................................... 18
2. Pengertian Dakwah ..................................................................... 23
3. Unsur-unsur Dakwah .................................................................. 24
B. Pondok Pesantren ............................................................................ 31
xiv
C. Jamaah Tabligh ................................................................................ 34
BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................. 44
A. Profil Pondok Pesantren Putra Al-Fatah .................................... 44
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Putra Al-Fatah ................ 44
2. Struktur Pengurus dan Program Kegiatan Pondok Pesantren Putra
Al-Fatah ........................................................................................... 50
C. Jamaah Tabligh di Desa Temboro ............................................... 63
D. Kampung Madinah Di Temboro .................................................. 64
BAB IV REALITAS STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN
PUTRA AL-FATAH DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG
MADINAH DI DESA TEMBORO ........................................................... 67
A. Perumusan Strategi Dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah ...
............................................................................................................ 67
............................................................................................................ 74
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 93
DAFTAR TABEL
Tabel: 3.1 Jadwal Kegiatan Santri Pondok Pesantren Putra Al- Fatah ........ 53
Tabel: 3.2 Data Masjid di Desa Temboro .................................................... 60
Tabel: 3.3 Data Yayasan di Desa Temboro ................................................. 62
xvi
ABSTRAK
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah Temboro merupakan lembaga
pesantren salaf juga memiliki nilai plus di bidang dakwah. Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah berada di wilayah desa Temboro kecamatan Karas kabupaten
Magetan. Dakwah para santri Pondok Pesantren Putra Al-Fatah memberikan
perubahan-perubahan terhadap desa Temboro, yaitu masyarakat desa
Temboro dapat mengamalkan agama serta mengalkan sunnah Rasulullah
saw. Sehingga hasil dakwah tersebut menjadikan suasana di desa tersebut
seperti suasana Madinah. Dan ramai dijuluki sebagai Kampung Madinah
yang berada di Jawa Timur. Dari keberhasilan tersebut, penulis tertarik untuk
mengetahui strategi dakwah yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren
Al-Fatah.
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah menjadikan Kampung Madinah di desa
Temboro? Dan bagaimana evaluasi strategi dakwah Pondok Pesantren Putra
Al-Fatah menjadikan Kampung Madinah di desa Temboro?
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dan
pendekatannya menggunakan fenomenologi. Maksudnya, penulis berusaha
memahami makna dari suatu peristiwa dan interaksi orang dalam situasi
tertentu. Serta pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
perumusan terfokus untuk mengembangkan visi dan misi, menetapkan
kekuatan, tujuan, dan sasaran. Tahapan kedua adalah kegiatan pelaksanaan
dakwah keliling, serta menyampaikan pesan dakwah yang sudah terencana.
Tahapan ketiga adalah evaluasi yaitu penilaian terhadap hasil dakwah, serta
laporan kinerja kegiatan dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah.
Kata kunci: Strategi Dakwah, Pondok Pesantren, Kampung Madinah
1
dengan segala fenomena-fenomena baru umat manusia. Kompleksitas
persoalan tersebut tidak hanya terbatas pada persoalan-persoalan individual,
kelompok dan masalah psikis, namun juga menyangkut persoalan-persolan
sosial, mental, budaya, dan agama. 1
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong
pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Sedangkan
dakwah juga merupakan kewajiban bagi kaum muslim, baik dilakukan secara
individu maupun kelompok.
organsisasi dakwah. Dengan berkelompok atau berorganisasi, penyampaian
pesan dakwah akan tersebar lebih meluas kepada masyarakat dan akan
optimal mencapai tujuan dakwah. 2
Tujuan dakwah harus sesuai dengan penentuan strategi sebagai target
untuk mengimplementasikan program yang berkaitan dengan dakwah.
Strategi secara bahasa adalah jalan yang terang. 3 Dengan strategi, proses
dakwah akan berlangsung dengan benar dan lebih efektif, seperti yang
dilakukan Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam membentuk perubahan
1 Acep Arippudin, Mudhofir Abdullah, “Perbandingan Dakwah”, (PT. Remaja
Rosdakarya, : 2014), hal. 54. 2 Siti Nuurul Laili, “Strategi Komunikasi Dakwah Kampung Al-Quran,” Skripsi,
(Ciputat: Institut Ilmu Al-Quran Jakarta, 2019), t.d. 3 Muhammad Abu al-Fath al-Bayanuni, al-Madkhol il „ilm ad-Dawah, (Muassasah
ar-Risalah, Beurit: 1995), cet. 3, hal. 44.
2
agama Islam secara sempurna.
pada saat adzan berkumandang secara spontanitas masyarakat Temboro
menutup toko-toko mereka dan langsung pergi ke masjid untuk
melaksanakan solat berjamaah. Lima menit sebelum waktu shalat tiba, sudah
ada pengumuman bahwa waktu solat segera tiba dari petugas pasar apabila
itu di pasar, sedangkan selain di pasar sudah ada petugsnya sendiri dan ini
sudah terbentuk program dari masjid. Pembagian tugas untuk
memerintahkan atau mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat secara
berjamaah. 4
Bukan hanya itu, akan tetapi semua masyarakat Temboro menutup
aurat. Anak kecil saja sudah menutup aurat, begitupun yang remaja maupun
dewasa. Sebagian besar yang perempuan memakai jilbab dan becadar,
meskipun sebagian kecil ada juga yang tidak menggunakan cadar hanya
jilbab seperti pada umumnya. Juga laki-laki tak luput dari mereka
menggunakan peci, meskipun dalam Islam aurat laki-laki mulai dari pusar
hingga lutut, akan tetapi masyarakat Temboro sebagian besar sudah bisa
dikatakan dapat mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
Dalam hal ini Pondok Pesantren Putra Al-Fatah menjadi peran
utama dalam perubahan karakter juga amalan ibadah masyarakat Temboro.
Pesantren yang berada di tengah mayarakat Temboro ini merupakan
pesantren salaf juga memiliki nilai plus di bidang dakwah. Mulai
didirikannya Pesantren Al-Fatah sudah mendapat dukungan yang besar dari
masyarakat Temboro. Hingga pada suatu ketika desa Temboro kedatangan
tamu yaitu rombongan jamaah dakwah luar negeri, dari Pakistan
menyebarkan dakwahnya di desa Temboro.
4 Wawancara dengan Kepala Desa Temboro, Sabar , Temboro, 4 Maret 2020.
3
Rah imahumullah. Tersentuh akan pen ampaian dakwah dari jamaah
dakwah hingga timbul fikir yang sama yang dimiliki oleh KH. Mahmud
Rahimahumullah melihat keadaan umat sekarang ini yang semakin hari
semakin jauh meninggalkan amal agama, semangat memperjuangkan agama
makin menipis dan rasa tanggung jawab pada agama semakin menghilang.
Oleh karena itu Pondok Pesantren Putra Al-Fatah membentuk visi dan misi
“menuju generasi islam ang „alim, berjiwa dai, berakhlak mulia dan taqwa,”
dan misin a adalah, “mengembalikan manusia untuk semangat dalam amal
agama, membentuk manusia punya rasa tanggung jawab pada agama,
membentuk manusia siap berjuang untuk menegakkan agama Allah ke
seluruh alam, dan membentuk manusia berakhlaq mulia sesuai akhlaq
Rasulullah Saw”. 5
Melihat dari latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik
untuk membahas strategi dakwah yang digunakan oleh Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah dalam menyampaikan pemahaman terhadap masyarakat
untuk mengamalkan agama juga mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah
saw. Perlunya meneliti lebih dalam seperti apa perencanaan strategi yang
diterapkan oleh Pondok Pesantren Putra Al-Fatah sehingga menjadikan
masyarakat dapat beramal agama dan berakhlakul karimah. Penulis akan
menindaklanjutinya secara ilmiah dengan judul Strategi Dakwah Pondok
Pesantren Putra Al-Fatah Temboro Dalam Mewujudkan Kampung Madinah
Di Desa Temboro.
mengidentifikasi, membatasi, dan merumuskan masalah, sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
mengidentifikasikan masalah, sebagai berikut:
b. Peran para santri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
desa Temboro.
agama masyarakat desa Temboro.
supaya memperjelas permasalahan yang akan dibahas, maka
diperlukan pembatasan dan perumusan masalah. Dalam penulisan ini,
penulis membatasi permasalahannya yaitu, strategi dakwah Pondok
Pesantren Putra Al-Fatah.
3. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis akan menarik
suatu rumusan pokok masalah agar pembahasan skripsi ini terarah
dan sistematis. Pokok permasalahannya, sebagai berikut:
a) Bagaimana perumusan strategi dakwah Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah dalam mewujudkan Kampung Madinah di
desa Temboro?
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan
Kampung Madinah di desa Temboro?
5
Al-Fatah dalam mewujudkan Kampung Madinah di desa
Temboro?
a. Untuk mengetahui tentang strategi perumusan atau perencanaan
dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan
Kampung Madinah di desa Temboro.
b. Untuk mengetahui tentang strategi implementasi atau pelaksanaan
dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan
Kampung Madinah di desa Temboro.
c. Untuk mengetahui tentang evaluasi dakwah Pondok Pesantren Putra
Al-Fatah dalam mewujudkan Kampung Madinah di desa Temboro.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pengetahuan ilmiah pada bidang ilmu komunikasi dan ilmu dakwah.
2. Manfaat Praktis
serupa dan sedikit banyak penelitian ini akan memberikan kontribusi
bagi pengembangan pengetahuan ilmiah pada bidang ilmu
komunikasi dan ilmu dakwah dan menambah wawasan baru bagi
masyarakat secara umumnya, juga terkhusus bagi mahasiswa Institut
Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta. Serta menjadi bahan masukan untuk
6
dakwahnya.
meneliti Strategi Dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah Dalam
Mewujudkan Kampung Madinah Di Desa Temboro. Dalam penyusunan
skripsi tersebut, penulis memiliki 5 referensi penelitian terdahulu yang
terkait dan relevan dengan fokus kajian permasalahan yang penulis lakukan,
diantaranya sebagai berikut:
Sholahul Imani El Azmi mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun
2016. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi
kualitatif dengan tehnik analisis data deskriptif. Dengan
menggunakan teori Fred R. David yaitu strategi manajemen.
Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah
Ustadzah Lulu Susanti yaitu dengan merumuskan strategi dakwah
dengan mencari info mengenai madu, setelah itu dievaluasi untuk
mengetahui keseimbangan antara perumusan strategi dengan
pelaksanaannya. Komunikasi dengan persuasif yang dilakukan
adalah dengan menggunakan pantun, dongeng, dan boneka. 6
2. “Strategi Dakwah Komunitas Pejuang Subuh Dalam Mengajak
Shalat Subuh Berjamaah Di Jakarta”, oleh Sitt Annisa mahasiswa
6 Sholahul Imani El Azmi, “Strategi Dakwah Ustadzah Lulu Susanti Melalui
Dongeng”, Skripsi, (Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah, 2016), t.d.
Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2016. Metodologi yang digunakan
adalah metodologi kualitatif dan metode studi kasus serta analisis
deskriptif. Menggunakan teori Fred R. David yaitu teori
manajemen strategi konsep. Dalam peneliannya dapat disimpulkan
bahwa strategi yang dilakukan adalah melalui media online dan
offline. Tahapan perumusan fokus pada visi dan misi yang berlaku
pada komunitas dan berlaku pada Pejuang Subuh. Kemudian tahap
implementasi terdapat kegiatan rutin, buku regulasi pejuang, dan
kerjasama. Tahap evaluasi dilihat dari faktor pendukung dan
penghambat, baik internal maupun eksternal. 7
3. “Strategi Dakwah Pengurus Masjid Nurul Iman Blok M Square
Jakarta Dalam Mensyiarkan Dakwah Islam Di Tengah Pusat
Perbelanjaan” oleh Fadl Zat Mubarak, mahasiswa jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2017. Dalam penelitiannya menggunakan
metodologi kualitatif, dia menyimpulkan strategi pengurus masjid
ialah dengan melakukan pendekatan sosiologis kepada para
pengunjung mall blok M Square dan sekitarnya, memberikan
tausiah dan kajian ilmu agama dengan daI ang berkompeten
dibidangngnya, efektifitas dan efisiensi dakwahnya dengan
memperhatikan kondisi kultur buda a para jamaah. Menggunakan
7 Sitt Annisa, “Strategi Dakwah Komunitas Pejuang Subuh Dalam Mengajak
Shalat Subuh Berjamaah Di Jakarta”, Skripsi, (Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2016), t.d.
8
4. “Strategi Dakwah Rumah Produksi Film Maker Muslim-Daqu
Movie Pada Media Film” oleh Muhammad Ardhin Ikhsan,
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018. Menggunakan teori
strategi konsep. Metodologi penelitian analisis deskriptif kualitatif.
Menunjukkan bahwa FMM DaQu Movie sudah menerapkan
strategi Fred R David meski masih perlu pembenahan lagi dalam
tahapan implementasi serta evaluasi. 9
5. “Strategi Dakwah Padepokan Al-Quran Tanpa Nama Dalam
Program Dakwah Untuk Meningkatkan Minat Membaca Al-
Quran Di Kampung Baru Cireundeu Tangerang Selatan”, oleh
Alwan Abdul Muchlis mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018.
Menggunakan metodologi kualitatif bersifat deskriptif. Strategi
dakwah padepokan tanpa nama dibagi menjadi 3 tahapan. Tahapan
perumusan terfokus pada visi dan misi, dan juga menetapkan
kekuatan, tujuan, dan sasaran. Tahapan kedua terfokus pada
kegiatan internal dan eksternal. Dan tahapan evaluasi adalah
8 Fadl Zat Mubarak, “Strategi Dakwah Pengurus Masjid Nurul Iman Blok M
Square Jakarta Dalam Mens iarkan Dakwah Islam Di Tengah Pusat Perbelanjaan”, Skripsi,
(Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2017), t.d. 9 Muhammad Ardhin Ikhsan, “Strategi Dakwah Rumah Produksi Film Maker
Muslim-Daqu Movie Pada Media Film”, Skripsi, (Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2018), t.d.
9
penelitian kosep Fred R David tentang strategi konsep. 10
Dari hasil tinjauan pustaka di atas ada persamaan dan perbedaan
antara penelitian dengan yang penulis lakukan. Persamaannya adalah sama-
sama fokus terhadap permasalahan bagaimana strategi dakwah, dengan
menggunakan teori yang sama yaitu teori Fred R. David tentang strategi
konsep. Dan pendekatan penelitian fenomenologi, kualitatif deskriptif.
Perbedaannya adalah peneliti fokus terhadap strategi dakwah
Pondok Pesantren Al-Fatah dalam mewujudkan kampung Madinah di desa
Temboro. Sedangkan penelitian di atas memiliki perbedaan seperti pada
skripsi Sholahul Imani El Azmi (2016) adalah tentang strategi dakwah
Ustadzah Lulu Susanti berdakwah lewat dongeng, skripsi Sitty Annisa
(2016) adalah komunitas pejuang subuh dalam mengajak shalat subuh
berjamaah di Jakarta, skripsi Fadly Zaty Mubarak (2017) adalah pengurus
masjid Nurul Iman Blok M Square Jakarta dalam mensyiarkan dakwah Islam
di tengah pusat perbelanjaan, skripsi Muhammad Ardhin Ikhsan (2018)
adalah strategi dakwah rumah produksi film maker Muslim-Daqu Movie
pada media film , dan skripsi Alwan Abdul Muchlis (2018) adalah
Padepokan Al-Quran Tanpa Nama dalam program dakwah untuk
meningkatkan minat membaca Al-Quran di Kampung Baru Cireundeu
Tangerang Selatan.
Alwan Abdul Muchlis, “Strategi Dakwah Padepokan Al-Quran Tanpa Nama
Dalam Program Dakwah Untuk Meningkatkan Minat Membaca Al-Quran Di Kampung
Baru Cireundeu Tangerang Selatan”, Skripsi, (Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2018), t.d.
10
penemuan penelitian, bahasan analisis dan kesimpulan serta dapat
dipertanggungjawabkan, maka tentunya penulis harus memperhatikan aspek-
aspek yang mendukung penulisan dengan baik.
1. Jenis Penelitian
menekankan pencairan makna, pengertian, konsep, karakterisrtik,
gejala, simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan
multimetode, bersifat alami, dan holistik; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta secara naratif. 11
Jadi, penelitian
interaksi sosial dalam masyarakat untuk mencari makna yang ada
sesungguhnya.
Menurut Bogdan dan Bikken dalam bukunya Muri Yusuf
mengemukakan, bahwa fenomenologi merupakan suatu tipe atau
jenis penelitian kualitatif yang berusaha memahami makna dari suatu
peristiwa dan interaksi orang dalam situasi tertentu. 12
Artinya penulis melakukan pendekatan dengan memahami suatu
interaksi dalam situasi tertentu di lingkungan Pondok Pesantren Putra
11
Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,h.
352
11
Fatah, dan interaksi orang-orang di desa Temboro.
Penelitian ini juga bersifat deskripti, yaitu suatu penelitian yang
hanya menggambarkan, melukiskan, memaparkan, dan melaporkan
suatu keadaan objek penelitian. 13
Di mana penulis akan
dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan
Kampung Madinah di desa Temboro, juga evaluasi dari kegiatan
dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah secara deskriptif.
3. Sumber Data
catatan tertulis hasil wawancara serta dokumentasi. Data primer
didapatkan dari wawancara kepada Bapak Abdullah Jabalkat S.P
sebagai perwakilan kepala sekolah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah,
Ustadz Syafeq sebagai perwakilan dari pengasuh Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah, Ustadz Ihsanul Aulia merupakan salah satu ustadz
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah, dan Muhammad Ridho Al-Idrus
merupakan salah satu santri Pondok Pesantren Putra Al-Fatah. Juga
dari hasil wawancara dengan Bapak Maulana Shiddiq salah satu
tokoh masyarakat desa Temboro, Mbak Azizah Rahmawati sebagai
perwakilan warga asli Temboro dan Bapak Sabar SP. yaitu kepala
desa Temboro. Sedangkan data sekunder, merupakan data yang
diperoleh dari kepustakaan untuk mencari konsep dari teori-teori
13
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006).
literatur terikat.
strategi dakwah yang dilakukan oleh para santri Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah. Objek penelitian penulis mengambil dari beberapa
narasumber yaitu dengan Bapak Abdullah Jabalkat sebagai
perwakilan dari kepala sekolah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah,
Ustadz Syafeq sebagai pewakilan pengasuh Pondok Pesantren Putra
Al-Fatah, Ihsanul Aulia sebagai salah satu ustadz Pondok Pesantren
Putra Al-Fatah, Muhammad Ridho Al-Idrus sebagai salah satu santri
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah. Kemudia dengan beberapa
perangkat desa Temboro yaitu dengan Bapak Sabar SP sebagai
kepala desa Temboro, Bapak Maulana Shiddiq sebagai salah satu
tokoh masyarakat dan Mbak Azizah Rahmawati sebagai warga asli
Temboro. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
mana penulis menyusun rencana wawancara tetapi tidak
menggunakan format atau aturan baku. Wawancara untuk mencari
data akan melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan yang sudah
disebutkan sebelumnya.
juga menggunakan media, yaitu alat recording dan kamera. Penulis
menggunakan media recording dikarenakan penulis tidak diizinkan
untuk mewawancarai secara langsung di lingkungan pesantren. Jadi,
penulis hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis, dan alat
recording kepada salah satu santri Pondok Pesantren Putra al-Fatah
13
membantu merekam pernyataan-pernyataan dari narasumber yang
beralokasi di dalam pesantren. kamera untuk mendokumentasi para
narasumber saat diwawancarai.
Al-Fatah dan juga saat para santri melakukan pelaksanaan dakwah
yang dikenal dengan khuruj. Akan tetapi saat pelaksanaan dakwah
penulis tidak dapat melakukan observasi, dikarenakan para santri
belum cuti, dan tidak sedang melakukan kegiatan dakwah. Jadi,
penulis hanya mengamati dari kisah pengalaman-pengalaman para
santri saat sedang melakukan pelaksanaan dakwah. Observasi
diperlukan untuk memahami situasi-situasi yang rumit dan
memastikan hal-hal yang masih diragukan oleh penulis. Dan yang
terakhir menggunakan dokumentasi. Dokumentasi adalah
mempelajari bahan dan data-data yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti seperti foto kegiatan santri Pondok Pesantren Putra Al-
Fatah, dan foto narasumber saat sedang berlansungnya wawancara.
5. Metode Analisis Data
dokumentasi, maka data dianalisis. Adapun teknik analisa data yang
dipakai dalam penelitian ini melalui tiga tahapan, yakni reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan 14
:
a. Reduksi data: penulis memilih data yang diperoleh dari lapangan
berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet. 3, hal.
404.
14
penulis susun secara berurutan. Dan menyederhanakan data-data
yang memang penting untuk dijadikan bahan analisa.
c. Penarikan kesimpulan: penyusunan hasil analisa penelitian yang
digunakan untuk mengambil kesimpulan strategi dakwah
Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan kampung Madinah
di desa Temboro.
Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data
yang lebih akurat dan kredibel. Beberapa cara yang dapat digunakan
yaitu dengan menggunakan sumber yang banyak dan menggunakan
metode yang berbeda. Penggunaan sumber yang banyak untuk
triangulasi dapat dilakukan dengan mencari sumber lebih banyak dan
berbeda dalam informasi yang sama. 15
Triangulasi yang penulis gunakan adalah dengan sumber.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 16
Pemeriksaan kevalidan data dengan teknik ini, penulis bisa
mencapainya dengan berbagai cara pertama, membandingkan data
hasil pengamatan dengan wawancara; kedua, membandingkan apa
yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi; ketiga, membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
395. 16
Rosdakarya, 2009), cet. 26, hal. 330.
15
a. Tahap persiapan
mengurus perizinan, memilih objek penulisan, membuat pedoman
wawancara. Setelah itu, penulis memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud serta tujuan penelitian yang akan dilakukan
kepada Pondok Pesantren Putra Al-Fatah. Kemudian
menghubungi beberapa informan untuk membuat janji pertemuan
dimana proses wawancara dan observasi dilakukan.
Sesudah mengikat janji waktu dan tempat pelaksanaan
wawancara, maka penulis melanjutkan untuk membuat pedoman
wawancara dan observasi sesuai dengan tujuan penulisan strategi
dakwah Pondok Pesantren Putra Al-Fatah dalam mewujudkan
kampung Madinah di deesa Temboro.
Untuk mendukung terlaksanannya penelitian di lapangan, lalu
penulis mempersiapkan beberapa alat untuk mengambil
dokumentasi berbagai peristiwa yang terjadi saat wawancara dan
observasi dilakukan. Alat-alat yang digunakan yakni, alat tulis,
dan alat perekam.
b. Tahap Pelaksanaan
mengkonfirmasi kembali janji pertemuan yang direncanakan. Dan
penulis juga mempersiapkan pedoman wawancara. Dengan
wawancara yang sudah disepakati waktu dan tempatnya, maka
penulis dapat mengumpulkan data. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan mencari lagi dari informan atau orang-orang
16
yang bersifat objektif.
Penelitian dilakukan selama 2 minggu mulai dari 25 Februari hingga
9 Maret 2020. Lokasi penelitian dilakukan di desa Temboro kecamatan
Karas kabupaten Magetan.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta,
yang diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta tahun 2017. 17
Penulisan skripsi nanti terbagi menjadi 5 bab, masing-masing bab
tersebut memiliki hubungan yang erat antara yang satu dengan yang
lainnya. Diantaranya:
Bab I: Pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah
yang menjelaskan kondisi permasalahan yang terjadi, membatasinya,
merumuskan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II: Landasan Teori. Bab ini membahas tentang teori-teori yang
bersangkutan dengan pembahasan yang sesuai dengan penelitian. Teori
yang dibahas, yaitu: strategi dakwah, pondok pesantren dan jamaah
tabligh. Strategi dakwah meliputi, pengertian strategi dakwah, dasar
hukum dakwah, unsur-unsur dakwah. Pondok pesantren yang membahas
tentang, pengertian pondok pesantren dan unsur-unsur pondok pesantren.
17
Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-
Qur´an (IIQ) Jakarta, (LPPI IIQ: Jakarta, 2017), hal. 11-13.
17
metode dakwah jamaah tabligh.
Bab III: Gambaran Umum. Bab ini menjelaskan tentang profil Pondok
Pesantren Putra Al-Fatah, mulai dari sejarah berdirinya, visi, misi,
struktur kepengurusan dan program kegiatan Pondok Pesantren Putra Al-
Fatah. Kemudian membahas juga tentang profil desa Temboro, mulai
dari keadaan fisik desa Temboro, visi, misi, dan kepengurusan desa
Temboro, dan membahas tentang kampung Madinah yang berada di desa
Temboro.
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah, mulai dari tahapan-tahapan strategi
yang meliputi, strategi perumusan atau perencanaan, strategi
implementasi atau pelakasanaan, dan strategi evaluasi terhadap hasil
yang sudah diperoleh dari kegiatan dakwah Pondok Pesantren Putra Al-
Fatah.
Bab V: Penutup. Dalam bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian dan saran.
93
berbasis pesantren salaf, yang dilengkapi dengan adanya kurikulum dakwah.
Kurikulum tersebut adalah sebuah inisiatif KH. Mahmud yaitu pendiri
sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah. Mulai mengadopsi
kurikulum dakwah pada tahun 1983. dakwah yang terapkan oleh para santri
memberikan perubahan-perubahan baru terhadap masyarakat Temboro.
Keberhasilan dakwah yang menjadikan masyarakat Temboro
mengamalkan agama serta mengamalkan sunnah Rasulullah Saw. Fenomena
masyarakat yang sebagian besar menutup aurat. Kaum laki-laki nya
menggunakan gamis, mengenakan baju muslim sertai sarung, dan berpeci.
Begitupun dengan kaum wanitanya, menggunakan jilbab panjang, gamis
berwarna hitam disertai dengan cadar penutup wajah. Dan ketika ada adzan
dikumandangkan, masyarakat secara spontanitas menutup toko-toko mereka,
juga yang berada di rumah, mereka segera mengunjungi masjid untuk
melakukan shalat berjamaah. Sehingga dari fenomena-fenomena tersebut
desa Temboro dijuluki sebagai Kampung Madinah.
Dalam mencapai keberhasilan tersebut, tidak diperoleh secara instan
tanpa adanya sebuah strategi yang dilakukan. Pondok Pesantren Putra Al-
Fatah memiliki strategi dalam mencapai sebuah hasil terhadap masyarakat
Temboro. Yaitu dengan adanya sebuah perencanaan, pelaksanaan dan juga
evaluasi terhadap kegiatan dakwah yang mereka laksanakan. Dalam tahapan
perencanaan fokus terhadap pengembngan visi dan misi, menetapkan
94
dengan melakukan dakwah keliling/jaulah ke rumah-rumah dan
menyampaikan materi dakwah yang sudah terencana. Kemudian evaluasi,
yaitu penilaian terhadap hasil dkwah, serta laporan kinerja kegiatan dakwah
Pondok Pesantren Putra Al-Fatah.
masyarakat, tidak sekadar dengan ceramah. Hal ini memudahkan dalam
mengevaluasi para da i dan mad u. Sehingga dapat melihat hasilnya secara
realita.
dakwah tersebut tidak hanya lewat media tradisional, akan tetapi salurkan
juga lewat media-media yang sudah tersedia dimasa sekarng. Agar
memudahkan bagi kalangan yang tidak dapat dijangkau dan belum tersentuh
oleh agama.
Mazhab, Partai, dan Gerakan Islam, Grafindo, Jakarta: 2005.
Al-Wai , Taufik, Dakwah Ke Jalan Allah, Jakarta: Robbani Press,
2010.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
Asep Muhyiddin dkk, Kajian Dakwah Multiperspektif, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2014.
Cirebon: Pustaka Nabawi, 2015.
Dawam,Ainurrofiq, Islam dan Pluralisme Masyarakat: Strategi
Dakwah Di Tengah-tengah Masyarakat Plural, Tangerang
Selatan: Falasia Pustaka, 2009.
Rosdakarya, 2015.
Fiske,John, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi ketiga. Depok: PT
Rajagrafindo Persada. 2016.
Keunggulan Bersaing, Jakarta: Salemba, 2017.
Hamdan Farchan dan Syarifuddin, Titik Tengkar Pesantren,
Yogyakarta: Pilar Religia, 2005.
96
Dakwah Rasulullah, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2013.
Morissan, Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.
Muhammad Abu al-Fatah al-Bayanuni, al-Madkhol il „ilm ad-
Dawah, Beurit: Muassasah ar-Risalah, 1995.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah Cetakan I
Jakarta:Kencana. 2006.
Muri Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.
2004.
Rosdakarya. 1997.
2011.
Pers,2007.
Rosda, 2014.
Suparta, Munzier dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta:
Kencana, 2015.
Ikhlas, 1983.
Barokah: Temboro, 2018.
Pustaka Firdaus, 1997.
Sumber Dari Skripsi:
Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019, Tidak diterbitkan.
Annisa, Sitty, “Strategi Dakwah Komunitas Pejuang Subuh Dalam
Mengajak Shalat Subuh Berjamaah Di Jakarta”, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016,
Tidak diterbitkan.
Maker Muslim-Daqu Movie Pada Media Film”, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018,
Tidak diterbitkan.
Melalui Dongeng”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016, Tidak diterbitkan.
Laili, Siti Nuurul, “Strategi Komunikasi Dakwah Kampung Al-
Quran,” Skripsi, Istitut Ilmu Al-Quran Jakarta, 2019, Tidak
diterbitkan.
Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan”, Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2010, Tidak
diterbitkan.
Pemahaman Agama Anak Muda”, Skripsi, (Semarang
98
Semarang, 2015), t.d.
Tanpa Nama Dalam Program Dakwah Untuk Meningkatkan
Minat Membaca Al-Quran Di Kampung Baru Cireundeu
Tangerang Selatan”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018, Tidak diterbitkan.
Zaty Mubarak, Fadl , “Strategi Dakwah Pengurus Masjid Nurul Iman
Blok M Square Jakarta Dalam Mensyiarkan Dakwah Islam Di
Tengah Pusat Perbelanjaan”, Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, Tidak diterbitkan.
Sumber Dari Jurnal:
Nilai Islam Di Indonesia, Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman,
Vol. 04, No. 2, 2018.
Isman Iskandar, Prinsip Komunikasi Al-Quran Dalam Menghadapi
Era Media Baru, Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Vol. 2,
No. 1, 2019.
Moh. Ali Aziz, Signifikansi Ilmu-Ilmu Al-Quran Untuk
Pengembangan Ilmu Dakwah, Jurnal Islamica, Vol. 3, No. 2,
2009.
Madinah, Temboro Magetan, Jurnal Living Hadis, Vol. 5, No.
2 2020.
2020
Abdullah Jabalkat, Temboro, 29 Februari 2020
99
Safeq, Temboro, 29 Februari 2020
Wawancara dengan santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhammad Ridho
Al-Idrus, Temboro, 29 Februari 2020.
Wawancara dengan tokoh masyarakat, Maulana Shiddiq, Temboro, 1
Maret 2020
Temboro, 29 Februari 2020
Februari 2020
Temboro http://pelajar-
Juni 1997, anak tunggal dari pasangan Abah Achmad
Qusyairy dan Umi Yayuk Hafidzah. Penulis pertama kali
menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN
Mayang 02 dan selesai pada tahun 2010. Kemudian
melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Putri (ASHRI)
Jember, di bawah asuhan oleh Alm. KH. Abdul Chalim Shiddiq, Alm. KH.
M. Syauqie AS, dan KH. M. Ayyub Saiful Ridjal AS. Pada tahun 2010-
2016.
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Al-
Quran (IIQ) Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, pada program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Penulis juga pernah di bawah
asuhan Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA. di Pesantren Takhassus IIQ
Jakarta. Saat ini penulis fokus terhadap pendidikannya dan menyelesaikan S1
di IIQ Jakarta.