rizqonyk step 7 lbm 1 modul penglihatan

65
LBM 1 MODUL PENGLIHATAN STEP 1 Visus 6/6 : pemeriksaaan tajam penglihatan, menununjukkan kemmpuan jarak baca penderita 6 atas, 6 bawah kemampuan pembaca pada orang normal. Ortoforia : kedudukan bola mata dimana kedudukan bola mata, kerja otot luar mata seimbang sehingga memngkinkan kerja mata maksimal.jarang terjadi dan tergeser 3-5 derajat bidang horizontal dan 2-3 derajat bidang vertikal. STEP 2 1. Bagaimana anatomi dan histologi mata? 2. Bagaimana fisiologi mata? 3. Bagaimna untuk menentukan mata normal dan pemeriksaanya(visus, buta warna, refleks pupil)? 4. Bagaimana menjaga penglihatannya tetap baik? 5. Bagaimana pemeriksaan visus? 6. Jelaskan interpretasi visus 6/6, tidak buta warna, ortoforia -, tidak ada perdangan(jenis)? 7. Bagaimana mekanisme melihat? 8. Apa saja macam macam gerakan bola mata? 9. Bagaimna mata bisa bergerak? 10. Mengapa mata tidak kering dan tidak ada debu di matanya? STEP 3 1. Bagaimana anatomi dan histologi mata? ANATOMI Tambahin Rongga orbital dan fungsinya Organnon visum - Occulusterdiri bulbus occuli( selubung berhubungan deg aquaous humoor, corpus vitium, lensa crystalina) dibagi 3 tunica fibrosa(kornea&sclera, vaskulosa(irirs, corpus siliaris), nervosa dan isi), n. Opticus

Upload: rizqon-yassir-kuswondo

Post on 17-Sep-2015

271 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran umum

TRANSCRIPT

LBM 1 MODUL PENGLIHATANSTEP 1Visus 6/6: pemeriksaaan tajam penglihatan, menununjukkan kemmpuan jarak baca penderita 6 atas, 6 bawah kemampuan pembaca pada orang normal.Ortoforia: kedudukan bola mata dimana kedudukan bola mata, kerja otot luar mata seimbang sehingga memngkinkan kerja mata maksimal.jarang terjadi dan tergeser 3-5 derajat bidang horizontal dan 2-3 derajat bidang vertikal. STEP 21. Bagaimana anatomi dan histologi mata?2. Bagaimana fisiologi mata?3. Bagaimna untuk menentukan mata normal dan pemeriksaanya(visus, buta warna, refleks pupil)?4. Bagaimana menjaga penglihatannya tetap baik?5. Bagaimana pemeriksaan visus?6. Jelaskan interpretasi visus 6/6, tidak buta warna, ortoforia -, tidak ada perdangan(jenis)?7. Bagaimana mekanisme melihat?8. Apa saja macam macam gerakan bola mata?9. Bagaimna mata bisa bergerak?10. Mengapa mata tidak kering dan tidak ada debu di matanya?STEP 31. Bagaimana anatomi dan histologi mata?ANATOMITambahin Rongga orbital dan fungsinyaOrgannon visum Occulusterdiri bulbus occuli( selubung berhubungan deg aquaous humoor, corpus vitium, lensa crystalina) dibagi 3 tunica fibrosa(kornea&sclera, vaskulosa(irirs, corpus siliaris), nervosa dan isi), n. OpticusBulbus oculiDepanpolus anterior titik tengah kornea dan posterior titik tengah retinaAxis optcalAxis visualMakula luteal daerah di daerah retina yang mngandung conus dan basilus. Conuspeka terhadap cahaya intensitas tinggi dan warnaConeajernih karena sususnan serabut epitel dan kolagennya teratur, avascular nutrisi a. Siliaris posterior. Fungsimenangkap dan meneruskan cahayaSclera putihsusunan epitel tidak teratur, 2 lapisansubstantia propria sclera dan lamina foscaIrirs memberi warna, m. Sphincter iridis kontraaksi kontriksi pupuil myasis, dilatotor kontaksi dilatasi pupil sehinnnga midrasis. Pupil membesar dan mengecil tergantung situasi.Retinapenyusun 2/3 bola mata. Macula lutea ada cekungan disebut fovea centralis(isi sel conus). Conuspeka cahaya tingggi, warna, pigmen merah, biru, hujau. Basiluskebalikan sel conus.(dibahas n.opticus persinaran, area broadman, mucul bayangan, persilangan) Organnon assesoriAda 4m. occculi4 musculus recti : M. Rectus medialis : 5 mmFU : adduksi M. Rectus inferior : 6FU : depresi FT:adduksi ektorsi Lateral : 7, N.VIFU : abduksi Superior : 8 cmFU : elevasi FT: adduksi ,intorsiN.IV

2 musculi bulbim.oblique superior : FU depresi FT abduksi intorsi et inferior : FU elevasi FT abduksi ektorsi

palbepbra4 lapisan epidermal, lapsan muscular, tarsal, conjunctivaFungsi melindungi bola mata dari luar, jalan masuk sinar dalam bola mata, kedipan bola mata, menyingkirkan debi debu luar yang masuk,conjuntiva mukosa tipis dan transparan menutupi bag belakang dari pealpebrapalpebralisbulbicornicisvascularisaasi a. Conjuntivalis posterior cabang a. Palpebralis dan a. Ciliaris anterior.Innnervasi n.Vglandula lacrimalis aponeurusis m. Palpebra pars superior et inferiorapparatus lacrimalis terletak dinding ssuperolateral orbital dibelaknag margo orbital.Vascularisaasi a. Lacrimals cab a.ophtalmica cab a.maxillarisVena lacrimalis mengalir ke v. Ophtalmica superior sampai sinus cavernosusInnervasi n.lacrimalis sifat sensorik, serabut simpatis dan ganglion cervicale superiorHistologiUtama Bola mata paling luar sclerakedepan->corneabening karena avascularnutrisi dari aquous humorLapisan Epitel squamos komploks untuk perlindungan, kaya sel saraf Membrana bowman atau limitan anteriormenjaga kestabilan dan riigiditas cornea Stroma Membrna descetemet atau limitan posterior Paling bawah epitel squamos simplekCoroidkaya pembuluh darrah, mengatut cahaya agar dari pupil sajaRetinacoroid memberi nutrisi untuk retina. Ada sel batang(senja) dan kerucut(warna) Lapisan ada 10AccessorisConjunctiva PalpebraCilia/bulamataApppartus lacrimal2. Bagaimana fisiologi mata?Luarcornea dilapisi oleh tear film. Bening, jernih dan avascular. Resptor taktil dan nyeri. Semakin tua usia mengeruh. Fungsifokuskan cahaya yang masuk ke retinaCorpus vitreum untuk mengatur dari bentuk bola mata. Didalamynya ada m.ciliaris untuk akomodasi lensa. Proc. Ciliaris memproduksi aquous humor untuk menutrisi mataPupil mempunyai fungsi sebagai refleks mata. Yang mengatur reflek pupil iris.Iris fungsi untuk mengatur jumlah cahaa yang masuk ke mataRetina sebagai reseptor cahaya. Sel kerucul dan batangcahaya masuk diteruskan ke otakmendapatkan bayanganCoroid menutrisi retina. Sclerapaling tebal dan kuat. Dilekati oleh n.opticus melalui lamina cribrosaDaya akomodasi matam.ciliaris kontraksi mengaruh ke medialzonula zinii dekat lensacembung 3. Bagaimana mekanisme melihat?Di mata ada fotoreseptordi retinasebelum di oroses dibiaskan dari corneaaquous humorlensa(akomodasi)corpus vitreumLapisan retina Saraf optic Sel ganglion Sel amacrine Sel bipolar Sel horizontal Sel kons dan batang berperan fotoreseptor. Sel batang Sel epitelRetina dibagi 2 fovea centralis(konuswarna) dan perifer(batang dan conusremang-remang)ganglion sel p(ke warna) dan sel m(kontras dan pergerakan cahaya di retina)saraf optikimpuls dijalarkan laginyilang di chiasma opticum setelah melewati tractus opticusdi proses melihat di nucleus Geniculatum lateral di lobus parietal dan temporalselain itu ke nucleus pretectalisrefleks leher, membrancoliculus cranialispupil(m.ciliarisnya kontraksi)Warna di retina ada sel kerucut dan batangBisa lihat warna putih krena ke tiga reseptor di kerucut jumlahnya sama banyak

4. Jelaskan interpretasi visus 6/6, tidak buta warna, ortoforia -, tidak ada perdangan(jenis)?Visus 6/6 = pemeriksaaan tajam penglihatan, menununjukkan kemmpuan jarak baca penderita 6 atas, 6 bawah kemampuan pembaca pada orang normal.Melihat gambar huruf nominator 6 m, denominator dilihat dari jarak yang ada dikartunya.rumus d/D(kemampuan sesungguhnya)Buta warnaada 3 trichomat dibagi 3 trichomat anomali(ada gangguan di satu pigmen umunya susah membedakan warna merah dan hijau), trichomat protonanomali(gangguan warnna merah),trichomat deutronomali (lebih banyak gangguan warna hijau. keadaan pasien mpunyai 3 pigmen kerucut yang mengatur fungsi penglihatan, dicromat(mempunyai 2 pigmen kerucut mengaalami gangguan dalam membedakan warna) ada 3(ptononatiapaling sering ditemukan di warna meah hijau),deutronatiakekuranagn pigmen hijau,tritanatiasulit membedakan warna merah ke kuning),monocromat(mempunyai satu pigmen kerucut) sering mengeluh fotopobia, tajam penglihatan kurang.5. Bagaimna mata bisa bergerak dan macam-macamnya?6. Mengapa mata tidak kering dan tidak ada debu di matanya?7. Bagaimana menjaga penglihatannya tetap baik?8. Bagaimana pemeriksaan visus?9. Bagaimna untuk menentukan mata normal dan pemeriksaanya(visus, buta warna, refleks pupil)?10. Media Refrakta, sistem lacrimalis, dan aquous humor

STEP 71. Bagaimana anatomi dan histologi mata?ANATOMITambahin Rongga orbital dan fungsinya (dibahas n.opticus persinaran, area broadman, mucul bayangan, persilangan)

1.CORNEA. Cornea berasal dari perkataan cornu yang berarti tanduk. Hal ini disebabkan karena cornea pada orang hidup terlihat jernih, tetapi bila orang tersebut telah meninggal, maka corneanya akan berubah menjadi keruh menyerupai lapisan tanduk. Selain jernih, cornea juga transparans dan avasculair. Kearah peripher cornea berhubungan langsung dengan sclera dengan cara limbus corneae masuk kedalam sulcus sclerae. Batas cornea dan sclera ini disebut limbus cornea. Oleh karena dalam waktu tiga jam postmortem cornea itu sudah keruh, maka pada orang yang bersedia menjadi donor cornea, bulbus oculinya harus diambil setelah orang tersebut meninggal dua jam. Kemudian bola mata yang telah diambil tersebut dimasukkan ke dalam cairan pengawet. Dalam waktu 24 jam corneanya sudah harus ditransplantasikan pada resipien. Pada orang dewasa diameter cornea 12 mm. Ketebalannya dibagian peripher 1mm sedangkan di bagian sentral 0,52 mm. akibatnya permukaan depan dan hampir sejajar. Radius kelengkungan cornea pada permukaan depan 7,8 mm sedangkan pada permukaan belakang 6,2 mm. Cahaya yang masuk ke dalam cornea akan mengalami pembiasan. Pembiasan tersebut terutama dilakukan pada permukaan anterior. Oleh karena itu cornea merupakan salah satu media refrakta. Media refrakta yang lain adalah : humor aquosus, lensa crystalina dan corpus vitreum. Lapisan cornea dari dalam ke luar ialah : 1. Epithel (lanjutan epitel conjunctiva bulbi) 2. membran bowman (lamina basalis anterior) 3. substansia propria (stroma) 4. membrana descemet (lamina basalis posterior) 5. endothel PERDARAHAN Telah dijelaskan diatas, bahwa cornea tidak mengandung pembuluh darah akan tetapi di limbus cornea terdapat arcus arteriosus yang berasal dari a. ciliaris anterior. Arteri inilah yang membawa nutrisi pada cornea dengan jalan difusi melalui pembuluh darah. Selain itu nutrisi juga didapat dari humor aquosus yang terdapat didalam camera oculi anterior dengan jalan difusi melalui lapisan endothel. Jadi epithel dan endothel cornea berfungsi sebagai membrana semipermiabel. PERSARAFAN Persarafan cornea berasal dari N.Ciliaris cabang N. Opthalmicus. Mengandung serabut-serabut sensible. Sewaktu berada didalam cornea, serabut ini tidak mengandung selubung myelin. Anyaman serabut syaraf banyak terdapat pada stroma, kemudian memberikan cabang-cabang halus yang menembus membrana Bowman dan berakhir diantara sel-sel epithel cornea yang berbentuk seperti merjan. Membrana Descemet dan endothel tidak mempunyai persarafan. Axon-axon dari serabut saraf ini melalui N.Ciliaris longus akan melewati ganglion ciliaris menuju ke ganglion semilunaris. 2. SCLERA Sclera berasal dari kata scleros yang berarti keras. Sclera ini merupakan dinding bulbus oculi yang paling keras, sehingga sangat penting untuk mempertahankan bentuk bulbus oculi. Permukaan luar sclera berwarna keputih-putihan dan tertutup oleh : - Conjungtiva bulbi, yang merupakan refleksi conjungtiva palpebralis. - Capsula Tenon - Jaringan episclera yang banyak mengandung pembuluh darah. Permukaan dalamnya berwarna kecoklatan. Dipisahkan dari choroidea yang berada di sebelah profundalnya oleh spatium suprachoroidea. Tebal sclera 1mm, dan ketebalan ini akan menipis yaitu 0,4 mm di tempat perlekatan distal otot-otot extrinsik bola mata. STRUKTUR LAPISAN SCLERA. Dari luar ke dalam, lapisan sclera dapat dibedakan menjadi : - Substantia propria sclerae. a. Lapisan yang di sebelah luar akan berjalan equatorial. b. Lapisan yang di sebelah dalam berjalan meridional tetapi saling beranyaman seperti anyaman keranjang yang longgar. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa poluis posterior merupakan bagian yang terlemah. Bila tekanan bola mata meninggi, maka polus posterior dapat menonjol ke belakang dengan akibat axis optica akan memanjang pula. Hal ini akan mempengaruhi ketajaman penglihatan. - Lamina fuschka Di sebelah posterior equator bola mata, sclera ditembus oleh 4 buah vv.vorticosa, selain itu 4 mm dari limbus cornea, sclera ditembus oleh vasa ciliaris anterior. Nervus opticus akan keluar dari bola mata dengan jalan menembus sclera 2,5 mm sebelah nasal polus posterior. Bagian sclera yang ditembus ini disebut lamina cribosa sehingga merupakan locus minorus resistentiae. Pada substantia propria dekat limbus corneae terdapat suatu saluran yang dibatasi endothel dan berjalan melingkari limbus disebut sinus venosus sclerae. Pada penampangnya nampak seperti celah yang berbentuk oval. Dinding luar celah ini dibentuk oleh sulcus sclerae. Ke belakang celah ini meluas sejauh tepi proyeksi jaringan sclera yang disebut scleral spur. Pada potongan nampak berbentuk segitiga. Dinding dalam sinusvenosus sclerae dibentuk oleh jaringan trabeculair yang ke depan menerus pada membrana Descemet. Diantara jaringan ini (disebut pula trabecular meshwork) terdapat ruangan yang dilalui oleh humor aquosus. Dengan perkataan lain, trabecular meshwork bertindak sebagai filter. Angulus iridocornealis dari camera oculi anterior terletak diantara trabecular meshwork dan scleral spur di pihak bagian depan, dengan iris di pihak bagian belakang. PERDARAHAN Sclera mendapat nutrisi dari pembuluh darah yang terdapat pada jaringan episclera, yaitu vasa episcleralis dan dari tunica choroidea. PERSARAFAN Persarafan pada sclera berasal dari N.Ciliaris 3. UVEA IRIS CORPUS CILIARIS- KOROID Uvea juga disebut sebagai: lapis uvea, traktus uvea, tunika vaskulosa merupakan lapis berpigmen dilapis kedua dari ketiga lapis pembungkus bola mata. Uvea terdiri atas 3 bagian iris, badan siliar (pars plana) dan koroid.Secara klinik dibagi atas uvea anterior (iris dan badan siliar) dan uvea posterior (koroid). Fungsi uvea Uvea mempunyai fungsi: Memberi nutrisi dan pengaturan gas, badan siliar langsung mer berikan makanan pada retina sebelah dalam, lensa dan kornea. Menyerap sinar, melindungi mata dari pantulan sinar dalam bola mats Badan siliar berperan dalam akomodasi yang diatur saraf autonor TUNICA CHOROIDEA Tunica choroidea disebut pula uvea posterior. Istilah ini berasal dari perkataan chorion yang berarti selaput pembungkus janin. Disebut demikian, karena lapisan ini sangat tipis dan kaya pembuluh darah. Sehingga pada umumnya selaput tipis yang banyak mengandung pembuluh darah disamakan dengan chorion. Lapisan ini berwarna coklat tua, meliputi lamina Fuschka sclera. Di bagian belakang lapisan ini lebih tebal daripada bagian depan. Permukaan depannya melekat pada epithel pigmen retinae.

Susunan tunica choroidea dari luar ke dalam ialah : 1. Lapisan suprachoroidea 2. Pembuluh darah besar. 3. Pembuluh darah sedang 4. Lamina choriocapillare 5. Membrana Bruch IRIS Iris merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan dan merupakan diaphragma yang membagi bola mata menjadi segmen anterior dan segmen posterior. Iris dibagian tengah membentuk celah yang disebut pupil. Selain itu iris juga membagi camera oculi menjadi dua bagian yaitu camera oculi anterior dan camera oculi posterior. SUSUNAN HISTOLOGI 1. Endothelium iridis : merupakan lanjutan epithel camera oculi anterior, yang berasal dari mesenchym. Pada tepi pupil, lapisan ini berhubungan dengan stratum pigmenti iridis. 2. Stroma Iridis : terdiri dari jaringan ikat, sel-sel yang berbentuk stellata, sel-sel yang mengandung pigmen jaringan ikat polos, pembuluh darah dan pembuluh saraf.

Ada dua macam otot polos, yaitu - M.Sphincter pupillae.

Otot ini istimewa, oleh karena berasal dari jaringan circulair dan terletak dekat tepi pupil. Apabila kontraksi, maka akan terjadi konstriksi pupil yang disebut myosis, sedang sebaliknya bila otot ini relaksasi akan terjadi dilatasi pupil yang disebut mydriasis. Otot ini mendapat persarafan parasympathis yang berasal dari N.Oculomotorius. - M.Dilatator pupillae

Otot ini juga berasal dari jaringan ectodermal berada radiair dari tepi iris. Margo pupillare menuju ke radix iridis. Kontraksi otot ini akan menyebabkan mydriasis. Otot ini mendapat parsarafan dari serabut-serabut sympathies setinggi daerah cervicalis. Dengan susunan histologis seperti tersebut diatas, maka secara mikroskopis iris nampak berlipat-lipat. Lipatan ini disebut crypte. PERDARAHAN Iris mendapat perdarahan dari a.ciliaris posterior longus dan a.ciliaris anterior yang membentuk circulus iridis major dan circulus iridis minor. Antara kedua circulus tadi terdapat anastomose berupa a.spiralis. pembuluh darah vena yang senama akan menuju ke v.vorticosa. PERSARAFAN - Plexus nervosus yang terdapat pada corpus ciliare. - Serabut parasympathis dari N.III - Serabut saraf sympathis.

4.STRATUM PIGMENTI Stratum pigmenti menutupi permukaan dalam uvea. Bagian yang menutupi iris disebut stratum pigmenti iridis. Bagian yang menutupi corpus ciliare disebut stratum pigmenti corporis iridis. Ke arah posterior, stratum pigmenti ini akan menutupi pars optica retinae dan disebut stratum pigmenti retinae. Lapisan ini disusun oleh selaput epitel berbentuk cuboid dan mengandung pigmen. Jadi warna iris tergantung dari banyaknya pigmen pada : - Stroma iridis - Stratum pigmenti iridis.

5.RETINA Retina merupakan membran saraf yang tipis, halus, tidak berwarna dan transparans. Berfungsi sebagai receptor sinar. Permukaan luarnya berhubungan dengan tunica choroidea, sedangkan permukaan dalamnya berhubungan dengan membrana hyaloidea, pembungkus corpus vitreum. Ke arah belakang salah satu lapisan retina akan menerus sebagai nervus opticus. Retina dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu : - Pars coeca retinae: bagian retina yang tidak dapat untuk melihat. Terdiri dari pars iridica retinae dan pars ciliare retinae.Lapisan ini tersusun dari sel cuboid yang mengandung sedikit sel pigmen. - Pars optica retinae : ialah bagian retina yang dapat untuk melihat. Bagian ini disebut retina sensu strictiori. - Ora serrata : ialah batas antara pars coeca dan pars optica retinae. Bagian ini tampak bergerigi, oleh karena terjadi perubahan dari pars coeca yang terdiri dari satu lapis sel cuboid menjadi pars optica yang terdiri dari beberapa lapis sel.

. PERDARAHAN Retina mendapat nutrisi dari a.centralis retinae dan cabang-cabangnya dari tunica choroidea yaitu choriocapilare. Arteri retina sentral masuk mata pada bagian tengah papil saraf optik Yang memperdarahi lapis dalam retina.lapis luar termasuk kerucut dan batang diberi makanan oleh lapis kapiler koroid. Pembuluh darah vena mepunyai lapis otot yang sedikit. PERSARAFAN Retina tidak mempunyai saraf yang merasakan sakit, dengan demikian penyakit di retina tidak menimbulkan keluhan sakit. 6. HUMOR AQUOSUS

Humor aquosus diproduksi oleh processus ciliaries di corpus ciliare. Selain menghasilkan humor aquosus, corpus ciliare juga mengontrol kemudahan pembuangannya serta berperan dalam proses akomodasi. Hasil produksi yang berupa cairan dan elektrolit ini diangkut melalui epithel ke dalam camera oculi posterior. Pengangkutan ini tergantung dari tekanan darah dalam corpus ciliare dan permeabilitas kapilernya. Apabila tekanan intra ocular meningkat, maka aliran darah didalam corpus ciliare berkurang. Selanjutnya humor aquosus akan mengalir dari camera oculo posterior ke camera oculi anterior melalui pupil. Hal ini dimungkinkan karena terdapat perbedaan tekanan diantara kedua ruangan tersebut. Apabila tekanan di camera oculi posterior tinggi, maka tekanan itu akan diteruskan ke semua arah termasuk lensa dan corpus vitreum dengan akibat lensa dan iris akan terdorong ke depan. Pembuangan humor aquosus dari camera oculi anterior keluar bola mata ialah melalui trabecular meshwork ke canalis Schlemm, kemudian melalui saluran kolektor akan menuju v.ciliaris anterior. Trabecular meshwork terdiri dari tali-temali dan lembaran yang berlubang yang akhirnya membentuk lapisan diantara camera oculi anterior dan canalis Schlemm. Lapisan yang paling dalam disebut uveal meshwork. Di bagian anterior, uveal meshwork melekat pada membrana Descemet pada garis Schwalbe, sedangkan dibagian posterior uvea meshwork melekat pada corpus ciliare dan radix iridis. Lapisan luarnya disebut corneoscleral meshwork. Lapisan ini terdiri dari 5-9 lembaran yang berlubang-lubang dan bagian depannya melekat pada stroma corneae sedikit di bawah membrana Descemet. Melalui lubang-lubang di lembaran tersebut humor aquosus mengalir ke canalis Schlemm. Canalis ini mempunyai katup satu arah sehingga tidak memungkinkan terjadinya refluks. Tekanan intra oculi (TIO) normal 15-18 mmHg. Tekanan normal, tertinggi pada waktu bangun tidur pagi hari dan terendah malam hari. Penimbunan humor aquosus akan mengakibatkan peningkatan TIO yang disebut Glaukoma. KELAINAN CONGENITAL. 1. Angulus iridocornealis yang sempit. 2. Adanya membran pada trabecular meshwork.

7. LENSA CRYSTALINA Pada manusia, lensa crystalina berbentuk biconvex, avasculair, tak berwarna dan transparan. Permukaan belakangnya lebih cembung daripada permukaan depan. Pada keadaan dewasa diameternya 9mm dan ketebalannya 4,5 mm. Lensa terletak di belakang iris, didepan corpus vitreum. Lensa ini digantungkan pada processus ciliare oleh zonula zinii atau ligamentum suspensorium lentis. Disebelah depan lensa terdapat humor aquosus. Sedangkan hubungan lensa dengan corpus vitreum berupa daerah circulair yang disebut ligamentum hyaloidea capsulare. Disini terdapat ruangan kecil yang disebut spatium dari Berger. SUSUNAN HISTOLOGIS Bagian tengah lensa keras, disebut nucleus lentis. Sedangkan bagian luar luna yang disebut cortex lentis. Cortex dan nucleus lentis disebut sebagai substansia lentis.Lensa diliputi oleh capsula lentis yang melekat pada zonula zinii.Dengan bertambahnya umur seseorang, maka nuclues semakin tebal dan cortex semakn tipis. Pada usia tua, bagian sentral lensa tertekan oleh pertumbuhan serabut-serabut lensa di sekelilingnya dan dikenal sebagai sclerosis lensa. FUNGSI LENSA Lensa berfungsi memfokuskan cahaya di retina, sehingga terjadi gambaran cahaya yang sempurna. Untuk maksud ini daya bias lensa harus berubah-ubah, sesuai dengan jarak obyek, apakah itu merupakan berkas sinar paralel ataukah sinar divergen. Ini yang dikenal sebagai daya akomodasi. Dengan adanya proses sclerosis pada orang tua, maka kekuatan akomodiasinya berkurang. Lensa nampak lebih pipih. Keadaan ini mengakibatkan orang tidak jelas membaca pada jarak baca yang semestinya. Inilah yang disebit presbiopia. Biasanya dimulai pada usia 40 tahun. PENDARAHAN Lensa tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi didapat dari humor aquosus, corpus ciliare dengan jalan lewat zonula zinii dan choroidea. KELAINAN KATARAK Katarak merupakan kelainan lensa mata yang keruh didalam bola mata. Kekeruhan lensa atau katarak akan mengakibatkan sinar terhalang masuk ke dalam mata sehinggga penglihatan menjadi menurun. Gumpalan protein lensa mengakibatkan menurunkan ketajaman bayangan mencapai retina.Gumpalan kecil tidak mengganggu penglihatan dan gumpalan ini bertambah besar sehingga perlahan-lahan penglihatan bertambah kurang.Katarak termasuk ke dalam golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah dan dapat disembuhkan. KELAINAN KONGENITAL 1. Coloboma lentis : yaitu keadaan dimana tidak terbentuk lensa. 2. Spherophakia : ialah keadaan lensa yang sangat cembung. 3. Cataract congenital : ialah kekeruhan lensa bawaan.

8. CORPUS VITREUM Corpus viterum berbentuk bola sesuai dengan lengkungan bulbus oculi. Permukaan anteriornya berbentuk seperti cawan sesuai dengan lengkungan posterior lensa, di sebut fossa lenticulair (fossa pateller). Volume corpus vitreum 4-5 ml yaitu 2/3 volume mata atau berat bola mata. Corpus vitreum mengandung 99 % air dan 1 % zat-zat solid. Struktur vitreum terdiri dari filamen protein yang halus, serat collagen dan residual protein dan mukopoli sakarida yang membentuk jaring-jaring yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Molekul-molekul asam hyaluronik mengisi tempat-tempat antara filamen tersebut yang berfungsi sebagai stabilisator dimana tanpa ini filamen itu akan kolaps. PH corpus vitreum 7,21. Pada keadaan asam akan ter jadi perubahan-perubahan struktur gelatin, sedangkan pada keadaan basa volume vitreum akan meningkat dengan absorbsi air. Intra ocular fluid ialah bagian yang cair dari corpusvitreum, komposisinya berhubungan dengan komposisi darah dan humor aquosus. Partikel zat-zat dapat masuk ke dalam corpus vitreum melalui aliran darah dan humor aquosus serta metabolisme jaringan sekitarnya. Demikian juga pengeluarannya. Fungsi dari corpus vitreum adalah mempertahankan bola mata serta ikut membantu metabolisme retina. PERDARAHAN Corpus vitreum tidak mengandung pembuluh darah. Arteria hyaloidea yang semula berada didalamnya akan menghilang pada akhir kehamilan Nutrisinya didapat dari corpus ciliare dan retina.

A. Palpebra

Secara anatomis dibagi 4 lapisan : a. Lapisan epidermal :b. Lapisan muskular : m. Levator palpebra m. Orbikularis okuli m. Mulleri m. Riolani c. Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum. Fungsi : Memberi bentuk palpebra Origo & insertio otot Memberi kekuatan pada palpebrad. Lapisan konjungtiva

Otot kelopak mataa) M.orbicularis oculii) Inervasi: n.Fasialis ii) Fungsi: menutup matab) M.levator palpebrai) Inervasi: N.occulomotoriusii) Fungsi: membuka matac) M.tarsalis mullerii) Inervasi syaraf simpatisii) Fungsi: pertahankan buka palpebraAdapun fungsi palpebra, yaitu : Melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi Memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan Pembasahan dan pelicinan seluruuh permukaan bola amta terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang terdapat pada permukaan bola mataIlmu Penyakir Mata. Perhimpunan dokter spesialis mata indonesia. Edisi 2. Sagung SetoB. Konjungtiva Terdiri dari 3 bagian : Konjungtiva tarsal : menutupi tarsus Konjungtiva bulbi : menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya Konjungtiva fornises atau forniks : peralihan dari konjungtiva tarsal dan bulbiIlmu Penyakit Mata. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, Sp. M. FKUISklera dan episklera Merupakan lanjutan kornea, membentuk dinding bola mata bagian belakang. Berupa jaringan ikat padat, disusun oleh kolagen. Tempat perlekatan dari khoroid Normal berwarna putih padat Peradangan disebut episkleritis dan skleritis(Buku Oftalmologi Umum, Vaughan)

2. Bagaimana fisiologi mata? palpebra : melindungi bola mata pemerataan hasil sekresi kelenjar air mata. Mendorong corpus alineum keluar Fiksasi bola mata dan untuk gerakan menutup kornea : pembiasan cahaya (media reflakta), membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina sklera : pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar tunica choroidea/uvea posterior : bagian vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Pemasok darah ke retina corpus ciliare : proa ciliare dan epitel ciliare pembungkusnya berfungsi sebagai pembentuk humor aquosus. Muskulus ciliare : serat yang sirkuler untuk mengerutkan dan relaksasi serat2 zonula iris : mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata, memisahkan kamera anterior dan posterior. Khoroid : agregrat pembuluh darahnya mendarahi retina bagian luar. Lensa : memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot ciliare relaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, dalam posisi ini, daya reflaksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel akan terfokus ke retina. Korpus vitreus : media reflakta, mengisi ruang yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus. Retina : sebagai receptor sinar, kearah belakang menerus ke n. Opticus.Fungsi pupil adalah untuk : Mengatur banyaknya cahaya yang masuk mata Meningkatkan kedalaman fokus (untuk penglihatan 3 dimensi) Mengurangi aberasi sferis dan aberasi kromatisDua reflek pupil yang penting diketahui adalah reflek terhadap sinar dan reflek melihat dekat (akomodasi).Pemeriksaan reflek pupil terhadap sinar :1. Reflek pupil langsung : mata disinari, perhatikan reaksi pupil pada mata tersebut, pupil akan mengecil.2. Reflek pupil tak langsung : mata disinari, perhatikan reaksi pupil mata yang tidak disinari, pupil juga akan mengecil.Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medika

3. Bagaimana mekanisme melihat?Jaras penglihatan :Retinamll nervus opticus,di kiasma optikum semua serabut dari bagian nasal retina menyeberangi garis tengah,tempat mereka bergabung dgn serabut2 yang berasal dari bagian temporal retina mata yang lain shg terbentuk traktus optikus nucleus genikulatum lateral dorsalis serabut genikulokalkarina berjalan melalui radiasi optika ( traktus genikulokalkarina) korteks penglihatan primer yang terletak di area kalkarina lobus oksipitalis.Selain itu serabut2 penglihatan melalui tempat2 lain di otak ; Dari traktus optikus menuju nucleus suprakiasmatik di hipotalamus,mungkin untuk pengaturan irama sirkadian. Ke nuclei pretektalis,untuk mendatangkan gerakan reflek mata agar mata dapat difokuskan kearah objek yang penting dan untuk mengaktifkan reflex pupil terhadap cahaya, Ke kolikulus superior,untuk pengaturan arah gerakan cepat kedua mata Menuju nucleus genikulatum lateral ventralis pada thalamus dan kemudian ke daerah basal otak sekitarnya,diduga untuk membantu mengendalikan beberapa fungsi sikap tubuh.Sumber : Fisiologi Kedokteran, Guyton N Hall, ed. 11.

JALUR SARAF PENGLIHATAN Nervus opticus berjalan kearah posteromedial, meninggalkan foramen opticum. Segera setelah melampaui canalis opticus, kedua saraf ini bergabung digaris median membentuk chiasma optica. Pada chiasma ini serabut-serabut yang mengadakan decussastio adalah serabut yang berasal dari bagian nasal retina. Serabut ini berfungsi untuk melihat lapang pandang sebelah temporal. Serabut-serabut yang berasal dari bagian temporal retina, tidak mengadakan persilangan. Serabut ini berfungsi untuk melihat lapang pandangan sebelah nasal. Setelah melalui chiasma optica, serabut optic tadi disebut sebagai traktus; opticus dan berjalan ke arah dorsolateral mengelilingi pendiculus cerebri. Sebagaian besar traktus ini berakhir pada corpus geniculatum laterale, dan sebagaian kecil meninggalkan traktus, optici yang akan menuju ke nucleus pretektalis dan colliculus cranialis. Serabut yang menuju area pretectalis berfungsi untuk refleks cahaya pupil dan refleks optic lainnya.Setelah berganti neuron di corpus geniculatum laterale, maka axonnya akan menuju ke area Broadman 17 dan serabut geniculocalcarina ini membentuk radiation optica. Radiotio optica akan mengelilingi corms inferior dan posterior ventriculus terlebih dahulu sebelum sampai pada area striata.Akson sel-sel ini berjalan ke caudal ke mesencephalon sebagai fibra corticotegmentalis yang dapat menghantarkan impuls dari korteks ke nucleus occulomotorius.Buku petunjuk praktikium FISIOLOGI

Perubahan biokimia yg terjadi pada proses penglihatansel batang dan kerucut bila terpapar cahaya akan merangsang serabut saraf yg berasal dr mata. sel batang : rodopsin, sel krucut : pigmen krucut.Bial rodopsin mengasorbsi cahaya maka kan terurai . penyebabnya adalah fotoaktivasi electron pada bagian retinal rodopsin yg menyebakan perubahan segera pada bentuk cis dr retina menjadi betnuk all trans yg mempunya struktur kimia sama namun struktur fisik beda. karena orientasi 3 dimensi all trams tidak lagi cocok, maka produk yg segera dibentuk adalah batorodopsin yg merupakn kombinasi terpoisah sebagian dari retinal all trans. batorodopsin ini merupakn senyawa yg tidak stabil dalam waktu sekian detik kan diubah jadi lumirodopsin lalu akan dirubah lai jadi metarodopsin I selanjutnya jadi metarodopsin II. dan akhirnya menjadi skatopsin dan all trans.Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medikaMata merupakan alat optik yang mempunyai system lensa (kornea, humor akuos, lensa dan badan kaca), diafragma (pupil), dan film untuk membentuk bayangan (retina). Proses penglihatan dimulai dengan adanya rangsangan pada sel fotoreseptor retina (sel batang dan kerucut), untuk selanjutnya diteruskan ke otak melalui lintasan visual. Lintasan visual dimulai dari sel-sel ganglioner di retina dan diakhiri pada polus posterior korteks oksipitalis. Lintasan visual terdiri dari :a. Sel-sel ganglioner di retinab. Nervus optikusc. Khiasma optikumd. Traktus optikuse. Korpus genikulatum lateralef. Radiatio optikg. Korteks oksipitalis. Sidarta Ilyas. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FK UI, Jakarta 1983

4. Jelaskan interpretasi visus 6/6, tidak buta warna, ortoforia -, tidak ada perdangan(jenis)?Visus Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang khusus di mana tergantung dari ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi di otak.

Visus adalah sebuah ukuran kuantitatif suatu kemampuan untuk mengidentifikasi simbol-simbol berwarna hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah distandardisasi serta ukuran dari simbol yang bervariasi. Ini adalah pengukuran fungsi visual yang tersering digunakan dalam klinik.

Cara memeriksa visus ada beberapa tahap:Menggunakan 'chart' => yaitu membaca 'chart' dari jarak yang ditentukan, biasanya 5 atau 6 meter. Digunakan jarak sepanjang itu karena pada jarak tersebut mata normal akan relaksasi dan tidak berakomodasi.Kartu yang digunakan ada beberapa macam : Snellen chart => kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang berbeda => untuk pasien yang bisa membaca. E chart => kartu yang bertuliskan huruf E semua, tapi arah kakinya berbeda-beda Cincin Landolt => Kartu dengan tulisan berbentuk huruf 'c', tapi dengan arah cincin yang berbeda-bedaCara memeriksa :Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien.Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma).Pastikan cahaya harus cukupBila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta membaca kartu.Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya => visus normalBila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada 1 baris tersebut Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 1.Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya.Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksiBila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya => berarti merupakan kelainan refraksiContoh: membaca Snelleen chartSnelleen chart yang yang digunakan dalam ukuran kaki = normalnya 20/20.Misal, pasien dapat membaca semua huruf pada baris ke 8. Berarti visusnya normalBila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6 => visusnya 20/30 dengan false 2. Artinya, orang normal dapat membaca pada jarak 30 kaki sedangkan pasien hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki.Bila pasien membaca huruf Z, P pada baris ke 6 => visusnya 20/40Bila tidak dapat membaca huruf pada baris ke 6, cek baris ke 5 dengan ketentuan seperti di atas.Bila tidak bisa membaca kartu, maka dilakukan penghitungan jari.Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen Chart => 5 atau 6 mDapat menghitung jari pada jarak 6 m => visusnya 6/60Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, mka maju 1 m dan lakukan penghitungan jari. Bila pasien dapat membaca, visusnya 5/60.Begitu seterusnya, bila tidak dapat menghitung jari 5 m, di majukan jadi 4 m, 3 m, sampai 1 m di depan pasien.Bila tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka dilakukan pemeriksaan penglihatan dengan lambaian tangan.Lambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan pasien.Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Bila pasien dapat menyebutkan arah lambaian, berarti visusnya 1/300Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran, dapat menggunakan 'pen light'Bila dapat melihat sinar, berarti visusnya 1/~. Tentukan arah proyeksi :Bila pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang,berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi baikProyeksi sinar ini di cek dari 4 arah. Hal tersebut untuk mengetahui apakah tangkapan retina masih bagus pada 4 sisinya, temporal, nasal, superior, dan inferior.Bila tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang, berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi salah.Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visusnya = 0Istilah visus 20/20 adalah suatu bilangan yang menyatakan jarak dalam satuan kaki yang mana seseorang dapat membedakan sepasang benda. Satuan lain dalam meter dinyatakan sebagai visus 6/6. Dua puluh kaki dianggap sebagai tak terhingga dalam perspektif optikal (perbedaan dalam kekuatan optis yang dibutuhkan untuk memfokuskan jarak 20 kaki terhadap tak terhingga hanya 0.164 dioptri). Untuk alasan tersebut, visus 20/20 dapat dianggap sebagai performa nominal untuk jarak penglihatan manusia, visus 20/40 dapat dianggap separuh dari tajam penglihatan jauh dan visus 20/10 adalah tajam penglihatan dua kali normal. Visus terbagi menjadi dua yaitu visus sentralis dan visus perifer. Visus sentralis dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan visus sentralis dekat. Visus sentralis jauh merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda yang letaknya jauh. Pada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi. Visus sentralis dekat yang merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda dekat misalnya membaca, menulis dan lain lain. Pada keadaan ini mata harus akomodasi supaya bayangan benda tepat jatuh di retina. Visus perifer menggambarkan luasnya medan penglihatan dan diperiksa dengan perimeter. Fungsi dari visus perifer adalah untuk mengenal tempat suatu benda terhadap sekitarnya dan pertahanan tubuh dengan reaksi menghindar jika ada bahaya dari samping. Dalam klinis visus sentralis jauh tersebut diukur dengan menggunakan grafik huruf snellen yang dilihat pada jarak 20 kaki atau sekitar 6 meter. Jika hasil pemeriksaan tersebut visusnya 20/20 maka tajam penglihatannya dikatakan normal dan jika visus