skripsi diajukan kepada fakultas dakwah dan ilmu...

159
EVALUASI DAMPAK PROGRAM REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) MELALUI POLA BEDAH KAMPUNG DI KOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Di Susun Oleh: DIVA DWI SYAM PRADITIA NIM : 1112054100059 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2017 M

Upload: hoanghuong

Post on 02-Oct-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

EVALUASI DAMPAK PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) MELALUI POLA

BEDAH KAMPUNG DI KOTA PAYAKUMBUH PROVINSI

SUMATERA BARAT TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Di Susun Oleh:

DIVA DWI SYAM PRADITIA

NIM : 1112054100059

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2017 M

Page 2: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung
Page 3: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) Jurusan

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini, telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa dalam penelitian ini bukan hasil

karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,

maka saya menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 05 Oktober 2017

Diva Dwi Syam Praditia

Page 4: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung
Page 5: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

i

ABSTRAK

Diva Dwi Syam Praditia

Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RS-RTLH) di Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013

Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang memiliki fungsi sangat

strategis, baik ekonomi, sosial, budaya dan psikologis sangat besar arti bagi

individu dan keluarga. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal

yang layak, maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat

berlindung, memenuhi rasa kenyamanan, dan secara sosial dapat menjaga privasi

setiap anggota keluarga. Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RS-RTLH) melalui pola Bedah Kampung adalah upaya Pemerintah mengatasi

kemiskinan melalui kegiatan rehabilitasi atau perbaikan rumah dengan partisipasi

aktif masyarakat dan menjunjung nilai-nilai kesetiakawanan dan gotong-royong

sehingga tercipta rumah yang layak sebagai tempat tinggal dan meningkatnya

kemampuan keluarga miskin dalam melaksanakan fungsi sosialnya yang

terkonsentrasi di satu lokasi atau wilayah kampung.

Sampel dari penelitian ini adalah keluarga miskin penerima bantuan Program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)yang tinggal di

Kecamatan Payakumbuh Utara dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagari yang

berjumlah 71 Kepala Keluarga dari Populasi 250 Kepala Keluarga. Metode yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Teknik pengumpulan data melalui kuisioner, wawancara, dan observasi.

Penelitian ini menggunakan model logika program dalam mengevaluasi program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh.

Hasil dari penelitian ini adalah terkait dengan manfaat atau dampak yang

diharapkan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di

Kota Payakumbuh, yaitu mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan

kualitas hidup. Dalam mendapatkan dampak mewujudkan rumah layak huni,

ditelaah dengan 3 dimensi diperoleh hasil cukup baik dengan persentase 57,32%.

Selanjutnya dalam mendapatkan dampak meningkatkan kualitas hidup, ditelaah

dengan 8 dimensi diperoleh hasil cukup baik dengan persentase 60,17%. Faktor-

faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan program adalah adanya

partisipasi dari sumber dana luar (stakeholder) dan kegotong-royongan setiap

anggota penerima program. Faktor yang menghambatnya adalah faktor cuaca

yang menyulitkan untuk melaksanakan perbaikan rumah.

Kata kunci : rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni, model logika program

Page 6: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT Yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2013” dan shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar sarjana sosial program studi kesejahteraan sosial. Penulis

menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini. Oleh karna itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Ibu Dr. Roudhonah, M.A selaku

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dan Bapak Dr. Suhaimi, M,Si

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku Dosen Pembimbing

Akademik penulis. Serta Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, M.A selaku Sekretaris

Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

iii

3. Bapak Muhtadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, masukan dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA selaku Dosen Penguji I, dan Bapak Ahmad

Zaky, M.si selaku Dosen Penguji II dalam sidang munaqasyah.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Program Studi

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan

dan membimbing penulis selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai, Mamaku Yossi Danti, S.H dan

Papaku Sugeng Pranoto, terimakasih atas dukungan dan pengorbanannya

sehingga penulis selalu termotivasi dengan kasih sayang yang selalu tercurah.

Juga untuk abangku Rhamanda Yudha Pratomo, dan adikku Humaira Dinda

Pratiwi. Serta embah putriku yang selalu mendoakan cucunya untuk segera

lulus. Untuk keluarga besar terimakasih atas doa dan semangatnya selama ini.

7. Juga terimakasih kepada Muhammad Pajri Adam Iryanda, S.T. yang tak

bosan menjadi pendengar keluhan penulisdan pemberi semangat dalam

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

8. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Provinsi Sumatera

Barat dan Kota Payakumbuh. Terimakasih telah memberikan ijin penelitian

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Ance Alfiando, S.ST, MPSSp selaku Kasi Jaminan Sosial Dinas Sosial

Kota Payakumbuh, dan seluruh staf Dinas Sosial Kota Payakumbuh yang

Page 8: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

iv

telah berkenan memberikan ijin penelitian kepada penulis dan selalu

memberikan informasi yang dibutuhkan selama penyusunan skripsi.

Terimakasih banyak semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah

SWT.

10. Bapak dan Ibu penerima Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak

Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh yang sudah bersedia berpartisipasi

dalam skripsi ini, dan juga Bapak Yulizar selaku pendamping pada saat

pelaksanaan Program RS-RTLH tahun 2013. Terimakasih banyak semoga

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

11. Teman terdekat dan seperjuangan penulis semasa perkuliahan, Dina

Kurniyawati, S.Sos., Asnawari, S.Sos., Rani Rahmawati, S.Sos., yang telah

membantu dan terlibat dalam pembuatan skripsi ini.

12. Teman sepermainan semasa SMA hingga saat ini “Bnine”, Novieta, Ayu,

Marsya, Dwita, Sara, Pamella, Dona dan Fani yang selalu setia memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis untuk segera lulus.

13. Teman-teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah

angkatan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan motivasi kepada penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna baik secara materil maupun penulisannya. Oleh karena itu penulis

membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Jakarta, Oktober 2017

Diva Dwi Syam Praditia

Page 9: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................................. 7

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

D.Pedoman Penulisan ............................................................................................. 9

E.Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 10

F.Sistematika Penulisan ........................................................................................ 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A.Rehabilitasi Sosial ............................................................................................. 13

1. Pengertian Rehabilitasi Sosial ................................................................. 13

B.Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) .............................. 13

1. Tujuan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni ............. 14

2. Kriteria Lokasi Sasaran ............................................................................ 14

3. Kriteria Kepala Keluarga Penerima Bantuan RS-RTLH ......................... 15

4. Kriteria Rumah Bedah Kampung yang Tidak Layak Huni ..................... 16

5. Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................. 16

6. Peran Pihak-Pihak Terkait ....................................................................... 19

7. Penyaluran, Pencairan dan Penggunaan Dana ......................................... 22

C.Rumah LayakHuni ............................................................................................ 25

1. Pengertian Rumah Layak Huni ................................................................ 25

D.Kualitas Hidup .................................................................................................. 25

1. Pengertian Kualitas Hidup ....................................................................... 25

Page 10: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

vi

2. Pengukuran Kualitas Hidup ..................................................................... 25

F.Evaluasi .............................................................................................................. 30

1. Pengertian Evaluasi.................................................................................. 30

2. Jenis Evaluasi ........................................................................................... 34

3. Tujuan Evaluasi ....................................................................................... 35

4. Teori Evaluasi .......................................................................................... 35

G.Program ............................................................................................................. 36

1. Pengertian Program.................................................................................. 36

2. Konsep Teori Program ............................................................................. 38

3. Model Logika Program ............................................................................ 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................................................ 41

1. Pendekatan Penelitian .............................................................................. 41

2. Jenis Penelitian ........................................................................................ 42

B. Model Evaluasi ................................................................................................. 42

C.Lokasi Penelitian ............................................................................................... 43

D.Populasi dan Sampel ......................................................................................... 44

1. Populasi .................................................................................................... 44

2. Sampel ..................................................................................................... 45

E.Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 46

1. Data Primer .............................................................................................. 46

2. Data Sekunder .......................................................................................... 48

F.Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian .................................... 48

G.Uji Instrumen .................................................................................................... 49

1. Uji Validitas Data .................................................................................... 49

2. Uji Reabilitas Data ................................................................................... 50

H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 52

1. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 52

2. Teknik Analisis Data ............................................................................... 53

3. Interpretasi Data ....................................................................................... 54

BAB IV LOKASI PENELITIAN

A.Sejarah Kota Payakumbuh ................................................................................ 56

B.Demografi .......................................................................................................... 57

C.Perekonomian .................................................................................................... 58

D.Kependudukan ................................................................................................... 59

Page 11: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

vii

E.Pendidikan ......................................................................................................... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Karakteristik Responden ................................................................................... 61

B.Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................................. 63

1. Mewujudkan Rumah Layak Huni ............................................................ 63

2. Meningkatnya Kualitas Hidup Masyarakat ............................................. 72

C.Analisis dan Interpretasi Data ........................................................................... 86

D.Evaluasi Dampak Program RS-RTLH di Kota Payakumbuh Tahun 2013 ....... 93

1. Dampak Positif ........................................................................................ 93

2. Dampak Negatif ....................................................................................... 97

E.Faktor Pendukung dan Penghambat Program RS-RTLH di Kota Payakumbuh

Tahun 2013 ........................................................................................................... 98

1. Faktor Pendukung .................................................................................... 98

2. Faktor Penghambat .................................................................................. 99

BAB VI PENUTUP

A.Kesimpulan ..................................................................................................... 100

B.Saran ................................................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104

LAMPIRAN ....................................................................................................... 107

Page 12: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Perbedaan Penelitian Tinjauan Pustaka dengan Penelitian Penulis ....... 10

Tabel 3.1Sub Variabel dan Definisi Operasional.................................................. 48

Tabel 3.2Hasil Uji Instrumn Valid ........................................................................ 50

Tabel 3.3Hasil Uji Koefisien Reabilitas ............................................................... 51

Tabel 3.4Skala Likert ............................................................................................ 54

Tabel 4.1Data Sekolah di Kota Payakumbuh ....................................................... 60

Tabel 5.1 Karakteristik Rsponden Berdasarkan Jenis Pekerjaan .......................... 61

Tabel 5.2Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................ 62

Tabel 5.3Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ........ 62

Tabel 5.4Dimensi Memenuhi Persyaratan Keselamatan Bangunan ..................... 63

Tabel 5.5Dimensi Menjamin Kesehatan ............................................................... 68

Tabel 5.6Dimensi Memenuhi Kecukupan Luas Minimum ................................... 72

Tabel 5.7Dimensi Keseluruhan Hidup .................................................................. 72

Tabel 5.8Dimensi Kesehatan ................................................................................ 74

Tabel 5.9Dimensi Hubungan Sosial ..................................................................... 76

Tabel 5.10Dimensi Kemerdekaan ......................................................................... 78

Tabel 5.11Dimensi Rumah dan Tetangga Sekitar ................................................ 79

Tabel 5.12Dimensi Psikologis (Kesejahteraan Emosional) .................................. 81

Tabel 5.13Dimensi Keadaan Keuangan ................................................................ 83

Tabel 5.14Dimensi Agama / Kebudayaan ............................................................ 85

Tabel 5.19Kategori Nilai Rumah Layak Huni ...................................................... 87

Tabel 5.20Kategori Nilai Kualitas Hidup ............................................................. 89

Page 13: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan adalah kondisi yang mengganggu kesejahteraan hidup setiap

masyarakat. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang tidak tetap,

rendahnya lapangan kerja, terbatasnya keterampilan yang dimiliki, sehingga

menjadi salah satu penyebab masyarakat tidak mampu memenuhi hak dasar

salah satunya rumah. Permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat

miskin adalah terbatasnya akses terhadap perumahan yang sehat dan layak,

rendahnya mutu lingkungan permukiman dan lemahnya perlindungan untuk

mendapatkan dan menghuni perumahan yang layak dan sehat. Rumah adalah

bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembinaan keluarga.1

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang memiliki

nilai strategis bagi kehidupan penghuninya. Nilai strategis tersebut tercermin

pada posisi rumah sebagai pusat kegiatan dalam melaksanakan fungsinya,

terutama fungsi dalam pendidikan anak-anak dan pembinaan

anggota keluarganya.2 Rumah atau perumahan merupakan salah satu jenis

kebutuhan dasar, mutlak memerlukan pemenuhan. Berdasarkan Undang-

Undang nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman,

menegaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

1UU No.4 thn 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

2“Pemberdayaan Keluarga Miskin Berbasis Komunitas Melalui Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni” Artikel diakses pada tanggal 08 Juni 2016 dari

http://puslit.kemsos.go.id/hasil-penelitian/222/pemberdayaan-keluarga-miskin-berbasis-

komunitas-melalui-rehabilitasi-sosial-rumah-tidak-layak-huni#sthash.qP8TwOLb.dpuf

Page 14: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

2

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan

sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan mempunyai peran yang

sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai

salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, dan

produktif. Kemudian dalam Bagian Satu Pasal 1 dijelaskan bahwa rumah

adalah bangunangedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak

huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya,

serta aset bagi pemiliknya.3

Hak pemenuhan atas rumah menjadi salah satu komponen penting yang

perlu diperhatikan pemerintah karena kondisi rumah yang dimiliki

masyarakat miskin dibangun dengan tidak memperhatikan kriteria fisik

rumah yang layak huni.

Adapun 9 kriteria khusus yang dikatakan sebagai rumah tidak layak huni,

yaitu:

1. Luas lantai per kapita kota kurang dari empat meter persegi (4 m²),

desakurang dari 10 m².

2. Sumber air tidak sehat, akses memperoleh air bersih terbatas.

3. Tidak ada akses MCK

4. Bahan bangunan tidak permanen atau atap/dinding dari bambu,

papan, rumbia.

5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara.

6. Tidak memiliki pembagian ruangan.

7. Lantai dari papan bahan tidak permanen ataupun lantai dari tanah.

3 Bambang Rustanto, “Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni”. Artikel diakses pada

tanggal 08 Juni 2016 http://bambang-rustanto.blogspot.co.id/2015/10/rehabilitasi-sosial-rumah-

tidak-layak.html

Page 15: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

3

8. Letak rumah tidak teratur dan berdempetan.

9. Kondisi rusak. Ditambah lagi dengan, saluran pembuangan air yang

tidak memenuhi standar, jalan setapak menuju rumah pun tidak

teratur.4

Pada kenyataannya, untuk mewujudkan rumah yang memenuhi

persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Ketidakberdayaan mereka

memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan

pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri. Sebagaimana

diamanatkan dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 dan pasal 28 H

Amandemen UUD 1945, rumah adalah salah satu hak dasar setiap rakyat

Indonesia, maka setiap warga negara berhak untuk bertempat tinggal dan

mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat.5

Permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dihuni atau

dimiliki oleh kelompok fakir miskin memiliki multidimensional. Oleh sebab

itu, kepedulian untuk menangani masalah tersebut diharapkan terus

ditingkatkan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat (stakeholder)

baik pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, masyarakat, LSM dan

elemen lainnya. Untuk memperbaiki rumah yang tidak layak huni tersebut,

Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin Kementerian Sosial yang

dilaksanakan lagi oleh Dinas Sosial dan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah di masing-masing daerah mengalokasikan kegiatan Rehabilitasi

Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang dipadukan dengan

4Ichwan Muis, rumah tidak layak huni/ Tugas Sistem usaha kesejahteraan sosial(STKS

Bandung) dari http://ichwanmuis.com/ artikel diakses pada tanggal 08 Juni 2016

5UUD 1945, Pasal 28 H (Amandemen)

Page 16: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

4

pembuatan sarana dan prasarana lingkungan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang dapat diakses secara umum sebagai salah satu program

pengentasan kemiskinan.

Bila merujuk pada Al-Qur’an, setidaknya ada 10 kosakata tentang

kemiskinan. Kosakata yang dimaksud Al-Qur’an adalah al-maskanat

(kemiskinan), al-faqr (kekufuran), al-„ailat (mengalami kekurangan), al-

ba‟sa (kesulitan hidup), al-imlaq (kekurangan harta), al-sail (peminta), al-

mahrum (tidak berdaya), al-qani (kekurangan dan diam), al-mu‟tar (yang

perlu dibantu), dan al-dha‟if (lemah). Pemakaian kosa kata itu mencerminkan

segi tertentu dari kemiskinan atau penyandang kemiskinan. Semua istilah itu

bermuara pada makna “kemiskinan” dan “penanggulangannya”.6 Seperti

dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa kewajiban kita semua untuk

menanggulangi kemiskinan, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Adz-

Dzariyat/19:51

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-

Dzariyat Ayat 19)7

Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2013 mencapai 28,07

juta jiwa atau 11,37 persen. Angka kemiskinan ini masih jauh dibawah target

kemiskinan yang ditetapkan pemerintah dalam APBN- P 2013 10,5 persen.

6Resty Dwi Anggraini, Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat-Mandiri Perkotaan (PNPM-MP): Studi Atas Pembangunan Gedung PAUD Di

Kelurahan Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Skripsi S1 (Jakarta: Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN 2014), h.2. 7Al-Quran Online, “Surat Adz-Dzariyat Ayat ke-19”, artikel diakses pada tanggal 08 Juni

2016 dari http://www.quran30.net/2012/08/surat-adz-dzaariyaat-ayat-1-60.html

Page 17: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

5

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2013, berkurang sebesar 0,52 juta orang

jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 sebesar

28,59 juta orang atau 11,66 persen. Selama periode September 2012-Maret

2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,18 juta orang

dari 10,51 juta orang pada September 2012 menjadi 10,33 juta orang pada

Maret 2013. Sementara di daerah perdesaan berkurang 0,35 juta orang dari

18,09 juta orang pada September 2012 menjadi 17,74 juta orang pada Maret

2013.

Meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia terjadi karena tidak

adanya kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokoknya menurut

standar yang dibuat oleh Bank Dunia, yang dikenal dengan garis kemiskinan

yang menunjukkan batas terendah seseorang untuk memenuhi kebutuhan

pokok manusia yang layak. Tidak terpenuhinya kebutuhan pokok merupakan

bentuk tidak adanya kesejahteraan manusia dan akan mengarah pada

timbulnya masalah baru pada kehidupan manusia.8

Secara geografis, posisi Kota Payakumbuh berada 00 10’ sampai dengan

00 17’ LS dan 100 35’ sampai dengan 100 45’ BT. Luas wilayah kota

Payakumbuh adalah ± 80,43 km² atau setara dengan 0,19% dari luas Provinsi

Sumatera Barat. Letak kota Payakumbuh ini berbatasan dengan daerag

administrasi pemerintahan lain yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Harau dan Kecamatan

Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota;

8Badan Pusat Statistik Indonesia, 2013, diakses pada tanggal 08 Juni 2016 dari

www.bps.go.id

Page 18: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

6

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan

Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota;

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh dan

Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota;

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan

Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

Berkaitan dengan kondisi geografis tersebut, Kota Payakumbuh terdiri

dari 8 (delapan) Kenagarian yang memiliki kekhasan dalam membangun

kearifan lokal dan kesetiakawanan. Oleh sebab itu kepedulian untuk

menangani masalah rumah tidak layak huni tersebut pada tahun 2013,

Pemerintah Kota Payakumbuh mendapatkan bantuan melalui Program Bedah

Kampung untuk merehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 250 (dua

ratus lima puluh) yang terbagi di 2 (dua) nagari (kampung) yaitu sebanyak

115 (seratus lima belas) unit di Kenagarian Lamposi Kecamatan Lamposi

Tigo Nagari dan 135 (seratus tiga puluh lima) unit di Kenagarian Koto Nan

Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara. Kegiatan dilaksanakan dengan

mengedepankan sikap bergotong royong yang bertujuan untuk menghidupkan

kesetiakawanan sosial ditengah-tengah masyarakat.

Dalam kegiatan bedah kampung berlandaskan paradigma pembangunan

berpusat pada rakyat (people center development). Kementerian Sosial lebih

berperan sebagai stimulator.9 Kementerian Sosial hanya menstimulasi untuk

terjadinya perubahan kondisi kehidupan sosial ekonomi keluarga fakir miskin

9Zukhri, S.Sos. “BEDAH KAMPUNGProgram Keberhasilan Kementerian Sosial RI

Tahun 2014Di Kota Padang dan Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat”. Dinas Sosial

Provinsi Sumatera Barat. Artikel diakses pada tanggal 08 Juni 2016 dari www.sumbarprov.go.id

Page 19: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

7

kearah yang lebih baik. Faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan itu

terletak pada diri sasaran program yaitu keluarga miskin dan masyarakat

setempat.

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan,

maka penulis tertarik untuk meneliti pelaksanaan program rehabilitasi sosial

rumah tidak layak huni diKota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat sebagai

judul penelitian yang hasilnya akan dituangkan ke dalam skripsi dengan judul

“Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak

Huni (RS-RTLH) Melalui Pola Bedah Kampung di Kota Payakumbuh

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian

yang berfokus pada evaluasi dampak program rehabilitasi sosial rumah

tidak layak huni (RS-RTLH) melalui pola bedah kampung di dua

Kecamatan, Kecamatan Payakumbuh Utara dan Kecamatan Lampasi

Tigo Nagari, penulis membatasi materi kajian, maka objek yang diteliti

sebagai berikut:

a. Penerima manfaat / sasaran berupa masyarakat.

b. Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RS-RTLH) di Kota Payakumbuh Tahun 2013.

Page 20: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

8

2. Perumusan Masalah

Agar perumusan masalah lebih terarah dan terfokus, maka penulisan

skripsi ini dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan sebagai

berikut

a. Bagaimana dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH) terhadap perwujudan rumah layak huni di

Kota Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh?

b. Bagaimana dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH) terhadap peningkatan kualitas hidup di

Kota Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang

diharapkan sesuai dengan tujuan Program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang dilakukan oleh Kementerian Sosial

Republik Indonesia di Kota Payakumbuh dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar perumahan yang layak huni.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut:

a. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan

mahasiswa mengenai masalah penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) serta metode penanganannya dan tentunya dapat menambah

Page 21: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

9

wawasan bagi penulis. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat

menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi semua pihak dan juga

diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan

kepada Dinas Sosial dan Pemerintah terkait sebagai bahan evaluasi, dan

diharapkan juga penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

lembaga-lembaga lain yang juga menangani masalah penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS) agar dapat menentukan metode

penanganan dan kebijakan yang benar-benar sesuai agar dapat

mengatasi permasalahn tersebut. Serta diharapakan dapat digunakan

dalam rangka pengembangan pelaksanaan program pengentasan

kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.

c. Manfaat Sosial

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan

kepedulian sosial terhadap masalah sosial yang terjadi pada penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau warga miskin khususnya

bagi civitas akademik kesejahteraan sosial, Pemerintah Kota

Payakumbuh dan pada umumnya bagi masyarakat luas.

D. Pedoman Penulisan

Adapun teknik penulisan ini, penulis menggunakan Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan CeQDA (Center

for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman penulisan skripsi ini.

Page 22: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

10

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literature) yang

berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang dilakukan pada penulisan

skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk membantu dan

mengetahui dengan jelas penelitian yang akan dilakukan untuk penulisan

skripsi ini.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka terhadap

beberapa skripsi terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian,

yaitu:

Tabel 1.1

Perbedaan Penelitian Tinjauan Pustaka dengan Penelitian

Penulis

No. Judul Skripsi Penulis Pembahasan

1. Evaluasi Pelaksanaan

Program Rehabilitasi

Sosial RumahTidak

Layak Huni Di Jorong

Kandang Melabung

Nagari Lawang

Mandahiling Kecamatan

Salimpaung Kabupaten

Tanah Datar

Oci Notalia, Ilmu

Kesejahteraan

Sosial,

Universitas

Sumatera Utara.

- Skripsi ini lebih menjelaskan

tentang keberhasilan

program rehabilitasi sosial

rumah tidak layak huni di

Jorong Kandang Melabung

Nagari Lawang Mandahiling

Kecamatan Salimpaung

Kabupaten Tanah Datar

dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar perumahan

yang layak huni.

- Kekurangan dari skripsi ini

yaitu tidak menyebutkan apa

saja faktor yang menjadi

penghambat dan pendukung

program, dan tidak

menjelaskan dampak yang

diharapkan dari program

terhadap penerima manfaat.

2. Pelaksanaan Program

Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak

Huni (RS-RTLH) bagi

Keluarga Miskin di

Nadia Dewinta,

Ilmu

Pemerintahan,

Universitas

Sumatera Utara.

- Skripsi ini menjelaskan

tentang pelaksanaan program

rehabilitasi sosial rumah

tidak layak huni, akan tetapi

program ini didanai oleh

Page 23: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

11

No. Judul Skripsi Penulis Pembahasan

Kecamatan Bintan

Timur, Kabupaten Bintan

Tahun 2011

APBD Kabupaten bukan

langsung dari Kemensos RI.

Serta lokasi pelaksanaan

program yang berbeda, yaitu

di Provinsi Kepulauan Riau.

- Penulis menilai bahwa dalam

skripsi ini, peneliti lebih

banyak menjelaskan tentang

pelaksanaan program.

3. Evaluasi Dampak

Program Rehabilitasi

Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH)

melalui Pola Bedah

Kampung di Kota

Payakumbuh Provinsi

Sumatera Barat Tahun

2013.

Diva Dwi Syam

Praditia,

Kesejahteraan

Sosial, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

- Skripsi ini meneliti tentang

bagaimana dampak program

RS-RTLH setelah berjalan

hingga saat ini.

- Peneliti memandang bahwa

dengan koordinasi yang

mudah, dilengkapi

sumbangan material dan

tenaga masyarakat sekitar,

pembangunan rumah layak

huni dapat berjalan lancar.

Dengan adanya solidaritas

yang tinggi dari setiap

elemen masyarakat di Kota

Payakumbuh ini, dapat

menjadi contoh bagi

kabupaten/kota lainnya.

- Terkait dengan penelitian

tinjauan pustaka di atas,

sama-sama membahas

program RS-RTLH, akan

tetapi lokasi pelaksanaan

programnya berbeda, tentu

saja pelaksanaan program

setiap daerah berbeda, baik

masyarakatnya maupun

budayanya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, secara sistematis

penulisannya dibagi ke dalam lima bab, yang terdiri dari sub-sub bab.

Adapun sistematikanya sebagai berikut :

Page 24: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

12

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan secara teoritis tinjauan-tinjauan yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, kerangka

pemikiran, definisi konsep dan definisi operasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai metode-metode yang

berkenaan dengan skripsi ini, yaitu: Pendekatan dan desain

penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penentuan

sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan

reliabilitas, teknikanalisis data.

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Gambaran umum tentang lokasi penelitian, Sejarah Kota

Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat dan Bagiannya.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan data hasil

penelitian yang telah didapatkan beserta analisis data

berdasarkan statiska.

BAB VI PENUTUP

Bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari

hasil penelitian.

Page 25: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Rehabilitasi Sosial

1. Pengertian Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi mengandung makna pemulihan kepada kedudukan

(keadaan, nama baik) yang dahulu (semula) atau perbaikan anggota tubuh

yang cacat dan sebagainya atas individu supaya menjadi manusia yang

berguna dan memiliki tempat di masyarakat.10

Jadi apabila kata rehabilitasi dipadukan dengan kata sosial, maka

rehabilitasi sosial bisa diartikan sebagai pemulihan kembali keadaan

individu yang mengalami permasalahan sosial kembali seperti semula.

Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk

mengintegrasikan kembali seseorang ke dalam kehidupan masyarakat

dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga,

masyarakat, dan pekerjaan.

B. Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)

Rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) adalah upaya

Kementerian Sosial Republik Indonesia mengatasi kemiskinan melalui

kegiatan rehabilitasi/perbaikan rumah dengan partisipasi aktif masyarakat dan

menjunjung nilai-nilai kesetiakawanan dan gotong-royong sehingga tercipta

rumah yang layak sebagai tempat tinggal dan meningkatnya kemampuan

keluarga miskin dalam fungsi sosialnya.

10

Diakses pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998;92. Pada tangal 4 oktober 2016.

Page 26: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

14

Dengan demikian kegiatan RS-RTLH dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengatasi sebagian masalah kemiskinan, tersedianya rumah yang layak huni,

adanya kenyamanan bertempat tinggal, meningkatnya kemampuan

keluargadalam melaksanakan peran dan fungsi keluarga untuk memberikan

perlindungan, bimbingan dan pendidikan, meningkatnya kualitas kesehatan

lingkungan pemukiman dan meningkatnya harkat dan martabat.11

1. Tujuan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

a. Tersedianya perumahan yang layak huni bagi keluarga miskin

b. Terpenuhinya kenyamanan pada tempat tinggal.

c. Mengangkat harkat dan martabat keluarga miskin.

d. Meningkatnya kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran

dan fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan

dan pendidikan.

e. Meningkatnya sanitasi lingkungan permukiman keluarga miskin.

f. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

g. Meningkatnya partisipasi sosial dalam rangka pelaksanaan Bedah

Kampung melalui RS-RTLH dan Sarling.

h. Tersosialisasinya kegiatan Bedah Kampung melalui RS-RTLH

dan Sarling pada pemangku kepentingan.12

2. Kriteria Lokasi Sasaran

a. Desa kumuh dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

b. Desa yang belum mendapat akses pelayanan sosial dasar.

11Suradi, STUDI EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN SOSIAL : Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni bagi Keluarga Miskin di Kota Banjarmasin. (Jurnal Sosiokonsepsia:

2012), Vol. 17, No. 02 2012, hal. 206-207.

12

Kementerian Sosial RI, Buku Pedoman Pelaksanaan Bedah Kampung Melalui

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Lingkungan, (Jakarta : 2013), h. 3

Page 27: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

15

c. Kondisi sosial ekonomi rendah.

d. Sumber daya alam yang minim.

3. Kriteria Kepala Keluarga Penerima Bantuan RS-RTLH

a. Memiliki KTP/Identitas diri yang berlaku;

b. Kepala Keluarga tidak mempunyai sumber mata pencaharian atau

mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi

kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan.

c. Kehidupan sehari-hari masih memerlukan bantuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar.

d. Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktian dengan

sertifikat atau girik atau ada surat keterangan kepemilikan dari

kelurahan / desa atas status tanah.

e. Rumah yang dimiliki dan ditempati adalah rumah tidak layak huni

yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial,

dengan kondisi sebagai berikut :

f. Tidak permanen dan / atau rusak;

g. Dinding dan atap rumah dibuat dari bahan yang mudah

rusak/lapuk, seperti : papan, ilalang, bamboo yang dianyam/gedeg,

dan sebagainya.

h. Dinding dan atap sudah rusak sehingga membahayakan,

mengganggu keselamatan penghunimya;

i. Lantai tanah/semen dalam kondisi rusak;

j. Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas kamar mandi, cuci dan

kakus.

Page 28: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

16

k. Memberikan dukungan bedah kampung melalui SKPD Provinsi.

4. Kriteria Rumah Bedah Kampung yang Tidak Layak Huni

a. Atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk seperti: rumbia,

seng, ilalang, ijuk, genteng.

b. Dinding terbuat dari bilik, papan, bambu, kulit kayu dalam kondisi

rusak.

c. Lantai tanah, papan, bambu, semen dalam kondisi rusak.

5. Pelaksanaan Kegiatan

a. Prinsip Pelaksanaan

Prinsip pelaksanaan kegiatan RS-RTLH adalah :

- Swakelola

Baik secara individu maupun kelompok sesuai pasal 39 dan

lampiran I Bab III Keppres No.80 tahun 2003.

- Kesetiakawanan

Dilandasi oleh kepedulian sosial untuk membantu orang.

- Keadilan

Menekankan pada aspek pemerataan, tidak diskriminatif dan

seimbang antara hak dan kewajiban.

- Kemanfaatan

Dilaksanakan dengan memperhatikan kegunaan atau

fungsidari barang/ruang/kondisi yang diperbaiki atau diganti.

- Keterpaduan

Mengintegrasikan berbagai komponen terkait sehingga dapat

berjalan secara terkoordinir dan sinergis.

Page 29: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

17

- Kemitraan

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan fakir miskin dan

masyarakat pada umumnya dibutuhkan kemitraan dengan

berbagai pihak.

- Keterbukaan

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini berhak

mendapatkan informasi yang benar dan bersedia menerima

masukan bagi keberhasilan pelaksanaan kegiatan RSRTLH.

- Akuntabilitas

Berbagai sumber daya digunakan dengan penuh

tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan secara

teknis maupun administratif.

- Partisipasi

Pelaksanaan RS-RTLH dan Sarling dilaksanakan dengan

melibatkan unsur masyarakat termasuk dunia usaha dengan

mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimilikinya.

- Profesional

Dilaksanakan dengan menggunakan manajemen yang baik

pendekatan konsep yang dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.

- Keberlanjutan

Dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mencapai

kesejahteraan dan kemandirian.

b. Tahapan Pelaksanaan Bantuan

Page 30: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

18

- Verifikasi proposal RS-RTLH dan Sarling;

- Penjajagan calon lokasi kegiatan, dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran tentang kesiapan daerah dan

masyarakat, kelayakan calon penerima bantuan dan faktor

lainnya yang akan mendukung keberhasilan kegiatan;

- Sosialisasi

Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka memperoleh kesamaan

pemahaman dan gerak langkah setiap pihak yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan RS-RTLH dan Sarling.

Sasaran kegiatan sosialisasi mencakup :

1) Dinas/Instansi Sosial Provinsi;

2) Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota;

3) Unsur Masyarakat;

4) Pendamping (TKSK).

- Membangun dan mengembangkan komitmen untuk

menyepakati berbagai sumber daya yang dapat dan akan

dialokasikan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia

usaha dalam rangka mencapai keberhasilan pelaksanaan

program;

- Penentuan lokasi dan calon penerima;

- Verifikasi Calon Penerima Bantuan;

c. Pelaksanaan pembangunan RS-RTLH dan Sarling :

1) Melakukan penilaian dan menentukan bagian rumah yang

akan diperbaiki;

Page 31: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

19

2) Menetapkan prioritas bagian rumah yang akan diperbaiki

berdasarkan pada fungsi dan ketersediaan dana dan sumber

lainnya;

3) Membuat rincian jenis/bahan bangunan yang diperlukan serta

besarnya biaya;

4) Melaksanakan pembelian bahan bangunan;

5) Melaksanakan kegiatan perbaikan rumah dan pembangunan

Sarling;

6) Pelaksanaan pembangunan RS-RTLH dan Sarling telah

selesai selambat-lambatnya 100 hari setelah dana masuk ke

rekening kelompok.

6. Peran Pihak-Pihak Terkait

a. Kementerian Sosial

- Menyusun pedoman pelaksanaan Bedah Kampung

- Menyiapkan anggaran bedah kampung

- Melaksanakan penjajakan dan verifikasi ke lokasi calon

penerima bantuan

- Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

- Menetapkan lokasi bedah kampung

- Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi

- Membuat laporan kegiatan

b. Provinsi

- Menerima usulan dari Kabupaten/ Kota data calon penerima

bantuan RS-RTLH, Sarling, serta memberikan rekomendasi

Page 32: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

20

- Mengusulkan lokasi yang menjadi prioritas kegiatan

- Menggali potensi dan sumber untuk mengoptimalkan

pelaksanaan bedah kampung

- Bersama dengan Kementerian Sosial RI melakukan

penjajakan, pemantauan dan evaluasi

c. Kabupaten

- Melakukan pendataan/ menyiapkan dan mengajukan data

lokasi bedah kampung dan data by name by address calon

kepalakeluarga penerima kegiatan bantuan RS-RTLH dan

Sarling kepada kementerian sosial melalui Dinas Sosial

Provinsi

- Melibatkan TKSK untuk menggerakkan partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan bedah kampung

- Melaksanakan sosialisasi kegiatan bedah kampung kepada

penerima bantuan pihak-pihak terkait wilayah kerjanya.

- Melakukan verifikasi calon penerima RS-RTLH dan Sarling

dalam rangka bedah kampung

- Membentuk tim Sarling

- Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bedah kampung

- Membuat/ menginformasikan rekening kelompok penerima

bantuan dan menyiapkan rekening untuk bantuan dana

operasional untuk bantuan yang bersumber dari dana APBN

- Mengalokasikan dana untuk optimalisasi pelaksanaan

kampung

Page 33: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

21

- Menggerakkan potensi sumber kesejahteraan sosial

- Melaksanakan monitoring dan evaluasi

- Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan

bedah kampung

- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bedah kampung

kepada Kementerian Sosial.

d. Pendamping (TKSK)

- Membantu membuat rencana usulan kebutuhan perbaikan

rumah dan sarling dalam rangka bedah kampung.

- Membantu monitoring pelaksanaan kegiatan bedah kampung.

- Memfasilitasi penerima bantuan dengan donatur-donatur

- Membantu memobilisasi massa dalam pelaksanaan bedah

kampung.

- Membantu pembuatan laporan

- Memberikan motivasi kepada masyarakat penerima bantuan.

e. Penerima Bantuan RS-RTLH

- Melakukan penilaian bagian rumah yang akan direhabilitasi

- Mengajukan usulan kebutuhan perbaikan rumah beserta dana

yang diperlukan maksimal sebesar Rp10.000.000, untuk

disetujui Dinas Sosial Kabupaten/ Kota.

f. Masyarakat

- Mengalokasikan sumber daya lain yang dibutuhkanuntuk

keberhasilan kegiatan.

Page 34: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

22

- Melakukan penanggulangan dana dan sumber lainnya yang

dibutuhkan.

- Bersama kelompok dan tim pembangunan

sarlingmelaksanakan rehabilitasi sosial rumah tidak layak

hunidan sarana prasarana lingkungan.

- Melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan hasil kegiatan

bedah kampung.

7. Penyaluran, Pencairan dan Penggunaan Dana

a. Penyaluran

1) Pihak Dinas Sosial Kab/Kota mengajukan identitas

penanggung jawab pengelola anggaran (nama dan alamat

kantor, penanggung jawab program, nama bendahara

pengeluaran, nomor rekening bank dan nomor pokok wajib

pajak) ke Dit. PFM untuk dana operasional (tembusan

disampaikan kepada Dinas/Instansi Sosial Provinsi);

2) Pihak Dinas Sosial Kab/Kota mengajukan identitas dan nomor

rekening Dinas Sosial yang sudah ada, rekening kelompok

penerima bantuan RS-RTLH dan rekening Tim Sarling;

3) Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pemberdayaan Fakir

Miskin mengajukan SPP-LS ke bagian keuangan Direktorat

bJenderal Pemberdayaan Sosial dengan melampirkan SK

Dirjen Pemberdayaan Sosial tentang penetapan penerima

bantuan serta nomor rekening Dinas Sosial Kb/Kota, rekening

Page 35: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

23

kelompok penerima bantuan RS-RTLH dan rekening tim

Sarling untuk dibuatkan SPM-LS;

4) Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan SPM-LS ke KPPN

dilampiri SK Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial

tentang penerima bantuan RS-RTLH dan Sarling, serta dana

operasional;

5) KPPN menerbitkan SP2D dan menyalurkan ke rekening

Dinas Sosial Kab/Kota, rekening kelompok penerima bantuan

RS-RTLH dan rekening tim Sarling;

6) Pencairan dana kegiatan RS-RTLH dari rekening kelompok

dapat dilaksanakan setelah mendapatkan

rekomendasi/persetujuan dari Dinas Sosial Kab/Kota.

b. Penggunaan Dana

1) Jumlah dana bantuan stimulant untuk setiap unit rumah; Rp.

10.000.000,- dengan proporsi penggunaan sebagai berikut :

Uraian % Jumlah (Rp)

Pembelian bahan

bangunan dan konsumsi

90 9.000.000,-

Tukang Bangunan 10 1.000.000,-

Jumlah 100 10.000.000,-

2) Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran masih terdapat

sisa dana operasional, maka Dinas Sosial kab/Kota harus

segera menyetor ke kas Negara dengan blanko Surat Setoran

Pengembalian Belanja, belanja barang non operasional

Page 36: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

24

lainnya dengan kode 521218 an. Direktorat PFM kode Satker

440207.

3) Seluruh pajak dan penerima Negara bukan pajak dalam

pelaksanaan kegiatan dana operasional disetorkan ke kas

Negara oleh pihak Dinas Sosial Kab/Kota sesuai peraturan

perpajakan yang berlaku dengan menyampaikan bukti setoran

pajak dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) ke Direktorat

Pemberdayaan Fakir Miskin

8. Sanksi

Sanksi hukum akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku apabila :

a. Dinas Sosial selaku penerima, pengelola dan penanggungjawab

dana operasional tidak sepenuhnya dipergunakan sesuaidengan

peruntukkannya;

b. Kelompok penerima bantuan stimulan RS-RTLH selakupenerima,

pengelola dan penanggung jawab dana bantuan tidak sepenuhnya

dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya;

c. Tim Sarling selaku pengelola dan penanggung jawab danaSarling

tidak sepenuhnya dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya.

Page 37: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

25

C. Rumah Layak Huni

1. Pengertian Rumah Layak Huni

Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan

keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta

kesehatan penghuninya.13

a. Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan meliputi:

- Struktur bawah/pondasi

- Struktur tengah/kolom dan balak (Beam)

- Struktur atas.

b. Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan, dan

sanitasi.

c. Memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 /orang sampai dengan

12 /orang.

D. Kualitas Hidup

1. Pengertian Kualitas Hidup

Masing-masing individu mempunyai kualitas hidup yang berbeda-

beda tergantung cara pandang mereka menanggapi sesuatu. Kualitas hidup

menurut WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan

norma yang sesuai dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan

dengan tujuan, harapan, standard dan kepedulian selama hidupnya.

2. Pengukuran Kualitas Hidup

Felce dan Perry (1995, dalam Nofitri 2009) menyebutkan ada tiga cara

dalam pengukuran kualitas hidup ini yaitu komponen objektif adalah data

13Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.

22/Permen/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah

Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

Page 38: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

26

objektif dari aspek kehidupan individu, komponen subjektif yaitu penilaian

dari individu tentang kehidupannya sendiri, sedangkan komponen

kepentingan yaitu menyatakan keterkaitan hal-hal yang penting baginya

dalam mempengaruhi kualitas hidupnya dan juga mengatakan bahwa

kondisi kehidupan tertentu tidak menghasilkan reaksi yang sama pada

setiap individu, karena tiap-tiap individu memiliki definisi masing-masing

mengenai hal-hal yang mengindikasikan kualitas hidup yang baik dan

buruk.

Secara logis dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek kehidupan

adalah relevan bagi semua orang (universal), namun seberapa penting

aspek-aspek tersebut bagi tiap-tiap individu akan bervariasi dalam budaya

yang berbeda-beda sedangkan aspek-aspek lainnya mungkin hanya

dianggap penting oleh individu tertentu saja. Peneliti menyimpulkan

bahwa pengukuran kualitas hidup sebaiknya dilakukan secara individual

dan subjektif sehingga aspek-aspek kehidupan yang diukur dalam kualitas

hidup sebaiknya ditentukan sendiri oleh responden karena aspek

kehidupan yang relevan bagi seseorang belum tentu relevan bagi orang

orang lain.

Ada beberapa cara pengukuran kualitas hidup, ada yang menggunakan

WHOQOL (world health organization quality of life) dan OPQOL ( Older

People Quality Of Life). Namun dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner OPQOL-35 yang mempunyai 8 dimensi.14

a. Dimensi-dimensi OPQOL

14Juni Hartati Mendrofa. “Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia di Desa Tuhemberua

Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli”. (Skripsi S1 Fakultas Keperawatan, Medan:

Universitas Sumatera Utara, 2016). Hal 11-12.

Page 39: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

27

Penelitian ini dilakukan dengan melihat seberapa baiknya kualitas

hidup seorang individu yang dinilai dengan menggunakan OPQOL-35

(Older People Quality Of Life – 35) yang terdiri dari 8 dimensi dan 35

pernyataan. Instrumen yang digunakan yaitu OPQOL-35 yang memiliki 8

domain yaitu dimensi petama keseluruhan hidup, dimensi kedua

kesehatan, dimensi ketiga hubungan sosial /waktu luang dan kegiatan

sosial, dimensi keempat kemerdekaan, kontrol atas kehidupan, dan

kebebasan, dimensi kelima rumah dan tetangga sekitar, dimensi keenam

psikologis dan kesejahteraan emosional, dimensi ketujuh keadaan

keuangan, dan dimensi kedelapan agama/ kebudayaan.

Dimensi keseluruhan hidup meliputi pernyataan saya menikmati hidup

kelangsungan hidup saya seutuhnya, saya sangat bahagia disetiap waktu,

saya menatap untuk hal-hal di masa depan, dan kehidupan membuat saya

jatuh.

Dimensi kesehatan meliputi pernyataan berikut saya memiliki fisik

yang kuat, sakit mempengaruhi kesejahteraan saya, kesehatan membatasi

saya untuk merawat diri atau rumah saya, saya cukup sehat untuk

beraktivitas melakukan apa saja. Kesehatan merupakan salah satu domain

penting dari kualitas hidup. Konsep kualitas kesehatan yang

berhubungandengan kehidupan dan faktor-faktor penentu yang mulai

dikenal dan dikembangkan sejak tahun 1980 untuk mencakup aspek-aspek

kualitas hidup yang dapat sangat jelas mempengaruhi kesehatan baik fisik

maupun mental, persepsi tentang kesehatan termasuk resiko kondisi

kesehatan, status fungsional, dukungan sosial dan ekonomi Status

Page 40: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

28

kesehatan adalah merupakan salah satu penentu kualitas hidup karena

merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam membangun

kesejahteraan psikologis. Ini lebih daripada kesehatan objektif seperti

gangguan fisik atau kondisi medis, individu akan lebih menafsirkan

kesehatan secara subjektif yang akan mempengaruhi keadaan emosional

mereka.

Dimensi hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial meliputi

pernyataan yaitu Keluarga, teman dan tetangga saya akan menolong jika

dibutuhkan, saya ingin berteman atau berhubungan dengan lebih banyak

orang lagi, saya memiliki seseorang yang memberi saya cinta dan

pengaruh, saya suka berbagi dengan sesama menikmati hidup, anak-anak

disekitar saya itu penting, saya mempunyai kegiatan/ aktifitas/ hobi yang

saya sukai, saya mencoba bertahan dengan berbagai hal, saya mengerjakan

pekerjaan/ kegiatan yang dibayar atau tidak dibayar yang memberi saya

peran dalam hidup, dan saya mempunyai tanggungjawab kepada orang lain

yang membatasi kegiatan sosial dan waktu luang saya. Keterlibatan

dengan kegiatan sosial serta kualitas hidup menunjukkan hubungan yang

positif dimana terlibat dalam kehidupan sosial bisa membangun kualitas

hidup yang aktif.

Hubungan sosial meliputi hubungan interpersonal, dukungan sosial,

dan perasaan dihormati dan diterima.

Dimensi kemerdekaan, kontrol atas hidup dan kebebasan dengan

menyetujui beberapa pernyataan berikut saya cukup sehat untuk

mempunyai kebebasan, saya senang dengan apa yang saya lakukan, biaya

Page 41: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

29

hidup dibandingkan gaji membatasi hidup saya, saya sangat

memperhatikan hal- hal penting dalam hidup.

Dimensi rumah dan sekitar meliputi penyataan berikut saya merasa

aman ditempat saya tinggal, toko-toko lokal serta pelayan dan fasilitas

disekitarnya semuanya bagus, saya memperoleh kesenangan dari rumah

saya, dan saya mendapatkan tetangga yang ramah. Interaksi lingkungan

meliputi keselamatan fisik, lingkungan sekitar, kesempatan memperoleh

informasi, berpartisipasi dalam kegiatan hiburan atau rekreasi, terbebas

dari pencemaran lingkungan dan kebisingan. Salah satu bagian dari

pengukuran kualitas hidup adalah tinggal di rumah dan lingkungan yang

aman, hubungan bertetangga yang harmonis dan memiliki akses akan

fasilitas dan layanan lokal dan tersedianya transportasi.

Dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional dengan menjawab

pernyataan yaitu saya menerima hidup sebagai anugerah dan melakukan

yang terbaik, saya merasa beruntung dibandingkan orang lain, saya

cenderung melihat sisi yang baik, jika kesehatan membatasi saya

melakukan kegiatan sosial dan waktu luang saya, saya maka akan

menggantikannya dan menemukan hal lain yang bisa saya lakukan.

Psikologis meliputi kepuasan hidup, pencapaian tujuan hidup, kontrol atas

kehidupan, kepercayaan diri dan persepsi akan penampilan. Prespektif

psikologis dalam kualitas hidup dapat didefinisikan sebagai ukuran

kesejahteraan secara subjektif. Pandangan terhadap psikologis adalah

bahwa kesejahteraan berarti memiliki kesehatan emosional dan mental

sebagai pilar mengukur kualitas hidup individu. Perspektif kesejahteraan

Page 42: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

30

psikologis ini meliputi cara individu untuk mengevaluasi kehidupan

mereka di masa sekarang dan di masa lalu, yang masa penilaian ini

mencakup reaksiemosional individu, suasana hati dan penilaian individu

berkaitan dengan cara mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.

Dimensi keadaan keuangan dengan menjawab pernyataan yaitu saya

memiliki cukup uang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga, saya

memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan rumah atau bantuan

yang dibutuhkan dirumah, saya dapat berusaha membeli apa yang saya

inginkan, dan saya tidak dapat mengusahakan hal-hal yang ingin saya

nikmati.

Dimensi agama atau kebudayaan meliputi pernyataan yaitu agama,

keyakinan atau filsafat hidup penting untuk kualitas hidup saya, dan

kebudayaan/ kegiatan keagamaan atau perayaan-perayaannya penting

untuk kualitas hidup saya. Penelitian menujukkan bahwa orang-orang yang

religius lebih puas dengan kehidupan mereka karena mereka secara teratur

menghadiri kegiatan keagamaan dan sembari membangun jaringan

atauhubungan sosial dengan sesama. Penelitian lain mengungkapkan

adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dan kesehatan umum

seseorang, sehingga disimpulkan bahwa agama dan spiritualitas

merupakan sumber penting mengatasi kondisi stress.

E. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Kata

tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan tujuan

Page 43: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

31

mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia

menjadi “evaluasi”. Secara etimologi, evaluasi artinya penilaian, sehingga

mengevaluasi artinya memberikan penilaian atau menilai.15

Sedangkan secara terminologi pengertian evaluasi menurut Casley dan

Kumar adalah suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efisiensi,

dan dampak suatu proyek dikatakan dengan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan, sementara Fink dan Kocekoff memberikan definisi evaluasi

adalah merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah

program.16

Randy R. Wrihatnolo dalam bukunya yang berjudul model logika

untuk evaluasi pembangunan menyajikan pemahaman tentang evaluasi

dari perspektif konseptual dan perspektif pragmatis. Berdasarkan

perspektif konseptual, menurut Wadsworth, evaluasi adalah proses menilai

manfaat dari sesuatu. Evaluasi dapat menentukan apakah suatu intervensi

berhasil atau berdayaguna, serta lebih lanjut dapat membantu memberikan

keputusan jika intervensi tersebut harus terus berlanjut, dan juga dapat

memberikan bukti keefektifan dari suatu intervensi sehingga intervensi

tersebut layak memperoleh dana tambahan.17

Sebuah evaluasi program yang baik akan memberitahu pemilik

program (programme principal) dan orang lain sebagai pemanfaat

program untuk: (1) memahami apakah semua elemen program dalam

intervensi telah dilakukan; (2) memahami seberapa baik program telah

15

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), Cet. Ke-4 16

Fredy S. Nggao, Evaluasi Program, (Jakarta: Nuansa Madani, 2003), h. 15

17

Randy R. Wrihatnolo, Model Logika Untuk Evaluasi Pembangunan, Institute for

Development and Policy Study, 2010, Cet. Kedua, h.3

Page 44: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

32

memberikan kontribusi ke tujuan, memenuhi tujuan, dan memahami

strategi yang dilakukan; (3) memahami apakah program bekerja dengan

baik dan apa yang tidak serta alasan mengapa tidak bekerja dengan baik;

(4) apakah ada intervensi program menghasilkan sesuatu yang tidak

diinginkan; dan (5) apakah yang bisa dipelajari dari program untuk

meningkatkan praktek dan menginformasikan kesuksesannya kepada

program-program lainnya.18

Secara konseptual, terdapat dua jenis evaluasi, yakni evaluasi formatif

dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada awal

pelaksanaan program, dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang

timbul selama pengembangan dan memungkinkan modifikasi. Sedangkan

evaluasi sumatif dilakukan pada akhir; bertujuan melihat efek atau

dampak; serta membantu memutuskan apa yang harus dilakukan

selanjutnya. Jenis evaluasi yang lain adalah evaluasi proses (process

evaluation), evaluasi dampak (impact evaluation), dan evaluasi hasil

(outcome evaluation). Evaluasi proses mempunyai ciri berfokus pada

bagaimana program telah dilaksanakan; serta menilai apakah kegiatan

dilakukan seperti yang direncanakan. Sedangkan evaluasi dampak

mempunyai ciri berfokus pada efek langsung dari program; serta

memutuskan seberapa baik sasaran telah terpenuhi. Sementara itu evaluasi

hasil mempunyai ciri berfokus pada efek jangka panjang dari program

tersebut; serta memutuskan seberapa baik tujuan telah tercapai.19

Berdasarkan perspektif konseptual ini, maka evaluasi outcome atau

18ibid

19idem

Page 45: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

33

evaluasi hasil adalah termasuk evalusi sumatif, karena dilakukan setelah

suatu program selesai dilaksanakan.

Suchman di dalam buku Suharsimi Arikunto yang berjudul Evaluasi

Program Pendidikan memandang evaluasi sebagai sebuah proses

menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan

untuk mendukung tecapainya tujuan. Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto, evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi

tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan

untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah

keputusan. Dalam lingkup penelitian, evaluasi ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan program dengan cara mengukur

tingkat keberhasilan suatu kegiatan.20

Definisi evaluation (evaluasi) menurut Organisation For Economic

Co-operation and Development (OECD)/Development Assistance

Committee (DAC) adalah penilaian sistematis dan objektif terhadap sebuah

proyek, program, atau kebijakan yang telah selesai atau masih

berlangsung, serta rancangan, implementasi dan hasilnya. Tujuannya

adalah untuk menentukan relevansi dan realisasi tujuan, efisiensi

pembangunan, efektivitas, dampak dan keberlanjutan.21

Rumusan evaluasi yang dikemukakan tersebut maka dapat diartikan

bahwa evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk

melihat sejauh mana keberhasilan (efektifitas dan efisiensi) sebuah

20

Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h. 1 dan 2 21

Purwa Udiutomo, dkk., Zakat & Empowering,Evaluasi dan Kaji Dampak Program

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, (Jurnal Pemikiran dan Gagasasan, vol. 2, Juni 2009), h. 70

Page 46: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

34

program, sehingga keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari

dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.

2. Jenis Evaluasi

a. Evaluasi Dampak

Menurut Nurul Hidayati, evaluasi dampak program adalah analisis

hubungan antara dampak pelayanan yang positif dan negatif dibandingkan

dengan outcomes.22

Evaluasi yang peneliti kutip dari Ruth Levine dalam Jurnalnya, ia

mengungkapkan bahwa:

“..definition of impact evaluation as a measurement of net change

in outcomes attributable to a spesific program using a

methodology that is robust, available, feasible and appropriate,

both to the question under investigation and to the spesific context.

Impact concern not only outcomes, but also the change the leads to

outcomes..”23

Dari kutipan tersebut dijelaskan bahwa evaluasi dampak adalah

mengukur secara bersih yang disebabkan oleh adanya suatu program

tertentu dengan metodologis. Dan evaluasi dampak tidak hanya

memandang dari segi hasil saja, tetapi juga perubahan yang akan muncul

sebagai dampak dari program itu sendiri.

Untuk dampak mempunyai arti yaitu perubahan kondisi fisik maupun

sosial sebagai akibat dari output. Akibat dari hasil (output) ada dua

macam, yaitu:

22Nurul Hidayati, “Metode Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif”, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h.125.

23

Institute Of Medicine Of The National Academies. “Design Considertion For

Evaluating The Impact of Pefpear”.(Washington DC: The National Academy Press, 2008) h.23.

Page 47: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

35

1) Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program pada

kelompok sasaran (baik akibat yang diharapkan atau tidak

diharapkan) dan akibat tersebut mampu menimbulkan pola

perilaku baru pada kelompok sasaran (impact).

2) Akibat yang dihasilkan suatu intervensi program pada kelompok

sasaran, baik yang sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, dan

akibat tersebut tidak mampu menimbulkan perilaku baru pada

kelompok sasaran (effect).24

3. Tujuan Evaluasi

a. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan.

b. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.

c. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang

mungkin terjadi di luar rencana (externalities).25

4. Teori Evaluasi

Sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mandiri, ilmu evaluasi

didukung oleh sejumlah teori. Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J.

Shinkfield mendefinisikan teori evaluasi progran sebagai berikut:

“A program evaluation theory is a coherent set of conseptual,

hypothetical, pragmatic and ethical principles forming a general

framework to guide the study practice of program evaluation.”

Menurut mereka teori evaluasi program mempunyai enam ciri, yaitu:

pertalian menyeluruh; konsep-konsep inti; hipotesis-hipotesis teruji

24Zudika DM Manullang, “Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat

(Sanimas) dalam Pemberdayaan Masyarakat”, (Skripsi S1 FISIP, Universitas Sumatera Utara,

2014), h.32. 25

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

(Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) edisi revisi 2003 seri pemberdayaan

masyarakat, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h. 119

Page 48: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

36

mengenai bagaimana prosedur-prosedur evaluasi menghasilkan keluaran

yang diharapkan; prosedur-prosedur yang dapat diterapkan; persyaratan-

persyaratan etikal; dan kerangka umum untuk mengarahkan praktik

evaluasi program dan melaksanakan penelitian mengenai evaluasi

program.

Teori evaluasi mengemukakan bagaimana memahami objek evaluasi,

bagaimana memberikan nilai terhadap program yang dievaluasi dan

kinerjanya, bagaimana mengembangkan ilmu pengetahuan dan hasil

evaluasi.

F. Program

1. Pengertian Program

Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu

kegiatan. Dalam program tersebut ada beberapa aspek, disebutkan bahwa

di dalam setiap program dijelaskan mengenai:

- Tujuan kegiatan yang akan dicapai.

- Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.

- Aturan yang baru dipegang dan prosedur yang harus dilalui.

- Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.

- Strategi pelaksanaan.

Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih teroganisir

dan lebih mudah untuk dioperasionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian

program yang diuraikan.

Page 49: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

37

“A programme is collection of interrelated project designed to

harmonize and intergrated various action an activities for achieving

avveral policy abjectives”

(suatu program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah

dirancang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara

integrasi untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara

keseluruhan.)

Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang

disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang

dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai

program atau tidak yaitu:

a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan

atau sebagai pelaku program.

b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang

biasanya juga diidentifikasikan melalui anggaran.

c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif

dapat diakui oleh publik.

Program terbaik dunia adalah program yang didasarkan pada model

teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin

diatasi dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada

pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu

terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik.26

26Charles O. Jones, An Introduction to the Study of Public Policy, (Brooks: Cole

Publishing Company, 1996), h. 295.

Page 50: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

38

2. Konsep Teori Program

Agar dapat melaksanakan evaluasi dengan baik, para evaluator perlu

memahami program yang akan dievaluasinya secara rinci. Maka perlu

mempelajari program dan menyusun teori program (program theory) yang

sering disebut juga sebagai model logika program (program logic model),

evaluasi berdasarkan teori (theory based evaluation), teori perubahan

(theory of change), logika intervensi (intervention logic), analisis jalur

pengaruh (ipact pathway analysis) atau sains evaluasi berbasis teori

(theory-driven evaluation science). Semua istilah tersebut menunjukkan

kepada teori bagaimana intervensi sosial program bekerja dalam bentuk

diagram yang dipakai untuk mengembangkan model logika program yang

dipakai dalam evaluasi.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model logika program

dalam mengevaluasi program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni

(RS-RTLH) di Kota Payakumbuh.

3. Model Logika Program

Pada dasarnya logika program adalah suatu sistematika dan cara

visual untuk menyajikan dan berbagai pemahaman mengenai hubungan di

antara sumber-sumber yang harus dioperasikan dalam program; aktivitas-

aktivitas yang harus dilakukan; dan perubahan atau hasil yang diharapkan

akan terjadi.

Berikut gambar untuk melukiskan logika program :

Evaluasi

Masukan/Sumbe

r-sumber (input)

Aktivitas

program

(process

)

Keluaran

(output)

Pengaruh

(outcome)

Akibat/dam

pak

(impact)

Page 51: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

39

a. Masukan (input) melukiskan sumber-sumber yang diperlukan oleh

program. Sumber-sumber meliputi antara lain tenaga, keuangan, dan

sumber-sumber masyarakat yang dapat dimanfaatkan program untuk

merancang dan melaksanakan program.

b. Aktivitas adalah proses, peralatan, kejadian-kejadian, teknologi, dan

tindakan yang merupakan bagian dari pelaksanaan program-program

yang disbut juga sebagai intervensi program (process).

c. Keluaran (output) program merupakan produk lansung dari aktivitas

program yang dapat berupa target jenis dan level layanan yang harus

disajikan oleh program.

d. Pengaruh (outcome) adalah perubahan khusus perilaku, pengetahuan,

keterampilan, status, dan level berfungsinya para partisipan program

yang mendapatkan layanan atau intervensi. Pengaruh jangka pendek

harus dicapai dalam waktu 1-3 tahun, sedangkan pengaruh jangka

panjang harus dicapai 4-5 tahun.

e. Akibat/dampak (impact) adalah perubahan yang diharapkan atau tidak

diharapakan yang terjadi dalam organisasi, masyarakat atau sistem

sebagai hasil dari aktivitas program dalam jangka waktu 6-10 tahun.

Tujuan dari penyusunan model logika program adalah:

- Mengidentifikasi pengaruh (outcome) jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang program.

- Menghubungkan pengaruh-pengaruh satu sama lain dengan aktivitas

program dan masukan-masukan dengan mempergunakan logika yang

Page 52: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

40

teridentifikasi, teori atau model untuk program, misalnya melakukan

sebab dan akibat yang dihipotesiskan.

- Melukiskan keluaran-keluaran jangka sedang dan pengaruh-pengaruh

yang harus terjadi sebelum pengaruh jangka panjang terjadi.

- Membuat teori program implisit menjadi eksplisit.

Page 53: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan kerangka kerja untuk melaksanakan

penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang

bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

pelaku suatu disiplin ilmu; studi atau analisis teoritis mengenai suatu

cara/metode; atau cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum

pembentukan pengetahuan (knowledge).27

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan

demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis.

Peneliti lebih mementingkan aspek keluasaan data sehingga data atau hasil

penelitian dianggap representasi dari seluruh populasi.28

Dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana dampak dari

pelaksanaan program RS-RTLH. Penelitian kuantitatif ini menekankan

analisisnya pada data-data numerial (angka) yang diolah dengan statistika

untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar

variabel.29

27

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011)

Cet. Ke-1, h.22 28

Rachmat Kriyanto, Tekhnik Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2009), h.55 29

Juliansyah Noor, h.38

Page 54: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

42

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada

perlakuan terhadap obyek yang diteliti.30

Dalam jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan adalah

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dari hal tersebut, maka

jelas bahwa jenis penelitian deskriptif bersifat menggambarkan dan

melukiskan sesuatu hal berupa gambar atau foto yang didapat dari

lapangan dan kemudian menjelaskan dengan kata-kata. Melalui penelitian

ini penulis menggambarkan tentang evaluasi dampak program rehabilitasi

sosial rumah tidak layak huni di kota Payakumbuh.

Dalam penelitian ini metode penelitian yang penulis gunakan adalah

metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok.31

B. Model Evaluasi

Peneliti menggunakan model logika program yang cocok untuk

mengevaluasi Program RS-RTLH. Dimana perubahan atau dampak yang

diharapkan akan terjadi. Berikut hasil evaluasi program RS-RTLH dengan

menggunakan model logika program :

30

Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis (Jakarta: PPM, 2005) Cet.

Ke-3, h.105 31

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 1995) h.3

Page 55: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

43

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera

Barat. Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh pertimbangan:

Model Evaluasi :

Model Logika

Program

Metode Penelitian:

Mempergunakan metode campuran

kuantitatif dan kualitatif

Masukan

(input)

1. Kondisi

Rumah

2.Ketersediaan

lahan dan

kebutuhan

masyarakat

3.Ketersediaan

dana bantuan

Dit. PKP

4.Ketersediaan

dana APBD

5.Ketersediaan

bantuan/partisip

asi masyarakat,

keluarga, dunia

usaha, dan

lainnya.Kelomp

ok sasaran

penerima

bantuan RS-

RTLH

6.Peralatan dan

bahan bangunan

Aktivitas

(process)

1.Penggunaan

dana

2.Penggunaan

tenaga kerja

3.Penggunaan

bahan

bangunan

4.Pelibatan

penerima

bantuan,

masyarakat

dan pihak

lainnya.

5.Pelaksanaan

pekerjaan.

Keluaran

(output)

1. Tersedianya

perumahan

yang layak

huni bagi

keluarga

miskin

2. Meningkatnya

kualitas hidup

masyarakat.

Dampak

(outcome)

1.Kenyamanan

bertempat

tinggal

2.

Meningkatnya

kualitas hidup

dan lingkungan

bermasyarakat

Hambatan program

- Dana bantuan terbatas sehingga

diperlukan juga swadaya dari

masyarakat.

- Terbatasnya waktu pelaksanaan yang

diberikan.

Dukungan Program

- Adanya

pendamping

program

- Adanya donatur

dari stakeholder

Page 56: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

44

1. Program ini merupakan program stimulan bagi keluarga tidak mampu,

dimana keberhasilan program tergantung pada penerima program.

Payakumbuh merupakan salah satu daerah yang berhasil melaksanakan

program RS-RTLH, diihat dari hasil perbaikan rumah seharga lebih

dari dana bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial Republik

Indonesia.

2. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh penulis.

3. Ketertarikan penulis terhadap daerah dan budaya Minangkabau.

4. Adanya keingintahuan penulis terhadap dampak program rehabilitasi

sosial rumah tidak layak huni yang dilaksanakan oleh Kemensos RI

tahun 2013.

5. Sebagai penambah pemahaman dan wawasan dalam kajian

kesejahteraan sosial.

Waktu penelitian dimulai dari bulan Juni 2017 sampai dengan Juli

2017.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang

merupakan perhatian peneliti.32

Populasi penelitian merupakan keseluruhan

(universum) dari objek yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, udara, gejala, nilai peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya,

sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.33

32Ronny Kountur, h.137

33

Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005) Cet. Ke-2, h.44

Page 57: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

45

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah seluruh kepala

keluarga penerima bantuan RS-RTLH di Kota Payakumbuh tahun 2013.

Populasi tersebut berjumlah 250 kepala keluarga yang terdiri dari 24

kelompok dari Nagari Koto Nan Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara dan

18 kelompok dari Nagari Lampasi Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

2. Sampel

Roscoe (1998), mendefinisikan sampel sebagai bagian dari obyek,

kejadian atau individu yang terpilihdari populasi yang akan diambil datanya

atau yang akan diteliti. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa sampel

adalah bagian yang bersifat representative dari populasi yang diambil datanya

secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari

populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi.34

Dan untuk menentukan banyak sampel minimal yang perlu diambil

dalam melakukan penelitian dapat digunakan rumus slovin sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d² = Presisi (perkiraan tingkat kesalahan)

Dengan jumlah kepala keluarga penerima bantuan program RS-RTLH

di kota Payakumbuh sebanyak 250 orang. Maka berdasarkan rumus diatas,

jumlah sampel yang diperoleh untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang

ditetapkan 10%, maka diperoleh jumlah sampel minimal adalah sebagai

berikut:

34Matias Siagian. Metode Penelitian Sosial, Pedoman Praktis Penilitian Bidang Ilmu

Sosial dan Kesehatan (Medan: Grafindo Monoratama, 2011) h.156

Page 58: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

46

( ) = 71,4285714

= 71,4285714 (dibulatkan menjadi 71)

Maka jumlah sampel pada penelitian ini dibulatkan menjadi 71 kepala

keluarga.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian

kuisioner, wawancara dan observasi.

a. Angket/ Kuisioner

Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuisioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui

pos, atau internet.35

Jadi dengan metode angket ini, peneliti mengumpulkan sejumlah

daftar pertanyaan tertulis kepada responden mengenai program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) atau Bedah

35Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet ke-15 , h. 119.

Page 59: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

47

Kampung yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat

pribadi, kemudian dari jawaban peneliti kemukakan dan selanjutnya

peneliti sajikan dalam penyajian data. Adapun jumlah responden yang

akan mengisi angket sejumlah 71 responden yang termasuk penerima

bantuan RS-RTLH di Kota Payakumbuh.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan

data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan

objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat

gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.

c. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia

dalam catatan dokumen. Dokumentasi yang tersaji berupa foto-foto, brosur

dan buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian.

d. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara peneliti

dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan

wawanara. Jenis wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara

mendalam (indepth interview), dimana pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dngan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana

pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam

melakukan wawancara, peneliti perlu mendengar secara teliti dan mencatat

Page 60: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

48

apa yang dikemukakan oleh informan.36

Dalam hal ini peneliti akan

melakukan wawancara mendalam kepada beberapa penerima bantuan,

pendamping (TKSK), dan pihak pelaksana dari Dinas Sosial Kota

Payakumbuh..

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data atau data yang diperoleh dari berbagai literatur,

buku-buku, perpustakaan, atau internet yang terkait dengan penelitian.

F.Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian, dapat dikemukakan

bahwa perumusan definisi operasional adalah langkah lanjutan dari

perumusan definisi konsep. Definisi operasional adalah definisi yang

menjadikan variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam

kaitannya dengan proses pengukuran variabel. Definisi operasioanl

memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang

operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan

pengukuran.37

Berikut rincian konsepnya :

Tabel 3.1

Sub Variabel dan Definisi Operasional

Variabel

Penelitian

Sub Variabel/

Dimensi

Definisi operasional

1.

Mewujudkan

Rumah Layak

1. Rumah Layak

Huni

Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi

persyaratan keselamatan bangunan dan

kecukupan minimum luas bangunan serta

36Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013) cet ke-19, h. 232-233

37

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), h. 27.

Page 61: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

49

Variabel

Penelitian

Sub Variabel/

Dimensi

Definisi operasional

Huni kesehatan penghuninya

2.

Meningkatkan

Kualitas Hidup

2. Kualitas

Hidup

Kualitas hidup menurut WHO adalah persepsi

seseorang dalam konteks budaya dan norma

yang sesuai dengan tempat hidup orang tersebut

serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standard

dan kepedulian selama hidupnya.

Ada beberapa cara pengukuran kualitas hidup,

ada yang menggunakan WHOQOL (world

health organization quality of life) dan OPQOL (

Older People Quality Of Life). Namun dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner

OPQOL-35 yang mempunyai 8 dimensi. yaitu

dimensi petama keseluruhan hidup, dimensi

kedua kesehatan, dimensi ketiga hubungan sosial

/waktu luang dan kegiatan sosial, dimensi

keempat kemerdekaan, kontrol atas kehidupan,

dan kebebasan, dimensi kelima rumah dan

tetangga sekitar, dimensi keenam psikologis dan

kesejahteraan emosional, dimensi ketujuh

keadaan keuangan, dan dimensi kedelapan

agama/ kebudayaan.

G. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Data

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan pada

kuisioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan.

Item instrument dianggap valid jika r hitung > r table dengan α = 0,5.

Hasil coba instrument untuk evaluasi dampak program RS-RTLH

didapatkan, dari 63 item pernyataan ada 55 item yang valid. Pada uji

instrumen ini peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel.

Page 62: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

50

Berikut hasil rata-rata r hitung uji instrumen setiap dimensi :

Tabel 3.2

No. Dimensi Jumlah

Item

Pernyataan

r hitung r

tabel

Hasil

Instrumen

I. Rumah Layak Huni

1. Memenuhi

Persyaratan

Keselamatan

Bangunan

12 0,68258701 0,5 Valid

2. Menjamin

Kesehatan

9 0,61816148 0,5 Valid

3. Memenuhi

Kecukupan Luas

Minimum

1 0,56150142 0,5 Valid

II. Kualitas Hidup

1. Keseluruhan

Hidup

4 0,67691344 0,5 Valid

2. Kesehatan 5 0,67459494 0,5 Valid

3. Hubungan Sosial 5 0,71771272 0,5 Valid

4. Kemerdekaan 3 0,74191385 0,5 Valid

5. Rumah dan

Tetangga Sekitar

4 0,7884968 0,5 Valid

6. Psikologis

(Kesejahteraan

Emosional)

5 0,8053302 0,5 Valid

7. Keadaan

Keuangan

3 0,6469599 0,5 Valid

8. Agama dan

Kebudayaan

4 0,70331642 0,5 Valid

Total 55 Valid

Sumber : Hasil Penelitian

2. Uji Reabilitas Data

Uji reabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana

alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen dikatakan reliable

apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu

Page 63: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

51

kuisioner dikatakan reable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Jika hasil cronbach alpha< 0,60 maka data tersebut mempunyai

reabilitas kurang baik, sedangkan cronbach alpha> 0,7 dapat diterima dan

cronbach alpha> 0,8 adalah baik.38

Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS

Statistic 17.0 for windows, nilai koefisien Cronbach‟s Alpha sebagai

berikut : (data selengkapnya terlampir)

Tabel 3.3

Hasil Uji Koefisien Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Hasil koefisien realibitas yang tertera pada tabel dapat dikatakan

bahwa instrumen yang digunakan handal, karena Cronbach’s Alpha > 0,07

dapat diterima, dan Cronbach’s Alpha > 0,08 adalah baik. Artinya data

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur

pengumpulan data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan karena

instrumen tersebut dapat diterima dan tergolong baik.

38 Iskandar, Metodologi Penelitian dan Pendidikan Sosial (Jakarta: Refrensi, 2013), h.

266

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

,933 ,932 55

Page 64: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

52

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah mengolah data. Dalam

pengolahan data peneliti melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi,

keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.

Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah

data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau

teknis pada saat peneliti melakukan analisis data dengan adanya klarifikasi

ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu

proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisis.

Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara

logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisis.

b. Pengkodean (coding)

Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data

ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah

untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana penyimpanan. Dengan data

sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah

mentransfer ke dalam computer dan mencari program perangkat lunak

yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana analisis.

c. Tabulasi

Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden

dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan

Page 65: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

53

statistik deskriptif variabel-variabel yang diteliti atau yang variabel yang

akan ditabulasi silang.39

2. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisis data

ini, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif guna mengetahui

evaluasi dampak program RS-RTLH melalui pola bedah kampung di Kota

Payakumbuh.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan

hasil yang diperoleh dengan menggunakan analisa statistik deskriptif.

Statistik deskriptif mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu

bentuk yang akan membuat pembaca lebih mudah memahami dan

menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan. Kegunaan

utama statistik deskriptif ialah untuk menggambarkan jawaban-jawaban

observasi. Yang termasuk didalamnya diantaranya ialah distribusi

frekuensi, distribusi persen dan rata-rata (mean).40

Dengan menggunakan

analisa data statistik distribusi frekuensi dengan rumus:

P =

100%

Keterangan:

P= Angka Persentase

F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah responden

100% = Nilai konstanta41

39 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuatitatif & kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006). Cet. Ke-1, h.136-138

40

Ibid, h. 138

41

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003), h.43.

Page 66: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

54

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian juga menggunakan skala

likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena

tertentu. Sebagai berikut42

Tabel 3.4

Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

3. Interpretasi Data

Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interpretasi sebagaimana dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:

a. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 75%-100%.

b. Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 55%-

75%.

c. Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%-

55%.

d. Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0%-

40%.43

Untuk menentukan persentase digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

42Sofyan Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, h.138

43

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman

Teoritis Praktik bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) cet k-

3, h.35.

Page 67: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

55

a. Menentukan Nilai Harapan (NH), nilai ini dapat diketahui

dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor

tertinggi.

b. Menghitung Nilai Skor (NS), nilai ini merupakan rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategori yaitu dengan menggunakan rumus :

P =

×100%

Keterangan :

P : Angka Persentase

NS : Nilai Skor

NH : Nilai Harapan

100% : Nilai Konstanta44

44Ibid, h.36

Page 68: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

56

BAB IV

LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kota Payakumbuh

Menurut sejarah asal nama Kota Payakumbuh terdiri dari dua kata yaitu

Payo dan Kumbuah. Payo dalam bahasa Indonesia berarti rawa-rawa dan

kumbuh adalah sejenis tanaman yang dahulunya banyak tumbuh subur di

daerah rawa di Kenagarian Koto Nan Gadang pusat kota sekarang. Asal nama

tersebut dikenal dengan sebutan Payakumbuh yang kemudian menjadi salah

satu kota berkembang di Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Payakumbuh

ditetapkan sebagai kota kecil dan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 8 Tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970, Kota Payakumbuh

ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II dengan wilayah pemerintahan sendiri.

Tanggal dikeluarkannya Permendagri tersebut di atas kemudian ditetapkan

sebagai Hari Jadi Kota Payakumbuh.

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Kota Payakumbuh

secara administratif terbagi atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan,

yaitu Payakumbuh Barat dengan 31 kelurahan, Payakumbuh Timur dengan

14 kelurahan, dan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan. Ketiga

kecamatan tersebut diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat atas

nama Menteri Dalam Negeri pada waktu itu diwakili oleh Sekretaris Daerah

Drs. Soekarni pada tanggal 23 November 1988.

Page 69: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

57

Pada tahun 2008 diadakan pemekaran wilayah kecamatan, berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 12 dan 13 tahun 2008. Sehingga

Kota Payakumbuh memiliki 5 kecamatan dengan 76 kelurahan, yaitu:

1. Kecamatan Payakumbuh Barat dengan 22 kelurahan

2. Kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan

3. Kecamatan Payakumbuh Utara dengan 25 kelurahan

4. Kecamatan Payakumbuh Selatan dengan 9 kelurahan

5. Kecamatan Lamposi Tigo Nagari dengan 6 kelurahan.45

B. Demografi

Lokasi sasaran program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dari

Dinas Sosial Kota Payakumbuh terletak di Kelurahan Talawi Kecamatan

Payakumbuh Utara dan Nagari Lamposi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

Kecamatan Payakumbuh Utara adalah Kecamatan yang terletak di sebelah

utara wilayah Kota Payakumbuh dan merupakan pintu gerbang sebelah utara

untuk mencapai pusat Kota Payakumbuh. Terutama sekali bagi pendatang

dari Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota dan pendatang dari Propinsi Riau.

Kecamatan Payakumbuh Utara mempunyai batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1. Timur berbatas dengan Kec. Payakumbuh Timur

2. Selatan berbatas dengan Kec. Payakumbuh Barat

3. Barat berbatas dengan Kec. Lampasi Tigo Nagari

Kecamatan Payakumbuh Utara yang terletak 100˚20’ – 10˚40’ Bt dan

0˚8’-- 0˚15’ LS dengan ketinggian antara 514 sampai dengan 517 meter diatas

45

Dinas Sosial Payakumbuh, payakumbuhkota.go.id

Page 70: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

58

permukaan laut, suhu udara rata-rata 26˚C sampai dengan 27˚C dan

kelembapan 45% - 50%.

Kota Payakumbuh merupakan kota nomor dua terbesar di Sumatera barat

setelah Kota Padang. Luas wilayah 80,43 Km2, terdiri dari delapan

nagari, 5 kecamatan, dan 76 kelurahan. Jumlah penduduk keadaan tahun

2008: 104.969 jiwa, yang terdiri dari 51.961 laki-laki dan 53.008 perempuan.

Secara astronomis geografis berada pada 0˚17`LS dan 100˚35` sampai dengan

100˚42` BT. Curah hujan rata-rata 2000 s/d 2500 mm/th. Keadaan topografi

bervariasi antara dataran dan bukit serta kondisi tanah yang relatif subur

dengan jenis tanah Latosol. Ketinggian tempat 514 m dpl, suhu rata-rata 26˚C

dengan tingkat kelembaban 45% - 50%.

C. Perekonomian

Struktur perekonomian Kota Payakumbuh didominasi kegiatan sektor

tersier, antara lain meliputi perdagangan, angkutan, dan komunikasi, serta

pelayanan jasa- jasa. Pemerintah Kota Payakumbuh dibawah kepemimpinan

H. Josrizal Zain melakukan terobosan baru dengan membangun suatu pusat

perbelanjaan modern ditengah-tengah Kota Payakumbuh yang dinamakan

Plaza Payakumbuh. Hal ini akan membawa perubahan terhadap persaingan

perdagangan yang akan memicu pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Pelayanan jasa-jasa, terutama jasa pemerintahan, memberikan kontribusi

terbesar. Selain menjadi ibu kota bagi Kota Payakumbuh, Payakumbuh masih

menjadi ibu kota kabupaten yang mengelilinginya, Kabupaten 50 Kota.

Meski Kabupaten 50 Kota telah memiliki pemerintahan sendiri, pusat

peedagangan masih berada di wilayah Kota Payakumbuh. Ini menyebabkan

Page 71: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

59

sektor pelayanan jasa pemerintahan di Kota Payakumbuh memiliki porsi

besar dalam total kegiatan perekonomian daerah. Ia akan menjadi pusat

perdagangan kedua daerah.

Kegiatan perdagangan di Payakumbuh, apalagi ingin menjadi sentra yang

dicita-citakan, masih bergantung pada hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya,

terutama Kabupaten 50 Kota. Komoditas yang masuk ke Payakumbuh

kemudian diperdagangkan ke Padang, Pekanbaru, Batam, bahkan ke luar

negeri antara lain tembakau, gambir, hasil ternak, beras, gula aren, dan hasil

bumi lainnya. Sementara industri-industri yang ada di kota ini baru berskala

kecil, namun telah mampu berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar

luar negeri, diantaranya sulaman bordir dan songkok/peci.

D. Kependudukan

Kota ini didominasi oleh etnisMinangkabau, namun terdapat juga etnis

Tionghoa, Jawa danBatak, dengan jumlah angkatan kerja 50.492 orang dan

sekitar 3.483 orang diantaranya merupakan pengangguran. Pada tahun 1943

etnis Tionghoa di kota ini pernah mencapai 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa total

populasi masa itu.

Dari segi jumlah penduduk, pada tahun 1970 Payakumbuh berada pada

peringkat ketiga sesudah Padang dan Bukittinggi. Akan tetapi perbedaan

jumlah penduduk Payakumbuh dengan Bukittinggi relatif kecil yaitu hanya

784 orang. Pada tahun 2009 atau 40 tahun kemudian, jumlah penduduk

Payakumbuh meningkat pesat menjadi 106 726 jiwa. Akan tetapi masih tetap

berada pada peringkat ketiga sesudah Bukittinggi dengan perbedaan jumlah

894 orang.

Page 72: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

60

Walaupun demikian, peningkatan jumlah penduduk ini meningkatkan

status Kota Payakumbuh dari kota kecil (jumlah penduduk < 100.000 orang),

menjadi kota menengah (jumlah penduduk > 100.000 orang).

E. Pendidikan

Pada tahun 1954 di Payakumbuh didirikan perguruan tinggi pertanian

dan merupakan perguruan tinggi negeri yang tertua di luar Jawa. PTN inilah

yang kemudian berkembang menjadi Universitas Andalas. Pada tahun 1960-

an berdiri pula salah satu fakultas dari IAIN Imam Bonjol.

Tabel 4.1

Data Sekolah di Kota Payakumbuh

Pendidikan

Formal

SD atau

MI

Negeri

dan

Swasta

SMP

atau

MTS

Negeri

dan

Swasta

SMA

Negeri

dan

Swasta

MA

negeri

dan

Swasta

SMK

Negeri

dan

Swasta

Perguruan

Tinggi

Jumlah

satuan

71 20 11 5 12 2

Sumber : nisn.jardiknas.org Rekap Data

Page 73: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

61

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden diklasifikasikan menurut jenis pekerjaan, pendidikan terakhir,

dan jumlah anggota keluarga. Dari hasil profil responden diperoleh data

responden yang menjadi sample dalam penelitian ini, antara lain :

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi %

1 Petani 56 79

2 Lainnya (wiraswasta) 15 21

Total 71 100

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa lebih dari separuh

responden bekerja sebagai petani. Pekerjaan petani berjumlah 56 orang atau

sebesar 79%, sedangkan pekerjaan lainnya berjumlah 15 orang atau sebesar

21%. Hal ini dikarenakan kondisi geografis wilayah yang cocok untuk

pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering mendukung profesi

masyarakat sebagai petani. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang bekerja

sebagai wiraswasta. Dan juga secara astronomis geografis berada pada 00

17’ LS dan 100 35’ sampai dengan 100 45’ BT. Curah hujan rata-rata 2000

s/d 2500 mm/th. Keadaan topografi bervariasi antara dataran dan bukit serta

kondisi tanah yang relatif subur dengan jenis tanah Latosol. Ketinggian

tempat 514 mdpl, suhu rata-rata 26C dengan tingkat kelembaban 45%-50%.

Page 74: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

62

Tabel 5.2

Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi %

1 SD 50 70

2 SMP 15 21

3 SMA 6 9

Total 71 100

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

responden yang menjadi penerima program masih sangat rendah. Responden

yang tamat SD berjumlah 50 orang (70%), responden yang tamat SMP

berjumlah 15 orang (21%), dan responden yang tamat SMA berjumlah 6

orang (9%). Rata-rata dari responden mengaku tidak mempunyai biaya untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan hal itu juga yang

menjadi salah satu penyebab kemiskinan di wilayah ini. Permasalahan ini

semestinya bisa ditanggulangi dengan meningkatkan pendidikan dan

pengembangan pola pikir masyarakat untuk terus meningkatkan taraf hidup

masyarakat itu sendiri.

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

No. JumlahAnggota Keluarga Frekuensi %

1 0 – 1 1 2

2 2 – 4 28 39

3 > 4 42 59

Total 71 100

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa pada umumnya

memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari empat orang. Hal ini disebabkan

karena terdapat lebih dari satu kepala keluarga (kk) yang tinggal di dalam

Page 75: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

63

rumah, yaitu tinggal dengan orang tua. Dan ada pula yang memang memiliki

banyak anak, dikarenakan pada saat itu masih berkembang anggapan bahwa

banyak anak, banyak rezeki.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Mewujudkan Rumah Layak Huni

Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan terhadap 71

responden mengenai rumah layak huni penerima bantuan program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota

Payakumbuh, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5.4

Dimensi Memenuhi Persyaratan Keselamatan Bangunan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Saya tidak mengalami atap

yang bocor 47 24 0 0 260

2.

Saya merasa atap rumah saya

lebih kokoh dan kuat setelah

adanya program RS-RTLH

57 14 0 0 270

3.

Bangunan atap sudah

memenuhi persyaratan

keselamatan bangunan

42 29 0 0 255

4.

Setelah menerima bantuan

program RS-RTLH

dilakukan, saya sudah

beberapa kali mengganti atap

yang bocor

0 0 59 12 130

5. Dinding rumah kuat dan

tidak mudah rusak 53 18 0 0 266

6. Tidak ada masalah pada

dinding rumah 49 22 0 0 262

7.

Di saat hujan deras, air hujan

mudah merembes melalui

dinding

0 0 54 17 125

8. Dinding mudah retak 0 0 54 17 125

9.

Bangunan dinding sudah

memenuhi persyaratan

keselamatan bangunan

54 17 0 0 267

10. Pondasi rumah kuat dan

sangat menopang 52 19 0 0 265

11. Tidak ada masalah pada

pondasi rumah 45 26 0 0 258

Page 76: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

64

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

12.

Bangunan pondasi dan

seluruh struktur bawah

rumah sudah memenuhi

persyaratan keselamatan

bangunan

41 30 0 0 254

Total Skor 2.737

Tabel 5.4 menunjukkan aspek memenuhi syarat keselamatan

bangunan terkait dengan evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan

pada tahun 2013 berdasarkan dimensi memenuhi syarat keselamatan

bangunan. Dari segi atap dapat dilihat dari jawaban responden selaku

penerima program yang rata-rata menjawabsetuju bangunan atapnya sudah

memenuhi persyaratan keselamatan bangunan. Dari segi dinding rumah,

dilihat dari jawaban responden yang rata-rata menjawab setuju jika bangunan

dindingnya sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kemudian

dari segi pondasi dapat dilihat dari jawaban responden yang rata-rata setuju

jika bangunan pondasinya sudah memenuhi persyaratan keselamatan

bangunan. Ini semua ditinjau dari perbandingan rumah yang mereka huni

sebelum adanya program RS-RTLH.

Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden pada butir instrumen

nomor 1 dimensi memenuhi persyaratan keselamatan bangunan pada item

pernyataan mengenai atap yang bocor. Yang peneliti lihat dari jawaban

responden yang memiliki skor 260. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 47

responden, jumlah jawaban setuju 24 responden, jumlah jawaban tidak setuju

0 responden, dan 0 responden menjawab tidak setuju. Maka sebagian besar

responden menjawab sangat setuju jika bangunan atap tidak mengalami

kebocoran.

Page 77: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

65

Butir instrumen nomor 2 yang masih dimensi persyaratan keselamatan

bangunan mengenai kekokohan atap setelah dilaksanakan program RS-RTLH

memiliki skor 270. Dengan jumlah sangat setuju 57 responden, jumlah

jawaban setuju 14 responden, 0 responden menjawab tidak setuju, dan 0

responden menjawab sangat tidak setuju. Maka semua responden menjawab

sangat setuju jika bangunan atap rumah sudah lebih kokoh dan kuat setelah

adanya program RS-RTLH.

Butir instrumen nomor 3 pada item pernyataan mengenai keselamatan

bangunan atap memiliki skor 255. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 42

responden, jumlah jawaban setuju 29 responden, jumlah jawaban tidak setuju

0 responden, dan 0 responden jumlah jawaban sangat tidak setuju. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika bangunan atap rumah

sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan.

Butir instrumen nomor 4 pada item pernyataan mengenai pergantian

atap yang bocor memiliki skor 130. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0

responden, jumlah jawaban setuju 0 responden, jumlah jawaban tidak setuju

59 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 12 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab tidak setuju sudah mengganti atap yang

bocor setelah direhab.

Butir instrumen nomor 5 pada item pernyataan mengenai kekuatan

dinding memiliki skor 266. Dengan jumlah jawaban yang menjawab sangat

setuju 53 responden, jumlah jawaban yang menjawab setuju 18 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan 0 responden menjawab sangat

tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika

Page 78: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

66

bangunan dinding rumah sudah kuat dan tidak mudah rusak setelah direhab

pada pelaksanaan program RS-RTLH.

Butir instrumen nomor 6 pada item pernyataan mengenai tidak ada

permasalahan pada diinding memiliki skor 262. Dengan jumlah jawaban

sangat setuju 49 responden, jumlah jawaban setuju 22 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika tidak

mengalami permasalahan pada bangunan dinding.

Butir instrumen nomor 7 pada item pernyataan mengenai mudahnya

air hujan masuk ke dalam rumah ketika hujan deras memiliki skor 125.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 0

responden, jumlah jawaban tidak setuju 54 responden, dan 17 responden

menjawaban sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab

tidak setuju jika air hujan mudah merembes melalui dinding pada saat hujan

deras.

Butir instrumen nomor 8 pada item pernyataan mengenai dinding

yang mudah retak memiliki skor 125. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0

responden, jumlah jawaban setuju 0 responden, jumlah jawaban tidak setuju

54 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 17 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab tidak setuju jika bangunan dinding

mudah retak, dikarenakan sebagian besar responden memiliki bangunan

dinding terbuat dari kayu.

Butir instrumen nomor 9 pada item pernyataan mengenai persyaratan

keselamatan bangunan dinding memiliki skor 267. Dengan jumlah jawaban

Page 79: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

67

sangat setuju 54 responden, jumlah jawaban setuju 17 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika

bangunan dinding sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan.

Butir instrumen nomor 10 pada item pernyataan mengenai kekuatan

pondasi memiliki skor 265. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 52

responden, jumlah jawaban setuju 19 responden, jumlah jawaban tidak setuju

0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab setuju jika pondasi rumah sudah kuat

dan sangat menopang dibandingkan dengan pondasi pada saat belum

dilaksanakannya program RS-RTLH.

Butir instrumen nomor 11 pada item pernyataan mengenai

permasalahan pada pondasi memiliki skor 258. Dengan jumlah jawaban

sangat setuju 45 responden, jumlah jawaban setuju 26 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 5 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab setuju jika tidak ada

masalah pada pondasi rumah.

Sedangkan butir instrumen nomor 12 pada item pernyataan mengenai

persyaratan keselamatan bangunan pondasi dan seluruh struktur bawah

bangunan rumah memiliki skor 254. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 41

responden, jumlah jawaban setuju 30 responden, jumlah jawaban tidak setuju

3 responden, dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian

besar responden menjawab sangat setuju jika pondasi dan seluruh struktur

bangunan bawah rumah sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan.

Page 80: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

68

Kesimpulan untuk dimensi memenuhi persyaratan keselamatan

bangunan adalah bahwa sebagian besar dari 71 responden yang menjadi

sampel penelitian ini mengaku jika bangunan rumah seluruhnya sudah

memenuhi persyaratan keselamatan bangunan setelah adanya program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH).

Tabel 5.5

Dimensi Menjamin Kesehatan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

13. Memiliki jendela di setiap

ruangan tertutup 50 21 0 0 263

14. Memiliki struktur bangunan

yang memungkinkan cahaya

masuk ke dalam rumah

47 24 0 0 260

15. Memiliki ventilasi/sirkulasi

udara di setiap ruangan

tertutup

47 24 0 0 260

16. Letak rumah jauh dari polusi

kendaraan 49 22 0 0 262

17. Letak rumah dekat dengan

kandang hewan ternak 0 24 31 16 150

18. Tersedia air bersih untuk

kehidupan sehari-hari 42 29 0 0 255

19. Tersedia jamban pribadi di

dalam rumah 0 27 44 0 169

20. Tersedia tempat pembuangan

sampah yang terkelola 26 36 9 0 230

21. Rumah yang saya huni sudah

menjamin kesehatan 19 24 28 0 204

Total Skor `2.053

Tabel 5.5 menunjukkan aspek menjamin kesehatan terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi menjamin kesehatan. Dari segi pencahayaan dapat

dilihat dari jawaban responden yang menjadi penerima program RS-RTLH

yang rata-rata menjawab sangat setuju jika pencahayaan rumahnya sudah

Page 81: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

69

menjamin kesehatan. Dari segi penghawaan dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab setuju jika udara yang masuk sudah menjamin

kesehatan, semua ruangan tertutup memiliki masuknya sirkulasi udara.

Kemudian dari segi sanitasi dilihat dari jawaban responden jika air yang

digunakan sehari-hari sudah menjamin kesehatan, kecuali dari segi mck yang

masih belum memadai.

Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden pada butir instrumen nomor

13 dimensi menjamin kesehatan pada item pernyataan mengenai tersedianya

jendela pada setiap ruangan tertutup. Yang peneliti lihat dari jawaban

responden yang memiliki skor 263. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 50

responden, jumlah jawaban setuju 21 responden, jumlah jawaban tidak setuju

0 responden, dan 0 responden jumlah jawaban sangat tidak setuju. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju memiliki jendela di setiap

ruangan tertutup.

Pada butir instrumen nomor 14 yang masih pada dimensi menjamin

kesehatan mengenai tersedianya struktur bangunan yang memungkinkan

cahaya dapat masuk ke dalam rumah memiliki skor 260. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 47 responden, jumlahjawaban setuju 24 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju

memiliki struktur bangunan yang memungkinkan cahaya dapat masuk ke

dalam rumah.

Butir instrumen nomor 15 pada item pernyataan mengenai tersedianya

ventilasi atau sirkulasi udara di setiap ruangan tertutup memiliki skor 260.

Page 82: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

70

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 47 responden, jumlah jawaban setuju

24 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju memiliki ventilasi atau sirkulasi udara di setiap ruangan tertutup

di dalam rumah.

Kemudian butir instrumen nomor 16 pada item pernyataan mengenai

jauhnya letak rumah daripolusi kendaraan memiliki skor 262. Dengan jumlah

sangat setuju 49 responden, jumlah jawaban setuju 22 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 10 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika letak

rumah jauh dari polusi kendaraan.

Pada butir instrumen nomor 17 pada item pernyataan mengenai dekatnya

letak rumah dari kandang hewan ternak memiliki skor 150. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 24 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 31 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 16 responden. Maka sebagian besar responden menjawab tidak setuju

jika letak rumah dekat dengan kandang hewan ternak.

Selanjutnya butir instrumen nomor 18 pada item pernyataan mengenai

tersedianya air besih untuk kehidupan sehari-hari memiliki skor 255. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 42 responden, jumlah jawaban setuju 29

responden, jumlah jawaban tidak setuju 10 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju jika tersedia air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Page 83: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

71

Pada butir instrumen nomor 19 pada item pernyataan mengenai

tersedianya jamban pribadi di dalam rumah memiliki skor 169. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 27

responden, jumlah jawaban tidak setuju 44 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

tidak setuju jika tersedia jamban pribadi di dalam rumah.

Pada butir instrumen nomor 20 pada item pernyataan mengenai tempat

pembuangan sampah yang terkelola memiliki skor 230. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 26 responden, jumlah jawaban setuju 36 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 9 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab setuju jika

tersedianya tempat pembuangan sampah yang terkelola.

Sedangkan butir instrumen nomor 21 pada item pernyataan mengenai

terwujudnya rumah yang menjamin kesehatan memiliki skor 204. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 19 responden, jumlah jawaban setuju 24

responden, jumlah jawaban tidak setuju 28 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

tidak setuju jika rumah yang dihuni sudah menjamin kesehatan.

Kesimpulan untuk dimensi menjamin kesehatan adalah bahwa 71

responden yang menjadi sampel penelitian ini mengaku jika rumah yang

dihuni sudah baik dari pencahayaan, penghawaan, dan sanitasi.

Page 84: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

72

Tabel 5.6

Dimensi Memenuhi Kecukupan Luas Minimum

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

22. Luas minimum rumah lebih dari 7,2

perorang. 56 0 15 0 254

Total Skor 254

Tabel 5.6menunjukkan aspek pemenuhan kecukupan luas minimum rumah

terkait dengan evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada

tahun 2013 berdasarkan dimensi memenuhi kecukupan luas minimum. Dari

segi kecukupan luas minimum rumah dapat dilihat dari jawaban responden

yang rata-rata menjawab setuju jika luas rumah yang dihuni sudah memenuhi

kecukupan luas minimum, hal ini dapat dilihat dari butir instrumen nomor 22

yang memiliki skor 254. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 56 responden,

jumlah jawaban setuju 0 responden, jumlah jawaban tidak setuju 15

responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika luas rumahnya sudah

memenuhi kecukupan luas minimum rumah.

2. Meningkatnya Kualitas Hidup Masyarakat

Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan terhadap 71

responden mengenai peningkatan kualitas hidup penerima bantuan program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota

Payakumbuh, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5.7

Dimensi Keseluruhan Hidup

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Saya dapat menikmati kehidupan

setiap hari 51 20 0 0 264

Page 85: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

73

2. Saya dapat bersyukur di setiap

waktu 52 19 0 0 265

3. Saya mengharapkan dapat banyak

hal yang diinginkan di masa depan

tercapai

39 32 0 0 252

4. Kehidupan saat ini membuat saya

putus asa 0 0 52 19 123

Total Skor 904

Tabel 5.7 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi keseluruhan hidup. Dapat terlihat dari butir instrumen

nomor 1 pada item pernyataan mengenai dapat atau tidaknya responden

menikmati kehidupan sehari-hari yang memiliki skor 264. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 51 responden, jumlah jawaban setuju 20 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 0 responden.Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju

dapat menikmati kehidupan sehari-hari.

Pada butir instrumen nomor 2 pada item pernyataan mengenai dapat atau

tidaknya responden bersyukur di setiap waktu yang memiliki skor 265.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 52 responden, jumlah jawaban setuju

19 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju dapat bersyukur di setiap waktu.

Butir instrumen nomor 3 pada item pernyataan mengenai banyaknya

harapan di masa depan memiliki skor 252. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 39 responden, jumlah jawaban setuju 32 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

Page 86: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

74

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika

memiliki banyak harapan di masa depan tercapai.

Sedangkan butir instrumen nomor 4 pada item pernyataan mengenai

kehidupan saat ini yang membuat putus asa memiliki skor 123. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 0

responden, jumlah jawaban tidak setuju 52 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 19 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

tidak setuju jika kehidupan saat ini membuat putus asa.

Kesimpulan untuk dimensi keseluruhan hidup adalah bahwa sebagian

besar dari 71 responden yang menjadi sampel penelitian ini terlihat dapat

menikmati dan bersyukur atas hidupnya saat ini serta memiliki banyak

harapan di masa depan dapat tercapai.

Tabel 5.8

Dimensi Kesehatan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

5. Saya memiliki fisik yang kuat

dan sehat 33 23 11 4 227

6. Penyakit mempengaruhi

kesejahteraan saya 18 31 20 2 207

7. Kesehatan saya membatasi untuk

merawat diri 18 30 20 3 205

8. Kesehatan saya membatasi untuk

merawat keluarga dan rumah 11 8 51 1 171

9. Saya cukup sehat untuk

beraktivitas di setiap hari 51 20 0 0 264

Total Skor 1074

Tabel 5.8 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi kesehatan. Dapat dilihat dari butir instrumen nomor 5

Page 87: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

75

pada item pernyataan mengenai kekuatan fisik responden memiliki skor 227.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 33 responden, jumlah jawaban setuju

23 responden, jumlah jawaban tidak setuju 11 responden, dan 4 responden

menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju jika memiliki fisik yang kuat dan sehat.

Pada butir instrumen nomor 6 pada item pernyataan mengenai pengaruh

penyakit terhadap kesejahteraannya memiliki skor 207. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 18 responden, jumlah jawaban setuju 31 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 20 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 3 responden. Maka sebagian besar responden menjawab setuju jika

penyakit dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka.

Butir instrumen nomor 7 pada item pernyataan mengenai kesehatanyang

dapat membatasi merawat diri memiliki skor 205. Dengan jumlah jawaban

sangat setuju 18 responden, jumlah jawaban setuju 30 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 20 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 3

responden. Maka sebagian besar responden menjawab setuju jika kesehatan

yang dimiliki saat ini dapat membatasi untuk merawat diri.

Butir instrumen nomor 8 pada item pernyataan mengenai kesehatan yang

dapat membatasi merawat keluarga dan rumah memiliki skor 171. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 11 responden, jumlah jawaban setuju 8

responden, jumlah jawaban tidak setuju 51 responden, dan 1 responden

jumlah jawaban sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden

menjawab tidak setuju jika kesehatan yang dimiliki dapat membatasi untuk

merawat keluarga dan rumah.

Page 88: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

76

Sedangkan butir instrumen nomor 9 pada item pernyataan mengenai

kekuatan fisik dalam beraktivitas sehari-hari memiliki skor 264. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 51 responden, jumlah jawaban setuju 20

responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju jika memiliki fisik yang cukup sehat dan kuat untuk beraktivitas

setiap hari.

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

kesehatan adalah bahwa 71 responden yang menjadi sampel penelitian ini

mengaku jika memiliki fisik yang sehat dan kuat untuk beraktivitas, akan

tetapi jika kesehatan sudah menurun hal itu dapat mempengaruhi

kesejahteraan hidup sehari-hari.

Tabel 5.9

Dimensi Hubungan Sosial

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

10. Keluarga, teman-teman dan

tetangga saya akan menolong jika

saya memerlukan bantuan

58 13 0 0 271

11. Saya menginginkan pertemanan

dengan lebih banyak orang 53 18 0 0 266

12. Seseorang memberikan saya kasih

sayang dan dukungan 50 21 0 0 263

13. Saya suka berbagi dengan sesama

untuk menikmati hidup 49 22 0 0 262

14. Anak-anak saya adalah aset yang

paling penting 61 10 0 0 274

Total Skor 1.336

Tabel 5.9 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH)di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi hubungan sosial. Dapat dilihat dari butir instrumen

Page 89: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

77

nomor 10 pada item pernyataan mengenai tersedianya bantuan dari kerabat-

kerabat dekat maupun tetangga jika membutuhkan bantuan memiliki skor

271. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 58 responden, jumlah jawaban

setuju 13 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah

jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian responden

menjawab sangat setuju jika keluarga teman-teman dan tetangga responden

akan menolong jika responden memerlukan bantuan.

Butir instrumen nomor 11 pada item pernyataan mengenai adanya

keinginan untuk menambah pertemanan dengan lebih banyak orang memiliki

skor 266. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 53 responden, jumlah

jawaban setuju 18 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan

jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar

responden menjawab sangat setuju memiliki keinginan untuk menambah

pertemanan dengan lebih banyak orang.

Butir instrumen nomor 12 pada item pernyataan mengenai adanya

dukungan dan kasih sayang dari seseorang memiliki skor 263. Jumlah

jawaban sangat setuju 50 responden, jumlah jawaban setuju 21 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju

jika adanya seseorang yang memberikan dukungan dan kasih sayang.

Butir instrumen nomor 13 pada item pernyataan mengenai suka tidaknya

responden berbagi kepada sesama untuk menikmati hidup memiliki skor 262.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 49 responden,jumlah jawaban setuju 22

responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

Page 90: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

78

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian responden menjawab sangat

setuju jika suka berbagi kepada sesama untuk menikmati hidup.

Sedangkan butir instrumen nomor 14 pada item pernyataan mengenai

tanggapan bahwa anak adalah aset yang paling penting memiliki skor 274.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 61 responden, jumlah jawaban setuju

10 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka semua responden menjawab sangat

setuju jika anak-anak mereka adalah aset yang paling penting.

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

kesehatan adalah bahwa 71 responden yang menjadi sampel penelitian ini

mengaku jika memiliki hubungan sosial yang baik.

Tabel 5.10

Dimensi Kemerdekaan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

15 Saya dapat menikmati kebebasan

memilih 51

2

0 0 0 264

16. Saya dapat menghibur diri sendiri 38

3

3 0 0 251

17. Saya dapat mengendalikan hal-hal

yang diinginkan dalam kehidupan

ini

51 2

0 0 0 264

Total Skor 779

Tabel 5.10 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi kemerdekaan. Dapat dilihat dari butir instrumen nomor

15 pada item pernyataan mengenai kebebasan dalam memilih hak suara

memiliki skor 264. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 51 responden,

Page 91: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

79

jumlah jawaban setuju 20 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0

responden dan 0 responden jumlah jawaban sangat tidak setuju. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika dapat menikmati

kebebasan dalam memilih.

Pada butir instrumen nomor 16 mengenai kemampuan responden untuk

menghibur diri sendiri memiliki skor 251. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 38 responden, jumlah jawaban setuju 33 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 0 responden, dan 0 responden jumlah jawaban sangat tidak

setuju. Maka sebagian besar responden menjawab setuju jika mampu

menghibur diri sendiri.

Sedangkan butir instrumen nomor 17 pada pernyataan mengenai

kemampuan untuk mengendalikan diri dari sesuatu yang diinginkan memiliki

skor 264. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 51 responden, jumlah

jawaban setuju 20 responden, dan 0 responden untuk jumlah jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju jika dapat mengendalikan diri dari hal-hal yang diinginkan

dalam kehidupan ini.

Kesimpulan untuk dimensi kemerdekaan adalah bahwa sebagian besar

dari 71 responden yang menjadi sampel penelitian ini dapat dikatakan sudah

mandiri dalam menjalani kehidupan.

Tabel 5.11

Dimensi Rumah dan Tetangga Sekitar

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

18. Saya merasa aman di tempat saya

tinggal sekarang ini 61 10 0 0 274

19. Di lingkungan tempat tinggal saya

terdapat toko-toko atau fasilitas

yang menyediakan macam-macam

33 20 18 0 228

Page 92: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

80

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

kebutuhan yang diperlukan

20. Saya menikmati suasana rumah

sekarang ini 63 8 0 0 276

21. Tetangga-tetangga saya ramah dan

baik 58 13 0 0 271

Total Skor 1.049

Tabel 5.11 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH)di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi rumah dan tetangga sekitar. Dapat terlihat dari butir

instrumen nomor 18 pada pernyataan mengenai perasaan aman di tempat

tinggal saat ini memiliki skor 274. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 61

responden, jumlah jawaban setuju 10 responden, jumlah jawaban tidak setuju

0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika merasa aman di tempat

tinggal saat ini.

Butir instrumen nomor 19 pada pernyataan mengenai kelengkapan toko-

toko atau fasilitas yang menyediakan macam-macam kebutuhan di

lingkungan sekitar memiliki skor 228. Dengan jumlah jawaban sangat setuju

33 responden, jumlah jawaban setuju 20 respondn, jumlah jawaban tidak

setuju 18 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika terdapat toko

atau fasilitas yang menyediakan macam-macam kebutuhan yang diperlukan

di lingkungan tempat tinggal.

Butir instrumen nomor 20 pada pernyataan mengenai perasaan nyaman

di rumah saat ini memiliki skor 276. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 63

Page 93: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

81

responden, jumlah jawaban setuju 8 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0

responden, dan jumlah jawaban sangar tidak setuju 0 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika merasa nyaman dan

dapat menikmati suasana rumah saat ini.

Sedangkan butir instrumen nomor 21 pada pernyataan mengenai

keramahan tetanggga memiliki skor 271. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 58 responden, jumlah jawaban setuju 13 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika

tetangga-tetangga mereka ramah dan baik.

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

rumah dan tetangga sekitar adalah bahwa 71 responden yang menjadi sampel

penelitian ini dapat menikmati suasana rumah, tidak mengalami kesulitan

untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan, serta memiliki tetangga yang

ramah.

Tabel 5.12

Dimensi Psikologis (Kesejahteraan Emosional)

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

22. Saya menerima hidup apa adanya 49 22 0 0 262

23. Saya merasa beruntung

dibandingkan orang lain 52 19 0 0 265

24. Saya dapat berfikir positif 39 32 0 0 252

25. Jika kesehatan membatasi saya

untuk melakukan kegiatan di waktu

luang, saya akan menggantikannya

dengan hal lain yang bisa saya

lakukan.

52 19 0 0 265

26. Saya merasa puas dengan

kehidupan saat ini 26 21 24 0 215

Total Skor 1.259

Page 94: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

82

Tabel 5.12 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi psikologis atau kesejahteraan emosional. Dapat dilihat

dari butir instrumen nomor 22 pada item pernyataan mengenai penerimaan

hidup apa adanya memiliki skor 262. Dengan jumlah jawaban sangat setuju

49 responden, jumlah jawaban setuju 22 responden, jumlah jawaban tidak

setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Maka sebagian responden menjawab sangat setuju jika dapat menerima hidup

apa adanya.

Butir instrumen nomor 23 pada item pernyataan mengenai adanya

perasaan beruntung dibandingkan dengan orang lain memiliki skor 265.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 52 responden, jumlah jawaban setuju

19 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

sangat setuju memiliki perasaan beruntung dibandingkan orang lain.

Butir instrumen nomor 24 pada item pernyataan mengenai kemampuan

untuk selalu berfikir positif memiliki skor 252. Jumlah jawaban sangat setuju

39 responden, jumlah jawaban setuju 32 responden, jumlah jawaban tidak

setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika dapat berfikir

positif dalam menghadapi kehidupan.

Butir instrumen nomor 25 pada item pernyataan mengenai batas

kemampuan ketika kesehatan terganggu memiliki skor 265. Dengan jumlah

Page 95: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

83

jawaban sangat setuju 52 responden,jumlah jawaban setuju 19 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju

dapat menggantikan kegiatan hal lain yang bisa dilakukan ketika kesehatan

sedang terganggu.

Sedangkan butir instrumen nomor 26 pada item pernyataan mengenai

perasaan puas dengan kehidupan saat ini memiliki skor 215. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 26 responden, dan jumlah jawaban setuju 21, jumlah

jawaban tidak setuju 24, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju dapat merasa puas

dengan kehidupan saat ini .

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

psikologis atau kesejahteraan emosional adalah bahwa 71 responden yang

menjadi sampel penelitian ini dapat menerima hidup apa adanya dan dapat

menikmati kehidupan yang ada, serta merasa puas dengan kehidupan saat ini.

Tabel 5.13

Dimensi Keadaan Keuangan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

27. Saya memiliki cukup uang untuk

membiayai kebutuhan rumah

tangga sehari-hari

0 35 36 0 177

28. Saya memiliki cukup uang untuk

membiayai perbaikan-perbaikan

rumah yang dibutuhkan

0 31 35 5 168

29. Saya dapat berusaha membeli apa

yang diinginkan 0 35 32 4 173

Total Skor 518

Tabel 5.13 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

Page 96: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

84

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi keadaan keuangan. Dapat dilihat dari butir instrumen

nomor 27 pada item pernyataan mengenai kemampuan untuk membiayai

kebutuhan sehari-hari memiliki skor 171. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 35 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 36 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian responden menjawab tidak setuju jika memiliki

cukup uang untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Butir instrumen nomor 28 pada item pernyataan mengenai kemampuan

untuk membiayai perbaikan rumah memiliki skor 168. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 31 responden,

jumlah jawaban tidak setuju 35 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 5 responden. Maka sebagian besar responden menjawab tidak setuju

jika memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan rumah yang

diperlukan.

Sedangkan butir instrumen nomor 29 pada item pernyataan mengenai

kemampuan untuk berusaha membeli hal yang diinginkan memiliki skor 173.

Jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 35

responden, jumlah jawaban tidak setuju 32 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 4 responden. Maka sebagian besar responden menjawab

setuju jika dapat berusaha untuk membeli apa yang mereka inginkan,

dikarenakan lebih mengutamakan apa yang dibutuhkan.

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

keadaan keuangan adalah bahwa 71 responden yang menjadi sampel

Page 97: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

85

penelitian ini dapat dikatakan kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan

pangan dan papan.

Tabel 5.14

Dimensi Agama / Kebudayaan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

30. Agama, kepercayaan, atau falsafah

penting untuk meningkatkan

kualitas hidup saya

54 17 0 0 267

31. Kegiatan keagamaan dan

kebudayaan, penting untuk

meningkatkan kualitas hidup saya

51 20 0 0 264

32. Saya rutin mengikuti kegiatan

keagamaan 46 18 7 0 252

33. Saya rutin mengikuti kegiatan

kebudayaan 41 17 13 0 241

Total Skor 1.024

Tabel 5.14 menunjukkan aspek peningkatan kualitas hidup terkait dengan

evaluasi dampak program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

berdasarkan dimensi agama dan kebudayaan. Dapat dilihat dari butir

instrumen nomor 30 pada item pernyataan mengenai seberapa penting agama

dan kebudayaan untuk meningkatkan kualitas hidup memiliki skor 267.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 54 responden, jumlah jawaban setuju

17 responden, jumlah jawaban tidak setuju 0 responden, dan jumlah jawaban

sangat tidak setuju 0 responden. Maka sebagian responden menjawab sangat

setuju jika agama dan kebudayaan sangat penting untuk meningkatkan

kualitas hidup.

Butir instrumen nomor 31 pada item pernyataan mengenai seberapa

penting kegiatan agama dan kebudayaan diikuti untuk meningkatkan kualitas

hidup memiliki skor 264. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 51

responden, jumlah jawaban setuju 20 responden, jumlah jawaban tidak setuju

Page 98: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

86

0 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka

sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika kegiatan keagamaan

dan kebudayaan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup.

Butir instrumen nomor 32 pada item pernyataan mengenai rutin tidaknya

mengikuti kegiatan keagamaan memiliki skor 252. Jumlah jawaban sangat

setuju 46 responden, jumlah jawaban setuju 18 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 7 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju jika rutin

mengikuti kegiatan keagamaan.

Butir instrumen nomor 33 pada item pernyataan mengenai rutin tidaknya

mengikuti kegiatan kebudayaan memiliki skor 241. Dengan jumlah jawaban

sangat setuju 41 responden,jumlah jawaban setuju 17 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 13 responden, dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat setuju rutin

mengikuti kegiatan kebudayaan.

Kesimpulan untuk aspek peningkatan kualitas hidup berdasarkan dimensi

keagamaan atau kebudayaan adalah bahwa 71 responden yang menjadi

sampel penelitian ini memiliki keagamaan dan kebudayaan yang sangat kuat,

sebab agama dan budaya merupakan identitas diri.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.

Interpretasi hasil penelitian dimaksudkan untuk memperoleh nilai rata-rata

setiap dimensi variabel penelitian. Berikut ini data dari hasil penyebaran

angket terhadap 71 responden yang terdiri dari 3 variabel dan 15 dimensi.

Page 99: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

87

Tabel 5.19

Kategori Nilai

No Variabel Dimensi Skor Nilai

Harap

an

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

P=

NS/NH ×

100%

Kategori

Nilai

1

Rumah

Layak

Huni

Memenuh

i

Persyarata

n

Keselama

tan

Bangunan

2737 12 × 4

= 48

2737/1

00 =

27,37

27,37/48

× 100% =

57,02%

Cukup

baik

2 Menjamin

Kesehatan

2053 9 × 4 =

36

2053/1

00 =

20,53

20,53/36

× 100% =

57,03%

Cukup

baik

3 Memenuh

i

Kecukupa

n Luas

Minimum

254 1 × 4 =

4

254/10

0 =

2,54

2,54/4 ×

100% =

63,5%

Cukup

baik

Rata-rata 5044 22 × 4

= 88

5044/1

00 =

50,44

50,44/88

× 100% =

57,32%

Cukup

baik

Berdasarkan tabel 5.19, hasil interpretasi data dari ketiga dimensi yaitu

dimensi memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, menjamin kesehatan,

dan memenuhi kecukupan luas minimum. Nilai rata-rata dimensi memenuhi

persyaratan keselamatan bangunan diperoleh sebesar 57,02% dengan kategori

nilai cukup baik, kemudian nilai rata-rata dimensi menjamin kesehatan

diperoleh sebesar 57,03% dengan kategori nilai cukup baik, dan nilai rata-rata

dimensi memenuhi kecukupan luas minimun diperoleh sebesar 63,5% dengan

Page 100: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

88

kategori cukup baik. Maka hasil nilai rata-rata dari ketiga dimensi yaitu

diperoleh sebesar 57,32% dan dikategorikan cukup baik.

Untuk dimensi memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dengan

persentase 57,02% (cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari

terlaksananya program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH)

yaitu mewujudkan rumah yang layak huni sudah cukup baik berdasarkan

dimensi memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, hal tersebut terlihat

dari kondisi atap, lantai, dan dinding saat ini lebih kokoh daripada kondisi

atap, lantai, dan dinding sebelumnya.

Kemudian untuk dimensi menjamin kesehatan dengan persentase 57,03%

(cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program

rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu mewujudkan

rumah yang layak huni sudah cukup baik berdasarkan dimensi menjamin

kesehatan. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar letak rumah responden

jauh dari polusi dan kandang hewan ternak. Akan tetapi masih ada responden

yang tidak memiliki sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) di dalam rumah.

Dan terakhir untuk dimensi memenuhi kecukupan luas minimum dengan

persentase 63,5% (cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari

terlaksananya program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH)

yaitu mewujudkan rumah yang layak huni sudah cukup baik berdasarkan

dimensi memenuhi kecukupan luas rumah minimum. Hal tersebut dapat

terlihat dari luas rumah responden sebanding dengan jumlah anggota keluarga

yang tinggal.

Page 101: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

89

Berdasarkan hasil dari rata-rata ketiga dimensi dapat diperoleh variabel

mewujudkan rumah layak huni dengan persentase 57,32% dinyatakan cukup

baik. Dimana program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-

RTLH) di Kota Payakumbuh tahun 2013 ini sudah berdampak cukup baik

sesuai dengan tujuan program yaitu mewujudkan rumah layak huni.

Tabel 5.20

Kategori Nilai

No Variabel Dimensi Skor Nilai

Harapa

n (NH)

Nilai

Skor

(NS)

P=

NS/NH

× 100%

Kategori

Nilai

1

Meningk

atkan

Kualitas

Hidup

Keseluruh

an Hidup

904 4 × 4 =

16

904/10

0 =

9,04

9,04/16

× 100%

= 56,5%

Cukup baik

2 Kesehatan 1074 5 × 4 =

20

1074/1

00 =

10,74

10,74/2

0 ×

100% =

53,7%

Kurang

baik

3 Hubungan

Sosial

1336 5 × 4 =

20

1336/1

00 =

13,36

13,36/2

0 ×

100% =

66,8%

Cukup baik

4 Kemerdek

aan

779 3 × 4 =

12

779/10

0 =

7,79

7,709/1

2 ×

100% =

64,92%

Cukup baik

5 Rumah

dan

Tetangga

Sekitar

1049 4 × 4 =

16

1049/1

00 =

10,49

10,49/1

6 ×

100% =

65,56%

Cukup baik

6 Psikologis

(Kesejaht

eraan

Emosiona

l)

1259 5 × 4 =

20

1259/1

00 =

12,59

12,59/2

0 ×

100% =

62,95%

Cukup baik

7 Keadaan

Keuangan

518 3 × 4 =

12

518/10

0 =

5,18

51,8/12

× 100%

=

43,17%

Kurang

baik

8 Agama

dan

Kebudaya

an

1024 4 × 4 =

16

1024/1

00 =

10,24

10,24/1

6 ×

100% =

64%

Cukup baik

Rata-rata

7943 33 × 4 =

132

7943/1

00 =

79,43

79,43/1

32 ×

100% =

Cukup

baik

Page 102: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

90

No Variabel Dimensi Skor Nilai

Harapa

n (NH)

Nilai

Skor

(NS)

P=

NS/NH

× 100%

Kategori

Nilai

60,17%

Berdasarkan tabel 5.20, hasil interpretasi data dari kedelapan dimensi

yaitu dimensi keseluruhan hidup, kesehatan, hubungan sosial, kemerdekaan,

rumah dan tetangga sekitar, psikologis (kesejahteraan emosional), keadaan

keuangan, dan agama kebudayaan. Nilai rata-rata dimensi keseluruhan hidup

diperoleh sebesar 56,5% dengan kategori nilai cukup baik, selanjutnya nilai

rata-rata dimensi kesehatan diperoleh sebesar 53,7% dengan kategori nilai

kurang baik, nilai rata-rata dimensi hubungan sosial diperoleh sebesar 66,8%

dengan kategori cukup baik, nilai rata-rata dimensi kemerdekaan diperoleh

64,92% dengan kategori cukup baik, nilai rata-rata dimensi rumah dan

tetangga sekitar diperoleh 65,56% dengan kategori cukup baik, nilai rata-rata

dimensi psikologis (kesejahteraan emosional) diperoleh 62,95% dengan

kategori cukup baik, kemudian nilai rata-rata dimensi keadaan keuangan

diperoleh 43,17%, dan terakhir nilai rata-rata dimensi agama dan kebudayaan

diperoleh 64% dengan kategori cukup baik. Maka hasil nilai rata-rata dari

kedelapan dimensi yaitu diperoleh sebesar 60,17% dan dikategorikan cukup

baik.

Untuk dimensi keseluruhan hidup dengan persentase 56,5% (cukup baik)

dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program rehabilitasi sosial

rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan kualitas hidup sudah

cukup baik berdasarkan dimensi keseluruhan hidup. Hal tersebut dikarenakan

Page 103: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

91

responden bersyukur atas adanya program RS-RTLH, sehingga membuat

kehidupannya lebih baik dari sebelum adanya program RS-RTLH.

Selanjutnya untuk dimensi kesehatan dengan persentase 53,7% (kurang

baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program rehabilitasi

sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan kualitas hidup

masih kurang baik berdasarkan dimensi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan

sebagian besar responden bermatapencaharian petani, sehingga separuh

waktunya dihabiskan di sawah dan kebun, dan di dalam satu kepala keluarga

sebagian besar hanya si bapak yang bekerja untuk membiayai kebutuhan

sehari-hari.

Kemudian untuk dimensi hubungan sosial dengan persentase 66,8%

(cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program

rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan

kualitas hidup sudah cukup baik berdasarkan dimensi menjamin hubungan

sosial. Hal tersebut terbukti karena keberhasilan terlaksananya program RS-

RTLH ini dibantu oleh kesetiakawanan dan kegotong-royongan masyarakat

setempat, sehingga setiap rumah mampu menyelesaikan perbaikannya dengan

tepat waktu.

Untuk dimensi kemerdekaan dengan persentase 64,92% (cukup baik)

dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program rehabilitasi sosial

rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan kualitas hidup sudah

cukup baik berdasarkan dimensi kemerdekaan. Hal tersebut dikarenakan

responden dapat mandiri atau tidak bergantung terhadap orang lain, dan dapat

mengendalikan hal-hal yang diinginkan.

Page 104: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

92

Untuk dimensi rumah dan tetangga sekitar dengan persentase 65,56%

(cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program

rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan

kualitas hidup sudah cukup baik berdasarkan dimensi rumah dan tetangga

sekitar. Hal tersebut dikarenakan responden mengaku merasa aman dan

sangat menikmati suasana rumah dan lingkungan sekitar saat ini.

Untuk dimensi psikologis (kesejahteraan emosional) dengan persentase

62,95% (cukup baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya

program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu

meningkatkan kualitas hidup sudah cukup baik berdasarkan dimensi

psikologis atau kesejahteraan emosional. Hal tersebut dapat diketahui dari

perasaan bersyukur responden atas apa yang telah didapat oleh mereka

sampai saat ini.

Untuk dimensi keadaan keuangan dengan persentase 43,17% (kurang

baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program rehabilitasi

sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan kualitas hidup

masih kurang baik berdasarkan dimensi keadaan keuangan. Hal tersebut

dikarenakan tidak tercukupinya biaya untuk kebutuhan rumah tangga sehari-

hari dan perbaikan rumah.

Untuk dimensi agama dan kebudayaan dengan persentase 64% (cukup

baik) dapat diartikan bahwa tujuan dari terlaksananya program rehabilitasi

sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) yaitu meningkatkan kualitas

hidupsudah cukup baik berdasarkan dimensi agama dan kebudayaan. Hal

tersebut diketahui dari jawaban responden bahwa agama dan kebudayaan

Page 105: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

93

penting untuk meningkatkan kualitas hidup, dan juga merupakan sebagai

identitas diri.

Berdasarkan hasil dari rata-rata kedelapan dimensi dapat diperoleh

variabel meningkatkan kualitas hidup dengan persentase 60,17% dinyatakan

cukup baik. Dimana program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RS-RTLH) di Kota Payakumbuh tahun 2013 ini sudah berdampak cukup

baik sesuai dengan tujuan program yaitu meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

D. Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak

Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh Tahun 2013

Penilaian pada evaluasi dampak dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:

dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini merupakan penjelasan dari

dampak positif dan dampak negatif.

1. Dampak Positif

Dalam mengevaluasi bagian dari dampak positif peneliti akan

menjelaskan pengaruh maupun manfaat yang terjadi pada penerima bantuan

program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) sebagai

hasil program. Evaluasi dampak tidak hanya melihat hasil saja tapi

perubahan yang ditimbulkan dari program RS-RTLH itu sendiri.

Pada program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)

di Kota Payakumbuh telah memberikan suatu perubahan atau dampak

positif dalam 3 aspek, yaitu aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis.

Page 106: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

94

a. Aspek Fisik

Memenuhi harapan masyarakat miskin untuk memperbaiki rumah

yang tidak layak huni menjadi rumah yang layak huni, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan

fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan dan

pendidikan.

b. Aspek Sosial

Aspek sosial yang dimaksudkan adalah tentang pergaulan hidup

dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, norma

sosial yang mengatur interaksi masyarakat, senasib, solidaritas yang

merupakan unsur pemersatu karena manusia sendiri merupakan

makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa saling bantu membantu

dengan manusia lainnya.

Dengan telah terlaksananya program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh pada tahun 2013,

dapat dikatakan dampak yang diharapkan dari adanya program ini

diantaranya yaitu meningkatnya kegotong-royongan dan

kesetiakawanan sosial telah tercapai.

Hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan program RS-RTLH di

Kota Payakumbuh yang mendapat apresiasi dari Menteri Sosial pada

tahun 2013. Serta dikarenakan adanya beberapa partisipasi sosial dari

organisasi masyarakat maupun stakeholder yang secara sukarela

membantu menyukseskan pelaksanaan program Rehabilitasi Sosial

Page 107: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

95

Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh tahun

2013.

“Alhamdulillah nyaman, kita mensyukuri saja kalau memang

dapatnya begini.. tetangga-tetangga sukarela gotong-royong waktu

pelaksanaan rehab rumah berlangsung, walaupun tidak diberi

upah..”46

Kemudian hal ini pun dibenarkan oleh Bapak Ance Aliando selaku

Kasi Jamsos Dinsos Kota Payakumbuh, sebagaimana pernyataan yang

beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Yang lebih spesifiknya dari program rehab rumah ini kan

namanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, awal kata

nya itu Rehabilitasi Sosial, sebenarnya itulah yang jadi icon kita.

Bukan rehab rumahnya. Output nya rumah itu jadi adalah

pencapaian nomor dua, yang akan kita bangun dari program ini

sebenarnya adalah terbangunnya rasa kesetiakawananan sosial, rasa

solidaritas sosial. Maka dari itu pembangunannya berdasarkan

kerjasama, gotong-royong, memang itu yang kita tonjolkan.

Alhamdulillah proses tersebut berjalan sampai output nya bisa

dilihat di foto-foto sebelum dan sesudah rumah itu direhab, dari

yang 70% sampai selesai. Mekanismenya kayak gini, jadi satu

kelompok kan ada 6 orang, 3 hari pertama kita ngerjain rumah si A

sampai tahap satu selesai atau sampai 50%, kemudian nanti kita

pindah ngerjain rumah si B secara bersama-sama, polanya seperti

itu yang kita bangun, karena adanya komitmen kelompok untuk

melaksanakan perbaikan rumah secara bersama-sama sesama

anggota penerima bantuan.”47

Kesimpulan yang bisa diambil dari pemaparan Bapak Yance yaitu

keterlibatan warga masyarakat mulai dari perencanaan sampai dengan

pelaksanaan dapat memunculkan semangat kebersamaan dan semangat

kegotongroyongan.

46 Wawancara Pribadi dengan Bapak Mirza sebagai Ketua Kelompok di Kecamatan

Payakumbuh Utara, pada 3 Juli 2017.

47

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ance Aliando sebagai Kasi Jamsos Dinsos Kota

Payakumbuh, pada 17 Juli 2017.

Page 108: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

96

c. Aspek Psikologis

Pandangan terhadap psikologis adalah bahwa kesejahteraan berarti

memiliki kesehatan emosional dan mental sebagai pilar mengukur

kualitas hidup individu. Perspektif kesejahteraan psikologis ini meliputi

cara individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka di masa sekarang

dan di masa lalu, yang masa penilaian ini mencakup reaksi emosional

individu, suasana hati dan penilaian individu berkaitan dengan cara

mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.48

Dengan telah terlaksananya program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh pada tahun 2013,

dapat dikatakan dampak yang diharapkan dari adanya program ini

diantaranya yaitu terwujudnya rumah layak huni dan meningkatkan

kualitas hidup sudah tercapai cukup baik.

Responden merasa kualitas bangunan rumahnya lebih baik setelah

adanya program RS-RTLH. Dimana kondisi atap yang sebelumnya

tidak layak seperti kondisi seng sudah tua, genting yang sudah tidak

bagus, bahkan ada yang memakai daun kelapa. Dan juga belum adanya

pondasi rumah, lantai yang masih tanah, dan dinding yang terbuat

bambu menjadi tujuan utama direhab. Dengan adanya program RS-

RTLH ini, responden merasa sangat bermanfaat karena harapan

memiliki rumah yang layak dapat terwujud walaupun masih ada

kekurangan. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Ningsih

Eka Putri sebagai salah satu penerima bantuan RS-RTLH:

48Pembahasan BAB II, h. 20

Page 109: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

97

“Alhamdulillah dibandingkan rumah waktu dulu, kami lebih

menikmati suasana rumah saat ini.. dulu sebelum di pondasi, ada

perasaan cemas kalau ada mobil besar lewat, rumah goyang karena

tepat di pinggir jalan..dana 10 juta yang didapat cuma mampu

memperbaiki atap, dinding, lantai dan pondasi walaupun dinding

semi permanen..kamar mandi masih darurat, ada di belakang

rumah, kamar mandi masih ditutup sama terpal..”49

2. Dampak Negatif

Evaluasi dampak negatif merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan

akibat negatif. Dalam mengevaluasi program ini peneliti tidak menemukan

dampak negatif dari berjalannya program RS-RTLH, namun dana yang

diberikan dirasa kurang cukup untuk pemenuhan lingkungan yang sehat,

dikarenakan dana tersebut tidak mampu merehab sarana prasarana mandi,

cuci dan kakus (MCK) yang memadai. Kualitas bangunan pun masih kurang

memuaskan dikarenakan pelaksanaan program RS-RTLH terbatas oleh waktu

dan biaya.

Berikut pemaparan dari Ibu Rita Anggraeni sebagai salah satu penerima

bantuan program RS-RTLH yang berpendapat tentang kualitas bangunan

rumah setelah direhab. Hasil wawancaranya adalah sebagai berikut:

“Dinding mudah retak dikarenakan pada waktu pelaksanaan rehab

rumah, batu belum keras sudah dipaksakan digunakan karena

terbatas oleh waktu yang sudah disepakati, jadi hasilnya kurang

memuaskan”50

49 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ningsih Eka Putri sebagai salah satu Penerima

Bantuan Program RS-RTLH, pada 4 Juli 2017

50

Wawancara Pribadi dengan Ibu Rita Anggraeni sebagai salah satu Penerima Bantuan

Program RS-RTLH, pada 8 Juli 2017.

Page 110: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

98

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh Tahun

2013

1. Faktor Pendukung

Tidak dapat dipungkiri jika dana yang diberikan setiap anggota

penerima sejumlah Rp 10.000.000,- tersebut tidak cukup untuk merehab

rumah, dengan adanya swadaya dalam bentuk materil dari pihak-pihak

luar atau stake holder yang membantu memberikan dana tambahan,

setiap anggota penerima bantuan RS-RTLH mampu menyelesaikan rehab

rumah dengan dana lebih dari Rp 10.000.000,-. Hal ini dikarenakan

adanya pendamping di setiap kelompok yang bertugas sebagai fasilitator

antara penerima manfaat dengan donatur. Sebagaimana yang

disampaikan oleh Bapak Ance sebagai Kasi Jamsos Dinas Sosial Kota

Payakumbuh pada saat wawancara mengenai faktor pendukung program

RS-RTLH:

“Adanya pendamping yang tugasnya memfasilitasi apa yang

menjadi persoalan oleh kelompok dengan dinas sosial. Kemudian

pendamping itu juga memiliki tugas yaitu menghimpun sumber

yang ada di luar yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan program. Contohnya, pendamping mengakses ke

donatur-donatur sekitar, barangkali ada masyarakat yang tingkat

ekonominya lebih bagus dimintai bantuannya. Jadi sistemnya

membangun akses anggota penerima manfaat ke donatur yang

difasilitasi oleh pendamping. Lumayan banyak juga swadaya

berupa materil yang datang, tapi kita tidak bisa merinci karena k

ita tidak mereport sampai ke sana. Tapi setelah kita evaluasi, kita

lihat kondisi rumah yang ada dengan dana bantuan yang kita

berikan senilai Rp 10.000.000,-, bangunan rumah dapat ditaksir

senilai Rp 15.0000.000,-”51

51

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ance Aliando sebagai Kasi Jamsos Dinsos Kota

Payakumbuh, pada 17 Juli 2017.

Page 111: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

99

2. Faktor Penghambat

Dalam pelaksanaan program RS-RTLH kendala yang ditemui adalah

kendala cuaca yang menyebabkan penyediaan material berupa pasir, batu

dan material alam lainnya menjadi sedikit terganggu karena luapan

sungai sumber material serta proses pelaksanaan rehab menjadi

terhambat. Sebagaimana pernyataan Bapak Ance pada saat wawancara

sebagai berikut:

“Dari sisi material, ada faktor cuaca yang menyulitkan untuk

mendapatkan material berupa pasir, kayu, dll itu bisa kita

maklumi.”52

Adapun kendala selanjutnya yaitu masalah ketepatan waktu, ada

keluhan yang disampaikan oleh penerima manfaat kepada pihak dinas

sosial. Yaitu masalah waktu pelaksanaan yang bersamaan dengan waktu

bekerja, mereka harus menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang

diberikan, hal itu membuat mereka kesulitan untuk mencari nafkah.

Dikarenakan sebagian penerima manfaat merupakan keluarga miskin,

pekerja harian, yang mana menerima upahnya setelah mereka bekerja di

hari yang sama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Ance

berikut:

“Kita juga sempat kebingungan pada soal itu saat mereka

menyampaikan kendalanya. Akhirnya kita memberikan toleransi

untuk tahap kedua kita perlebar rentang waktunya sampai kurang

lebih 2 minggu, yang sebelumnya hanya 1 minggu.. yang kita

tekankan pada pagi hari Bapak-bapak diperbolehkan beraktivitas

sebagai pencari nafkah, tapi setelah sore dilanjutkan kembali

menyelesaikan rumah, baru lah mereka bersemangat dengan pola

seperti itu”53

52Wawancara Pribadi dengan Bapak Ance Aliando sebagai Kasi Jamsos Dinsos Kota

Payakumbuh, pada 16 Juli 2017.

53

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ance Aliando sebagai Kasi Jamsos Dinsos Kota

Payakumbuh, pada 16 Juli 2017.

Page 112: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

100

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) melalui pola

Bedah Kampung adalah upaya mengatasi kemiskinan melalui kegiatan

rehabilitasi atau perbaikan rumah dengan partisipasi aktif masyarakat dan

menjunjung nilai-nilai kesetiakawanan dan gotong-royong sehingga tercipta

rumah yang layak sebagai tempat tinggal dan meningkatnya kemampuan

keluarga miskin dalam melaksanakan fungsi sosialnya yang terkonsentrasi di

satu lokasi atau wilayah kampung.

Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari adanya program RS-

RTLH ini diantaranya adalah: (1) Terwujudnya rumah yang layak huni, dan

(2) Meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

deskriptif dan metode penelitian kualitatif sebagai penunjang metode utama

(kuantitatif). Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui dampak

program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota

Payakumbuh yang telah dilaksanakan pada tahun 2013.

Untuk mengetahui dampak program RS-RTLH di Kota Payakumbuh

pada tahun 2013, penelitiannya terdiri dari 2 variabel dan 11 dimensi,

variabelnya yaitu rumah layak huni dan kualitas hidup.

Terkait dengan manfaat atau dampak positif yang diharapkan dari

terlaksananya program RS-RTLH yang pertama yaitu terwujudnya rumah

layak huni bagi masyarakat miskin diperoleh persentase 57,32% dengan

Page 113: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

101

kategori nilai cukup baik. RS-RTLH ini dinilai sudah cukup membantu

mewujudkan harapan masyarakat miskin untuk dapat memperbaiki rumahnya

yang tidak layak huni menjadi layak huni, sehingga dapat meningkatkan

kemsampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsi keluarga untuk

memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan.

Kemudian terkait dengan manfaat atau dampak positif yang diharapkan

dari terlaksananya program RS-RTLH berikutnya adalah meningkatnya

kualitas hidup masyarakat diperoleh persentase 60,17% dengan kategori nilai

cukup baik. Hal ini dapat peneliti lihat dari sikap masyarakat selaku penerima

bantuan program RS-RTLH merasakan perasaan nyaman dan aman dengan

kondisi rumah saat ini dibandingkan dengan kondisi rumah sebelum adanya

pelaksanaan program RS-RTLH, serta dapat memperkuat kegotong-royongan

dan solidaritas setiap masyarakat yang mana hal ini menjadi tolak ukur

keberhasilan program RS-RTLH.

Adapun faktor pendukung diantaranya adalah adanya pendamping dalam

memfasilitasi persoalan yang ada dari pihak penerima bantuan terhadap pihak

dinas sosial. Pendamping juga menghimpun para donatur atau stakeholder

untuk membantu mendukung pelaksanaan program RS-RTLH. Sehingga

adanya partisipasi sosial dari berbagai stake holder di bidang dunia usaha dan

berkontribusi mewujudkan nilai rumah yang lebih besar yaitu berkisar antara

Rp 15.000.000,- (limas belas juta rupiah) sampai dengan Rp 25.000.000,-

(dua puluh lima juta rupiah) per unit dari dana stimulan yang diberikan oleh

Kementerian Sosial RI sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per unit.

Kemudian faktor penghambatnya adalah kendala cuaca yang menyebabkan

Page 114: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

102

penyediaan material berupa pasir, batu dan material alam lainnya menjadi

sedikit terganggu karena luapan sungai sumber material serta proses

pelaksanaan rehab menjadi terhambat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, peneliti mencoba memberikan masukan atau

beberapa saran yang ditunjukkan kepada semua pihak yang mempunyai

kepentingan terkait program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RS-RTLH).

Adapun saran dari peneliti antara lain:

1. Usulan kegiatan hendaknya memprioritaskan apa yang memang

dibutuhkan masyarakat selaku calon penerima program selain

ALADIN (atap, lantai, dan dinding), sehingga dana bantuan dapat

dipergunakan sesuai kebutuhan. Contohnya sarana mandi, cuci, dan

kakus (MCK) di dalam rumah yang belum memadai.

2. Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni lebih efektif jika

dilakukan secara berkelanjutan melalui program pemberantasan

kemiskinan oleh pemerintah, mengingat masih banyak masyarakat

miskin yang membutuhkan rumah layak huni di daerah pedesaan

lainnya.

3. Selain pelaksanaan program pembangunan fisik (perumahan),

pemerintah sebaiknya juga melaksanakan program-program yang

mampu meningkatkan pola pikir masyarakat agar mereka lebih

mengerti tentang arah dan tujuan dilaksanakannya suatu program dan

Page 115: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

103

mampu memotivasi masyarakat untuk berfikir optimis demi

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

4. Masyarakat selaku penerima bantuan program RS-RTLH harus mampu

memelihara rumah hasil program RS-RTLH dengan baik agar bisa

digunakan dan dimanfaatkan secara terus-menerus.

Page 116: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

104

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas: Pengembangan

Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta:

CV Rajawali Press, 2008.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin. Evaluasi Program Pendidikan

Pedoman Teoritis Praktik bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan, cet ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Bugin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, cet ke-2, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005.

Hidayati, Nurul. Metode Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan

Kualitatif. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006.

Horton, Paul B. Sosiologi, jilid ke-2. Jakarta: Erlangga, 2007.

Iskandar, Metodologi Penelitian dan Pendidikan Sosial. Jakarta: Refrensi,

2013.

Ismail, Asep Usman. Al-Qur‟an dan Kesejahteraan Sosial Sebuah

Rintisan Membangun Paradigma Sosial Islam Yang Berkeadilan

dan Berkesejahteraan, cet ke-1. Tangerang: Lentera Hati, 2012.

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, cet ke-3.

Jakarta: PPM, 2005.

Kriyanto, Rachmat. Tekhnik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2009.

Nggao, Fredy S. Evaluasi Program. Jakarta: Nuansa Madani, 2003.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian, cet ke-1. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2011.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Siagian, Matias. Metode Penelitian Sosial, Pedoman Praktis Penilitian

Bidang Ilmu Sosial dan Kesehatan. Medan: Grafindo

Monoratama, 2011.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 1995.

Siregar, Sofyan. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet ke-19.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Wibhawa B, Raharjo S.T dan Budiarti M. Dasar-dasar Pekerjaan Sosial.

Bandung: Widya Padjadjaran,2010.

Wrihatnolo, Randy R. Model Logika Untuk Evaluasi Pembangunan, cet

ke-2. Institute for Development and Policy Study, 2010.

2. Jurnal

Institute Of Medicine Of The National Academies. Design Considertion

For Evaluating The Impact of Pefpear.Washington DC: The

National Academy Press, 2008.

Suradi, STUDI EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN SOSIAL : Rehabilitasi

Sosial Rumah Tidak Layak Huni bagi Keluarga Miskin di Kota

Banjarmasin. Jurnal Sosiokonsepsia Vol. 17 No. 02 (2012)

Page 117: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

105

Udiutomo, Purwa dkk., Zakat & Empowering,Evaluasi dan Kaji Dampak

Program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Jurnal Pemikiran dan

Gagasasan Vol. 2 (Juni 2009).

3. Kamus

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001.

4. Modul

Buku Pedoman Pelaksanaan Bedah Kampung Melalui Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Lingkungan. Jakarta:

Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2013.

5. Skripsi

Juni Hartati Mendrofa. Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia di Desa

Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.

Skripsi S1 Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara,

2016.

Resty Dwi Anggraini, Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan (PNPM-MP):

Studi Atas Pembangunan Gedung PAUD Di Kelurahan

Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, 2014.

Zudika DM Manullang, Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis

Masyarakat (Sanimas) dalam Pemberdayaan Masyarakat, Skripsi

S1 FISIP, Universitas Sumatera Utara, 2014.

6. Undang – Undang

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Pasal 28 H

(Amandemen).

7. Website

Al-Quran Online, “Surat Adz-Dzariyat Ayat ke-19”, diakses pada tanggal

08 Juni 2016.

Badan Pusat Statistik Indonesia, https://www.bps.go.id, diakses pada

tanggal 08 Juni 2016

http://bambang-rustanto.blogspot.co.id/2015/10/rehabilitasi-sosial-rumah-

tidak- layak.html, diakses pada tanggal 08 Juni 2016.

http://www.depsos.go.id/unduh/UU-Kesos-No11-2009.pdf, diakses pada

tanggal 03 februari 2017.

Pemberdayaan Keluarga Miskin Berbasis Komunitas Melalui Rehabilitasi

Sosial Rumah Tidak Layak Huni, http://puslit.kemsos.go.id/hasil-

penelitian/222/pemberdayaan-keluarga-miskin-berbasis-

komunitas-melalui-rehabilitasi-sosial-rumah-tidak-layak-

huni#sthash.qP8TwOLb.dpuf,diakses pada tanggal 08 Juni 2016.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.

22/Permen/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

Page 118: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

106

https://www.slideshare.net/mobile/angreliany/rumah-layak-huni.

Diakses pada tanggal 08 Juni 2016.

Zukhri, S.Sos. “BEDAH KAMPUNG Program Keberhasilan Kementerian

Sosial RI Tahun 2014 Di Kota Padang dan Kota Payakumbuh

Provinsi Sumatera Barat”. Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.

http://www.sumbarprov.go.id/details/news/6016. Diakses pada

tanggal 08 Juni 2016.

8. Wawancara

Wawancara pribadi dengan Bapak Ance Alfiando, SST, MPSSp, Kasi

Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Payakumbuh.

Wawancara pribadi dengan Bapak Mirza, Penerima Program RS-RTLH

Kecamatan Payakumbuh Utara.

Wawancara pribadi dengan Bapak Yulizar, Pendamping Kelompok

Penerima Program RS-RTLH Kecamatan Lamposi Tigo Nagari

Wawancara pribadi dengan Ibu Ningsih Eka Putri, Penerima Program RS-

RTLH Kecamatan Payakumbuh Utara.

Wawancara pribadi dengan Ibu Rita Anggraeni, Penerima Program RS-

RTLH Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

9. Observasi

Observasi pada tanggal 03 Juli 2017 di KelurahanTalawi, Kecamatan

Payakumbuh Utara.

Observasi pada tanggal 04 Juli 2017 di KelurahanTalawi, Kecamatan

Payakumbuh Utara.

Observasi pada tanggal 05 Juli 2017 di Kelurahan Koto Panjang Dalam,

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Observasi pada tanggal 06 Juli 2017 di Kelurahan Koto Panjang Dalam,

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Observasi pada tanggal 08 Juli 2017 di Kelurahan Koto Panjang Padang,

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari

Observasi pada tanggal 10 Juli 2017 di Kelurahan Sungai Durian,

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari

Observasi pada tanggal 11 Juli 2017 di Kelurahan Padang Sikabu dan

Kelurahan Parambahan, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Observasi pada tanggal 13 Juli 2017 di Kelurahan Parik Muko Aia,

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Observasi pada tanggal 17 Juli 2017 di Kantor Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kota Payakumbuh.

Page 119: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

LAMPIRAN

Page 120: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

KUISIONER PENELITIAN

Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Melalui

Pola Bedah Kampung Di Kota Payakumbuh

Diva Dwi Syam Praditia

NIM : 1112054100059

Assalamu’alaikum wr.wb

Bapak/Ibu yang saya hormati,

Saya mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial. Fakultas Ilmu Dakwah danIlmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal

ini saya sedang mengadakan penelitian Skripsi. Kuisioner ini berhubungan dengan

Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) atau Bedah

Kampung yang telah selesai dilaksanakan.

Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi kuisioner ini

secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika

penelitian.

Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara

memberikan tanda checklist (√) pada baris yang telah disediakan dan setiap interval

jawaban tidak mewujudkan salah atau benar.

PERNYATAAN

SS : Jika pernyataan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda.

S : Jika pernyataan tersebut SESUAI dengan diri anda.

TS : Jika pernyataan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda.

STS : Jika pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda.

1. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………….

Jenis Kelamin : …………………………….

Umur : …………………………….

Pekerjaan : …………………………….

Page 121: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Pendidikan Formal : …………………………….

Jumlah Anggota Keluarga : ……………………………..

Kepemilikan Rumah : …………………………….

Alamat : …………………………….

Desa/Kelurahan : …………………………….

2. RUMAH LAYAK HUNI

No. Pernyataan tentang rumah layak huni Interval Jawaban

SS S TS STS

I. Memenuhi Persyaratan Keselamatan Bangunan

1. Saya tidak mengalami atap yang bocor

2. Saya merasa atap rumah saya lebih kokoh dan kuat

setelah adanya program RS-RTLH

3. Bangunan atap sudah memenuhi persyaratan

keselamatan bangunan

4. Setelah menerima bantuan program RS-RTLH

dilakukan, saya sudah beberapa kali mengganti atap

yang bocor

5. Dinding rumah kuat dan tidak mudah rusak

6. Tidak ada masalah pada dinding atau kolom rumah

7. Di saat hujan deras, air hujan mudah merembes melalui

dinding

8. Dinding dan kolom mudah retak

9. Bangunan dinding dan kolom sudah memenuhi

persyaratan keselamatan bangunan

10. Pondasi rumah kuat dan sangat menopang

11. Tidak ada masalah pada pondasi rumah

12. Bangunan pondasi dan seluruh struktur bawah rumah

sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan

II. Menjamin Kesehatan

13. Memiliki jendela di setiap ruangan tertutup

14. Memiliki struktur bangunan yang memungkinkan

cahaya masuk ke dalam rumah

15. Memiliki ventilasi/sirkulasi udara di setiap ruangan

tertutup

16. Letak rumah jauh dari polusi kendaraan

17. Letak rumah dekat dengan kandang hewan ternak

18. Tersedia air bersih untuk kehidupan sehari-hari

19. Tersedia jamban pribadi di dalam rumah

20. Tersedia tempat pembuangan sampah yang terkelola

21. Rumah yang saya huni sudah menjamin kesehatan

III. Memenuhi Kecukupan Luas Minimum

22. Luas minimum rumah lebih dari 7,2 perorang

Page 122: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

3. KUALITAS HIDUP

No. Pernyataan tentang kualitas hidup Interval Jawaban

SS S TS STS

I Keseluruhan Hidup

1. Saya dapat menikmati kehidupan setiap hari

2. Saya dapat bersyukur di setiap waktu

3. Saya mengharapkan dapat banyak hal yang diinginkan

di masa depan tercapai

4. Kehidupan saat ini membuat saya putus asa

II. Kesehatan

5. Saya memiliki fisik yang kuat dan sehat

6. Penyakit mempengaruhi kesejahteraan saya

7. Kesehatan saya membatasi untuk merawat diri

8. Kesehatan saya membatasi untuk merawat keluarga dan

rumah

9. Saya cukup sehat untuk beraktivitas di setiap hari

III. Hubungan Sosial

10. Keluarga, teman-teman dan tetangga saya akan

menolong jika saya memerlukan bantuan

11. Saya menginginkan pertemanan dengan lebih banyak

orang

12. Seseorang memberikan saya kasih sayang dan

dukungan

13. Saya suka berbagi dengan sesama untuk menikmati

hidup

14. Anak-anak saya adalah aset yang paling penting

IV. Kemerdekaan

15 Saya dapat menikmati kebebasan memilih

16. Saya dapat menghibur diri sendiri

17. Saya dapat mengendalikan hal-hal yang diinginkan

dalam kehidupan ini

V. Rumah dan Tetangga Sekitar

18. Saya merasa aman di tempat saya tinggal sekarang ini

19. Di lingkungan tempat tinggal saya terdapat toko-toko

atau fasilitas yang menyediakan macam-macam

kebutuhan yang diperlukan

20. Saya menikmati suasana rumah sekarang ini

Page 123: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

21. Tetangga-tetangga saya ramah dan baik

VI. Psikologis (Kesejahteraan Emosional)

22. Saya menerima hidup apa adanya

23. Saya merasa beruntung dibandingkan orang lain

24. Saya dapat berfikir positif

25. Jika kesehatan membatasi saya untuk melakukan

kegiatan di waktu luang, saya akan menggantikannya

dengan hal lain yang bisa saya lakukan.

26. Saya merasa puas dengan kehidupan saat ini

VII. Keadaan Keuangan

27. Saya memiliki cukup uang untuk membiayai kebutuhan

rumah tangga sehari-hari

28. Saya memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan-

perbaikan rumah yang dibutuhkan

29. Saya dapat berusaha membeli apa yang diinginkan

VIII. Agama/Kebudayaan

30. Agama, kepercayaan, atau falsafah penting untuk

meningkatkan kualitas hidup saya

31. Kegiatan keagamaan dan kebudayaan, penting untuk

meningkatkan kualitas hidup saya

32. Saya rutin mengikuti kegiatan keagamaan

33. Saya rutin mengikuti kegiatan kebudayaan

Page 124: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Uji Validitas 10 Responden "Rumah Layak Huni"

Nomor Butir Pernyataan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

1 3 4 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 4 4 1 3 3 2 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4

3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3

5 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4

6 4 4 4 1 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4

7 4 4 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3

8 3 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

9 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3

10 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3

0,645 0,763 0,509 0,615 0,546 0,546 0,892 0,56 0,524 0,856 0,546 0,635 0,546 0,56 0,622 0,509 0,551 0,765

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No.

Responden

Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Total

3 2 3 3 2 62

4 2 4 3 2 71

3 1 3 3 1 60

3 2 3 3 1 60

4 3 4 4 1 79

3 3 4 4 2 74

3 2 4 4 2 74

4 2 3 4 1 73

3 1 3 4 2 66

3 2 4 3 2 60

0,622 0,63 0,546 0,782 -0,0121

Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Page 125: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Uji Validitas 10 Responden "Kualitas Hidup"

Nomor Butir Pernyataan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2

2 3 2 3 1 2 2 1 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2

3 3 2 4 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

4 3 3 3 1 2 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3

5 3 2 3 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 3 2 3 1 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

7 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

8 3 4 4 2 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2

9 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

10 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1

0,8558 0,8033 0,7263 0,7384 0,6921 0,886 0,6165 0,5455 0,5852 0,7455 0,6863 0,7455 0,8612 0,649 0,8612 0,7912 0,7455 -0,4277

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

No.

Responden

Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Total

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 77

3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 92

3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 93

3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 93

2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 85

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 101

4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 3 2 99

3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 2 109

3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 105

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 128

0,7269 0,71598 0,7179 0,783 0,793 0,7955 0,877 0,7832 0,895 0,5747 0,6376 0,5306 -0,668 0,645 0,5741 0,6025 0,638

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid Valid Valid Valid Valid

Page 126: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Uji Reability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Hasil koefisien realibitas yang tertera pada tabel dapat dikatakan bahwa

instrumen yang digunakan handal, karena Cronbach’s Alpha > 0,07 dapat

diterima, dan Cronbach’s Alpha > 0,08 adalah baik. Artinya data instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur

objek yang sudah ditetapkan karena instrumen tersebut dapat diterima dan

tergolong baik.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

,933 ,932 55

Page 127: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Tabel Skor Jawaban Responden Penelitian "Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Melalui Pola Bedah Kampung di Kota Payakumbuh Sumatera Barat Tahun 2013"

Variabel Rumah Layak Huni

No Resp. Jenis

Kelamin

Nomor Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Total %

1 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78 0,0154639

2 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 79 0,0156622

3 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78 0,0154639

4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 79 0,0156622

5 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78 0,0154639

6 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78 0,0154639

7 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79 0,0156622

8 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 77 0,0152657

9 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79 0,0156622

10 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 74 0,0146709

11 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 77 0,0152657

12 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79 0,0156622

13 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 2 73 0,0144726

14 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79 0,0156622

15 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 76 0,0150674

16 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 78 0,0154639

17 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 2 73 0,0144726

18 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 78 0,0154639

19 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 2 4 72 0,0142744

20 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 75 0,0148692

21 1 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 2 67 0,0132831

22 1 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 70 0,0138779

23 1 4 4 4 2 3 3 1 1 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 69 0,0136796

24 2 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 2 4 69 0,0136796

25 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 4 73 0,0144726

26 2 3 4 4 2 4 4 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 3 4 67 0,0132831

27 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 77 0,0152657

28 1 4 4 4 2 4 3 1 1 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 3 4 68 0,0134814

29 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 76 0,0150674

30 1 3 3 4 2 4 3 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 4 63 0,0124901

31 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 74 0,0146709

32 1 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 62 0,0122918

33 2 3 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 72 0,0142744

34 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 72 0,0142744

35 1 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 67 0,0132831

36 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 76 0,0150674

37 2 4 4 3 2 3 3 1 1 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 3 4 67 0,0132831

38 1 4 4 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 2 62 0,0122918

39 1 3 3 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 2 3 4 63 0,0124901

40 1 3 4 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 2 4 65 0,0128866

41 1 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 2 4 64 0,0126883

Page 128: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

42 1 4 4 3 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 77 0,0152657

43 1 3 3 3 1 3 3 1 1 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 56 0,0111023

44 2 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 77 0,0152657

45 2 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 56 0,0111023

46 1 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 54 0,0107058

47 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 80 0,0158604

48 1 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 61 0,0120936

49 2 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 78 0,0154639

50 1 3 3 3 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 61 0,0120936

51 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 77 0,0152657

52 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 77 0,0152657

53 1 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 60 0,0118953

54 1 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 64 0,0126883

55 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 77 0,0152657

56 2 3 4 3 1 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 65 0,0128866

57 2 4 4 3 1 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 66 0,0130849

58 2 3 4 3 1 4 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 63 0,0124901

59 1 3 3 4 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 64 0,0126883

60 1 3 4 3 1 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 67 0,0132831

61 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 76 0,0150674

62 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 73 0,0144726

63 2 3 4 3 1 3 3 1 1 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 60 0,0118953

64 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 77 0,0152657

65 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 76 0,0150674

66 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 75 0,0148692

67 1 3 4 3 1 3 3 1 1 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 2 3 2 2 61 0,0120936

68 2 4 3 3 1 3 3 1 1 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 58 0,0114988

69 1 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 75 0,0148692

70 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 76 0,0150674

71 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 75 0,0148692

Jumlah 5044 100%

Page 129: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Tabel Skor Jawaban Responden Penelitian "Evaluasi Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Melalui Pola Bedah Kampung di Kota Payakumbuh Sumatera Barat

Tahun 2013"

Variabel Kualitas Hidup

No Resp Jenis

Kelamin

Nomor Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 total %

1 1 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 111 0,01397

2 1 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 107 0,01347

3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 111 0,01397

4 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 109 0,01372

5 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 120 0,01511

6 1 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 116 0,0146

7 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 2 109 0,01372

8 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 111 0,01397

9 2 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 117 0,01473

10 1 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 109 0,01372

11 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 100 0,01259

12 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 105 0,01322

13 1 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 117 0,01473

14 1 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 119 0,01498

15 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 3 104 0,01309

16 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 97 0,01221

17 1 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 3 3 108 0,0136

18 2 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 119 0,01498

19 1 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 122 0,01536

20 1 4 3 4 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 2 107 0,01347

21 1 3 3 3 1 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 103 0,01297

22 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 120 0,01511

23 1 4 4 3 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 113 0,01423

24 2 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 112 0,0141

25 1 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 119 0,01498

26 2 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 121 0,01523

27 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 116 0,0146

28 1 3 3 4 1 4 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 103 0,01297

29 1 4 4 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 115 0,01448

30 1 4 4 3 1 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 116 0,0146

31 1 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 118 0,01486

32 1 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 123 0,01549

33 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 115 0,01448

34 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 122 0,01536

35 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 101 0,01272

36 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 121 0,01523

37 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 118 0,01486

38 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 121 0,01523

Page 130: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

39 1 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 117 0,01473

40 1 3 4 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 4 4 3 3 93 0,01171

41 1 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 119 0,01498

42 1 4 4 3 1 3 1 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 97 0,01221

43 1 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 120 0,01511

44 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 118 0,01486

45 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 93 0,01171

46 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 126 0,01586

47 1 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 97 0,01221

48 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 126 0,01586

49 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 90 0,01133

50 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 124 0,01561

51 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 122 0,01536

52 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 121 0,01523

53 1 4 4 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4 107 0,01347

54 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 123 0,01549

55 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 123 0,01549

56 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 89 0,0112

57 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 123 0,01549

58 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 91 0,01146

59 1 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 119 0,01498

60 1 3 4 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 1 1 3 3 3 3 90 0,01133

61 1 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 117 0,01473

62 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 122 0,01536

63 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 123 0,01549

64 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 94 0,01183

65 1 3 3 3 2 1 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 95 0,01196

66 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 127 0,01599

67 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 122 0,01536

68 2 3 3 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 86 0,01083

69 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 120 0,01511

70 2 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 92 0,01158

71 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 122 0,01536

Jumlah 7943 100%

Page 131: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Validitas 71 Responden "Rumah Layak Huni"

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Total

1 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78

2 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 79

3 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78

4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 79

5 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78

6 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 78

7 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79

8 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 77

9 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79

10 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 74

11 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 77

12 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79

13 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 2 73

14 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 79

15 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 76

16 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 78

17 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 2 73

18 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 78

19 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 2 4 72

20 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 75

21 1 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 2 67

22 1 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 70

23 1 4 4 4 2 3 3 1 1 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 69

24 2 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 2 4 69

25 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 4 73

26 2 3 4 4 2 4 4 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 3 4 67

27 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 77

28 1 4 4 4 2 4 3 1 1 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 3 4 68

29 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 76

30 1 3 3 4 2 4 3 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 4 63

31 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 74

32 1 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 62

33 2 3 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 72

34 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 72

35 1 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 67

36 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 76

37 2 4 4 3 2 3 3 1 1 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 3 4 67

38 1 4 4 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 2 62

39 1 3 3 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 2 3 4 63

40 1 3 4 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 2 4 65

41 1 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 1 3 2 3 2 4 64

42 1 4 4 3 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 77

43 1 3 3 3 1 3 3 1 1 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 56

44 2 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 77

45 2 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 56

46 1 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 54

47 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 80

48 1 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 61

49 2 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 78

50 1 3 3 3 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 61

51 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 77

52 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 77

53 1 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 60

54 1 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 64

55 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 77

56 2 3 4 3 1 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 65

57 2 4 4 3 1 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 66

58 2 3 4 3 1 4 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 63

59 1 3 3 4 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 64

60 1 3 4 3 1 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 67

61 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 76

62 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 73

63 2 3 4 3 1 3 3 1 1 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 60

64 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 77

65 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 76

66 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 75

67 1 3 4 3 1 3 3 1 1 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 2 3 2 2 61

68 2 4 3 3 1 3 3 1 1 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 58

69 1 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 75

70 2 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 76

71 1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 75

0,705 0,696 0,647 0,664 0,688 0,79 0,57 0,57 0,5745 0,6038 0,581 0,6522 0,582 0,697 0,697 0,6175 0,7044 0,7325 0,518 0,525 0,5801 0,551

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Nomor ButirNo

Responden

Jenis

Kelamin

Page 132: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Validitas 71 Responden 'Kualitas Hidup"

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 total

1 1 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 111

2 1 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 107

3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 111

4 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 109

5 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 120

6 1 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 116

7 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 2 109

8 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 111

9 2 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 117

10 1 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 109

11 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 100

12 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 105

13 1 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 117

14 1 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 119

15 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 3 104

16 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 97

17 1 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 3 3 108

18 2 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 119

19 1 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 122

20 1 4 3 4 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 2 107

21 1 3 3 3 1 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 103

22 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 120

23 1 4 4 3 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 113

24 2 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 112

25 1 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 119

26 2 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 121

27 1 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 116

28 1 3 3 4 1 4 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 103

29 1 4 4 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 115

30 1 4 4 3 1 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 116

31 1 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 118

32 1 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 123

33 2 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 115

34 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 122

35 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 101

36 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 121

37 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 118

38 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 121

39 1 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 117

40 1 3 4 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 4 4 3 3 93

41 1 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 119

42 1 4 4 3 1 3 1 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 97

43 1 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 120

44 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 118

45 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 93

46 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 126

47 1 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 97

48 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 126

49 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 90

50 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 124

51 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 122

52 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 121

53 1 4 4 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4 107

54 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 123

55 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 123

56 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 89

57 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 123

58 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 91

59 1 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 119

60 1 3 4 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 1 1 3 3 3 3 90

61 1 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 117

62 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 122

63 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 123

64 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 94

65 1 3 3 3 2 1 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 95

66 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 127

67 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 122

68 2 3 3 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 86

69 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 120

70 2 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 92

71 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 122

0,76285 0,6608 0,634779 0,6608358 0,52674226 0,5044 0,51719 0,52105 0,76285 0,7819 0,69913 0,61252 0,66727 0,74306 0,76285 0,5897 0,7628502 0,7430599 0,588786 0,678053 0,7819 0,5932 0,66084 0,6348 0,66084 0,558578 0,5975 0,661273 0,7074 0,54064 0,56541 0,668 0,53753

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No

Responden

Jenis

Kelamin

Nomor Butir

Page 133: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

RANCANGAN INSTRUMEN EVALUASI DAMPAK PROGRAM REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

(RS-RTLH)

DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2013

Masalah yang

diteliti

Tujuan Variabel Dimensi Indikator

Dampak Program

Rehabilitasi

Sosial Rumah

Tidak Layak Huni

(RS-RTLH)

Evaluasi Dampak

Program RS-

RTLH

1. Rumah Layak

Huni

1.1 Memenuhi

Persyaratan

Keselamatan

Bangunan

1. Struktur atas, meliputi atap

2. Struktur tengah, meliputi

dinding

3. Struktur bawah, meliputi

pondasi

1.2 Menjamin

Kesehatan

1. Pencahayaan

2. Penghawaan

3. Sanitasi

1.3 Memenuhi

Kecukupan Luas

Minimum

1. Luas minimum 7,2 /orang

sampai dengan 12 /orang.

Dampak Program

Rehabilitasi

Sosial Rumah

Tidak Layak Huni

(RS-RTLH)

Evaluasi Dampak

Program RS-

RTLH

2. Kualitas Hidup

2.1 Keseluruhan Hidup 1. Menikmati Kelangsungan Hidup

2.2 Kesehatan 1. Pengaruh Keadaan Fisik

2.3 Hubungan Sosial 1. Hubungan Interpersonal

2. Dukungan Sosial

3. Perasaan dihormati dan diterima

2.4 Kemerdekaan 1. Memiliki kontrol atas hidup

2. Dapat Mandiri

Page 134: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Masalah yang

diteliti

Tujuan Variabel Dimensi Indikator

2.5 Tempat Tinggal 1. Merasa Aman

2. Memiliki Akses dan Fasilitas yang

Baik

3. Terbebas dari Pencemaran

Lingkungan

2.6 Psikologis (Kesejahteraan

Emosional)

1. Kepuasan Hidup

2. Pencapaian Tujuan Hidup

3. Kepercayaan Diri

4. Persepsi akan Penampilan

2.7 Keadaan Keuangan 1. Dapat Memenuhi Kebutuhan

2. Dapat Memenuhi Keinginan

2.8 Agama dan Kebudayaan 1. Melakukan Ibadah

2. Mengikuti Kegiatan Keagamaan

3. Mengikuti Perayaan Kebudayaan

Page 135: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

PEDOMAN OBSERVASI

Mengamati segala sesuatu yang peneliti lihat dalam proses pengumpulan

data penelitian :

1. Mengenal lingkungan Kelurahan Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara.

2. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Talawi.

3. Mengenal Lingkungan Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kecamatan

Lamposi Tigo Nagari.

4. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Koto Panjang

Dalam.

5. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Koto Panjang

Padang.

6. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Sungai

Durian.

7. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Padang

Sikabu dan Kelurahan Parambahan.

8. Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di Kelurahan Parik Muko

Aia.

9. Mengumpulkan data dan informasi kepada pihak pelaksana program RS-

RTLH di Dinas Sosial Kota Payakumbuh.

Page 136: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi :Mengenal lingkungan Kelurahan Talawi

Kecamatan Payakumbuh Utara

Hari/tanggal observasi :Senin, 03 Juli 2017

Tempat observasi :Kelurahan Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara

Orang yang terlibat :Kepala Kelurahan Talawi, Staff Kelurahan, dan

Babinsa Kelurahan.

Waktu Deskripsi Makna

09.00-

11.45

Peneliti datang ke Kelurahan Talawi

Kecamatan Payakumbuh Timur

untuk menyerahkan surat izin

penelitian, dan diterima oleh Bapak

Mazni selaku Kepala Kelurahan

Talawi. Pak Mazni selaku Kepala

Kelurahan Talawi yang baru diangkat

3 tahun terakhir, mengaku kurang

mengetahui tentang siapa saja yang

menerima program RS-RTLH tahun

2013, berkas-berkasnya pun belum

semuanya lengkap berada di kantor

kelurahan Talawi tersebut,

dikarenakan kantor tersebut baru saja

pindah di tempat yang baru. Lalu Pak

Rizal selaku Staff yang bekerja di

sana menawarkan peneliti untuk

langsung menemui ketua kelompok

penerima program RS-RTLH yang

bernama Pak Mirza.

Jarak dari kantor kelurahan dengan

rumah Pak Mirza sekitar 1 km

dengan menggunakan motor.

Sesampainya di rumah Pak Mirza,

peneliti memulai percakapan dan

meminta untuk mengisi lembar

kuisioner dengan Pak Mirza yang

ternyata selain menjadi ketua

kelompok pelaksanaan program juga

menjabat sebagai Ketua RT.

Pak Mirza memberitahu jika di

daerahnya terdapat 14 rumah yang

menjadi penerima program RS-

RTLH.

Tahap awal peneliti

melakukan kontak awal

dengan Kepala Kelurahan

Talawi, dan Ketua

Kelompok Penerima

Program RS-RTLH untuk

mendapatkan informasi

mengenai pelaksanaan

Program RS-RTLH.

Page 137: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Talawi

Hari/tanggal observasi : Selasa, 04 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Talawi, Kecamatan Payakumbuh Utara

Orang yang terlibat : Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Talawi

Waktu Deskripsi Makna

09.00 –

16.40

Peneliti datang ke 14 rumah

penerima program RS-RTLH yang

lain di Kelurahan Talawi dimana

jarak setiap rumah yang menerima

program RS-RTLH tidak berjauhan.

Peneliti masuk dan mengamati

kondisi rumah sambil memulai

percakapan perihal pernyataan yang

ada di kuisioner tentang RS-RTLH,

sambil mengisi kuisioner. Peneliti

juga melihat kondisi kamar mandi

dari sebagian rumah yang peneliti

datangi. Dari 15 rumah penerima

program RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Talawi, hanya 3 rumah

yang diperbaiki menjadi permanen,

artinya sebagian lagi hanya semi

permanen.

Pengumpulan data melalui

penyebaran kuisioner kepada

14 penerima program yang

ada di Kelurahan Talawi,

sambil mengamati kondisi

rumah dan kamar mandi.

Page 138: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi :Mengenal Lingkungan Kelurahan Koto Panjang

Dalam

Hari/tanggal observasi : Rabu, 05 Juli 2017

Tempat Observasi :Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kecamatan

Lamposi Tigo Nagari

Orang yang terlibat :Kesekretariatan Dinsosnaker Kota Payakumbuh,

Pendamping program, dan Penerima program RS-

RTLH Kelurahan Koto Panjang Dalam

Waktu Deskripsi Makna

09.00 –

15.50

Peneliti datang ke Dinsosnaker Kota

Payakumbuh, memberikan surat izin

pengantar penelitian dan untuk

mendapatkan informasi tentang

alamat penerima program RS-RTLH

yang ada di Kecamatan Lamposi

Tigo Nagari. Peneliti bertemu Ibu

Lin selaku bagian kesekretariatan,

dan memulai percakapan tentang

tujuan peneliti. Ibu Lin

meminjamkan buku laporan tentang

program RS-RTLH tahun 2013 yang

berisi alamat dan foto hasil

pelaksanaan program.

Setelah itu peneliti meninggalkan

kantor Dinsos tersebut dan menuju

ke alamat penerima program RS-

RTLH yang ada di Kelurahan

Lamposi Tigo Nagari.Peneliti

menemui Bapak Yulizar selaku

Pendamping program RS-RTLH di

Kelurahan Koto Panjang Dalam.

Peneliti memulai percakapan dengan

pedoman wawancara. Setelah itu

peneliti melanjutkan mendatangi

rumah penerima program yang

jaraknya sekitar 3 km dari rumah

Bapak Yulizar. Peneliti mendatangi

8 rumah penerima program RS-

RTLH yang jaraknya tidak

berjauhan. Peneliti mengamati

kondisi rumah sambil memulai

percakapan dan mengisi kuisioner.

Peneliti juga melihat kondisi kamar

mandi dari sebagian rumah yang

peneliti datangi.

Peneliti menyerahkan surat

izin penelitian kepada Dinas

Sosial Kota Payakumbuh,

selanjutnya pengumpulan

data dengan penyebaran

kuisioner kepada 8 penerima

program RS-RTLH dan

wawancara terhadap

penerima program RS-

RTLH yang ada di

Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari.

Page 139: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Koto Panjang Dalam

Hari/tanggal observasi : Kamis, 06 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kecamatan

Lamposi Tigo Nagari

Orang yang terlibat : Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Koto

Panjang Dalam

Waktu Deskripsi Makna

10.00 –

15.00

Peneliti datang ke 10 rumah

penerima program RS-RTLH yang

lain di Kelurahan Koto Panjang

Dalam untuk menyebar kuisioner

sambil meneliti kondisi rumah yang

menerima program RS-RTLH.

Peneliti mendatangi setiap rumah

responden selaku penerima program

RS-RTLH, rumah pertama yang

peneliti datangi yaitu rumah Ibu

Nurbaiti, peneliti masuk dan

memulai percakapan mengenai

pernyataan sesuai dengan kuisioner

yang peneliti buat, peneliti juga

mengamati kondisi rumah tersebut.

Selanjutnya rumah yang peneliti

datangi yaitu rumah Bapak

Haryono, Ibu Ruha, Bapak Depi

Rosman, Bapak Metriadi, Bapak

Yoga Nofrian, Bapak Jondri

Warman, Bapak Aswad, Bapak

Syamsuar, dan Bapak Adisam E.

Peneliti meneliti hampir sebagian

besar responden tidak memiliki

langit-langit atap di rumahnya, dan

rumah yang direhab tidak

sepenuhnya terbuat dari tembok

(batu).

Peneliti melanjutkan

pengumpulan data dengan

penyebaran kuisioner kepada

10 penerima program RS-

RTLH yang ada di

Kelurahan Koto Panjang

Dalam, Kecamatan Lamposi

Tigo Nagari.

Page 140: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Koto Panjang Padang

Hari/tanggal observasi : Sabtu, 08 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Koto Panjang Padang, Kecamatan

Lamposi Tigo Nagari

Orang yang terlibat :Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Koto

Panjang Padang.

Waktu Deskripsi Makna

10.00 –

16.00

Peneliti datang ke 13 rumah

penerima program RS-RTLH yang

ada di Kelurahan Koto Panjang

Padang Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari. Jarak dari Kelurahan Koto

Panjang Dalam sekitar kurang lebih

4 km. Peneliti mendatangi empat

rumah yang ada di RT 03/02, tiga

rumah di RT 01/01, dua rumah di RT

01/02, satu rumah di RT 02/02, dan

tiga rumah di RT 04/02.

Rumah pertama yang peneliti

datangi yaitu rumah Ibu Dasmi yang

berada di RT 03/02, peneliti datang

dan memulai percakapan mengenai

pernyataan sesuai dengan kuisioner

yang peneliti buat, peneliti juga

mengamati kondisi rumah tersebut.

Selanjutnya rumah Ibu Meyti, rumah

Bapak Dedi, rumah Ibu Ermawati,

rumah Ibu Latifa, rumah Bapak

Dalani, rumah Bapak Masri, rumah

Bapak Hendra, rumah Bapak Lan,

rumah Bapak Isman, rumah Bapak

Afriyal, rumah Ibu Ermi, dan rumah

Ibu Retna.

Peneliti melanjutkan

pengumpulan data dengan

penyebaran kuisioner

kepada 13 penerima

program RS-RTLH yang

ada di Kelurahan Koto

Panjang Padang, Kecamatan

Lamposi Tigo Nagari.

Page 141: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Sungai Durian

Hari/tanggal observasi : Senin, 10 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi

Tigo Nagari

Orang yang terlibat :Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Sungai

Durian

Waktu Deskripsi Makna

13.00 –

16.00

Peneliti datang ke 9 rumah penerima

program RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Sungai Durian

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Jarak dari Kelurahan Koto Panjang

Padang sekitar kurang lebih 4-5 km.

Peneliti mendatangi 9 rumah yang

ada di RT 01/02.

Rumah pertama yang peneliti

datangi yaitu rumah Bapak Efrizon,

peneliti datang dan memulai

percakapan mengenai pernyataan

sesuai dengan kuisioner yang

peneliti buat, peneliti juga

mengamati kondisi rumah dan

melihat kondisi MCK yang ada di

rumah tersebut. Selanjutnya rumah

yang peneliti datangi yaitu rumah

Bapak Yusrizal, rumah Bapak

Efendi, rumah Ibu Maria, rumah

Bapak Janwar, rumah Bapak

Ondrion, rumah Bapak Yon, rumah

Bapak Sentri, dan rumah Bapak

Irwan.

Peneliti melanjutkan

pengumpulan data dengan

penyebaran kuisioner

kepada 9 penerima program

RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Sungai Durian,

Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari.

Page 142: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Padang Sikabu dan Kelurahan

Parambahan

Hari/tanggal observasi : Selasa, 11 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Padang Sikabu dan Kelurahan

Parambahan, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari

Orang yang terlibat :Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Padang

Sikabu dan Kelurahan Parambahan

Waktu Deskripsi Makna

10.00 –

16.30

Peneliti datang ke 8 rumah penerima

program RS-RTLH di dua

Kelurahan, yaitu Kelurahan Padang

Sikabu dan Kelurahan Parambahan

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Di Kelurahan Padang Sikabu,

peneliti mendatangi empat rumah

yang berada di RT 01/01. Sedangkan

di Kelurahan Parambahan, empat

rumah di RT 01/02.

Rumah yang peneliti datangi yaitu

rumah Bapak Arius, rumah Bapak

Yasni, rumah Bapak Amdasni,

rumah Bapak Joni Erianto, rumah

Ibu Roza, rumah Bapak Jasril,

rumah Bapak Irwandi, dan rumah

Bapak Muhardi.

Peneliti mendatangi setiap rumah

dan memulai percakapan mengenai

pernyataan sesuai dengan kuisioner

yang peneliti buat, peneliti juga

mengamati kondisi rumah dan

melihat kondisi MCK yang ada di

rumah tersebut.

Peneliti melanjutkan

pengumpulan data dengan

penyebaran kuisioner

kepada 8 penerima program

RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Padang Sikabu,

dan Kelurahan Parambahan,

Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari.

Page 143: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi : Mengamati Kondisi Rumah Penerima Program di

Kelurahan Parik Muko Aia

Hari/tanggal observasi : Kamis, 13 Juli 2017

Tempat observasi : Kelurahan Parik Muko Aia, Kecamatan Lamposi

Tigo Nagari

Orang yang terlibat :Penerima Program RS-RTLH Kelurahan Parik

Muko Aia

Waktu Deskripsi Makna

12.00 –

15.45

Peneliti datang ke 8 rumah penerima

program RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Parik Muko Aia

Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Peneliti mendatangi enam rumah

yang ada di RT 02/01, dan dua

rumah di RT 03/01.

Rumah yang peneliti datangi yaitu

rumah Bapak Khairul, rumah Bapak

Paturni, rumah Ibu Latifah, rumah

Bapak Syafri, rumah Bapak Dolni,

rumah Bapak Ramadhanis, rumah

Bapak Gian, dan rumah Bapak

Meirizal.

peneliti mendatangi setiap rumah

dan memulai percakapan mengenai

pernyataan sesuai dengan kuisioner

yang peneliti buat, peneliti juga

mengamati kondisi rumah dan

melihat kondisi MCK yang ada di

rumah tersebut.

Peneliti melanjutkan

pengumpulan data dengan

penyebaran kuisioner

kepada 8 penerima program

RS-RTLH yang ada di

Kelurahan Parik Muko Aia,

Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari.

Page 144: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

HASIL OBSERVASI

Fokus Observasi :Mengumpulkan data dan informasi kepada pihak

pelaksana program RS-RTLH

Hari/tanggal observasi : Senin. 17 Juli 2017

Tempat observasi : Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Payakumbuh

Orang yang terlibat : Bapak Ance Alfiando sebagai Pihak Pelaksana

Program

Waktu Deskripsi Makna

09.00 –

09.45

Peneliti datang menemui Bapak

Ance yang mana pada saat

pelaksanaan program RS-RTLH

tahun 2013 menjadi salah satu

pelaksana dari pihak dinsos. Peneliti

masuk ke ruangannya dan

mengenalkan diri serta memaparkan

tujuan peneliti datang. Setelah

peneliti memperkenalkan diri, baru

lah Bapak Ance menjelaskan

bagaimana pelaksanaan program

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni tahun 2013 di kota

Payakumbuh. Peneliti juga diberi

lihat satu buku tebal yang isinya

laporan-laporan pertanggungjawaban

sebelum dan sesudah program RS-

RTLH itu terlaksana. Setelah kurang

lebih 35 menit wawancara, peneliti

berpamitan kepada Bapak Ance dan

mengucapkan terimakasih atas waktu

dan informasi yang telah diberikan.

Peneliti mendapatkan

informasi berupa

wawancara dan data-data

sekunder dari pihak

pelaksana program RS-

RTLH.

Page 145: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara untuk pelaksana program kepada pihak Dinas

Sosial Kota Payakumbuh :

1. Apa tujuan dilaksanakannya program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program RS-

RTLH saat itu?

3. Apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan pemerintah?

4. Bagaimana respon masyarakat yang mendapat bantuan program RS-RTLH

ini?

Pedoman wawancara untuk pendamping pelaksanaan program RS-

RTLH :

1. Apa peran bapak dalam pelaksanaan program RS-RTLH yang diadakan

oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2013?

2. Apa saja kendala yang bapak ketahui pada saat pelaksanaan program RS-

RTLH?

3. Apakah ada bantuan dari unsur masyarakat lainnya dalam hal mendukung

pelaksanaan program RS-RTLH?

Pedoman wawancara untuk penerima program RS-RTLH :

1. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya program bedah rumah atau

RS-RTLH tahun 2013?

2. Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mendapat bantuan program RS-

RTLH?

3. Apakah bapak/ibu puas dengan hasil program tersebut sampai saat ini?

4. Apa yang bapak/ibu harapkan saat ini setelah terlaksananya program

bedah rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Page 146: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Wawancara Kepada Pihak Dinas Sosial Sebagai Pelaksana

Program RS-RTLH

Nama : Bapak Ance Alfiando, SST, MPSSp

Jabatan : Kasi Jamsos Dinsos Kota Payakumbuh

Tempat wawancara : Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Payakumbuh

Waktu wawancara : 17 Juli 2017

1. Apa tujuan dilaksanakannya program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Payakumbuh?

Jawab : Dari awal kata Rehabilitasi Sosial nya, sebenarnya itulah yang

menjadi ikon kita, yang akan kita bangun dari program ini adalah

terbangunnya rasa kesetiakawanan sosial, rasa solidaritas sosial. Seperti itulah

yang ingin kita tonjolkan, outputnya rumah itu diperbaiki adalah menjadi

pencapaian nomor dua.

Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program RS-

RTLH saat itu?

Jawab : Faktor pendukungnya adalah adanya pendamping. Yang

memfasilitasi antara anggota penerima manfaat dengan pihak dinas sosial

ketika ada persoalan soal kelompok. Pendamping juga bertugas menghimpun

sistem sumber yang ada di luar yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan program. Contohnya para donatur. Lumayan banyak juga

swadaya (donatur) yang datang, dapat kita lihat kondisi rumah yang ada

dengan nilai bantuan yang kita berikan 10.000.000 , tetapi taksiran bangunan

rumah tersebut dapat sampai 15.000.000,-.

Sedangkan kendala yang pertama yaitu faktor cuaca, menyulitkan untuk

mendapatkan material berupa pasir, berupa kayu. Kendala selanjutnya yaitu

masalah pembagian waktu, mereka ini kan mata pencahariannya tidak tetap,

berfikirnya rasional, “kalau saya kerjakan rumah ini, berarti saya harus

menghabiskan waktu seminggu untuk memperbaiki rumah, bagaimana anak-

anak kami nanti mau makan, anak-anak kami mau sekolah?” Karena mereka

Page 147: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

ini masyarakat miskin, dimana kerja hari ini dapat upah pun hari ini, dan

dipakai untuk besok. Akhirnya kami beri toleransi untuk tahap kedua perlebar

waktunya kira-kira kurang lebih dua minggu untuk menyelesaikan rumahnya.

Sehingga pola pelaksanaannya, para anggota penerima program dapat

braktivitas mencari nafkah pada pagi hari, setelah sore baru dilanjutkan

kembali menyelesaikan perbaikan rumahnya.

2. Apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan pemerintah?

Jawab : Alhamdulillah program ini berjalan dengan baik dan sesuai

dengan yang kita harapkan. Secara fisik, rumah tidak layak huni yang ada di

kota Payakumbuh berkurang. Rasa solidaritas dan kearifan itu terbangun

dengan kuat.

3. Bagaimana respon masyarakat yang mendapat bantuan program RS-

RTLH ini?

Jawab : Para anggota penerima pelaksanaan sangat berantusias dan dapat

konsisten dengan komitmen yang sudah disepakati dari mulai bimbingan

sosial sampai tahap akhir pelaksanaan program RS-RTLH.

Page 148: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Wawancara Kepada Pendamping Pelaksana Program RS-RTLH

Nama : Bapak Yulizar

Jabatan : Pendamping

Tempat wawancara : Kediaman Bapak Yulizar, Koto Panjang Dalam

Waktu wawancara : Rabu, 05 Juli 2017

1. Apa peran bapak dalam pelaksanaan program RS-RTLH yang

diadakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2013?

Jawab : Sebagai fasilitator penerima program dengan pihak pelaksana

program, apa yang menjadi keluhan penerima program kami sampaikan

kepada pihak pelaksana program RS-RTLH.

2. Apa saja kendala yang bapak ketahui pada saat pelaksanaan program

RS-RTLH?

Jawab : Rasanya tidak ada kendala untuk kelurahan Koto Panjang Dalam

dalam pelaksanaan bedah kampung tahun 2013 itu, semua rumah selesai.

3. Apakah ada bantuan dari unsur masyarakat lainnya dalam hal

mendukung pelaksanaan program RS-RTLH?

Jawab : Ada, dari pihak keluarga besar masing-masing penerima program.

Baik dalam bentuk tenaga maupun dana. Misalnya aduk semen, dan lain-lain.

Page 149: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Wawancara Kepada Penerima Program RS-RTLH

Nama : Ibu Ningsih Eka Putri

Jabatan : Ibu Rumah Tangga

Tempat wawancara : Rumah Ibu Ningsih Eka Putri, Kelurahan Talawi

Waktu wawancara : Selasa, 4 Juli 2017

1. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya program bedah

rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : sangat membantu sekali ya, mungkin kalau waktu itu kami tidak

terima bantuannya, sampai sekarang mungkin rumah kami tidak seperti ini.

2. Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mendapat bantuan program

RS-RTLH?

Jawab : ya pastinya senang..

3. Apakah bapak/ibu puas dengan hasil program tersebut sampai saat

ini?

Jawab : iya puas, setidaknya rumah kami saat ini menjadi lebih baik dari

pada sebelum adanya bantuan bedah rumah itu..

4. Apa yang bapak/ibu harapkan saat ini setelah terlaksananya program

bedah rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : semoga bangunan rumah kuat, dan tidak mudah rusak, karena

kami tidak punya cukup biaya untuk perbaiki rumah..

Page 150: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Wawancara Kepada Penerima Program RS-RTLH

Nama : Bapak Mirza

Jabatan : Ketua RT, dan Ketua Kelompok Program RS-

RTLH Kelurahan Talawi

Tempat wawancara : Rumah Bapak Mirza, Kelurahan Talawi

Waktu wawancara : Senin, 3 Juli 2017

1. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya program bedah

rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : tentunya sangat bermanfaat... dulu rumah saya tidak seluas ini

dan belum ditembok, alhamdulillah dengan adanya bantuan rehab rumah

tahun 2013 di rumah ini jadi ada dua kamar dan bangunan sudah ditembok.

2. Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mendapat bantuan program

RS-RTLH?

Jawab : tentunya sangat senang..

3. Apakah bapak/ibu puas dengan hasil program tersebut sampai saat

ini?

Jawab : sangat puas, semua rumah yang menjadi sasaran sudah

diperbaiki..

4. Apa yang bapak/ibu harapkan saat ini setelah terlaksananya program

bedah rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : agar tetap adanya swadaya atau bantuan dari pemerintah, karena

dana program RS-RTLH tidak mencukupi memperbaiki keseluruhan. Hampir

semua kami disini memiliki sarana kamar mandi darurat, dan langit-langit

atap yang kosong..

Page 151: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Hasil Wawancara Kepada Penerima Program RS-RTLH

Nama : Ibu Rita Anggraeni

Jabatan : Ibu Rumah Tangga

Tempat wawancara : Rumah Ibu Rita Anggraeni, Kelurahan Koto

Panjang Padang

Waktu wawancara : Sabtu, 8 Juli 2017

1. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya program bedah

rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : sangat membantu keinginan kami yang sudah lama ingin

memperbaiki dinding yang rusak..

2. Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mendapat bantuan program

RS-RTLH?

Jawab : yaa senang ya.. bersyukur bisa menjadi salah satu penerima

bantuan..

3. Apakah bapak/ibu puas dengan hasil program tersebut sampai saat

ini?

Jawab : sebetulnya kurang puas, karena dinding mudah retak.. waktu

pelaksanaan rehab rumah, batunya belum keras sudah dipaksakan digunakan..

4. Apa yang bapak/ibu harapkan saat ini setelah terlaksananya program

bedah rumah atau RS-RTLH tahun 2013?

Jawab : agar tetap adanya bantuan-bantuan terhadap masyarakat miskin di

pedesaan..

Page 152: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

STUDI DOKUMENTASI

(tampilan atap) (Kamar Mandi)

(rumah dinding semi permanen) (tampilan lantai dan dinding)

Studi dokumentasi peneliti saat melakukan observasi dan pengumpulan

data dengan kuisioner kepada penerima program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH). Observasi dan pengumpulan data peneliti

lakukan pada selasa dan rabu 04 - 05 Juli 2017 pukul 11.00 WIB.

(tampilan dinding) (rumah dinding semi permanen)

Page 153: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(tampilan atap) (tampilan dinding dan lantai)

(kamar mandi) (rumah dinding permanen)

(rumah dinding semi permanen) (rumah dinding semi permanen)

(tampilan atap) (tampilan dinding dan atap)

Page 154: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(tampilan dinding dan atap) (rumah dinding permanen)

Rumah dinding semi permanen adalah rumah yang dindingnya tidak

sepenuhnya terbuat dari tembok, sedangkan rumah dinding permanen adalah

rumah yang dindingnya sepenuhnya terbuat dari tembok.

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Wawancara peneliti dengan tiga penerima Program RS-RTLH dari

Kecamatan Payakumbuh Utara dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.

Page 155: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Wawancara peneliti dengan Bapak Yulizar selaku Pendamping Program

RS-RTLH di Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kecamatan Lamposi Tigo

Nagari.

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Wawancara peneliti dengan Bapak Ance selaku Pihak Pelaksana Program

RS-RTLH di Kota Payakumbuh tahun 2013.

Page 156: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

Berikut ini adalah dokumentasi proses sebelum, sedang, dan sesudah

dilakukannya Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)

di Kota Payakumbuh Tahun 2013.

Page 157: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(Sumber : Dinas Sosial Kota Payakumbuh)

(Sumber : Dinas Sosial Kota Payakumbuh)

Page 158: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(Sumber : Dinas Sosial Kota Payakumbuh)

Berita Program RS-RTLH yang di muat di salah satu media cetak

Sumatera Barat.

Page 159: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38221/1/DIVA DWI... · D.Pedoman Penulisan ... Kriteria Rumah Bedah Kampung

(Sumber : Dokumentasi Penerima Program)

Menteri Sosial tahun 2013 Salim Segaf Al Jufri mendatangi salah satu

rumah penerima program RS-RTLH.