strategi menghentikan penyakit tb

7/29/2019 Strategi Menghentikan Penyakit TB

1/52

Strategi menghentikan penyakit

TB


2/52

Latar belakang

Pada tahun 1991, penyakit TB merupakan

masalah global masyarakat.

Ada 2 target dalam upaya menghentikan

dan menyembuhkan 85% kasus tahun 2000.

Pada tahun 1994 dibentuk DOTS.

Pada tahun 2004, lebih dari 20 juta pasienmelaksanakan program DOTS dan lebih dari 16

juta yang telah sembuh.


3/52

Latar belakang

Tingkat kemajuan saat ini tidak cukup untukmemungkinkan target mengurangi separuhkematian TB dan prevalensi pada tahun 2015

yang akan dicapai

Peningkatan upaya dan berkelanjutan jugadibutuhkan di Asia, yang terus menanggungdua pertiga dari beban global TB, dengan Indiadan Cina peringkat pertama dan kedua dalamhal jumlah kasus TB


4/52

Latar belakang

2006-2015 peluang sumber baru dari dana

domestik meningkat di beberapa negara

dengan beban tinggi dan pendanaan,

Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis

dan Malaria (GFATM), bank pembangunan dan

lembaga pembangunan bilateral.


5/52

Latar belakang

Tugas utama untuk dekade berikutnya adalah

untuk mencapai MDG dan Stop TB Partnership

terkait target untuk pengendalian TB

yang koheren untuk memberikan konteks

untuk Global kedua Rencanakan untuk Stop TB

(2006-2015)


6/52

II &III. Visi, Tujuan, Sasaran,

tar et and indikator


7/52

Visi

Strategi Stop TB telah dikembangkan dalam

konteks visi keseluruhan untuk pengendalian

TB - yaitu, sebuah dunia yang bebas dari TB.


8/52

Tujuan

Untuk mengurangi secara dramatis beban

global TB pada tahun 2015 sejalan dengan

MDGs dan target Stop TB Partnership

Untuk mencapai kemajuan besar dalam

penelitian dan pengembangan yang

diperlukan untuk eliminasi TBC.


9/52

Sasaran

Untuk mencapai akses universal berkualitas

tinggi dalam diagnosis dan pengobatan untuk

orang dengan TB.

Untuk mengurangi beban penderitaan dan

sosial ekonomi yang terkait dengan TB.


10/52

Sasaran

Untuk melindungi masyarakat miskin dan

rentan dari TB, TB / HIV dan MDR-TB.

Untuk mendukung pengembangan alat-alat

baru dan memungkinkan penggunaan yang

tepat waktu dan efektif.


11/52

Millennium Development Goal,

Target and Indikator relevan untuk TB Millenium Development Goal 6

Memberantasi HIV / AIDS, malaria dan

penyakit lainnya

Target 8

Untuk tahun 2015 dan mulai membalikkan

tingkat penyebaran malaria dan penyakit

utama lainnya


12/52

Millennium Development Goal,

Target and Indikator relevan untuk TB Indikator 23

Prevalensi dan tingkat kematian yang terkait

dengan TB

Indikator 24

Proporsi kasus TBC yang terdeteksi dan

sembuh di bawah DOTS


13/52

Stop TB Partnership Targets

Pada tahun 2005

Setidaknya 70% orang dengan TB yang

DOTS)

setidaknya 85% dari pasien tersebut akansembuh.


14/52

Stop TB Partnership Targets

Pada tahun 2015

mengurangi prevalensi TB dan angka kematian

sebesar 50% dibandingkan dengan 1990

Pada tahun 2050

Kejadian global penyakit TBC akan kurang dari

1 kasus per juta penduduk per tahun.


15/52

3. Standarisasi pengobatan dengan

supervisi dan dukungan pasien Pelayanan pengobatan

Pada semua kasus, Panduan WHO untukkategorisasi dan manajemen pasien harus diikuti

Supervisi dan dukungan pasienengo atan engan superv s , yang mana arus

memasukan direct observation of therapy (DOT),membantu pasien untuk minum obat secarateratur dan menyelesaikan pengobatan, sehinggamencapai kesembuhan dan mencegah terjadinyaresistensi obat


16/52


supervisi dan dukungan pasien Tergantung dari kondisi lokal, supervisi dapat

dilakukan pada : fasilitas kesehatan, tempatkerja, komunitas atau di rumah

Harus dilakukan oleh asan an en obatanatau pendukung pengobatan yang dapatditerima oleh pasien dan dilatih dandisupervisi oleh pelayanan kesehatan. Pasiendan kelompok pendukung usia sebaya dapatmembantu meningkatkan kepatuhan berobat


17/52


supervisi dan dukungan pasien Meningkatkan akses terhadap pengobatan

Memperluas penyediaan pengobatan di

daerah pedesaan termiskin dan situasi urban,

tinggal pasien, memastikan bahwa

pengobatan gratis atau mendapat subsidi yang

besar dari pemerintah


18/52

4. Suplai obat dan Sistem Manajemen

yang efektif Sistem pengobatan yang mendukung dan

dapat diandalkan dan distribusi semua obat

TB esensial harus terdapat di semua fasilitas

Sistem pencatatan dan pelaporan didesain

untuk menyediakan informasi yang diperlukan

untuk perencanaan, pengobatan, distribusidan mempertahankan stok obat yang adekuat


19/52


yang efektif Obat TB seharusnya tersedia gratis untuk semua

pasien TB, karena dua alasan yaitu banyak pasienmiskin sehingga tidak mampu membelinya, dan

karena pengobatan menguntungkan masyarakat

lanjut)

Perundangan yang berhubungan dengan regulasi

obat harus dilakukan, dan penggunaan obat TByang disediakan oleh penyedia layanan kesehatanharus dimonitor secara ketat


20/52


yang efektif Penggunaan KDT dengan biavailabilitas yang

terbukti dan inovasi pengemasan seperti

patient kits dapat membantu meningkatkan

, ,

meningkatkan kepatuhan berobat, dan

mencegah resistensi obat


21/52

5. Sistem Pengawasan dan Evaluasi,

dan Pengukuran dampakSistem Pencatatan dan Pelaporan

Hal ini memerlukan standarisasi pencatatan

pasien individual, termasuk informasi hasil,

mengolah data masukan hasil pengobatan

pada studi kohor pasien.


22/52


dan Pengukuran dampak Data ini, ketika dimasukan dan dianalisis,

dapat digunakan pada level pelayanan untuk

mengawasi hasil pengobatan, di level distrik

mulai timbul, pada level provinsi atau nasional

untuk memastikan kontrol TB kualitas tinggi

secara konsisten di semua area geografis,kebangsaan dan secara internasional untuk

mengevaluasi kinerja setiap negara


23/52


dan Pengukuran dampakMeningkatkan pencatatan dan pelaporan

Manajer program TB juga perlu memonitorpencatatan dan pelaporan dari penyedia layanan

publik atau swasta yang tidak secara langsung.Perhatian khusus perlu diperhatikan untukmemastikan kerahasiaan informasi pasien

Sistem pencatatan elektronik mulai tersedia

secara luas, perlu diperhatikan untuk menyimpandata pasien, yang memungkinkan analisismendetail untuk data tersebut


24/52

II. TB/HIV, MDR-TB

dan tantangan lainnya1. Implementasi aktivitas kolaborasi TB/HIV

Epidemi HIV meningkatkan epidemi TB.

Epidemi HIV menyebakan peningkatan

negatif baik TB paru maupun ekstra paru.Pasien dengan HIV positif sebagian besarakan mendapatkan hasil hapusan negatif TBparu sehingga memiliki hasil pengobatanyang lebih buruk.


25/52

Menggabungkan kegiatan TB/HIV

WHO telah mengeluarkan kebijakan untukmenggabungkan penanganan TB yang terjadibersamaan dengan HIV. Empat aktivitas tersebutadalah :

membentuk badan koordinasi TB dan HIV di

tingkat nasional yang meliputi kelompokpen u ung pas en engan an

mengembangkan dan mengimplementasikanrencana badan koordinasi nasional tersebut

Survailans HIV diantara pasien TB, terlepas dariangka prevalensi HIV

Sebuah sistem dalam evaluasi dan pemantauan


26/52

Tiga aktivitas untuk mengurangi beban penyakit

TB pada ODHA : Mengintensifkan penemuan kasus TB padapasien HIV/AIDS dalam semua program dan padapopulasi beresiko tinggi, dengan sistem rujukanpelayanan antara HIV dan TB

sebagai bagian dari program kepedulian terhadapODHA ketika TB aktif sudah terekslusi

memastikan bahwa pengendalian infeksi

berjalan sesuai rencana dalam sistem pelayanankesehatan


27/52

Lima aktivitas untuk mengurangi beban pasien HIV padapasien TB :

pemeriksaan HIV dan konseling pasien untuk semuapasien TB ketika prevalensi HIV pada pasien TB lebihdari 5 %

menyediakan pelayanan pencegahan HIV (termasukperlindungan terhadap bahaya penggunaan obat

injeksi)

bagian pencegahan infeksi HIV pada pasien TB

menyediakan obat ARV jika terbukti HIV + pada pasienTB

menyediakan pelayanan dukungan dan kepedulianterhadap infeksi HIV dengan pasien TB


28/52

2. Mencegah dan mengontrol

multidrug-resistant TB Ancaman Global

Jika MDR-TB tidak diperlakukan dengan seharusnyamaka TB tidak dapat dikontrol. Ini artinya setiap pasien

dengan MDR-TB harus didiagnosis dan mendapat

Mengelola drug-resistant TB

Kunci penting mencegah dan mengontrol drug-resistant TB termasuk menggunakan terapi yangdirekomendasikan, sulapi obat lini 1 dan 2 yang dapatdiandalkan dan kepatuhan pasien berobat danpenyediaan yang sesuai oleh penyedia layanankesehatan


29/52

3.Perlakuan narapidana, pengungsi

dan kelompok resiko tinggi lainnya Kelompok Resiko dan Situasi Khusus

Kelompok resiko yang memerlukan perhatian

khusus seperti narapidana, pengungsi dan- ,

migrasi, imigran ilegal, yatim-piatu dan

gelandangan, etnik minoritas, grup marginal,

pecandu alkohol, dan pengguna NAPZA.


30/52

6 komponen utama

Mencapai peluasan dan peningkatan kualitasDOTS

Mengatasi TB/HIV dan MDR TB dan tantangan

lainnyaKontribusi terhadap penguatan sistem kesehatan

Melingkupi semua penyedia kesehatan

Memberdayakan masyarakat dengan tbc dankomunitasnya

Meningkatkan penelitian


31/52

Mencapai peluasan dan peningkatan

kualitas DOTS

1. Komitmen politis dengan peningkatan dan

pertahanan financial

2. Deteksi kasus melalui bakteriologi berkualitas3. Perawatan stan ar engan superv s an

dukungan pasien

4. Supply obat dan sistem manajemen efektif

5. Sistem monitoring dan evaluasi dan

pengukuran terhadap akibat


32/52

Komitmen politis dengan peningkatan dan


Komitmen politis diperlukan unrukmendukung persahabatan nasional daninternasional, dihubungkan dengan

perencanaan strategi jangka panjangyangdisiapkan NTP

Komitmen politis didukung oleh legislasinasional. Partnership lokal dengan kontributor

potensial akan meningkatkan perawatan TBdalam akses, kualitas, dan keadilan


33/52



Financing global dan sumber partnership

sekarang tersedia untuk pengurangan

kemiskinan, perbaikan sistem kesehatan dan

kontrol penyakit menawarkan kesempatan baruuntuk program pengontrolan TB

Komitmen politis diperlukan untuk mendukung

struktur dan perubahan finansial yang diperlukanuntuk meningkatkan availabilitas, distribusi, dan

motivasi pekerja kesehatan


34/52



Bahkan dengan finansial yang adekuat,

kekurangan dalam sumberdaya manusia

dalam sektor kesehatan dapat menghambatprogresi di negara pendapatan rendah-

sedang, terutama afrika


35/52

2. deteksi kasus dengan bakteriologi

berkualitas

Diagnosis dengan bakteriologi

Bakteriologi masih merupakan metode yang

direkomendasikan untuk deteksi kasus,

sensibilitas obat

Jaringan laboratorium kuat

Jaringan laboratorium dengan personel yang

terlatih untuk kuaitas pemeriksaan sputum


36/52

2. deteksi kasus dengan bakteriologi

berkualitas

Laboratorium sebaiknya:

Mengadopsi standard nsional sesuai pedoman

internasionalDesentra s sas pe ayanan agnost

Komunikasi antar anggota dipertahankan

Manajemen dan supervisi kualitas fusngsiinternal dan ekstermnal


37/52

3.Tahanan, pengungsi, dan kelompok lain

berisiko tinggi

Kelompok berisiko

Kelompok berisiko yang perlu perhatian

khusus adalah nara pidana, pengungsi, dan, ,

dan tunawisma, etnis minoritas, kelompok-

kelompok pinggiran, pecandu alkohol, dan

pengguna narkoba suntik.


38/52

III. Kontribusi terhadap peningkatan sistem

kesehatan

1. Turut berpartisipasi dalam upaya

peningkatan kebijakan sistem, sumber daya

manusia, pembiayaan, pengaturan,

, .

Maka perlu kerja sama lintas sistem:

1. Pemerintah,

2. Swasta

3. Dan masyarakat


39/52

2. Berbagi inovasi untuk memperkuat sistem,

termasuk Pendekatan Praktis Kesehatan Paru

Pendekatan Praktis Kesehatan Paru dibuat

untuk melayani pasien TB dalam:

primary care,

Menin katkan ela anan kesehatan umum

Menghindari penggunaan obat yang salah dan

meningkatkan sumber daya

Menerapkan Pendekatan Praktis KesehatanParu dapan meningkatkan deteksi kasus TB

dan meningkatkan kualitas pelayanan


40/52

3. Beradaptasi dari bidang lain, seperti:

- primary care pada program kesehatan ibu dan

anak

- Program kontrol HIV/AIDS

-

pengontrolan rokok

- Menjangkau kaum miskin


41/52

IV. Melibatkan seluruh pelayanan

kesehatan1. PublicPublic and PublicPrivate Mix (PPM)

approaches

Swasta mungkin melayani pasien dan suspek

TB dalam umlah besar, namun tidak selalumelaporkan kasus tersebut pada pemerintahdan memberi terapi yang sesuai.


42/52

Dasar PPM adalah sumber dana

Obat TB diberikan secara cuma-cuma atau hampir

seluruhnya disubsidi

gratis atau minimum.


43/52

2. Standar International bagi pelayanan TB

Pendekatan PPM seperti yang telah dijelaskan

di atas harus dipromosikan dan mengajak

mengimplementasikan stretegi stop TB.


44/52

V. Pemberdayaan pasien TB dan

masyarakat

1. Advocacy, communication and socialmobilization

Advocacyuntuk mempengaruhi kebijakan dan

komitmen finansial.Komunikasi dua arah antara pelayan kesehatandengan pasien TB bertujuan meningkatkanpengetahuan kontrol TB, program dan pelayanan.

Social mobilization untuk mengajak masyarakat,terutama yg miskin untuk mengkampanyekanstop TB.


45/52

2. Partisipasi komunitas dalam pelayanan TB

Program penanggulangan TB harusmenyediakan dukungan bagi pekerja

kesehatan lini ertama untuk da atmemberdayakan lingkungan. Contohnyamemfasilitasi kelompok pasien. Komunikasijuga diperlukan untuk memberi dukungan,

motivasi, instruksi, dan supervisi.


46/52

3. Patients Charter for Tuberculosis Care

Bertujuan untuk memberdayakan pasien TB

dan komunitas agar hubungan antara pasien

menguntungkan.


47/52

VI. Mengadakan penelitian

Penelitian untuk mengembangkan diagnosis,

obat, dan vaksin baru

Negara-negara harus turut serta dalampengembangan alat baru, percobaan obat

baru, cara diagnostik baru, obat dan

vaksinnya.


48/52

V. Mengukur dampak dan proses global

1. Mengukur dampak dan pengaruh dari

penyakit

Strategi stop TB dirancang untuk mencapai

TB:

Insiden,

Prevalensi

Angka kematian.


49/52

Mengukur dampak dan pengaruh dari penyakit

1. Insiden, berdasarkan estimasi survei populasi

longitudinal

2. Prevalensi, diukur dengan survei populasi

- .

3. Angka kematian, dari insiden dan case fatality

rate


50/52

Table1. Selected indicators for monitoring TB

control programs

Indicator Target

Prevalence: Number of people per

100 000 population who have TB

disease at a given time

1990 prevalence rate halved by 2015

Incidence of disease: Number of new Incidence rate in decline b 2015

cases of TB disease (all forms) per 100

000 population per year

Mortality rate: Number of deaths

from TB (all forms) per 100 000

population per year

1990 mortality rate halved by 2015

Case detection rate At least 70% by 2005

Treatment success rate At least 85% by 2005


51/52

Pembiayaan kontrol TB

Pendanaan perlu dipantau dan dievaluasi

secara sub-nasional, nasional, dan

internasional.

konsisten dan dapat diubah sewaktu-waktu

WHO mengumpulkan data finansial melalui

kuesioner tahunan yang dikirimkan ke semuanegara.


52/52

strategi menghentikan penyakit tb

Documents