ringkasan tes dan pengukuran

Upload: rolandpnjsorkes

Post on 06-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    1/9

    PENGERTIAN TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA

    y TES : Suatu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentangseseorang / suatu obyek tertentuk (bentuk atau sasaran)

    y PENGUKURAN : Suatu proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentudengan menggunakan alat ukur yang baku. (alatnya)

    y Jadi dapat kita simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan informasi dari darisesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil

    penguukran ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi olehraga.

    1. TES ANTROPOMETRIBeberapa pengukuran antropometri pokok/dasar antara lain : Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi

    Badan ( Stature Hight ), Tinggi Duduk ( Sitting Height ), LebarBahu ( Bi-acromiale diemeter ), Lebar

    Pinggul ( Bi-ilium diameter ), Lebar Sendi Siku ( Bi-epicondilar diameter humerus ), Lebar Sendi

    Lutut (Bi-epicondilar diameter femur ), Tebal Lemak Kulit ( skinfold caliper ), Tes untuk mengetahui

    komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. tujuan akhir daripengukuran antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang., Berat badan ( body

    weight ), tinggi badan ( stature hight ) dengan pengukuran tinggi dan berat badan dapat mengetahui

    imt ( indeks masa tubuh ).

    y Prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut :a. Berdiri tegak lurusb. Pandangan lurus kedepanc. Saat pengukuran berat badan, atlet atau orang coba menggunakan pakaian seminim mungkind. Tinggi badan satuan alatnya adalah Cm, berat badan satuan alatnya adalah kilogram (Kg).e. Alat yang digunakan, antropometer, meteran yang sudah ditera dan timbangan yang sudah

    ditera

    2. TES KELENTUKAN ( FLEXIBILITY )y tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk memperoleh data dimana dari data tersebut

    kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang.

    y alat yang digunakan untuk tes kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm ataubiasa juga yang disebut dengan flexibility meter.

    y satuan alat ini yaitu centimeter (cm).y ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan atau flexibility. tapi akan dijelaskan dibawah

    tentang 2 jenis tes kelentukan, yaitu sit and reach dan standing trunk flexion.

    y Sit and ReachProsedur pelaksanaan tes :

    iPeserta atau orang coba tidak memkai alas kakiiiPeserta duduk dengan kaki lurus menyentuh balok tes.i Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )iPelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan

    menyentuh mistar skala/pengukur.

    i Tangan yang mendorong harus selalu menempeli di alat tes.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    2/9

    i Dimulai dari angka -20. ( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda,jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu )

    i Dilakukan 3 x, diambili hasil tes yang terbaik.y Standing Trunk Flexiony Prosedur pelaksanaan tes :iPeserta atau orang coba tidak memakai alas kakii Peserta berdiri dengan kaki lurus diatas balok tes.i Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )iPelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan

    menyentuh mistar skala/pengukur.

    i Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.i Dimulai dari angka -20. ( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda,

    jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu )

    i Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.3. TES KELINCAHAN ( AGILITY )y Tes agility atau yang kita kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen

    fisik yang lain.

    y Tes agility terdiri dari kelentukan, kecepatan, dan keseimbangan. beberapa contoh jenis tes dari teskelincahan atau agility, yaitu squat thrust dan shuttle run (lari bolak- balik ).

    y Squat thrusty Prosedur pelaksanaan tes :

    iPelaksanaan tes dilakukan selam 30 detikiPosisi berdiri, kemudian dimulai dengan meloncat keatas dengan tangan diangkat keatas.i Setelah meloncat, ketika turun, langsung ke posisi jongkok dan tangan menyntuh lantai didepan

    tubuh.dibarengi dengan kaki yang langsung dibuang kebelakang, kaki lurus, begitu juga tangan

    yang lurus menyentuh lantai, sehingga posisi tubuh Push- up.

    i Setelah itu posisi kaki dipindah lagi ke posisi jongkok untuk mengambil awalan untuk loncatlagi atau ke posis mulai..

    i Dapat dihitung sekali ketika satu loncatan.i Jika tidak sesuai dengan prosedur tes, maka tidak dihitung.

    y Shuttle Runy Prosedur pelaksanaan tes :

    i Start berdiri.i Kaki menginjak garis start dan tidak boleh melebihi garis start.iMenunggu aba-aba ( peluit atau ucapan siap, yai Kedua kaki melewati garis A kemudian lari menuju garis B dan melewatinya, lalu kembali lagi.i Finis, jika salah satu kaki menginjak garis finis.i Alat yang harus disiapkan sebelum tes yaitu, stop watch, peluit, dan 3 garis.

    4. TES KESEIMBANGAN ( BALANCE )y Tes ini dilaksanakan agar penguji atau pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang coba

    atau atlet.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    3/9

    y Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi, motivasi dan tujuan pengukuran yanglain yang dibutuhkan penguji.

    y ProsedurPelaksanaannya sebagai berikut :iPertama-tama. Alat tes harus On. Tombol On/Off berada dibelakang.i Alat pijakan keseimbangan disatukan dengan alatnya.i Alat tes bisa disesuaikan dengan tinggi badan orang coba.i Setelah itu berdiri diatas alat pijakan dengan satu kaki saja.i Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau fikasih jarak

    keduanya.

    i Tangan direntangkan dan mata dipejamkan.i Alat akan menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan menhitung

    mundur dari 5. baru akan menghitung.

    i Satuan alat ini adalah detiki Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.i Standart hasil tes ini adalah 10 detik.i Semakin banyak semakin bagus.

    5. TES REAKSIy Tes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu

    kondisi tertentu.

    y Tes reaksi diantaranya adalah whole body reaction dan speed anticipation reaction.y whole body reaction

    jenis tes ini terdapat dua macam. yaitu visual dan audiovisual.

    y speed anticipation reactiotes ini dilaksanakan untuk mengetahui kecepepatan dan ketepatan antisipasi seseorang.

    6. TES STRENGTH ( KEKUATAN )y tes strenght atau tes kekuatan sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi atlelt atau orang coba,

    kita akan dapat mengetahui seberapa kemampuan kekuatan orang coba latihan dan tes.

    y sebenarnya hampir sama, tapi hal ini akan dibedakan pada modivikasi pelaksanaanya saja.y bentuk pelaksanaan latihan lebih kreatif dan bervariasi. bentuk tes strenght diantaranya,v sit up,

    push up, back up, hall squat, grip strength, pull and push,dan back and leg

    y Sit Upi Tes Sit Up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot perutiPosisi tubuh tidur terlentangi Kaki menutup,menempel satu sama laini Lutut ditekuk kurang lebih 45 derajat, sehingga membentuk posisi kaki V- Sit Upi Kedua tangan menyentuh belakang telinga.i Setelah itu gerakkan tubuh bagian atas naik turuni Ketika naik, perut dan dada harus sampai menyentuh pahai Ketika turun, kepala tidak boleh sampai menyentuh lantai, tetapi pundak harus menyentuh

    lantai.

    iPosisi tangan jari-jari tangan harus tetap menmpel disamping telinga.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    4/9

    i Jika pergerakan atau pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Maka tidak bisadihitung.

    iPerhitungan, jika dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi.Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka dihitung satu jika berada di posisi atas lagi.

    y Push Upi Tes Push Up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lenganiPosisi badan tengkurapiPosisi kaki lurus dan tetap menutup atau menempel satu sama laini Tangan ditekuk, siku ditekuk, telapak tangan menempel dilantai berada di samping ujung lengan.i Setelah itu gerakan tubuh naik turun bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki (jari-jari kaki)i Ketika naik, posisi tangan harus lurus.i Ketika naik, posisi selurh bagian tubuh atas dan bawah tetap lurus selama pergerakan.i Ketieka turun, tangan ditekuk dan posisi badan tidak boleh samapi menyentuh lantaiiPerhitungan, jika dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi.Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka dihitung satu jika berada di posisi atas lagi.

    iPada wanita , terdapat satu perbedaan, yaitu pada posisi kaki tidak bertumpu pada ujung telapakatau jari-jari kaki, tetapi memggunakan lutut, sehingga posisi lutu harus ditekuk.

    y Back UpiPosisi tubuh tidur tengkurap.iPosisi tubuh lurusi Kaki juga lurusiPosisi masing-masing tangan berada di samping, menyentuh belakang masing-masing telingai Kemudian gerakan tubuh bagian atas naik dan turun.i Ketika naik, posisi tubuh harus naik maksimal.iPerhitungan, dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi.

    7. TES POWER (DAYA LEDAK)y Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan.y

    Tes power terdapat berbagai macam jenis tes, seperti explosive power ( daya ledak otot ) (vertikaljump), bike race ( tes power kaki ), atau lari 30 meter dan 50 meter.

    y Explosive Power ( Daya Ledak Otot )Daya ledak otot atau Explosive power adalah tenaga yang dapat dipergunakanmemindahkan berat

    badan/beban dalam waktu tertentu, seperti meloncat / melompat

    y Untuk mengukur atau megetahui kekuatan loncat seseorang kita bisa menggunakan jenis tesVertikal jump.

    y Vertikal Jumpi Tes menggunakan alat yang bernama Jump Meter Digital.i Satuan jump MD adalah centimeter (Cm)iPresedurnya, pertama-tama alat harus On.i Lalu alat disabukkan diatas pinggang.i Objek berdiri tegak, wajah menghadap ke depan.i Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginan orang coba.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    5/9

    i Loncat dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan mendaratnyabadan, kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut. ( minimala 1 kaki )

    i Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidakdianggap/tidak sah.

    i Dilakukan sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.8. PENGUKURAN DENYUT NADIy Denyut nadi dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi jantung.y Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi atau diraba

    dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu.

    y Jadi pada umumnya frekuensi denyut nadi sama dengan frekuensi denyut atau detak jantung.Denytu nadi terdiri dari denyut nadi istirahat, denyut nadi latihan , denyut nadi maksimal (dnm),

    denyut nadi recovery

    y Menghitung tekanan darahMenghitung tekanan darah seseorang menggunakan alat yang bernama tencimeter. Satuan

    tencimeter adalah milimeter hemoglobin ( mm hg ).

    y Cara menghitung denyut nadi :y Dengan cara Palpasi.iNadi dihitung selama 6 detik dikalikan 10iNadi dihitung selama 10 detik dikalikan 6 60 detikiNadi dihitung selama 15 detik dikalikan 4i

    Nadi dihitung selama 30 detik dikalikan 29. TES ENDURANCE (DAYA TAHAN)

    y Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang.y Beberapa macam tes endurance : 2,4 km lari, 4,8 km jalan, lari 12 menit,lari 15 menit, harvard

    test, sharky test dan mft multi fitnes test ( mft ) adalah suatu jenis tes daya tahan atau endurance

    yang bertujuan untuk mengetahui vo 2 max. di indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya tes

    tung ( bleep test ).

    y Satuan dari tes ini yaitu cc/kg bb/menit.y Beberapa hal tentang tes MFT :iPertama kita harus menyiapkan kaset, tape atau VCD.iMenyediakan stop watch, alat tulis, dan lintasani Jarak lintasan yang akan dilalui adalah 20 meter, tapi kita harus menyiapkan jarak minimal 30M.

    i Start bisa dimulai dari garis manapun, tetapi ketika start kaki tidak boleh melebihi garis start.i Ketika pembalikan, salah satu kaki dan setengah dari tubuh harus melewati garis. Jika lebih

    juga tidak apa-apa.

    i Dikatakan tes ini selesai atau berhenti jika peserta telah melanggar atau tidak mengikutiperintah dari kaset 2 kali berturut-turut.

    10. CONTOH TES CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLAselain dituntut mempunyai skil atau kemampuan bermain bola yang bagus, seorang pemain sepak

    bola juga dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang bagus, oleh karena itu di dalam cabang

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    6/9

    olahraga sepak bola tidak hanya dilakukan pelatihan tentang tekhnik bermain dan pembelajaran

    strategi, tapi juga sangat diperlukan beberapa tahap latihan fisik. bagi pelatih sepak bola, beberapa

    tahap latihan atau tes yang harus dilakukan pada pemain sepak bola diantaranya yaitu, tes kekuatan,

    tes kelincahan, tes keseimbangan, tes reaksi, dan yang paling penting adalah tes endurance.

    VALIDITAS

    Validitas Tes

    i Validitas merujuk pada sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur, atau dengan katalain, apakah suatu alat ukur sesuai untuk mengukur apa yang hendak diukur.

    Ada Tiga JenisValiditas:

    iValiditas IsiMerupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau

    lewat professional judgement. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh

    mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi (dengan catatan tidak keluar dari

    batasan tujuan ukur) objek yang hendak diukur atau sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atributyang hendak diukur.

    iValiditas KonstrakAdalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu traitatau konstrak teoritik

    yang hendak diukurnya (Allen & Yen, 1979). Pengujian validitas konstrak merupakan proses yang

    terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Hasil estimasi

    validitas konstrak tidak dinyatakan dalam bentuk suatu koefisien validitas.

    iValiditas Berdasar Kriteria (kriterium)Menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. Suatu

    kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu ukuran lain

    yang relevan. Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara

    skor tes dengan skor kriteria. Koefisien ini merupakan koefisien validitas bagi tes yang bersangkutan,

    yaitu rxy, dimana X melambangkan skor tes dan Y melambangkan skor kriteria.

    RELIABILITAS

    Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang

    dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen

    (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.

    Ada Lima Jenis Reliabilitas:

    i Reliabilitas Tes RetesMetode paling jelas untuk menemukan reliabilitas skor tes adalah dengan mengulang tes yang sama

    pada kesempatan kedua. Reliabilitas tes ulang menunjukkan sejauh mana skor pada tes dapat

    digeneralisasikan untuk berbagai kesempatan yang berbeda; makin tinggi reliabilitasnya, makin

    rentanlah skor terhadap perubahan sehari-hari yang acak dalam kondisi peserta tes atau lingkungan

    testing.

    i Reliabilitas BentukAlternatifSatu cara untuk menghindari kesulitan yang ditemukan dalam reliabilitas tes dan tes ulang adalah

    melalui penggunaan bentuk-bentuk tes lainnya. Dengan demikian, orang yang sama bisa dites dengan

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    7/9

    satu bentuk pada kesempatan pertama dan dengan bentuk lainnya yang ekuivalen pada kesempatan

    kedua. Korelasi antara skor-skor yang didapatkan pada dua bentuk itu merupakan koefisien reliabilitas

    tes. Perlu dicatat bahwa koefisien reliabilitas semacam itu adalah ukuran stabilitas temporal dan

    konsistensi respons terhadap berbagai butir soal contoh (atau bentuk-bentuk tes).

    i Reliabilitas Belah Separuh (Split-HalfReliability)Dengan cara ini, dua skor didapatkan untuk setiap orang dengan membagi tes menjadi paruhan-

    paruhan yang ekuivalen. Jenis reliabilitas ini kadangkala disebut koefisien konsistensi internal, karena

    hanya dibutuhkan penyelenggaraan tunggal atas satu bentuk tes saja.

    i Reliabilitas Kuder-Richardson dan Koefisien AlphaMetode ini didasarkan pada konsistensi respons terhadap semua butir soal dalam tes. Konsistensi antar

    soal ini dipengaruhi oleh dua sumber varians kesalahan, yaitu :

    1. Pencuplikan isi (sebagaimana dalam bentuk alternatif dan reliabilitas belah separuh).2. Heterogenitas dari domain yang disampelkan. Semakin homogen domainnya, semakin tinggilah

    konsistensi antar soal.i Reliabilitas Pemberi Skor

    Reliabilitas pemberi skor dapat ditentukan dengan memiliki sampel lembaran tes yang diskor secara

    terpisah oleh dua penguji. Dengan demikian dua skor yang didapatkan oleh masing-masing peserta tes

    ini kemudian dikorelasikan dengan cara biasa, dan koefisien korelasi yang dihasilkannya adalah

    ukuran reliabilitas pemberi skor. Jenis reliabilitas ini umumnya dihitung ketika instrumen-instrumen

    yang diskor secara subjektif digunakan dalam riset.

    OBJEKTIVITAS

    Objektivitas Tes

    i Sebuah tes dikatakan objektif apabila dilaksanakan dengan tidak ada faktor subjektif yangmempengaruhinya, terutama terkait dengan skoring yang dilakukan. dengan kata lain dapat diartikan

    bahwa objektivitas terkait dengan tingkat kesesuaian antar penilai.

    i Ada Satu Jenis Objektivitasyaitu:Rater Reliability

    Jika penilai yang satu dengan yang lain (rater reliability) memberikan angka yang relatif sama, maka

    tes tersebut dianggap objektif. Ini dapat dilakukan dengan cara dua orang penilai (tester) diminta

    melakukan penilaian terhadap seluruh peserta tes (testee). Kemudian hasil penilaian tester di

    korelasikan. Semakin tinggi koifisien korelasi maka semakin objektif suatu tes.

    NORMATIF

    NormatifTes

    i Setiap survei selalu mengumpulkan data mentah dari sekumpulan orang. Tetapi bagaimana Andamenentukan apa sebenarnya dihasilkan dari data tersebut? Interpretasi atas skor tes seseorang memiliki

    arti jika dibandingkan dengan sebuah nilai kelompok yang lebih besar, dikenal dengan nama normatifpopulation.

    iNorma adalah satu set skor tes yang memberikan benchmark atas perbandingan ini. Contoh, banyak tesIQ memiliki nilai rata-rata 100; berdasarkan hal ini, memungkinkan untuk menentukan apakah

    seseorang berada di atas atau di bawah rata-rata.

    i Untuk membangun norma, alat ukur tersebut harus diuji cobakan pada sampel yang sesuai dengantujuan alat ukur tersebut.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    8/9

    i Tidak hanya jumlah sampelnya tapi pemilihan sampel juga harus dilakukan dengan hati-hati, termasukgender, umur, etnis, dan geografi.

    i Sebagai contoh, sebuah alat ukur yang mengukur sales profile, maka sebaiknya diujicobakan ke orang-orang sales dan bukan ke anak sekolah.

    PERANAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI

    Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebagai tenaga penggerak olahraga (kebugaran

    jasmani), guru pendidikan jasmani dapat memegang peranan diantaranya :

    iMotivatori Organisatori Sumber belajar

    PERANAN PELATIH TERHADAP KEBUGARAN JASMANI

    Perilaku, Kepemimpinan, Sikap sportif, Pengetahuan dan keterampilan, Keseimbangan emosional,

    Imajinasi, Ketegasan dan keberanian, Humor, Kesehatan, Administator, Pendewasaan anak, Kegembiraan

    berlatih, Hargai wasit, Hargai tim tamu, Perhatian pribadi, Berpikir positif, Larang judi, Berbahasa baikdan benar, Mengisukan orang, Menggunakan wewenang, Sikap mental, Hubungan dengan para asisten

    pelatih

    PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

    y Kebugaran jasmani disebut juga kesegaran jasmani yang artinya kemampuan seseorang untukmelakukan pekerjaan sehari-hari dengan mudah tanpa merasa lelah yang berlebihan.

    y Menurut Prof. Sutarman kebugaran jasmani adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yangmenyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup

    yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak.

    y Menurut Proff. Soedjatmo Soemowardoyo kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untukmenyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan

    suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan

    MANFAAT KEBUGARAN JASMANI

    Secara umum, kebugaran jasmami memiliki dampak terhadap seseorang. Apabila kebugaran jasmaninya

    baik, akan sanggup bekerja lebih lama. Adapun manfaat lainnya yaitu :

    - mencegah terjadinya cedera otot;- sistem pernapasan dan peredaran darah senantiasa lancar- meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit;- menguatkan mental;- badan terasa segar;- menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, gesit, dan bersemangat.

    TUJUAN KEBUGARAN JASMANI

    y Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkatkebugaran jasmani.

    PENGERTIAN LATIHAN

    y Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah.

    y Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yangpaling sukar atau latihan secara teratur.

  • 8/3/2019 Ringkasan Tes Dan Pengukuran

    9/9

    y Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakan-gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukanmenjadi semakin mudah.

    PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

    y Untuk mengembangkan dan menggunakan tahap latihan yang tepat bagi respon otot, kita dapatmempelajari prinsip latihan dibawah ini,

    i Kesiapan, Kekhususan, Keteraturan, Frekuensi, Penyesuaian, Beban Latihan, UkuranUNSUR-UNSUR KONDISI FISIK

    Unsur-Unsur / Komponen kondisi fisik terdiri dari: Kekuatan, Daya Tahan Otot, Daya Tahan Jantung dan

    Paru-Paru (Kardiovaskuler), Fleksibilitas, Kecepatan , Daya Ledak , Kelincahan, Keseimbangan,

    Koordinasi, Ketepatan, Reaksi