sekilas tentang pondok pesantren

Upload: m-syahruzzaky-romadloni

Post on 06-Jul-2015

555 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Sekilas tentang Pondok Pesantren CondongTim Penyusun: Budi Syihabuddin, S.Th.I Moh. Syahrul Zaky Romadloni

Design/Lay Out: Arip Ruhiat, S.Ag.

Diterbitkan Oleh: Tim Pengembang Pesantren

Cetakan Pertama, Mei 2011

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta ala buku Sekilas Tentang Pondok Pesantren Condong dapat diterbitkan dan disebarluaskan ke khalayak ramai. Buku ini berisi gambaran umum pondok pesantren dari sejarah, falsafah, kegiatan dan prestas santri. i Adapun tujuan dari penerbitan buku ini adalah: 1. Sebagai panduan warga pesantren untuk memahami dan menghayati lembaga pendidikan ini lebih mendalam. 2. Memberikan informasi singkat kepada siapa saja yang berminat untuk mengenal Pondok Pesantren Condong lebih cepat dan akurat. 3. Sebagai sarana syi ar pondok pesantren bagi khalayak ramai. Mengingat pondok pesantren senantiasa bergerak dinamis, maka buku ini akan direvisi secara berkala memperhatikan perkembangan-perkembangan yang dialami pondok pesantren. Besar harapan usaha ini menjadi amal di sisi Allah subhanahu wa ta ala dan memberikan kontribusi positif lii lai kalimatillah. Amin.

Tim Penyusun

2

DAFTAR ISI

3

BAB I: SEJARAH KEPEMIMPINAN DI PONDOK PESANTREN RIYADLUL- ULUM WADDA WAH CONDONG

A. CONDONG LAMA Fase Condong lama dimulai sejak berdirinya Pondok Pesantren Condong sekitar abad ke sampai -18 dibukanya pendidikan formal di lembaga pendidikan ini. Dalam fase ini, Pesantren memberlakukan sistem pendidikan klasikal yang mengkhususkan diri pada pengajian kitab-kitab klasik ulama-ulama terdahulu. Dimulai dari dibukanya pondok oleh seorang ulama terkenal dari Rajapolah, KH. Nawawi sampai meninggalnya KH. Hasan Muhammad yang merupakan generasi keempat dari Pondok Pesantren Condong. A.1 Generasi Pertama: KH. Nawawi Kiprah Pesantren Condong dalam upaya mengembangkan masyarakat melalui pendidikan dan dakwah, diawali dari kedatangan santri bernama Anwi/Nawawi. Beliau berasal dari Sukaruas Rajapolah. Menikah dengan salah seorang puteri gurunya KH. Bada ruddin dari Sindangkasih bernama Nyai Latifah. KH. Badaruddin sendiri adalah seorang pendatang dari daerah Cirebon yang konon memiliki kecerdasan hafalan kitab fiqh Fathul Wahab karangan Syaikhul Islam Abi Yahya Zakaria al-Anshori. Atas petunjuk KH. Badaruddin-lah beliau mendirikan pesantren di kampung Condong (tepatnya berada di palang pintu spoor/rel kereta api saat ini). Pada awal pendirian pesantren, beliau tidak memberikan nama untuk pesantren tersebut. Tetapi pesantren itu dikenal dengan nama kampung dimana pesantren itu berdiri, yaitu Kampung Condong. Maka pesantren tersebut oleh masyarakat dan santrinya dinamakan Pondok Pesantren Condong. Pesantren ini berdiri sekitar abad ke -18 Masehi, sebelum pembangunan spoor/rel kereta api pada pemerintahan Hind Belanda. ia KH. Anwi dikaruniai 3 orang putra yaitu KH. Adra I (Muhammad Arif), Nyai Emehwati dan Eyang Ento. Dalam menjalankan kepemimpinan pesantren ia dibantu oleh anaknya KH. Adra I. KH. Adra I pernah mondok dan mendapatkan pendidikan agama di Jawa Ti ur tepatnya di daerah Pamekasan m Madura pada seorang Kyai terkenal bernama Syaikhuna Kholil selama 4 tahun. Di pondok ini pernah mondok pendiri organisasi kemasyarakatan NU, KH. Hasyim Asy ari. Setelah mukim beliau diberangkatkan oleh ayahnya ke tanah suci Mekkah. Di sana beliau sempat berguru kepada seorang 4

ulama besar bernama Syaikh Ibrahim Bajuri, penulis kitab kuning klasik Bajuri, Sanusi dan Tijan. Beliau bermukim di Mekkah selama 7 tahun, dan merupakan salah seorang yang meminta tulisan risalah kepada Syaikh untuk dibawa pulang ke tanah air, seperti termaktub dalam kalimat:

.Sepulang dari tanah suci Mekkah, KH. Adra I bermukin di Pesantren Condong membantu pengabdian ayahnya. Ketika pemerintahan Belanda membangun rel kereta api/spoor, pesantren Condong dipindahkan untuk keperluan pembangunan rel tersebut. Selanjutnya pondok ersebut berpindah ke sebuah t lahan kosong berupa padang ilalang yang merupakan wakaf dari Embah Azidin seluas kurang lebih 4 ha. KH. Nawawi meninggal dunia dan dimakamkan di Gunung Suuk (daerah sekitar Lanud Wiriadinata). A.2 Generasi Kedua: KH. Adra i Pada masa berikutnya kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putranya yaitu KH. Adra I (Arif Muhammad). Dari pernikahannya yang pertama dengan Nyai Apang beliau dikarunai anak H. Shobari, Syuja I dan Eyoh. Sepeninggal isterinya ia menikah lagi dengan Nyai Natamirah. Untuk keberlangsungan kegiatan kepesantrenan, beliau mengamanatkannya kepada menantunya KH.

Hasan Muhammad dari Nagarakasih. KH. Hasan Muhammad adalah cucu dari KH. Badaruddin. Dari pernikahan kedua KH. Adra I dikaruniai 6 oran putra dan putri yaitu: Nyai Iti, KH. Abdullah, Endun, Muhammad Toha, Nyai Enyoh dan Nyai Juwe. KH. Adra I sendiri pindah ke Sindangmulih dengan mendirikan pesantren di tempat tersebut. Pada masa kepemimpinan KH. Adra I sendiri semasa hidupnya pernah diamanati Dalem Sumed ang bernama Pangeran Kornel, dimana Tasikmalaya saat itu masuk wilayah Kabupaten Sumedang. Dalem Sumedang memberikan sejumlah uang sebesar 60 perak melalui KH. Jafar. Uang tersebut dibelikan sebidang tanah seluas 500 tumbuk dan diserahkan kepada KH. Adra I. beliau wafat dan dikebumikan di Nagrog. A.3 Generasi Ketiga: KH. Hasan Muhammad Generasi ketiga kepemimpinan pesantren diamanatkan kepada KH. Hasan Muhammad yang menikahi salah seorang putri KH. Adra I bernama Eyoh Siti Ruqoyah. Bagi KH. Hasan Muhammad, KH.

5

Adra I adalah guru sekaligus mertua dan masih punya hubungan kerabat dengan cicitnya KH. Badaruddin. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai 8 orang putra/putri, yaitu: Nyai Diyoh, Nyai Eneh,Hj. Erum, Nyai Noneng, Nyai Mamat, KH. Najmuddin, KH. Ma mun dan Cucu Sukmariah. Dalam menjalankan dakwahnya, KH. Hasan Muhammad menerapkan pendekatan kultural dan berbaur dengan kebudayaan masyarakat sehingga hasilnya cukup memuaskan. Dalam kepemimpinannya KH. Hasan Muhammad dibantu oleh KH. Syuja I, salah seorang iparnya yang konon memiliki kecerdasan ilmu hikmah dan pernah mengenyam pendidikan agama di Mekkah selama 9 tahun. Beliau wafat dan dimakamkan di pemakaman Pesantren Condong (samping Masjid Jami ). A.4 Generasi Keempat: KH. Damiri Mengingat KH. Hasan Muhammad wafat dengan meninggalkan anaknya yang masih kecil, maka kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh Thohir yang dikenal dengan nama KH. Damiri. Beliau santri yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan KH. Hasan Muhammad dan menikahi salah satu putrinya yang bernama Hj. Erum. Dari perkawinannya beliau dikaruniai 9 orang putra yaitu Aj. Muhammad Sambas, H. Yusuf Affandi (alm), Ny. Nana Nahidah (alm), Ny, Nenoh, Ny. Memoh, Ny. Idoah, Ny. Juju Juariyah, Muhammad (alm), dan H. Abdullah. Dalam dakwahnya, KH. Damiri merupakan pelopor Madrasah Diniyah yang dikenal dengan nama Sekolah Diniyah. Dalam salah satu imtihan yang diadakan di madrasah ini pernah dihadiri oleh Bupati pertama Tasikmalaya; R.A.A Wiratanuningrat. KH. Damiri juga menerapkan metode Nadham dalam pengajaran diniah seperti dalam bidang Tauhid dan Fikih yang diambil dari intisari kitab Safitanun Naja. Untuk selanjutnya kepemipinan pesantren diserahkan kepada KH. Najmuddin pada tahun 1933. KH. Damiri berkonsentrasi untuk mengelola Madrasah Diniyah. Beliau wafat dan dimakamkan di Pemakanan Pesantren Condong. B. Condong Baru Fase Condong Baru dimulai dari diangkatnya ulama muda kharismatik KH. Najmuddin [Mama Mamu] sebagai pimpinan Pondok Pesantren Condong generasi kelima menggantikan KH. Damiri yang sebelumnya diangkat sebagai pimpinan pondok sementara. Pada fase ini, pondok mulai membuka pendidikan formal pada sistem pendidikannya dengan membuka MWB {Madrasah Wajib Belajar] yang kelanjutannya bertransformasi menjadi Madrasah Ibtidaiyah Condong. Selanjutnya pada kepemimpinan KH. Ma mun diberlakukan sistem pendidikan terpadu dengan membuka SMP dan 6

SMA Terpadu yang mengintegrasikan 3 sintesa kurikulum, yaitu: kurikulum Pesantren salafiyah, kurikulum Pesantren modern ala Pondok Modern Gontor dan kurkulum Departemen Pendidikan i Nasional. Di fase ini pula cita-cita pondok Pesantren untuk merintis Ma had Aly mulai terwujud dengan dibukanya Ma had Aly pada tahun 2009. B.1 Generasi Kelima: KH. Najmuddin [1917-1986] Dalam kepemimpinannya, KH. Najmuddin tampil sebagai ulama muda yang berusia 18 tahun. Beliau dilahirkan pada 1917. Pendidikan yang pernah ditempuhnya yaitu nyantri pada KH. Zaenal Abidin di Jamanis, Gunung Kawung Singaparna, Cisumur Garut, Sukaraja, Condong kemudian ke Pesantren Cikalang yang diasuh oleh KH. Bakri. Pendidikan yang beliau tempuh adalah Forpolh. KH. Najmuddin sering dikenal dengan Mama Mamu di kalangan santrinya dan merupakan ulama yang kharismatik. Beliau banyak mencetak kader yang mengikuti jejak perjuangannya dalam mengembangka ilmu n agama dan mendirikan pesantren di berbagai daerah khususnya Jawa Barat dan sekitarnya. KH. Najmuddin menikahi Hj. Onah Siti Ainah binti H. Abdullah yang meninggal pada tahun 1983. Pada tahun itu juga, beliau menikah lagi dengan Hj. Ai. Sayang, dari kedua isterinya beliau tidak mendapatka keturunan. Kontribusi beliau bagi pendidikan masyarakat adalah dengan mendirikan MWB (Madrasah Wajib Belajar) dalam lingkungan pesantren guna mengimbangi pendidikan wajib belajar 6 tahun. MWB dikepalai oleh Aj. Muhammad Sambas yaitu salah satu kemenakannya. Pada selanjutnya MWB ini berkembang menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Condong. Pada masa beliau ini juga dibentuk sebuah yayasan yaitu Yayasan Tarbiyatul Islamiyah yang bertujuan untuk memperkuat kedudukan wakaf dan pengembangan pesantren dalam bidang dakwah dan pendidikan. KH. Najmuddin wafat pada tahun 1986 tepatnya 40 hari setelah reuni alumni Pesantren Condong yang pertama dalam usia 69 tahun. B.2 Generasi Keenam: KH. Ma mun [1920.]

Sepeninggal KH. Najmuddin pengelolaan pesantren dilanjutkan oleh adiknya bernama KH. Ma mun. Beliau merupakan pemegang amanah pesantren ke dari asal pendidirinya. KH. Ma mun lahir tahun -6 1920 yang menikah dengan Hj. Oyom Maryam binti KH. Dimyati pendiri Pondok Pesantren Cintapada. Beliau dikaruniai 11 orang putra dan putri yaitu: Hj. Nunung Nuroniah, Ny. Ukah Mulkah, Ny. Iin Inqiadah, Aj. Diding Darul Falah, Aj. Ade Diar Hasani, Usth. Euis Robiatul Adawiyah, Ny. Dedeh Mahmudah, Ust. Drs. Mahmud Farid, Ny. Neni Nurhamidah, Usth. Entin Suryatin, dan Ust. Drs. Endang Rahmat.

7

KH. Ma mun memiliki latar belakang pendidikan pesantren, di Pesantren Condong, Rawa Singaparna pada Ajengan Izuddin, Sukaraja pada Ajengan Aceng Endi, Jamanis pada KH. Zaenal Abidin (1939), Cikalang pada KH. Bakri (1941), Sumur Nangsuk Mangkubumi (1944) bertepatan dengan pemberontakan Sukamanah oleh KHZ. Musthopa). Bermukim di Pesantren Condong pada tahun 1944 yang bersama-sama dengan kakaknya mengembangkan pesantren ini. Sedangkan pendidikan formalnya ditempuh di Sekolah Forpolh, KLPSGB (1959). KH. Ma mun diangkat menjadi guru pemerintah tahun 1960. Kiprahnya dalam pengembangan pesantren adalah menerapkan pendidikan bahasa yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang dibantu oleh anak dan cucunya yaitu: Ustadz Drs. Ma hmud Farid, Ustadz Drs. Endang Rahmat dan Ustadz Mamin. Pada tahun 2001, Pondok Pesantren Condong menyelenggarakan pendidikan formal setingkat SMP. Selanjutnya pada tahun 2004 dibuka lembaga pendidikan tingkat SMA. Pendidikan dan pengajaran di SMP-SMA Terpadu ini merupakan perpaduan antara tiga sintesa kurikulum; yaitu, kurikulum pesantren salaf, kurikulum Pesantren modern ala Pondok Modern Darussalam Gontor Gontor dan kurikulum yang bersumber dari Departemen Pendidikan Nasional yang mengutamakan keseimbangan iman, ilmu dan amal. Pada tahun 2009, Pondok Pesantren Condong membuka pendidikan Pesantren tingkat Ma had Aly yang merupakan kelanjutan dari sistem pembelajaran 6 tahun di SMP -SMA Terpadu. Ma had Aly ini didesain untuk mencetak kader-kader ulama yang bertafaquh fiddin dan siap berdakwah di masyarakat. Dalam mengelola pesantren ini, KH. Ma mun dibantu oleh pengasuh dan pendidikan dari berbagai latar berlakang pendidikan yang berbeda yaitu: alumni pesantren salaf, Pondok Modern Darussalam Gontor dan alumni perguruan tinggi negeri dan swasta. Cita-cita KH. Ma mun dalam mengembangkan pesantren ini adalah mewujudkan pendidikan pesantren sampai ke jenjang Perguruan Tinggi dan Ma had Aly secara terpadu dengan harapan alumni pesantren nantinya mampu berdakwah sesuai perkembangan zaman. Pesantren Condong telah banyak melahirkan alumni yang berperan di masyarakat dalam berbagai profesi. Di antaranya banyak yang mengikuti jejak gurunya mendidirikan pesantren seperti Pesantren Bantagedang yaitu KH. Ruhiat dan KH. Bahrum. Pesantren di Cianjur yaitu KH. Mahmud dan KH. Asikin. Pesantren di Cimerak: KH. Yusuf. Pesantren di Cijulang dan Parigi yaitu KH. Sahlan, KH. Apuy (alm), KH. Dayat, KH. Usman. Pesantren di Purbaratu yaitu: KH. Rasyid, KHs. Asep Abdullah, KH. Mukhtar Ghazali. Pesantren di Salopa Aj. Arif. Pesantren di Cikaleker yaitu Aj. Aep. Di Cikalong 8

yaitu KH. Hamim, KH. Oot Syahruddin. Di daerah Banjar di antaranya KH. Hasbullah (alm.), KH, Mumu, KH. Tabrani, KH. Ahmad Dimyati di Cintapada, KH. Syahiddi (alm) di Awipari. Dan alumni lainnya yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya baik dalam jajaran birkorasi maupun pengusaha.

9

Kepemimpinan Saat IniStruktur Organisasi PesantrenYayasan Tarbiyatul Islamiyah

Pimpinan Pesantren

MADRASAH IBTIDAIYAH

PENGASUHAN SMP TERPADU SANTRI SMA TERPADU STPT

OSPC SANTRI SANTRI SANTRI

DEMA MAHASANTRI SANTRI MAHASANTRI

KOPONTREN MINNA LANA

Ketua Yayasan Tarbiyatul Islamiyah Pimpinan Pesantren

: KH. Ma mun : KH. Ma mun K. Diding Darul Falah

Kepala MI Kepala SMP Terpadu Kepala SMA Terpadu Ketua STPT Pengasuhan Santri Ketua Kopontren Minna Lana

: Cece Insan Kamil, S.Ag. : Drs. Endang Rahmat : Drs. Mahmud Farid, M.Pd. : Dr. Agus Mulyana, M.Hum. : Budi Syihabuddin, S.Th.I : Bambang Setiawan, SE.

10

Deskripsi Singkat Bagian-bagian Asaatidz1. Bagian Pengajaran Memenej Proses Kegiatan Belajar Mengajar Mengembangkan silabus dan kurikulum sekolah Mempersiapkan dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan Mengolah data akademik santri

2. Pengasuhan Santri Memenej dan mengontrol kegiatan santri di luar kelas Membuat data non-akademik santri Memenej dan memonitor kinerja guru-guru pengabdian

3. Administrasi dan Tata Usaha Memenej keuangan yang berasal dari syahriah santri Membuat laporan keuangan bulanan kepada kepala sekolah dan pimpinan pondok Mengatur neraca pemasukan dan pengeluaran

4. Pembimbing Organisasi Ekstra Kurikuler Mengkoordinasikan kegiatan dan organisasi ekstra kurikuler Mendata prestasi tiap organisasi ekstra kurikuler Mengadakan pertemuan rutin dengan penanggungjawab setiap organisasi ekstra kurikuler Membuat data dan fakta setiap organisasi ekstra kurikuler Merancang kegiatan organisasi ekstra kurikuler

5. Language Advisory Council Mengembangkan silabus pembelajaran bahasa Mengelola kegiatan pembelajaran bahasa Mengadakan pelatihan bahasa untuk santri dan guru Memonitor penggungakan bahasa asing di pesantren Mengatur kursus bahasa

6. Condong Economic Center Menggiatkan tabungan santri Mengelola tabungan santri 11

Meningkatkan minat santri dalam menabung Mengelola penggunaan tabungan santri untuk hal-hal konstruktif

7. Wartel Mengelola keuangan wartel Menjaga peralatan wartel

8. Warnet Mengelola keuangan warnet Menjaga peralatan warnet Melakukan perawatan berkala terhadap peralatan warnet Meningkatkan produktivitas keuangan warnet Melengkapi peralatan wartel

9. Mini Market Mengelola keuangan mini market Merencanakan belanja mini market Meningkatkan produktivitas keuangan mini market

10. Balai Pengobatan Berkoordinasi dengan bagian kesehatan OSPC Membuat data orang sakit Mengatur keuangan balai pengobatan Mengkoordinir penggajian dokter dan perawat Membeli obat Menjaga peralatan balai pengobatan Membuat program santri sehat

11. Pusat Data dan Informasi Pesantren Mendata seluruh fakta dan data santri dan pesantren Mendata grafik santri tiap bulan Mendata keuangan pesantren tiap bulan Mengurus website pesantren Mempersiapkan data-data untuk Condong Magazine

12

Mendokumentasikan setiap kegiatan pondok Membuat rekaman setiap kegiatan

12. Minna Lana Distrubutor Center Mencari sumber-sumber distributor utama dan menjadi distributor besar. Menjadi pemasok utama kafe, kopel, Mini Market, DU, DK dan masyarakat sekitar.

13. Minna Lana Photo Copy Center Melayani jasa foto kopi kantor, guru, dan santri Mengelola keuangan dan membuat laporan keuangan mingguan dan bulanan

14. Lembaga Keuangan Syariah Minna Lana Mendata Simpanan Wajib Nasabah Melakukan penagihan Simpanan Wajib Nasabah Memonitor dana pinjaman Melakukan sosialisasi untuk ekspansi nasabah Membuat laporan keuangan lembaga

13

BAB II: PESANTREN CONDONG DARI MASA KE MASAA. Condong: Dulu, Kini dan Masa Depan Generasi Awal Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah atau lebih dikenal dengan Pesantren Condong adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Didirikan pertama kali oleh KH. Nawawi, ulama kharismatik Jawa Barat sekitar abad 18 dalam sebidang tanah wakaf dari Pangeran Cornell dari Sumedang. Dalam perjalanannya, pondok ini mengalami pasang surut dalam menjalankan roda pendidikannnya.

Sebelum lahirnya generasi baru, Pondok Pesantren Condong mengkhususkan diri pada kajian kitab kuning karya ulama-ulama salafi terkenal. Layaknya pesantren-pesantren salafi yang lain, pola manajemen yang diterapkan masih mengadopsi manajemen tradisional dimana pesantren tidak memiliki sistem kurikulum, administrasi, penerimaan santri baru, pengelolaan keuangan yang sesuai dengan kaidah-kaidah manajemen modern. Pola pengajaran yang diterapkan pun masih sederhana, dimana para santri diajarkan dalam memahami kitab -kitab kuning dengan metode bandongan, sorogan dan wetonan di bawah bimbingan kyai.

Manajemen Semi-Modern Corak pendidikan seperti ini tetap bertahan sejak pendiriannya sampai ada beberapa kader pondok yang pulang nyantri dari Pondok Modern Darussalam Gontor. Sekitar tahun 1980-an, dimotori oleh para kader yang telah pulang dari Gontor, Pesantren Condong menerapkan sistem manajemen semimodern dalam berbagai lini. Sistem keuangan dibenahi. Kurikulum dibakukan dan diperkaya dengan muatan-muatan tambahan seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, dan berhitung. Para santri diberi kesempatan untuk berorganisasi dengan dibentuknya wadah organisasi yang diberi nama Organisasi Pesantren Condong (OSPC). Dan yang paling mencolok, para santri diwajibkan untuk berkomunikasi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

Pertama kali sistem ini diterapkan mendapat tantangan dari berbagai kalangan baik dari staf pengajar maupun santri sendiri. Hal ini berujung pada eksodus sebagian besar santri yang dimotori oleh santri-santri senior karena ketidaknyamananan mereka terhadap sistem baru yang diterapkan. Namun pondok tetap konsisten dengan sistem baru yang diterapkan ini. Dan ternyata sistem ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sekitar tahun 1990-an pesantren Condong dihuni

14

oleh lebih dari 600 santri dan terkenal dengan ciri khasnya sebagai pesantren tradisional yang mewajibkan santri-santrinya untuk menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari hari.

Kerusuhan Tasikmalaya Sekitar akhir tahun 1990-an pesantren mengalami surut kembali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin banyaknya santri yang belajar di dua lembaga pendidikan sekaligus; pesantren dan sekolah formal yang berada di luar lingkungan pondok. Walhasil, proses pendidikan menjadi terganggu karena santri tidak dapat fokus dalam mengikuti program yang dicanangkan oleh pesantren. Grafik santri menurun drastis sampai level 100-an. Puncaknya adalah kejadian Kerusuhan Tasikmalaya pada tahun 1996, dimana hal ini berawal dari kekacauan yang dilakukan oleh salah seorang santri yang mesantren sekaligus sekolah dan merembet menjadi kerusuhan barbau SARA.

Generasi Baru Mengambil pelajaran dari kejadian di atas dan tren menurunnya grafik jumlah santri dari tahun ke tahun, pada tahun 2000 pihak lembaga berembug untuk mencari jalan keluar agar pesantren tetap bertahan. Akhirnya forum sepakat untuk membuka pendidikan formal setingkat sekolah menengah pertama. Namun, lembaga pendidikan ini harus berbeda dari lembaga-lembaga pendidikan sejenis. Lembaga mencoba mensintesakan 3 kurikulum yang masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Yang pertama adalah kurikulum nasional di mana memuat pelajaran-pelajaran ilmu sosial dan alam. Dan yang kedua adalah kurikulum Mu allimin Pondok Modern Darussalam Gontor yang kuat dalam penguasaan bahasa Arab dan Inggris. Dan yang terakhir adalah muatan pondok pesantren tradisional dimana masih mempertahankan kajian terhadap kitab kuning.

Sekolah Menengah Pertama Terpadu dibuka pada tahun 2000 dengan santri perdana berjumlah 35 orang. Meskipun begitu, tahun-tahun pertama pembukaan SMP, sekolah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional dalam berbagai lini. Gerakan Pramuka Pesantren diberi kepercayaan untuk mengikuti Jambore Santri Nasional. Selain itu, salah satu s ntri SMP a Terpadu menjadi juara nasional lomba pidato bahasa Indonesia pada tahun 2003. Hal ini ditambah dengan prestasi-prestasi tingkat kota dan provinsi.

Karena prestasi-prestasi inilah, masyarakat semakin percaya terhadap sekolah ini. Grafik santri naik tajam dari tahun ke tahun. Beberapa fasilitas pondok dapat dilengkapi seperti gedung pembelajaran,

15

gedung asrama, laboratorium IPA, laboratorium komputer, cafe, warung internet, wartel, Balai Pengobatan, masjid 2 lantai, perpustakaan, dan lain-lain.

SMP Terpadu Riyadlul- Ulum Wadda wah bertransformasi menjadi salah satu SMP yang memiliki mutu baik di kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dengan prestasi-prestasi yang diraih baik akademik maupun non-akademik, tingkat lokal maupun regional dan nasional. Semenjak pendiriannya, SMPT tidak pernah lepas dari predikat akreditasi A. Sekolah ini pun menjadi satu dari 3 sekolah swasta yang meraih predikat Sekolah Standar Nasional di tingkat kota Tasikmalaya. Kini, SMPT sedang berbenah diri untuk bertransformasi menjadi sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.

Tahun

Tahun Pelajaran

Jumlah Siswa SMP SMA Terpadu

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2001/2002 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

28 88 158 253 378 458 658 715 780 850 Tabel 1

220 235 240 247 249 251 260 277 280 300

Grafik Santri dari Tahun ke Tahun

Karena animo masyarakat yang semakin antusias dalam menyekolahkan anak mereka di Balai Pendidikan Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah Condong, pada tahun 2004 pesantren membuka Sekolah Menengah Atas Terpadu sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pert ma a Terpadu. Sistem dan nilai-nilai yang diterapkan masih sama. Hal ini dilakukan atas pemikiran bahwa mendidik santri menjadi kader pejuang bangsa tidaklah cukup hanya 3 tahun tapi perlu ditambah sampai jenjang pendidikan menengah atas.

16

Pembukaan SMAT pun disambut dengan antusias oleh masyarakat. Dari tahun ke tahun siswa mendaftar di PSB naik dan output yang dihasilkan semakin baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di tingkat kota Tasikmalaya, alhamdulillah, SMA Terpadu Riyadlul- Ulum menjadi satusatunya sekolah yang naik grafik siswanya pasca pengarusutamaan sekolah kejuruan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

SMA Terpadu sampai saat ini telah mengeluarkan 4 angkatan. Sebagian besar dari mereka terbagi menjadi dua; yang mengabdikan di pesantren-pesantren alumni dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sampai saat ini ada kurang lebih 8 pesantren yang telah dan sedang meminta alumni SMA Terpadu untuk membantu pengelolaan pendidikan dan pengajaran di sana. Mereka diminta untuk menerapkan nilai-nilai dan sistem pendidikan Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah di lembaga pendidikan tersebut.

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Anwar Dampasan Pondok Pesantren Baitul Hikmah Pondok Pesantren Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sindangsari Yayasan Pendidikan Islam Al-Muttaqien Pondok Pesantren Al-Hikmah DKM At-Taqwa Gedebage Pondok Pesantren Darul- Ulum Tabel 2

Daerah Banjarsari, Ciamis Garut Brebes Rajapolah Tasikmalaya Panjalu, Ciamis Bandung Ciawi

Lembaga pendidikan yang meminta bantuan tenaga pengajar

Selain diminta untuk jadi pengajar di beberapa lembaga pendidikan, beberapa alumni SMAT yang lain melanjutkan jenjang pendidikan di beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Beberapa di antara mereka mendapatkan beasiswa penuh baik dari Kementerian Pendidikan Nasional maupun Kementerian Agama. Salah satu ciri khas yang menonjol di antara mereka ketika mengikuti perkuliahan adalah sikap mereka yang senantiasa aktif dalam setiap organisasi kemahasiswaan. Hal ini dikarenakan mereka biasa dididik unt k selalu aktif ketika menempuh u pendidikan di pesantren. 17

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Nama Mega Muhammad Ghazali Dudung Badruzzaman Yayan Mi rojul Husni M. Iqbal Saiful Hidayat Muhammad Iqbal Sandi M. Ibrahim Mufti Najmul Umam Titin Farida Nurul Fitri Istiqomah Zenzen Zainuddin Naila Wardatunnajah Yuni Wahyuni Dll

Jurusan Sastra Arab PGSD Fisika Pend. Dokter Sastra Inggris Pendidikan Dokter Peternakan Dirasah Islamiyah Pend. Geografi Pend. Akuntansi Rekam Medik Rekam Medik Biologi

Universitas Unpad UPI UPI UIN Jakarta UGM Unpad Unpad UIN Jkt Al-Azhar UNJ UPI Poltekkes Negeri Jkt Poltekkes Negeri Ts UGM

Ket.

Beasiswa

Beasiswa Beasiswa

Beasiswa

Tabel 3 Sebagian santri yang masuk PTN

Untuk meluaskan cakupan dakwahnya, sejak 2009, Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah membuka pendidikan tingkat tinggi. Pada tahap awal dibuka pendidikan setingkat Ma had Aly yang memokuskan pada kajian-kajian kitab klasik tingkat tinggi. Namun, karena ketidakjelasan legalitas Ma had Aly di negara Indonesia akhirnya pesantren melakukan memorandum of understanding dengan Institut Agama Islam Cipasung dalam rangka memadukan kurikulum pendidikan tinggi tingkat strata satu yang dikelola Kementerian Agama dengan kurikulum dirasah Islamiyah Ma had Aly. Diharapkan dengan adanya sistem terpadu dari kedua kurikulum tersebut dapat menghasilkan output berupa kyai yang bertafaquh fiddin dan mampu berpikir kritis dan dinamis serta bergerak dalam problematika sosial di masyarakat sebagai agent of change.

Condong Masa Depan Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah bercita-cita untuk menjadi pusat peradaban, keilmuan dan dakwah Islamiyah di Indonesia. Selain itu, pondok ini memiliki keinginan yang kuat pula untuk menjadi pusat persemaian pemimpin-pemimpin ummat yang mampu berkontrobusi terhadap 18

pengembangan masyarakat. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, pesantren telah membuat grand design pesantren ke depan. Grand design tersebut didasarkan pada falsafah dan nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh pesantren.

Dalam bidang pendidikan, pesantren berupaya dengan keras untuk memperkuat sistem dan nilai pada lembaga pendidikan menengahnya; SMP-SMA Terpadu Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah. Cita-cita ini diraih dengan mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas santri dengan melengkapi fasilitas, meningkatkan SDM tenaga pengajar dan staf TU, memperbaiki kegiatan belajar mengajar, diversifikasi kegiatan pendidikan dan lain-lain.

Saat ini pesantren baru bisa menampung 800 santri yang menempuh pendidikan di sini karena kekurangan fasilitas yang ada. Di harapkan 10 tahun ke depan 2000 santri bisa menempuh pendidikan di sini dengan memperluas dan melengkapi fasilitas yang ada di pesantren. Tentunya kuantitas santri yang semakin banyak harus diimbangi dengan faktor faktor penunjang kualitas pendidikan seperti sarana dan prasarana, sumber daya manusia, sumber keuangan, sistem administrasi, dan lain sebagainya.

Selain itu, pesantren juga mempunyai rencana untuk memperluas kiprahnya dalam bidang pendidikan dengan memperluas jaringan-jaringan pesantren alumni yang memiliki semangat, sistem dan nilai pendidikan yang sama dengan pesantren Condong. Saat ini ada sekitar 4 pondok pesantren yang mengadopsi sistem pendidikan Condong dan mendapat bimbingan yang kontinyu dari pihak pesantren. Ke depan usaha ini akan diperluas mengingat ekspansi seperti ini sangat urgen untuk mewarnai pendidikan di Indonesia.

Untuk mendukung jaringan sekolah dan pesantren yang dikelola oleh Pondok Pesantren Condong, maka diperlukan SDM yang mumpuni dan mengerti arti perjuangan dan nilainilai pendidikan pondok pesantren. Berpijak dari pemikiran tersebut, Pesantren Condong dalam rencana jangka panjangnya memiliki cita-cita untuk memiliki sebuah perguruan tinggi qualified yang disamping dibutuhkan untuk menyukseskan program jaringan sekolah dan pesantren, juga mengisi kekosongan guru-guru Indonesia yang memiliki visi Islami dan kebangsaan dalam mendidik. Pendidikan tinggi ini tetap akan mempertahankan pendidikan terpadu ala pondok pesantren dimana mahasiswa tinggal di kampus pendidikan selama 24 jam penuh dan mendapatkan pendidikan yang intensif dan komprehensif.

19

Dalam bidang ekonomi dan keuangan, pesantren mencoba untuk mandiri serta tidak bergantung pada institusi pemerintah maupun swasta lainnya, meskipun tidak menolak segala bantuan yang berasal dari kedua lembaga tersebut. Untuk meningkatkan kemandiriannya pesantren meng elola beberapa unit usaha dalam naungan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Minna Laka. Keuntungan dari lembaga usaha ini digunakan sepenuhnya untuk pengembangan pesantren.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jenis Usaha Warung Santri Putra Warung Santri Putri Wartel Putra Wartel Putri Cafe Putra Cafe Putri Warnet Putra Warnet Putri Minna Mart Laundry Sawah Photo Copy Distributor Center Lembaga Keuangan Syariah Tabel 4

Tahun Berdiri 1990 1990 1999 1999 2004 2011 2009 2010 2010 2008 1980 2011 2011 2011

Jenis-jenis Unit Usaha Milik Pondok

Saat ini pesantren sedang mengembangkan beberapa unit usaha yang sedang tahap penyelesaian yaitu; kolam renang Islami, Balai Pengobatan, Wisma dan Rumah Makan. Unit usaha ini diharapkan dapat selesai tahun ini.

Dalam rencana jangka panjang bidang ekonomi dan keuangan, pesantren menargetkan untuk memiliki unit-unit usaha skala besar seperti Rumah Sakit Islam, Toko Besi dan Bangunan, Toko Buku, Ternak Sapi dan Domba, Perusahaan Agribisnis, Perusaha Tempe dan Tahu, Grosir, perusahaan an konveksi dan lain sebagainya. Hal ini tentunya dapat tercapai dengan bantuan dari semua pihak termasuk swasta dan pemerintah. 20

Dalam bidang sosial, pesantren memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi pusat dakwah Islamiyah dan kesejahteraan masyarakat. Lingkar-lingkar pemberdayaan masyarakat perlu dibentuk agar kesejahteraan masyarakat ikut meningkat seiring dengan kemajuan pesantren. Mahasiswa perguruan tinggi pesantren Condong juga diarahkan juga sebagai agen pem berdayaan masyarakat. Cita-cita tersebut diharapkan dapat tercapai dengan mekanisme perencanaan yang jelas dan gamblang. Milad 1 Abad dan Tasyakur 10 tahun Pondok Pesantren diharapkan menjadi tonggak menuju cita-cita yang digariskan di atas.

21

BAB III: NILAI DAN FALSAFAH PESANTRENVisi Membangun insan paripurna yang berakhlakul mahmudah, berwawasan ilmiah dan memiliki daya saing dalam menghadapi era globalisasi yang dilandasi oleh ilmu amaliyah amal ilmiah dan motto hidup sekali hiduplah yang berarti.

Misi 1. Memiliki akidah yang kuat 2. Memiliki jiwa kesederhanaan dan kemandirian 3. Memperkuat ukhuwah Islamiyah, wathoniyah dan basyariyah 4. Berpikiran luas, kreatif dan inovatif 5. Menjungjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kebenaran.

Panca Jiwa Pondok 1. Keikhlasan 2. Kesederhanaan 3. Kemandirian 4. Kebebasan 5. Ukhuwah Islamiyah

Panca Jangka Pondok 1. Pendidikan dan Pengajaran Maksud jangka ini adalah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah. Usaha ini tercatat dalam sejarah perjalanan Pondok ini yang dimulai dengan pendirian Madrasah Wa Belajar yang jib sekarang bertransformasi menjadi Madrasah Ibtidaiyah Condong. Lalu pada tahun 2001 didirikanlah sekolah tingkat menengah yaitu SMP Terpadu Riyadlul Ulum Wadda wah. Pada tahun 2004, SMA Terpadu Riyadlul Ulum resmi berdiri sebagai pendidikan lanjutan dari sekolah lanjutan tingkat pertama. Ketiga lembaga formal ini memiliki status akreditasi A (Amat Baik) dan dalam proses pengembangan menuju Rintisan Sekolah Standar Nasional. Pada tahun 2009, didirikanlah Ma had Aly sebagai perguruan tinggi pesantren yang menampung alumni pasca pendidikan menengah. Saat ini sedang disusun roadmap menuju pembentukan sekolah tinggi.

22

2. Kaderisasi Sejarah timbul dan tenggelamnya suatu usaha, terutama hidup dan matinya pondok -pondok di tanah air, memberikan pelajaran kepada para pendiri Pondok tentang pentingnya perhatian terhadap kaderisasi. Sudah banyak riwayat tentang pondok -pondok yang maju dan terkenal pada suatu ketika, tetapi kemudian menjadi mundur dan bahkan mati setelah pendiri atau kyai pondok itu meninggal dunia. Di antara faktor terpenting yang menyebabkan kemunduran ataupun matinya pondok-pondok tersebut adalah tidak adanya program kaderisasi yang baik.

Bercermin pada kenyataan ini, Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah memberikan perhatian terhadap upaya menyiapkan kader yang akan melanjutkan cita -cita Pondok. Tercatat beberapa kader sedang melanjutkan pendidikan di berbagai jenjang pendidikan.

3. Pergedungan Jangka ini memberikan perhatian kepada upaya penyediaan prasarana dan sarana pen idikan d dan pengajaran yang layak bagi para santri.

4. Chizanatullah Di antara syarat terpenting bagi sebuah lembaga pendidikan agar tetap bertahan hidup dan berkembang adalah memiliki sumber dana sendiri. Sebuah lembaga pendidikan yang hanya menggantungkan hidupnya kepada bantuan pihak lain yang belum tentu didapat tentu tidak dapat terjamin keberlangsungan hidupnya. Bahkan hidupnya akan seperti ilalang di atas batu, Hidup enggan, mati tak hendak .

5. Kesejahteraan Keluarga Pondok Jangka ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan keluarga -keluarga yang membantu dan bertanggungjawab terhadap hidup dan matinya Pondok secara langsung, sehingga mereka itu tidak menggantungkan penghidupannya kepada Pondok. Mereka itu hendaknya dapat memberi penghidupan kepada Pondok. Sesuai dengan semboyan : "Hidupilah Pondok dan jangan menggantungkan hidup kepada Pondok".

Ada Apa Dengan Sistem Keterpaduan? Tahun 2000 adalah tonggak baru dalam sejarah Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah yang mana para pengelolanya memutuskan untuk menggabungkan tiga sintesa sistem pendidikan. Hal ini

23

didasarkan pada satu pijakan bahwa setiap sistem pendidikan tersebut masing -masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Tanpa berpretensi menjadi sebuah sistem pendidikan yang semp urna, sistem pendidikan terpadu yang diusung oleh Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah memiliki cita-cita mulia untuk membina generasi muda Indonesia menjadi generasi yang kaffah dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Ada beberapa landasan di pesantren ini yang bersatu padu dan berkolaborasi sehingga menjadi sebuah sistem pendidikan terpadu (integrated education system): 1. Dunia dan Akhirat. Dalam sistem pendidikan terpadu, tidak ada dikotomi kepentingan antara kegiatan dunia dan akhirat. Kegiatan-kegiatna bersifat dunyawiyah sama pentingnya dengan yang bersifat ukhrowiyah. Begitupun dengan porsinya. Sehingga menghasilkan insan paripurna yang tidak sekuleristik. 2. Kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum pesantren mencoba untuk memadukan 3 sint sa e kurikulum dengan proporsional; pendidikan nasional, pendidikan modern ala Gontor dan pendidikan salafi. Metode yang dipake adalah alhmuhafadzoh ala qodimi shale wal akhdu bijadidil ashlah. Selain itu, pesantren tidak mendikotomikan antara pelajaran um dan um agama, semuanya adalah ilmu yang berasal dari Allah yang Maha Mengetahui. 3. Kegiatan. Seluruh kegiatan yang ada di pesantren bersatu padu sehingga membentuk sebuah sistem pendidikan yang terpadu. Pendidikan dalam hal ini diartikan sebagai penugasan dan pembiasaan di mana apa yang santri dengar, lihat dan rasakan sepenuhnya bagian dari pendidikan. 4. Sistem Pendidikan. Selama ini banyak sekali pondok pesantren yang membiarkan sistem pendidikan pesantren terpisah dengan sekolah, sehingga seringkali ditemu kan berbagai kegiatan kontradiktif satu sama lain. Dalam sistem terpadu pondok pesantren Condong sekolah dan pesantren bersatu padu tanpa ada diskriminasi dan pemisahan. Santri adalah siswa dan siswa adalah santri itu sendiri. Dengan konsep seperti ini diharapkan para santri dapat memandang semua mata pelajaran dengan fair tanpa ada diskriminasi. 5. Proses Pendidikan. Pondok Pesantren Condong berkeyakinan bahwa proses pendidikan harus bersifat holistik, dalam artian harus menyeluruh dan menyentuh seluruh aspek manusia baik itu kognitif, psikomotorik maupun afektif. Pesantren tidak mengagungagungkan pencapaian dalam bidang kognitif saja, akan tetapi aspek-aspek lain pun diperjuangkan. Sebagai konsekuensinya pesantren menyediakan berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler.

24

6. Manajemen Keuangan. Keuangan tidak diberikan kepada salah satu atau sebagian dari keluarga pondok. Semua cash flow keuangan dikelolah oleh pesantren untuk kesejahteraan semua stake holder pesantren. 7. Totalitas. Inti dari sistem pendidikan terpadu adalah totalitas dalam semua kegiatan pondok pesantren.

25

BAB IV: AKTIVITAS SANTRIEkstra Kurikuler dan Kegiatan Pendidikan pondok pesantren lebih unggul dari lembaga pendidikan lainnya karena memiliki konsep pendidikan terpadu selama 24 jam. Kurikulum pendidikan tidak hanya seperangkat pengajaran yang terdiri dari beberapa pelajaran-pelajaran di kelas saja, akan tetapi apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan oleh santri adalah rententan pendidikan. Pendidikan adalah penugasan, pengajaran, dan pembiasaan selama satu hari semalam santri tinggal di kampus pendidikan. Dalam terminologi pendidikan pondok pesantren istirahat didefinisikan sebagai pergantian dari satu aktivitas ke aktivitas yang lainnya.

Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan semua elemen yang ada di dalamnya bagian dari proses pendidikan. Hal ini terkejawantahkan dalam seabreg aktivitas santri selama 24 jam lamanya. Hal ini berjalan secara terus menerus dan dievaluasi secara berkala. Selain itu, setiap stakeholders senantiasa berkoordinasi agar setiap kegiatan yang ada di pesantren dapat berjalan beriringan satu sama lain. Berikut adalah beberapa aktivitas santri:

HARIAN Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum dimulai pada pukul 07.00 s.d 15.00 dengan pemberian waktu istirahat pada pukul 10.00 s.d 10.30 dan 12.00 s.d 13.30. Dalam sehari ada 8 jam mata pelajaran kecuali hari Kamis yang hanya memiliki 6 mata pelajaran.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pesantren mengadakan supervisi pendidikan secara berkala dan In House Training pada setiap awal semester. Selain itu, setiap sebulan sekali rutin diadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

Pemberian Kosa Kata Bahasa Arab dan Inggris Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi setelah shalat shubuh dan baca al Quran. Setiap santri dibekali kosa kata bahasa Arab dan Inggris yang dapat mereka pergunakan dalam percakapan sehari -hari. Selain itu, di akhir semester ada ujian komprehensif bahasa.

26

Sorogan Salah satu ciri khas yang masih dipertahankan di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah adalah pengkajian kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan dan wetonan. Untuk meningkatkan keterampilan santri dalam membaca kitab kuning, mereka tiap bakda maghrib mengikuti kegiatan sorogan yang dibimbing oleh para ustadz muda. Dalam kegiatan sorogan, para santri mengulang pelajaran kitab kuning yang telah mereka pelajari di pagi hari.

Belajar Malam Belajar malam (mudzakaroh) dimaksudkan untuk memberikan santri waktu untuk mengulang pelajaran-pelajaran yang telah mereka pelajari di pagi hari. Selain itu, mereka juga bisa mempersiapkan pelajaran-pelajaran yang akan mereka pelajari di esok hari. Kegiatan ini mendapat bimbingan langsung dari wali kelas pembimbing masing-masing kelas.

Shalat Dhuha Setiap paginya, ketika istirahat santri dianjurkan untuk mengikuti shalat dluha di masjid jami . Setelah itu mereka istighosah dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta ala. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal rohani dan kebiasaan baik bagi setiap santri.

Shalat Tahajjud Tiap paginya, para santri dibangunkan pukul 03.30 untuk shalat tahajjud, tadarus sambil menunggu shalat shubuh. Shalat tahajjud diyakini memberikan efek positif bagi para santri. Selain itu diharapkan santri semakin dekat dengan Tuhan mereka.

MINGGUAN Apel Mingguan Apel mingguan dilaksanakan tiap awal pekan yaitu hari Sabtu. Dalam kegiatan ini pimpinan pesantren berkesempatan untuk memberikan wejangan kepada setiap santri tentang berbagai macam hal seperti nilai-nilai pesantren, sistem pendidikan, prinsip-prinsip perjuangan, disiplin, dan lain sebagainya. Selain itu, secara berkala pesantren mengumumkan kelas terbersih dan berprestasi dalam jangka waktu satu minggu.

27

Muhadloroh Muhadloroh adalah latihan retorika dalam 4 bahasa; Arab, Inggris, Indonesia dan Sunda.Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam seminggu. Para santri diberi kesempatan untuk mengasah kemampuan retorika mereka dalam kegiatan ini.

Muhadatsah Muhadatsah adalah latihan percakapan dalam bahasa Arab dan Inggris di bawah bimbingan santri senior. Para santri bercakap-cakap dalam ke dua bahasa tersebut tentang tema-tema yang diberikan oleh Bagian Penggerak Bahasa.

Pramuka Kegiatan kepramukaan sangat penting untuk melatih mental dan karakter para santri. Untuk itu, semua santri di Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah wajib mengikuti kegiatan kepramukaan tiap hari Kamis. Di samping mempelajari teknik-teknik kepramukaan, santri dididik untuk menjadi insan yang tangguh dan mandiri. Gerakan Pramuka Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah sudah menjadi langgananan kejuaran -kejuaran pramuka tingkat kota, provinsi maupun nasional.

Deba/Barjanzi Deba/Barjanzi adalah kumpulan puji-pujian kepada Nabi Muhamamad SAW. Barjanzi seringkali digunakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan seperti aqiqah, maulid Nabi SAW, dll. Untuk menumbuhkan kecintaan santri terhadap suri tauladan Nabi Muhammad SAW, diadakan pembacaan barjanzi satu kali seminggu.

Riyadloh Riyadloh adalah salah satu sarana untuk mendekatkan santri secara spiritual terhadap Allah Subhanahu wa ta ala. Acara ini adalah latihan menuju maqom ihsan dalam beragama. Santri bermuhasabah dan mengevaluasi amalan mereka selama seminggu. Mudah -mudahan dengan acara ini, santri dapat lebih dekat secara spiritual dengan Tuhan mereka.

Kajian Ta lim Muta allim Kitab Talim Muta allim adalah kitab rujukan tentang tata cara belajar di kalangan santri tradisional. Kitab ini memuat diskursus tentang wajibnya belajar, adab-adab belajar, dan tata cara belajar yang

28

baik dan benar. Tentunya, apa yang dibahas dalam kitab ini dapat berguna bagi santi untuk r kesuksesan belajar mereka.

Diskusi Santri senior tiap minggunya mengikuti acara diskusi yang membahas tentang permasalahanpermasalahan kontemporer.

Lari Pagi Lari pagi diikuti serentak oleh seluruh santri pada Selasa dan Jum at pagi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatanan seluruh santri, mengingat tidak semua santri memiliki interest unutk mengikuti kegiatan-kegiatan ekskul olahraga seperti sepak bola, badminton, dan lain-lain.

Jum at Bersih Setiap Jum at pagi, bakda lari pagi, seluruh santri membersihkan kampus pesantren. Hampir seluruh area pesantren dibersihkan dari toilet, kamar, kelas, masjid, lapangan dan lain sebagainya. Diharapakan dengan adanya Jum at bersih pondok senantiasa bersih d nyaman untuk di tempati. an

SEMESTERAN Kontes Drama Bahasa Arab Kontes Drama Bahasa Arab diikuti oleh seluruh kelas di Pesantren Condong tiap semester gasal. Setiap kelasnya menampilkan cerita-cerita unik berbahasa Arab dan dibimbing langsung oleh santri senior dan ustadz yunior. Dengan adanya kontes drama bahasa Arab, para santri mendapatkan kesempatab aplikasi langsung dari pembelajaran bahasa Arab.

Kontes Drama Bahasa Inggris Kontes Drama Bahasa Inggris yang dilaksanakan setiap semester genap adalah sarana untuk meningkatkan keprigelan santri dalam menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kelas se-Pondok Pesantren Condong.

Ujian Tengah Semester Ujian Tengah Semester dilaksanakan di pertengahan semester. Dengan adanya UTS santri diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi belajar dan memahami mata -mata pelajaran di dalam kelas.

29

Ujian Akhir Semester Di akhir semester para santri menghadapi hajatan besar yang bernama Ujian Akhir Semester. Dalam UAS semua pelajaran selama semester diujiankan. UAS terbagi menjadi dua; ujian syafahi (lisan) dan ujian tahriri (tulis).

TAHUNAN Pekan Perkenalan Khutbatul- Arsy Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy adalah apel tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh staf pengajar dan santri. Dalam acara ini, pimpinan pondok memberikan wejangan di hadapan para guru dan santri serta menginformasikan kebijakan-kebijakan lembaga yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.

Tarbiyah Amaliyah Santri akhir Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah diberi kesempatan untuk menerapkan teori-teori mengajar yang telah mereka pelajari di kelas dalam program yang bernama Tarbiyah Amaliyah (praktek mengajar). Mereka diwajibkan untuk mengajar santri yunior dalam pelajaran dirasah Islamiyah dan bahasa Inggris. Hal ini akan sangat berguna, karena sebagian dari mereka akan disalurkan ke beberapa pondok pesantren.

Panggung Gembira Panggung Gembira adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh setiap santri tiap tahunnya karena setiap kelas berkesempatan untuk menampilkan kreativitasnya dalam bidang kesenian. Santri-santri dibebaskan untuk berkreativitas dan berkesenian, tentunya yang masih sesuai dengan koridor syar i. Selain itu, ajang Panggu Gembira juga sering digunakana sebagai sarana mempererat persaudaraan antar anggota kelas.

Classix Show Sebelum meninggalkan pesantren, santri kelas 6 berkesempatan untuk memberikan kenangkenangan kepada adik-adik mereka dalam ajang pentas seni bertajuk classix show. Biasanya para santri menggunakan acara ini untuk memberikan salam perpisahan kepada pesantren yang telah membesarkan mereka.

Permadani

30

Permadani atau Perkemahan Nuansa Dakwah Islami adalah kegiatan tahunan pesantren dalam bidang kepramukaan dan dimaksudkan untuk memberikan pendidikan mental kepada seluruh santri . Selain itu, acara ini digelar sebagai rententan penyambutan terhadap santri baru.

Cross Country Cross Country adalah kegiatan outbond menjelajahi daerah-daerah sekitar pondok pesantren. Kegiatan ini adalah salah satu dari program Gerakan Pramuka Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda wah.

Pekan Hari Besar Islam Pekan Hari Besar Islam dilaksanakan dalam menyambut hari-hari besar Islam. Para santri biasanya mengadakan bazar, lomba fashion show, dan lain sebagainya.

Lomba Nasyid Di Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah tiap angkatan memiliki grup nasyid masing-masing. Untuk mewadahi kreativitas mereka diadakanlah lomba nasyid tiap angkatan yang diadakan setiap Idul Adha.

Condong Cup Condong Cup adalah perlombaan tahunan dalam bidang olahraga. Tiap klub olahraga berkompetisi untuk meraih trofi kejuaraan.

Lomba Pidato Empat Bahasa Untuk lebih mengakrabkan lagi santri dengan kegiatan retorika dan membekali mereka kemampuan public speaking, pesantren mengadakan lomba pidato dalam empat bahasa; Arab, Inggris, Indonesia dan Sunda. Peserta Lomba Pidato Empat Bahasa adalah perwakilan terbaik dari tiap zona muhadloroh (public speaking training).

Musabaqoh Syarhil Kitab Musabaqoh Syarhil Kitab adalah ajang dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap budaya keilmuan terutama terhadap wacana-wacana keislaman yang telah dibangun oleh para ulama Islam terdahulu. Dalam perlombaan syarhil kitab, para santri diwajibkan untuk menjelaskan isi dari kitabkitab ulama terkenal dengan bahasa yang jelas, lugas dan cerdas. Mereka juga harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri.

31

Bahtsul Masa il Bahtsul Masail adalah pembahasan-pembahasan mengenai persoalan-persolalan keagamaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Santri mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan dewan guru menjawab. Program ini dilaksanakan setiap bulan Ramadlan menjelang buka puasa.

Olimpiade Bahasa Inggris Untuk meningkatkan ketertarikan santri dalam menguasai bahasa Inggris, p esantren mengadakan Olimpiade Bahasa Inggris setiap tahun. Acara ini mengundang peserta dari beberapa sekolah se Priangan Timur untuk memperebutkan trophy kejuaraan.

Pekan Literasi Pelajar Ajang ini adalah media kreatitivas santri dalam bidang membaca da menulis. Biasanya mereka n mengundang penulis nasional yang bukunya telah menyebar di senatro nusantara. Mereka meraup pengetahuan tentang cara menulis, menerbitkan buku, dan lain sebagainya. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari sekolah se Priangan Timur.

Bimbingan Psikologi Bimbingan psikologi diberikan tiap tahun kepada santri dengan meminta bantuan dari konsultan psikologi Grahita Tasikmalaya. Dengan adanya bimbingan psikologi, diharapkan mereka mampu untuk mengenali diri sendiri.

ORGANISASI SANTRI Organisasi santri yang ada di Pondok Pesantren adalah Organisasi Santri Pesantren Condong [OSPC]. Organisasi ini bertugas untuk mengatur roda kehidupan santri dari keamanan, bahasa, ubudiyah, olahraga dan lain sebagainya selama 24 jam. OSPC dibantu dengan Dewan Mahasantri Ma'had Aly.

Kegitan Ekstra Kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan potensi, minat serta bakat santri dalam bidang-bidang keterampilan tertentu. Diharapkan dengan mengikuti kegiatan -kegiatan yang ada dalam setiap ekstra kurikuler para santri dapat berkembang baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

32

Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah sangat mendukung berkembangnya kegiatan ekstra kurikuler dengan memberikan arahan dan bantuan baik secara m oril maupun materiil. Pihak lembaga telah mendelegasikan para ustadz pembimbing untuk mengontrol dan memberikan bimbingan bagi setiap organisasi ekstra kurikuler sehingga bisa berjalan lancar dan tertib serta tidak saling berbentrokan satu sama lain.

Salah satu ciri khas dari kegiatan ekstra kurikuler yang ada di Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah adalah penonjolan aspek latihan kepemimpinan bagi para anggotanya. Setiap organisasi harus memiliki struktur kepengurusan yang solid dan kuat sehingga da memberikan latihan pat kepemimpinan yang kuat pula bagi para anggotanya.

Setiap tahunnya, organisasi ekstra kurikuler tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat santri. Namun tidak berarti, organisasi ekstra kurikuler dapat terbentuk begitu saja. Sebelum membuat organisasi ekstra kurikuler para santri diharuskan meminta izin dari pimpinan pesantren. Selain itu, pemberdayaan organisasi ekstra kurikuler yang telah ada menjadi prioritas penting pula.

Secara umum, ada 2 macam kegiatan kurikuler yang ada di P PRUW; kurikuler wajib dan kurikuler pilihan.

A. EKSTRA KURIKULER WAJIB 1. Muhadloroh [Public Speaking] Muhadloroh adalah kegiatan esktra kurikuler wajib yang berisi latihan berbicara di depan umum. 2. Muhadtsah [Conversation Practice] Muhadatsah adalah kegiatan esktra kulikuler yang berisi latihan percakapan dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris. 3. Barjanji Kegiatan ekstra kulikuler yang berisi latihan pembacaan syair-syair pujian kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW. 4. Gerakan Pramuka Kegiatan yang melatih pesertanya dalam membentuk watak, keperibadian, mental dan daya saing melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang menyenangkan dan mendidik.

B. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PILIHAN

33

1. Laskar [Lance Scouting of Riyadlul 'Ulum] Laskar adalah tim elit dari Gerakan Pramuka yang berfungsi sebagai manajer dari setiap kegiatan kepramukaan. Selain itu tim Laskar sering menjadi perwakilan pondok dalam even -even kepramukaan di luar pondok. Prestasi yang pernah diraih diantaranya: Perwakian Jambore l Nasional di Jatinangor tahun 2006 dan menjuarai even -even kepramukaan di Kota Tasikmalaya yang diselenggarakan baik oleh Kwarcab maupun ambalan -ambalan.

2. Paskibra Organisasi Pasukan Pengibar Bendera adalah organisasi yang berfungsi untuk membi mental na dan kedisiplinan para anggotanya melalui kegiatan baris berbaris. Dalam setiap latihan, para anggota dilatih secara fisik dan mental sehingga diharapkan mampu menghadapi tantangan hidup. Salah satu kegiatan unggulannya adalah TC atau Training Cen dimana para peserta ditempa ter selama 3 hari 3 malam.

3. Panter [Pasukan Terpadu] Panter adalah tim elit dari Pasukan Pengibar Bendera. Biasanya Panter selalu menjadi utusan pesantren dalam mengikuti even-even baris berbaris di luar pondok. Anggota Panter dipilih dari peserta terbaik dalam acara Training Center.

4. Ruwaada Scientific Teenager Club RSTC adalah wadah bagi para santri yang berminat dalam bidang sains. Kegiatan organisasi ini meliputi Bimbingan Belajar, penelitian ilmiah, studi pustaka, dan cerdas cermat. Selain itu, RSTC senantiasa melaksanakan studi tour dalam rangka penelitian langsung di alam terbuka.

5. English Language Forum Organisasi diperuntukan bagi santri yang memiliki interest dalam bidang bahasa Inggris. Kegiatan organisasi ini meliputi conversation practice, watching movie, telling story competition, dan lainlain. ELF dilengkapi dengan mini laboratorium dan perpustakaan bahasa.

6. Ruwaada Football Club Organisasi ini adalah wadah bagi santri yang berminat dalam bidang sepak bola. Kegi tannya a dilaksanakan setiap ba'da Ashar di lapangan pondok. Secara rutin mengadakan pertandingan eksebisi dengan klub luar.

34

7. Ruwaada Basketball Club Organisasi ini adalah wadah bagi santri yang berminat dalam bidang bola basket. Kegiatannya dilaksanakan setiap ba'da Ashar di lapangan basket. Secara rutin mengadakan pertandingan eksebisi dengan klub luar.

8. Ruwaada Table Tennis Club Organisasi ini adalah wadah bagi santri yang berminat dalam olahraga tennis meja. Saat ini memiliki 2 meja tennis. Secara rutin mengadakan perlombaan bagi santri untuk menjaring siswa yang menonjol dalam tennis meja.

9. Ruwaada Volleyball Club Organisasi ini adalah wadah bagi santri yang berminat dalam bidang bola voli. Kegiatannya dilaksanakan setiap ba'da Ashar di lapangan basket. Secara rutin mengadakan pertandingan eksebisi dengan klub luar dan mengadakan perlombaan internal antar kelas.

10. Bandung Karate Club Merupakan organisasi olahraga tertua di pondok. Mengundang langsung pelatih dari BKC Kota Tasikmalaya. Setiap tahun rutin mengirimkan delegasi dalam perlombaan tingkat kota.

11. Jam'iyyatul Qurra Organisasi bagi santri yang berminat dalam seni membaca al-Quran. Rutin mengundang qari'/qariah nasional dalam rangka meningkatkan seni baca al quran santri. Pernah mengirimkan santrinya dalam lomba qari' dan Syarhil Quran antar SMP se -nasional setelah menjuarai tingkat Jawa Barat.

12. Nasyid Terdapat beberapa grup nasyid di pesantr Condong dan seringkali menjadi langganan juara en dalam even-even nasyid tingkat kota. Pada hari raya qurban, rutin mengadakan lomba nasyid antar kelas. Selain itu, seringkali mendapatkan undangan dalam acara -acara khitanan, pernikahan dan lain-lain.

13. Klub Kaligrafi (Askar) Merupakan wadah bagi santri yang berminat dalam seni menulis huruf Arab. Memiliki galeri khusus untuk memajang karya santri. Mereka senantiasa diikut sertakan dalam mendekor setiap kegiatan pondok. 35

14. Nahdlatut-Thullab Group Organisasi yang mengkhususkan pada kegiatan pers dan jurnalistik. Memiliki beberapa media penerbitan berkala seperti: Ente-Zone, Ente-Newz dan Ente-Magz. Selain itu, rutin mengunjungi media massa lokal maupun nasional untuk studi banding.

15. Komunitas MataPena Organsasi yang menampung santri yang memiliki minat dalam seni sastra. Menerbitkan bulletin sastra dan mengundang sastrawan lokal maupun nasional secara berkala.

16. Jam'iyyatul Khutoba' Klub ini mencoba untuk mengakomdasi santri yang memiliki minta serta bakat dalam retorika baik itu dalam bahasa Indonesia, Sunda, Arab dan Inggris. Dalam organisasi ini, setiap peserta dilatih untuk mengembangkan bakatnya dalam 'public speaking'.

17. Ruwaada English Debating Society [REDS] Organisasi ini merupakan wadah bagi santri yang ingin mengengasah kemampuan dalam berpikir dan berwacana analitis melalui medium debat. Debat dilaksanakan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, sehingga dihdarapkan para pesertanya mampu untuk beropini dan memberikan argument dengan menggunakan bahasa internasional ini.

18. Ruwaada Drum Band Adalah ekstra kurikuler dalam bidang kesenian. Mereka selalu berperan penting dalam even -even resmi Pondok Pesantren Riyadlul- Ulum Wadda wah seperti Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy, penyambutan tamu dan lain sebagainya.

19. Ruwaada Production House Organisasi ini mengkhususkan diri pada kegiatan broadcasting dan pertelevisian. Debut perdadan dari Ruwaada Production House adalah film Hidup Sekali Hiduplah yang Berarti .

36

BAB V: PROFIL SANTRI

Alumni pondok pesantren diharapkan memiliki karakteristik berikut ini: 1. Berakhlakul karimah, 2. Memiliki kemampuan dalam membaca dan mengkaji kitab-kitab kuning klasik, 3. Memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab dan Inggris secara aktif baik lisan maupun tulisan, 4. Memiliki keterampilan dalam bidang ICT [Information and Communication Technology], 5. Memahami perkembangan yang terjadi di dunia global dengan memahami beberapa disiplin ilmu baik sosial maupun alam, 6. Hapal al-Quran minimal 2 juz, 7. Memilki kemampuan pedagogis dengan mentransfer ilmu -ilmu yang dimiliki kepada orang lain.

Untuk mendapatkan ijazah pondok pesantren, maka para santri/wati diharuskan menempuh hal hal berikut ini: 1. Lulus dalam Ujian Nasional, 2. Lulus dalam Ujian Sekolah, 3. Lulus dalam Ujian Pesantren, 4. Lulus dalam program praktek mengajar, 5. Menyelesaikan pengabdian [bagi yang dowajibkan mengabdi].

Berakhlakul karimah dan menjaga nama baik pondok pesantren.

37

BAB VI: PRESTASI SANTRI

38