sirkulasi janin

18
Peredaran darah janin Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru. SIRKULASI PEREDARAN DARAH JANIN Referensi : 1. Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Bab III, Hal. 117-119. Jakarta : EGC 2. Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SB 3. WHO. 2000. Asuhan Antepartum. Bab II, Hal. 2 – 8 . Jakarta

Upload: rheza-tuszakka

Post on 01-Oct-2015

240 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

sds

TRANSCRIPT

Peredaran darah janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta.

Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.

Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.

Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru.SIRKULASI PEREDARAN DARAH JANIN

Referensi :

1. Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Bab III, Hal. 117-119. Jakarta : EGC

2. Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SB

3. WHO. 2000. Asuhan Antepartum. Bab II, Hal. 2 8 . Jakarta

PENDAHULUAN

Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Sewaktu mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting dalam memberikan nutrisi ke embrio (pembentukan dan peredaran darah janin) adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia kehamilan 10 minggu.

Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun mulai terbentuk termasuk di dalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga pemberian nutrisi oleh yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.

Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Walaupun organ-organ janin belum berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Dengan penjelasan di atas untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang peredaran darah janin. Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang : faktor-faktor penentu dalam sistem peredaran darah janin, komponen/organ yang terlibat, mekanisme dan faktor-faktor penting yang mengubah peredaran darah janin.

PENJELASAN

Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.

Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Foramen Ovale

Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah teroksigenisasi.

2. Duktus Arteriosus Bothalli

Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.

3. Duktus Venosus Arantii

Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah.

4. Vena Umbilikal

Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.

Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin

Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut :

1. Plasenta

Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.

2. Umbilikalis

Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.

3. Hati

Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.

4. Jantung

Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra.

5. Paru-paru

Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.

Mekanisme Peredaran Darah Janin

Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :

Gambar 1. Mekanisme Peredaran Darah Janin (Sirkulasi Darah Fetus)

Keterangan gambar :

Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :

a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.

b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.

Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.

Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.

Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.

Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.

Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin

Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :

1. Berkembangnya paru-paru janin

Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.

Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.

2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin

Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri vesical superior.

Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.

3. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)

Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingSIRKULASI JANIN

Perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :

pengalihan aliran darah dari paru,

penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta

obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.

Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :

Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta

Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan tangisan pertama

Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama kehidupan

1. Fase intrauterin

Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin (gambar 2 dan 3 )

Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta melewati arteri umbilikalis. Cardiac out-put terus meningkat sampai aterm dengan nilai 200 ml/menit. Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan cardiac output tersebut 110 150 kali per menit.

Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm, pada kehamilan 35 minggu tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55 mmHg

Sel darah merah, kadar hemoglobin dan packed cell volume terus meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF

Pada kehamilan 15 minggu semua sel darah merah mengandung HbF. Ada kehamilan 36 minggu, terdapat 70% HbF dan 30% Hb A.

HbF memiliki kemampuan mengikat oksogen lebih besar dibanding HbA. HbF lebih resisten terhadap hemolisis namun lebih rentan terhadap trauma.

Gambar 2. Transfer O2 dan CO2 dalam Plasenta

Gambar 1. Sirkulasi Darah Janin

2. Fase transisi

Saat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin

Ligasi talipusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial

Kenaikan kadar CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin

Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah (-40 sampai 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat kearah nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg.

Tahanan vaskular dalam paru yang semula tinggi terus menurun sampai 75 80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun sampai 50% saat tekanan atrium kiri meningkat dua kali lipat.

Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung sampai 1 2 bulan kemudian.

3. Fase Ekstrauterin

Ductus arteriousus umumnya mengalami obliterasi pada awal periode post natal sebagai reflek adanya kenaikan oksigen dan prostaglandin.

Bila ductus tetap terbuka, akan terdengar bising crescendo yang berkurang saat diastolik (machinery murmur) yang terdengar diatas celah intercosta ke II kiri.

Obliterase foramen ovale biasanya berlangsung dalam 6 8 minggu. Foramen ovale tetap ada pada beberapa individu tanpa menimbulkan gejala. Obliterasi ductus venosus dari hepar ke vena cava menyisakan ligamentum venosum. Sisa penutupan vena umbilikalis menjadi ligamentum teres hepatis.

Hemodinamika orang dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal :

Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium

Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan, dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru

Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin

Pada janin masih terdapat fungsi foramen ovale,duktus arteriosus botali,duktus venosus arantii dan arteri umbilikalis

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melalui vena umbilikalis masuk ke dalam tubuh janin.Sebagian besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii,di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra melalui foramen ovaleyang terletak diantara dekstra dan atrium sinistra,dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompakan ke aorta.Hanya sebagian kecil darah dari atrium dekstra mengalir ke ventrikel dekstra bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.Karena terdapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang,sebagian besar darah dari ventrikel dekstra ini yang seyogianya mengalir melalui arteri pulmonaliske paru-paru akan mengalir melalui duktus arteriosus botali ke aorta,sebagian kecil akan menuju ke paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.Darah dari aorta akan mengalir keseluruh tubuh janin untuk memberi nutrisi oksigenasi pada sel-sel tubuh.Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis,seterusnya diteruskan ke peredaran darah dikotiledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis demikian seterusnya,sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus.Ketika janin dilahirkan,segera bayi menghisap udara dan menangis kuat,dengan demikian paru-parunya akan berkembang,tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru,dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi,demikian pula karena tekanan dalam atrium sinistra meningkat foramen ovale akan tertutup sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi .Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akan mengalami obiliterasi,dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistem pencernaan sendiri.

KONSEPSI ,PERTUMBUHAN EMBRIO DAN JANIN

KONSEPSI adalah bersatunya ovum dan sperma ,namun demikian untuk .terjadinya suatu konsepsi dua kejadian lain harus terjadi terlebih dahulu yaitu ovulasi dan inseminasi.

OVULASI adalah runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium,ovum yang dibebaskan biasanya masuk kedalam tuba uterus,undulasi tuba dan gerakan silia men ggerakan ovum sepanjang tuba.Bila ovum gagal bertemu sperma dalam waktu 48 jam maka ovum akan mati dan hancur

INSEMINASI adalah ekspulsi semen dari uretra pria kedalam vagina wanita.Beberapa juta sperma masuk kedalam vagina sebagai saluran reproduksi setiap kali ejakulasi semen.Dengan menggerakan ekornya dan dengan bantuan kontraksi muskuleryang mengelilinginya,sperma bergerak melalui uterus dan kedalam tuba falopi dengan kecepatan 1 kaki/jam.Sperma hidup selama beberapa hari .Bila ovulasi terjadi maka ovum akan dibuahi segera setelah meninggalkan ovarium

PEMBENTUKAN ZIGOT

Begitu sperma memasuki ovum ekornya dilepaskan dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki-laki .Nukleous ovum merupakan pronukleus wanita .Kedua nukleus yang masing-masing mempunyai 23 kromosom bersatu dan membentuk sel pertama yang kemudian akan membelah menjadi jutaan ,setiap sel ini mengandung 46 kromosom,seluruh sel ini membentuk sel baru .Sel baru yang pertama disebut ZIGOT

PEMBELAHAN SEL

Sekitar 24 jam setelah konsepsi zigot mengalami pembelahan dengan proses menarik yang disebut mitosis

Ovum membelah dan membelah lagi setiap 12 sampai 15 jam mengikuti gerakan perlahan menuju tuba fallopii,segera ovum berbentuk seperti kelereng atau morula,sekitar 6 hari kemudian ketika ovum mencapai rongga uterus terjadi perubahan terbesar di dalamnya. Sel-sel membentuk dirinya sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian dalam yang menonjol ke dalam rongga,cairan memenuhi ruang diantara lapisan dan kelompok ini sekarang disebut blastoderm atau blastula

IMPLANTASI ATAU NIDASI

Sebagaimana blastula bergulir ke dalam rongga uterus,ia kehilangan membran luarnya yang disebut zona pelusida,blastula kemudian bersiap untuk menjalani implantasi atau nidasi dalam endometrium,dengan berjalannya waktu nidasi terjadi

TAHAP EMBRIONIK (HARI KE 10 SAMPAI MINGGU KE 8)

Dengan berakhirnya minggu kedua masa gestasi,ovum terbenam seluruhnya dan tropoblas yang mengelilinginya mulai membentuk korion atau kantung bagian luar.Korion menjalarkan ratusan sel-sel yang menonjol yang disebut vili yang menembus desidua dan mewmberikan bentuk groundwork untuk plasenta,sel-sel sitotropoblastik pada korion menghasilkan hormon korionik gonadotropin,hormon ini diekresikan dalam urine wanita dan digunakan sebagai dasar pemeriksaan kehamilan

Embrio berkembang dari stalk body di dalam rongga amnion,membran amnion melapisi rongga yang secara normal mengandung cairan yang disebut cairan amnion,didalamnya embrio terapung dengan aman,korion ditutupi seluruhnya oleh lapisan luar vili,semua struktur ini terpendam dibawah desidua dan disebut vesikel korionik.Vili korionik akan menghilang,dan hanya meninggalkan vili pada tempat implantasi kemudian area ini akan menjadi plasenta

Dengan berakhirnya minggu ketujuh masa gestasi semua sistem tubuh esensial telah terbentuk

CIRI-CIRI TUA FETUS

Tua kehamilan 8 minggu,panjang fetus 2,5 cm dengan ciri-ciri hidung,kuping,jari-jari mulai dibentuk,kepala membungkuk ke dada,mata,hidung dan mulut dapat dikenal

Umur kehamilan 12 minggu,panjang fetus 9 cm,daun kuping lebih jelas,kelopak-kelopak mata masih melekat,leher mulai dibentuk,alat genitalia eksterna terbentuk,kuku terbentuk,kepala tegak tetapi besarnya tidak sebanding,kulit merah muda,lembut

Sistem pencernaan : empedu disekresi,penyatuan langit-langit selesai,usus halus terpisah dari medula spinalis dan mulai menempati tempat yang khusus

Sistem muskuloskeletal : beberapa tulang mulai dibentuk,lengkung servikal dan sakral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang,lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera

Sistem sirkulasi : pembentukan darah di sumsum tulang

Sistem pernafasan : paru-paru mendapatkan bentuk yang tetap,muncul pita suara

Sistem ginjal : ginjal dapat mensekresi urine,kandung kemih menggembung seperti kantung

Sistem syaraf : konmfigurasi struktural otak secara garis besar selesai,medula spinalis menunjukkan pembesaran di daerah servikal dan lumbal

Umur kehamilan 16 minggu,panjang fetus 16-18 cm,berat 100 gram,kepala masih dominan,wajah menyerupai manusia,mata, telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya,perbandingan lengan dengan kaki sesuai,muncul rambut kepala

Sistem pencernaan : mekonium di dalam usus,mulai menyekresi beberapa enzim,anus terbuka

Sistem muskuloskeletal : kebanyakan tulang dapat dibedakan diseluruh tubuh,muncul rongga sendi,pergerakan otot dapat dideteksi

Sistem sirkulasi : otot jantung telah berkembang dengan bai,pembentukan darah secara aktif terjadi di limpa

Sistem pernafasan : serabut elastis muncul pada paru-paru,muncul bronkilus terminalis dan respiratirius

Sistem ginjal : ginjal menempati tempat yang tetap,mulai mempunyai bentuk dan fungsi yang khas

Sistem syaraf : lobus-lobus terbentuk,serebelum mulsi menonjol

Sistem genital : testis dalam posisi turun ke dalam skrotum,vagina terbuka

Umur kehamilan 20 minggu,panjang fetus 25 cm, berat 300 gram,kulit lebih tebal,rambut halus atau lanugo mulai terbentuk,tungkai sangat bertambah panjang,mulai terlihat kelenjar sebasea

Sistem pencernaan : kolon asenden dapat dikenal

Sistem moskuloskeletal : sternum mengalami osifikasi,gerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu

Sistem pernafasan : lubang hidung terbuka,gerakan primitif mirip pernafasan dimulai

Sistem syaraf : secara kasar otak terbentuk

Umur kehamilan 24 minggu,panjang fetus 30-32cm,berat 600 gram,tubuh menjadi langsing tetapi dengan perbandingan sesuai,kulit menjadi merah dan berkeriput,terdapat vernix kaseosa,pembentukan kelenjar keringat.

Sistem sirkulasi : pembentukandarah meningkat dalam sumsum tulang

Sistem pernafasan : terdapat duktus dan sakus alveolaris

Sistem syaraf : kortex serebri dilapisi secara khas,proliferasi neuron pada kortex serebri berakhir

Sistem genital : testis pada cincin inguinalis dalam proses turun ke dalam skrotum

Pada masa trimester kedua disebut masa fetal

Umur kehamilan 28 minggu,panjang 27 cm,berat 1100 gram,badan langsing,keriput berkurang dan berwarna merah,terbentuk kuku

Sistem syaraf : tampak fisura serebralis,pembentukan lipatan otak dengan cepat,dapat menangis lemah atau belum sama sekali,refleks menghisap lemah

Organ-organ sensoris : kelopak mata terbuka,lapisan retina selesai dibentuk,dapat menerima cahaya,pupil dapat bereaksi terhadap cahaya

Umur kehamilan 30-31 minggu,panjang 31 cm,berat 2100 gram,lemak subkutan mulai terkumpul,tampak lebih bulat,kulit merah muda dan licin,mengambil posisi persalinan

Sistem genital : testis turun ke dalam skrotum

Organ-organ sensoris : terdapat rasa kecap,sadar akan suara di luar tubuh ibu

Umur kehamilan 36 minggu,panjang 35 cm,berat 2200-2900 gram,kulit merah muda,tubuh bulat,lanugo menghilang diseluruh tubuh

Sistem muskuloskeletal : gerakan pasti dan dapat bertahan,tonus cukup kuat,dapat membalik dan mengangkat kepala

Sistem syaraf : ujung medula spinalis L-3,siklus tidur bangun tetap

Umur kehamilan 40 minggu,panjang 40 cm,berat 3200 gram,kulit halus dan berwarna merah muda,vernix kaseosa sedikit,rambut sedang atau banyak,lanugo hanya pada bahudan tubuh bagian atas saja,tampak tulang rawan hidung dan kuping

Sistem muskuloskeletal : gerakan aktif dan bertahan,tonus baik,dapat mengangkat kepala

Sistem syaraf : siklus tidur bangun teratur diselingi periode bangun,menangis jika lapar dan merasa tidak nyaman,refleks menghisap kuat

Sistem genital : testis di dalam skrotum,labia mayora berkembang baik

Pada masa trimester ketiga disebut masa perinatal

SISTEM SIRKULASI JANIN

Sistem kardiovaskuler ialah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia.Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.Pada akhir minggu ketiga tabung jantung mulai berdenyut dan sistem kardiovaskuler primitif berhubungan dengan embrio,korion dan yolk sac,selam minggu keempat dan kelimajantung berkembang menjadi empat serambi,pada tahap akhir masa embrio perkembangan jantung lengkap

Paru-paru janin tidak berfungsi untuk pertukaran udara pernafasan,sehingga jalur sirkulasi khusus dibentuk untuk menggantikan fungsi paru-paru.

Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi mengalir dari plasenta dengan cepat melalui vena umbilikalis ke dalam abdomen janin,ketika vena umbilikalis mencapai hati,vena ini bercabang dua,satu vena mengalirkan darah yang mengandung oksigen melalui hati,kebanyakan darah melalui duktus venosus arantii menuju ke vena kava inferior.Di vena kava inferior darah bercampur dengan darah yang tidak mengandung oksigen yang berasal dari kaki dan abdomen janin,dalam perjalanannya menuju atrium kanan sebagian besar darah ini mengalir langsung melalui atrium kanan dan melalui foramen ovale,satu muara menuju ke atrium kiri.

Di atrium kiri darah bercampur dengan sejumlah kecil darah yang tidak mengandung oksigen dari paru janin melalui vena pulmoner,darah mengalir ke dalam ventrikel kiri dan dipompa masuk ke dalam aorta.Di aorta,arteri yang menyuplai jantung,kepala,leher dan lengan menerima sebagian besar darah yang kaya oksigen.Pola yang mengalirkan oksigen dan nutrien berkadar tertinggi ke kepala,leher dan lengan ini membantu perkembangan sefalokaudal embrio-janin

Darh terdeoksigenasi yang kembali dari kepala dan lengan masuk ke atrium kanan menuju vena kava superior.Darah ini langsung dialirkan ke bawah menuju ventrikel kanan.Sejumlah kecil darah bersirkulasi melalui jaringan paru yang memiliki tahanan,tetapi sebagian besar mengalir melalui jalur yang dengan tahanan yang lebih kecil menuju duktus arteriosus kemudian ke aorta dan terus menuju arteri keluar yang memperdarahi kepala dan lengan dengan darah yang mengandung oksigen.Darah yang miskin oksigen mengalir melalui aorta abdominalis dan masuk ke dalam arteri iliaka interna,tempat arteri umbilikalis secara langsung mengembalikan sebagian besar darah ke plasenta melalui tali pusat